ku berdiri kagum.docx
Post on 27-Jan-2016
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ku Berdiri KagumOleh Penatua Ronald A. Rasband
Dari Kuorum Dua Belas Rasul
Kesaksian saya akan Yesus Kristus telah dibangun dari banyak pengalaman khusus di mana saya mengenal kasih-Nya yang besar untuk kita masing-masing.
Brother dan sister yang terkasih di seluruh dunia, saya sangat bersyukur kepada Presidensi Utama atas
undangan kepada saya untuk membagikan kesaksian rendah hati saya pada hari Sabat ini. Kata-kata
dari sebuah nyanyian pujian favorit Orang Suci Zaman Akhir menggambarkan perasaan saya sekarang:
Ku berdiri kagum pada kasih Sang Kristus,Bingung pada kasih karunia bagiku .…Ku heran Dia mau turun dari takhta-NyaMeny’lamatkan jiwa berdosa s’perti hamba,Memberikan kasih pada umat manusia,Cukup kasih-Nya ’tuk menebus yang berdosa .…Betapa ajaibnya hingga Dia rela untuk mati!1
Beberapa hari yang lalu saya memiliki kesempatan istimewa untuk bertemu dengan Presidensi Utama
dan menerima pemanggilan ini dari Nabi terkasih, Presiden Thomas S. Monson. Saya ingin memberikan
kesaksian kepada Anda semua mengenai kekuatan dan kasih yang Presiden Monson miliki ketika dia
mengatakan kepada saya, “Pemanggilan ini berasal dari Tuhan Yesus Kristus.”
Saya terbebani dan sangat terpengaruh ketika saya memikirkan mengenai pentingnya dan makna dari
kata-kata tersebut yang sedemikian lembut diucapkan oleh Nabi kita yang penuh kasih. Presiden
Monson, Presiden Eyring, Presiden Uchtdorf, saya mengasihi Anda dan akan melayani Tuhan dan Anda
dengan segenap hati, daya, pikiran, dan kekuatan saya.
Ah, betapa saya mengasihi Presiden Boyd K. Packer dan Penatua L. Tom Perry dan Penatua Richard G.
Scott. Saya sangat merindukan mereka. Saya terberkati telah dilatih dan diajar secara pribadi oleh para
Pemimpin Utama ini. Saya sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menggantikan siapa pun dari
mereka, namun saya merasa terhormat dipanggil dalam kuorum dan melanjutkan dalam pelayanan
Tuhan.
Ketika saya memikirkan mengenai mereka yang telah membantu saya menjadi sebagaimana saya
adanya sekarang, yang pertama terpikir oleh saya adalah pasangan kekal saya yang cantik dan tidak
mementingkan diri, Melanie. Selama bertahun-tahun, dia telah membantu membentuk saya untuk
menjadi murid Yesus Kristus yang lebih baik. Kasih dan dukungan darinya, dan juga dari 5 anak kami,
serta pasangan mereka, dan 24 cucu kami, memperkuat saya. Kepada keluarga terkasih saya, saya
mengasihi kalian.
Seperti Nefi di zaman dahulu, saya dilahirkan dari orangtua yang baik-baik dalam Injil dan mereka juga
dilahirkan dari orangtua yang baik-baik dari enam angkatan. Leluhur paling awal saya yang menjadi
anggota Gereja adalah dari Inggris dan Denmark. Para pionir awal ini memberikan segala yang mereka
miliki pada Injil Yesus Kristus dan meninggalkan pusaka untuk diikuti oleh keturunan mereka. Saya
sangat bersyukur atas keluarga Orang Suci Zaman Akhir multi angkatan, dan saya tahu ini adalah gol
yang layak bagi kita semua untuk diupayakan.
Banyak yang lainnya telah membantu mempersiapkan kehidupan saya untuk pemanggilan yang baru ini.
Mereka termasuk teman-teman masa kanak-kanak dan keluarga saya, para pemimpin Gereja, guru di
masa awal, dan pembimbing seumur hidup saya. Saya harus menyertakan mereka dari waktu misi awal
saya ke negara-negara bagian di timur dan para misionaris terkasih kami dari Misi Utara New York, New
York. Bagi banyak orang yang telah memengaruhi dan memberikan pengarahan dalam kehidupan saya,
saya sangat bersyukur.
Saya senang melayani bersama para Pemimpin Utama di Tujuh Puluh. Selama 15 tahun saya telah
berada dalam salah satu kuorum terbesar dan persaudaraan penuh kasih di Gereja. Terima kasih,
sesama hamba terkasih. Sekarang saya menantikan untuk menjadi bagian dari sebuah kuorum yang
baru. Presiden Russell M. Nelson, saya mengasihi Anda dan juga setiap anggota Kuorum Dua Belas
Rasul.
Sister Rasband dan saya telah diberkati untuk mengunjungi para anggota selama banyak tugas kami
dalam jemaat dan misi di seluruh dunia. Kami mengasihi para Orang Suci Zaman Akhir di mana pun
mereka berada! Iman Anda telah meningkatkan iman kami; kesaksian Anda telah memperkuat kesaksian
kami.
Sekarang, izinkan saya meninggalkan satu pesan singkat kepada Anda hari ini, pesannya adalah
demikian: Tuhan telah berfirman, “supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi
kamu.”2Saya yakin bahwa tidak ada pilihan, dosa, atau kesalahan yang dapat Anda atau siapa pun
lakukan yang akan mengubah kasih-Nya kepada Anda atau kepada mereka. Itu tidak berarti Dia
menerima atau menyetujui perilaku dosa—saya yakin Dia tidak menyetujuinya—tetapi itu berarti bahwa
kita hendaknya mengulurkan tangan kepada sesama kita dalam kasih untuk mengundang, membujuk,
melayani, dan menyelamatkan mereka. Yesus Kristus tidak membedakan suku, status sosial, dan kondisi
untuk mengajar mereka dalam kebenaran yang mendalam ini.
Saya sering kali telah ditanyai kapan saya menerima kesaksian saya.
Saya tidak bisa mengingat kapan saya tidak percaya pada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Saya
senantiasa mengasihi Mereka sejak saya mempelajari mengenai Mereka pada saat berlutut di sisi ibu
saya yang bagaikan malaikat, membacakan tulisan suci dan cerita-cerita Injil. Kepercayaan sejak masa
awal itu sekarang telah tumbuh menjadi suatu pengetahuan dan kesaksian akan Bapa Surgawi yang
penuh kasih, yang mendengar dan menjawab doa-doa kita. Kesaksian saya akan Yesus Kristus telah
dibangun dari banyak pengalaman khusus di mana saya mengenal kasih-Nya yang besar untuk kita
masing-masing.
Saya bersyukur atas Pendamaian Juruselamat kita dan berharap seperti Alma untuk menyerukannya
dengan sangkakala Allah.3 Saya tahu bahwa Joseph Smith adalah Nabi Pemulihan Allah dan bahwa
Kitab Mormon adalah firman Allah. Dan saya tahu bahwa Presiden Thomas S. Monson adalah hamba
dan nabi sejati Allah di bumi sekarang.
Sewaktu kita mengikuti nabi kita, saya berdoa semoga kita boleh memiliki kasih amal dalam hati kita
terhadap orang lain dan semoga kita akan menjadi saksi hidup dan benar-benar “berdiri kagum pada
kasih Sang Kristus [bagi kita].” Ah, “betapa ajaibnya hingga Dia rela untuk mati bagi [Anda dan bagi]ku.”
Dalam nama Yesus Kristus, amin.
top related