gangguan mental organik
Post on 20-Feb-2016
37 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Gangguan Mental Organik?
Gangguan mental/psikiatrik akibat disfungsi otak oleh
sebab faktor patologi organik dalam dan/atau
diluar otak
GMO-GMF Organik
Penyakit fisik○ Sosial + faktor
psikologikYang mendasarinya
gangguan fisikDemonstratable??
Fungsional Asalnya psikologik
Kumpulan simtom dan tanda gejala
Positron Emission Tomography (PET), Single Proton Emission Tomography (SPET), Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Riwayat Organik versus FungsionalOrganik = manifestasi simtom penyakit otak
atau sistemik○ Beberapa perubahan nyata○ Struktur defek
Fungsional = gangguan psikiatrik berasal dari psikologik
Bentuk disederhanakan
Mental OrganikSindroma Otak Organik Akut Acute organic brain syndrome = delirium =
status konfusi akut Berfluktuasi /berubah-ubah gejala klinisnya Ganguan kesadaran, atensi, arousal,
kognisi, aktivitas psikomotor /, tidur, disorientasi, halusinasi (visual), ilusi,
Mood – apati, depresi, cemas Memburuk dimalam hari , lucid periods 50% dari pasien dirawat inap Mortalitas 25%
Mental OrganikSindroma Otak Organik Akut DIFFERENCIAL DIAGNOSIS
DEMENSIA – terutama CLBD=cortical Lewy body disease (CLBD)
Gangguan PSIKOTIKGangguan DISOSIATIF
DELIRIUMAwitan akutHari- MingguFluktuatifMemburuk dimalam
hariHalusinasiDelusi dan ilusiFluktuatif
kewaspadaannya
DEMENSIAPelahan memburukLamanya berbulan-
tahun
Mental OrganikSindroma Otak Organik Akut - kausa Intoksikasi: Anticholinergics, psychotropic,
anticonvulsants, antiarrhythmics (lignocaine), steroids, amantadine, digoxin, lithium, alcohol, illicit
Withdrawal: alkohol, benzodiazepin Infeksi: termasuk SSP Metabolik: kegagalan organ , electrolyte
imbalance, komplikasi diabetik, gangguan endokrin lainnya nutrisi
Penyakit SSP Primer: trauma kepala, cerebrovascular disease, epidural, ICP
Lainnya :SLE, porphyria, keracunan metal berat, non-metastatic effects of carcinoma
Mental OrganikSindroma Otak Organik Akut Tata kelola -
Ukuran Umum dan Suportif○ Orientasi, cahaya dan tenang, cairan , Ureum,
Elektrolit, Identifikasi dan terapi penyakit yang
mendasarinyaFarmakologik
DELIRIUM Penurunan kesadaran dengan defisit
atensi Perubahan kognisi (memori, bahasa,
orientasi) atau gangguan persepsi Berkembang cepat dan berfluktuasi Disebabkan ganguan medik
GAMBARAN KLINIS DELIRIUM Gangguan kognitif Sakit medik Awitan akut Disorientasi Halusinasi Delusi Defisit Visuospasial
Apraxia Defisit menemukan
kata Defisit komprehensi Somnolen (hepatic,
uremic, medikasi) Agitasi (putus
alkohol)
SINONIM DELIRIUM
Acute confusional state Toxic-metabolic encephalopathy Organic brain syndrome ICU psychosis
EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO 25% dari pasien rawat
inap delirium Lansia Demensia Gagal ginjal Liver failure Immobilisasi
Foley catheter Infeksi Medikasi
anticholinergic Polypharmacy Narkotika Benzodiazepin
KAUSA METABOLIK Hypernatremia Hypercalcemia Hypo-, hyper-glycemia Hyperosmolar state Uremia (uremic encephalopathy) Liver failure (hepatic encephalopathy)
KAUSA INFEKSI Urinary tract infection Pneumonia Sepsis Delirium mungkin merupakan tanda
awal infeksi, ada demam, leukocytosis, Foto toraks ada kelainan
MEDIKASI Anticholinergics (Cogentin, Artane) Medikasi psikotrtopik (Thorazine,
Mellaril, TCA, Paxil, benzodiazepin) Keracunan Lithium Steroid Narkotika
EFEK ANTIKOLINERGIK DAN DELIRIUM
Transmisi kolinergik menurun seiring dengan usia Korteks otak secara luas diurus oleh neuron
cholinergic di basal forebrain Risiko delirium berkorelasi dengan kadar serum
anticholinergik Kadar Antikolinergik terkat dengan berkurangnya
kemampuan aktiivitas sehari-hari Kadar Antikolinergik kembali normal ketika delirium
teratasi.
EFEK MEDIKASI ANTIKOLINERGIKYang biasa terjadi dari Cogentin, Artane TCAs Mellaril, Thorazine Paxil Narcotics Antihistamines OTC cold medications
Sesekali Furosemide Digoxin Theophylline Ranitidine Cimetidine Isordil Nifedipine
KAUSA SSP DELIRIUM Alcohol withdrawal (delirium tremens) –
delirium sangat agitasi Barbiturate/benzo withdrawal (jarang) Post-ictal Increased intracranial pressure Trauma kepala Encephalitis/meningitis Vasculitis
PEMERIKSAAN PADA DELIRIUM Metabolik (CBC, Chem-18, TFT’s)
Urinalysis Foto toraks EEG = perlambatan umum; normal EEG
delirium kecil kemungkinannya CT/MRI karena perdarahan, tumor
(coagulopathies, trauma kepala) LP karena infeksi (febris, leukocytosis) ‘Fish where the fish are’
TATAKELOLA DELIRIUM Cari kausa Biasanya multifactorial Adakah intoksikasi medikasi Re-orientasi pasiennya Tenang, lingkungan janan berisik Kalau agitasi berikan Antipikotik Benzodiazepin memperburuk delirium 1:1 observasi /fiksasi jika perlu
MENTAL ORGANIKSINDROMA OTAK KRONIK- kausa
5% reversible Alzheimer's, Vascular, LBD Trauma kepala, alkoholisme, penyakit
Wilson Keracunan Aluminium Tumor Gangguan endokrin – Tiroid GPI= glycosylphosphatidylinositol, Vitamin
deficiency
DEMENSIA Pathognomic :defisit dalam short-term recall Defisit sedikitnya pada 3 area kognitif Awitan pelahan Kesadaran stabil, tidak berfluktuasi Penyebab utama para lansia dirawat di institusi Terapi sekarang sebagian besar untuk simtom
psikiatriknya bukan penyebab demensianya
DEMENSIA yang Sering Terjadi Alzheimer’s disease Vascular dementia AIDS dementia Alcoholic dementia (Korsakoff’s) Frontotemporal dementia
ASPEK PSIKIATRI DEMENSIA Agitasi Jalan-jalan kesasar Mondar-mandir Insomnia Menimbun Reaksi katastropik Sindroma Capgras’
Psikosis Depresi Anxietas Agnosia Aphasia Apraxia Defisit dalam
berpikir abstrak
MENTAL ORGANIK Gangguan Organik –psikiatrik atau fisik?
Anorexia nervosa – gynaecology, endocrineAlcohol dependence – gastroenterologistParkinson’s Disease - neurologist
MENTAL ORGANIK Gangguan “fungsional” klasik – takada
abnormalitas SSP dalam pemeriksaan CT, SPECT, PET, SPECTSchizophreniaGangguan afektif Bipolar /psikosis manik
depresifDepresi
MENTAL ORGANIK Gangguan organik>>> hendaya kognitif
Gangguan kesadaran – arousal, atensi, konsentrasi
Gangguan moodPerceptual abnormalitiesGangguan fungsi intelek – memori, bahasa dan
pikiranPerubahan kepribadianGangguan fungsi motorikGambaran klinis sesuai area yang terkena di
otak
MENTAL ORGANIK Deskripsi umum pasien
Berpakaian, pengabaian diri, menggunakan alat bantu sensorik, gait, abnormalitas motorik
Asesmen kesadaranTingkat arousal, orientasi , perilaku, short term
memory, atensi, perhatian mudah teralih
Asesmen pembicaraan dan bahasaAsesmen bicara dan bqahasaKomprehensiEkspresi – spontanitas, koheren, repetitiveness,
menamai obyek
MENTAL ORGANIK Asesmen pikiran
Bentuk, isi, adanya halusinasi
Asesmen moodKeserasian antara mood dan emosiLabilitas
Asesmen judgement dan insightKesadaran atas sekitarnya, penilaian fisik dan
mental
MENTAL ORGANIK Asesmen Kognitif
Memori – yang pertamakali terganggu○ Immediate, short term, long term
Kemampuan : membaca, konstruksi, disorientasi kanan/kiri, finger recognition,
Hati-hati konfabulasi
MENTAL ORGANIK Mini Mental State Examination –
FolsteinSkrining, bukan untuk diagnostikSkor maksimum 3024 atau kurang - suggestive of impairment
Delirium, Dementia, dan Amnesia
Delirium Perubahan kesadaran– penurunan kewaspadaan lingkungan, tak bisa
fokus, mempertahankan perhatian atau mengalihkan atensi Perubahan kognisi Terjadi segera (jam sampai hari)
Demensia Gagguan memori Satu dari hal berikut :
○ Aphasia – gangguan berbahasa○ Apraxia – gangguan motorik tanpa kelainan fungsi mootorik○ Agnosia – gangguan mengenali obyek meski sensori berfungsi baik○ Gangguan fungsi eksekutif – planning, organizing, sequencing, abstracting
Alzheimer’s, Parkinson’s, HIV, cerebrovascular disease Amnesia
Gangguan memori tanpa ada gangguan lainnya Mungkin akibat trauma atau Napza
MENTAL ORGANIK FRONTAL
Tanda Neurologik – munculnyakembali refleks primitif (grasp, sucking), contralateral spastic paresis, dysphasia, incontinence (bilateral), perseverasi wicara
Abstract reasoning, ketidakmampuan menyusun rencana, atensi buruk
Personaliti – disinhibited, over-familiar, rajin menjamah , nafsu, judgement, aggresi
Mood – euphoric, tumpul
MENTAL ORGANIK TEMPORAL – terutama yang dominan
Neurologik – defek contralateral homonymous kwadran atas lapang visual, contralateral hemiparesis, dysphasia
Epilepsy dan schizophrenia-like psychosisFungsi intelek, komunikasi, Amnesia jika bilateral
MENTAL ORGANIK PARIETAL Jarang menyebabkan simtom psikiatrik Gagguan Neuropsychological Agnosia – kesadaran tubuh sendiri Apraxia – ketidakmampuan menyalin
disain Gangguan lapang visual (optic radiation)
MENTAL ORGANIK INVESTIGASI – baseline
Darah rutin, kimia darah , elektrolit, ureum, glucose, LFT, Ca+, Phosphate, TFT, Urinalysis, urine culture, urine analysis untuk napza
INVESTIGASI – lajutKultur darah, tes HIV, logam berat, Cu,
ceruloplasmin, B12, folate, VDRL, TPHA pungsi Lumbar
Glucose, protein, cultures, VDRL
THE RELUCTANT CAREGIVER
Hilang kebebasan Hambatan keuangan Penggantian peran Budaya Kebiasaan Tak istirahat Merasa dipaksa mempunyai caregiver
COUNTERTRANSFERENCE
Perasaan dari caregivers ke pasien Simpati Depresi Tidak berdaya Mengabdi Frustrasi Marah Menyalahgunakan/mengorbankan
DEPRESI PADA ORANG SAKIT Kurang dari 1/2 pasien depresi dirawat
di layanan kesehatan dasar Prevalensi 10-15% pada pasien sakit
dan populasi rawat jalan Bedakan dari demensia, delirium, efek
Napza
GAMBARAN KLINIS DEPRESI Mood depresi Minat menurun/kesenangan menurun (anhedonia) BB naik atau turun Insomnia (atau hypersomnia) Retardasi psikomotor atau agitasi Lelah, mudah lelah meski tidak beraktivitas Merasa tidak berharga, bersalah Konsentrasi menurun, tak dapat membuat
keputusan Ide bunuh diri
UNDERDIAGNOSIS OF DEPRESSION Keluhannya sering fisik bukan kognitif atau
mood Yakin bahwa depresi merupakan reaksi
alamiah atas lingkungan (countertransference)
Menolak didiagnosis sebagai gangguan psikiatrik
Simtom tidak spesifik, tumpang tindih dengan sakit fisik
Terbatas rawatannya di Layanan kesehatan dasar
MORBIDITAS DAN MORTALITAS Depresi meningkatkan morbiditas dan
mortalitas Meningkatkan risiko MI, angioplasty, dan
kematian karena kateterisasi jantung Faktor risiko independen mortalitas post-MI Meningkatkan mortalitas pasca -CVA Juga dampak sama pada dialysis, cancer,
dan penyakit akut umum Koneksi fisik mental neuroendokrine
DEPRESI SEBAGAI SIMTOM / TANDA SAKIT FISIK Sampai 20% sakit fisik merupakan awitan episode
depresi mayor Cushing’s Addison’s Hypo-, hyper-thyroidism Huntington’s Parkinson’s Sama dengan tumpang tindih delirium
PERTIMBANGAN MEDIK Anorexia – penyakit
digestif , penyakit kronis, kanker , efek samping kemoterapi
BB turun meski nafsu makan normal -- hyperthyroidisme, DM, malabsorpsi.
Insomnia -- sleep apnea (siang hari mengantuk), nocturnal myoclonus.
Bagun dinihari tanda depresi
Nyeri Delirium Anxietas Mania
FAKTOR PSIKOSOSIAL Kematian dan sekarat Cacat tubuh Disabilitas Nyeri Kehilangan peran Konflik keluarga Isu lama dari dulu
PENYAKIT JANTUNG 20% pasien dengan jantung atau post-MI
mengalami depresi Faktor risiko perempuan, sebelum depresi
tidak berdaya Frasure-Smith depresi pasca MI. Mortalitas dalam 6-bulan sebesar 17%
untuk depresi , 3% non-depresi
KANKER Sekitar 50% pasien
kanker merasa depresi
Nyeri tidak terkontrol Delirium Metastases otak Kematian dan
sekarat Disabilitas dan
kemandirian
Kecacatan tubuh Life cycle issues –
mati muda, cita-cita belum tercapai
Kemoterapi -- steroids, procarbazine, l-asparaginase, ARA-C, vinca alkaloids, interferon
STROKE 30-50% pasien
stroke dengan depresi mayor
Lebih umum pada lesi anterior kiri
Dengan disabilitas neurologik sekunder
Terapi antidepresan efektif
Masa risiko tinggi pada tahun pertama dan kedua stroke
Depresi disertai tinginya morbiditas dan mortalitas
Terapi rehabilitasi mungkin menolong
PENYAKIT LAIN YANG DISERTAI DEPRESI
Parkinson’s Huntington’s Multiple sclerosis ALS Epilepsy AIDS
Hypothyroidism Hyperthyroidism Hyperparathyroidism Cushing’s Chronic fatigue
syndrome
MEDIKASI PENYEBAB DEPRESI Reserpine Methyldopa Inderal (rare) High-dose (older)
oral contraceptives Corticosteroids
Benzodiazepines Alcohol Opioids Opiate analgesics Cocaine withdrawal
TERAPI PSIKOLOGIK Supportive
psychotherapy Dengarkan! Klarifikasi Buang stigma Masalah keluarga Rehab Napza
Optimalisasi perawatan
Bantuan rawat dirumah
Makanan dan kursi roda
Adult Day Health Care
Partial Hospitalization
NEDIKASI ANTIDEPRESAN Tricyclics Selective serotonin
reuptake inhibitors (Prozac, Paxil, Zoloft, Celexa)
Effexor (venlafaxine) Wellbutrin
(buproprion)
Remeron (mirtazapine)
Reboxetine Ritalin Thyroid supplement MAO inhibitors ECT
KEMAMPUAN Kemampuan kognitif memahami
risiko/keuntungan dari keputusan Pasien kompeten untuk mencoba
sampai terbukti Konsultasi psikiatrik membantu
meningkatkan kompetensi pasien untuk mengambil keputusan pengobatan
Buat persetujuan dengan ahli waris
LEGAL ISSUES DALAM KEMAMPUAN Medical incompetence -perlindungan
hukum. Guardianship untuk masalah finansial dan
harta atau pengambilan keputusan medik/ legal
ELEMEN KOMPETENSI Capacity to understand risks/benefits
(dementia) Capacity to appreciate consequences
(psychosis) Capacity to come to a decision
(delirium) Capacity to communicate a decision
(aphasia, intubation, ENT surgery)
top related