editan 8oimn6ybhalaman-halaman di buku hijau modul dan pelatihan edit final
Post on 16-Jul-2016
48 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN LAYANAN KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI UNTUK
DOKTER DI FASILITAS KESEHATAN PRIMER
P E R D O S R I 2014
1 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Daftar IsiBab I : Pendahuluan.................................................................................................. ................... 3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3B. Filosofi Pelatihan....................................................................................... ...............4C. Dasar Hukum............................................................................................ ..................4
Bab II : Peran, Fungsi, dan Kompetensi.................................................................... ............8A. Peran......................................................................................................... .....................8B. Fungsi........................................................................................................ ....................8C. Kompetensi................................................................................................. ................8
Bab III: Tujuan Pelatihan............................................................................................ ................10A. Tujuan Umum............................................................................................ ................10B. Tujuan Khusus............................................................................................ ...............10
Bab IV: Peserta, Pelatih, dan Penyelenggara............................................................ ..........11A. Peserta....................................................................................................... ....................11B. Pelatih........................................................................................................ ....................11C. Penyelenggara........................................................................................... .................11
Bab V : Struktur Program........................................................................................... .................12Bab VI : Garis Besar Program Pembelajaran............................................................ ..........13Bab VII: Diagram Proses Pembelajaran.................................................................... ............31Bab VIII: Proses dan Metode Pembelajaran.............................................................. ..........32
A. Proses Pembelajaran................................................................................. ..............32B. Metode Pembelajaran................................................................................ ..............33C. Rincian Rangkaian Alur Pembelajaran.............................................................35
Bab IX : Evaluasi……………………………………............................................................................37Modul Materi Dasar……………………………………………………………………………………...Materi Inti……………………………………………………………………………………………………Modul Materi Penunjang………………………………………………………………………………Penutup....................................................................................................................... .........................Lampiran..................................................................................................................... ..........................
2 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitas Kesehatan berdasarkan PMK No.71 Tahun 2013 merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. Sedangkan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
Adanya permasalahan pada pasien yang tidak hanya sebatas pada diagnosis medis, sehingga dokter pada Fasilitas Kesehatan Primer perlu menyadari dampak pentingnya diagnosis fungsional dan gangguan yang ditimbulkan. Maka dari itu perlunya tatalaksana komprehensif pada setiap pasien yang mengalami gangguan penyakit dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka. Di dalam SKDI tahun 2012 belum dicantumkan pentingnya diagnosis fungsional dan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR) sehingga perlu upaya untuk membekali para dokter berupa tindakan-tindakan KFR dan kapan diperlukan tahapan merujuk di Fasilitas Kesehatan Primer. Adapun kurikulum Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi belum semuanya masuk di seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia, masih terbatas pada 5 pusat pendidikan. Selain itu angka disabilitas yang semakin meningkat seperti menurut Program Perlindungan dan Layanan Sosial (PPLS) Tahun 2012 jumlah penyandang disabilitas secara nasional adalah sebanyak 3.838.985 jiwa dan menurut Survei Ekonomi Sosial (Susenas) Tahun 2012 adalah sebesar 2.45% dari jumlah penduduk Indonesia di tahun tersebut.
Sehingga sangat diperlukan dokter terlatih di Fasilitas Kesehatan Primer untuk menegakkan diagnosis medik dan fungsional, menegakkan prognosis, mengarahkan/ menetapkan dan mengevaluasi program KFR yang dibutuhkan. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia pada saat ini belum memadai dan belum merata dengan jumlah total 675 orang.
Atas dasar itu PB PERDOSRI bekerjasama dengan Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (IKFR) membuat kurikulum dan modul sebagai acuan pelaksanan pelatihan dan bahan belajar untuk peserta pelatihan tersebut. Diharapkan kurikulum dan modul yang disusun ini akan lebih operasional di lapangan dalam mempersiapkan SDM dokter agar dapat melaksanakan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Buku kurikulum dan modul ini memuat materi pengetahuan dan keterampilan bagi dokter yang akan menerima pendelegasian wewenang dari Dokter Spesialis
3 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dalam melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan pendekatan :1. Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yakni proses pelatihan
diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta selama pelatihan, antara lain :
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan materi pelatihan.c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.d. Mendapatkan 1 (satu) paket bahan belajar yaitu modul pelatihan layanan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk dokter di fasilitas kesehatan primer.
e. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.
f. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.g. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan
dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya terkait dengan materi pelatihan.
2. Berbasis kompetensi (competency based), yakni selama proses pelatihan peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir pelatihan.
3. Belajar sambil berbuat (learning by doing), yang memungkinkan peserta untuk :a. Mendapat kesempatan untuk belajar sambil berbuat (melakukan sendiri)
dari setiap materi pelatihan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui metode pembelajaran di mana peserta lebih aktif terlibat seperti antara lain : diskusi kelompok, studi kasus, dan latihan (exercise) baik secara individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.
C. Dasar Hukum
1. UUD 1945 amandemen.2. UU Kesehatan nomor 36/2009
a. Pasal 4. Setiap orang berhak atas kesehatan.
4 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pasal 5 (1). Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya kesehatan.
c. Pasal 5 (2). Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
d. Pasal 5 (3). Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
e. Pasal 7. Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
f. Pasal 9 (1). Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
g. Pasal 14 (1). Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.
h. Pasal 14 (2). Tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikhususkan pada pelayanan publik.
i. Pasal 16. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
j. Pasal 17. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam segala bentuk upaya kesehatan.
k. Pasal 18. Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
l. Pasal 19. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
m. Pasal 42 (1). Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan, diteliti, diedarkan dikembangkan, dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat.
n. Pasal 42 (2). Teknologi kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) mencakup segala metode dan alat yang digunakan untuk mencegah terjadi penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
o. Pasal 63 (4). Pelaksanaan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
p. Pasal 63 (5). Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan atau berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggung-jawabkan.
q. Pasal 131 (1). Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat,
5 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
r. Pasal 131 (3). Upaya kesehatan bayi dan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) menjadi tanggung jawab dan kewajiban bersama bagi orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah.
s. Pasal 167 (1). Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
t. Pasal 174 (2). Peran serta sebagimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keikutsertaan secara aktif dan kreatif.
3. PP 38/tahun 2007Tentang pembagian urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota.
4. Permenkes/SK Menkesa. Kepmenkes nomor 828/Menkes/SK/IX/2008; tentang Petunjuk Teknis
SPM bidang kesehatan.b. Kepmenkes nomor 922/Menkes/SK/X/2008; tentang Petunjuk Teknis
Pembagian Urusan Bidang Kesehatan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
c. Permenkes nomor 2052/Menkes/Per/X/2011 pasal 15 ayat 1 dan 2; tentang Izin Praktek Kedokteran.
5. Permenkes N0.71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada JKN. (Pasal 15).
(1) Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan
6 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.
(5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Pasal 3).Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk :a. memberikan perlindungan kepada pasienb. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi; danc. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.
7 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB IIPERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. Peran
Sebagai pelaksana pemberi layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di fasilitas kesehatan primer mengusulkan peserta, yaitu dokter di fasilitas kesehatan primer.
B. Fungsi
Dalam menjalankan perannya maka peserta mampu memberikan pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sesuai kewenangan yang diberikan.
C. Kompetensi
Setelah menyelesaikan pelatihan ini para peserta memeliki tingkat kompetensi atau tingkat kemampuan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di fasilitas kesehatan primer.
1. Pengetahuan a. Mengetahui dan memahami falsafah, definisi, lingkup kerja, organisasi dan
manajemen pelayanan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
b. Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional berdasarkan International Classification of Function.
c. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi, dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
d. Mengetahui konsep / prinsip tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.e. Mengetahui penyakit dan/atau cedera yang berpotensi atau telah mengalami
gangguan fungsi yang perlu dirujuk, kondisi yang dapat dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau penanganan dasar kemudian dirujuk.
2. Ketrampilan dan Perilakua. Melakukan pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dan
mengkategorikan masalah gangguan fungsional berdasarkan International Classification of Function.
b. Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa pencegahan dan tatalaksana dasar terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh penyakit dan/atau cedera.
c. Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif kepada pasien.
8 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
d. Mampu melakukan penatalaksanaan dasar, baik promotif maupun preventif pada gangguan fungsi akibat penyakit neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi.
9 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB IIITUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Agar peserta pelatihan mengetahui gangguan kemampuan fungsional yang berpotensi atau telah terjadi pada penyakit dan atau cedera serta prinsip layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk mencegah, mengatasi atau mengurangi ketidakmampuan/ disabilitas pasien.
B. Tujuan Khusus
1. Memiliki sikap menghormati dan empati dalam menerapkan keterampilan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi terhadap mereka yang mengalami gangguan fungsi.
2. Memiliki sikap menghargai keanekaragaman aspek biopsikososiokultural spiritual pasien dengan gangguan fungsi sehingga dalam memberikan pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi senantiasa memperhatikan batas intervensi serta kewajiban dokter untuk memberikan asuhan berperikemanusiaan dengan mempertimbangkan pula temuan dan pendapat keluarga dalam perencanaan diagnosis dan terapi.
3. Mampu berkomunikasi efektif baik verbal maupun non-verbal secara santun berdasarkan empati dalam upaya mengelola pasien dengan gangguan fungsi dengan mengintegrasikan penalaran ilmu biomedis (ilmu dasar) dan klinis, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara teman sejawat, tenaga medis profesional lainnya, komunitas, pasien dan keluarga pasien.
4. Mengenali potensi dasar fungsional dan menegakkan diagnosis gangguan fungsional pada berbagai diagnosis medis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta pemeriksaan fungsional.
5. Mampu merumuskan masalah dan melakukan pengelolaan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta menetapkan prognosis fungsi.
6. Mampu mengenali komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi yang ada atau mungkin timbul serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
7. Menyadari pentingnya pendekatan multi disiplin dan interdisiplin pada asuhan keperawatan pasien dengan gangguan fungsi dan menetapkan kasus yang perlu langsung dirujuk kepada Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
10 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB IVPESERTA, PELATIH DAN PENYELENGGARA
A. Peserta
Dokter yang berminat mengikuti pelatihan
B. Pelatih
Kriteria :1. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.2. Memiliki keahlian di bidang materi yang akan diajarkan.3. Menguasai kurikulum pelatihan.4. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis Besar Program
Pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
C. Penyelenggara
Penyelenggara adalah PB PERDOSRI, Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (IKFR).
11 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB VSTRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut :
No. Materi PelatihanWaktu Pembelajaran
T P JmlA. MATERI DASAR (MD)1 Sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia
1-
2 Batasan dan ruang lingkup Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi -3 Filosofi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. -4 Diagnosis dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1 25 Asesmen Rehabilitasi Dasar
6 Penatalaksanaan dan intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 1 17 Pedoman layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1-
8 Etika profesi tenaga kesehatan
B. MATERI INTI (MI)1 Rehabilitasi sindroma dekondisi 2 22 Rehabilitasi stroke 2 23 Rehabilitasi nyeri leher dan bahu 2 24 Rehabilitasi fraktur anggota gerak 2 25 Rehabilitasi arthrosis genu 2 26 Rehabilitasi nyeri pinggang bawah 2 27 Rehabilitasi keterlambatan perkembangan 2 28 Rehabilitasi penyakit paru obstruktif menahun 2 2
C. MATERI PENUNJANG1 Komunikasi, informasi dan edukasi efektif
12 Membangun komitmen belajar 3 Rencana tindak lanjut
JUMLAH 21 19
Catatan :T = Teori; P = Praktikum;
12 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB VIGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
Materi Dasar 1 : Latar belakang dan sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia
Waktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menjelaskan mengenai sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di dunia maupun di Indonesia
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Menjelaskan sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Dunia
Sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
di DuniaCeramah dan tanya
jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-Visual
Aid
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2
Menjelaskan sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Indonesia
Sejarah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
di Indonesia
2. Tulaar ABM, Nuhonni SA, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dari Masa Ke Masa
13 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 2 : Batasan dan Ruang Lingkup Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Waktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menjelaskan batasan dan ruang lingkup Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1 Batasan
1. Batasan ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Ceramah dan tanya jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-
VisualAid
Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Batasan Rehabilitasi
3. Batasan tim pelayanan Rehabilitasi
4. Batasan hendaya, disabilitas dan kecacatan
5. Batasan aktifitas dan partisipasi
6. Batasan difabel
2 Ruang Lingkup1. Ruang lingkup
berdasarkan terminologi ICF
14 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 3 : Filosofi Kedokteran Fisik dan RehabilitasiWaktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menjelaskan filosofi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Filosofi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1. Konsep dasar Fungsi, Disabilitas dan Kesehatan
Ceramah dan tanya jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-
VisualAid
Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Perbedaan filosofi
layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dengan kedokteran konvensional
3. Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bersifat komprehensif dan interdispliner
15 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 4 : Diagnosis dan Asesmen KFRWaktu : 1 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menegakkan diagnosis dasar dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu menegakkan
1Diagnosis dasar dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Ceramah dan tanya jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-
VisualAid
Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Penegakan diagnosis
3. Pengisian lembar asesmen
16 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 5 : Penatalaksanaan dan Intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Waktu : 1 jam teori dan 1 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan
penatalaksanaan dan intervensi dasar Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melaksanakan
1
Penatalaksanaan dan Intervensi dasar Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1. Menetapkan tujuan optimal
Ceramah dan tanya jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-
VisualAid
Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Strategi penatalaksanaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3. Pencapaian kualitas hidup tertinggi
5. Program pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
5. Kerja tim
17 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 6 : Pedoman Layanan Kedokteran Fisik dan RehabilitasiWaktu : 30 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menjelaskan pedoman layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu menjelaskan
1Pedoman Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
1. Pendekatan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Ceramah dan tanya jawab
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-
VisualAid
Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Struktur organisasi layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
9. Jenjang rujukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
18 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Dasar 7 : Etika ProfesiWaktu : 30 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menerapkan Kode Etik Profesi Tenaga Kesehatan dalam menjalankan Pelayanan Kesehatan.
NoTujuan
Pembelajaran Khusus
Pokok Bahasan/ Sub pokok
Bahasan
Metode Pembelajaran
Alat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Menjelaskan konsep etika tenaga kesehatan
1. Pengertian Nilai, Etika dan Moral
2. Konsep etik tenaga kesehatan :
a. Landasan teori etika kesehatan
b. Prinsip- prinsip dasar etika kesehatan
c. Fungsi etikad. Perbedaan
antara etik dan kode etik
Curah PendapatCTJ
LCD Laptop Bahan
Tayang Flipchart
1. Adji, Oemar Seno, (1991) Profesi Dokter Etika Profesional dan Hukum Pertanggungjawaban Dokter Erlangga, Jakarta Indonesia
2. Fuller, L (1978), The Morality Of Law, Yale University Press, London, UK.
3. K. Bertens, (1993), Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Indonesia.
4. Koeswadji, Hermien Hadiati, (2000), “Ethical Cedes: Its Nature and Development in Indonesia”, Makalah pada International Conference Ethics Educations in Medical Schools February 13-16, Eilat.
5. Undang- undang no: 36 Tahun 1999 Tentang Kesehatan
6. Peraturaan Pemerintah No: 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Pemerintah No: 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Menteri Kesehatan No: 008 Tehun 2012 Tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian kesehatan.
2Menerapkan Kode Etik
1. Kode etik tenaga kesehatan :
a. Implementasi dan koreksi terhadap penyimpangan kode etik Tenaga Kesehatan
b. Penyimpangan rahasia Tenaga Kesehatan
Pemutaran film pendek
Diskusi
19 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 1 : Rehabilitasi pada Sindroma DekondisiWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Peserta didik memahami dan mampu menjelaskan tentang komplikasi imobilisasi dan tirah baring serta
melakukan pencegahan serta terapi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi terhadap sindroma dekondisi
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Memahami definisi dan tipe imobilisasi
Definisi dan Tipe imobilisasi
ProjectorSlidePC/ LaptopAudio-Visual
Aid
Andriana M, Poewandari D, Komplikasi Imobilisasi dan Tirah Baring. Buku Ajar Ilmu kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. P23-36. Sagung Seto. 2014.
2Memahami efek imobilisasi pada sistem organ
Efek imobilisasi dan keadaan tanpa aktifitas pada sistem organ
3Mengidentifikasi komplikasi imobilisasi dan tirah baring
4
Mampu melakukan pencegahan komplikasi imobilisasi dan merujuk (bila ada indikasi)
20 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 2 : Rehabilitasi StrokeWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mengetahui
gangguan kemampuan fungsional yang berpotensi atau telah terjadi pada penyakit stroke dan melakukan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk mencegah, mengatasi atau mengurangi disabilitas pasien.
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Mengetahui dan memahami tujuan rehabilitasi stroke
1. Falsafah rehabilitasi2. Tujuan tatalaksana
rehabilitasi stroke
TutorialBed side
teachingPemutaran film
pendekDiskusi
LCD Laptop Bahan
Tayang Flipchart
2Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat stroke berdasarkan ICF
1. Disfungsi organ2. Gangguan aktifitas3. Limitasi partisipasi4. Pengaruh lingkungan5. Pengaruh
personalitas/ psikososial
3
Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi pada pasien stroke dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang rehabilitasi stroke
1. Komplikasi yang ditimbulkan akibat stroke
2. Komplikasi akibat inaktivitas, imobilitas
4Mengetahui konsep/ prinsip tatalaksana rehabilitasi stroke
1. Konsep mobilisasi dini2. Konsep motor
learning3. Konsep training
fungsional/ task oriented training
5
Mengetahui kondisi akibat stroke yang perlu langsung di rujuk, kondisi yang dapat dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau penanganan dasar dan kemudian di rujuk
1. Kondisi yang dapat ditangani dengan terapi dasar
2. Kondisi yang perlu segera di rujuk
21 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 3 : Rehabilitasi nyeri leher dan bahuWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mengetahui
gangguan kemampuan fungsional yang dapat terjadi pada nyeri leher, falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta prinsip/konsep Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk mencegah, mengatasi atau mengurangi ketidakmampuan /disabilitas pasien.
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1.Tulaar A. Nyeri
leher dan punggung.
Volume: 58, Nomor:
5, Majalah
Kedokteran
Indonesia, 2008
2.Caillet R. Neck and
Arm Pain,
Philadelphia:
F.A.Davis, 1991
3.DeLisa JA.Physical
Medicine &
Rehabilitation
Principle and
Practice. 5th ed.
Philadelphia:
Lippincot William
and Wilkins; 2005.
4.Braddom RL.
Physical Medicine &
Rehabilitation.3rded.
WB Saunders
Company; 2007
Falsafah rehabilitasi
TutorialBed side teachingPemutaran film
pendekDiskusi
LCD Laptop Bahan
Tayang Flipchart Kursi
goniometer
Tujuan rehabilitasi pada nyeri leher
Disfungsi organ
Gangguan aktifitasLimitasi partisipasiPengaruh lingkunganPengaruh personalitas/ psikososial
Komplikasi neuro muskuloskeletal yang ditimbulkan dan cara pecegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Kondisi yang perlu segera dirujuk
22 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 4 : Rehabilitasi dasar pada fraktur extremitas bawah Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Umum : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memberi
penanganan rehabilitasi dasar pada fraktur untuk menghindari komplikasi dan mencapai kemandirian yang optimal.
No Tujuan Pembelajaran KhususPokok Bahasan/
Sub pokok Bahasan
Metode Pembelajaran
Alat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Melakukan asesmen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada pasien dengan fraktur
Asesmen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada fraktur anggota gerak
o Kuliah interaktif
o Curah pendapat dan diskusi
o Coachingo Bed side
teaching
-Audiovisual-Materi presentasi: CD Power Point-Contoh Kasus-Alat bantu latih:model anatomi -Penuntun belajar-Daftar tilik kompetensi
1. Hoppenfeld S, Murthy VL (eds) : Treatment & Rehabilitation of Fractures. Philadelphia, Lippincott Williams&Wilkins, 2000
2. Heppenstall BR (ed). Fracture Treatment and Healing. W.B.Saunders Co., 1980.
3. Bloch B. Fractures and Dislocations. S.M.Blackmore Print, 1991.
2 Menetapkan diagnosis fungsional
Diagnosis Fungsional fraktur anggota gerak
3Menetapkan prognosis fungsional dan tujuan penanganan rehabilitasi
Prognosis fungsional dan Penanganan Rehabilitasi
4Menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi penyembuhan Fraktur dan komplikasi
Faktor yang berpengaruh pada proses penyembuhan fraktur dan komplikasinya
5Menetapkan jenis terapi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang akan dilakukan
Terapi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada fraktur anggota gerak
6Melakukan evaluasi / follow up penanganan
Evaluasi & Follow up penanganan fraktur anggota gerak
7Mengenali masalah dan penyulit yang ada serta melakukan rujukan apabila diperlukan.
Komplikasi fraktur anggota gerak Indikasi melakukan rujukan fraktur anggota gerak
23 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 5 : Rehabilitasi pada Arthrosis GenuWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Agar peserta didik mampu memberikan penanganan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada OA Lutut untuk menghindari komplikasi dan kecacatan serta mencegah ketergantungan dan mencapai kemandirian yang optimal.
NoTujuan
Pembelajaran Khusus
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode Pembelajaran
Alat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Menjelaskan anatomi dan kinesiologi lutut
Anatomi dan Kinesiologi Lutut
- Kuliah interaktif, curah pendapat dan diskusi- Diskusi, coaching dan bed side teaching
- audiovisual- materi
presentasi: power point
- alat bantu latih : model anatomi lutut
- Contoh Kasus- Model
1. Caillet Rene, M.D : Knee Pain and Disability. F A Davis Company. Philadelphia,1973 . P 85-107
2. Nicholas John J.M.D : Rehabilitation of Patient with Rheumatic Disorders In Braddom Randall L. Physical Medicine & Rehabilitation. Ed 1, 1996.p 711-27
2Menjelaskan patofisiologi OA lutut
Patofisiologi OA Lutut
3
Melakukan
asesmen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar pada pasien OA lutut
Asesmen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada OA Lutut
4
Membuat diagnosis fungsional dan diagnosis banding OA lutut
Diagnosis fungsional dan diagnosis banding OA Lutut
5
Menetapkan prognosis dan prinsip rehabilitasi
Prognosis dan Prinsip Rehabilitasi OA Lutut
6Melakukan terapi dasar OA lutut
Terapi dasar OA Lutut
7
Melakukan evaluasi dan follow up penanganan
Evaluasi dan follow up penanganan OA Lutut
8
Mengenali masalah dan penyulit yang mungkin terjadi serta melakukan rujukan bila perlu
Komplikasi OA Lutut dan Indikasi melakukan rujukan
24 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 6 : Rehabilitasi pada nyeri pinggang bawah
Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menegakkan
diagnosis dan melakukan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada nyeri pinggang bawah
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien LBP
-Kuliah Interaktif-Curah Pendapat dan Diskusi-Coaching-Bedside teaching
- Audiovisual- Materi
presentasi : CD Power point
- Kasus/pasien- Alat bantu
latih : model anatomi spine
- Penuntun belajar
- Daftar Tilik Kompetensi
- contoh hasil laboratorium, hasil EMG-NCV, hasil pemeriksaan radiologis
1. Braddom RL2. Cailliet R3. Delisa JA
2
Menganalisa hasilPemeriksaan penunjang LBP
Analisis hasil pemeriksaan penunjang pada kasus LBP :
a. Pemeriksaan radiologis
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan EMG-NCV
3 Menegakkan diagnosis LBP
Cara Menegakkan diagnosis LBP
4 Menentukan diagnosis banding LBP
Cara Menentukan diagnosis banding LBP
5
Melakukan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi komprehensif
Tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi komprehensif pada LBPa. Memperbaiki
mekanika yang salah
b. Memberikan Terapi Modalitas
c. Memilih Alat Bantu d. Memberikan Terapi
Medikamentosae. Mengajarkan dan
memberi contoh Proper Back Mechanic
25 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 7 : Rehabilitasi pada Keterlambatan PerkembanganWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan peserta mampu
mengetahui gangguan kemampuan fungsional pada anak yang dapat terjadi pada berbagai penyakit/kondisi medis, serta mampu melaksanakan penanganan dasar kelainan tumbuh kembang balita sesuai dengan standar dan kompetensi
NoTujuan
Pembelajaran Khusus
Pokok Bahasan/ Sub pokok Bahasan
Metode Pembelajaran
Alat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
Tujuan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada gangguan Tumbuh Kembang Anak
Tujuan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada gangguan Tumbuh Kembang Anak
-Kuliah Interaktif-Curah Pendapat dan Diskusi-Coaching-Bedside teaching
- audiovisual
- materi presentasi: power point
- Contoh Kasus
- Model
Materi baku
rehabilitasi
tumbuh
kembang
untuk S1
Molnar
Kurikulum
dan modul
pendukung
pedoman
penanganan
kasus
rujukan
kelainan
tumbuh
kembang
balita –
Depkes RI
Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
Gangguan Sensori Persepsi
Gangguan Sensori Persepsi
Gangguan KomunikasiGangguan Komunikasi
Gangguan mental, emosional, dan perilaku
Gangguan mental, emosional, dan perilaku
Gangguan motorik Gangguan motorikGangguan pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan Fungsional Akibat Gangguan Tumbuh Kembang Berdasarkan ICF
Gangguan Fungsional Akibat Gangguan Tumbuh Kembang Berdasarkan ICF
26 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Inti 8 : Rehabilitasi pada Penyakit Paru Obstruktif KronisWaktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikumTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mengetahui gangguan
kemampuan fungsional yang dapat terjadi pada PPOK, serta mampu melakukan diagnosis dan penatalaksanaan dasar.
NoTujuan Pembelajaran
KhususPokok Bahasan/ Sub
pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
Tujuan Rehabilitasi PPOK
Tujuan Rehabilitasi PPOK
KuliahDiskusiDemo
LCDLaptopBahan Ajar
a. DeLisa, JA. 2010.
DeLisa’s Physical Medicine
&Rehabilitation, Principles
and Practice. 5th edition.
Lippincott Williams &
Wilkins, Wolters Kluwer.
Philadelphia.
b. Braddom, RL. 2007.
Physical Medicine and
Rehabilitation. 3rd edition.
WB Saunders Company.
Philadelphia.
c. PB Perdosri.
2012.Panduan Pelayanan
Klinis – Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi.Cetakan 1.
Perdosri. Jakarta.
d. Osterweil D,
Brummel-Smith K, Beck JC.
2000. Comprehensive
Geriatric Assessment. The
McGraw-Hill Companies, New
York.
e. PB Perdosri. 2012.
Prosedur Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. Cetakan 1.
Perdosri. Jakarta.
Gangguan Fungsional pada PPOK berdasarkan ICF
Gangguan Fungsional pada PPOK berdasarkan ICF
Penyulit dan Komplikasi pada PPOK dan Cara Pencegahannya
Penyulit dan Komplikasi pada PPOK dan Cara Pencegahannya
Tata Laksana Rehabilitasi pada PPOK
Tata Laksana Rehabilitasi pada PPOK
Kerja Lapangan:Bangsal dan Poliklinik Kerja Mandiri
27 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Penunjang 1 : Komunikasi, informasi dan edukasi efektif.Waktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu menerapkan
komunikasi, informasi dan edukasi yang efektif kepada pasien.
NoTujuan
Pembelajaran Khusus
Pokok Bahasan/ Sub pokok
Bahasan
Metode Pembelajaran
Alat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Menjelaskan konsep komunikasi
Konsep komunikasi
Curah pendapat
CTJ
Komputer/ Laptop
Bahan Tayang
LCD
1. Charels Bonar Sirait, the Power og Public Speaking, kiat sukses berbicara di depan public, Kompas Gramedia, 2010
2. Dr. Ibrahim Elfiky, Terapi Komunikasi Efektif, dengan metode praktis NLP, 2009.
3. Firti Rasmita SE, dkk, Pintar Soft Skill Membentuk Pribadi Ungggul, B. Media, Desember 2009.
4. Kementerian Kesehatan RI, Kurikulum Modul Pelatihan Fasilitator Desa Siaga, jakarta 2010.
5. Kementerian Kesehatan RI, Kurikulum Modul NLP, Jakarta 2011.
6. Kementerian Kesehatan RI, Kurikulum Modul Peningkatan Kapasitas Pejabat Struktural UPT/ UPTD, Jakarta 2011
7. Kementerian Keseharan RI, Kurikulum Modul Peningkatan Kapasitas Pejabat Srtktural Puskesmas, Jakarta 2011.
8. Lembaga Administrasi Negara, Modul Diklat Kepemimpinan III, Jakarta, 2008
9. Haryanto S, Drs, MPH, Human Relation, LAN, Bahan Diklat Spama, 1999
10. Anne Rufaidah, DR, Komunikasi Efektif, LAN, Bahan diklat Spama, 1999.
2
Menerapkan komunikasi dengan pendekatan Neuro Linguistic Programmin (NPL)
Komunikasi dengan pendekatan Neuro Linguistic Programmin (NPL)
Curah pendapat
CTJ Diskusi
Komputer/ Laptop
Bahan Tayang
LCD Petunjuk
role play3
Menerapkan komunikasi asertip
Komunikasi asertip
4Mengelola konflik
Pengelolaan konflik
28 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Penunjang 2 : Membangun Komitmen Belajar/ Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi diharapkan peserta saling
mengenal serta mampu merumuskan norma kelas yang disepakati bersama.
Tujuan Pembelajaran KhususPokok Bahasan/
Sub pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1
Materi peserta latih mampu :Melaksanakan perkenalan antara peserta, fasilitator dan panitia.
Perkenalan Game perkenalan
LCDLaptop,White board,Spidol
1.Departemen Kesehatan RI, 2006. Modul TOT Pelatihan Pengelola Program Kesehatan Indera Pendengaran.2.Departemen Kesehatan RI, 2005. Modul TOT Pelatihan Pengelola Program Kesehatan Indera Penglihatan.3.Pusdiklat Departemen Kesehatan RI, 2001. Membangun Komitmen Belajar.4. Lembar petunjukpenugasan
2
Mencapai suasanapencairan sehinggapeserta dapat lebihsiap dan beranimengemukakanpengalaman danpandang-annya/berpartisipasi aktifdalam pelatihan.
Pencairan (Icebreaker).
Game pencairan
3
Merumuskan harapan- harapan terhadappelatihan yangmerupakan kesepakatanbersama dan menjadinorma kelas yangdisepakati bersama
Harapan materipeserta latih mampu:kekhawatiranmencapai harapandan komitmenHarapan kelas,kekhawatiranmencapai harapan dan komitmen
Penugasan/DiskusiKelompokPleno
4
Menetapkan kontrolkolektif terhadappelaksanaan normakelas.
Penetapan kontrolkolektif terhadappelaksanaan normakelas.
Game pencairanPenugasan/DiskusiKelompok Pleno
29 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Materi Penunjang 3 : Rencana Tindak Lanjut (RTL)Waktu : 20 menit teoriTujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun
rencana tindak lanjut.
Tujuan Pembelajaran KhususPokok Bahasan/
Sub pokok BahasanMetode
PembelajaranAlat Bantu Daftar Pustaka
1 2 3 4 5 6Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu
1Materi peserta latih mampu :Menjelaskan konsep RTL
1. Konsep RTL:a. Pengertianb. Tujuan/ manfaatc. Format
Ceramah Tanya jawab Diskusi
Bahan Tayang
LCD Laptop Flipchart White board Spidol Format RTL
Modul RTLBPPSDMKesehatanRencana TindakLanjut
30 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB VIIDIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN
31 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Penutup Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
RTL
Pengetahuan dan Keterampilan/ Materi Inti :
1. Rehabilitasi pada sindroma dekondisi
2. Rehabilitasi Stroke3. Rehabilitasi nyeri leher dan bahu 4. Rehabilitasi fraktur ekstremitas5. Rehabilitasi pada arthrosis genu6. Rehabilitasi pada nyeri punggung
bawah 7. Rehabilitasi pada keterlambatan
perkembangan8. Rehabilitasi pada Penyakit Paru
Obstruktif Kronis
E VA L U
AS I
Wawasan/ Materi Dasar :1. Sejarah Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi di Indonesia2. Batasan dan ruang lingkup
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3. Filosofi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
4. Diagnosis dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
5. Penatalaksanaan dan intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
6. Pedoman layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
7. Etika profesi tenaga kesehatan
Praktik Klinik
Building Learning Commitment (BLC)
Pembukaan
Pre Test
BAB VIIIPROSES DAN METODE PEMBELAJARAN
A. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar
di antara peserta.2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh
terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3. Penjajakan awal peserta dengan memberikan pre-test.4. Pembahasan materi kelas.5. Praktikum kelas dengan pemberian beberapa jenis kasus sesuai dengan materi
inti yang ditentukan oleh fasilitator.6. Penjajakan akhir peserta dengan memberikan post-test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, di mana:1. Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses pembelajaran.2. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
setiap materi.3. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta.b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi.c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan.
5. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.
32 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
B. Metode Pembelajaran
Kegiatan pelatihan akan dilakukan selama 5 hari kerja, 1 hari kerja adalah 8 jam, dibagi menjadi 2 bagian yaitu teori dan praktikum.
Metoda pengajaran yang digunakan dalam Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk dokter fasilitas kesehatan primer meliputi :
1. Tahap 1 (Pemberian materi dalam bentuk teori)
Bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengenalan mengenai Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Jenis kegiatan : Kuliah Diskusi topik Simulasi anamnesis pasien dengan gangguan fungsi Keterampilan pemeriksaan fisik
Topik kuliah: a. Sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di Indonesiab. Batasan dan ruang lingkup kedokteran fisik dan rehabilitasic. Filosofi kedokteran fisik dan rehabilitasi.d. Diagnosis dalam kedokteran fisik dan rehabilitasie. Penatalaksanaan dan intervensi kedokteran fisik dan rehabilitasif. Pedoman layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasig. Etika profesi tenaga kesehatanh. Rehabilitasi pada sindroma dekondisii. Rehabilitasi Strokej. Rehabilitasi nyeri leher dan bahuk. Rehabilitasi pada fraktur anggota gerak bawahl. Rehabilitasi pada arthrosis genum. Rehabilitasi pada nyeri pinggang bawahn. Rehabilitasi pada keterlambatan perkembangano. Rehabilitasi pada penyakit paru obstruktif menahunp. Komunikasi, informasi dan edukasi efektif.q. Membangun komitmen belajar r. Rencana tindak lanjut
33 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Diskusi TopikPeserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang, dan bekerja dalam kelompok menyiapkan presentasi sesuai topik yang dijadwalkan dengan lingkup bahasan presentasi sesuai dengan yang tertera di Buku Panduan dan panduan dari narasumber. Tutorial dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Peserta diberikan kasus simulasi untuk dipelajari, maupun kasus follow up untuk didiskusikan bersama. Pada saat tutorial, tutor memberikan bimbingan dalam pembahasan kasus simulasi dan kasus follow up dan hal-hal penting yang termasuk dalam lingkup bahasan Modul Praktik klinik Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Simulasi anamnesis pasien dan keterampilan pemeriksaan fisikSebelum peserta melakukan praktek, terdapat sesi penjelasan rekam medik dan simulasi anamnesis pasien dengan gangguan fungsi serta latihan keterampilan pemeriksaan fisik yang dipandu oleh Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk mengetahui kemampuan peserta dalam melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara umum.Dalam sesi latihan keterampilan pemeriksaan fisik, peserta laki-laki secara bergantian berperan menjadi pasien. Staf pengajar secara acak menunjuk peserta untuk melakukan pemeriksaan fisik tertentu dan dilakukan evaluasi. Staf pengajar langsung memberikan umpan balik setiap selesai pemeriksaan fisik tersebut.
2. Tahap 2 Praktikum Tujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik Jenis kegiatan:
Simulasi Pasien Diskusi/ presentasi
a. Simulasi Pasien Melakukan pengkajian pasien dengan gangguan fungsi
Simulasi pengelolaan pasien rawat jalan Diskusi kasus pasien
b. Diskusi Kasus Dalam penyajian kasus akan dibicarakan kasus dengan penekanan pada aspek pengelolaan secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan interdisiplin. Penyajian kasus yang dipersiapkan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Diskusi meliputi data dasar pasien, gangguan fungsi pada kasus, dan pembahasan mengenai gangguan fungsi tersebut, serta rencana diagnosis dan tatalaksana.
C. Rincian Rangkaian Alur Proses Pelatihan
34 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut :1. Pre-test
Pre-test diberikan sebelum materi diberikan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki peserta sebelum menerima materi.
2. PembukaanProses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya
pelatihan.c. Perkenalan peserta secara singkat.
3. Membangun komitmen belajarKegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain:
a. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
b. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, di mana seluruh peserta terlibat secara aktif.
c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta selama pelatihan.
d. Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi : pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4. Pemberian pengetahuan dan ketrampilanPenyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode tanya jawab, diskusi kelompok, dan latihan. Peserta melakukan evaluasi yang dilakukan tiap hari dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan proses umpan balik dari pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik di kelas maupun di lapangan.
5. Rencana Tindak lanjut (RTL)
35 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut berupa rencana kerja yang dapat dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan.
6. Post-test dan evaluasi penyelenggaraanPost test diberikan setelah seluruh materi diberikan. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi terhadap penyelenggara (sarana, fasilitas, panitia, dll).
7. PenutupanAcara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta pada penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
36 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
BAB IXEVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN
A. EVALUASIEvaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu:
1. Evaluasi terhadap pesertaEvaluasi terhadap peserta, bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepada peserta maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai peserta, antara lain: a. Daftar absensib. Evaluasi Formatifc. Evaluasi Sumatif
(1)Evaluasi Formatif : pre-test dan post-test (soal pilihan ganda), mini CEX.Peserta dihadapkan pada pasien dengan gangguan fungsi. Staf pengajar yang telah ditunjuk sebagai evaluator memberi penilaian kemampuan peserta melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, kualitas kemanusiaan / profesionalisme, penilaian klinis, kemampuan komunikasi / konseling, efisiensi organisasi, dan kompetensi klinis secara keseluruhan. Penilaian Mini-CEX dilakukan terhadap seluruh komponen penilaian. Staf pengajar mengisi lembar penilaian yang telah disediakan.
(2)Evaluasi sumatif: Tutorial Diskusi topik, kasus, dan presentasi laporan Presentasi kasus
Setiap peserta membuat 1 case write-up sesuai panduan yang telah ditentukan. Case write-up diambil dari kasus pasien dengan gangguan fungsi yang ditetapkan oleh pengelola modul di awal pelatihan. Ujian kasus ditekankan pada kemampuan peserta dalam hal:o Melakukan pengkajian paripurna pasien dengan gangguan fungsio Membuat dan menjelaskan kerangka masalaho Membuat dan menjelaskan prioritas dan kajian masalaho Membuat dan menjelaskan rencana pemeriksaan penunjang dasaro Membuat dan menjelaskan rencana terapi, serta edukasio Membuat dan menjelaskan target pengelolaan, prognosis, reevaluasi
dan menetapkan keputusan rujukan/konsultasi
37 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Evaluasi terhadap penyelenggaraEvaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, meliputi:
a. Tujuan pelatihan.b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.c. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas.d. Manfaat pelatihan bagi instansi.
Penutup
Standar kurikulum ini merupakan acuan minimal yang harus dipenuhi dalam Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.
38 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR I
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Latar belakang dan sejarah kedokteran fisik dan
rehabilitasi di Indonesia
3. Alokasi Waktu : 20 Menit teori
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
b. Pengetahuan
1. Mengetahui dan memahami sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di
Dunia
2. Mengetahui dan memahami sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di
Indonesia
c. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Menjelaskan mengenai sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di dunia
2. Menjelaskan mengenai sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di
Indonesia
5. Materi Pokok dan Sub Pokok
1. Sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di Dunia
2. Sejarah kedokteran fisik dan rehabilitasi di Indonesia
6. Kegiatan Belajar Mengajar
39 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Sejarah
kedokteran fisik
dan rehabilitasi
di Dunia
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
20 menit
2 Sejarah
kedokteran fisik
dan rehabilitasi
di Indonesia
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
8. Referensi
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
PERDOSRI, Jakarta 2012
2. Tulaar ABM, Nuhonni SA, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dari Masa Ke Masa
3. World Health Organization: ICF:(International Classification of Functioning, Disability
dan Health). Geneza, Switzerland: World Health Organizatio, 2001
4. Stucki G, Kostanjsek N, Ustun B, Ewert T, Cieza A. Applying the ICF in Rehabilitation
Medicine in Delisa JA. Physical Medicine and Rehabilitaion Principle and Practice 5th
edition.Lippincott Williams and Wilkin.Philadelpia. 2010: 301- 324
40 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR 2
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
1.2. Judul Diklat : Batasan dan Ruang Lingkup Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
3. Alokasi Waktu : 20 Menit teori
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami batasan ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan tim pelayanan rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan hendaya, disabilitas dan kecacatan
Mengetahui dan memahami batasan aktifitas dan partisipasi
- Mengetahui dan memahami batasan difabel
- Mengetahui dan memahami ruang lingkup Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi berdasarkan terminologi ICF
2. Keterampilan dan Perilaku
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengetahui dan memahami batasan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi
2. Mengetahui dan memahami ruang lingkup Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi berdasarkan terminologi ICF
5. Materi Pokok dan Subpokok
A. Batasan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi
41 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
- Mengetahui dan memahami batasan rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan tim pelayanan rehabilitasi
- Mengetahui dan memahami batasan hendaya, disabilitas dan
kecacatan
- Mengetahui dan memahami batasan aktifitas dan partisipasi
- Mengetahui dan memahami batasan difabel
B. Ruang Lingkup Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Ruang lingkup Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berdasarkan
terminologi ICF
6. Kegiatan Belajar Mengajar
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATANMETODE
MEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Batasan
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
20 menit
2 Ruang Lingkup
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
8. Referensi
42 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR 3
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Filosofi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3. Alokasi Waktu : 20 Menit teori
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
1. Pengetahuan
i. Mengetahui dan memahami Konsep dasar Fungsi, Disabilitas dan
Kesehatan
ii. Mengetahui dan memahami perbedaan filosofi Layanan kedokteran
konvensional dengan Rehabilitatif
iii. Mengetahui dan memahami bahwa layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi bersifat komprehensif dan interdispliner
2. Keterampilan dan Perilaku
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar fungsi, disabilitas, dan kesehatan
2. Mengetahui dan memahami perbedaan filosofi layanan Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi dengan layanan kedokteran konvensional.
3. Mengetahui dan memahami sifat komprehensif dan interdisiplin dari
layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
5. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Konsep dasar fungsi, disabilitas, dan kesehatan
b. Perbedaan filosofi layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dengan
layanan kedokteran konvensional
c. Mengetahui dan memahami sifat komprehensif dan interdisiplin dari
layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
43 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. Kegiatan Belajar Mengajar
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATANMETODE
MEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Konsep dasar
Fungsi,
Disabilitas dan
Kesehatan
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual Aid
20 menit
2 Perbedaan
filosofi Layanan
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
dengan
kedokteran
konvensional
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual Aid
3 Layanan
kedokteran
fisik dan
rehabilitasi
bersifat
komprehensif
dan
interdispliner
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
44 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
8. Referensi
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2014
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR 4
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Diagnosis dan Asesmen dalam Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
3. Alokasi Waktu : 1 jam teori dan 2 jam praktikum
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
1. Pengetahuan
i. Mengetahui dan memahami cara melakukan Anamnesis dan
pemeriksaan fisik dasar dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
ii. Mengetahui dan memahami cara menegakkan diagnosis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
2. Keterampilan dan Perilaku
i. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi.
ii. Mengkategorikan masalah gangguan fungsional berdasarkan ICF
dan menegakkan diagnosis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik komprehensif dalam layanan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
2. Menegakkan diagnosis dalam layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
45 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
b. Penegakan diagnosis
6. Kegiatan Belajar Mengajar
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATANMETODE
MEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Anamnesis dan
Pemeriksaan
Fisik Dasar
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
1 jam teori
dan 2 jam
praktikum
2 Penegakkan
Diagnosa Dasar
dan Asesmen
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
Projector
Slide
PC/ Laptop
Audio-Visual
Aid
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
8. REFERENSI
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
46 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR 5
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Penatalaksanaan dan Intervensi dasar Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi
3. Alokasi Waktu : 1 jam teori dan 1 jam praktikum
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
b. Indikator Keberhasilan :
Peserta mampu menjelaskan dan melakukan penatalaksanaan dan
intervensi dasar dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
5. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1. Prinsip dasar: menetapkan tujuan optimal
2. Strategi penatalaksanaan kedokteran fisik dan rehabilitasi
3. Pencapaian kualitas hidup tertinggi
4. Program pelayanan kedokteran fisik dan rehabilitasi
5. Kerja tim
47 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. Kegiatan Belajar Mengajar
N
o.
TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Diagnosis dan
tatalaksana dasar
dalam Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
-Ceramah
dan tanya
jawab
-
Praktikum
pengisian
lembar
asesmen
LCD
Laptop
Bahan
Tayang
Flipchart
1 jam teori
dan 1 jam
praktikum
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
c. Pengisian lembar asesmen
8. Referensi
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
48 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR VI
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Pedoman Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3. Alokasi Waktu : 30 Menit teori
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
b. Indikator Keberhasilan :
Peserta mampu menjelaskan mengenai :
1. Pendekatan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
2. Struktur organisasi layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
3. Jenjang rujukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
5. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Pendekatan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
b. Struktur organisasi layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
c. Jenjang rujukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
49 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. Kegiatan Belajar Mengajar
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 1. Pendekatan
layanan
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
2. Struktur
organisasi
layanan
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
3. Jenjang
rujukan
layanan
Kedokteran
Fisik dan
Rehabilitasi
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Ceramah
dan tanya
jawab
LCD
Laptop
Bahan
Tayang
Flipchart
30 menit
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
50 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
8. Referensi
1. Wahyuni LK, Tulaar ABM. PERDOSRI. White Book Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. PERDOSRI, Jakarta 2012
SKENARIO PEMBELAJARAN MATERI DASAR VII
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Judul Diklat : Etika Profesi Tenaga Kesehatan
3. Alokasi Waktu : 30 Menit teori
4. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
b. Indikator Keberhasilan :
Peserta mampu:
1. Menjelaskan Landasan teori etika dan Kode Etik
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar etika dan Kode Etik
3. Menjelaskan Perbedaaan antara etika dan kode etik
4. Menjelaskan implementasi dan koreksi terhadap penyimpangan kode etik
5. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Landasan teori etika dan Kode Etik
b. Prinsip-prinsip dasar etika dan Kode Etik
51 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
c. Perbedaaan antara etika dan kode etik
d. Implementasi dan koreksi terhadap penyimpangan kode etik
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
1 Pengertian Nilai,
Etika dan Moral
Konsep etik
tenaga
kesehatan :
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Pemutaran
film
pendek
-Diskusi
LCD
Laptop
Bahan
Tayang
Flipchart
30 menit
52 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2 Kode etik tenaga
kesehatan :
Implementasi dan
koreksi terhadap
penyimpangan
kode etik Tenaga
Kesehatan
Penyimpangan
rahasia Tenaga
Kesehatan
SpKFR yang
ditunjuk
Seluruh
Peserta
Pelatihan
Pemutaran
film
pendek
-Diskusi
LCD
Laptop
Bahan
Tayang
Flipchart
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Sebutkan prinsip-prinsip etika
b. Jelaskan isi dari kode etik profesi PNS ?
c. Jelaskan peranan dan kedudukan dari pimpinan satuan kerja pemerintah?
d. Jelaskan langkah langkah yang harus dilakukan bila ada dugaan terhadap
pelanggaran kode etik PNS?
8. REFERENSI
1. Adji, Oemar Seno, (1991) Profesi Dokter Etika Profesional dan
HukumPertanggung jawaban Dokter Erlangga, Jakarta Indonesia
2. Fuller, L (1978), The Morality Of Law, Yale University Press, London, UK.
3. K. Bertens, (1993), Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Indonesia.
4. Koeswadji, Hermien Hadiati, (2000), “Ethical Cedes: Its Nature and
Development in Indonesia”, Makalah pada International Conference Ethics
Educations in Medical Schools February 13-16, Eilat.
5. Undang- undang no: 36 Tahun 1999 Tentang Kesehatan
53 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. Peraturaan Pemerintah No: 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
7. Peraturan Pemerintah No: 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
8. Peraturan Menteri Kesehatan No: 008 Tehun 2012 Tentang Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian kesehatan.
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI PADA SINDROMA DEKONDISI
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi Sindroma Dekondisi
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
54 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui dan memahami tujuan layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat berdasarkan ICF
- Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi pada
tirah baring atau imobilisasi atau inaktifitas dan cara pencegahan atau
penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Penyakit dan atau cedera yang berpotensi atau telah mengalami gangguan
fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat dirumuskan masalah
gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau penanganan dasar dan
kemudian dirujuk.
55 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap fungsi yang disebabkan oleh penyakit dan atau
cedera.
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif
kepada pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
berbagai diagnosis medis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta
pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi yang
ada atau mungkin timbul serta dampaknya terhadap kemampuan
fungsional.
3. Menetapkan kasus yang perlu langsung merujuk atau merumuskan
masalah fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah
fungsional, melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan merujuk
kepada Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
56 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
1. Tujuan Rehabilitasi Sindroma Dekondisi
2. Gangguan Fungsional akibat Sindroma Dekondisi Berdasarkan ICF
3. Sindroma Dekondisi Akibat Komplikasi Sistem Multiorgan dan Cara
Pencegahannya
4. Tatalaksana Rehabilitasi Sindroma Dekondisi
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODEMEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITAT
ORPESERTA
1. Tujuan Rehabilitasi Sindroma Dekondisi
Kuliah Kuliah Power point / LCD
2 jam teori dan 2 jam praktikum
2. Gangguan Fungsional akibat Sindroma Dekondisi Berdasarkan ICF
Kuliah Kuliah Power point / LCD
3 Sindroma Dekondisi Akibat Komplikasi Sistem Multiorgan dan Cara Pencegahannya
Kuliah danDemo Mencoba
melakukan dengan supervisi
Demo/ partisipasi aktif dengan supervisi
Tempat tidur
4 Tatalaksana Rehabilitasi Sindroma Dekondisi
Kuliah danDemo Mencoba
melakukan dengan supervisi
Demo/ partisipasi aktif dengan supervisi
Tempat tidur
4. Kerja Lapangan:Bangsal
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Bangsal
5. KerjaLapangan :Poliklinik (Rawat Jalan)
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Poliklinik (Rawat Jalan dengan pasien
57 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Sindroma Dekondisi
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
c. Pre dan Post Test
d. Curah pendapat dan diskusi
e. MiniCEX
8. REFERENSI
1. DeLisa, JA. 2010. DeLisa’s Physical Medicine &Rehabilitation, Principles and
Practice. 5th edition. Lippincott Williams & Wilkins, Wolters Kluwer.
Philadelphia.
2. Braddom, RL. 2007. Physical Medicine and Rehabilitation. 3rd edition. WB
Saunders Company. Philadelphia.
3. PB Perdosri. 2012. Panduan Pelayanan Klinis – Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi. Cetakan 1. Perdosri. Jakarta.
4. Osterweil D, Brummel-Smith K, Beck JC. 2000. Comprehensive Geriatric
Assessment. The McGraw-Hill Companies, New York.
5. PB Perdosri. 2012. Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Cetakan 1.
Perdosri. Jakarta.
58 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI STROKE
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi Stroke
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Mengetahui dan memahami tujuan layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat penyakit dan
atau cedera berdasarkan ICF
Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi pada
tirah baring atau imobilisasi atau inaktifitas dan cara pencegahan atau
penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Penyakit dan atau cedera yang berpotensi atau telah mengalami
gangguan fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat
dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan
atau penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
-
59 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap fungsi yang disebabkan oleh penyakit dan atau
cedera.
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif
kepada pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
berbagai diagnosis medis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta
pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal yang ada atau mungkin timbul
serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kasus yang perlu langsung merujuk atau merumuskan masalah
fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah fungsional,
melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan merujuk kepada Dokter
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
60 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
a. Jenis dan sindroma stroke
b. Gangguan Fungsi akibat Stroke
c. Proses Pemulihan setelah Stroke
d. Intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada Stroke
e. Intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada stroke fase subakut
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
N
o.
TAHAPAN
KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITATOR PESERTA
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
8. REFERENSI
1. Wirawan RP. Stroke Rehabilitation in Primary Health Care. Majalah
Kedokteran Indonesia. 2009: 59(2): 61-73
2. Braddom RL. Physical Medicine and Rehabilitation. 3rd edition.
Philadelphia: WB Saunders Company; 2007.
61 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
3. World Health Organization (WHO). Towards A Common Language for
Functioning, Disability and Health (ICF) Geneva: World Health
Organization; 2002.
62 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI PADA NYERI LEHER
1. NAMA DIKLAT : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. MATA DIKLAT : Rehabilitasi pada nyeri leher (neck pain)
3. ALOKASI WAKTU : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui dan memahami tujuan Tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada Nyeri leher
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat berdasarkan ICF
- Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal atau imobilisasi atau inaktifitas akibat nyeri leher serta cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Kondisi akibat nyeri leher yang berpotensi atau telah mengalami gangguan fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa pencegahan terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh nyeri leher.
63 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
- Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi yang efektif kepada pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul akibat nyeri leher berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal yang ada atau mungkin timbul serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kondisi yang perlu langsung dirujuk atau merumuskan masalah fungsional pasien serta merujuk atau merumuskan masalah fungsional, melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan kemudian merujuk kepada Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
1. Falsafah rehabilitasi
2. Tujuan rehabilitasi pada nyeri leher
3. Disfungsi organ
4. Gangguan aktifitas
5. Limitasi partisipasi
6. Pengaruh lingkungan
7. Pengaruh personalitas/ psikososial
8. Komplikasi neuromuskuloskeletal yang ditimbulkan akibat nyeri leher dan cara pecegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
9. Kondisi yang perlu segera dirujuk
64 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITATOR PESERTA
1. Tutorial“Nyeri leher” Kuliah Kuliah Power point/LCD
2 jam teori dan 2 jam praktikum2. Pemeriksaan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus leher;
Diagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar
Demo Mencoba melakukan dengan supervisi
Demo / partisipasi aktif dengan supervisi
Kursi
Gonio-
Meter
3 Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus leher;
Diagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Penilaian Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Kursi
Gonio-meter
65 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
dasar
7. EVALUASI PEMBELAJARANa. Pre dan post testb. Curah pendapat dan diskusi
8. REFERENSI1. Tulaar A. Nyeri leher dan punggung. Volume: 58, Nomor: 5, Majalah
Kedokteran Indonesia, 2008
2. Caillet R. Neck and Arm Pain, 3rd ed., Philadelphia: F.A.Davis, 1991
3. DeLisa JA.Physical Medicine & Rehabilitation Principle and Practice. 5th ed.
Philadelphia: Lippincot William and Wilkins; 2005.
4. Braddom RL. Physical Medicine & Rehabilitation.3rded. WB Saunders
Company; 2007
66 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI
FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi Fraktur Ekstremitas Bawah
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui dan memahami tujuan Tatalaksana Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi pada Fraktur Ekstremitas Bawah
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat Fraktur
Ekstremitas Bawah berdasarkan ICF
- Mengetahui komplikasi muskuloskeletal dan kardiorespirasi pada tirah
baring atau imobilisasi atau inaktifitas akibat Fraktur Ekstremitas
Bawah, dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Mengenal kondisi yang berpotensi atau telah mengalami gangguan
fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat dirumuskan
masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau
penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
67 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Mampu melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah
gangguan fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh fraktur
ekstremitas bawah dan atau komplikasinya
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif kepada
pasien dengan menerapkan etika dan patient safety.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
fraktur ekstremitas bawah berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta
pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi lokal maupun sistemik yang ada atau mungkin timbul
serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kondisi yang perlu langsung dirujuk atau merumuskan masalah
fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah fungsional serta
melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan kemudian merujuk
kepada Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
1. Falsafah rehabilitasi
2. Tujuan rehabilitasi pada Fraktur
3. Disfungsi organ
4. Gangguan aktifitas
5. Limitasi partisipasi
6. Pengaruh lingkungan
7. Pengaruh personalitas/ psikososial
68 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
8. Komplikasi neuromuskuloskeletal yang ditimbulkan akibat Fraktur dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
9. Kondisi yang perlu segera dirujuk
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODEMEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITA-
TORPESERTA
1. Tutorial “Fraktur Ekstremities Bawah”
Kuliah Kuliah Power point / LCD
2 jam teori dan 2 jam praktikum
2. Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus Ekstremitas Bawah terkait Fraktur Diagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar
Demo Mencoba melakukan dengan supervisi
Demo / partisipasi aktif dengan supervisi
KursiGoniometer
3 Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus Ekstremitas Bawah terkait Fraktur
Penilaian Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
KursiGoniometer
69 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Diagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar
4. Kerja Lapangan:Bangsal
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Bangsal yg ada pasien dgn Fraktur Ekstremitas Bawah
5. Kerja Lapangan :Poliklinik (Rawat Jalan)
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Poliklinik (Rawat Jalan pasien dengan Fraktur Ekstremitas Bawah
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
c. Mini CEX
8. REFERENSI
1. Braddom RL (ed), Physical Medicine & Rehabilitation. 3rd. Edition. WB
Saunders Company, 2007.
2. Hoppenfeld S, Murthy VL (eds) : Treatment & Rehabilitation of Fractures.
Philadelphia, Lippincott Williams&Wilkins, 2000
3. Heppenstall BR (ed). Fracture Treatment and Healing. W.B.Saunders Co.,
1980.
4. Bloch B. Fractures and Dislocations. S.M.Blackmore Print
70 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI
OSTEOARTHRITIS GENU
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi Osteoarthritis (OA) genu
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui dan memahami tujuan layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi pada kasus OA lutut
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat OA genu
berdasarkan ICF
- Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi
akibat OA genu dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari
bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
71 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
- Osteoarthritis (OA) genu yang berpotensi atau telah mengalami
gangguan fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat
dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan
atau penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
72 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh OA genu.
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif kepada
pasien.
a. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
berbagai diagnosis medis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta
pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi yang
ada atau mungkin timbul serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kasus yang perlu langsung merujuk atau merumuskan
masalah fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah
fungsional, melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan merujuk
kepada Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
a. Definisi OA genu
b. Patofisiologi OA genu
c. Faktor risikoOAgenu
d. Kriteria penegakkan diagnosa padaOA genu
e. Gangguan fungsional akibat OA genu berdasarkan ICF
f. Komplikasi yang ditimbulkan akibat OA genu
g. Kondisi yang dapat ditangani dengan terapi dasar
h. Kondisi yang perlu segera di rujuk
73 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODEMEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITA
TORPESERTA
1. Tutorial OA Lutut Kuliah Kuliah Power point / LCD
2 jam teori dan 2 jam praktikum
2. Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus OA LututDiagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dasar
Demo Mencoba melakukan dengan supervisi
Demo / partisipasi aktif dengan supervisi
Tempat tidur
3 Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus OA LututDiagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Penilaian Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Tempat tidur
74 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Dasar
4. Kerja Lapangan:Bangsal
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Bangsal yg ada pasien dgn OA Lutut
5. Kerja Lapangan :Poliklinik (Rawat Jalan)
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Poliklinik (Rawat Jalan dengan pasien OA Lutut)
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
c. Mini CEX
8. REFERENSI
1. Mankin HJ, VC Mow & JA Buckwalter, Articular Cartilage Repair and
Osteoarthritis. Orthopaedic Basic Science. 2nd ed.: American Academy of
Orthopaedic Surgeons; 2004.p. 471-83
2. Stitik TP, Kim JH, Stiskal D, Foye P, Nadler R, Wyss J, et al. Osteoarthritis. In:
Delisa JA (editor). Physical medicine and rehabilitation principle and practice.
5th edition. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia; 2010. P. 781-5,9.
3. R. Altman, E. Asch, D. Bloch, G. Bole, D. Borenstein, K. Brandt, et al. The American
College of Rheumatology criteria for the classification and reporting of
osteoarthritis of the knee. Arthritis Rheum 1986;29:1039—1049
4. Waddel DD. Integrating viscosupplementation into a comprehensive
osteoarthritis treatment program.
http://www.medscape.org/viewarticle/537370.
5. WHO. Towards a Common Language for Functioning, Disability, and Health
(ICF), Geneva, 2002
75 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. Toledo SD, Trapani E, Feldbruegge. Rheumatic Disease. In: Braddom, RL,
Chan, L, Kowalske, KJ, Mattews, DJ, Ragnarsom, KT & Stolp, KA (eds.) Physical
Medicine & Rehabilitation. Philadelphia : Elsevier Saunders; 2011 .p. 769-84
7. Benell KL, Hinman RS. A review of the clinical evidence for exercise in
osteoarthritis of the hip and knee. Journal of Science and Medicine in Sport.
2011; 14: 4–9.
8. DiNubile, N.A. Osteoarthritis how to make exercise part of your treatment
plan. The Physician & Sport Medicine. Vol 25 No. 7 ;1997 .p. 1-10
9. Rehabilitasi Muskulosketal, Modul Tatalaksana Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi (KFR) Pada Artritis, Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu
Kedokteraisik dan Rehabilitasi, Kolegium Ilmu Fisik Rehabilitasi, 2008
10. Wilkins AN, Philips ME. Knee osteoarthritis. In: Frontera WR, Silver JK, Rizzo
TD (editors). Essentials of physical medicine and rehabilitation,
musculoskeletal disorders, pain, and rehabilitation. 2nd edition. Sauders
Elsevier: Philadelphia; 2008. p.345.)
76 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI LBP
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi LBP
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1.Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui dan memahami tujuan layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi pada kasus LBP
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat LBP
berdasarkan ICF
- Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal dan kardiorespirasi
pada LBP dan cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
- Low back pain yang berpotensi atau telah mengalami gangguan fungsi
yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat dirumuskan masalah
gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau penanganan
dasar dan kemudian dirujuk.
77 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional akibat LBP berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh LBP.
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif kepada
pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
berbagai diagnosis medis LBP berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis,
serta pemeriksaan fungsional.
2. Mengetahui komplikasi neuromuskuloskeletal yang ada atau mungkin timbul
akibat LBP serta dampaknya terhadap kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kasus yang perlu langsung merujuk atau merumuskan masalah
fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah fungsional,
melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan merujuk kepada Dokter
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
a. Definisi
b. Klasifikasi dan Etiologi LBP
c. Faktor RisikoLBP
d. Diagnosis LBP
e. Gangguan Fungsional Akibat LBP Berdasarkan ICF
f. Konsep/Prinsip Tatalaksana Rehabilitasi LBP
g. Prognosis
h. Komplikasi dan tatalaksana / rujukan
78 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODEMEDIA/
ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITA
TORPESERTA
1. Tutorial LBP Kuliah Kuliah Power point / LCD
2 jam teori dan 2 jam praktikum
2. Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus LBPDiagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Dasar
Demo Mencoba melakukan dengan supervisi
Demo / partisipasi aktif dengan supervisi
Tempat tidur
3 Pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus LBPDiagnosis, termasuk diagnosis fungsional Prognosis, tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Penilaian Kerja Mandiri Kerja Mandiri
Tempat tidur
79 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Dasar
4. Kerja Lapangan:Bangsal
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri Kerja Mandiri
Bangsal yg ada pasien dgn LBP
5. Kerja Lapangan :Poliklinik (Rawat Jalan)
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri Kerja Mandiri
Poliklinik (Rawat Jalan dengan pasien LBP
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
c. MiniCEX
8. REFERENSI
1. Barr KP, Harrast MA. Low Back Pain. In: Braddom RL.Physical Medicine and
Rehabilitation. 4th ed.Elsevier Saunders. Philadelphia; p.871-5; 2001
2. Markam, S. Penuntun Neurologi. Binarupa Aksara. Jakarta, 1992
3. Lumbantobing, S.M, dan Arjatmo, T. Nyeri Pinggang: Penatalaksanaan. FK UI.
Jakarta. 1986
4. Sidharta, P. Sakit Neuromuskoleskeletal. PT Dian Rakyat. Jakarta. 2005
5. Ngoerah, I. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Syaraf. Penerbit Universitas Airlangga.
Surabaya. 1991
6. Tunjung, R.. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah di
Puskesmas.2009http://elearning-po.unp.ac.id/. Diakses pada 18 Maret 2011
7. Karnath, B. Clinical Signs of Low Back Pain. Turner White Communications Inc.
Texas.2003
8. Braddom RL, Physical Medicine & Rehabilitation, II Ed, Philadelphia, WB
Saunders Company, Chapter 39 : LBP & Disorders of the Lumbar Spine. 1996
9. Cailliet R, Low Back Pain Syndrome, III Ed, Philadelphia, F.A. Davis Company,
1981
80 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
10. Delisa JA, Rehabilitation Medicine.Principles & Practice, Philadelphia, JB
Lippincott Company, Chapter 37 : Rehabilitation of the patient with Low Back
Pain. 1988
11. WHO. Towards a Common Language for Functioning, Disability, and Health (ICF),
Geneva, 2002
12. Cooper G, Herrera JE. Manual of musculoskeletal medicine.Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins; 2008
13. Calliet R. Understand your backache. USA: F.A. Davis Company; 1991
14. Cohen SP et al. Management of low back pain: clinical review. BMJ vol 338; 2009
15. Negrini S, Zaina F, Romano M, Atanasio S, Fusco C, et all. Rehabilitation of
Lumbar Spine Disorders. In: Frontera WR. Delisa’s Physical Medicine and
Rehabilitation. Wolter Kluwer. 5th ed. Philadelphia; 2010; p.839-873
81 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi Gangguan Tumbuh Kembang
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 1, 2 dan 3A.
1. Pengetahuan
- Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
- Mengetahui batasan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada
gangguan tumbuh kembang pada anak
- Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional berdasarkan ICF
- Mendeteksi gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak dan
cara pencegahan atau penanganan dasar dari bidang Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi
- Penyakit dan atau cedera yang berpotensi atau telah mengalami
gangguan fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat
dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan
atau penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
82 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional berdasarkan ICF.
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap gangguan fungsi yang disebabkan oleh gangguan
tumbuh kembang
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif kepada
pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
berbagai diagnosis medis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta
pemeriksaan fungsional.
2. Menetapkan kasus yang perlu dilakukan pencegahan atau tatalaksana dasar,
serta menetapkan kasus yang harus dirujuk kepada Dokter Spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
a. Jenis-jenis gangguan tumbuh kembang anak
b. Deteksi dan diagnosis gangguan tumbuh kembang anak
c. Intervensi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi pada gangguan tumbuh kembang
anak
d. Gangguan Fungsional Akibat Gangguan Tumbuh Kembang Berdasarkan ICF
83 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No. TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN
METODE
MEDIA/
ALAT
BANTU
ALOKASI
WAKTUFASILITAT
OR
PESER
TA
1. Pengkondisian peserta V V Perkenalan
dan
penjelasan
pendahuluan
- 2 jam teori
dan 2 jam
praktikum
2. Penyampaian Materi :
-Tujuan tatalaksana
Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi pada gangguan
Tumbuh Kembang Anak
-Gangguan Penglihatan dan
Pendengaran
-Gangguan Sensori Persepsi
-Gangguan Komunikasi
-Gangguan mental,
emosional, dan perilaku
-Gangguan motorik
-Gangguan pertumbuhan
-Gangguan Fungsional
Akibat Gangguan Tumbuh
Kembang Berdasarkan ICF
V Penyampaian
materi dan
diskusi
-LCD,
layar,
microph
one
3. Rangkuman dan kesimpulan V Penjelasan
4. Evaluasi Pembelajaran V Pre dan post
test
84 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Diskusi
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
8. REFERENSI
1. Ahn, R. R., Miller, L. J., Milberger, S., & McIntosh, D. N. Prevalence of parents’
perceptions of sensory processing disorders among kindergarten children.
American Journal of Occupational Therapy 2004(58); 287–293
2. Kranowitz CS. The Out-of-Sync Child Has Fun: Activities for Kids with Sensory
Integration Dysfunction. New York: A Perigee Book. 2003; 4-5
3. Dunn W, Saiter J, Rinner L. Asperger syndrome and sensory processing: a
conceptual model and guidance for intervention planning. Focus on autism
and other developmental disabilities 2002 (17); 172-185
4. Miller LJ. Sensational Kids : Hope and Help for Children with Sensory
Processing Disorder. United States of America: Putnam, 2006.p. 4-5, 44-48
5. Wahyuni LK. Dasar Pendekatan Terapi Multisensoris. In Pelatihan Tim
Rehabilitasi Medik Pediatrik Indonesia. RSUPN Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2001; 85-87
6. Perdosri 2002. Penatalaksanaan gangguan perkembangan dan belajar pada
anak. Perdosri 2002; 29-36
7. Dunn W. Sensory profile. United States of America: Psychcorp 2008; 1-4
85 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
SKENARIO PEMBELAJARAN REHABILITASI PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK ( PPOK )
1. Nama Diklat : Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
2. Mata Diklat : Rehabilitasi PPOK
3. Alokasi Waktu : 2 jam teori dan 2 jam praktikum
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kompetensi Dasar
Level kompetensi atau tingkat kemampuan yang diharapkan tercapai pada
akhir pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)
yaitu tingkat kemampuan 4B.
1. Pengetahuan
Mengetahui dan memahami falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Mengetahui dan memahami tujuan layanan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
Mengetahui cara mengenali gangguan fungsional akibat PPOK berdasarkan
ICF
Mengetahui komplikasi PPOK pada sistem kardiovaskular, respirasi,
muskuloskeletal, integumentari dan cara pencegahan atau penanganan
dasar dari bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Penyulit PPOK yang berpotensi atau telah mengalami komplikasi dan
gangguan fungsi yang perlu langsung dirujuk, kondisi yang dapat
dirumuskan masalah gangguan fungsionalnya, dilakukan pencegahan atau
penanganan dasar dan kemudian dirujuk.
2. Keterampilan dan Perilaku
- Melakukan pemeriksaan dasar dan mengkategorikan masalah gangguan
fungsional berdasarkan ICF.
86 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
- Mampu melakukan layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berupa
pencegahan terhadap fungsi yang disebabkan oleh PPOK.
- Mampu melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang efektif
kepada pasien.
b. Indikator Keberhasilan
Peserta mampu :
1. Mengenali gangguan fungsional yang ada atau kemungkinan timbul pada
PPOK berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, serta pemeriksaan
fungsional.
2. Mengetahui komplikasi PPOK pada sistem kardiovaskular, respirasi,
integumentari, yang ada atau mungkin timbul serta dampaknya terhadap
kemampuan fungsional.
3. Menetapkan kasus yang perlu langsung merujuk atau merumuskan masalah
fungsional pasien dan merujuk atau merumuskan masalah fungsional,
melakukan pencegahan atau tatalaksana dasar dan merujuk kepada Dokter
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
5. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
a. Tujuan Rehabilitasi PPOK
b. Gangguan Fungsional akibat PPOK Berdasarkan ICF
c. Penyulit dan komplikasi PPOK dengan cara pencegahannya
d. Tatalaksana Rehabilitasi PPOK
87 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No.TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATANMETODE
MEDIA/ALAT BANTU
ALOKASI WAKTUFASILITATOR PESERTA
Tujuan Rehabilitasi pada PPOK
Kuliah Kuliah, Diskusi
LCD, Laptop, Bahan ajar
2 jam teori dan 2 jam praktikum
Gangguan Fungsional pada PPOK berdasarkan ICF
Kuliah Kuliah, Diskusi
LCD, Laptop, Bahan ajar
Penyulit dan Komplikasi pada PPOK dan Cara Pencegahannya
Kuliah dan Demo
Melakukan dengan supervisi
Kuliah, Diskusi, Demo
LCD, Laptop, Bahan ajar
Tata Laksana Rehabilitasi pada PPOK
Kuliah dan Demo
Melakukan dengan supervisi
Kuliah, Diskusi, Demo
LCD, Laptop, Bahan ajar
Kerja Lapangan:Bangsal
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Bangsal yg ada pasien dgn Fraktur Ekstremitas Bawah
Kerja Lapangan :Poliklinik (Rawat Jalan)
Bimbingan / Supervisi
Kerja Mandiri
Kerja Mandiri
Poliklinik (Rawat Jalan pasien dengan Fraktur Ekstremitas Bawah
7. EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Pre dan Post Test
b. Curah pendapat dan diskusi
c. Presentasi/Diskusi Kasus
88 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
d. Mini-CEX
8. REFERENSI
a. DeLisa, JA. 2010. DeLisa’s Physical Medicine &Rehabilitation, Principles and
Practice. 5th edition. Lippincott Williams & Wilkins, Wolters Kluwer.
Philadelphia.
b. Braddom, RL. 2007. Physical Medicine and Rehabilitation. 3rd edition. WB
Saunders Company. Philadelphia.
c. PB Perdosri. 2012.Panduan Pelayanan Klinis – Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi.Cetakan 1. Perdosri. Jakarta.
d. Osterweil D, Brummel-Smith K, Beck JC. 2000. Comprehensive Geriatric
Assessment. The McGraw-Hill Companies, New York.
e. PB Perdosri. 2012. Prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Cetakan 1.
Perdosri. Jakarta.
89 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
LEMBAR PENILAIAN KERJA POLIKLINIK
Nama peserta Rotasi
Poliklinik Tanggal
Nama Pasien Masalah/ Kasus:
Penilai
DAFTAR PENILAIAN
No. Komponen Bobot Nilai
0-100
Jumlah
I. Kemampuan melakukan asesmen komprehensif Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar
40%
a. Anamnesis (termasuk anamnesis sistem dan obat-obatan)
b. Pengkajian status fungsional
f. Analisis kondisi sosial (termasuk care giver, rumah, lingkungan rumah, dan finansial)
g. Pemeriksaan fisik
Subtotal I: (a+b+c+d):4
II. Kemampuan analisis masalah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dasar
30%
a. Membuat dan menjelaskan kerangka masalah
b. Membuat dan menjelaskan prioritas masalah dan kajian masalah
c. Menetapkanimpairment, disability, danhandicap
Subtotal II: (a+b+c):3
III. Kemampuan tatalaksana Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 20%
90 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
dasar
a. Membuat dan menjelaskan rencana pemeriksaan penunjang dasar
b. Membuat dan menjelaskan rencana terapi dasar serta edukasi
c. Membuat dan menjelaskan target pengelolaan, prognosis, dan menetapkan saat maksud keputusan rujukan
Subtotal III: (a+b+c):3
IV. Sikap Profesional (dinilai dari proses I-III dan attitude) 10%
Nilai Total
Catatan Staf Pengajar:
Diisi oleh Staf Pengajar (Berikan tanda ) Staf Pengajar
Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)
Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0)
Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
(................................)
91 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
LEMBAR EVALUASI
PENYAJIAN KASUS POLIKLINIK
KASUS
HARI/ TANGGAL/ JAM Rotasi
DAFTAR NAMA PESERTA PENYAJI DAN PENYANGGAH
No NAMA PENYAJI NPM No NAMA PENYANGGAH NPM
Kelompok: Kelompok:
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
No NAMA PENYAJI NPM No NAMA PENYANGGAH NPM
Kelompok: Kelompok:
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Peserta terlambat lebih dari 20 menit, dianggap tidak hadir
I. Penyaji
Catatan: penilaian terhadap penyaji untuk kegiatan 1-3 nilainya sama karena merupakan kerja kelompok
No Kegiatan
Nilai 0 – 100
Peserta No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
92 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
1 Isi dan sistematika penyajian
2 Uraian permasalahan
3 Persiapan penyajian
4 Kemampuan komunikasi
5 Kemampuan diskusi
Jumlah nilai rata-rata
II. Penyanggah
No
Kegiatan
Nilai 0 – 100
Peserta No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Memberikan opini atau komentar sesuai dengan kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang diajukan
3 Memberikan dan menguraikan informasi yang diketahui dengan jelas
4 Memperlihatkan kemampuannya untuk menerima opini atau komentar orang lain
5 Mengajukan dan menguraikan perbedaan opini atau informasi dengan baik
Jumlah nilai rata-rata
Diisi oleh Staf Pengajar (Berikan tanda ) Jakarta, ……………………
Kasus sulit (jumlah nilai x 1,1)
Kasus sedang (jumlah nilai x 1,0) STAF PENGAJAR
Kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
Catatan Staf Pengajar: (.............................................)
93 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
LEMBAR EVALUASI DISKUSI/ PRESENTASI
Kelompok/ Ruangan : ______________ Tanggal : ______________
NamaTutor : ______________
No Nama Peran Serta Perilaku
SharingArgu-
mentasiAktivitas
Domi-nan
Disiplin/
Keha-diran
Komu-nikasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
94 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
15
16
17
18
19
20
21
22
Keterangan:
Nilai Nilai
0-<65 65-<80 80-100 -50 -30 0
SharingKurang
Kadang2
Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak
Argumentasi
Kurang Cukup BaikDisiplin/
Kehadiran
Terlambat
> 15’
Terlambat
< 15’
TepatWaktu
Aktivitas Kurang Cukup Baik
Komunikasi Kurang Cukup Baik
Pesertaterlambat lebih dari 20 menit, dianggap tidak hadir
Definisi butir evaluasi :
Sharing : berbagi pendapat/ pengetahuan yang sesuai dengan lingkup bahasan di antara anggota kelompok
Argumentasi: memberikan pengetahuan dan tanggapan yang logis berdasarkan literatur yang dibacanya
Aktivitas : giat dalam diskusi tanpa didorong Tutor
Dominan : sikap menguasai forum pada saat diskusi kelompok
Komunikasi: menyimak, menjelaskan dan bertanya dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta sistematis
Jakarta_______________20
(________________________)
nama jelas
95 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
Staf Pengajar/Narasumber
Lampiran VII Uraian Tugas Staf Pengajar
Dosen klinik / Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang ditunjuk memiliki tugas
untuk menjalankan 12 peran Medical Teacher. Akan tetapi, karakteristik proses pembelajaran
klinik yang bersifat spesifik membuat Dosen klinik terutama menjalani peran-peran berikut:
1. Supervisor. Sebagai Supervisor bertugas:
a. Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk melakukan
penatalaksanaan pasien dibawah supervisi
b. Memberikan kesempatan untuk melakukan prosedur dibawah supervisi
c. Melakukan review pasien bersama peserta didik.
Supervisor yang efektif memberikan arahan dan masukan yang bersifat konstruktif.
2. Role model. Sebagai Role Model bertugas memberikan contoh dalam berinteraksi dengan
pasien, bagaimana memperlakukan rekan kerja lain, bagaimana mengatasi dilema etik,
dan semua aspek profesionalisme.
3. Fasilitator: Sebagai fasilitator dosen klinik membantu peserta didik untuk belajar aktif
dan mandiri.
4. Mentor: Beberapa peserta didik mengalami kesulitan adaptasi atau memiliki masalah
pribadi dan memerlukan teman. Dalam hal ini, dosen klinik dapat berperan sebagai
mentor.
5. Evaluator: Memberikan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan di klinik (mini
CEX, port-folio, OSCE, ujian pasien dan presentasi kasus).
6. Narasumber. Sebagai narasumber dosen klinik menjadi rujukan bertanya dan
memberikan pengalaman-pengalaman klinis yang mudah diterapkan atau sering
dilakukan kepada peserta.
Proses pembelajaran di klinik memiliki beberapa karakteristik yang spesifik diantaranya:
96 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
1. Berpusat pada pasien (patient-centeredness)
2. Spesifik (encounter-specificity)
3. Tidak dapat diprediksi (unpredictability)
4. Keterbatasan waktu (constraint of time)
5. Penalaran klinik (clinical reasoning)
Karakteristik khusus ini menyebabkan model pembelajaran yang digunakan di klinik juga
berbeda. Model pembelajaran yang sesuai untuk setting klinik adalah: ‘Microskill teaching’ yang
terdiri dari langkah-langkah:
1. Get a commitment / meminta komitmen peserta terhadap kasus yang dihadapi.
Dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menyebutkan rencana atau diagnosis
kasus yang sedang dipelajari.
2. Probe for supporting evidence / menanyakan bukti-bukti yang mendukung rencana atau
diagnosis. Langkah ini digunakan untuk mengevaluasi pengetahuan dengan
menanyakan alasan rencana atau diagnosis yang dibuat peserta didik.
3. Teach general rules / mengajarkan pengetahuan yang bersifat aturan umum. Dilakukan
dengan cara mengajarkan pengetahuan yang berlaku umum untuk digunakan
menangani kasus serupa yang ditemui di masa depan.
4. Reinforce what was right / menekankan apa yang sudah benar. Dilakukan dengan cara
memberikan umpan-balik positif.
5. Correct mistakes / memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Dilakukan dengan cara
memberikan umpan balik yang konstruktif dengan rekomendasi untuk perbaikan di
masa depan.
97 Kurikulum dan Modul Pelatihan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
top related