cbd endokrin
Post on 17-Feb-2016
238 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Grave’s DiseaseOleh : dr. Annis Rakhmawati
Pembimbing : dr. R Bowo P, Sp.PD-KEMD
Identitas Pasien• Nama : Sdr. RD• No RM : 017272xx• Usia : 21 tahun• Pekerjaan : karyawan swasta• Pendidikan : SMU• Alamat : Ngawi• Tanggal periksa: 23 Oktober 2015
AnamnesisKeluhan Utama : dada berdebar-debarRPS:3 BSMRS, OS rujukan dari poli Jantung dengan keluhan dada berdebar-debar. Keluhan dirasakan
sejak 6 BSMRS terutama saat OS beraktivitas sedang-berat, keringat dingin (-), sesak napas (+) saat aktivitas dan membaik dengan istirahat, nyeri dada (-). OS juga mengeluhkan mudah lelah saat bekerja sehingga OS sering izin saat bekerja. OS periksa di RS Ngawi dan diberikan rujukan ke poli Jantung RSS untuk pemeriksaan lebih lanjut. OS dilakukan pemeriksaan EKG, echokardiografi, dan cek darah. Hasil pemeriksaan dikatakan OS menderita hipertiroid dan dirujuk ke poli Endokrin RSS.
Sejak 2 BSMRS, OS menjalani pengobatan untuk hipertiroidnya menggunakan Tyrozol 2x10mg dan propanolol 2x10mg.
HMRS OS kontrol di poli Endokrin dengan keluhan dada berdebar-debar (+) berkurang dari sebelumnya, mual muntah (-) demam (-), batuk pilek (-), nyeri kepala (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), sesak (-), DD(-), OP (-), PND (-) nyeri dada (-), keringatan banyak (-), nafsu makan baik, badan terasa panas (-), mudah marah dan cemas (-), sulit tidur (-), berat badan naik.
RPD : riw asma, hipetensi , penyakit jantung, alergi, diabetes disangkal, merokok (-) RPK :penyakit tiroid/ gondok disangkal, HT (-), penyakit jantung (-), DM (-)
Pemeriksaan Fisik KU : CM, sedangVital Sign :
TD : 129/100HR: 110x/menit regulerRR: 20x/menitT: 36,2 C
Kepala : conjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), exofltalmus (+/-), Leher :teraba struma diffuse, Lnn colli dbn, JVP 5+2 cm H2OThoraks: simetris, retraksi (-), scar (-), benjolan (-)
Pulmo: vesikuler+/+, sonor +/+, RBB -/-, RBK -/- Cor: Kardiomegali (-), S1 S2 reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen : supel, peristaltik + normal, Hepar dan lien tak terabaEkstremitas : akrall hangat +/+, edema -/-, tremor (-)
22/10/2015 15/09/2015 Nilai normal
FT4 1,10 1,93 0,61-1,12
TSH 0,04 0,04 0,14-5,60
Sdr. RD, EKG tgl 20/07/2015
Echokardiografi 20/08/2015• Dimensi ruang-ruang jantung normal• LVEF 71%
Diagnosis • Suspek Grave’s disease
dd/ tiroiditis
Terapi• Tx:Tyrozol 2x10 mgPropanolol 3x10mg
• Planning:USG tiroidKonsul TS mata
Gejala klinis pada Graves’ Disease
Grave’s Disease
PATOGENESIS GRAVE’S DISEASE
Grave’s Disease
• Penyakit autoimun yang ditandai oleh produksi
autoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada
kelenjar tiroid.
• Autoantibodi IgG ini, yang disebut Thyroid-
Stimulating Immunoglobulin meningkatkan
pembentukan hormon tiroid,
Hipotalamus
Thyrotropin-Releasing Hormone
kelenjar hipofisa
Thyroid Stimulating Hormone -Adanya autoantibodi reseptor pada sel folikel kel. tiroid
hormon tiroid dalam darah meningkat
Kadar TSH rendah
v
Hormone tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat
Metabolisme tubuh meningkat
Aktivitas GI meningkat
Nafsu makan meningkat
Perubahan pola nutrisi
Proses glikogenesis meningkat
Pembakaran lemak meningkat
Suplai nutrisi tidak adekuat
Penurunan berat badan
Produksi kalor meningkat
Peningkatan suhu tubuh
Gangguan rasa nyaman panas
Sitokin yang terbentuk dari limfosit
inflamasi fibroblast dan miositis orbita, menyebabkan pembengkakan otot-otot, proptosis dan diplopia..
Tanda & Gejala• Dua kelompok gambaran utama yaitu tiroidal dan
ekstratiroidal.
• Ciri-ciri Tiroidal : goiter akibat hiperplasia kelenjar
tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid
berlebihan.
• Hipertiroidisme : mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan
panas, berat badan menurun walaupun nafsu makan
meningkat, palpitasi, takikardi, diare serta atrofi otot.
• Manifestasi ekstratiroidal : oftalmopati, fissura
palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag,
infiltrasi kulit lokal terbatas pada tungkai bawah.
• Gambaran klinik klasik Grave’s Disease
hipertitoidisme, struma difus dan eksoftalmus
Pemeriksaan Lab
Komplikasi
Krisis tiroid (Thyroid storm) eksaserbasi akut
tirotoksikosis yang berat
Demam tinggi, flushing dan hiperhidrosis.
Takhikardi hebat , atrial fibrilasi sampai payah jantung.
agitasi, gelisah, delirium sampai koma.
Gejala-gejala saluran cerna berupa mual, muntah,diare
dan ikterus.
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan hipertiroidisme secara
farmakologi menggunakan 3 kelompok yaitu:
- obat antitiroid
- pembedahan
- yodium radioaktif
Obat antitiroid
Menghambat pengikatan yodium pada TBG (thyroxine
binding globulin) menghambat sekresi TSH
berkurangnya sekresi hormon tiroid.
Terapi Propylthiouracil 100-150 mg 3x sehari, Methimazole 30-
40 mg /hari sampai eutiroid. Jika mencapai euthyroid dosis dikurangi ke dosis minimal yang
dapat mempertahankan eutiroid (serum T4 pada batas atas normal)
Perbaikan FT4 biasanya dapat dicapai dalam 4 minggu, TSH 6-8 minggu (Galorfre, 2009).
Monitor TSH dan FT4 setiap 2 minggu kemudian tiap 4-6 minggu bila sudah mencapai eutiroid (Clark, 2006).
Pembedahan
Tiroidektomi subtotal merupakan terapi pilihan pada penderita dengan struma yang besar.
Indikasi : -pasien yang membutuhkan obat antitiroid dosis besar (PTU >450 mg /methimazole >300 mg),- pasien tidak membaik dengan antitiroid,-timbul ESO serius penggunaan obat anti tiroid-struma yang menimbulkan gejala disfagia atau obstruksi jalan napas-tidak dapat memenuhi terapi medis (misalnya pada pasien gangguan jiwa)
Terapi Yodium Radioaktif
• Yodium radioaktif akan mengablasi kelenjar tiroid
melalui efek ionisasi partikel beta dengan
penetrasi kurang dari 2 mm menimbulkan
iradiasi local sel-sel folikel tiroid tanpa efek yang
berarti pada jaringan lain disekitarnya.
top related