akal menurut al-quran & neurosains

31
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains . 1 AKAL: menurut Tinjauan Al Qur an & Neurosains 1 Oleh : Hasanudin, Mahasiswa Program Magister Kajian Islam & Psikologi- Universitas Indonesia Muqaddimah : Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan (QS. Adz Dzaariyaat [51]: 21). Syahdan tersebutlah sebuah kota di Phacis, Yunani Tengah, pada zaman purba, di lereng gunung Parnassos, dikenal dengan nama : Delphi, pusat ibadat Apollo, tempat orakel Delphi yang terkenal. Pada orakel dipahatkan sebuah kalimah berhikmah, yang konon berasal dari ucapan SOKRATES (470-399 SM), seorang filsuf besar Yunani. Kalimah berhikmah itu berbunyi Gnothi Seauthon! (Kenalilah Dirimu). Sokrateslah filosof Yunani yang pertama mengundang perhatian manusia untuk memperhatikan dirinya sendiri. Dengan perkataan lain, SOKRATES mengundang perhatian pada segala yang dimasalahkan oleh manusia itu dengan dimulai dari manusia sendiri sebagai masalah 2 . Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu : Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri (Kenalilah Dirimu), berarti dia mengenal Tuhannya 3 1 Neurosains, secara sederhana adalah ilmu yang khusus mempelajari Neoron (sel saraf). Sel-sel saraf ini menyusun sistem saraf, baik susunan saraf pusat (orak dan saraf tulang belakang) maupun saraf tepi (31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kepala). Sel saraf sendiri bukan unit terkecil lagi dari sel saraf, unit terkecil dari sel saraf (neuron) adalah sinapsis yaitu titik pertemuan 2 sel saraf yang memindahkan dan meneruskan informasi neurotransmitter-. Pada tingkat biologi molekuler, unit terkecilnya adalah seperti gen-gen (kajian genetika). Umumnya para neurosaintis memfokuskan pada sel saraf yang ada di otak. Sebagai ilmu yang masih terus akan berkembang cakupan dan relasinya dengan disiplin ilmu lain, -termasuk dengan ilmu psikologi- cakupannya cukup luas sebagaimana digambarkan dalam kamus wikipidia (internet searching) di berikut ini : Neuroscience is a field that is devoted to the scientific study of the nervous system. Such studies span the structure , function , evolutionary history , development , genetics , biochemistry , physiology , pharmacology , informatics , computational neuroscience and pathology of the nervous system . Traditionally it is seen as a branch of biological sciences . However, recently there has been a surge in the convergence of interest from many allied disciplines, including cognitive and neuro-psychology , computer science , statistics , physics , and medicine . The scope of neuroscience has now broadened to include any systematic scientific experimental and theoretical investigation of the central and peripheral nervous system of biological organisms. The empirical methodologies employed by neuroscientists have been enormously expanded, from biochemical and genetic analysis of dynamics of individual nerve cells and their molecular constituents to imaging representations of perceptual and motor tasks in the brain. Many recent theoretical advances in neuroscience have been aided by the use of computational modeling . 2 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, Jakarta : PT. Bina Ilmu, 1983, h.34. 3 Sebenarnya bukan hadits, Seyyed Hossein Nasr mengutipnya dalam Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam hal.385, dengan mengatakan bahwa penjelasan hadis ini dinisbahkan kepada Ibn Arabi, tetapi ssungguhnya ditulis oleh Auhad Al-Din Balyani, Whose Knoweth himself...... terj. T.H.Weir (London: Beshara, 1976).

Upload: hasanudin-arinta-kusrin

Post on 08-Jun-2015

18.275 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Kata al-aql (akal) dalam al-Quran tidak akan kita temukan, melainkan tampil dalam bentuk kata kerja yang bertebaran dalam beberapa ayat dan surat, sedangkan secara konsep, akal mengandung pengertian semakna dengan 'qalbu, ar-ruuh, fuad, al-luub, al-fikr, dsb.'. Dari sisi neurosains, hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita bekerja secara integratif pada daerah-daerah (lobus) untuk berfikir, menyimpan data/memory, mengolah data, mengidentifikasi pada belahan otak kanan dan kiri serta pada area otak yang berbeda, dsb. Penemuan baru neurosains semakin terus menunjukkan adanya relasi dengan fungsi otak, akal, kalbu dan ruh, yang dibuktikan dengan hasil temuan Donah Zohar dan Ramachandran tentang 'God Spot'. Melanjutkan hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang adanya wilayah otak yang menangkap 'sinyal-sinyal ghaib dan mistis' berkaitan dengan dimensi spiritualitas manusia.

TRANSCRIPT

Page 1: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

1

AKAL: menurut Tinjauan Al Qur an & Neurosains1

Oleh : Hasanudin, Mahasiswa Program Magister Kajian Islam & Psikologi-Universitas Indonesia

Muqaddimah :

Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan

(QS. Adz Dzaariyaat [51]: 21).

Syahdan tersebutlah sebuah kota di Phacis, Yunani Tengah, pada zaman purba, di lereng gunung

Parnassos, dikenal dengan nama : Delphi, pusat ibadat Apollo, tempat orakel Delphi yang terkenal.

Pada orakel dipahatkan sebuah kalimah berhikmah, yang konon berasal dari ucapan SOKRATES

(470-399 SM), seorang filsuf besar Yunani. Kalimah berhikmah itu berbunyi Gnothi Seauthon!

(Kenalilah Dirimu). Sokrateslah filosof Yunani yang pertama mengundang perhatian manusia untuk

memperhatikan dirinya sendiri. Dengan perkataan lain, SOKRATES mengundang perhatian pada

segala yang dimasalahkan oleh manusia itu dengan dimulai dari manusia sendiri sebagai

masalah 2.

Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu : Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri (Kenalilah

Dirimu), berarti dia mengenal Tuhannya 3

1 Neurosains, secara sederhana adalah ilmu yang khusus mempelajari Neoron (sel saraf). Sel-sel saraf ini menyusun sistem

saraf, baik susunan saraf pusat (orak dan saraf tulang belakang) maupun saraf tepi (31 pasang saraf spinal dan 12 pasang

saraf kepala). Sel saraf sendiri bukan unit terkecil lagi dari sel saraf, unit terkecil dari sel saraf (neuron) adalah sinapsis

yaitu titik pertemuan 2 sel saraf yang memindahkan dan meneruskan informasi

neurotransmitter-. Pada tingkat biologi

molekuler, unit terkecilnya adalah seperti gen-gen (kajian genetika). Umumnya para neurosaintis memfokuskan pada sel

saraf yang ada di otak. Sebagai ilmu yang masih terus akan berkembang cakupan dan relasinya dengan disiplin ilmu lain,

-termasuk dengan ilmu psikologi- cakupannya cukup luas sebagaimana digambarkan dalam kamus wikipidia (internet

searching) di berikut ini : Neuroscience is a field that is devoted to the scientific study of the nervous system. Such

studies span the structure, function, evolutionary history, development, genetics, biochemistry, physiology,

pharmacology, informatics, computational neuroscience and pathology

of the nervous system. Traditionally it is seen as

a branch of biological sciences. However, recently there has been a surge in the convergence of interest from many allied

disciplines, including cognitive

and neuro-psychology, computer science, statistics, physics, and medicine. The scope of

neuroscience has now broadened to include any systematic scientific experimental and theoretical investigation of the

central and peripheral nervous system of biological organisms. The empirical methodologies employed by

neuroscientists

have been enormously expanded, from biochemical and genetic analysis of dynamics of individual nerve

cells and their molecular constituents to imaging

representations of perceptual and motor tasks in the brain. Many recent

theoretical advances in neuroscience have been aided by the use of computational modeling .

2 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, Jakarta : PT. Bina Ilmu, 1983, h.34. 3 Sebenarnya bukan hadits, Seyyed Hossein Nasr mengutipnya dalam Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam hal.385, dengan mengatakan bahwa penjelasan hadis ini dinisbahkan kepada Ibn Arabi, tetapi ssungguhnya ditulis oleh Auhad Al-Din Balyani, Whose Knoweth himself...... terj. T.H.Weir (London: Beshara, 1976).

Page 2: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

2

Fenomena Otak dan Akal

Sebelum sampai kepada pengertian konsep al aql secara utuh, dalam kehidupan atau

percakapan sehari-hari terdapat suatu fenomena tentang otak dan akal ibarat dua sisi dari mata uang

logam, sulit dipisahkan baik kata maupun makna - ada keterikatan dan keterkaitan kuat diantara

keduanya - sehingga perlu dijelaskan.

Otak adalah organ tubuh manusia yang posisinya ditempatkan Tuhan secara terhormat di

bagian atas tubuh manusia dan terlindungi dengan kokoh di bagian dalam tengkorak (batok) kepala.

Posisi otak ini merupakan simbol yang menunjukkan bahwa manusia lebih mulia terhadap makhluk

ciptaan Tuhan lainnya, misalnya hewan yang lokasi dan posisi otaknya sejajar dengan bagian tubuh

terhina dan tempat meyimpan dan mengeluarkan kotorannya (perut dan dubur atau tumbuhan yang

tidak mempunyai otak dan tidak diketahui dimana posisi otaknya jika ada.

Dengan meng-otak atik kata OTAK , kata OTAK juga bisa merupakan kependekan kata

(singkatan) dari kalimat : Organ Tubuh terpenting yang Ada di Kepala manusia.

Muhammad Izuddin Taufiq (2006) dalam bukunya Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi (Ayat-

ayat tentang Penciptaan Manusia) mengatakan : Bagian tubuh yang paling ambigu yang masih

menyelimuti tubuh manusia adalah OTAK karena ia merupakan tempat berfikir yang berkaitan

dengan roh atau jiwa, sedangkan roh atau jiwa itu merupakan sesuatu yang ambigu .4

Maka tidak heran, jika ada yang menyamakan makna antara otak dan akal, begitu juga yang

membedakannya. Harun Nasution termasuk orang yang membedakan, dan menyatakan bahwa

akal dalam pengertian Islam bukanlah otak , melainkan daya berfikir yang terdapat dalam jiwa

manusia; daya sebagaimana digambarkan Al Qur an, memperoleh pengetahuan dengan

memperhatikan alam sekitarnya.5

Otak adalah organ tubuh yang bukan hanya manusia, binatangpun memilikinya. Ketika otak

bekerja dan salah satu kerja otak itu adalah berpikir, maka otak yang bekerja atau berfungsi tersebut

disebut AKAL. Orang yang tidak berotak adalah orang yang tidak menggunakan otaknya berfungsi

atau berpikir. Otak yang berfungsi dan disebut akal inilah yang membedakan manusia dengan

binatang melata, dan manusia dengan manusia, - al insanu hayawanun nathiqun, manusia

adalah hewan yang berpikir

man as the animal that reasons

- sebagaimana juga terpapar

secara tersirat dan tersurat sejak 14 abad yang lampau di dalam QS. Al Anfaal [8]: 22, dimana Allah

berfirman :

4 Muhammad Izzududdin Taufik, Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi, Solo : Tiga Serangkai, 2006, h.209 5 Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta : UI Press, 1986, h.13. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung : Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2004, h.190.

Page 3: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

3

Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka (manusia) yang tuli dan bisu,

yang tidak menggunakan akalnya (la ya qiluun) . [QS.Al-Anfaal/6 : 22]

Menurut Allah SWT kelebihan manusia dengan binatang, tumbuhan dan manusia lainnya

adalah terletak pada berfungsi atau tidaknya otak untuk berpikir.

Ibnu Sina (980-1037), filosof muslim yang terkenal di timur dan di barat menyatakan bahwa

manusia mempunyai tujuh kemampuan, yaitu : 1) makan, 2) tumbuh, 3) berkembang biak, 4)

pengamatan hal-hal yang istimewa, 5) pergerakan di bawah kekuasaan, 6) ketahuan (mengetahui)

dari hal-hal yang umum, 7) memiliki kehendak memilih yang bebas. Tumbuh-tumbuhan hanya

memiliki kemampuan 1, 2 dan 3, sedangkan hewan memiliki kemampuan 1, 2, 3, 4, dan 5.

Kemampuan 6 & 7 inilah yang sangat potensial membudi dayakan otak untuk berfikir yang tidak

dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah lainnya dan membedakannya, bahkan juga membedakan antar

sesama manusia ketika manusia tidak mau mempergunakan otaknya untuk berfikir seperti yang

dijelaskan Allah SWT dalam firmanNya tersebut di atas. Bahkan Allah SWT menjelaskan bahwa

kedudukan manusia yang tidak mau mempergunakan otaknya untuk berpikir lebih rendah/hina dari

binatang ternak sebagaimana disebutkan dalam QS. Al A raaf [7]: 179 ;

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka

mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata

(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)

tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih

sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai .

Ibnu Khaldun (1332-1406), cendekiawan muslim yang sangat ahli dalam ilmu sejarah,

sosiologi dan politik adalah sosilog muslim pertama yang sangat terkenal dan fenomenal dengan

karyanya Muqaddimah , mengatakan : bahwa Allah membedakan manusia dan lain-lain hewan

dengan kesanggupan berpikir, sumber dari segala kesempurnaan, dan puncak dari segala kemuliaan

Page 4: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

4

dan ketinggian di atas lain-lain makhluk. Sebabnya ialah karena pengertian, yaitu kesadaran dalam

diri tentang yang terjadi di luar dirinya, hanyalah ada pada hewan saja, tidak terdapat pada lain-lain

barang ( yang makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar darinya dengan

perantaraan panca indra (pendengaran, penglihatan, pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan)

yang diberikan Allah kepadanya. Sekarang manusia memahami ini dengan kekuatan memahami apa

yang ada di luar dirinya dengan perantaraan pikirannya yang ada di balik panca indranya. Pikiran

bekerja dengan perantaraan kekuatan yang ada di tengah-tengah OTAK yang memberi kesanggupan

kepadanya menangkap bayangan benda-benda yang biasa diterima oleh panca indra, dan

mengembalikan benda-benda itu dalam ingatannya sambil meringkasnya lagi bayangan-bayangan

lain dari bayangan benda-benda itu. Refleksi terdiri dari penjamahan bayangan-bayangan ini (dibalik

perasaan) oleh AKAL, yang memecah atau menghimpun bayangan-bayangan itu (untuk membentuk

bayangan-bayangan lain) ...........(jilid II, muka 364).6

Menurut Imam Al Ghazali (1058-1111)7 , seorang pemikir besar Islam, dengan mengacu pada

pengertian kerja atau fungsi akal menyatakan bahwa akal itu tidak bertempat, baik di dalam maupun

di luar badan manusia, bersifat immaterial, dan tidak terbagi bagi. Akal berhubungan dengan badan

dalam bentuk : (1) muqbil ala al-badan (menghadap badan), mufid lahu (memberi keuntungan), dan

(3) mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau

kegiatan.

Akal sebagai organ yang mengikat dan menahan secara filosofis juga dijelaskan oleh

pemikir Islam dari Malaysia, Syed Muhammd Naquib Al Attas, adalah sesuatu organ aktif dan sadar

yang mengikat dan menahan objek ilmu dengan kata-kata atau bentuk-bentuk perlambang lain.

Ini menunjukkan pada fakta yang sama dan bermakna sama dari apa yang ditunjuk oleh kata : qalb,

ruuh, dan nafs. Sebagaimana Al Ghazali, Al-Attas berpendapat bahwa keempat kata itu bermakna

sama. Kesemuanya menunjukkan realitas yang bertingkat-tingkat (maraatib al wujuud).8

Pada masa pra-Islam, akal hanya berarti kecerdasan praktis yang ditunjukan seseorang

dalam situasi yang berubah-ubah. Akal, menurut pengertian pra-Islam itu, berhubungan dengan

pemecahan masalah. Karena itu, ia bersifat praktis saja. Akal seperti itu, menurut istilah psikologi

kogntif, adalah problem solving capacity (kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan

jalan keluar dalam situasi apa pun juga9

Seorang penyair-perampok pra-Islam, Al-Shanfara, sebagaimana dikutip oleh Toshihiko

Izutsu10, telah memakai kata itu-----dengan makna praktisnya-----dalam syairnya:

6 Endang Saifuddin Anshari, Op.cit. , h.6. 7 Muhammad Yasir Nasution, Manusia Menurut Al-Ghazali, Jakarta: Penerbit Rajawal Press, 1988. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.205. 8 Taufik Pasiak, op.cit, h.194. 9 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia Pendekatan Semantik Terhadap Al Quran, Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana, 1997.Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.197. 10 Ibid, h.65. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.197.

Page 5: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

5

Selama seseorang menggunakan kecerdasannya (wa huwa ya qilu) maka tidak akan tarjadi

peristiwa yang memalukan ketika ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, entah ketika ia

berada di jalan yang akan ia tuju, atau tergesa melepaskan diri dari sesuatu yang dibencinya.

Dengan contoh syair itu, tampak bahwa kata aql sudah sangat tua . Ia termasuk kata

tradisional pra-Islam yang dipinjam Islam melalui Al-Quran. Kata-kata itu merupakan kata yang

biasa dipakai oleh masyarakat Arab pra-Islam.

Izutsu mengkaitkan akal dengan kecerdasan, maka akal adalah Kecerdasan praktis

atau

mengikat dan menahan

adalah makna dasar kata itu sebagaimana ia dipakai oleh orang Arab pra-

Islam. Ia lebih cocok atau lebih dekat dengan kegiatan penalaran logis, sebuah cara berpikir yang

mengandalkan fakta dan langkah-langkah rasional. Untuk makna ini, kata aql lebih mungkin disebut

reason (Inggris), rasio (Latin), verstand (Jerman), dan Dianoia (Yunani). Dari prosedur kerjanya,

kata ini cocok untuk menyebut cara kerja dari otak kiri yang berpikir secara vertikal11.

Baik Harun, Gozali, maupun Al-Attas membedakan dan memisahkan otak dan akal, bahkan

cenderung menyiratkan bahwa pengertian akal itu kerja jiwa (qalb, ruuh dan nafs), sedangkan Izutsu

lebih meyiratkan bahwa secara historis pra-Islam akal itu kerja kognitif otak sebagaimana juga

dinyatakan oleh Ibnu Khaldun bahwa akal itu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan

jelas tersirat dan tersurat pada Al Quran Surah Al Anfaal {8}: 22 dan Surah Al Araaf [9]: 179.

Dengan demikian bahwa akal itu adalah fungsi otak yang jika bekerja akan berpikir

atau

salah satu kerja otak adalah berpikir. Allah SWT dalam Surah Al Anfaal [8]: 22 tidak menggunakan

kalimat yang tidak menggunakan otaknya , adalah hikmah tersembunyi untuk memotivasi manusia

agar memperhatikan dirinya, menggunakan otaknya untuk meneliti (men-tafakuri dan men-tadabburi)

tentang organ otak . Juga untuk memahami bagaimana bekerjanya dan berfungsinya otak manusia;

apakah otak sama dengan akal, bagaimana kaitan otak dengan akal, jiwa (qalb), ruuh dan nafs serta

bagaimana memaksimalkan otak berpikir

manusia untuk mentafakkuri dan mentadabburi ayat-ayat

Allah baik yang tertulis dalam al-Quran maupun yang tidak tertulis di seantero jagat alam semesta ini,

menjadi obyek penelitian, pengamatan dan penjelajahan otak manusia. Allah SWT telah memotivasi

manusia sejak 14 abad yang lampau melalui lisan nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan

dalam al-Quran Surat Ali-Imran ayat 190-195 :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

190

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

191

11 Taufik Pasiak, Op.cit., h.198.

Page 6: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

6

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang lalim seorang penolongpun.

192

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

193

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

194

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."

195

OTAK MANUSIA

Akal dan pikiran adalah produk organ otak. Kadangkala kita mengatakan akal pikiran, karena

otak yang berpikir pertanda otaknya berfungsi dan menunjukkan eksistensi akal atau pikiran,

sebagaimana pernah dikatakan Plato bahwa bepikir itu berpusat di kepala, begitu juga dengan Rene

Descartes yang mengatakan bahwa pusat jiwa ada di kelenjar pineal otak, maka cogito ergo sum

Page 7: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

7

(aku berpikir, sebab itu aku ada). Sedangkan Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran, ahli

bedah otak dari Amerika pada dekade akhir abad 20 ini dalam penelitiannya tentang otak

menyimpulkan ada fenomena God Spot dalam lobus temporalis otak (sekitar pelipis).

Pada dekade otak (1990-2000)12, dimana penemuan Moleculer Biology of Cognition (MBC),

telah mampu mencitrakan kemampuan otak

organ ciptaan Tuhan

melampaui apa yang diketahui

selama ini, termasuk apa yang sebelumnya diketahui oleh Ibn Sina dan Ibn Rusyd, yang menjelaskan

daya-daya berfikir manusia dan Ibnu Khaldun yang menjelaskan peran otak dalam proses berpikir

serta Rene Descartes yang berkata tentang Cogito (pikiran) manusia. Penemuan MBC tersebut

memperlihatkan bahwa hal-hal kejiwaan manusia seperti berpikir, merasa, emosi, ingatan, persepsi,

yang dahulu menjadi lahan mutlak para filosof dan psikolog dan karena itu sangat spekulatif

kini dapat ditelaah secara lebih lugas dan jelas. Begitu juga penemuan tentang neurotransmiter,

amigdala, dan sistem limbik pada otak memberikan pengetahuan mengenai apa yang disebut

akal itu.

Tentang hubungan otak dan jiwa , beberapa puluh tahun lalu, ahli otak John Eccles dalam

bukunya, The Understanding of the Brain (1973:193), mengatakan, bahwa secara teoritis ia

menggunakan konsep 3 dunia dari Karl Popper untuk menjelaskan hubungan otak dan jiwa manusia.

Neurosaintis Erick Kandel, yang memperoleh Nobel Kedokteran, membuktikan hubungan otak dan

jiwa melalui risetnya soal memori siput Apylasia californica. Ia berhasil membuktikan secara

molekuler, kejadian pada sel-sel saraf untuk menguatkan teori psikologi mazhab Behaviourisme,

terutama penemuan Ian Pavlov. Pavlov terkenal dengan Classical Conditioning yang menyatakan

bahwa respons makhluk hidup (ketika meneliti, ia menggunakan hewan percobaan berupa anjing)

dapat dikondisikan melalui pengkondisian stimulus. Penemuan Pavlov yang semula masuk ke

wilayah psikologi kini masuk wilayah molekuler. Perilaku anjing (kondisi psikologi) terjadi karena

adanya pelepasan molekul saraf di ujung sel-sel saraf (kondisi neurobiologi).13

Otak kita secara jasmani/fisik tidak lebih besar dari seuntai anggur Australia, jauh lebih kecil

dari sebuah kol sayur yang tergeletak di pasar tradisional, memiliki berat kurang dari 1,5 kg., namun

kemampuannya berjuta kali lebih hebat dari komputer manapun yang ada dan terhebat di dunia. Otak

kita bekerja mirip seperti CPU (Central Processing Unit) dalam sistem komputer. (lihat gambar 1)

Jika seekor lalat buah memiliki 100.000 sel aktif, seekor tikus memiliki 5 juta sel aktif, seekor

kera 10 miliar sel aktif, maka manusia memiliki sekitar 100 miliar sel aktif sejak lahir. Dan sejak hari

pertama kehidupan sel-sel tersebut membentuk koneksi belajar (atau sinapsis) dengan kecepatan

luar biasa ; 3 miliar perdetik.14

12 Taufik Pasiak, Op.cit., hh.190-1. 13 Taufik Pasiak, Manajemen Kecerdasan, Bandung : Mizan, 2006, h.21. 14 Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000, h.113.

Page 8: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

8

Gambar 1 : Otak Manusia adalah Komputer Biologis Ciptaan Allah

Gambar 2 & 3 : Triliunan Sel Otak (Neuron) ada di dalam kepala kita.

Gambar 4 & 5 : Sel Otak (Neuron) bekerja membentuk jaringan koneksi (sinapsis), dimana neurotransmitter sangat berperan membawa informasi antar jaringan, membuat otak kita berfungsi optimal (berfikir) dan menunjukkan bagaimana akal berfungsi.

Tony Buzan, seorang pakar psikologi dan memori, mengatakan, Otak anda terdiri dari

triliunan sel otak. Setiap sel otak adalah seperti gurita kecil yang begitu kompleks. Ia memiliki sebuah

pusat, dengan banyak cabang, dan setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak

tersebut jauh lebih kuat dan canggih dari kebanyakan komputer di planet ini. Setiap sel tersebut

berhubungan dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu sel yang lain. Dan mereka saling bertukar

Page 9: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

9

Informasi. Ini sering disebut sebagai jaringan paling mempesona, benda yang begitu kompleks dan

indah. Dan setiap orang memilikinya.15

Roger Sperry, pemenang Nobel Prize, tahun 1981 dalam penelitian tentang otak menemukan

perbedaan kemampuan fungsi otak berdasarkan 2 belahannya yaitu otak kiri dan otak kanan .

(lihat Tabel 1 & gambar 6 & 7). Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemprosesan

logika, kata-kata, matematika, dan urutan

yang disebut pembelajaran logis-akademis, sedangkan

otak kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar dan imajinasi

yang disebut dengan

aktivitas intuitif-keatif. Kedua sisi belahan otak terebut terhubung melalui / oleh jembatan corpus

callosum

sistem saklar saraf yang sangat rumit dengan 300 juta neuron aktifnya bekerja secara

konstant menyeimbangkan pesan-pesan atau informasi yang datang, dan menggabungkan gambar

yang abstrak dan holistik dengan pesan/informasi yang konkret dan logis .

Gambar 6 & 7 : Kemampuan

Belahan/Sisi Otak Kiri & Otak

Kanan dan tampak terlihat

Aktivitas Otak saat membaca

buku pada bagian berwarna

putih di lobus temporal, lobus

parietal dan beberapa pada

lobus oksipetal yang

menggunakan pencitraan dari

alat PET (Pesitron Emission

Tomography).

Otak Manusia memiliki empat bagian tingkatan otak dalam satu kesatuan yang berbeda (lihat

gambar 8) yaitu di bagian bawah : Batang Otak anda, dekat bagian atas leher, disebut OTAK

REPTILIA , karena mirip dengan otak reptil berdarah dingin. Bagian ini mengendalikan sebagian

besar fungsi naluriah tubuh, seperti bernafas dan detak jantung. Di bagian tengah : OTAK MAMALIA,

(Sistim Limbik / Cincin / Kerah) mirip otak mamalia berdarah panas. Bagian ini mengendalikan emosi,

keinginan/kesenangan terhadap lawan jenis dan memori /ingatan anda. Di bagian atas : KORTEKS,

atau disebut juga OTAK MANUSIA; Otak untuk berfikir, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta.

Lapisan CEREBELLUM (Serebelum): OTAK KECIL yang berperan penting dalam penyimpanan

Memori Gerak (naik sepeda, berolahraga).

15 Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000, h.113.

Page 10: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

10

Tabel 1 : Performa Dua Otak Manusia Menurut Roger Sperry

OTAK KIRI OTAK KANAN Pikiran Konkret, Linier, Analitis Abstrak, holistik

Gaya Berfikir Rasional, logis Intuitif, artistik, abstrak

Bahasa Kaya kata-kata, kalimat dan tata

bahasa yang baik Tidak ada tata bahasa dan kalimat, sedikit kata-kata

Kemampuan memutuskan

Introspeksi, berkehendak, berini-siatif, mengenal diri, berfokus pada pohon

Kuang mengenal diri, kurang inisiatif, berfokus pada hutan

Kekhususan fungsi Membaca, menulis, aritmatika, ketrampilan motorik dan sensoris

Musik, mimpi yang dalam, imajinasi

Waktu Sekuensial, terukur Seumur hidup, tak berwaktu

Orientasi Spasial Kurang bagus Bagus sekali, terutama untuk ruang dan gambar

Tabel 2 : Tiga Otak menurut Paul McLean

BATANG OTAK (Otak Reptil)

SISTEM LIMBIK (Otak Mamalia)

KORTEKS (Otak Manusia)

Fungsi motorik sensoris Kelangsungan hidup :

- makan - reproduksi - tempat tinggal

Respon melawan atau lari

Perasaan dan emosi Memori Bioritmik :

- denyut jantung - gairah seks - lapar, tidur - tekanan darah

Kekebalan tubuh

Berfikir Intelek Penalaran Kewarasan Bahasa Intuisi Spiritualitas

Pada tahun 1990 Dr. Paul Mc.Lean memperkenalkan dan mengembangkan teori The Triune Brain

yang membagi otak menjadi tiga lapis (lihat Tabel 2 & Gambar 8). Beliau adalah kepala dari The

Laboratory for Brain Evolution and Behavior pada National Institute for Menthal Health di Amerika

Serikat. Teori ini merupakan pengembangan dari teori yang dikembangkan oleh Selye tahun 1952

yang dikenal dengan General Adaption Syndrome (GAS) atau disebut dengan Fight or Flight

Response. Teori The Triune Brain membagi proses evolusi perkembangan otak dalam tiga tahapan

atau tiga lapisan.16

16 Taufik Bahaudin, Brainware Management, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2001, h.41.

Page 11: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

11

Lapis pertama yang terletak dibagian luar dan muncul paling terakhir dalam evolusi biologis ini

adalah otak berpikir . Lapis ini secara molekuler juga bersifat unik, yaitu menata fungsi-fungsi kognisi

manusia, seperti bahasa dan memori kognitif. Jika lapisan ini rusak, kita akan kehilangan

kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama yang menggunakan bahasa dan kalkulasi matematis.

Lapisan ini membentuk rasionalitas kita. Dibandingkan dengan sistim limbik (lapisan kedua), lapisan

otak berpikir ini relatif memiliki kemampuan untuk memilih respons. Tidak ada respons fight atau

flight. Perbedaan paling bermakna antara lapisan otak berpikir dan otak binatang adalah

kemampuan memilih

respons. Ciri khas otak

manusia yang dibangun

terutama oleh otak

berpikir ini adalah

kebebasan untuk

memilih respons atas

setiap stimulus yang

masuk.

Gambar 8 & 9 : Tingkatan Otak dan Sistem Limbik

Jika ada seseorang mencela atau menghina Anda, maka otak berpikir

yang berfungsi bagus

akan memandu anda memilih respons; Anda bisa marah lalu memukulnya, Anda bisa tertawa karena

menganggap hinaan itu lucu, atau Anda bisa berdiam diri karena menganggap bahwa membuang

waktu dan tenaga jika harus merespons hal-hal kecil seperti ini. Pilihan atas tiga respons itu

menunjukan bahwa kita betul-betul menggunakan otak berpikir . Jadi, jika sekiranya Anda depresi

dan stres berat karena hinaan orang, itu berarti Andalah yang menciptakaan perasaan tidak nyaman

itu. Bukan stresor dan si penghina yang membuat anda tersiksa, tetapi anda sendirilah yang

membuat diri Anda tidak nyaman karena telah memilih respons yang salah. Kebebasan memilih

respons ini menandai kemanusiaan dan kedewasaan kita. Tidak semua manusia menjadi dewasa

sejalan dengan bertambahnya usia. Jika ia membesarkan dan menyuburkan otak binatang dalam

kepalanya, maka ia akan hidup dengan cara binatang. Bentuk tubuhnya seperti manusia, tetapi cara

berpikirnya seperti binatang. Hilangnya fungsi otak berpikir , dan diambil oleh otak binatang ,

dicirikan oleh nafsu tak tekendali yang bersifat kepemilikan dan seksualitas. Jika kita terlalu bernafsu

untuk memiliki barang-barang, menumpuk-numpuk tanpa manfaat yang bermakna, itu juga

artinya otak binatang

kita sedang bekerja. Persis seperti perilaku nenek moyang kita yang

menyimpan dan menimbun barang dan binatang hasil buruan. Demikian juga ketika kita mengumbar

hawa nafsu seks secara tak terkendali tanpa memperhatikan aturan main dan norma, itu berarti otak

binatang

kita sedang bekerja. Persis seperti nenek moyang kita dulu yang bebas melakukan

hubungan seks dengan pasangan berganti-ganti. Lapisan ketiga adalah otak vegetasi , bagian otak

Page 12: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

12

yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi mempertahankan hidup. Bernapas, pengaturan

tekanan darah, penataan kulit, otak dan tulang, serta keterjagaan (awakening). Salah satu bagian

penting lapis ketiga ini adalah RAS (Reticular Activating System) yang bertangung jawab dalam

menjaga keterjagaan manusia untuk setiap respons dari luar. Jika bagian ini rusak, maka kita menjadi

tidak terjaga terhadap hal-hal yang penting dalam kehidupan biologis kita. Kemampuan menata RAS

memungkinkan kita mengontrol fungsi-fungsi vegetasi dalam diri kita.17

Ketiga bagian otak bekerja sebagai satu kesatuan dalam diri kita. Secara sederhana, proses

kerja otak yang normal dapat kita gambarkan sebagai berikut;

1. Sinyal-sinyal elektris berisi informasi dari seluruh bagian tubuh akan disampaikan melalui saraf

tulang belakang ke batang otak. Di sini sinyal tersebut akan diputuskan apakah akan direnspon

menjadi gerakan refleks atau diteruskan.

2. Dari batang otak informasi tersebut akan diteruskan ke Thalamus, bagian di otak yang berfungsi

sebagai ruang kontrol untuk mengenal jenis informasi, memilah, dan mengelompokan informasi

tersebut sesuai dengan pembagian fungsi yang ada pada sistem limbik dan korteks. (Kecuali

informasi mengenai penciuman yang langsung dikirim ke bagian korteks terkait tanpa di kontrol

oleh Thalamus ini)

3. Thalamus mengirimkan dan menyebarkan informasi ke sel-sel otak yang tepat, yaitu;

a. Amigdala, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat emosi dan memberikan

respon terhadap informasi yang diterima dari sudut emosi

b. Hipocampus, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat memori dan akan

membahas segala sesuatu berdasarkan memori dari kebiasaan kita, kejadian-kejadian,

bahkan ingatan-ingatan traumatik yang pernah kita alami.

c. Berbagai lobus di korteks, di mana setiap lobus dan area-area pada lobus mempunyai peran

dan pendekatan analisis yang berbeda. Informasi yang dikirim ke korteks akan dibahas

berdasarkan nalar (otak kiri) dan intuisi (otak kanan).

4. Setiap sel yang menerima informasi dari Thalamus selanjutnya akan saling berkomunikasi

dengan sel-sel lainnya dalam bentuk pengiriman zat kimia (neurotransmiter). Interaksi antar sel ini

dapat menimbulkan miliaran komunikasi per detik, sebelum adanya penetapan kesimpulan atau

pengambilan keputusan terhadap satu informasi yang diterima. Proses komunikasi atau berpikir

ini menimbulkan gelombang di otak (getaran sel saraf karena tersentuh muatan listrik dari ujung

sel saraf) yang terdeteksi melalui EEG (Elektro Ensefalo Grafi), yaitu;

a. Ketika setiap sel atau setiap area korteks memberikan hasil analisis dan alternatif solusi

yang paling bertentangan atau dari berbagai sudut pandang (persepsi) yang berbeda dan

independen. Kondisi ini menunjukan bahwa kita sedang membahas sesuatu yang kompleks

17Taufik Pasiak, Brain Management for Self Improvement, Bandung : Mizan, 2007, hh.71-4.

Page 13: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

13

dan kontradiktif. Sehingga proses komunikasi di otak akan menimbulkan gelombang 13-30

Hz yang disebut sebagai gelombang Beta pada otak.

b. Ketika kita sedang membahas sesuatu yang meskipun kompleks namun ada sistematika

dan tingkatan prioritas yang jelas. Sehingga walaupun terdapat beberapa alternatif solusi

namun kita telah mempunyai payung solusi yang lebih terarah. Proses komunikasi di otak

pada kondisi ini akan menimbulkan gelombang 7-13 Hz yang disebut sebagai gelombang

Alpha pada otak.

c. Ketika kita sedang terpengaruh oleh rasa ngantuk, terhipnotis atau sedang tidak membahas

informasi yang serius alias sedikit ngelamun. Aktivitas otak yang demikian menimbulkan

gelombang 4-7 Hz yang disebut gelombang Teta pada otak.

d. Ketika kita sedang tidur, otak tetap beraktivitas pada gelombang 1-4 Hz yang disebut

gelombang Delta pada otak.

5. Hasil komunikasi antar sel (proses nalar) akan menghasilkan kesimpulan, yang selanjutnya akan:

a. disimpan dalam tujuh serial memori jangka pendek yang disimpan selama 20 detik untuk

proses nalar berikutnya

b. Disimpan sebagai memori kesimpulan dan network (jaringan) komunikasi pada setiap sel

atau pada beberapa bagian korteks

c. Disimpan sebagai memori yang lebih komprehensif (menyeluruh) di hipocampus

d. Dikirim ke otak motorik untuk diterjemahkan menjadi keputusan kegiatan yang harus

dilakukan oleh tubuh

6. Otak motorik akan memberikan perintah kepada sel-sel otot di seluruh tubuh. Perintah ini dikirim

dalam bentuk sinyal-sinyal elektrik melalui sistem saraf tulang belakang. Dengan menerima sinyal

tersebut, otot akan berkontraksi mengembang atau mengkerut, sehingga terlihat gerakan tangan

melambai atau mulut bersiul atau kaki berjingkat.

7. Setelah tubuh melaksanakan kegiatan yang diperintahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi

informasi baru; yang dikirim kembali dalam bentuk sinyal-sinyal elektris menuju otak. Sebagian

akan menjadi memori jangka panjang di hipocampus dan atau diproses kembali oleh otak kita

(kembali ke proses otak no 1 di atas).

Memori jangka panjang di hipocampus juga diinformasikan ke korteks bila memori tersebut bersikap

deklaratif, yaitu untuk mengingatkan hal dan masalah yang pernah dipelajari. Memori deklaratif

meliputi ingatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan waktu, tempat, kata, konsep, kategori, dsb.

Selain itu memori jangka panjang di hipocampus juga akan diinformasikan ke otak kecil (serebelum)

bila memori tersebut bersifat prosedural, yaitu untuk mengingat keterampilan motorik yang pernah

dipelajari. Memori prosedural meliputi ingatan tentang hal-hal seperti kemampuan mengendarai

sepeda motor, memainkan suling, memasak rawon, kaifiyat salat, dsb .18

18 Rajendra Kartawiria, 12 langkah Membentuk manusia Cerdas, Jakarta : Hikmah, 2004, hh.28-32.

Page 14: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

14

Sedangkan pembagian otak menurut fungsi areanya adalah terbagi menjadi wilayah

KORTEKS PREFRONTAL, yang berurusan

dengan proses berfikir. KORTEKS MOTOR, yang

mengendalikan aktivitas tubuh. LOBUS

TEMPORAL, adalah pusat percakapan di otak.

LOBUS PARIETAL, yang menangani

kemampuan spasial. LOBUS OKSIPETAL,

adalah pusat penglihatan di otak. SEREBELUM

atau OTAK KECIL, yang berperan penting dalam

penyesuaian postur dan keseimbangan, sebagai

pilot otomatis melakukan fungsi yang telah

dipelajari, contoh naik sepeda, menggunakan

mesin tik/keyboard komputer. PENJAGA

GERBANG, amigdala, hipocampus, caudate

nucleus, semuanya menyebarkan pesan-pesan

penting ke berbagai bagian otak. Gambar 10 & 11 : Pembagian Wilayah Otak

Penemuan God Spot oleh Persinger dan Ramachandran yang kemudian ditindaklanjuti oleh

Danah Zohar dan Ian Marshal, - seorang psikolog dan fisikawan yang juga suami isteri ini tentang

penelitiannya yang mengungkap bahwa pada diri setiap manusia, apapun agama dan rasnya Tuhan

telah menganugrahi suatu potensi Kecerdasan Spiritual , - yang meneliti tentang kecerdasan

spiritual (SQ) pada manusia melengkapi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ)

yang sudah diketahui sebelumnya semakin menunjukkan bahwa sebenarnya ada relasi kuat antara

pikiran-pikiran yang bersifat rasional , intuisional (emosional) dan spiritual . Temuan God Spot ini

semakin membuktikan kebenaran Al Qur an sebagai mu jizat abadi tentang fitrah ber-Tuhan

(dalam arti mengakui adanya kekuatan spiritual-Tuhan) yang secara inheren sudah given

diberikan

Allah kepada setiap anak manusia yang lahir, siapapun dia dengan latar belakang budaya, ras dan

agama apapun, sebagaimana yang diinformasikan Tuhan dalam Al Quran Surah Al-A raaf [7]: 172 ;

Page 15: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

15

Dan (ingatlah) , ket ika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfiman): Bukankah Aku ini Tuhanmu ? . Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi . (Kami melakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu t idak mengatakan : Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan) .

Dr. Taufik Pasiak (2004)19 dokter medis

yang juga penulis buku ilmiah populer

Revolusi IQ/EQ/SQ, Antara

Neuorosains dan Al Qur an ,

mengatakan bahwa sekalipun masih

berupa penelitian kasar yang perlu

diperdalam lagi, setidak-tidaknya

terdapat empat bukti penelitian yang

memperkuat dugaan adanya potensi

spiritualitas dan hardware

Tuhan

dalam Otak manusia, yaitu :

1) Osilasi 40 Hz yang ditemukan oleh Denis Pare dan Rodolfo Llinas, dan dikembangkan oleh Danah Zohar dengan teori kecerdasan spiri-tual nya.

2) Alam bawah sadar kognitif yang ditemukan oleh Joseph deLoux, dan dikembangkan oleh Daniel Goleman

dengan teori kecerdasan emosi , serta Robert Cooper dengan teori suara hati . 3) God Spot dalam daerah temporal (sekitar pelipis) yang ditemukan oleh Michael Persinger dan

Vilyanus Ramachandran, dan 4) Somatic Marker (penanda somatik) dari Antonio Damasio.

Dari berbagai hasil penelitian mutakhir yang dilakukan para ahli, disimpulkan oleh Taufik Pasiak

(2004) bahwa otak manusia mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi Kognisi-Rasional Logis,

2) Fungsi Emosional-Intuitif, dan 3) Fungsi Spiritual.

19 Taufik Pasiak, Op.cit., h. 275.

Gambar 12 : Otak Spiritual Potensi Otak ke 3 Manusia

GOD SPOT

Page 16: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

16

SATU KEPALA EMPAT OTAK : Dari Dualitas Otak ke Kuadralitas Otak

Pada tahun 1976 Ned Herrmann20 memulai studi dan risetnya tentang otak manusia dengan

mengembangkan instrumen praktis yaitu Whole Brain Technology atau Herrmann Brain

Dominance Instrument (HBDI) yang di launching ke publik pada Agustus 1979 di Lembaga

Pengembangan Manajemen dari General Electric. The Whole Brain Management menurut Herrmann

adalah dengan membagi otak dalam empat kuadran (kuadralitas otak) yang memberikan gambaran

lebih sempurna untuk memahami kecenderungan perilaku seseorang berdasarkan suatu penelitian

terhadap 113.000 responden dari berbagai bangsa, ras, posisi jabatan, jenis pekerjaan, industri, dan

jenis kelamin. Hasilnya membuktikan bahwa ternyata dominasi kecenderungan otak ini tidak terkait

dengan ras atau bangsa, tetapi terkait dengan jenis kelamin, jenis pekerjaan, posisi jabatan, dan

industri. Kuadralitas Otak Model Ned Herrmann dikembangkan berdasarkan teori otak kiri dan otak

kanan model Roger Sperry dan

The Triune Brain dari Paul

McLean. Dualitas Otak Roger

Sperry hanya melibatkan dua

belahan otak saja, tidak

memperhatikan atau meng-

abaikan peran dari sistem limbik

yang memang posisinya

tersembunyi di bagian dalam

kortex.

Gambar 13 : Model The Whole Brain

dan Akar Fisiologisnya

Sedangkan model Kuadralitas Otak Nedd Hermann (HDBI) atau The Whole Brain

Management menempatkan sistem limbik sebagai bagian dari kuadran otak, dan merupakan model

dasar untuk menjelaskan bagaimana otak bekerja dengan empat ciri otak yaitu : spesialisasi,

situasional, iterasi, dan keterkaitan. Setiap kuadran mempunyai spesialisasi masing-masing, namun

dalam bekerja satu sama lain terkait erat. Proses kerjanya tergantung situasi yang ada dan dalam

proses kerjanya terjadi juga iterasi. Namun dari empat kuadran tersebut ada satu atau lebih kuadran

yang dominan.

Konsep The Whole Brain Management berangkat dari konsep dominasi otak. Dominasi otak

memberikan dasar untuk mengetahui perbedaan dan sekaligus sebagai ukuran mengenai perilaku

20 Taufik Bahaudin, op.cit., hh.106-15.

Page 17: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

17

seseorang. Struktur dan prinsip berpikir pada otak manusia menunjukkan adanya ciri-ciri. The Whole

Brain Management dengan Whole Brain Technology-nya didasarkan pada fisiologis dari otak berpikir

(the thinking brain) atau cortex, yang didalamnya terdapat neuron, sinapsis dan bagian terkait lainnya.

Secara keseluruhan otak terbagi dalam dua belahan kiri dan kanan, juga sistem limbik kiri dan kanan,

yang memiliki spesialisasinya masing masing. Spesialisasi inilah yang menimbulkan adanya

dominasi dari belahan otak tersebut, dimana tingkat dominasi otak menjadi bukti kecenderungan

mental yang terlihat pada seseorang. Prinsip dasar dalam teknik pengukuran yang dipergunakan

HBDI didasarkan atas data electroencephalographic

(EEG) dengan teknologi yang disebut

elektroensefalograf ini dapat melipat gandakan sampai

sejuta kali kegiatan listrik otak, sehingga dapat direkam

pada permukaan kepala. Dari hasil rekaman yang

menunjukkan adanya perbedaan gelombang listrik pada

otak tersebut dapat diketahui perbedaan kondisi atau

perilaku seseorang.

Gambar 14 : Hubungan antara Sistem Limbik dengan Kulit

Otak

Misalnya orang yang sedang santai atau rileks berbeda

gambaran gelombang otaknya dengan orang yang sedang tegang atau tidur lelap alias ngorok .

Tampilan gelombang Beta, Alpha, Theta, dan Delta memperlihatkan perbedaan aktivitas otak yang

menunjukkan keterkaitan langsung antara bekerjanya otak dengan perilaku seseorang.

Gambar 15 : Tampilan Gelombang Otak

Page 18: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

18

Gambar 16 :

The Whole Brain Model

Konsep yang dikembangkan oleh Ned Herrmann ini membagi otak dalam empat kuadran,

yaitu Kuadran A, Kuadran B, Kuadran C, dan Kuadran D. Kuadran A yaitu bagian otak kiri atas,

disebut sebagi Analis (analyzer) dengan dominasi terhadap berfikir logis, analisis fakta, memproses

angka-angka. Kuadran B yaitu bagian otak kiri bawah, disebut sebagai Organisator (organizer)

dengan dominasi terhadap perencanaan, mengorganisir hal-hal teknis, dan segala sesuatu dengan

rinci. Kuadran C yaitu bagian otak kanan bawah, disebut Personalis (personalizer) dengandominasi

terhadap hubungan interpersonal, intuisi, dan ekspresif. Kuadran D yaitu bagian otak kanan atas,

disebut sebagai Strategis / Visualis (strategizer / visualizer) dengan dominasi terhadap konsep-

konsep, imajinasi, gagasan-gagasan stra-tegis. Berdasarkan konsep ini dikembangkan oleh Ned

Herrmann suatu model yang disebut The Whole Brain Model yang selanjutnya dengan menggunakan

HDBI bagaimana profil otak seseorang merefleksikan profil potensi dan perilakunya.

Tabel 3 : Empat Otak menurut Ned Herrmann

LETAK OTAK GAYA BERPIKIR APLIKASI

Kiri Atas (Analytic Thinking)

Logis, Analitis, Faktual Logika, Analitikal, Matematik, Pengukuran, Teknik, Saintifik

Kiri Bawah (Implementation Thinking)

Organisasi, Sekuensial, Pe-rencanaan, Rinci

Pengontrolan, Konservatif, Orga-nisasional, Administratif

Kanan Atas (Future Thinking)

Holistik, Intuitif, Integrasi, Sintesis

Imajinasi, Artistik, Sintesis, Non-linier

Kanan Bawah (Social Thinking)

Interpersonal, Sosial, Kines-tetis, Emosi

Hubungan Sosial, Emosional, Spiritualitas.

Penelitian Ned Herrmann ini ternyata menunjukkan bahwa distribusi dominasi otak yang

tertinggi adalah pada Dua Dominasi (double dominant) sekitar 60%, disusul oleh Tiga Dominasi (triple

Page 19: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

19

dominant) sekitar 30%, kemudian Satu Dominasi (single dominant) sekitar 7%, dan terakhir adalah

Empat Dominanasi (quadruple dominant) sekitar 3%. Dari hasil penelitian profil dominasi otak

tersebut dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Setiap orang paling tidak memiliki satu kecenderungan utama.

2. Lebih dari 90% manusia merupakan multi-dominant, artinya memiliki paling sedikit dua

dominasi otak yang kuat.

3. Dominasi otak ataupun penghindaran (ketidaksukaan) pada seseorang sama pentingnya.

4. Individu dengan profil dominasi yang berbeda cenderung berprilaku tertentu/spesifik dan

dapat diduga dalam kaitan misalnya dengan waktu, kreativitas, cara berpakaian,

menyelesaikan masalah, menggunakan intuisinya, dan juga dalam melihat uang.

5. Individu dengan profil dominasi yang sama cenderung lebih mudah berkomunikasi satu sama

lain walaupun menghadapi batasan/perbedaan budaya.

6. Orang-orang memiliki profil dominasi yang sama cenderung bergabung dalam satu kelompok.

7. Masalah-masalah dalam kelompok dapat lebih mudah diselesaikan bila mereka mengerti profil

dominasinya satu sama lain.

8. Banyak norma profesi yang tidak dibatasi oleh perbedaan budaya karena sifat pekerjaannya

sama.

PENGERTIAN UMUM TENTANG AKAL

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan akal dengan 4 pengertian : (1) Daya

pikir (untuk mengerti), pikiran, ingatan; (2) jalan atau cara melakukan sesuatu, dan upaya,

ikhtiar; (3) tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan, dan (4) kemampuan melihat atau cara-

cara memahami lingkungan.21

Kamus-kamus bahasa Arab memberikan arti akal (secara harfiah) dengan pengertian

al-imsak (menahan), al-ribath (ikatan), al-hijr (menahan), al-nahy (melarang) dan man u

(mencegah)22. Sedangkan Ibn Manzhur, mengartikan al- aql dengan 6 macam: (1) akal

pikiran, Inteligensi, (2) menahan, (3) mencegah, (4) membedakan, (5) tambang pengikat, dan

(6) ganti rugi23.

Akal juga sering disamakan dengan al-hijr (menahan atau mengikat). Sehingga

seorang yang berakal adalah orang yang dapat menahan diri dan mengekang hawa

21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 2, Jakarta : Balai Pustaka, 1991, h.15. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.193. 22 Ma an Zidadat, dkk. Al Mausu at Al falsafiyat. Dikutip dalam Abdul Mudjib, Fitrah dan Kepribadian Islam, Penerbit Darul Falah, 1999. hh. 64-6, Lihat juga Al-Raghib Al-Isfahani, Mu jan Mufradat Al-Fazh Al Qur an, Penerbit Dar Al- Maktab Al- Ilmiyah, Beirut-Libanon, cetakan ke-1, 1998. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung : Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2004, h.193. 23 Ibnu Manzhur, Lisanul Arab-Jilid II, (Dar al-Ma rif, t.t) hh.458-9. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.193.

Page 20: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

20

nafsunya. Kata-kata Hamka----seorang ulama-sastrawan Indonesia----mewakili pengertian

itu: mengikat binatang dengan tali, mengikat manusia dengan akalnya.24

Para sufi memahami kedudukan akal dalam konteks mengikat , melekatkan ,

dan membatasi . Pilihan makna ini berkaitan dengan penciptaan alam semesta oleh

Tuhan. Tuhan dianggap tak terbatas, tak terjangkau. Namun, ketika ia ber-tajalli, maka setiap

ciptaan-Nya senantiasa terbatas. Ciptaan itu mengikat dimensi Tuhan yang tak terbatas itu.

Jadi, akal cenderung berkaitan dengan segala ciptaan Tuhan, bukan Tuhan sendiri yang

maha luas itu25.

Fungsi pengikatan akal tersebut secara ilmiah-filosofis dipelajari dalam semiotika

(ilmu tanda) yang begitu populer di kalangan ahli sastra. Betapapun watak semulanya untuk

perbincangan ilmu sastra dan bahasa, sebagaimana itu dimaksudkan oleh Ferdinand de

Saussure (1857-1913) dan Charles Sanders Pierce (1839-1913), semiotika sangat berguna

bagi semua disiplin ilmu. Makna dasar semeion (Yunani), yakni tanda , memiliki kaitan erat

dengan ayat yang hanya dapat dipahami oleh akal. Akal dalam jenis ini yang oleh Al-Farabi

dibedakan dengan intelek 26.

Menurut Al-Raghib Al-Isfahani, kata akal itu juga menunjuk pada potensi dalam

diri manusia yang disiapkan untuk memperoleh pengetahuan. Kata itu semakna

dengan kekuatan berpikir (al-quwwah al- aqilat), pemahaman (al-fahm), tempat

berlindung (al-malja ), menahan (mana ah), hati (al-qlb) dan ingatan (dzakirah)27. Makna

dasar dan makna sinonim itu menunjukkan bahwa akal adalah sesuatu yang memang

sengaja disiapkan Tuhan dalam diri manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia, dimana

keberhasilan penggunaan akal sangat ditentukan oleh seberapa besar potensi itu di

aktualkan.

Toshihiko Izutsu berpendapat, 28 dari sudut linguistik (ilmu kebahasaan), kata aql

adalah kata yang semitransparan . Maksudnya, sebuah kata yang belum begitu jelas makna

sesugguhnya. Kata Arab telefun dan dimuqratiyyah, adalah kata yang transparan dan

24 Taufik Pasiak, op.cit., h.193 25 Taufik Pasiak, Op.cit., hh.193-4. 26 Lihat Osman Bakar, Hierarki Ilmu : Membangun Rangka Pikir Islamisasi Ilmu, Bandung : Penerbit Mizan, 1977, h. 98.

Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.196. 27 Al--Raghib Al-Isfahani, Op.cit., h382. Bdk. dengan Kamus Al-Munawwar, Arab-Indonesia terlengkap edisi ke-2 oleh

AW.Munawwar, ditashih oleh K.H.Ali Maksum dan K.H.Zainal Abidin, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1977. Bdk. juga

dengan Mu jam Lughatul Fuqaha (Arabi-Ingglisi-Alfaransi) oleh Muhammad 28 Toshihiko Izutsu, Op. Cit., h.67. .Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.199.

Page 21: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

21

mudah dimengerti karena diadopsi dari kata Inggris telephon dan democracy. Walaupun

sejauh menyangkut persoalan telefon, terdapat kata arab hatif yang bersifat semitransparan .

Untuk dapat mengerti kata aql itu, maka ia harus dibuat transparan . Kata nous

dalam bahasa Yunani dianggap dapat mewakili kata akal yang telah dibuat transparan itu.

Nous itu tepat sekali dimaknai sebagai intelek. Kata intelek atau kata akal yang telah

ditransparansi itu memiliki makna intelektual dan spiritual. Kata lain yang semakna dengan

itu adalah intellectus (Latin) dan vernunft (Jerman)29.

Kata-kata yang disebut di atas itu menunjuk sesuatu yang melebihi penalaran logis.

Jika kecerdasan praktis, rasio, atau reason menunjuk pada kemampuan menalar secara

logis, dengan langkah-langkah sistematis, yang tentu membutuhkan fakta dan keterlibatan

pancaindra, maka aql dalam pengertian intelek (atau nous) melebihi semua itu30.

Dalam Al-Quran, kata itu mendapat kualifikasi religius sebagai keyakinan dan

intelektualitas. Seyyed Hossein Nasr31, menyebut akal (di dalam kepala) sebagai proyeksi

atau cermin dari hati (qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia. Dengan itu, akal

bukan hanya instrumen untuk mengetahui, melainkan juga menjadi wadah bagi

penyatuan Tuhan dan manusia. Teori Akal Aktif dari Ibn Sina dan Al-Kindi maupun

hierarki ilmu dari Al-Farabi dapat menjelaskan hal itu. Dalam diri manusia, akal bersifat

potent yang kemudian mewujud dalam bentuk jiwa (spirit). Menurut Rhenis Meister Echart,

di dalam jiwa seseorang terdapat sesuatu yang tidak diciptakan dan tidak mungkin dibentuk.

Sesuatu itu adalah intelect 32.

Dengan mencermati keluasan makna, pada akhirnya secara umum diketahui bahwa

penggunaan kata al- aql dalam posisi sebagai kata maupun kalimat mengandung dua

potensi dan kecenderungan yang bersifat rasional dan intuitif

PENGERTIAN AKAL (AL- AQL) DALAM AL-QURAN

Kata dasar al aql tidak ditemui dalam al Qur an. Dipakai sebagai kata kerja sebanyak

49 kali, yaitu penyebutan 1 kali dalam bentuk lampau ( past tense) dan 48 kali dalam bentuk

29 Taufik Pasiak, Op.cit., h.199 30 Kata Nous berasal dari bahasa Yunani nous atau noos (pikiran, akal budi, intelek). Lihat Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, hh.726-8. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.199. 31 Seyyed Hossein Nasr, Pengetahuan dan Kesucian, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar-CIIS, 1977. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., hh.199-200. 32 Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, Terjemahan Indonesia diterbitkan oleh PT.Raja Grafindo Perkasa, Jakarta: 1999. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.200.

Page 22: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

22

sekarang (present tense). Penyebutannya meliputi : aqluh 1 kali, ta qiluun 24 kali, na qil 1

kali, ya qiluhaa 1 kali dan ya qiluun 22 kali 33

Menurut Yusuf Qardhawi penyebutan kata al aql dalam bentuk istifham inkari

(pertanyaan retoris) -seperti afala ta qiluun- adalah hal yang mencolok dari Al Quran. Itu

terjadi karena Al Qur an bermaksud menarik perhatian manusia dan bertujuan memotivasi,

memberi semangat, dan mendorong manusia untuk menggunakan akalnya34.

Materi akal atau al aql mengalami pemadatan makna dalam Al Qur an disebut

sebanyak 49 kali dalam 28 surah, yakni 31 kali dalam 19 surah yang diturunkan di Makkah

dan 18 kali dalam 9 surah yang diturunkan di Madinah35.

Menurut Quraish Shihab, Al-Quran menggunakan kata aql untuk sesuatu yang

mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus ke dalam kesalahan atau dosa . Dengan

menelusuri ayat yang menggunakan akar kata aql, sesuatu dalam konteks di atas itu dapat

dimaknai: (1) daya untuk memahami sesuatu (QS Al- Ankabut [29]: 43); (2) dorongan moral

(QS Al- An am [6]: 151); dan (3) daya untuk mengambil pelajaran, hikmah, dan kesimpulan

(QS Al-Mulk [67]: 10). Misal, ditegaskan dalam Al-Quran:

Dan perumpamaan-perumpamaan ini kami berikan pada manusia. Dan tiada yang

memahaminya (ya qiluha) kecuali orang-orang yang berilmu . (QS Al- Ankabut [29]: 43)

Dalam konteks ayat di atas, perumpamaan yang diberikan Allah berupa sarang laba-laba.

Pemisalan itu berkenaan dengan orang-orang yang mencari pelindung selain Allah.

Sebagaimana lemahnya sarang laba-laba itu, demikian pula halnya pelindung-pelindung

selain Allah. Karena itu, dengan akal pikirannya, manusia diperintah untuk mengambil

pelajaran dari sang laba-laba tersebut.

1. Berkaitan dengan dorongan moral, Allah menandaskan:

....demikian itu yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu supaya kamu berpikir (ta qiluun) .

(QS Al- An am[6]: 151)

Kalimat terakhir dari ayat diatas itu menegaskan perintah Tuhan sebelumnya. Perintah itu

berkaitan dengan sikap moral seseorang dalam menanggapi perintah-perintah Tuhan.

2. Berbuat baik pada orangtua, membunuh karena takut miskin, dan melakukan perbuatan

keji, menurut konteks ayat diatas, hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bermoral.

Orang-orang yang akalnya tidak baik.

33 Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Al Quran, Jakarta : UI Press, 1980, h.5. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., 204. 34 Yusuf Qardhawi, Op.cit., h.19. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.205. 35 Taufik Pasiak, Op.cit., h.200.

Page 23: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

23

3. Berkaitan dengan hikmah dan pelajaran, Allah menegaskan:

...dan mereka berkata: Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (na qilu) itu

niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.

(QS Al-Mulk [67]: 10).

Ayat di atas itu hendak memberikan gambaran orang-orang yang mendustai kehadiran para

nabi dan rasul yang memberi peringatan. Mereka dikategorikan sebagai orang yang tidak

memanfaatkan potensi akalnya36.

Tiga contoh ayat diatas dapat menjelaskan makna yang dikandung oleh akal tersebut.

Setidak-tidaknya terdapat dua makna yang dapat diambil dari kata akal tersebut: (1)

pengertiannya sebagai akal organik, yakni organ yang bertanggung jawab bagi kegiatan-

kegiatan intelektual dan spiritual manusia. Penyamaannya dengan Qalb dalam beberapa

ayat Al-Quran dan teori para filosof Islam, terutama untuk fungsi mengerti dan memahami

(fungsi kognitif), mendukung makna struktur tersebut. Penggunakan kata organ bermakna

bahwa akal itu bertempat (lokus). Tempatnya, seperti disabdakan Rasulullah Saw, adalah

dalam diri manusia. Dalam diri manusia ada segumpal daging , demikian kata Rasulullah.

Bila daging itu baik, maka baiklah manusia itu. Jika daging itu jelek, jeleklah manusia itu.

Daging itu adalah otak manusia (pengganti kata al-Qalb/Kalbu) . Mengapa otak bukan kalbu

seperti yang dipahami selama ini ?. Karena penelitian-penelitian mutakhir telah membuktikan

bahwa otak manusia memiliki tiga fungsi, sebagaiman dijelaskan sebelumnya, yaitu 1) fungsi

rasional-logis, 2) fungsi emosional intuitif, dan fungsi spiritual. Fungsi akal adalah menelaah,

mengerti, dan mengambil pelajaran atas semua fenomena yang ada. Akal juga berfungsi

sebagai dorongan moral yang dengan pertimbangan-pertimbangan etis dimungkinkan.

Fungsi dorongan moral tersebut menyebabkan akal menjadi alat pembeda antara baik dan

buruk. Penemuan tentang daerah pelipis (regio temporalis) dan daerah dahi (regio frontalis)

dalam otak manusia, terutama fungsi untuk membedakan baik dan buruk, memungkinkan

kita melihat hubungan selaras otak dan akal manusia.37

Inventarisasi ayat-ayat Al Qur an yang memakai kata akal dapat diklasifikasikan dalam

3 bagian: (1) terkait dengan teologis, terdapat 14 ayat bersangkut paut dengan

keimanan,38(2) terkait dengan kosmologis, terdapat 6 ayat menyangkut pemahaman dan

36 M.Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan, 1977, h.294. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.201. 37 Taufik Pasiak, Op.cit., hh.203-4 38 Topik Teologis, meliputi: empat belas ayat yang berkaitan dengan keimanan (QS Al-Baqarah [2]: 76; QS Hud [11]: 51: QS Al-Anbiya [21]: 67; QS Al-Qashash [28]: 60; QS Ya Sin [36]: 62; 2:170, QS Al- Baqarah [2]: 171; QS Al Maidah [5]: 103; QS Yunus [10]: 100; QS Al-Furqon [25]: 44; QS Al-Zumar [39]: 43; QS Al-Hujurat [49]: 4; dan QS al-Hasyr

[59]: 14, lima ayat berkaitan dengan kitab suci (QS Yusuf [12]: 2; QS Al-Baqarah [2]: 44; QS Ali-Imran [3]: 65; QS Al-

Page 24: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

24

keberadaan alam semesta, baik makro maupun mikro,39 dan (3) terkait dengan moralitas,

terdapat 1 ayat terutama menyangkut etika pribadi dan etika sosial.40

TERMA-TERMA LAIN SEMAKNA DENGAN AL- AQL

Akal menurut Abi Al-Baqa Ayyub ibn Musa Al-Kufi, memiliki banyak nama. Tercatat

empat nama yang menonjol: (1) al-lub, karena ia merupakan cerminan kesucian dan

kemurnian Tuhan. Aktivitasnya adalah berzikir dan berfikir; (2) al-hujah, karena akal ini dapat

menunjukan bukti-bukti yang kuat dan menguraikan hal-hal abstrak, (3) al-hijr, karena akal

mampu mengikatkan keinginan seseorang hingga membuatnya dapat menahan diri, dan (4)

al-nuha, karena akal merupakan puncak kecerdasan, pengetahuan, dan penalaran.41

Menurut Yusuf Qardhawi, dalam Al Qur an akal disebut pula dengan term fu ad, baik

dalam bentuk tunggal maupun jamak. Karena, ia termasuk dalam salah satu dari tiga

perangkat pokok ilmu pengetahuan : pendengaran, penglihatan, dan fu ad (kalbu).

Allah SWT berfirman :

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati ((fu ad) semuanya itu akan diminta

pertanggungjawabannya (QS.Al-Israa : 36).

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu

apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (fu ad) agar kamu

bersyukur (QS.An-Nahl : 78).

Bentuk-bentuk sama

pendengaran , abshar penglihatan, dan af idah - kalbu

- disebut

dalam Al Qur an dalam beberapa surat. Begitu juga dengan qalb - hati - sebagai ganti fu ad

juga terdapat dalam beberapa ayat dalam Al Qur an. Seperti dalam firman Allah SWT berikut

ini :

Anbiya [21]: 10; QS al-Zukhruf [43]: 3), 3 tiga ayat berkaitan dengan kehidupan akhirat ( QS Al-Mulk [67]: 10; QS Al-Baqarah [2]: 32; QS Yunus [10]: 16); dan satu ayat yang berhubungan dengan shalat (QS Al-Maidah [5]: 58). Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.206.

39 Topik Kosmologis, meliputi enam ayat yang berhubungan dengan tanda kebesaran Tuhan (QS.Al Baqarah [2]: 73 dan 242, QS. Al-An am [6]: 32; QS.Al- Ankabut [29]: 35, QS. Al-Ruum [30]: 28, dan QS. Al-Syu araa [26]: 28), tujuh ayat yang berhubungan dengan pemahaman proses dinamik manusia (QS. Al-Hajj [22]: 46; S. Yusuf [12]: 109; QS. Huud [11]: 51; QS. Al-Anfaal [8]: 22; QS. Yaa Siin [36]: 68; QS. Yunus [10]: 10; dan QS. AlNuur [24]: 61, dan 12 ayat yang berhubungan dengan pemahaman alam semesta (QS. Al-Baqarah [2]: 164; QS. Al-Mu minuun [23]: 70; QS. Al-Qashash [28]: 60; QS. Al-Shaaffaat [37]: 138; QS. Al-Mulk [67]: 10; QS. Al-Syu ara [26]: 28; QS. Al-Hadiid [57]: 170; QS. Al-Ra d [13]: 4; QS. Al-Nahl [16]: 12 dan 67; QS. Al- Ankabut [29]: 63; QS. Al-Ruum [30]: 24). Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.206

40 Topik Moralitas, ditemukan pada 1 ayat saja (QS. Al-An am [6]: 151). Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.206 41 Sebagaimana dikutip oleh Abdul Mudjib, M.Ag dalam karyanya Fitrah dan Kepribadian Islam, Jakarta: Darul falah, 1999, h.66. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.207.

Page 25: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

25

Allah telah mengunci mati hati (qulubihim) dan pendengaran mereka, dan penglihatan

mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al Baqarah : 7).

Katakanlah, Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan

serta menutup hatimu (qulubikum), siapakah Tuhan selain Allah yang kuasa

mengembalikannya kepadamu? (QS Al An am : 46).

Juga disebutkan dalam QS. Al A raf : 179, QS.An Nahl : 108, QS. Al Isra :46, QS.Al Kahfi : 57,

QS. Al Hajj : 46, QS. Al Jaatsiyah : 23 42

Qardhawi melihat kata fu ad

dalam beberapa ayat-ayat tersebut terkait kuat atau

merupakan satu kesatuan dengan fungsi pendengaran dan penglihatan yang merupakan

fungsi organik dari akal. Sedangkan term fu ad dan af idata, af idati, af idatu yang lain dan

tidak tersirat dalam fungsi organik akal, - tercantum dalam Al-Qur an seperti : QS.14:37,

QS.23:78, QS.32:9, QS.46:26, QS.67:23, QS.104:7, & QS.6:113 dan QS.28:10, QS.53:11,

QS.11:120, & QS.25:32 -tidak dijelaskan oleh Qardhawi.

Di samping menggunakan kata-jadian dari akal, Al-Quran juga menggunakan

beberapa kata, yang berada dalam medan semantik43 kata aql, untuk menyebut kegiatan

mengerti, memahami, mengingat, dan merenungkan.

Kata-kata itu memiliki makna yang hampir sama, tetapi berbeda pada segi yang lain.

Semuanya membawa satu makna, namun penekanan masing-masing kata itu berbeda.

Terdapat tujuh sinonim kata akal itu : (1) dabbara

(merenungkan), (2)

faqiha (mengerti), (3)fahima (memahami), (4) nazhara (melihat, dengan mata kepala), (5)

dzakara (mengingat), (6) fakkara (berfikir secara dalam), dan (7) alima (memahami dengan

jelas) 44 . Selain tujuh kata itu, masih ada kata-kata lain yang, dari segi fungsi yang

ditunjukkannya, memiliki kemiripan dengan kata akal. Yang paling mendekati adalah kata al-

qalb (dalam arti pengganti fu ad dan dikaitkan dengan fungsi organik akal), seperti yang

sudah dijelaskan Qardhawi sebelumnya di atas.

Dalam bahasa Persia dan Urdu, kata al-Qalb disebut del

dan dalam bahasa Inggris

disebut Heart . Dalam bahasa Arab, al-Qalb diartikan secara beragam. Ia juga diartikan

organ kenyal yang berada di samping kiri dada. Kata Qalb juga diartikan jantung. Dalam Al

Qur an, kata Qalb digunakan untuk menunjuk kepada sesuatu yang berfungsi sebagai

42 Yusuf Qardhawi, Al-Qur an Berbicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, h.40. 43 Istilah Medan Semantik merupakan istilah linguistik

dalam hubungannya dengan telaah sematik Al Quran

digunakan oleh Toshihiko Izutsu (Relasi Tuhan Manusia), untuk menunjuk beberapa kata yang kira-kira semakna, atu berdekatan maknanya. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.339

44 Al-Kulaini, Ushul al-Kafi, juz i, hal 16. Dikutip dalam Muhsin Labib, Mengurai Tasawuf Irfan & Kebatinan, Jakarta:

Penerbit Lentera, 2004, h.108.

Page 26: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

26

pengendali pikiran dan kehendak, yang kita sebut akal. Dalam al-Kafi, kata Qalb dalam surah

Qaf ayat 37 ditafsirkan sebagai akal (al- aql). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat peringatan (dzikra) bagi orang-orang yang mempunyai qalb .45

Berikut ini beberapa contoh lain dalam Al Qur an tentang al Qalb yang memiliki arti

secara tersirat dengan kata akal 46, yaitu :

Tidaklah mereka merenungkan isi Al-Quran, ataukah hati mereka sudah terkunci? . (QS Muhammad [47]: 24)

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS Al-A raf [7]: 179)

Contoh ayat di atas memperlihatkan bagaimana sinonim kata aql, juga dipakai untuk

melukiskan pekerjaan-pekerjaan akal manusia. Luas dan banyaknya pilihan kata (diksi) ini

menunjukan perhatian yang sangat dalam terhadap kegiatan berfikir manusia. Sinonim itu

juga menunjukan tingkatan-tingkatan berfikir. Dari yang sederhana, seperti melihat dan

berfikir praktis, sebagaimana diwakili oleh kata nadzar, sampai pemikiran-pemikiran yang

mendalam, seperti diwakili kata fakkara. Bahkan, lebih dari sekadar berfikir, manusia disuruh

untuk mengambil pelajaran dan merenungkan apa yang dipikirkannya, sebagaimana ini

diwakili oleh kata dabbara, taddabur.

Terma-terma lainnya yang berada dalam medan semantik kata akal sebagaimana

dipakai dalam Al Qur an diantaranya adalah : 47

Kata Al Fikr. Dalam bahasa Indonesia kata ini menjadi pikir dan pakar berasal dari

Al Fikr yang dalam Al Qur an menggunakan istilah fakkara dan tafakkaruun. Menurut

45 Lihat Isfahani dan bdk. dengan Al-Munawwar atau Mu jam Lughatul Fuqaha. Juga dengn Yusuf Qardhawi. Dikutip

dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.207. 46 Taufik Pasiak, Op.cit., h.209-10. 47 Taufik Pasiak, Op.cit., h.210-17.

Page 27: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

27

Quraish Shihab, kata fikr

berasal dari kata fark

dalam bentuk faraka

yang dapat

berarti : (1) mengorek sehingga apa yang dikorek itu muncul, (2) menumbuk sampai

hancur, dan (3) menyikat (pakaian) sehingga kotorannya hilang. Salah satu bentuk

berfikir adalah tafakur. Kata ini telah mengalami pemadatan makna melebihi sekedar

makna harfiahnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Al Fudhail bahwa tafakur

adalah cermin yang akan memperlihatkan padamu kebaikan dan keburukanmu. Ibnu

Qayyim Al-Jauziy juga berpendapat bahwa bertafakur merupakan pekerjaan hati yang

paling utama dan paling bermanfaat. Kegiatan berfikir yang diselingi dengan refleksi

berupa tafakur akan mengarahkan seseorang kepada kedalaman makna obyek ilmu

pengetahuan. Dengan bertafakur dapat dipahami adanya hubungan yang erat antara

pikiran dan perasaan hubungan antara fikr dan dzikr.

Kata Al Dzikr. Hanna Kassis (1983) melihat hubungan organik antara fikr dan dzikr

melalui penulusuran kata fakkara. Kata itu, disamping bermakna seperti disebut di

atas, juga mengandung arti to reflect (merenung) sehingga dalam proses berpikir

terkandung juga kegiatan yang bersifat refleksi (permenungan) terhadap obyek yang

dipikirkan itu. Ketika seseorang berpikir, ia tidak hanya memperoleh informasi (data-

data atau fakta-fakta) saja. Ia juga

dan ini yang paling utama- memperoleh hikmah

dan kebijaksanaan. Banyak orang memiliki ilmu, tetapi sedikit saja yang memiliki

kebijaksanaan. Dan seutama-utamanya berfikir adalah berpikir menuju hikmah itu.

Semakin dalam seseorang berpikir, semakin tajam kekuatannya, dan itu berarti

semakin bijaksanalah dia. Al Quran berulang-ulang menandaskan bahwa hikmah itu

dapat diberikan kepada siapa saja. Siapa yang telah memperoleh hikmah, ia

sesungguhnya telah diberi nikmat yang banyak (QS Al Baqarah [2]: 269). Tadzakkur

adalah salah satu tugas akal yang paling tinggi. Dan dzakirah (ingatan) adalah tempat

penyimpanan pengetahuan dan informasi yang diperoleh manusia untuk

dipergunakannya pada saat dibutuhkan. Manusia, menurut Qardhawi, tidak bisa hidup

tanpa tadzakkur dan dzakirah. Entah di dunia, entah di akhirat.

Ada perbedaan penekanan makna antara tafakkur dan tadzakkur. Untuk memperoleh

pengetahuan baru dan segar, maka tafakur diperlukan. Sedangkan untuk

mengingatnya, supaya tidak lupa dan lalai, tadzakkur diperlukan. Imam Al-Ghazali

mempertegas posisi keduanya, Setiap orang yang berpikir adalah ber-tadzakkur

namun, tidak setiap ber-tadzakkur itu berpikir.

Kata Ilm . Dari semua pekerjaan akal, akar kata ilm dan kata turunannya paling

banyak disebut. Menurut Quraish Shihab ada sekitar 854 kali disebut. Istilah ini

Page 28: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

28

terdapat dalam Surah Makkiyah dan Madaniyah secara seimbang dengan semua kata

jadiannya: sebagai kata benda, kata kerja, atau kata keterangan.

Kata itu digunakan dalam arti proses percarian pengetahuan dan objek pengetahuan.

Dari segi bahasa, ilm berarti kejelasan. Setiap turunannya termaktub makna

kejelasan itu. Misalnya, alam (bendera), ulmat (bibir sumbing), a lam (gunung-

gunung), alamat (alamat). Tiap-tiap kata itu menjadi penjelas bagi apa yang ditunjuk.

Misalnya, gunung menjadi jelas karena langsung terlihat pada bibir seseorang.

Makna dasar lain dari kata ilm adalah, menjangkau sesuatu sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Ia juga dipakai untuk menyebut suatu pengenalan yang sangat

jelas terhadap suatu objek. Karena itu, menurut pandangan Al-Quran, seseorang yang

menjangkau sesuatu dengan benaknya, tetapi jangkauannya itu masih disertai

keraguan, maka ia tidak bisa disebut sebagai orang yang mengetahui apa yang

dijangkaunya itu. Kondisi ini bukan ilm, tetapi zhann. Secara semantik, jalan yang

dilalui kata ilm sedikit berbeda dengan kata aql. Bila kata aql mengalami pemadatan

makna dalam makna dasarnya, maka kata ilm justru dalam makna relasionalnya.

Makna dasar kata ilm sama pada setiap sistem yang memakainya, baik pra-Islam, Al-

Quran, maupun teologi Islam. Namun, makna relasionalnya menjadi berbeda sejauh

menyangkut sumber ilmu itu sendiri.

Kata Nazhar . Kata ini oleh Quraish Shihab, diartikan sebagai nalar . Kata ini

digunakan secara tegas sebagai memandang dengan mata kepala dan mata hati .

Secara harfiah, kata itu dekat dengan kata al fahsu (penyelidikan) atau kontemplasi

( al-ta ammul). Juga semakna dengan melihat (ra yu) dan memandang dengan mata

(bashar). Secara istilah, ia menggambarkan proses pengertian terhadap sesuatu hal

atau objek. Mula-mula melalui pandangan mata (kepala) yang memaksa seseorang

memperhatikan suatu objek . Setelah itu, ia akan berpikir untuk meyakinkan dirinya

tentang kebenaran objek tersebut. Mungkin makna itu dapat diwakili oleh kalimat

pleonastis berikut: melihat dengan mata kepala sendiri. Seseorang akan betul-betul

yakin terhadap sebuah objek jika ia melihat secara langsung dengan mata kepalanya

sendiri. Metode empiris dalam ilmu pengetahuan dapat dijelaskan melalui penelusuran

kata nazhar

itu. Pengetahuan yang dihasilkan melalui metode ini cukup akurat,

karena telah melalui penyelidikan yang mendalam (al-ma rifat hashila al-ba da fahshi).

Page 29: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

29

Kata al Albaab atau uqul 48 adalah bentuk jamak dari term lubbu

artinya isi , yaitu

antonim dari kulit . Seakan-akan Al Quran ingin menunjukkan bahwa manusia terbagi

atas dua bagian yaitu kulit dan isi. Bentuk fisik bagian luar manusia adalah kulit

sedangkan isi nya manusia adalah akal . Menurut Imam al-Biqa i berkata, Albab

adalah yang memberi manfaat kepada pemiliknya dengan memilah sisi substansial

dari kulitnya . Al Harali berkata, Ia adalah sisi terdalam akal yang berfungsi untuk

menangkap perintah Allah dalam hal-hal yang dapat diinderai, seperti halnya sisi luar

akal yang berfungsi untuk menangkap hakikat-hakikat makhluk, mereka adalah orang-

orang yng menyaksikan Rabb mereka melalui ayat-ayatNya (lihat tafsir Nuzhumud

Dhurar [3/32]). Term ulul albaab atau ulil albaab terulang dan disebut dalam Al Quran

sebanyak 16 kali, 9 diantaranya dalam ayat-ayat Makkiyah, tujuh lainnya terdapat

dalam ayat-ayat Madaniyah. Empat ayat Madaniyah diantaranya dengan redaksi

memanggil yaa ulil-albaab yaitu : 1). QS al Baqarah [2]: 179, 2) QS. QS al Baqarah

[2]: 197, 3) QS al Maa idah [5]: 100, dan 4) QS al Thalaq [65]: 10-11.

Wallaahu alam bish shawaab.

48 Yusuf Qardhawi, Op.cit., hh.30-1

Page 30: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .

30

Daftar Kepustakaan :

Al Qur an dan Terjemahnya, Cetakan Saudi Arabia

Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat Dan Agama, Surabaya : Bina Ilmu, 1982

Audah, Ali, Konkordansi Qur an, Jakarta : Pustaka Litera AntarNusa, 1991.

Dryden, Gordon & Vos, Dr. Jeannette, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000.

Kartawiria, Rajendra, 12 Langkah Membentuk Manusia Cerdas, Jakarta : Hikmah, 2004

Labib, Muhsin, Mengurai Tasawuf Irfan & Kebatinan, Jakarta : Penerbit Lentera, 2004

Pasiak, Taufik, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung: Penerbit

PT.Mizan Pustaka, 2004.

Taufik, Muhammad Izzuddin, Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi, Solo : Tiga Serangkai,

2006.

Pasiak, Taufik, Manajemen Kecerdasan, Bandung: Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2006.

Pasiak, Taufik, Brain Management for Self Improvement, Bandung: Penerbit PT.Mizan

Pustaka, 2007.

Qardhawi, Yusuf, Al-Qur an Bicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema

Insani Press, 1998.

Page 31: Akal Menurut Al-Quran & Neurosains

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.