agar al-quran menjadi teman
DESCRIPTION
Beberapa kata-kata mesra tentang Alquran. Menunjukkan betapa luar biasanya pengaruh Alquran terhadap kehidupan. Ia cahaya, ia petunjuk, ia jawaban semua permasalahan. Tunggu apa lagi? mulai detik ini kita jadikan ia sebagai 'teman' :)TRANSCRIPT
AGAR AL-QURAN MENJADI TEMAN
Kata-kata mutiara Al-quran, dinukil dari buku karangan Dr. Majdi Al-Hilali
Oleh: Feby Fauziah
Ibnu Qayyim al-Jauziyah
“Allah menurunkan Alquran untuk kita baca dengan penuh perenungan, untuk kita
perhatikan dengan penuh kecermatan, agar kita bahagia dengan senantiasa mengingat-
Nya, agar kita yakini, agar kita berusaha menegakkan semua perintah dan larangan-Nya, agar kita bisa memetik berbagai buah
pengetahuan bermanfaat yang dapat mengantarkan kita menuju Allah lewat pohon-
pohon-Nya, serta lewat taman bunga-Nya.”
Rahasia terbesar kemukjizatan Alquran terletak di daya pengaruhnya yang dahsyat
bagi hati. Jika mukjizat-mukjizat selain Alquran bersifat indrawi yang dapat
disaksikan dengan mata kepala maka kemukjizatan Alquran hanya dapat
disaksikan dengan mata hati dan dirasakan oleh orang yang MAU MEMBUKA HATI.
Imam Al-Khaththabi
Imam Al-Khaththabi
“Hati jadi berbunga-bunga dan dada jadi lapang lantaran Alquran.
Bila sekian lama tidak tersentuh Alquran, hati akan gelisah, merana,
dan cemas.”
“Baik hati maupun tubuh perlu dipelihara sehingga bisa tumbuh dan berkembang secara baik dan sempurna. Tubuh perlu diberi asupan
sehat dan bergizi, dijaga dari penyakit atau apa pun yang membahayakan. Demikian
pula hati. Ia harus diperlakukan sebaik mungkin agar tumbuh secara jernih dan
sempurna. Dan hanya Alquran satu-satunya jalan untuk itu. Jika pun ada selain Alquran
maka hasilnya tidak akan sempurna.”
Ibn al-Qayyim
“Cahaya dan kitab yang menerangkan telah datang dari Allah kepadamu.
Dengan kitab itu Allah menunjukkan jalan keselamatan kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya. Dengan
kitab itu pula Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya
dan mengantarkan mereka ke jalan yang lurus.”
tQS. Al-Furqan [25]:30
“Tidak ada yang bisa mencicipi aroma Alquran kecuali orang yang
memercyainya.”
“Aku bersumpah, orang yang memercayai Alquran pasti luluh lantah hatinya.”
Imam Bukhari
Malik ibn Dinar
“Orang-orang yang telah Kami beri Al-Kitab, mereka membacanya
dengan bacaan yang sebenarnya. Mereka memercayainya.”
tQS. Al-Baqarah [2]:121
“Alquran; tali kokoh yang Allah turunkan untuk mengentaskan manusia dari kesesatan. Itulah ikatan cinta; kasih yang tidak akan putus,
wujud nyata jika Dia menginginkan kebaikan bagi manusia. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, “Berbahagialah kalian. Alquran ini memiliki dua ujung: ujung yang satu di tangan
Allah dan ujung satu yang lain di tangan kalian. Peganglah dengan kuat, niscaya kalian tidak
akan celaka dan tidak akan sesat selamanya.”
Hadis Shahih, riwayat ath-Thabrani
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu
terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, Yaitu
orang-orang yang sesat.” (QS. AL-Hijr [15]:42)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal [8]:2)
“Alquran itu menyibak tirai, membuka jendela, memancarkan cahaya,
menggugah rasa, menguatkan hati, memurnikan nurani, menghidupkan ruh.
Ia berpijar dan bersinar.”
Sayyid Quthb
“Alquran menyimpan kekuatan ruhaniah dan pengaruh luar biasa bagi jiwa
manusia. Ia membangkitkan emosi, mengasah hati, menajamkan kepekaan
rasa, membuat ruh bersinar, dan meningkatkan daya pikir. Ia menyejukkan
hati sekaligus menggugah akal. Hati tentram, akal tenang. Saat itulah manusia menikmati kepuasan yang memabukkan.”
Muhammad Farid Wajdi
Rasulullah saw bersabda, “Baca dan amalkan Alquran, jangan berpaling darinya, jangan melampaui batas
terhadapnya, jangan mencari makan dengannya, dan jangan membacanya
banyak-banyak [tapi tak mengamalkan].”
Suatu hari Nabi keluar menemui sahabat yang sedang berkumpul melingkar, membaca dan mengkaji Alquran. Dengan wajah riang beliau bersabda,
“Alhamdulillah! Kitab Allah satu, sementara kalian dihadapkan dengan begitu banyak pilihan; ada yang
merah ada yang hitam. Bacalah Alquran sebelum datang suatu kaum yang menancapkan huruf-
hurufnya seperti mereka menancapkan anak panah; ia membaca Alquran hanya sampai di tenggorokan
mereka. Mereka membacanya tidak secara perlahan, tetapi tergesa-gesa demi mengejar pahala.”
Riwayat Ibn Hibban
“Aku takut pada hari kiamat kelak akan ditanya, apakah aku orang yang tahu tentang Alquran atau orang yang tidak tahu, lalu aku menjawab jika aku orang yang tahu tentang Alquran, baik ayat yang
berbicara tentang perintah atau larangan. Dan semua ayat itu akan menanyaiku. Ayat-ayat
perintah akan bertanya: apakah kau mematuhi perintah? Sementara ayat-ayat larangan akan
bertanya: apakah kau meninggalkan larangan? Aku berlindung dari ilmu yang tidak diamalkan dan dari
doa yang tidak dikabulkan.”
Abu al-Darda`
“Pelajarilah Alquran per lima ayat. Kau akan lebih mudah menghafalnya.
Pertama kali Jibril mendatangi Nabi Muhammad pun untuk menyampaikan
lima ayat yang berurutan.”
Abu al-’Aliyah
“Bacalah Alquran sehingga ia mampu mencegahmu dari
perbuatan mungkar. Jika belum demikian, berarti kau belum
membacanya.”
Hasan ibn ‘Ali
“Ahli Alquran adalah mereka yang mengetahui dan mengamalkan Alquran,
meskipun mereka tidak menghafal ayat atau surahnya. Orang yang hafal Alquran tetapi tidak memahami dan mengamalkan isinya, sama sekali tidak punya hak untuk disebut
ahli Alquran, meskipun mampu memancangkan huruf-hurufnya sekuat
memancangkan anak panah.”
Ibn al-Qayyim
“Alquran diturunkan tidak untuk dijadikan jimat, tidak untuk dibaca di kuburan dan tempat perkumpulan,
tidak untuk dibuat kaligrafi, tidak untuk dihafalkan. Ia diturunkan tidak untuk
semua itu, tetapi agar menjadi petunjuk menuju kebaikan dan kebahagiaan.”
Hasan al-Bana
“Di antara cara setan menjadikan orang-orang tidak memdulikan kandungan Alquran
adalah membuat mereka menekuni secara berlebihan tata cara baca Alquran. Setan selalu membisikkan bahwa mereka salah membaca huruf-huruf. Jika sudah begitu, bagaimana mereka punya waktu untuk
mengungkap kandungan makna Alquran?! Setan akan tertawa gembira.”
Imam al-Ghazali
Kisah 1 Honey adalah seorang wanita Inggris yang dibesarkan dalam keluarga Kristen. Ia menggandrungi filsafat. Ia berkelana ke Kanada untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Di sana, ia berkenalan dengan Islam. Ia memperlajarinya secara mendalam, hingga akhirnya memeluknya. Seraya melukiskan bagaimana saat pertama kali berjumpa dengan Alquran, ia menulis, “Saya tak pernah bisa –meski sudah berusaha keras- melukiskan kesan yang ditinggalkan Alquran di hati saya. Begitu hampir tuntas membaca surah ketiga, kudapati diriku telah bersujud kepada Tuhan. Dan, inilah shalat pertama saya dalam Islam.
Kisah 2 Kisah penyair Nicola Hanna saat mengakui keindahan dan pengaruh Alquran. Ia menulis dalam pengantar puisinya yang gemilang berjudul Min wahy al-Qur`an: “Kubaca Alquran. Ia membuatku lupa diri. Kuselami Alquran. Ia membuatku terpukau. Kubaca ulang, lalu aku pun memercayainya. Bagaimana tidak aku akan beriman?! Mukjizat alquran tersaji di hadapan dan kurasakan setiap waktu. Ia mukjizat yang tak biasa. Ia mukjizat-illahiah yang abadi, berbicara sendiri, tak perlu dibahas dan diperinci.
Kiat memetik manfaat Alquran:
1. Berdoa secara sungguh-sungguh agar Allah membuka hati kita untuk menerima cahaya firman-Nya, agar Ia memberi kita kemampuan merenungi kalam-Nya, dan dilakukan sebelum memulai membaca Alquran. Ini penting untuk membangkitkan semangat dan menyiapkan hati menyambut cahaya-Nya.
2. Banyak membaca Alquran, menghabiskan waktu bersamanya, dan sebisa mungkin tidak menyela dengan aktivitas lain agar tidak kehilangan suasana. Dilakukan di tempat yang tenang, jauh dari kebisingan, agar bisa memfokuskan diri. Jangan lupa berwudhu dan bersiwak sebelum membacanya.
3. Membaca menggunakan mushaf, dengan suara yang bisa didengar (tidak berbisik), dan secara tartil. Membaca secara tartil membantu kita memahami Alquran, selanjutnya kita akan mudah merenunginya. Maka, penting bagi kita memahami cara membaca dan mengucapkan ayat-ayat Alquran secara benar. Sebab, hanya dengan memahaminya, membaca Alquran secara tartil bisa dilakukan.
4. Membaca secara tenang dan melibatkan emosi. Kita mesti membaca Alquran secara tartil, memerhatikan cara pengucapan huruf sesuai tajwid, hingga kita mudah memahami “kehidupan” setiap ayat dan mudah merenungi maknanya. Selain itu, kita harus membacanya dengan suara haru dan melibatkan emosi.
5. Memahami maksud ayat secara umum. Ini mengharuskan kita berfokus, dan tidak berarti kita harus berhenti di setiap ayat untuk memhami maksudnya. Cukup pemahaman secara umum saja yang kita perlukan. Dari situ, dalam waktu yang tak lama, secara bertahap, perasaan kita akan tergerak, dan kita akan terikat dengan Alquran secara emosional.
6. Menganggap Alquran diturunkan kepadamu. Seolah kitalah yang diajak bicara, berdialog, dan diminta menjawab ayat-ayat pertanyaan serta diminta mengamini ayat-ayat yang memuat doa.
7. Mengulang-ulang ayat yang berkesan di hati agar cahaya di hati semakin terang dan iman semakin kuat. Lakukan terus sampai benar-benar mengikat perasaan. Ayat alquran itu ibarat berbuah. Setiap dikunyah, manisnya meruah.
Umat ini sedang terjebak di dalam gua, dan sebuah batu raksasa menutup jalan keluarnya. Semuanya berteriak, “Adakah jalan keluar?!” Apakah kita akan mencari jalan keluar itu? Atau kita akan menyerah sambil membentangkan kain kafan menunggu kematian? Saudaraku, petunjuk jalan keluar itu sudah ada. Keberdayaannya sangat dekat dengan kita, dan mampu membawa kita keluar dari gua itu. Alqur`an! Ya, jalan keluar itu adalah Alquran! Allah dan Rasulullah telah mengabarkannya kepada kita. Mari kita mulai dari diri kita sendiri. Kita jadikan Alquran obat jiwa. Kita hancurkan batu raksasa agar bisa keluar dari gua, sehingga kita bisa merasakan hangatnya cahaya matahari dan menghirup udara segar. Hati kita menjadi hidup, jiwa kita menjadi tenang. Kita tuntun saudara-saudara kita keluar dari gua yang gelap dan pengap. Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad beserta segenap keluarga dan para sahabat beliau.
Pesan Penulis untuk Segenap Muslim
Akhirnya, semoga kita bisa meyakini dan memang harus yakin bahwa Alquran adalah jawaban semua permasalahan kita saat ini. Umat terpuruk karena petunjuk jalannya tak lagi diindahkan. Diindahkan hanya lewat ritual-ritual kosong yang sama sekali tak menyentuh pemaknaannya. Walhasil yang kita dapat pun hanya kosong, hampa! Buku ini tidak untuk menghakimi siapa pun. Hanya ingin menyadarkan kita bahwa selama ini kita telah melupakan satu-satunya petunjuk hidup yang itu tanda kasih sayang-Nya. Semoga kita bisa lebih bijak memaknainya. Mari jadikan Alquran sebagai teman Bismillah, semoga Allah memudahkan jalan kita~ Komentar Pembaca. (Fauziah)