76099254 kesetimbangan kimia siap di print

Upload: vivayanti-nurhidayah

Post on 17-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kesetimbangan kimia

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol). Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!.

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selam sistem tersebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

Jadi latar belakang penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia, apa saja karakteristik keadaan kesetimbangan, Tetapan kesetimbangan, perhitungan tetapan kesetimbangan, dan bagaimana penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.

B. Tujuan1. Sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas mandiri untuk anggota kelompok 1.2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.3. Untuk mengetahui karakteristik keadaan kesetimbangan.4. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia.5. Untuk mengetahui penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.

C. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?2. Bagaimanakah contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ?3. Apa sajakah karakteristik keadaan kesetimbangan ?4. Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?5. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?

D. Manfaat1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.2. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.3. Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia.4. Dapat mengetahui penerapan kesetimbangan kimia dalam indus

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIAKita telah mempelajari bahwa suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain yang kemudian menghasilkan zat baru. Reaksi tersebut umumnya disebut Reaksi kimia yang berlangsung sampai habis. Misalnya, pita magnesium akan bereaksi dengan oksigen membentuk magnesium oksida (MgO). Demikian pula sebutir pualam ( CaCO3) di masukan ke dalam laruta asam klorida (HCI) berlebihan, semua pualam akan habis bereaksi dengan asam klorida.Reaksinya sebagai berikut: 2 Mg(s) + O2(s) 2Mg (s) CaCO3 + 2HCI(aq) CaCI (aq) + H2O (l) + CO2 (g)Ada beberapa reaksi yang dapat berlangsung dua arah, contohnya pada reaksi pembuata gas Amonia 3H2 (g) + N2 (g) 2 NH3 (g)Reaksi ini disebut juga reaksi reversibel atau reaksi kesetimbangan. Pada reaksi ini setiap NH3 terbentuk akan segera terurai lagi menjadi H2 dan N2. untuk membuat produk yang di hasilkan melalui reaksi kesetimbangan di perlukan bebera faktor untuk mengatur arah reaksi seperti: konsentrasi, suhu, tekanan, dan volume, reaksi kesetimbangan dapat terjadi pada reaksi homogen dan reaksi heterogen.

1.Reaksi kesetimbangan homogen Contoh : H2 (g) + I2 (g) 2HI(g) K= [ HI]2[H2][I 2]2.Reaksi heterogen Contoh : C(s) + O2 (g) CO2 (g) K= [ CO2] [O2 ]B. REAKSI DAPAT BALIKReaksi dapat berlangsung bolak balik, zat semula (reaktan) direaksikan akan habis dan terbentuk zat baru (produk). Zat baru yang terbentuk dapat dapat direaksikan dengan zat lain menghasilkan zat semula. Reaksi ini disebut reaksi bolak-balik.Hal ini juga bisa digambarkan dengan hal sebagai berikut, yaitu apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksii kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai :A + B C + DMula-mula zat A dan zat B sebagai reaktan (tidak harus dalam jumlah yang sama) dicampur dalam suatu tabung reaksi. Konsentrasi A dan B kemudian diukur pada selang waktu tertentu. Bila hasil pengukuran itu digambarkan dalam sebuah grafik konsentrasi sebagai fungsi dari waktu maka akan tampak gambar sebagai berikut:

Perubahan konsentrasi terhadap waktuPenurunan konsentrasi A dan B mula-mula terjadi dengan cepat, makin lama semakin lambat sampai pada akhirnya konstan. Sebaliknya yang terjadi pada produk zat C dan D. Pada awal reaksi konsentrasinya = 0, kemudian bertambah dengan cepat tapi makin lama semakin lambat sampai akhirnya menjadi konstan. Pada waktu t = t~ konsentrasi masing-masing zat A, B, C, dan D menjadi konstan, yang berarti bahwa laju reaksi kekiri = laju reaksi kekanan.Karakteristik keadaan kesetimbanganAda empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu :1. Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata2. Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan3. Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik4. Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda

C. KEADAAN KESETIMBANGANKeadaan Kesetimbangan Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:A + B C + D

ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU :1.Kesetimbangan dalam sistem homogena.Kesetimbangan dalam sistem gas-gasContoh: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)b.Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutanContoh: NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH- (aq)

2.Kesetimbangan dalam sistem heterogena.Kesetimbangan dalam sistem padat gasContoh: CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)b.Kesetimbangan sistem padat larutanContoh: BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42- (aq)c.Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gasContoh: Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

D. PERGESERAN KESETIMBANGANAzas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya.Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.Bagi reaksi:A + B C + D

KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN1.Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan Bherkurang, sedangkan C dan D bertambah.

2.Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga jumlah mol C dan Dherkurang, sedangkan A dan B bertambah.

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK KESETIMBANGAN ADALAH :a. Perubahan konsentrasi salah satu zatApabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.Contoh:2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.b. Perubahan volume atau tekananJika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

Contoh:N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)Koefisien reaksi di kanan = 2Koefisien reaksi di kiri = 4-Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), maka kesetimbangan akanbergeser ke kanan.

-Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (= volume diperbesar), maka kesetimbangan akanbergeser ke kiri.

c. Perubahan suhuMenurut Van't Hoff:-Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).

-Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).Contoh:2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; H = -216 kJ

-Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

-Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan

Faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan diantaranya adalah: 1. Perubahan konsentrasi salah satu zat

Pengaruh Konsentrasi dalam Pergeseran Kimia Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

2. Perubahan volume atau tekanan

Pengaruh Volume / Tekanan dalam Pegeseran kesetimbangan Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan. Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil. Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar. Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.Contoh : N2(g)+3H2(g) 2NH3(g) Koefisien reaksi di kanan = 2 Koefisien reaksi di kiri = 4 Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.3. Perubahan suhu

Pengaruh suhu dalam pergeseran kimia Menurut Vant Hoff: Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; H = -216 kJ Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan

4. Pengaruh katalisator Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar

E. TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASIPada tahun 1886, dua orang para ahli kimia Nrwegia, yaitu Cato maxmilian guldberg (1836-1902) dan Peter waage (1833-1900) mengajukan postulat berdasarkan sejumlah pengamatan yang mereka lakukan terhadap reaksi kesetimbangan. Ponstulat ini menyatakan bahwa jika hasil reaksi konsentrasi zat hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya di bandigkan dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang di pangkatkan koefisiennya, maka akan di peroleh perbandingan yang tetap. Untuk reaksi yang dinyatakan dengan aA + bB cC + dD, dengan A, B adalah pereaksi C, D adalah reaksi ; dan a, b, c, d adalah koefisien reaksi, maka secara sistematis ponstulat Guldberg dan Waage tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

[C]c [D]dC= [A]a [B]b

Dengan : C = konstanta

Dalam kasus umum yang didalamnya konsentrasi dapat mempunyai nilai yamg berubak ubah (termasuk nol), pernyataan diatas di sebut hasil bagi (quotient) kesetimbangan dan nilainya di nyatakan dengan Q atau Qc. Jika istilah tersebut berhubungan dengan konsentrasi keseimbangan, maka pernyataan ini di sewbut tetapan kesetimbangan dan nilainya dinyatakan dengan K atau Kc.

Nilai konstan dari perbandingan hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya tersebut selalu tetap selama suhu sistem tidak berubah. Oleh karena itu, harga perbandingan tersebut di namakan tetapan keseimbangan yang dinyatakan sebagai berikut:

[C]c[D]dKc= [A]a [B]b

Nilai Q dalam hubungan dengan Kc dapat digunakan untuk menunjukan arah suatu reaksi berlangsung. Tiga buah kemungkinan dari arah reaksi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Q > 1 Kc

Hal ini berarti konsentrai hasil reaksi terlalu tinggi untuk kesetimbangan, sehingga reaksinya berlangsung ke kiri.

2. Q= 1 K

Hal ini berarti sistem berada dalam kesetimbangan, tidak ada perubahan.

3. Q< 1 K

Hal ini berarti konsentrasi hasil reaksi terlalu rendah untuk kesetimbangan, sehingga reaksinya berlangsung ke kanan.a. Makna Tetapan Kesetimbangan

Berdasarkan harga tetapan kesetimbangan, suatu reaksi dapat diketahui secara kualitatif bagaimana reaksi tersebut berlangsung

1. Jika KC < 1, maka pada reaksi kesetimbangan tersebut di hasilkan zat hasil reaksi yang cukup banyak, bahkan melebihi jumlah pereaksi,dan suatu reaksi di katakan sempurna apabila reaksi tersebut memiliki Kc yang sangat besar.

2. Jika Kc< 1, maka pada reaksi kesetimbangan tersebut di peroleh zat hasil reaksi yang sedikit, bahkan lebih sedikit di bandingkan dengan jumlah pereaksi,dan apabila harga Kc suatu reaksi sangat kecil, bisa saja tidak terjadi reaksi.

Harga Kc hanya di pengaruhi oleh suhu, jika suhu tidak berubah, maka harga Kc selalu teatp. Pada reaksi endoterem, harga Kc berbanding lurus dengan suhu, sedangkan pad reaksi eksoterm, harga Kc berbanding terbalik dengan suhu.

F. PERHITUNGAN TETAPAN KESETIMBANGANJika konsentrasi masing-masing zat sudah diketahui, maka perhitungan harga Kc dapat dilakukan secara langsung dengan memasukan nilai konsentrasi zat pada persamaan sebagai berikut :

[ C]c [ D]dKC = [ A]a [ B]bContoh soal !

1. Pada reaksi penguraian gas N2O4 menjadi gas NO2 terjadi keadaan setimbang yang dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut :N2O4 (g) 2NO4(g)

Jika konsentrasi N2O4 dan NO2 berturut-turut 1,71 M dan 0,58 M, hitunglah harga Kc pada keadaan tersebut !

Penyelesaian :N2O4 (g) 2NO4

[ NO2]2 [ 0,58]2KC== =0,2 [N2O4] [1,71]Jadi nilai Kc untuk eraksi tersebut adalah 0,2

Jika konsentrasi masing-masing zat belum diketahui seluruhnya, maka informasi yangada di gambar digunakan untuk menentukan konsentrasi masing-masing zat dan hasil nya digunakan untuk menentukan harga Kc.

2. Jika 0,8 mol HI dimasukkan kedalam wadah 1 liter pada suhu 458oC, campurkan dalam kesetimbangan di temukan mengandung 0,088 mol gas I2. hitung harga Kc untuk reaksi kesetimbangan :

Untuk menentukan konsentrasi masing-masing zat,ikuti langkah-langkah berikut!

Kesetimbangan= 2HI (g) H2 (g) + I2 (g) Awal = 0,800 Terurai= 2xxx

Kesetimbangan = 0,8-2xx0,088

Pada kesetimbangan [I2] = [H2] = 0,088 M[HI] = 0,8-2x= 0,8-2(0,088)=0,623 MKarena volume wadahnya 1 liter, maka jumlah mol menyatakan hargakonsentrasi,tetapi jika volum wadah tersebut 1 liter, maka konsenttrasi

Molsama dengan volume

sehingga :

[H2] [I2] (0,08) (0,08) Kc= = =0,02[HI]2(0,623)

Jadi harga, harga Kc untuk penguraian HI pada suhu 4580 adalah 0,02

Jika konsentrasi masing-masing zat belum diketahui seluruhnya, tetapi diketahui harga derajat dissosiasi (penguraian) zat, maka harga konsentrasi masing-masing zat ditentukan berdasarkan harga derajat dissosiasi tersebut ().

Mol yang terurai = Mol mula-mulaAtau

Mol terurai= x mol mula-mulaDengan = derajat ionisasi

3. sebanyak 0,4 mol HI di masukan ke dalam bejana 1 liter, sehingga terjadikesetimbangan menurut persamaan berikut:2HI H2 + I2Jika derajat dissosiasi HI diketahui sama dengan 0,25 hitung harga Kc

Penyelesaian

0,4 mol[HI] mula-mula = =0,4 M 1 liter

[HI]Terurai= 0,25 x [HI] mula-mula= 0,25 x 0,4 M

= 0,1 MReaksi kesetimbangan = 2HI (g)H2 (g) + I2 (g)Mula-mula = 0,4 MTerurai= 0,1 M

Kesetimbangan= 0,3 M 0,05 M + 0,05 M[H2] [I2](0,05) (0,05)Kc= = =0,028[HI]2 (0,3)2Jadi, harga Kc adalah 0,028.

G. DERAJAT DISOSIASIDisosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.Contoh:2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)besarnya nilai derajat disosiasi (): = mol NH3 yang terurai / mol NH3 mula-mula

Harga derajat disosiasi terletak antara 0 dan 1, jika:a = 0 berarti tidak terjadi penguraiana = 1 berarti terjadi penguraian sempurna0 SO2(g)SO2 yang terbentuk di oksidasi di udara dengan memakai katalisator. Reaksinya terbentuk kesetimbangan : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) + 45 k kal.Dahulu dipakai serbuk platina sebagai kontak.Tetapi sekarang dipakai katalis V2O5 (Vanadium penta oksida) yang lebih murah.Menurut kesetimbangan di atas, makin rendah suhunya makin banyak SO3 yang dihasilkan. Akan tetapi, sama seperti pembuatan amoniak pada suhu rendah reaksi berjalan lambat. Dengan memperhitungkan faktor-faktor waktu dan hasil dipilih suhu 400oC, dan hasilnya yang diperoleh pada suhu ini kira-kira 98%.Itulah sebabnya reaksi ini tidak perlu dilaksanakan pada tekanan tinggi.Oleh karen gas SO2 agak sukar larut dalam air, maka SO3 dilarutkan dalam H2SO4 pekat. Jadi pada pembuatan H2SO4, bahan yang ikut digunakan juga H2SO4 SO3 + H2SO4 --> H2S2O7 asam pirosulfat Asam pirosulfat kemudian disirami air : H2S2O7 + H2O --> 2H2SO4

KECEPATAN REAKSI(LAJU REAKSI)Pada umunya reaksi-reaksi berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda.Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, ada pula reaksi yang berlangsung sangat lambat.Untuk menyatakan lambat cepatnya suatu reaksi dikemukakan konsep-konsep kecepatan reaksi atau laju reaksi.Kecepatan reaksi/laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi/hasil reaksi persatuan waktu. Contoh: A --> BPada awal reaksi zat B belum ada dalam campuran setelah reaksi berjalan.Konsentrasi B semakin bertambah. Sedangkan knsentrasi A semakin berkurang.Kecepatan reaksi dapat diukur dengan menghitung pertambahan konsentrasi B tiap satuan waktu tertentu dengan menggunakan pengurangan konsentrasi zat A tiap satuan waktu tertentu.Waktu

----------------------- ------------------------! V = delta (B)/delta t !atau ! V = -delta (A)/delta t !----------------------- ------------------------ket: V = kecepatan reaksi(A) = konsentrasi A (mol/liter)(B) = konsentrasi B (mol/liter)t = waktu

Faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:Luas permukaan sentuhLuas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.SuhuSuhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.KatalisKatalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:... (1)... (2)Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi:

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.MolaritasMolaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.KonsentrasiKarena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Jika zat yang direaksikan berupa larutan maka faktor yang harus diperhatikan adalah konsentrasi suatu larutan yang pekat tentu mengandung molekul-molekul yang lebih banyak dibandingkan dengan yang encer.Jumlah molekul yang banyak tentu lebih mudah dan lebih sering bertabrakan dibandingkan dengan molekul-molekul yang jumlahnya sedikit. Sehingga makin besar konsentrasi suatu larutan yang direaksikan maka makin besar pula kecepatan

BAB IIIKESIMPULANPada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol).

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selam sistem tersebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

Karakteristik keadaan kesetimbanganAda empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu :1.Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata2.Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan3.Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik4.Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda

Kesetimbangan kimia dalam industry, yaitu agar suatu zat dihasilkan sebanyak mungkin suatu reaksi kimia harus diusahakan supaya berlangsung ke arah hasil reaksi (ke arah kanan) jika reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan, maka faktor-faktor konsentrasi, suhu, tekanan gas, serta katalis harus diperhitungkan agar reaksi itu berlangsung cepat dan ekonomis.Dalam pasal ini, kita mencoba meninjau dua proses yang sangat penting, dibidang kimia industri, yaitu pembuatan amoniak proses Haber Bosch serta pembuatan asam sulfat menurut proses kontak.

Kesetimbangan kimia terjadi pada saat Anda memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem tertutup.Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama.Apabila Anda mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi ke kanan dan ke kiri, Anda akan mengubah posisi kesetimbangan, karena Anda telah mengubah faktor dari sistem itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_kimia/reaksi-reversibel/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/definisi-kesetimbangan-dan-karakteristiknya/

http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0182%20Kim%201-6e.htm

http://kushis3nthitz.blogspot.com/2010/04/sistem-kesetimbangan-dalam-industri.html

KESETIMBANGAN KIMIA

MakalahDiajukan Untuk Memenuhi syarat Ujian Akhir SemesterMata kuliah Kimia DasarDosen : bapak Irhamni

Disusun oleh :Ade Hidayatullah2225111925Ila RohilaMila Choirunnisa2225110397M. Ridwan2225110280Ratna WulandariSiti Juhariah2225777953Tia yuniarni2225110416Ulpha Mega PratiwiYantiYuni Rahmawati2225111938

Pendidikan MatematikaUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASASERANG 2011

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum warohmatullahi wabaraokatu

Alhamdulilah hirobil alamin, puji syukur kepada Allah AWT yang mana masih memberikan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah iniTugas ini saya susun dan saya buat dari sumber-sumber yang terkait dan di tambah dengan pengetahuan saya, bertujuan untuk mengembangkan daya pikir dan intelektualSaya pun berharapmudah-mudahan tugas yang saya buat bias di terima dengan baik dan bisa menambah ilmu untuk kita semuaWalaupun saya menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan dari makalah yang saya buat. Semoga dapat di maklumi

Wasalamualaikumwarohmatullahi wabarokatu

Serang, 12 Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR. iDAFTR ISI.. iiBAB I PENDAHULUAN.. 1A. Latar belakang 1B. Tujuan. 1C. Rumusan Masalah.. 2D. Manfaat.. 2BAB II PEMBAHASAN.... 3A. Pengertian Kesetimbangan Kimia .. 3B. Reaksi Dapat Balik... 4 C. Keadaan Kesetimbangan. 6D. Pergeseran Kesetimbngan.. 6E. Tetapan Kesetimbngan Berdasarkan Konsentrasi.... 12F. Perhitungan Tetapan Kesetimbangan..... 15G. Derajat Disosiasi... 18H. Kesetimbangan Kimia Berdasarkan Tekanan Parsial... 19I. Sistem Kesetimbangan Dalam Industri.. 25BAB III KESIMPULAN .... 31DAFTAR PUSTAKA...... 33

Contoh aplikasiCoba perhatikan reaksi antara larutan besi(III) klorida dengan larutan kaliumtiosianat yang menghasilkan ion besi(III) tiosianat.

Ditinjau dari reaksi searah maka kedua pereaksi tersebut akan habis karenajumlah mol zat yang bereaksinya sama. Apa yang terjadi apabila pada zat hasilreaksi ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3 1 M atau 1 tetes larutan KSCN 1 M?Apakah ada perubahan warna? Jika terjadi, mengapa?Pada penambahan ion SCN warna merah bertambah tua berarti terbentuklagi ion Fe(SCN)2+, atau ion SCN yang ditambahkan bereaksi lagi dengan ion Fe3+.Darimana ion Fe3+? Menurut perhitungan jika 10 mL larutan FeCl3 0,001 M bereaksidengan 10 mL KSCN 0,001 M kedua zat akan habis bereaksi atau ion Fe2+ dan ionSCN sudah habis bereaksi. Demikian pula pada penambahan ion Fe3+ akanterbentuk kembali Fe(SCN)2+, berarti ion Fe3+ bereaksi lagi dengan ion SCN.Darimana ion SCN tersebut? Dari data percobaan tersebut dapat disimpulkan ionFe3+ dan ion SCN selalu ada pada sistem karena Fe(SCN)2+ secara langsungdapat terurai lagi menjadi ion Fe3+ dan ion SCN.Oleh karena reaksi tersebut terjadi pada sistem tertutup maka reaksi inidisebut reaksi kesetimbangan.Reaksinya ditulis:Fe3+(aq) + SCN(aq) Fe(SCN)2+(aq)Pada reaksi ini pembentukan Fe(SCN)2+ dan penguraiannya menjadi ion Fe3+dan SCN tidak dapat diamati karena berlangsung pada tingkat partikel. Reaksi inidisebut juga reaksi kesetimbangan dinamis.Ciri-ciri keadaan setimbang dinamis adalah sebagai berikut.1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.2. Terjadi pada ruangan tertutup, suhu, dan tekanan tetap.3. Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama.4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur ataudilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetapberlangsung.5. Setiap komponen tetap ada.Reaksi kesetimbangan dinamis yaitu reaksi yang berlangsung terus-menerusdengan arah yang berlawanan dan kecepatan yang sama.

38