608-k-pdtsus-2008
TRANSCRIPT
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 1/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
Nomor : 608 K /Pdt.Sus/ 2008
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata PHI dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikutdalam perkara :
BUDI INDRIYA, bertempat tinggal di Pos Pengumben, Jalan AA No.7 RT.07
RW.07 Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dalam hal ini memberi
kuasa kepada : Parulian Simamora, S.H., N. Horas MT Siagian, S.H., Advokat,
bertempat tinggal di Jalan Sepakat No.48 C RT.06 RW.011, Kelurahan Lubang
Buaya, Jakarta ;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pekerja ;
m e l a w a n :
PT. KNAUF GIPSUM INDONESIA, diwakili oleh Xiao Zhuang Zhong dalam
kapasitasnya sebagai Direktur, berkedudukan di Jalan Landmark Centre,
Tower A Lt.19, Jalan Jenderal Sudirman No.1 Jakarta ;
Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Pengusaha ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi
dahulu sebagai Penggugat/Pekerja telah menggugat sekarang Termohon Kasasi Tergugat/
Pengusaha di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil :
Bahwa Penggugat mengajukan/mendaftarkan gugatan ini di Pengadilan Hubungan
Industrial, setelah terbitnya Anjuran No.007/ANJ/D/I/2008 tanggal 15 Januari 2008 Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta melalui mediator Hubungan Industrial, oleh pihak
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta dengan surat Nomor : 368/-1835.3
tanggal 17 Januari 2008 telah mengirim Anjuran tersebut kepada para pihak (pengusaha dan
pekerja) ;
Bahwa Anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI
Jakarta melalui suratnya Nomor : 368/-1835.3 tanggal 17 Januari 2008 diterima oleh Pekerja pada
hari Senin tanggal 21 Januari 2008 ;
Bahwa atas Anjuran yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi DKI Jakarta No.368/-1835.3 tanggal 17 Januari 2008 tersebut Penggugat merasa
keberatan dan mengajukan penolakan atas Anjuran tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta pada hari Senin tanggal 28 Januari 2008 ;
Hal. 1 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 2/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Penggugat bekerja pada perusahaan pengusaha yang merupakan lanjutan dari
tempat pekerjaan sebelumnya yakni pada perusahaan PT. Thai Gypsum terhitung sejak bulan
Juni 1995 ;
Bahwa karena sesuatu hal, perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia dijual/dilelang
dan hak kepemilikannya kemudian beralih kepada perusahaan Tergugat sebagaiPembeli/Pemenang Lelang berdasarkan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 ;
Bahwa sesuai dengan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19 Februari 2003 pada lembar
ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 secara tegas disebutkan “Apabila ditunjuk
sebagai Pembeli Lelang, maka Pembeli Lelang diwajibkan menyelesaikan atau melanjutkan
seluruh hak-hak tenaga kerja/karyawan PT. Thai Surya Indonesia” ;
Bahwa terhitung sejak tanggal 6 Maret 2003 Penggugat ditempatkan dibagian
Departemen Purchasing pada perusahan Tergugat dengan mendapat upah/gaji sebesar
Rp.5.520.000,- (lima juta lima ratus dua puluh ribu rupiah) setiap bulannya ;
Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2006 Penggugat in casu pekerja diberhentikan oleh
Tergugat in casu pengusaha dengan alasan Penggugat telah memasuki usia pensiun ;
Bahwa ketika pengusaha in casu Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap Penggugat in casu Pekerja sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003, Pasal
167 ayat (1) dan Peraturan Perusahaan PT. Knauf Gypsum Indonesia Pasal 5 (b), karena pekerja
in casu Penggugat sudah memasuki batasan usia pensiun, pengusaha telah mengabaikan dan
atau tidak memperhatikan risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 dimaksud ;
Bahwa ketika pengusaha membayar uang pensiun sesuai Undang-undang No.13 Tahun
2003 Pasal 167 ayat (2) kepada pekerja, pengusaha sama sekali tidak menghitung/mempertim-
bangkan masa kerja pekerja selama 8 (delapan) tahun di perusahaan PT. Thai Gypsum Surya
Indonesia, pekerja hanya diberikan uang pensiun untuk masa kerja 3 (tiga) tahun 7 (tujuh) bulan
di perusahaan pengusaha in casu Tergugat ;
Bahwa jumlah pembayaran uang pensiun yang diterima pekerja dari pengusaha adalah
sebesar :
1. 2 x 4 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 3 tahun 7 bulan) + 2 bulan gaji (uang
penghargaan masa kerja) ;
2. Uang pengobatan sebesar 15% dari total butir 1 ;
3. Gaji terakhir bulan Oktober 2006 ;
4. dst........................
Bahwa Penggugat in casu pekerja telah menerima pembayaran uang pensiun sejumlah
sebagaimana tersebut di atas dari Tergugat in casu perusahaan pada tanggal 6 Oktober 2006,
namun jumlah tersebut belum sesuai risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 pada
lembar ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 sesuai dengan Undang-undang No.13
Tahun 2003 Pasal 167 ayat (2), sebab faktanya Tergugat in casu pengusaha sama sekali tidak
Hal. 2 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 3/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
mempertimbangkan serta memperhatikan masa kerja pekerja selama 8 (delapan) tahun di
perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia ;
Bahwa sesuai dengan risalah lelang No.14/2003 tanggal 14 Februari 2003 pada lembar
ke 14 (empat belas) bait 4 (empat) baris 17 s/d 19 serta sesuai dengan Undang-undang No.13
Tahun 2003 Pasal 167 ayat (2), Penggugat tidak/belum menerima haknya dari Tergugat sebesarUang pesangon
- 2 x 9 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp.5.520.000,-
(upah terakhir) = Rp.99.360.000,- (sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh
ribu rupiah) ;
Uang penghargaan masa kerja
- 3 bulan gaji (uang penghargaan untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp.5.520.000,-
(upah terakhir) = Rp.16.560.000,- (enam belas juta lima ratus enam Puluh ribu rupiah) ;
Uang pengobatan
- 15% dari total uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja adalah sebesar
Rp.17.388.000,- (tujuh belas juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) ;
Total yang belum diterima Penggugat dari Tergugat adalah :
- Uang pesangon Rp. 99.360.000,-
- Uang penghargaan masa kerja Rp. 16.560.000,-
- Uang pengobatan Rp. 17.388.000,-
Total Rp.133.308.000,-
(terbilang, seratus tiga puluh tiga juta tiga ratus delapan ribu rupiah) ;
Bahwa gugatan Penggugat didukung oleh fakta yang sebenarnya, Tergugat ketika
melakukan pemutusan hubungan kerja sepatutnya memperhatikan risalah lelang a quo ;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial berkenan memutus sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Pekerja/Penggugat berhak menerima :
Uang pesangon
- 2 x 9 bulan gaji (uang pesangon untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp.5.520.000,-
(upah terakhir) = Rp.99.360.000,- (sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh
ribu rupiah) ;
Uang penghargaan masa kerja
- 3 bulan gaji (uang penghargaan untuk masa kerja 8 (delapan) tahun x Rp.5.520.000,-
(upah terakhir) = Rp.16.560.000,- (enam belas juta lima ratus enam Puluh ribu rupiah) ;
Uang pengobatan
- 15% dari total uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja adalah sebesar
Rp.17.388.000,- (tujuh belas juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) ;
Hal. 3 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 4/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Total yang belum diterima Penggugat dari Tergugat adalah :
- Uang pesangon Rp. 99.360.000,-
- Uang penghargaan masa kerja Rp. 16.560.000,-
- Uang pengobatan Rp. 17.388.000,-
Total Rp.133.308.000,-(terbilang, seratus tiga puluh tiga juta tiga ratus delapan ribu rupiah) ;
3. Mewajibkan Tergugat/Pengusaha untuk melakukan pembayaran kepada Penggugat/Pekerja,
sebagaimana tersebut pada angka 2 (dua) petitum di atas ;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi pada
pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :
I. Eksepsi kompetensi absolut :
Bahwa pertama-tama Tergugat mohon Akta atas Pengakuan Penggugat (eks. Pasal 174
HIR/RIB) yang dinyatakan dalam surat gugatannya pada butir 10 pada halaman 2 sebagai berikut
: “Bahwa ketika pengusaha membayar uang pensiun sesuai Undang-undang No.13 Tahun 2003
Pasal 167 (2) kepada pekerja, pengusaha sama sekali tidak menghitung/mempertimbangkan
masa kerja pekerja 8 (delapan) tahun di perusahaan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, pekerja
hanya diberikan uang pensiun untuk masa kerja 3 (tiga) tahun 7 (tujuh) bulan di perusahaan
pengusaha in casu Tergugat” ;
Bahwa pengakuan Penggugat (eks. Pasal 174 HIR/RIB) yang telah diuraikan dalam butir
No.1 di atas, jelas-jelas terbukti bahwa yang dipersoalkan oleh Penggugat adalah semata-mata
hanya uang kompensasi masa kerja Penggugat yang selama 8 (delapan) tahun pada PT. Thai
Gypsum Surya Indonesia, bukan masa kerja Penggugat pada perusahaan Tergugat (yaitu PT.
Knauf Gypsum Indonesia), dan juga bukan jumlah uang kompensasi pensiun yang menjadi hak
Penggugat yang telah dibayarkan oleh Tergugat dan telah diterima dengan baik oleh Penggugat ;
Bahwa jelas-jelas tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial antara Penggugat dan
Tergugat sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Undang-undang No.2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Undang-undang ini untuk selanjutnya
akan disebut sebagai Undang-undang No.2/2004), yang ketentuannya berbunyi sebagai berikut :
“Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan
antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat
buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan
pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan” ;
Bahwa selain dari pada fakta tersebut di atas, Penggugat didalam surat gugatannya tidak
pernah sekalipun mendalilkan adanya Perselisihan Hubungan Industrial yang terjadi antara
Hal. 4 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 5/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang didefinisikan dalam ketentuan Undang-undang No.2
Tahun 2004 tersebut di atas, baik itu (a) Perselisihan Hak, (b) Perselisihan Pemutusan Hubungan
Kerja, (c) Perselisihan Kepentingan atau bahkan (d) Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat
Buruh ;
Bahwa karena tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial yang didalilkan oleh Penggugatdalam surat gugatannya tersebut, maka oleh karenanya Pengadilan Hubungan Industrial tidak
berwenang memeriksa, mengadili dan memberikan putusan terhadap gugatan yang diajukan oleh
Penggugat dalam perkara ini karena bukan merupakan Perselisihan Hubungan Industrial. Ketidak-
wenangan Pengadilan Hubungan Industrial tersebut adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 1.17
Undang-undang No.2 Tahun 2004 yang berbunyi sebagai berikut : “Pengadilan Hubungan
Industrial adalah Pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan Pengadilan Negeri yang
berwenang memeriksa, mengadili dan memberi Putusan terhadap perselisihan hubungan
industrial” ;
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah diluar Kompentensi Absolut
Pengadilan Hubungan Industrial, karena tidak ada Perselisihan Hubungan Industrial yang didalil-
kan oleh Penggugat dalam gugatannya, jadi Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memberikan putusan terhadap
gugatan Penggugat dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR/RIB yang
mengatur hal tentang ketidak-wenangan Hakim sebagai berikut : “Jika sengketa itu adalah
mengenai suatu hak yang tidak termasuk wewenang Pengadilan Negeri, maka dalam semua
tingkatan pemeriksaan dapat diajukan tuntutan agar Hakim menyatakan dirinya tidak berwenang,
malahan Hakim itu sendiri berkewajiban karena jabatannya menyatakan dirinya tidak berwenang”;
Bahwa dasar uraian yuridis Tergugat tersebut di atas, Tergugat mohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini berkenan untuk menerima dan
mengabulkan eksepsi Kompentensi Absolut yang diajukan Tergugat ini dan selanjutnya memberi-
kan putusan sela untuk memutus terlebih dahulu bagian eksepsi ini dengan putusan sebagai
berikut :
- Menerima dan mengabulkan eksepsi Kompentensi Absolut yang diajukan Tergugat ;
- Menyatakan bahwa Pengadilan Hubungan Industrial yang dalam hal ini adalah
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang
untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya semua dan seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
Bahwa sehubungan dengan permohonan putusan sela yang diajukan oleh Tergugat
tersebut di atas, mohon agar dapat dipertimbangkjan ketentuan Pasal 136 HIR/RIB yang
ketentuannya berbunyi sebagai berikut : “Eksepsi dari Tergugat tidak boleh dimajukan dan
Hal. 5 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 6/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dipertimbangkan terpisah, tetapi diperiksa dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara.
Kecuali eksepsi tentang hak Hakim tidak berkuasa” ;
II. Eksepsi l ainnya :
Selanjutnya apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, disebabkan
karena sesuatu hal diluar kebiasaan beracara yang baik dan patut ternyata tidak sependapatdengan eksepsi kewenangan (Kompentensi) Absolut yang telah diajukan dan diuraikan oleh
Tergugat di atas, maka pada kesempatan ini pula Tergugat menggunakan hak Tergugat untuk
mengajukan eksepsi lainnya dan mengajukan jawaban terhadap surat gugatan Penggugat ;
II.1. Eksepsi – gugatan salah pihak :
Bahwa gugatan Penggugat tidak sepatutnya diajukan kepada Tergugat, bahkan gugatan
itu sendiripun tidak pantas untuk diajukan. Tuduhan-tuduhan Penggugat tersebut salah alamat,
karena yang dituntut adalah uang kompensasi masa kerja Penggugat selama Penggugat bekerja
pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tetapi yang digugat adalah PT. Knauf Gypsum Indonesia
(Tergugat), padahal Tergugat dan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah 2 (dua) badan hukum
yang berbeda ;
Jadi sangat jelas disini bahwa gugatan Penggugat ini salah pihak alias keliru pihak,
karena kalau yang dipermasalahkan oleh Penggugat adalah uang kompensasi masa kerja
Penggugat selama Penggugat bekerja pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, maka secara
hukum yang pantas untuk digugat adalah PT. Thai Gypsum Surya Indonesia, bukan Tergugat
(yaitu PT. Knauf Gypsum Indonesia) ;
Maka oleh karena itu, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima, dan selanjutnya,
mohon untuk dapat dipertimbangkan Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI No.1260
K/Sip/1980 tanggal 31 Maret 1982 yang kaidah hukumnya berbunyi sebagai berikut : “Gugatan
yang salah pihak tidak dapat diterima” ;
II.2. Eksepsi – Gugatan kurang p ihak :
Bahwa pada intinya tuntutan Penggugat adalah bahwa Tergugat harus membayar uang
kompentensi kepada Penggugat dengan memperhitungkan masa kerja Penggugat pada PT. Thai
Gypsum Surya Indonesia. Bahkan dalam surat gugatannya, Penggugat berulang kali menyebut-
nyebut nama PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah tempat dimana Penggugat telah bekerja
selama 8 (delapan) tahun ;
Bahwa walaupun Penggugat telah berulang kali menyebut-nyebut nama PT. Thai Gypsum
Surya Indonesia dalam gugatannya, tetapi PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tidak ikut digugat,
jadi jelas-jelas bahwa gugatan Penggugat ini adalah gugatan yang kurang pihak, dan sudah
sepatutnya untuk dinyatakan tidak dapat diterima ;
Bahwa sehubungan dengan uraian Penggugat tersebut di atas, Tergugat mohon agar
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini dapat mempertimbangkan putusan Mahkamah Agung
Hal. 6 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 7/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
yang telah berulang kali dan telah dijadikan suatu yurisprudensi tetap yang menyatakan bahwa
“gugatan yang kurang pihak haruslah dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim
Pengadilan yang memeriksa perkara”. Maka oleh karena itu dengan alasan ini saja telah cukup
dasar dan alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
Adapun beberapa yurisprudensi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :Putusan Mahkamah Agung RI No.78 K/Sip/1972 tanggal 11 Nopember 1975 ;
“Gugatan kurang pihak atau kekurangan formil, tidak lengkap harus dinyatakan tidak
dapat diterima” ;
Putusan Mahkamah Agung RI No.365 K/Pdt/1984 tanggal 31 Agustus 1985 ;
“Gugatan harus menggugat semua orang yang terlibat”
Putusan Mahkamah Agung RI No.546 K/Pdt/1984 tanggal 31 Agustus 1985 ;
“Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara kurang pihak” ;
II.3. Eksepsi obscuur libel – posita dan petitum saling bertentangan :
Bahwa posita dan petitum gugatan Penggugat tidak saling mendukung dan tidak singkron,
bahkan bertentangan, sehingga menyebabkan gugatan menjadi kabur ;
Bahwa dalam gugatannya, Penggugat hanya mempersoalkan uang kompensasi atas
masa kerja Penggugat yang selama 8 (delapan) tahun pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia,
tetapi dalam petitumnya yang dituntut untuk membayar uang kompensasi masa kerja Penggugat
pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia adalah Tergugat (yaitu PT. Knauf Gypsum Indonesia).
Sedangkan pembayaran uang pensiun dari Tergugat sendiri kepada Penggugat yang pernah
menjadi pegawai Tergugat sejak tanggal 1 Maret 2003 telah diterima dengan baik oleh Penggugat
dan tidak dipersoalkan dalam surat gugatannya ;
Jadi jelas-jelas keseluruhan petitum gugatan secara prinsipil dan substansial tidak sejalan
(tidak singkron) bahkan bertentangan dengan posita gugatan, sehingga menyebabkan gugatan
menjadi kabur. Maka oleh karenanya sudah sepatutnya gugatan Penggugat tersebut dinyatakan
tidak dapat diterima ;
Bahwa sehubungan dengan uraian tersebut di atas mohon agar Majelis hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini dapat mempertimbangkan Yurisprudensi
Mahkamah Agung No.1075 K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982, yang kaidah hukumnya
berbunyi sebagai berikut : “Karena petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak
dapat diterima” ;
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No.31/PHI.G/2008/PHI.JKT.PST.,
tanggal 15 Mei 2008 yang amarnya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat tersebut untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA
Hal. 7 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 8/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Menolak gugatan Penggugat tersebut untuk seluruhnya ;
2. Menetapkan biaya perkara ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Penggugat/
Pekerja pada tanggal 15 Mei 2008 kemudian terhadapnya oleh Penggugat/Pekerja diajukan
permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 28 Mei 2008 sebagaimana ternyata dari aktepermohonan kasasi No.72/Srt.Kas/PHI2007/PN.JKT.PST, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut disertai oleh
memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
tersebut pada tanggal 10 Juni 2008 ;
bahwa setelah itu oleh Tergugat/Pengusaha yang pada tanggal 30 Juni 2008 telah
diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pekerja diajukan jawaban memori kasasi yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 11 Juli 2008 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan
cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut
formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat
dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
1. Bahwa perkara No.31/PHI.G/2008/PN.Jkt.Pst diputus Majelis Hakim yang memeriksa perkara
a quo pada tanggal 15 Mei 2008 dan Pemohon Kasasi menyatakan kasasi melalui
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada
tanggal 28 Mei 2008 ;
2. Bahwa permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi adalah masih dalam batas
tenggang waktu yang telah ditentukan oleh Undang-undang atau tidak bertentangan dengan
ketentuan Undang-undang sehingga permohonan kasasi ini layak diterima ;
3. Bahwa amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
No.31/PHI.G/2008/PN.JKT.PST tanggal 15 Mei 2008 yang diajukan kasasi oleh Pemohon
Kasasi adalah sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat tersebut untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat tersebut untuk seluruhnya ;
2. Menetapkan biaya perkara ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;
4. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini pada tingkat peradilan
pertama telah membuat putusan yang aneh, antara pertimbangan hukum putusan sela dan
pertimbangan hukum putusan pokok perkara saling bertentangan ;
Hal. 8 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 9/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5. Bahwa dalam putusan sela hari Selasa tanggal 7 April 2008, pada halaman 13 (tiga belas)
baris 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh), Majelis Hakim berpendapat bahwa perkara a quo
nyata-nyata terdapat perselisihan hubungan industrial........dst ;
6. Bahwa dalam putusan pokok perkara hari Kamis tanggal 15 Mei 2008, halaman 16 (enam
belas) baris 33 (tiga puluh tiga) sampai dengan baris 36 (tiga puluh enam), Majelis Hakimberpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat perselisihan hubungan
industrial.........dst ;
7. Bahwa perlu ditegaskan, Majelis Hakim ketika membuat putusan sela maupun ketika mem-
buat putusan sela maupun ketika membuat putusan dalam pokok perkara, telah mempertim-
bangkan bukti yang sama, yaitu bukti tertulis pada pembuktian eksepsi kompetensi absolut
dan bukti tertulis pada pembuktian pokok perkara yang diajukan Tergugat (bukti T-1 sampai
dengan T-6) ;
8. Selain hal tersebut di atas, adalah kekeliruan yang dibuat Majelis Hakim dalam membuat
putusan yakni pada pertimbangan hukum halaman 16 (enam belas) baris ke 11 (sebelas),
yaitu : “Bahwa memperhatikan bukti P.1 dan P.2 berupa surat pernyataan dari Penggugat .....
dst”, kekeliruan ini tentu sangat mengganggu nurani hukum Pemohon Kasasi, karena bukti
P.1 dan P.2 dari Penggugat adalah foto copy petikan risalah lelang No.14/2003 tanggal 19
Februari 2003 yang diterbitkan Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bekasi, serta
Foto Copy Surat Keterangan Kerja No.42/2.12/Lgl – 13 atas nama Budi Indriya yang
diterbitkan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tanggal 11 Maret 2003 ;
9. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo telah bersikap Akontrario dalam
putusannya sebab Termohon Kasasi/dahulu Tergugat dari semula dalam jawaban telah
mengajukan eksepsi kompetensi absolut, yaitu pada point 3 dalam eksepsi kompetensi
absolut secara tegas telah menyatakan “Jadi jelas-jelas tidak ada Perselisihan Hubungan
Industrial antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang dimaksud dalam Ketentuan
Undang-undang No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ;
10. Bahwa atas eksepsi yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Tergugat tersebut Majelis Hakim
telah memutus eksepsi kompetensi absolut tersebut dalam putusan selanya pada tanggal 8
April 2008 dan menyatakan eksepsi Tergugat ditolak ;
11. Bahwa pertimbangan Hakim dalam putusannya pada halaman 14 (empat belas) pada alinea
6 (enam) tentang hukumnya menyatakan secara tegas “Menimbang bahwa dalam
kesempatan ini Majelis Hakim tidak lagi mempertimbangkan Eksepsi Kompetensi Absolut
karena hal mana telah diputus dengan putusan sela pada tanggal 8 April 2008 yang amarnya
menolak eksepsi dimaksud ;
12. Bahwa namun faktanya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo telah menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat
perselisihan hubungan industrial ada apa Majelis Hakim memutus demikian ? dalam putusan
Hal. 9 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 10/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
13. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas sangat jelas Majelis Hakim yang memeriksa perkaratidak dapat menemukan kelemahan dari gugatan Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat
sehingga Majelis Hakim mencari-cari alasan yang dapat masuk akal namun Majelis Hakim
lupa bahwa terhadap alasan tersebut Majelis Hakim telah memutus menolak dalil atau
eksepsi kompetensi absolut Tergugat dan sangat diluar logika hukum terhadap suatu
permasalahan yang sama dalam perkara yang sama Majelis Hakim telah memutus dua
putusan yang berbeda ;
14. Bahwa terbukti Majelis Hakim keliru dalam pertimbangannya atau putusannya sangat
dipaksakan sebab faktanya sangat jelas dasar pertimbangan Majelis Hakim yang memeriksa
perkara a quo adalah bukti P-1 dan P-2 yang berarti Majelis Hakim yang memeriksa perkara
a quo mengakui dan menerima gugatan Penggugat dengan mempertimbangkan bukti P-1
dan P-2 dari Penggugat yaitu foto copy Petikan Risalah Lelang No.14/2003 tanggal 19
Februari 2003 yang diterbitkan Kantor Pelayanan Piutang dan lelang Negara Bekasi, serta
foto copy Surat Keterangan Kerja No.42/2.12/Lgl – 13 atas nama Budi Indriya yang diterbit-
kan PT. Thai Gypsum Surya Indonesia tanggal 11 Maret 2003 ;
15. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo menolak gugatan Penggugat atau
Pemohon Kasasi dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat tidak terdapat Perselisihan
Hubungan industrial, sedang faktanya hal tersebut telah diajukan oleh Termohon Kasasi
dahulu Tergugat dalam eksepsinya dan Majelis Hakim memutus dalam putusan selanya
menyatakan menolak eksepsi dari Tergugat ;
16. Bahwa Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo salah dalam pertimbangannya sebab
adanya gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat adalah dikarenakan
adanya kekurangan pembayaran pesangon yang telah diterima oleh Pemohon Kasasi/dahulu
Penggugat dari Termohon Kasasi/dahulu Tergugat ;
17. Bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13 Tahun 2003 yang
mengatur secara tegas kekurangan pembayaran uang pensiun bagi pekerja yang telah
memasuki usia pensiun dibayarkan oleh pengusaha ;
18. Bahwa Pemohon Kasasi tidak mengetahui bahwa segala hak mereka yang semula bekerja
pada PT. Thai Gypsum Surya Indonesia yang telah dilelang merupakan tanggung jawab dari
Pemenang Lelang dalam hal ini Termohon Kasasi/dahulu Tergugat, dan hal tersebut
diketahui oleh Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat baru belakangan ini setelah Penggugat
pensiun dari perusahaan Termohon Kasasi ;
Hal. 10 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 11/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
19. Bahwa sesuai Pasal 167 Undang-undang No.13 Tahun 2003 Pemohon Kasasi merasa
adanya kekurangan dari jumlah yang telah diterimanya dan sesuai dengan risalah lelang
tanggal 14 Februari 2003 yang diketahui Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat belakangan ini
maka Pemohon Kasasi merasa yakin pihak yang paling layak dimintai pertanggung jawaban
atas pembayaran kekurangan uang pesangon adalah PT. Knauf Gypsum Indonesia ;Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :
mengenai alasan-alasan dalam ke 1 s/d 19 :
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena judex facti tidak salah
menerapkan hukum, lagi pula keberatan-keberatan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian
yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan
dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya
berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang
berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 jo. Undang-
Undang No. 5 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, lagi pula ternyata bahwa putusan
judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : Budi Indriya tersebut harus ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah Rp.150.000.
000,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka berdasarkan Pasal 58 Undang-Undang No.2 Tahun
2004 pihak-pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara dan biaya perkara dibebankan
kepada negara ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 2 tahun 2004, Undang-Undang No.
4 tahun 2004 dan Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang No 5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi :BUDI INDRIYA tersebut ;
Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari
Kamis, tanggal 28 Oktober 2008 oleh Marina Sidabutar, S.H.,M.H. Hakim Agung yang
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Arsyad, S.H.,M.H. dan Jono
Sihono, S.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
Hal. 11 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
7/26/2019 608-K-PDTSUS-2008
http://slidepdf.com/reader/full/608-k-pdtsus-2008 12/12
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
ik I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 12 dari 12 hal. Put. No. 608 K/Pdt.Sus/ 2008
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
dibantu oleh A.K. Setyono, S.H.,M.H Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim – Hakim Anggota : Ketua :
ttd./- Arsyad, S.H.,M.H.- ttd./- Marina Sidabutar, S.H.,M.H.-
ttd./- Jono Sihono, S.H.-
Panitera Pengganti :
ttd./- A.K. Setyono, S.H.,M.H-
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera,
Panitera Muda Perdata Khusus
(RAHMI MULYATI, SH.MH.)Nip. 040.049.629.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada namun belum tersedia maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :