pedoman penyusunan rencana sda

Upload: l-sigar-canggih-ranesa

Post on 07-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    1/104

    i

    DAFTAR ISI

    Daftar IsiDaftar Tabel

    Daftar Gambar 

    …………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………..

    iiiiii

    LAMPIRAN I  TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR

    1.2.3.4.5.6.

    Umum …………………………………………………………………………Lampiran 1a: Wilayah Sungai (WS) Lintas Negara …………………Lampiran 1b: Wilayah Sungai Lintas Provinsi ………………………Lampiran 1c: Wilayah Sungai Strategis Nasional ………………….Lampiran 1d: Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota …………..Lampiran 1e: Wilayah Sungai Dalam Satu Kabupaten/Kota ……

    111111

    LAMPIRAN II  SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAANSUMBER DAYA AIR

    1.2.3.4.5.

    6.7.

    8.9.10.

    Umum ………………………………………………………………………….Strategi Terpilih ………………………………………………………………Data Dan Informasi Sumber Daya Air ………………………………….Analisis Data ………………………………………………………………….Kawasan yang Berfungsi Sebagai Daerah Resapan Air (DRA) danDaerah Tangkapan Air (DTA) …………………………………………….Zona Pemanfaatan Sumber Air …………………………………………..Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik RencanaPengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai…………………….Analisis Desain Dasar ………………………………………………………Analisis Prakiraan Kelayakan ……………………………………………Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan ………………….

    12815

    1721

    25334042

    LAMPIRAN III TAHAPAN PENINJAUAN DAN EVALUASI RENCANA PENGELOLAAN

    SUMBER DAYA AIR

    1.2.3.

    Umum ………………………………………………………………………….Persyaratan Peninjauan dan Evaluasi ………………………………… Tahapan Peninjauan dan Evaluasi ……………………………………..

    111

    LAMPIRAN IV  FORMAT DAN NASKAH PENYAJIAN

    1.2.

    3.

    Pelaporan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air ………………….Format Sampul Depan Penyajian Rencana Pengelolaan SumberDaya Air ………………………………………………………………………..Sistematika Penulisan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air ….

    123

    Halaman: 

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    2/104

    ii

    DAFTAR TABEL  

     Tabel 1.1

     Tabel 1.2

     Tabel 1.3

     Tabel 1.4

     Tabel 1.5

     Tabel 2.1 Tabel 2.2

     Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13

     Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16

     Tabel 2.17

     Tabel 2.18

     Tabel 2.19

     Tabel 2.20

     Tabel 2.21 Tabel 2.22

    Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang Dalam PKM Tahap I Dan PKM

     Tahap II WS Lintas Negara …..…………………………………………………………Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang Dalam PKM Tahap I Dan PKM Tahap II WS Lintas Provinsi ..………………………………………………………….Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang Dalam PKM Tahap I Dan PKM Tahap II WS Strategis Nasional ………………………………………………………Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang Dalam PKM Tahap I Dan PKM Tahap II WS Lintas Kabupaten/Kota ………………………………………………..Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang Dalam PKM Tahap I Dan PKM Tahap II WS Dalam Satu Kabupaten/Kota ………………………………………. Jumlah Air Yang Dapat Disuplai Pada Wilayah Sungai.……………………….Sumber-Sumber dan Tampungan Air Yang Telah Dimanfaatkan …………….

    Sumber-Sumber dan Tampungan Air Yang Dapat Dimanfaatkan ……………Potensi Sumber Daya Air Untuk Pengembangan ………………………………….Skala Peta Untuk Pengukuran Topografi ……………………………………………Penyelidikan Geologi Dan Geoteknik …………………………………………………Analisis Konservasi Sumber Daya Air ……………………………………………….Analisis Pendayagunaan Sumber Daya Air …………………………………………Analisis Pengendalian Daya Rusak Air ………………………………………………Analisis Sistem Informasi Sumber Daya Air ………………………………………..Analisis Pemberdayaan dan Pengawasan …………………………………………..Variabel, Kriteria dan Klasifikasi Penentuan Daerah Resapan Air (DRA) …Variabel dan Kriteria Batas Imbuhan/Luahan Serta Lepasan Air ……………

    Variabel, Kriteria dan Klasifikasi Penentuan Daerah Tangkapan Air ……...Variabel dan Kriteria Penentuan Zona Pemanfaatan Sumber Air …………..Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik Aspek Konservasi SumberDaya Air ……………………………………….……………………………………………Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik Aspek PendayagunaanSumber Daya Air ………………………………………………………………………….Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik Aspek Pengendalian DayaRusak Air ……………………………………….…………………………………………..Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik Aspek Sistem InformasiSumber Daya Air ………………………………………………………………………….Konsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik Aspek Pemberdayaan Dan

    Pengawasan ........................…………………………………………………………..Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi …………………………………………Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan Rencana PengelolaanSumber Daya Air Wilayah Sungai …………………………………………………. 

    4

    5

    5

    4

    499

    1011141415151617171819

    1923

    26

    29

    30

    31

    3142

    43

    Halaman: 

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    3/104

    iii

    DAFTAR GAMBAR 

    Gambar 1.1

    Gambar 1.2

    Gambar 1.3

    Gambar 1.4

    Gambar 1.5

    Gambar 1.6

    Gambar 2.1

    Gambar 2.2Gambar 2.3Gambar 3.1

    Bagan Alir Tatacara Penyusunan Dan Prosedur Penetapan RencanaPengelolaan Sumber Daya Air ……………………………………………………….

    Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Lintas Negara ………………………………………………………Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWS Lintas Provinsi ……………………………………………….…………………….Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Strategis Nasional …………………………………………………Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota ………………………………………….Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Dalam Satu Kabupaten/Kota …………………………………..Peta Daerah Resapan Air Wilayah Sungai ………………………………………

    Peta Daerah Tangkapan Air Wilayah Sungai …………………………………….Zona Pemanfaatan Sumber Air Pada Wilayah Sungai ………………………….Bagan Alir Peninjauan Dan Evaluasi Terhadap Rencana PengelolaanSumber Daya Air ………………………………………………………………………..

    2

    7

    8

    8

    8

    8

    2024

    2

    Halaman: 

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    4/104

    1

    TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    1.  UMUM

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air (SDA) disusun setelahpola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai telah ditetapkanatau dalam proses penetapan. Hal tersebut dilakukan denganpertimbangan bahwa tidak terjadi perubahan kondisi dan permasalahanpada wilayah sungai yang bersangkutan, jika sesuatu hal, misalnyaterjadi bencana alam yang menyebabkan terjadinya perubahan kondisiwilayah sungai disertai dengan munculnya berbagai permasalahan barupada wilayah sungai yang bersangkutan maka perlu dilakukan perbaikanatau revisi terhadap rancangan pola pengelolaan sumber daya air yangtelah disusun.

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air disusun secara terpadupada setiap wilayah sungai berdasarkan strategi pengelolaan sumberdaya air yang dipilih dari alternatif strategi yang terdapat dalam polapengelolaan sumber daya air. Strategi tersebut dipilih oleh wadahkoordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yangbersangkutan, tahapan ini merupakan langkah awal yang memiliki nilaistrategis dalam penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air.

    Berdasarkan uraian di atas maka secara umum tahapan yang ditetapkandalam penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya airmeliputi :1) inventarisasi sumber daya air;2) penyusunan; dan3) penetapan rencana pengelolaan sumber daya air.

    Pada tahap inventarisasi sumber daya air dan tahap penyusunanrencana pengelolaan sumber daya air dilakukan secara terkoordinasidengan instansi yang terkait, masyarakat dan dunia usaha melaluikonsultasi publik untuk menjaring masukan, permasalahan, dan/ataukeinginan dari para pemilik kepentingan.

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telah dibahas,diserahkan kepada menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai

    dengan kewenangannya dalam pengelolaan wilayah sungai untukditetapkan.

    Dengan mengingat ruang lingkup inventarisasi sumber daya air besertaanalisis datanya mencakup berbagai sektor terkait sumber daya air sertaproses penyusunannya yang melibatkan berbagai pihak yangberkepentingan maka diperlukan waktu maksimal 2 (dua) tahun untukmenyusun rencana pengelolaan sumber daya air.

    Setelah rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan,maka instansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnyadiharuskan melakukan sosialisasi kepada para pemilik kepentingan.

    Bagan alir tata cara penyusunan rencana pengelolaan sumber daya airdiuraikan pada gambar 1.1 berikut.

    LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM 

    NOMOR  : 02/PRT/M/2013 TANGGAL : 5 Maret 2013 TENTANG : PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA

    PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    5/104

    2

    Hasil Analisis:1. Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air2. Peta zona pemanfaatan sumber air3. Konse Matrik U a a Fisik dan U a a Nonfisik 

    Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya AirSkenario, Strategi Dan Kebijakan Operasional

    Pemilihan Strategi

    Dipilih Oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber

    Daya Air WS 

    Desain Dasar Dan Prakiraan kelayakan Upaya Fisik Dan Upaya NonfisikSubstansi Muatan Dilengkapi:1. Desain Dasar:

    -  Desain dasar upaya fisik;-  Desain dasar upaya nonfisik;

    2. Prakiraan kelayakan, berupa: prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis

    Gambar 1.1  Bagan Alir Tata Cara Penyusunan dan Prosedur PenetapanRencana Pengelolaan Sumber Daya Air

     Tidak

    Ada

    Strategi Terpilih 

    TAHAP IIPENYUSUNAN

    TAHAP IIIPENETAPAN

    Pengumpulan Data Dan Informasi Sumber Daya Air 

    Rencana Pen elolaan Sumber Da a Air

    PKM Tahap II 

    PKM Taha I

    Proses Penetapan

    TAHAP IINVENTARISASISUMBER DAYA AIR

    Peninjauan Kembali &Penjelasan/Klarifikasi

    Pen umuman Terbuka Rancan an Rencana Pen elolaan SDA 

    Analisis Data

    Konsultasi Tim Teknis 

    Pembahasan Hasil PKM I oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

    Konsultasi Tim Teknis 

    Pembahasan Hasil PKM II oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

    Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

    Konsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan  

    Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirMatrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan

    Pertimbangan Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA

    KeberatanMasyarakat

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    6/104

     

    LAMPIRAN I

    BAGIAN A

     TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    WILAYAH SUNGAI LINTAS NEGARA

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    7/104

    1

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintasnegara disusun oleh unit pelaksana teknis yang membidangi sumber dayaair wilayah sungai lintas negara yang bersangkutan, yaitu Balai Besar/BalaiWilayah Sungai melalui konsultasi publik dengan instansi teknis dan unsurmasyarakat terkait dengan tahapan sebagai berikut:

    1)  Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya AirPola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan pada wilayahsungai, berisi tentang tujuan pengelolaan sumber daya air, dasarpertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, beberapa skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihanstrategi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan operasional untukmelaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    2) 

    Pemilihan StrategiStrategi pengelolaan sumber daya air dipilih dari alternatif strategi yangterdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air yang paling mendekatikondisi 20 (dua puluh) tahun yang akan datang sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipergunakan (ekonomi, politik dan perubahan iklim).

    Pemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungailintas negara dilakukan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber dayaair pada wilayah sungai lintas negara. Strategi terpilih dituangkan dalambentuk berita acara/surat persetujuan yang ditanda tangani oleh Ketuadan Sekretaris wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayah

    sungai lintas negara.Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas negara tidak atau belum terbentuk, maka pemilihanstrategi untuk wilayah sungai lintas negara dilakukan oleh menteribersama gubernur dengan melibatkan bupati/walikota dan instansiterkait. Hasil pemilihan strategi diatas dituangkan dalam bentuk beritaacara/surat persetujuan ditandatangani oleh menteri.

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan sertamenyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.

    Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan tinjauanterhadap:- kecenderungan pertumbuhan ekonomi nasional, provinsi,

    kabupaten/kota pada wilayah sungai yang bersangkutan;- kecenderungan pertumbuhan anggaran Pemerintah, pemerintah

    provinsi dan pemerintah kabupaten/kota pada wilayah sungai yangbersangkutan;

    - kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait denganpengelolaan sumber daya air secara nasional dan pemerintah daerah

    pada wilayah sungai yang bersangkutan;- kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan- kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    8/104

    2

    Strategi terpilih oleh wadah koordinasi pengelola sumber daya air harusdibuatkan berita acara dan pengesahan yang di tanda tangani oleh ketuadan sekretaris wadah koordinasi.Dalam hal wadah koordinasi belum terbentuk maka dapat diproses

    mengikuti ketentuan dalam lampiran I bagian a, lampiran I bagian b,lampiran I bagian c, lampiran I bagian d dan lampiran I bagian e.

    3)  Pengumpulan Data dan Informasi Sumber Daya AirInventarisasi sumber daya air ditujukan untuk mengumpulkan data daninformasi sumber daya air sebagai dasar penyusunan rencanapengelolaan sumber daya air serta dilakukan pada setiap wilayah sungaidi seluruh wilayah Indonesia, antara lain berupa data:

    1.  Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis;

    2.  Kuantitas dan kualitas sumber daya air (kuantitas sumber daya air,termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan dan kebutuhan, sertakontinuitas sumber daya air. Kualitas sumber daya air, mencakupparameter fisik, kimia dan biologi);

    3.  Kondisi lingkungan hidup yang terkait dengan sumber daya air(kondisi daerah tangkapan air, tingkat erosi, daerah rawan banjir,keanekaragaman hayati pada sumber air, kondisi daerah resapan airdan kondisi sanitasi lingkungan);

    4.  Potensi yang terkait dengan sumber daya air (misalnya: potensi untukpengembangan irigasi, industri, perkotaan, ketenagaan danpariwisata);

    5.  Sumber air dan prasarana sumber daya air (termasuk jenis,kapasitas, jumlah, lokasi dan kondisinya);

    6.  Kelembagaan pengelolaan sumber daya air; dan

    7.  Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkait dengan sumber dayaair.

    Pengumpulan data dan informasi sumber daya air diperoleh dengan cara:

    1.  Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait; dan2.  Pengumpulan data primer seperti, diskusi dan wawancara dengan

    para pemilik kepentingan, pengukuran topografi, penyelidikan geologitanah diperoleh dengan survei dan investigasi di lokasi daerah yangakan dilaksanakan upaya fisik.

    4)  Analisis DataAnalisis data digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusundesain dasar dan prakiraan kelayakan dari upaya fisik dan nonfisikdalam pengelolaan sumber daya air selama 20 (dua puluh) tahunkedepan.

    Seluruh data yang digunakan dalam penyusunan pola pengelolaansumber daya air dan data tambahan pada tahun terakhir pada saatpenyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air serta data-

    data baru yang lebih rinci/detail tingkat kedalamannya akan dianalisis

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    9/104

    3

    sesuai dengan 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air dan 2(dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air.

    Adapun 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air, yaitu:1.  Konservasi sumber daya air;

    2.  Pendayagunaan sumber daya air; dan3.  Pengendalian daya rusak air.

    Sedangkan 2 (dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air, yaitu:1.  Sistem informasi sumber daya air; dan2.  Pemberdayaan dan pengawasan.

    Hasil analisis data ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun:  (1)Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air; (2) Peta ZonaPemanfaatan Sumber Air; dan (3) Konsep Matrik Upaya Fisik dan UpayaNonfisik.

    5) 

    Konsultasi Tim TeknisPeta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air, Peta zonaPemanfaatan Sumber Air dan Konsep Matrik Upaya Fisik dan UpayaNonfisik dikonsultasikan kepada Tim Teknis Direktorat Jenderal SumberDaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

    6)  Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IPertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap I adalah kegiatan untukmenampung aspirasi para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaansumber daya air.Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyusunan rancangan

    rencana pengelolaan sumber daya air dimaksudkan untuk menjaringmasukan, permasalahan dan/atau keinginan dari para pemilikkepentingan untuk diolah dan dituangkan menjadi masukan dalamproses penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air.Dalam penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air,PKM Tahap I dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    Mengingat materi PKM Tahap I terlalu luas cakupannya serta denganpertimbangan pembahasan materi dalam PKM Tahap I yang lebih

    terarah, maka jika diperlukan, dalam pertemuan dibuat kelompokdiskusi, sebagai berikut :a.  kelompok konservasi sumber daya air yang membahas data dan

    informasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek konservasi sumber daya air;

    b.  kelompok pendayagunaan sumber daya air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pendayagunaan sumber daya air; dan

    c.  kelompok pengendalian daya rusak air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pengendalian daya rusak air;

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dilaksanakan untukmenyampaikan:

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    10/104

    4

    1.  Strategi terpilih yang telah dilaksanakan oleh wadah koordinasipengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    2.  Hasil inventarisasi/pengumpulan data dan informasi sumber daya air;3.  Hasil analisis data yang telah dikonsultasikan dengan tim teknis; dan

    4. 

    Peta kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air dan daerahtangkapan air, peta zona pemanfaatan sumber air dan konsep matrikupaya fisik dan upaya nonfisik.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam analisis data dan penyusunan rancangan awalrencana pengelolaan sumber daya air. 

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dapat dilaksanakan

    lebih dari 1 (satu) kali pertemuan yang disesuaikan dengan luas wilayahsungai dan kompleksitas permasalahan pada masing-masing wilayahsungai.

    Peserta yang diundang dalam PKM Tahap I dan PKM Tahap II adalahpara pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air yangbersangkutan beserta wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai yang bersangkutan, seperti diuraikan dalam tabel 1.1.

    Tabel 1.1 Para Pemilik Kepentingan Yang Diundang DalamPKM Tahap I dan PKM Tahap II WS Lintas Negara

    No. Instansi, Lembaga

    1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.

    32.33.

    Direktorat Jenderal Sumber Daya AirBalai Besar/Balai Wilayah SungaiBalai Pengelolaan Daerah Aliran SungaiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah ProvinsiBadan Penanggulangan Bencana ProvinsiBadan/Dinas Provinsi yang membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum/Bidang Sumber Daya Air ProvinsiDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya ProvinsiBalai Pengelolaan Sumber Daya Air ProvinsiDinas Kehutanan ProvinsiDinas Pertanian ProvinsiDinas Perkebunan ProvinsiDinas Perhubungan ProvinsiDinas Perindustrian ProvinsiDinas Pertambangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral ProvinsiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/KotaBadan Penanggulangan Bencana Kabupaten/KotaBadan/Dinas Kabupaten/kota Yang Membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum/Bidang Sumber Daya Air Kabupaten/KotaDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya Kabupaten/KotaPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/KotaDinas Kehutanan Kabupaten/KotaDinas Pertanian Kabupaten/KotaDinas Perkebunan Kabupaten/KotaDinas Perhubungan Kabupaten/KotaDinas Perindustrian Kabupaten/KotaDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/KotaPakar Pengelolaan Sumber Daya Air/Perguruan TinggiOrganisasi Masyarakat Pengguna AirOrganisasi Usaha Industri Pengguna AirLembaga Swadaya Masyarakat Terkait Sumber Daya Air.

    Lembaga Masyarakat AdatInstitusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di TingkatProvinsi, Kabupaten/Kota

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    11/104

    5

    7)  Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IKonsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik yang sudah diperbaiki

    sesuai dengan masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis danPKM Tahap I, dibahas oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional.

    8)  Desain Dasar dan Prakiraan KelayakanRancangan rencana pengelolaan sumber daya air memuat upaya fisikdan upaya nonfisik. Upaya fisik dan upaya nonfisik dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan.

    Desain dasar upaya fisik paling sedikit memuat:a.  lokasi;b.  tata letak;

    c.  perkiraan tipe dan ukuran bangunan;d.  ketersediaan bahan bangunan; dane.  lokasi buangan bahan galian dan sumber bahan timbunan.

    Dalam menyusun desain dasar upaya fisik diperlukan pengukurantopografi dan penyelidikan geoteknik pada lokasi bangunan yangdirencanakan.

    Desain dasar upaya nonfisik paling sedikit memuat:a.  jenis kegiatan;b.  lokasi; danc.  waktu pelaksanaan.

    Setelah dilakukan penyusunan desain dasar upaya fisik dan upayanonfisik, dilakukan perhitungan prakiraan kelayakan. Prakiraankelayakan meliputi:a.  prakiraan biaya untuk upaya fisik dan upaya nonfisik; danb.  prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis.

    9)  Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirSeluruh upaya fisik dan upaya nonfisik yang telah dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan, dituangkan dalam Konsep MatrikDasar Penyusunan Program dan Kegiatan.

    10) Konsultasi Tim TeknisKonsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan dikonsultasikankepada Tim Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, KementerianPekerjaan Umum.

    11) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IIPertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap II dilaksanakan untukmenyampaikan hasil Analisis Desain Dasar dan Pra Kelayakan sertaKonsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan dari

    pengelolaan sumber daya air selama 20 (dua puluh) tahun ke depan.Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilik

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    12/104

    6

    kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam menyusun Rancangan Rencana PengelolaanSumber Daya Air yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

    PKM Tahap II dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan yangdisesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    12) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IIRancangan rencana pengelolaan sumber daya air termasuk KonsepMatrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan yang sudah diperbaikisesuai masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis dan PKM TahapII, dibahas oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional.

    13) Pengumuman Terbuka Rancangan Rencana Pengelolaan SumberDaya Air

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai mengumumkan secara terbukarancangan rencana pengelolaan sumber daya air dengan muatanminimal berupa matrik dasar penyusunan program dan kegiatan kepadamasyarakat melalui pertimbangan wadah koordinasi pengelolaansumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan. Pengumumanterbuka dilaksanakan melalui media massa, media elektronik dan papanpengumuman Balai Besar/Balai Wilayah Sungai yang bersangkutan.

    Masyarakat berhak menyatakan keberatan dan memberikan

    masukan/saran terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber dayaair yang diumumkan, secara tertulis yang ditujukan kepada BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai dengan identitas dan alamat pengirim yang jelas.

    Dalam pengumuman dicantumkan batas waktu pengajuankeberatan/masukan/saran oleh masyarakat. Batas waktu pengajuankeberatan/masukan/saran adalah 30 (tiga puluh) hari kerja terhitungsejak diumumkan. Apabila setelah batas waktu yang ditetapkan tersebutdi atas tidak ada pernyataan keberatan/masukan/saran darimasyarakat, Balai Besar/Balai Wilayah Sungai melanjutkan ke Tahap III yaitu Tahap Penetapan.

    14) Keberatan Masyarakat, Peninjauan Kembali dan Penjelasan/Klarifikasi

    Keberatan/masukan/saran masyarakat terhadap rancangan rencanapengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbukaditujukan kepada Balai Besar/Balai Wilayah Sungai. Keberatan/masukan/saran dapat dipertimbangkan oleh Balai Besar/Balai WilayahSungai untuk dilakukan peninjauan.

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai akan memberikanpenjelasan/klarifikasi terhadap keberatan/masukan/saran tersebutpaling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejakkeberatan/masukan/saran masyarakat diterima. Setelah diberikan

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    13/104

    7

    penjelasan/klarifikasi, selanjutnya dilakukan proses penetapan melaluipertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayahsungai yang bersangkutan.

    Dalam hal tidak ada keberatan masyarakat terhadap rancangan rencana

    pengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbuka,maka dilanjutkan dengan proses penetapan.

    15) Proses PenetapanSetelah keberatan/masukan/saran masyarakat diselesaikan oleh BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai, penetapan rancangan rencana pengelolaansumber daya air dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

    a. rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas dalamDewan Sumber Daya Air Nasional untuk mendapatkan pertimbangan;

    b. dalam memberikan pertimbangan, Dewan Sumber Daya Air Nasional

    mengikut sertakan bupati/walikota dan gubernur yang bersangkutan;dan

    c. rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telahmendapatkan pertimbangan dari Dewan Sumber Daya Air Nasionaldisampaikan oleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai kepada menteriuntuk ditetapkan menjadi rencana pengelolaan sumber daya airwilayah sungai lintas negara.

    Gambar 1.2. Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana PengelolaanSumber Daya Air Wilayah Sungai Lintas Negara

    Setelah rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan,maka instansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya

    diharuskan melakukan sosialisasi kepada para pemilik kepentingan.

    Dewan SumberDaya Air Nasional

    MemberikanPertimbangan Turut Serta:

    Bupati/Walikota,Gubernur pada

    WS yangbersangkutan

    BalaiBesar/Balai

    Wilayah SungaiMenyampaikan

    RancanganRencanaPSDA WS

    Menteri

    PenetapanRencana 

    PSDA WS 

    Balai Besar/Balai Wilayah

    Sungai MenyusunRancangan RencanaPSDA WS

    Proses penyusunan sampaidengan peninjauan keberatan

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    14/104

     

    LAMPIRAN I

    BAGIAN B

     TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    WILAYAH SUNGAI LINTAS PROVINSI

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    15/104

      1

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintasprovinsi disusun oleh unit pelaksana teknis yang membidangi sumber dayaair wilayah sungai lintas provinsi yang bersangkutan, yaitu Balai

    Besar/Balai Wilayah Sungai, melalui konsultasi publik dengan instansiteknis dan unsur masyarakat terkait dengan tahapan sebagai berikut:

    1)  Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya AirPola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan pada wilayahsungai, berisi tentang tujuan pengelolaan sumber daya air, dasarpertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, beberapa skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihanstrategi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan operasional untukmelaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    2)  Pemilihan Strategi

    Strategi pengelolaan sumber daya air dipilih dari alternatif strategi yangterdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air yang paling mendekatikondisi 20 (dua puluh) tahun yang akan datang sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipergunakan (ekonomi, politik dan perubahan iklim).

    Pemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungailintas provinsi dilakukan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas provinsi. Strategi terpilih dituangkandalam bentuk berita acara/surat persetujuan yang ditanda tangani olehKetua dan Sekretaris wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai lintas provinsi.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas provinsi tidak atau belum terbentuk, maka pemilihanstrategi pola pengelolaan sumber daya air dilakukan oleh menteribersama gubernur dan bupati/walikota yang terkait dengan wilayahsungai yang bersangkutan dengan melibatkan instansi terkait. Hasilpemilihan strategi tersebut dituangkan dalam berita acara/suratpersetujuan ditanda tangani oleh menteri bersama gubernur danbupati/walikota.

    Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan tinjauanterhadap:- kecenderungan pertumbuhan ekonomi nasional, provinsi,

    kabupaten/kota pada wilayah sungai yang bersangkutan;- kecenderungan pertumbuhan anggaran Pemerintah, pemerintah

    provinsi dan pemerintah kabupaten/kota pada wilayah sungai yangbersangkutan;

    - kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait denganpengelolaan sumber daya air secara nasional dan pemerintah daerahpada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan- kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    16/104

      2

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan sertamenyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.

    3) 

    Pengumpulan Data dan Informasi Sumber Daya AirInventarisasi sumber daya air ditujukan untuk mengumpulkan data daninformasi sumber daya air sebagai dasar penyusunan rencanapengelolaan sumber daya air serta dilakukan pada setiap wilayah sungaidi seluruh wilayah Indonesia, antara lain berupa data:

    1.  Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis;

    2.  Kuantitas dan kualitas sumber daya air (kuantitas sumber daya air,termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan dan kebutuhan, sertakontinuitas sumber daya air. Kualitas sumber daya air, mencakupparameter fisik, kimia dan biologi);

    3.  Kondisi lingkungan hidup yang terkait dengan sumber daya air(kondisi daerah tangkapan air, tingkat erosi, daerah rawan banjir,keanekaragaman hayati pada sumber air, kondisi daerah resapan airdan kondisi sanitasi lingkungan);

    4.  Potensi yang terkait dengan sumber daya air (misalnya: potensi untukpengembangan irigasi, industri, perkotaan, ketenagaan danpariwisata);

    5.  Sumber air dan prasarana sumber daya air (termasuk jenis,kapasitas, jumlah, lokasi dan kondisinya);

    6.  Kelembagaan pengelolaan sumber daya air; dan

    7.  Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkait dengan sumber dayaair.

    Pengumpulan data dan informasi sumber daya air diperoleh dengan cara:

    1.  Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait; dan

    2.  Pengumpulan data primer seperti diskusi dan wawancara dengan parapemilik kepentingan, pengukuran topografi, penyelidikan geologitanah diperoleh dengan survei dan investigasi di lokasi daerah yangakan dilaksanakan upaya fisik.

    4) Analisis DataAnalisis data digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusundesain dasar dan prakiraan kelayakan dari upaya fisik dan upayanonfisik dalam pengelolaan sumber daya air selama 20 (dua puluh)tahun kedepan.

    Seluruh data yang digunakan dalam penyusunan pola pengelolaansumber daya air dan data tambahan pada tahun terakhir pada saatpenyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air serta data-data baru yang lebih rinci/detail tingkat kedalamannya akan dianalisissesuai dengan 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air dan 2

    (dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    17/104

      3

    Adapun 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air, yaitu:1. Konservasi sumber daya air;2. Pendayagunaan sumber daya air; dan3. Pengendalian daya rusak air.

    Sedangkan 2 (dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air, yaitu:1. Sistem informasi sumber daya air; dan2. Pemberdayaan dan pengawasan.

    Hasil analisis data ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun: (1)Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air; (2) Peta ZonaPemanfaatan Sumber Air; dan (3) Konsep Matrik Upaya Fisik dan UpayaNonfisik.

    5)  Konsultasi Tim TeknisPeta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air, Peta zona

    Pemanfaatan Sumber Air dan Konsep Matrik Upaya Fisik dan UpayaNonfisik dikonsultasikan kepada Tim Teknis Direktorat Jenderal SumberDaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

    6)  Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IPertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap I adalah kegiatan untukmenampung aspirasi para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaansumber daya air.

    Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyusunan rancanganrencana pengelolaan sumber daya air dimaksudkan untuk menjaring

    masukan, permasalahan dan/atau keinginan dari para pemilikkepentingan untuk diolah dan dituangkan menjadi masukan dalamproses penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air.Dalam penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air,PKM Tahap I dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    Mengingat materi PKM Tahap I yang terlalu luas cakupannya sertadengan pertimbangan pembahasan materi dalam PKM Tahap I yanglebih terarah, maka jika diperlukan, dalam pertemuan dibuat kelompokdiskusi, sebagai berikut :a.  kelompok konservasi sumber daya air yang membahas data dan

    informasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek konservasi sumber daya air;

    b.  kelompok pendayagunaan sumber daya air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pendayagunaan sumber daya air; dan

    c.  kelompok pengendalian daya rusak air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pengendalian daya rusak air.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    18/104

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    19/104

      5

    Tabel 1.2. Para Pemilik Kepentingan yang diundang dalam PKMTahap I dan PKM Tahap II WS Lintas Provinsi

    No. Instansi, Lembaga1.2.3.

    4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.

    Direktorat Jenderal Sumber Daya AirBalai Besar/Balai Wilayah SungaiBalai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ProvinsiBadan Penanggulangan Bencana ProvinsiBadan/Dinas Provinsi yang membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum /Bidang Sumber Daya Air ProvinsiDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya ProvinsiBalai Pengelolaan Sumber Daya Air ProvinsiDinas Kehutanan ProvinsiDinas Pertanian ProvinsiDinas Perkebunan ProvinsiDinas Perhubungan ProvinsiDinas Perindustrian ProvinsiDinas Pertambangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral ProvinsiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/KotaBadan Penanggulangan Bencana Kabupaten/KotaBadan/Dinas Kabupaten/kota Yang Membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum/Bidang Sumber Daya Air Kabupaten/KotaDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya Kabupaten/KotaPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/KotaDinas Kehutanan Kabupaten/KotaDinas Pertanian Kabupaten/KotaDinas Perkebunan Kabupaten/KotaDinas Perhubungan Kabupaten/KotaDinas Perindustrian Kabupaten/KotaDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/KotaPakar Pengelolaan Sumber Daya Air/Perguruan TinggiOrganisasi Masyarakat Pengguna AirOrganisasi Usaha Industri Pengguna AirLembaga Swadaya Masyarakat Terkait Sumber Daya AirLembaga Masyarakat AdatInstitusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di TingkatProvinsi, Kabupaten/Kota

    7) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IKonsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik yang sudah diperbaikisesuai dengan masukan dari hasil konsultasi dengan tim teknis dan PKM Tahap I, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya AirWilayah Sungai Lintas Provinsi.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas provinsi tidak atau belum terbentuk, maka rancanganrencana pengelolaan sumber daya air dibahas bersama oleh gubernur

    masing-masing dengan melibatkan bupati/walikota yang bersangkutan.

    8) Desain Dasar dan Prakiraan KelayakanRancangan rencana pengelolaan sumber daya air memuat upaya fisikdan upaya nonfisik. Upaya fisik dan upaya nonfisik dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan.

    Desain dasar upaya fisik paling sedikit memuat:a.  lokasi;b.  tata letak;c.  perkiraan tipe dan ukuran bangunan;

    d.  ketersediaan bahan bangunan; dane.  lokasi buangan bahan galian dan sumber bahan timbunan.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    20/104

      6

    Dalam menyusun desain dasar upaya fisik diperlukan pengukurantopografi dan penyelidikan geoteknik pada lokasi bangunan yangdirencanakan.

    Desain dasar upaya nonfisik paling sedikit memuat:

    a.  jenis kegiatan;b.  lokasi; danc.  waktu pelaksanaan.

    Setelah dilakukan penyusunan desain dasar upaya fisik dan upayanonfisik, dilakukan perhitungan prakiraan kelayakan. Prakiraankelayakan meliputi:a.  prakiraan biaya untuk upaya fisik dan upaya nonfisik; danb.  prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis.

    9) Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

    Seluruh upaya fisik dan upaya nonfisik yang telah dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan, dituangkan dalam Konsep MatrikDasar Penyusunan Program dan Kegiatan.

    10) Konsultasi Tim TeknisKonsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan  dikonsultasikankepada Tim Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, KementerianPekerjaan Umum.

    11) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IIPertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap II dilaksanakan untukmenyampaikan analisis desain dasar dan pra kelayakan serta konsepmatrik dasar penyusunan program dan kegiatan dari pengelolaansumber daya air selama 20 (dua puluh) tahun ke depan.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam menyusun rancangan rencana pengelolaansumber daya air yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

    PKM Tahap II dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    12) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IIRancangan rencana pengelolaan sumber daya air termasuk KonsepMatrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan yang sudah diperbaikisesuai masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis dan PKM TahapII, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah SungaiLintas Provinsi.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    21/104

      7

    13) Pengumuman Terbuka Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber DayaAir

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai mengumumkan secara terbukarancangan rencana pengelolaan sumber daya air dengan muatan

    minimal berupa matrik dasar penyusunan program dan kegiatan kepadamasyarakat. Pengumuman terbuka dilaksanakan melalui media massa,media elektronik dan papan pengumuman Balai Besar/Balai WilayahSungai yang bersangkutan.

    Masyarakat berhak menyatakan keberatan dan memberikanmasukan/saran terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber dayaair yang diumumkan, secara tertulis yang ditujukan kepada BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai dengan identitas dan alamat pengirim yang jelas.

    Dalam pengumuman dicantumkan batas waktu pengajuan

    keberatan/masukan/saran oleh masyarakat. Batas waktu pengajuankeberatan/masukan/saran adalah 30 (tiga puluh) hari kerja terhitungsejak diumumkan. Apabila setelah batas waktu yang ditetapkan tersebutdi atas tidak ada pernyataan keberatan/masukan/saran darimasyarakat, Balai Besar/Balai Wilayah Sungai melanjutkan ke Tahap III yaitu Tahap Penetapan.

    14) Keberatan Masyarakat, Peninjauan Kembali dan Penjelasan /Klarifikasi

    Keberatan/masukan/saran masyarakat terhadap rancangan rencana

    pengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbukaditujukan kepada Balai Besar/Balai Wilayah Sungai. Keberatan/masukan/saran dapat dipertimbangkan oleh Balai Besar/Balai WilayahSungai untuk dilakukan peninjauan.

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai akan memberikanpenjelasan/klarifikasi terhadap keberatan/masukan/saran tersebutpaling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejakkeberatan/masukan/saran masyarakat diterima. Setelah diberikanpenjelasan/klarifikasi, selanjutnya dilakukan proses penetapan melaluipertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayahsungai yang bersangkutan.

    Dalam hal tidak ada keberatan masyarakat terhadap rancangan rencanapengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbuka,maka dilanjutkan dengan proses penetapan melalui pertimbangan wadahkoordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yangbersangkutan.

    15) Prosedur PenetapanSetelah keberatan/masukan/saran masyarakat diselesaikan oleh BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai, penetapan rancangan rencana pengelolaansumber daya air dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    22/104

      8

    a. rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas dalam wadahkoordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintasprovinsi untuk mendapatkan pertimbangan.

    b. dalam memberikan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungailintas provinsi melakukan konsultasi dengan gubernur yangbersangkutan.

    c.  rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telah mendapatpertimbangan dari wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air padawilayah sungai lintas provinsi disampaikan oleh Balai Besar/BalaiWilayah Sungai kepada menteri untuk ditetapkan menjadi rencanapengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintas provinsi.

    d.  dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas provinsi tidak atau belum terbentuk, rancangan rencana

    pengelolaan sumber daya air dibahas bersama oleh gubernur masing-masing dengan melibatkan bupati/walikota yang bersangkutan. 

    Gambar 1.3. Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan SDAWS Lintas Provinsi 

    Setelah rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan, makainstansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya diharuskanmelakukan sosialiasi kepada para pemilik kepentingan.

    Wadah KoordinasiPSDA WS

    MemberikanPertimbangan 

    Gubernur A danGubernur B

    Gubernur A dan Gubernur BMembahas Bersama

    Melibatkan Bupati/Walikota

    BalaiBesar/BalaiWilayah Sungai Menyampaikan

    RancanganRencanaPSDA WS

    Menteri

    PenetapanRencana 

    PSDA WS 

    Ada

     TidakAda

    Konsultasi

    Balai Besar/BalaiWilayah Sungai

    Menyusun RancanganRencana PSDA WS 

    Proses penyusunansampai peninjauan

    keberatan

    WadahKoordinasiPSDA WS

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    23/104

     

    LAMPIRAN I

    BAGIAN C

     TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    WILAYAH SUNGAI STRATEGIS NASIONAL

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    24/104

    1

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai strategisnasional disusun oleh unit pelaksana teknis yang membidangi sumber dayaair wilayah sungai strategis nasional yang bersangkutan, yaitu BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai melalui konsultasi publik dengan instansi

    teknis dan unsur masyarakat terkait dengan tahapan diuraikan sebagaiberikut:

    1) Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya AirPola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan pada wilayahsungai, berisi tentang tujuan pengelolaan sumber daya air, dasarpertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, beberapa skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihanstrategi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan operasional untukmelaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    2)  Pemilihan StrategiStrategi pengelolaan sumber daya air dipilih dari alternatif strategi yangterdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air yang paling mendekatikondisi 20 (dua puluh) tahun yang akan datang sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipergunakan (ekonomi, politik dan perubahan iklim).

    Pemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungaistrategis nasional dilakukan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai strategis nasional. Strategi terpilihdituangkan dalam bentuk berita acara/surat persetujuan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris wadah koordinasi pengelolaan sumber

    daya air wilayah sungai strategis nasional.Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayah sungaistrategis nasional di atas tidak atau belum terbentuk maka beritaacara/surat persetujuan ditanda tangani oleh:

    a.  menteri bersama bupati/walikota untuk wilayah sungai strategisnasional yang berada dalam satu kabupaten/kota; atau

    b.  menteri bersama gubernur untuk wilayah sungai strategis nasional yang lintas kabupaten/kota.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah

    sungai strategis nasional tidak atau belum terbentuk, maka pemilihanstrategi untuk:1)  wilayah sungai strategis nasional yang berada dalam satu

    kabupaten/kota dilakukan oleh menteri bersama bupati/walikotadengan melibatkan instansi terkait; atau

    2)  wilayah sungai strategis nasional yang lintas kabupaten/kotadilakukan oleh menteri bersama gubernur dengan melibatkanbupati/walikota dan instansi terkait.

    Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan tinjauan

    terhadap:

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    25/104

    2

    - kecenderungan pertumbuhan ekonomi nasional, provinsi,kabupaten/kota pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan pertumbuhan anggaran Pemerintah, pemerintahprovinsi dan pemerintah kabupaten/kota pada wilayah sungai yang

    bersangkutan;- kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait denganpengelolaan sumber daya air secara nasional dan pemerintah daerahpada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan- kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan sertamenyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.

    3)  Pengumpulan Data dan Informasi Sumber Daya Air

    Inventarisasi sumber daya air ditujukan untuk mengumpulkan data daninformasi sumber daya air sebagai dasar penyusunan rencanapengelolaan sumber daya air serta dilakukan pada setiap wilayah sungaidi seluruh wilayah Indonesia, antara lain meliputi :

    1. Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis;

    2. Kuantitas dan kualitas sumber daya air (kuantitas sumber daya air,termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan dan kebutuhan, sertakontinuitas sumber daya air. Kualitas sumber daya air, mencakupparameter fisik, kimia dan biologi);

    3. Kondisi lingkungan hidup yang terkait dengan sumber daya air(kondisi daerah tangkapan air, tingkat erosi, daerah rawan banjir,keanekaragaman hayati pada sumber air, kondisi daerah resapan airdan kondisi sanitasi lingkungan);

    4. Potensi yang terkait dengan sumber daya air (misalnya: potensi untukpengembangan irigasi, industri, perkotaan, ketenagaan; danpariwisata);

    5. Sumber air dan prasarana sumber daya air (termasuk jenis,kapasitas, jumlah, lokasi dan kondisinya);

    6. Kelembagaan pengelolaan sumber daya air; dan7. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkait dengan sumber daya

    air.

    Pengumpulan data dan informasi sumber daya air diperoleh dengan cara:

    1. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait; dan

    2. Pengumpulan data primer seperti, diskusi dan wawancara denganpara pemilik kepentingan, pengukuran topografi, penyelidikan geologitanah diperoleh dengan survei dan investigasi di lokasi daerah yangakan dilaksanakan upaya fisik.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    26/104

    3

    4)  Analisis DataAnalisis data digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusundesain dasar dan prakiraan kelayakan dari upaya fisik dan upayanonfisik dalam pengelolaan sumber daya air selama 20 (dua puluh)

    tahun kedepan.Seluruh data yang digunakan dalam penyusunan pola pengelolaansumber daya air dan data tambahan pada tahun terakhir pada saatpenyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air serta data-data baru yang lebih rinci/detail tingkat kedalamannya akan dianalisissesuai dengan 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air dan 2(dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air.

    Adapun 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air, yaitu:1.  Konservasi sumber daya air;2.  Pendayagunaan sumber daya air; dan 

    3. 

    Pengendalian daya rusak air.Sedangkan 2 (dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air, yaitu:1.  Sistem informasi sumber daya air; dan2.  Pemberdayaan dan pengawasan.

    Hasil analisis data ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun:  (1)Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air; (2) Peta ZonaPemanfaatan Sumber Air; dan (3) Konsep Matrik Upaya Fisik Dan UpayaNonfisik.

    5)  Konsultasi Tim Teknis

    Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air, Peta zonaPemanfaatan Sumber Air dan Konsep Matrik Upaya Fisik Dan UpayaNonfisik dikonsultasikan kepada Tim Teknis Direktorat Jenderal SumberDaya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.

    6)  Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IPertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap I adalah kegiatan untukmenampung aspirasi para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaansumber daya air.

    Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyusunan rancangan

    rencana pengelolaan sumber daya air dimaksudkan untuk menjaringmasukan, permasalahan dan/atau keinginan dari para pemilikkepentingan untuk diolah dan dituangkan menjadi masukan dalamproses penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air.Dalam penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air,PKM Tahap I dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    Mengingat materi PKM Tahap I yang terlalu luas cakupannya sertadengan pertimbangan pembahasan materi dalam PKM Tahap I yang

    lebih terarah, maka jika diperlukan, dalam pertemuan dibuat kelompokdiskusi, sebagai berikut :

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    27/104

    4

    a.  kelompok konservasi sumber daya air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek konservasi sumber daya air,

    b.  kelompok pendayagunaan sumber daya air yang membahas data dan

    informasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pendayagunaan sumber daya air.c.  kelompok pengendalian daya rusak air yang membahas data dan

    informasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan upaya nonfisikaspek pengendalian daya rusak air.

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dilaksanakan untukmenyampaikan:1.  Strategi terpilih yang telah dilaksanakan oleh wadah koordinasi

    pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan;2.  Hasil inventarisasi/pengumpulan data dan informasi sumber daya air;3.  Hasil analisis data yang telah dikonsultasikan dengan tim teknis; dan4.  Peta kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air dan daerah

    tangkapan air, peta zona pemanfaatan sumber air, dan konsep matrikupaya fisik dan upaya nonfisik.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam analisis data dan penyusunan rancangan awalrencana pengelolaan sumber daya air. 

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dapat dilaksanakanlebih dari 1 (satu) kali pertemuan, disesuaikan dengan luas wilayahsungai dan kompleksitas permasalahan pada masing-masing wilayahsungai.

    Peserta yang diundang dalam PKM Tahap I dan PKM Tahap II adalahpara pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air yangbersangkutan beserta wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai yang bersangkutan, seperti diuraikan dalam tabel 1.3.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    28/104

    5

    Tabel 1.3. Para Pemilik Kepentingan yang diundang dalamPKM Tahap I dan Tahap II WS Strategis Nasional

    No. Instansi, Lembaga1.2.

    3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.

    19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.

    Direktorat Jenderal Sumber Daya AirBalai Besar/Balai Wilayah Sungai

    Balai Pengelolaan Daerah Aliran SungaiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah ProvinsiBadan Penanggulangan Bencana ProvinsiBadan/Dinas Provinsi yang membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum /Bidang Sumber Daya Air ProvinsiDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya ProvinsiBalai Pengelolaan Sumber Daya Air ProvinsiDinas Kehutanan ProvinsiDinas Pertanian ProvinsiDinas Perkebunan ProvinsiDinas Perhubungan ProvinsiDinas Perindustrian ProvinsiDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/KotaBadan Penanggulangan Bencana Kabupaten/KotaBadan/Dinas Kabupaten/kota yang membidangi Lingkungan Hidup

    Dinas Pekerjaan Umum/Bidang Sumber Daya Air Kabupaten/KotaDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya Kabupaten/KotaPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/KotaDinas Kehutanan Kabupaten/KotaDinas Pertanian Kabupaten/KotaDinas Perkebunan Kabupaten/KotaDinas Perhubungan Kabupaten/KotaDinas Perindustrian Kabupaten/KotaDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/KotaPakar Pengelolaan Sumber Daya Air/Perguruan TinggiOrganisasi Masyarakat Pengguna AirOrganisasi Usaha Industri Pengguna AirLembaga Swadaya Masyarakat terkait sumber daya air.Lembaga Masyarakat AdatInstitusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di TingkatProvinsi, Kabupaten/Kota

    7) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IKonsep Matrik Upaya Fisik dan Upaya Nonfisik yang sudah diperbaikisesuai dengan masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis danPKM Tahap I, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber DayaAir Wilayah Sungai Strategis Nasional.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai strategis nasional tidak atau belum terbentuk, maka rancanganrencana pengelolaan sumber daya air dibahas oleh menteri bersama:

    a.  bupati/walikota untuk wilayah sungai strategis nasional yang beradadalam satu kabupaten/kota; atau

    b.  gubernur dengan melibatkan bupati/walikota yang bersangkutanuntuk wilayah sungai strategis nasional yang lintas kabupaten/kota.

    8) Desain Dasar dan Prakiraan KelayakanRancangan rencana pengelolaan sumber daya air memuat upaya fisikdan upaya nonfisik. Upaya fisik dan upaya nonfisik dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan.

    Desain dasar upaya fisik paling sedikit memuat:

    a.  lokasi;b.  tata letak;c.  perkiraan tipe dan ukuran bangunan;

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    29/104

    6

    d.  ketersediaan bahan bangunan; dane.  lokasi buangan bahan galian dan sumber bahan timbunan.

    Dalam menyusun desain dasar upaya fisik diperlukan pengukurantopografi dan penyelidikan geoteknik pada lokasi bangunan yang

    direncanakan.Desain dasar upaya nonfisik paling sedikit memuat:a.  jenis kegiatan;b.  lokasi; danc.  waktu pelaksanaan.

    Setelah dilakukan penyusunan desain dasar upaya fisik dan upayanonfisik, dilakukan perhitungan prakiraan kelayakan. Prakiraankelayakan meliputi:a.  prakiraan biaya untuk upaya fisik dan nonfisik; danb.  prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis.

    9) Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirSeluruh upaya fisik dan upaya nonfisik yang telah dilengkapi dengandesain dasar dan prakiraan kelayakan, dituangkan dalam Konsep MatrikDasar Penyusunan Program dan Kegiatan.

    10) Konsultasi Tim TeknisKonsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan dikonsultasikan dengan Tim Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, KementerianPekerjaan Umum.

    11) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IIPertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap II dilaksanakan untukmenyampaikan hasil Analisis Desain Dasar dan Pra Kelayakan sertarancangan rencana pengelolaan sumber daya air berupa Konsep MatrikDasar Penyusunan Program dan Kegiatan dari pengelolaan sumber dayaair selama 20 (dua puluh) tahun ke depan.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam menyusun rancangan rencana pengelolaansumber daya air yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

    PKM Tahap II dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah dan kompleksitas permasalahan padamasing-masing wilayah sungai.

    12) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IIRancangan rencana pengelolaan sumber daya air termasuk KonsepMatrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan yang sudah diperbaiki

    sesuai masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis dan PKM TahapII, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah SungaiStrategis Nasional.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    30/104

    7

    13) Pengumuman Terbuka Rancangan Rencana Pengelolaan SumberDaya Air

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai mengumumkan secara terbukarancangan rencana pengelolaan sumber daya air dengan muatan

    minimal berupa matrik dasar penyusunan program dan kegiatan kepadamasyarakat. Pengumuman terbuka dilaksanakan melalui media massa,media elektronik dan papan pengumuman Balai Besar/Balai WilayahSungai yang bersangkutan.

    Masyarakat berhak menyatakan keberatan dan memberikanmasukan/saran terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber dayaair yang diumumkan secara tertulis yang ditujukan kepada BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai dengan identitas dan alamat pengirim yang jelas.

    Dalam pengumuman dicantumkan batas waktu pengajuan

    keberatan/masukan/saran oleh masyarakat. Batas waktu pengajuankeberatan/masukan/saran adalah 30 (tiga puluh) hari kerja terhitungsejak diumumkan. Apabila setelah batas waktu yang ditetapkan tersebutdi atas tidak ada pernyataan keberatan/masukan/saran darimasyarakat, Balai Besar/Balai Wilayah Sungai melanjutkan ke Tahap III yaitu Tahap Penetapan.

    14) Keberatan Masyarakat, Peninjauan Kembali dan Penjelasan/Klarifikasi

    Keberatan/masukan/saran masyarakat terhadap rancangan rencana

    pengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbukaditujukan kepada Balai Besar/Balai Wilayah Sungai. Keberatan/masukan/saran dapat dipertimbangkan oleh Balai Besar/Balai WilayahSungai untuk dilakukan peninjauan.

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai akan memberikanpenjelasan/klarifikasi terhadap keberatan/masukan/saran tersebutpaling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejakkeberatan/masukan/saran masyarakat diterima. Setelah diberikanpenjelasan/klarifikasi, selanjutnya dilakukan proses penetapan melaluipertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayahsungai yang bersangkutan.

    Dalam hal tidak ada keberatan masyarakat terhadap rancangan rencanapengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbuka,maka dilanjutkan dengan proses penetapan melalui pertimbangan wadahkoordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yangbersangkutan.

    15) Proses PenetapanSetelah keberatan/ masukan/saran masyarakat diselesaikan oleh BalaiBesar/Balai Wilayah Sungai, penetapan rancangan rencana pengelolaansumber daya air dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    31/104

    8

    a.  rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas dalamwadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungaistrategis nasional untuk mendapatkan pertimbangan;

    b.  dalam memberikan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai strategis nasional mengikut sertakan bupati/walikota dangubernur yang bersangkutan;

    c.  rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telahmendapatkan pertimbangan dari wadah koordinasi pengelolaansumber daya air pada wilayah sungai strategis nasional disampaikanoleh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai kepada menteri untukditetapkan sebagai rencana pengelolaan sumber daya air wilayahsungai strategis nasional; dan

    d.  dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada

    wilayah sungai strategis nasional tidak atau belum terbentuk,rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas oleh menteribersama:1)  bupati/walikota untuk wilayah sungai strategis nasional yang

    berada dalam satu kabupaten/kota; atau

    2)  gubernur dengan melibatkan bupati/walikota yang bersangkutanuntuk wilayah sungai strategis nasional yang lintaskabupaten/kota.

    Gambar 1.4. Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana PengelolaanSumber Daya Air Wilayah Sungai Strategis Nasional

    Setelah rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan, makainstansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya diharuskan

    melakukan sosialisasi kepada para pemilik kepentingan.

    Wadah KoordinasiPSDA WS

    MemberikanPertimbangan

    bersamaGubernur, Bupati

    /Walikota 

    Menteri

    Membahas BersamaMelibatkan Gubernur,

    Bupati/Walikota

    BalaiBesar/Balai

    Wilayah Sungai Menyampaikan

    RancanganRencana PSDA

    WS

    Menteri

    PenetapanRencana 

    PSDA WS 

    Ada

     Tidakada

    Balai Besar/Balai Wilayah SungaiMenyusun Rancangan

    Rencana PSDA WS 

    Proses penyusunan sampaienin auan keberatan

    WadahKoordinasiPSDA WS

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    32/104

     

    LAMPIRAN I

    BAGIAN D

     TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIRWILAYAH SUNGAI LINTAS KABUPATEN/KOTA

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    33/104

    1

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintaskabupaten/kota disusun oleh dinas yang membidangi sumber daya air padatingkat provinsi yang bersangkutan melalui konsultasi publik dengan

    instansi teknis dan unsur masyarakat terkait dengan tahapan diuraikansebagai berikut:

    1)  Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya AirPola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan pada wilayahsungai, berisi tentang tujuan pengelolaan sumber daya air, dasarpertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, beberapa skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihanstrategi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan operasional untukmelaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    2)  Pemilihan StrategiStrategi pengelolaan sumber daya air dipilih dari alternatif strategi yangterdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air yang paling mendekatikondisi 20 (dua puluh) tahun yang akan datang sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipergunakan (ekonomi, politik dan perubahan iklim).

    Pemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungailintas kabupaten/kota dilakukan oleh wadah koordinasi pengelolaansumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota. Strategiterpilih dituangkan dalam bentuk berita acara/surat persetujuan yangditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris wadah koordinasi pengelolaan

    sumber daya air wilayah sungai lintas kabupaten/kota. Dalam hal wadahkoordinasi di atas belum terbentuk maka berita acara/surat persetujuanditanda tangani oleh gubernur bersama bupati/walikota.

    Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan tinjauanterhadap:- kecenderungan pertumbuhan ekonomi provinsi, kabupaten/kota pada

    wilayah sungai yang bersangkutan;- kecenderungan pertumbuhan anggaran pemerintah provinsi dan

    pemerintah kabupaten/kota pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait denganpengelolaan sumber daya air pemerintah daerah pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan- kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas kabupaten/kota tidak atau belum terbentuk, makapemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air dilakukan olehgubernur bersama bupati/walikota yang terkait dengan wilayah sungai yang bersangkutan dengan melibatkan instansi terkait.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    34/104

    2

    Dinas pada tingkat provinsi pada wilayah sungai lintas kabupaten/kotamemfasilitasi pelaksanaan serta menyiapkan materi sebagai bahandalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam polapengelolaan sumber daya air. 

    3)  Pengumpulan Data dan Informasi Sumber Daya AirInventarisasi sumber daya air ditujukan untuk mengumpulkan data daninformasi sumber daya air sebagai dasar penyusunan rencanapengelolaan sumber daya air serta dilakukan pada setiap wilayah sungaidi seluruh wilayah Indonesia, antara lain meliputi :

    1.  Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis;

    2.  Kuantitas dan kualitas sumber daya air (kuantitas sumber daya air,termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan dan kebutuhan, sertakontinuitas sumber daya air. Kualitas sumber daya air, mencakup

    parameter fisik, kimia dan biologi);3.  Kondisi lingkungan hidup yang terkait dengan sumber daya air(kondisi daerah tangkapan air, tingkat erosi, daerah rawan banjir,keanekaragaman hayati pada sumber air, kondisi daerah resapan airdan kondisi sanitasi lingkungan);

    4.  Potensi yang terkait dengan sumber daya air (misalnya: potensi untukpengembangan irigasi, industri, perkotaan, ketenagaan danpariwisata);

    5.  Sumber air dan prasarana sumber daya air (termasuk jenis,kapasitas, jumlah, lokasi dan kondisinya);

    6.  Kelembagaan pengelolaan sumber daya air; dan7.  Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkait dengan sumber daya

    air.

    Pengumpulan data dan informasi sumber daya air diperoleh dengan cara:

    1.  Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait; dan

    2.  Pengumpulan data primer seperti, diskusi dan wawancara denganpara pemilik kepentingan, pengukuran topografi, penyelidikan geologitanah diperoleh dengan survei dan investigasi di lokasi daerah yangakan dilaksanakan upaya fisik.

    4)  Analisis DataAnalisis data digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menyusundesain dasar dan prakiraan kelayakan dari upaya fisik dan nonfisikdalam pengelolaan sumber daya air selama 20 (dua puluh) tahunkedepan.

    Seluruh data yang digunakan dalam penyusunan pola pengelolaansumber daya air dan data tambahan pada tahun terakhir pada saatpenyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air serta data-data baru yang lebih rinci/detail tingkat kedalamannya akan dianalisis

    sesuai dengan 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air dan 2(dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    35/104

    3

    Adapun 3 (tiga) aspek utama pengelolaan sumber daya air, yaitu:

    1. Konservasi sumber daya air;

    2. Pendayagunaan sumber daya air; dan

    3. Pengendalian daya rusak air.

    Sedangkan 2 (dua) aspek pendukung pengelolaan sumber daya air, yaitu:

    1.  Sistem informasi sumber daya air; dan

    2.  Pemberdayaan dan pengawasan.

    Hasil analisis data ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun: (1)Peta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air; (2) Peta ZonaPemanfaatan Sumber Air; dan (3) Konsep Matrik Upaya Fisik danNonfisik. 

    5)  Konsultasi Tim TeknisPeta Daerah Resapan Air dan Daerah Tangkapan Air, Peta zonaPemanfaatan Sumber Air dan Konsep Matrik Upaya Fisik Dan Nonfisikdikonsultasikan kepada Tim Teknis di tingkat Pemerintah Provinsi. 

    6)  Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap IPertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap I adalah kegiatan untukmenampung aspirasi para pihak yang berkepentingan dalam pengelolaansumber daya air.

    Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam penyusunan rancanganrencana pengelolaan sumber daya air dimaksudkan untuk menjaringmasukan, permasalahan dan/atau keinginan dari para pemilikkepentingan untuk diolah dan dituangkan menjadi masukan dalamproses penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air.Dalam penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air,PKM Tahap I dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan,disesuaikan dengan luas wilayah sungai dan kompleksitas permasalahanpada masing-masing wilayah sungai.

    Mengingat materi PKM Tahap I yang terlalu luas cakupannya sertadengan pertimbangan pembahasan materi dalam PKM Tahap I yang

    lebih terarah, maka jika diperlukan, dalam pertemuan dibuat kelompokdiskusi, sebagai berikut :a.  kelompok konservasi sumber daya air yang membahas data dan

    informasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan nonfisik aspekkonservasi sumber daya air,

    b.  kelompok pendayagunaan sumber daya air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan nonfisik aspekpendayagunaan sumber daya air.

    c.  kelompok pengendalian daya rusak air yang membahas data daninformasi, analisis, desain dasar, upaya fisik dan nonfisik aspek

    pengendalian daya rusak air.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    36/104

    4

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dilaksanakan untukmenyampaikan:1.  Strategi terpilih yang telah dilaksanakan oleh wadah koordinasi

    pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    2. 

    Hasil inventarisasi/pengumpulan data dan informasi sumber daya air;3.  Hasil analisis data yang telah dikonsultasikan dengan tim teknis; dan4.  Peta kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air dan daerah

    tangkapan air, peta zona pemanfaatan sumber air dan konsep matrikupaya fisik dan nonfisik.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam analisis data dan penyusunan rancangan awalrencana pengelolaan sumber daya air. 

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap I dapat dilaksanakanlebih dari 1 (satu) kali pertemuan, disesuaikan dengan luas wilayahsungai dan kompleksitas permasalahan pada masing-masing wilayahsungai.

    Peserta yang diundang dalam PKM Tahap I dan PKM Tahap II adalahpara pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air yangbersangkutan beserta wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai yang bersangkutan, seperti diuraikan dalam tabel 1.4.

    Tabel 1.4. Para Pemilik Kepentingan yang diundang dalam PKMTahap I dan PKM Tahap II WS Lintas Kabupaten/KotaNo. Instansi, Lembaga1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.

    29.30.

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ProvinsiBadan Penanggulangan Bencana ProvinsiBadan/Dinas Provinsi yang membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum /Bidang Sumber Daya Air ProvinsiDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya ProvinsiBalai Pengelolaan Sumber Daya Air ProvinsiDinas Kehutanan ProvinsiDinas Pertanian ProvinsiDinas Perkebunan ProvinsiDinas Perhubungan ProvinsiDinas Perindustrian ProvinsiDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/KotaBadan Penanggulangan Bencana Kabupaten/KotaBadan/Dinas Kabupaten/kota yang membidangi Lingkungan HidupDinas Pekerjaan Umum/Bidang Sumber Daya Air Kabupaten/KotaDinas Pekerjaan Umum/Bidang Cipta Karya Kabupaten/KotaPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/KotaDinas Kehutanan Kabupaten/KotaDinas Pertanian Kabupaten/KotaDinas Perkebunan Kabupaten/KotaDinas Perhubungan Kabupaten/KotaDinas Perindustrian Kabupaten/KotaDinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/KotaPakar Pengelolaan Sumber Daya Air/Perguruan TinggiOrganisasi Masyarakat Pengguna AirOrganisasi Usaha Industri Pengguna AirLembaga Swadaya Masyarakat terkait sumber daya air

    Lembaga Masyarakat AdatInstitusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di TingkatProvinsi, Kabupaten/Kota

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    37/104

    5

    7)  Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IKonsep Matrik Upaya Fisik dan Nonfisik yang sudah diperbaiki sesuaidengan masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis dan PKM Tahap I, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

    Wilayah Sungai Lintas kabupaten/kota.Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai lintas kabupaten/kota tidak atau belum terbentuk, makarancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas oleh gubernurbersama bupati/walikota yang terkait pada wilayah sungaibersangkutan.

    8)  Desain Dasar dan Prakiraan KelayakanRancangan rencana pengelolaan sumber daya air memuat upaya fisikdan nonfisik. Upaya fisik dan nonfisik dilengkapi dengan desain dasardan prakiraan kelayakan.

    Desain dasar upaya fisik paling sedikit memuat:a. lokasi;b. tata letak;c. perkiraan tipe dan ukuran bangunan;d. ketersediaan bahan bangunan; dane. lokasi buangan bahan galian dan sumber bahan timbunan.

    Dalam menyusun desain dasar upaya fisik diperlukan pengukurantopografi dan penyelidikan geoteknik pada lokasi bangunan yangdirencanakan.

    Desain dasar upaya nonfisik paling sedikit memuat:a.  jenis kegiatan;b. lokasi; danc. waktu pelaksanaan.

    Setelah dilakukan penyusunan desain dasar upaya fisik dan nonfisik,dilakukan perhitungan prakiraan kelayakan. Prakiraan kelayakanmeliputi:a.  prakiraan biaya untuk upaya fisik dan nonfisik; danb.  prakiraan kelayakan ekonomi dan teknis.

    9)  Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya AirSetelah dilakukan analisis desain dasar dan prakiraan kelayakan, makaseluruh upaya fisik dan nonfisik disusun dalam sebuah matrik programupaya fisik dan nonfisik.

    10) Konsultasi Tim TeknisKonsep Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan  dikonsultasikankepada Tim Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, KementerianPekerjaan Umum.

    11) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap II

    Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) Tahap II dilaksanakan untukmenyampaikan Analisis Desain Dasar dan Pra Kelayakan serta Konsep

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    38/104

    6

    Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan dari pengelolaansumber daya air selama 20 (dua puluh) tahun ke depan.

    Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan,koreksi, klarifikasi sesuai harapan dan keinginan para pemilik

    kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air untuk kemudiandisusun dalam suatu kesepakatan bersama yang akan digunakansebagai masukan dalam menyusun rancangan rencana pengelolaansumber daya air yang akan dipublikasikan kepada masyarakat.

    PKM Tahap II dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali pertemuan yangdisesuaikan dengan luas wilayah dan kompleksitas permasalahan padamasing-masing wilayah sungai.

    12) Pembahasan Wadah Koordinasi Tahap IIRancangan rencana pengelolaan sumber daya air termasuk KonsepMatrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan yang sudah diperbaikisesuai masukan dari hasil konsultasi dengan Tim Teknis dan PKM TahapII, dibahas oleh Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA Wilayah SungaiLintas kabupaten/kota.

    13) Pengumuman Terbuka Rancangan Awal Rencana PengelolaanSumber Daya Air

    Dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkat provinsimengumumkan secara terbuka rancangan rencana pengelolaan sumberdaya air dengan muatan minimal berupa matrik dasar penyusunanprogram dan kegiatan kepada masyarakat. Pengumuman terbuka

    dilaksanakan melalui media massa, media elektronik dan papanpengumuman dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkatprovinsi yang bersangkutan.

    Masyarakat berhak menyatakan keberatan dan memberikanmasukan/saran terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber dayaair yang diumumkan, secara tertulis yang ditujukan kepada dinas yangmembidangi sumber daya air pada tingkat provinsi dengan identitas danalamat pengirim yang jelas.

    Dalam pengumuman dicantumkan batas waktu pengajuankeberatan/masukan/saran oleh masyarakat. Batas waktu pengajuan

    keberatan/masukan/saran adalah 30 (tiga puluh) hari kerja terhitungsejak diumumkan. Apabila setelah batas waktu yang ditetapkan tersebutdi atas tidak ada pernyataan keberatan/masukan/saran darimasyarakat, dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkatprovinsi melanjutkan ke Tahap III yaitu Tahap Penetapan.

    14) Keberatan Masyarakat, Peninjauan Kembali dan Penjelasan/KlarifikasiKeberatan/masukan/saran masyarakat terhadap rancangan rencanapengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbukaditujukan kepada Dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkatprovinsi. Keberatan/ masukan/saran dapat dipertimbangkan oleh Dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkat provinsi untukdilakukan peninjauan.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    39/104

    7

    Dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkat provinsi akanmemberikan penjelasan/klarifikasi terhadap keberatan/masukan/sarantersebut paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejakkeberatan/masukan/saran masyarakat diterima. Setelah diberikan

    penjelasan/klarifikasi, selanjutnya dilakukan proses penetapan melaluipertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayahsungai yang bersangkutan.

    Dalam hal tidak ada keberatan masyarakat terhadap rancangan rencanapengelolaan sumber daya air yang telah diumumkan secara terbuka,maka dilanjutkan dengan proses penetapan melalui pertimbangan wadahkoordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yangbersangkutan.

    15) Prosedur PenetapanSetelah keberatan/masukan/saran masyarakat diselesaikan oleh dinas yang membidangi sumber daya air pada tingkat provinsi, penetapanrancangan rencana pengelolaan sumber daya air dilakukan melaluiprosedur sebagai berikut:

    a. rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas dalamwadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungailintas kabupaten/kota untuk mendapatkan pertimbangan;

    b.  rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang telahmendapatkan pertimbangan dari wadah koordinasi pengelolaansumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten/kotadisampaikan oleh dinas yang membidangi sumber daya air padatingkat provinsi kepada gubernur untuk ditetapkan menjadi rencanapengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintas kabupaten/kota;dan

    c.  dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air padawilayah sungai lintas kabupaten/kota tidak atau belum terbentuk,rancangan rencana pengelolaan sumber daya air dibahas olehgubernur bersama bupati/walikota yang terkait pada wilayah sungai yang bersangkutan.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    40/104

    8

    Gambar 1.5. Bagan Alir Prosedur Penetapan Rencana Pengelolaan

    Sumber Daya Air Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota

    Setelah rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan,maka instansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnyadiharuskan melakukan sosialisasi kepada para pemilik kepentingan. 

    WadahKoordinasiPSDA WS

    MemberikanPertimbangan 

    Dinas ProvinsisebagaiInisiator 

    MenyampaikanRancanganRencanaPSDA WS

    Gubernur

    PenetapanRencana 

    PSDA WS 

    Ada

     Tidakada Gubernur

    Membahas BersamaMelibatkan

    Bupati/Walikota 

    Dinas Provinsi MenyusunRancangan Rencana

    PSDA WS 

    Proses penyusunan sampaipeninjauan keberatan

    WadahKoordinasiPSDA WS

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    41/104

     

    LAMPIRAN I

    BAGIAN E

     TATA CARA PENYUSUNANRENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    WILAYAH SUNGAI DALAM SATU KABUPATEN/KOTA

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    42/104

     

    1

    Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dalam satukabupaten/kota disusun oleh dinas yang membidangi sumber daya air padatingkat kabupaten/kota yang bersangkutan melalui konsultasi publikdengan instansi teknis dan unsur masyarakat terkait dengan tahapan

    diuraikan sebagai berikut:1)  Dokumen Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

    Pola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan pada wilayahsungai, berisi tentang tujuan pengelolaan sumber daya air, dasarpertimbangan yang digunakan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya air, beberapa skenario kondisi wilayah sungai, alternatif pilihanstrategi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan operasional untukmelaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

    2)  Pemilihan Strategi

    Strategi pengelolaan sumber daya air dipilih dari alternatif strategi yangterdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air yang paling mendekatikondisi 20 (dua puluh) tahun yang akan datang sesuai dengan asumsi-asumsi yang dipergunakan (ekonomi, politik dan perubahan iklim).

    Pemilihan strategi pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungaidalam satu kabupaten/kota dilakukan oleh wadah koordinasipengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satukabupaten/kota. Strategi terpilih dituangkan dalam bentuk beritaacara/surat persetujuan yang ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretariswadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dalam

    satu kabupaten/kota. Dalam hal wadah koordinasi di atas belumterbentuk maka berita acara/surat persetujuan ditanda tangani olehbupati/walikota.

    Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya airwilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan tinjauanterhadap:- kecenderungan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota pada wilayah

    sungai yang bersangkutan;- kecenderungan pertumbuhan anggaran pemerintah kabupaten/kota

    pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait denganpengelolaan sumber daya air pemerintah daerah pada wilayah sungai yang bersangkutan;

    - kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan- kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.

    Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai dalam satu kabupaten/kota tidak atau belum terbentuk, makapemilihan alternatif strategi pola pengelolaan sumber daya air dilakukanoleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air kabupaten/kota yang bersangkutan.

  • 8/18/2019 Pedoman Penyusunan Rencana Sda

    43/104

     

    2

    Dinas pada tingkat kabupaten/kota pada wilayah sungai dalam satukabupaten/kota, memfasilitasi pelaksanaan serta menyiapkan materisebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalampola pengelolaan sumber daya air.

    3)  Pengumpulan Data dan Informasi Sumber Daya Air

    Inventarisasi sumber daya air ditujukan untuk mengumpulkan data daninformasi sumber daya air sebagai dasar penyusunan rencanapengelolaan sumber daya air serta dilakukan pada setiap wilayah sungaidi seluruh wilayah Indonesia, antara lain meliputi :

    1.  Kondisi hidrologis, hidrometeorologis dan hidrogeologis;

    2.  Kuantitas dan kualitas sumber daya air (kuantitas sumber daya air,termasuk kuantitas penggunaan, ketersediaan dan kebutuhan, sertakontinuitas sumber daya air. Kualitas sumber daya air, mencakup

    parameter fisik, kimia