3 morfologi tanah

20
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah yaitu tempat berdirinya tanaman, gudang tempat unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman, serta tempat persediaan air bagi tanaman. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk meneliti sifat-sifat tanah dengan baik di lapangan, maka perlu dilakukan irisan tegak lurus dari permukaan tanah ke bawah. Dari irisan tegak lurus ini akan terlihat hubungan tanah yang berada di permukaan bumi dengan benda-benda bagian bawahnya sebagai pembentuk tanah. Irisan tegak lurus seperti ini umumnya sampai kedalaman ± 150 cm, disebut profil tanah. Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut. Batas suatu horison dengan horison yang lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Tanah terbentuk dari pencampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan beraneka. Ada 4 komponen utama penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut dipilah menjadi tifa fase penyusun tanah, yakni: (1) fase padat : bahan mineral dan bahan organik; (2) fase cair : lengas tanah dan air tanah; serta (3) fase gas : udara tanah. komposisi tanah berdasarkan volume tanah, masing-masing komponen hanya perkiraan (% volume). Komponen mineral adalah semua jenis bahan padat hasil pelapukan batuan induk, termasuk mineral primer, mineral sekunder, 2

Upload: jharz-nagh-smataygcalucheerfuleveryday

Post on 09-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdd

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah yaitu tempat berdirinya tanaman, gudang tempat unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman, serta tempat persediaan air bagi tanaman. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk meneliti sifat-sifat tanah dengan baik di lapangan, maka perlu dilakukan irisan tegak lurus dari permukaan tanah ke bawah. Dari irisan tegak lurus ini akan terlihat hubungan tanah yang berada di permukaan bumi dengan benda-benda bagian bawahnya sebagai pembentuk tanah. Irisan tegak lurus seperti ini umumnya sampai kedalaman 150 cm, disebut profil tanah.

Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut. Batas suatu horison dengan horison yang lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Tanah terbentuk dari pencampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan beraneka. Ada 4 komponen utama penyusun tanah mineral yang tidak dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah tersebut dipilah menjadi tifa fase penyusun tanah, yakni: (1) fase padat : bahan mineral dan bahan organik; (2) fase cair : lengas tanah dan air tanah; serta (3) fase gas : udara tanah. komposisi tanah berdasarkan volume tanah, masing-masing komponen hanya perkiraan (% volume). Komponen mineral adalah semua jenis bahan padat hasil pelapukan batuan induk, termasuk mineral primer, mineral sekunder, dan bahan amorf yang mempunyai bermacam-macam ukuran dan komposisi. (1) ukuran : pasir (2000-50 m), debu (50-2 m), dan lempung (< 2 m). (2) komposisi mineralogi : (a) pasir/debu : feldspar, kuarsa, hornblende, biotit, dan lain-lain; (b) lempung : kaolinit, monmorillonit, illit, bentonit; (c) amorf : alofan, imogolit, dan oksida. Komponen organic terdiri atas fauna dan flora tanah, perakaran tanaman, serta hasil dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil kegiatan mikroorganisme sehingga selalu terjadi alihrupa komponen tanah.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Morfologi TanahProfil tanah merupakan penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison tanah. Ada 6 horison utama yang menyusun profil tanah berturut-turut dari atas ke bawah, yaitu horison O, A, E, B, C, dan R, sedangkan horison yang menyusun solum tanah adalah hanya horison A, E, dan B. Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang lebih seragam di dalam profil, batas antar horison yang bertetangga sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah. Horison tanah dapat dibedakan secara visual dan batas perubahan dari horison yang satu ke yang lain, terutama tanah-tanah diwilayah tropika basah cenderung kabur atau tidak jelas. (Hardjowigeno, 1989)Berikut ini notasi horison terbaru. Horison O, yakni lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik. Dalam beberapa kasus lapisan tanah tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relative lama atau pernah jenuh air kemudian dilakukan pengatusan buatan; yang lain tidak pernah dijenuhi air. Horison A, yakni horison mineral yang terbentuk dipermukaan atau bawah horison O yang menunjukan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan. Pada horison A mungkin terjadi akumulasi humifikasi bahan organik yang bercampur dengan bahan mineral dan tidak dipengaruhi sama sekali oleh karakteristik horison E atau B. Sifat yang dimiliki merupakan hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang merusak. Horison E,yakni horison tanah mineral dengan karakteristik khusus telah terjadi kehilangan lempung silikat, besi, aluminium, atau kombinasinya, dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau pasir. Horison tanah ini menunjukan terjadinya kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli batuan. Horison B, yakni horison tanah yang terbentuk di bawah horison A, E, atau O dan didominasi oleh kehilangan ebagian atau keseluruhan struktur asli batuan dan menunjukan satu atau lebih karakteristik berikut ini: (a) iluviasi lempung silikat, besi, aliminium, humus, karbonat, gypsum, atau silica masing-masing secara murni atau kombinasi; (b) tampak nyata kehilangan karbonat; (c) konsentrasi residu silica; (d) kutan seskuioksida yang menghassilkan horison mempunyai warna value rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah dari pada horison dibawah atau diatasnya tanpa menunjukan adanya

iluviasi besi; (e) alterasi yang membentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau keduanya dan terbentuk struktur granuler, gumpal, atau prismatic apabila perubahan volume diikuti perubahan kandungan lengas; (f) bersifat rapuh. Horison C, yakni horison atau lapisan yang tidak termasuk batuan induk yang keras, sedikit dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horison O, A, E, atau B. Bahan yang dijumpai di horison C kemungkinan sama atau tidak sama sekali dengan bahan solum yang terbentuk. Horison C kemungkinan telah mengalami proses modifikasi meskipun tidak nyata telah terjadi proses pedogenesis. Horison R, yakni batuan induk yang keras termasuk granit, basal, quarsitik, dan batuan kapur keras atau batu pasir yang keras sehingga tidak mungkin digali dengan menggunakan sekop atau cangkul. (Susanto, 2005)Pengamatan profil tanah meliputi: (1) pengamatan dalam profil itu sendiri dan (2) pengamatan faktor sekeliling yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Termasuk faktor sekeliling yaitu: vegetasi, kedalaman air tanah, topografi, usaha tani, ada tidaknya faktor penghambat seperti bahaya banjir, erosi, salinitasi, keadaan berbatu dan sebagainya. Profil tanah yang akan diamati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan: (1) masih alami, (2) vertikal, (3) bidang pengamatan profil tidak boleh terkena sinar matahari langsung.III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan meliputi cangkul, sekop, bor, pisau lapang, roll meter, buku Munsell Soil Colour Chart, Loup, dan lain-lain.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan meliputi tanah lapang

3.3 Langkah kerjaPengamatan dilakukan dilapangan dengan membuat profil tanah dan mengamati secara langsung kenampakan kenampakan yang terdapat dalam permukaan profil tanah tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 1No.Lapisan Tanah

1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII

a. Tebal Horison (cm)70 cm2 m2,5 m30 cm2,5 m1,5 m

b.Batas Horison (cm)

c. Ketegasan: Tegas

Jelas

Berangsur

Kabur/baur

d.Bentuk: Rata - datar

Rata - miring

Berombak

Bergelombang

Tak beraturan

Patah - patah

Melidah

2Warna Matriks Tanah3/2 10 YR5/4 2,5 Y6/0 2,5 Y5/6 10 YR6/0 7,5 YR4/0 2,5 Y6/0 2,5 Y

3Bercak Tanah

a.Jumlah: Sedikit

Cukup Banyak

Banyak

b.Kejelasan:Kabur/samar

Jelas

Tegas/menyolok

c.Ukuran: Halus ( 15 mm)

4Perakaran

Jumlah :

a. Tak Ada

b. Sedikit

c. Sedang

d. Banyak

e. Banyak Sekali

Ukuran :

a. Kecil/halus

b.Sedang

c. Besar/kasar

5Kedalaman Efektif

a. < 10 cm

b. 10 25 cm

c. 26 50 cm

d. 51 100 cm

e. > 100 cm

6Lapisan Pembatas :

a. Fragipan

b. Padas Liat

c. Padas Bajak

d. Batuan

Lapisan Mampat :

a. Air Tanah

b. Tidak Ada, dll

7Kebatuan :

Ukuran :

a. Kerikil (0,5 2 cm)

b. Batu Kerikil (230 cm)

c. Batu Besar (> 30 cm)

Sebarannya :

a.Kelas 0

b. Kelas 1

c. Kelas 2

d.Kelas 3

e. Kelas 4

Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 2

No.Lapisan Tanah

1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII

a. Tebal Horison (cm)70 cm150 cm90 cm200 cm30 cm170 cm70 cm

b. Batas Horison (cm)

c. Ketegasan: Tegas

Jelas

Berangsur

Kabur/baur

d. Bentuk: Rata - datar

Rata - miring

Berombak

Bergelombang

Tak beraturan

Patah - patah

Melidah

2Warna Matriks Tanah4/25/65/35/65/14/14/1

3Bercak Tanah

a. Jumlah: Sedikit

Cukup Banyak

Banyak

b. Kejelasan: Kabur/samar

Jelas

Tegas/menyolok

c.Ukuran: Halus (< 5 mm)

Sedang (5 15 mm)

Kasar (> 15 mm)

4Perakaran

Jumlah :

a. Tak Ada

b. Sedikit

c.Sedang

d. Banyak

e.Banyak Sekali

Ukuran :

a. Kecil/halus

b. Sedang

c.Besar/kasar

5Kedalaman Efektif :

a.< 10 cm

b.10 25 cm

c.26 50 cm

d. 51 100 cm

e. > 100 cm

6Lapisan Pembatas :

a.Fragipan

b. Padas Liat

c. Padas Bajak

d.Batuan

Lapisan Mampat :

a. Air Tanah

b. Tidak Ada, dll

7Kebatuan :

Ukuran :

a. Kerikil (0,5 2 cm)

b. Batu Kecil (2 30 cm)

c. Batu Besar (> 30 cm)

Sebarannya :

a. Kelas 0

b.Kelas 1

c.Kelas 2

d. Kelas 3

e.Kelas 4

Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 3

No.Lapisan Tanah

1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII

a. Tebal Horison (cm)60-70 cm2 m2,5 m3,5 m3 m

b. Batas Horison (cm)

c. Ketegasan: Tegas

Jelas

Berangsur

Kabur/baur

d. Bentuk: Rata - datar

Rata - miring

Berombak

Bergelombang

Tak beraturan

Patah - patah

Melidah

2Warna Matriks Tanah 10 YR6/8 5 YR7/4 5 YR5 YR5/2 10 YR4/05/6

3Bercak Tanah

a. Jumlah: Sedikit

Cukup Banyak

Banyak

b.Kejelasan: Kabur/samar

Jelas

Tegas/menyolok

c.Ukuran: Halus (< 5 mm)

Sedang (5 15mm)

Kasar (> 15 mm)

4Perakaran

Jumlah :

a. Tak Ada

b.Sedikit

c. Sedang

d.Banyak

e.Banyak Sekali

Ukuran :

a. Kecil/halus

b. Sedang

c.Besar/kasar

5Kedalaman Efektif :

a. < 10 cm

b.10 25 cm

c.26 50 cm

d.51 100 cm

e.> 100 cm

6Lapisan Pembatas :

a.Fragipan

b.Padas Liat

c.Padas Bajak

d.Batuan

Lapisan Mampat :

a.Air Tanah

b. Tidak Ada, dll

7Kebatuan :

Ukuran :

a. Kerikil (0,5 2 cm)

b. Batu Kecil (2 30 cm)

c. Batu Besar (> 30 cm)

Sebarannya :

a. Kelas 0

b. Kelas 1

c.Kelas 2

d. Kelas 3

e.Kelas 4

4.2 PembahasanBerdasarkan pratikum kali ini mengamati morfologi tanah yang terdiri dari beberapa aspek antara lain horison / lapisan tanah, warna tanah perakaran, kedalaman efektif, lapisan pembatas dan bebatuan. Tanah yaitu tempat berdirinya tanaman, gudang tempat unsur unsur hara yang diperlukan tanaman, serta tempat persediaan air bagi tanaman. Untuk memeperoleh gamabaran yang jelas dan untuk meneliti sifat sifat tanah dengan baik di lapang , maka perlu dilakukan irisan tegak lurus dari permukaa tanah ke bawah. Dari irisan tegak lurus akan terlihat hubungan tanah yang berada di permukaan bumi dengan benda benda bagian bawahnya sebagai pembentuk tanah ( Sutanto, 2005 ).

Profil tanah merupakan penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison tanah. Ada 6 horison penyusun utama profil berturut turut dari atas ke bawah yaitu horison O, A, E, B, C, dan R, sedangkan horison yang menyusun solum tanah adalah hanya horison A, E, dan B. horison tanah adalah lapisan tanah yang kurang lebih seragam dalam profil tanah, batas antar horison yang bertetangga sejajar terhadap permukaan tanah ( Hardjowigeno, 1989 ).

Berdasarkan pengamatan horison tanah menunjukan tanah memiliki batasan batasan. Dari data diatas menunjukkan ukuran atau tebal dari lapisan tanah yang di bentuk. Data diatas ada 7 lapisan tanah yang di amati.batas dari ke tujuh horison tanah tersebut semuanya rata, dan tidak ada yang bergelombang. Pada pengamatan warna tanah dari hasil pengamatan di atas menunjukkan keterkaitan unsur yang terkandung pada tanah. Warna tanah berkaitan dengan beberapa sifat tanah antara lain : 1. Coklat hitam ( horison permukaan ) bahan penyusun tanah yaitu akumulasi bahan organik dan humus. 2. Hitam ( horison bawahan ) bahan penyusun tanah yaitu akumulasi mangan dan bahan induk basalt. 3. Cerah cemerlang bahan penyusun tanah yaitu horiso eluvial . 4. Kuning sampai merah bahan penyusun tanah yaitu Fe ( besi oksidasi ) 5. Kelabu , bahan penyusun tanah yaitu Fe . dari data di atas menunjukkan lapisan tanah yang di amati mempunyai kandungan bahna organik yang baik dan kandungan yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman.

Berdasarkan pengamatan perakaran tanaman menberikan bukti akan aktivitas tanaman dan penetrasi akar. Dari data di atas menunjukkan pada horison O, A, B, C terdapat perkaran tanaman sedangkan pada horison D-R tidak ada perakaran tanaman. Tanah yang terdapat perakaran tanaman menuujukkan adanya bahan atau unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dan tanah memiliki tekstur yang tidak keras. Kedalaman tanah yang efektif pada lahan yang diamati yaitu 50 150 cm. akar akar akan menyebar dan penetrasi di dalam tanah hanya sedalam 50-150 cm. pada pengamatan lapisan pembatas pada tanah memperoleh hasil di atas. Memnunjukkan hasil lapisan A dan C terdapat lapisan pembatas berupa air tanah. Sedangkan horison D sampai R terdapat lapisan pembatas berupa batuan. Pada pengamatan bebatuan tanah yang terdapat pada profil tanah diperoleh data yang terdapat diatas. Pada lapisan atau horizon O sampai C tidak ada tanda bebatuan, sedangkan pada horizon D sampai R terdapat bebatuan dan ukuran dari bebatuan tersebut memiliki kelas 1, 3, dan 4. Kelas 1 bebatuan terdiri dari kerikil yang berukuran 0,5 2 cm, kelas 3 ukuran bebatuan yaitu ukuran kerikil dan batuan kecil, sedangkan pada kelas 4 yaitu terdiri dari bebatuan besar.

V. PENUTUP5.1 Kesimpulan

1. Data diatas ada 7 lapisan tanah yang di amati.batas dari ke tujuh horison tanah tersebut semuanya rata, dan tidak ada yang bergelombang.

2. Kedalaman tanah yang efektif pada lahan yang diamati yaitu 50 150 cm. akar akar akan menyebar dan penetrasi di dalam tanah hanya sedalam 50-150 cm.

3. Horizon D sampai R terdapat bebatuan dan ukuran dari bebatuan tersebut memiliki kelas 1, 3, dan 4. Kelas 1 bebatuan terdiri dari kerikil yang berukuran 0,5 2 cm, kelas 3 ukuran bebatuan yaitu ukuran kerikil dan batuan kecil, sedangkan pada kelas 4 yaitu terdiri dari bebatuan besar.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan perlu diajarkan perhitungan atau diberi rumus yang pasti dan benar, sehingga meminimalisir terjadinya data yang salah dan tidak valid seperti ini. Selain itu juga alat alat yang ada di laboratorium untuk dilengkapi, agar memudahkan proses praktikum itu sendiri.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Hakim.1986, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung: Lampung.Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Jakarta: Penerbit PT. Mediyatama Sarana Perkasa.

Hardjowigeno. S., 1992. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.

Poerwowidodo. (1991). Genesa tanah, Proses Genesa, dan Morfologi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Saifuddin, S., 1988. Kimia Fisika Pertanian. CV. Buana: Bandung.Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sutanto.2002. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP Semarang Press: Semarang.

Tan, H. K. (1998). Dasar-dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

7

8

9

10

11

Penampang lahan bagian tengah ke bawah

Penampang lahan bagian atas ke bawah

Melakukan pengamatan langsung pada lahan terbuka

Penampang lahan bagian pangkal bawah

Mencatat hasil identifikasi morfologi tanah dilahan

Penampang perakaran pada bagian tanah

3