29 bab ii - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... ·...

25
29 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Famili Araceae Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba terestrial (darat), seperti jenis-jenis Homalomena dan Schismatoglottis, mengapung di perairan (akuatik), seperti Pistia stratiotes L, merambat pada pepohonan (epifit) seperti jenis-jenis Epipremnum, Rhaphidophora, Photos dan Scindapsus (Mayo et al dalam Kurniawan, 2012). Suku ini biasanya tumbuh sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase istirahat (dormansi) pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang baik. Contoh marga yang dapat mengalami masa dormansi adalah Alocasia, Arisaema, Amorphophallus, Caladium, dan spesies-spesies Araceae yang berumbi atau rhizoma lainnya. Araceae memiliki perbungaan jantan dan betina yang tersusun dalam spadik (tongkol). Araceae adalah suku yang kosmopolit, dan sebagian besar jenisnya berada di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika.Beberapa jenisnya terdapat di daerah beriklim sedang dan dingin. Famili Araceae terdiri dari 110 marga, yang meliputi 3.200 jenis (Suhono, 2010), diantaranya Aglaonema (Marga Aglaonema), Alocasia (Marga Bira), Amorphophallus (Marga Bunga Bangkai), Anthurium (Marga Kuping Gajah), Caladium (Marga Keladi), Colocasia (marga Talas), Cryptocoryne (Marga Keladi Air), Epipremnum (Marga Tapanama), Homalomena (Marga Turiang), Lasia

Upload: truongkhue

Post on 10-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Famili Araceae

Famili Araceae termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba

terestrial (darat), seperti jenis-jenis Homalomena dan Schismatoglottis,

mengapung di perairan (akuatik), seperti Pistia stratiotes L, merambat pada

pepohonan (epifit) seperti jenis-jenis Epipremnum, Rhaphidophora, Photos dan

Scindapsus (Mayo et al dalam Kurniawan, 2012). Suku ini biasanya tumbuh

sepanjang tahun, namun ada pula yang mengalami fase istirahat (dormansi) pada

musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim penghujan. Mekanisme

dormansi ini terjadi sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang kurang

baik. Contoh marga yang dapat mengalami masa dormansi adalah Alocasia,

Arisaema, Amorphophallus, Caladium, dan spesies-spesies Araceae yang berumbi

atau rhizoma lainnya.

Araceae memiliki perbungaan jantan dan betina yang tersusun dalam

spadik (tongkol). Araceae adalah suku yang kosmopolit, dan sebagian besar

jenisnya berada di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika.Beberapa jenisnya

terdapat di daerah beriklim sedang dan dingin.

Famili Araceae terdiri dari 110 marga, yang meliputi 3.200 jenis (Suhono,

2010), diantaranya Aglaonema (Marga Aglaonema), Alocasia (Marga Bira),

Amorphophallus (Marga Bunga Bangkai), Anthurium (Marga Kuping Gajah),

Caladium (Marga Keladi), Colocasia (marga Talas), Cryptocoryne (Marga Keladi

Air), Epipremnum (Marga Tapanama), Homalomena (Marga Turiang), Lasia

Page 2: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

(Marga Sampi), Monstera (Marga Monstera), Philodendron (Marga Dendrum),

Pothos (Marga Klabangan), Rhaphidophora (Marga Tapanama Tairis),

Schismatoglottis (Marga Selempat), Scindapsus (Marga Silver vine),

Spathiphyllum (Marga Tanduk), Typhonium (Marga Keladi Tikus). Xanthosoma

(Marga Kimpul).

2.1.1 Klasifikasi Famili Araceae

1. Aglaonema (Marga Aglaonema)

Marga tumbuhan ini terdiri atas 21 jenis. Aglaonema ini merupakan

tumbuhan hias dan beberapa jenisnya dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Di

Indonesia tanaman ini disebut Sri Rejeki, yang berarti tanaman pembawa

keberuntungan. Salah satu jenis Marga ini adalah Sri Rejeki Hutan (Aglaonema

simplex) dengan morfologi daun berwarna hijau dengan tulang daun yang samar.

Daun berbentuk lanset dengan coreng-coreng hijau muda tersebar dilembaran

daunnya, bunga majemuk tak terbatas dan tergolong bunga tongkol, dan buah

berada di pangkal bunga berbentuk bulat lonjong. Habitat tumbuhan ini adalah

tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan

intensitas cahaya yang rendah berkisar antara 10 – 30%, kelembaban 50 – 70%,

suhu 28 – 30˚C (basriman, 2011) (Gambar 2.2).

Klasifikasi Aglaonema simplex berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Filum : Plantae

Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Araceales Famili : Araceae Genus : Aglaonema Spesies :Aglaonema simplex

Page 3: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.2 Aglaonema simplex (Suhono dkk, 2010).

2. Alocasia (Marga Bira)

Marga ini terdiri dari 70 jenis, salah satunya Sente (Alocasia

macrorrhizos), tumbuhan ini merupakan tumbuhan hias dan beberapa jenisnya

dimanfaatkan sebagai tanaman pangan. Secara umum morfologi Sente (Alocasia

macrorrhizos) yaitu berdaun besar, sampai 1,2 x 2 m berbentuk bulat menjantung,

urat-urat daunnya sangat jelas. daun berwarna hijau tua, sedangkan dibagian

bawahnya hijau kusam, memiliki tangkai daun yang panjang mencapai 0,4 - 1 m.

Berbunga jantan dan betinanya terletak pada tongkol yang bertangkai cukup

panjang yang keluar diujung batang. Buah berbentuk bulat telur dengan warna

jingga bila sudah masak. Buah hanya berisi satu biji. Habitat tumbuhan ini lebih

menyukai lingkungan yang basah dan dapat ditemukan pada tepi sungai, danau,

dan lereng gunung yang agak lembab. Kisaran ketinggian sampai 2000 m dpl

(Gambar2.3).

Page 4: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Klasifikasi Alocasia macrorrhizos berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Alocasia Spesies : Alocasia macrorrhizos (L) G. Don

Gambar 2.3 Alocasia macrorrhizos (Suhono dkk, 2010).

3. Amorphophallus (Marga Bunga Bangkai)

Marga ini meliputi 176 jenis. Salah satunya adalah Bunga bangkai (suweg)

(Amorphophallus paeoniifolius) dengan morfologi berdaun tunggal, tangkai daun

berwarna hijau yang dihiasi oleh bintik dan coreng berwarna putih, tangkai daun

berbintil-bintil. Daun berbagi tiga sehingga seolah-olah terdiri atas tiga anak daun,

daun berwarna hijau terang, tangkai daun berdiameter 5 - 10 cm dengan tinggi

mencapai 1 - 2 m. Batang tumbuhan ini kecil dan pendek, tidak terlihat karena

terkubur di dalam tanah, berakar serabut. Bunga bangkai memiliki bunga sedang,

bunga muncul setelah daun mati dengan tinggi sekitar 40 - 70 cm. Bunga

berwarna cokelat kemerahan terdiri atas dua bagian, yaitu seludang dan tongkol.

Bunga suweg mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.

Page 5: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Amorphophallus tumbuh di tepi-tepi hutan, hutan jati dan beberapa

naungan, dengan ketinggian dapat mencapai (700 - 900) m dpl. Syarat tumbuh

tumbuhan ini rata-rata suhu optimal berkisar dari 25-35°C, dengan suhu optimal

tanah 22-30°C. Tumbuhan ini sangat cocok tumbuh pada tanah liat berpasir yang

mempunyai pH 6-7.5 (Gambar2.4).

Klasifikasi Bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) berdasarkan

kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Amorphophallus Spesies :Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson

Gambar 2.4 Amorphophallus paeoniifolius (Suhono dkk, 2010).

4. Anthurium (Marga Kuping Gajah)

Marga ini terdiri dari 800 jenis. Salah satunya adalah Kuping gajah kristal

(Anthurium crystallium). Tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias dengan

morfologi daun besar dengan ukuran panjang mencapai 60 cm dengan lebar 30 cm

dengan bentuk seperti jantung atau membulat berwarna hijau. Permukaan daun

Page 6: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

memiliki urat-urat (vena) berwarna putih kekuningan. Lembaran daun tebal.

Tangkai daun panjang sekitar 30 - 60 cm. Batang pendek berwarna merah

kecokelatan. Bunga bertangkai panjang sekitar 15 - 40 cm, seludang bunga

berwarna putih kekuningan. Tongkol bunga berbentuk silinder dengan panjang 5 -

7 cm dengan lebar 7 mm. Buah berukuran kecil berbentuk bulat telur dengan

ukuran 5 mm dan berbiji.

Tumbuhan ini dapat tumbuh mulai dari daerah pantai sampai daerah

pegunungan 0 – 2.050 m dpl. Beberapa jenis tumbuhan ini dapat ditemui tumbuh

liar ditepian jalan, tepi sungai. Umumnya jenis-jenis dari tumbuhan ini tumbuh

sebagai tanaman epifit dan tumbuh di tanah. (Gambar2.5).

Klasifikasi Anthurium crystallium berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Anthurium Spesies : Anthurium crystallium Lindl. & Andre

Gambar 2.5Anthurium crystallium (Suhono dkk, 2010).

Page 7: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

5. Caladium (Marga Keladi)

Marga ini terdiri atas 12 jenis, salah satunya Keladi dwiwarna atau keladi

hias (Caladium bicolor) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Morfologi

tanaman ini yaitu daunnya berbentuk jantung, tangkai daun berukuran 20 - 50 cm.

Batang tidak tampak, karena tangkai daun tumbuh langsung dari umbinya yang

terkubur di dalam tanah. Bunga jantan dan betina terletak pada tongkol bunga

yang berbentuk silindris. Tongkol bunga panjangnya 5 - 7 cm seludang bunga

berwarna putih kekuningan dengan panjang 3 - 5 cm. Buah berbentuk lonjong

dengan ukuran 0,5 - 0,8 mm dan berwarna kuning kemerahan. Tumbuhan ini

tumbuh pada daerah yang lembab seperti di tepi sungai, danau atau empang.

Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik pada suhu 21 - 31°C, intensitas matahari

sekitar 50-70% (Suhono dkk 2010) (Gambar 2.6).

Klasifikasi Keladi dwiwarna atau keladi hias (Caladium bicolor)

berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Caladium Spesies : Caladium bicolor

Gambar 2.6 Caladium bicolor (Suhono dkk, 2010)

Page 8: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

6. Colocasia (Marga Talas)

Marga ini terdiri atas 6 jenis, salah satunya Talas (Colocasia esculenta).

Jenis marga ini dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan. Morfologi

tumbuhan ini yakni batang tidak tampak karena tertanam di dalam tanah. Daun

bertangkai panjang dengan bentuk bulat menjantung atau terkadang segi tiga

menjantung. Daun berwarna hijau, bagian bawahnya berwarna hijau pucat.

Ukuran daun bervariatif. Tangkai daun melekat pada pangkal daun agak ke tengah

dan berwarna hijau kekunigan, kemerahan, hijau dan ungu. Setiap tumbuhan talas

berdaun 2 - 5 lembar. Bunga talas berupa tongkol berseludang berbentuk lanset

dengan warna kuning pucat. Tongkol mirip batang panjang dengan ujung

meruncing. Tangkai bunga berukuran panjang 15 - 60 cm, keluar dari ketiak daun.

Buah berupa buni berwarna hijau, berukuran 0,5 cm dan menggantung pada

bonggol bunga. Setiap buah berisi satu biji.

Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan primer, sekunder, di lahan-lahan

kosong, atau disekitar perbukitan maupun pegunungan. Tumbuhan talas menyukai

tempat terbuka dengan penyinaran penuh serta tanaman ini mudah tumbuh pada

lingkungan dengan suhu 25-300C dan kelembaban tinggi (Gambar 2.7).

Klasifikasi Talas (Colocasia esculenta) berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Devisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Order : Alismatales Family : Araceae Genus : Colocasia Spesies : C. Esculenta

Page 9: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.7 C. Esculenta (Suhono dkk, 2010)

7. Cryptocoryne (Marga Keladi Air)

Marga ini terdiri atas 45 jenis, salah satunya Keladi air (Cryptocoryne

ciliata). Tumbuhan ini hidup di air, merupakan tanaman hias akuarium. Morfologi

tumbuhan ini adalah daun berwarna hijau dengan bentuk lanset dan berukuran 15

x 15 cm. Lembaran daun berdaging dan licin. Bunga bertongkol. Tumbuhan ini

berbiji dan berakar rimpang. Keladi air banyak terdapat di daerah perairan seperti

sawah, tepi sungai, tepi danau, dan di daerah dekat pantai (Gambar 2.8).

Klasifikasi Keladi air (Cryptocoryne ciliata) berdasarkan kedudukannya

dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili :Araceae Genus : Cryptocoryne Spesies :Cryptocoryne ciliata Fischer

Page 10: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.8 Cryptocoryne ciliata (Suhono dkk, 2010)

8. Epipremnum (Marga Tapanawa)

Marga ini beranggotakan 20 jenis, salah satunya adalah Tapanawa emas

(Epipremnum pinnatum aureum) dengan morfologi tapanawa ini merambati

pohon, daun berbentuk jantung dan berwarna hijau bercoreng kuning,

tongkol bunga berbentuk silindris, buah berukuran kecil dan berbiji. Tumbuhan

ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Marga ini merupakan tumbuhan epifit.

Tumbuhan ini mendiami hutan-hutan basah tropis yang lembab (Gambar2.9).

Klasifikasi Epipremnum pinnatum aureum berdasarkan kedudukannya

dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingkom : Plantae Devisi : Angiospermae Ordo : Alismatales Famili : Araceae Genus : Epipremnum Spesies : E. pinnatum aureum (Linden & Andre)

Page 11: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.9 E. pinnatum aureum (Suhono dkk, 2010).

9. Homalomena (Marga Turiang)

Marga ini terdiri atas 110 jenis, salah satunya Turiang (Homalomena

cordata) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan obat. Morfologi tumbuhan

ini yaitu, batang berwarna coklat kemerahan, pada batang terdapat akar serabut,

daunnya berpelepah pada pangkalnya. Daun berbentuk jantung dengan warna

hijau atau hijau kecokelatan dan mengkilap. Ukuran panjang daun 15 - 25 cm.

Daun bertangkai cukup panjang 15 - 30 cm. Bunga berupa tongkol dengan

seludang berwarna cokelat kemerahan. Buahnya berbentuk bulat telur dengan

warna merah atau kuning dan buah berisi 1 - 5 biji (Gambar 2.10).

Klasifikasi Homalomena cordata berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Homalomena Spesies : Homalomena cordata Schott.

Page 12: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.10 Homalomena cordata (Suhono dkk, 2010).

10. Lasia (Marga Sampi)

Marga ini hanya terdiri 2 jenis, salah satunya Sampi (Lasia spinosa).

Morfologi tumbuhan ini batang berduri, daun berwarna hijau dan bervariatif,

berbentuk segi tiga runcing atau seperti mata tombak, bunga bertongkol, buah

berbentuk mirip piramid berujung lancip. Panjang daun 65 - 30 cm. Panjang

tangkai tongkol bunga sekitar 45 cm. Seludang tongkol bunga berwarna merah

kehitaman dibagian luarnya, sedangkan dibagian dalam berwarna kuning muda

dengan panjang 18 - 35 cm. Bunga bertongkol berkelamin ganda. Buah berbentuk

piramid berujung lancip dengan ukuran 1,5x1 cm. Buah berisi biji. Jenis

tumbuhan ini merupakan tumbuhan rawa yang umumnya tumbuh liar di daerah

berair di sekitar sawah dan tepi sungai (Gambar 2.11).

Klasifikasi Lasia spinosa berdasarkan kedudukannya dalam taksonomi

tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Lasia Spesies : Lasia spinosa (L.) Thwaites

Page 13: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.11 Lasia spinosa (Suhono dkk, 2010).

11. Monstera (Marga Monstera)

Marga ini memiliki sekitar 10 jenis, salah satunya Monstera enak

(Monstera deliciosa). Morfologi tumbuhan ini adalah daunnya berbentuk bulat

telur atau lonjong dengan cangap-cangap disisi daunnya. Bertongkol bunga yang

berisi bunga jantan dan betina. Buah berukuran 1 - 2 cm, berbentuk bulat telur

sampai lonjong yang duduk pada tongkol buah. Tumbuhan ini tumbuh dengan

membelit dan memanjat pada batang pohon-pohon besar (Gambar 2.12).

Klasifikasi Monstera enak (Monstera deliciosa) berdasarkan

kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Devisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledonae Ordo : Alismatales Family : Araceae Genus : Monstera Spesies : Monstera deliciosa

Page 14: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.12 Monstera deliciosa (Suhono dkk, 2010)

12. Philodendron (Marga Dendrum)

Marga ini terdiri dari 500 jenis, salah satunya adalah Dendrum

(Philodendron selloum) dengan morfologi, berbatang nampak jelas, dapat

mencapai 4 m. Batang memiliki bekas-bekas daun yang telah gugur. Batang tidak

berzat kayu dan berwarna cokelat. Daun mempunyai tangkai yang panjang,

terkadang ditutupi sisik-sisik. Bentuk daun bervariasi seperti melonjong,

menjantung, berwarna hijau dengan panjang mencapai 1 m lebih, lembaran daun

tebal dengan tangkai bersaluran diatasnya, daun muda dibungkus oleh seludang

daun. Tumbuhan ini tumbuh pada tanah berhumus yang sedikit lembab (Gambar

2.13).

Klasifikasi Philodendron selloum berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom :Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili : Araceae Genus : Philodendron Spesies : Philodendron selloum Koch.

Page 15: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.13 Philodendron selloum (Suhono dkk, 2010).

13. Pothos (Marga Klabangan)

Marga ini terdiri atas 70 jenis tumbuhan, salah satunya adalah Klabangan

(Pothos scandens L.) dengan morfologi, batang klabangan berliku-liku dengan

panjang mencapai 5 - 20 m. Daun berbentuk lanset berwarna hijau dan bertangkai.

Tumbuh memanjat dan menjalar dengan membelit pada batang tanaman maupun

dinding berbatu dengan bantuan akar lekatnya. Batang pada tiap tangkai daunnya

berbuku-buku dan pada tiap buku tumbuh akar lekatnya. Bunga berupa tongkol,

tongkol berukuran kecil dan berwarna kuning, berseludang, seludang berwarna

hijau. Buah lonjong berukuran 7 - 15 mm. Biji kecil dan fertil. Tumbuhan ini

banyak tumbuh liar di hutan-hutan Indonesia (Gambar 2.14).

Klasifikasi Klabangan (Pothos scandens L.) berdasarkan kedudukannya

dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Pothos Spesies : Pothos scandens L.

Page 16: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2. 14 Pothos scandens (Shono dkk, 2010).

14. Rhaphidophora (Marga Tapanawa tairis)

Marga ini memiliki sekitar 120 jenis, yang merupakan jenis-jenis

merambat. Salah satunya Tapanawa tairis (Rhaphidophora korthalsii). Morfologi

jenis ini yaitu daunnya berbentuk bulat telur, menempel langsung pada batang

pohon dan berselang seling. Helaian daun dewasa akan terpecah-pecah

menyerupai bentuk daun majemuk, padahal daunnya merupakan daun tunggal.

Panjang daun 94 x 14 cm dengan lebar 1 - 10 cm. Bunga bertongkol dan

berseludang, seludang berfungsi melindungi bakal buah. Bunga biasa muncul

pada ujung tunas batang dengan jumlah satu sampai beberapa perbungaan.

Anggota marga ini merupakan jenis-jenis yang merambat dan tumbuh di daerah

hutan pantai sampai di hutan pegunungan 20 – 1.700 m dpl (Gambar 2.15).

Klasifikasi Tapanawa tairis (Rhaphidophora korthalsii) berdasarkan

kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Rhaphidophora Spesies : Rhaphidophora aurea

Page 17: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.15 Rhaphidophora aurea (Shono dkk, 2010)

15. Schismatoglottis (Marga Selempat)

Marga ini memiliki 120 jenis, salah satunya Selempat (Schismatoglottis

calyptrata). Morfologi tumbuhan ini tangkai daun dengan panjang sekitar 50 cm

berwarna hijau, helaian daunnya mempunyai panjang 13 - 25 cm, pada bagian

dekat tangkai daun lebih melebar dan lebar daun 7 - 18 cm. Warna dan corak daun

beragam, mulai dari hijau polos sampai dengan hijau yang dikombinasikan

dengan garis putih berbentuk pita memanjang dikedua sisi daun. Bunga tongkol

dan seludang. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang lembab, di lantai

hutan yang basah dan terkadang pada bebatuan di aliran sungai (Gambar 2.16).

Klasifikasi Selempat (Schismatoglottis calyptrata) berdasarkan

kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Schismatoglottis Spesies : Schismatoglottis calyptrata Z et M.

Page 18: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.16 Schismatoglottis calyptrata (Suhono dkk, 2010)

16. Scindapsus (Marga Silver vine)

Marga ini memiliki 36 jenis, salah satunya adalah Silver vine (Scindapsus

pictus). Tumbuhan ini merambat, daunnya berwarna hijau tua keabu-abuan

dengan bercak-bercak berwarna putih keperakan yang tersebar tidak beraturan

dipermukaan daun. Daun tidak terlalu besar, berbentuk seperti hati dengan ukuran

25 x 15 cm. Tangkai daun relatif lebih pendek dari helaian daunnya, pada sisi

bagian atas terdapat alur menyerupai saluran. Marga ini merupakan tumbuhan

merambat dan terkadang menjalar di atas bebatuan, sering dijumpai di hutan-

hutan lembab atau kering (Gambar 2.17).

Klasifikasi Silver vine (Scindapsus pictus) berdasarkan kedudukannya

dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Scindapsus Spesies : Scindapsus pictus Hassk.

Page 19: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.17 Scindapsus pictus (Suhono dkk, 2010).

17. Spathiphyllum (Marga Tundak)

Marga ini memiliki 36 jenis, salah satunya Tundak (Spathiphyllum

commutatum). Morfologi tumbuhan ini yaitu memiliki daun yang berbentuk

lonjong sampai agak lanset. Lembaran daunnya tebal, kaku dan mengkilap. Daun

berwarna hijau tua dengan ukuran 40 - 90 cm, tinggi tumbuhan ini 0,5 - 1,5 m.

Batang pendek dan terkubur dalam tanah. Tangkai-tangkai daunnya seolah-olah

tumbuh langsung dari tanah. Berumbi kecil, dari umbi keluar akar rimpang yang

kemudian tumbuh anakan. Bunga tongkol berwarna putih dengan seludang

tongkol bunga juga berwarna putih. Tongkol bunga berisi bunga-bunga kecil yang

berkelamin ganda. Buah berbiji sedikit. Tumbuhan ini dapat ditemukan mulai dari

daerah pantai sampai pegunungan 5 – 1.200 m dpl (Gambar 2.18).

Klasifikasi Tundak (Spathiphyllum commutatum) berdasarkan

kedudukannya dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Arales Famili :Araceae Genus :Spathiphyllum Spesies : Spathiphyllum cannifolium

Page 20: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.18 Spathiphyllum cannifolium (Suhono dkk, 2010)

18. Typhonium (Marga Keladi Tikus)

Marga ini terdiri atas 89 jenis, salah satunya Keladi tikus (Typhonium

flagelliforme) dengan morfologi, daun berbentuk jantung dengan ujung daun

lancip dan pangkal daunnya bertakik. Batang tidak tampak karena tangkai daun

langsung tumbuh dari umbi yang terkubur dalam tanah. Ukuran panjang daun 4 -

10 cm dan berwarna hijau. Tangkai daun panjang, berukuran 5 - 25 cm. Bunga

tongkol berbentuk silindris berwarna putih kekuningan dengan panjang 5 - 20 cm.

Seludang berwarna hijau kekuningan.Buah berwarna hijau keputihan. Buah buni

mengandug 1 - 2 biji. Tumbuhan ini juga memiliki umbi dan akar rimpang

Tumbuhan ini bnyak tumbuh di daerah pantai, di tepi sungai, sawah, tepi saluran

irigasi dan di tepi jalan (Gambar 2.19).

Klasifikasi Typhonium flagelliforme berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Arales Famili : Araceae Genus : Typhonium Spesies : Typhonium flagelliforme (Lodd.) BL

Page 21: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.19 Typhonium flagelliforme (Suhono dkk, 2010).

19. Xanthosoma (Marga Kimpul)

Marga ini terdiri atas 50 jenis, salah satunya adalah Kimpul (Xanthosoma

sagittifolium) merupakan tumbuhan menahun dengan morfologi, daun berbentuk

seperti jantung berwarna hijau, letak tangkai daun kimpul berada di dekat pangkal

daun dan berumbi, umbinya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Tumbunan ini

hidup dengan merumpundengan akar rimpang yang mengeluarkan tunas-tunas

disekitar tanaman induknya (Gambar 2.20).

Klasifikasi Xanthosoma sagittifolium berdasarkan kedudukannya dalam

taksonomi tumbuhan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisi :Spermatophyta Kelas :Monocotyledoneae Ordo :Arales Famili :Araceae Genus :Xanthosoma Spesies : Xanthosoma sagittifolium L.

Page 22: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Gambar 2.20 Xanthosoma sagittifolium L. (Suhono dkk, 2010).

2.1.2 Peran Araceae

Keberadaan tumbuhan bawah seperti Araceae di lantai hutan dapat

berfungsi sebagai penahan air hujan dan aliran permukaan sehingga

meminimalkan bahaya erosi. Daun-daun tumbuhan dan herba menyaring teriknya

sinar matahari sehingga hanya sebagian sinar matahari yang sampai pada lahan

terbuka, dan dengan penyaringan sinar matahari tersebut maka suhu udara dan

tanah tidak terlalu tinggi. Selain itu, tumbuhan bawah juga sering dijadikan

sebagai indikator kesuburan tanah dan penghasil serasah dalam meningkatkan

kesuburan tanah (Dahlan, 2011). Selain fungsi ekologi, Araceae ini memiliki

peran atau manfaat bagi masyarakat antara lain sebagai tanaman hias, seperti

Aglaonema, Alocasia, Anthurium, Homalomena, Schismatoglottis, Epipremnum,

Monstera dan Philodendron. Jenis-jenis marga tersebut telah lama dibudidayakan

secara komersial baik sebagai tanaman hias indoor maupun outdoor. Sebagai obat-

obatan, seperti Arisaema, Lasia, Homalomena dan Typhoniumkhusunya daun dan

akarnya yang berfungsi untuk mengobati encok, bengkak, dan sakit perut. Sebagai

bahan makanan yaitu pada bagian umbinya, seperti Colocasia, Xanthosoma,

Page 23: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Alocasia, Amorphophallus dan Cyrtosperma. Umbi dari jenis-jenis tersebut

memiliki nilai gizi karbohidrat yang tinggi, protein dan sedikit lemak (Sudarsono,

2009).

2.1.2 Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Tumbuhan Famili Araceae

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi keberadaan suatu spesies karena

merupakan prasyarat tumbuhan tersebut untuk dan berkembang. Seperti yang

dikemukakan (Katili dalam Sulingo, 2012) agar dapat tumbuh dan berkembang

secara baik, masing-masing spesies membutuhkan persyaratan tumbuh yang

berbeda sehingga memungkinkan terjadinya efesiensi alokasi energi untuk

pertumbuhannya.

Komposisi dari keanekaragaman jenis tumbuhan bawah sangat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, kelembaban yang relatif tinggi,

suhu udara berkisar 25 – 300C, pH tanah 5 – 7,5, tutupan tajuk dari pohon di

sekitarnya, dan tingkat kompetisi dari masing-masing jenis. Pada komunitas hutan

hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit

sekali. Hal ini disebabkan terhalang oleh lapisan-lapisan tajuk pohon yang ada

pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang tumbuh dekat permukaan

tanah kurang mendapat cahaya, sedangkan cahaya matahari bagi tumbuhan

merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses perkembangan,

pertumbuhan dan reproduksi (Gusmaylina dalam Nirwani, 2011).

2.2 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas

suatu tumbuhan dalam hal ini meliputi penentuan nama yang benar dan tempat

Page 24: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

yang tepat dalam sistem klasifikasi. Dari banyaknya tumbuhan yang ada di bumi

ini, tentu ada yang telah kita kenal dan ada pula yang tidak kita kenal, dan yang

kita kenal belum tentu orang lain mengenalnya begitu juga sebaliknya. Bahkan

mungkin ada tumbuhan di dunia ini yang belum diketahui identitasnya oleh dunia

ilmu pengetahuan.

Menurut Tjitrosoepomo (2005) ada dua kemungkinan yang akan di hadapi

oleh setiap orang yang akan mengidentifikasikan suatu tumbuhan yaitu:

1. Tumbuhan yang akan ia identifikasikan itu belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan tumbuhan itu berturut-turut dimasukkan dalam kategori yang mana.

2. Tumbuhan yang akan ia identifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Identifikasi tumbuhan selalu didasarkan atas spesimen yang riil, baik

spesimen yang masih hidup maupun yang telah diawetkan, biasanya dengan cara

dikeringkan atau dalam bejana yang berisi cairan pengawet, seperti formalin atau

alkohol. Tumbuhan yang belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, pelaku

identifikasi biasanya membuat deskripsi di samping gambar-gambar terinci

mengenai bagian-bagian tumbuhan yang memuat ciri-ciri diagnostiknya yang atas

dasar hasil studinya kemudian ditetapkan spesimen itu merupakan anggota

populasi jenis apa, dan berturut-turut ke atas dimasukkan kategori yang mana

(marga, suku, bangsa, dan kelas serta divisinya). Penentuan nama jenis dan

tingkatan takson harus sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku

(Tjitrosoepomo, 2005).

Page 25: 29 BAB II - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/5206/5/2013-1-84205-431406036-bab2... · tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang

29

Selanjutnya menurut Tjitrosoepomo (2005) untuk mengidentifikasi

tumbuhan yang tidak kita kenal, tetapi telah diketahui oleh dunia ilmu

pengetahuan ada beberapa sarana yang dapat digunakan antara lain:

a. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang

yang kita anggap ahli dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban

atas pertanyaan kita, dengan membawa spesimen tumbuhan yang ingin

kita ketahui identitasnya kepada seorang ahli tersebut.

b. Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan.

c. Mencocokkan dengan deskripsi dan gambar-gambar yang ada dalam buku-

buku flora atau monografi yang dianggap sesuai.

d. Penggunaan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan.

e. Penggunaan lembar identifikasi jenis yaitu gambar suatu jenis tumbuhan

yang disertai dengan nama, klasifikasi, deskripsi dan keterangan-ketrengan

lain yang berhubungan dengan jenis yang bersangkutan.