220351434 panduan keselamatan pasien ppk

8/19/2019 220351434 Panduan Keselamatan Pasien Ppk

1/87

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keselamatan (safety ) telah menjadi isu global

termasuk juga untuk rumah sakit.Ada lima isu penting

yang terkait dengan keselamatan (safety ) di rumah

sakit yaitu : keselamatan pasien ( patient safety ),

keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,

keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit

yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien

dan petugas, keselamatan lingkungan (green

productivity ) yang berdampak terhadap pencemaran

lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang

terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Ke

lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting

untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun

harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat

berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan

pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan,

1


2/87

dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra

rumah sakit.

arus diakui, pelayanan kesehatan padadasarnya adalah untukmenyelamatkan pasien sesuai

dengan yang diucapkan ipocrates kira!kira "#$$

tahun yang lalu yaitu primum, non nocere (rst, do no

harm). Namun diakui dengan semakin berkembangnya

ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan ! khususnya

di rumah sakit ! menjadi semakin kompleks dan

berpotensi terjadinya Kejadian %idak &iharapkan ' K%&

(adverse event ) apabila tidak dilakukan dengan hati!

hati.

&i rumah sakit terdapat ratusan macam obat,

ratusan tes dan prosedur, banyak alat dengan

teknologinya, bermacam jenis tenaga proesi dan non

proesi yang siap memberikan pelayanan pasien "#

jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan

pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik

dapat menyebabkan terjadinya K%&.

ada tahun "$$$ Institute of Medicine di Amerika

*erikat menerbitkan laporan yang mengagetkan

banyak pihak: ‘TO ERR IS HUMAN”, Building a Safer

2


3/87

Health System. +aporan itu mengemukakan penelitian

di rumah sakit di tah dan -olorado serta Ne /ork. &i

tah dan -olorado ditemukan K%& (adverse event )sebesar ",0 1, dimana 2,2 1 diantaranya meninggal.

*edangkan di Ne /ork K%& adalah sebesar 3,4 1

dengan angka kematian 53,2 1. Angka kematian

akibat K%& pada pasien raat inap diseluruh Amerika

yang berjumlah 33,2 juta per tahun berkisar ##.$$$!

06.$$$ per tahun. ublikasi 78 pada tahun "$$#,

mengumpulkan angka!angka penelitian rumah sakit di

berbagai negara : Amerika, 9nggris, &enmark, dan

Australia, ditemukan K%& dengan rentang 3,"!52,2 1.

&engan data!data tersebut, berbagai negara segera

melakukan penelitian dan mengembangkan *istem

Keselamatan asien.

&i 9ndonesia data tentang K%& apalagi Kejadian

Nyaris -edera (near miss) masih langka, namun dilain

pihak terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek”, yang

belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. &alam

rangka meningkatkan keselamatan pasien di rumah

sakit maka erhimpunan umah *akit *eluruh

9ndonesia (ersi) telah mengambil inisiati membentuk

3


4/87

Komite Keselamatan asien umah *akit (KK!*).

Komite tersebut telah akti melaksanakan langkah!

langkah persiapan pelaksanaan keselamatan pasienrumah sakit dengan mengembangkan laboratorium

program keselamatan pasien rumah sakit.

;engingat keselamatan pasien sudah menjadi

tuntutan masyarakat dan berdasarkan atas latar

belakang itulah maka pelaksanaan program

keselamatan pasien di oyal rogress perlu dilakukan.

ntuk dapat meningkatkan mutu pelayanan oyal

rogress terutama didalam melaksanakan

keselamatan pasien sangat diperlukan suatu pedoman

yang jelas sehingga angka kejadian K%& dapat dicegah

sedini mungkin.

1.1 Tujuan Ped!an "e#ela!atan Pa#$en

1.1.1 Tujuan U!u! %

*ebagai edoman bagi manajemen oyal rogress

untuk dapat melaksanakan program keselamatan

pasien dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit.

1.1.& Tujuan "'u#u# %

4


5/87

• *ebagai acuan yang jelas bagi manajemen oyal

rogress didalam mengambil keputusanterhadap

keselamatan pasien.• *ebagai acuan bagi para dokter untuk dapat

meningkatkan keselamatan pasien.

• %erlaksananya program keselamatan pasien

secara sistematis dan terarah.

1.& Man(aat

• &apat meningkatkan mutu pelayananan yang

bekualitas dan citra yang baik bagi oyal

rogress.

• Agar seluruh personil rumah sakit memahami

tentang tanggung jaab dan rasa nilai

kemanusian terhadap keselamatan pasien di

oyal rogress.

• &apat meningkatkan kepercayaan antara dokter

dan pasien terhadap tindakan yang akan

dilakukan

• ;engurangi terjadinya K%& di rumah sakit.

5


6/87

BAB II

"ESELAMATAN PASIEN RUMAH SA"IT

1. Menga)a "e#ela!atan Pa#$en *

*ejak aal tahun 50$$ institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada 3 (tiga) elemen yaitu input,

proses dan output sampai outcome dengan bermacam

' macam konsep dasar, program regulasi yang

berenang misalnya antara lain penerapan *tandar

elayanan umah *akit, enerapan Quality Assurance,

Total Quality Management , Countinous Quality

Improvement , eri


7/87

sebetulnya dapat dicegah melalui rencana pelayanan

yang komprehensi dengan melibatkan pasien

berdasarkan haknya. rogram tersebut yang kemudiandikenal dengan istilah keselamatan pasien (patient

saety). &engan meningkatnya keselamatan pasien

rumah sakit diharapkan kepercayaan masyarakat

terhadap pelayanan rumah sakit dapat meningkat.

*elain itu keselamatan pasien juga dapat mengurangi

K%&, yang selain berdampak terhadap peningkatan

biaya pelayanan juga dapat membaa rumah sakit ke

arena !lamming, menimbulkan kon=ik antara

dokter>petugas kesehatan dan pasien, menimbulkan

sengketa medis, tuntutan dan proses hukum, tuduhan

malpraktek, !lo"#up ke media massa yang akhirnya

menimbulkan opini negati terhadap pelayanan rumah

sakit. *elain itu rumah sakit dan dokter bersusah

payah melindungi dirinya dengan asuransi, pengacara

dsb. %etapi pada akhirnya tidak ada pihak yang

menang, bahkan menurunkan kepercayaan

masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit.

&. Pengert$an

7


8/87

Keselamatan pasien ( patient safety )rumah sakit

adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat

asuhan pasien lebih aman. *istem tersebut meliputi :assessmen risiko, identi?kasi dan pengelolaan hal

yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan

dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden

dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya risiko, *istem tersebut

diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang

disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

tindakan atau tidak melakukan tindakan yang

seharusnya dilakukan.

+. Tujuan %

• %erciptanya budaya keselamatan pasien di

rumah sakit

• ;eningkatnya akuntabilitas rumah sakit

terhadap pasien dan masyarakat

• ;enurunnya kejadian tidak diharapkan (K%&) di

rumah sakit

8


9/87

• %erlaksananya program!program pencegahan

sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian

tidak diharapkan.

,. Prgra!!e -HO -rld All$an/e (r

Pat$ent Sa(et0

ada @anuari "$$" $%ecutive Board 78 menyusun

usulan resolusi, dan kemudian diajukan pada &orld

Health Assem!ly ke ;ei "$$", dan diterbitkan

sebagai esolusi 7A.56. *elanjutnya pada &orld

Health Assem!ly ke 4 ;ei "$$#, diputuskan

membentuk aliansi 9nternational untuk peningkatan

keselamatan pasien dengan sebutan &orld Alliance for

'atient Safety , dan ditunjuk *ir +iam &onaldsonsebagai Ketua.

7orld Alliance or patient saety pada tahun "$$#

menerbitkan 2 program keselamatan pasien, dan

tahun "$$ menambah # program lagi, keseluruhan 5$

program 78 untuk keselamatan pasien adalah sbb :

• lo!al 'atient Safety Challenge (

• Ist Challenge ( )**+#)** ( Clean Care is Safer

Care,

9


10/87

• )nd Challenge ( )**-#)**. ( Safe Surgery Safe

/ives

•

'atient for 'atient Safety

• Ta%onomy for 'atient Safety

• 0esearch for 'atient Safety

• Solutions for 'atient Safety

• 0eporting and /earning

• Safety in action

• Technology for 'atient Safety

• Care of acutely ill patients

• 'atient safety 1no"ledge at your ngertips

. Se!2$lan Slu#$ "e#ela!atan Pa#$en d$Ru!a' Sak$t

&H2 Colla!orating Centre for 'atient Safety ,

dimotori oleh 3oint Commission International, *uatu

badan akreditasi dari Amerika *erikat, mulai tahun

"$$ mengumpulkan pakar keselamatan pasien dari

lebih 5$$ Negara, dengan kegiatan mengidenti?kasi

dan mempelajari berbagai masalah keselamatan

pasien, dan mencari solusi berupa sistem atau

10


11/87

interBensi sehingga mampu mencegah atau

mengurangi cedera pasien dan meningkatkan

keselamatan pasien. ada tgl " ;ei "$$4 78Cola!orating Centre for 'atient Safety resmi

menerbitkan panduan “4ine /ife#Saving 'atient Safety

Solutions” (“*embilan *olusi Keselamatan asien

umah *akit”).

*embilan topik yang diberikan solusinya adalah sbb:

• erhatikan Nama 8bat, upa dan capan ;irip

(/oo1#Ali1e, Sound#Ali1e Medication 4ames)

• astikan 9denti?kasi pasien

• Komunikasi secara benar saat serah

terima>pengoperan pasien

• astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh

yang benar

• Kendalikan cairan elektrolit pekat (concentrated)

• astikan akurasi pemberian obat pada

pengalihan pelayanan

• indari salah kateter dan salah sambung slang

(tu!e)

• Cunakan alat injeksi sekali pakai

11


12/87

• %ingkatkan kebersihan tangan (and hygiene)

untuk pencegahan ineksi nosokomial

BAB III

STANDAR "ESELAMATAN PASIEN RUMAH SA"IT

;engingat masalah keselamatan pasien

merupakan masalah yang perlu ditangani segera di

rumah sakit di 9ndonesia maka diperlukan standar

keselamatan pasien rumah sakit yang merupakan

acuan bagi rumah sakit di 9ndonesia untuk

melaksanakan kegiatannya. *tandar keselamatan

pasien ajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya

dilakukan dengan menggunakan 9nstrumen Akreditasiumah *akit.

*tandar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh

standar yaitu:

5. ak pasien

". ;endidik pasien dan keluarga

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan

pelayanan

12


13/87

#. enggunaan metoda ' metoda peningkatan

kinerja untuk melakukan eBaluasidan program

peningkatan keselamatan pasien. eran kepemimpinan dalam meningkatkan

keselamatan pasien

2. ;endidik sta tentang keselamatan pasien

4. Komunikasi merupakan kunci bagi sta untuk

mencapai keselamatan pasien

raian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai

berikut :

Standar I. Hak Pa#$en

Standar %

asien dan keluarganya mempunyai hak untuk

mendapatkan inormasi

tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk

kemungkinan terjadinya

insiden.

"r$ter$a %

5.5.arus ada dokter penanggung jaab pelayanan

13


14/87

5.".&okter penanggung jaab pelayanan ajib

membuat rencana pelayanan

5.3.&okter penanggung jaab pelayanan ajibmemberikan penjelasan secara jelas dan benar

kepada pasien dan keluarganya tentang rencana

dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur

untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya

insiden.

Standar II. Mend$d$k )a#$en dan keluarga

Standar %

umah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya

tentang keajiban dan tanggung jaab pasien dalam

asuhan pasien.

"r$ter$a %

Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat

ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang

merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena

itu, di rumah sakit harus ada sistem dan mekanisme

mendidik pasien dan keluarganya tentang keajiban

dan tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien.

14


15/87

&engan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan

keluarga dapat :

".5. ;emberikan inormasi yang benar, jelas, lengkapdan jujur.

".". ;engetahui keajiban dan tanggung jaab pasien

dan keluarga.

".3. ;engajukan pertanyaan!pertanyaan untuk hal

yang tidak dimengerti.

".#. ;emahami dan menerima konsekuensi pelayanan.

".. ;ematuhi instruksi dan menghormati peraturan

rumah sakit.

".2. ;emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang

rasa.

".4. ;emenuhi keajiban ?nansial yang disepakati.

Standar III. "e#ela!atan )a#$en dala!

k e#$na!2ungan )ela0anan

Standar%

umah *akit menjamin keselamatan pasien dalam

kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi

antar tenaga dan antar unit pelayanan.

15


16/87

"r$ter$a%

%erdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh

mulai dari saat pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis,perencanaan pelayanan, tindakan pengobatan,

rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit.

3.5. %erdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan

dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber

daya secara berkesinambungan sehingga pada

seluruh tahap pelayanan transisi antar unit

pelayanan dapat berjalan baik dan lancar.

3.". %erdapat koordinasi pelayanan yang mencakup

peningkatan komunikasi untuk memasilitasi

dukungan keluarga, pelayanan keperaatan,

pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan

kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.

3.3. %erdapat komunikasi dan transer inormasi antar

proesi kesehatan sehingga dapat tercapainya

proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan

eekti.

16


17/87

Standar I3. Penggunaan !etde4!etde

)en$ngkatan k$nerja untuk !elakukan e5alua#$

dan )rgra! )en$ngkatan ke#ela!atan )a#$enStandar%

umah sakit harus mendesain proses baru atau

memperbaiki proses yang ada, memonitor dan

mengeBaluasi kinerja melalui pengumpulan data,

menganalisis secara intensi insiden, dan melakukan

perubahan untuk meningkatkan kinerja serta

keselamatan pasien.

Kriteria:

#.5. *etiap rumah sakit harus melakukan proses

perancangan (desain) yang baik, mengacu pada Bisi,

misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan pasien,

petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini,

praktik bisnis yang sehat, dan aktor!aktor lain yang

berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan “%ujuh

+angkah ;enuju Keselamatan asien umah *akit”.

#.". *etiap rumah sakit harus melakukan

pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait

17


18/87

dengan : pelaporan insiden, akreditasi, manajemen

risiko, utilisasi, mutu pelayanan, keuangan.

#.3. *etiap rumah sakit harus melakukan eBaluasiintensi terkait dengan semua insiden, dan secara

proakti melakukan eBaluasi satu proses kasus risiko

tinggi.

#.#. *etiap rumah sakit harus menggunakan semua

data dan inormasi hasil analisis untuk menentukan

perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan

keselamatan pasien terjamin.

Standar 3. Peran ke)e!$!)$nan dala!

!en$ngkatkan ke#ela!atan )a#$en

Standar%

5. impinan mendorong dan menjamin implementasi

program keselamatan pasien secara terintegrasi dalam

organisasi melalui penerapan “%ujuh +angkah ;enuju

Keselamatan asien umah *akit “.

". impinan menjamin berlangsungnya program

proakti untuk identi?kasi risiko keselamatan pasien

dan program menekan atau mengurangi insiden.

18


19/87

3. impinan mendorong dan menumbuhkan

komunikasi dan koordinasi antar unit dan indiBidu

berkaitan dengan pengambilan keputusan tentangkeselamatan pasien.

#. impinan mengalokasikan sumber daya yang

adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan

meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan

keselamatan pasien.

. impinan mengukur dan mengkaji eekti?tas

kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumah sakit

dan keselamatan pasien.

"r$ter$a%

.5.%erdapat tim antar disiplin untuk mengelola

program keselamatan pasien.

.".%ersedia program proakti untuk identi?kasi risiko

keselamatan dan program meminimalkan insiden.

.3.%ersedia mekanisme kerja untuk menjamin baha

semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan

berpartisipasi dalam program keselamatan pasien.

.#.%ersedia prosedur “cepat!tanggap” terhadap

insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena

19


20/87

musibah, membatasi risiko pada orang lain dan

penyampaian inormasi yang benar dan jelas untuk

keperluan analisis...%ersedia mekanisme pelaporan internal dan

eksternal berkaitan dengan insiden termasuk

penyediaan inormasi yang benar dan jelas tentang

Analisis Akar ;asalah “Kejadian Nyaris -edera” (4ear

miss) dan “Kejadian *entinelD pada saat program

keselamatan pasien mulai dilaksanakan.

.2.%ersedia mekanisme untuk menangani berbagai

jenis insiden, misalnya menangani “Kejadian *entinel”

(*entinel EBent) atau kegiatan proakti untuk

memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk

mendukung sta dalam kaitan dengan “Kejadian

*entinel”.

.4.%erdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara

sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan di

dalam rumah sakit dengan pendekatan antar disiplin.

.6.%ersedia sumber daya dan sistem inormasi yang

dibutuhkan dalam kegiatan perbaikan kinerja rumah

sakit dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk

20


21/87

eBaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya

tersebut.

.0.%ersedia sasaran terukur, dan pengumpulaninormasi menggunakan kriteria objekti untuk

mengeBaluasi eektiBitas perbaikan kinerja rumah

sakit dan keselamatan pasien, termasuk rencana

tindak lanjut dan implementasinya.

Standar 3I. Mend$d$k #ta( tentang ke#ela!atan

)a#$en

Standar%

5. umah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan

dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup

keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien

secara jelas.

". umah sakit menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan

memelihara kompetensi sta serta mendukung

pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien.

"r$ter$a%

21


22/87

2.5. *etiap rumah sakit harus memiliki program

pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi sta baru yang

memuat topik keselamatan pasien sesuai dengantugasnya masing!masing.

2.". *etiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik

keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in#service

training dan memberi pedoman yang jelas tentang

pelaporan insiden.

2.3. *etiap rumah sakit harus menyelenggarakan

pelatihan tentang kerjasama kelompok (team"or1 )

guna mendukung pendekatan interdisipliner dan

kolaborati dalam rangka melayani pasien.

Standar 3II. "!un$ka#$ !eru)akan kun/$ 2ag$

#ta6 untuk !en/a)a$ ke#ela!atan )a#$en

Standar%

umah sakit merencanakan dan mendesain proses

manajemen inormasi keselamatan pasien untuk

memenuhi kebutuhan inormasi internal dan eksternal.

%ransmisi data dan inormasi harus tepat aktu dan

akurat.

"r$ter$a%

22


23/87

4.5. erlu disediakan anggaran untuk merencanakan

dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh

data dan inormasi tentang halhal terkait dengankeselamatan pasien.

4.". %ersedia mekanisme identi?kasi masalah dan

kendala komunikasi untuk mereBisi manajemen

inormasi yang ada.

23


24/87

BAB I3

TU7UH LAN8"AH MENU7U "ESELAMATAN PASIEN

RUMAH SA"IT

;engacu kepada standar keselamatan pasien

(ermenkes 5205>;ENKE*>E>F999>"$55), maka oyal

rogress harus merancang proses baru atau

memperbaiki proses yang ada, memonitor dan

mengeBaluasi kinerja melalui pengumpulan data,

menganalisis secara intensi K%&, dan melakukan

perubahan untuk meningkatkan kinerja mutu serta

keselamatan pasien.

roses perancangan tersebut harus mengacu

pada Bisi,misi, dan tujuan oyal rogress, kebutuhan

pasien, petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis

terkini, praktik bisnis yang sehat, dan aktor!aktor lain

yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan “

%ujuh +angkah Keselamatan asien umah *akit”

Gerkaitan hal tersebut diatas maka perlu ada

kejelasan perihal tujuh langkah keselamatan pasien

rumah sakit tersebut

24


25/87

raian %ujuh +angkah ;enuju Keselamatan

asien umah *akit adalah sebagai berikut:

1. BAN8UN "ESADARAN A"AN NILAI"ESELAMATAN PASIEN

-iptakan kepemimpinan dan budaya yang

terbuka dan adil.

Langka' )enera)an%

A. T$ngkat Ru!a' Sak$t %

• oyal rogress telah memiliki kebijakan yang

menjabarkan apa yang harus dilakukan sta segera

setelah terjadi insiden, bagaimana langkah!langkah

pengumpulan akta harus dilakukan dan dukungan

apa yang harus diberikan kepada sta, pasien dan

keluarga• oyal rogress telah memiliki kebijakan dan

prosedur yang menjabarkan peran dan

akuntabilitas indiBidual bilamana ada insiden.

• oyal rogress telah berupaya menumbuhkan

budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang

terjadi di rumah sakit.

• +akukan asesmen dengan menggunakan surBei

penilaian keselamatan pasien.

25


26/87

B. T$ngkat Un$t "erja9T$! %

•

astikan semua rekan sekerja merasa mampu untukberbicara mengenai kepedulian mereka dan berani

melaporkan bilamana ada insiden.

• &emonstrasikan kepada seluruh personil ukuran!

ukuran yang dipakai di oyal rogress untuk

memastikan semua laporan dibuat secara terbuka

dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan

tindakan>solusi yang tepat

&. PIMPIN DAN DU"UN8 STA: ANDA

Gangunlah komitmen dan okus yang kuat dan

jelas tentang Keselamatan asien di seluruh jajaranoyal rogress.

Langka' )enera)an %


• &ireksi bertanggung jaab atas keselamatan pasien

• %elah dibentuk anitia ;utu dan Keselamatan

asien yang ditugaskan untuk menjadi “penggerak”

dalam gerakan keselamatan pasien

26


27/87

• rioritaskan Keselamatan asien dalam agenda

rapat jajaran &ireksi maupun rapat!rapat

manajemen rumah sakit• Keselamatan asien menjadi materi dalam semua

program orientasi dan pelatihan di oyal rogress.

dan dilaksanakan eBaluai dengan pre dan post test.


• *emua pimpinan unit kerja ajib memimpin

gerakan Keselamatan asien

• *elalu jelaskan kepada seluruh personil releBansi

dan pentingnya serta manaat bagi mereka dengan

menjalankan gerakan Keselamatan asien

• %umbuhkan sikap kesatria yang menghargai

pelaporan insiden

+. INTE8RASI"AN A"TI3ITAS PEN8ELOLAAN

RISI"O

Kembangkan sistem dan proses pengelolaan

risiko, serta lakukan identi?kasi dan asesmen hal yang

potensial bermasalah.

Langka' )enera)an%

27


28/87


• %elaah kembali input dan proses yang ada dalam

manajemen risiko klinis dan non klinis, sertapastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi

dengan Keselamatan asien dan sta

• Kembangkan indikator!indikator kinerja mutu dan

9nsiden Keselamatan asien (9K) bagi sistem

pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh

&ireksi>;anajer umah *akit oyal rogress

• Cunakan inormasi yang benar dan jelas yang

diperoleh dari sistem pelaporan insiden dan

asesmen risiko untuk dapat secara proakti

meningkatkan kepedulian terhadap pasien.

B. T$ngkat Un$t "erja9T$!%

• &alam setiap rapat koordinasi selalu laksanakan

diskusi tentang hal!hal yang berkaitan dengan

Keselamatan asien guna memberikan umpan balik

kepada ;anajer terkait

• astikan ada penilaian risiko pada indiBidu pasien

dalam proses asesmen risiko rumah sakit

28


29/87

• +akukan proses asesmen risiko secara teratur,

untuk menentukan akseptabilitas setiap risiko, dan

ambilah langkah!langkah yang tepat untukmemperkecil risiko tersebut

• astikan penilaian risiko tersebut disampaikan

sebagai masukan ke proses asesmen dan

pencatatan risiko rumah sakit.

,. "EMBAN8"AN SISTEM PELAPORAN

astikan sta anda agar dengan mudah dapat

melaporkan kejadian>insiden, serta rumah sakit

mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan

asien umah *akit (KK*).

Langka' )enera)an %A. T$ngkat Ru!a' Sak$t

*istem pelaporan insiden ke dalam maupun ke

luar rumah sakit mengacu pada edoman Keselamatan

asien oyal rogress.


Gerikan semangat kepada seluruh personil untuk

secara akti melaporkan setiap insiden yang terjadi

29


30/87

dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi

juga, karena mengandung bahan pelajaran yang

penting.

. LIBAT"AN DAN BER"OMUNI"ASI DEN8AN

PASIEN

Kembangkan cara!cara komunikasi yang terbuka

dengan pasien.

Langka' )enera)an %

A. T$ngkat ru!a' #ak$t %

• oyal rogress memiliki kebijakan dan pedoman

yang jelas tentang cara!cara komunikasi terbuka

selama proses asuhan tentang insiden dengan para

pasien dan keluarganya.• *eluruh sta oyal rogress terkait harus mampu

memastikan baha pasien dan keluarga mendapat

inormasi yang benar dan jelas bilamana terjadi

insiden.

• *eluruh jajaran manajerial harus mampu memberi

dukungan, pelatihan dan dorongan semangat

kepada sta agar selalu terbuka kepada pasien dan

keluarganya.

30


31/87


•

astikan seluruh personil menghargai danmendukung keterlibatan pasien dan keluarganya

bila telah terjadi insiden.

• rioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan

keluarga bilamana terjadi insiden, dan segera

berikan kepada mereka inormasi yang jelas dan

benar secara tepat.

• astikan, segera setelah kejadian, tim menunjukkan

empati kepada pasien dan keluarganya.

;. BELA7AR DAN BERBA8I PEN8ALAMAN

TENTAN8 "ESELAMATAN PASIEN*eluruh sta harus mampu untuk melakukan analisis

akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa

K%& itu timbul.

Langka' )enera)an%

A. T$ngkat Ru!a' Sak$t%

• astikan sta yang tekait telah terlatih untuk

melakukan kajian insiden secara tepat, yang dapat

digunakan untuk mengidenti?kasi penyebab.

31


32/87

• Kembangkan kebijakan yang menjabarkan dengan

jelas kriteria pelaksanaan Analisis Akar ;asalah

(0oot Cause Analysis50CA) yang mencakup insidenyang terjadi dan minimum satu kali per tahun

melakukan melakukan 6ailure Modes and $7ects

Analysis (6M$A) untuk proses risiko tinggi.

B. T$ngkat Un$t "erja9T$!%

• &iskusikan dalam jajaran unit>tim pengalaman

dari hasil analisis insiden.

• 9denti?kasi unit atau bagian lain yang mungkin

terkena dampak di masa depan dan bagilah

pengalaman tersebut secara lebih luas.


33/87

• Cunakan inormasi yang benar dan jelas yang

diperoleh dari sistem pelaporan, asesmen risiko,

kajian insiden, dan audit serta analisis, untukmenentukan solusi.

• *olusi tersebut dapat mencakup penjabaran ulang

sistem (input dan proses), penyesuaian pelatihan

sta dan>atau kegiatan klinis, termasuk penggunaan

instrumen yang menjamin keselamatan pasien.

• +akukan asesmen risiko untuk setiap perubahan

yang direncanakan.

• *osialisasikan solusi yang dikembangkan oleh

KK*!E*9.

• Geri umpan balik kepada sta tentang setiap

tindakan yang diambil atas insiden yang dilaporkan.


• +ibatkan seluruh personil dalam mengembangkan

berbagai cara untuk membuat asuhan pasien

menjadi lebih baik dan lebih aman.

• %elaah kembali perubahan!perubahan yang telah

dibuat dan pastikan pelaksanaannya.

33


34/87

• astikan seluruh personil menerima umpan balik

atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang

dilaporkan

%ujuh langkah keselamatan pasien rumah sakit

merupakan panduan yang komprehensi untuk menuju

keselamatan pasien, sehingga tujuh langkah tersebut

secara menyeluruh harus dilaksanakan oleh setiap

rumah sakit. &alam pelaksanaan, tujuh langkah

tersebut tidak harus berurutan dan tidak harus

serentak. &apat dipilih langkah!langkah yang paling

strategis dan paling mudah dilaksanakan. Gila langkah!

langkah ini berhasil maka kembangkan langkah!

langkah yang belum dilaksanakan.Gila tujuh langkah ini telah dilaksanakan dengan

baik maka dapat menambah penggunaan metoda!

metoda lainnya.

34


35/87

BAB 3

SASARAN "ESELAMATAN PASIEN

*asaran Keselamatan asien merupakan syarat untuk

diterapkan di semua rumah sakit yang diakreditasi

oleh Komisi Akreditasi umah *akit. enyusunan

sasaran ini mengacu kepada 4ine /ife#Saving 'atient

SafetySolutions dari &H2 'atient Safety ("$$4) yang

digunakan juga oleh Komite Keselamatan asien

umah *akit E*9 (KK* E*9), dan dari

3ointCommission International (@-9).

;aksud dari *asaran Keselamatan asien adalah

mendorong perbaikan spesi?k dalam keselamatan

pasien. *asaran menyoroti bagian!bagian yang

bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan

menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis

bukti dan keahlian atas permasalahan ini. &iakui

baha desain sistem yang baik secara intrinsik adalah

untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman

dan bermutu tinggi, sedapat mungkin sasaran secara

umum diokuskan pada solusi!solusi yang menyeluruh.

35


36/87

Enam sasaran keselamatan pasien adalah

tercapainya hal!hal sebagai berikut:

SASARAN I % "ETEPATAN IDENTI:I"ASI PASIEN

Standar S"P I

umah sakit mengembangkan pendekatan untuk

memperbaiki>meningkatkan ketelitian identi?kasi

pasien.

Mak#ud dan Tujuan Sa#aran I

Kesalahan karena keliru dalam mengidenti?kasi pasien

dapat terjadi di hampir semua aspek>tahapan

diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identi?kasi

pasien bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan

terbius>tersedasi, mengalami disorientasi, tidak sadar,

bertukar tempat tidur>kamar> lokasi di rumah sakit,

adanya kelainan sensori, atau akibat situasi lain.

;aksud sasaran ini adalah untuk melakukan dua kali

pengecekan yaitu: pertama, untuk identi?kasi pasien

sebagai indiBidu yang akan menerima pelayanan atau

pengobatanH dan kedua, untuk kesesuaian pelayanan

atau pengobatan terhadap indiBidu tersebut.

36


37/87

Kebijakan dan>atau prosedur yang secara kolaborati

dikembangkan untuk memperbaiki proses identi?kasi,

khususnya pada proses untuk mengidenti?kasi pasienketika pemberian obat, darah, atau produk darahH

pengambilan darah dan spesimen lain untuk

pemeriksaan klinisH atau pemberian pengobatan atau

tindakan lain. Kebijakan dan>atau prosedur

memerlukan sedikitnya dua cara untuk

mengidenti?kasi seorang pasien, seperti nama pasien,

nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang identitas

pasien dengan !ar#code, dan lain!lain. Nomor kamar

pasien atau lokasi tidak bisa digunakan untuk

identi?kasi. Kebijakan dan>atau prosedur juga

menjelaskan penggunaan dua identitas berbeda di

lokasi yang berbeda di rumah sakit, seperti di

pelayanan raat jalan, unit gaat darurat, atau ruang

operasi termasuk identi?kasi pada pasien koma tanpa

identitas. *uatu proses kolaborati digunakan untuk

mengembangkan kebijakan dan>atau prosedur agar

dapat memastikan semua kemungkinan situasi untuk

dapat diidenti?kasi.

37


38/87

Ele!en Pen$la$an Sa#aran I

• asien diidenti?kasi menggunakan dua identitas

pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamaratau lokasi pasien.

• asien diidenti?kasi sebelum pemberian obat,

darah, atau produk darah.

• asien diidenti?kasi sebelum mengambil darah

dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.

• asien diidenti?kasi sebelum pemberian

pengobatan dan tindakan>prosedur.

• Kebijakan dan prosedur mengarahkan

pelaksanaan identi?kasi yang konsisten pada

semua situasi dan lokasi.

SASARAN II % PENIN8"ATAN "OMUNI"ASI >AN8

E:E"TI:

Standar S"P II

umah sakit mengembangkan pendekatan untuk

meningkatkan eektiBitas komunikasi antar para

pemberi layanan.

Mak#ud dan Tujuan Sa#aran II

38


39/87

Komunikasi eekti, yang tepat aktu, akurat, lengkap,

jelas, dan yang dipahami oleh pasien, akan

mengurangi kesalahan, dan menghasilkanpeningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat

berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis Komunikasi

yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi

pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui

telepon. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan

yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan

kritis, seperti melaporkan hasil laboratorium klinik cito

melalui telepon ke unit pelayanan. umah sakit secara

kolaborati mengembangkan suatu kebijakan dan>atau

prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk:

mencatat (atau memasukkan ke komputer) perintah

yang lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima

perintahH kemudian penerima perintah membacakan

kembali 8read !ac19 perintah atau hasil pemeriksaanH

dan mengkon?rmasi baha apa yang sudah dituliskan

dan dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan>atau

prosedur pengidenti?kasian juga menjelaskan baha

diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali

39


40/87

(read !ac1 ) bila tidak memungkinkan seperti di kamar

operasi dan situasi gaat darurat di 9C& atau 9-.

Ele!en Pen$la$an Sa#aran II

• erintah lengkap secara lisan dan yang melalui

telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara

lengkap oleh penerima perintah.

• erintah lengkap lisan dan telpon atau hasil

pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap

oleh penerima perintah.

• erintah atau hasil pemeriksaan dikon?rmasi

oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan

hasil pemeriksaan

• Kebijakan dan prosedur mengarahkanpelaksanaan Beri?kasi keakuratan komunikasi

lisan atau melalui telepon secara konsisten.

SASARAN III % PENIN8"ATAN "EAMANAN OBAT

>AN8 PERLU DI-ASPADAI?HIGH-ALERT @

Standar S"P III

40


41/87

umah sakit mengembangkan suatu pendekatan

untuk memperbaiki keamanan obat!obat yang perlu

diaspadai 8high#alert9:Mak#ud dan Tujuan Sa#aran III

Gila obat!obatan menjadi bagian dari rencana

pengobatan pasien, manajemen harus berperan

secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien.

8bat!obatan yang perlu diaspadai (high#alert

medications) adalah obat yang sering menyebabkan

terjadi kesalahan>kesalahan serius (sentinelevent ),

obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang

tidak diinginkan (adverse outcome9 seperti obat!obat

yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama

8bat upa dan capan ;irip>N8;, atau /oo1 Ali1e

Soun Ali1e5/ASA9: 8bat!obatan yang sering disebutkan

dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian

elektrolit konsentrat secara tidak sengaja (misalnya,

kalium klorida "meI>ml atau yang lebih pekat, kalium

osat, natrium klorida lebih pekat dari $.01, dan

magnesium sulat J$1 atau lebih pekat). Kesalahan

ini bisa terjadi bila peraat tidak mendapatkan

orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau

41


42/87

bila peraat kontrak tidak diorientasikan terlebih

dahulu sebelum ditugaskan, atau pada keadaan gaat

darurat. -ara yang paling eekti untuk mengurangiatau mengeliminasi kejadian tersebut adalah dengan

meningkatkan proses pengelolaan obat!obat yang

perlu diaspadai termasuk memindahkan elektrolit

konsentrat dari unit pelayanan pasien ke armasi.

umah sakit secara kolaborati mengembangkan suatu

kebijakan dan>atau prosedur untuk membuat datar

obat!obat yang perlu diaspadai berdasarkan data

yang ada di rumah sakit. Kebijakan dan>atau prosedur

juga mengidenti?kasi area mana saja yang

membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di 9C& atau

kamar operasi, serta pemberian label secara benar

pada elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di

area tersebut, sehingga membatasi akses, untuk

mencegah pemberian yang tidak sengaja>kurang hati!

hati.

Ele!en Pen$la$an Sa#aran III

• Kebijakan dan>atau prosedur dikembangkan agar

memuat proses identi?kasi, menetapkan lokasi,

42


43/87

pemberian label, dan penyimpanan elektrolit

konsentrat.

•

9mplementasi kebijakan dan prosedur.• Elektrolit konsentrat tidak berada di unit

pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara

klinis dan tindakan diambil untuk mencegah

pemberian yang kurang hati!hati di area

tersebut sesuai kebijakan. Elektrolit konsentrat

yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus

diberi label yang jelas, dan disimpan pada area

yang dibatasi ketat 8restricted9.

SASARAN I3 % "EPASTIAN TEPAT4LO"ASI TEPAT4

PROSEDUR TEPATPASIEN OPERASIStandar S"P I3


untuk memastikan tepatlokasi, tepat!prosedur, dan

tepat! pasien.

Mak#ud dan Tujuan Sa#aran I3

*alah lokasi, salah!prosedur, pasien!salah pada

operasi, adalah sesuatu yang menkhaatirkan dan

tidak jarang terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini

43


44/87

adalah akibat dari komunikasi yang tidak eekti atau

yang tidak adekuat antara anggota tim bedah,

kurang>tidak melibatkan pasien di dalam penandaanlokasi 8site mar1ing9, dan tidak ada prosedur untuk

Beri?kasi lokasi operasi. &i samping itu, asesmen

pasien yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan

medis tidak adekuat, budaya yang tidak mendukung

komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,

permasalahan yang berhubungan dengan tulisan

tangan yang tidak terbaca 8illegi!lehand"ritting9 dan

pemakaian singkatan adalah aktor!aktor kontribusi

yang sering terjadi. umah sakit perlu untuk secara

kolaborati mengembangkan suatu kebijakan dan>atau

prosedur yang eekti di dalam mengeliminasi masalah

yang mengkhaatirkan ini. &igunakan juga praktek

berbasis bukti, seperti yang digambarkan di Surgical

Safety Chec1list dari &H2 'atient Safety ("$$0), juga

di The 3oint Commission;s


45/87

%anda itu harus digunakan secara konsisten di rumah

sakit dan harus dibuat oleh operator>orang yang akan

melakukan tindakan, dilaksanakan saat pasien terjagadan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat

sampai saat akan disayat. enandaan lokasi operasi

dilakukan pada semua kasus termasuk sisi 8laterality9,

multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau

multipel leBel (tulang belakang).

;aksud proses Beri?kasi praoperati adalah untuk:

- memBeri?kasi lokasi, prosedur, dan pasien yang

benarH

- memastikan baha semua dokumen, oto

8imaging9, hasil pemeriksaan yang releBan

tersedia, diberi label dengan baik, dan

dipampangH dan

- melakukan Beri?kasi ketersediaan peralatan

khusus dan>atau implant yang dibutuhkan.

%ahap “*ebelum insisi” 8Time out9 memungkinkan

semua pertanyaan atau kekeliruan diselesaikan. Time

out dilakukan di tempat, dimana tindakan akan

dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan

45


46/87

melibatkan seluruh tim operasi. umah sakit

menetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan

secara ringkas, misalnya menggunakan chec1list .

Ele!en Pen$la$an Sa#aran I3

• umah sakit menggunakan suatu tanda yang

jelas dan dimengerti untuk identi?kasi lokasi

operasi dan melibatkan pasien di dalam proses

penandaan.

• umah sakit menggunakan suatu chec1list atau

proses lain untuk memBeri?kasi saat preoperasi

tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien

dan semua dokumen serta peralatan yang

diperlukan tersedia, tepat, dan ungsional.• %im operasi yang lengkap menerapkan dan

mencatat prosedur “sebelum insisi>time#out ”

tepat pembedahan.

• Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk

mendukung proses yang seragam untuk

memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan

tepat pasien, termasuk prosedur medis dan

dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

46


47/87

SASARAN 3 % PEN8URAN8AN RISI"O IN:E"SI

TER"AIT PELA>ANAN "ESEHATANStandar S"P 3


untuk mengurangi risiko ineksi yang terkait pelayanan

kesehatan.

Mak#ud dan Tujuan Sa#aran 3

encegahan dan pengendalian ineksi merupakan

tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan

kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengatasi

ineksi yang berhubungan dengan pelayanan

kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi pasien

maupun para proesional pelayanan kesehatan. 9neksi

biasanya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan

kesehatan termasuk ineksi saluran kemih, ineksi

pada aliran darah (!loodstream infections9 dan

pneumonia (sering kali dihubungkan dengan Bentilasi

mekanis).

usat dari eliminasi ineksi ini maupun ineksi!ineksi

lain adalah cuci tangan (hand hygiene9 yang tepat.

edoman hand hygiene bisa dibaca kepustakaan 78,

47


48/87

dan berbagai organisasi nasional dan internasional.

umah sakit mempunyai proses kolaborati untuk

mengembangkan kebijakan dan>atau prosedur yangmenyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand

hygiene yang diterima secara umum dan untuk

implementasipetunjuk itu di rumah sakit.

Ele!en Pen$la$an Sa#aran 3

• umah sakit mengadopsi atau mengadaptasi

pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan

dan sudah diterima secara umum (al.dari 78

atient *aety).

• umah sakit menerapkan program hand hygiene

yang eekti.• Kebijakan dan>atau prosedur dikembangkan

untuk mengarahkan pengurangan secara

berkelanjutan risiko dari ineksi yang terkait

pelayanan kesehatan.

48


49/87

SASARAN 3I % PEN8URAN8AN RISI"O PASIEN

7ATUH

Standar S"P 3Iumah sakit mengembangkan suatu pendekatan

untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena

jatuh.

Mak#ud dan Tujuan Sa#aran 3I

@umlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab

cedera bagi pasien raat inap. &alam konteks

populasi>masyarakat yang dilayani, pelayanan yang

disediakan, dan asilitasnya, rumah sakit perlu

mengeBaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil

tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai

jatuh. EBaluasi bisa termasuk riayat jatuh, obat dan

telaah terhadap konsumsi alkohol, gaya jalan dan

keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang

digunakan oleh pasien. rogram tersebut harus

diterapkan rumah sakit.

Ele!en Pen$la$an Sa#aran 3I

• umah sakit menerapkan proses asesmen aal

atas pasien terhadap risiko jatuh dan melakukan

49


50/87

asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi

perubahan kondisi atau pengobatan, dan lain!

lain.• +angkah!langkah diterapkan untuk mengurangi

risiko jatuh bagi mereka

• yang pada hasil asesmen dianggap berisiko

jatuh.

• +angkah!langkah dimonitor hasilnya, baik

keberhasilan pengurangan

• cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian

tidak diharapkan.

• Kebijakan dan>atau prosedur dikembangkan

untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan

risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.

50


51/87

BAB 3I

PEN=ATATAN DAN PELAPORAN

5. umah sakit , dalam hal ini seluruh unit, ajib

melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang

meliputi Kejadian %idak &iharapkan (K%&), Kejadian

Nyaris -edera (KN-), Kejadian %idak -edera (K%-) ,

Kejadian otensial -edera (K-) dan Kejadian

*entinel

". encatatan dan pelaporan insiden Keselamatan

asien (9K) mengacu pada pedoman yang

dikeluarkan oleh Komite Keselamatan asien umah

*akit ersi.

3. *eluruh unit rumah sakit melaporkan hasil

pencatatan tersebut kepada anitia ;utu dan

Keselamatan asien setiap bulan

#. elaporan insiden terdiri dari :

a. elaporan internal yaitu mekanisme>alur

pelaporan K* di internal umah *akit oyal

rogress.

51


52/87

b. elaporan eksternal yaitu pelaporan dari oyal

rogress ke Komite Keselamatan asien umah

*akit.. anitia ;utu dan Keselamatan asien oyal

rogress melakukan pencatatan kegiatan yang

telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan

kepada &irektur umah *akit secara berkala.

BAB 3II

MONITORIN8 DAN E3ALUASI

5. *eluruh jajaran manajemen oyal rogress secara

berkala melakukan monitoring dan eBaluasi

program keselamatan pasien yang dilaksanakan

oleh anitia ;utu dan Keselamatan asien oyal

rogress.

". anitia ;utu dan Keselamatan asien oyal

rogress secara berkala (paling lama " tahun)

melakukan eBaluasi pedoman, kebijakan dan

prosedur keselamatan pasien yang dipergunakan di

oyal rogress.

52


53/87

3. anitia ;utu dan Keselamatan asien oyal

rogress melakukan eBaluasi kegiatan setiap bulan.

#. anitia ;utu dan Keselamatan asien oyalrogress melakukan analisa kegiatan keselamatan

pasien setiap empat bulan dan membuat tindak

lanjutnya .

La!)$ran 1 %

&eklarasi @akarta

asien untuk Keselamatan asien

di Negara!negara *outh!East Asia egion

Kami,

53


54/87

asien, konsumen pendukung, para proesional

pelayanan kesehatan, pembuat kebijakan dan akil

lembaga sadaya masyarakat, asosiasi proesionaldan dean pengarah, setelah dipaparkan pada isu

keselamatan pasien pada 78 regional ork shop

tentang “pasien untuk Keselamatan asien “, 54!50 @uli

"$$4, di @akarta, 9ndonesia.

;engacu pada 0esolution *EA>-0>3 tentang

'romoting 'atient Safety in Health Care, yang diadopsi

pada *esi yang 0 thn 0egional Committee untuk Asia

%enggara, yang mencatat “keprihatinan atas

banyaknya korban manusia dan biaya akibat kejadian

tidak diharapkan (adverse events)” dan lingkaran

setan adBerse eBents, tuntutan hukum dan praktek

kedokteran yang deensiBe, dengan ini mendesak

Negara!negara Anggota untuk melibatkan para

pasien , asosiasi konsumen, para pekerja pelayanan

kesehatan dan asosiasi proesional dalam membangun

sistem asuhan kesehatanyang lebih aman dan

menciptakan suatu budaya keselamatan di dalam

institusi pelayanan kesehatan.

54


55/87

&engan diilhami oleh 'atients for 'atient Safety

/ondon =eclaration yang didukung oleh 78 7orld

Alliance or atient *aety.;enimbang rekomendasi 78 egional

7orkshop yang pertama tentang 'atient Safety , 5"!5#

@uli "$$2, di Ne &elhi, 9ndia,

5. ;enyatakan baha tidak boleh ada pasien

menderita cedera yang dapat dicegah H

". ;enyepakati baha pasien adalah pusat dari

semua upaya keselamatan pasienH

3. ;enyatakan baha rasa takut disalahkan dan

hukuman seharusnya tidak menghalangi

komunikasi yang terbuka dan jujur antara pasien

dan pemberi pelayanan kesehatanH

#. ;engakui baha kami harus bekerja dalam pola

kemitraan untuk mencapai perubahan prilaku

utama dan sistem yang dibutuhkan untuk

penerapan keselamatan pasien di regional kamiH

. ercaya baha :

• %ransparansi,tanggung'jaab dan pendekatan

manusiai adalah yang utama pada suatu

sistem pelayanan kesehatan yang amanH

55


56/87

• dasar hubungan adalah saling percaya dan

saling menghormati antara para proesional

pelayanan kesehatan dan pasien H• asien dan pendampingnya perlu mengetahui

mengapa suatu pengobatan diberikan dan

diberitahu tentang semua risiko, kecil atau

besar, sehingga mereka dapat mengambil

bagian di dalam keputusan!keputusan yang

berhubungan dengan asuhan kepada merekaH

• asien perlu mempunyai akses kepada rekam

medis nyaH

2. ;engakui baha ketika cedera terjadi :

• arus ada suatu sistem dimana kejadian itu

dapat dilaporkan dan diperiksa secara rahasiaH

• asien dan keluarganya harus memperoleh

inormasi dan dukungan sepenuhnyaH

• emberi pelayanan yang terlibat pada cedera

yang tak disengaja perlu juga menerima

dukunganH

• %indakan korekti harus diambil untuk mencegah

cedera di masa depan dan pelajaran yang

didapat perlu disebarluaskanH

56


57/87

• arus ada suatu mekanisme untuk kompensasi

yang ajar atas kerugian pasien dan

keluarganyaH4. Komit terhadap :

• emberdayaan konsumen melalui pendidikan

yang jujur dan tulusH

• Gekerjasama dengan media untuk mendorong

pelaporan yang bertanggung jaab dan untuk

berkesempatan mendidik masyarakatH

• artisipasi akti konsumen di dalam pelaporan

kejadian tidak diharapkanH

• Komunikasi dua arah antar pasien dan pemberi

pelayanan kesehatan untuk mendorong adanya

tanya jaabH

• 7akil pasien yang bermakna dalam komite

keselamatan pasien dan orum!orumH

6. Gerikrar melalui upaya yang berkesinambungan

untuk mencapai sasaran sbb :

• Gerungsinya sistem mutu dan keselamatan

pasien pada setiap sarana pelayanan kesehatan,

baik pemerintah maupun sasta, mulai dengan

pembentukan suatu komite keselamatan pasien

57


58/87

dan dalam suatu sistem pelaporan kejadian tidak

diharapkan dan sistem tanggapannyaH

•

%aat pada pedoman berbasis bukti dan etik danmenghindari pengobatan yang irrasional seperti

pemberian obat, pemeriksaan dan operasi yang

tidak perluH

• endidikan kedokteran berkelanjutan untuk para

proesional kesehatanH

• Konsep keselamatan pasien yang terintegrasi ke

dalam pelatihan para proessional kesehatanH

• 9ndikasi yang rasional untuk admisi pasien pada

setiap sarana pelayanan kesehatanH

La!)$ran &

58


59/87

8;+9 +A8AN 9N*9&EN 9N%ENA+ di *

umah *akit LLLLLLLLL

+A8AN 9N*9&EN KN-, K%-, K%&, K- &AN

KE@A&9AN *EN%9NE+

I. DATA PASIEN

Nama: LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

No ; :LLLLLLLLLLL

uangan: LLLLLL

mur M : $!5 bulan 5 bulan '

5 tahun

5 tahun ' tahun tahun

' 5 tahun

5 tahun ' 3$ tahun 3$ tahun ' 2

tahun

2 tahun

@enis kelamin : +aki!laki

erempuan

enanggung biaya pasien:

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAIMAL 2 24 !AM

59


60/87

ribadi Asuransi *asta

A*KE* emerintah erusahaan M

@A;KE*;A*

@aminan Kesehatan &aerah

%anggal;asuks:LLLLLLLLLLLL@amLLLL.

II. RIN=IAN "E7ADIAN

5. %anggal dan 7aktu 9nsiden

%anggal :LLLLLLLLLL@am

LLLLLLLLL.

". 9nsiden :

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

3. Kronologis 9nsiden :

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

L


L


L

#. @enis 9nsiden M :

60


61/87

Kejadian otensi -edera > K-

Kejadian Nyaris -edera > KN- ( 4ear miss)

Kejadian %idak -edera > K%- (

4o Harm) Kejadian %idak diharapkan > K%& ( Adverse

$vent ) > Kejadian *entinel (Sentinel $vent )

. 8rang ertama /ang ;elaporkan 9nsiden M

Karyaan : &okter > eraat > etugas lainnya

asien

Keluarga > endamping asien

engunjung

+ain!lain LLLLLLLLLLLLL.LLL..

LLLLLL.(sebutkan)

2. 9nsiden terjadi pada M :

asien

+ain!lain

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

(sebutkan)

;is : Karyaan > engunjung > endamping > Keluarga

pasien, lapor ke K3 *

61


62/87

4. 9nsiden menyangkut pasien

asien raat inap

asien raat jalan

asien C&

+ain!lain

6. %empat 9nsiden

+okasi kejadian

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL (sebutkan)

(%empat pasien berada)

0. 9nsiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus

penyakit > spesialisasi)

enyakit &alam dan *ubspesialisasinya

Anak dan *ubspesialisasinya

Gedah dan *ubspesialisasinya

8bstetri Cinekologi dan *ubspesialisasinya

%% dan *ubspesialisasinya

;ata dan *ubspesialisasinya

*ara dan *ubspesialisasinya

Anestesi dan *ubspesialisasinya

Kulit O kelamin dan *ubspesialisasinya

@antung dan *ubspesialisasinya

62


63/87

aru dan *ubspesialisasinya

@ia dan *ubspesialisasinya

+okasi kejadian LLLLLLLLLLLL.......................

(sebutkan)

5$. nit Kerja tempat terjadinya insiden

nit kerja LLLLLLLLLLLL...................

(sebutkan)

55. Akibat 9nsiden %erhadap asien M

Kematian

-edera Irreversi!el > -edera Gerat

-edera 0eversi!el > -edera *edang

-edera ingan

%idak ada cedera

5". %indakan yang dilakukan segera setelah

kejadian, dan hasilnya :

L..LL..

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

63


64/87


L


L

53. %indakan dilakukan oleh M

%im : terdiri dari : LLL..LLLL.

LLLLLL..................

&okter

eraat

etugas lainnya :LL.

LLLLLLLLLLLLLLLLLL

5#. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi

di nit Kerja lain P M

/a %idak

Apabila ya, isi bagian dibaah ini.

Kapan P dan +angkah > tindakan apa yang telah

diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah

terulangnya kejadian yang sama P

64


65/87


LLLLLLL.

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.


LLLLLLL.

embuat

+aporan

:

LLLLLLL.

.

enerima

+aporan

:

LLLLLLL

..

ara :

LLLLLLL.

ara :

LLLLLLL

.. %gl %erima :

LLLLLLL.

%gl +apor :

LLLLLLL

..

Crading isiko Kejadian M (&iisi oleh atasan pelapor) :

G9 9@A KN9NC ;EA

NG.M J pilih satu jaaban.

65


66/87

La!)$ran + %

ormulir +aporan 9nsiden Keselamatan asien ke KK!

*

K8;9%E KE*E+A;A%AN A*9EN ;A *AK9%

+A8AN 9N*9&EN KE*E+A;A%AN A*9EN

KK!*

('atient Safety Incident 0eport )

• +aporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang

menyangkut pasien. +aporan bersiat anonim, tidak

mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian

kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.

• ntuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca

edoman elaporan 9nsiden Keselamatan asien(9K), bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai

dengan pemahaman yang ada.

• 9silah semua data pada +aporan 9nsiden

Keselamatan asien dengan lengkap. @angan

dikosongkan agar data dapat dianalisa.

• *egera kirimkan laporan ini langsung ke Komite

Nasional Keselamatan asien (KNK)

66


67/87

K8&E * : LLLLLLLLLLLL

1. DATA RUMAH SA"IT %

Kepemilikan umah *akit :

emerintah usat

emerintah &aerah (roBinsi > Kab > Kota)

%N9 >8+9

*asta

G;N > G;&

@enis * :

* mum

* Khusus :

* 9bu dan Anak

* aru

* ;ata

* 8rthopedi

* @antung

* @ia

* Kusta

* Khusus lainnya LLLLLLLLLLLLLLLL

67


68/87

Kelas *

A G

-

&

ntuk * *asta menyesuaikan misal * ratama

setara dengan * kelas &, * ;adya setara dengan *

Kelas - dst.

Kapasitas tempat tidur : LLL..

LLLLLLLLLLLL.....tempat tidur

ropinsi (lokasi *) : .

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.

%anggal +aporan 9nsiden di kirim ke KK!* :

LLLLL...LLLLL......

II. DATA PASIEN

mur M : $!5 bulan 5 bulan '

5 tahun

5 tahun ' tahun tahun

' 5 tahun

68


69/87

5 tahun ' 3$ tahun 3$

tahun ' 2 tahun

2 tahun @enis kelamin :+aki!laki erempuan

enanggung biaya pasien :

ribadi Asuransi *asta

A*KE* emerintah

erusahaan M @A;KE*;A*

@aminan Kesehatan &aerah

%anggal ;asuk * : .............................................

@am :..........................

III. RIN=IAN "E7ADIAN

5. %anggal dan 7aktu 9nsiden

%anggal : ...........................................

.@am : ....................................

". 9nsiden : ..

LLLLLLLLLLLLLLLLLLL....................

3. Kronologis 9nsiden

69


70/87

LLLLLLLLLLLLLLLLLL.

LLLLLLLLLLLL

LLLLLLLLLLLLLLLLLL.LLLLLLLLLLLL


LLLL

#. @enis 9nsiden M :

Kejadian Nyaris -edera > KN- ( 4ear miss)

Kejadian %idak -edera > K%- ( 4o Harm Incident )

Kejadian %idak &iharapkan > K%& ( Adverse $vent ) >

Kejadian *entinel (Sentinel $vent )

. 8rang ertama /ang ;elaporkan 9nsiden M

Karyaan : &okter > eraat > etugas lainnya

asien

Keluarga > endamping asien

engunjung

+ain!lain

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

(sebutkan)

2. 9nsiden terjadi pada M :

asien

70


71/87

+ain!lain

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

(sebutkan);is : Karyaan > engunjung > endamping > Keluarga

pasien, lapor ke K3 *

4. 9nsiden menyangkut pasien

asien raat inap

asien raat jalan

asien C&

+ain!lain

6. %empat 9nsiden

+okasi kejadian

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL (sebutkan)

(%empat pasien berada)

0. 9nsiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus

penyakit > spesialisasi)

enyakit &alam dan *ubspesialisasinya

Anak dan *ubspesialisasinya

Gedah dan *ubspesialisasinya

8bstetri Cynekologi dan *ubspesialisasinya

%% dan *ubspesialisasinya

;ata dan *ubspesialisasinya

71


72/87

*ara dan *ubspesialisasinya

Anastesi dan *ubspesialisasinya

Kulit O kelamin dan *ubspesialisasinya @antung dan *ubspesialisasinya

aru dan *ubspesialisasinya

@ia dan *ubspesialisasinya

+ain!lain

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.

(sebutkan)

5$. nit > &epartemen terkait yang menyebabkan

insiden

nit kerja penyebab LLLLLLLL.....

LLLLLLLLLLLL (sebutkan)

55. Akibat 9nsiden %erhadap asien M

Kematian

-edera 9rreBersibel > -edera Gerat

-edera eBersibel > -edera *edang

-edera ingan

%idak ada cedera

5". %indakan yang dilakukan segera setelah kejadian,

dan hasilnya :

72


73/87


LLLL

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL


LLLL

53. %indakan dilakukan oleh M

%im terdiri dari :

&okter

eraat

etugas

lainnya : ...............................................................

5#. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di nit

Kerja lain P M

/a %idak

Apabila ya, isi bagian dibaah ini.

Kapan P dan +angkah > tindakan apa yang telah

diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah

terulangnya kejadian yang sama P

73


74/87


LLLL

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

9F. %9E 9N*9&EN

%ipe 9nsiden :


*ub %ipe 9nsiden :


F. ANA+9*A EN/EGAG 9N*9&EN

&alam pengisian penyebab langsung atau akar

penyebab masalah dapat menggunakan actor

kontributor (bisa pilih lebih dari 5)

a. aktor Eksternal > di luar *

b aktor 8rganisasi dan ;anajemen

c. aktor +ingkungan kerja

d. aktor %im

e. aktor etugas dan Kinerja

. aktor %ugas

g. aktor asien

h. aktor Komunikasi

74


75/87

5.enyebab langsung (=irect 5 'ro%imate 5 Immediate

Cause)


LL


LL


LL

".Akar penyebab masalah (underlying > root cause)


LL


LL


LL

3. ekomendasi > solusi

75


76/87

No Akar ;asalah ekomendasi > *olusi

NG M J ilih satu jaaban, kecuali bila

berpendapat lain.

*aran : Gaca edoman elaporan 9nsiden

Keselamatan asien (9K)

76


77/87

La!)$ran , %

"ejad$an Sent$nel dan Ind$katr "e#ela!atan

Pa#$en

"ejad$an Sent$nel

N8

9N&9KA%8

5 Kematian tidak terduga dan tidak terkait denganperjalanan alamiah atau kondisi yang mendasaripenyakitnya . -ontoh bunuh diri

" Kehilangan ungsi utama (major) secara permanen yangtidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien

atau kondisi yang mendasari penyakitnya

3 *alah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi

# enculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersamaorang yang bukan orang tuanya.

77


78/87

Ind$katr "e#ela!atan Pa#$en

INSTALASI RADIOLO8I

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden kesalahan posisi pemeriksaan

" 9nsiden kesalahan memberikan hasil pemeriksaan

3 9nsiden ketidaksesuaian antara oto dengan hasileQpertise

# 9nsiden kecelakaan pasien di radiologi (pemberianobat penenang yang melebihi dosis)

INSTALASI 8II

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden kesalahan jenis diet

" 9nsiden tercemarnya makanan

78


79/87

INSTALASI LABORATORIUM

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden kesalahan penyediaan sample

" 9nsiden kesalahan menginput hasil

3 9nsiden kesalahan pengoperasian alat

# 9nsiden kesalahan pencampuran reagen

5 Insiden kesalahan golongan darah

6 Insiden kesalahan jenis darah

7 Insiden kesalahan menyampaikan hasil

8 Insiden kesalahan pasien

INTENSI3E =ARE UNIT ?I=U@

79


80/87

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden tersumbatnya saluran naas yang berakibatbradikardi

" 9nsiden kesalahan setting Bentilator

INSTALASI :ARMASI

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden kesalahan penyerahan obat pada pasien 9@A

" 9nsiden kesalahan penyerahan obat pada pasien 9NA

3 9nsiden kelebihan penyerahan obat pada pasien 9@A

# 9nsiden kelebihan penyerahan obat pada pasien 9NA

9nsiden kekurangan penyerahan obat pada pasien 9@A

2 9nsiden kekurangan penyerahan obat pada pasien9NA

4 9nsiden kesalahan dosis obat

6 9nsiden penggunaan antibiotika double

80


81/87

"AMAR OPERASI ?O"@

N

8

9N&9KA%8

5 9nsiden kesalahan identi?kasi pasien

" 9nsiden kesalahan jenis operasi

3 9nsiden kesalahan posisi

# 9nsiden tertinggalnya kain kasa

9nsiden tertinggalnya instrumen

2 9nsiden operasi tanpa spesialis anestesi

4 9nsiden operasi dengan kekurangan darah

6 9nsiden konsultasi durante operasi

0 9nsiden perluasan operasi

5$ 9nsiden kesalahan diagnosis pra operasi

81


82/87

INSTALASI RA-AT INAP ?IRNA@

N8

9N&9KA%8

5 9nsiden pasien jatuh

" 9nsiden inus blong

3 9nsiden kesalahan pemberian obat

# 9nsiden kesalahan cara pemberian obat

9nsiden kesalahan pencampuran obat

2 9nsiden kesalahan sampling

4 9nsiden kesalahan identi?kasi pasien pada saatpengambilan sample

6 9nsiden kesalahan persiapan operasi

0 9nsiden luka bakar akibat buli!buli panas

82


83/87

5$ 9nsiden kesalahan golongan > jenis darah tranusi

55 9nsiden ketidaktepatan tehnik pengambilan sample

darah

5" 9nsiden luka bakar akibat pemasangan Gicnat &rip(5$$ --)

INSTALASI REHABILITASI MEDI"

N8

9N&9KA%8

5

Angka kejadian luka bakar akibat pemakaian alat

diathermy

" Angka kejadian luka akibat terapi dingin

INSTALASI 8A-AT DARURAT ?I8D@

N8

9N&9KA%8

83


84/87

5 9nsiden kesalahan identi?kasi kegaat daruratan

INSTALASI RA-AT 7ALAN

N8

9N&9KA%8

5 Angka Kejadian Kesalahan emakaian alatemeriksaan

8LOSARIUM ""P4RS

5 Keselamatan

asienumah *akit8'atientSafety )

*uatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman. alini termasuk asesmen risiko, identi?kasidan pengelolaan hal yang berhubungandengan risiko pasien, pelaporan dananalisis insiden, kemampuan belajar dariinsiden dan tindak lanjutnya sertaimplementasi solusi untukmeminimalkan timbulnya risiko. *istem

ini mencegah terjadinya cedera yangdisebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidakmengambil tindakan yang seharusnyadiambil.

84


85/87

" Kejadiantidakdiharapkan

(K%&) >8Adverseevent9

*uatu kejadian yang tidak diharapkanyang mengakibatkan cedera pasienakibat melaksanakan suatu tindakan

atau tidak mengambil tindakan yangseharusnya diambil, dan bukan karenapenyakit dasarnya atau kondisi pasien.-edera dapat diakibatkan olehkesalahan medis atau bukan kesalahanmedis karena tidak dapat dicegah.

3 K%& yangtidak dapatdicegah(


86/87

%idak -edera(K%-)

tetapi tidak timbul cedera.

2 Kejadian

otensial-edera (K-)

Kondisi yang sangat berpotensi untuk

menimbulkan cedera, tetapi belumterjadi insiden.

4 Kesalahan;edis8Medicalerrors9

Kesalahan yang terjadi dalam prosesasuhan medis yang mengakibatkan atauberpotensi mengakibatkan cedera padapasien. Kesalahan termasuk gagalmelaksanakan sepenuhnya suaturencana atau menggunakan rencanayang salah untuk mencapai tujuannya.&apat akibat melaksanakan suatutindakan 8commission) atau tidakmengambil tindakan yang seharusnyadiambil 8omission9:

6 9nsidenKeselamatanasien

(atient*aety9ncident)

*etiap kejadian yang tidak disengaja dantidak diharapkan, yang dapatmengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera pada pasien.

0 elaporan9nsidenKeselamatanasien

umah *akit

*uatu sistem untuk mendokumentasikaninsiden yang tidak disengaja dan tidakdiharapkan, yang dapat mengakibatkanatau berpotensi mengakibatkan cedera

pada pasien. *istem ini jugamendokumentasikan kejadian!kejadianyang tidak konsisten dengan operasionalrutin rumah sakit atau asuhan pasien.

5$ Analisis Akar *uatu proses terstruktur untuk

86


87/87

;asalah(oot -auseAnalysis)

mengidenti?kasi aktor penyebab atauaktor yang berpengaruh terhadapterjadinya penyimpangan kinerja,

termasuk K%&.55 ;anajemenisiko (isk;anagement)

&alam hubungannya dengan operasionalrumah sakit, istilah manajemen risikodikaitkan kepada aktiBitas perlindungandiri yang berarti mencegah ancamanyang nyata atau berpotensi nyataterhadap kerugian keuangan akibatkecelakaan, cedera atau malpraktikmedis.

5" Kejadian*entinel(*entinelEBent)

*uatu K%& yang mengakibatkankematian atau cedera yang seriusHbiasanya dipakai untuk kejadian yangsangat tidak diharapkan atau tidakdapat diterima seperti: operasi padabagian tubuh yang salah. emilihan kata“ sentinel “ terkait dengan keseriusancedera yang terjadi (mis. amputasi pada

kaki yang salah, dsb) sehinggapencarian akta terhadap kejadian inimengungkapkan adanya masalah yangserius pada kebijakan dan prosedur yangberlaku.

220351434 panduan keselamatan pasien ppk

Documents