sasaran keselamatan pasien - dr. sutoto

79
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) Dr.dr.Sutoto,MKes

Upload: dara-vinson

Post on 21-Nov-2015

436 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Sasaran Keselamatan Pasien - Dr. Sutoto

TRANSCRIPT

(International Patient Safety Goals, IPSG)

Sasaran Keselamatan Pasien(SKP)

Dr.dr.Sutoto,MKesCuriculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKesTempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli 1952JABATAN SEKARANG: Ketua umum PERSI Th 2009-2012Ketua KARS Th 2011-2014PENGALAMAN ORGANISASIKetua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-2008 Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-2010Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010

2PENDIDIKAN: SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)PENGALAMAN KERJAStaf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY, UNSOED Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS):Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992 Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001 Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005 Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010 Sesditjen Binyanmed KEMNENKES R.I( Feb-sept 2010)

Sasaran Keselamatan Pasien(SKP)

GAMBARAN UMUM SKP syarat mayor dalam akreditasi KARS Maksud dari SKP: mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien SKP : menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam YankesPerbaikan Disain sistem yang baik: memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi, difokuskan pada solusi-solusi sistem yang menyeluruh.

ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIENSasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektifSasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh

Standar SKP IRumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien.

SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN Salah identifikasiPasien CederaCitra burukTuntutan

KETELITIAN IDENTIFIKASIDISEMUA LINI PELAYANANMaria r gomes CVA heparinMaria A Gomes per operasi gelisah valium6Maksud dan Tujuan SKP I

Keliru mengidentifikasi pasien : Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan Dalam keadaan :pasien masih dibiuspindah tempat tidurpindah kamarpindah lokasi di dalam rumah sakitpasien memiliki cacat indra

Tujuan sasaran ini dua hal:mengidentifikasi dengan benarmencocokkan layanan dengan individu tersebut.CARA IDENTIFIKASI PASIENKebijakan dan/atau prosedur, dua cara untuk mengidentifikasi pasien: nama pasien nomor rekam medis tanggal lahirDilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi Proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur agar dapat memastikan semua kemungkinan situasi dapat diidentifikasi contoh: pasien koma tanpa identitas, pasien jiwa,

GELANG PASIEN9Biru: Laki LakiPink: PerempuanMerah: AlergiKuning: Risiko Jatuh

SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGASJelaskan manfaat gelang pasienJelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dllMinta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat tidak melihat gelangPETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT: pemberian obat pemberian darah / produk darahpengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinisSebelum memberikan pengobatan Sebelum memberikan tindakan

Elemen Penilaian SKP.I.

Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasienPasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinisPasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedurKebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

LANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN

2SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI KEBIJAKAN DAN PENGADAAN GELANG3SOSIALISASI CARA PEMASANGAN GELANG

4SOSIALISASI CARA IDENTIFIKASI PASIEN

5BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN

6PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN SOSIALISASI SPO

SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar SKP.II.Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien : Komunikasi efektiftepat waktu akurat lengkap jelas dipahami oleh pihak-pihak terkaitBentuk Komunikasi: ElektronikLisantertulis Maksud dan Tujuan SKP II

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan

Terjadi pada saat:Perintah diberikan secara lisan Perintah diberikan melalui telpon Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis.

Perintah Lisan/Lewat TeleponWrite backRead Back/spelling Reconfirm

SBARA Communication Technique for Today's Healthcare Professional

SBAR is a standardized way of communicating. It promotes patient safety because it helps individuals communicate with each other with a shared set of expectations. It improves efficiency and accuracy. SBAR stands for:SituationBackgroundAssessmentRecommendation

Elemen Penilaian SKP.II.

Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaanKebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten

LANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR KOMUNIKASI YG EFEKTIF2SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN SPO KEPADAS TAF KEPERAWATAN 3PELATIHAN CHECK BACK DAN SBAR

4BUAT JADWAL IMPLEMENTASI CHECK BACK DAN SBAR5BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN 6PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN SOSIALISASI SPO

SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Standar SKP.III. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)

Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel Obat yg Perlu diwaspadai :NORUM/ LASA. Elektrolit konsentratKesalahan bisa terjadi Secara tidak sengaja. Pada keadaan gawat darurat Maksud dan Tujuan SKP 3.24LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)hidraALAzineceREBYxvinBLASTinechlorproPAMIDEglipiZIdeDAUNOrubicinehidrOXYzineceLEBRexvinCRIStinechlorproMAZINEglYBURIdedOXOrubicineTulis yang berbeda dengan huruf KAPITALLook Alike Sound Alike

Look alike

Elektrolit Konsentrat : Kalium Klorida 2meq/Ml Atau Yang Lebih Pekat Kalium Fosfat, Natrium Klorida Lebih Pekat Dari 0.9% Magnesium Sulfat =50% Atau Lebih Pekat

K Cl Concentrated Concentrated potassium chloride has been identified as a highrisk medication by organizations in Australia, Canada, and the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (UK) (1). In the US, 10 patient deaths from misadministration of K Cl concentrated solution were reported to the Joint Commission in just the first two years of its sentinel event reporting programme: 19961997 (1).In Canada, 23 incidents involving KCl mis-administration occurred between 1993 and 1996 (2). There are also reports of accidental death from the inadvertent administration of concentrated saline solution (3).

Medication error preventionpotassium chloride. Sentinel EventAlert, Issue 1, 27 February 1998. Joint Commission. http://www.jointcommission.org/SentinelEvents/SentinelEventAlert/sea_1.htm.2. Alert on potassium chloride solutions. National Patient SafetyAgency (United Kingdom), 23 July 2002.3. DiPaulo M et al. Accidental death due to erroneous intravenous infusionof hypertonic saline solution for hemodialysis. InternationalJournal of Artificial Organs, 2004, 27(9):810812.32ELEKTROLIT KONSENTRATECairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak disiapkan dan dikelola dengan baik Terpenting : KetersediaanAksesResepPemesananPersiapanDistribusiLabelVerifikasiAdministrasi dan pemantauan

Langkah langkah>>>Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. RS punya Kebijakan dan/atau prosedurDaftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi pemberian label secara benar pada elektrolit penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati-hati.

34Standarisasi dosis, unit ukuran, dan terminologi adalah elemen penting dari penggunaan yang aman Campuran larutan elektrolit harus dihindari (misalnya : natrium klorida dengan kalium klorida). Upaya ini memerlukan perhatian khusus, keahlian yang sesuai, antar-profesional kolaborasi, proses verifikasi, dan fungsi yang akan memastikan penggunaan yang aman.

ELEKTROLIT KONSENTRATEElemen Penilaian SKP 3)Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat. Implementasi kebijakan dan prosedurElektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).

LANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR IKEAMANAN OBAT

2STANDARDISASI DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGIBUAT DAFTAR OBAT NORUM DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT3SOSIALISASI STANDARDI DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI

4SOSIALISSASI SOP MANAJEMEN ELEKTROLIT KONSENTRAT 5BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN

6PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN SOSIALISASI SPO

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASISASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI

Standar SKP.IV. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien.

National Practitioner Data Bank; WSPE,wrong-side/wrong site, wrong-procedure, and wrong-patient adverse event

Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota Tim BedahKurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam Penandaan Lokasi (Site Marking) Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi Asesmen Pasien Yang Tidak AdekuatPenelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka Antar Anggota Tim Bedah Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting) Pemakaian Singkatan

Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi, Adalah Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak Jarang Terjadi Di Rumah Sakit, Penyebabnya :Maksud dan Tujuan SKP IV

Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)Perlu melibatkan pasienTak mudah luntur terkena air.Mudah dikenali Digunakan secara konsisten di RS dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat

Penandaan Lokasi Operasi

VERIFIKASI PRAOPERATIF :

Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baikVerifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan Tahap Time out : memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, melibatkan seluruh tim operasiPakai ceklis agar praktis

Elemen Penilaian SKP.IV.

Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

49

TIME OUTSebelum Induksi Anestesi:ApakahIdentifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah dicek ?Sisi operasi sudah ditandai ?Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ? pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?Allergi ?Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasiRisiko kehilangandarah >= 500mlSebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah .Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisiAntibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit sebelumnyaAntisipasi kejadian kritis: Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?Perawat : Sterilitas , instrumen ?Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

Sebelum Pasien Meninggalkan Kamar OperasiPerawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dr dan anestesidNama prosedur, Instrumen, gas verband, jarum lengkapSpeciment telah di beri label dengan PID tepatApa ada masalah peralatan yang harus ditangani Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien

TIME OUTLANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SAFE SURGERYBUAT CEKLIST SAFE SURGERY2SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR KEPADA STAF DAN DOKTER BEDAH CHAMPION3SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR KEPADA SELURUH STAF DAN DR OPERATOR4BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN

5PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN SOSIALISASI SPO

6SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Standar SKP.V.Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Maksud dan Tujuan SKP.V.

PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ): tantangan terbesar dalam yan kespeningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang terkait yan kes keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi dijumpai dalam semua bentuk yan kes termasuk: UTI,blood stream infections dan VAP Pokok pokok eliminasi : cuci tangan (hand hygiene) yang tepat pakai Pedoman hand hygiene dari WHO

WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care.World Health Organization 2009Elemen Penilaian SKP.V. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum al dari WHO Patient Safety Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 6767

PEMILIHAN HAND HYGINE SUPERSTARLANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1BUAT PERENCANAAN STRATEGIS IMPLEMETASI HAND WASHING SELAMA LIMA TAHUNBUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR HAND WASH DAN HANDS RUB 2PENYEDIAAN SARANA HAND WASH DAN HANDS RUB 3SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR KEPADA STAF DAN DOKTER TERKAIT4IMPLEMNETASIKAN HAND HYGINE FUN THEORY5BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN 6PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN SOSIALISASI SPO

SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Standar SKP.VI. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, New York. 2009.Maksud dan Tujuan SKP VI.

Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi :riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol gaya jalan dan keseimbanganserta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien. Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.

Elemen Penilaian SKP.VI.

Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit

The items in the scale are scored as follows:History of falling: This is scored as 25 if the patient has fallen during the present hospital admission or if there was an immediate history of physiological falls, such as from seizures or an impaired gait prior to admission. If the patient has not fallen, this is scored 0. Note: If a patient falls for the first time, then his or her score immediately increases by 25.Secondary diagnosis: This is scored as 15 if more than one medical diagnosis is listed on the patients chart; if not, score 0.Ambulatory aids: This is scored as 0 if the patient walks without a walking aid (even if assisted by a nurse), uses a wheelchair, or is on a bed rest and does not get out of bed at all. If the patient uses crutches, a cane, or a walker, this item scores 15; if the patient ambulates clutching onto the furniture for support, score this item 30.Intravenous therapy: This is scored as 20 if the patient has an intravenous apparatus or a heparin lock inserted; if not, score 0.S.5 Morse fall scaleGait: A normal gait is characterized by the patient walking with head erect, arms swinging freely at the side, and striding without hesitant. This gait scores 0. With a weak gait (score as 10), the patient is stooped but is able to lift the head while walking without losing balance. Steps are short and the patient may shuffle. With an impaired gait (score 20), the patient may have difficulty rising from the chair, attempting to get up by pushing on the arms of the chair/or by bouncing (i.e., by using several attempts to rise). The patients head is down, and he or she watches the ground. Because the patients balance is poor, the patient grasps onto the furniture, a support person, or a walking aid for support and cannot walk without this assistance.Mental status: When using this Scale, mental status is measured by checking the patients own self-assessment of his or her own ability to ambulate. Ask the patient, Are you able to go the bathroom alone or do you need assistance? If the patients reply judging his or her own ability is consistent with the ambulatory order on the Kardex, the patient is rated as normal and scored 0. If the patients response is not consistent with the nursing orders or if the patients response is unrealistic, then the patient is considered to overestimate his or her own abilities and to be forgetful of limitations and scored as 15.Scoring and Risk Level: The score is then tallied and recorded on the patients chart. Risk level and recommended actions (e.g. no interventions needed, standard fall prevention interventions, high risk prevention interventions) are then identified.Important Note: The Morse Fall Scale should be calibrated for each particular healthcare setting or unit so that fall prevention strategies are targeted to those most at risk. In other words, risk cut off scores may be different depending on if you are using it in an acute care hospital, nursing home or rehabilitation facility. In addition, scales may be set differently between particular units within a given facility.75Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slipSediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur pasien Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan terang Pastikan lorong bebas hambatan Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam jangkauan pasien Pasang Bedside rel Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur

Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gaitMengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan terpasangInformasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuhBerkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan

Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

LANGKAH IMPLEMENTASI noK7egiatan PICwaktu1BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MENCEGAH PASIEN J ATUH2PENYEMPURNAAN SARANA PRASANA YANG AMAN DAN PENYEDIAAN GELANG KUNING3SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN SPO KEPADAS TAF KEPERAWATAN DAN YG TERKAIT

4PELATIHAN MEMBUAT EVALUASI S PASIEN RISIKO JATUH DAN LANGKAH PENCEGAHAN PASIEN JATUH5BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN 6PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN SOSIALISASI SPO

Sekian Terima Kasih