219956535-essay

4

Click here to load reader

Upload: cicakterbang

Post on 22-Jun-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

essay

TRANSCRIPT

Page 1: 219956535-essay

Pekarangan Sebagai Sumber Penghidupan

Bila mendengar kata “Pertanian” apakah yang terbayang dipikiran kita??

Kebanyakan dari kita akan terbayang hamparan luas tanah yang dipenuhi dengan

tanaman padi, begitulah yang banyak diketahui oleh banyak masyarakat indonesia.

Ironis, untuk negara yang memiliki julukan sebagai negara agragris akan tetapi

pengetahuan tentang pertanian itu sendiri hanya sebatas pada pertanaman padi.

Sebenarnya apa sih arti pertanian itu sendiri?? Pertanian dalam arti luas adalah semua

yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan,

kehutanan, dan peternakan, perikanan, sedangkan Pertanian dalam arti sempit adalah

suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia.

Sekarang sudah tahukan apa arti pertanian sebanarnya, sesuai dengan pengertian

tersebut maka cakupan pertanian sendiri sangatlah luas.

Sadar dengan julukan bagi negara kita tercinta ini, maka bila dilihat dari

kenyataan yang ada sekarang sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, sekarang

banyak dari lahan-lahan pertanian yang di alih fungsikan sebagai pemukiman, dengan

demikian semakin sempit lahan yang dapat digunakan untuk memproduksi bahan

pangan bagi masyarakat. Hal tersebut mengakibat produksi bahan pangan merosot, akan

tetapi permintaan akan bahan pangan terus bertambah dengan meningkatnya jumlah

penduduk. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan

lahan sempit yang ada terutama yang berada disekitar lingkungan rumah kita atau biasa

disebut pekarangan.

Menurut arti katanya, pekarangan berasal ari kata “karang” yang berarti halaman

rumah (Poerwodarminto 1976). Sedang secara luas, Terra (1948) memberikan batasan

pengertian Pekarangan adalah tanah di sekitar perumahan, kebanyakan berpagar

keliling, dan biasanya ditanami padat dengan beraneka macam tanaman semusim

maupun tanaman tahunan untuk keperluan sendiri sehari-hari dan untuk diperdangkan.

Pekarangan kebanyakan saling berdekaan, dan besama-sama membentuk kampung,

dukuh, atau desa. Baru setelah Soemarwoto (1975) yang melihatnya sebagai suatu

ekosistem, berhasil memberikan definisi yang lebih lengkap dengan mengatakan bahwa

pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal

dan jelas batas-batasannya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman dan masih

mempunyai hubungan pemilikan dan atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan.

Page 2: 219956535-essay

Hubungan fungsional yang dimaksudkan di sini adalah meliputi hubungan sosial

budaya, hubungan ekonomi, serta hubungan biofisika.

Bila diteliti lebih jauh tentang manfaat pekarangan dengan melakukan

intensifikasi tanaman pekarangan di jumpai tiga prinsif utama yakni:

1. Prinsip dengan pengeluaran biaya serendah mungkin, dimaksudkan dengan

mengeluarkan biaya sedikit didalam melaksanakan penanaman di dalam pekarangan

tersebut akan dapat hasil yang lebih banyak, sehingga dengan usaha memanfaatkan

tanah pekarangan itu berarti keluarga bersangkutan telah melaksanakan prinsip-

prinsip ekonomi didalam meningkatan pendapatan. Untuk dapat menunjang

suksesnya tanaman-tanaman di dalam pekarangan tersebut perlu pula melakukan

pemupukan dengan pupuk kandang, kompas yang diperoleh tanpa membeli atau

diperoleh dari dalam pekarangan itu sendiri. Jika ada bibit penyakit pada tanaman

didalam pekarangan tersebut disarankan supaya sebaiknya didalam melakukan

pemberantasan jangan memakai obat-obatan yang untuk memperolehnya harus

mengeluarkan uang, tetapi sebaiknya diberantas dengan membakar sampah-sampah

sedikit demi sedikit.

2. Prinsip berkesinambungan, dengan maksud melakukan usaha tanaman pekarangan

itu tidak hanya sekali saja atau hanya pada waktu diingatkan saja, namun sebaiknya

dilakukan terus-menerus karena pada hakekatnya usaha yang berkelanjutan itu akan

memberikan kemanfaatan atau kemudahan bagi keluarga sendiri untuk menunjang

kebutuhan hidup selama-lamanya. Manusia selama hidup selalu membutuhkan

makanan sedangkan apa yang diusahakan melalui intensifikasi tanaman pekarangan

tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Prinsip pengembangan tanaman bergizi tinggi, yaitu jenis- jenis tanaman yang akan

ditananam tersebut sebaiknya diseleksi jenis tanaman yang bisa memberikan gizi

tinggi tanpa mengurangi, pertimbangan penyesuaian faktor iklim, tempat, selera dan

lain sebagainya. Pemerintah dalam hal ini, khususnya bagi Dinas Pertanian yang

lebih banyak tahu tentang jenis tanaman yang bergizi tinggi itu akan sering

memberikan dorongan kepada masyarakat atau sama sekali belum pernah dirasakan

oleh masyarakat setempat pada suatu lingkungannya.