(1)pengembangan bahan ajar mulok

26
x 1 HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Dalam Penyusunan Bahan Ajar Ayo Itah Bajar Basa Dayak Ngaju “Manok rintik rantak nangkero pagar papak”. Narai kuam? Ayo Mambasa Nakara Pintar Harati ? Oleh : Drs. Offeny, M.Si (1)

Upload: smp-negeri-1-balai-riam

Post on 19-Feb-2017

913 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

1HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Dalam Penyusunan Bahan Ajar

Ayo Itah Bajar Basa Dayak Ngaju “Manok rintik rantak nangkero pagar papak”. Narai kuam?

Ayo Mambasa Nakara Pintar Harati

?

Oleh : Drs. Offeny, M.Si

(1)

Page 2: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

2HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

NAMA : OFFENY A IBRAHIMTEMPAT TANGGAL LAHIR : BARITO SELATAN, 10 -09-1958PENDIDIKAN : 1. S-1 PPKn, FKIP UNPAR, 1985

2. S-2 ILMU AGAMA DAN

KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR

BALI, 2011 TEMPAT BEKERJA : FKIP UNPAR (Pada Jurusan

Pendidikan IPS, Program Studi PPKn)

ISTRI : ARITA ESTARIKA AMANNANAK : 3 ORANG (Putra)ALAMAT : Jl. B. KOETIN NO 078 PALANGKA

RAYA. TLP/HP 08125079609/081346233333

CURICULLUM VITAE

Page 3: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

3HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Page 4: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

4HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

RENCANA KEBUTUHAN GURU MULOK PROVINSI NASIONAL

(Sesuai permendiknas nomor 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal)

Page 5: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

5HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal

Page 6: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

6HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Lanjutan……

Page 7: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

7HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Page 8: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

8HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Sep simpan panginan

Page 9: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

9HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Sumber Daya Alam (SDA) Sumber Daya Manusia Geografis Budaya Historis

Meliputi :

Page 10: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

10HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

1. Lingkup Kondisi dan Kebutuhan Daerah Kondisi daerah berkaitan dengan lingkungan alam,lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya yang selalu berkembang; Kebutuhan daerah yaitu segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat yang disesuaikan dengan arah perkembangan dan potensi yang ada di daerah;

2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal Dapat berupa bahasa daerah, kesenian, keterampilan dan kerajinan, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas daerah (12 kearifan lokal/pergub 22/2011)

Page 11: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

11HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Melalui implementasi Muatan Lokal yang dikembangkan di satuan pendidikan, peserta didik diharapkan dapat:

1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah; 2. mememiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta

pengetahuan mengenai lingkungan yang berguna bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya;

3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah;

4. berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.

Page 12: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

12HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Identifikasi keadaan dan kebutuhan lingkungan/daerahIdentifikasi potensi satuan pendidikan

3 Menentukan muatan lokal

Menyiapkan perangkat dan sarana pendukung muatan lokal

4

Kerjasama dengan pihak lain.

1

2

5

Page 13: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

13HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Tim Pengembang Kurikulum Sekolah; Tim Pengembang Kurikulum Provinsi/Kabupaten/ Kota; LPMP; LPTK dan atau Perguruan Tinggi; Instansi/lembaga di luar Dinas, misalnya:

a. Pemerintah Daerah; b. Dinas lain yang terkait; c. Dunia Usaha/Industri;

Tokoh Masyarakat.

Page 14: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

14HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

1. Satuan Pendidikan yang mampu mengembangkan SK dan KD beserta silabusnya dapat melaksanakan Mulok sendiri. Penetapannya oleh Satuan Pendidikan dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Pendidikan setempat,

2. Satuan Pendidikan yang belum mampu menyusun SK dan KD serta silabus Muatan Lokal sendiri, dapat bekerjasama dengan Satuan Pendidikan terdekat yang masih dalam satu Kecamatan/ Kab/Kota. Apabila beberapa Satuan Pendidikan dalam satu Kecamatan/Kab/Kota belum mampu mengembangkan muatan lokal, mereka dapat meminta bantuan TPK setempat, Dinas Pendidikan atau LPMP;

PELAKSANA :

Page 15: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

15HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

( LANJUTAN . )

1. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik (pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial);   

2. Pelaksanaan Mulok tidak mengganggu pelaksanaan komponen mata pelajaran (komponen A dalam struktur kurikulum).

3. Kegiatan pembelajaran diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik, oleh karena itu dalam pelaksanaan Mulok diharapkan tidak ada pekerjaan rumah (PR)

RAMBU - RAMBU :

4. … ….

Page 16: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

16HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

4. Program pembelajaran dikembangkan dengan melihat kedekatan secara fisik dan secara psikis;

5. Bahan pembelajaran disusun berdasarkan prinsip (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit;

6. Bahan pembelajaran bermakna bagi peserta didik dan dapat membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari;

( LANJUTAN . )

Page 17: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

17HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

7. Kompetensi dan materi pembelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi pendidik dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar;

8. Pendidik hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran baik secara mental, fisik, maupun sosial.

9. Materi pembelajaran muatan lokal harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pembelajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik;

10. ……

( LANJUTAN . )

Page 18: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

18HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

11. Muatan Lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas X s.d. XII. Muatan Lokal dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester atau dua semester/satu tahun pembelajaran

12. Alokasi waktu pembelajaran Muatan Lokal minimal 2 jam perminggu.

( LANJUTAN . )

Page 19: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

19HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Berdasarkan hasil analisis kondisi dan kebutuhan daerah, potensi peserta didik, dukungan internal dan eksternal.

Page 20: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

20HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

1. Latar Belakang2. Tujuan3. Ruang Lingkup4. Penentuan SK dan KD5. Arah Pengembangan

Pengembangan SK dan KD Muatan Lokal ditentukan sekolah berdasarkan hasil analisis kondisi dan kebutuhan daerah, potensi peserta didik, dukungan internal dan eksternal

Sistematika pengembangan SK-KD sbb:

Page 21: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

21HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Silabus Mulok harus memenuhi prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Pengembangan silabus meliputi:

1) Pengkajian SK dan KD, 2) Identifikasi Materi Pembelajaran, 3) Pengembangan Kegiatan Pembelajaran, 4) Perumusan indikator pencapaian kompetensi, 5) Penentuan jenis penilaian, 6) Penentuan alokasi waktu, 7) Penentuan sumber belajar.

Page 22: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

22HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

RPP mulok disusun dan dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dibuat dengan mengikuti kaidah yang benar

Page 23: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

23HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Penilaian pencapaian Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar dilakukan berdasarkan indikator, menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya, projek, produk, portofolio, dan penilaian diri, sesuai dengan jenis mulok yang dilaksanakan.

Page 24: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

24HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pelaporan hasil belajar muatan lokal dalam LHB (rapor) dapat berupa nilai untuk pengetahuan, praktik maupun sikap sesuai karakteristik muatan lokal yang dilaksanakan di sekolah

Page 25: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

25HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PURAH ITAH HASUPA HASAMBAU TINAI INTU KATIKA JE BEKEN (Kapan-kapan kita bertemu dan bertatap muka lagi di lain kesempatan)

Page 26: (1)pengembangan bahan ajar mulok

x

26HALAMANDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009

DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Yes No(Drs. Offeny, M.Si )