1.keutamaan membaca al-qur'an

7
م ي ح ر ل ا ن م ح ر ل له ا م الس بRIBUAN PAHALA MENANTI KITA! Bahasan tentang Perintah untuk Membaca al-Qur'an dan Pahalanya 1 Perintah untuk Membaca al-Qur'an Siapapun yang mencermati ayat-ayat dalam kitab suci al- Qur'an; dia akan mendapatkan begitu banyak ayat yang memerintahkan kita untuk membaca al-Qur'an. Di antaranya: Firman Allah ta'ala, " ِ ن اْ رُ قْ ل اَ نِ مَ رَ ّ سَ يَ $ ت اَ وا مُ ) وَ رْ ق اَ , ف" ل:ِ ّ مّ , ز م لا( 20 ) Artinya: "Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur'an". QS. Al- Muzzammil: 20. Juga firman-Nya, " َ 7 كِ ّ تَ رِ ابَ تِ ك نِ مَ 7 كْ تَ لِ ? اَ يِ ح وُ ) ا اَ مُ لْ ت اَ و" : , ف ه لكا( 27 ) Artinya: "Bacalah (wahai Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yakni kitab Rabbmu (al-Qur'an)". QS. Al-Kahfi: 27. Walaupun ayat kedua ini pada asalnya perintah untuk nabi kita Muhammad shallallahu'alaihiwasallam, namun umat beliaupun turut masuk dalam perintah tersebut. Keutamaan Membaca al-Qur'an Selain memerintahkan untuk membaca al-Qur'an, Allah 'azza wa jalla begitu pula rasul-Nya shallallahu'alaihiwasallam juga tidak melewatkan untuk menjelaskan keutamaan dan pahala spesial membaca al-Qur'an. 1 Diterjemahkan secara bebas dengan beberapa tambahan dan pengurangan dari Silsilah Manâhij Daurât al-'Ulûm asy-Syar'iyyah - Fi'ah al-'Âmmah - at-Tafsîr, karya Dr. Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil (hal. 10-13), oleh Abdullah Zaen, Lc, MA. 1 Silsilah Materi Kajian Tafsir di Masjid Agung Purbalingga No: 1

Upload: awaludin

Post on 17-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

#syariah

TRANSCRIPT

Page 1: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

الرحيم الرحمن الله بسم

RIBUAN PAHALA MENANTI KITA!Bahasan tentang Perintah untuk Membaca al-Qur'an dan Pahalanya1

Perintah untuk Membaca al-Qur'an

Siapapun yang mencermati ayat-ayat dalam kitab suci al-Qur'an; dia akan mendapatkan begitu banyak ayat yang memerintahkan kita untuk membaca al-Qur'an. Di antaranya:

Firman Allah ta'ala,

آن� " ر� ال�ق� م�ن ر تيس ا م ؤ�وا ر اق� : "ف م�ل ) (20المز�Artinya: "Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur'an". QS. Al-Muzzammil:

20.

Juga firman-Nya,

" ب�ك ر ك�تاب� م�ن �لي�ك إ ي أ�وح� ا م ات�ل� : "و (27الكهف )Artinya: "Bacalah (wahai Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yakni

kitab Rabbmu (al-Qur'an)". QS. Al-Kahfi: 27.

Walaupun ayat kedua ini pada asalnya perintah untuk nabi kita Muhammad shallallahu'alaihiwasallam, namun umat beliaupun turut masuk dalam perintah tersebut.

Keutamaan Membaca al-Qur'an

Selain memerintahkan untuk membaca al-Qur'an, Allah 'azza wa jalla begitu pula rasul-Nya shallallahu'alaihiwasallam juga tidak melewatkan untuk menjelaskan keutamaan dan pahala spesial membaca al-Qur'an.

Di antara ayat al-Qur'an yang menceritakan fadilah membaca kitab suci, firman Allah ta'ala,

ا " م م� وا ق� أنف و ة ال الص ام�وا أق و الل ه� ك�تاب يت�ل�ون ال ذ�ين إ�ن تب�ور ل ن ة3 ار ت�ج ون ج� ير� ن�ية3 وعال ا3 ر� س� ناه�م� ق� ز . ر م� يه� ف� ل�ي�و

ك�ور= ش ور= غف� �ن ه� إ ل�ه� فض� م�ن يز�يده�م و ه�م� ور : "أ�ج� ( -29فاطر 30).

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitabullah, mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan

1 Diterjemahkan secara bebas dengan beberapa tambahan dan pengurangan dari Silsilah Manâhij Daurât al-'Ulûm asy-Syar'iyyah - Fi'ah al-'Âmmah - at-Tafsîr, karya Dr. Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil (hal. 10-13), oleh Abdullah Zaen, Lc, MA.

1

Silsilah Materi Kajian Tafsir di Masjid Agung Purbalingga

No: 1

Page 2: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

kepadanya, dengan diam-diam maupun terang-terangan; mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahala-Nya untuk mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri". QS. Fathir: 29-30.

Adapun hadits-hadits yang berbicara lebih spesifik mengenai pahala spesial membaca al-Qur'an, begitu banyak. Di antaranya:

1. Al-Qur'an akan memberikan syafa'at bagi mereka yang rajin membacanya.

Dalam hadits yang sahih, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menjelaskan,

ء�وا" ر �EEاق آن ر� �EEه� ال�ق EEإ�ن أ�ت�ي ف EEي و�م EEة� ي EEامي يع3ا ال�ق� ف� EEش اب�ه ح ص�

"أل�"Bacalah al-Qur'an; karena pada hari kiamat nanti ia akan datang memberi

syafa'at bagi mereka yang membacanya". HR. Muslim dari hadits Abu Umamah.

Ya, di hari kiamat yang begitu mengerikan, di saat manusia kebingungan akan nasib mereka, di saat kita sadar ternyata begitu sedikit bekal yang kita kumpulkan, di saat kita begitu membutuhkan bantuan, saat itulah datang al-Qur'an dan berkata kepada Rabbul 'alamin,

ي�"ب� أ نع�ت�ه� ... ر ع�ن�ي ب�الل ي�ل� الن و�م م ف� يه� فش "ف�

"Wahai Rabbi … aku telah menahan orang ini dari lelapnya tidur di malam hari2; maka perkenankanlah aku untuk memberi syafa'at baginya". HR. Ahmad dari hadits Abdullah bin 'Amr. Al-Hakim dan al-Albani menilainya sahih.

Maka Allah ta'ala dengan kemurahan dan karunia-Nya pun mengizinkan al-Qur'an untuk memberikan syafa'at bagi mereka yang rajin membacanya.

Andaikan tidak ada keutamaan lain membaca al-Qur'an selain apa yang tersebut di atas; niscaya telah cukup.

2. Pahala yang berlipat ganda bagi pembaca al-Qur'an.

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,

أ من�" ر ا ق ف3 ر� له� الل ه� ك�تاب� م�ن� ح نة= ب�ه� ف س نة� ،ح EEسال�ح ور� ا ب�عش� EEال�هث م�

ول� ال .أ �EEقف= (الم) أ ر� EEك�ن� ،حل ف= و �EEل ف= أ ر� EEح، م= ف= وال ر� ف وم�يم= ،ح ر� "ح

"Barang siapa membaca satu huruf dari al-Qur'an; maka ia akan memperoleh satu pahala, dan pahala tersebut akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa kalimat "alif lam mim" satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf". HR. Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadits ini hasan sahih gharib. Syaikh al-Albani menilainya sahih.

Subhanallah… Hanya dengan membaca ayat "alif lam mim" seorang hamba akan

2 Imam an-Nawawi berkata, "Hendaklah seorang muslim memberikan porsi lebih untuk membaca al-Qur'an di malam hari, terlebih di saat shalat malam... Sebab di waktu itu, hati bisa lebih konsentrasi, dan seorang insan lebih terhindar dari hal-hal yang menyibukkannya, serta lebih terhindar dari riya' dan penyakit-penyakit lain yang bisa membatalkan amalan seseorang. Ditambah pahala-pahala lain yang dijanjikan syariat". Lihat: at-Tibyân fî Âdâb Hamalah al-Qur'ân (hal. 50, 52).

2

Page 3: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

mengantongi tiga puluh pahala! Bagaimana jika ia membaca ayat "bismillahirrahmanirrahim" yang terdiri dari 19 huruf? 190 pahala menantinya! Berapa menit waktu yang kita butuhkan untuk membaca 19 huruf tadi?? Barangkali hanya 1/4 menit saja! Hanya dalam waktu yang begitu singkat kita bisa mendulang ratusan pahala! Alangkah meruginya orang yang tidak pintar memanfaatkan waktu tersebut.

Kadang kita merasa heran mendengar dan melihat orang yang mengeluh kebingungan mengisi waktu kosongnya, terutama setelah ia pensiun dari pekerjaannya. Sehingga dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk di atas kursi goyang, di beranda rumahnya, melamun dan melihat orang-orang yang berlalu lalang di jalan raya depan rumahnya. Berjam-jam waktu berlalu dalam kondisi yang sama!!! Andaikan setengah saja dari waktu tersebut digunakan untuk membaca al-Qur'an; niscaya ribuan pahala menanti dia!

Tatkala dinasehati agar memanfaatkan waktunya untuk membaca al-Qur'an, ada sebagian orang yang beralasan bahwa dia belum mahir membaca al-Qur'an dan masih terbata-bata.

Padahal sampai orang yang masih terbata-bata dalam membaca al-Qur'an pun tetap dijanjikan pahala, bahkan pahalanya dobel!

Abdullah bin 'Amr pernah bercerita bahwa nabi shallallahu'alaihiwasallam suatu hari bersabda,

ر�" اه� آن� ال�م ر� ع ب�ال�ق� ة� م ر ف EEام� الس ر �EEة� ال�ك ر ر EEذ�ي ،ال�ب EEال و� أ ر آن يق� ر� يتتع�تع� ال�ق� يه� و و ف� اقY علي�ه� وه� ان� له� ش ر "أج�

"Orang yang mahir3 membaca al-Qur'an akan bersama para malaikat mulia nan baik. Adapun orang yang terbata-bata dan kesulitan dalam membacanya; dia akan mendapatkan dua pahala". HR. Muslim.

Mengapa orang yang terbata-bata membaca al-Qur'an mendapatkan pahala dobel? Karena satu pahala untuk bacaan al-Qur'an dia, sedangkan pahala yang kedua untuk kesusahpayahan dia saat membaca. Namun hal itu tidak berarti bahwa dia lebih utama dibandingkan orang yang mahir membaca. Sebab orang yang mahir dijanjikan akan bersama para malaikat yang mulia dan meraih pahala yang banyak. Ditambah bagaimana mungkin orang yang telah lama berusaha keras berlatih membaca al-Qur'an hingga mahir dan menghapalnya, lebih sedikit pahalanya dibanding orang yang tidak demikian?4

Tentunya hal ini akan memotivasi mereka yang belum mahir membaca al-Qur'an untuk terus meningkatkan diri dan tidak merasa malu walaupun harus mulai belajar IQRO dari jilid satu sekalipun!

3. Tingginya derajat seseorang di surga tergantung banyaknya ayat al-Qur'an yang ia baca.

3 Maksud dari kata "mahir" di sini adalah: kemampuan yang bagus seorang hamba dalam menghapal dan membaca dengan baik tanpa terbata-bata. Berkat karunia Allah yang telah memudahkan baginya hal tersebut, sebagaimana Allah karuniakan hal serupa kepada para malaikat. Sebab itulah mereka disejajarkan dengan para malaikat. Lihat: Fath al-Bari karya Ibn Hajar al-'Asqalani (XIII/636).

4 Lihat: Syarh Shahih Muslim karya an-Nawawi (VI/326).

3

Page 4: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

Surga tidaklah satu tingkatan, namun ia bertingkat-tingkat. Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menerangkan,

ن ة� ف�ي" ائة� ال�ج ة\ م� ج ا در تي�ن� ك�ل� بي�ن م ج ائة� در "عام\ م�"Di dalam surga terdapat seratus tingkat. Jarak antara satu tingkat dengan yang

lainnya sejauh perjalanan seratus tahun". HR. Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah. At-Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan gharib dan al-Albani menilainya sahih lighairihi.

Penghuni suatu tingkat melihat tingkat di atasnya bagaikan kita melihat bintang-bintang yang bergemelapan di langitan.

Abu Sa'id al-Khudri mengisahkan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda,

" ل إ�ن �Eهة� أ Eن اءو�ن ال�ج ر EEتل ي �Eهف� أ ر �EEم� م�ن� ال�غ ه� و�ق� Eا ف EEم كاءو�ن ي ال�كو�كب يتر �ف�ق� ف�ي ال�غاب�ر الدر� ر�ق� م�ن� األ� و� ال�مش�

أغ�ر�ب� ل� ال�م اض� ا ل�تف م� م "بي�نه�

"Sesungguhnya para penghuni surga melihat penghuni tingkat di atasnya, bagaikan kalian melihat bintang yang berkilauan nun jauh di langit timur dan barat. Dikarenakan bertingkat-tingkatnya (amalan) mereka". HR. Bukhari dan Muslim.

Di dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengisyaratkan bahwa ketinggian tingkat surga seorang mukmin tergantung amalannya. Semakin banyak amalannya, maka derajatnya pun semakin tinggi.

Di antara amalan yang dijanjikan nabi shallallahu'alaihiwasallam akan mengantarkan kita ke derajat yang lebih tinggi di surga adalah: membaca al-Qur'an.

Panutan kita shallallahu'alaihiwasallam menjelaskan,

ال�" ب� ي�ق اح� آن� ل�ص ر� �EEال�ق: � أ ر �EEق� اق EEت ار� ل� و �EEت ر ا و EEم ك�ن�ت كت�ل� إ�ن ؛الدن�يا ف�ي ت�ر ن�ز�لتك ف ن�د م ر� ع� � آية\ آخ� أ ر ا تق� "ب�ه

"Dikatakan pada orang yang membaca al-Qur'an: teruslah membaca, naiklah dan bacalah pelan-pelan sebagaimana dulu engkau membacanya di dunia. Karena sesungguhnya tingkatanmu (di surga) tergantung akhir ayat yang engkau baca". HR. Tirmidzi dari hadits Abdullah bin 'Amr. At-Tirmidzi berkata bahwa hadits ini hasan sahih. Adapun al-Albani menilainya sahih.

Dari sinilah kita bisa memahami mengapa para sahabat Nabi shallallahu'alahiwasallam dan para ulama salaf begitu rajin mengkhatamkan al-Qur'an, sampai-sampai banyak di antara mereka yang setiap tiga hari sekali mengkhatamkannya. Dan itu bukan hanya di bulan Ramadhan saja, namun juga di sepanjang tahun. 5

Bagaimana dengan kita, yang kadang hanya khatam al-Qur'an sekali di bulan Ramadhan saja. Itupun sudah membuat kita merasa telah beramal banyak!

Semoga sebagian dari fadilah membaca al-Qur'an yang telah disebut di atas bisa

5 Periksa: at-Tibyân fî Âdâb Hamalah al-Qur'ân (hal. 46-48).

4

Page 5: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

menjadi penyemangat bagi kita untuk terus memperbanyak membaca al-Qur'an… amien ya rabbal 'alamien.

Kedungwuluh Purbalingga, 10 R. Awal 1431 / 24 Februari 2010

5

Page 6: 1.Keutamaan Membaca Al-qur'An

Daftar Pustaka:

1. Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: Darus Sunnah, 2007.

2. At-Tibyân fî Âdâb Hamalah al-Qur'ân, karya Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi, tahqiq Abdul Qadir al-Arna'ûth, Jedah: Dar Nur al-Maktabat, tc, 1418/1997.

3. Fath al-Bâri Syarh Shahîh al-Bukhâri, karya al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar al-'Asqalâni, tarqim Muhammad Fuad Abdul Baqi, Riyadh: Darussalam, cet III, 1420/2000.

4. Silsilah Manâhij Daurât al-'Ulûm asy-Syar'iyyah - Fi'ah al-'Âmmah - at-Tafsîr, karya Dr. Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil, Riyadh: Dar Isybilia, cet I, 1422/2001.

5. Syarh Shahîh Muslim, karya Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi, tahqiq Khalil Ma'mun Syiha, Beirut: Dar al-Ma'rifah, cet VI, 1420/1999.

6