1 tanda dan 2

21
1 TANDA DAN 2.1 TANDA DAN LAMBANG Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal. Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu : 1. Semantik 2. Sintaktik 3. Pragmatic Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa. Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara: 1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya. a. Hari mendung tanda akan hujan b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan 2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya : a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

Upload: maksaya

Post on 12-Jun-2015

640 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 TANDA DAN 2

1 TANDA DAN 2.1 TANDA DAN LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Page 2: 1 TANDA DAN 2

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Page 3: 1 TANDA DAN 2

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan 2.1 TANDA DAN LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Page 4: 1 TANDA DAN 2

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Page 5: 1 TANDA DAN 2

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

2.2 KONSEP

2.1 TANDA DAN LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Page 6: 1 TANDA DAN 2

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

Page 7: 1 TANDA DAN 2

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

Page 8: 1 TANDA DAN 2

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

2.2 KONSEP

2.1 TANDA DAN LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

Page 9: 1 TANDA DAN 2

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Page 10: 1 TANDA DAN 2

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

2.2 KONSEP

2.1 TANDA DAN LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Page 11: 1 TANDA DAN 2

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

Page 12: 1 TANDA DAN 2

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Page 13: 1 TANDA DAN 2

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

2.2 KONSEP

lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

Page 14: 1 TANDA DAN 2

2.2 KONSEP

LAMBANG

Di dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007 : 1134), ‘tanda’ diartikan sebagai (1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu; (2) gejala; (3) bukti; (4) pengenal.

Teori tanda dikembagkan oleh C.S Peirce (1839-1914) dan dalam bidang Linguistik dikembngkan oleh Ferdinad de Saussure (1857-1913). Dalam perkembangannya teori tanda dikenal dengan semiotic, yang dibagi dalam tiga cabang, yaitu :

1. Semantik

2. Sintaktik

3. Pragmatic

Semantik berhubungan dengan tada-tanda, sintaksis berhubungan dengan gabungan tanda-tanda (susunan tanda-tanda); sedangkan pragmatic berhubungan dengan asal-usul, pemakaian dan akibat pemakaian tanda-tanda di dalam tingkah laku berbahasa.

Penggolongan tanda dapat dilakukan dengan cara:

1) Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui oleh manusia karena pegalaman, misalnya.

a. Hari mendung tanda akan hujan

b. Hujan terus menerus dapat menimbulkan banjir

c. Banjir dapat menimbulkan wabah penyakit dan kelaparan

2) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang tersebut, misalnya :

a. Anjing menggonggong tanda ada orang masuk halaman

b. Kucing bertengkar (mengeong) dengan ramai suaranya tanda ada wabah penyakit atau keributan

3) Tanda yang ditimbulkan oleh manusia, tanda ini dibedakan atas:

a. Yang bersifat verbal

b. Yang bersifat non-verbal

Page 15: 1 TANDA DAN 2

Tanda-tanda yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara (organ of speach); tanda-tanda non-verbal adalah tanda-tanda yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, sama halnya dengan tanda verbal.

Tanda yang bersifat non-verbal dapat dibedakan menjadi dua.

1) Tanda yang dihasilkan anggota badan dikenal sebagai bahasa yaitu:

a. acungan jempol bermakna hebat, bagus.

b. menggelengkan kepala bermakna tidak, bukan.

c. mengangguk bermakna ya, setuju, menghormati.

2) Tanda yang dihasilkan melalui bunyi (suara), misalnya:

a. bersiul bermakna gembira, memanggil, ingin dikenal.

b. menjerit bermakna sakit, minta tolong, ada bahaya.

c. berdeham (batuk-batuk) ada orag, ingin dikenal.

3) Tanda yang diciptakan oleh manusia untuk menghemat waktu, tenaga, dan menjaga kerahasiaan.

4) Benda-benda yang bermakna ritual dan cultural.

Lambang atau symbol memiliki hubungan tidak langsung dengan kenyataan. Tanda dalam bentuk huruf-huruf disebut lambang atau symbol, apa yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat komunikasi disebut lambang atau symbol. Perbedaan tanda dan symbol terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan langsung dengan kenyataa, sedangkan symbol tidak.

Tanda

Dilarang Masuk

Lambang

Bandingkan tanda dan lambang di bawah ini!

Page 16: 1 TANDA DAN 2

Lambang menurut Plato adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang kita hayati di dunia, berupa rujukan yang ditujukan oleh lambang. Hubungan lambang dengan bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang terdiri atas tada dan lambang.

Hubungan antara significant dan signifie bersifat arbritrer atau sembarang saja. Dengan kata lain, tanda bahasa (signe linguistique atau signe) bersifat arbitrer. Pengertian pohon tidak ada hubungannya dengan urutan bunyi t-a-n-g-k-a-i di dalam bahasa sunda atau w-i-t dalam bahasa jawa.

Significant bersifat linear, unsure-unsurnya membentuk suatu rangkaian (unsure yang mengikuti unsure yang lain).

Perbedaan antara lambang dan tanda terletak pada hubungannya dengan kenyataan.

a. Tanda memperlihatkan hubungan langsung dengan kenyataan sedangkan lambang memperlihatkan hubungan yang tidak langsung dengan kenyataan.

b. Tanda bersifat terbatas, lambat bertambah, sedangkan lambang berkembang dengan cepat sesuai dengan perkembangan pemikiran penutur bahasa yang bersangkutan

c. Lambang memanfaatkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat bicara manusia yang kemudian jika ingin dinyatakan dalam bentuk tertulis, maka lambang-lambang tadi menggunakan grafen-grafen tertentu, sedangkan tanda tidak seperti itu.

d. Tanda, meskipun bersifat konvensional tidak dapat diorganisasi, tidak dapat direkam, dan tidak dapat dikomunikasikan seperti lambang.

2.2 KONSEP

Plato di dalam suatu percakapan yang berjudul “Cratylos” menyatakan bahwa lambang itu adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah objek yang dihayati di dunia nyata berupa rujukan, acuan, atau sesuatu yang ditunjuk oleh lambang itu. Oleh karena itu, lambang-lambang atau kata-kata itu tidak lain daripada nama atau label dari yang dilambangkannya, mungkin berupa benda, konsep, aktivitas, atau peristiwa.