03 pemahaman plta

Upload: hidayati-putri

Post on 13-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Bab 1

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTA DISTRIK SUPIORI BARAT

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Perencanaan Pembangunan PLTA Distrik Supiori Barat yang disajikan oleh Pemberi Tugas, secara garis besar telah dapat memberikan gambaran dengan sangat jelas dan terperinci. Informasi permasalahan yang diberikan dalam kaitannya dengan pekerjaan ini cukup jelas, sehingga kemungkinan terjadi kesalahtafsiran terhadap maksud dan tujuan pekerjaan dapat dihindari.

Demikian juga penjelasan yang diberikan saat aanwijzing kantor cukup jelas dan sepenuhnya dapat dimengerti oleh Konsultan. Meskipun demikian, setelah mempelajari lebih lanjut mengenai maksud dan tujuan pekerjaan ini maka untuk lebih jelasnya mengenai pemahaman pekerjaan ada beberapa hal yang kiranya perlu kami sampaikan sebagai berikut :

C.1. PENGERTIAN PEKERJAANC.1.1. Nama Pekerjaan

Nama pekerjaan ini adalah Perencanaan Pembangunan PLTA Distrik Supiori Barat.

C.1.2. Organisasi PelaksanaNama Organisasi pengguna jasa layanan Konsultansi adalah Dinas Pekerjaan Umum Pertambangan dan Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Supiori.C.2. PEMAHAMAN TERHADAP LOKASI PEKERJAANPencapaian lokasi melalui jalan darat dari Bandara Fran Kaesepo adalah sebagai berikut :

Frans Kaesepo Supiori

: 100 km

Supiori lokasi

: 20 km

Data hidrologi :- Luas Das sekitar 105 km2 Curah hujan rata-rata tahunan : 1,612 mm/th

Tanah penutup / vegetasi : hutan alang-alang, kebun

Debit rata-rata tahunan : 2,7 m3/det

Berdasarkan hasil studi Kelayakan, gambaran disekitar calon lokasi bendung adalah sebagai berikut : Kemiringan tebing di kanan sungai sekitar 25 derajat dan di kiri sungai sekitar 25 derajat, Lebar sungai di tempat tersebut 33 m sedangkan kedalamannya kurang lebih m.

Potensi PLTA dengan head = 125 m dan debit 0,96 m3/det adalah 900 KW.

Data Pusat Beban (Tahun 1995) :

Nama pusat beban Luwuk

Beban puncak 2.500 KW

Jumlah pelanggan 4.034 KK

Daftar tunggu KK

Kapasitas PLTD terpasang 3.422 KW

dan PLTM Hanga-Hanga 1.600 KW

Panjang JTM yang harus dibangun dari lokasi PLTA ke JTM terdekat yang ada : 1 Km

Pokok pikiran dari latar belakang pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1) Agar pengelolaan PLTA bisa menjadi efektif maka pemanfaatannya harus diatur sedemikian rupa agar sumber daya air yang ada bisa memberikan mafaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.2) Agar didapatkan suatu konstruksi bangunan bendung yang layak, baik dari segi teknik maupun pembiayaan maka perlu terlebih dahulu dilakukan studi-studi sebagai dasar perencanaan.

3)Pembangunan bendung tersebut harus menyebutkan bahwa pelaksanaan setiap pembangunan itu berwawasan lingkungan, agar lingkungan di sekitar lokasi tersebut tidak mengalami pengaruh negative dari pelaksanaan pembangunan bendung ini

C.3. PEMAHAMAN TERHADAP Maksud dan Tujuan pekerjaanTujuan dari pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan studi dan disain rinci untuk lokasi PLTA Supiori Barat.

C.4. PEMAHAMAN TERHADAP Lingkup PekerjaanSecara garis besar ruang lingkup pekerjaan PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTA DISTRIK SUPIORI BARAT meliputi :

1) Pekerjaan Topografi

2) Studi Hidrologi

3) Penyelidikan Geologi Teknik/Geoteknik

4) studi Kelistrikan

5) Studi Optimasi

6) Pembuatan Rancang Dasar (Basic Design)

7) Analisa Ekonomi dan Finansial ,

8) Studi Kelayakan Proyek

9) Penyusunan,Kriteria Disain

10) Pembuatan Disain Rinci (Detailed Design)

11) Perhitungan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) dan Perkiraan Biaya Proyek.

12) Pembuatan Dokumen Lelang Pekerjaan Sipil dan Elektro Mekanik.

Uraian dan penjelasan lebih lanjut mengenai lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :

C.4.1 Pekerjaan TopografiYang dimaksud dengan pekerjaan topografi disini adalah pekerjaan pemetaan PLTA yaitu membuat peta pada daerah bangunan-bangunan utama PLTA yang meliputi : bendung, intake, kolam penangkap pasir/desand, saluran penghantar/waterway, bak/kolam penenang, jalur pipa pesat/penstock, gedung sentral, saluran pembuang/tail race, dan jalan masuk/access road. Selain itu dibuat pula profil memanjang dan profil melintang pada bangunan-bangunan utama PLTA.

Ukuran/skala yang diminta adalah sebagai berikut

1. Pemetaan topografi skala 1 : 1.000 untuk pekerjaan Studi dan skala 1 : 200 serta 1 100 untuk pekerjaan Disain Rinci.

2. Profil Memanjang dan Profil Melintang. Skala yang diminta untuk horisontal 1 500 dan untuk vertical 1 : 100 Data yang digunakan oleh Konsultan untuk pemetaan, pembuatan profil memanjang serta profil melintang, dihitung dan digambar dengan program komputer atau dengan cara lain. Setelah didiskusikan, data digital untuk pemetaan, profil memanjang dan profil melintang diserahkan ke PLN.

3. Pemasangan Patok Bench Mark (BM). Pemasangan patok bench mark dalam pemetaan topografi disamping untuk pekerjaan pemetaan juga untuk mengikat posisi bangunan utama PLTM. Jumlah patok harus mencukupi sehingga tidak menyulitkan sewaktu pekerjaan konstruksi dilaksanakan.

C.4.2 Pekerjaan Hidrologi

Pekerjaan hidrologi yang dilakukan merupakan studi hidrologi menyeluruh. Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui :

1. Besarnya debit andalan (firm discharge dan plant discharge) yang akan dipakai oleh PLTA.

2. Kurva qebit (rating curve) dan kurva durasi (flow duration curve) .

3. Kondisi dan karakteristik dari

a. Derah Aliran Sungai

b. Iklim dan Meteorologi

c. Aliran rendah (low flow) dan aliran tinggi (high flow)

Secara garis besar pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan semua data hidrometeorologi di daerah lokasi, seperti data curah hujan, data iklim, debit sungai

2. Melaksanakan pengukuran debit sesaat selama jangka waktu kontrak untuk mendapatkan variasi debit dan tinggi muka air.

3. Melakukan analisa hidrologi berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan yakni :

a. Analisa low flow

b. Analisa debit banjir

c. Analisa sedimentasi

d. Analisa mutu air untuk mengetahui pengaruhnya terhadap konstruksi bangunan dan peralatan.

e. studi pendayagunaan air sungai. Dalam hal ini Konsultan diharuskan mendapat konfirmasi tertulis dari BAPPEDA Tingkat I atau Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum mengenai pendayagunaan air sungai di sebelah hulu lokasi bendung PLTM.

f. Pekerjaan-pekerjaan. yang harus dilaksanakan studi hidrologi mencakup :

a. Pekerjaan persiapan

b. Pemasangan dan pembacaan papan duga (staff gauge).

c. Pengukuran debit.

d. Pengukuran sedimen suspensi (pengambilan contoh dan pemeriksan di laboratarium).

e. Analisa aliran rendah ( low flow), untuk mendapatkan karakteristik debit jangka panjang serta menentukan ketersediaan air untuk keperluan pembangkitan PLTM.

f. Analisa debit banjir rencana dengan periode ulang 2, 5, 50 dan 100 tahun.

C.4.3 Penyelidikan Geologi Teknik / Geoteknik

Maksud penyelidikan adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi geologi teknik yang lebih akurat pada lokasi PLTM, khususnya pada rencana lokasi bangunan utama PLTA. Penyelidikan ini diutamakan yang ada kaitannya dengan pekerjaan sipil seperti tingkat kekerasan, kondisi lapisan tanah/batuan, kemudahan penggalian, daya dukung dan gambaran tempat-tempat yang kurang stabil (mudah longsor) . Pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi pemetaan geologi teknik, seismik refraksi, sumuran uji (test pit), parit uji (trenches), hand boring, sondir serta pengujian contoh/sample di laboratorium.

1. Pemetaan geologi yang dimaksud disini adalah membuat peta yang dapat memberikan informasi kondisi geologi yang ada kaitannya dengan keperluan perencanaan teknik sipil (Engineering Geologic:al Map) .

2. Seismik Refraksi (Hamer Stacking Method) Maksud penyelidikan adalah untuk mengetahui susunan dan tingkat kekerasan lapisan di bawah permukaan tanah dengan menggunakan palu/beban yang dijatuhkan sebagai sumber getaran.

3. Sumuran Uji (Test Pit) Penyelidikan sumuran UJ1 dilakukan pada lokasi bangunan utama PLTM. Sumuran uji dibuat dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m dan kedalaman maksimum 5 m.

4. Hand Boring (Bor Tangan)

5. Contoh TanahContoh tanah tak terganggu (undisturbed sample) diambil dari lubang sumur uji atau memakai bor tangan pada kedalaman disesuaikan dengan kondisi geologi di lapangan. Pengarnbilan contoh dilakukan dengan tabung penginti berukuran min. 7,6 cm dan panjang min. 60 cm dan selanjutnya contoh tanah tersebut pada kedua ujungnya disegel dengan parafin setebal min. 1 cm dan kemudian dimasukkan dalam kotak penyimpanan yang memadai. Lokasi pengarnbilan contoh tanah tak terganggu di lapangan disesuaikan dengan keperluan aplikasinya demikian pula untuk contoh tanah terganggu (disturbed sample). Contoh tanah yang diarnbil diberi label yang jelas seperti nomor contoh, nomor test pit/trenches, kedalaman dan tanggal pengarnbilan.

6. Uji Laboratorium Contoh TanahJenis pengujian dan standard pengujian disesuaikan dengan keperluan disain rinci bangunan sipil.

C.4.4. Studi Kelistrikan

Studi kelistrikan dimaksudkan untuk mendapatkan garnbaran tentang kebutuhan tenaga listrik pada rencana pusat beban, baik saat studi dilakukan maupun untuk masa yang akan datang dalam suatu jangka waktu tertentu.Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :

1. Pengumpulan data sistim kelistrikan PLN dan non PLN yang ada pada rencana pusat beban, antara lain :

a. Jenis, daya terpasang., daya mampu, tahun mulainya beroperasi pembangkit-pembangkit tersebut

b. Produksi Energi (KWh)

c. Energi (KWh) yang terjual

d. Beban puncak

e. Kurva beban harian

f. Sistem Jaringan Distribusi 20 KV

g. Jumlah dan jenis pelanggan

h. Daya tersambung.

2. Pengumpulan data rencana perluasan jaringan dan penambahan mesin pembangkit.

3. Pengumpulan data calon pelanggan baik yang telah mengajukan permohonan kepada PLN maupun yang belum.

4. Melakukan ramalan beban pada daerah-daerah rencana pusat beban

5. Jarak PLTA ke pusat beban (sentral PLTD) untuk menentukan jenis komunikasi yang akan dipakai.

6. Pengumpulan data sosial ekonomi antara lain

a. Kependudukan

b. Jumlah bangunan

c. Tingkat pendapatan

7. Dalam hal data pada rencana pusat beban kurang mencukupi, maka harus dilakukan studi perbandingan dan analisa terhadap daerah yang mempunyai kondisi sosial ekonomi yang relatif sarna dengan calon pusat beban sehingga dapat dijadikan referensi dalam bidang rasio elektrifikasi (electrification ratio), pertumbuhan kebutuhan beban, dll.

8. Menentukan calon pusat-pusat beban yang memungkinkan berdasarkan hasil pengamatan dan analisa, kemudian menentukan jalur, panjang jaringan yang diperlukan serta penentuan besarnya kapasitas trafo-trafo distribusi, sehingga dapat dipakai untuk perhitungan biaya jaringan.

C.4.5. Studi Optimasi

1) Tujuan

Studi Optimasi suatu Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) dimaksudkan untuk mendapatkan scheme PLTA yang paling optimal ditinjau dari 2 segi yaitu:

Lokasi alternatif terpilih

Besarnya debit andalan/disain yang disesuaikan dengan pola operasi dan kondisi beban.

2) Data Dasar

Untuk melakukan studi optimasi harus didasarkan hasil-hasil penyelidikan lapangan serta analisa dan studi seperti :

a. Peta situasi skala 1 : 1.000 berikut potongan-potongan memanjang dan melintang sebagai hasil pengukuran topografi.

b. Peta geologi teknik skala 1 : 1.000 berikut : hasil penyelidikrn geologi teknik termasuk pengujian lapangan dan laboratorium untuk mendukung pemilihan dari beberapa alternative scheme.

c. Flow duration curve sebagai bahan menentukan debit andalan

d. Data harga bahan bangunan setempat serta harga Elektro Mekanik sebagai bahan untuk menghitung perkiraan biaya investasi dari beberapa alternatif scheme .

e. Hasil analisa low flow dan high flow.

f. Kapasitas dan jumlah unit peralatan Elektro

g. Mekanik (turbin, governor, generator, transformator dan lain-lain) .

h. Panjang jaringan distribusi 20 KV

i. Perbandingan teknis ekonomis dari beberapa alternatif design.

j. Optimasi waktu dari segi pembangunan dan pengoperasian.

k. Dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan studi ini.

3) Tahapan studi Optimasi

Studi optimasi dilakukan dalam 2 tahap yaitu :

a. Tahap Pertama

Tahap pertama adalah menentukan alternatif scheme PLTA atau letak bendung, jalur saluran penghantar, kolam penangkap pasir/desand, bak penenang, jalur pipa pesat. Alternatif ini dapat timbul karena kemungkinan penempatan bangunan-bangunan utama yang berbeda.

b. Tahap Kedua

Tahap kedua merupakan proses optimasi debit rencana serta jumlah unit pembangkit yang dikaitkan dengan beban dan biaya investasi pada scheme terpilih.

C.4.6 Rencana Dasar dan Perkiraan Biaya

Yang dimaksud dengan Rancang Dasar disini adalah rancangan yang memuat dimensi dari bangunan sipil dan spesifikasi utama Pada peralatan elektro mekanik (turbin, governor, generator, trafo dll.).

Bangunan sipil meliputi bangunan utama termasuk pintu-pintu air dan katup-katup yang diperlukan, rumah operator, jalan masuk dan lain-lain.

Didalam rancangan dasar sudah ditentukan pula ketinggian permukaan tanah, kemiringan tebing dan lereng yang direncanakan sehingga dapat dipakai sebagai dasar perhitungan.perkiraan biaya.

Rancang dasar peralatan Elektro Mekanik (EM) lebih diarahkan kepada penentuan jenis turbin,kapasitas pembangkit dan jumlah unit yang telah sesuaikan dengan pola operasi PLTA (isolated atau interkoneksi) kondisi beban dan segi ekonomisnya.

Sedangkan disain dan pembuatan peralatan tersebut adalah tanggung jawab pabrikan/supplier/kontraktor yang menangani pekerjaan tersebut. Dengan demikian rancang dasar peralatan elektro mekanik bersifat pembuatan kriteria untuk nenyusun spesifikasi teknik yang diarahkan kepada standarisasi. Pengertian standarisasi pada PLTA adalah memilih type, kapasitas, putaran dan tegangan dari peralatan utama Elektro Mekanik yang meliputi turbin, governor, generator dan trafo yang mengarah kepada disain standar pabrik pembuat, sehingga tidak perlu dibuat disain khusus yang mengakibatkan harga peralatan menjadi mahal.

Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan didalam pembuatan Rancang dasar dan perkiraan bisaya adalah sebagai berikut :

a. Membuat kriteria rancang dasar (basic design) yang dilengkapi dengan dasar pemikiran, rumus-rumus yang dipergunakan, angka-angka keamanan, referensi, peraturan yang dipakai dan lain-lain.

b. Melakukan analisa dan perhitungan untuk pembuatan rancang dasarstruktur bangunan sipil.

c. Melakukan analisa jenis, kapasitas mekanik dan perhitungan dan jumlah unit untuk menentukan peralatan elektro mekanik

d. Berdasarkan rancang dasar di atas, dihitung perkiraan biaya proyek yang meliputi biaya pembebasan tanahnya, biaya pekerjaan sipil dan pekerjaan elektro mekanik.

C.4.7. Analisa Ekonomi dan Finansial

Yang dimaksud dengan Analisa Ekonomi dan Finansial adalah suatu kegiatan analisa untuk mengetahui tingkat kelayakan dari suatu proyek yang direncanakan, ditinjau dari aspek ekonomi maupun finansial.

Analisa tersebut di atas dilaksanakan dengan metode IRR (Internal Rate of Return), baik Economical maupun Financial, yang harus dilengkapi dengan Cash Flow. Disamping itu harus dilakukan pula perhitungan untuk mendapatkan. biaya per KW dan biaya per KWh.

C.4.8. Studi Kelayakan,Proyek

Dari hasil studi-studi tersebut di atas, Konsultan diminta untuk menentukan layak/feasible tidaknya proyek ini ditinjau dari segi teknis, ekonomis dan lingkungan.

C.4.9 penyusunan Kriteria Disain

Menyusun kriteria disain dalam kaitannya dengan disain rinci yang meliputi metodologi , analisa, kriteria perhitungan , peraturan-peraturan yang dipakai dan sebagainya.

C.4.10 Pembuatan Detailed Design (Disain Rinci)

Dari data primer maupun sekunder yang telah diperoleh dan berdasarkan rancang dasar serta kriteria disain yang telah dibuat , Konsultan diminta untuk membuat Disain Rinci atas bangunan sipil dan menyiapkan Spesifikasi Teknik peralatan elektro mekanik sehingga pekerjaan tersebut dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh Kontraktor.

Disain Rinci yang harus dibuat antara lain meliputi :

A. Bangunan Sipil , terdiri dari :

a. Bendung beserta bangunan pelengkap

b. Bangunan penyadap (intake)

c. Saluran penghantar, termasuk kolam penangkap pasir dan pelimpasnya

d. Bak penenang

e. Pipa pesat , pintu air dan saringan.

f. Gedung sentral

g. Saluran pembuang (tail race)

h. Rumah operator

i. Jalan masuk

j. Pagar lokasi

B. Menyusun Spesifikasi Peralatan Elektro Mekanik yang terdiri dari :

a. Turbin

b. Governor

c. Valve

d. Generator

e. Trafo

f. Panel-panel

g. Overhead crane

h. Battery (bila ada)

i. Serandang hubung (switch yard)

j. Instalasi tenaga dan penerangan

k. Peralatan komunikasi

l. Tools dan suku cadang (spare parts).

C.4.11 Perhitungan Volume Pekerjaan (BQ) dan Perkiraan Biaya Proyek

Dari hasil disain dan gambar-gambar rencana yang telah dibuat, Konsultan diminta untuk menghitung volume pekerjaan (Bill of Quantity) dan juga biayanya (harga satuan dan biaya seluruh pekerjaan, termasuk pembebasan tanahnya) .

C.4.12 Pembuatan Dokumen Lelang

Konsultan diminta untuk membuat Dokumen Lelang Pekerjaan Sipil dan Elektro Mekanik , dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan jumlah seperti tercantum berikut ini

C.5. PEMAHAMAN TERHADAP LOKASI PEKERJAAN

Lokasi kegiatan PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTA DISTRIK SUPIORI BARAT adalah Kabupaten Supiori Barat. Pencapaian lokasi melalui jalan darat dari Bandara Fran Kaesepo adalah sebagai berikut :

Frans Kaesepo Supiori

: 100 km

Supiori lokasi

: 20 km

Gambar C-1. Peta Lokasi PekerjaanC.6. PEMAHAMAN TERHADAP Kebutuhan Tenaga AhliSetelah mempelajari KAK, Konsultan memahami bahwa untuk melaksanakan Pekerjaan ini diperlukan Tenaga Ahli dengan kualifikasi sebagai berikut :a. Ketua Tim (Team Leader)

Seorang Tenaga Ahli Perencanaan Sumber Daya Air, bertindak sebagai Ketua Tim, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Pengairan

Berpengalaman di bidangnya selama 7 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan sumber daya air.

Berpengalaman sebagai Ketua Tim dalam pekerjaan perencanaan sumber daya air. Berkemampuan memimpin dan dapat bekerjasama dengan pihak-pihak lain serta bertanggung jawab atas hasil pekerjaan tersebut.

Melakukan fungsi koordinasi dan supervisi/pengawas internal Tim Konsultan untuk seluruh pekerjaan, baik pekerjaan lapangan maupun pekerjaan analisa dan kantor selama 5 bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Memberi petunjuk dan pengarahan kepada masing-masing anggota tim sesuai bidang tugasnya.

Melakukan mekanisasi kerja eksternal yang menyangkut tindakan diskusi atau rapat dengan Pihak Direksi untuk kemudian diteruskan sebagai bahan arahan kerja semua tim.

Membuat pedoman dan catatan perencanaan (design notes) yang akan digunakan seluruh anggota tim dalam merencanakan pekerjaan yang ditugaskan.

Menjalankan tugas keseluruhan secara menerus (day-to-day) dan koordinatif.

b. Tenaga Ahli Perencanaan Sumber Daya Air

Seorang Tenaga Ahli Perencanaan Sumber Daya Air, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Pengairan/Teknik Persungaian.

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan sumber daya air.

Melakukan perencanaan tentang pengelolaan sumber daya air wilayah dengan aplikasi sistem informasi geografi.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

c. Tenaga Ahli Lingkungan

Seorang Tenaga Ahli Lingkungan/Kualitas Air berpendidikan Sarjana Pertanian, Teknik Sipil, Teknik Pengairan,Teknik Persungaian.

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang sumberdaya air dan memiliki sertifikat Analisis Dampak Lingkungan.

Melakukan kajian-kajian yang komprehensif menyangkut lingkungan dan kualitas air.

Melakukan analisa lingkungan baik berdasarkan data primer, sekunder maupun analisa laboratorium.

Melakukan analisa kualitas air baik berdasarkan data primer, sekunder maupun analisa laboratorium.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

d. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi

Seorang Tenaga Ahli Sosial Ekonomi berpendidikan, Ekonomi, Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang sumberdaya air.

Merumuskan dan memimpin survey sosiologi di lokasi sekitar proyek.

Menganalisa data lapangan, data sekunder atau master plan (system planning) yang sudah ada.

Melakukan evaluasi tentang berbagai aspek sosiologi terutama yang berkaitan dengan pembebasan tanah dan produksi pertanian.

Melakukan analisa ekonomi berdasarkan rencana pengembangan disekitar lokasi studi.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

e. Tenaga Ahli Mesin

Seorang Tenaga Ahli Mesin berpendidikan Sarjana Teknik Mesin

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang PLTA.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

f. Tenaga Ahli Listrik

Seorang Ahli Listrik berpendidikan Sarjana Teknik Listrik

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman dalam bidang Listrik PLTA.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

g. Tenaga Ahli Hidrologi

Seorang Ahli Konservasi berpendidikan Sarjana Sipil/Pengairan

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman dalam bidang Hidrologi sumber daya air

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

h. Tenaga Ahli Geodesi

Seorang Tenaga Ahli Geodesi berpendidikan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Geodetic.

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang survey dan pengukuran Geodetic.

Melakukan setting kerangka dasar control horizontal dengan cara membuat base line, Global Positioning System(GPS)

Melakukan survey lapangan, mengetahui dengan jelas situasi dan kondisi lapangan, memeriksa pengambilan data lapangan, hasil peta situasi, profil melintang, memanjang terhadap akurasi data dan gambar yang disajikan.

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut survey dan pengukuran.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

i. Tenaga Ahli Geoteknik/Geologi

Seorang Tenaga Ahli Geoteknik/Geologi berpendidikan Sarjana Teknik Sipil.

Berpengalaman di bidangnya selama 5 tahun untuk S1, dengan diutamakan yang berpengalaman di bidang survey dan pengukuran Geoteknik/Geologi.

Mengolah dan menyajikan data mektan.

Melaksanakan diskusi horisontal dengan anggota tim lainnya yang terkait dengan bidangnya untuk menjamin agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu.

membantu Team Leader dalam penyusunan laporan-laporan yang terkait dengan bidang keahliannya dan berpartisipasi dalam diskusi yang diadakan.

Semua Tenaga Ahli yang terlibat dalam pekerjaan ini harus memiliki Sertifikat Profesi Keahlian (SKA) untuk pendidikan diatas D III yang dikeluarkan oleh Assosiasi Profesi dengan kompetensi tertentu. Adapun untuk Sertifikat Profesi Ketrampilan (SKT) untuk pendidikan di bawah D III diregistrasi oleh LPJK Daerah.

Tenaga penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

Tenaga Sub Profesional1) Asisten Ahli Geodesi

2) Assisten Ahli Perencanaan Sumber Daya Air3) Asisten Ahli Geotek/MektanTenaga Pendukung

1. Administrator ( 1 orang)

2. Kepala Juru Ukur ( 1 orang)

3. Juru Ukur ( 3 orang)

4. Juru Gambar ( 1 orang)

5. Operator Autocad ( 1 orang)

6. Operator computer ( 1 orang)

7. Office Boy ( 1 orang)

8. Tenaga Lokal ( 13 orang)

C.7. PEMAHAMAN TERHADAP Waktu Pelaksanaan PekerjaanSebagaimana ditetapkan dalam KAK, Konsultan harus bisa menyelesaikan seluruh kegiatan pekerjaan dalam waktu 5 (lima) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pejabat Pelaksana Kegiatan. Mengingat total waktu yang disediakan tersebut, Konsultan dengan pengalaman yang sudah pernah dilakukan pada kegiatan sejenis dan tenaga ahli yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang cukup, akan berusaha untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan ini tepat waktu (on sechedule) dan berupaya semaksimal menghasilkan produk sebagaimana yang dikehendaki dan dijelaskan dalam KAK.

C.8. PEMAHAMAN TERHADAP KELUARAN DAN LAPORANJenis laporan yang harus dibuat oleh konsultan adalah :

1. Laporan pendahuluan: 10 Exp.2. Laporan Bulanan: 5 x 5 Exp.

3. Konsep Laporan Akhir : 5 Exp.

4. Laporan Akhir (Utama): 10 Exp.5. Executive Summary: 10 Exp.6. Laporan Teknis Laporan Pengukuran: 3 Exp. Laporan BM & CP

: 3 Exp. Gambar-Gambar : Gambar Kalkir A1

: 1 . Cetak Biru A1 3 (tiga) set: 3 Exp. Gambar A3, 5 (lima) set: 5 Exp. Rekaman Dalam Flashdisk 8 GB: 1 CDUntuk Laporan Rencana Mutu Kontrak, Pendahuluan, Gambar Pengukuran, dan Laporan Akhir harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak Direksi dan pihak-pihak yang dipandang perlu dilibatkan, untuk mendapatkan persetujuan sebelum digandakan, untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, maka konsultan harus membuat laporan diskusi dan menyerahkan laporan sebagai berikut :

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (Quality Assurance Report)

Laporan mencakup sistematis kerja atau kerangka acuan kerja bagi konsultan yang telah disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka memberikan hasil desain yang dapat dipertanggung jawabkan dan diektahui oleh kedua pihak. Laporan ini harus sebelum konsultan memulai pekerjaan dan diselesaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah SPMK. Quality Assurance yaitu suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terncana dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa produk/jasa yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.

Rencana Mutu Kontrak minimal harus berisi :

a. Organisasi yang melaksanakan studi/terkait harus sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk memenuhi mutu yang diminta.

b. Tahapan kegiatan penting pada perencanaan harus jelas.

c. Jadwal rencana inspeksi untuk memastikan kesesuaian prosedur termasuk standar criteria penerimaannya.

d. Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai dengan mengacu pada standar penerimaan.

e. Pelaksanaan identifikasi dan rekaman mutu.

2. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan sesudah mengadakan persiapan, pengumpulan data, review hasil studi yang terdahulu dan peninjauan lapangan, konsultan diminta untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan kepada pengguna jasa.

Laporan Pendahuluan yang diserahkan berisi :

a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh,

b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya,

c. Jadwal kegiatan penyedia jasa

d. Uraian Program Kerja, Rencana Tindak, Implementation Program, Jadwal Penugasan Personil, dll,

e. Metode Pelaksanaan untuk penanganan pekerjaan yang bersangkutan,

f. Permasalahan, hambatan dan temuan/fact and finding di lapangan,

g. Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi terhadap pekerjaan yang bersangkutan,

h. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan,

i. Temuan-temuan awal Konsultan yang menyangkut baik maslah teknis maupun non teknis.

3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Pada akhir bulan ke-5 (lima) sejak SPMK diterbitkan penyedia jasa menyerahkan Draft Final Report untuk didiskusikan bersama dengan Direksi Pekerjaan. Laporan tersebut harus berisikan tentang kemajuan dan segala kesimpulan penting yang ditemui selama pelaksanaan pekerjaan. Salah satu bab laporan harus mengulas pekerjaan survey.

4. Laporan Akhir (Final Report)

Setelah Draft, Laporan selesai didiskusikan dan memperoleh masukan dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan, maka Konsultan diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report) yang terdiri dari :

Laporan Utama

Laporan Teknis

Adapun laporan ini terdiri laporan-laporan pendukung yang menunjang laporan utama (selengkapnya terlampir).

5. Laporan Bulanan (Monthly Report)

Laporan ini dibuat untuk mengetahui kemajuan/progress pekerjaan dalam setiap bulannya, dan diserahkan kepada pengguna jasa. Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat akhir minggu pertama untuk bulan berikutnya. Laporan bulanan harus menguraikan kemajuan/progress pekerjaan baik secara keseluruhan, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kerja berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/kendala-kendala yang dihadapi dan rencana penanganannya. Notulen rapat termasuk keputusan yang diambil juga harus dilampirkan dalam laporan bulanan. Laporan bulanan harus menguraikan : Nama dan tugas tim, pekerjaan yang dilaksanakan, hasil/produk pekerjaan.

Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan sebelum diserahkan laporan ini harus sudah diperiksa/disahkan oleh pengawas/direksi pekerjaan yang bersangkutan.6. Laporan TeknisLaporan ini dibuat untuk menunjang dan pendukung Laporan Akhir.

a. Laporan PengukuranTerdiri dari hasil analisa & hasil pengukuran topografi, serta hasil analisa.

b. Laporan BM dan CP

c. Gambar-Gambar : Gambar Kalkir A1

Cetak Biru A1 3 (tiga) set

Gambar A3, 5 (lima) set

d. Rekaman Dalam Flashdisk 8 GB

C.9. PEMAHAMAN TERHADAP DISKUSI

a. Diskusi/Presentasi I

Diskusi ini membahas Laporan Pendahuluan (Inception Report), yaitu langkah-langkah serta metodologi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, selain itu dalam presentasi ini dibahas tentang rencana kerja.

Prsentasi laporan ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan ke-3 (tiga) dihadapan Direksi, Pemberi Kerja, Pejabat dari Dinas/Instansi serta semua stakeholder yang terkait.b. Diskusi/Presentasi IIKegiatan ini merupakan ekspose konsep laporan Akhir (Draft Final Report).

Presentasi hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan perencanaan desain harus dilaksanakan dihadapan Direksi, Pemberi Kerja, Pejabat dari Dinas/Instansi serta semua stakeholder yang terkait. Presentasi Draft Laporan Akhir dilaksanakan pada akhir bulan ke-5 (lima). Tanggapan dan saran yang berguna harus dituangkan dalam Laporan Akhir.

PEMAHAMAN

TERHADAP KAK

C-1

C-3