00 aapenyajian tugas audit si-2014

22
……………………...Judul Skripsi ………………. BIDANG AUDIT SISTEM INFORMASI Di PT. Arthatama Anugerah Abadi (bahan download di Internet Skripsi lengkap ttg Audit Sistem Informasi) N A M A PENYAJI Kelas : ……. ABSTRAK (ringkasan inti penelitian) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan prinsip-prinsip GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi, apakah sudah sesuai dengan pedoman yang ada atau belum serta untuk mengetahui bagaimana penerapan GCG tersebut terhadap efektifitas laba pada PT. Arthatama Anugerah Abadi. Metode yang digunakan dalam penyusunan skirpsi ini adalah metode analisa deskriptif kualitatif, yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, dianalisis dan selanjutnya di interpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan objek yang diteliti. Dari hasil penelitian, pembahasan dan analisa yang dilakukan menunjukan bahwa baik atau buruknya penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi memiliki peranan penting dalam pencapaian tingkat efektifitas laba dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Seperti pada tahun 2010 persentase penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi sebesar 51,85% dan efektifitas labanya sebesar 67,50%. Tahun 2011 persentase penerapan GCG nya sebesar 38,89% dan

Upload: githa-niez

Post on 29-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

……………………...Judul Skripsi ……………….BIDANG AUDIT SISTEM INFORMASI

Di PT. Arthatama Anugerah Abadi (bahan download di Internet Skripsi lengkap ttg Audit Sistem Informasi)

N A M A PENYAJIKelas : …….

ABSTRAK(ringkasan inti penelitian)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan prinsip-prinsip GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi, apakah sudah sesuai dengan pedoman yang ada atau belum serta untuk mengetahui bagaimana penerapan GCG tersebut terhadap efektifitas laba pada PT. Arthatama Anugerah Abadi.

Metode yang digunakan dalam penyusunan skirpsi ini adalah metode analisa deskriptif kualitatif, yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, dianalisis dan selanjutnya di interpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan objek yang diteliti.

Dari hasil penelitian, pembahasan dan analisa yang dilakukan menunjukan bahwa baik atau buruknya penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi memiliki peranan penting dalam pencapaian tingkat efektifitas laba dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Seperti pada tahun 2010 persentase penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi sebesar 51,85% dan efektifitas labanya sebesar 67,50%. Tahun 2011 persentase penerapan GCG nya sebesar 38,89% dan efektifitas labanya sebesar 18,55%. Dan tahun 2012 persentase penerapan GCG sebesar 59,26% dan efektifitas labanya mencapai 72,51%.

URUTAN PENYAJIAN:A. LATAR BELAKANG MASALAHB. RUMUSAN MASALAHC. TUJUAND. MANFAATE. LANDASAN TEORIF. METODE PENELITIANG. HASIL PENELITIANH. KESIMPULAN dan SARANI. REFERENSI (Daftar Pustaka)

Page 2: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

PENDAHULUAN

Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Baik buruknya corporate governance akan berpengaruh terhadap masalah kinerja terutama terkait dengan efektifitas laba, karena laba pada umumnya merupakan tujuan utama perusahaan yang bisa dijadikan salah satu ukuran keberhasilan suatu perusahaan.

Suatu mekanisme penerapan prinsip-prinsip GCG yang baik akan berpengaruh besar terhadap pencapaian efektifitas laba perusahaan. Namun sebaliknya mekanisme penerapan prinsip-prinsip GCG yang tidak baik akan berpengaruh besar pula terhadap pencapaian efektifitas laba suatu perusahaan.

Oleh karena itu penelitian ini bermaksud mengetahui apakah baik buruknya corporate governance di suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja keuangan dalam hal ini efektifitas laba perusahaan. Atas dasar inilah penulis mengambil judul “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Efektivitas Laba Pada PT. Arthatama Anugerah Abadi di Tangerang”.

LANDASAN TEORI

Teori Keagenan (Agency Theory)

Dalam memahami corporate governance dapat digunakan perspektif keagenan sebagai dasar pemikiran. Jensen dan Meckling (1976) dalam Ujiyantho dan Bambang (2007:5) menyatakan bahwa suatu hubungan antara manajer (agent) dengan investor (principal) disebut hubungan keagenan. Adanya perbedaan kepentingan sehingga menimbulkan konflik antara manajer (agent) dengan investor (principal) memicu timbulnya biaya keagenan (agency cost).

Eisenhardt (1989) dalam Ujiyantho dan Bambang (2007:5) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest oriented), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk aversion).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. Teori keagenan berkaitan dengan corporate governance dapat dijadikan alat manajer (agent) untuk meyakinkan investor (principal) dalam memastikan penerimaan return atas dana yang telah mereka investasikan. Pada dasarnya agent dan principal memiliki kepentingan yang berbeda, oleh karena itu akan menimbulkan

Page 3: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

konflik yang potensial. Konflik kepentingan tersebut terjadi karena adanya pemisahaan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan.

Pengertian Good Corporate Governance

Kata “governance” berasal dari bahasa Perancis “gubernance” yang berarti pengendalian. Dalam ilmu manajemen bisnis, kata tersebut diadaptasi menjadi corporate governance. Dalam bahasa Indonesia corporate governance diterjemahkan sebagai tata kelola perusahaan atau tata pemerintahan perusahaan.

Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dalam Siswanto Sutojo dan John Aldridge (2008:3) Corporate Governance adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Corporate Governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manajer dan semua anggota stakeholders non-pemegang saham.

Sejarah Good Corporate Governance

Sejarah corporate governance telah dimulai sejak 200 tahun yang lalu, yaitu ketika Blackstone menggambarkan corporation sebagai little republic. Dengan penganalogian seperti itu memberi konsekuensi bahwa suatu corporation harus dikelola sebagaimana suatu republic dan seringkali perusahaan disebut sebagai miniatur negara.

Awalnya konsep GCG di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) dalam rangka economy recovery pasca krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan perusahaan-perusahaan raksasa terkemuka dunia diantaranya Enron Corporation dan World Com pada tahun 2002, selain itu pada tahun 2008 di Amerika Serikat muncul krisis subprime mortgage. Dampak dari krisis-krisis tersebut, banyak perusahaan berjatuhan karena tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai selama ini tidak dibangun di atas landasan yang kokoh sesuai prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penerapan GCG menurut Forum for Corporate Gvernance in Indonesia (FCGI, 2006) antara lain: 1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan

keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.

Page 4: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan stakeholders value dan dividen.

Sedangkan tujuan GCG menurut Siswanto Sutojo dan John Aldridge (2008:5) adalah:1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham. 2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders non-pemegang

saham. 3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dewan pengurus atau Board of

Directors dan manajemen perusahaan. 5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior

perusahaan.

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Mengacu pada Pedoman Umum Corporate Governance yang keluarkan oleh Komite Nasional Kebijakkan Governance (KNKG, 2006:5), pelaksanaan GCG didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

Transparansi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan yang saat ini lebih populer dengan istilah corporate social responsibility (CSR), meningkatkan taraf hidup para karyawannya, melakukan bina lingkungan

Page 5: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Pengertian Efektifitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mahmudi (2007:84) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik yang menyatakan bahwa, efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan tersebut. Suatu organisasi, program atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan

Ukuran Efektifitas

Menurut Makmur (2008:124), untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut:

1. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas.

2. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.

Pengertian Laba

Efektifitas = Output Aktual/Output Target >=1

Page 6: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Kegiatan perusahaan sudah dapat dipastikan berorientasi pada keuntungan atau laba, menurut Soemarso SR (2004:245) laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu.

Tujuan Laba

Menurut Anis dan Imam (2003:216) mengutarakan bahwa tujuan pelaporan laba adalah sebagai berikut:1. Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan

yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya (rate of return on invested capital).

2. Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.3. Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.4. Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.5. Sebagai kompensasi dan pembagian bonus.6. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.7. Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran.8. Sebagai dasar pembagian deviden.

Jenis-jenis Laba

Menurut Soemarso SR (2002:74) laba terdiri dari:1. Laba bersih yaitu, selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan

kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.2. Laba bruto yaitu, selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok

penjualan. Disebut bruto karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan beban-beban usaha.

3. Laba usaha yaitu, selisih antara laba bruto dan beban usaha disebut laba usaha atau laba operasi. Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.

4. Laba ditahan yaitu, jumlah akumulasi laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba yang dilakukan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba

Menurut Mulyadi (2001;513) dalam bukunya Akuntansi Manajemen menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi laba, antara lain:1. Biaya

Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk/jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

2. Harga jualHarga jual produk/jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk/jasa yang bersangkutan.

3. Volume penjualan dan produksi

Page 7: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi, akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

Peranan Laba Dalam Perusahaan

Menurut M. Nafarin (2004;235) dalam bukunya Penganggaran Perusahaan peranan laba dalam perusahaan adalah sebagai berikut:1. Menerapkan laba sebagai tujuan perusahaan yang paling utama untuk setiap

usaha dan sebagai dasar untuk menekan tingkat biaya, sehingga dapat memaksimalkan laba penjualan karena dengan meminimalkan biaya produksi maka laba yang maksimal akan tercapai.

2. Sebagai kompensasi dari yang ditanamkan perusahaan maupun oleh pihak investor untuk melakukan kegiatan perusahaan baik di bidang produksi ataupun penjualan.

3. Laba yang diterima dalam periode atau tahun sebelumnya dikembalikan dalam bentuk dana usaha yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya menuju ke arah kemajuan yang dapat bersaing dengan perusahaan lain.

4. Laba digunakan sebagai jaminan sosial untuk para karyawan yang mendukung kegiatan kerjanya, agar mereka bekerja dengan tenang karena kesejahteraan mereka telah dijamin oleh perusahaan dan mereka membalasnya dengan produktivitas kerja.

5. Merupakan salah satu daya tarik untuk para investor baru untuk menanamkan modalnya ke dalam perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan agar lebih maju dan lebih bersaing.

METODOLOGI PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Tempat Penelitian : PT. Arthatama Anugerah AbadiWaktu Penelitian : Bulan Maret s/d SelesaiJenis Penelitian : Penelitian Deskriptif

Data Penelitian:1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara, kemudian mengolah data tersebut.

2. Data SekunderMerupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk sudah jadi, seperti: struktur organisasi dan laporan keuangan.

Page 8: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Populasi dan Sampel

1. PopulasiMenurut Sugiyono (2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas; objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian penerapan GCG atau sebagai variabel X dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Arthatama Anugerah Abadi dan untuk efektifitas laba atau sebagai variabel Y populasinya adalah laporan keuangan perusahaan.

2. Sampel Menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat mengunakan sampel dari populasi itu. Yang menjadi sampel dalam penelitian penerapan GCG atau sebagai variabel X dalam penelitian ini adalah manager keuangan PT. Arthatama Anugerah Abadi dan untuk efektifitas laba atau sebagai variabel Y sampelnya adalah laba perusahaan.

Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2008:118) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2008:300). Besarnya sampel ditentukan oleh pertimbangan informasi.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

a. Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari literatur-literatur yang ada untuk ditelaah serta mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya.

b. Penulis membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan penelitian untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Page 9: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer. Data tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung obyek yang diteliti agar mendapatkan data yang obyektif dan sistematis.

b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan tanya jawab langsung dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relevan dengan obyek yang diteliti untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

Metode Analisis Data

Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode analisis data dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklasifikasikan, dianalisis dan selanjutnya di interpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan objek yang diteliti.

Data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung kemudian dibandingkan dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil perbandingan dapat diketahui bagaimana penerapan GCG di perusahaan, bagaimana efektifitas laba perusahaan serta bagaimana penerapan GCG terhadap efektifitas laba perusahaan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Arthatama Anugerah Abadi adalah sebuah perusahaan industri dengan bisnis utama adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan kimia di sektor migas dan sektor industri lainnya, seperti oil & gas industry, untuk produksi minyak, pemeliharaan, proses gas alam, water treatment, pengolahan air limbah, rental peralatan produksi, jasa toll blend dan sebagainya.Berdomisili di Komplek Pergudangan Taman Tekno Blok A Sektor XI, BSD City, Tangerang - Banten.

Visi Perusahaan

Visi PT. Arthatama Anugerah Abadi adalah menjadi pemimpin dalam solusi alternatif terhadap kebutuhan bahan kimia di sektor migas. dan menjadi salah satu pemasok bahan kimia migas terkemuka di Indonesia di masa mendatang.

Page 10: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Misi Perusahaan

Misi PT. Arthatama Anugerah Abadi adalah menyediakan bahan kimia alternatif berkualitas lebih baik dengan harga bersaing, membantu memajukan kompetensi Indonesia secara regional dalam produksi bahan kimia migas serta menjadi salah satu perusahaan terbesar dalam penyedia bahan kimia di sektor migas.

Penerapan Good Corporate Governance PT. Arthatama Anugerah Abadi

Secara keseluruhan penerapan prinsip-prinsip GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir belum diterapkan dengan baik. Tahun 2010 persentase penerapannnya sebesar 51,85% atau masuk pada kriteria kurang baik. Tahun 2011 persentase penerapannya sebesar 38,89% atau masuk pada kriteria tidak baik. Tahun 2012 persentase penerapannya sebesar 59,26% atau masuk pada kriteria kurang baik.

Efektifitas Laba PT. Arthatama Anugerah Abadi

Berdasarkan kriteria penilaian rasio efektifitas, efektifitas laba perusahaan tahun 2010 berada di posisi 67,50%, tahun 2011 berada di posisi 18,55% dan tahun 2012 berada di posisi 72,51%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat efektifitas laba perusahaan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai 2012 masih berada pada posisi tidak efektif karena kurang dari 75%. Dapat dikatakan efektif jika persentasenya mencapai 100%.

Penerapan Good Corporate Governance terhadap Efektifitas Laba PT. Arthatama Anugerah Abadi

Tahun Penerapan GCG Efektifitas Laba

2010 51,85% 67,50%

2011 38,89% 18,55%

2012 59,26% 72,51%

Page 11: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 penerapan GCG perusahaan berdasarkan persentase sebesar 51,85% dan efektifitas laba berada pada persentase 67,50%. Tahun 2011 persentase penerapan GCG perusahaan menurun menjadi 38,89% dan efektifitas laba perusahaan pun menurun hingga 18,55%. Penurunan efektifitas laba tahun 2011 tidak sebanding dengan penurunan persentase penerapan GCG perusahaan pada tahun tersebut.

Penurunan penerapan GCG tahun 2011 menjadi 38,89% atau menurun sebesar 12,96% dari tahun 2010 menyebabkan efektifitas laba perusahaan hanya mencapai 18,55% atau menurun hingga 48,95% dari tahun sebelumnya. Hal ini berarti jika tata kelola perusahaan menurun maka hal tersebut berpengaruh besar terhadap efektifitas laba dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Demikian pula pada tahun 2012 persentase penerapan GCG sedikit ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 59,26% atau meningkat sebesar 20,37% dan efektifitas laba perusahaan pun meningkat hingga 72,51% atau naik sebesar 53,96% dari tahun sebelumnya.

KESIMPULAN

Page 12: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian, pembahasan dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Secara keseluruhan penerapan prinsip-prinsip GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir belum diterapkan dengan baik. Tahun 2010 persentase penerapannnya sebesar 51,85% atau masuk pada kriteria kurang baik. Tahun 2011 persentase penerapannya sebesar 38,89% atau masuk pada kriteria tidak baik. Tahun 2012 persentase penerapannya sebesar 59,26% atau masuk pada kriteria kurang baik.

Pencapaian tingkat efektifitas laba PT. Arthatama Anugerah Abadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukan hasil yang belum efektif. Tahun 2010 persentase pencapaian tingkat efektifitas laba perusahaan sebesar 67,50%. Tahun 2011 persentase pencapaian tingkat efektifitas laba perusahaan sebesar 18,55%. Tahun 2012 persentase pencapaian tingkat efektifitas laba perusahaan sebesar 72,15%. Dapat dikatakan efektif jika persentase pencapaian efektifitas labanya 100%.

Penerapan GCG terhadap efektifitas laba PT. Arthatama Anugerah Abadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukan hasil sebagai berikut, tahun 2010 persentase penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi sebesar 51,85% dan efektifitas labanya sebesar 67,50%. Tahun 2011 persentase penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi sebesar 38,89% dan efektifitas labanya sebesar 18,55%. Tahun 2012 persentase penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi sebesar 59,26% dan efektifitas labanya sebesar 72,51%. Hal ini menunjukan bahwa baik atau buruknya penerapan GCG pada PT. Arthatama Anugerah Abadi memiliki peranan penting dalam pencapaian tingkat efektifitas laba dan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

SaranBerdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka

penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Karena begitu pentingnya penerapan GCG dalam manajemen sebuah korporasi, disarankan perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan untuk menerapkan dan meningkatkan mutu dari penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut, diantaranya, dalam hal prinsip transparansi perusahaan perlu mengungkapkan informasi dengan lebih memadai. Baik informasi yang bersifat keuangan maupun non keuangan kepada pihak-pihak yang berkentingan. Dalam hal akuntabilitas perusahaan perlu memberikan panduan dan pengarahan kepada setiap organ dalam perusahaan agar memahami perannya dalam pelaksanaan GCG, meningkatkan kinerja satuan pengawasan internal perusahaan, membentuk komite audit serta membuat sanksi (punishment) yang tegas terhadap pelanggaran-pelanggrana yang terjadi. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar atau corporate social responsibility (CSR) dengan membuat program-program bina lingkungan. Perusahaan harus dikelola secara profesional dan bebas dari benturan kepentingan

Page 13: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

(conflict of interest) sehingga setiap organ dalam perusahaan menjalankan fungsinya dengan baik. Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada setiap customer maupun supplier sehingga kegiatan bisnis menjadi kompetitif. (2) Perusahaan perlu meningkatkan efektifitas laba dengan lebih memanfaatkan fungsi cost control yang ada guna efisiensi terhadap biaya-biaya yang seharusnya masih dapat ditekan pengeluarannya.

REFERENSI

Aldridge, E John dan Siswanto Sutojo, (2008). Good Corporate Governance, Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.

Anis, Chariri dan Imam Ghozali, (2003). Teori Akuntansi. Semarang: BP UNDIP

Atmosoeprapto, Kisdarto, (2002). Menuju SDM Berdaya Dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisien. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Belkaoui, Ahmed Riahi, (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Christina, Diane, (2012). “Penilaian Mandiri atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) pada BUMN (Bagian I). Jakarta: APB Group Indonesia.

Daniri, Mas Achmad, (2005). Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia.

Fitri, Hidayatul, (2008). Skripsi: Manfaat Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung). Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Hendriksen, (2000). Accounting Theory. 9th Edition.

Kuper, Adam., dan Jessica Kuper, (2000). Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit PT. Rajawali Press.

Kurniawan, Dudi M, dan Nur Indriantoro, (2000). Corporate Governance in Indonesia. The Second Asian Roundtable On Corporate Governance. Hongkong, 31 May – 2 June 2000.

Page 14: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Mahmudi, (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen-YKPN.

Makmur, Syarief, (2008). Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Maksum, Azhar, (2005). Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap. Universitas Sumatera Utara.

Mamduh, M. Hanafi dan Abdul Halim, (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Yogyakarta: YKPN.

Mulyadi, (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta: STIE YKPN.

Nafarin, M. (2004. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.

Rachmandy, Galih, (2012). Skripsi: Analisa Penerapan Prinsip Good Coorporate Governance (GCG) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Rihadini, Mustika, (2012). Skripsi: Efektifitas Pelaksanaan PNPM MP SPP Di Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara pada Periode 2010. Makasar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Sarjana Universitas Hasanuddin.

Rohaeni, Iyan, (2004). Analisa Laporan Keuangan. Bandung: CV. Alfabeta.

Siagian, Sondang P. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry, (2002). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso S. R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Buku satu. Edisi lima. Jakata: Salemba Empat.

Solomon, J.F., dan Solomon, A. (2004). Corporate Governance and Accountability, John Wiley & Sons, Ltd.

Stice dan Skousen, (2009). Akuntansi Intermediate, Edisi Keenam Belas, Buku 1.Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Page 15: 00 AaPenyajian Tugas Audit SI-2014

Supriyono, RA. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Suwardjono, (2008). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Tangkilisan, Nogi Hessel, (2005). Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

The Liang Gie, (2001). Ensiklopedi Administrasi. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Tjager, I. N., Alijoyo, F. A., Djemat, H. R., dan Soembodo, B., (2003). Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Jakarta: PT Prenhallindo.

Tuannakotta, M. Theodorus, (2000). Teori Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ujiyantho, Muh.Arief dan Bambang Agus Pramuka, (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Unhas Makasar: Simposium Nasional Akuntansi X.

Ulum, MD Ihyaul, (2008). Akuntansi Sektor Publik. Malang: UMM Press.

Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr. (2009). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Wardani, Diah Kusuma, (2008). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Zahnd, Markus, (2006). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.

FCGI, (2006). Definition of Good Corporate Governance, didownload dari http://www.fcgi.or.id.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2009). Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009. Jakarta: Salemba Empat.

Komite Nasional Kebijakan Governance, (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

www.google.com