didanel.files.wordpress.com€¦ · web viewdakwah bil hikmah : metode dakwah yang dilakukan dengan...
TRANSCRIPT
Nama : Elok Nurjayanti
NIM : B05210009
Jurusan : Sosiologi F1
Ilmu Dakwah
1. Pengertian Dakwah
dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeruh, mengajak dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah dengan garis aqidah, syariat dan akhlak islam. Tujuan
dakwah adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraanhidup di dunia dan di
akhirat yang di ridhai oleh Allah.
2. Aktifitas Dakwah
3. Jenis Dakwah
Dakwah fardiah : metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain atau
kepada beberapa orang dalam jumlah yang terbatas.
Dakwah ammah : metode dakwah yamg dilakukan dengan media lisan kepada orang
banyak dengan tujuan menanamkan pengaruh kepada mereka.
Dakwah bil lisan : metode dakwah yang dilakukan dengan menyampaikan informasi
atau pesan dakwah melalui lisan (komunikasi langsung antara sebanyak objek
dakwah)
Dakwah bil tadwin : metode dakwah melalui tulisan dengan menerbitkan kitab-
kitab, buku, internet dan lain-lain.
Dakwah bil haal : metode dakwah yang lebih mengedepankan perbuatan nyata.
Dakwah bil hikmah : metode dakwah yang dilakukan dengan cara yang arif dan bijak,
pendekatan sehingga objek dakwah mampu melaksanakan dakwah ke mauannya
sendiri, tidak merasa dipaksa, tekanan maupun konflik.
4. pengadah dakwah
dai : Seseorang yang bertugas menyampaikan pesan dakwah kepada
mad’u.
mad’u : Seseorang yang hanya mendengarkan pesan dakwah yang
disampaikan oleh dai.
pesan dakwah : Pesan-pesan dakwah adalah segala sesuatu yang harus
disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam
yang ada dalam kitabullah maupun dalam sunnah Rasul-Nya. Pada dasarnya isi
pesan dakwah adalah materi dakwah yang berisi ajaran Islam. Ajaran-ajaran Islam
tersebut dibagi menjadi tiga yaitu: masalah keimanan, masalah hukum Islam dan
masalah akhlak.
5. Pesan Dakwah
PIDATO PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW.
Yang terhormat Bapak ….,Ibu-ibu, Bapak-bapak, hadirin dan hadirat,Para remaja yang berbahagia,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Bismilahirrahmanirrahim, alhadulillahirabbil ‘aalamin, marilah kita brsama2 bersyukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya kpd kita semua, sehingga hingga detik ini kita masih diberi kesempatan yang baik untuk memperingati “Maulid Nabi” Muhammad SAW junjungan kita.
Yang kedua salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat. Amin !
Hadirin yang mulia, sebagai umat Islam kita wajib menjunjung nilai-nilai agama kita, yakni nilai-nilai yang ada pada kaidah Al Qur’an dan hadits. Pada malam yang berbahagia ini, kita mencoba menggali nilai-nilai agama Islam lebih jauh lagi, khususnya yang berkaitan dengan sejarah lahirnya Nabi Besar kita Muhammad SAW.
Saya yakin bahwa kelahiran Muhammad di dunia ini merupakan petunjuk yang lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Untuk itu tepatlah jika kita malam ini mengkaji lebih jauh tentang Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, yang sekaligus menjadi panutan dalam memperaktekkan hidup ini hingga di akhirat nanti.
Atas nama Ketua Panitia, sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada hadirin, sekaligus selamat mendengarkan ceramah agama tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, yang Insya Allah akan segera disampaikan oleh yang terhormat Al Ustad Bapak Kyai…. Terima kasih kami sampaikan pula kepada beliau yang terhormat Bapak Kyai H. Amin Farid yang malam ini berkenan hadir untuk memberikan siraman rohani kepada kami semua.
Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah.Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
PERINGATAN HARI BESAR 1 MUHARAM
Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alaina bi ni’matil iman, wal islam. Asyahadualla ilaha
illaloh,wasyhadu anna Muhammadarrosullulah. Allohuma sholi ‘ala Muhammad wa’ala ali
syaidina Muhammad amma ba’du
Hadirin sekalian yang berbahagia
Pada hari ini kita semua tengah memperingati hari besar 1 Muharam, oleh karena itu
patutlah kita bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih dapat menikmati apa yang
diberikan oleh Allah di muka bumi. Dengan memasuki tahunm baru ini membuat kita sadar
bahwa umur kita bertambah satu dari 17 menjadi 18 dan begitu pula seterusnya. Namun
patut kita sadari juga bahwa dengan bertambahnya satu tahun, maka semakin satu tahun
kita menambah kesempatan dalam mencari dan beramal soleh.
Dan dengan memasuki tahun baru ini hendaknya kita mengoreksi segala perbuatan kita
pada masa lalu atau pada hari yang telah lampau. Koleksilah diri kita masing-masing dengan
kacamata agama. Kita buat neraca atau perbandingan selama satu tahun yang kita
tinggalkan itu banyak perbuatan yang melanggar syariat Islam atau banyakkah perbuatan
yang diridloi oleh Allah. Kalau misalnya dalam satu tahun itu kita banyak berbuat amal baik ,
itu menunjukkan bahwa tingkat keimanan kita semakin bertambah. Begitu pula sebaliknya,
jika kita selama satu tahun itu banyak amalan jeleknya, maka haruslah lebih memperbaiki
keimanan kita.
Hadirin sekalian yang berbahagia
Dengan datangnya tahun baru Muharam 1432 H ini membuat umur kita bertambah, maka
gunakanlah sisa umur yang ada dengan amalan atau aktivitas yang sesuai dengan norma
agama, dan itulah sebaik-baiknya tindakan manusia yang cerdik. Sesuai dengan hadist Rasul
SAW:
“ sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya dan
sejelek-jeleknya manusia adalah yang diberi umur panjang dan jelek amalannya
(perbuatannya)”. (HR Ahmad)
Berangkat dari hadist tersebut, maka dari hari besar Islam ini marilah kita koreksi diri
utamanya pada hari 1 Muharram 1432 ini, kita perbanyak amalan-amalan yang bagus. Itulah
makna sebenarnya dalam memperingati 1 Muharam ini.
Demikian sambutan dari saya, mudah-mudahan apa yang kita sampaikan ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin ya Rabbal alamin.
Terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah maupun
kehilafan. Sekali lagi saya direktur utama PT. Jaya Sentosa mengucapkan “Selamat Tahun
Baru 1 Muharram 1432 H”.
Akhirul kalam, uushikum wa nafsii wa-iyyaaya bitaqwallahi.
Wassalamualaikum wr.wb
6. Sumber Pesan Dakwah
Al-Qur’an
Sunnah Rasul
Sejarah hidup para sahabat
Pengalaman
7. Metode Dakwah
Al-Hikmah
dakwah fardiah Metode hikmah ini orang dapat dipergunakan untuk memanggil/
menyeru orang yang intelektual, berilmu
pengetahuan atau pendidikan tinggi. Dalam hal ini juru dakwah haruslah
menyampaikan materi dakwah dengan keterangan dan alasan disampaikan dengan
cara bijaksana tanpa kesan menggurui, sehingga dakwah tersebut dapat diterima
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Mau’idza Al-Hasanah
dakwah ammah Metode ini dipergunakan untuk meyuruh atau mendakwahi orang-
orang awam, yaitu orang yang belum dapat berfikir secara kritis atau ilmu
pengetahuannya masih rendah. Mereka pada umumnya mengikuti sesuatu tanpa
pertimbangan terlebih dahulu dan masih berpegang pada adat istiadat yang turun
temurun. Kepada mereka ini hendak disajikan materi yang mudah dipahami dan
disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti.
Al- Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan.
Metode ini digunakan untuk menyeru dan mengajak orang-orang yang masuk
golongan pertengahan, yaitu orang yang tidak terlalu tinggi atau pendidikannya, dan
tidak pula terlalu rendah. Mereka sudah dapat diajak bertukar fikiran secara baik,
dalam mencari kebenaran. Dan tidak terlalu sulit menerima dakwah yang
disampaikan kepada mereka Berdasarkan firman Allah SWT.
8. penerimaan mad’u terhadap pesan
Suatu pidato dapat dikatakan 100% berhasil, apabila orangyangmendengarkannya
berpikir, berpaham atau berbuat seperti yang diharapkan oleh si pembaca. Hasil itu tercapai
apabila jiwa si pendengar bergetar seperti jiwa si pembaca, karena inilah yang menjadi
pendorongnya. Oleh karena itu, mereka mengerti dan merasa benar-benarakan kebaikan ha
yang didengarnya itu. Keinsyafan ini datang karena mengerti dan merasa benarnya alasan itu
yang disertai argumen yang cukup.
Daftar pustaka
Munir, M.Metode Dakwah.2009.Jakarta:Kencana.
Syukir, Asmuni.dasar-dasarStrategidakwah Islam.1983.Surabaya:Al-Ikhas.