-penyakit-karantina
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
1/30
Penyakit Karantina
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
2/30
Pengertian KARANTINAKARANTINA ADALAH PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG SEHAT
ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN (EXPOSED) KASUSPENYAKIT MENULAR TERTENTU. UNTUK MENCEGAHPENYEBARAN PENYAKIT SELAMA MASA INKUBASI.
ABSOLUTE/COMPLETE QUARANTINE
PEMBATASAN KEBEBASAN BERGERAK BAGI MEREKA YANG TERPAJANTERHADAP PENYAKIT MENULAR SELAMA PERIODE YANG BERLANGSUNGTIDAK LEBIH LAMA DARI MASA INKUBASI TERLAMA DENGAN SUATUCARA TERTENTU DENGAN TUJUAN MENCEGAH AGAR TIDAK TERJADIKONTAK YANG MUNGKIN MENIMBULKAN PENULARAN KEPADA MEREKAYANG TIDAK TERPAJAN
MODIFIED QUARANTINEPEMBATASAN GERAK PARSIAL / SEBAGIAN DAN SELEKTIF BAGI MEREKAYANG TERPAJAN YANG PADA UMUMNYA, DILAKUKAN BERDASARKANCARA PENULARAN YANG TELAH DIKETAHUI DAN DIPERKIRAKANTERKAIT DENGAN BAHAYA PENULARAN. MISALNYA MELARANG ANAKTERKENA CAMPAK UNTUK MASUK SEKOLAH. TERMASUK DIDALAMNYA :PERSONAL SURVEILLANCE DAN SEGREGATION
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
3/30
Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UU No. 1 dan UU No. 2 Tahun 1962Tentang Karantina Laut dan Karantina Udara, Penyakit Karantina
ada 6 Jenis Penyakit.
Jenis-jenis Penyakit Karantina (6 Penyakit)1. Pes (Plague); MI : 6 hari; (ICD-9: 020, ICD-10: A 20)2. Kolera (Cholera); MI 5 hari (ICD - 9 : 001, ICD - 10: A 00)3. Demam kuning (Yellow fever); MI : 6 hari (ICD-9:O6O, ICD-10:
A 95)4. Cacar (smallpox); MI : 14 hari (ICD-9: 050, ICD-10: B03)5. Tifus bercak wabahi - Typhus exanthematicus infectiosa (Louse
borne typhus); MI: 14 hari
6. Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever); MI : 8 hari
Yang disebut usaha karantina ialah tindakan-tindakan untukmencegah penjalaran sesuatu penyakit yang dibawa oleh seorangyang baru masuk wilayah Indonesia dengan alat-alat pengangkutan
Darat, Laut dan Udara. (Penjelasan UU No. 1 dan UU No. 2)
JENIS Penyakit Karantina
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
4/30
Jenis-Jenis Penyakit Tertentu YangDapat Menimbulkan Wabah
1. Kholera2. Pes3. Demam Kuning4. Demam Bolak-balik5. Tifus Bercak Wabah6. Demam Berdarah Dengue7. Campak8. Polio
9. Difteri10.Pertusis
11.Rabies12.Malaria13.Influenza14.Hepatitis15.Tifus Perut16.Meningitis17.Enchepalitis18.Antrax
19.SARS20.Infuenza Baru H1N1
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
5/30
5
KILAS BALIK
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
6/30
6
INFLUENZA A (H1N1)
INFLUENZA A (H1N1) ADALAH PENYAKIT INFLUENZA YG DISEBABKAN
OLEH VIRUS INFLUENZA TYPE A SUBTYPE H1N1 YANG DAPATDITULARKAN MELALUI BINATANG, TERUTAMA BABI.
GEJALA UMUM : MIRIP DGN INFLUENZA ANTARA LAIN :
DEMAM, BATUK, PILEK, LESU LETIH, NYERI TENGGOROKAN,NAFAS CEPAT ATAU SESAK NAFAS, MUNGKIN DISERTAIMUAL, MUNTAH DAN DIARE
CARA PENULARAN :MELALUI UDARA KETIKA PENDERITA BERSIN
DAN BATUK
PENCEGAHAN : -MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN
-MENGHINDARI KONTAK DENGAN PENDERITA FLU
-MENUTUP HIDUNG DAN MULUT KETIKA BATUK/BERSIN
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
7/30
7
DEFENISI KASUS INFLUENZA A (H1N1)
SUSPEK :
SESEORANG DGN GEJALA INFEKSI PERNAFASAN AKUT (DEMAM 38 0 C MULAI
DARI YANG RINGAN (ILI) PNEUMONIA + SALAH SATU : DALAM 7 HARI SEBELUM SAKIT PERNAH KONTAK DGN KASUS
KONFIRMASI INFLUENZA A (H1N1)
DALAM 7 HARI SEBELUM SAKIT PERNAH BERKUNJUNG KE AREA YG TDPTSATU ATAU LEBIH KASUS KONFIRMASI INFLUENZA A (H1N1)
PROBABLE :
SESEORANG DGN GEJALA SUSPEK DISERTAI HASIL LAB (+) THDINFLUENZA A TETAPI SUBTYPENYA TDK DPT DIDETEKSI DGN REAGENINFLUENZA MUSIMAN, ATAU
SESEORANG MENINGGAL KRN PENY. INFEKSI PERNAFASAN AKUT YG
TDK DIKETAHIU PENYEBABNYA DAN KONTAK DALAM 7 HARI SEBELUMONSET DGN KASUS PROBABLE ATAU KASUS KONFIRMASI
KONFIRMASI :
SESEORANG DGN GEJALA DI ATAS SUDAH KONFIRMASI LABORATORIUMINFLUENZA A DGN PEMERIKSAAN SATU ATAU LEBIH HASIL TEST
BERIKUT : REAL TIME RT PCR, KULTUR VIRUS, PENINGKATAN 4 XANTIBODI SPESIFIK INFLUENZA A (H1N1)
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
8/30
Penatalaksanaan Penyakit Pes
Penyebab : BakteriYersinia pestis
Gejala Klinis : Gejala Umum: Demam
Gejala Khusus:
Bubonic plague (pembesaran kelenjar getah bening ataupes kelenjar) paling sering di daerah selangkang/inguinal,paling jarang terjadi di daerah ketiak.
Pnemonial plague/pes paru (batuk dengan dahak cairberbercak darah, sesak pernafasan melemah, krepitasi di
basal paru, gagal nafas, efusi pleura, mediastinitis)Meningeal plague, septikemia plague, DIC
(Disseminated intravascular coagulation(DIC), alsoknown as consumptive coagulopathy, is a problem ofcoagulation(blood clotting) that happens in response to a
variety of diseases)
http://en.wikipedia.org/wiki/Coagulationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Coagulation -
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
9/30
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
10/30
Penatalaksanaan Penyakit Pes
Masa Inkubasi : 1 - 7 hari Cara Penularan :
Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis), gigitanatau cakaran kucing,
Gigitan pinjal Pulex Iritans Gigitan kutu manusia
Secara droplet dari penderita pes paru
Secara aerosol pada bioterorism
Penatalaksanaan Suspect Isolasi
Desinfeksi serentak
Karantina
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
11/30
Pinjal (Xenopsyl la chepsis)
Image: Xenopsylla chepsis(oriental rat flea) engorged with blood
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
12/30
Penatalaksanaan Penyakit Pes Isolasi :
bersihkan penderita, pakaian dan barang2 dari pinjal
dengan insektisida kutu Rujuk ke RS Lakukan kewaspadaan standar terhadap drainage,
sekret penderita dan kemungkinan penyebaran lewatudara sampai 48 jam setelah terapi efektif selesai
Desinfeksi serentak : terhadap dahak dan sekresi purulen, serta alat-alat
tercemar.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
13/30
Karantina: kemoprofilaksis dan pengawasan ketat selama 7 hari
terhadap orang yang serumah dan kontak langsung denganpes paru
Kemoprofilaksis : Tetrasiklin (15-30mg/kgBB) atauKloramphenicol (30mg/kgBB/hari) selama 1 minggu setelahpaparan selesai
Pengobatan spesifik sebagai pilihan utama : Streptomycin30mg/kgBB/hr /2 dosis
Pengobatan alternatif : Tetracyclin 4 x 250-500mg dankloramphenicol 25mg/kgBB/hr/4dosis terutama padaMeningitis pes
Investigasi Kontak : semua orang yang kontak langsungdengan penderita pes paru
Investigasi sumber infeksi : binatang pengerat yang sakitatau mati beserta kutunya.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
14/30
Penatalaksanaan Penyakit Yellow Fever Etiologi: Flavivirus Cara Penularan:
Siklus penularan di hutan reservoarnya adalah primatadan nyamuk Haemogogus.
Siklus penularan di kota adalah manusia dan nyamukAedes aegypty.
Masa inkubasi : 3 hingga 6 hari. Gejala Klinis:Merupakan infeksi virus akut dengan durasi pendekdan mortalitas yang bervariasi
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
15/30
1. Stadium Awal : Demam mendadak, menggigil, sefalgia,
mialgia dan nyeri punggung, mual dan muntah. Denyut
nadi lemah dan pelan walau suhu meningkat. (Faget sign).Kadang kadang disertai ikterus sedang, albuminuria dananuria.Lekopeni terlihat jelas pada hari kelima.Kebanyakaninfeksi membaik pada stadium ini. Setelah remisi singkatselama beberapa jam hingga satu hari, beberapa kasus
berkembang menjadi stadium intoksikasi.2. Stadium Intoksikasi: Gejala perdarahan seperti mimisan,perdarahan gusi, muntah darah hitam dan berak darahhitam. Disertai gagal ginjal dan hati. 20% - 50% kasusikterus berakibat fatal. Mortalitas di daerah endemis padapenduduk asli adalah 5% dan meningkat menjadi 20%-40%pada wabah tertentu.
Terapi: Tidak ada terapi spesifik
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
16/30
Flavivirus&Aedes Aegypty
Yellow fever is caused by an
arbovirusof the family Flaviviridae,a positive sense single-stranded
RNAvirus Nyamuk Aedes Aegypty.
http://en.wikipedia.org/wiki/Arbovirushttp://en.wikipedia.org/wiki/Flaviviridaehttp://en.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://en.wikipedia.org/wiki/RNAhttp://en.wikipedia.org/wiki/Flaviviridaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Arbovirus -
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
17/30
Penatalaksanaan Penyakit Yellow Fever
Cara Pemberantasan:A. Pencegahan : Imunisasi aktif bagi semua orang
(bayi 9 bulan ke atas) yang oleh karena tempattinggal, pekerjaan dan perjalanan berisikoterpajan infeksi. Antibodi terbentuk 7-10 harisetelah imunisasi.
B. Pengawasan penderita: Isolasi : kewaspadaan universal terhadap darah dan
cairan tubuh paling sedikit sampai 5 hari setelah sakit,penderita dihindari dari gigitan nyamuk
Desinfeksi serentak : tidak dilakukan desinfeksi.
Rumah penderita dan sekitarnya disemprot denganinsektisida efektif. Imunisasi: bagi mereka yang kontak dengan penderita
sebelumnya. Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi di
semua tempat yang dikunjungi penderita 3 6 harisebelum mereka sakit.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
18/30
A. Perjalanan International :Mereka yang datang dari daerah endemis
Afrika dan Amerika Selatan diwajibkanmemiliki sertifikat vaksinasi yang masihberlaku, bila belum diimunisasi, perlu dilakukanselama 6 hari sebelum diijinkan melanjutkanperjalanannya. Demikian juga mereka yangakan berkunjung ke daerah endemis perlu
diberikan imunisasi sebelumnya. (International
Certificate of Vaccination (ICV) untuk demam kuningberlaku mulai 10 hari sampai 10 tahun setelahimunisasi. )
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
19/30
Penatalaksanaan Penyakit Kolera
Agen Penyebab: Vibrio Cholera serogroup O1,
terdiri 2 biotype : 1) Vibrio klasik 2) Vibrio El Toryang terdiri dari serotipe Inaba, Ogawa danHikojima. Pada tahun 1961 pandemi biotype ElTor dimulai dari Indonesia menyebar ke seluruh
Asia, Eropa timur dan Afrika. Tahun 1992 munculserotype baru yang disebut v. cholera O139
Reservoir: manusia, zooplankton Masa Inkubasi: beberapa jam 5 hari,
umumnya 2-3 hari Cara Penularan: melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi secara langsungatau tidak langsung oleh tinja atau muntahandari orang yang terinfeksi
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
20/30
Masa Menular: beberapa hari setelahsembuh. Pada penderita carrier v. cholera di
dalam feses dapat menetap sampai beberapabulan, sedangkan yang mengalami infeksisaluran empedu dapat berlangsung sampaibeberapa tahun secara intermitten.
Gambaran Klinis: onset tiba-tiba, diawali dengan mual dan muntah diare berat, cair terus menerus seperti air cucian
beras,
tanpa sakit perut,. komplikasi : dehidrasi, kolaps, asidosis, dan
hipoglikemi serta gagal ginjal. Pada kolera gravistanpa pengobatan dapat terjadi kematian dalam
beberapa jam. Angka CFR 50%, denganen abatan berkuran men adi 1%.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
21/30
Vibrio choleraeAerobic, Gram-negative rods
Oxidase-positive, glucose-fermenting Gram-
negative rods
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
22/30
Penatalaksanaan Penyakit Kolera
Tindakan Pencegahan imunisasi aktif : vaksin kuman yang dimatikan dan disuntikkan saat wabah
kurang efektif, memberikan perlindungan parsial 50% kasusdalam waktu hanya 3-6 bulan
vaksin oral, dapat menghasilkan antibody dengan kadartinggi yang dapat melindungi sampai beberapa bulan.
Pelancong international imunisasi dengan vaksin suntikankolera whole cell tidak direkomendasikan oleh WHO,sedangkan imunisasi dengan vaksin oral dianjurkan untukyang akan bepergian dari negara maju ke negara endemisatau negara yang sedang mengalami wabah kolera.
Peraturan kesehatan International menyatakan bahwa :
orang yang melakukan perjalanan internasional dan datangdari daerah terjangkit kolera yang masih dalam masainkubasi dan orang yang menunjukkan gejala kolera harusmenyerahkan tinjanya untuk dilakukan pemeriksaan.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
23/30
l k k l
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
24/30
Penatalaksanaan Penyakit Kolera Pengobatan:
1. Terapi rehidrasi agresif yaitua. Dehidrasi ringan sedang ( 5-7 % dari BB )
diberikan rehidrasi oral dengan oralit dalam 4- 6 jam, sebanyak 1,5 x volume tinja yanghilang dalam 4 jam sebelumnya
b. Dehidrasi berat / renjatan diberikan rehidrasiintravena dengan cairan Ringer Laktat : -awal 30 ml/kgBB untuk 1 jam pertama padabayi dan jam pertama untuk usia diatas 1tahun, selanjutnya dinilai kembali. Setelahkoreksi awal sistim sirkulasi yang kolapsumumnya penderita cukup diberikan rehidrasioral untuk melengkapi kebutuhan defisitcairan 10 % dan penggantian kehilangan
cairan yang sedang berlangsung
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
25/30
1. antibiotika yang tepat, dapat mengurangi volumedan lamanya diare dan cepat mengurangi ekskresi
vibrio sehingga mengurangi kemungkinanpenularan sekunder. Dewasa diberikan tetrasiklin4x 500 mg dan untuk anak 4 x 12,5 mg/kgselama 3 hari, antimikroba alternatif TMP-SMXdewasa 2 x (320 mg TMP dan 1600 mg SMX )
sehari, anak-anak 2x4 mg/kg TMP dan 20 mg/kgSMX selama 3 hari. Furazolidon dewasa 4 x 100mg sehari, anak-anak 4 x 12,5 mg/kg selama 3hari. Eritromisin dewasa 4x 250 mg, anak-anak 3x 10 mg/kg sehari selama 3 hari. Siprofloksasin
dewasa 1 x 250 mg selama 3 hari2. Pengobatan komplikasi.
Penatalaksanaan Penyakit Kolera
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
26/30
Penatalaksanaan Penyakit Kolera
Managemen Kontak:surveilans terhadap orang yang mengkonsumsiminuman dan makanan yang sama denganpenderita, selama 5 hari setelah kontak terakhir.Jika ada kemungkinan adanya penularan sekunderdalam rumah tangga diberikan terapi
kemoprofilaksis. Dewasa dengan Tetrasiklin 4x500 mg/ hari atau Doksisiklin 1 x300 mg/hariselama 3 hari. Anak-anak dapat diberikanTetrasiklin 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis,atau Doksisiklin 6 mg/kgBB/hari dosis tunggal.
Bila terdapat resistensi terhadap v.cholera O1digunakan
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
27/30
1) Furazolidon (Furoxone) 4 x 100mg untuk dewasa danuntuk anak-anak 4 x 1,25 mg/kgBB/hari.
2) Eritromisin : dewasa 4 x 250 mg/hari, anak-anak 40mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis
3) 3). TMP-SMX : dewasa 2x 320 mg TMP dan 1600mg SMX,anak-anak 8mg/kgBB TMP dan 40mg/kgBB SMX seharidibagi 2 dosis. TMP-SMX tidak bermanfaat terhadapV.cholerae O139karena resisten terhadap obat ini
4) Siprofloksasin: dewasa 2x 500 mg/ hari. Investigasi Sumber Infeksi: ditanyakan tentang masukan
makanan dan minuman dalam 5 hari sebelum sakit. Pencariandengan mengkultur tinja disarankan untuk anggota rumahtangga atau yang kemungkinan terpajan dari satu sumber(common source) di daerah yang sebelumnya tidak terinfeksi.
Karantina : tidak diperlukan
P t l k P kit
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
28/30
Penatalaksanaan PenyakitMENINGITIS MENINGOKOKUS
Etiologi : Neisseria meningitidis.
Distribusi penyakit : Infeksi ini terjadi dimana-mana,namun puncaknya pada akhir musim dingin dan awal musimsemi. Insiden tinggi adalah Afrika Tengah, Afrika barat, Nepal,India, Etiopia, Sudan dan Negara Afrika lainnya.
Reservoir :manusia.
Cara penularan : Kontak langsung droplet hidung dantenggorokan. Masa Inkubasi: 2-10 hari. Gejala Klinis : Penyakit bacterial akut dengan karakteristik
muncul demam mendadak, nyeri kepala hebat, mual dan
sering muntah, kaku kuduk dan sering timbul ruam petekie,macula merah muda atau sangat jarang vesikel. Sering terjadidelirium dan koma, pada kasus fulminan berat, timbul gejalaprostrasi mendadak, ekimosis dan syok. Angka kematian 5-15%.
Diagnosis: Ditemukan meningococci pada LCS atau darah.
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
29/30
Penatalaksanaan Penyakit MENINGITISMENINGOKOKUS
Pencegahan:
1. Imunisasi : vaksinasi meningokokus.2. Hindari kontak langsung dan terpajan dengan droplet penderita.
3. Isolasi : dilakukan selama 24 jam setelah pemberian antibiotika.
4. Desinfeksi serentak terhadap discharge.
5. Perlindungan kontak : surveilens ketat terhadap anggotakeluarga, rumah penitipan anak dan kontak dekat lainnya.
6. Profilaksis : rifampisin 2x sehari selama 2 hari : orang dewasa600mg/dosis, bayi di atas 1 tahun 10mg/kgBB, anak umurkurang dari 1 bulan 5mg/kg BB. Untuk orang dewasa :
Ceftriaxone 250mg IM dosis tunggal, atau Ciprofloxasin 500mgper oral dosis tunggal.
7. Pengobatan Spesifik : Penisilin parenteral, atau ampisilin dankloramfenikol juga efektif. Pasien dengan infeksi meningokokusharus diberi rifampisin sebelum dipulangkan apabila sebelumnya
tidak mendapat generasi ketiga cephalosporin atauciprofloxacin.
P l k P ki
-
8/11/2019 -Penyakit-KarantinA
30/30
Penatalaksanaan Penyakit
MENINGITIS MENINGOKOKUS
Figure 1. Neisser ia meningiti disGram-stain of a pure
culture. Note the characteristic "diplococcal"
arrangement of cells.
Figure2. The characteristic skin rash(purpura) of meningococcalsepticemia, caused by Neisseria
meningitidis