balai besar karantina pertanian soekarno hatta...

126
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015

Upload: others

Post on 19-Aug-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

2015

Page 2: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Keadaan Umum 2

1.3 Tugas dan Fungsi 4

1.4 Sumber Daya 5

BAB II KEGIATAN PENGELOLAAN 3 M

2.1 Perencanaan dan Keuangan 8

2.2 Realisasi Keuangan 12

2.3 Realisasi Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) 15

2.4 Perlengkapan (Sarana dan Prasarana) 16

2.5 Kepegawaian dan Tata Usaha 18

2.6 Permasalahan dan Solusi 21

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN

3.1 Gambaran Umum 22

3.2 Kegiatan Operasional Bidang Karantina Hewan 24

A Impor 25 B Ekspor 32 C Domestik Masuk 37 D Domestik Keluar 43

3.4 Penyelenggaraan Laboratorium 52

3.5 Pemantauan HPH/HPHK 53

3.6 Kegiatan Lain-lain 61

A Akreditasi SNI ISO/IEC 17025 : 2008 61 B Studi Banding 64 C Kalibrasi Alat Laboratorium 65 BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN

4.1 Kegiatan Pemeriksaan Karantina Tumbuhan 66

A Gambaran Umum 66

Page 3: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

B Kegiatan Sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan 67 Karantina Tumbuhan

C Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan 73 dan Keamanan Hayati Nabati

D Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK 82

E Akreditasi laboratorium 85

4.2 Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK 96

4.3 Kegiatan Operasional Lainnya 100

A Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan 100

B Surveilens PSAT 100

44 Permasalahan dan Solusi 101

BAB V KEGIATAN PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

A Kegiatan Pre-Emtif 105

B Kegiatan Preventif 106

C Kegiatan Represif Yustisial 107

5.1 Pelaksanaan Kegiatan 107

A Pelaksanaan kegiatan Pre-emtif 107

B Pelaksanaan kegiatan Preventif 111

C. Pelaksanaan kegiatan Represif 113

5.2 Pemusnahan 114

5.3 Permasalahan dan Solusi 114

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

Page 5: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Revisi DIPA Tahun 2015 : SP.DIPA-018.12.2.528860/2015 11 Tanggal 14 Nopember 2015 Tabel 2 Data Realisasi Anggaran Tahun 2015 14 Tabel 3 Perbandingan anggaran belanja DIPA Tahun 2011 s/d 2015 15 Tabel 4 Data Target dan Realisasi PNBP Tahun 2011 s/d 2015 16 Tabel 5 Data pelatihan/magang yang telah diikuti pegawai Balai 19 Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tabel 6 Data penggunaan dokumen utama karantina hewan TH 2015 24 Tabel 7 Kegiatan laboratorium karantina hewan Tahun 2015 52 Tabel 8 Rekapitulasi data dinas peternakan Propinsi Jawa Barat 53 dan Balai Veteriner Tahun 2014 Tabel 9 Data Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 54 Tabel 10 Manajemen pemeliharaan DOC dalam skala peternakan 60 Tabel 11 Manajemen Transportasi DOC 61 Tabel 12 Daftar peserta validasi/verifikasi metode 62 Tabel 13 Hasil uji banding laboratorium karantina tumbuhan tahun 2015 76 Tabel 14 Partisipasi laboratorium karantina tumbuhan sebagai peserta 77 Uji banding yang diselenggarakan laboratorium lain Tabel 15 Rekapitulasi data pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal 82 Tumbuhan Tahun 2015 Tabel 16 Frekuensi penggunaan metode uji di laboratorium karantina 83 Tumbuhan Tahun 2015 Tabel 17 Frekuensi temuan jenis OPT/K di laboratorium karantina 84 Tumbuhan tahun 2015

Page 6: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

Tabel 18 Tindakan perlakuan kegiatan impor karantina tumbuhan 2015 94 Tabel 19 Tindakan perlakuan kegiatan ekspor karantina tumbuhan 2015 95 Tabel 20 Tindakan perlakuan kegiatan antar area karantina tumbuhan 96 2015

Page 7: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta i

KATA PENGANTAR

Bandar Udara Internasional Soekarno merupakan Bandar udara yang paling

sibuk pada pelayanan lalu-lintas manusia maupun barang dengan tujuan domestik

maupun ke manca negara. Seiring perkembangan lalu-lintas manusia dan barang

yang yang semakin padat, maka disusunlah Grand Desain Bandar Udara

Internasional Soekarno Hatta untuk dapat melayani peningkatan lalu-lintas manusia

dan barang yang menggunakan jasa penerbangan melalui Bandar Udara

Internasional Soekarno Hatta, selain target ingin menjadi bandar udara terbaik no 2 se

Asia Tenggaran setelah Bandara Changi Singapura.

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang merupakan institusi

pengemban tugas pelaksanaan sistem perkarantinaan di Bandar Udara Internasional

Soekarno Hatta juga harus dapat mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan

tersebut agar pelaksanaan tugas dan fungsi karantina pertanian tidak terkendala.

Oleh sebab itu, maka pada tahun 2015 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno

Hatta berusaha mengoptimalkan semua unsur sumber daya yang dimiliki untuk dapat

melaksanakan fungsi pengawasan lalu-lintas media pembawa HPHK dan OPTK yang

dilalu-lintaskan melalui Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandar Udara

Halim Perdana Kusuma.

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta secara konsisten

mengedepankan prinsip maximum security didalam operasionalisasinya.

Penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan selain berlandaskan

peraturan perundang-undangan yang terkait, juga berdasarkan justifikasi ilmiah

terkini. Hal ini secara kontinyu dilakukan untuk dapat merefleksikan profesionalitas

perkarantinaan pertanian Indonesia dimata internasional.

Operasionalisasi perkarantinaan pertanian Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta meliputi kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama

adalah layanan sertifikasi kesehatan hewan dan tumbuhan serta pengawasan

keamanan hayati (hewani dan nabati), dan didukung penyelenggaraan pengawasan

dan penindakan. Pengawasan dan penindakan ditujukan dalam upaya penciptaan

pengetahuan dan pemahaman hingga kepatuhan publik terhadap penyelenggaraan

perkarantinaan pertanian.

Page 8: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta ii

Disamping pelayanan uji laboratorium, kemudahan pelayanan karantina

ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan pemanfaatan layanan permohonan

pemeriksaan karantina (PPK) secara online baik pada E-QVet maupun E-plaq lingkup

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

Laporan tahunan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sepanjang tahun 2015 yang

bersumber dari APBN murni dan PNBP, laporan ini juga berisi penjelasan-penjelasan

secara detail terhadap capaian output sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan,

kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian kinerja termasuk serta

solusi penyelesaian dan/atau antisipasi kendala tersebut.

Tangerang, Januari 2016

Kepala Balai,

Dr. Ir. M. Musyaffak Fauzi, SH. M.Si.

NIP. 19611231 199003 1 004

Page 9: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta merupakan merupakan

gerbang utama masuk ke wilayah Indonesia. Sehingga keberadaan Balai Besar

Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno Hatta sebagai salah satu institusi

pemerintah yang membidangi perkarantinaan hewan dan tumbuhan dilingkup

Bandar udara Internasional Soekarno Hatta mempunyai peranan penting dan

strategis.

Seiring dengan meningkatnya mobilitas barang dan manusia, maka

ancaman masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK ke wilayah Republik

Indonesia semakin tinggi pula. Selain itu kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan ekspor memberikan peran karantina pertanian menjadi sangat

strategis terutama untuk memfasilitasi ekspor produk-produk pertanian berupa

sertifikat karantina.

Tantangan nyata yang dihadapi adalah peningkatan profesionalitas dan

simplicity pelayanan perkarantinaan yang berazaskan maximum security. Hal

ini merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh jajaran BBKP Soekarno

Hatta, karena dapat dijadikan salah satu cerminan pelaksanaan perkarantinaan

hewan dan tumbuhan di Indonesia bagi dunia internasional.

BBKP Soekarno Hatta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008. Amanat yang diemban tersebut

membawa konsekuensi untuk meningkatkan profesionalisme sehingga mampu

dan handal serta menjadi barometer nasional dalam penyelenggaraan

perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati di lingkup bandar udara.

Page 10: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2

Bandara Soekarno Hatta saat ini berpacu dengan waktu agar target

sebagai bandara terbaik ke 2 setelah Changi Singapura dapat tercapai pada

tahun 2016, hal ini menuntut BBKP Soekarno Hatta untuk dapat lebih

meningkatkan kualitas pelayanan. Terkait pengembangan terminal 3 Ultimate

diperlukan antisipasi tersendiri BBKP Soekarno Hatta termasuk ketersediaan

sarana prasarana pemeriksaan, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas dengan jumlah yang cukup memadai dan anggaran yang

mencukupi.

Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh BBKP Soekarno Hatta saat ini

berjumlah 148 personil yang masih jauh dari jumlah ideal untuk melaksanakan

operasional perkarantinaan di Bandara Soekarno Hatta.Sebagai perbandingan

jumlah personil Bea Cukai yang hanya melakukan pengawasan impor dan

ekspor barang saat ini diperkuat sebanyak 582 personil sedangkan petugas

Imigrasi diperkuat oleh 600 personil. Hal ini menyebabkan pelaksanaan

kegiatan operasional karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta tidak bisa

dilaksanakan secara maksimal.

1.2 Keadaan Umum

BBKP Soekarno Hatta mempunyai karakteristik yang spesifik. Kedudukan

dan wilayah kerja BBKP Soekarno Hatta meliputi Bandar Udara Internasional

Soekarno Hatta, Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, dan Kantor Pos Tukar

Soekarno Hatta. BBKP Soekarno Hatta memiliki cakupan area pengawasan

yang cukup banyak titik dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina hewan

dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.

Area pengawasan dan tindakan karantina di kawasan Bandar Udara

Soekarno Hatta ini berjumlah 29 titik, yang terdiri dari: Terminal I-A, I-B, dan I-C

(Keberangkatan dan Kedatangan) Terminal II-D, II-E, dan II-F (Keberangkatan

dan Kedatangan) Terminal III (Domestik Masuk, Domestik Keluar, Impor dan

Ekspor), Kargo (DHL, FEDEX, Domestik GIA dan Non GIA, UNEX, Ekspor dan

Impor Gapura, Impor GIA dan JAS), Kargo Rush Handling (RH), Kantor POS

Page 11: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 3

Tukar Soekarno Hatta, dan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma (Terminal

dan Kargo). Dengan segala keterbatasan yang dimiliki dan tantangan yang

dihadapi, maka Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta perlu memiliki

rancangan skala prioritas dan strategi sehingga fungsi perkarantinaan di

Bandara Soekarno Hatta dapat berjalan secara optimal.

VISI DAN MISI

Sejalan dengan visi Badan Karantina Pertanian, visi Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah “Menjadi Balai Besar Karantina

Pertanian yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan

keanekaragaman hayati serta keamanan pangan tahun 2019”.

Upaya mewujudkan visi tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno-Hatta memiliki misi sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengawasan terhadap lalu-lintas media pembawa

hama/penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya

alam hayati;

2. Melindungi masyarakat dari ancaman penyakit zoonosis dan menjamin

keamanan pangan hayati dan nabati;

3. Mendukung daya saing komoditas hewan dan tumbuhan dalam

perdagangan domestik dan internasional melalui sertifikasi;

4. Meningakatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina

pertanian;

5. Mengembangkan transparansi pelayanan melalui teknologi informasi;

6. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan.

Page 12: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 4

MOTTO

Motto penyelenggaraan perkarantinaan pertanian di Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno-Hatta adalah pemberian pelayanan yang lebih cepat,

lebih mudah, dan aman dilalulintaskan (we serve faster easier and safe).

PROGRAM KERJA

Berdasarkan visi dan misi, BBKP Soekarno Hatta menyusun program

kerja sebagai berikut:

1. Pengawasan secara intensif pada 29 area pengawasan di wilayah Bandar

Udara Soekarno-Hatta termasuk wilayah kerja Bandar Udara Halim

Perdana Kusuma;

2. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum yang

efektif bekerjasama dengan instansi terkait;

3. Penggunaan E-QVet dan E-plaq serta pemanfaatan PPK online dan

Indonesian National Single Window (INSW);

4. Pelatihan dan magang teknis untuk fungsional khusus dan administrasi

untuk fungsional umum;

5. Penyempurnaan instalasi karantina, tata ruang laboratorium, dan perbaikan

sarana operasional karantina pertanian;

6. Sosialisasi karantina pertanian melalui kegiatan pertemuan dengan

pengguna jasa karantina, mengikuti pameran dan penyebaran publikasi

berupa booklet/leaflet.

1.3 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2008 maka

BBKP Soekarno Hatta menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa

HPHK dan OPTK;

Page 13: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 5

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan;

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati;

h. Pengelolaan sistem informasi,dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan;

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturanperundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina

tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

1.4 Sumber Daya

Upaya menjamin pelaksanakan tugas pokok dan fungsi berjalan dengan

baik, BBKP Soekarno Hatta dilengkapi dengan sumberdaya berupa anggaran,

sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya.

Pada tahun 2015 Anggaran untuk kegiatan peningkatan kualitas

perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati jumlah anggaran yang

dialokasikan untuk BBKP Soekarno Hatta sebesar Rp. 22.733.593.000,- yang

terdiri dari Rp.8.436.796.000,- belanja pegawai dan Rp.14.296.797.000,-

belanja barang yang diperuntukkan untuk keperluan sehari-hari perkantoran

dan kegiatan operasional karantina pertanian.

DIPA BBKP Soekarno Hatta pada tahun 2015 mengalami 6 kali revisi

terkait dengan kebijakan pemerintah maupun dalam rangka memenuhi

kegiatan mendesak dan harus segera dilaksanakan. Akhir tahun anggaran

2015 alokasi anggaran BBKP Soekarno Hatta berjumlah Rp.23.930.190.000,-

yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp.9.098.577.000,- belanja barang

untuk keperluan sehari-hari perkantoran dan kegiatan operasional karantina

Page 14: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 6

pertanian sebesar Rp.13.950.113.000,- dan belanja modal sebesar

Rp.881.500.000,-.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki BBKP Soekarno Hatta terdiri

dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1

(satu) eselon IIb, 4 (empat) eselon IIIb dan (sembilan) eselon IVa. Perangkat

fungsional terdiri dari fungsional khusus (Kelompok Jabatan Fungsional Medik

Veteriner (MV), Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT Ahli

dan Terampil),dan Paramedik Veteriner (PMV) serta fungsional umum.

Total SDM BBKP Soekarno Hatta berjumlah 148 orang. Jumlah kelompok

jabatan fungsional Medik Veteriner 20 orang , Paramedik Veteriner 26 orang,

POPT Ahli 22 orang, POPT terampil 30 orang dan tenaga PMHP sebanyak 2

orang, total jumlah fungsional MV/PMV dan POPT Ahli dan Terampil sebanyak

98 orang tidak sebanding dengan 29 titik area pengawasan yang harus dijaga

dimana kondisi Terminal Internasional beroperasi hampir 24 jam. Namun

demikian, pengawasan tetap dilakukan ditempat-tempat pemasukan dan/atau

pengeluaran dengan mempertimbangkan tingkat risiko/kerawanan terhadap

pemasukan HPHK dan OPTK. Beberapa pegawai pada tahun 2015 masih

menjalankan tugas belajar untuk memperoleh jenjang pendidikan S2 sebanyak

5 orang dan untuk S3 sebanyak 1 orang.

Secara ideal BBKP Soekarno Hatta seharusnya diperkuat oleh SDM

sebanyak minimal 640 orang, jumlah tersebut merupakan jumlah ideal yang

masih minimal, karena kedepan BBKP Soekarno Hatta berencana akan

meluaskan cakupan pengawasan secara intensif meliputi Bandara Halim

Perdana Kusuma yang meliputi terminal keberangkatan dan kedatangan,

Kantor Pos, Instalasi Karantina Hewan dan Tumbuhan dan petugas terbagi

dalam 4 shift dan masih masing titik pengawasan terdiri dari 4 orang petugas.

Sarana dan prasarana yang dimiliki BBKP Soekarno Hatta berupa

infrastruktur gedung kantor seluas 2.832 m² yang merupakan asset Perum

Angkasa Pura II yang diperuntukka kegiatan administrasi BBKP Soekarno

Hatta, bangunan instalasi karantina hewan termasuk laboratorium seluas 3.836

m² dan bangunan instalasi karantina tumbuhan termasuk laboratorium seluas

Page 15: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 7

868 m². bangunan merupakan asset BBKP Soekarno Hatta dan lahan seluas

14.097 M2 merupakan asset PT Perum Angkasa Pura II. Fasilitas penunjang

lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan

karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat

manajemen informasi, serta kendaraan operasional roda-4 sebanyak 27 unit

dan roda-2 sebanyak 41 unit.

Namun demikian, untuk tujuan peningkatan kinerja dalam rangka

pelaksanaan tugas dan fungsi, perlu dilakukan penyempurnaan sarana

pendukung yang telah ada. Penyempurnaan difokuskan untuk optimalisasi

instalasi dan laboratorium baik untuk karantina hewan dan karantina tumbuhan.

Penambahan peralatan laboratorium, dan penambahan kendaraan operasional

juga mendapat perhatian untuk optimalisasi penyelenggaraan perkarantinaan.

Page 16: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 8

BAB II

KEGIATAN PENGELOLAAN 3 M

2.1 Perencanaan dan Keuangan

DIPA Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada anggaran tahun

2015 terbagi beberapa keluaran (output) :

1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

(1823.002)

Output Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Kemanan Hayati

terdiri dari beberapa SubOutput antara lain :

a. Sertifikasi Karantina Hewan dan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani

b. Sertifikasi Karantina Tumbuhan dan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati

c. Akreditasi Laboratorium

d. Koordinasi, Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian

e. Dukungan Manajemen UPT

f. Penguatan operasional karantina pertanian dalam mendukung peningkatan

produksi pangan.

Komponen kegiatan di output 1823.002 terdiri dari kegiatan utama seperti

Sertifikasi Karantina Hewan dan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan

Sertifikasi Karantina Tumbuhan dan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati,

pemantauan HPHK dan OPTK serta kegiatan utama lainnya yang masuk pada

kegiatan 8P, pengawasan penindakan, sosialisasi dan kegiatan akreditasi

laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta serta kegiatan

yang bersifat dukungan manajemen.

2. Layanan Perkantoran (1823.994)

Kegiatan yang masuk pada output layanan perkantoran adalah kegiatan

yang bersifat rutin, antara lain untuk pembayaran gaji pegawai, pemeliharaan

gedung dan bangunan, pemeliharaan barang inverntaris peralatan dan mesin

serta untuk kegiatan yang bersifat mendukung terselenggaranya operasional

karantina pertanian di Bandara Soekarno Hatta.

Page 17: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 9

3. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (1823.996)

Kegiatan untuk pengadaan laptop

4. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (1823.997)

Kegiatan antara lain pengadaan alat laboratorium, sarana kantor, meubelair, TV

LED Monitor Display, alat pemadam api ringan, sarana kelengkapan laboratorium

AC dan portal serta perbaikan panel listrik.

5. Gedung/Bangunan (1823.998)

Kegiatannya berupa renovasi ruang pelayanan karantina hewan dalam rangka

menambah kenyamanan pengguna jasa karantina hewan.

Pada Tahun Anggaran 2015 pagu anggaran yang diperoleh Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengalami beberapa revisi, sepanjang tahun

2015 tercatat sebanyak 6 kali revisi, revisi terkait dengan penyesuaian total pagu

maupun revisi yang terkait dengan penyesuaian anggaran.

Pagu DIPA awal yang diperoleh Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno

sebesar Rp.22.733.593.000,- yang meliputi Belanja Pegawai Rp.8.436.796.000,-

belanja barang Rp.14.296,797.000,- sedangkan belanja modal pada tahun 2015

pada DIPA awal tidak teralokasikan.

Rincian keluaran (output) terdiri dari:

1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

alokasi anggaran sebesar Rp.7.164.810.000,-

2. Layanan Perkantoran alokasi anggaran sebesar Rp.15.568.783.000,-

Periode awal anggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang

penghematan anggaran, maka pada awal tahun anggaran 2015 dilakukan

penghematan terutama untuk kegiatan perjalanan.

Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengalami

penghematan belanja barang khususnya untuk belanja perjalanan sejumlah

Rp.1.514.316.000,- sehingga belanja barang mengalami penurunan 10,66%, dengan

adanya penghematan pagu belanja barang menjadi Rp.12.782.481.000,- dan total

Page 18: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 10

pagu menjadi Rp.21.219.277.000,- sesuai DIPA Revisi ke 01 Tanggal 05 Januari

2015.

DIPA revisi ke 02 tanggal 05 Februari 2015 Pagu anggaran Balai Besar

Karantina Pertanian kembali mengalami penambahan disebabkan adanya

penambahan belanja barang sebesar Rp.47.632.000,- dan modal sebesar

Rp.881.500.000, - sehingga pagu total menjadi Rp.22.148.409.000,-.

Penambahan belanja modal antara lain dialokasikan untuk belanja Perangkat

Pengolah Data dan Komunikasi, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dan

Gedung/Bangunan.

DIPA revisi ke 03 tanggal 06 Maret 2015 Belanja Barang memperoleh

penambahan sebesar Rp.1.120.000.000,- yang dialokasikan untuk memfasilitasi

kegiatan Penguatan Operasional Karantina Pertanian Dalam Mendukung

Peningkatan Produksi Pangan dengan detil kegiatan antara lain perjalanan

pengamatan media pembawa HPH/HPHK dan perjalanan pengamatan media

pembawa OPT/OPTK.

DIPA revisi ke 04 tanggal 15 April 2015 pagu anggaran belanja pegawai,

berlanja barang dan belanja modal masih sama, revisi hanya dilakukan dalam

rangka refocusing kegiatan kegiatan yang ada pada DIPA tahun 2015.

DIPA revisi ke 05 tanggal 22 September 2015 Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta memperoleh penambahan alokasi anggaran belanja pegawai

sebesar Rp.661.781.000,- untuk menutupi kekurangan alokasi anggaran belanja

pegawai sebelumnya, sedangkan untuk belanja barang dan belanja modal tidak

mengalami perubahan.

DIPA revisi ke 06 tanggal 19 Nopember 2015 dilakukan revisi untuk

memunculkan Akun baru yaitu Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi

(521811) untuk kegiatan pengadaan barang yang bersifat habis pakai.

Setelah revisi ke 6 pagu anggaran Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno

Hatta mengalami penambahan, sehingga total pagu menjadi Rp. 23.930.190.000,-.

Apabila dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp.

23.203.390.000 -, maka anggaran tahun 2015 hanya mengalami kenaikan sebesar

Rp. 726.800.000 atau sebesar 3,13 % , hal ini untuk menambah pagu anggaran

belanja belanja pegawai yang tidak boleh terjadi minus anggaran. Terjadinya

Page 19: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 11

penambahan anggaran belanja pegawai antara lain diperuntukkan Kenaikan

pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala dan kenaikan jabatan fungsional, secara

ringkas kegiatan revisi DIPA ke 01 s/d 06 dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 1 Revisi DIPA Tahun 2015 Nomor: SP DIPA-018.12.2.528860/2015 tanggal 14 Nopember 2014

NO

REVISI DIPA KE

TGL REVISI PERUBAHAN ANGGARAN (Rp.000)

KETERANGAN PEGAWAI BARANG MODAL

1 - - 8.436.796 14.296.797 - DIPA Awal

2 01 05 Januari 2015 8.436.796 12.782.481 - Penghematan belanja barang

3 02 05 Februari 2015 8.436.796 12.830.113 881.500 Penambahan belanja

modal

4 03 06 Maret 2015 8.436.796 13.950.113 881.500 Penambahan belanja barang dalam rangka Opsus

5 04 15 April 2015 8.436.796 13.950.113 881.500 Refocusing kegiatan

6 05 22 Sept 2015 9.098.577 13.950.113 881.500 Penambahan kekurangan belanja gaji pegawai

7 06 19 Nov 2015 9.098.577 13.950.113 881.500 Akun baru Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)

Alokasi anggaran DIPA tahun 2015 yang bersumber dari PNBP pada tahun

2015 berjumlah Rp.1.500.000.000,- untuk membiayai belanja bahan dan perjalanan

selama 1 tahun. Pada tahun anggaran 2015 ada 4 keluaran yakni :

1. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati (1823.002)

volume kegiatan 12 bulan, dan alokasi anggaran sebesar Rp.6.770.494.000,-

2. Layanan Perkantoran (1823.994) volume kegiatan 12 bulan, dan alokasi

anggaran sebesar Rp.16.278.196.000,-

3. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (1823.996) volume kegiatan 5 unit,

dan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,-

4. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (1823.997) volume kegiatan 10 unit, dan

alokasi anggaran sebesar Rp.706.500.000,-

5. Gedung dan Bangunan (1823.998) volume kegiatan 50 M2, dan alokasi

anggaran sebesar Rp.100.000.000,-

Page 20: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 12

Belanja modal dialokasikan antara lain untuk pengadaan sarana dan prasarana

seperti laptop, display TV, meubelir kantor, air conditioner, kelengkapan dan sarana

laboratorium serta dalam rangka kenyamanan para pengguna jasa, maka pada

tahun anggaran 2015 dialokasikan anggaran untuk melakukan renovasi ruang

pelayanan khususnya pelayanan karantina hewan.

Untuk ketertiban parkir dan keamanan kendaraan, maka pada tahun anggaran 2015

juga telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan portal di pintu masuk parkir

kendaraan, dan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran maka pada tahun

anggaran 2015 juga dialokasikan anggaran untuk pengadaan tabung pemadam

kebakaran.

Seluruh kegiatan belanja modal merupakan dana relokasi yang diperoleh dari

anggaran Badan Karantina Pertanian karena DIPA awal BBKP Soekarno Hatta

tidak teralokasi belanja modal.

2.2 Realisasi Keuangan

Kegiatan BBKPSoekarno Hatta Tahun 2015 secara umum terdiri atas 2

komponen, yaitu yang bersifat belanja rutin antara lain : pembayaran gaji dan

tunjangan pegawai, pemeliharaan sarana dan prasarana, belanja barang keperluan

sehari-hari perkantoran, belanja kegiatan operasional dan belanja modal.

Anggaran belanja modal pada tahun anggaran 2015 antara lain dilaksanakan

untuk:

1. Pengadaan alat pengolah data

Dilaksanakan untuk mendukung kegiatan pengolahan data operasional dan

pengelolaan administrasi keuangan, berupa pengadaan laptop sebanyak 5

(lima) unit dengan pagu anggaran sebesar Rp.75.000.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 74.920.000,- atau sebesar 99,89 %

2. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran berupa 10 paket terdiri dari :

a. Alat penunjang kegiatan laboratorium sebanyak 1 paket dengan pagu

sebesar Rp. 200.000.000, realisasi sebesar Rp. 199.430.000 atau sebesar

99,72 %.

Page 21: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 13

b. Sarana kantor sebanyak 1 paket senilai Rp. 66.500.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 65.000.000 atau sebesar 97,74 %.

c. Meubelair sebanyak 1 paket dengan pagu anggaran sebesar Rp.

85.000.000,- realisasi sebesar Rp. 81.745.400,- atau sebesar 96,17 %.

d. TV Led Monitor untuk keperluan informasi sebanyak 6 unit dengan nilai

anggaran sebesar Rp. 60.000.000,- realisasi 59.202.000,- atau sebesar

98,67 %.

3. Pengadaan Peralatan Teknis

Pengadaan peralatan teknis yang diadakan oleh BBKP Soekarno Hatta tahun

2015 berupa.

a. Alat pemadam api ringan untuk keperluan pengamanan gedung kantor

sebanyak 20 set dengan pagu anggaran sebesar Rp. 30.000.000,- realisasi

sebesar Rp. 29.040.000, atau sebesar 96,8 %.

b. Sarana kelengkapan laboratorium sebanyak 1 paket dengan pagu anggaran

sebesar Rp. 70.000.000, realisasi sebesar Rp. 68.750.000,- atau sebesar

98,21 %.

4. Pengadaan AC

Pengadaan ini untuk melengkapi ruangan yang masih memerlukan AC

dialokasikan sebanyak 10 unit dengan nilai anggaran sebesar Rp. 65.000.000,-

realisasi sebesar Rp. 64.831.250,- atau 99,74 %.

5. Penambahan Jaringan Listrik

Dilaksanakan penambahan jaringan listrik untuk mencukupi kebutuhan dengan

adanya penambahan sarana peralatan kantor berupa komputer dan alat

laboratorium , pagu anggaran untuk 1 paket sebesar Rp. 30.000.000 , realisasi

sebesar Rp. 27.852.000,0 atau sebesar 92,84 %.

6. Portal Tempat Partkir

Dalam rangka pengamanan gedung dan kendaraan pada areal gedung kantor,

dilaksanakan pengadaan portal parkir sejumlah 2 paket dengan nilai sebesar Rp.

100.000.000,- realisasi sebesar Rp. 99.979.000, - atau sebesar 99,97 %.

7. Renovasi Ruang Pelayanan Karantina Pertanian

Dalam rangka mendukung pelayanan terhadap para pengguna jasa karantina

dilaksanakan renovasi ruang pelayanan yang lebih memadai sesuai dengan

Page 22: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 14

standar pelayanan publik, kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp. Rp.

200.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 98.072.370,- atau sebesar 98,07%

Secara keseluruhan realisasi Anggaran Tahun 2015 Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta sebesar Rp. 23.540.839.738,- atau 98,37 %, dengan

rincian belanja pegawai sebesar Rp. 8.964.972.206,- (98,53%), belanja barang

sebesar Rp. 13.707.045.512,- (98,26%), dan belanja modal sebesar Rp.

868.822.020,- (98,56%). Anggaran dan realisasi DIPA TA 2015 sebagaimana

tercantum dalam Tabel. 2

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja TA.2015

No Uraian Pagu Realisasi %

1.

2.

3.

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

9.098577.000

13.950.113.000

881.500.000

8.964.972.206

13.707.045.512

868.822.000

98,53

98,26

98,56

Jumlah 23.930.190.000 23.540.839.738 98,37

Pagu anggaran DIPA BBKP Soekarno Hatta selama 4 tahun terakhir

mengalami fluktuatif . Hal ini terjadi adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan

penghematan anggaran yang berasal dari belanja perjalanan dinas dan

pembangunan gedung baru. Namun demikian pada tahun 2015 untuk mendukung

kelancaran kegiatan operasional perkarantinaan, belanja modal berupa pengadaan

alat laboratorium dan keperluan sarana teknis lainnya masih tetap dialokasikan

anggarannya. Sedangkan Perbandingan anggaran tahun 2011-2015 seperti

ditunjukan dalam Tabel 3

Page 23: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 15

Tabel 3. Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA.2011 s/d 2015)

(dlm ribuan)

No Uraian Belanja

Pegawai

Belanja

Barang

Belanja

Modal Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

DIPA TA.2011

DIPA TA.2012

DIPA TA. 2013

DIPA TA. 2014

DIPA TA.2015

5.750.795

7.168.977

7.450.296

8.048.162

9.098.577

10.841.322

13.880.753

15.204.281

13.264.558

13.950.113

6.718.440

2.931.585

18.401.000

1.890.670

881.500

23.310.557

23.981.315

41.055.577

23.203.390

23.930.190

2.3 Realisasi Penerimaan Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2015 sebesar Rp.

4.451.397.001,- yang terdiri atas penerimaan umum Rp. 41.732.180 dan

penerimaan fungsional Rp. 4.399.348.890,-.

Hal ini menunjukan bahwa PNBP yang berasal dari penerimaan fungsional

melampaui target yang ditetapkan sebesar 147 % atau sejumlah Rp.

1.399.348.890,-. Jika dibandingkan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Tahun 2014 sebesar Rp.4.563.117.173,- yang terdiri dari penerimaan umum

Rp.205.031.872,- dan penerimaan fungsional Rp. 4.328.511.731,- mengalami

penurunan sebesar Rp. 234.605.442,- atau 5,42 %. Hal ini terjadi karena komoditas

wajib periksa karantna yang dilalu lintaskan melalui pintu pemasukan dan

pengeluaran Bandara Internasional Soekarno Hatta, mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.

Page 24: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 16

Secara lebih rinci perkembangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA.2011 s/d 2015

No Uraian Target Realisasi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5

TA.2011

TA.2012

TA.2013

TA.2014

TA.2015

1.700.000.000

2.000.000.000

2.050.000.000

2.100.000.000

3.000.000.000

2.820.776.612

3.794.677.765

4.544.124.907

4.563.117.173

4.451.397.001

165,93%

189,73%

221,67%

206 %

147 %

2.4 Perlengkapan (Sarana dan Prasarana)

Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta saat ini untuk menunjang pelaksanaan tupoksi adalah:

1. Kendaraan dinas Operasional Roda 4 sebanyak 27 unit dan Roda 2 sebanyak

36 unit, yang digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional

perkarantinaan. Namun demikian dari segi umur teknis penggunaan kendaraan

ada beberapa unit yang kondisi sudah mulai rusak, sehingga dari segi biaya

pemeliharaan akan lebih besar biayanya dibandingkan dengan manfaatnya

yang tidak optimal sehingga akan diusulkan untuk dilakukan penghapusan.

2. Instalasi karantina hewan berfungsi untuk melakukan tindakan pemeriksaan

hewan sampai dengan masa karantina selesai dan dinyatakan sehat. Fasilitas

instalasi antara lain untuk anjing, kucing, unggas, reptil serta kuda. Selain

Instalasi untuk karantina hewan, fasilitas lain yang tersedia adalah Incenerator

Page 25: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 17

yang digunakan untuk melaksanakan pemusnahan baik komoditas hewan

maupun tumbuhan yang tidak memenuhi persyaratan karantina pertanian.

3. Instalasi karantina tumbuhan berupa Green House yang berfungsi tempat

melakukan pemeriksaan karantina dan pengamatan sampai dengan selesainya

masa karantina, selain itu instalasi karantina tumbuhan juga digunakan sebagai

tempat penahanan sebelum dilakukan tindakan pemusnahan

4. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 Tentang

Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan

Pemindahtangan Barang Milik Negara, Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta telah melakukan usulan Penetapan Status Penggunaan (PSP)

terhadap seluruh aset Barang Milik Negara pada Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta. Sampai dengan sekarang jumlah aset yang sudah

mendapat status penggunaan sebesar Rp. 19.721.724.939,-, dalam proses

pengusulan sebesar Rp. 26.560765.169,- sehingga jumlah aset yang sudah

diusulkan dan dalam proses pengusulan sebesar Rp. 46.282.490.108 atau

sekitar 57,23 %. Sedangkan aset yang belum ditetapkan sebesar Rp.

34.592.514.705 atau sekitar 42,77 %.

5. Hasil audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian yang dilakukan Tahun

Anggaran 2014 dan 2015, terkait dengan Barang Milik Negara berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik dan administrasi disarankan untuk membentuk Tim

Penghapusan Barang Milik Negara. Saran tersebut telah ditindaklanjuti dengan

dibuatnya Surat Keputusan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno

Hatta No. 20/Kpts/PL.160/L.8.A.1/2016 tanggal 05 Januari 2016. Tentang

Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Pada Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

Page 26: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 18

2.5 Kepegawaian dan Tata Usaha

Jumlah pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta sampai akhir

tahun 2015 tercatat sebanyak 148 orang dengan komposisi sebagai berikut :

1. Pejabat struktural : 14 orang

2. Medik Veteriner (MV) : 18 orang

3. Paramedik Veteriner : 26 orang

4. POPT Ahli : 20 orang

5. POPT Terampil : 30 orang

6. PMHP : 1 orang

7. Tenaga Administrasi : 32 orang

8. Tugas Belajar S3 dan S2 : 6 orang

9. Atase Pertanian : 1 orang

Tingkat pendidikan pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

sampai akhir tahun 2015 dapar digambarkan sebagai berikut:

1. Strata-3 (S3) : 1 orang

2. Strata-2 (S2) : 17 orang

3. Strata-1 (S1) : 57 orang

4. Diploma 3 (D3) : 18 orang

5. SLTA : 52 orang

6. SLTP : 1 orang

7. SD : 2 orang

Dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), pada

tahun anggaran 2015 Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta telah

melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dengan

mengadakan kegiatan pelatihan yang bersifat In House Training maupun dengan

cara mengirimkan pegawai untuk magang/berlatih di lingkup Badan Karantina

Pertanian atau instansi lain. Pelatihan/magang yang diikuti pegawai pada tahun

2015 meliputi pelatihan yang bersifat teknis maupun administrasi.

Adapun pelatihan/magang yang diikuti oleh pegawai Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta adalah sebagai berikut :

Page 27: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 19

Tabel.5 Pelatihan/magang yang telah diikuti pegawai Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

NO Nama Pelatihan/magang Tempat Penyelenggaran

1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Pengujian Residu Hormon dan

Antibiotik Karantina Hewan.

PCR Karantina Tumbuhan

Peningkatan Kompetensi

Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah

Pendeteksian OPTK pada

produksi unggulan padi,

jagung, kedele dan tebu

Analisis dan Pengolahan Data

Pengujian Residu Pestisida

dan Logam Berat pada PSAT

Deteksi dan Identifikasi OPTK

Virus dengan Real Time PCR

Isolasi Virus dengan Metode

Kultur Jaringan Karantina

Hewan

Pengembangan Karakter

Pembinaan Laboratorium

peserta uji profisiensi

Indonesia Veterinery

Leadership

Latihan Dasar Perkarantinaan

Karantina Tumbuhan

Pengenalan Tugas Karantina

Pertanian

Pengujian dengan PCR Rabies

Pemeriksaan Logam Berat dan

Bogor

Sumatera Utara

Jakarta

Cibitung

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Cibitung

Bogor

Bogor

Cibitung

Yogyakarta

Banjarbaru

Jakarta

BPMPP

USU

Kementan

BUTTMKP

BBUS KP

BBUS KP

BBUS KP

BUTTMKP

BBLITVET

IPB

BUTTMKP

STPP

BVET

BBUS

Page 28: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 20

15

16

Cemaran Kimia pada sarang

burung wallet

Cemaran Microbiologi pada

sarang burung wallet

PCR AI

Jakarta

Jakarta

BBUS

BBUS

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM yang telah dimiliki, maka Balai Besar

Karantina Pertanian juga mengirimkan pegawai yang memiliki kemampuan dan

keinginan untuk menambah jenjang pendidikan untuk mengikuti pendidikan formal

jenjang Strata-2 (S2) dan Strata-3 (S3). Sampai saat ini jumlah pegawai Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta yang mengikuti pendidikan formal Strata-2 (S2)

sebanyak 5 orang di IPB Bogor dan UGM Jogyakarta serta Strata-3 (S3) 1 orang di

IPB Bogor.

Data secara detail pengawai yang telah mengikuti pendidikan formal, pelatihan

dapat dilihat pada lampiran 1.

Sepanjang tahun 2015 pegawai yang memperoleh kanaikan pangkat sebanyak

22 orang yang terdiri dari kenaikan pangkat regular dan fungsional.

Penambahan pegawai karena mutasi pada tahun 2015 sebanyak 5 orang terdiri dari

2 orang Struktural, 2 orang POPT dan 1 orang Medik Veteriner. Pegawai mutasi

tersebut berasal dari Barantan dan UPT SKP Kelas I Menado. Pegawai mutasi

keluar sebanyak 4 orang terdiri dari 1 orang Struktural, 1 orang POPT, 1 orang

Medik Veteriner dan 1 orang Fungsional umum.

Ada pengurangan jumlah pegawai pada tahun 2015 disebabkan karena meninggal

dunia pada tanggal 16 Juli 2015 an. Imma Himmatul Aliyah, SP NIP. 19820826

200912 2 006 pangkat/gol Penata Muda TK.I, III/b jabatan POPT Pertama.

Sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin pegawai dan motivasi kerja, maka

pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan yaitu :

1. Kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

sesuai dengan agama masing-masing

2. Meningkatkan pengawasan kehadiran pegawai dengan menerapkan absensi

deteksi wajah

Page 29: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 21

Selama tahun 2015 banyak mahasiswa dari Perguruan Tinggi dan Siswa SMK

yang melaksanakan magang/ Praktek Kerja Lapang untuk mengembangkan

pengetahuannya.

2.6 Permasalahan dan Solusi

Pengelolaan kegiatan-kegiatan yang bersifat umum pada dasarnya dapat

dilakukan dengan lancar, namun demikian beberapa kendala yang dihadapi pada

kegiatan tahun 2015 antara lain:

1. Terjadinya kekurangan alokasi belanja pegawai terutama belanja Gaji dan

Tunjangan karena adanya penambahan jumlah pegawai, baik dari

pengangkatan baru maupun mutasi.

2. SDM yang menangani tindak karantina tidak sebanding dengan area yang harus

diawasi.

3. Kurangnya anggaran belanja modal pengadaan sarana dan prasarana untuk

mendukung pelayanan tindakan karantina.

Atas permasalahan tersebut maka upaya solusi yang dilakukan pada tahun 2015

antara lain :

1. Dilakukan pergeseran antar Akun Belanja Pegawai dalam rangka menutupi

kekurangan Gaji dan Tunjangan Pegawai.

2. Mengajukan kekurangan belanja Gaji dan Tunjangan ke Kantor Pusat.

3. Prioritas kegiatan-kegiatan yang bersifat Belanja Modal.

4. Mengusulkan penambahan pegawai.

Page 30: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 22

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN

3.1. Gambaran Umum

Bidang Karantina Hewan Selama Tahun 2015 telah melaksanakan kegiatan

sesuai tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Perundangan Karantina yang

berlaku. Penyelenggaraan perkarantinaan hewan menggunakan sumber dana yang

teralokasi dalam DIPA BBKP Soekarno Hatta Tahun Anggaran 2015. Bidang

Karantina Hewan memiliki program kerja berupa peningkatan kualitas

perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati hewani.

Program kerja ini dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan kualitas

pelayanan sertifikasi kesehatan hewan yang terdiri dari: Pemeriksaan, Pengasingan,

Pengamatan, Penyelenggaraan Laboratorium, Perlakuan, Penahanan, Penolakan,

Pemusnahan atau pembebasan. Operasional karantina hewan tersebut dilandasi

alasan ilmiah atau scientific base.

Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh bidang karantina hewan terdiri

dari : 1).Pemeriksaan fisik didalam ataupun diluar tempat tempat pemasukan

dan/atau pengeluaran, 2).Pemeriksaan laboratorium karantina hewan untuk

peneguhan diagnosa klinis dan 3). Penilaian kelayakan instalasi milik pengguna jasa

karantina sebagai tempat pemeriksaan fisik kesehatan hewan dan keamanan hayati

hewani. Sedangkan pengasingan dan pengamatan dilaksanakan terhadap media

pembawa HPHK yang dilakukan di Instalasi BBKP Soekarno Hatta. Bilamana

pemeriksaan tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan di Instalasi BBKP Soekarno

maka pengasingan dan pengamatan dilakukan di instalasi karantina hewan/produk

hewan di tempat pemilik.

Penyelenggaraan Laboratorium Bidang Karantina Hewan BBKP Soekarno

Hatta telah menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium (SMM laboratorium)

sejak tahun 2012. Penerapan SMM laboratorium berdasarkan ISO-IEC 17025 :

2008 dan telah menerima sertifikat akreditasi dari KAN sebagai Laboratorium

Penguji. Sertifikat akreditasi Nomor : LP 646 IDN dengan ruang lingkup pengujian

Page 31: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 23

serum darah anjing dan kucing melalui metode deteksi Titer Antibodi terhadap

penyakit Rabies menggunakan metode ELISA Ab IndirectSynbiotic dan Pusvetma.

Pelaksanaan Perlakuan di Instalasi Karantina Hewan telah dilakukan dengan

pemberian pengobatan dan vaksinasi pada hewan selama masa pengamatan

karantina. Pengobatan ditujukan pada hewan-hewan yang didiagnosa mengalami

sakit. Disamping itu, perlakuan yang diberikan pada hewan-hewan yang berada di

instalasi tidak terbatas pengobatan melainkan juga pemberian zat promotif untuk

segera menstabilkan kondisi hewan setelah mengalami stress selama diperjalanan

(penerbangan).

Kegiatan Penunjang yang dilakukan Bidang Karantina Hewan BBKP

Soekarno Hatta selama Tahun 2015 adalah telah melakukan vefikasi dokumen.

Vefikasi lebih dikhususkan terhadap dokumen yang belum memenuhi persyaratan

karantina yaitu dokumen pengeluaran, impor dan ekspor. Verifikasi dokumen

dilakukan oleh Tim Verifikator yang terdiri dari Seksi Wasdak Hewan, Seksi Yanops

KH dan Seksi Insartek KH.

Kegiatan Verifikasi dilakukan setiap hari serta melaksanakan rapat verifikasi

dokumen setiap awal bulannya dan melakukan pembuatan laporan verifikasi

dokumen karantina hewan. Kegiatan lain adalah melakukan pencetakan segel

karantina hewan berupa stiker karantina check dan stiker karantina seal yang

digunakan untuk memudahkan identifikasi media pembawa HPHK lalu lintas antar

area (domestik).

Tindakan karantina hewan selain dilaksanakan di instalasi karantina hewan

BBKP Soekarno Hatta dalam wilayah bandara, juga dilaksanakan di luar tempat

pemasukan dan/atau pengeluaran. Pelaksanaan tindakan karantina terhadap hewan

dan/atau produk hewan diluar tempat pemasukan dan/atau pengeluaran

dilaksanakan di instalasi karantina untuk hewan(IKH) atau produk hewan (IKPH)

milik perusahaan. Lokasi Instalasi lingkup BBKP Soekarno Hatta berada dibeberapa

daerah antara lain : Bandung, Bogor, Cianjur, Cilacap, Cipelang, Jakarta, Jepara,

Lampung, Lembang, Malang, Medan, Nganjuk, Palembang, Pare-Kediri, Pontianak,

Purwakarta, Subang, Sukabumi dan Tangerang.

Page 32: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 24

Target pemeriksaan terhadap Media Pembawa Impor adalah mendeteksi

adanya Hama Penyakit Hewan Karantina baik dari golongan I maupun golongan II.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap Media Pembawa Impor baik Hewan,

Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan yang masuk melalui Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah ditemukan adanya HPHK pada Media

Pembawa berupa sapi perah impor asal Australia yang dinyatakan PI BVD.

Terhadap MP tersebut kemudian dilakukan pemotongan bersyarat.

3.2 Kegiatan Operasional Bidang Karantina Hewan

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengacu pada ketentuan yang

diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 02/Kpts/OT.140/1/2007 tanggal

5 Januari 2007 tentang Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan dan Surat

Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 244/Kpts/PD.670.230/L/6/2007

tanggal 25 Juni 2007 tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan

Sertifikat KarantinaHewan.

Penggunaan dokumen karantina hewan di BBKP Soekarno Hatta tahun 2015

sejalan dengan penyelenggaraan perkarantinaan hewan sebanyak 43. 323

dokumen. Penggunaan ini turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 49.458

dokumen karantina (KH 9, KH 10, KH 11 dan KH 12). Pelayanan pemeriksaan

kesehatan hewan hidup sebanyak 19.908 kali. Pelayanan pemeriksaan karantina

terhadap Bahan Asal Hewan sebanyak 11.536 kali. Pelayanan pemeriksaan

karantina terhadap Hasil Bahan Asal Hewan sebanyak 12.746 kali. Pelayanan

pemeriksaan karantina terhadap Benda Lain sebanyak 23.121 kali.

Penggunaan dokumen karantina hewan di Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6 Pengggunaan Dokumen Utama Karantina Hewan Tahun 2015

No Jenis Dokumen Pemakaian Batal

1 KH-9 8.424 321

2 KH-10 11.503 337

3 KH-11 6.116 127

4 KH-12 17.280 266

Page 33: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 25

Evaluasi penggunaan aplikasi Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan

secara on line untuk pengguna jasa karantina pertanian yang melalui Balai Besar

Karantina Pertanian selama tahun 2015 sebanyak 21.554 (50,46%) dari total 42. 715

permohonan yang diajukan. Secara prosentase meningkat dari tahun sebelumnya

yang 17.163 kali (48%) dari total operasional sebanyak 35.186 kali.

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengacu pada ketentuan yang

diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 02/Kpts/OT.140/1/2007 tanggal

5 Januari 2007 tentang Dokumen dan Sertifikat Karantina Hewan dan Surat

Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 244/Kpts/PD.670.230/L/6/2007

tanggal 25 Juni 2007 tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Pengelolaan Dokumen dan

Sertifikat Karantina Hewan.

Penggunaan dokumen karantina hewan di BBKP Soekarno Hatta tahun 2015

sejalan dengan penyelenggaraan perkarantinaan hewan sebanyak 43. 323

dokumen. Penggunaan ini turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 49.458

dokumen karantina (KH 9, KH 10, KH 11 dan KH 12). Pelayanan pemeriksaan

kesehatan hewan hidup sebanyak 19.908 kali. Pelayanan pemeriksaan karantina

terhadap Bahan Asal Hewan sebanyak 11.536 kali. Pelayanan pemeriksaan

karantina terhadap Hasil Bahan Asal Hewan sebanyak 12.746 kali. Pelayanan

pemeriksaan karantina terhadap Benda Lain sebanyak 23.121 kali.

A. Impor

Bandara Soekarno Hatta merupakan salah satu pintu masuk utama ke

Indonesia, hal tersebut menjadikan Balai Besar Karantina soekarno Hatta menjadi

salah satu UPT Karantina yang sibuk dalam menangani masuknya MP HPHK dari

berbagai negara dengan macam yang cukup beragam. Berikut gambaran Frekuensi

dan volume MP HPHK yang masuk melalui BBKP Soekarno Hatta pada tahun 2015

1. Hewan

Hewan impor yang masuk merupakan hewan kesayangan dan hewan bibit. Satwa

liar juga banyak masuk melalui Bandara Soekarno Hatta.

Page 34: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 26

Grafik 1. Frekwensi Impor Hewan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno

Hatta 2015

Pada Grafik 1 menunjukkan bahwa hewan yang sering masuk adalah anjing.

Dimana anjing sering dibawa sebagai hewan kesayangan yang menyertai pemilik

atau sebagai anjing kontes, begitu juga kucing. Sebanyak 546 kali pemasukkan

anjing dari luar negeri terjadi selama tahun 2015 dengan volume sebanyak 784 ekor

(Bagan 2). Unggas bibit dalam hal ini adalah DOC GPS juga masuk melalui

Bandara Soekarno Hatta yang tujuannya bukan hanya di sekitar jawa tetapi juga

luar Jawa. Pemasukkan DOC ini mencapai 257.994 ekor selama tahun 2015.

0

100

200

300

400

500

600

Anjing Kucing UnggasBibit

UnggasKesayang

an

UnggasLiar

MamaliaLain

Reptildan

Amphibia

Frekuensi 546 251 29 44 51 58 16

Frekuensi

Page 35: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 27

Grafik 2. Volume impor Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

2. Bahan Asal Hewan

Bahan Asal Hewan yang masuk didominasi oleh daging sapi. Sebanyak 478

kali permohonan pemeriksaan karantina untuk daging sapi. daging sapi impor

umumnya adalah daging sapi chilled yang diperuntukkan untuk konsumsi hotel,

restoran dan katering.

Semenjak ditutupnya Inggris, Jerman dan Belanda maka alternatif sarana

produksi ternak untuk ayam dialihkan dari pemasukkan DOC menjadi pemasukkan

telur tetas. Sebanyak 2.428.572 butir telur tercatat diimpor melalui Bandara

Soekarno Hatta pada tahun 2015.

Anjing; 784

Kucing; 439

Unggas Bibit; 25799,4

Unggas Kesayangan; 1655

Unggas Liar; 7666,6

Mamalia Lain; 3146

Reptil dan Amphibia; 2388

Page 36: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 28

Grafik 3. Frekwensi Impor Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 4. Volume Impor Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Daging Sapi DagingLainnya

Telur Kulit BAH LainPangan

BAH LainNon

Pangan

Frekuensi 478 71 94 3 13 29

Frekuensi

Daging Sapi; 893766,83

Daging Lainnya; 70513,54

Telur; 2428572

Kulit; 3191

BAH Lain Pangan; 26837,7

BAH Lain Non Pangan;

15095,58

Page 37: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 29

3. Hasil Bahan Asal Hewan

Grafik 5. Frekwensi Impor Hasil Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta

Tahun 2015

Frekuensi impor untuk Hasil Bahan Asal Hewan terbesar adalah kulit jadi.

Dimana tujuan importasi kulit tersebut dipergunakan untuk industri sepatu atau

peralatan lain yang menggunakan kulit. Daerah tujuan pemasukkan bukan hanya

disekitar Jakarta tetapi hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebanyak 6.324 kali

pemasukkan kulit jadi melalui BBKP Soekarno Hatta pada tahun 2015 dengan

volume sebanyak 103.394.053 Kg.

Media Pembawa yang tergolong HBAH yang masuk lainnya adalah hasil olahan

susu, yang terdiri antara lain keju, yoghurt dan krim. Pemasukan HBAH susu

sebanyak 266 kali dan volume 84.808.389 Kg.

0

100

200

300

400

500

600

700

HBAH Daging HBAH Susu Kulit Jadi HBAH untukIndustri

Frekuensi 23 266 632,4 58

Frekuensi

Page 38: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 30

Grafik 6. Volume Impor Hasil Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

4. Benda Lain

MP HPHK yang tergolong benda lain yang diimpor didominasi oleh

importasi vaksin dengan 563 kali permohonan. Bahan biologik juga termasuk

MP HPHK impor dan juga bahan diagnostik. Gambaran lengkapnya seperti

terlihat pada Grafik 7 dan 8

HBAH Daging; 22824,8

HBAH Susu; 84808,389

Kulit Jadi; 103394,053

HBAH untuk Industri; 12764,08

Page 39: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 31

Grafik 7. Frekwensi Impor Benda Lain BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 8. Volume Impor Benda Lain BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

0

100

200

300

400

500

600

Pakan Hewan Vaksin Bahan Biologik bahanDiagnostik

Frekuensi 3 563 150 87

Frekuensi

Pakan Hewan; 1121

Vaksin; 37156,4809

Bahan Biologik; 31207

bahan Diagnostik; 533

Page 40: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 32

B. Ekspor

1. Hewan

Ekspor hewan masih didominasi oleh hewan kesayangan berupa anjing dan

kucing. Hewan tersebut biasanya ikut bepergian dengan pemilik atau dalam rangka

kontes hewan. Maraknya pemeliharaan reptil dan amphibia sebagai hewan

kesayangan juga mebdorong tingginya frekuensi dan volume ekspor media

pembawa ini ke luar negeri. Gambaran jumlah frekuensi dan volume dapat dilihat

pada Grafik 9 dan 10

Grafik 9. Frekwensi Ekspor Hewan BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

anjing Kucing Unggas danBurung

Mamalialainnya

Seranggadan

invertebrata

Reptil danAmphibia

Frekuensi 494 422 46 58 141 492

Page 41: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 33

Grafik 10. Volume Ekspor Hewan BBKP Soekarno HattaTahun 2015

2. Bahan Asal Hewan

Sebagaimana tahun tahun sebelumnya, Bahan Asal Hewan yang diekspor

melalui bandara soekarno Hatta didominasi oleh sarang burung walet. Pasar sarang

burung walet ke Tiongkok yang telah dibuka kembali semakin membuka peluang

ekspor sarang burung ke negara tersebut. Pada tahun 2015 juga dimulai eksportasi

telur tetas dengan tujian Myanmar. Komoditi tetap yang diekspor dari tahun ke

tahun adalah kulit reptil dan bulu bebek. Frekuensi dan volume lengkap dapat dilihat

pada Grafik 11 dan 12

Anjing; 674

Kucing; 422 Unggas dan Burung; 3816

Mamalia Lainnya; 2888

Serangga dan Invertebrata;

386892

Reptile dan Amphibia; 84979

Page 42: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 34

Grafik 11. Frekwensi Eksport Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 12. Volume Eksport Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000 3548

11 101 4 86 5

Sarang Burung Kulit Sapi dan Kambing Kulit Reptil

Telur Tetas Bulu Bebek Lainnya (Kuku, Madu, Tanduk)

Sarang Burung; 193.261

Kulit sapi dan Kambing; 313

Kulit Reptil; 66.458

Telur tetas; 132.500

Bulu Bebek; 33.765

Lainnya (Kuku, Madu, Tanduk); 12

Page 43: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 35

3. Hasil Bahan Asal Hewan

Kulit jadi atau biasa disebut finished leathers adalah kulit hewan yang telah

melalui proses lebih lanjut sehingga siap untuk dipergunakan. Kulit sapi jadi

merupakan MP HPHK HBAH yang paling banyak diekspor melalui Bandara

Soekarno Hatta, diikuti oleh kulit kambing jadi. Sedangkan bulu bebek banyak

diekspor dalam bentuk jaket. Jumlah frekuebsi dan volume total untuk ekspor HBAH

dapat dilihat pada Grafik 13 dan 14.

Grafik 13. Frekuensi Ekspor Hasil Bahan Asal Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Kulit Sapi Jadi Kulit KambingJadi

Hasil Bahan AsalHewan / Unggas

Lainnya untukIndustri

Daging Unggas

Frekuensi 1964 159 53 1

Page 44: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 36

Grafik 14. Volume Ekspor HBAH BBKP Soekarno Hatta 2015

4. Benda Lain

Selain mengimpor vaksin, Indonesia ternyata juga melakukan eksportasi

vaksin, khusunya vaksin untuk ayam komersial. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi

dan volume yang cukup tinggi terhadap ekspor vaksin. Jenis, frekuensi dan volume

lebih lengkap tentang ekspor MP HPHK yang tergolong benda lain dapat dilihat pada

Grafik 15 dan 16.

Grafik 15. Frekuensi Ekspor Benda Lain BBKP Soekarno Hatta 2015

Kulit Sapi Jadi; 80249

Kulit Kambing Jadi; 27545

Hasil Bahan Asal Hewan / Unggas

Lainnya untuk Industri; 28251

Daging Unggas; 15

0

50

100

150

200

Vaksin Bahan BiologikLainnya

Bahan diagnostiklainnya

Pakann HewanKesayang

192

7 2 2

Frekuensi

Page 45: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 37

Grafik 16. Volume Ekspor Benda Lain BBKP Soekarno Hatta 2015

C. Domestik Masuk

Bandara Soekarno Hatta merupakan salah satu Bandara Pengumpul yang

ada di Indonesia, sehingga banyak penerbangan dari daerah yang menuju ataupun

transit di Bandara ini. Tingginya frekuensi penerbangan dan penumpang secara

langsung juga berdampak pada tingginya frekuensi dan volume MP HPHK yang

harus diperiksa oleh BBKP Soekarno Hatta.

1. Hewan

Media Pembawa Hewan yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta pada

tahun 2015 tercatat paling banyak didominasi oleh unggas kesayangan. Frekuensi

yang tinggi terjadi karena banyak dari hewan tersebut dibawa oleh penumpang

pesawat sebagai barang bawaan penumpang. Anjing dan kucing juga merupakan

MP HPHK yang banyak dilalulintaskan. Grafik 17 dan 18 dapat memberikan

Vaksin; 1445

Bahan Biologik Lainnya; 12

Bahan diagnostik lainnya; 4

Pakann Hewan Kesayang; 52

Page 46: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 38

informasi frekuensi dan volume MP HPHK hewan yang melalui BBKP soekarno

Hatta.

Grafik 17. Frekuensi Domestik Masuk Hewan BBKP Soekarno Hatta2015

Grafik 18. Volume Domestik Masuk Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

Anjing danKucing

UnggasBibit

UnggasKesayanga

n

Unggas Liar Reptil danserangga

Mamalialainnya

Frekuensi 114 282 1772 831 177 17

Frekuensi

Anjing dan Kucing; 160

Unggas Bibit; 21207,92

Unggas Kesayangan; 117847Unggas Liar; 178303

Reptil dan serangga; 2305

Mamalia lainnya; 475

Page 47: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 39

2. Bahan Asal Hewan

Tempat pemrosesan sarang burung walet di sekitar jakarta banyak mendapat

suplai dari daerah/provinsi lain di Indonesia. Hal ini membuat banyak kiriman sarang

burung walet yang masuk dari daerah ke wilayah jakarta melalui Bandara Soekarno

Hatta. Selain sarang burung walet juga terdapat telur tetas dan daging yang

diperiksa oleh BBKP Soekarno Hatta. Info selengkapnya dapat dilihat pada Grafik

19 dan 20.

Grafik 19. Frekuensi Domestik Masuk BAH BBKP Soekarno Hatta2015

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Sarang Burung BAH Daging Telur Tetas BAH Lainnya

Frekuensi 453,2 21 52 19

Frekuensi

Page 48: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 40

Grafik 20. Volume Domestik Masuk BAH BBKP Soekarno Hatta 2015

3. Hasil Bahan Asal Hewan

Hasil Bahan Asal Hewan yang masuk melalui bandara soekarno hatta adalah

barang bawaan penumpang yang frekuensi dan volumenya tidak cukup banyak. Hal

ini dapat dilihat dari Grafik 21 dan 22.

Sarang Burung; 130660

BAH Daging; 3239

Telur Tetas; 102654

BAH Lainnya; 1018

Page 49: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 41

Grafik 21. Frekuensi HBAH Domestik Masuk BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 22. Volume HBAH Domestik Masuk BBKP Soekarno Hatta 2015

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Daging SapiOlahan

Hasil OlahanLainnya yangberasal dari

Daging Hewan

Daging UnggasOlahan

Keju

frekuensi 1 1 1 1

frekuensi

Daging Sapi Olahan; 45

Hasil Olahan Lainnya

yang berasal dari

Daging Hewan; 7

Daging Unggas Olahan; 10

Keju; 1

Page 50: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 42

4. Benda Lain

Pakan hewan kesayangan merupakan salah jenis MP HPHK yang tergolong

benda lain yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta. Secara lengkap variasi MP

HPHK Benda Lain dapat dilihat pada Grafik 23 dan 24.

Grafik 23. Frekuensi Benda Lain Domestik Masuk BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 24. Volume Benda Lain Domestik Masuk BBKP Soekarno Hatta 2015

0

50

100

150

200

PakanHewanTernak

PakanHewan

Kesayangan

Vaksin Anti Serum

Frekuensi 3 162 2 2

Frekuensi

Pakan Hewan Ternak; 63

Pakan Hewan Kesayangan; 5882

Vaksin ; 2Anti Serum; 3

Page 51: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 43

D. Domestik Keluar

Bandara Soekarno Hatta yang memiliki jaringan penerbangan ke seluruh

wilayah Indonesia menjadi pilihan dalam melakukan pengiriman MP HPHK melalui

udara. Daerah disekitar Jakarta banyak menggunakan fasilitas kargo bandara untuk

melakukan pengiriman barangnya.

1. Hewan

Hewan yang banyak dilalulintaskan selain anjing dan kucing adalah DOC.

Banyak breeding farm yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten melakukan

pengiriman melalui udara lewat kargo Bandara Soekarno Hatta. Pengiriman hewan

hingga mencapai wilayah Indonesia Bagian Timur. Frekuensi dan volume

pengiriman domestik dapat dilihat pada Grafik 25 dan 26.

Grafik 25. Frekuensi Domestik Keluar Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Anjing Kucing Unggasbibit

Unggaskesayang

an

UnggasLiar

Reptildan

serangga

MamaliaLainnya

Frekuensi 969 324 3341 1183 102 45 105

Frekuensi

Page 52: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 44

Grafik 26. Volume Domestik Keluar Hewan BBKP Soekarno Hatta 2015

2. Bahan Asal Hewan

Banyaknya tempat pemrosesan hewan menjadi bahan Asal Hewan di wilayah

Jakarta dan sekitarnya dan pemasaran yang berada diluar jakarta membuat banyak

pengirimabn dilakukan lewat Bandara Soekarno Hatta, disamping penumpang yang

membawa sebagai barang bawaan penumpang. Daging ruminansia dan daging

unggas banyak yang dilalulintaskan secara domestik. Gambaran selengkapnya

dapat dilihat pada Grafik 27 dan 28.

Anjing; 1662

Kucing; 521

Unggas bibit; 13949,731

Unggas kesayangan; 4654

Unggas Liar; 7295

Reptil dan serangga; 1327

Mamalia Lainnya; 1609

Page 53: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 45

Grafik 27. Frekuensi BAH Domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 28. Volume BAH Domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

SarangBurung

DagingUnggas

DagingRuminan

sia

Daginglainnya

Telur Susu SemenBeku

frekuensi 742 388 903 24 15 45 41

frekuensi

Sarang Burung; 24748

Daging Unggas; 28054

Daging Ruminansia; 80548

Daging lainnya; 716

Telur; 15310

Susu; 45712

Semen Beku; 59

Page 54: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 46

3. Hasil Bahan Asal Hewan

Hasil Bahan Asal Hewan yang merupakan hasil olahan lebih lanjut dari bahan

asal hewan menjadi komoditi yang cukup banyak dilalulintaskan melalui bandara

Soekarno Hatta. Hasil olahan daging baik berupa bakso, nuget dan sosis serta

olahan susu berupa keju, es krim dan susu pasteurisasi merupakan contoh HBAH

yang mengajukan permohonan pemeriksaan karantina. Frekuensi dan volume

pengiriman domestik HBAH dapat dilihat pada Grafik 29 dan 30.

Grafik 29. Frekuensi HBAH Domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 30. Volume HBAH Domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

0

500

1000

1500

2000

Daging SapiOlahan

Daging UnggasOlahan

Olahan DagingKonsumsi dan

pakan

Olahan dariSusu

Frekuensi 1368 369 67 1854

Frekuensi

Daging Sapi Olahan; 64897,88

Daging Unggas Olahan; 39014,4

Olahan Daging Konsumsi dan pakan; 7076

Olahan dari Susu; 22970,488

Page 55: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 47

4. Benda Lain

Semakin tumbuhnya industri peternakan di berbagai wilayah di Indonesia juga

mendorong permintaan terhadap sarana produksi, salah satunya adalah vaksin.

Vaksin untuk peternakan khususnya peternakan unggas merupakan MP Benda lain

yang banyak diperiksa oleh petugas BBKP Soekarno Hatta sebelum dikirim ke

berbagai wilayah di Indonesia. Begitu juga bahan diagnostik dan bahan biologik.

Frekuensi dan Volume selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 31 dan 32.

Grafik 31. Frekuensi Benda Lain domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

Grafik 32. Volume Benda Lain domestik Keluar BBKP Soekarno Hatta2015

0

200

400

600

800

1000

Pakan Bahan Biologikdan diagnostik

Vaksin

Frekuensi 21 164 816,6

Frekuensi

Pakan; 2622

Bahan Biologik dan diagnostik; 18847

Vaksin; 28316,96

Page 56: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 48

3.2. Uraian Data Operasional Karantina Hewan 2015

1. Proporsi Jenis Pelaksanaan Penilaian Instalasi Karantina berdasarkan jenis Hewan dan Produk Hewan.

DOD/DOC26%

Kuda2%

Burung8%

Satwa Liar15%

Telur Tetas5%

Daging dan Jeroan

18%

Sarang Burung Walet26%

DOD/DOC; 10

Kuda; 1

Burung; 3

Satwa Liar; 6

Telur Tetas; 2

Daging dan Jeroan; 7

Sarang Burung Walet; 10

Page 57: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 49

2. Proporsi Jenis Media Permohonan Pemeriksaan Karantina

3. Jumlah Jenis Dokumen Tindakan Karantina Hewan Tahun 2015

KH-9; 8.424

KH-10; 11.503

KH-11; 6.116

KH-12; 17.280

Page 58: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 50

4. Komposisi Jenis Permohonan Pemeriksaan Karantina Tahun 2015

5. Frekuensi & Volume Ekspor Media Pembawa berdasarkan Negara Tujuan Peringkat 6 Besar.

Media Pembawa

Frekuensi Volume Negara Tujuan

Sarang Burung 3.548 193.261

Singapore, Vietnam, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Germany, Cambodia, Australia, Slovenia, Japan, kamboja, Malaysia, Niger, South Korea, South Africa, Canada, United States of America, Macau, Netherlands, Poland, Philippines

Anjing

494 674

South Korea, Malaysia, Brazil, Philippines, Thailand, Japan, Switzerland, Germany, India, Singapore, United States of America, Denmark, Taiwan, Netherlands, France, Vietnam, Russian Federation, Spain, Myanmar, Belgium, Canada, Hungary, Italy, United Arab Emirate, Nepal, Bulgaria, South Africa, United Kingdom, Hong Kong, Latvia, Qatar, Cambodia, Sweden, Mexico, kamboja, Angola, China, Rwanda, Finland, Senegal, Portugal, Egypt, Greece, Norway, Czech Republic, Austria, Brunei Darussalam, Luxembourg, Romania, Serbia, Pakistan, Chile, Algeria, Bangladesh, Venezuela

Kucing

255 422

Philippines, Italy, Germany, Malaysia, Angola, Brunei Darussalam, South Africa, India, China, Singapore, Turkey, Netherlands, Romania, Canada, Thailand, Switzerland, United States of America, Hungary, Vietnam, Cambodia, Myanmar, United Kingdom, Sweden, Russian Federation, United Arab Emirates, Belgium, Denmark, France, Japan, South Korea, Greece, Oman, Pakistan, Algeria, Saudi Arabia, Taiwan, Austria, Spain, Norway

Reptil Kecil yang termasuk Satwa Liar Lainnya

168 41.984

Hong Kong, Japan, Czech Republic, Kyrgyzstan, United States of America, Netherlands, South Korea, Germany, Canada, Thailand, United Kingdom, Taiwan, France, Malaysia, Belgium, Spain, Russian Federation, Pakistan, Philippines

Kulit Kambing

159 27.545 Vietnam, China, Hong Kong, Philippines, Thailand, Italy, Germany, South Korea,

E I K M

PPK Manual 4.106 2.019 7.152 1.949

PPK Online 3.054 7.009 11.477 14

-

5.000

10.000

15.000

20.000

Do

kum

en

Jenis Permohonan Pemeriksaan Karantina Berdasarkan Media Permohonan

Tahun 2015

Page 59: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 51

Jadi Cambodia, India

Ular 152 13.904

United States of America, Japan, Netherlands, Hong Kong, Canada, South Korea, France, Slovakia, United Kingdom, Czech Republic, Malaysia, Spain, Russian Federation, Germany, Thailand, Taiwan, Philippines, Kyrgyzstan

Serangga 121 379.267 Japan, Germany, Mexico, Czech Republic, Italy, United States of America

6. Frekuensi & Volume Impor Media Pembawa berdasarkan Negara Asal Peringkat 9 Besar.

Media Pembawa

Frekuensi Volume Negara Asal

Kulit Sapi Jadi

6.010 963.716

South Korea, Thailand, Vietnam, Taiwan, China, Hong Kong, Italy, United Kingdom, Turkey, United States of America, Pakistan, India, Portugal, Uruguay, Indonesia, France, Japan, Argentina, MESIR, Australia, New Zealand, Germany, Brazil, Virgin Islands (USA), North Korea, Spain, Israel, Poland, Slovakia, Bangladesh, Kenya, Virgin Islands (British), Ethiopia, Philippines

Anjing

555

797

Singapore, Malaysia, United States of America, United Kingdom, France, Indonesia, Thailand, South Korea, Germany, Slovakia, Czech Republic, Norway, Philippines, Spain, Lithuania, Australia, Japan, Vietnam, United Arab Emirates, Hungary, Italy, Netherlands, Hong Kong, Qatar, China, Egypt, India, Russian Federation, Poland, Serbia, Switzerland, Romania, Belarus, Taiwan, South Africa, Mexico, Brunei Darussalam, Canada, Cyprus, Portugal, Turkey, Finland, Kenya, Pakistan, Austria, Greece, Belgium, Ukraine, Slovenia, Kazakhstan, Croatia, Bulgaria, Bahrain, Brazil, Denmark, Bangladesh, Israel, Laos, Uganda, Myanmar

Vaksin

552 3.672.432

France, India, Italy, United States of America, Netherlands, Singapore, Brazil, Malaysia, South Korea, Germany, Mexico, Czech Republic, Hungary, Spain, Venezuela, Denmark, Australia, Netherlands Antilles, Romania, Netherlands, Czech Republic, Hungary, United States of America, Italy, Spain, Brazil, Venezuela, Germany, France, Mexico, Singapore, South Korea, Malaysia, India, Japan

Daging Sapi 478 893.767 Australia, United States of America, Austria, Japan

Kulit Kambing Jadi 314 70.225

South Korea, United Kingdom, Australia, Pakistan, India, Hong Kong, China, Italy, New Zealand, Malaysia, France, North Korea, Germany, Ethiopia, United States of America, Slovakia, Kenya, Uganda, Spain

Kucing

256

446

Australia, France, Saudi Arabia, Malaysia, Italy, Ukraine, Belgium, Uganda, Russian Federation, United States of America, Vietnam, Bahrain, China, Thailand, Japan, South Africa, Switzerland, Ireland, Poland, Brunei Darussalam, Brazil, Canada, Moldova, Spain, Germany, Belarus, Netherlands, Hungary, Czech Republic, India, United Kingdom, South Korea, Kazakhstan, Singapore, Jordan, Nigeria, Taiwan, United Arab Emirates, Norway, Oman, Myanmar, Iceland, Azerbaijan, Philippines, Hong Kong, Latvia, Venezuela, Mongolia

Unggas Kecil yang termasuk Satwa Liar Lainnya

140 77.567

Malaysia, Mali, Pakistan, Tanzania, Philippines, Belgium, Uganda, Turkey, Senegal

Page 60: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 52

Ke33ju 134 216.645

Italy, Australia, Netherlands, France, Denmark, Switzerland, Japan, United States of America, New Zealand, Austria

Hasil Olahan Lainnya yang berasal dari Susu

111 602.044

Switzerland, Australia, France, New Zealand, Netherlands, United States of America, Austria, Ireland, China, Brazil

3.4. Penyelenggaraan Laboratorium

Kegiatan penyelenggaraan laboratorium berupa pemeriksaan media

pembawa HPHK yang dilalulintaskan baik ekspor, impor maupun antar area.

Sepanjang tahun 2015 laboratorium karantina hewan telah melakukan pemeriksaan

terhadap media pembawa HPHK antara lain Anjing, Kucing, Unggas, Sapi, Kuda

dan Burung. Pengujian yang dilakukan meliputi Uji ELISA Rabies, ELISA EIA,

HA/HI, Uji PCR, RBT dan parasit darah. Secara ringkas hasil intersepsi terhadap

sampel dari berbagai jenis media pembawa HPH/HPHK selama tahun 2015

selengkapnya tercantum pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan BBKP Soekarno HattaTahun 2015

No Jenis Pengujian

Jumlah Sampel

Keterangan

1 Elisa Rabies 1296 Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008

2 Elisa EIA 65

3 HA/HI AI 332

4 PCR 151

5 Parasit Darah 73

Secara detai kegiatan laboratorium karantina hewan sepanjang tahun 2015

terangkum pada laporan intersepsi HPH/HPHK bulanan laboratroium karantina

hewan mulai bulan Januari s/d Desember 2015 lampiran 4.

Page 61: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 53

3.5. Pemantauan HPH/HPHK. Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan pada tahun 2015 ini

menggunakan metode pengamatan status dan situasi HPHK secara tidak langsung

dengan mengambil informasi dari instansi berwenang seperti BBVet/Balai Veteriner,

dan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Propinsi, Kabupaten

dan/atau Kota. Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya

diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Data yang

diperoleh kemudian dilakukan tabulasi, verifikasi dan analisis kualitatif. Dari

pengambilan data tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 dari Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan BVet Subang hasil

yang didapat data kasus kejadian penyakit Avian Influenza, Anthrax, Rabies, BVD,

dan Brucellosis, sebagai berikut :

Tabel 8. Rekapitulasi Data Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Balai Veteriner Subang Tahun 2014

No HPHK

2012 2013 2014

Dinas Prov. Jabar

Bvet Subang

Dinas Prov. Jabar

Bvet Subang

Dinas Prov. Jabar

Bvet Subang

1 AI 0 18 8 27 69 267

2 Anthrax 0 31 1 20 0 167

3 Rabies 92 0 35 0 0 0

4 BVD 20 0 2 0 0 729

5 Brucellosis 0 8 49 0 236 243

Dari data diatas dapat dilihat untuk kasus penyakit Avian Influenza terjadi

peningkatan kasus cukup signifikan dalam kurun waktu tahun 2012 sd 2014 baik

kasus yang terjadi yang dilaporkan oleh Dinas Prov. Jabar maupun BVet. Subang.

Menurut data kasus penyakit anthrax pada Dinas Prov. Jabar sudah tidak terdapat

kasus penyakit anthrax di tahun 2014 namun data tersebut berbeda dengan data

Page 62: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 54

kasus penyakit Anthrax pada Bvet Subang yang tercatat dalam jumlah cukup besar

di tahun 2014 yaitu sejumlah 167 kasus. Hal ini berbeda dengan kasus penyakit

Rabies yang sudah tidak terdapat kasus di tahun 2014. Penyakit BVD menduduki

jumlah kasus yang sangat besar di tahun 2014 sesuai data dari Bvet Subang

sejumlah 729 kasus. Sama halnya dengan penyakit Brocellosis sejumlah 236 kasus

sesuai data Dinas Prov. Jabar dan 243 kasus pada data Bvet Subang.

Hasil data yang diperoleh oleh tim pemantauan BBKP Soekarno Hatta

khususnya penyakit Avian Influenza dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Data Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2014

NO

KABUPATEN/

KOTA

JUMLAH

LOKASI KASUS

JENIS HEWAN MATI DIAGNOSA

AK AB AA AL ABR

IT ET PY METODA HASIL

1 BOGOR 1 17 Rapid Test

Positif AI

2 SUKABUMI 10 724 120 791 75 1100 Rapid Test

Positif AI

3 CIANJUR 1 443 Rapid Test

Positif AI

4 BEKASI 1 1350 Rapid Test

Positif AI

5 SUBANG 1 1 Rapid Test

Positif AI

6 MAJALENGKA

3 67 Rapid Test

Positif AI

7 KUNINGAN 10 856 Rapid Test

Positif AI

8 INDRAMAYU 29 338 14 17 99 1230 88 Rapid Test

Positif AI

9 KAB. BANDUNG

1 21 Rapid Test

Positif AI

10 BANDUNG BARAT

6 1424 300 Rapid Test

Positif AI

11 KOTA BANDUNG

1 169 Rapid Test

Positif AI

12 GARUT 1 150 Rapid Test

Positif AI

Page 63: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 55

13 TASIKMALAYA

1 20 Rapid Test

Positif AI

14 CIAMIS 1 1000 Rapid Test

Positif AI

15 KOTA BANJAR

2 173 Rapid Test

Positif AI

JUMLAH 69 3877 14 17 10099 120 4114 358 1100

JUMLAH TOTAL

15585

Persentase kasus AI Jawa Barat Tahun 2014 : AK : Ayam Kampung : 24,8% AB : Ayam Bangkok : 0,089% AA : Ayam Arab : 0,1% AL : Ayam Layer : 64,7% AB : Ayam Broiler : 0,77% IT : Itik : 26,3% ET : Entok : 2,29% PY : Puyuh : 7,05%

Page 64: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 56

Grafik 33. Persentase Kematian Kasus AI Jawa Barat Tahun 2014

Berdasarkan informasi tabel data sekunder dari Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Jawa Barat selama kurun waktu tahun 2014, kita dapat melihat

bahwa terdapat 69 kasus unggas mati di Jawa Barat pada tempat yang berbeda dan

selanjutnya dilakukan pemeriksaan Rapid Tes AI dengan hasil Positif. Dari masing

masing kasus kematian unggas menggambarkan bahwa kasus kematian tertinggi di

Jawa Barat terjadi pada ayam layer sebesar 64,7% hal ini menunjukkan bahwa virus

AI sangat patogen terhadap ayam layer, selanjutnya Itik 26,3%, dan ayam kampung

24,8%. Sedangkan unggas lainnya persentase kematian cukup kecil diantaranya

burung puyuh 7,05%, entok 2,29%, ayam broiler 0,77%, ayam arab 0,1%, dan ayam

Bangkok 0,089%. Dinas melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan kejadian dari

penduduk setempat. Misalnya untuk kasus kejadian ayam yang mati mendadak

pada suatu populasi kemudian petugas datang dan melakukan pemeriksaan dengan

rapid test. Demikian juga dengan kasus penyakit lainnya diperiksa berdasarkan

laporan penduduk.

010203040506070

Persentase Kematian Kasus AI

Persentase KematianKasus AI

Page 65: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 57

Grafik 34. Jumlah kasus Kematian AI Jawa Barat Tahun 2014

Penyakit AI pada unggas masih endemik di Indonesia. Saat ini penyakit

tersebar di 32 Provinsi. Kejadiannya terus berlangsung, mengakibatkan kematian

pada unggas, untuk wilayah Jawa Barat kasus kematian unggas sudah menyebar ke

suluruh wilayah kabupaten di Jawa Barat, kasus tertinggi berada di Kab. Indramayu

yang tersebar pada 29 desa. Selanjutnya diikuti Kabupaten Sukabumi sejumlah 10

desa, Kabupaten Kuningan sejumlah 10 desa dan Kabupaten Bandung Barat

sejumlah 6 desa. Berdasarkan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun

2012-2014 untuk kasus AI cenderung sama, tidak ada kenaikan kenaikan yang

cukup signifikan.

0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Kasus Kematian Unggas Karena AI Pada Kabupaten/Kota

Jumlah Kasus KematianUnggas Karena AI

Page 66: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 58

Peta I. Sebaran Avian Influenza di Jawa Barat Berdasarkan Pemeriksaan Rapid Tes Positif Tahun 2014

Gambar I. Sebaran Avian Influenza di Jawa Barat Berdasarkan Pemeriksaan Rapid Tes Positif Tahun 2014

Pada tahun anggaran 2015 Bidang Karantina Hewan memperoleh kegiatan

dalam rangka Penguatan Operasional Karantina Pertanian dalam mendukung

Peningkatan Produksi Pangan berupa kegiatan Perjalanan

Pengamatan/Pemantauan Media Pembawa HPH/HPHK.

Pengamatan/Pemantauan dilakukan terhadap pemasukan DOC (day old chicken)

galur Grand Parent Stock/Parent Stock yang sedang menjalani masa karantina di

instalasi milik swasta yang telah ditetapkan Kepala Badan Karantina Pertanian

sebagai Instalasi Karantina.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pemantauan ini adalah ; Melihat

ada/tidaknya indikasi keberadaan HPHK AI di daerah sebar karantina sehingga

berdasarkan data penyakit AI yang terjadi di daerah sebar diharapkan dapat dibuat

peta penyebaran penyakit AI dan mengetahui penerapan biosekuriti pada IKH DOC

Page 67: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 59

BBKP Soekarno Hatta. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pemantauan ini

adalah dapat memberikan informasi tentang status dan situasi Penyakit High

Pathogenic Avian Influenza (AI) dan penyebarannya dari Unggas Pedaging Impor

yang melalui UPT Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta serta

mengetahui penerapan biosekuriti pada IKH DOC BBKP Soekarno Hatta, sehingga

memberikan gambaran untuk masyarakat umum dan pemegang kebijakan sehingga

dapat dijadikan bahan rekomendasi.

Pemantauan dilakukan oleh Balai Besar Karantina Hewan Soekarno-Hatta

terhadap 14 IKH DOC BBKP Soekarno Hatta yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.

Pengumpulan data-data menggunakan kuisioner sebagai perangkat untuk

mengetahui penerapan terhadap biosecurity pada farm IKH dimaksud. Aspek yang

ditanyakan dalam kuisioner meliputi isolasi, penerapan obat dan vaksin, kontrol lalu

lintas dan sanitasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi lokasi IKH DOC BBKP

Soekarno Hatta. Metode wawancara langsung terhadap manajer IKH DOC, dokter

hewan, dan pekerja kandang. Serta observasi terhadap IKH DOC terkait kondisi

biosekuriti IKH DOC. Pada saat kegiatan, dilakukan pengambilan sampel swab

kloaka untuk selanjutkan dilakukan uji laboratorium PCR AI di Laboratorium milik

BBKP Soekarno-Hatta. Disamping itu diamati pula situasi HPHK AI dan kondisi

penerapan biosecurity secara tidak langsung dengan mengambil informasi dari

manajemen farm dalam bentuk kuisioner. Informasi status dan situasi HPHK yang

telah diperoleh selanjutnya dikompilasi dan dijelaskan secara deskriptif.

Semua IKH yang digunakan dalam kegiatan merupakan instalasi milik

perusahaan peternakan swasta yang aktif melaksanakan impor pada tahun 2104.

Peternakan ayam yang digunakan sebagai IKH pada kegiatan ini adalah tipe

grandparent stock (GPS) dan parent stock (PS). FAO (2004) menyatakan bahwa

peternakan dengan sistem industri yang terintegrasi dan level biosekuriti yang tinggi

termasuk dalam peternakan sektor satu. Peternakan tipe ini bertujuan untuk

memproduksi ayam yang kemudian dipasarkan secara komersial. Perusahaan-

perusahaan swasta pemilik IKH ini merupakan pemasok utama bibit ayam (DOC)

final stock (FS) yang kemudian akan dipelihara oleh peternak.

Page 68: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 60

Sumber informasi kuisioner yang digunakan untuk kegiatan ini adalah personel IKH.

Satu IKH mempunyai personel yaitu manajer, dokter hewan, dan pekerja kandang.

Pada beberapa sampel IKH yang diambil hanya terdapat satu dokter hewan untuk

beberapa IKH, hal ini karena merupakan kebijakan perusahaan tersebut untuk

menempatkan satu dokter hewan untuk beberapa IKH.

Penilaian tingkat biosekuriti IKH dilakukan dengan menggunakan checklist

yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai biosekuriti yang mencakup isolasi,

kontrol lalu lintas, dan sanitasi. Terdapat total 21 pertanyaan yang mencakup isolasi,

kontrol lalu lintas, dan sanitasi. Biosekuriti didefinisikan sebagai penerapan kontrol

kesehatan dan usaha-usaha untuk mencegah tersebarnya agen infeksius baru ke

dalam lingkungan. Isolasi merujuk kepada penempatan hewan di dalam lingkungan

yang terkontrol. Kontrol lalu lintas sehubungan dengan biosekuriti mencakup lalu

lintas keluar dari peternakan. Sanitasi merujuk kepada disinfeksi material maupun

sarana prasarana di lingkungan peternakan. Berikut rekapitulasi hasil kuisioner

kegiatan yang disampaikan dalam bentuk tabel :

Tabel 10. . Manajemen Pemeliharaan DOC dalam skala peternakan

Page 69: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 61

Tabel 11. Manajemen Transportasi DOC

3.6. Kegiatan Lain-lain.

A. Akreditasi SNI ISO/IEC 17025 ; 2008

Untuk mendukung terselenggaranya Sistem Manajemen Laboratorium perlu

adanya sarana dan prasarana yang secara langsung berkaitan dengan Anggaran

yang terencana dengan baik. Berdasarkan kegiatan ”Akreditasi SNI ISO/IEC 17025

: 2008” Laboratorium Karantina Hewan Soekarno telah melakukan beberapa

kegiatan yang berkaitan dengan Akreditasi SNI ISO/IEC 17025 : 2008.

Kegiatan Akreditasi SNI ISO/IEC 17025;2008 yang telah dilakukan Laboratorium

Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah :

1. Validasi Metode Elisa Rabies Platelia

Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta berketetapan

untuk melaksanakan sistem manajemen mutu laboratorium yang berdasarkan SNI

ISO/IEC 17025:2008. Sesuai dengan persyaratan Komite Akreditasi Nasional bahwa

laboratorium pengujian yang terakreditasi harus mampu menjamin unjuk kerja/

performa laboratorium yang dapat dibuktikan dengan melakukan validasi

Page 70: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 62

metode/verifikasi metode antar personel laboratorium. Laboratorium Karantina

Hewan BBKP Soekarno Hatta akan melakukan penambahan ruang lingkup terhadap

elisa Rabies dengan metode Elisa Rabies Platelia. Validasi metode/verifikasi metode

antar personel laboratorium merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk mengetahui

objektivitas hasil pengujian laboratorium dengan cara membandingkan hasil uji antar

personel laboratorium dengan personel laboratorium lainnya dengan menggunakan

contoh uji / spesimen dan metode uji yang sama serta waktu yang berbeda. Pada

validasi /verifikasi metode tahun ini dilakukan untuk penambahan ruang lingkup

pengujian yang akan diajukan yaitu ruang lingkup Elisa Rabies dengan Metode Elisa

Rabies Platelia.

Validasi/ Verifikasi Metode dilaksanakan oleh 5 personel Laboratorium .

Adapun susunan peserta Validasi/ Verifikasi metode adalah sebagai berikut

Tabel 12. Daftar Peserta Validasi/Verifikasi Metode

No. Peserta Jabatan

1. Drh Heny Sulistiyowati Medik Veteriner

2. Drh Sri Idealti Purba Medik Veteriner

3. Drh Evie Setyani Medik Veteriner

4. Endang Setyasih Y A, A.Md Paramedik Veteriner

5. Lusi Adriani, A.Md Paramedik Veteriner

2. Uji Profisiensi

Untuk memenuhi salah satu persyaratan SNI ISO/IEC 17025;2008, bahwa

laboratorium harus melakukan uji profisiensi yang diselenggarakan oleh KAN

sebagai bukti unjuk kerja laboratorium. Kegiatan profisiensi dilaksanakan minimal

satu kali dalam setahun untuk semua parameter sesuai ruang lingkup pengujian

selain itu bertujuan untuk pengendalian mutu terkait dengan pemantauan

keabsahan pengujian.

Page 71: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 63

Sehubungan dengan pentingnya kegiatan tersebut Laboratorium Karantina

Hewan ikut berpartisipasi uji profisiensi dengan lingkup pengujian RBT Brucella pada

tanggal 26 Agustus 2015 dan Mikrobiologi TPC pada tanggal 31 Agustus 2015 yang

diselenggarakan oleh BBUSKP dan lingkup pengujian HA/HI AI pada tanggal 30

Juni 2015 dan HA/HI ND pada tanggal 1 Juli 2015 yang diselenggarakan oleh

Bbalitvet, Bogor.

3. Uji Banding

Uji banding antar laboratorium adalah pengelolaan, unjuk kerja dan evaluasi

pengujian atas bahan yang sama atau serupa oleh beberapa laboratorium yang

berbeda sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, sebagai unjuk kerja personel

dan memantapkan performance laboratorium serta memenuhi salah satu

persyaratan untuk mendapatkan akreditasi.

1. Sebagai Penyelenggara Uji Banding

Pada tanggal 17-18 Februari 2015 Laboratorium Karantina Hewan Soekarno

Hatta menyelenggarakan Uji Banding Elisa Rabies dengan metode Elisa Rabies

Pusvetma dan Elisa Rabies Platelia yang diikuti oleh enam laboratorium veteriner

lainnya yaitu, Laboratorium KH BBKP Surabaya, BKP Kelas I Cilegon, Dinas

Pertanian dan Perikanan DKI Jakarta, BBUSKP, BBVet Subang.

Hasil dari Uji Banding setelah dilakukan pengolahan data dinyatakan bahwa

Laboratorium Karantina Hewan dengan laboratorium veteriner lainnya tidak

berbeda nyata.

Kegiatan ini menggunakan anggaran DIPA tahun 2015 dan diikuti oleh enam

laboratorium termasuk laboratorium BBKP Soekarno-Hatta.

2. Sebagai Peserta Uji Banding

Elisa Rabies Pusvetma dan Pewarnaan Giemsa Terhadap Trypanosoma sp

pada tanggal 12 November 2015 diselenggarakan oleh BBKP Makassar

RBT Brucella pada tanggal 5 November 2015 diselenggarakan oleh BKP

kelas II Palangkaraya

HA/HI AI dan ND pada tanggal 19 November 2015 diselenggarakan oleh BKP

Kelas I Palembang

Page 72: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 64

Deteksi Mycobacterium avium subsp. Paratuberculosis dengan metode PCR

pada tanggal 1-2 Desember 2015 diselenggarakan oleh BBUSKP

Elisa Rabies Pusvetma dan HA/HI AI pada tanggal 14-15 Desember oleh

BKP Kelas I Balikpapan.

4. Audit Internal

Laboratorium harus secara periodik, dan sesuai dengan jadwal serta prosedur

yang telah ditetapkan melakukan audit internal untuk memverifikasi kegiatan

berlanjut sesuai dengan persyaratan standard sistem manajemen mutu berdasarkan

SNI ISO/IEC 17025;2008. Kegiatan audit internal laboratorium dilakukan bersama-

sama dengan laboratorium karantina tumbuhan dilaksanakan pada tanggal 19-21

Oktober 2015.

5. Kaji Ulang Manajemen

Kaji ulang manajemen dilakukan untuk menentukan kesesuaian, kecukupan

dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu sehingga mencapai sasaran

yang ditetapkan. Agar sistem berjalan sesuai dengan panduan mutu yang telah

ditetapkan, maka Laboratorium BBKP Soekarno Hatta melakukan Kaji Ulang

Manajemen secara rutin setiap tahunnya.

Pada tahun 2015 Kaji ulang Manajemen dilaksanakan pada tanggal 23-27

November 2015.

B. Studi Banding

Dalam rangka meningkatkan referensi penerapan sistem manajemen mutu dan

untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan pengujian dilaksanakan kegiatan studi

banding. Studi banding tahun 2015 dilaksanakan ke beberapa tempat yaitu:

a. BBVet Denpasar dan BKP kelas I Denpasar pada tanggal 12-14 Agustus 2015

b. BBVet Wates pada tanggal 17-18 Agustus 2015

c. BBKP Surabaya pada tanggal 25-26 September 2015

d. BBVet Medan pada tanggal 5-7 Oktober 2015

Page 73: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 65

C. Kalibrasi Alat

Semua peralatan untuk melakukan pengujian telah dilakukan kalibrasi guna

menjamin akurasi atau keabsahan hasil pengujian. Data alat yang telah dikalibrasi

ada pada lampiran 5.

Page 74: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 66

BAB IV

KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN

4.1. Kegiatan Pemeriksaan Karantina Tumbuhan

A. Gambaran Umum

Bidang Karantina Tumbuhan telah melaksanakan tugasnya dalam pemberian

pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati,

dan sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan

perkarantinaan tumbuhan menggunakan sumber dana yang teralokasi dalam DIPA

BBKP Soekarno Hatta Tahun Anggaran 2015.

Pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan yang meliputi

pelayanan kegiatan karantina tumbuhan impor, ekspor dan antar area dilaksanakan

di 28 tempat pemasukan dan pengeluaran. Pelaksanaan kegiatan operasional

karantina tumbuhan dilaksanakan dengan tindakan 8 P yaitu Pemeriksaan,

Penahanan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penolakan, Pemusnahan dan

Pembebasan. Dalam pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan, Bidang

Karantina Tumbuhan sudah menerapkan standar pelayanan publik.

Pengawasan keamanan hayati nabati dilakukan terhadap (1) pemasukan

agensia hayati yang mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian No.

411/Kpts/TP.120/6/1995 tentang Pemasukan Agens Hayati Ke Dalam Wilayah

Negara Republik Indonesia dan (2) keamanan pangan segar asal tumbuhan yang

mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No. 88/Permentan/PP.340/12/2011

tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran

Pangan Segar Asal Tumbuhan.

Dalam rangka pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan dan

Pengawasan keamanan hayati nabati tersebut, Bidang Karantina Tumbuhan

didukung oleh jumlah sumberdaya manusia sebanyak 60 orang (3 struktural, 14

POPT Ahli dan 4 POPT Ahli Tugas Belajar, 30 POPT Terampil, 2 PMHP dan 7

tenaga Fungsional Umum), Laboratorium, instalasi karantina tumbuhan dan sarana

pendukung lainnya.

Page 75: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 67

Laboratorium Karantina Tumbuhan sudah dapat melakukan pengujian

terhadap organisme pengganggu tumbuhan karantina jenis virus, bakteri,

phytoplasma, cendawan, nematoda, moluska, gulma, serangga, dan tungau. Untuk

dua ruang lingkup pengujian yaitu Elisa Test terhadap Clavibacter michiganensis pv.

michiganensis (CMM) dan Pseudomonas syringae pv. syringae (PSS) sudah

mendapat akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional). Pada tahun 2015 ini

Laboratorium Karantina Tumbuhan telah mengusulkan penambahan dua ruang

lingkup pengujian yaitu Pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) pada

Pseudomonas syringae pv. syringae (PSS), dan pengujian nematoda

Aphelenchoides besseyii pada padi.

Hasil intersepsi laboratorium karantina tumbuhan selama tahun 2015 telah

menemukan sebanyak 11 jenis organisme pengganggu tumbuhan karantina pada 15

jenis media pembawa. Dewasa ini lalu-lintas media pembawa OPTK semakin

meningkat baik jenis media pembawanya ataupun frekuensinya, perkembangan

teknologi pengujian semakin meningkat, maka kemampuan pengujian laboratorium

karantina tumbuhan harus selalu ditingkatkan.

B. Kegiatan Sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan Karantina Tumbuhan

Kegiatan sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan Karantina Tumbuhan

meliputi kegiatan Karantina Tumbuhan Impor, ekspor, Antar Area Masuk dan Antar

Area Keluar. Data Kegiatan Sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan Karantina

Tumbuhan tersaji dalam tabel 1.

Pada tahun 2015 frekuensi kegiatan sertifikasi dan operasional pemeriksaan

karantina tumbuhan di BBKP Soekarno Hatta adalah 55.309 kali. Frekuensi tersebut

meningkat 29,86 % (12.717 kali) dibandingkan dengan frekuensi tahun 2014 yang

lalu yaitu 42.592 kali. Kegiatan Sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan Karantina

Tumbuhan di BBKP Soekarno Hatta paling banyak adalah Kegiatan Karantina

Tumbuhan Antar Area Keluar (28.855 kali), disusul secara berurut oleh Kegiatan

Karantina Tumbuhan Ekspor (15.205 kali), Kegiatan Karantina Tumbuhan Impor

(4.958 kali) dan Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk (11 kali).

Page 76: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 68

Frekuensi Kegiatan Sertifikasi dan Operasional Pemeriksaan Karantina Tumbuhan

tersaji dalam Grafik.

Volume impor media pembawa OPTK pada tahun 2015 adalah

13.771.466,93 kilogram, 122.927.306 batang, 813.271,50 kemasan, 25.847,85 M3,

900.000 ekor dan 435 botol.

Grafik 35. Frekwensi Kegiatan Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta 2015.

05.000

10.00015.000

20.000

25.000

30.000

ImporEkspor

Antar AreaMasuk Antar Area

Keluar

5.13013.359

17

24.086

4.958

15.205

11

28.855

KA

LI

Impor Ekspor Antar Area Masuk Antar Area Keluar

Tahun 2014 5.130 13.359 17 24.086

Tahun 2015 4.958 15.205 11 28.855

Page 77: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 69

1. Kegiatan Karantina Tumbuhan Impor

Pada tahun 2015 frekuensi pemasukan/impor media pembawa OPTK melalui

BBKP Soekarno Hatta adalah sebanyak 4.958 kali. Frekuensi tersebut menurun 3,35

% (172 kali) dibandingkan dengan frekuensi tahun 2014 yang lalu yaitu 5.130 kali.

Dalam kegiatan impor tersebut frekuensi media pembawa yang paling banyak

masuk adalah hasil tanaman hidup (2.891 kali), kemudian disusul secara berurut

oleh pemasukan hasil tanaman mati (1.829 kali), benih (236 kali) dan benda lain (2

kali) (Lihat Grafik 2.).

Volume impor media pembawa OPTK pada tahun 2015 adalah 3.103.429,16

kilogram, 2.943.403 batang, 625,13 M3, 900.000 ekor dan 435 botol.

Page 78: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 70

Grafik 36. Frekuensi Kegiatan Karantina Tumbuhan Impor BBKP Soekarno Hatta 2015

2. Kegiatan Karantina Tumbuhan Ekspor

Pada tahun 2015 frekuensi ekspor media pembawa OPTK ke luar negeri

melalui BBKP Soekarno Hatta adalah sebanyak 15.205 kali. Frekuensi tersebut

meningkat 3,35 % (1.846 kali) dibandingkan dengan frekuensi tahun 2014 yang lalu

yaitu 13.359,00 kali. Dalam kegiatan ekspor tersebut frekuensi media pembawa

yang paling banyak masuk adalah hasil tanaman hidup (13.115 kali), kemudian

disusul secara berurut oleh pemasukan hasil tanaman mati (1.314 kali), benih (756

kali) dan benda lain (20 kali) (Lihat Grafik 3.).

Volume ekspor media pembawa OPTK pada tahun 2015 adalah

8.941.856,30 kilogram, 113.508.206,00 batang, 0,50 kemasan, 25.222,72 M3.

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

Benih HasilTanaman

Hidup

HasilTanaman

Mati

Benda Lain

Tahun 2014 304 3.015 1.808 3

Tahun 2015 236 2.891 1.829 2

304

3.015

1.808

3236

2.891

1.829

2

KA

LI

Page 79: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 71

Grafik 37. Frekuensi Kegiatan Karantina Tumbuhan Ekspor BBKP Soekarno Hatta 2015

3. Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk

Pada tahun 2015 frekuensi kegiatan karantina tumbuhan antar area masuk

media pembawa OPTK dari Area Lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia

yang dilaporkan di BBKP Soekarno Hatta adalah sebanyak 11 kali. Frekuensi

tersebut menurun 35,29 % (6 kali) dibandingkan dengan frekuensi tahun 2014 yang

lalu yaitu 17 kali. Dalam kegiatan karantina antar area masuk tersebut frekuensi

media pembawa yang paling banyak masuk adalah benih (8 kali), kemudian disusul

secara berurut oleh pemasukan hasil tanaman mati (2 kali), dan hasil tanaman hidup

(1 kali) (Lihat Grafik 37.).

Volume kegiatan karantina tumbuhan antar area masuk media pembawa

OPTK pada tahun 2015 adalah 1.228,60 kilogram dan 14,00 batang.

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Benih Hasil TanamanHidup

Hasil TanamanMati

Benda Lain

Tahun 2014 887 8.901 3.567 4

Tahun 2015 756 13.115 1.314 20

887

8.901

3.567

4756

13.115

1.31420

KA

LI

Page 80: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 72

Grafik 38. Frekuensi Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk BBKP Soekarno Hatta 2015.

4. Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar

Pada tahun 2015 frekuensi kegiatan karantina tumbuhan antar area keluar

media pembawa OPTK ke Area Lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia

melalui BBKP Soekarno Hatta adalah sebanyak 28.855 kali. Frekuensi tersebut

meningkat 19,80 % (4.769 kali) dibandingkan dengan frekuensi tahun 2014 yang

lalu yaitu 24.086,00 kali. Dalam kegiatan karantina tumbuhan antar area keluar

tersebut frekuensi media pembawa yang paling banyak keluar adalah hasil tanaman

hidup (17.093 kali), kemudian disusul secara berurut oleh pengeluaran hasil

tanaman mati (9.361 kali), dan benih (2.401 kali) (Lihat Grafik 5.).

Volume kegiatan karantina tumbuhan antar area keluar media pembawa OPTK

pada tahun 2015 adalah 1.724.952,87 kilogram, 6.475.683,00 batang dan

31.109,00 kemasan

0123456789

10

Benih Hasil TanamanHidup

Hasil TanamanMati

Benda Lain

Tahun 2014 4 3 10 0

Tahun 2015 8 1 2 0

43

10

0

8

12

0

KA

LI

Page 81: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 73

Grafik 39. Frekuensi Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar BBKP Soekarno Hatta 2015

C. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

1. Kegiatan Laboratorium OPTK

Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta merupakan sarana

kegiatan pengujian berupa deteksi, identifikasi dan diagnostik dimana hasil

pelaksanaan pengujian tersebut merupakan tahapan penting dalam mendukung

keputusan setiap pemasukan dan pengeluaran lalu lintas komoditas tumbuhan yang

melalui Bandara Soekarno Hatta.

Pengujian adalah penentuan satu atau lebih karakteristik dari suatu obyek

penilaian menurut prosedur. Prosedur sendiri adalah cara tertentu untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau proses. Pengujian biasanya berlaku untuk

bahan, produk atau proses menurut prosedur. Kegiatan pelayanan pengujian dan

laboratorium secara umum adalah untuk memenuhi standarisasi, dimana segala

jenis bahan, produk, dan proses adalah sesuai dengan standar tertentu yang

ditetapkan untuk menjaga kualitas dan keberterimaan suatu produk/jasa di

masyarakat/konsumen.

0

10.000

20.000

Benih HasilTanaman

Hidup

HasilTanaman

Mati

BendaLain

Tahun 2014 1.998 13.134 8.954 0

Tahun 2015 2.401 17.093 9.361 0

1.998

13.134

8.954

02.401

17.093

9.361

0

KA

LI

Grafik 5. Frekuensi Kegiatan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar

Page 82: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 74

Dalam melaksanakan pengujian, Laboratorium BBKP Soekarno-Hatta selalu

berusaha memberikan jaminan akurasi hasil uji, salah satu cara yang ditempuh

adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium SNI ISO/IEC

17025:2008.

Beberapa kegiatan harus dilaksanakan oleh laboratorium guna memenuhi

standar yang telah ditetapkan sesuai SMM Laboratorium 17025:2008.

Adapun kegiatan – kegiatan dimaksud dan telah dilaksanakan oleh

Laboratorium Karantina Tumbuhan adalah sebagai berikut:

a. Verifikasi metode dan validasi personel.

Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang

obyektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

Verifikasi metode dilakukan untuk memastikan bahwa metode pengujian

dimaksud merupakan metode uji yang efektif digunakan dalam pengujian

sedangkan validasi personel diperlukan untuk memastikan serta memelihara

kompetensi personel dalam melakukan pengujian.

Tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

Tahap persiapan dan penyusunan Tim pelaksana kegiatan.

Tahap persiapan antara lain meliputi : penyediaan sampel uji validasi yang

seragam, penyediaan bahan uji validasi sesuai dengan metoda uji yang akan

divalidasi .

Tahap pelaksanaan validasi: dilaksanakan pada masing-masing laboratorium

pelaksana validasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Tahap pengolahan data hasil validasi: data hasil validasi metoda yang

diperoleh dari masing-masing laboratorium pelaksana, diolah dan dianalisis

oleh pengelola validasi kemudian di bahas dalam rapat internal untuk

menyimpulkan hasil validasi laboratorium Karantina Tumbuhan.

Tahap pelaporan : tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan validasi.

Validasi/ verifikasi metode dilaksanakan oleh personel laboratorium

Karantina Tumbuhan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Verifikasi metode PCR dan validasi personel untuk deteksi Pss dan Cmm

Page 83: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 75

Verifikasi metode Baerman Funnel dan validasi personel untuk deteksi dan

identifikasi nematoda Aphelenchoides besseyi

Validasi personel menggunakan Uji ELISA terhadap Pss menggunakan teknik

Indirect ELISA dan uji ELISA terhadap Cmm menggunakan teknik Direct

ELISA

b. Uji Banding

Uji banding merupakan rangkaian kegiatan untuk membandingkan hasil uji

suatu sampel laboratorium yang satu dengan laboratorium sejenis lainnya

dengan metode pengujian yang sama, setara, atau dengan metode yang lebih

canggih, dalam rangka mendeteksi dan mengidentifikasi OPT/OPTK.

Kegiatan ini dimaksudkan agar kompetensi personel laboratorium akan

tetap terpelihara sehingga dapat melakukan pengujian dengan akurasi hasil yang

dapat dipertanggungjawabkan

Kegiatan ini meliputi unjuk kerja terhadap pengujian OPTK Pss, Cmm

dengan menggunakan metode Elisa test dan PCR serta deteksi dan identifikasi

Aphelenchoides besseyi dengan metode Baerman Funnel.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

Tahap persiapan antara lain meliputi : penyediaan sampel uji banding yang

seragam, penyediaan bahan uji banding, dan uji homogenitas.

Tahap pengiriman sampel dan bahan uji banding ke masing-masing

laboratorium pelaksana.

Tahap pelaksanaan uji banding : dilaksanakan pada masing-masing

laboratorium pelaksana uji banding secara serentak sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan oleh laboratorium BBKP Soekarno Hatta sebagai

penyelenggara uji banding.

Tahap pengolahan data dan pelaporan hasil uji banding : data hasil uji

banding yang diperoleh dari masing-masing laboratorium pelaksana, diolah

dan dianalisis oleh pengelola uji banding kemudian di bahas dalam rapat

internal untuk menyimpulkan hasil uji banding laboratorium

Page 84: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 76

Kegitan uji banding laboratorium karantina Tumbuhan ( sebagai

penyelenggara) dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 dan diikuti oleh 7 (tujuh)

laboratorium sebagai peserta. Hasil uji banding dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 13. Hasil Uji Banding Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno

Hatta 2015.

Waktu pelaksanaan

(tgl. Bln, tahun)

Parameter

Uji Banding Lab. Peserta

Hasil

Uji Banding Lab Peserta

12-17 Februari 2015

Aphelenchoides besseyi

BBUSKP

Memuaskan

BBKP Tanjung Priok Memuaskan

BBKP Makasar Memuaskan

BBKP Surabaya Memuaskan

BKP Denpasar Memuaskan

BKP Palembang Memuaskan

12-17 Februari 2015

Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis

BBUSKP Memuaskan

BBKP Tanjung Priok Memuaskan

BBKP Makasar Memuaskan

BBKP Surabaya Memuaskan

BKP Palembang Memuaskan

BKP Denpasar Memuaskan

BBKP Medan

12-17 Februari 2015

Pseudomonas syringae pv.syringae

BBUSKP Memuaskan

BBKP Tanjung Priok Memuaskan

BBKP Makasar Memuaskan

BBKP Surabaya Memuaskan

Page 85: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 77

BKP Palembang Memuaskan

BKP Denpasar Memuaskan

BBKP Medan

Dari hasil kegiatan uji banding dapat disimpulkan bahwa unjuk kerja serta

kompetensi personel laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta

masih terpelihara dengan baik.

Selain sebagai penyelenggara, laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP

Soekarno Hatta juga berpartisipasi sebagai peserta uji banding yang

diselenggarakan oleh laboratorium lain seperti tertera pada Tabel 3.

Tabel 14. Partisipasi Laboratorium Karantina Tumbuhan sebagai Peserta Uji Banding yang Diselenggarakan Laboratorium Lain.

NO

.

PENYELEN

GGARA RUANG

LINGK

UP

METODE

PENGUJIA

N

WAKTU

PELAKSA

NAAN

ANALIS PENYE

LIA UJI

BANDING

1

BKP Kelas II

Pangkalpinan

g

Triboliu

m

castaneu

m

Direct

inspection

09-10

Pebruari

2015

S. Mona

Astrid S.,

S.Si

Ratih K,

SP. M.Si

2 BKP Kelas I

Jambi

Helminth

osporiu

m solani

Direct

inspection

15-22 April

2015

Mila seri

Rezeki, SP

Juwarti,

SP

Araeceru

s

fascicula

tus

Direct

inspection

25-26 Nov

2015 Dewi

Susanti, SP

Ratih K,

SP. M.Si

3

BBKP

Tanjung

priok

Lalat buah Direct

inspection

25-27 Mei

2015

Ratih K,

SP. M.Si

Iman

Suryaman,

SP, M.Si

Helmintos

porium

solani

Direct

inspection

25-27 Mei

2015 Juwarti, SP

Dra.

Endang

Winarni

Page 86: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 78

Panonychu

s citri

Direct

inspection

25-27 Mei

2015

Davit

Dariansyah,

SP

Agusman

Jaya, SP,

M.Si

SLRSV TAS ELISA 25-26 Mei

2015 Dewi

Susanti, SP

Sri

Setiyawati,

S.Si, M.Si

Pantoea

stewartii

Coumpound

, ELISA

25-26 Mei

2015

S. Mona

Astrid

Sibarani,

S.Si

Morisa

Purba, SP,

M.Si

4 BBUSKP

Trogode

rma

granariu

m Direct

inspection

27 Agustus

2015

Aprilyani,

SP

Ratih K,

SP. M.Si (uji

profisien

si )

Aphelenc

hoides

besseyi

Direct

inspection

14-17

September

2015

Davit

Dariansyah,

SP

Juwarti,

SP

5 BKP Kelas I

Mataram

Bactroce

ra sp

Direct

inspection

25-27 Mei

2015 Dewi

Susanti, SP

Ratih K,

SP. M.Si

6

BKP Kelas II

Tanjung

pinang

Triboliu

m

castaneu

m

Direct

inspection

05-06 Mei

2015 Dewi

Susanti, SP

Ratih K,

SP. M.Si

7 BKP Kelas I

Denpasar

Araecerus

fasciculatu

s

Direct

inspection

10-11

September

2015

Mila seri

Rezeki, SP

Ratih K,

SP. M.Si

Hypothene

mus

hampei

Sitophilus

oryzae

Tribolium

sp

Rhizophert

a

domonica

Oryzaephil

us sp

Globode Parineal 10-11 Davit Aprilyan

Page 87: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 79

ra

rostochie

nsis

pattern September

2015

Dariansyah,

SP i, SP

8 BBKP

Makassar

Ahasverus

advena

Araecerusf

asciculatus

Direct

inspection

14-16

September

2015

Mila seri

Rezeki, SP

Ratih K,

SP. M.Si

Cryptolest

es

ferrugineu

s

Carpophil

us

dimidiatus

Oryzaephil

us

surriname

nsis

Tribolium

castaneum

Alternaria

alternata

Direct

inspection

14-16

September

2015

Mila seri

Rezeki, SP

Juwarti,

SP Curvularia

lunata

Ephelis

oryzae

9 BKP Kelas I

Palembang TuMV ELISA test

15-16

Oktober

2015

Aprilyani,

SP

Sri

Setiyawati,

S.Si, M.Si

10 BKP Kelas II

Palagkaraya Lethal

Yellowing PCR 20-Nov-15

Sri

Setiyawati,

S.Si, M.Si

Dra.

Endang

Winarni

11 BKP Kelas I

Pontianak

Alfalfa

mosaic

virus

(AMV)

ELISA test

24-25

November

2015

Aprilyani,

SP

Morisa

Purba, SP,

M.Si

Page 88: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 80

c. Kalibrasi alat.

Peralatan laboratorium merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Untuk itu alat perlu dipelihara

dan dikalibrasi sacara teratur.

Kalibrasi dalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara

nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai

yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang

berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti

melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang

baik.

Tahun 2015 alat – alat laboratorium KT telah dikalibrasi dan diutamakan

alat-alat untuk pengujian yang termasuk dalam ruang lingkup akreditasi yaitu alat

untuk pengujian dengan menggunakan metode ELISA test, PCR dan baerman

funnel.

d. Bahan Pengujian Laboratorium.

Selain alat uji, ketersediaan bahan pengujian di laboratorium Karantina

Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta juga merupakan faktor penting dalam

pelaksanaan pengujian.

Pengadaan bahan laboratorium diharapkan dapat menjadi fasilitas dalam

melakukan fungsi laboratorium dalam mendukung kegiatan pemeriksaan fisik

dalam mendeteksi dan mengidentifikasi OPT/OPTK yang terbawa oleh media

pembawa.

2. Kegiatan Laboratorium Keamanan Hayati Nabati

Dewasa ini tuntutan mutu dan keamanan pangan seperti pangan yang

berkualitas, pangan yang sehat untuk dikonsumsi, pangan yang tidak mengandung

cemaran baik cemaran biologi ataupun cemaran kimia merupakan suatu kebutuhan.

Page 89: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 81

Keputusan yang diambil harus berdasarkan bukti ilmiah (Scientific Justification)

yang kuat. Pengujian laboratorium dengan menggunakan peralatan yang mampu

mendeteksi adanya cemaran dalam waktu cepat sangat diperlukan.

Laboratorium Pangan Segar Asal Tumbuhan yang dimiliki oleh Laboratorium

Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta sudah memiliki peralatan untuk deteksi

residu pestisida, logam berat, mikotoksin dan cemaran biologi. Peralatan tersebut

adalah:

a) Atomic Absorption Spectrofotometer (Untuk Pengujian Logam Berat)

b) High Performance Liquid Chromatography (Untuk Pengujian Logam Berat,

Residu Pestisida, dan Formalin)

c) Gas Chromatography (Untuk Pengujian Residu Pestisida)

d) Polymerase chain reaction (PCR) untuk pengujian kandungan E. coli dan

Salmonella spp

Bahan uji yang dimiliki oleh Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP

Soekarno Hatta adalah 50 bahan standar untuk pengujian cemaran seperti yang

tercantum dalam permentan 88 Tahun 2011.

Sumber daya manusia yang mampu menjalankan laboratorium keamanan

pangan segar asal tumbuhan 2 (dua) orang. Saat ini satu orang petugasnya sedang

mengambil program Strata S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kegiatan laboratorium pangan segar asal tumbuhan di Laboratorium PSAT,

Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta pada tahun 2015 tidak ada, karena

tenaga pengujinya sedang pendidikan. Pengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan

yang masuk melalui BBKP Soekarno Hatta pada tahun ini, khususnya yang berasal

dari negara-negara yang belum mendapatkan pengakuan dari Badan Karantina

Pertanian menggunakan laboratorium pihak ketiga yaitu PT. Angler di Surabaya.

Berdasarkan rekapitulasi data pengawasan keamanan pangan segar asal

tumbuhan tahun 2015 yang tertera pada Tabel 4. menunjukkan bahwa PSAT yang

masuk melalui BBKP Soekarno Hatta lebih banyak dari negara-negara yang sudah

mendapatkan pengakuan dari Badan Karantina Pertanian seperti Australia, USA,

Selandia Baru dan Kanada dibandingkan dari negara yang belum mendapatkan

pengakuan.

Page 90: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 82

D. Kegiatan intersepsi OPT/OPTK

Laboratorium Karantina Tumbuhan terdiri dari delapan (8) unit laboratorium

yaitu: laboratorium mikologi, laboratorium entomologi, laboratorium biomolekuler,

laboratorium virologi, laboratorium bakteriologi, laboratorium nematologi,

laboratorium Gulma. Masing – masing laboratorium melayani pengujian untuk

deteksi dan atau identifikasi OPT/OPTK sesuai target pengujian.

Dalam tahun 2015 ini Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno

Hatta menerima 468 permohonan pengujian, jumlah ini meningkat sekitar 30 %

dibanding penerimaan permohonan pengujian pada tahun 2014 sebanyak 320

permohonan pengujian.

Jenis-jenis komoditas yang diuji di laboratorium Karantina Tumbuhan Tahun

2015 adalah: Padi, jagung, kedelai, strawberi, bibit krisan, bibit lilium, benih cabe,

tomat, rasberi, tembakau, terong, tomat, bunga kol, dll.

Pengujian untuk mendeteksi dan atau identifikasi dilakukan dengan

menggunakan metode Blotter test, Washing test, Growing on test untuk identifikasi

Page 91: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 83

target pengujian OPTK golongan cendawan; metode Elisa, metode PCR dan

Diagnostik agar untuk target pengujian OPTK golongan Bakteri; metode Elisa,

metode Growing on test dan metode PCR untuk target pengujian OPTK golongan

Virus; metode Baerman Funnel untuk identifikasi OPTK golongan nematoda;

Identifikasi secara morfologi untuk identifikasi target pengujian OPTK golongan

serangga; dan metode analisa kemurnian untuk pengujian OPTK golongan gulma.

Berdasarkan metode yang digunakan, laboratorium Karantina Tumbuhan

telah menggunakan beberapa metode untuk pengujian. Frekuensi penggunaan

metode uji selama tahun 2015 tersaji pada Tabel 5.

Tabel 16. Frekuensi Penggunaan Metode Uji di Laboratorium Karantina Tumbuhan

BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015.

No. Metode Uji

Frekuensi

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sep Okt Nov Des Jum

1 Baermann funnel 9 17 20 25 60 11 13 117 21 44 13 29 379

2 Blotter test 33 24 18 24 80 38 25 149 25 58 27 31 532

3 Direct inspection 31 51 49 59 139 61 25 69 41 82 61 29 697

4 ELISA test 31 25 20 35 123 27 12 144 18 26 18 16 495

5 PCR 37 20 23 39 131 45 21 188 37 48 25 34 648

6 Washing test 0 1 0 1 3 0 0 0 0 0 4 0 9

Sedangkan dari hasil pengujian, laboratorium Karantina Tumbuhan telah

dapat mendeteksi dan mengidentifikasi adanya target pengujian. Frekuensi Temuan

Jenis OPT/K Di Laboratorium Karantina Tumbuhan dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 92: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 84

Tabel 17. Frekuensi Temuan Jenis OPT/K Di Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno Hatta 2015

No. Jenis OPT/K

Frekuensi Temuan Pada Bulan

Jml

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Aphelenchoide

s besseyi 2 1 1 2 0 1 0 1 3 6 1 5 23

2 Aphelenchoide

s fragariae 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

3

3

Pseudomonas

syringae pv.

syringae

5 1 0 1 1 0 1 2 0 0 0 0 11

4 Burkholderia

glumae 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

3

5

Botrytis cinerea

(anamorph

Botryotinia

fuckeliana)

0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3

6

Clavibacter

michiganensis

subsp.

michiganensis

2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 4

7 Pantoea

stewartii 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

1

8 Pratylenchus

vulnus 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

2

9 Pseudomonas

viridiflava 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1

10

Erwinia

carotovora

subsp.

atroseptica

0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

1

11 PNRSV 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Page 93: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 85

Selama tahun 2015 Laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP Soekarno

Hatta telah menemukan sebanyak 11 Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina dengan jumlah frekuensi temuan sebanyak 53 kali. Frekuensi jenis OPTK

dari yang paling sering ditemukan secara berurut adalah Aphelenchoides besseyi

(23 kali), Pseudomonas syringae pv. syringae(11 kali), Clavibacter michiganensis

subsp. michiganensis (4 kali), Aphelencoides fragariae(3 kali), Burkholderia glumae

(3 kali), Botrytis cinerea (anamorph Botryotinia fuckeliana)(3 kali), Pratylenchus

vulnus (2 kali), Pantoea stewartii (1 kali), Pseudomonas viridivlava (1 kali), Erwinia

carotovora subsp. atroseptica (1 kali), dan virus PNRSV (1 kali).

E. Akreditasi Laboratorium

Laboratorium BBKP Soekarno Hatta, telah menerapkan sistem manajemen

manajemen mutu berdasarkan SNI ISO 17025 tahun 2008, terhitung tanggal 1

Oktober 2010. Selanjutnya pada bulan Oktober 2012 Laboratorium BBKP Soekarno

Hatta telah mendapatkan akreditasi SNI 17025 dari Komite Akreditasi Nasional.

Audit survelen pertama oleh Komite Akreditasi Nasional pada tanggal 26 september

2013 dengan hasil 23 Temuan Katagori 2 dan 9 Temuan katagori 3. Ketidakseuaian

meliputi persyaratan manajemen 12 dan persyaratan teknis 12. Untuk menjaga

status akreditasi dapat dipertahankan telah dilakukan perbaikan pada 12 Nopember

2013, hingga selesai pada April 2014. Selanjutnya survelen KAN pada tanggal

tahun 2014. Tahun 2014 telah dilakukan survelen 28-29 Mei 2015 dengan 10

temuan dan 7 temuan penambahan ruang lingkup laboratorium nematologi BBKP

Soekarno Hatta. Hasil survelen yang telah dilakukan perbaikan dan tindakan

kesesuaian selesai sesuai dengan Surat KAN No. 5854/4.a2/LP/10/15 tanggal 15

Oktober telah menetapan untuk mempertahankan status akreditasi laboratorium

BBKT Soekarno Hatta. Tahun 2016 Laboratorium BBKP Soekarno Hatta akan

menjalani penilaian ulang atau reasesment sesuai dengan masa berlakunya

akreditasi KAN bulan September 2016.

Page 94: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 86

1. Audit Internal

Didalam penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan SNI ISO/IEC

17025 tahun 2008, pelaksanaan audit internal merupakan salah satu kegiatan yang

disyaratkan untuk dilaksanakanpada laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta.

Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, telah

dilakukan survelens oleh KAN pada tanggal 5-8 Mei 2015, dimana dalam temuan 10

bidang yang ditinjau dan 7 bidang dalam Penambahan ruang lingkup. Audit internal

tahun ini merupakan audit untuk menyempurnakan hasil survelen eksternal dengan

harapan akan terpenuhinya pelaksanaan SMM Laboratorium Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta. Perbaikan audit internal dilakukan pada tanggal 17 s/d

28 Oktober 2015 dengan tengat waktu sampai dengan dilakukannya reiveu kaji

ulang manajemen. Audit internal berdasarkan surat perintah Kepala Balai Besar

Karantina Pertanian Soekarno Hatta nomor 2672/KP.340/L.8.A/10/2015 tanggal 13

Oktober 2015.

Maksud Audit Internal Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta adalah memeriksa pemenuhan sistem manajemen mutu yang

diterapkan terhadap SNI ISO 17025-2008 atau kriteria yang relevan; dengan

sasaran adalah, memeriksa kesesuaian penerapan semua kebijakan dan prosedur

yang terdokumentasi pada seluruh tingkatan kerja. Memenuhi persyaratan standar

mutu dan merupakan alat manajemen untuk melakukan perbaikan; Memonitor

pencapaian sasaran mutu terhadap sasaran mutu yang telah direncanakan;

Monitoring pemeliharaan dan efektifitas sisitem mutu yang telah diterapkan;

Mengumpulkan, memecahkan kendala pelaksanaan prosedur dalam rangka

perbaikan sistim mutu. Selain itu audit internal sebagai mata dan telinga manajemen

yang membutuhkan kepastian bahwa kebijakan yang telah diterapkan tidak akan

dilaksanakan secara menyimpang, serta merupakan monitoring dari struktur

manajemen organisasi yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen SMM

dalam panduan mutu yang telah ditetapkan.

Page 95: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 87

2. Kaji Ulang Manajemen SNI ISO/IEC 17025 tahun 2008

Audit survelen 2015 telah dilaksanakan oleh KAN pada tanggal 28-29 Mei

2015 oleh asessor Drh. Tati Aryanti MP, Ir. Dewi Taliroso, MM, MSi.; juga telah

memperbaiki sistim mutu laboratorium sebagai hasil dari perbaikan yang merupakan

tindak lanjut survelen, demikian pula penambahan ruang lingkup laboratorium

nematology karantina tumbuhan yang masih terus dalam perbaikan berikut dokumen

mutu, teknis dan formulir yang berkaitan dengan ruang lingkup.

Kaji Ulang manajemen merupakan rapat evaluasi tahunan, yang dipimpin oleh

Manajer Puncak. Dalam Standar ISO/SNI 17025:2008 point 4.15 tentang kaji ulang

manajemen adalah untuk memastikan kesinambungan kecocokan kebijakan

prosedur, laporan staf manajerial dan penyelia, analis, hasil audit internal dan

eksternal, hasil uji banding dan profisiensi, perubahan volume dan jenis pekerjaan,

feed back customers, pengaduan, rekomendasi peningkatan, QC laboratory,

sumberdaya dan pelatihan.

Rapat Kaji Ulang Manajemen Sistim Manajemen Mutu Laboratorium BBKP

Soekarno Hatta dilaksanakan di Hotel Batiqa Cirebon Jawa Barat pada tanggal 23-

25 Nopember 2015 yang menetapkan perihal perbaikan dalam rangka meningkatkan

sistim manajemen mutu di BBKP Soekarno Hatta, adalah sbb:

1) Penyiapan peningkatan pemahaman SMM oleh Pegawai baru Calon PNS dan

Pegawai/ Pejabat Baru karena mutasi pegawai, serta penetapan keputusan

Kepala BBKP Soekarno Hatta tentang Personil Lab dan Manajemen SMM

berkaitan dengan Mutasi Pegawai Badan Karantina Pertanian Tahun 2015.

2) Pengadaan Barang dan Bahan

Pengadaan barang dan bahan laboratorium harus tepat pada waktunya, dan

pada saat bahan telah datang harus segera di identifikasi untuk mengurangi

risiko kerusakan dan ketepatan penyimpanan. Demikian pula dalam perbaikan

alat dan kalibrasi alat laboratorium yang tepat waktu dan up date dan copy

dokumen kalibrasi tersedia di dalam ruangan dimana peralatan lab berada.

Page 96: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 88

3) Metoda Uji

Metoda uji yang digunakan harus sesuai dengan standar metode uji baku,

apabila menggunakan metode yang tidak baku maka metode tersebut di validasi

terlebih dahulu, tetapi apabila menggunakan metoda baku dilakukan verifikasi.

4) Pelayanan Publik

Mengacu pada standar pelayanan publik bahwa kegiatan/palayanan laboratorium

merupakan bagian dari pelayanan publik, namun demikian Komite Akreditasi

Nasional masih menghendaki sistim mutu yang terpisah antara pelayanan publik

dengan SMM Laboratorium. Untuk meningkatkan kualitas layanan segala bentuk

pengaduan publik harus dikumpulkan, rekaman pengaduan lalu dianalisis dan

dilakukan tindakan perbaikan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

5) Personel (sumber daya manusia)

Agar para SDM yang ada di BBKP Soekrno Hatta mengerti dan kompeten maka

dilakukan sosialisi minimal 1 kali dalam 6 bulan secara rutin.

6) Uji Banding

Minimal dilakukan 1 tahun sekali dan metoda uji harus sesuai

standar/kompetensi/kalibrasi alat, personel dan bahan sudah disiapkan dengak

baik. Dalam penambahan ruang lingkup tetap dapat langsung dilakukan

dilakukan walaupun verifikasi belum maksimal, namun harus

mencantumkan/melampirkan bukti dari lembaga yang telah melakukan verifikasi

seperti BBUSKP.

7) Penambahan Ruang Lingkup

Rencana penambahan ruang lingkup Laboratorium Karantina Tumbuhan Adalah

pada laboratorium Nematologi dengan deteksi taksonomi morfologi pada

Aphelechoides besseyi

Saat ini dalam taraf penilaian oleh KAN dan dalam proses perbaikan pada 7

temuan perbaikan yang sudah dilakukan dan sedang menunggu hasil dari verifikasi

PRL KAN. Disamping itu kendala lain adanya mutasi pada tenaga kompeten lab.

Page 97: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 89

nematology karantina tumbuhan adalah mutasi ke SKP Cilegon dan tugas belajar

S2.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penambahan ruang lingkup

Dilakukan Validasi atau bukti Validitas (BBUSKP)

Bukti Verifikasi

Kalibrasi Alat

Instruksi Kerja

Instruksi alat

3. Pemutahiran Dokumen

Pemutahiran dokumen tahun 2015 Laboratorium BBKP Soekarno Hatta

dilakukan dalam kaji ulang manajemen dan evaluasi dari hasil audit internal dan

audit external yang mengakibatkan perubahan dalam penulisan SMM baik Level 1

Panduan Mutu, Level 2 Dokumen Prosedur, Level 3 Instruksi Kerja Dan Level 4

Formulir seperti tercantum dalam daftar berikut dibawah ini:

1. PM 2.0 Istilah dan Defenisi

2. PM 4.1 Organisasi

3. PM 4.2 Sistim Manajemen

4. PM 5.5 Peralatan

5. PM 4.11 Tindakan Perbaikan

6. PM 4.15 Kaji Ulang Manajemen

7. DP 4.6-1 Permohonan Pengadaan Jasa dan Perbekalan

8. DP 4.8-1 Penyelesaian Pengaduan

9. DP 5.8-1 Penanganan Sampel

10. DP 4.11-1 Tindakan Perbaikan

11. DP 4.15-1 Kaji Ulang Manajemen

12. DP 5.2-1 Personal

13. DP 5.3-1 Kondisi Akomodasi Dan Lingkungan

14. DP 4.5-1 Metoda Pengujian dan Validasi Metoda

15. DP 5.5-2 Peralatan

Page 98: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 90

16. DP 5.5-3 Menjamin Peralatan yang rusak ditangani dengan benar

17. DP 5.7-1 Penerimaan Sampel

18. DP 5.9 Jaminan Mutu Hasil Pengujian

19. IKA 01H Pemeliharaan Waterbath

20. IKA 03H Pemeliharaan Mikroplate Shaker

21. IKA 04H Pemeliharaan Laminar Air Flow

22. IKA 05H Pemeliharaan Mikropipet

23. IKA 06H Pemeliharaan Pharmaceutical Refrigerator

24. IKA 07H Pemeliharaan Sentrifuse

25. IKA 09H Pemeliharaan Inkubator

26. IKA 01T Hot Plate Stirer

27. IKA 02T Timbangan Digital

28. IKA 03T Inkubator

29. IKA 04T Gelas Ukur

30. IKA 05T Biomedical Freezer

31. IKA 06T Shaker

32. IKA 07T Reader

33. IKA 08T Pipet Mikro

34. IKA 09T Sentrifuse

35. IKA 010T Sentrifuse Thermo

36. IKA 011T Autoclave

37. IKA 012T Autoclave otomatis

38. IKA 013T Pharmaceutical Refrigerator

39. IKK 02 Pengelolaan Bahan Pengujian dan Acuan

40. IKK 02A/DP 4.11 Investigasi Ketidaksesuaian Hasil

41. IKK 06/DP 5.3-1 Tata Tertib Laboratorium

42. IKK 08/DP 5.8-1 Persyaratan Sampel Uji Laboratorium

43. IKK 09/DP 5.8-1 Penanganan Sampel

44. IKK 10/DP 6.7-1 Tata Cara Mencuci Tangan

45. IKK 11/DP 5.3-1 Monitoring Laminar Air Flow

46. IKK 13/DP 5.2-1 Pengendalian Personel Laboratorium

47. IKK 14/DP 5.2-1 Pengendalian Mutu Personel Laboratorium

Page 99: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 91

48. IKK 11H/DP 5.3-1 Monitorium Laminar Air Flow

49. IKK 14 Uji Banding

50. IKMH 01 Validasi Metoda

51. IKM 05T Deteksi Bakteri Pss Menggunakan Metode ELISA

52. IKM 05T Deteksi Bakteri Cmm Menggunakan Metode ELISA

53. FT 16/DP 5.5-2 Kartu Kendali Alat

54. FT 18/DP 5.5-3 Formulir Identifikasi Alat Rusak, Berbeban Lebih dan Salah

Penggunaan

55. FT 19/DP 5.5-3 Formulir Usulan Perbaikan Alat

56. FT 22/DP 5.9-1 Formulir Identifikasi Alat Uji

57. FT 28/DP 5.4-3 Formulir Laporan Hasil Pengujian Laboratorium KT

58. FT 36/DP 5.5-2 Formulir Laporan Hasil Sterilisasi Autoclave

59. FA 08/DP 4.8-3 Pengaduan

60. FA 08/DP 4.8-1 Penyelesaian Pengaduan

61. FA 08/DP 4.8-3 Kop surat laboratorium

62. FM 09/DP 4.9-1 Formulir Pengendalian Pengujian yang tidak sesuai dan

Tindakan Perbaikan yang dilakukan

63. FM 10/DP4.11-1 Formulir Identifikasi Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan

64. FM 14/DP 5.2-1 Formulir Program Pendidikan dan Pelatihan

4. Peningkatan Kompetensi Personel

Peningkatan kompetensi personel laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP

Soekarno Hatta dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

personel, sehingga laboratorium dapat meningkatkan kualitas hasil pengujian

laboratorium karantina tumbuhan dan dapat memberikan jaminan mutu hasil

pengujian yang semakin baik.

Peningkatan kompetensi personel laboratorium Karantina Tumbuhan BBKP

Soekarno Hatta dilakukan dengan melakukan Pelatihan/Magang/Inhouse training.

Dalam usaha jaminan mutu hasil pengujian, Tahun 2015 laboratorium KT

melaksanakan peningkatan kompetensi personel dengan cara Pelatihan/ magang

yang dilaksanakan di lingkup Badan Karantina Pertanian atau institusi lain.

Page 100: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 92

5. Kegiatan Studi Banding

Kegiatan study banding dilaksanakan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan personel laboratorium dengan cara menggali informasi dan tatacara

pengelolaan serta penerapan SMM laboratorium secara konsisten sehingga

pelaksanaan kegiatan di laboratorium dapat berjalan dengan lebih baik.

Study banding telah dilaksanakan dengan laboratorium tujuan adalah

sebagai berikut:

Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar

Laboratorium Balai Pengujian Mutu Benih, Surabaya

Laboratorium Balai Pengujian Mutu Benih, Solo.

Laboratorium PT. Angler Biochem Laboratory, Surabaya

Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.

1.2. Perlakuan Karantina Tumbuhan

Fasilitas perlakuan yang dimiliki BBKP Soekarno Hatta selain UV, Green

house, dan perlakuan spraying atau perendaman air panas, bertambah dengan

adanya peralatan oven kapasitas besar untuk melaksanakan perlakuan udara

panas. Pemanasan dengan oven dilakukan salah satunya adalah untuk devitalisasi

media pembawa. Perlakuan pemanasan dilakukan 1 kali tahun 2015 yaitu

komoditas jagung. Kegiatan perlakuan pada tahun 2015 yang dilakukan oleh

BBKP Soekarno Hatta berupa perlakuan penyinaran ultra violet umumnya media

pembawa yang berasal dari Amerika Selatan, yaitu Brazil, Ekuador, Kostarika, Chile,

Argentina dan Columbia. Komoditas yang di lakukan penyinaran dengan Ultra Violet

berupa bunga potong, tembakau, buah naga, delima sebanyak total 433 kali dengan

rincian, Buah Naga 23 kali, Delima 7 kali, Bunga Gypsophilla sejumlah 24 kali,

Mawar merah frekwensi 150 kali sejumlah Batang dan Bunga potong lainnya 84

kali, tembakau 70 kali. Total Perlakuan UV tahun 2014 sejumlah 387 kali; tahun

2013 sejumlah 473 kali, dan perlakuan UV tahun 2012 sejumlah 332 kali, tahuni ini

2015 sebanyak 433 kali terjadi peningkatan 25 persen dari tahun lalu. Perlakukan

lainnya yaitu dipping atau pelapisan dengan fungisida, untuk domestik keluar

tahun 2015 sebanyak 38 kali umumnya adalah bibit tanaman buah dan 2 kali impor

Page 101: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 93

dengan komoditas padi dan strawberry karena ditemukan Aphelenchoides besseyi,

A. fragarie dilakukan dengan perlakuan air panas.

Perlakuan fumigasi oleh Fumigator PT Era Resik Hunian yang di bawah

pengawasan karantina tumbuhan tahun 2015 sejumlah 8 kali fumigasi dengan

volume 350 koli komoditas Mahoni ekpor ke Hongkong, Genetri dan Kenari.

Page 102: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 94

Tabel 18. Tindakan Perlakuan Kegiatan Impor Di BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

No Media

Pembawa Frekuensi Alasan Metode Negara

1 BAHAN BAKU

LAIN 1 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet BRASIL

2 BIBIT

AGLAONEMA 1 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet KOSTARIKA

3 BUAH NAGA 29 Pencegahan SALB Penyinaran

Ultraviolet

EKUADOR,

KOLOMBIA

4 BUAH-

BUAHAN 2 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

5 BUNGA

GYPSOPHILLA 1 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

6 BUNGA

MAWAR 151 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

7

BUNGA

MAWAR, BIBIT

GYPSOPHILA

20 Pencegahan SALB Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

8

BUNGA

MAWAR,

BUNGA

GYPSOPHILLA

3 Pencegahan SALB Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

9

BUNGA

POTONG

SEGAR

83 Pencegahan SALB Penyinaran

Ultraviolet EKUADOR

10 DELIMA 7 Pencegahan SALB Penyinaran

Ultraviolet

MEXICO,

PERU

11 DRAGON 23 Pencegahan SALB Penyinaran EKUADOR,

Page 103: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 95

Tabel. 19 Tindakan Perlakuan Kegiatan Ekspor Di BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

No

Media

Pembawa Frekuensi Alasan Metode Negara

1 JERUK

PURUT 1

Persyaratan

negara tujuan

Dipping, Sodium

Orthophenyl Phenate,

100 g/L air

BELANDA

Sumber : Data Operasional BBKP Soekarno-Hatta, 2015

FRUIT Ultraviolet KOLOMBIA

12 TEMBAKAU

DAUN 41 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet

BRASIL,

MEXICO

13 TEMBAKAU

KERING 30 Pencegahan SALB

Penyinaran

Ultraviolet

BRASIL,

MEXICO

14 BENIH PADI 1

Ditemukan

nematoda

Aphelenchoides

besseyi

HOT WATER

TREATMENT, 57

DERAJAT CELCIUS

PHILIPHINA

15 BIBIT

STRAWBERRY 1

DITEMUKAN OPTK

A1 GOLONGAN 2 :

Aphelenchoides

fragraria

DIPPING,

CARBOSULFAN

0.5%, 10 MENIT

BELANDA

16 JAGUNG 1

Dilakukan

Devitalisasi dengan

metode Pemanasan

Pemanasan (OVEN), AFRIKA

SELATAN

Page 104: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 96

Tabel 20. Tindakan Perlakuan Kegiatan Antar Area Di BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015

No Media

Pembawa Frekuensi

Alasan Metode

Keterangan

1 Bibit Belimbing 1 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

2 Bibit Durian 3 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

3 Bibit Jambu Air 2 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

4 Bibit Mangga 27 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

5 Bibit Rambutan 2 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

6 Cengkeh 1 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

7 Jambu Bol 1 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

8 Srikaya 1 BERASAL DARI DAERAH

ENDEMIK OPT/OPTK DIPPING

Marshal

0,2%/L

Sumber : Data Operasional BBKP Soekarno-Hatta, 2015

4.2. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta merupakan salah satu unit

pelaksana teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian sesuai Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian yang menelenggarakan salah satu fungsi

pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.

Page 105: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 97

Tujuan dilaksanakannya pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina Tahun 2015 adalah:

Mendeteksi OPT/OPTK pada tanaman pangan yaitu padi, jagung dan kedelai

serta tanaman unggulan daerah dan jenis-jenis OPTK yang kemungkinan

terbawa melalui benih/produk non benih impor

Melakukan verifikasi ulang terhadap temuan OPTK A1 dan/atau OPTK A2 yang

pernah ditemukan di wilayah pemantauan masing-masing UPT sekaligus

memantau keberadaan OPTK yang telah ditemukan oleh UPT/ instansi lain.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi bahan masukan dan informasi bagi

Badan Karantina Pertanian (Barantan) Khususnya adalah pemantauan dalam

rangka upaya khusus swasembada tanaman pangan Padi, Jagung dan Kedele.

Tujuan identifikasi di Laboratorium : untuk menindaklanjuti hasil temuan pada

sampel yang diambil di lapangan dan gudang-gudang oleh Tim Pemantauan

hingga diketahui spesies dari OPT/OPTK yang menyerang.

Sasaran OPTK yang harus dipantau terdiri dari OPTK A1 dan A2 menurut

Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 28/ Kpts/HK.060/ 1/2009,

khususnya pada tanaman yang menjadi komoditas unggulan setempat seperti

Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura dan jika ada tanaman perkebunan.

a. Kegiatan surveilens daerah sebar OPT/OPTK bertujuan untuk mendeteksi

keberadaan OPTK yang benihnya dimasukkan dari Negara-negara yang memiliki

resiko bagi introduksi OPTK;

b. Memverifikasi temuan bakteri Pantoea stewartii subsp. stewartii, Clavibacter

michiganensis subsp.michiganensis,Pseudomonas syringae pv. lacchryman, dan

Erwinia carotovora subsp. atrosepticadi wilayah surveylen BBKP Soekarno Hatta;

c. Memantau keberadaan Trogoderma granarium di gudang-gudang penyimpanan,

Pasar Modern dan Pasar Tradisionaldi wilayahsurveilens BBKP Soekarno Hatta;

d. Memantau Nematoda Hirscmaniella oryzae pada Tanaman Padi; dan

e. Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi bahan masukan dan informasi bagi

Badan Karantina Pertanian (Barantan) dalam menentukan kebijakan

perkembangan perkarantinaan di wilayan RI.

Page 106: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 98

Waktu pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar OPT/K dilaksanakan

sebanyak 2 kali yakni pada Musim Pertaman bulan Mei 2015 dan Musim Kedua

pada bulan Agustus 2015.

Tempat pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar OPT/K dilakukan di

Propinsi Banten pada Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten

Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Pelaksana pemantauan OPTK adalah Pejabat Fungsional POPT BBKP

Soekarno Hatta yang terbagi dalam dua kelompok pertama musim penghujan dan

musim kedua kemarau.

Kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK Tahun 2015 diselenggarakan oleh

Tim Pelaksana yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta Nomor :41/Kpts/KT.110/L.8.A/02/15 Tanggal 09 Februari

2015.

Dari kegiatan Pemantauan BBKP Soekarno Hatta Tahun 2015 di dapat

kesimpulan sebagai berikut

a. Kesimpulan terkait metode yang dipergunakan

1. Berdasar analisa deskriptip di atas dapat disimpulkan bahwa target

pengujian bakteri CMM positif dengan metode PCR terjadi pada komoditi

tomat dan cabe dengan lokasi Majasari desa Sukaratu dan kecamatan

Cimanuk desa Rocek

2. Target bakteri PSS positif dengan metode PCR terjadi pada komoditi padi

dan terjadi pada lokasi Kecamatan Majasari desa Sukaratu.

3. Dengan metode PCR juga menghasilkan positif terjadi bakteri P.viridiflava

dengan komoditi cabe di Kecamatan Labuhan desa Caringin.

4. Dengan metode PCR pula menunjukan hasil positif terjadi juga pada

bakteri Pantoea stewartii pada komoditi daun jagung (jagung) di

Kecamatan Labuhan desa Caringin.

Page 107: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 99

b. Kesimpulan terkait dengan temuan lain

1. Temuan untuk Nematoda : Eucephalobus striatus, Eucephalobus oxyuroides,

Hirschmanniella oryzae, Caenohabditis elegans, Heterodera avenae, Plectoid

sp, Mononchus truncates, Mesodorylaimus pseudobastiani, Rhabditis sp

2. Temuan untuk Cendawan : Phoma sp., Nigrospora oryzae, Fusarium solani,

3. Fusarium semitectum, Colletotricum truncantum, Curvularia lunata,

Cladosporium oxysporum, Acremonium macroclavatum, Drecshlera maydis,,

Geotrichum candidum, Curvularia affinis, Glomerella cingulate, Cercospora

apii, Penicillium sp, Streptomyces sp, Acremonium macroclavatum,

Cladosporium herbarum, Cercospora apii, Nigrospora sp, Alternaria alternate,

Drecshlera sp

4. Temuan untuk Lalat Buah : Bactrocera umbrosa

Adapun kesimpulan dari hasil pemantauan daerah sebar OPT/K di Kabupaten

Tangerang :

1. Tanaman pisang di Desa Palasari Kecamatan Legok terdeteksi penyakit

bunchi top yang disebabkan BBTV dengan metode Serologi.

2. Tanaman Padi di Desa Palasari (Kec. Legok), tanaman jagung di Desa

Sindang Sono (Kec. Sindang Jaya) terdeteksi positif bakteri Pseudomonas

syringae pv. syringae dengan metode Serologi, namun terdeteksi negatif

dengan metode PCR.

3. Tanaman Jagung di Kp. Kadu, Desa Kadu (Kec. Curug)

terdeteksi positif Pseudomonas syringae pv. syringae dengan metode PCR.

4. Tanaman Tomat di BPPT (Kec. Curug) dan tanaman cabe di Desa Sindang

Sono (Kec. Sindang Jaya) terdeteksi Positif bakteri Clavibacter

michiganensis sub.sp. michiganensis (CMM) dengan metode Serologi, namun

terdeteksi negatif dengan metode PCR.

Page 108: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 100

4.3. Kegiatan Operasonal Lainnya

A. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan

Tindakan karantina tumbuhan tahun 2015 dilakukan terhadap pemasukan

dilakukan penahanan dengan bergagai jenis media pembawa yang berasal dari

kantor pos, terminal penumpang yang umumnya tidak melengkapi persyaratan

administrasi karantina dari negara atau bandara asal dan ditemukannya OPTK tahun

ini telah dilakukan 111 kali pemusnahan sejumlah182 koli, 5.327,4 kg dan 1.469

batang. Rincian pemusnahan yang disebabkan tidak bebas OPTK adalah Tomat dari

India OPTK Cmm 30 koli 306 kg; Padi Phillipines OPTK Bg 1koli 1.5 kg; Canola

Australia OPTK Pss 16 koli 400 Kg; pemusnahan yang dilakukan ditemukannya

OPTK sebanyak 3 kali setelah hasil uji laboratorium karantina tumbuhan

mengidentifikasi temuan positif OPTK yaitu:

e. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis

f. Pseudomonas syringae pv. syringae

g. Bulkhoderia glumae sebanyak 3 kali pemusnahan

Dalam pelaksanaan tindakan karantina berupa penahanan, terhadap barang

bawaan penumpang di Terminal II Bandara Soekarno Hatta tahun 2015 dilakukan

penahanan sebanyak 60 kali penahanan barang penumpang yang umumnya

dilanjutkan dengan pemusnahan karena barang bawaan penumpang tersebut tidak

diurus lagi sehingga busuk dan rusak.

B. Surveilans PSAT

Surveilans adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai tingkat

kepatuhan Negara asal yang telah diakui sistem keamanan PSATnya oleh

Pemerintah Republik Indonesia melalui pengujian kandungan cemaran kimia,

cemaran biologi dan bahan kimia yang dilarang.

Kegiatan surveilans dilaksanakan secara berkala terhadap pemasukan

pangan segar asal tumbuhan dari Negara – Negara yang telah sistem keamanan

PSATnya oleh pemerintah Republik Indonesia yaitu Australia, Amerika Serikat, New

Zealand dan Kanada.

Page 109: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 101

Surveilans dimaksudkan untuk mengetahui kepatuhan negara atau tempat

produksi yang telah diakui sistem keamanan pangan dan/atau negara yang memiliki

perjanjian ekivalensi terhadap pemenuhan persyaratan keamanan pangan

Indonesia.

Tujuan dilakukannya surveilans adalah untuk mengetahui pemasukan PSAT

yang berasal dari negara-negara tersebut tidak mengandung cemaran kimia dan

cemaran biologi melebihi batas maksimum yang ditetapkan serta tidak mengandung

bahan kimia yang dilarang sehingga aman dikonsumsi masyarakat.

Pelaksanan surveilen telah dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampai

dengan bulan November 2015 terhadap jenis – jenis PSAT sesuai Permentan

Nomor 88/Permentan/PP.340/12/2011 yaitu nektarin, selada daun, plum, blubery

yang berasal dari Australia dan USA (Lihat Tabel 4).

Tempat pelaksanaan pengambilan sampel uji dikenakan terhadap PSAT yang

dilalulintaskan melalui pintu pemasukan BBKP Soetta untuk selanjutnya dikirim ke

laboratorium penguji PSAT yang ditunjuk atau yang terakreditasi.

Hasil pengujian laboratorium PSAT yang terakreditasi menunjukkan bahwa

pada jenis PSAT tidak ditemukan cemaran kimia dan cemaran biologi melebihi batas

maksimum yang ditetapkan serta tidak mengandung bahan kimia yang dilarang.

4.4 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam penyelenggaraan

perkarantinaan tumbuhan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta adalah

sebagai berikut:

1. Buah manggis asal Indonesia belum bisa ekspor ke Negara China karena

persyaratan negara tujuan yang sulit dipenuhi yaitu:

a. Persyaratan Umum

1. Buah harus bebas dari OPT karantina China antara lain : Jenis Serangga

(Planococcus sp., Dysmicoccus sp., Pseudococcus sp.,Exallomochulus

Page 110: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 102

sp.). Jenis Cendawan (Colletottrichum sp., Geotrichum sp., tanah

dan/atau bagian/ sisa tanaman lainnya.

2. Buah harus bebas dari zat beracun dan bahan berbahaya yang melebihi

standar kesehatan dan peraturan keselamatan (Cadmium 0,05 mg/kg).

3. Kemasan buah harus mencantumkan nama buah, tempat asal, nama

atau kode pabrik atau rumah dalam bahasa China atau bahasa Inggris.

b. Persyaratan Khusus

1. Buah Manggis harus bebas dari OPT karantina China, baik OPT yang

berada di bagian bawah calyx, permukaan buah, maupun pada rongga di

kedua ujungnya.

2. Pembersihan OPT lainnya jenis laba laba, kutu putih, dan semut harus

dilakukan terhadap setiap buah hingga ke bagian bawah calyx.

3. Sebelum diekspor terhadap buah yang sudah dikemas harus diberi

perlakuan fumigasi dengan (i) Metil Bromida pada dosis 32 g/m3 selama 2

jam pada 2loC atau lebih., atau (ii) Ethyl Format pada dosis 24 – 47 g/m3

selama 2 – 4 jam pada 21oC atau lebih.

Terkait dengan ekspor buah manggis ke Negara China ini Ada indikasi buah

manggis asal Indonesia di ekspor ke China melalui negara Malaysia,

Thailand, Hong Kong dan Vietnam.

Solusi permasalahan tersebut adalah Perlu diplomasi yang lebih intensif di

tingkat Kementerian Pertanian Indonesia dengan Otoritas Karantina China

(AQSIQ).

2. Walaupun sudah disetujui ekspor buah manggis asal Indonesia ke Australia dan

Selandia Baru, namun para eksportir belum percaya diri untuk melakukan

ekspor ke negara tersebut karena adanya persyaratan perlakukan fumigasi (kulit

manggis menjadi keras) sehingga mempengaruhi kualitas buah. Sedangkan

apabila tidak dilakukan fumigasi masih ada kemungkinan masih ditemukan

serangga hidup.

Page 111: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 103

Solusi permasalahan ini adalah Perlu dilakukan diplomasi lebih intensif lagi

dengan kedua negara tersebut (Australia dan Selandia Baru). Kalau

memungkinkan fumigasi dilakukan di negara tujuan.

3. Dalam Permentan No.38 Th. 2014 Tindakan Karantina di Luar Tempat

Pemasukan dan Pengeluaran belum diatur tentang Penetapan/persetujuan

untuk Instansi Pemerintah dan Perguruan Tinggi; dan Persetujuan “Tempat Lain”

diluar wilayah layanan.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah Revisi Permentan tersebut.

4. Terkait dengan implementasi Peraturan Menteri Pertanian No. 04 Th.2015 yang

sudah semakin dekat yaitu pada bulan Februari 2016, masih belum ada data

Laboratorium luar negeri yang teregistrasi Badan Karantina Pertanian yang

diinformasikan ke UPT.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah Barantan harus memberikan

data Laboratorium Negara lain yang teregistrasi ke UPT.

5. Aplikasi e_Plaq belum terkoneksi secara online antara Gedung Utama dengan

Gudang, Kantor Pos, Terminal 1,2,3, Ultimite dan Bandara Halim.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah BBKP Soekarno Hatta harus

melakukan pemasangan jaringan Fiber Optic.

6. Aplikasi e_Plaq masih memiliki kelemahan antara lain:

a. Entry data hasil tangkapan MP tidak dapat dilanjutklan ke DP-1 kecuali oleh

ADMIN.

b. Dalam pengisian data Transit (KT-1) tidak dapat ,dilanjutkan pengisian data

Serah Terima (DP-6). Dan sebaliknya.

Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyampaikan informasi

ke Badan Karantina Pertanian agar melakukan penyempurnaan aplikasi e_Plaq

dengan mengusulkan agar Entry Data dilakukan oleh level Fungsionisor dan

Supervisor.

Page 112: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 104

7. Sistem Informasi Manajemen Laboratorium belum bisa diaplikasikan, karena

tidak bisa terhubung dengan e_Plaq.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengusulkan ke

Badan Karantina Pertanian agar melakukan penyempurnaan terhadap Sistem

Informasi Manajemen Laboratorium tersebut.

8. Daya listrik Laboratorium Karantina Tumbuhan kurang, akibatnya ruangan

panas, sehingga berpengaruh terhadap alat alat dan bahan laboratorium yang

sensitive, serta kurangnya alat stabilizer untuk peralatan-peralatan yang memiliki

tegangan tinggi.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan Penambahan daya

listrik dan Stabilizer berdaya besar (UPS).

Page 113: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 105

BAB V

KEGIATAN PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Kegiatan Pengawasan dan Penindakan merupakan kegiatan Pembinaan

Kesadaran Masyarakat, Kerjasama dan Penindakan Pelanggaran Karantina

Pertanian. Hal ini dilakukan dalam rangka mengawal dan menjalankan amanat

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996

tentang Pangan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina

Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan

dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu Dan

Gizi Pangan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran,

Ada 3 kegiatan strategis bidang Pengawasan dan Penindakan yaitu :

A. KEGIATAN PRE-EMPTIF;

Kegiatan pre-emptif dilakukan untuk mencegah adanya niat melakukan

pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan yang berlaku. Adapun kegiatan pre-emtif

antara lain :

1. Melaksanakan sosialisasi kepada semua pihak yang terkait, baik internal maupun

eksternal tentang pengawasan dan penindakan pelanggaran di bidang karantina

hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati dalam rangka meningkatkan efektifitas pencegahan masuknya HPHK dan

OPTK serta keamanan hayati;

2. Melakukan koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal dengan instansi

terkait dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pre-emptif terhadap

pelanggaran di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan

keamanan hayati;

3. Melakukan kompilasi dan mengelola peraturan perundangundangan yang terkait

dengan pengawasan dan penindakan di bidang karantina hewan, karantina

tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati;

4. Mengadministrasikan kegiatan pre-emptif terhadap pelanggaran di bidang

karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati;

Page 114: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 106

B. KEGIATAN PREVENTIF;

Kegiatan preventif dilakukan untuk menutup/menghalangi adanya kesempatan

untuk melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan yang berlaku. Adapun

kegiatan preventif antara lain :

1. Membangun jejaring kerja (net working) untuk menggali informasi adanya

dugaan pelanggaran di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan

pengawasan keamanan hayati;

2. Melakukan tindakan preventif dalam pengawasan dan penindakan

perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati

terhadap sistem perkarantinaan dan keamanan hayati, media pembawa HPHK,

media pembawa OPTK, PSAT, tindakan karantina, orang, alat angkut, peralatan,

air, atau pembungkus yang diketahui atau diduga membawa HPHK atau OPTK,

media pembawa lain (sampah), baik di tempat pemasukan dan pengeluaran

yang tidak ditetapkan maupun di tempat pemasukan dan pengeluaran yang

ditetapkan termasuk di luar tempat pemasukan dan pengeluaran, meliputi: a)

kegiatan intelijen karantina; b) kegiatan patroli karantina; dan c) kegiatan

monitoring dan evaluasi;

3. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan

tugas dan fungsi preventif terhadap pelanggaran di bidang karantina hewan,

karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati, baik di tempat

pemasukan dan pengeluaran yang tidak ditetapkan maupun di tempat

pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan termasuk di luar tempat

pemasukan dan pengeluaran;

4. Melakukan koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal dengan instansi

terkait dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan preventif terhadap pelanggaran

di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan

hayati;

Page 115: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 107

C. KEGIATAN REPRESIF YUSTISIAL.

Kegiatan represif yustisial dilakukan sebagai upaya penegakan hukum terhadap

tindakan pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan yang berlaku. Adapun kegiatan

preventif antara lain :

1. Melakukan penanganan pelanggaran dan tindak pidana melalui kegiatan

penyidikan oleh PPNS sesuai bidangnya,

2. Melakukan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal dengan instansi

terkait dalam penanganan kasus pelanggaran dan tindak pidana di bidang

karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati;

3. Mengadministrasikan kegiatan represif terhadap pelanggaran di bidang

karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati;

4. Melakukan tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat dan informasi lainnya

mengenai dugaan adanya pelanggaran di bidang karantina hewan, tumbuhan

dan keamanan hayati.

5.1. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan kegiatan Pre-emtif :

1. Sosialisasi Karantina Pertanian/Sarasehan

Sosialisasi ini bertujuan untuk mewujudkan kesadaran dan partisipasi

masyarakat dalam upaya Melindungi Kelestarian Sumber Daya Pertanian

Indonesia (quarantine minded) dan terbentuknya citra karantina sebagai

instansi pelayanan publik yang berperan sebagai, barrier negara dalam

mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit karantina dan perlu

didukung oleh stakeholder , masyarakat umum, dan instansi lainnya. Kegiatan

yang dilakukan salah satunya adalah penyelenggaraan bulan bakti karantina

pertanian.

BBKP Soekarno-Hatta saat ini didukung SDM, infrastruktur, kelembagaan dan

perangkat hukum dalam menjalankan amanah perlindungan dan fasilitasi

perdagangan global produk pertanian sehingga mengantarkan lembaga ini

sebagai supporting institution yang strategis.

Dukungan stakeholder yang terdiri atas masyarakat pemegang kebijakan,

akademisi, pers, penggguna jasa/dunia usaha dan masyarakat umum

Page 116: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 108

disadari sebagai komponen yang sangat penting dalam upaya perlindungan

kekayaan alam hayati Indonesia serta meningkatkan akselerasi ekspor

produk pertanian. Beberapa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan Balai

Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada Tahun Anggaran 2015

adalah

a. Sosialisasi dengan Tema ”Penanganan Komoditas Pertanian Ilegal

melalui Bandara International Soekarno Hatta” yang diselenggarakan

pada tanggal 3 Februari 2015 dengan peserta berjumlah 50 (lima puluh

orang) dari Ekspedisi, Karantina Ikan, BKSDA DKI Jakarta, Pejabat

fungsional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan, serta PPNS dan

Intelejen Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, dengan

Narasumber dari Sub Direktorat I Tindak Pidana Tertentu (Tipidter)

Mabes Polri. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan

kepada peserta bagaimana penanganan kasus apabila menemukan

kasus pelanggaran lalulintas Komoditas pertanian secara ilegal.

b. Kegiatan sosialisasi yang kedua dengan tema ”Pengawasan Lalulintas

Komoditas Pertanian melalui Bandara International Soekarno Hatta”

yang diselenggarakan pada tanggal 4 Maret 2015 di ruang Rapat Kantor

Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno Hatta yang diikuti 50 (lima puluh)

orang dari Regulated Agent dan Warehouse yang ada di Wilayah

Bandara International Soekarno Hatta dengan narasumber dari Balai

Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Sosialisasi ini bertujuan

untuk memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi karantina dalam pengawasan lalulintas komoditas pertanian serta

meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan di

Lingkup Bandara International Soekarno Hatta.

c. Kegiatan Sosialisasi yang ketiga dengan tema ”Penggunaan ID Card

Karantina Pertanian dan Koordinasi Pengawasan Satwa Liar” yang

dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2015 di restoran Bukit Randu Jl.

Husein Sastranegara Tangerang dengan peserta 155 orang dari Instansi

Page 117: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 109

terkait, Regulated Agent, Warehouse dan Pengguna Jasa Karantina

Pertanian. Sosialisasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan

penggunakan ID Card bagi pengurus Jasa Karantina dalam rangka

peningkatan pelayanan karantina seerta mempermudah identifikasi bila

terjadi permasalahan dalam pelayanan, dan dalam rangka peningkatan

kerjasama pengawasan lalulintas komoditas karantina terutama satwa

liar.

d. Kegiatan Sosialisasi keempat dengan tema ”Peran Karantina dalam

Mendukung Tersedianya Pangan Yang Asuh” yang dilaksanakan

pada tanggal 9 Juli 2015 dengan peserta 150 (seratus lima puluh) orang

dari Instansi terkait di bandara (Bea Cukai, Imigrasi, Otoritas Bandara,

Penerbangan, Warehouse, Karantina Ikan, Pengguna Jasa dan Pegawai

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta), lokasi di Aula Balai

Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Sosialisasi ini bertujuan

untuk memberikan pemahaman tentang peran karantina dalam

mendukung tersedianya pangan yang asuh yang akan dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia, sehingga diharapkan kerjasama dari instansi/

stakeholder lingkup Bandara Internasinal Soekarno Hatta dalam

pengawasan lalulintas produk=produk pertanian.

e. Kegiatan Sosialisasi kelima dengan tema ”Penanganan Emergency

Hewan di Bandara Soekarno Hatta” yang dilaksanakan pada Bulan 25

Agustus 2015, jumlah peserta 60 orang, dari pegawai Cargo Bandara,

agent, Medik Veteriner, Paramedik veteriner dan Mahasiswa, dengan

narasumber dari IPB dan Praktisi Dokter Hewan. Sosialisasi ini

diadakan di Instalasi Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian

Soekarno Hatta. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memeberikan

pengetahuan terhadap peserta dalam rangka menangani hewan apabila

ditemukan kasus dalam keadaan emergency untuk mencegah terjadinya

kematian hewan di lapangan serta meningkatkan kemampuan medik

veteriner dan paramedik veteriner dalam menangani hewan terutama

Page 118: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 110

hewan kesayangan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki oleh

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

f. Penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina Pertanian yang dicanangkan

setiap tanggal 8 Juni – 8 Juli merupakan momentum public awareness

BBKP Soekarno-Hatta, bertolak dari diundangkannya UU Nomor 16

tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Namun

sebenarnya penyelenggaraan karantina pertanian di Indonesia sudah

dimulai melalui terbitnya Ordonansi 19 Desember 1877 (Staatsblad No.

262). Pelaksanaan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

dimulai dengan pemasangan spanduk dan umbul-umbul di Lingkungan

Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta pada tanggal 1

Juni 2015 sampai dengan 8 Juli 2015 dan diisi dengan berbagai acara

dalam rangka pengenalan Karantina ke Masyarakat di seputar Bandara

International Soekarno Hatta.

2. Pameran

Sebagaimana diamanahkan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 1992 pasal 28 bahwa pemerintah bertanggung jawab

membina kesadaran masyarakat dalam perkarantinaan hewan, ikan dan

tumbuhan. Selanjutnya pada pasal 29 dinyatakan bahwa peran serta rakyat

dalam perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan diarahkan dan digerakkan

oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan yang berdayaguna dan berhasil

guna

Sarana pengenalan masyarakat terhadap tugas pokok dan fungsi

karantina adalah melalui kegiatan public awareness. Kegiatan tersebut dapat

berbentuk kampanye karantina, sosialisasi serta pameran tentang produk

karantina pertanian. Salah satu kegiatan dalam rangka pengenalan kepada

masyarakat adalah kegiatan pameran. Kegiatan Pameran yang

diikuti/dilaksanakan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta antara

lain :

Page 119: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 111

Pameran Produk Pertanian baik hewan maupun tumbuhan yang

dilaksanakan pada saat kegiatan bulan bakti karantina pertanian tanggal 9

Juni 2015 yang memamerkan hasil produk pertanian : benih sayuran,

bunga, reptile, burung, makanan hewan, dan produk makanan olahan.

Pameran Indopet Expo 2015 yang berlokasi di Indonesia Convention

Exhibition (ICE) BSD City pada tanggal 11-13 September 2015 yang

diselenggarakan oleh Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan

Indonesia (PDHI). Maksud dari tujuan mengikuti kegiatan ini untuk

mensosialisasikan Tugas dan Fungsi Karantina Pertanian kepada

masyarakat / pengunjung Indopet expo 2015. Peserta yang mengikuti

kegiatan ini adalah dari berbagai organisasi pecinta binatang, pets shop,

Perguruan Tinggi dan lembaga-lembaga konservasi. Selain pameran

dalam kegiatan ini Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta juga

diminta sebagai narasumber dalam acara talk show/ seminar edukasi

mengenai Peraturan-peraturan Karantina Hewan mengenai lalulintas

Media Pembawa melalui Bandar Udara.

B. Pelaksanaan Kegiatan Preventif

1. Patroli.

Dalam rangka peningkatan pengawasan komoditi karantina hewan yang

dilalulintaskan melalui Bandara Soekarno-Hatta dilaksanakanlah kegiatan

Turjawali. Dimana dalam kegiatan ini dilakukan pelaksanaan patroli untuk

mengetahui sejauh mana kesadaran pengguna jasa dan masyarakat untuk

melaporkan kepada petugas karantina komoditas pertanian yang

dilalulintaskan melalui Bandara Sekarno-Hatta terutama komoditas impor.

Pelaksanaan kegiatan “PATROLI” dimaksudkan untuk meningkatkan

kesadaran Pengguna Jasa dan masyarakat untuk melaporkan dan

menyerahkan komoditas pertanian khususnya komoditas impor kepada

petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina.

Selama tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 8 kali kegiatan. Dalam

Pelaksanaan kegiatan ini masih banyak ditemukan pemasukan komoditas

Page 120: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 112

karantina pertanian yang berasal dari luar negeri yang dibawa penumpang

sebagai barang tentangan dan terhadap komoditas tersebut dilakukan

penahanan dan terhadap pemilik dilaksanakan kegiatan pembinaan dengan

mensosialisaikan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian dalam rangka

mencegah pemasukan dan penyebaran HPHK dan OPTK serta keamanan

hayati.

2. Kegiatan Intelejen

Kegiatan intelejen yang dilaksanakan pada tahun 2015 yang dilaksanakan

yaitu melakukan pengumpulan data dan informasi terhadap pemasukan benih

anggur yang dimasukkan secara illegal dari Ukraina dan Mesir. Lokasi

penampungan benih tersebut berada di wilayah Bekasi, Tasikmalaya dan

Karawang. Kegiatan ini dapat memperoleh informasi adanya pemasukan

secara illegal bibit tanaman dari Ukraina dan Mesir, dan ditindaklanjuti

dengan melakukan penyitaan dan pemusnahan terhadap bibit tanaman

tersebut.

3. Kegiatan Koordinasi

Kegiatan Koordinasi selama tahun 2015 dilaksanakan dalam rangka

peningkatan pelayanan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno – Hatta.

Kegiatan yang telah terlaksana diantaranya : Tugas pembinaan ke wilker

halim perdanakusumah, koordinasi dengan Mabes Polri, Polda Metro Jaya,

koordinasi dengan instansi Kelautan dan pertanian, koordinasi dengan

BBKP Tanjung Priok, BBKP Surabaya, BKP Kelas II Medan, BKP kelas II

Yogyakarta, BKP kelas I Padang, BKP Kls I Banjarmasin , BKP Kelas I

Mataram, SKP Kelas I Bandung, SKP Kelas I Aceh dan Mengikuti rapat

neraca bahan makanan 2015 di Dinas Kelautan dan Pertanian Jakarta.

Hasil kegiatan koordinasi yang telah dilaksanakan selama tahun 2015

dirasakan memberikan dampak dalam peningkatan pelayanan di BBKP

Soekarno-Hatta, dengan adanya pelaksanaan kegiatan tersebut keterkaitan

data anta Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dengan UPT

lainnya dapat lebih terkoneksi dengan baik dan dapat membangun

Page 121: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 113

kesepahaman dengan instansi lainnya untuk meminimalisir kelolosan Media

HPHK dan OPTK yang dilalulintaskan dari dan ke Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno Hatta.

C. Pelaksanaan Kegiatan Represif

Penyidikan dan/atau Pelanggaran Peraturan Karantina Pertanian.

Pada Tahun 2015 terdapat beberapa kegiatan penyidikan / Investigasi yang

dilaksanakan olen Bidang Pengawasan dan Penindakan Balai Besar Karantina

Pertanian Soekarno-Hatta bekerjasam dengan Mabes Polri diantaranya adalah

1. Pada Bulan Februari 2015 telah dilakukan penyidikan terhadap

penyelundupan Benih anggur asal Ukraina yang dilakukan oleh seorang

berkewarganegaraan Indonesia yang berlokasi di Bekasi dengan putusan

pengadilan 10 bulan percobaan

2. Pada Bulan Oktober 2015 telah dilakukan penanganan terhadap upaya

penyelundupan Varanus Borneensis (kadal Kalimantan) sejumlah 8 ekor yang

dilakukan oleh seorang berkewarganegaraan Jerman. Kasus ini dilakukan

penyidikan di Direktorat Tindak Pidana Tertentu Mabes Polri dan telah sampai

diterimanya berkas oleh Kejaksaan (P21);

3. Pada Bulan November 2105 dilakukan kegiatan repesif terhadap upaya

penyelundupan Owa sejumlah 2 ekor yang dilakukan oleh seorang

berkewarganegaraan Kuwait

4. Pada bulan November 2015 dilakukan kegiatan repesif terhadap upaya

penyelundupan gigi harimau, tulang harimau dan empedu yang dilakukan

oleh seorang berkewarganegaraan China

5. Pada bulan Desember 2015 dilakukan kegiatan repesif terhadap upaya

penyelundupan yang dilindungi Varanus Borneensis 10 ekor, Malayopython

timoriensis (Ular Sanca Timor) 3 ekor , Varanus indicus (biawak Maluku) 1

ekor, dan Varanus prasinus (Biawak Hijau) 3 ekor oleh seorang

berkewarganegaraan Arab Saudi

Page 122: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 114

5.2. Pemusnahan.

Selama Tahun 2015 Bidang Pengawasan dan Penindakan telah

melaksanakan sebanyak 4 kali pemusnahan terhadap Media Pembawa HPHK dan

OPTK. Pelaksanaan pemusnahan dilakukan karena komoditasnya tidak memenuhi

persyaratan dokumen, dan pemusnahan karena ditemukan adanya bibit penyakit

pada media HPHK dan OPTK. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dengan

incenerator. Kegiatan pemusnahan ini juga disaksikan oleh beberapa instansi

lingkup Bandara Internasional Soekarno-Hatta antara lain Polres Bandara Soekarno

Hatta, Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno Hatta, Kantor Pelayanan Utama Bea

dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Kantor Pos Tukar Bandara Soekarno Hatta dan

Aviation Security Bandara Soekarno Hatta.

5.3. Permasalahan dan Solusi

Kegiatan Bidang Pengawasan dan Penindakan dalam pelaksanaannya

mempunyai beberapa kendala dengan adanya target-target yang tidak tercapai

dengan optimal. Kendala-kendala tersebut antara lain :

Pelaksanaan sosialisasi dapat berjalan dengan baik akan tetapi tidak semua

peserta yang diundang datang dan peserta yang mengikuti kegiatan bukan

pemangku kepentingan sasaran kegiatan sosialisasi sehingga sosialisasi tidak

tercapai dengan optimal.

Pelaksanaan kegiatan Intelejen/Penyidikan belum berjalan dengan optimal

karena keterbatasan Intelejen dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), selain

itu Intelejen dan PPNS Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

merangkap sebagai Pejabat Fungsional di Bidang Keilmuan masing-masing yang

mempunyai tugas cukup banyak dalam melaksanakan tindakan karantina. Solusi

akan lebih mengoptimalkan kinerja PPNS yang ada.

Masa Keanggotaan PPNS sudah tidak aktif. Hal ini disebabkan antara lain habis

masa berlakunya, adanya mutasi pegawai dan pegawai yang telah mengikuti

diklat PPNS belum dilakukan sumpah sebagai PPNS. Solusi segera melakukan

permohonan ke Badan Karantina Pertanian dalam rangka pengaktifkan

keanggotaan sebagai PPNS dan mengusulkan ke Kementerian Hukum dan Ham

Wilayah Banten untuk mengikuti pelantikan PPNS.

Page 123: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 115

Kurangnya anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan, terutama dalam

rangka kegiatan pencegahan dan penanganan kasus penyelundupan-

penyelundupan baik dengan kegiatan preventif maupun represif. Dalam rangka

mencegah hal tersebut diperlukan perencanaan yang baik dalam hal pengusulan

anggaran disesuaikan dengan kegiatan berdasarkan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi tahun sebelumnya sebagai data dukung rencana

kerja tahun yang akan datang.

Page 124: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Data pelatihan pegawai BBKP Soekarno Hatta 1 Lampiran 2 Rekapitulasi kenaikan pangkat periode April Tahun 2016 3 Lampiran 3 Rekapitulasi kenaikan pangkat periode Oktober Tahun 2016 4 Lampiran 4 Rekapitulasi CPNS Tahun 2015 5 Lampiran 5 Data alat laboratorium Karantina Hewan yang telah di kalibrasi 6 Tahun 2015 Lampiran 6 Matrik pemantauan status penyakit di Jawa Barat Tahun 2014 7 Lampiran 7 Matrik pemantauan data UPSUS 11

Page 125: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1 Frekuensi Hewan Impor 2015 26

Grafik 2 Volume Hewan Impor 2015 27

Grafik 3 Frekuensi impor Bahan Asal Hewan Impor 2015 28

Grafik 4 Volume Bahan Asal Hewan Impor 2015 28

Grafik 5 Frekuensi Hasil Bahan Asal Hewan Impor 2015 29

Grafik 6 Volume Hasil Bahan Asal Hewan Impor 2015 30

Grafik 7 Frekuensi Benda Lain Impor 2015 31

Grafik 8 Volume Benda Lain Impor 2015 31

Grafik 9 Frekuensi Ekspor Hewan 2015 32

Grafik 10 Volume Ekspor Hewan 2015 33

Grafik 11 Frekuensi Bahan Asal Hewan Ekspor 2015 34

Grafik 12 Volume Ekspor Bahan Asal Hewan 2015 34

Grafik 13 Frekuensi Ekspor Hasil Bahan Asal Hewan 2015 35

Grafik 14 Volume Ekspor Hasil Bahan Asal Hewan 2015 36

Grafik 15 Frekuensi Ekspor Benda Lain 2015 36

Grafik 16 Volume Ekspor Benda Lain 2015 37

Grafik 17 Frekuensi Domestik Hewan masuk 2015 38

Grafik 18 Volume Domestik Hewan Masuk 2015 38

Grafik 19 Frekuansi Domestik Masuk Bahan Asal Hewan 2015 39

Grafik 20 Volume Domestik Masuk Bahan Asal Hewan 2105 40

Grafik 21 Frekuensi Hasil Bahan Asal Hewan Domestik Masuk 2015 41

Grafik 22 Volume Hasil Bahan Asal Hewan Domestik Masuk 2015 41

Grafik 23 Frekuensi Benda Lain Domestik Masuk 2015 42

Grafik 24 Volume Benda Lain Domestik Masuk 2015 42

Grafik 25 Frekuensi Domestik Keluar Hewan 2015 43

Grafik 26 Volume Domestik Keluar Hewan 2015 44

Grafik 27 Frekuensi Bahan Asal Hewan Domestik Keluar 2015 45

Grafik 28 Volume Bahan Asal Hewan Domestik Keluar 2015 45

Grafik 29 Frekuensi Hasil Bahan Asal Hewan Domestik Keluar 2015 46

Grafik 30 Volume Hasil Bahan Asal Hewan Domestik Keluar 2015 46

Page 126: Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta 2015bbkpsoetta.com/images/Karantina/infopublik/laptah/Laporan Tahuna… · f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

Laporan Tahunan 2015

Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta

Grafik 31 Frekuensi Benda Lain Domestik Keluar 2015 47

Grafik 32 Volume Benda lain Domestik Keluar 2015 47

Grafik 33 Persentase kematian kasus AI Jawa Barat 2014 56

Grafik 34 Jumlah kematian kasus AI Jawa Barat 57

Grafik 35 Frekuensi kegiatan karantina tumbuhan 2015 68

Grafik 36 Frekuensi kegiatan karantina tumbuhan impor 2015 70

Grafik 37 Frekuensi kegiatan karantina tumbuhan ekspor 2015 71

Grafik 38 Frekuensi kegiatan karantina tumbuhan antar area masuk 72 2015

Grafik 39 Frekuensi kegiatan karantina tumbuhan antar area keluar 73 2015