yayasan majlis tafsir al qur’an (mta) …/yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul...

142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) SURAKARTA (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh NOVI YULYASTIKA C 0504035 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hamien

Post on 01-Feb-2018

279 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

SURAKARTA (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi

Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

NOVI YULYASTIKA

C 0504035

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

SURAKARTA (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi

Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009)

Disusun oleh

Novi Yulyastika

C0504035

Telah disetujui oleh pembimbing:

Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd

NIP. 195905091985032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Sejarah

Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum

NIP. 195402231986012001

Page 3: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

SURAKARTA (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi

Kebangkitan Islam di Surakarta)

Disusun oleh

Novi Yulyastika

C0504035

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Tanggal........................

Jabatan Nama Tanda tangan

Ketua Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd ( )

NIP. 195806011986012001

Sekretaris Umi Yuliati, SS, M.Hum ( )

NIP. 197707162003122002

Penguji I Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd ( )

NIP. 195905091985032001

Penguji II Drs. Suharyana, M.Pd ( )

NIP. 195801131986031002

Dekan,

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, M.A

NIP. 195303141985061001

Page 4: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Nama : Novi Yulyastika

NIM : C0504035

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir

Al Qur’an (MTA) Surakarta (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi

Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009) adalah betul-betul karya

sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan

karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh

dari skripsi tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan

Novi Yulyastika

C0504035

Page 5: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Berusaha mendapatkan ke Ridho’an Allah SWT

(Novi Yulyastika)

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat

sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

( Q.S Al Baqoroh ayat 153)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S Alam Nasyah ayat 6)

Page 6: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Ayah

Ibu

Sofi Mufidah Salsabila

Page 7: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang yang telah memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Sastra di jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan

Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan kemampuan yang dimiliki

bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarah, bantuan

serta dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung

kepada penulis. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah

memberikan kemudahan dan ijin untuk melakukan penelitian.

2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah yang telah

memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Hj. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd, selaku pembimbing yang telah

memberikan banyak bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Seluruh dosen Ilmu Sejarah yang telah memberikan banyak ilmunya kepada

penulis.

5. Seluruh staf UPT Perpustakaan Pusat UNS yang telah membantu penulis

memperoleh referensi daalam penulisan skripsi.

Page 8: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret.

7. Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina selaku Pembina MTA yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian.

8. Drs. Medi selaku Sekretaris MTA yang telah membantu penulis memperoleh

data dan mendapatkan informan untuk menulis skripsi ini.

9. Seluruh informan yang telah membantu penulis mendapatkan informasi

dalam penulisan skripsi ini.

10. Seluruh keluarga penulis yang telah memberikan dorongan kepada penulis

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman angkatan 2004, Retna, Imah,Wulan, Sapto, Adit, dll yang telah

banyak memberikan bantuan dan dorongan selama belajar di Jurusan Ilmu

Sejarah dan selama menyusun skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna

bagi pembaca.

Surakarta

Penulis

Page 9: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... xii

ABSTRAK .................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

E. Kajian Pustaka ...................................................................................... 9

F. Metode Penelitian ................................................................................. 13

G. Sistematika Penelitian .......................................................................... 16

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SURAKARTA

A. Kondisi Geografis Kota Surakarta ..................................................... 18

B. Kondisi Demografis Masyarakat Surakarta ....................................... 21

1. Jumlah Penduduk .......................................................................... 21

2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Surakarta ............................ 23

3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Surakarta .............................. 29

BAB III JARINGAN DAN STRATEGI DAKWAH YAYASAN MAJLIS

TAFSIR AL QUR’AN (MTA) SURAKARTA

A. Gambaran Umum BerdirinyaYayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

(MTA) Pusat Surakarta ...................................................................... 37

1. Latar Belakang Berdirinya MTA .................................................. 37

2. Proses Terbentuknya MTA ........................................................... 41

3. Tujuan dan Sasaran Dakwah ......................................................... 45

4. Arti dari Lambang MTA ............................................................... 46

5. Struktur Organisasi MTA………………………………………...47

B Al Qur’an dan Hadits sebagai Pedoman Dakwah dalam MTA ........... 55

C Jaringan Dakwah MTA Surakarta……………………………………57

1. Peranan Ustadz dalam Dakwah ..................................................... 58

2. Perekrutan dan Pembinaan Ustadz ................................................ 60

3. Aktivitas Dakwah MTA ................................................................ 63

a. Bidang Keagamaan .................................................................. 63

Page 10: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

b. Bidang Sosial ........................................................................... 70

c. Bidang Pendidikan ................................................................... 78

1.Pendidikan Formal ................................................................ 78

2.Pendidikan Non Formal ........................................................ 81

d. Bidang Kesehatan dan Ekonomi ................................................ 81

1.Bidang Kesehatan................................................................... 82

2.Bidang Ekonomi .................................................................... 83

D. Strategi Dakwah MTA……………………………………………….92

1. Pendekatan MTA dengan Pemerintah, MUI,dan Ormas

Islam Lain ...................................................................................... 92

a. Kerjasama dengan Pemerintah dan MUI .................................. 92

b. Kerjasama dengan Ormas Islam Lain ....................................... 93

2. Keanggotaan dan Pembinaan Peserta Pengajian ............................... 95

BAB IV PERANAN YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

SURAKARTA BAGI MASYARAKAT

A. Peran di Bidang Sosial Keagamaan ................................................... 98

B. Peran di Bidang Pendidikan ............................................................... 107

C. Peran di Bidang Kesehatan dan Ekonomi .......................................... 110

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah MTA .......................... 117

1. Faktor Pendukung ............................................................................ 117

2. Faktor Penghambat .......................................................................... 122

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 128

DAFTAR INFORMAN .................................................................................. 131

LAMPIRAN .................................................................................................. 133

Page 11: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Alamat Perwakilan dan Cabang Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an .... 133

2. Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an .................... 135

3. Gambar Pembina MTA dengan Tokoh dari MPR dan MUI ........................ 169

4. Gambar Suasana Pemberangkatan Peserta Nafar dan Pengajian

Umum Ahad Pagi ........................................................................................ 170

5.Gambar Acara Peresmian Gedung Ahad Pagi dan Silaturahmi

Menteri Kesehatan di MTA ......................................................................... 171

6. Gambar Bentuk Kerjasama MTA dengan Pemerintah, MUI, dan Ormas Islam

Lain .............................................................................................................. 172

Page 12: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 1999-2005................................... 22

2. Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (untuk Usia 10 tahun

ke atas) Tahun 1999-2005 ........................................................................... 24

3. Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 2000-2008 ................................... 27

4. Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Surakarta Tahun 2003-2008 ................... 28

5. Jumlah Pemeluk Agama di Surakarta Tahun 1999-2005 ............................. 31

6. Jumlah Zakat Fitrah dan Hewan Kurban di MTA Pusat

Surakarta Tahun 1999-2009 ………………………………………............75

7. Jumlah Warga MTA di Surakarta Tahun 1999-2009………………………106

Page 13: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISTILAH

Akhlaqul Karimah : Budi pekerti yang baik.

Al Hadits : Sesuatu yang disandarkan kepada nabi baik perkataan,

perbuatan, maupun hal ihwalnya

Bi’ah : Semua amal ibadah yang baru dan tidak tercantum dalam

Al Qur’an dan Hadits.

Fiqih : Salah satu bidang ilmu dalam Islam yang mempelajari

hukum Islam.

Grebeg : Upacara adat dalam budaya Jawa yang dilakukan pihak

keraton dengan memberikan sedekah berupa gunungan

kepada rakyat.

Kejawen : Ajaran spiritual asli leluhur tanah Jawa.

Khurafat : Cerita-cerita yang dihubungkan dengan kepercayaan dan

keyakinan dan tidak ada hubungannya dengan Al Qur’an

dan Hadits.

Madhab : Aliran hukum dalam Islam.

Nafar Fi Sabilillah : Berpergian di jalan Allah.

Riba : Pengambilan tambahan dalam transaksi jual beli maupun

pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan

dengan prinsip Islam.

Sanad : Rangkaian para periwayat Hadits dari nabi sampai

dengan pengumpulnya.

Shahih : Hadits yang diriwayatkan oleh seseorang yang adil,

sempurna ingatannya, bersambung sanadnya, tidak cacat,

dan tidak janggal.

Slametan : Upacara adat dalam budaya Jawa yang dilakukan untuk

mendapatkan keselamatan.

Syirik : Suatu perbuatan yang menyekutukan Tuhan.

Tahlilan : Ritual yang dilakukan untuk menghormati kematian

seseorang dengan berdzikir dan membaca ayat Al

Qur’an.

Tahayul : Angan-angan yang dijadikan kepercayaan dan

keyakinan.

Page 14: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Novi Yulyastika. C0504035. “Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta

(Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi Kebangkitan Islam di Surakarta

Tahun 1999-2009).’’Skripsi, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan Seni

Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini membahas tentang Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA)

Surakarta (Studi Tentang Dakwah Islamiyah Organisasi Kebangkitan Islam di

Surakarta Tahun 1999-2009). Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1)

Bagaimanakah jaringan dan strategi dakwah Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

Surakarta? (2) Bagaimanakah peranan dakwah Islamiyah Yayasan Majlis Tafsir

Surakarta bagi Masyarakat Surakarta? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jaringan dan strategi dakwah Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA)

Surakarta dan peranan dakwah Islamiyah MTA bagi masyarakat Surakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.

Metode sejarah mempunyai empat tahap, yaitu heuristik atau pengumpulan data,

kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern, interpretasi atau

penafsiran data dan historiografi yang berupa hasil penelitian dalam penyusunan

fakta-fakta ke dalam kisah sejarah.

Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

(MTA) adalah sebuah lembaga keagamaan Islam yang mempunyai tujuan

mengajak umat Islam untuk mempelajari Al Qur’an dan Hadits serta

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sumber ajaran Islam dalam MTA

adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya merupakan sumber hukum Islam yang

utama. Kegiatan dakwah dilakukan dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan,

kesehatan dan ekonomi. Dalam melakukan aktivitas dakwahnya, MTA juga

menjalin kerjasama dengan pemerintah, MUI, dan ormas Islam lainnya. Bentuk

kerjasama diwujudkan dengan mengundang dari tokoh-tokoh dari elemen tersebut

dalam kegiatan sosial keagamaan yang diselenggarakan MTA, begitu pula MTA

senantiasa diundang dalam acara keagamaan yang diselenggarakan oleh pihak-

pihak tersebut.MTA juga mempunyai peranan dalam bidang sosial, pendidikan,

kesehatan, dan ekonomi. Peranan pada bidang-bidang tersebut digunakan sebagai

strategi MTA untuk melancarkan kegiatan dakwahnya.

Kesimpulannya adalah MTA merupakan ormas Islam yang mempunyai

peranan besar di bidang dakwah, sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dakwah dilakukan dengan penyiaran agama Islam di masyarakat dalam bentuk

kegiatan pengajian, berkerjasama dengan pemerintah, MUI, dan ormas Islam lain

serta berperan di bidang sosial kemasyarakatan. Kegiatan tersebut dilakukan agar

dakwah MTA dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Page 15: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

Novi Yulyastika. C0504035. Majlis Tafsir Al Qur’an Foundtion (MTA) Surakarta

( Study of Islamic Religious Proselytizing Islamic Revivalism Organization in

Surakarta 1999-2009).Thesis, Departement of Historical Science, Faculty of

Letters and Fine Art, Sebelas Maret University of Surakarta.

This research discuses about Majlis Tafsir Al Qur’an Foundtion ( MTA)

Surakarta ( Study of Islamic Religious Proselytizing Islamic Revivalism

Organization in Surakarta 1999-2009). The research problems are (1) How

element and stategy religious proselytizing Mjlis Tafsir Al Qur’an Fonndtion? (2)

H0w role Majlis Tafsir Al Qur’an Foundtion for Surakarta society. The aims of

the reseach to find out the element and stategy religious proselytizing Majlis

Tafsir Al Qur’an Fondtion (MTA) and the role Islamic religious proselytizing

MTA for Surakarta society.

The method used in this research is historical method. The historical

method has four steps, namely heuristic or data collection, source critics consist of

intern and extern critics, interpretation and historiography or the explanation of

facts in history.

The result of the research shows that Majlis Tafsir Al Qur’an Foundtion

(MTA) as the Islamic institution invites Muslims to learn Al Qur’an and Hadits

and to apply them in daily activities. They are as main source in MTA. The are

many activities in MTA. In doing this, MTA holds the relation with government,

MUI, and other Islamic organization. The relations are MTA invited them in

MTA’s events and programs or reversely. MTA also hols some programs in social

activition, education, health and economy. This role in society to make the

mission of Islam run well.

The conclusion, MTA as Islamic organization has the mission in Islamic

mission, social, education, health, and economy. The mission is through the

spreading of Islamic teaching in society in the form of Islamic preaching

couperation with government, MUI, and other Islamic organization. This make

MTA mission in spreading Islamic teaching accpted

Page 16: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam muncul kembali sebagai kekuatan global dalam dunia muslim pada

tahun 1970-an dan 1980-an. Ruang lingkup kebangkitan Islam tidak hanya terjadi

di satu negara tertentu saja, namun mencangkup seluruh dunia dari Sudan sampai

Indonesia. Kebangkitan Islam mencerminkan tumbuhnya kebangkitan agama,

baik dalam kehidupan pribadi maupun umum yang terjadi di sebagian besar dunia

Islam dan mempunyai dampak penting pada barat.1 Fenomena kebangkitan Islam

muncul karena beberapa alasan, yaitu pertama adanya perasaan bahwa isme-isme

non Islam, sistem politik, ekonomi maupun sosial budaya yang telah ada gagal

menyelesaikan masalah kehidupan manusia secara utuh. Kedua, adanya

ketidaksukaan dan penolakan terhadap barat. Ketiga, adanya upaya identitas dan

keotentikan yang lebih jelas dan keempat, keyakinan bahwa Islam merupakan

ideologi yang memadai bagi negara dan masyarakat, serta sebagai suatu alternatif

yang sah untuk menggantikan isme-isme yang ada seperti sosialisme dan

kapitalisme.2

Pada tahun tersebut perkembangan Islam ditandai dengan fenomena

menguatnya religiustas umat Islam. Fenomena yang sering ditandai dengan

kebagkitan Islam (Islamic Revivalism) ini muncul dalam bentuk meningkatnya

kegiatan peribadatan, menjamurnya pengajian, merebaknya budaya yang islami,

1 Jhon. L. Esposito, 1996, Ancaman Islam Mitos atau Realitas?, Bandung: Mizan,

halaman 21-22.

2 M. Hamdan Basyar, dkk, 2000, Indonesia dan Dinamika Islam Politik, Jakarta: PPW-

LIPI, halaman 126-127.

Page 17: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

munculnya lembaga ekonomi Islam (bank syariah), islamisasi hukum keluarga

(UU Perkawinan) dan menguatnya warna keagamaan dalam sistem pendidikan

(UU Pendidikan Nasional)3

John. L. Esposito manberikan pengertian bahwa fundamentalisme Islam

sama dengan kebangkitan Islam. Fundamentalisme Islam ini dicirikan sebagai

sifat kembali kepada kepercayaan fundamental agama. Dalam semua praktek

kehidupan, kaum muslimin fundamentalis mendasarkan pemahaman Al Qur’an

dan sunnah serta pengamalannya dalam kehidupannya. John. L. Esposito tidak

sepakat jika gerakan Islam ini diletakkan pada kasus Kristen yang dituduh sebagai

kelompok litaralis dan ekstrem karena pada gilirannya fundamentalisme dimaknai

sebagai gerakan yang mengacu literalisme dan berharap kembali pada kehidupan

masa lalu, bahkan lebih jauh lagi Esposito mengkritik orang yang mengartikan

fundamentalisme secara sembarangan menyamakan dengan ekstremisme,

fanatisme, dan terorisme. Esposito lebih memilih menggunakan istilah Islamic

Revivalism daripada Islamic Fundamentalism untuk menggambarkan gerakan

kebangkitan Islam kontemporer karena istilah tersebut dianggap memiliki akar

tradisi Islam.4

Diantara latar belakang munculnya gerakan kebangkitan Islam yang

muncul dalam kehidupan kaum muslimin antara lain berbagai masalah internal

kaum muslimin. Diantara masalah internal kaum muslimin Indonesia dapat dilihat

dari dua realitas, yaitu realitas individu dan realitas umat. Probematika umat Islam

Indonesia yang tercermin dari realitas individu diantaranya adalah lemahnya

3 M. Imadudun Rahmat, 2005, Arus Baru Islam Radikal Transmisi Revivalisme Islam

Timur Tengah ke Indonesia, (Jakarta: Erlangga), halaman 10.

4 Jhn. L. Esposito, op.cit., halaman 4.

Page 18: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

aqidah Islam, lemahnya wawasan dan pengetahuan kaum muslimin Indonesia

terhadap Islam, lemahnya spiritualitas kaum muslimin Indonesia, lemahnya

kemauan yang dimiliki pribadi-pribadi muslim Indonesia untuk meningkatkan

kualitas diri, lemahnya harga diri pribadi-pribadi muslim untuk menampilkan

identitas kemuslimannya. Adapun realitas kolektif masyarakat muslim di

Indonesia antara lain berupa lemahnya kepemimpinan umat Islam, lemahnya

ikatan persaudaraan (ukhuwah) di kalangan umat muslim, lemahnya kekuatan

dalam semua dimensi kemanusiaan, lemahnya arahan untuk menjadi pembimbing

peradaban dan lemahnya dakwah yang terprogram sebagai upaya untuk

memperbaiki kondisi umat muslim.5

Salah satu permasalahan yang mendasar pada umat Islam Indonesia

lemahnya aqidah mereka, lemah dalam pengetahuan dan lemah dalam

pengamalan ajaran Islam. Pada kenyataannya, banyak ditemukan orang Islam di

Indonesia yang pengetahuan aqidahnya masih rancu. Hal tersebut terlihat dari

keimanan mereka kepada Allah yang tercampur dengan syirik dan khurafat. Hal

ini dapat mengotori kemurnian aqidah kepada Allah, karena aqidah dalam Islam

menghendaki keyakinan dan kepercayaan yang menjadikan Allah sebagai sumber

keyakinan tunggal dan tidak dapat dipersekutukan dengan apapun.

Secara umum wawasan dan pengetahuan tentang Islam yang dimilik oleh

umat Islam Indonesia relatif rendah. Para tokoh dan dai terkadang juga masih

memiliki wawasan Islam yang kurang memadai, padahal mereka menjadi panutan

bagi umat di sekitarnya. Kondisi yang demikian membuat umat Islam Indonesia

tidak memperoleh wawasan keislaman yang sempurna.

5 Hartoyo, dkk, 2002, Di Bawah Naungan Cahaya Ilahi, Surakarta: Nurul Huda Press,

halaman 121-123.

Page 19: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pada realitas kolektif yang menjadi permasalahan bagi umat Islam di

Indonesia antara lain berupa lemahnya kepemimpinan, lemahnya persaudaraan,

lemahnya jaringan, lemah dalam perencanaan dakwah. Lemahnya kepemimpinan

umat Islam dapat berdampak fatal, karena dapat melemahkan sisi kehidupan umat

Islam. Lemahnya persaudaran dalam umat Islam di Indonesia terlihat dalam

lemahnya hubungan antar umat. Mereka masing-masing sibuk dengan urusannya

sendiri dan mengabaikan urusan saudara seimannya bahkan lemahnya

persaudaraan umat Islam ini juga terlihat buruknya hubungan umat Islam yang

saling menyalahkan dan menghina antara organisasi Islam yang satu dengan

organisasi Islam yang lain. Lemahnya jaringan umat Islam Indonesia terlihat dari

jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia yang banyak, tetapi jaringannya

lemah. Kelemahan jaringan berdampak pada kelemahan di berbagai segi lainnya,

seperti kelemahan pada aspek pendanaan.

Problematika kolektif umat Islam yang terakhir adalah perencanaan

dakwah yang lemah. Lemahnya perencanaan dakwah yang ada di Indonesia

tedapat dengan merebaknya kegiatan dakwah di Indonesia, berbagai lembaga

dakwah terbentuk di mana-mana, tetapi kegiatan tersebut tidak terprogram dengan

baik sehingga menyebabkan umat Islam Indonesia yang memiliki beragam tingkat

pendidikan dan pemahaman tidak dapat menerima hasil yang sempurna dari

kegiatan dakwah tersebut.

Pada tahun 1970-an di Asia Tenggara, termasuk Indonesia terjadi

kebangkitan Islam yang tidak pernah ada sebelumnya. Kebangkitan Islam ini

dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain faktor dari luar yang berupa revolusi Iran,

tumbuhnya kekuatan ekonomi Timur Tengah sejak tahun 1970-an, dan

Page 20: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kekecewaan dunia Islam terhadap nasionalisme sekuler. Faktor yang datang dari

dalam ialah pembaharuan Islam yang terus dilakukan. Semuanya itu ditandai

dengan peningkatan program pengajian, banyaknya jumlah masjid di kota dan di

desa, pendirian sekolah agama, dan berkembang pesatnya buku-buku, majalah,

dan surat kabar Islam di Indonesia.6

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) merupakan salah satu organisasi

kebangkitan Islam. Organisasi ini didirikan oleh K.H. Abdullah Thufail Saputro

pada tanggal 19 Septembar 1972 di Surakarta. Didirikan organisasi ini

mempunyai tujuan mengajak umat Islam untuk kembali mempelajari dan

mendalami ajaran Islam yang asli, yakni Al Qur’an dan Hadits beserta tafsirannya

secara menyeluruh, kemudian menghayati dan mengamalkan setiap yang sudah

diyakini di dalam kehidupannya sehari-hari. Baik secara pribadi, maupun sebagai

bagian dari masyarakat luas, sehingga tercipta suatu bentuk kehidupan yang

benar-benar merupakan perwujudan dari yang dikendaki oleh Al Qur’an dan

Hadits.7

Terbentuknya MTA didorong oleh keinginan melaksanakan agama sebagai

rahmat bagi seluruh alam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. Tujuan lain didirikan

MTA adalah membersihkan aqidah umat Islam dari praktek-praktek keagamaan

yang menyimpang seperti bi’ah, syirik, khurafat, dan tahayul yang masih

dikerjakan oleh masyarakat Islam di Indonesia. Pembersihan aqidah menjadi

tujuan utama MTA sebagai organisasi kebangkitan Islam. Hal tersebut tidak

6 Hefner, W Robert dan Patricia Horvarch, 2001, Islam di Era Negara Bangsa: Politik

dan Kebangkitan Muslim Asia Tenggara, Yogyakarta: Tiara Wacana, halaman 7.

7 Sekretariat MTA, 1998, Mengenal Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA), Surakarta:

Sekretariat MTA,1998, halaman 2.

Page 21: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

terlepas dari budaya masyarakat Indonesia yang di dalamnya tidak sesuai dengan

apa yang diajarkan dalam Al Qur’an dan Hadits.

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an yang telah berdiri sejak tahun 1972 dapat

berkembang dalam masyarakat, walaupun banyak rintangan serta cobaan yang

didapat oleh organisasi ini dan warga pengajiannya dalam bentuk yang berbeda-

beda, MTA dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah. Bidang-bidang yang

dimiliki oleh MTA meliputi dakwah, pendidikan, kesehatan, olahraga, ekonomi,

pers, dan sosial. Pada bidang dakwah, MTA menyelenggarakan kegiatan

pengajian umum dan pengajian khusus. Bidang pendidikan, MTA

menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal. Pada pendidikan formal,

organisasi ini mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat TK sampai SMA,

sedangkan pada pendidikan non formal dengan menyelenggarakan pembinaan

keterampilan bagi warga MTA.

Pada bidang kesehatan, MTA mendirikan Balai Pengobatan (BP)/RB

MTA di Semanggi, Surakarta. Balai pengobatan ini memberikan pelayanan

bidang kesehatan terhadap masyarakat umum serta warga MTA pada khususnya.

Bidang olahraga, organisasi ini mengadakan berbagai macam kegiatan olahraga

seperti volley, bulu tangkis, bela diri, tennis meja. Pada olahraga sepak bola, MTA

mendirikan P.S MTA pada tahun 1974. Pada bidang ekonomi, MTA membuka

UB (Usaha Bersama). UB ini didirikan untuk memperkuat ekonomi dan

membantu kesejahteraan warga MTA. Selain mendirikan UB, MTA juga

mendirikan usaha pertokoan, percetakan ‘’Al Abror’’, produksi air minum

kemasan ‘’Kaafur’’, mendirikan Koperasi Serba Usaha (KSU) bernama

Dirgantara, biro perjalanan ‘’Adi Tour & Travel’’, usaha pelayanan sound system

Page 22: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dan sejenisnya ‘’Sasana Adi Suara 234, lembaga bimbingan penyelenggaraan haji

dan biro jasa konstruksi.

Pada bidang pers, MTA mempunyai dua media untuk mendukung kegiatan

dakwahnya, yakni media cetak dan media elektronik. Pada media cetak MTA

mengeluarkan majalah bulanan yang bernama Respond an Al Mar’ah. Majalah

tersebut membahas kajian agama secara jelas, memuat tafsir Al Qur’an maupun

Al Hadits berikut keterangan para ulama di samping itu juga membahas tentang

muamallah, amalan hidup dalam kehidupan manusia kesehariannya. Pada media

elektronik, MTA memiliki sarana dakwah melalui radio, televise, dan website.

Radio dakwah yang dimiliki oleh MTA bernama MTA FM. Radio ini mengudara

di frekuensi 107,9 MHZ.

Adanya radio ini mampu menarik perhatian umat Islam untuk

mendengarkan siaran dakwah MTA. Adanya keberhasilan penyiaran dakwah

lewat radio mendorong pimpinan Majlis Tafsir Al Qur’an untuk mengelola

penyiaran media televise. Bermula dari kegiatan dokumentasi foto dan video,

MTA berupaya mengelola media televise yang islami bernama MTATV, melalui

media ini dapat memberikan tontonan yang islami kepada masyarakat. Media

elektronik lainnya yang digunakan sebagai penunjang dakwah MTA adalah

dengan mendirikan website. Website yang dikeluarkan oleh MTA bernama

www.mta.or.id, dalam perjalanannya ternyata website tersebut kosong tidak ada

apa-apa. Akhirnya website www.mta.or.id diperbarui dengan nama www.mta-

online.com dan website tersebut diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bidang

sosial, MTA mengadakan berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat umum, seperti

donor darah, kerja bakti serta bantuan bagi fakir miskin.

Page 23: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Berdasarkan keterangan di atas, dalam memperdalam kajian mengenai

perkembangan MTA, maka penelitian ini menarik untuk diteliti dengan judul

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta (Studi Tentang Dakwah

Islamiyah Organisasi Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana jaringan dan strategi dakwah Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

(MTA) Surakarta tahun 1999-2009?

2. Bagaimanakah peran dakwah islamiyah Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

(MTA) bagi masyarakat Surakarta tahun 1999-2009?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ada tiga tujuan yang ingin

didapat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui jaringan dan strategi dakwah Yayasan Majlis Tafsir Al

Qur’an (MTA) Surakarta tahun 1999-2009.

2. Untuk mengetahui perana dakwah islamiyah Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an

(MTA) bagi masyarakat Surakarta tahun 1999-2009.

D. Manfaat Penelitian

Adanya penelitian tentang Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ini

dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Page 24: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1. Sebagai sumbangan bagi ilmu sosial khususnya ilmu sejarah. Penelitian ini

diharapkan dapat memperkaya tema penulisan sejarah keagamaan dan sejarah

kontemporer.

2. Dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang ingin menulis sejarah

sosial keagamaan dan sejarah kontemporer.

3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa referensi pustaka. Referensi

tersebut antara lain:

Buku yang berjudul Telaah Kasus Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) (1998)

yang ditulis oleh Sulaiman. Buku ini berisi tentang sejarah, perkembangan dan

berbagai aktivitas MTA pada bidang sosial keagamaan. Mengenai aqidah, ibadah,

kegiatan pengajian dijelaskan secara ringkas pada buku ini. Mengenai aqidah,

MTA menghendaki warganya hanya mempercayai Allah sebagai Tuhan yang

wajib disembah serta tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.

Buku ini juga menjelaskan berbagai rintangan dakwah yang dialami MTA

dalam menyiarkan agama Islam pada tahun 1972-1998. Rintangan tersebut antara

lain berupa MTA difitnah sebagai pengikut Darul Hadits, pengikut Komando

Jihad, peserta pengajian wanita yang mendapat julukan serendo-rendo. Selain itu

rintangan dakwah lain berupa pengerusakan gedung pengajian dan penganiayaan

Page 25: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

fisik terhadap warga MTA oleh orang-orang yang tidak suka dengan dakwah yang

dilakukan MTA.8

Buku yang berjudul Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia (2001)

karya Abuddin Nata. Buku ini membahas berbagai bentuk pemikiran Islam yang

ada di Indonesia, yang antara lain Islam Tradisional, Islam Modernis dan Islam

Kultural. Dalam buku ini menjelaskan ciri-ciri Islam tradisional yang eksklusif

(tertutup), berorientasi ke belakang dalam hal pengambilan keputusan hukum

(berpedoman dan mengagungkan ulama masa lampau), tidak mempermasalahkan

pencampuran unsur tradisi dalam agama, kurang menghargai iptek. Sedangkan

Islam modernis bercirikan rasional, dinamis, dan progresif. Islam modernis

merupakan kelompok Islam yang menghendaki ajaran Islam mampu memberikan

kontribusi secara nyata dalam memecahkan berbagai masalah sosial sepanjang

masa. Islam kultural adalah kelompok Islam yang muncul karena adanya respon

Islam terhadap berbagai masalah kebudayaan dalam masyarakat. Islam kultural

bersifat mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial tempat ajaran Islam

dipraktekkan. Buku ini dianggap penting untuk dijadikan referensi mengkaji

pengembangan dakwah dan peranan Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA)

bagi masyarakat Surakarta tahun 1999-2009. Kaitan dengan tema yang diangkat

adalah MTA dapat dimasukkan ke dalam salah satu bentuk Islam tersebut, yakni

Islam modernis.

Buku karangan Azumardi Azra yang berjudul Historiografi Islam

Kontemporer (1996). Buku ini menjelaskan tentang perkembangan Islam di

Indonesia. Salah satu bab pada buku ini menjelaskan pandangan orientalisme

8 Sulaiman, 1998, Telaah Kasus Majlis Tafsir Al Qur’an Pusat Surakarta, Semarang:

Departemen Agama, Balai Penelitian Aliran Kerohanian/ Keagamaan, halaman 16.

Page 26: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yaitu paham dan pengetahuan barat tentang dunia Islam yang beranggapan bahwa

Islam di Asia Tenggara termasuk Indonesia adalah Islam pariferal (pinggiran)

yang jauh dari bentuk aslinya dari Timur Tengah. Hal ini karena adanya

pandangan bahwa orang-orang Timur Tengah saja yang merupakan muslim baik,

sedangkan masyarakat yang mengalami Islamisasi lebih akhir adalah muslim

buruk, sinkretis dan nominal seperti terlihat pada masyarakat Jawa. Namun

pandangan tersebut mulai runtuh sekitar tahun 1970-an dengan adanya gerakan

kebangkitan Islam di Asia Tenggara.

Buku yang berjudul Arus Baru Islam Radikal, Transmisi Revivalisme

Islam Timur Tengah ke Indonesia (2005) ditulis M. Imdadun Rahmat. Buku ini

menjelaskan pengaruh gerakan kebangkitan Islam Timur Tengah melalui

organisasi massa Islam seperti Ikhwanul Muslim, Hizbut Tahrir dan Al Dakwah

Al Salafiyah terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Negara-negara di

Timur Tengah memiliki kota suci dan pusat ilmu pengetahuan Islam yang selalu

dikunjungi oleh orang Islam Indonesia untuk berhaji dan menuntut ilmu. Melalui

kegiatan tersebut terbentuk jaringan keulamaan dan jaringan dakwah. Adanya

para pelajar muslim Indonesia yang semakin banyak menuntut ilmu di Timur

Tengah menyebabkan mereka mengikuti berbagai keyakinan, ideologi, sikap, dan

tindakan kaum muslimin di Timur Tengah. Berbagai keyakinan, ideologi yang

didapat para pelajar muslim Indonesia dari Timur Tengah mereka sebarkan dan

terapkan di negeri ini.

Gerakan kebangkitan Islam memiliki prinsip-prinsip antara lain. Pertama,

din wa dawlah, yakni Islam merupakan sistem kehidupan yang total yang secara

universal dapat diterapkan pada semua keadaan, tempat dan waktu. Kedua,

Page 27: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

fondasi Islam adalah Al Qur’an dan Al Hadits. Umat Islam diperintahkan untuk

menjalankan segala aktivitas keagamaannya berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.

Ketiga, umat Islam diperintahkan untuk menjaga nilai-nilai Islam, baik dalam

pergaulan dan pembagian peran laki-laki dengan perempuan serta kehidupan

sehari-hari. Keempat, kedaulatan dan hukum Allah berdasarkan syariat. Tujuan

umat Islam adalah menegakkan kedaulatan Tuhan di bumi, hal ini dapat dicapai

dengan menetapkan tatanan Islam (nizam Islami) dengan menggunakan syariat

sebagai undang-undang tertinggi. Kelima, jihad sebagi pilar menuju nizam

Islami.9

Skripsi yang berjudul ‘’Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta

Tahun 1972-1998 (Studi Tentang Gerakan Modern Islam di Surakarta)’’ (2000)

karya Widodo. Skripsi ini memuat tentang perkembangan Yayasan Majlis Tafsir

Al Qur’an ( MTA ) di Surakarta dari tahun 1972-1998. Dalam skripsi ini memuat

biografi K.H. Al Ustadz Abdullah Thufail Saputro, selaku pendiri dari MTA, latar

belakang, perkembangan dan tantangan dakwah yang dialami oleh MTA, aktivitas

yang dilakukan MTA serta hubungan MTA dengan pemerintah dan organisasi

Islam yang lain. Latar belakang K.H. Al Ustadz Abdullah Thufail Saputro

mendirikan MTA adalah keprihatian beliau melihat kondisi umat Islam di

Indonesia yang masih melaksanakan praktek-praktek keagamaan yang telah

menyimpang dari ajaran Islam yang berupa Al Qur’an dan Hadits. Selain itu juga

adanya pertentangan organisasi-organisasi Islam yang ada, organisasi-organisasi

Islam tersebut menganggap bahwa organisasinya yang paling baik dan cenderung

menjelekkan organisasi Islam yang lain.

9 M. Imdadun Rahmat, op.cit, halaman 155.

Page 28: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Skripsi ini dianggap penting untuk dijadikan referensi dalam mengkaji

Pengembangan dakwah dan peranan Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA)

bagi masyarakat Surakarta Tahun 1999-2009. Dijadikannya skripsi ini sebagai

pendukung pembahasan karena buku ini membahas tentang perkembangan MTA

di Surakarta tahun 1972-1998.

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk membahas kajian

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta ( Studi Tentang Dakwah

Islamiyah Organisasi Kebangkitan Islam di Surakarta Tahun 1999-2009) adalah

metode sejarah. Menurut Louis Gottschalk, metode sejarah adalah proses

mengumpulkan, menguji, dan menganalisa secara kritis rekaman-rekaman

peninggalan masa lampau menjadi kajian yang dapat dipercaya.10

Metode sejarah

ini mempunyai empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historigrafi.

Landasan utama metode sejarah adalah bagaimana menangani dan

menghubungkan bukti-bukti sejarah yang ada.11

Tahap pertama dalam metode

sejarah adalah mengumpulkan bukti-bukti sejarah. Pada tahap ini, dikumpulkan

bukti tertulis berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan segala hal yang

berkaitan dengan pokok permasalahan yang dikaji, selain mengumpulkan

dokumen, pada tahap ini juga dikumpulkan bukti-bukti sejarah berupa sumber

lisan yang dilakukan dengan wawancara. Proses ini dinamakan heuristik.

10

Louis Gottschalk, 1986, Mengerti Sejarah, edisi terjemahan Nugroho Notosusuanto

Jakarta: Universitas Indonesia Press, halaman 32.

11

William H. Frederich dan Soeri Soeroto, 1991, Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum

dan Sesudah Revolusi, Jakarta: LP3ES, halaman 13.

Page 29: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tahap kedua adalah kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keaslian

sumber melalui kritik intern maupun kritik ekstern.12

Kritik intern digunakan

untuk membuktikan bahwa isi dari suatu sumber tersebut memang dapat

dipercaya kebenarannya, sedangkan kritik ekstern bertujuan untuk mencari

keaslian sumber.

Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu penafsiran terhadap data-data yang

dimunculkan dari data yang telah terseleksi. Tujuan dari interpretasi adalah

menyatakan sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber atau data se4jarah dan

bersama teori disusunlah fakta tersebut ke dalam interpretasi yang menyeluruh.13

Pada tahap interpretasi ini digunakan ilmu bantu yang berupa sosiologi dan agama

untuk membantu dalam menafsirkan data-data yang terseleksi. Proses terakhir

adalah historiografi, yaitu menyajikan hasil penelitian dalam penyusunan fakta-

fakta ke dalam kisah sejarah.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: studi dokumen, studi

pustaka, dan wawancara.

a. Studi dokumen

Dalam sebuah penelitian sejarah, penggunaan dokumen sangat diperlukan.

Dokumen diartikan sebagai jejak yang tertinggal dan dapat dilacak karena

peristiwanya dapat terjadi. Studi tentang dokumen bertujuan untuk menguji dan

memberi gambaran tentang teori sehingga memberi fakta dalam mendapat

12

Dudung Abdurrahman, 1991, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

halaman 58.

13

Ibid, halaman 64.

Page 30: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pengertian historis tentang fenomena unik.14

Dokumen mempunyai dua

pengertian, yaitu artian luas dan artian sempit. Dokumen dalam artian luas berupa

monumen, artefak. Dokumen dalam artian sempit berupa data tertulis seperti

arsip, foto, majalah, surat kabar, dan lain-lain.

Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip-arsip

yang dimiliki oleh MTA. Dokumen tersebut antara lain Anggaran Dasar MTA,

Anggaran Rumah Tangga MTA, dan Laporan Tahunan MTA. Dokumen tersebut

disebut juga dengan sumber primer, yakni sumber yang didapat langsung dari

sumber informasi. Dokumen tersebut diperoleh dari bagian sekretariat MTA.

Penggunaan sumber sekunder juga diperlukan dalam pengumpulan data. Sumber

sekunder digunakan sebagai pendukung sumber primer. Sumber sekunder berasal

dari buku-buku yang berkaitan dengan kajian penelitian.

b. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan sebagai bahan pelengkap dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini, sumber pustaka yang digunakan hanya berkaitan dengan

kajian penelitian. Tujuan dari studi pustaka adalah untuk menambah teori dan

konsep yang dibutuhkan dalam penelitian. Sumber pustaka yang digunakan antara

lain berupa buku, majalah, surat kabar, dan sumber lain yang memberi informasi

tentang kajian penelitian.

Dalam penelitian ini studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Fakultas

Sastra dan Seni Rupa UNS, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Perpustakaan Monumen Pers Surakarta, Perpustakaan Umum Daerah

Surakarta, dan Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta.

14

Sartono Kartodirjo, 1983, ‘’ Metode Penggunaan Bahan Dokumen’’ dalam

Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

halaman 47.

Page 31: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Wawancara

Wawancara adalah sebuah kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan

untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh15

. Wawancara yang dilakukan

antara lain dengan Medi ( Sekretaris MTA Pusat Surakarta), Zaenal Ahmad (

Ketua MTA cabang Grogol I, Sukoharjo), Lintang ( Crew MTA TV), Muhammad

Al Faruq ( Staf Markerting KSU Dirgantara), Daryanto Ahmad ( Seksi Bidang

Sosial MTA Pusat Surakarta ), Suparmin ( Karyawan UB MTA ), dan Muhammad

Fathoni ( Karyawan Kaafur)

3. Teknik Analisa Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisa data penelitian ini adalah

analisa historis, yaitu analisa untuk mencari hubungan sebab akibat dari suatu

fenomena historis pada ruang dan waktu tertentu. Tujuan dari analisa historis

adalah agar penelitian tidak hanya menjawab apa, kapan, dan dimana peristiwa

tewrsebut berlangsung, tetapi juga menjelaskan gejala sejarah sebagai kausalitas.

Analisa ini kemudian disajikan dalam bentuk penulisan diskriptif.

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka memberi gambaran yang sistematis dan menyeluruh tentang

pembahasan penelitian ini, sistematika yang dirancang adalah:

BAB 1 Bab ini merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

15

James A. Black dan Dean J. Champion, 1992, Metode dan Masalah penelitian Sosial,

Bandung: PT Eresco, halaman 306.

Page 32: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB II menjelaskan tentang gambaran umum masyarakat Surakarta. Pada

bab ini dijelaskan tentang deskripsi wilayah Surakarta dan kondisi demografis

masyarakat Surakarta.

BAB III berisi tentang jaringan dan strategi dakwah MTA. Pada bab ini

dijelaskan tentang jaringan dakwah MTA yang meliputi peranan, perekrutan dan

pembinaan ustad ( guru daerah ) serta aktivitas-aktivitas dakwah MTA. Untuk

strategi dakwah MTA dilakukan melalui pendekatan dengan pemerintah, MUI,

serta ormas Islam lain. Bab ini juga menjelaskan keanggotaan dan pembinaan

peserta pengajian.

BAB IV membahas peranan dakwah Islamiyah Yayasan Majlis Tafsir Al

Qur’an ( MTA ) bagi masyarakat Surakarta. Peranan tersebut meliputi bidang

sosial keagamaan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Bab ini juga menjelaskan

tentang faktor pendukung dan penghambat dakwah MTA.

BAB V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan.

Page 33: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SURAKARTA

A. Kondisi Geografis Kota Surakarta

Surakarta bisa disebut sebagai wilayah perkotaan apabila didasarkan pada

definisi Grunfield atas suatu wilayah. Grunfeld membedakan definisi perkotaan

menjadi dua, yaitu perkotaan fisik dan perkotaan mental. Perkotaan fisik

menyangkut luas wilayah, kepadatan penduduk, dan tata guna tanah yang non

agraris, sedangkan perkotaan mental berkaitan dengan orientasi kepada nilai dan

kebiasaan hidup penduduk kota.1 Berdasarkan definisi yang diungkapkan oleh

Grunfeld tersebut, maka Surakarta dapat dikategorikan sebagai wilayah perkotaan

baik secara fisik maupun mental.

Sebagai kota, Surakarta banyak terdapat gedung perkantoran dan gedung-

gedung lain yang memberi ciri khas tersendiri sehingga Surakarta mendapat

sebutan sebagai kota budaya, kota pelajar, dan kota perdagangan. Disebut sebagai

kota budaya karena kota ini memiliki tempat-tempat untuk kegiatan kebudayaan,

benda-benda budaya, berbagai tradisi budaya Jawa yang masih dipegang kuat oleh

masyarakat Surakarta, dan tempat-tempat bersejarah di kota ini.

Surakarta yang berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan merupakan

salah satu pusat kerajaan Mataram Islam dan memiliki banyak sebutan,

diantaranya: ‘’ Kota Bengawan’’, disebut demikian karena kota Surakarta dialiri

Sungai Bengawan Solo, orang-orang desa menyebutnya ‘’Nagari’’, karena dulu

merupakan kerajaan dan tempat tinggalnya raja. Solo adalah sebutan secara

1 Grunfeld, ‘’Definisi Suatu Wilayah’’, dalam N. Daldjoeni, 1988, Seluk Beluk

Masyarakat Kota, Bandung: Penerbit Alumni, halaman 41.

Page 34: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tradisional yang berasal dari sebuah pohon solo yang banyak tumbuh di wilayah

Batu Retno atau nama pendiri Desa Solo yang bernama Ki Gede Solo. Kota Solo

sendiri berarti suatu kesederhanaan dan pandangan hidup orang Jawa. Surakarta

Hadiningrat nama sebutan resmi secara administrasi pemerintahan.2

Kota Surakarta yang juga dikenal sebagai Kota Solo merupakan sebuah

dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan

pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m di atas permukaan air laut

dengan luas sekitar 44 km2. Surakarta terletak diantara 110 45’ 15’’-110 45’ 35’’

bujur timur dan 70’ 36’’-70’ 56’’ lintang selatan. Surakarta dibelah dan dialiri

oleh tiga sungai besar, yaitu Bengawan Solo, KaliJenes, dan Kali Pepe.3

Surakarta berbatasan di sebelah utara dengan Kabupaten Boyolali, sebelah

timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dengan

Kabupaten Sukoharjo. Secara keseluruhan luas wilayah Surakarta mencapai 44,06

km yang terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Serengan, Laweyan, Pasar Kliwon,

Jebres, dan Banjarsari. Lima kecamatan tersebut terbagi lagi menjadi 52

kelurahan, jumlah kelurahan untuk masing-masing kecamatan adalah: Laweyan

terdiri dari 11 kelurahan, Serengan terdiri dari 7 kelurahan, Pasar Kliwon terdiri

dari 9 kelurahan, Jebres terdiri dari 11 kelurahan dan Banjarsari terdiri dari 13

kelurahan. Sebagian besar lahan dipakai sebagai tempat pemukiman sebesar 61%

sedangkan untuk kegiatan ekononomi menggunakan tempat yang cukup besar

yaitu berkisar 20% dari luas lahan yang ada.4

2 Radjiman, 1984, Sejarah Mataram Kartosuro sampai Surakarta Hadiningrat,

Surakarta: TB Krida , halaman 66.

3 http://www.surakarta.go.id, diakses pada tanggal 5 Juli 2010 pukul 14.26

4 Badan Pusat Statistik, Surakarta dalamAngka Tahun 2000.

Page 35: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Sejak resmi menjadi daerah administratif, tepatnya setelah kemerdekaan,

Kota Surakarta telah mengalami enam kali perubahan sebutan, yaitu periode

Pemerintahan Daerah Surakarta dimulai tanggal 16 Juni 1946 dengan berlakunya

Undang-undang No.16 Tahun 1947 tanggal 5 Juni 1947, periode Pemerintahan

Daerah Haminte Kota Surakarta dimulai dengan berlakunya Undang-undang

No.16 Tahun 1947 sampai dengan berlakunya Undang-undang No.22 Tahun 1948

tanggal 10 Juli 1948, periode Pemerintahan Kota Besar Surakarta dimulai dengan

berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1948 tanggal 10 Juli 1948 sampai

dengan berlakunya Undang-undang No. 1 Tahun 1957 tanggal 18 Januari 1957,

periode Pemerintahan Daerah Kotapraja Surakarta dimulai dengan berlakunya

Undang-undang No. 1 Tahun 1957 sampai dengan berlakunya Undang-undang

No.18 Tahun 1965 tanggal 1 September 1965, periode Pemerintah Kotamadya

Surakarta dimulai dengan berlakunya Undang-undang No.18 tahun 1965 tanggal 1

September 1965 sampai dengan berlakunya Undang-undang No. 5 Tahun 1974,

periode Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta dimulai dengan

berlakunya Undang-undang No. 5 tahun 1974 sampai dengan berlakunya Undang-

undang No. 22 Tahun 1999 tanggal 4 Mei 1999, periode Pemerintah Kota

Surakarta dimulai dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah sampai sekarang.5

Tanah di Solo bersifat pasiran dngan komposisi mineral muda yang tinggi

sebagai akibat aktivitas vulkanik gunung api. Komposisi ini ditambah ndengan

ketersediaan air yang cukup melimpah sehingga menyebabkan dataran rendah ini

sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri seperti

5 Ibid.

Page 36: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tembakau dan tebu. Namun demikian, industri manufaktur dan pariwisata

berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk

kegiatan industri dan perumahan penduduk.6

Sebagai kota industri dan perdagangan, ada banyak pabrik dan perusahaan

yang terdapat di berbagai daerah Surakarta yang menyerap tenaga kerja, baik dari

dalam kota maupun luar kota. Dari sektor perdagangan dapat dilihat dari jumlah

pasar yang ada, baik itu pasar tradisional maupun modern. Pasar tradisional yang

ada di Surakarta antara lain Pasar Gede, Pasar Triwindu, Pasar Gading, Pasar

Gemblekan dan lain sebagainya.

B. Kondisi Demografis Masyarakat Surakarta

1. Jumlah Penduduk

Penduduk atau masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam

masalah perkotaan. Pertumbuhan, perkembangan serta penyebarannya sering kali

menimbulkan efek sosial yang menjadi perhatian pemerintah daerah satempat.

Demografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu yang

mamberikan uraian atau gambaran statistik suatu bangsa dilihat dari sudut sosial,

politik dan ilmu kependudukan, sedangkan masalah umum kependudukan terdiri

dari masalah jumlah, penyebaran, transmigrasi atau perpindahan penduduk,

kesempatan kerja, pemukiman dan lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan dan

aspek sosial lainnya.

Kependudukan merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian

pemerintah dalam proses pembangunan. Masalah kependudukan memuat

6 http://www.wikipedia.org.id, diakses pada tanggal 5 Juli 2010 pukul 15.00

Page 37: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kuantitas penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, angkatan

kerja serta kualitas penduduk (pendidikan dan kesehatan). Jumlah penduduk perlu

diperhatikan, selain sebagai subyek penduduk Indonesia juga dijadikan obyek

bagi pembangunan. Penduduk merupakan kunci dari pembangunan itu.7 Berikut

ini merupakan tabel jumlah penduduk Surakarta berdasarkan jenis kelamin tahun

1999-2005.

Tabel 1

Jumlah Penduduk Kota Surakarta Menurut Jenis Kelamin

Tahun 1999-2005

Tahun Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

1999 255.252 268.203 523.455

2000 237.562 252.752 490.214

2001 259.191 272.186 531.377

2002 263.943 275.444 539.387

2003 270.104 280.147 550.251

2004 247.247 257.906 505.153

2005 250.868 283.672 534.540

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 1999-2005

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk Surakarta dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan, meskipun dalam tabel tersebut ada yang

menunjukkan penurunan jumlah penduduk pada tahun 2000 menjadi 490.214 dan

tahun 2004 menjadi 505.153. Kenaikan jumlah penduduk tersebut dipengaruhi

oleh dua faktor utama, yaitu perbedaan antara angka kelahiran dan kematian serta

perbedaan antara angka penduduk masuk dan penduduk keluar. Pertumbuhan

7 Sumitro Harjokusumo, 1985, Perdagangan dan Industri dalam Pembangunan, Jakarta:

LP3ES, halaman 76.

Page 38: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

penduduk yang meningkat menyebabkan kepadatan penduduk di dalam kota

karena luas daerah yang digunakan untuk tempat tinggal tidak mungkin

bertambah, sehingga pertambahan penduduk dengan pertumbuhan aspek lainnya

tidak berjalan dengan seimbang yang menyebabkan masalah sosial dan ekonomi

diantaranya terlihat kesenjangan sosial dalam masyarakat, pemukiman kumuh,

tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan lain sebagainya.

Mayoritas penduduk Surakarta adalah suku Jawa, lainnya merupakan

penndatang dari luar daerah seperti Banjar, Sunda, Melayu, bahkan ada yang

berasal dari keturunan etnis luar daerah seperti Cina dan Arab yang telah menetap

dan menjadi bagian dari kota Surakarta karena telah berkewarganegaraan

Indonesia. Sebagian mereka telah mempunyai perkampungan sendiri seperti

komunitas keturunan Arab dikenal di Kecamatan Pasar Kliwon.

2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Surakarta

Aspek sosial ekonomi mempunyai peranan penting dalam mempelajari

suatu masyarakat dan suatu daerah karena dapat mengukur seberapa berhasilnya

kemajuan suatu masyarakat atau suatu daerah. Kota Surakarta sendiri merupakan

suatu wilayah yang perkembangan ekonominya tergolong tinggi di Propinsi Jawa

Tengah. Salah satu penyebabnya adalah letaknya yang strategis tepatnya di

persimpangan jalur penting yang terkoneksi ke kota besar seperti Semarang dan

Yogyakarta serta wilayah timur terkoneksi ke kota-kota Jawa Timur seperti

Surabaya dan Madium.

Untuk memproduksi potensi manusia perlu dikerahkan unsur-unsur tenaga

kerja, Sumber Daya Alam (SDA), teknologi, modal dan jiwa usaha.8 Dalam suatu

8 Badan Pembinaan Hukum Nasional, 1976, Seminar: Segi-segi Hukum Pembangunan

dan Kependudukan, Jakarta: Bina Cipta, halaman 59.

Page 39: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

proses produksi dibutuhkan peningkatan, baik kuantitas maupun kualitas dari

unsur-unsur tersebut. Semakin besar peningkatan unsur tersebut maka semakin

besar pula untuk meraih pendapatan serta untuk memperoleh kesejahteraan.

Masyarakat Surakarta adalah masyarakat heterogen yang terdiri dari

berbagai suku bangsa. Beberapa suku bangsa ada di Surakarta seperti Arab, Cina,

Jawa, Sunda, Banjar. Sifat pluralistik penduduk Surakarta tidak hanya terlihat dari

kesukuanbangsaannya saja, tetapi juga terlihat dari segi pekerjaan. Jenis-jenis

pekerjaan masyarakat Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Jenis-jenis Mata pencaharian Penduduk Surakarta (untuk usia 10 tahun keatas)

Tahun 1999-2005

NO Jenis Mata

Pencaharian

Tahun

1999 2000 2001 2003 2004 2005

1 Pedagang 17.171 18.352 19.061 22.079 33.226 31.975

2 Pengangkutan 15.888 16.081 17.906 15.858 17.948 -

3 PNS 23.714 23.826 23.832 24.654 27.787 27.505

4 Pensiunan 16.395 15.756 9.573 16.235 20.669 30.791

5 Lain – lain 13.569 152.548 77.473 164.548 156.358 151.494

Jumlah 86.737 226.566 147.844 143.374 225.988 241.765

Sumber: Badan Pusat Statistik Surakarta dalam Angka Tahun 1999, 2000, 2001,

2003, 2004, 2005

Pada tabel tersebut jumlah pedagang pada tahun 1999 adalah 17.171 orang

lebih sedikit dibandingkan tahun 2000 yang mencapai 18. 355 orang. Adanya

jumlah pedagang di Surakarta tahun 1999 lebih sedikit dibanding pada tahun 2000

disebabkan adanya krisis moneter yang melanda Indonesia dan berimbas pada

perekonomian Surakarta. Krisis tersebut menyebabkan para pedagang mengalami

kebangkrutan karena langkanya barang dagangan dan harganya yang melonjak

Page 40: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

naik. Cermin lain dari beratnya kondisi perekonomian masyarakat Surakarta

adalah membesarnya mata pencaharian penduduk pada sektor informal. Sektor

informal yang ada antara lain pedagang kaki lima, pedagang asongan, pemulung,

pengamen dan pengemis. Sektor informal bertambah jumlahnya sejak krisis

moneter tahun 1997.

Adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

menurunkan tingkat perekonomian Surakarta. Selain krisis ekonomi, penurunan

tingkat ekonomi Surakarta juga disebabkan adanya kerusuhan pada tahun 1998

yang membuat perekonomian Surakarta semakin terpuruk dengan dibakarnya

beberapa pusat belanja di hampir seluruh wilayah Surakarta. Pembakaran pusat-

pusat belanja, gudang, dan aset-aset penting lainnya yang kebanyakan dimiliki

oleh etnis Cina menyebabkan terjadinya kelangkaan barang-barang kebutuhan

hidup baik pangan maupun non pangan dan harga barang pun semakin tinggi

karena kelangkaan barang tersebut.

Rendahnya kondisi ekonomi yang melanda sebagian besar masyarakat

kecil di kota Surakarta menyebabkan mereka melakukan berebagai usaha kecil-

kecilan dengan berdagang barang-barang bekas. Usaha kecil-kecilan tersebut

sering disebut sebagai usaha ‘’klitikan‘’. Usaha yang tersebar di berbagai daerah

Surakarta ini dilakukan oleh masyarakat Surakarta karena sulitnya mendapatkan

pekerjaan yang layak. Usaha klitikan tersebut antara lain terletak di daerah depan

Pura Mangkunegaran, yaitu Pasar Triwindu, depan kampus UNS Mesen, barat

perempatan Gading, terdapat juga Pasar Klitikan di daerah Semanggi, Pasar

Kliwon. Usaha ini makin merebak di Surakarta setelah Indonesia dilanda krisis

Page 41: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

ekonomi pada tahun 1997 dan lebih parah lagi adalah paska kerusuhan Mei 1998

yang menyebabkan sebagian masyarakat Surakarta menganggur.

Tingkat pengangguran di Surakarta tergolong tinggi, hal ini terlihat masih

banyaknya penduduk yang belum mempunyai pekerjaan tetap dan masih dalam

taraf mencari pekerjaan sehingga menimbulkan masalah dalam penyerapan tenaga

kerja yang tidak seimbang dengan jumlah pencari pekerjaan tiap tahunnya. Hal ini

juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat Surakarta yang lulus dari

perguruan tinggi dan SMA banyak yang belum mendapatkan pekerjaan yang

layak sesuai dengan bidangnya, apalagi banyaknya pencari pekerjaan dari kota-

kota lainnya mempertinggi persaingan memperoleh pekerjaan.

Sebagian besar masyarakat Surakarta menganggap bahwa pendidikan yang

tinggi merupakan syarat bagi kesejahteraan masa depannya dan sebagian pendapat

tersebut ada benarnya karena tawaran kerja dengan ijasah pendidikan formal

tinggi masih diutamakan. Permasalahan pendidikan yang dialami oleh sebagian

masyarakat kecil di Surakarta adalah orang-orang miskin di kota ini tidak dapat

meraih pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan karena tidak adanya biaya

pendidikan, sehingga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada masyarakat

miskin tetap rendah.

Perhitungan pertumbuhan ekonomi dapat membantu mengetahui tingkat

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi di Surakarta

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 1997 Indonesia

mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan penurunan tingkat perekonomian

Surakarta, tetapi pada tahun 2001 hingga 2008 perekonomia Surakarta mengalami

Page 42: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pertumbuhan berkisar 4-6%. Pertumbuhan perekonomian Surakarta pada tahun

2000-2008 dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 3

Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 2000-2008

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (persen)

2000 4,10

2001 4,12

2002 4,97

2003 6,11

2004 5,80

2005 5,12

2006 5,43

2007 5,82

2008 6,69

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Surakarta Tahun 2008

Pada tabel di atas perekonomian Surakarta sejak tahun 2001 mengalami

peningkatan yakni mencapai 4,12 persen, tapi pada tahun 2004 perekonomian

Surakarta justru mengalami penurunan hingga 3,1 persen dari tahun 2003 yang

mencapai 6,11 persen. Perekonomian Surakarta kembali meningkat lagi tahun

2005. Pertumbuhan ekonomi tersebut banyak disebabkan mulai bangkitnya

kembali perekonomian Surakarta dengan mulai dibangunnya fasilitas kegiatan

ekonomi seperti pusat perbelanjaan.

Sebagai kota perdagangan, letak Surakarta mendukung di sektor ini, hal ini

dapat ditunjukkan letak Surakarta yang sering disebut sebagai wilayah

Page 43: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,

Sragen dan Klaten). Namun sejauh ini kalangan pengembang di Surakarta dan

sekitarnya tidak ada yang tertarik membangun kawasan industri, padahal kawasan

industri diperlukan untuk mendukung Surakarta sebagai kota perdagangan, para

pengembang lebih banyak membangun perumahan atau pusat perbelanjaan seperti

mall atau ruko.9

Pada tahun 2000 perekonomian Surakarta mulai membaik, seluruh sektor

ekonomi berhasil bangkit dengan laju pertumbuhan yang positif. Berikut ini

adalah tabel pertumbuhan sektor ekonomi Surakarta tahun 2003-2008.

Tabel 4

Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Surakarta tahun 2003-2008

Sektor Tahun

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian -11.62 -2.37 0.88 1.20 1.54 -1.14

Pertambangan 4.45 -0.72 3.34 -0.21 2.31 4.22

Industri 6.70 6.07 1.47 2.55 3.46 2.32

Listrik,gas & air 0.64 7.61 4.45 9.25 5.56 6.35

Bangunan 7.05 1.44 8.24 5.85 9.64 10.27

Perdagangan,

Hotel & Restoran

6.45 8.01 7.58 6.93 6.36 7.52

Pengangkutan dan

Komunikasi

5.02 6.13 5.48 5.96 6.00 4.92

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan

3.86 3.65 6.74 6.20 5.93 5.73

Jasa-jasa 6.98 4.54 4.79 6.97 6.20 5.22

Total 6.11 5.800 5.15 3.43 5.82 5.69

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surakarta 2008-08-24

9 Solo Pos, Rabu Kliwon, 13 April 2005, halaman 5.

Page 44: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pada tabel tersebut tahun 2008 sektor bangunan mengalami pertumbuhan

yang paling besar dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya, yaitu sebesar

10,27 persen. Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor yang mengalami

pertumbuhan terendah yaitu -1,14 persen.

3. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Surakarta

Adat merupakan wujud riil dari kebudayaan. Wujud tersebut disebut adat

tata kelakuan karena adat berfungsi sebagai pengatur kelakuan. Secara umum

budaya masyarakat Surakarta sama seperti budaya Jawa pada umumnya. Sebagai

salah satu kota budaya di Jawa, maka masyarakat Surakarta dengan sendirinya

masih sangat lekat dengan sejarah dan warisan para leluhurnya.10

‘’Solo Kota Budaya’’ adalah slogan yang selama ini masih didengungkan

oleh Pemerintah Surakarta. Pemerintah kota Surakarta sebagai suatu daerah

otonom di Indonesia mempunyai bermacam potensi daerah, salah satunya adalah

sebagai kota budaya, yakni kota yang dikenal sebagai pusat kebudayaan

masyarakat Jawa tradisional. Hal ini ditandai dengan masih adanya dua kerajaan

Jawa yaitu Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran.11

Sebagai kota budaya, kota ini memiliki unsur-unsur budaya yang masih

dipelihara oleh masyarakat Surakarta. Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur

budaya terdiri dari sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi

10

Heru Susanto, 1994, Surakarta Hadiningrat dalam Strategi Elit, Suatu Analisis

Kepemimpinan 1985-1990, Surakarta: PWI Cabang Surakarta dan PT Pebelan Surakarta, halaman

60. 11

Soegeng Soerjadi, 2000, Otonomi, Potensi Masa Depan Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, halaman 479.

Page 45: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian

hidup, sistem teknologi dan peralatan.12

Agama dan kepercayaan merupakan salah satu dari unsur budaya. Agama

menjadi faktor yang paling penting dalam kehidupan masyarakat. Agama

mengajarkan kebaikan, memberikan petunjuk mana yang baik dan mana yang

buruk, agama menjadi suatu pedoman hidup yang sangat menyentuh privasi

seseorang sebagaimana yang telah diatur dalam UUD 1945 pasal 29 dan

dilindungi oleh hukum. Agama dapat tumbuh subur tergantung pada keadaan

masyarakat dan pemerintah yang ada, yakni kebijakan pemerintah memperhatikan

agama sebagai sarana dalam pembaharuan dan diikuti oleh masyarakat yang telah

menyadari peranan agama sebagai pegangang hidup dalam pergaulan masyarakat

dan bernegara.13

Agama juga mengajarkan manusia untuk tunduk dan patuh

kepada Tuhan. Ajaran agama berisi ketauhidan yang harus dicerminkan dalam

kehidupan sehari-hari dan bertujuan memberikan dasar pedoman keyakinan hidup

sehingga manusia sadar dan mengetahui asal usul kejadian alam. Sikap tauhid

harus dicerminkan dalam tingkah laku dan budi pekerti dalam pergaulan sosial.

Kehidupan beragama di Surakarta berjalan dengan baik, hal itu dapat

dilihat begitu berkembangnya pemeluk agama dan hampir tidak ada konflik yang

dipicu persoalan agama. Agama di Surakarta secara umum berkembang mengikuti

peraturan nasional, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha. Islam menjadi

agama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk Surakarta. Hal ini disebabkan

karena Surakarta adalah bekas Kerajaan Mataram Islam, kekuasaan kerajaan

12

Koentjaraningrat, 2002, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, halaman 46.

13

Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo, 1977, Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta, (Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), halaman 227.

Page 46: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

inilah yang menyebarkan ajaran Islam secara luas dengan kegiatan dakwah yang

membawa pendekatan budaya sehingga dapat dikatakn adanya sinkretisme. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut tentang jumlah pemeluk agama di

Surakarta.

Tabel l5

Jumlah Pemeluk Agama di Surakarta tahun 1999-2005

Tahun Islam Katholik Kristen Hindu Budha

1999 395.728 73.101 67.627 2.814 4.907

2000 396.928 73.686 68.305 2.643 4.811

2001 398.084 75.613 69.944 2.816 4.982

2002 401.723 76.061 70.258 - 4.711

2003 402.297 77.112 71.811 - -

2004 381.297 68.112 62.355 -

2005 403.412 73.251 72.171 1993 4211

Sumber: Badan Pusat Statistik Surakarta Tahun 1999-2005

Berdasarkan tabel di atas, agama Islam menjadi agama mayoritas di

Surakarta, hal ini dikarenakan agama terbesar di Jawa adalah Islam. Selanjutnya

jumlahnya diikuti oleh pemeluk agama Katholik, Kristen, Budha dan Hindu.

Kebanyakan agama selain Islam itu dibawa oleh orang-orang dari luar daerah

Surakarta bahkan dari pendatang mancanegara yang kemudian menetap dan

beraktivitas di Surakarta.

Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, negeri ini telah memiliki

pengalaman sejarah yang cukup kental mewarisi kebudayaan Hindu dan Budha

yang selaras dengan keyakinan asli nusantara, yakni animisme dan mistisme.

Animisme merupakan ekspresi dalam pemujaan roh-roh yang mengakui adanya

roh-roh dalam orang hidup, orang mati dan benda-benda mati. Salama agama

Hindu-Budha berpengaruh di negeri ini, kepercayaan animistik hidup dalam

Page 47: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

bentuk yang lembut dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap agama

baru, yakni Islam.14

Mudahnya Islam masuk dan berkembang pesat di negeri ini, terutama

Pulau Jawa disebabkan oleh kesanggupan para penyebar agama Islam yang

mampu menyelaraskan Islam dengan adat kebiasaan yang telah ada dan tumbuh di

dalam masyarakat. Adat kebiasaan tersebut bukanlah tradisi murni setempat

melainkan sudah bercampur dengan tradisi dan agama sebelum Islam, yaitu

Hindu, Budha, animisme, dinamisme.15

Agama Islam yang berkembang di Jawa

ini disebut juga Islam sinkretisme, yaitu Islam yang mengalami percampuran

dengan budaya setempat. Berawal dari adanya Islam sinkretis tersebut muncul

berbagai praktek keagamaan Islam yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang

murni.

Kebudayaan Jawa merupakan kebudayaan yang telah mengalami

sinkretisme dengan budaya dan agama-agama yang ada di Indonesia, khususnya

Islam dengan Hindu-Budha. Wujud sinkretisme kebudayaan Jawa yang menonjol

adalah timbulnya bentuk agama Islam orang Jawa, yang disebut agama jawi atau

kejawen, yaitu suatu kompleks keyakinan dan konsep-konsep Hindu-Budha yang

cenderung kearah mistik dan tercampur menjadi satu serta diakui sebagai agama

Islam.16

14

Howard W. Federspiel, 1996, Persatuan Pembaharuan Islam Indonesia Abad XX,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, halaman 1.

15

Mukti Ali, 1976, Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia, Yogyakarta: Yayaysan

Nida, halaman 6-7.

16 Koentjaraningrat, 1984, Kebudayaan Jawa, Jakarta: Balai Pustaka, halaman 312.

Page 48: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pembagian pemeluk agama Islam di Surakarta menurut pelaksanaannya

ada dua sebutan, yakni pemeluk agama Islam yang taat atau disebut sebagai santri.

Selain santri, sebagai salah satu ciri khas orang Jawa adalah Islam Jawa atau Islam

abangan. Islam abangan ada karena adanya sinkretisme antara agama Islam

dengan budaya lokal setempat sehingga sering kali terjadi benturan-benturan

tentang keberadaan Islam Jawa. Hal itu lebih disebabkan adanya perbedaan yang

cukup mendasar dalam hal fiqih dan kaidah agama yang di kalangan Islam

modern dan Islam taat. Ada dua hal yang menjadi keberatan Islam modernis dan

Islam taat terhadap keberadaan Islam Jawa tersebut, yaitu pertama watak Islam

Jawa yang sinkretis dan menghalalkan penggabungan berbagai perilaku budaya

dan agama dalam kesatuan pandangan perilaku yang dicurigai jatuh perbuatan

bi’ah dan syirik, kedua berupa watak orang Islam Jawa yang cenderung

istanasentris dan berbau feodalisme.17

Adanya perbedaan pandangan ini juga

digambarkan secara jelas oleh Clifford Geertz melalui bukunya tentang konsep

priyayi, santri, dan abangan. Dalam konsep tersebut santri lebih diartikan sebagai

pihak putih yang berjalan sesuai dengan aqidah Islam dan abangan lebih diartikan

sebagai pihak yang tidak menjalankan syariat Islam secara benar.

Surakarta merupakan salah satu kota di Pulau Jawa yang menjadi pusat

kebudayaan Jawa. Hal ini ditandai dengan keberadaan dua kerajaan di Surakarta

sebagai lanjutan dari Kerajaan Mataran Islam. Dua kerajaan tersebut adalah

Keraton Kasunan dan Pura Mangkunegaran yang lengkap dengan budaya yang

melingkupinya seperti bangunan, upacara adat grebeg maulud dengan nama

sekaten, Taman Bale Kambang, Museum Radya Pustaka, dan lain sebagainya.

17

M. Mutardho, 2002, Islam Jawa: Keluar dari Kemeluk Santri vs Abangan, Yogyakarta:

Lappera Pustaka Utama, halaman 1.

Page 49: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kondisi sosial budaya masyarakat Surakarta banyak dipengaruhi oleh

kehidupan beragama dan sistem kepercayaan yang dianut raja beserta anggota

komunitas keraton. Hingga awal masa Pemerintahan Susuhunan Pakubuwono X,

hampir seluruh masyarakat baik dari kalangan bangsawan, priyayi, abdi dalem

maupun wong cilik.18

Mayoritas masyarakat Surakarta beragama Islam, namun

sebagian masyarakatnya menganut dan menjalankan Islam yang dianut oleh

anggota komunitas keraton. Islam yang dianut oleh komunitas keraton ini menjadi

panutan bagi sebagian masyarakat Surakarta dan masyarakat cenderung

memegang erat adat yang berasal dari keraton.

Keraton sebagai pusat kebudayaan Jawa yang mempengaruhi kehidupan

sosial budaya masyarakatnya. Bentuk-bentuk simbolisme dalam budaya Jawa

sangat dominan di segala hal dan segala bidang. Hal ini terlihat dalam tindakan-

tindakan sehari-hari orang Jawa sebagai realisasi dari pandangan dan sikap

hidupnya. Bentuk-bentuk simbolisme itu biasa dikelompokkan dalam tiga macam,

yakni simbolisme dalam religi, simbolisme dalam tradisi, dan simbolisme dalam

kesenian. Ketiga tersebut tercermin dalam satu kesatuan. Perilaku orang Jawa

tersebut dilakukan secara khusus dengan tujuan mendekatkan diri kepada Tuhan

dan untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan hidup.19

Pandangan hidup orang Jawa lazim disebut kejawen atau dalam kesustraan

Jawa dinamakan ‘’ilmu kesempurnaan jiwa’’. Ilmu kesempurnaan jiwa ini

termasuk ilmu kebatinan dan dalam filsafat Islam disebut ‘’tasawuf atau sufisme’’.

Orang Jawa menyebutnya ‘’suluk atau mistik. Budaya yang bersumber dari

18

M. Hari Mulyadi Sudarmono, dkk, 1999, Runtuhnya Kekuasaan Keraton Alit,

Surakarta: LPTP, halaman 147.

19

Heru Susanto, op.cit, halaman 60.

Page 50: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Keraton Surakarta mengartikan istilah kejawen adalah pandangan hidup orang

dengan pengertian serta tindakan-tindakannya di bidang kehidupan, baik

kehidupan lahir maupun batin.20

Mistik merupakan salah satu bentuk dari

kejawen. Sebagian Jawa diliputi oleh suasana mistik bagi semua kelompok

penduduk, lapisan, tingkat sosial, dan pendidikan. Surakarta bersama dengan

kebudayaan Jawanya dikenal sebagai kota yang menjadi pusat mistik.

Kejawen atau agama Jawa yang berasal dari Keraton Surakarta sebenarnya

bukanlah agama, melainkan lebih cocok dinamakan sebagai kepercayaan.

Didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang berdasarkan kepercayaan terhadap Tuhan

dan roh-roh makhluk halus. Ciri-cirinya terlihat dari adat istiadatnya serta cara

melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan mistik. Kesemuanya itu ditunjukkan

kea rah pencapaian ketenteraman lahir maupun batin. Golongan masyarakat

abangan di Surakarta sudah terbiasa menjalankan adat istiadat dalam agama Jawa

dan mereka memegang kuat serta mempertahankan kebiasaan ini tanpa

memperhatikan bahwa ajaran tersebut telah menyimpang dari ajaran Islam yang

murni.

Kehidupan kejawen di Surakarta dapat ditunjukkan dalam upacara-

upacaraadat seperti acara-acara grebeg maulud, tradisi slametan, ruwah, tahlilan

untuk orang yang sudah meninggal, dan lain-lain. Selain itu kehidupan kejawen

juga terlihat dalam perilaku masyarakat abangan Surakarta yang mengkeramat

benda pusaka berupa keris. Keris tersebut digunakan sebagai jimat yang

melindungi mereka dari berbagai macam bahaya dan dipercaya mempunyai

kesaktian. Mereka juga mempercayai adanya kemampuan dukun. Dukun dianggap

20

Budiono Heru Satoto, 2000, Simbolisme dalam Budaya Jawa, Yogyakarta: Hanindita,

halaman 65.

Page 51: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sebagai orang sakti yang dapat mengendalikan roh-roh makhluk halus yang jahat

serta dukun dipercaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan berbagai

penyakit.

Page 52: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

JARINGAN DAN STRATEGI DAKWAH

YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

SURAKARTA

A. Gambaran Umum Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta

1. Latar Belakang Berdirinya MTA

Agama Islam merupakan agama yang masuk dan berkembangdi Indonesia

sejak abad pertama Hijriah ( abad ke VII/VIII M ). Sukses besar penyiaran Islam

di Indonesia disebabkan ajaran Islam yang mudah dimengerti, selain itu

disebabkan karena kesanggupan para pembawa Islam pada periode awal dalam

memberi kelonggaran terhadap adat kebiasaan yang ada dan tumbuh dalam

masyarakat. Adat kebiasaan tersebut bukanlah tradisi murni setempat melainkan

sudah banyak tercampur dengan berbagai tradisi agama sebelum Islam, yakni

Hindu-Budha.1

Hal yang demikian tersebut terdapat di berbagai tempat di Indonesia.

Berbagai bi’ah, khurafat, tahayul, dan syirik dipraktekkan oleh umat Islam,

sehingga tanpa disadari bahwa hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Islam

yang essensial, yaitu nilai tauhid.2

Fenomena tersebut telah membangkitkan kesadaran beberapa tokoh Islam

yang senantiasa prihatin dengan kondisi umat Islam di Indonesia, oleh karena itu

diperlukan upaya-upaya di kalangan umat Islam untuk mengembalikan kondisi

umat Islam yang dikehendaki oleh ajaran Islam yang murni. Salah seorang ulama

1 Endang Saefudin Anshori, 1983, Wawasan Islam Pokok-pokok Pikiran tentang Islam

dan Umatnya, Bandung: Penerbit Pustaka, halaman 214.

2 Mukti Ali, op.cit, halaman 2.

Page 53: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Islam yang merasakan dan menyadari fenomena tersebut adalah K.H Abdullah

Thufail Saputro. Beliau adalah seorang pedagang antar kota dan antar pulau yang

telah mendatangi hampir seluruh wilayah Indonesia. Di tengah kesibukannya

berdagang batu permata, beliau juga aktif berdakwah dengan ceramah sambil

mencermati praktek keagamaan di kalangan umat Islam.3

Kegigihan semangat beliau dalam berdakwah dan berdakwah dipengaruhi

oleh ayahnya yang juga seorang pedagang dan mubaligh terkenal di Jawa Timur.

Sejak kecil beliau belajar agama Islam dari ayahnya yang bernama Kyai Thufail

Muhammad. Ketika usianya masih muda, beliau sudah lancar membaca kitab-

kitab yang berbahasa Arab. Selain itu, beliau juga belajar agama Islam kepada

seorang ustadz dari Hadramaut yang terkenal dengan panggilan ‘’ Habib Hud’’.

Kedua guru inilah yang banyak mempengaruhi pola pikir beliau.4

Selama kurang lebih 16 tahun, beliau telah banyak menyaksikan praktek-

praktek keagamaan di kalangan umat Islam yang menyimpang dari sumber

ajarannya,yakni Al Qur’an dan Hadits. Setelah beliau cermati, beliau

berkesimpulan bahwa semuanya itu disebabkan oleh jauhnya umat Islam dari Al

Qur’an. Jauh dalam pengertian dan penghayatan hakekat Islam serta penerannya

pada masa rosulullah dan sahabat.5

Selain itu, beliau juga menyaksikan perpecahan dalam tubuh umat Islam

sendiri, yaitu dalam bentuk kelompok-kelompokkeagamaan Islam yang masing-

masing menganggap kelompoknya sendiri yang paling benar dan cenderung

menyalahkan dan menghina kelompok lain, yang disebabkan adanya perbedaan

3 Sekretariat MTA, op.cit, halaman 2.

4 Sulaiman, op.cit, halaman 12.

5 Wawancara dengan Medi pada tanggal 15 Juli 2010.

Page 54: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

paham dalam masalah-masalah yang bersifat furu’iyah atau praktek ibadah.

Kondisi yang demikian mencerminkan Islam di Indonesia menjadi agama

mayoritas, tetapi secara kualitas tidak mencerminkan umat Islam yang

seharusnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya ukhuwah islamiyah yang kuat,

sedangkan yang ditonjolkan umat Islam pada saat itu adalah golongan saja.

Rasa kebersamaan dan jalinan ukhuwah diantara umat Islam secara

seksama pernah KH. Abdullah Thufail rasakan dalam sebuah perkumpulan

gabungan dari organisasi pemuda Islam se-eks Karisidenan Surakarta yaitu

Koordinasi Kesatuan Pemuda Islam (KKPI) Surakarta, yang sengaja dibentuk

untuk melawan pemberontakan G 30 S/PKI. Gabungan organisasi yang beliau

ketuai ini terdiri dari tujuh organisasi pemuda Islam di Surakarta. Organisasi

tersebut adalah Gerakan Pemuda Anshor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda

Muslimin, Pemuda Al Irsyad, Pemuda Al Islam, Pelajar Islam Indonesia, dan

Himpunan Mahasiswa Islam. Kebersamaan yang terjalin di dalamnya telah

menjadi perkumpulan dalam mengalahkan kekuatan PKI. Namun kondisi tersebut

tidak bertahan lama yang hanya berlangsung kurang selama satu tahun yaitu

1966-1967, dengan tumbangnya pemberontakan PKI, bubar pula KKPI.6

Berdasarkan kondisi riil yang beliau rasakan terebut di atas, beliau

mempunyai gagasan yang kuat untuk mengajak umat Islam agar mau kembali

menghayati dan mengamalkan Al Qur’an secara murni dan konsekuen,

sebagaimana umat Islam pada periode awal penerimaan Al Qur’an sehingga tidak

ada lagi umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam yang menyimpang dan

bertentangan dengan syariat Islam, baik berupa bi’ah, khurafat, syirik, dan

6 Pitoyo, 1989, ‘’ Koordinasi Kesatuan Pemuda Islam (KKPI) Surakarta 1966-1967’’,

Surakarta: Skripsi, halaman 67.

Page 55: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

tahayul. Dengan demikian umat Islam akan menjadi umat yang kokoh, umat yang

satu yang berpegang teguh kepada kitab Allah dan Sunnah Rosul.

Menurut beliau, untuk menjadikan umat Islam bersatu bukanlah pekerjaan

yang mudah, karena tidak semua manusia mempunyai pengetahuan dan

pemahaman yang sama. Hal ini telah diperingatkan Allah dalam salah satu

firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Anfaal ayat 63 yang bunyinya’’……..

walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya

kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka…..’’7

Berdasarkan ayat tersebut di atas, menurut beliau satu hal yang penting

adalah adanya saling pengertian antara satu dengan yang lain akan adanya

perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu wajar terjadi antar manusia, dan dilarang

berburuk sangka serta wajib menghilangkan sifat sentrisme yang menyebabkan

manusia terjerumus kepada golongan musyrik, sebagaimana tercantum dalam Al

Qur’an Surat Ar Rum ayat 31-32, yang bunyinya ‘’dengan kembali bertaubat

kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan janganlah

kamu termasuk orang-orang yang menpersekutukan Allah, yaitu orang-orang

yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.

Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.’’8

Apabila umat Islam dapat memahami ayat tersebut di atas, dengan

demikian perselisihan atau perbedaan paham tidak akan menimbulkan

perpecahan, melainkan tetap akan menjadikan umat Islam sebagai umat yang satu,

7 Departemen Agama Republik Indonesia, 1984, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:

Departemen Agama Republik Indonesia, halaman 271.

8 Ibid, halaman 645-646.

Page 56: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang nilai-nilainya tidak akan bergeser sedikitpun selama umat Islam berpegang

teguh kepada kitab Allah dan Sunnah Rosul.

Kesadaran beliau terhadap pentingnya umat Islam untuk sesegar mungkin

kembali pada Al Qur’an diperkuat oleh adanya pemahaman terhadap firman Allah

Surat Al Hadid ayat 16, yang artinya ‘’ Belumkah tiba waktunya bagi orang-orang

yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran

yang telah turun kepada mereka , dan janganlah mereka seperti orang-orang yang

sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang

panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras dan kebanyakan diantara

mereka adalah orang-orang yang fasik.9’’ Bertitik tolak ayat tersebut, beliau

bertekad untuk mendirikan lembaga khusus yang mengkaji Al Qur’an dan

tafsirnya dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari secara murni dan

konsekuen.

2. Proses Pembentukan MTA

Gagasan untuk membentuk lembaga khusus bukanlah sekedar impian

semata. Pertama kali ide tersebut beliau sampaikan kepada beberapa tokoh Islam,

baik yang independen maupun yang sudahbergabung dengan salah satu organisasi

besar Islam dalam sebuah pertemuan. Organisasi yang beliau undang waktu itu

antara lain: Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan PSII. Pertemuan tersebut

berlangsung selama tiga hari, dan pada pertemuan yang terakhir menghasilkan

suatu kesepakatan bahwa ide yang dikemukakan oleh KH Abdullah Thufail

Saputro tidak dapat diterima. Hal tersebut dikarenakan bahwa setiap organisasi

9 Ibid, halaman 902.

Page 57: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

yang ada mempunyai ideologi sendiri-sendiri sehingga mereka tidak menyetujui

adanya persatuan dari beberapa organisasi Islam menjadi satu bentuk lembaga.

Tidak disetujuinya gagasan tersebut bukan berarti menyurutkan semangat

juang dalam mensukseskan harapannya, dengan kebulatan tekad akhirnya beliau

mengusahakan sendiri dengan cara membentuk panitia bayangan yang terdiri dari:

Ketua : KH Abdullah Thufail Saputro

Penulis : M. Ihsan

Bendahara : Ahmad Sungkar

Maka sejak itu berdirilah lembaga bagi umat Islam untuk mempelajari

kembali Al Qur’an dan tafsirnya yang dinamakan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA).

Lahirnya kelompok pengajian yang mengkaji Al Qur’an dan tafsirnya merupakan

cikal bakal lahirnya lembaga keagamaan MTA yang didirikan pada tanggal 19

September 1972. Pada saat itu pengajian Al Qur’an diselenggarakan di rumah

Bapak Soleh di daerah Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Pengajian ini

merupakan angkatan pertama yang diistilaskan dengan pengajian ‘’gelombang

pertama.’’ 10

Istilah gelombang pertama dimaksudkan untuk mengikuti falsafah

gelombang laut yang tidak pernah berhenti , tidak pernah merasa lelah dan jenuh

walaupun setiap detik harus terhempas membentur karang. Hal ini senada dengan

firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 54 yang bunyinya ‘’Allah akan

menggantikan suatu kaum yang baru , yang berbeda dengan kaum yang lama jika

10

Sekretariat MTA, op.cit, halaman 7.

Page 58: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kaum yang lain sudah tidak mampu lagi bertahan pada garis lurus yang telah

ditetapkan’’.11

Tiga bulan kemudian, dibukalah pengajian gelombang kedua melalui

pemancar-pemancar radio amatir di Surakarta. Melalui pengumunan tersebut

jumlah orang yang mendaftarkan semakin banyak, sehingga tempat pengajian

dipindah ke Masjid Marwah yang letaknya tidak jauh dari rumah Bapak Saleh.

Pengajian gelombang kedua ini dikelompokkan lagi menjadi tiga bagian, masing-

masing masuk pagi, sore, dan malam hari. Peresmian pengajian gelombang kedua

ini dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 1972 dan dihadiri oleh sejumlah

ulama, tokoh fungsionaris Islam Surakarta dan masyarakat skitar. Kemudian

berturut-turut dibukalah pengajian gelombang tiga dan empat. Keempat

gelombang tersebut ditangani langsung oleh KH Abdullah Thufail Saputro.

Setelah dirasa bahwa peminat pengajian semakin banyak, beliau berpikir

segera memiliki gedung pengajian sendiri. Pada saat itu semangat peserta

pengajian untuk mengaji kepada Al Ustadz Abdullah Thufail semakin besar,

sehingga diperlukan tempat yang memadai. Akhirnya beliau membeli tanah di

daerah Semanggi dengan uang pribadi dan dibantu oleh Hj. Nur Jannah beserta

keluarganya. Pelaksanaan pembangunan ditangani oleh H. Mathori. Gedung

tersebut diresmikan penggunaannya oleh Dandim 0735 Surakarta pada tanggal

1974.12

Agar semua kegiatan yang diadakan MTA bersifat legal dan dapat

diterima semua pihak, maka MTA mendaftarkan diri sebagai salah satu lembaga

11

Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 169.

12

Sulaiman, op.cit, halaman 15.

Page 59: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

keagamaan Islam yang berstatus hukum berbentuk yayasan dengan akte notaris R.

Soegondo Notodisoerjo, nomor 23, tertanggal 23 Januari 1974, berasaskan Islam

dan berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Adapun susunan pengurusnya

meliputi: ketua ( KH.Abdullah Thufail Saputro ), wakil ketua ( Ir. Sumarno ),

Sekretaris I ( Wahidin Jabari ), Sekretaris II ( Junaedi Husein ), Bendahara I (

Nyonya Sumarno ), Bendahara II (Umi Salamah), Pembantu Umum ( Nyonya

Suprapti, Yahya Saputro, dan Hidar Muharim ).13

Dengan diresmikan MTA sebagai salah satu lembaga Islam yang berpusat

di Surakarta, maka perkembangan dakwahnya bisa lebih leluasa. Keluasaan

lembaga ini diperkuat oleh salah satu bunyi Anggaran Dasar Yayasan MTA pasal

1 ayat 2 yang berbunyi’’ Yayasan ini dapat membuka cabang atau perwakilan di

tempat lain di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, berdasarkan Rapat

Pengurus dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pembina.’’14

Berdasarkan anggaran dasar tersebut, MTA dapat mengembangkan

kegiatan dakwahnya diluar daerah Surakarta. Perkembangan dakwah MTA tahun

199-2009 jumlah perwakilannya sebanyak 27 perwakilan dan 131 cabang.

Perwakilan dan cabang tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran. Sementara

perkembangan MTA di Surakarta ditunjukkan melalui jumlah cabangnya

sebanyak 6 cabang. Cabang-cabang tersebut adalah Banjarsari, Jebres 1/

Mojosongo, Jebres 2/ Kentingan, Gelombang 7 dan 8/ Pasar Kliwon, Gelombang

12/ Pasar Kliwon, dan Gelombang 13/ Pasar Kliwon.

Cabang-cabang MTA yang ada di Surakarta pada tahun 2009 belum

tersebar di seluruh kecamatan Surakarta, namun jumlah warga MTA sudah

13

Sekretariat MTA, op.cit, halaman 8.

14

Anggaran Dasar MTA

Page 60: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tersebar di seluruh kecamatan Surakarta. Warga MTA yang bertempat tinggal di

lingkungan yang belum ada cabang MTA, mereka mengikuti pengajian di cabang/

perwakilan yang sudah diresmikan MTA Pusat.

3. Tujuan dan Sasaran Dakwah MTA

Tujuan didirikannya MTA adalah mengajak umat Islam memperdalam

pengertian dan pemahaman Al Qur’an dan Hadits, untuk dihayati dan diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari. Harapan tersebut ditindaklanjuti dengan upaya

mengajak umat Islam untuk merealisasikan hasil kajiannya dalam kehidupan

sehari-hari, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai bagian dari

masyarakat Islam, baik dalam kehidupan lembaga maupun dalam kehidupan

masyarakat luas, sehingga nantinya tercipta suatu bentuk kehidupan yang benar-

benar merupakan perwujudan dari segala hal yang dikehendaki Al Qur’an.

Tujuan lain didirikannya MTA adalah membersihkan aqidah dari praktek-

praktek keagamaan yang menyimpang dari Al Qur’an dan Hadits seperti bi’ah,

khurafat, tahayul, dan syirik yang masih dikerjakan umat Islam di Indonesia.

Praktek-praktek keagamaan yang menyimpang tersebut dipengaruhi oleh budaya

masyarakat Indonesia yang menggabungkan ajaran agama dengan perilaku

budaya masyarakat.

Berdasarkan tujuan yayasan yang demikian tersebut, maka yang menjadi

sasarann dakwah MTA adalah seluruh umat Islam, terutama dari masyarakat yang

masih menganut Islam sinkretis dengan tidak memandang dari kelompok apapun

dan strata sosial mereka berasal. Menjadi sebuah kewajaran apabila terdapat

berbagai strata sosial dan ekonomi dari peserta pengajian MTA. Ada yang

berprofesi sebagai tukung becak, buruh bangunan, PNS, insyinyur, dan lain-lain.

Page 61: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3. Arti dari Lambang Organisasi

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) mempunyai lambang berupa

gambar kitab yang di atasnya terdapat QS Al Israa’ ayat 9 dan di bawahnya

tertulis QS Al Hadid ayat 6.

Sumber: www. mta-online.com

Lambang tersebut memiliki arti:

a. Kitab yang berarti Al Qur’an sebagai kitab suci yang berisi firman Allah untuk

dijadikan sebagai pedoman hidup umat Islam dalam menjalankan ajaran

agama.

b. QS Al Israa’ ayat 9 yang bunyinya ‘’ Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan

petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.’’ Makna ayat tersebut adalah Al

Qur’an yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad digunakan sebagai

petunjuk bagi manusia jalan yang lurus dan menjadi sumber rujukan bagi

kehidupan manusia agar terhindar dari perbuatan yang menyimpang.

c. QS Al Hadid ayat 16 yang bunyinya ‘’ Belumkah tiba waktunya bagi orang-

orang yang beriman supaya tunduk hati mereka mengingat Allah dan

kebenaran Al Qur’an yang telah turun?’’. Makna ayat tersebut merupakan

Page 62: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

suatu teguran bagi orang-orang beriman agar mereka selalu mengingat Allah

sebagai Tuhan Yang Esa dan mempercayai kebenaran ayat-ayat Al Qur’an

yang tidak ada keraguan apapun padanya.15

4. Struktur Organisasi

Suatu organisasi atau lembaga dapat memperoleh keberhasilan dalam

mencapai tujuannya apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang

ada. Mereka merencanakan, mengorganisasikan (mengatur), menggerakkan atau

mengendalikan sehingga masing-masing bidang dapat bekerja secara maksimal.

Struktur Organisasi MTA Pusat SurakartaTahun 1999-2002

Struktur Organisasi MTA Pusat Surakarta

Sumber: Sekretariat MTA Pusat Surakarta

15

Wawancaradengan Medi pada tanggal 10 Juli 2010.

Ketua Umum

Ketua I

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara I

Bendahara II

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi

Ketua II

Page 63: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dalam struktur organisasi tersebut, kepengurusan MTA Pusat dan

perwakilan/ cabang-cabangnya terdiri atas pengurus inti dan pengurus bidang.

Pengurus inti terdiri atas ketua umum, ketua I dan II, sekretaris I dan II, bendahara

I dan II. Adapun pengurus bidang terdiri atas bidang dakwah, bidang pendidikan,

bidang sosial, bidang kepemudaan dan olahraga, bidang rumah tangga, bidang

ekonomi, dan bidang kesehatan.

Menurut fungsinya, ketua umum mempunyai tanggung jawab terhadap

keseluruhan kegiatan yayasan, baik unsur ke dalam maupun unsur ke luar. Ketua I

dan II mempunyai tanggung jawab membantu tugas-tugas ketua umum apabila

berhalangan atau karena sesuatu hal yang tidak melakukan tugasnya. Sekretaris

mempunyai tanggung jawab tentang masalah administrasi secara keseluruhan.

Bendahara mempunyai tanggung jawab mengelola dana dan penyimpanan

keuangan, pengeluaran dan pemasukan.16

Kepengurusan inti MTA Pusat Surakarta tahun 1999-2002

Ketua Umum : Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina

Ketua I : Suharto, S.Ag

Ketua II : Dahlan Harjotaruno

Sekretaris I : Drs. Yoyok Mugiyatno, M.Si

Sekretaris II : Drs. Medi

Bendahara I : Mansyur Masyhuri

Bendahara II : Sri Sadono

16

Sulaiman, op.cit, halaman 22.

Page 64: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Untuk alasan perubahan peraturan, semua organisasi yang berbentuk

yayasan harus menyesuaikan dengan peraturan Undang-undang RI Nomor 16

Tahun 2001 tentang yayasan. Undang-undang tersebut menetapkan bahwa semua

yayasan yang ada di Indonesia harus menyesuaikan struktur organisasinya dengan

undang-undang yayasan dan wajib mematuhi segala ketentuan yang berlaku,

yakni suatu yayasan harus mempunyai tiga unsur, yaitu pembina, pengurus, dan

pengawas.

Struktur Organisasi MTA Pusat Surakarta Tahun 2002-2009

Sumber : Sekretariat Yayasan MTA Pusat Surakarta

Struktur organisasi MTA Pusat Surakarta terdiri dari Pengurus inti dan

pengurus bidang. Pengurus inti terdiri dari: Pembina, Pengurus, dan Pengawas.

Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri yayasan atau orang yang

Pembina

Ketua Umum

Ketua

Sekretaris Umum

Sekretaris

Bendahara Umum

Bendahara

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi

Pengawas

Page 65: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

berdasarkan keputusan rapat anggota dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi

untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Tugas dan wewenang Pembina

adalah memutuskan mengenai perubahan anggaran dasar, mengangkat dan

memberhentikan pengurus dan pengawas, menetapkan kebijakan umum yayasan

berdasarkan anggaran dasar yayasan, mengesahkan program kerja dan rancangan

tahunan yayasan, menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau

pembubaran yayasan, mengesahkan laporan tahunan. 17

Sementara itu pengurus adalah orang perseorangan yang mampu

melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam mengurusi

yayasan yang menyebabkan kerugian bagi yayasan, masyarakat, dan negara

berdasarkan putusan pengadilan dalam jangka waktu 5 tahun terhitung sejak

tanggal putusan berkekuatan hukum tetap. Pengurus terdiri: ketua umum, ketua,

sekretaris umum, sekretaris, bendahara umum, dan bendahara. Tugas dan

wewenang pengurus adalah bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan

untuk kepentingan yayasan, menyusun program kerja dan rancangan anggaran

tahunan yayasan untuk disahkan pembina, memberikan penjelasan tentang segala

hal yang ditanyakan pengawas, bertanggung jawab penuh menjalankan tugasnya

dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, berhak mewakili

yayasan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala

kejadian, pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana

kegiatan yayasan berdasarkan keputusan rapat pengurus.18

Adapun pengawas adalah orang perseorangan yang melakukan

pengawasan dan memberikan nasehat kepada pengurus dalam menjalankan

17

Anggaran Dasar MTA

18

Ibid

Page 66: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

kegiatan yayasan. Pengawas terdiri dari dua orang. Tugas dan wewenang adalah

bertanggung jawab penuh menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan

yayasan, ketua pengawas dan satu anggota pengawas berwenang bertindak untuk

dan atas nama pengawas, memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih

pengurus apabila pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar

atau perundang-undangan yang berlaku.19

Kepengurusan MTA Pusat Surakarta pada tahun 2002-2009 adalah sebagai

berikut:

Pembina : Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina

Pengurus

Ketua Umum : Suharto, S.Ag.

Ketua : Dahlan Harjotaruno

Sekretaris Umum : Drs. Yoyok Mugiyatno, M.Si

Sekretaris : Drs. Medi

Bendahara Umum : Mansyur Masyuri

Bendahara : Sri Sadono

Pengawas

Ketua : Sardjiman

Wakil : Drs. Heru Siswanto

Dalam tubuh organisasi MTA terdapat tujuh bidang kerja. Bidang-bidang

tersebut adalah:

a. Bidang Dakwah

19

Ibid

Page 67: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Bidang ini bertugas dalam penyiaran agama seperti kegiatan pengajian,

pembangunan gedung pengajian serta pengembangan dakwah.

b. Bidang Pendidikan

Bidang ini bertugas menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal

dalam usaha membina kepribadian, kemampuan warga MTA.

c. Bidang Sosial

Bidang ini bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan sosial kemanusiaan

yang diwujudkan dalam bentuk pemberian santunan kepada fakir miskin, korban

bencana alam, kegiatan donor darah dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

d. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga

Bidang ini bertugas melakukan pembinaan terhadap generasi muda MTA

seperti melaksanakan pengajian khusus generasi muda, menyelenggarakan

kegiatan olah raga dalam usaha meningkatkan kesehatan. Bidang kepemudaan dan

olah raga juga mengurusi masalah kesatgasan untuk keamanan dan memperlancar

kegiatan yang diselenggarakan MTA.

e. Bidang Rumah Tangga

Bidang ini mengurusi jadwal kegiatan Pembina yayasan, mengurusi

masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional majlis, seperti pelaksanaan

dan jadwal piket majlis di MTA Pusat, kebersihan lingkungan, listrik, air serta

sarana prasarana majlis.

f. Bidang KBIH

Bidang ini merupakan bidang yang dimiliki MTA yang dibentuk pada

tahun 2005 yang mengurusi masalah penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari

Page 68: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pendaftaran, pengecekan persyaratan, tes kesehatan, manasik haji sampai

pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji.

g. Bidang Ekonomi dan Kesehatan

Bidang ini bertugas memberdayakan potensi ekonomi di lingkungan MTA

dengan pendirian dan pengembangan koperasi dan usaha lainnya sepert UB (

Usaha Bersama), BP/RB ( Balai Pengobatan/ Rumah Bersalin), KSU (Koperasi

Serba Usaha). Pada awalnya, bidang ekonomi dan bidang kesehatan merupakan

bidang terpisah. Sejak tahun 2003 bidang-bidang tersebut digabung menjadi satu

di bawah naungan ‘’CV Al Abrar’’.20

Mengenai pola rekruitmen dilakukan menurut kesanggupan calon

pengurus untuk diangkat menjadi pengurus. Untuk pengangkatan pengurus dicari

orang yang mau dan sanggup menjadi pengurus. Hal yang dipentingkan adalah

kesanggupan untuk mencurahkan waktunya menjadi pengurus. Rekruitmen

pengurus tidak dihargai berupa materi. Semua dilakukan untuk dakwah sehingga

pengurus tingkat pusat sampai ke cabang tidak menerima gaji. Pengembangan

SDM untuk para pengurus dilakukan melalui diklat. Misalnya penataran

kesekretariatan , yaitu pemberian pengarahan tentang manajemen administrasi

bagi para sekretaris, tutorial bagi para guru daerah setiap dua seminggu sekali,

training kepemimpinan bagi ketua cabang, misalnya pelatihan tentang

pengambilan kebijakan di cabang, manajemen kepemimpinan, dan lain

sebagaianya.21

Kepengurusan MTA dari tingkat pusat hingga cabang bersifat fleksibel,

jangka waktunya tidak dibatasi, kecuali bila ada penyimpangan-penyimpangan

20

Wawancara dengan Medi pada tanggal 10 Juli 2010.

21

Wawancara dengan Medi pada tanggal 17 Maret 2011.

Page 69: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

yang dilakukan pengurus, karena mengundurkan diri, dan alasan yang dibenarkan

dalam agama. Melalui sifat yang fleksibel tersebut, pengurus yang masih mampu

melaksanakan tugas kepengurusan tetap menjadi pengurus sampai waktu yang

tidak ditentukan.

Menurut struktur kelembagaan, Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA)

terdiri atas tiga unsur, yaitu MTA Pusat, MTA Perwakilan dan MTA cabang.

Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:

Struktur Kelembagaan MTA

Keterangan

Pusat : Nasional

MTA Perwakilan : Kabupaten / Kota

MTA Cabang : Kecamatan

Sumber : Sekretariat Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an Pusat Surakarta

Berdasarkan struktur tersebut MTA Pusat berada di daerah perintisan atau

pendiriannya, yaitu Surakarta, Jawa Tengah. MTA Perwakilan berada di daerah

kabupaten atau kota dan MTA Cabang berada di daerah kecamatan.

Pusat

Perwakilan Perwakilan

Cabang Cabang Cabang Cabang

Page 70: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Al Qur’an dan Hadits sebagai Pedoman Dakwah dalam MTA

Al Qur’an dan Hadits menjadi pedoman utama kegiatan dakwah MTA.

Keduanya merupakan sumber ajaran Islam yang utama dan dijadikan sebagai

pedoman hidup dengan tujuan supaya manusia tidak tersesat sebagaimana nabi

bersabda ‘’ Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu

tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitab

Allah (Al Qur’an) dan Sunnah nabi (Al Hadits)’’. (HR Malik)22

Al Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang paling utama, didalamnya

memuat firman-firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw

secara berangsur-angsur sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia. Al Qur’an

mengandung ajaran yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan,

sejarah Islam, filsafat, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata

cara hidup manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Al

Qur’an terjaga keasliannya sampai akhir zaman.

Dijadikannya Al Qur’an sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan

utama karena kitab ini adalah firman Allah yang kebenarannya tidak ada keraguan

di dalamnya sebagaimana yang termuat dalam QS Al Baqoroh ayat 2 yang

bunyinya ‘’ Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi

mereka yang bertakwa.23

Al Qur’an tidak diragukan sebagai sebagai wahyu Allah

dan tidak diragukan kebenaran seluruh isinya. Al Qur’an berfungsi sebagai

petunjuk bagi kehidupan bagi orang yang bertakwa. Takwa adalah menjaga diri

lahir maupun batin dari segala macam bencana dan malapetaka di dunia dan di

22

Brosur Ahad Pagi, 29 Januari 2006.

23

Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 8.

Page 71: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

akhirat dengan cara menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi semua

larangan-Nya.

Untuk mengetahui makna ayat-ayat dalam Al Qur’an diperlukan ilmu

tafsir Al Qur’an. Tafsir mempunyai fungsi sebagai penjelas makna ayat-ayat Al

Qur’an dengan menggunakan keterangan secara jelas. MTA yang merupakan

singkatan dari Majlis tafsir Al Qur’an bukanlah suatu lembaga yang mengajarkan

ilmu tafsir Al Qur’an dengan menafsirkan sendiri, melainkan mempelajari kitab-

kitab tafsir yang telah ada yang telah ditulis oleh para ahli tafsir untuk

menjelaskan makna ayat-ayat Al Qur’an. Kitab tafsir yang digunakan MTA

antara lain kitab Al Manar, Al Maroghi. Ilmu tafsir yang utama diajarkan kepada

para anggota adalah tafsir Al Qur’an Departemen Agama.24

Berdasarkan

keterangan tersebut dapat dijelaskan bahwa apa yang dilakukan MTA bukanlah

menafsirkan Al Qur’an, melainkan mengkaji kitab-kitab tafsir untuk pemahaman

Al Qur’an agar dapat dipelajari, dihayati kemudian diamalkan ajarannya.

Hadits merupakan sumber ajaran Islam yang utama setelah Al Qur’an.

Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan rosulullah saw, baik itu berupa

ucapan, perbuatan maupun ketetapan.25

Hadits berfungsi menerangkan petunjuk

dari Al Qur’an yang bersifat global karena banyak ayat-ayat Al Qur’an yang

dikemukakan secara umum dan memerlukan perincian, dengan berpedoman pada

Hadits ayat-ayat Al Qur’an yang tidak dapat dipahami maksudnya dapat

dimengerti secara jelas.

24

Sekretariat MTA, op.cit, halaman 17-18.

25

Abuddin Nata, 2002, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

halaman 189.

Page 72: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Kitab-kitab Hadits yang digunakan oleh MTA antara lain kitab Hadits

yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai,

Ibnu Majjah, Ibnu Huzaimah. Kitab-kitab tersebut sebagai pelengkap keterangan-

keterangan mengenai hukum Islam bila Al Qur’an tidak menjelaskan hukum

tersebut. Untuk meneliti shahih atau tidaknya suatu Hadits digunakan kitab-kitab

Mizanul I’tidal, Lizanul Mizan, Al Jarhwat Ta’dil, Al Ishabah Fi Asmaish

Shababah. Kitab-kitab tersebut tidak diajarkan kepada warga MTA, melainkan

hanya digunakan sebagai alat untuk menerangkan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits

yang dipelajari oleh pengurus pusat dan para guru daerah.26

Pada bidang fikih (hukum Islam), MTA tidak terikat kepada maadzab

apapun. Para pemimpin MTA melarang kepada para warga MTA untuk

melaksanakan suatu hukum tanpa mengetahui sumber-sumbernya atau dasar-

dasarnya. Adapun yang menjadi rujukan dalam melaksanakan suatu hukum Islam

hanya Al Qur’an dan As Sunnah, bila warga MTA mengiukuti pendapat imam

madzab, maka mereka harus melihat terlebih dahulu dasar-dasar Al Qur’an

ataupun Hadits.27

B. Jaringan Dakwah MTA di Surakarta

Jaringan adalah sesuatu hal yang menjelaskan hubungan antara unsur-

unsur dasar penyusun jaringan.28

Dakwah adalah kegiatan mengajak manusia

kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik sehingga mereka

meninggalkan kesehatan dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari

26

Sekretariat MTA, op.cit, halaman 35.

27

Sulaiman, op.cit, halaman 29.

28

‘’Topologi Jaringan-Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas’’,

www.wikipedia.org, diakses 16 Maret 2011 pukul 09.00

Page 73: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

kegelapan menuju cahaya yang terang, yaitu Islam. Menurut bahasa aslinya,

Bahasa Arab, dakwah mempunyai arti sebagai ajakan, panggilan, seruan, dan

himbauan.29

Kegiatan dakwah ditujukan untuk mengubah jahiliyah (kebodohan)

kepada pengetahuan, pengetahuan menjadi pola pikir (fikrah), pola pikir menjadi

aktivitas, aktivitas amal menjadi hasil dan mengubah hasil menjadi tujuan yaitu

ridho Allah. Oleh karena itu berdakwah merupakan tugas dan kewajiban mulia

bagi setiap muslim. Dakwah juga diartikan pelaksanaan ajaran islam ke segala

aspek kehidupan manusia. Jaringan dakwah adalah segala hal yang menjerlaskan

hubungan antara unsur-unsur penyusun dakwah yang bertujuan untuk

menyebarkan ajaran Islam ke semua lapisan masyarakat.

1. Peranan Ustadz dalam Dakwah

Dalam tradisi kehidupan sosial di lingkungan umat Islam, hirarki,

wewenang dan status sosial dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang

tentang Islam dan kemampuan orang tersebut disebut ulama. Tokoh ini

mengkomunikasikan dan mensosialisasikan pengetahuannya tentang Islam kepada

masyarakat. Ulama sebagai elit santri adalah orang yang memiliki status sosial

dengan suatu kedudukan tertinggi dalam struktur masyarakat Islam.30

Ulama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan seringkali disebut dengan

kyai, ustadz, khotib, dan mubaligh. Mereka memiliki kedudukan khusus dalam

struktur sosial Islam sebagaimana istilah tersebut sering dipergunakan untuk

menyebut ulama dalam fungsi penyiar agama Islam.

29

Faisal Ismail, 2001, Islam Transformasi Sosial dan Kontinuitas Sejarah, Yogyakarta:

Tiara Wacana, halaman 227.

30

Ghozali, 1966, Ikhtisar Ihyau Ulumaddin, terjemahan Mochtar Rasjidi, Yogyakarta: Al

Fatah, halaman 20.

Page 74: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berbagai keputusan tindakan anggota masyarakat seringkali diserahkan

dan lebih banyak ditentukan oleh ulama sebagai referensi tindakan sosial, oleh

sebab itu sikap dan tindakan umat pengikut sebagai lapisan terbawah struktur

sosial Islam adalah fungsi dari sikap dan tindakan ulama, kyai, ustadz,

mubaligh.31

Hubungan antara elit santri dalam hal ini adalah ustadz sebagai

pemimpin organisasi dan umatnya sebagai lapisan terbawah struktur sosial Islam

sangat dekat. Hubungan tersebut muncul dan tumbuh berdasarkan pengalaman

keagamaan dan emosi keagamaan. Sifat hubungan yang demikian merupakan

daya perekat dan pembentuk solidaritas keagamaan sebagai intra struktur tata

kehidupan sosial umat. Proses interaksi tersebut secara tradisional terpelihara

melalui kegiatan sosialisasi Islam, pengajian dan khutbah.32

Peran ustadz sangat penting dalam penyiaran agama. Melalui dakwah

yang mereka lakukan, agama Islam dapat tersiar pada masyarakat. Ketika ada

permasalahan mengenai hukum Islam, mereka mernjadi tempat bertanya karena

penguasaan ilmu agama yang mereka miliki. Dalam MTA, orang yang

menyiarkan agama mendapat sebutan sebagai ustadz (guru ngaji). Ustadz-ustadz

dalam MTA terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu:

a. Ustadz pada tingkat pusat. Pada tingkat ini disebut juga sebagai Pembina, yakni

Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina. Beliau mengajar pada pengajian umum Ahad Pagi

dan pengajian gelombang khususi. Beliau bertindak sebagai penceramah tunggal

pada kedua pengajian tersebut dengan menyampaikan materi pengajian kepada

peserta pengajian. Selain bertindak sebagai pengajar pada pengajian umum dan

31

Sudjito S, 1986, Transformasi Msyarakat, Yogyakarta: PT Tiara Wacana, halaman 37.

32

Abdul Munir Mulkan, 1994, Runtuhnya Mitos Politik Santri Strategi Kebudayaan

dalam Dakwah Islam, Yogyakarta:SIPRESS, halaman 48.

Page 75: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pengajian gelombang khususi, beliau juga dijadikan sebagai sosok untuk

memecahkan permasalahan hidup warga MTA ketika mereka menghadap ustadz

dan mengkonsultasikan masalah hidup yang mereka alami. Sebagai seorang yang

menduduki jabatan sebagai Pembina, Ustadz Ahmad Sukina bertanggung jawab

penuh terhadap semua kegiatanYayasan Majlis tafsir Al Qur’an (MTA).

b. Ustadz pada tingkat perwakilan/cabang

Ustadz pada tingkat ini disebut juga sebagai guru daerah yang jumlahnya

cukup banyak. Mereka mengajar pengajian pada pengajian perwakilan/ cabang

MTA. Bagi setiap guru daerah wajib memberikan ceramah pengajian secara rutin

di daerah yang sudah ditunjuk oleh Pengurus MTA Pusat kepadanya. Untuk

menjadi seorang guru daerah harus mempunyai pengetahuan agama Islam yang

memadai serta kesungguhan hati untuk mengajarkan ajaran Islam dengan baik

yakni sesuai Al Qur’an dan Hadits kepada warga MTA.

Bagi setiap guru daerah dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun

dari daerah yang ia datangi. Diupayakan agar guru daerah dapat hadir pada

pertemuan khusus guru daerah setiap dua minggu sekali guna membahas berbagai

permasalahan yang belum dapat dijawab oleh guru yang bersangkutan, disamping

itu mengetahui perkembangan dakwah gelombang pengajian yang dibinanya.33

2. Perekrutan dan Pembinaan Ustadz

Setiap warga MTA laki-laki bisa menjadi ustadz. Perekrutan ustadz

dilakukan melalui beberapa cara diantaranya pengiriman calon ustadz ke Pondok

Pesantren Darussalam, Gontor, Jawa Timur. Setiap tahun MTA Pusat Surakarta

dapat mengirimkan beberapa siswa lulusan SMA MTA Surakarta untuk belajar

33

Wawancara dengan Zaenal Ahmad tanggal 23 Juli 2010.

Page 76: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

agama ke pondok pesantren tersebut. Bagi siswa lulusan SMA MTA Surakarta

yang berniat untuk menjadi ustadz, mereka dapat mendaftarkan diri di MTA

Pusat. Sebelum dikirim, mereka harus mengikuti beberapa tes membaca Al

Qur’an, menulis huruf Arab, membaca Hadits, dan tes Bahasa Arab. Persyaratan

lainnya adalah sehat jasmani, berakhlak baik, dan bersungguh-sungguh menuntut

ilmu agama. Jika lulus tes dan memenuhi persyaratan tersebut, mereka dapat

dikirim ke Pondok Pesantren Darussalam, Gontor, Jawa Timur agar dididik

menjadi ustadz.

Jadi untuk menjadi ustadz seseorang harus memenuhi persyaratan tersebut.

Mereka belajar ilmu agama kurang lebih selama enam tahun. Selama belajar di

pondok tersebut, biaya ditanggung sepenuhnya oleh MTA Pusat. Setelah lulus,

mereka kemudian ditugaskan sebagai guru pelajaran diniyah di SMP MTA

Gemolong atau di SMA MTA Surakarta. Selain sebagai guru diniyah, mereka

juga ditugaskan mereka juga ditugaskan sebagai guru daerah di cabang-cabang

MTA yang ditunjuk oleh pengurus pusat. Selain bertugas di cabang-cabang MTA,

mereka juga berdakwah di daerah tempat tinggalnya.

Cara lain dalam merekrut ustadz adalah dengan mengadakan pengajian

generasi penerus yang diikuti para remaja MTA. Setelah mereka lulus, mereka

akan ditugaskan mengisi pengajian di tingkat cabang. Meskipun mereka tidak

sepandai dengan para ustadz lulusan pondok pesantren, tetapi jika terus dididik

dan dilatih maka kemampuannya menjadi berkembang. Mereka ini yang

diharapkan dapat menggantikan para ustadz yang telah tua dan meneruskan

kegiatan dakwah MTA. Warga MTA juga dapat menjadi ustadz dengan cara rajin

mengikuti pengajian. Selama kegiatan pengajian, mereka dipantau oleh pengurus

Page 77: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

cabang dan jika dianggap memiliki kemampuan berdakwah, mereka akan diberi

tugas mengajar.

Para ustadz ( guru daerah ) yang ada dibina agar dapat terus meningkatkan

kemampuan dan peran sertanya dalam berdakwah. Pembinaan ini dilakukan oleh

bagian seksi bidang dakwah. Pembinaan dilakukan dengan cara mengadakan

pengajian khusus bagi guru daerah, tes bagi para ustadz, dan mengirimkan para

calon ustadz untuk memperdalam ilmunya di Pondok Pesantren Darussalam,

Gontor, Jawa Timur.

Pengajian khusus para ustadz (guru daerah) diikuti oleh semua ustadz dari

tingkat pusat sampai cabang. Jumlah ustadz se-eks Karisidenan Surakarta ada

sekitar 285 orang. Besarnya jumlah mereka dikarenakan terbukanya kesempatan

bagi setiap warga MTA untuk menjadi ustadz, selain itu juga tersedianya fasilitas

yang mendukung seperti pondok pesantren, kitab dan buku-buku agama yang

disediakan secara gratis bagi para ustadz dan para ulama yang telah disiapkan

untuk mendidik mereka.34

MTA juga mengadakan pertemuan antar ustadz ( guru daerah) di Surakarta

yang diadakan setiap dua minggu sekali, yakni setiap Senin malam di Kantor

MTA Pusat. Sesuai dengan namanya, yang dilibatkan dalam pertemuan ini adalah

semua guru daerah di Surakarta dan sekitarnya. Maksud diadakan pertemuan ini

adalah untuk membahas ilmu yang dalam pengajian cabang/perwakilan, selain itu

juga membahas pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa dijawab oleh guru daerah

terkait dengan materi-materi yang disampaikan saat memberi ceramah di daerah

34

Wawancara dengan Medi pada tanggal 17 Maret 2011.

Page 78: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

yang dibinanya, sehingga apa yang disampaikan oleh ustadz (guru daerah) tetap

ada kesesuaian dengan Al Qur’an dan Hadits.35

3. Aktivitas Dakwah MTA

MTA merupakan sebuah lembaga dakwah dan pendidikan yang berbadan

hukum dalam bentuk yayasan untuk menyeru umat Islam mengamalkan ajaran

Islam secara kaffah (menyeluruh) dengan berpedoman pada Al Qur’an dan

Hadits.36

Sebagai salah satu organisasi Islam di Surakarta, MTA memfokuskan

kegiatannya pada bidang dakwah. Dakwah memiliki arti penyiaran agama dan

pengembangannya dalam masyarakat atau seruan memeluk, mempelajari dan

mengamalkan ajaran Islam. Dakwah Islam bertujuan untuk mengajak manusia

mempelajari dan mengamalkan ajaran agama berdasarkan sumber aslimnya, yakni

Al Qur’an dan Hadits. Aktivitas dakwah dalam MTA dilakukan melalui bidang

keagamaan, bidang sosial, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan ekonomi.

a. Bidang Keagamaan

Kegiatan dakwah Islam dalam MTA menggunakan dasar ayat-ayat Al Qur’an

yang isinya perintah berdakwah. Ayat-ayat tersebut antara lain QS Al Imron ayat

104 yang bunyinya ‘’ Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan orang-orang

yang menyeru pada kebajikan dan dan menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah

dari yang mungkar’’. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.37

Ayat yang masih berhubungan dengan perintah dakwah adalah QS Al

Imron ayat 110 yang bunyinya ‘’ Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk

35

Wawancara dengan Zaenal Ahmad pada tanggal 8 Maret 2011.

36

Sekretariat MTA, Selayang Pandang Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA),

(Surakarta: Sekretariat MTA), 2008, halaman 1.

37

Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 93.

Page 79: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan

beriman kepada Allah.’’38

Ayat lain yang digunakan sebagai pedoman untuk berdakwah adalah QS

Yusuf ayat 108 yang bunyinya’’ Katakanlah inilah jalan (agama)Ku dan orang-

orang yang mengikuti mengajak kamu pada Allah dengan hujjah yang nyata.

Maha Suci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang musyrik.’’39

Selain dalam

Al Qur’an, tugas dan kewajiban mulia manusia untuk berdakwa juga tertera jelas

dalam sejumlah Hadits nabi, diantaranya:

Barang siapa yang menganjurkan orang berbuat baik, maka orang itu

beroleh pahala sama seperti pahala orang yang mengerjakannya. (HR

Muslim). Barang siapa berdakwah kepada petunjuk, adalah baginya

pahala seperti pahala yang didapatkan orang yang mengikutinya, dan

tidak dikurangkan sedikitpun juga sesuatudaripadanya. (HR Muslim)

sekiranya manusia melihat kezaliman dan tidak berusaha

mengatasinya dengan segera, Allah akan meratakan siksaan terhadap

mereka. (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai).

Ayat-ayat dalam Al Qur’an dan Hadits-hadits tersebut dijadikan sebagai

pedoman MTA melakukan kegiatan dakwah dalam bidang keagamaan, yaitu

kegiatan pengajian.

Secara umum sistem dan metode pengajian dalam MTA di seluruh

Indonesia adalah sama. Pengajian yang diselenggarakan di tingkat Pusat,

Perwakilan/Cabang serta pengajian umum. Kegiatan pengajian Umum dipimpin

oleh Pembina yayasan, yakni Ustadz Ahmad Sukina. Beliau bertindak sebagai

penceramah tunggal, yang tidak bisa diwakilkan oleh penceramah lain. Hal ini

merupakan itba (mengikuti) langkah pendahulunya, yaitu Ustadz Abdullah

Thufail Saputro yang tidak pernah absen dalam memberikan ceramah pada

38

Ibid, halaman 94.

39

Ibid, halaman 421.

Page 80: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pengajian Umum Ahad Pagi selama beliau menjadi Pembina MTA.40

Meskipun

demikian, pengajian ini tidak menutup kemungkinan ada penceramah dari pihak

luar, yang diundang atau bersilaturahmi dengan MTA misalnya dari

Muhammadiyah, Majlis Mujahidin Indonesia, MUI, pemerintah, serta ormas

Islam lainnya.

Sistem dan metode pengajian ini disampaikan melalui ceramah dan tanya

jawab. Pengajian dimulai dengan pembacaan brosur materi pengajian yang telah

disediakan petugas. Setelah itu diadakan pembahasan melalui ceramah seputar

materi yang telah dibrosurkan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang

materi pengajian dan permasalahan unum dari peserta, baik ditanyakan secara

langsung kepada Ustadz Ahmad Sukina meupun lewat tulisan yang pertanyaannya

dibacakan oleh petugas.

Materi yang disampaikan oleh pengajian ini bersifat kondisional tematik,

artinya materi tersebut mempunyai tema-tema tertentu dan tema itu disesuaikan

dengan situasi dan kondisi. Materi disusun dalam bentuk brosur, seperti brosur

yang mengkaji bab tentang sholat, puasa, zakat, halal haram dalam Islam, seluk

beluk bersuci, tarikh nabi, janaiz (pengurusan jenazah), sholat ied, aqiqoh,

qurban, dan lain-lain dengan dilengkapi dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits.

Sistem dan metode pengajian di tingkat perwakilan/ cabang juga dilakukan

dengan cara ceramah dan tanya jawab. Guru pengajar pengajian menyampaikan

materi yang dibawakannya kemudian diikuti dengan pertanyaan dari peserta

pengajian. Melalui tanya jawab tersebut pokok bahasan dapat berkembang ke

berbagai hal yang dipandang perlu. Melalui sistem tersebut, pokok bahasan tafsir

40

Sulaiman, op.cit, halaman 43.

Page 81: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Al Qur’an dapat berkembang pada kajian aqidah, syariat, akhlak, tarikh dan

kajian masalah aktual sehari-hari. Meskipun materi pokok dalam pengajian ini

adalah tafsir Al Qur’an bukan berarti cabang-cabang ilmu agama yang lain tidak

dibahas bahkan seringkali kajian tafsir hanya disajikan satu bulan sekali.

Pengkajian tafsir yang dilakukan MTA secara otomatis mencakup pangkajian

Hadits karena Hadits dijadikan sebagai rujukan dalam memahami ayat-ayat Al

Qur’an yang bersifat umum.41

Materi yang diberikan pada pengajian ini adalah tafsir Al Qur’an dan

Hadits. Pada pengkajian tafsir Al Qur’an dilakukan dengan menggunakan acuan

tafsir Al Qur’an yang dikeluarkan oleh Departemen Agama dan kitab-kitab tafsir

lainnya, baik karya ulama-ulama Indonesia maupun karya ulama-ulama dari dunia

Islam yang lain.

Kegiatan pengajian yang dilakukan MTA meliputi pengajian umum,

pengajian cabang/ perwailan dan pengajian khusus (khususi), disamping itu juga

terdapat kegiatan pengajian lainnya, yaitu kegiatan nafar fi sabilillah yang

dilaksanakan setahun sekali pada bulan Ramadhan, dan pengajian-pengajian lain

yang sifatnya insidental seperti pengajian akbar saat peresmian cabang/perwakilan

dan pengajian dalam rangka PHBI (Peringatan Hari Besar Islam).

1) Pengajian Umum

Pengajian ini diselenggarakan oleh Yayasan MTA Pusat Surakarta setiap

hari Minggu pukul 07.30-10.30. Pengajian ini lebih sering dikenal dengan nama ‘’

Kajian Ahad Pagi’’. Tempat pelaksanaannya di Donoyudan Rt 6/Rw 1, tepatnya

di Jalan Empu Barada No 11, Serengan, Surakarta. Pengajian umum ini diikuti

41

Sekretariat MTA, Selayang Pandang Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an, op.cit, halaman

2.

Page 82: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

oleh sekitar 4.000-5.000 orang laki-laki dan perempuan, yang datang dari

berbagai daerah.42

Banyaknya peserta dalam pengajian ini karena pesertanya tidak

dibatasi. Tidak hanya warga MTA saja, semua orang boleh mengikutinya, baik

mereka dari ormas Islam lain maupun dari orang non Islam boleh datang pada

pengajian ini.

Adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, pengajian ini

disiarkan melalui radio. Sebelum MTA memiliki media dakwah berupa radio,

pengajian ini disiarkan radio amatir Hizbullah secara langsung, setelah MTA

memiliki media dakwah radio sendiri pengajian ini disiarkan melalui radio MTA

FM pada tahun 2007 hingga sekarang. Melalui penyiaran radio tersebut

menyebabkan jumlah peserta pengajian semakin bertambah dan gedung yang

dipakai di Kemlayan menjadi tidak muat menampung semua peserta pengajian.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Pusat

membangun gedung pengajian Ahad Pagi yang baru di Jalan Ronggowarsito

No.111 A, Surakarta. Gedung tersebut dibangun sejak Oktobe Yudhoyono.

Setelah gedung tersebut diresmikan Pengajian Umum Ahad Pagi diselenggarakan

di gedung ini yang dapat memuat semua pesarta pengajian.

2) Pengajian Cabang/ Perwakilan

Pengajian cabang/ perwakilan adalah pengajian yang diselenggarakan

MTA cabang atau MTA perwakilan di daerah-daerah yang sudah ada cabang atau

perwakilan. Peserta pengajian ini dinamakan warga MTA yang terdaftar dan

setiap masuk diabsen. Pengajian ini diselenggarakan seminggu sekali, yang

dipimpin ketua cabang atau ketua perwakilan masing-masing. Penceramahnya

42

Widodo, 2000, ‘’Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Surakarta (Studi tentang

Gerakan Modern Islam di Surakarta Tahun 1972-1998), Surakarta: Skripsi, halaman 93.

Page 83: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

berasal dari guru daerah yang ditugaskan oleh MTA Pusat Surakarta. Dalam

pengajian ini, ketua cabang/ perwakilan tidak diperkenankan mengambil

penceramah dari guru lain, sebab pengajian ini merupakan pembahasan ulang dan

penjabaran lebih lanjut dari hasil pengajian umum ahad pagi.43

3) Pengajian Khusus (Khususi)

Pengajian khususi merupakan peningkatan dari pengajian cabang/

perwakilan, sehingga terdapat persyaratan khusus bagi pesertanya. Disamping

harus memenuhi norma-norma warga MTA biasa, pesartanya masih harus

memenuhi persyaratan yang lainnya. Persyaratan tersebut antara lain mempunyai

keseriusan yang lebih dibandingkan warga MTA biasa, kecerdasan, kesungguhan,

memiliki waktu, tenaga, pikiran dan dana yang cukup mapan.44

Pesarta pengajian

khususi ini diharapkan untuk ditingkatkan menjadi guru daerah dan perilakunya

bisa menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarnya.

Sebelum gedung Ahad Pagi diresmikan, pengajian khususi dibagi menjadi

3 gelombang, yakni hari Rabu sore, Jum’at sore, dan Sabtu sore. Khususi Rabu

sore dan Jum’at sore diperuntukkan bagi peserta laki-laki, sedangkan Sabtu sore

untuk peserta perempuan pelaksanaannya dilakukan di Kantor MTA Pusat

Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Setelah Gedung Pengajian Ahad Pagi

diresmikan, pengajian ini dibagi menjadi 2 gelombang, yakni Rabu sore untuk

peserta perempuan dan Jum’at sore untuk peserta laki-laki. Pelaksanaannya

dilakukan di gedung tersebut.

43

Wawancara Zaenal Ahmad tanggal 11 Juli 2010.

44

Wawancara dengan Medi tanggal 15 Juli 2010.

Page 84: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

4). Nafar Fi Sabilillah

Kegiatan nafar fi sabilillah merupakan kegiatan perjalanan dakwah yang

diselenggarakan Yayasan MTA setahun sekali pada bulan Ramadhan. Kegiatan

ini bagi menjadi tiga periode selama Bulan Ramadhan, yakni minggu petama

hingga minggu ketiga Bulan Ramadhan. Pelaksanaannya selama lima hari, yakni

Rabu samapai Minggu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat

berjuang di jalan Allah bagi warga MTA sehingga dapat menumbuhkan semangat

rela berkorban. Tujuan diadakannya kegiatan nafar fi sabilillah antara lain:

mendapatkan ilmu, mendapatkan sahabat yang baik, menambah atau mendapatkan

ma’isyah (pekerjaan) baru, karena bisa saling tukar informasi pekerjaan antar

peserta nafar fi sabilillah, melatih membiasakan diri untuk hidup mandiri jauh

dari keluarga, sebagai sarana silaturahim ke cabang lain.45

Kegiatan nafar ini diikuti oleh warga MTA yang berasal dari berbagai

daerah dan diperuntukkan bagi laki-laki. Peserta nafar wajib mengikuti kegiatan

dengan ikhlas dan menaati tata tertib yang telah ditetapkan oleh Panitia Nafar

Ramadhan Pusat. Tata cara pendaftaran peserta dikoordinasikan melalui pengurus

masing-masing cabang/ perwakilan dengan cara mengisi formulir pendaftaran,

kemudian dikoordinasikan lagi oleh panitia pusat. Pembiayaannya ditanggung

oleh masing-masing peserta dengan menyesuaikan kondisi daerah yang ditempati

atau yang menjadi tujuannya.

5) Pengajian Insidental

Pengajian insidental atau biasa disebut dengan pengajian akbar merupakan

pengajian yang pelaksanaannya tidak menentu, menyesuaikan dengn kebutuhan

45

Wawancara dengan Zaenal Ahmad tanggal 11 Juli 2010.

Page 85: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

atau ketika ada acara-acara tertentu, misalnya waktu peresmian cabang/

perwakilan baru, PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), dan lain-lain. Pelaksanaan

pengajian ini dilakukan dengan mengundang pemerintah, MUI dan tokoh-tokoh

dari ormas Islam lain.

b. Bidang Sosial

Islam pada keseimbangan hidup hubungan manusia dengan sesama serta

hubungannya dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain ditunjukkan melalui QS

Islam merupakan agama yang memberikan perhatian pada keseimbangan hidup

antara kehidupan dunia dan akhirat, antara hubungan manusia dengan Tuhan dan

antara hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam Islam terdapat ajaran untuk berbuat amal baik di bidang sosial

kemasyarakatan. Islam mengajarkan umatnya tentang perlunya menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan, menghargai orang lain, saling menolong tanpa

membedakan status sosial serta menyuruh bekerjasama antar sesama. Perhatian Al

Imron ayat 110 yang bunyinya ‘’ kamu sekalian adalah sebaik-baik umat yang

ditugaskan kepada manusia menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat mungkar

dan beriman kepada Allah.46

Selain ayat Al Qur’an di atas yang dijadikan pedoman bahwa Islam adalah

agama yang mangajarkan manusia untuk berbuat kebaikan dengan sesama dan

makhluk hidup lain, terdapat Hadits nabi yang yang berhubungan dengan perintah

berbuat kebaikan. Hadits tersebut bunyinya ‘’ Sayangilah makhluk yang berada di

bumi, tentu kalian disayangi oleh Allah. ( HR Bukhori Muslim).47

46

Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 94.

47

Brosur Ahad Pagi tanggal 20 April 2008.

Page 86: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Pengamalan Al Qur’an dan Hadits membawa pada pembentukan

kehidupan bersama berdasakan ajaran Islam. Kehidupan bersama ini menuntut

adanya berbagai kegiatan yang terlembaga untuk memenuhi kehidupan para

anggota dan masyarakat umum. Oleh karena itu, disamping kegiatan pengajian,

MTA juga menyelenggarakan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain

kegiatan sosial seperti kerja bakti, donor darah, pemberian santunan kepada fakir

miskin, penanganan korban bencana alam, reboisasi. Selain itu juga ada kegiatan

di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Pada umumnya warga MTA menjalin hubungan sosial yang baik dengan

masyarakat sekitar, hubungan sosial tersebut terjalin melalui tempat tinggal,

lingkungan kerja dan lingkungan sekolah. MTA senantiasa memerintahkan

warganya untuk dapat bergaul dengan masyarakat luas secara baik dan ikut

berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Untuk mewujudkan hubungan sosial yang

baik dengan masyarakat sekitar, warga MTA Surakarta sering melakukan kegiatan

sosial, baik dengan lingkungan internal MTA maupun dengan masyarakat umum.

Dakwah dalam bidang sosial yang dilakukan antara lain:

1) Kegiatan Kerja Bakti

Kerja bakti yang dilakukan warga MTA bersama dengan masyarakat

antara lain: pada tahun 1999, warga MTA di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta

dan masyarakat sekitar mengadakan kerja bakti pengerasan jalan dengan

menggunakan bahan adukan semen pasir. Pada waktu itu jalan di daerah tersebut

rusak akibat musim hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut masyarakat

mengadakan kerja bakti memperbaiki jalan selama lima hari. Pengerasan jalan

dilakukan agar para pengguna jalan bisa lewat dengan aman dan nyaman. Selain

Page 87: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

ikut serta dalam kegiatan kerja bakti pengerasan jalan, warga MTA di Semanggi

bersama masyarakat juga mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan yang

diadakan setiap tahun. Seperti pada tanggal 13 Agustus 2000, warga MTA turut

serta dalam kerja bakti lingkungan dengan masyarakat sekitar membersihkan

lingkungan dalam rangka menyambut HUT RI ke-60. Dalam kerja bakti tersebut

warga MTA bersama masyarakat membersihkan saluran air yang tersumbat,

memisahkan sampah organik dengan non organik, memangkas pohon yang

menghalangi tiang listrik, dan lain-lain. Selain terjalin suasana kekeluargaan,

manfaat lain yang didapat dari kerja bakti tersebut adalah terciptanya hidup bersih

dan sehat.48

Kegiatan kerja bakti lainnya yang dilakukan oleh warga MTA adalah

kegiatan pembangunan masjid. Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam

sehingga apabila ada kegiatan pembangunan atau renovasi masjid, warga MTA

secara gotong royong dengan masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Hal

ini terlihat dalam kegiatan kerja bakti warga MTA Grogol I pada renovasi masjid

An Nur pada tanggal 23 Januari 2004.

Kegiatan kerja bakti menjadi sasaran dakwah MTA di bidang muamallah

(kemasyarakatan). MTA senantiasa menanamkan diri pada warganya untuk

berdakwah. Dakwah tidak hanya diartikan dalam pengertian sempit yang berupa

kegiatan pengajian saja, tetapi dakwah juga diartikan dalam artian pelaksanaan

ajaran Islam ke segala aspek kehidupan manusia. Melalui kegiatan ini pula,

masyarakat dapat mengetahui bahwa MTA bukan organisasi Islam eksklusif,

yakni organisasi yang menutup diri dari masyarakat serta menganggap

48

Wawancara dengan Medi pada tanggal 8 Februari 2011.

Page 88: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

organisasinya paling baik, MTA senantiasa menyuruh warganya untuk terlibat

dalam kegiatan sosial di daerahnya.

2) Donor Darah

Donor darah merupakan kegiatan penyumbangan darah secara suka rela.

Penyumbang diambil darahnya untuk disimpan di bank darah dan sewaktu-waktu

dapat diambil pada transfusi darah. Sekantong darah yang disumbangkan sering

kali dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Darah merupakan komponen tubuh

yang berperan membawa nutrisi dan oksigen ke semua organ tubuh seperti otak,

jantung, hati, paru-paru dan ginjal. Jika darah yang ada dalam tubuh sedikit maka

organ-organ tersebut akan kekurangan nutrisi.

Salah satu bentuk kegiatan dakwah MTA dalam bidang sosial adalah

mengadakan kegiatan donor darah. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap tiga

bulan sekali, pelaksanaannya diserahkan pada MTA cabang/ perwakilan masing-

masing dan bekerja sama dengan PMI cabang kota atau kabupaten masing-masing

daerah, seperti cabang-cabang MTA di Surakarta yang rutin mengadakan donor

darah tiap tiga bulan sekali, yakni bulan Januari, April, Juni, dan Agustus.

Kegiatan tersebut dilakukan di Kantor Pusat MTA yang berada di Jalan Serayu no

12, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Seperti pada tanggal 14 Juni 2002

diadakan kegiatan donor darah untuk warga MTA cabang-cabang Surakarta di

Aula Kantor MTA Pusat Surakarta. Pada kegiatan tersebut diikuti sekitar 124

pendonor.49

Kegiatan donor darah juga biasa dilaksanakan pada saat acara peresmian

cabang/ perwakilan MTA serta peristiwa tertentu. Contohnya dalam rangka

49

Wawancara Daryanto Ahmad pada tanggal 9 Februari 2011.

Page 89: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

menyambut peresmian gedung pengajian Ahad pagi tanggal 8 Maret 2009, MTA

mengadakan acara peduli kesehatan dalam bentuk pemeriksaan, pengobatan

massal serta donor darah massal. Untuk kegiatan donor darah dilaksanakan pada

tanggal 8 Februari 2009 di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta dan tanggal 9-

11 Februari 2009 di Aula MTA Pusat Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Donor

darah tersebut semula hanya menargetkan 1000 peserta dalam empat hari, namun

pelaksanaannya ternyata melebihi target. Hari pertama diikuti sebanyak 250

orang, hari kedua diikuti 350 orang, hari ketiga 350 orang dan hari terakhir 350

orang.50

3) Penyantunan Fakir Miskin

Salah satu kewajiban umat Islam adalah membayar zakat. Zakat adalah

bagian dari harta seseorang yang wajib diberikan kepada orang-orang yang

berhak. Orang-orang yang berhak menerima zakat tercantum dalam QS At Taubah

ayat 60, yang diantaranya adalah orang-orang fakir miskin. Kegiatan pemberian

santuan kepada fakir miskin di MTA dilakukan setiap menjelang hari raya Idul

Fitri dan hari raya Idul Adha. Santunan tersebut berupa pembagian zakat fitrah

dan daging kurban. Zakat fitrah dan daging kurban di MTA Pusat pada tahun

1999-2009 dapat dilihat dalam tabel berikut:

50

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/1430 H, halaman 04.

Page 90: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 6

Jumlah Zakat Fitrah dan Hewan Kurban di MTA Pusat Surakarta

Tahun 1999-2009

Tahun Zakat Fitrah Hewan Kurban

Beras Uang tunai Kambing Sapi

1999 22 Ton Rp.10.342.000,00 5243 Ekor 384 Ekor

2000 25 Ton Rp.14.133.000,00 5415 Ekor 390 Ekor

2001 27 Ton Rp.17.526.000,00 7831 Ekor 419 Ekor

2002 29 Ton Rp.22.192.000,00 8907 Ekor 504 Ekor

2003 28 Ton Rp.27.468.000,00 9425 Ekor 575 Ekor

2004 33 Ton Rp.29.841.000,00 10240 Ekor 604 Ekor

2005 32 Ton Rp.30.724.000,00 10935 Ekor 710 Ekor

2006 38 Ton Rp.35.942.000,00 12731 Ekor 783 Ekor

2007 41 Ton Rp.38.411.000,00 14870 Ekor 831 Ekor

2008 44 Ton Rp.40.737.000,00 15510 Ekor 860 Ekor

2009 46 Ton Rp.42.380.000,00 15835 Ekor 912 Ekor

Sumber: Seksi Bidang Sosial MTA Pusat Surakarta

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah zakat fitrah dan hewan

kurban yang terkumpul di MTA Pusat Surakarta dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, meskipun dalam tabel tersebut ada yang menunjukkan penurunan

perolehan zakat fitrah yang berupa beras pada tahun 2005 menjadi 32 ton.

Kenaikan jumlah zakat fitrah dan hewan kurban yang terkumpul dipengaruhi oleh

semakin bertambahnya peserta pengajian MTA serta kepercayaan dari warga

masyarakat yang menitipkan zakatnya pada MTA.

Pemberian santunan kepada fakir miskin juga pernah dilakukan dalam

rangka menyambut peresmian gedung pengajian Ahad pagi. Dalam kegiatan

tersebut, MTA Pusat mengadakan acara peduli sosial dengan menyerahkan

Page 91: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

kambing dan paket sembako untuk diberikan kepada masyarakat kurang mampu

di Pacitan dan Blora melalui perwakilan MTA di daerah tersebut. Penyerahan

kambing dan paket sembako tersebut dilakukan di Pagelaran Keraton Surakarta

tanggal 18 Januari 2009.51

Kegiatan pemberian santunan fakir miskin juga biasa

dilakukan dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI dengan memberikan paket

sembako kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini diserahkan ke MTA

cabang/ perwakilan masing-masing daerah. Kegiatan tersebut diawali dengan

pengumpulan dana dari warga MTA pada saat pengajian cabang. Dana yang

terkumpul digunakan untuk membeli paket sembako selanjutnya paket sembako

diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Tujuan dari kegiatan ini agar tidak

ada orang yang kelaparan di hari kemerdekaan RI.

4) Penanganan Korban Bencana Alam

Wujud lain dari kepedulian MTA pada bidang sosial adalah ikut serta

dalam penanganan korban bencana alam. Peranan tersebut diwujudkan dengan

membantu menangani korban bencana alam seperti mengevakuasi korban bencana

banjir di Surakarta pada bulan Desember 2007. Dalam menangani korban bencana

alam tersebut, asrama putra SMA MTA Surakarta dijadikan sebagai tempat

penampungan korban dan dapur umum. Selain itu, MTA juga memberikan

bantunan dana dan paket semabako untuk meringankan beban para korban.

MTA juga ikut berpartisipasi dalam penanganan korban bencana tanah

longsor di Karanganyar pada tahun 2007. Penanganan korban bencana dilakukan

dengan mengevakuasi dan mengidentifikasi korban yang meninggal dunia,

mendirikan pos kesehatan dan pelayanan kesehatan, mengirim 4 dokter untuk

51

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/ 1430 H, halaman 10.

Page 92: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

memberikan pelayanan kesehatan bagi korban serta memberikan bantuan berupa

dana, obat-obatan, pakaian pantas pakai, sembako untuk meringankan beban

korban bencana.

Selain penanganan korban banjir di Surakarta, kegiatan-kegiatan

penanganan korban bencana alam yang dilakukan MTA antara lain berupa terlibat

langsung membantu korban tsunami Aceh dengan mendirikan dua posko di Banda

Aceh dan Aceh Besar tahun 2004, penanganan korban banjir di Kerawang dan

Pati tahun 2005, penanganan korban tanah longsor di Banjar Negara tahun 2006,

penanganan korban gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006 dan penanganan

korban banjir di Langkat, Sumatera Utara tahun 2006.52

5) Kegiatan Reboisasi

Reboisasi adalah penghijauan, artinya menanam tanaman kembali supaya

udara di sekitar lingkunganr menjadi sejuk dan bersih. Reboisasi menjadi salah

satu solusi mengatasi pemanasan global. Salah satu wujud kepedulian MTA

terhadap lingkungan adalah melaksanakan kegiatan reboisasi. Kegiatan tersebut

bekerjasama dengan Departemen Kehutanan. Departemen Kehutanan telah

mengirimkan 15 ribu batang tanaman kepada MTA Pusat Surakarta untuk ditanam

di bantaran Sungai Bangawan Solo. Kegiatan penanaman 15 ribu batang pohon

dilakukan pada tanggal 17 Januari 2009, kegiatan ini juga dihadiri oleh pembina

MTA, Al Ustadz Drs. Ahmad Sukina, menteri kehutanan Dr. MS Ka’ban dan

walikota Surakarta Ir. Joko Widodo.53

Kegiatan reboisasi lain yang dilakukan MTA dilaksanakan pada tanggal

15 Februari 2004. Waktu itu kota Solo dicanangkan Solo Royo-royo oleh

52

Wawancara, Daryanto Ahmad tanggal 5 Agustus 2010.

53

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/1430 H, halaman 9.

Page 93: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Walikota Surakarta Slamet Suryanto. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam

rangka menyambut hari jadi Kota Surakarta ke-259. Kegiatan reboisasi ditandai

dengan penanaman 1000 batang pohon di Monumen Soekarno Hatta Pemersatu

Bangsa. Dalam kegiatan penghijauan ini, warga MTA Surakarta ikut

berpartisipasi guna mensukseskan kegiatan tersebut, kegiatan ini juga dihadiri

oleh Menteri lingkungan hidup, Nabiel Makarim.

c. Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pendidikan

dapat digunakan sebagai penolong bagi manusia untuk menjalani kehidupannya,

tanpa pendidikan manusia sekarang tidak ada bedanya dengan manusia purba.

Maju mundurnya suatu bangsa juga ditentukan oleh keadaan pendidikan yang

dijalankannya.54

Melalui pendidikan manusia melakukan proses belajar mengajar

untuk mengembangkan segala pengetahuan, kemampuan serta keterampilan

sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. MTA sangat

memprhatikan bidang pendidikan. MTA berusaha memberikan pelayanan

pendidikan yang terbaik bagi masyarakat dengan mendirikan lembaga pendidikan

formal dan non formal.

1) Pendidikan Formal

Pada pendidikan formal, MTA menyelenggarakan jenjang pendidikan dari

tingkat TK hingga SMA. Latar belakang MTA menyelenggarakan pendidikan

formal adalah untuk menyesuaikan anggaran dasarnya pada pasal 3 yang

menyebutkan bahwa untuk mencapai maksud dan tujuannya, yayasan dapat

melakukan kegiatan yang salah satunya menyelenggarakan pendidikan formal:

54

Muslih Usa (ed), 1991, Pendidikan Islam di Indonesia antara Cita dan Fakta, Jakarta:

PT Tiara Wacana, halaman 8.

Page 94: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

sekolah- agama dan umum dari tingkat kelompok bermain (play group), Taman

Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Umum (SMU) serta

Perguruan Tinggi (PT).55

Selain itu juga didasari adanya kenyataan pada tahun

1980-an lembaga pendidikan Islam barada pada tingkat bawah sarta pada tahun-

tahun tersebut di Indonesia banyak terjadi kasus pelarangan siswa putri yang

bersekolah di nageri untuk memakai jilbab.

Jenjang pendidikan TK dikelola di 9 tempat, yaitu TK MTA I dan II di

Surakarta, sementara 7 lainnya di Sragen dan Karanganyar. Jenjang pendidikan

SD yang dimiliki MTA bernama SDIT MTA Gemolong. SDIT MTA dirancang

sebagai sekolah unggulan dengan sistem full day scholl, jam belajar dimulai dari

pukul 07.00 sampai 15.30 WIB. Melalui sistem tersebut, sekolah ikut membantu

orang tua dalam mengawasi putra-putrinya. Jenjang pendidikan SMP dikelola di

Gemolong, Sragen dan jenjang pendidikan SMA berada di Surakarta.

Kurikulum yang digunakan sekolah-sekolah MTA menyesuaikan

kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional dengan penambahan aspek

keagamaan Islam. Penggunaan kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional

mempunyai maksud untuk menyesuaikan lulusan dari sekolah MTA agar dapat

melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Pendidikan yang diajarkan pada

kurikulum ini meliputi matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan

alam, dan ilmu pengetahuan umum yang lain. Penggunaan kurikulum ini menitik

beratkan pentingnya siswa untuk belajar secara aktif dan mampu memberikan

tanggapan atas permasalahan dalam pembelajaran tersebut.

55

Anggaran Dasar MTA

Page 95: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Banyak prestasi yang dicapai oleh sekolah-sekolah MTA, diantaranya

prestasi di bidang akademik, SMP MTA Gemolong telah menjuari beberapa

lomba siswa teladan tingkat kabupaten dari tahun 1999-2001, lomba pidato

Bahasa Inggris tingkat kabupaten pada tahun 2002, lomba gemar baca tulis tingkat

nasional tahun 2003, lomba cerdas cermat tingkat kodya tahun 2003. Prestasi di

bidang olahraga, SMP MTA Gemolongtelah menjuarai beberapa kejuaraan

olahraga seperti gerak jalan dalam memperingati HUT RI, kejuaraan tenis, senam,

dan sepak bola. Untuk prestasi di bidang ilmu agama SMP MTA telah menjuarai

lomba mubaligh cilik dan cerdas cermat agama pada tahun 2000.56

Untuk prestasi yang telah dicapai SMA MTA hampir di setiap ajang

kompetisi bidang akademik dijuarai oleh SMA ini, diantaranya juara 2 lomba

fisika mekanika tingkat nasional tahun 2006, juara harapan I lomba mata pelajaran

matematika mechanical tahun 2006, juara 2 OSN fisika tingkat Kota Surakarta

tahun 2006, juara I medical competiton Jateng& DIY di UNS tahun 2007. Pada

tanggal 18 Juli 2007, SMA MTA Surakarta resmi menjadi RSBI (Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional). Program SBI merupakan salah satu usaha

pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan jenjang pendidikan

menengah yang dijadikan satuan pendidikan bertaraf internasional. Tidak semua

Sekolah Menengah Atas ditunjuk untuk menyelenggarakan program tersebut dan

SMA MTA Surakarta menjadi satu-satunya sekolah swasta Islam di Surakarta

yang menyelenggarakan SBI.57

Murid yang menempati kelas program tersebut telah menjalani seleksi

yang ketat, selain itu jam belajar mereka ditambah dengan kegiatan penunjang

56

Al Mar’ah edisi Juni-Juli 2008/1430 H, halaman 29.

57

Ibid, halaman 07.

Page 96: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

lain, seperti muraja’ah di Ma’had Tahfidzul Qur’an Masjid Agung Surakarta.

Khusus pelajaran Bahasa Arab, pengajarnya dari alumni Lembaga Ilmu

Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) cabang Universitas Imam Muhammad Ibn

Su’ud Saudi Arabia. Disisi lain SMA MTA Surakarta menyelenggarakan

kerjasama dengan IEC Solo dan Ma’had Abu Bakar As Sidiq UMS untuk

meningkatkan mutu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab siswanya.58

2) Pendidikan Non Formal

Pada pendidikan non formal, MTA Pusat Surakarta menyelenggarakan

kegiatan kursus keterampilan dan sekolah diniyah. Kursus-kursus keterampilan

yang diselenggarakan MTA meliputi: kursus bahasa Arab di Semanggi, Surakarta,

kursus Bahasa Inggris di Semanggi, Surakarta, kursus menjahit bagi wanita di

Mangkubumen dan Bimbingan Latihan Keterampilan (BLK) di Surakarta.

Penyelenggaraan kegiatan kursus tersebut bertujuan untuk membantu

meningkatkan keterampilan warga MTA.59

d. Bidang Kesehatan dan Ekonomi

Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh MTA Pusat Surakarta tidak hanya

dalam artian sempit, yakni kegiatan pengajian saja tetapi juga meliputi bidang lain

yaitu bidang kesehatan dan ekonomi. Pada awalnya bidang kesehatan dan

ekonomi dalam MTA Pusat Surakarta merupakan bidang yang berdiri sendiri-

sendiri, namun pada bulan April 2003 bidang-bidang tersebut digabung menjadi

satu di bawah naungan CV Al Abror. Usaha-usaha yang dijalankan oleh CV Al

Abror antara lain: balai pengobatan, lembaga keuangan, percetakan, pertokoan,

58

Ibid.

59

Wawancara dengan Medi pada tanggal 15 Juli 2010.

Page 97: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

biro perjalanan, Air Minum dalam Kemasan (AMDK), koperasi, penyewaan

perlengkapan sound system serta kajang deklit dan biro jasa konstruksi.

1) Bidang Kesehatan

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan semakin meningkat, maka Yayasan MTA Pusat

mengupayakan berdirinya pelayanan di bidang kesehatan yang berupa Balai

Pengobatan (BP). Balai Pengobatan tersebut diberi nama BP MTA yang didirikan

pada tanggal 5 Mei 1974 di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Berdirinya BP ini

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada

umumnya dan warga MTA pada khususnya. Latar belakang pendirian BP ini

adalah adanya kondisi sosial ekonomi masyarakat Semanggi yang lemah pada saat

itu, mereka yang sakit tidak mampu periksa ke dokter dikarenakan biaya periksa

kesehatan mahal sehingga mereka cenderung pergi ke dukun daripada ke dokter.60

Pada awalnya BP MTA hanya memberikan pelayanan berupa klinik umum

dan apotik, sementara kebutuhan terhadap bentuk pelayanan kesehatan lain

khususnya persalinan semakin mendesak. Pada tahun 2000, pelayanan kesehatan

di BP MTA ditingkatkan dengan memberikan penambahan pelayanan berupa

rumah bersalin dan nama BP MTA diganti dengan BP/RB MTA. Respon positif

diperoleh BP/RB MTA dari masyarakat, terutama warga MTA dan masyarakat

Semanggi, mereka menggunakan pelayanan di BP/RB MTA walaupun ada

fasilitas pelayanan yang sama yang lebih dahulu berada di Semanggi.

Selain mamberikan pelayanan klinik umum dan rumah bersalin, BP/RB

MTA juga memberikan pelayanan berupa poliklinik gigi, fisioterapi, dan

60

Widodo, op.cit, halaman 105.

Page 98: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

poliklinik anak. Poliklinik umum memiliki peralatan medis yang memadai serta

tenaga kesehatan yang profesional, poliklinik gigi melayani pengobatan gigi sakit

dan perawatan gigi, rumah bersalin melayani KB, imunisasi, dan USG. Rumah

bersalin ini tidak pernah tutup sehingga setiap saat dapat melayani persalinan.

Fisioterapi melayani perawatan terkilir, stroke dan pijat bayi. Apotik menyediakan

keperluan obat bagi pasien.

Pada bidang ekonomi, MTA Pusat Surakarta mendirikan berbagai usaha

yang berupa: lembaga keuangan yang UB, percetakan, pertokoan, biro perjalanan,

AMDK, penyewaan sound system dan kajang deklit, koperasi dan biro jasa

konstruksi. Bidang ekonomi yang dijalankan MTA mempunyai peranan penting

dalam menggerakkan warga MTA dan masyarakat untuk menjalankan prinsip

ekonomi Islam. Penekanan dakwah pada bidang ini adalah memberikan pelayanan

terbaik bagi masyarakat.

1) Usaha Bersama (UB) MTA

UB MTA merupakan lembaga keuangan milik MTA yang bergerak di

bidang usaha simpan pinjam. Tujuan dari pendirian UB adalah untuk memperkuat

ekonomi dan membantu kesejahteraan warga MTA. Awalnya UB MTA

merupakan kegiatan usaha bersama di perwakilan MTA seperti Karanganyar,

Sragen, Sukoharjo, Klaten dan Surakarta, karena berkembang maka pada tahun

1992 disatukan di pusat dan terbentuklah UB MTA.

Pada awal pembentukannya, UB MTA masih dikelola part time (separuh

waktu). Petugas UB saat itu masuknya malam hari. Mulai bulan Maret 2001, UB

MTA mulai diperbaiki cara kerjanya dan dikelola secara profesional dengan cara

kerja penuh dan merekrut karyawan dengan profesional kerja yang baik. Pada

Page 99: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

tahun tersebut juga sistem kerja mulai menggunakan sistem komputerisasi data

dengan pemograman data yang lengkap.61

UB MTA masih diperuntukkan hanya kepada warga MTA, prinsipnya

menghimpun dana dari warga untuk warga. Karena sifatnya kekeluargaan, UB ini

belum mempunyai ijin resmi dari pemerintah. Seperti lembaga keuangan lainnya,

UB MTA melayani penyimpanan uang dan peminjaman uang. Untuk aturan

peminjaman uang dilakukan dengan melibatkan kemajlisan, hal ini dimaksudkan

untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah warga MTA. Syarat-syarat peminjaman

uang di UB MTA antara lain: mempunyai tabungan di UB dan sekaligus sebagai

warga MTA, mengajukan pinjaman dengan seijin ketua cabang/ perwakilan, hasil

peminjaman digunakan untuk kepentingan usaha dan lain-lain, hasil peminjaman

tidak untuk kepentingan konsumtif seperti membeli kebutuhan rumah tangga, TV,

sepeda motor, dan lain-lain.62

Pada tahun 2004 sistem syariah mulai berkembang sehingga pada bulan

September 2004 UB MTA mulai menggunakan sistem bank syariah dan

meninggalkan sistem bank konvensional. Hal tersebut dikarenakan bank

konvensional yang menggunakan sistem bunga adalah haram, didalamnya

termasuk riba. Bank konvensional termasuk usaha riba karena usahanya

memunggut tambahan uang atas pinjaman yang diberikan. Untuk bank syariah

yang menggunakan sistem bagi hasil hukumnya halal dan sesuai dengan hukum

Islam. Penentuan bagi hasil dibuat pada waktu perjanjian dengan berpedoman

pada kemungkinan untung rugi, besarnya rasio bagi hasil berdasarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh, apabila ada kerugian ditanggung bersama dan jumlah

61

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/1430 H, halaman 8.

62

Wawancara dengan Suparmin pada tanggal 5 Agustus 2010.

Page 100: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan. Selain

menggunakan sistem bank syariah, UB MTA juga melakukan pembagian hadiah

kepada nasabahnya melalui undian yang dilakukan setiap tahun sekali, yakni

menjelang hari raya Idul Fitri.

Adapun susunan badan usaha UB MTA adalah:

1. Pusat sebagai badan yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap yayasan.

2. Unit perwakilan sebagai badan yang membantu pusat dan bertanggung jawab

penuh pada perwakilan daerah naungannya.

3. Cabang sebagai badan yang bertanggung jawab membantu perwakilan daerah.63

2) Percetakan

Usaha percetakan yang dimiliki MTA bernama Al Abror. Usaha ini

dibentuk untuk mendukung kelancaran kegiatan pengajian MTA serta

memudahkan pemahaman ilmu agama Islam bagi pesertanya dengan mencetak

buku-buku agama dan brosur materi pengajian. Awalnya percetakan ini bernama

percatakan 234 yang dibuka pada tahun 1988 di Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta. Percetakan tersebut hanya mencetak brosur-brosur Ahad pagi saja,

serta peralatannya masih menggunakan tenaga manual.

Pada tahun 2003 pecetakan 234 berganti nama menjadi percetakan Al

Abror. Percetakan ini tidak hanya mencetak brosur-brosur Ahad pagi saja, tetapi

juga mencetak buku-buku agama, majalah Respon, Mar’ah, lembar kegiatan

siswa, serta melayani masyarakat umum yang membutuhkan jasa percetakan,

misalnya membuat nota dan membuat undangan. Pengelolaan percatakan ini

dilakukan lebih profesional dengan menggunakan peralatan yang lebih canggih.

63

Ibid.

Page 101: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Untuk percetakan buku-buku agama dan brosur Ahad pagi hingga saat ini

masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan warga MTA dan didistribusikan saat

pengajian umum Ahad pagi atau peresmian cabang/ perwakilan MTA dan dikirim

ke cabang/ perwakilan MTA, belum didistribusikan secara luas ke toko-toko

buku. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat umum yang

ingin mendapatkan buku-buku agama atau brosur tersebut untuk membeli

langsung saat pengajian umum Ahad pagi atau memesan ke MTA, baik di pusat

maupun cabang MTA yang dekat dengan rumahnya.64

3) AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)

Air minum merupakan salah satu kebutuhan utama yang sangat diperlukan

tubuh manusia. Air minum juga merupakan benda yang sangat diminati oleh

warga MTA terutama untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan pada waktu

peresmian cabang/ perwakilan. Berdasarkan kenyataan tersebut, Yayasan MTA

Pusat Surakarta memproduksi air minum dalam kemasan sendiri yang diberi

merek dagang Kaafur. Kaafur mulai diproduksi pada tahun 2004 di Sondakan,

Purwosari, Surakarta. Nama Kaafur diambil dari Al Qur’an Surat Al Insan ayat 5

yang berarti air surga.

Air minum dalam kemasan Kaafur diproses melalui 3 tahap, yaitu

penyaringan, disinfeksi, dan pengisian. Penyaringan dilakukan untuk

menghilangkan kotoran dan bau yang terkandung dalam air. Disinfeksi bertujuan

untuk menghilangkan sebagian besar mikroba dan membunuh bakteri dalam air.

Pengisian air merupakan tahap terakhir berupa pengemasan air yang telah

diproses.

64

Wawancara dengan Medi pada tanggal 15 Juli 2010.

Page 102: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Proses produksi AMDK Kaafur adalah: pertama air baku ditampung dalam

bak atau tangki penampung. Bak tersebut terbuat dari bahan-bahan yang bebas

dari hal-hal yang dapat mencemari air. Kedua, berupa penyaringan. Penyaringan

dilakukan melalui 3 tahap, yaitu penyaringan dari pasir. Fungsi dari penyaringan

ini adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Tahap kedua adalah

penyaringan dari karbon aktif, fungsi dari penyaringan ini adalah menyerap bau,

rasa, warna. Tahap ketiga adalah mikro filter, fungsinya adalah sebagai saringan

halus. Ketiga berupa disinfeksi. Disinfeksi dimaksudkan untuk membunuh

kumanpatogen. Proses disinfeksi ini berlangsung dalam tangki pencampur ozon.

Keempat berupa pencucian kemasan. Kemasan yang digunakan dicuci dan

disanitasi dalam mesin pencuci botol. Untuk membersihkan kemasan digunakan

berbagai deterjen dengan suhu 60-85 derajat celcius, sedangkan sanitasi

digunakan air ozon. Kelima berupa pengisian dan penutupan yang dilakukan

dengan mesin pencucian dan penutup botol di ruang pengisian yang bersih dengan

suhu ruangan 25 derajat celcius.65

Kapasitas produksi air minum dalam kemasan Kaafur mencapai 6 juta liter

per tahun. Kemasan Kaafur diproduksi dalam ukuran botol galon, ukuran 1,5 liter,

600 mili liter, dan kemasan gelas. Air Kaafur telah mengalami serangkaian uji

kelayakan sehingga berhak mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI)

sehingga aman dikonsumsi oleh manusia. Pungujian kelayakan dilakukan dengan

cara mengambil dua sampel air pada saat pengisian. Satu sampel diuji pada itu,

sedangkan satu sampel yang lain diuji pada hari keenam. Hal yang harus diuji

65

Wawancara dengan Muhammad Fathoni pada tanggal 5 Agustus 2010.

Page 103: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

adalah keadaan air yang meliputi bau, rasa, warna, PH, kekeruhan, dan cemaran

mikroba.66

4) Pertokoan

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) telah membuka usaha

perdagangan dengan mendirikan pertokoan atau mini market. Pertokoan yang

dimiliki MTA antara lain: Toko Dirgantara I di Jamus, Kerjo, Karanganyar dan

Toko Dirgantara II di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Pertokoan tersebut

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang melayani

penjualan dalam bentuk grosir dan eceran.

Awalnya MTA mendirikan Toko Dirgantara I pada tahun 1988 bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warganya di desa Jamus, Kerjo,

Karanganyar. Dalam perkembangannya toko tersebut menghasilkan omzet

penjualan yang mencapai puluhan juta per bulan. Hal ini menyebabkan MTA

mendirikan toko Dirgantara II di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta pada tahun

2004. Toko ini juga mengalami perkembangan yang baik dengan omzet penjualan

puluhan juta per bulan.

Barang-barang yang dijual di toko Dirgantara I dan II adalah barang untuk

kebutuhan sembako seperti beras, teh, kopi, gula, mie instan, telur. Selain itu juga

menjual barang lainnya seperti sabun mandi, deterjent, aneka makanan ringan,

minuman, peralatan sekolah, dan lain-lain. Toko Dirgantara juga berperan dalam

menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dengan membantu para pengusaha

kecil untuk menitipkan produknya serta menolong masyarakat untuk memperoleh

barang kebutuhannya dengan harga yang relatif murah dibanding toko-toko lain.

66

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/ 1430 H, halaman 8.

Page 104: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

5) Persewaan sound system dan kajang deklit

Usaha MTA Pusat Surakarta yang mengurusi pelayanan sound system dan

kajang deklit diberi nama Sasana Adi Suara 234. Usaha ini berdiri sejak bulan

Maret 2007 di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Sasana Adi Suara 234

bergerak dalam bidang persewaan peralatan sound system dan kajang deklit.

Peralatan sound system yang disediakan meliputi speaker, microphone, dan video.

Speaker yang dipakai merupakan pengeras suara yang menghasilkan suara

berkualitas baik begitu pula dengan microphone dan peralatan video.

Awalnya usaha ini dilakukan hanya untuk keperluan dakwah MTA saja,

yakni untuk acara pengajian umum Ahad pagi dan peresmian cabang/ perwakilan

MTA, namun semakin dikenalnya MTA oleh masyarakat umum, usaha ini juga

melayani persewaan sound system dan kajang deklit bagi masyarakat yang

membutuhkannya.67

6) Koperasi Serba Usaha (KSU)

Koperasi Serba Usaha (KSU) milik MTA bernama KSU Dirgantara yang

berada di Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. KSU ini didirikan pada tahun 2007

dan telah mendapat ijin dari Dinas Koperasi Jawa Tengah dengan nomor:

14141/BH/KPK.II/2007. Layanan utama KSU Dirgantara ini berupa unit simpan

pinjam berdasarkan sistem syariah atau pola bagi hasil.

Produk simpanan yang ada dalam KSU Dirgantara antara lain: simpanan

mudharabah, simpanan pendidikan anak, simpanan qurban, simpanan hari raya

dan simpanan berjangka. Simpanan mudharabah adalah simpanan yang dapat

diambil dan disetor setiap saat. Simpanan pendidikan adalah simpanan untuk

67

Ibid, halaman 9.

Page 105: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

pendidikan (dari TK sampai perguruan tinggi) yang dapat disetor setiap saat dan

pengambilannya diberi jangka waktu tertentu yakni dua kali dalam setahun di

awal dan pertengahan semester, disesuaikan dengan jadwal pendidikan anak

sekolah. Simpanan qurban adalah simpanan yang digunakan untuk keperluan

ibadah qurban yang dapat disetor setiap saat serta pengambilannya hanya dapat

dilakukan satu kali untuk pembelian hewan qurban, yakni bulan Dzulhijjah.

Simpanan hari raya adalah simpanan yang digunakan untuk keperluan hari raya

Idul Fitri yang dapat disetor setiap saat dan pengambilannya juga hanya dapat

dilakukan satu kali, yakni menjelang lebaran. Simpanan berjangka adalah

simpanan yang pengambilannya telah direncanakan waktunya (3/6/12 bulan).68

Jenis peminjaman di KSU Dirgantara da 4 macam. Yaitu peminjaman

mudharabah, peminjaman musyarakah, peminjaman murabahah dan peminjaman

qodhrul hasan. Peminjaman mudharabah adalah suatu kerja sama kemitra

berdasarkan bagi hasil, baik untung maupun rugi, pihak KSU Dirgantara

menyediakan seluruh dana yang diperlukan oleh pengusaha atau mitra untuk

melakukan kegiatan usaha. Peminjaman musyarakah adalah suatu kerja sama

usaha antara dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada

suatu proyek atau kegiatan usaha, masing-masing pihak mempunyai hak untuk

ikut serta, mewakilkan dan menggugurkan haknya untuk ikut serta. Keuntungan

dan kerugian yang dibagikan berdasarkan ukuran penyertaan modal masing-

masing pihak sesuai dengan kesepakan bersama. Peminjaman murabahah adalah

peminjaman atas dasar jual beli yang diberikan kepada nasabah dalam rangka

pemenuhan kebutuhan produksi atau kebutuhan lainnya, dalam hal ini pihak KSU

68

Wawancara dengan Muhammad Al Faruq pada tanggal 25 Agustus 2010.

Page 106: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

bertindak pembeli dan nasabah bertindak sebagai penjual. Peminjaman qodhrul

hasan adalah peminjaman kepada nasabah yang tidak mampu, tetapi dia memiliki

kemauan dan kemampuan untuk berusaha atau bekerja, dalam hal ini nasabah

tidak dituntut untuk mengembalikan apapun baik keuntungan atau bagi hasil

kecuali modal pinjaman.69

7) Biro Perjalanan

MTA menyediakan biro perjalanan untuk keperluan perjalanan wisata

yang diberi nama Adi Tour & Travel pada tahun 2007 di Semanggi, Pasar

Kliwon, Surakarta. Adi Tour & Travel adalah biro perjalanan yang progresif,

memiliki komitmen pelayanan, persaudaran, profesionalitas dan harga yang

kompetitif pada semua pelanggan.

Bidang usaha yang dikerjakan Adi Tour & Travel melayani pelanggan

untuk mendapat tiket bus, kamar hotel, perjalanan wisata, penyewaan mobil.

Untuk mendapatkan tiket bus, pelanggan dapat memesannya dengan menelpon

pihk Adi Tour & Travel atau datang ke kantornya. Adi Tou & Travel juga

memberikan informasi tentang wisata di kota Surakarta dan sekitarnya,

menyediakan paket liburan, sewa kendaraan, dan kegiatan petualangan.70

8) Biro Jasa Konstruksi

Biro Jasa Konstruksi MTA didirikan pada tahun 2007 di Semanggi,

Surakarta. Biro ini memberikan pelayanan jasa di bidang konstruksi, yang

menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu bentuk bangunan fisik

serta merawat dan memeriksa bangunan tersebut.

69

Ibid

70

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/ 1430 H, halaman 9.

Page 107: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Gedung-gedung MTA tersebar di beberapa tempat yang berbeda

memerlukan perawatan dan pemeriksaan yang memadai. Pemeliharaan dan

pemeriksaan gedung-gedung tersebut dilakukan oleh Biro Jasa Konstruksi MTA.

Meskipun secara lembaga belum memiliki lembaga formal, namun biro jasa ini

sudah ada sejak MTA melakukan pembangunan-pembangunan gedung.

D. Strategi Dakwah MTA Pusat Surakarta

Strategi adalah cara atau pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan

dengan pelaksanaan, gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas untuk

mencapai tujuan jangka panjang.71

Sedangkan strategi dakwah adalah cara atau

pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penyebaran agama Islam agar dakwah

dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Stategi dakwah yang dilakukan

MTA adalah dengan melakukan pendekatan kepada pemerintah, MUI, dan ormas

Islam lain. Pendekatan terhadap elemen-elemen tersebut diwujudkan dalam

bentuk kerjasama. Stategi yang lain adalah dengan melaku pembinaan terhadap

warga MTA.

1. Pendekatan MTA dengan Pemerintah, MUI, dan Ormas Islam Lain

a. Kerjasama dengan pemerintah dan MUI

Bentuk kerjasama MTA dengan pemerintah dan MUI antara lain diwujudkan

dengan mengundang tokoh dari pemerintah dan MUI dalam kegiatan sosial

keagamaan seperti peresmian cabang/ perwakilan MTA, pelaksanaan kegiatan

Pengajian Umum Ahad Pagi, pelaksanaan nafar fi sabilillah dan PHBI.

71

Strategi-wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, www.wikipedia.org, diakses

tanggal 15 Maret 2011 pukul 15.00 WIB.

Page 108: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Contoh dari kerjasama ini adalah kunjungan Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid

pada tahun 2008 pada acara Pengajian Umum Ahad Pagi. Pada acara tersebut

Hidayat Nur Wahid memberikan ceramah tentang pentingnya menjalin dan

menjaga persatuan antar umat Islam di Indonesia. Pada waktu Hidayat Nur Wahid

menjabat sebagai Ketua MPR. Contoh yang berupa kunjungan Menteri Kesehatan

Dr.dr. Siti Fadhilah Supari, Sp.JK (K) pada Pengajian Umum Ahad Pagi pada

tahun 2009. Pada kunjungan tersebut Menteri Kesehatan memberikan penyuluhan

tentang kesehatan kepada peserta pengajian.

Contoh lain sebagai bentuk kerjasama MTA dengan pemerintah dan MUI

adalah MTA mengundang Presiden RI beserta Kabinet Indonesia Bersatu, MUI

Pusat, MUI Saurakarta, Pemerintah Daerah Se-Karisidenan Surakarta serta tokoh-

tokoh ormas Islam Surakarta dalam acara peresmian Gedung Pengajian Ahad Pagi

pada tanggal 8 Maret 2009. Pada acara tersebut, Gedung Pengajian Ahad Pagi di

Jalan Ronggowarsito N0.111A diresmikan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo

Bambang Yudhoyono.

Bentuk lain dari kerjasama MTA dengan pemerintah dan MUI adalah

MTA selalu diundang dalam acara yang diselenggarakan oleh MUI, seperti Apel

Akbar MUI Surakarta dengan tema ‘’ Umat Islam Memberitahu Dunia bahwa

Terorisme Bukan Islam’’ di Lapangan Kota Barat, Surakarta pada tanggal 25

September 2009. Acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Surakarta, Kapolwil

Surakarta, Kapoltabes Surakarta dan tokoh dari ormas-ormas Islam Surakarta.

b. Kerjasama dengan Ormas Islam lain

MTA sebagai salah satu organisasi Islam senantiasa menjalin kerjasama

dengan ormas Islam lain dalam berbagai acara, seperti dengan Muhammadiyah,

Page 109: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

NU, LDII, Laskar-laskar jihad, MMI, dan lain-lain. Bentuk dari kerjasama ini

berupa MTA senantiasa mengundang tokoh-tokoh ormas Islam Surakarta pada

kegiatan dakwah MTA, begitu pula ormas Islam lain sering mengundang tokoh

dari MTA untuk mengisi ceramah pada acara yang mereka selenggarakan.

Sebagai bentuk dari kerjasama dengan ormas Islam lain, MTA juga

tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Dakwah Surakarta. Forum ini

mewadahi lembaga-lembaga dakwah Surakarta. Dalam forum ini terdapat 18

lembaga dakwah yang lain MTA, LDII, Muhammadiyah, NU, Al Islam,

Himpunan Wanita Muslimah Surakarta, Aisyiyah, Al Irsyad, MMI, dan lain-lain.

Dalam membina hubungan baik dan kerjasama dengan ormas Islam lain

Surakarta, MTA tidak mempersoalkan perbedaan pendapat, paham maupun aliran.

Kerjasama yang dijalankan didasarkan pada jalinan ukhuwah Islamiyah dan

dakwah, bahkan pendiri MTA, Ustadz Abdullah Thufail Saputro menanamkan

paham kepada warga MTA tentang haram hukumnya memusuhi dan memutuskan

hubungan silaturrahim kepada siapa saja yang berbeda pendapat, baik kepada

organisasi Muhammadiyah, NU maupun golongan lainnya. MTA menjalin

hubungan baik dengan elemen-elemen umat Islam Surakarta untuk bekerjasama

dalam kegiatan dakwah serta menyikapi berbagai permasalahan umat Islam di

negeri ini dan biasanya MTA menyediakan akomodasinya misalnya penyediaan

sound system dan Kantor MTA Pusat di Semanggi dijadikan sebagai tempat

pertemuan membahas permasalahan tersebut.72

72

Wawancara dengan Medi tanggal 15 Juli 2010.

Page 110: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

2. Keanggotaan dan Pembinaan Peserta Pengajian

Dalam MTA istilah anggota atau peserta pengajian lebih dikenal sebagai

warga MTA. Kata warga lebih bersifat kekeluargaan. Keanggotaan pengajian

dalam MTA bersifat terbuka dan sukarela. Untuk menjadi warga MTA baru tidak

sulit, biasanya warga MTA yang baru mengikuti pengajian yang diselenggarakan

MTA dengan status sebagai mustami’ (pendengar) hingga 2 atau 3 kali pengajian.

lebih dari itu, mereka ditanyai oleh pengurus cabang atas kesediaannya mengikuti

pengajian secara aktif. Jika mereka memutuskan untuk mengikuti pengajian

secara aktif, mereka harus memenuhi syarat-syarat menjadi warga MTA.

Syarat-syarat menjadi warga MTA antara lain: mempunyai niat ikhlas

menuntut agama Islam, bermujahadah ( bersungguh-sungguh) untuk memahami

pelajaran, bermujadallah untuk menyakini dan mengamalkan isi pelajaran pada

tingkat perorangan, keluarga dan masyarakat, tertib, rapi dalam berpakaian, sopan

dalam berbicara di dalam dan luar pelajaran, menjaga ketertiban masuk dan keluar

pelajaran, menghindar pergaulan bebas, menyebarkanluaskan isi pelajaran kepada

keluarga dan masyarakat.73

Setiap pengajian cabang/ perwakilan selalu diadakan pengabsenan bagi

pesertanya, bagi warga yang tidak hadir harus memberikan keterangan alasan dia

tidak hadir. Tiga kali tanpa keterangan maka dia dinyatakan keluar dari pengajian

cabang/ perwakilan. Bagi siswa yang melanggar peraturan, khususnya dalam

masalah pergaulan dan etika terhadap orang tua, siswa yang bersangkutan akan

dikenai sanksi, dari sanksi yang halus berupa teguran sampai pada sanksi yang

paling keras yakni dikeluarkan dari keanggotaan pengajian.

73

Sulaiman,op.cit, halaman 47.

Page 111: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Setiap warga MTA wajib menumbuhkembangkan rasa kebersamaan

sehingga mampu mempererat hubungan persaudaraan seiman.Wujud dari prinsip

tersebut terlihat dalam sikap warga MTA yang saling tolong menolong ketika

saudaranya sedang menghadapi persoalan hidup. Warga MTA berasal dari strata

ekonomi dan pendidikan yang hetoregen. Ada yang berasal dari golongan

ekonomi bawah, menengah, dan atas. Tingkat pendidikan pun juga demikian,

mulai dari orang yang tidak mengenyam pendidikan formal sampai orang yang

berpendidikan S-3. Namun kebanyakan warga MTA berasl sosial ekonomi

menengah dan menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan mayoritas lulusan

SMP dan SMA.

Sebagai warga MTA, mereka juga memiliki beberapa hak yang

diantaranya mendapatkan perlindungan hukum dari MTA Pusat. Jika seorang

anggota mempunyai masalah di bidang hukum, maka masalahnya diselesaikan

secara bersama dengan para anggota lain dan para pengurus. Jika ada yang

mendapatkan masalah dalam hukum agama dapat meminta bantuan pada seksi

bidang dakwah. Dalam majalah Al Mar’ah yang diterbitkan MTA Pusat terdapat

rublik konsultasi agama yang ditampu oleh Al Ustadz Ahmad Sukina, dalam

ruplik tersebut warga MTA dapat bertanya mengenai masalah agama yang

dialaminya.

Pembinaan anggota dilakukan oleh bagian sekretaris masing-masing

cabang MTA di Surakarta. Para anggota diberi pengetahuan mengenai

keanggotaannya dalam MTA. Mereka juga dikenalkan dengan para pengurus

organisasi beserta ketua dan susunan organisasinya. Hal ini dilakukan dengan

Page 112: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

tujuan memberikan pengetahuan kepada para anggota tentang organisasi Islam

yang mereka ikuti.

Pembinaan yang paling penting adalah pembinaan yang dilakukan oleh

seksi bidang dakwah yang bertujuan menjadikan para anggota sebagai orang-

orang yang paham agama dan mengamalkan ajaran Islam. Pembinaan dimulai dari

masa kanak-kanak hingga orang tua dengan mengadakan berbagai macam

pengajian. Pembinaan menjadi fokus utama adalah pembinaan para remaja MTA.

Pembinaan ini dilakukan karena mereka ang diandalkan untuk meneruskan

kegiatan dakwah.

Page 113: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB IV

PERANAN DAKWAH ISLAMIYAH

YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA)

BAGI MASYARAKAT SURAKARTA

A. Peran di Bidang Sosial Keagamaan

Dalam menyoroti fenomena keagamaan diperlukan adanya suatu langgam

keagamaan, yaitu bagaimana agama dihayati, ditampakkan keluar, dan

dilaksanakan dalam perbuatan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan

sosiokultural. Adanya langgam keagamaan mencetuskan teori langgam etis, yaitu

mementingkan urusan kemasyarakatan sebagai perwujudan dari agama.

Disamping itulanggam tersebut juga mengurusi masalah manusia yang tidak

hanya sebagai unit keagamaan tetapi juga merupakan suatu unit sosial, sehingga

dalam fenomena keagamaan akan memunculkan bagaimana agama tersebut

dihayati, ditampakkan keluar dan dilaksanakan dalam kehidupan yang nyata.1

MTA sebagai organisasi modern memilih dan menempatkan diri sebagai

gerakan amar ma’ruf nahi munnkar dalam masyarakat. Kegiatan MTA dalam

bidang sosial kemasyarakatan dimulai sejak berdirinya seperti kegiatan kerja bakti

yang merupakan amalan dari surat Al Imron ayat 110. Kehidupan bersama yang

dijalin di MTA tidak hanya bermanfaat untuk warga MTA saja melainkan juga

untuk masyarakat pada umumnya. Melalui kebersamaan yang kokoh berbagai

amal sosial dapat dilakukan seperti kegiatan kerja bakti bersama dan kegiatan

reboisasi dengan masyarakat. Melalui kegiatan tersebut terjalin kegiatan saling

membantu untuk menyelesaikan pekerjaan secara bersama. Suasana yang terjalin

1 Kuntowijoyo, 1983, Paradigma Islam, Bandung: Mizan, halaman 37.

Page 114: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

dalam kegiatan tersebut penuh kekeluargaan, tidak ada rasa saling iri dan rasa

tertekan dengan beban kerja yang dilakukan. Semuanya dilandasi dengan rasa

senang.

Islam mengakui manusia makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri

dari hubungan sesamanya. Bagaimanapun tinggi statusnya, ia tidak akan punya

nilai apabila sifat kehidupannya hanya berguna bagi dirinya sendiri. Nilai

seseorang akan ditentukan oleh ukuran seberapa jauh ia memberikan pengorbanan

dan darma baktinya dalam upaya membina serta melestarikan hidup bersama,

untuk itu MTA berusaha untuk merealisasikan peranya dalam memfungsikan diri

sebagai makhluk yang bermasyarakat serta untuk menegakkan dan menjunjung

tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat yang diridhoi Allah. Upaya

tersebut dilakukan melalui kegiatan donor darah, penyantunan fakir miskin,

penanganan korban bencana alam.

Sebagian besar masyarakat Surakarta beragama Islam, namun dari segi

kualitas pengamalan ajaran Islam mereka dinilai kurang. Mereka mengaku

beragama Islam tetapi sebagian besar dari mereka tidak menjalankan perintah

wajib sholat lima waktu, tidak berpuasa di Bulan Ramadhan, dan tidak

menjalankan kewajiban berzakat. Sebagian besar masyarakat Islam Surakarta

masih menjalankan ajaran agama yang menyimpang dari Al Qur’an dan Hadits.

Masyarakat yang melaksanakan perbuatan tersebut disebut sebagai masyarakat

penganut Islam sinkretis. Mereka masih tetap mengikuti pola pikir nenek moyang

yang masih memegang teguh kehidupan kejawen yang lekat dengan pengaruh

animisme, dinamisme, serta ajaran Hindu dan Budha yang menyimpang dari

Page 115: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

syariat Islam. Adanya Islam sinkretis ini menyebabkan masyarakat secara tidak

sadar telah berbuat bi’ah, khurafat, dan tahaul.

Bi’ah menurut bahasa artinya adalah sesuatu yang baru , yang tidak

didahului oleh contoh atau sesuatu yang diadakan dengan bentuk yang belum

pernah ada contohnya. Bi’ah menurut agama adalah barang baru dalam ibadah

sesudah sempurna. Sebagian ahli hadits mengartikan bi’ah sebagai urusan yang

baru dalam agama, baik berupa aqidah maupun ibadah atau berupa sifat bagi

ibadah yang belum pernah terjadi di masa rosululloh saw.2 Jadi bi’ah adalah

sesuatu perkara yang baru dalamagama, yang tidak pernah dicontohkan oleh

rosululloh saw atau tidak ada dasar yang shahih dari agama.

Bentuk-bentuk bi’ah yang biasa dilakukan oleh masyarakat Surakarta

antara lain: Selamatan yang dilakukan untuk memperingati menionggalnya

seseorang atau istilah jawanya adalah mbelah bumi atau ngesur tanah, selamatan

tersebut dilakukan dengan doa-doa di malam hari setelah meninggal dunia atau

dinamakan tahlil. Tahlil adalah membaca ‘’la ila ha illa Allah’’ dan dimaksudkan

agar pahala yang didapatkan dari bertahlil bisa dikirimkan kepada jenazah yang

ada dalam kubur. Selamatan hari kematian yang berupa tahlilan ini dilaksanakan

mulai hari pertama, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, kesatahun, dan dihari ke-1000

meninggalnya seseorang.

Biasanya kegiatan selamatan ini dilakukan dengan mengundang beberapa

orang untuk berdoa bersama dengan dipimpin oleh seseorang yang dipercaya bisa

memimpin jalanya selamatan atau istilah Jawanya kondangan. Tujuan

pelaksanaan upacara yang dilaksanakan secara berbulan-bulan sesudah

2 Bachtiar Ali, 1997, Beberapa Persolan Agama Dewasa Ini, Jakarta: Rajawali Press,

halaman 79.

Page 116: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

meninggalnya seseorang adalah bermaksud untuk menolong yang meninggal itu,

yang mula-mula bertempat tinggal di dalam kubur hingga ke dunia akhirat dengan

jalan memberikan doa-doa supaya perjalanannya lancar.3 Hal ini merupakan

bentuk bi’ah yang harus ditinggalkan dalam peribadatan Islam.

Kata khurafat berasal dari Bahasa Arab al khuraf yang berarti dongeng,

legenda, kisah, cerita bohong. Sedangkan menurut agama adalah suatu cerita atau

dongeng yang dijadikan kepercayaan, yang sesungguhnya tidak memiliki dasar

dari agama dan bertentangan dari Al Qur’an dan Hadits. Ciri-ciri khurafat dapat

dilihat dari tidak didasarkan pada nas-nas syarak (Al Qur’an dan Hadits), cerita

yang berisi tentang rekaan dan khayalan, bersumberkan pada kepercayaan lama,

menggunakan obyek tertentu seperti (kubur, pohon), mempunyai unsur negatif

dari segi aqidah dan syariah, dan berbentuk pemujaan dan permohonan kepada

makhluk halus.

Contoh perilaku khurafat adalah kepercayaan terhadap Nyi Roro Kidul

sebagai penguasa Laut Selatan. Dia dipercaya sebagai istri raja-raja Mataram.

Masyarakat yang mempercayai kekuatan dan kekuasaan Nyi Roro Kidul memuja

dan memberi sesajen agar mendapatkan keberkahan, kesuksesan serta terhindar

dari mara bahaya. Setiap tanggal 15 Muharam, masyarakat yang memuja Nyi

Roro Kidul mengadakan upacara persembahan untuknya yang berupa makanan.

Tahayul menurut bahasa artinya adalah berangan-angan, melamun,

menghayal. Menurut istilah tahayul adalah sesuatu yang hanya dikhayal belaka

yang berupa kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada tetapi sebenarnya

tidak ada atau sesuatu dianggap sakti tetapi sebenarnya tidak. Contoh bentuk

3 Fischer, H, TH, 1980, Pengantar Anthoropologi Kebudayaan Indonesia, Jakarta:

Pustaka Sarjana, halaman 121.

Page 117: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

tahayul yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Surakarta adalah kepercayaan

terhadap jimat. Jimat adalah benda yang dianggap mengandung kesaktian (dapat

menolak penyakit, menyebabkan kebal, dsb). Kepercayaan terhadap jimat

merupakan suatu peninggalan kebudayaan dinamisme yang bersifat tahayul.

Sedangkan kepercayaan dinamisme itu sendiri adalah kepercayaan bahwa segala

sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan

atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidupnya. Benda-benda

yang dianggap mempunyai kekuatan tertentu seperti tulisan mantra, keris, cincin,

batu akik, kalung, ikat pinggang, bunga kering, dll.4

Dipakainya salah satu dari benda-benda tesebut pemakainya akan

terlindungi dan terpenuhi apa yang diinginkannya. Alasan memiliki jimat tersebut

adalah mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa bekerja dengan keras. Hal ini

merupakan perbuatan menyekutukan Tuhan YME. Orang-orang yang memiliki

jimat ini biasanya orang yang tidak memiliki iman yang kuat dan kurangnya

pengetahuan tentang agama.

Praktek-praktek keagamaan yang berbau bi’ah, khurafat, dan tahayul ini

bisa berkembang dalam berbagai aspek, baik aspek hubungan manusia dengan

Allah (hablu min Allah) maupun pada aspek hubungan manusia dengan

sesamanya (hablu min nas). Lebih khusus lagi dalam bidang aqidah, ibadah, dan

syariah. Bi’ah, khurafat, dan tahayul dapat menjurus kepada syirik, yakni

mempercayai dan menyakini ada kekuatan atau kekuasaan lain selain Allah.

Secara bahasa syirik artinya taswiyatu bayna asysyaiain (menyamakan

antara dua hal). Menurut agama, syirik adalah menyamakan Allah dengan sesuatu

4 Ibid, halaman 123.

Page 118: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

yang lain, baik urusan rububiyah, uluhiyyah ataupun asmawashshifat. Syirik

bukan hanya masalah menganut agama atau tidak. Seorang muslim bisa berbuat

syirik dan dosanya tidak akan diampuni kecuali dengan bertaubat kepada Allah.

Menyamakan Allah dengan sesuatu yang lain dalam urusan rububiyah

adalah menyakini Dzat atau makhluk hidup lain yang mempunyai kekuatan atau

sifat rububiyah sifat menciptakan, mengatur, memelihara alam semesta,

mendatangkan bahaya, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan serta sifat-

sifat lain yang hanya dimiliki Allah. Sifat Allah tertulis jelas dalam Al Qur’an

seperti yang tercantum dalam Surat Fathir ayat 3 yang artinya ‘’ Adakah Pencipta

Sselain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?

Tidak ada Tuhan selain Dia. Maka mengapa kamu berpaling dari ketauhidan?’’.5

Menyakini Allah sebagai pencipta semesta alam bukanlah jaminan seorang

muslim terhindar dari sifat syirik. Sifat ini bisa dilihat dari banyaknya praktek

kebudayaan dan tingkah laku manusia yang melanggr hukum-hukum ketahidan.

Tingkah laku manusia yang mnunjukkan sifat syirik antara lain percaya dengan

kekuatan lain yang berkuasa di Laut Selatan, menyakini keberuntungan dapat

diatur dengan feng-shui, percaya ramalan bintang, mengkeramatkan hari-hari

tertentu, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan seperti itu termasuk perbuatan

musyrik.

Menyamakan Allah dalam praktek uluhiyyah adalah ketika seseorang

mengarahkan ibadah kepada selain Allah. Praktek ibadah yang bukan ditujukan

untuk Allah seringkali dilakukan masyarakat Islam Surakarta dengan perbuatan

seperti meminta kelapangan rezeki kepada orang Saleh yang wafat (contohnya

5 Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 695.

Page 119: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

KH. Samanhudi) dan berdoa dikuburannya dengan harapan mendapatkan

kemudahan dalam urusan dunia di kehidupannya sehari-hari. Contoh perbuatan

lainnya mematuhi syarat-syarat dukun serta menyembelih binatang guna ditanam

di bawah jembatan guna menolak bala. Menurut Islam, beribadah dan berdoa itu

hanya semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah, begitu pila dengan

berpuasa maupun menyembelih binatang. Allah memerintahkan dengan firman-

Nya di dalam Al Qur’an Surat Al An’an ayat 162-163 yang bunyinya ‘’

Katakanlah, sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk

Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah itu

diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan

diri kepada Allah’’.6

Agar aqidah, syariat, dan ibadah umat Islam dapat terhindar dari bi’ah,

khurafat, tahayul, dan syirik dapat dilakukan dengan menuntut ilmu, rajin

mengikuti pengajian, banyak membaca buku-buku kajian tentang Islam. Adapun

misi dari pendirian MTA adalah untuk menyebarluaskan ajaran Islam serta

memurnikan aqidah umat Islam yang telah tercampur dengan praktek-praktek

keagamaan yang menyimpang ajaran Islam, seperti bi’ah, khurafat, tahayul, dan

syirik. Praktek-praktek keagamaan yang menyimpang tersebut dilakukan oleh

umat Islam yang kurang memiliki ilmu dan tidak mau menambah ilmunya,

khususnya ilmu-ilmu agama Islam. Mereka ini disebut orang-orang jahiliyah,

yakni orang-orang yang malas belajar, merasa cukup puas dengan ilmu yang

dimilikinya sehingga tidak perlu lagi menuntut dan mendalami ilmu agama,

bahkan kadang-kadang ada pengetahuan sedikit sudah merasa cukup pintar.

6 Ibid, halaman 216.

Page 120: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Dakwah Islamiyah MTA dalam bidang keagamaan dilakukan dengan

menyelenggarakan kegiatan pengajian. Melalui pengajian umat Islam dapat

menuntut ilmu agama dan bertanya tentang aqidah, syariat, dan ibadah dalam

agama Islam sehingga dalam menjalankan ibadah, mereka dapat terhindar dari

taklik ( menjalankan syariat Islam tanpa mengetahui dasar atau pedoman agama)

serta berbagai bentuk bi’ah, khurafat, tahayul, dan syirik. Selain mendapatkan

ilmu agama, umat Islam yang mau menuntut ilmu agama akan ditinggikan

derajatnya Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Mujadallah ayat 11

yang bunyinya’’ Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu’’

berlapang-lapanglah dalam majlis’’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan’’ berdirilah kamu, maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara

kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetauan beberapa derajat, Allah Maha

mengetahui apa yang kamukerjakan.’’7

Penyampaian syiar agama ynag dilakukan MTA tidak lepas dari dua unsur

utama ajaran Islam, yakni Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad. Setiap warga

MTA yang melaksanakan kewajiban dalam syariat Islam serta menjalankan tugas

sebagai pendakwah harus berpegng pada segala ketentuan serta keterangan yang

ada dalam Al Qur’an dan Hadits tekanan utama materi dakwah tidak lepas dari

aqidah Islam, tauhid, dan ibadah kepada Allah swt.

Melalui dakwah yang dilakukan MTA di bidang sosial keagamaan tersebut

mempunyai pengaruh bagi masyarakat. Dakwah MTA di bidang sosial keagamaan

tersebut mempunyai pengaruh bagi masyarakat. Dakwah Islamiyah MTA yang

7 Ibid, halaman 912.

Page 121: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kebersamaan serta

melakukan syiar agama dalam bentuk kegiatan pengajian membuat masyarakat

Surakarta menjadi simpati dengan organisasi ini. Mulanya mereka memberikan

toleransi terhadap kegiatan dakwah MTA dengan menghargai dan tidak

menghalangi kegiatan pengajian. Rasa simpati tersebut meningkat dengan

keinginan mereka untuk mengikuti pengajian lewat mendengarkan radio. Setelah

mereka merasa cocok dengan beberapa kajian Islam, mereka menjadi peserta aktif

pengajian. Perkembangan peserta pengajianMTA di Surakarta tahun 1999-2009

aemakin meningkat. Perkembangan warga MTA di Surakarta dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 7

Jumlah Warga MTA di Surakata Tahun 1999-2009

Tahun Warga MTA

Putra Putri

1999 452 216

2000 461 235

2001 493 270

2002 523 294

2003 578 316

2004 594 338

2005 632 372

2006 680 391

2007 904 405

2008 927 426

2009 942 491

Sumber: MTA Cabang Banjarsari, Jebres, Gelombang 7,8,12,13

Page 122: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Peran MTA dalam bidang sosial keagamaan melalui dakwahnya dapat

diketahui keberhasilannya dengan semakin banyaknya warga MTA di Surakarta.

Semakin bertambahnya warga MTA di Surakarta dapat mengurangi praktek-

praktek keagamaan umat Islam yang menyimpang dari ajaran Islam seperti bi’ah,

khurafat, tahayul, dan syirik.

B. Peran di Bidang Pendidikan

Pendidikan, terutama pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk

manusia yang menyadari dan melaksanakan tugaas-tugas kekhalifahannya dan

memperkaya diri dengan khasanah ilmu pengetahuan tanpa mengenal batas,

namun tetap menyadari bahwa hakekat keseluruhan hidup dan pemilikan ilmu

pengetahuan tersebut tetap bersumber dan bermuara pada Allah SWT. Pendidikan

Islam juga mempunyai cita-cita melahirkan manusia-manusia beriman dan

berpengetahuan yang satu sama lain saling menunjang.8

Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, baik

laki-laki maupun perempuan. Pandangan Islam tentang pentingnya pendidikan

terdapat dalam hadits-hadits nabi yang antara lain’’ Menuntut ilmu adalah wajib

bagi muslim laki-laki dan perempuan (HR Muslim) serta hadits yang berbunyi ‘’

Orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya daripada ahli ibadah tanpa ilmu (HR

Muslim).

Pendidikan tinggi yang dicapai oleh umat Islam membuat keadaan umat

Islam yang aqidahnya kuatdan ilmu pengetahuannya luas dan dalam itulah akan

melahirkan khoiru ummah yang disebutkan oleh Allah dalam QS Al Imron serta

menjadi umat yang dijanjikan Allah diangkat derajatnya karena beriman dan

8 Muslih Usa (ed), op.cit, halaman 9-10.

Page 123: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

berilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi bahwa mereka yang paling taat

menjualankan ibadah wajib Islam justru ditemukan di kalangan muslim yang lebih

terdidik.9

Kurikulum yang digunakan sekolah-sekolah MTA menyesuaikan

kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional dengan penambahan aspek

keagamaan Islam. Penambahan kurikulum dari Yayasan MTA Pusat yang

mencangkup aspek diniyah (keagamaan) seperti materi tentang Al Qur’an, Hadits,

Fiqih, Akhlak, Tarikh, dan Bahasa Arab. Penambahan aspek diniyah tersebut

bertujuan untuk menanamkan aqidah Islam sejak usia dini sehingga diharapkan

anak lulusan dari sekolah-sekolah MTA mempunyai aqidah Islam yang lurus dan

kuat serta mempunyai akhlaqul karimah.

Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas yang dikelola MTA juga

memberikan kegiatan ekstrakurikuler untuk memperkaya ilmu yang kurang

didapatkan dalam pelajaran formal. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut antara lain:

sepak bola, basket, bulu tangkis, jurnalistik/KIR, musik/band, pramuka, [pecinta

alam, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, teater, dan komputer. Kegiatan

ekstrakurikuler di bidang olahraga, teater, dan musik diselenggarakan untuk

mengembangkan bakat siswa. Bidang bahasa dan jurnalistik diselenggarakan

untuk meningkatkan kreativitas siswa. Kegiatan pramuka dan pecinta alam

melatih siswa agar dapat menghadapi sesuatu dengan mandiri serta menumbuhkan

jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan. Agar siswa tidak ketinggalan dalam

perkembangan teknologi diadakan pelajaran ekstrakurikuler komputer.

9 Syaipul Mujani, Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik

Indonesia Pasca Orde Baru, 2007, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, halaman 111.

Page 124: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Pada jenjang pendidikan SMP dan SMA terdapat fasilitas asrama. Asrama

putra SMP MTA Gemolong terletak di sebelah timur SMP MTA Gemolong dan

asrama putrinya terletak di belakang SMP MTA Gemolong. Siswa SMP dan SMA

merupakan siswa yang berusia remaja, mereka merupakan masa transisi antara

anak-anak dengan dewasa. Mereka senang meniru dan coba-coba, belum bisa

membedakan yang baik dengan yang jelek. Dalam perkembangan sosialnya

mereka melakukan dua arah gerakan, yaitu arah memisahkan diri dari orang tua

dan arah menyatukan diri dengan teman-temanya. Arah menyatukan diri dengan

teman-temannya apabila dilakukan secara berlebihan dan tidak terarah dapat

menyebabkan terjadinya kenakalan remaja seperti kasus tawuran antar pelajar,

penggunaan narkoba serta kasus ‘’anak dugem’’ (dunia gemerlapan).10

Agar gerak remaja yang memisahkan diri dari orang tua mendapat tempat

yang aman, nyaman, dan berada dalam lingkungan sekolah, maka SMP dan SMA

MTA membangun asrama untuk siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, dengan

tinggal di asrama diharapkan mereka bisa nyaman bergaul dengan teman-

temannya dan aman dari pengaruh negatif yang ada di lingkungan pergaulannya.11

Melalui pendidikan Islam siswa dibiasakan untuk melaksanakan syariat

Islam seperti sholat 5 waktu, puasa, tilawah Qur’an, dzikir, dan doa-doa harian.

Selain itu siswa juga diajarkan untuk menjadi manusia yang mempunyai akhlaqul

karimah dengan menampilkan perilaku yang santun, tertib, menghormati orang

yang lebih tua dan peduli terhadap sesama.

Melalui dakwah yang dilakukan MTA di bidang pendidikan, masyarakat

dapat terangkat aspek pendidikannya, mereka bisa menggunakan akal pikirannya

10

Al Mar’ah edisi April-Mei 2008/1429 H, halaman 09.

11

Ibid.

Page 125: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

dalam menyelesaikan masalah. Pendidikan merupakan alat yang ampuh untuk

melakukan perubahan.12

Melalui pendidikan generasi muda dapat melihat banyak

alternatif pemikiran. Generasi muda lebih suka menggunakan etos daripada mitos

dalam penyelesaian masalah. Sebab, sudah menjadi tugas akal dan pikiran

manusia untuk mencari solusi atas masalah hidup yang diberikan Allah swt.

Intelegewnsi dan rasionalitas merupakan ciri fundamental manusia dan menjadi

dasar bagi penjelasan perilaku manusia, baik yang bersifat perorangan maupun

kelompok. Intelegensi menjadikan manusia mampu mengarahkan dirinya sendiri.

C. Peranan di Bidang Kesehatan dan Ekonomi

1. Peran di Bidang Kesehatan

Pendirian BP/RB MTA dijadikan sebagai sarana untuk menyelenggarakan

upaya pemeriksaan dan perawatan kesehatan, hal itu dikarenakan kesehatan

merupakan sesuatu yang sangat berguna. Pendirian BP/RB ini juga menjadi

strategi dakwah untuk mengurangi kepercayaan masyarakat Surakarta yang

berobat ke dukun. Melalui bidang ini, masyarakat lebih memilih pengobatan

umum daripada pengobatan dukun, karena mempercayai dukun dapat

menyembuhkan berbagai penyakit termasuk syirik.

Dukun adalah orang yang dianggap tahu segalanya dan bisa memenuhi apa

yang diinginkan oleh orang yang meminta bantuan. Dukun biasanya memberikan

mantra-mantra tertentu dan tindakan-tindakan tertentu. Ada juga yang harus

memberikan imbalan tertenru. Sampai sekarang banyak orang yang masih datang

ke dukun untuk meminta dapat disembuhkan penyakitnya, minta dapat pekerjaan,

12

Ngainum Naim dan Ahmad Syauqi, 2008, Pendidikan Multikultural: Konsep dan

Aplikasi, Yogyakarta: Arus Media, halaman 35.

Page 126: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

meminta dukun untuk menyantet orang yang dibenci, dan lain-lain. Praktek magis

atau supranatural ini dipelajari dari nenek moyang Indonesia. Tindakan

perdukunan ini dilakukan seseorang, apabila mereka merasa menghadapi

kesulitan-kesulitan, ketika frustasi terhadap penyakit yang dideritanya biasanya

meminta tolong kepada dukun atau ahli nujum. Dukun dianggap bisa menjadi

perantara orang biasa untuk meminta pertolongan dari dunia gaib.

Islam sangat tidak membenarkan bagi orang yang sakit mendatangi dukun.

Para dukun tersebut menganggap dirinya mengetahui hal-hal yang ghoib, yang

menyebabkan seseorang terkena penyakit yang disebabkan gangguan makhluk

halus. Islam juga tidak membolehkan seorang muslim mempercayai dan

membenarkan apa yang dukun ucapkan. Sesuatu yang mereka katakan mengenai

hal-hal yang ghoib tersebut hanyalah didasarkan pada sangkalan-sangkalan belaka

atau dengan cara meminta bantuan jin. Dengan cara demikian dukun-dukun

tersebut telah melakukan perbuatan kufur dan sesat.

Banyak Hadits nabi yang berisi tentang larangan mempercayai dukun.

Hadits-hadits tersebut berbunyi ‘’ Barang siapa yang mendatangi ‘arraf (tukang

ramal), kepadanya tidak diterima sholat empat puluh hari (HR Muslim). Barang

siapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan,

sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW

(HR Abu Dawud)’’13

. Hadits-hadits tersebut membuktikan tentang kekufuran para

dukun dan tukang ramal. Mereka mengaku mengetahui hal-hal yang ghoib,

padahal mereka tidak sampai pada maksud yang diinginkan, melainkan dengan

cara menyembah jin. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan kufur dan syirik

13

‘’ Larangan Berbuat Syirik’’, dalam Brosur Pengajian Ahad Pagi, tanggal 26 Februari

2006/27 Muharram 1427.

Page 127: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

kepada Allah SWT. Orang-orang membenarkan atas pengakuan mereka,

hukumnya sama seperti mereka.

2. Peran di Bidang Ekonomi

Bidang ekonomi yang dijalankan MTA mempunyai peranan penting dalam

menggerakkan warga MTA dan masyarakat untuk menjalankan prinsip ekonomi

Islam. Penekanan dakwah pada bidang ini adalah memberikan pelayanan terbaik

bagi masyarakat.

Untuk usaha yang berupa pertokoan, persewaan, percetakan, AMDK, biro

perjalanan dan biro jasa konstruksi dituntut memberikan hasil yang memuaskan

bagi konsumen dengan tidak menyalahi perjanjian, berlaku jujur, dan dapat tepat

waktu. Contohnya AMDK Kaafur harus berlaku jujur sesuai dengan apa yang

tertera, keadaan air jernih harus benar-benar jernih serta tidak mengurangi takaran

yang tertera dalam kemasan. Perintah berbuat jujur terdapat dalam Hadits nabi

yang bunyinya:

Hendaklah kamu sekalian berbuat jujur. Sebab kejujuran membimbing ke

arah kebajikan dan kebajikan membimbing ke arah surga. Tiada henti-

hentinya seseorang berbuat jujur dan bersungguh-sungguh dalam

melakukan kejujuran sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang jujur

dan hindarilah perbuatan dusta sebab dusta membimbing ke arah kejelekan

dan kejelekan membimbing ke arah neraka. Tiada henti-hentinya

seseorang berbuat dusta dan bersungguh-sungguh dalam melakukan dusta

sehingga dia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. (HR Bukhori Muslim).

Bidang ekonomi dalam bentuk lembaga keuangan UB dan koperasi

memberikan bimbingan bagi anggotanya dalam usaha di bidang ekonomi. Peranan

bidang ini adalah mengangkat kaum lemah untuk berusaha, berwiraswasta,

berdagang kecil-kecilan. UB dan koperasi berfungsi untuk membebaskan kaum

miskin dari pemerasan lintah darat, menolong mereka agar mampu hidup mandiri

Page 128: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

serta menerapkan sistem ekonomi syariah melalui kegiatan keuangan Islam serta

menjauhi riba.

Dalam institusi keuangan Islam ini dipertimbangkan mengadakan transaksi

yang berdasrkan prinsip-prinsip Islam, seperti harus menghindari riba yang

bunganya meningkat terus secara tidak wajar, harus berdasarkan prinsip halal

(diperbolehkan secara agama) dan secara umum harus berprinsipkan pada

keadilan, norma dan etika agama.

Mengenai riba, para ustadz dalam MTA berpendapat bahwa sistem

perbankan konvensional yang menggunakan bunga dalah haram karena termasuk

jenis riba. Bank dan pegadaian konvensional termasuk usaha riba karena semua

usaha tersebut memungut tambahan uang atas pinjaman yang diberikan. Untuk

pegadaian bahkan bunga yang dikenakan bisa lebih besar karena perhitungan

bunga pada pegadaian per 15 hari sehingga apabila pembayaran dilakukan pada

akir hari ke-16, maka bunga yang harus dibayar menjadi duakali lipat.14

Sistem

seperti ini tentu sangat memberatkan peminjam. Sedangkan asuransi mengandung

unsur gharar yang termasuk dalam praktek riba.

Mengenai bunga bank dan perbankan. MUI pada tahun 1990

mengeluarkan fatwa bahwa bunga bank bisa haram maupun halal. Haram karena

dalam bunga bank terdapat unsur riba yaitu unsur tambahan pembayaran atas

modal yang dipinjamkan, mensyaratkan tambahan dalam aqad, dan dapat

menimbulkan pemerasan. Sedangkan alasan bahwa bunga bank halal karena ada

kesukarelaan kedua belah pihak dalam aqad, tidak ada unsur pemerasan, dan

14

Suhrawadi K. Lubis, 2000, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika Offeset,

halaman 111.

Page 129: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

mengandung kemaslahatan umum.15

Selain kedua hukum tersebut, beberapa ahli

hukum Islam berpendapat bahwa hukum bunga bank adalah musytabihat yakni

kedudukan hukumnya masih meragukan. Dalam hal ini, ulama MTA mengambil

sikap yang pertama bahwa bunga bank adalah haram.

Untuk bank syariah yang memakai prinsip bagi hasil atau asuransi syariah

hukumnya halal karena badan usaha syariah dianggap sesuai dengan hukum

Islam. Hal-hal yang membedakan antara sistem bagi hasil dalam usaha syariah

dengan sistem bunga adalah penentuan bagi hasil dibuat pada waktu aqad dengan

berpedoman pada kemungkinan untung rugi, besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh, apabila ada kerugian ditanggung

bersama, dan jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan

pendapatan.

Larangan tentang riba terdapat dalam ayat-ayat dalam Al Qur’an yang

antara lain:

Orang-orang yang makan (mengambil riba) tidak dapat berdiri melainkan

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang

kembali menggulangi mengambil riba maka orang itu adalah penghuni

neraka, mereka kekal di dalamnya, Allah memusnahkan riba dan

menyuburkan sedekah dan Allahtidak menyukai setiap orang yang tetap

dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa. (Al Baqoroh :275-276). Hai

orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan

berlipat gandadan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan (Al Imron: 130). Dan disebabkan mereka

memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya,

dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan bathil.

menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu. Dan

sesuatu riba yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia,

maka riba itu tidak menambah di sisi Allah. (Ar Rum: 39).16

15

Ibid, halaman 45-46.

Page 130: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Ketika seorang muslim meminjamkan uangnya, dia diminta untuk

mengambilnya kembali sebatas modalnya saja, dan mengikhlaskannya jika tidak

mampu membayar. Riba dapat menghapus keridhoan Allah terhadap harta

kekayaan tersebut. Riba dapat disamakan dengan mengambil kekayaan milik

orang lain. Seorang muslim selayaknya menjauhi riba demi kesejahteraan mereka.

Para ulama mengklasifikasikan riba menjadi dua jenis, yakni riba al fadl,

yaitu riba yang terjadi karena adanya penambahan yang tidak sah terhadap salah

satu dari nilai imbang. Riba al Nasi’ah adalah riba yang terjadi karena

penangguhan atau penundaan penyelesaian pertukaran nilai-nilai imbangan.

Untuk menghindari riba, UB MTA dan KSU Dirgantara mengganti sistem

bunga bank dengan pripsip ekonomi syariah melalui sistem bagi hasil. Prinsip

ekonomi syariah antara peminjaman terhadap peminjaman dari nilai yang berbeda

dari nilai peminjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil

usaha orang yang meminjam dana. Unsur gharar (ketidakpastian) tidak

dibolehkan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan

mereka peroleh dari sebuah transaksi. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-

usaha yang tidak diharamkan dalam Islam contohnya usaha minuman keras tidak

boleh didanai perbankan syariah. Prinsip ekonomi syariah telah diatur berbagai

macam transaksi yang tidak merugikan kedua belah pihak, karena jika sampai ada

yang dirugikan maka sudah melanggar ajaran Islam. Prinsip ekonomi syariah

bersumber dari Al Qur’an dan Hadits.17

16

Ibrahim Wade, 2009, Keuangan Islam dalam Perekonomian Global, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, halaman 123-126.

Page 131: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Dalam ekonomi syariah, sistem bagi hasil bukan bunga, karena bagi hasil

sebenarnya sesuai dengan iklim usaha yang memiliki kewajaran untung atau rugi.

Tidak seperti sifat bunga yang memaksa agar hasil usaha selalu pasti. Sistem bagi

hasil pada hakekatnya menjaga prinsip keadilan tetap berjalan dalam

perekonomian. Jadi solusi ekonomi Islam terhadap bunga bank yang dianggap

riba dalam sistem pinjam meminjam dana untuk berbisnis adalah sistem bagi

hasil, bail melalui bentuk mudharabah atau musyarakah. Selain dalam bentuk bagi

hasil, solusi Islam untuk menggantikan bunga dapat memakai produk jual beli

(bai’)

Secara umum, sistem bagi hasil ini ada yang disebut dengan mudharabah,

yaitu bentuk usaha bisnis yang dilakukan oleh dua pihak, dimana dalam

menjalankan usaha bisnis ini satu pihak bertindak sebagai pemodal dan pihak

lainnya bertindak sebagai pelaksana bisnis. Sementara musyarakah dimaksudkan

sebagai suatu bentuk usaha bisnis yang modalnya dibiayai oleh semua pihak yang

terlibat dalam bisnis tersebut. Kedua bentuk bisnis ini jauh lebih berkeadilan

dibandingkan dengan bentuk bisnis dalam ekonomi konvensional, sebab apapun

keuntungan atau resiko yang terjadi terhadap bisnis ini memiliki hak yang sama

terhadap hasil usaha yang diperoleh. Bila bisnih mereka berhasil, maka semua

pihak akan menerima keuntungan dan bila bisnis mereka bangkrut, maka

kerugianpun harus ditanggung bersama. Oleh karena itu, UB MTA dan KSU

Dirgantara menerapkan kerjasama dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

yang lebih berkeadilan bagi pemilik modal dan pelaksana bisnis.18

17

Wawancara dengan Muhammad Al Faruq tanggal 9 Maret 2011.

18

Wawancara dengan Medi tanggal 12 Maret 2011.

Page 132: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Jumlah keuntungan yang akan diperoleh didasarkan pada perjanjian

bersama, misalnya 60% untuk pemilik modal dan sisanya 40% untuk mereka yang

menjalankan bisnis. Bila usaha bisnis tersebut mengalami kerugian, maka

pelaksana tidak bertanggung jawab atas kehilangan modal yang diberikan pemilik

modal. Ini tidak berarti pelaksana tidak mengalami kerugian apapun, mereka juga

dirugikan atas jerih payahnya yang disumbangkan untuk memajukan bisnisnya.

Dengan kata lain, pemodal rugi atas modalnya dan pelaksana rugi atas usaha dan

jerih payahnya.19

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah MTA

MTA adalah organisasi Islam yang memfokuskan kegiatannya pada

bidang dakwah. Dalam melakukan aktivitas dakwahnya tentu ada hal-hal yang

mendukung maupun yang menghambatnya. Adapun faktor pendukung dan

penghambatnya adalah:

1. Faktor Pendukung

Dakwah adalah seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan

agama. Para penyiar atau ustadz mempunyai peranan penting kegiatan tersebut.

Melalui mereka, ajaran Islam dapat tersiar ke semua lapisan masyarakat. Faktor

pendukung lainnya adalah gedung pengajian, gedung pengajian mempunyai

peranan penting sebagai tempat penyelenggaraan dakwah. Setiap cabang MTA

memiliki satu gedung pengajian yang dijadikan sebagai tempat kegiatan

pengajian.dakwah MTA ditentukan melalui media cetak dan media elektronik

yang dimiliki MTA. Media cetak yang dimiliki MTA berupa Majalah Respon

yang mulai diterbitkan pada tahun1992 dan Majalah Mar’ah yang diterbitkan pada

19 Ibid.

Page 133: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

tahun 2000. Respon merupakan media dakwah MTA yang terbit tiap bulan sekali.

Majalah ini membahas kajian Islam secara jelas, dengan membaca Respon,

pembaca dapat menemukan bahasan tentang tafsir Al Qur’an maupun Hadits

dengan disertai keterangan pendapat para ulama.

Sama halnya dengan Respon, Majalah Mar’ah juga merupakan media

cetak untuk mendukung kegiatan dakwah MTA, namun majalah ini lebih

dikhususkan dalam bidang pendidikan. Majalah ini lebih dikhususkan untuk

wanita guna meningkatkan pengetahuannya tentang agama dan hal-hal yang

bersifat keduniaan. Majalah Mar’ah bergerak di bawah naungan seksi Pendidikan

dan Keputrian Yayasan majlis Tafsir Al Qur’an. Latar belakang diterbitkan

majalah ini adalah adanya ketertarikan ibu-ibu untuk membeli majalah dan

membaca majalah wanita, namun majalah wanita yang beredar masih ada

kekurangan dalam hal pembinaan nilai agama Islam20

Media elektronik yang menjadi faktor pendukung bagi kelancaran dakwah

MTA antara lain berupa radio, televisi dan situs internet. Salah satu media yang

sangat efektif dan efisien untuk memberikan berbagai macam informasi adalah

dengan radio yang bisa didengarkan setiap saat dan kondisi apapun.

Radio MTA FM merupakan sebuah radio dakwah yang mengudara pada

frekuensi 107,9 MHz. pembangunan radio dakwah didorong oleh kenyataan

lemahnya pemancar radio yang dipergunakan untuk menyiarkan Pengajian Umum

Ahad Pagi. Pada waktu dulu, saat pengajian berlangsung, siarannya masih

menumpang pada radio amatir Hizbullah FM, namun lemahnya daya pancar radio

20

Al Mar’ah, edisi Februari-Maret 2009/1430 H, halaman 14.

Page 134: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

tersebut, maka banyak pendengar yang mengeluh terhadap susahnya mencari

frekuensi radio tersebut.

Permasalahan tersebut menyebakan ustadz Ahmad Sukina merespon keluhan

tersebut dengan menawarkan kepada warga MTA untuk mendirikan pemancar

radio dakwah dan warga MTA menyetujuinya. Sebagian relawan pada waktu itu

ada yang bertugas untuk menghimpun dana guna membangun stasiun radio yang

cukup kuat untuk berdakwah. Daya pancar radi yang dimiliki saat itu hanya 60

watt, sehingga jangkauannya sangat pendek, namun terjadi kesepakatan untuk

membeli sebuah pemancar dengan kapasitas 2000 watt, yang kira-kira

menghabiskan dana sekitar 200 juta rupiah. Radio ini mulai aktif mengudara

setiap hari sejak bulan Maret 2007.21

Keberadaan radio MTA FM ternyata mampu menarik para pendengar

untuk setia mendengarkan radio ini. Format siaran yang dibuat dalam nuansa

dakwah mampu menarik minat para pendengar yang ingin menambah

pangetahuan mereka terhadap ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan

Hadits. Siaran radio MTA FM menjangkau wilayah yang cukup luas, dari wilayah

eks karesidenan Surakarta seperti Kabupaten Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Klaten,

Wonogiri dan Kodya Surakarta sampai sebagian wilayah Semarang Selatan,

Gunung Kidul, Pacitan, Bojonegoro, Ngawi, Blora, Purwadadi, Cepu, Rembang

dan Tuban. Selain itu radio MTA FM juga dapat didengarkan di seluruh dunia

melalui live streaming.22

Dalam perkembangannya, radio MTA FM juga menyajikan siaran berupa

informasi dan hiburan bagi pendengarnya. Informasi yang disiarkan berupa

21

Wawancara dengan Medi tanggal 15 Juli 2010.

22

Al Mar’ah edisi Februari-Maret 2009/1430 H, halaman 10.

Page 135: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

pendidikan, ekonomi dan bisnis, kesehatan, teknologi dan pertanian. Informasi

yang disiarkan dalam bentuk news dan talk show. Hiburan yang disiarkan berupa

lagu nasyid.

Dalam perkembangannya, radio MTA FM juga menyajikan siaran berupa

informasi dan hiburan bagi pendengarnya. Informasi yang disiarkan berupa

pendidikan, ekonomi dan bisnis, kesehatan, teknologi dan pertanian. Informasi

yang disiarkan dalam bentuk news dan talk show. Hiburan yang disiarkan berupa

lagu nasyid.

Keberhasilan pengembangan dakwah melalui radio menyebabkan

Pimpinan Majlis Tafsir Al Qur’an mempunyai keinginan untuk mengembangkan

dakwah melalui siaran televisi, selain itu juga adanya keprihatian warga MTA

terhadap tayangan televisi Indonesia yang mayoritas kurang mendidik bagi anak-

anak serta tayangannya yang jauh dari ajaran Islam. Proses terbentuknya dimulai

dari kegiatan dokumentasi foto dan video dengan bertekad pengalaman para

petugas dokumentasi MTA berkeinginan mengelola media televisi, dengan visi

memberi tuntunan dan tontonan kepada masyarakat agar berkepribadian,

berwawasan, bersikap dan berjiwa Islam. MTA TV mulai mengudara bulan

Agustus 2007.23

Semakin berkembangnya teknologi di era globalisasI, MTA juga

mengembangkan dakwahnya dalam bidang internet dengan mendirikan website

pada tahun 2003. Awalnya website yang dimiliki MTA bernama www.mta.or.id,

dalam perjalanannya ternyata website tersebut kosong. Akhirnya website

www.mta.or.id diperbarui dengan nama www.mta-online.com dan diluncurkan

23

Wwancara dengan Lintang tanggal 22 Juli 2010.

Page 136: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

pada bulan Juni 2004. Melalui situs ini, MTA dapat mengembangkan dakwah ke

luar negeri. Beberapa artikel tentang Islam disajikan dalam bahasa Inggris pada

situs ini, situs ini juga digunakan oleh warga MTA yang berada di luar negeri,

baik yang sedang bekerja maupun sedang menuntut ilmu untuk tetap bisa

bersilaturahmi dengan warga MTA di Indonesia

Materi yang dapat diakses adalah brosur Ahad Pagi, live streaming MTA

FM, dan mp3 jihad pagi. Melalui situs ini juga, warga MTA yang berada di luar

negeri dapat mengakses kegiatan pengajian umum Ahad pagi dan mereka juga

dapat berkomunikasi langsung dengan Ustadz Ahmad Sukina serta bertanya

mengenai masalah-masalah amalan ajaran Islam yang mereka hadapi di luar

negeri.

Suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan tanpa didukung oleh

pendanaan yang cukup. Dana juga menjadi faktor pendukung kegiatan dakwah

MTA. Sumber dana untuk kegiatan dakwah MTA berasal dari warga yang

diperoleh melalui infaq, shadakoh dan zakat secara kesadaran. Ketiga jenis

tersebut dikumpulkan secara rutin lalu disimpan oleh bendahara.

Cara pengumpulan shodakoh dilakukan dengan memasukkan uang ke

kotak infaq pada saat pengajian, baik pengajian umum, cabang, maupun

gelombang. Shodakoh tidak hanya dilakukan pada saat pengajian tetapi juga pada

saat sholat ied. Banyak sedikitnya jumlah uang yang warga MTA infaqkan

tergantung pada keikhlasan hati mereka dan tidak ada aturan dan paksaan dari

pemimpin MTA tentang jumlah nominal uang yang diinfaqkan untuk seluruh

kegiatan dakwah MTA.

Page 137: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Sumber dana lain dalam MTA adalah zakat. Kewajiban umat Islam untuk

membayar zakat terdapat dalam QS Al Baqoroh ayat 43 yang bunyinya’’ Dan

dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang

ruku’.24

Mengenai golongan yang berhak menerima zakat tercantum dalam QS At

Taubah ayat 60. Golongan tersebut adalah: fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf,

memerdekakan budak, orang yang berhutang untuk keperluan agama, orang yang

sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat serta membutuhkan pertolongan, fi

sabilillah (pada jalan Allah). Dalam MTA, penggunaan uang zakat ditempatkan

pada golongan terakhir, yakni digunakan untuk membiayai kegiatan dakwah

organisasi.

Setiap aktivitas dakwah MTA yang membutuhkan dana, yayasan tidak

mengharapkan bantuan dari pihak luar atau non warga MTA, tetapi hal ini tidak

menutup kemungkinan dapat menerima bantuan dari pihak luar yang ingin

membantu dengan catatan sifat bantuan yang diberikan tidak bersyarat, ikhlas dan

pengelolaannya diserahkan kepada yayasan.25

2. Faktor Penghambat

Sejak berdirinya hingga tahun 2009, kegiatan dakwah MTA selalu

mendapat hambatan dari orang-orang yang tidak suka dengan organisasi Islam ini.

Hambatan-hambatan dakwah MTA antara lain berupa pemboikotan masyarakat

terhadap warga MTA, penganiayaan fisik warga MTA serta melontarkan fitnah

terhadap Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA). Sebagai organisasi yang

berusaha mengembalikan kemurnian ajaran Islm dari penyimpangan nilai-nilai

tauhid Islam, MTA banyak mendapat reaksi keras dari masyarakat. Masyarakat

24

Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, halaman 16.

25

Widodo, op.cit, halaman 41.

Page 138: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

yang tidak suka dengan dakwah MTA, terutama kegiatan pengajiannya

melakukan pemboikotan terhadap warga MTA. Pemboikotan tersebut antara lain:

pada tahun 2000, sekitar 35 warga MTA di Brumbung, Sukoharjo diusir dari

kampung halamannya selama kurang lebih 2,5 tahun hanya karena mereka

mengadakan aktivitas pengajian dan dianggap tidak umum di masyarakat. Selama

diusir mereka tinggal di Perwakilan MTA Sukoharjo.

Pada tahun 2001 warga desa Manyaran, Wonogiri menolak kegiatan

pengajian MTA yang dianggap kegiatan tersebut telah merusak adat setempat.

Masyarakat Manyaran memboikot warga MTA dengan melarang mereka

menggunakan masjid untuk pengajian, mereka juga dilarang melaksanakan ibadah

sholat di masjid. Masyarakat Manyaran bahkan menyebut warga MTA sebagai

masyarakat yang tidak menganut adat.

Pemboikotan terhadap warga MTA juga di Bangkerep, Blora pada tahun

2004, sekitar 50 warga MTA diboikot oleh masyarakat setempat hanya karena

mereka mengadakan aktivitas pengajian dan mengamalkan ajaran Islam dengan

tidak datang dalam acara kondongan yang diadakan oleh salah satu warga

masyarakat setempat. Masyarakat Bangkerep memboikot warga MTA dengan

melarang warga MTA membeli kebutuhan rumah tangga di toko-toko milik warga

Bangkerep, masyarakat Bangkerep juga memboikot warga MTA dengan tidak

membantu warga MTA, apabila warga MTA mempunyai acara hajatan, mereka

juga menolak menghadiri undangan pada acara-acara yang diadakan warga

MTA.26

26

Wawancara dengan Medi tanggal 12 Maret 2011.

Page 139: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Selain pemboikotan, masyarakat yang tidak menyukai MTA juga ada yang

melakukan tindakan anarkis yang berupa pemukulan terhadap warga MTA dan

pengerusakan gedung pengajian. Kejadian tersebut antara lain terjadi pada tanggal

23 Juli 1999 gedung pengajian MTA cabang Bulu 2, Sukoharjo dilempari batu

pada saat pengajian berlangsung. Peristiwa tersebut diulangi lagi tanggal 30 Juli

1999 dan 10 Desember 1999 oleh warga Masyarakat yang tidak sepaham dengan

MTA. Pelemparan batu ini juga terjadi di rumah warga MTA pada saat pengajian

kelompok berlansung.27

Pada tahun 2001 sekelompok masyarakat Gemolong, Sragen menghadang

dan memukuli beberapa warga MTA sepulang pengajian dan pada tanggal 27

Desember 2002 terjadi penganiayaan yang berupa pemukulan dengan tongkat

terhadap dua orang pengurus MTA cabang Kalijambe, Sragen oleh sekelompok

masyarakat yang merasa dirugikan oleh kegiatan pengajian MTA. Beberapa

kejadian tersebut, yang menjadi faktor penyebab penentangan masyarakat

terhadap kegiatan MTA adalah faktor budaya, terutama budaya yang bercampur

dengan kemusyrikan yang masih dipegang erat oleh masyarakat yang

menganutnya.

Upaya yang dilakukan MTA agar kegiatan dakwahnya dapat diterima oleh

masyarakat dan tidak mendapat reaksi keras dari orang yang tidak menyukai

organisasi ini adalah dengan tetap menjalin hubungan baik dengan masyarakat.

Selain itu, penyelesaian konflik dilakukan dengan meminta bantuan dari bupati

dan polisi setempat untuk menjadi pihak penengah yang dapat membujuk orang-

orang yang tidak sepaham dengan MTA agar mau menerima keberadaan MTA.

27

Wawancara dengan Zaenal Ahmad tanggal 10 Maret 2011.

Page 140: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

BAB V

KESIMPULAN

Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Pusat Surakarta merupakan

sebuah lembaga keagamaan yang berbadan hukum. Maksud didirikannya lembaga

ini adalah mengajak umat Islam untuk mempelajari dan menghayati Al Qur’an

dan Hadits serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lembaga ini

didirikan oleh K.H Abdullah Thufail Saputro pada tahun 1972. Berdirinya MTA

dilaterbelakangi oleh kondisi umat Islam di Indonesia yang sebagian besar masih

melakukan praktek-praktek keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam

seperti bi’ah dan khurafat.

Sumber ajaran Islam yang digunakan dalam kegiatan dakwah MTA adalah

Al Qur’an dan Hadits. Keduanya merupakan sumber ajaran Islam yang utama dan

dijadikan sebagai pedoman hidup dengan tujuan supaya manusia tidak tersesat.

Sebagai ormas Islam yang bergerak dalam bidang dakwah, aktivitas dakwah

MTA meliputi bidang keagamaan, sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dakwah di bidang keagamaan dilakukan dalam bentuk kegiatan pengajian.

Kegiatan pengajian di MTA meliputi pengajian umum, pengajian cabang/

perwakilan, dan pengajian khusus (khususi), di samping itu juga terdapat kegiatan

pengajian lainnya, yaitu nafar fi sabilillah yang dilaksanakan pada bulan

Ramadhan dan pengajian-pengajian lain yang sifatnya insidental seperti pengajian

akbar saat peresmian cabang/ perwakilan MTA dan pengajian dalam rangka PHBI

(Peringatan Hari Besar Islam). Metode pengajian di MTA disampaikan melalui

ceramah dan tanya jawab. Meteri utama dalam pengajian adalah Al Qur’an dan

hadits.

Page 141: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Dakwah dalam bidang sosial dilaksanakan dengan melakukan kegiatan

berbagai macam kegiatan sosial di masyarakat seperti kegiatan kerja bakti, donor

darah, penyantunan fakir miskin, penanganan korban bencana alam, dan reboisasi.

Dakwah bidang pendidikan, dengan menyelenggarakan pendidikan secara formal

maupun non formal. Pada pendidikan formal mengikuti kurikulum nasional

dengan penekanan pada ilmu agama Islam. Pada pendidikan non formal, MTA

menyelenggarakan berbagai kursus keterampilan dan sekolah diniyah. Dakwah

bidang kesehatan dan ekonomi, MTA Pusat Surakarta telah menggabungkan dua

bidang tersebut di bawah naungan CV Al Abror pada bulan April 2003. Usaha-

usaha yang dijalankan oleh CV Al Abror antara lain: balai pengobatan, lembaga

keuangan, percetakan, pertokoan, biro perjalanan, AMDK, koperasi, penyewaan

sound system dan kajang deklit serta biro jasa konstruksi.

Agar dakwah Islam sampai kepada semua kelompok, MTA mengadakan

kerjasama dengan pemerintah, MUI serta ormas Islam lain di Surakarta. Bentuk

kerjasama tersebut diwujudkan dengan mengundang tokoh dari pemerintah, MUI,

serta ormas Islam lain dalam kegiatan dakwah MTA seperti mengundang mereka

dalam pengajian umum Ahad pagi, peresmian cabang/ perwakilan MTA,

pelaksanaan nafar fi sabilillah. Bentuk kerjasama tersebut juga diwujudkan

dengan diundangnya MTA pada acara sosial keagamaan yang diselenggarakan

MUI dan ormas Islam lain di Surakarta. Sebagai bentuk kerjasama dengan ormas

islam lain Surakarta, MTA juga tergabung dalam Forum Komunikasi Dakwah

Surakarta yang terbentuk pada tahun 2007. Forum ini mewadahi lembaga-

lembaga dakwah yang ada di Surakarta.

Page 142: YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) …/Yayasan... · gan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) ... adalah Al Qur’an dan Hadits, keduanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Melalui dakwah yang dilakukan MTA di bidang sosial keagamaan

mempunyai pengaruh bagi masyarakat. Masyarakat mengalami perubahan dalam

beribadah dan dalam kehidupan sehari-hari mereka menjadi simpati dengan MTA

dan mengikuti kegiatan pengajian MTA. Semakin bertambahnya warga MTA di

Surakarta dapat mengurangi praktek-praktek keagamaan umat Islam yang

menyimpang dari ajaran Islam seperti bi’ah, khurafat, tahayul, dan syirik. Bidang

pendidikan yang dikelola MTA mempunyai peranan penting dalam mewujudkan

generasi muda yang memiliki kepribadian sesuai dengan nilai-nilai Islam serta

berprestasi di bidang akademik.

Bidang kesehatan yang dikelola MTA mempunyai peranan penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan serta dapat mengurangi kepercayaan

masyarakat yang berobat dukun. Melalui bidang ini, masyarakat lebih memilih

pengobatan umum daripada pengobatan dukun karena mempercayai dukun dapat

menyembuhkan penyakit termasuk syirik. Bidang ekonomi mempunyai peranan

dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta menerapkan sistem

ekonomi syariah Islam dengan menjauhi riba.