SmartSky Pendidikan Agama Islam

Kelas 7D “7he Daedalus”

Bab 3 : Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah, dan Istikamah

I. Kejujuran

A. Pengertian Segala sesuatu yang diberitahukan dengan benar, baik, dan

berguna Tiga unsur dalam kejujuran :

- Kejujuran - Kebaikan - Kegunaan

B. Macam – Macam Kejujuran Jujur dalam hati / shidq al-qalbi Jujur dalam perkataan / shidq al-hadits Jujur dalam perbuatan / shidq al-‘amal Jujur dalam kenyataan / shidq al-haal Jujur bila berjanji / shidq al-wa’d

C. Dampak Negatif Tidak Jujur Tidak dipercaya orang lain Digolongkan sebagai kaum munafik

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga : apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat.” (HR Muslim)

Keimanan menjadi rapuh Mengalami kesulitan hidup Hartanya tidak halal Mendapat siksa pedih dari Allah SWT Kehidupan menjadi tidak tenteram

D. Cara Menjaga Kejujurana. Menanamkan kesadaran untuk hidup jujurb. Menjadikan sikap jujur sebagai budayac. Berpuasa

II. Amanah

A. Pengertian Berasal dari bahasa Arab yaitu amina amanatan yang berarti jujur

dan dapat dipercaya Menyampaikan hak pemilik barang/jasa, tidak mengambil

sesuatu melebihi hak kita, dan tidak mengurangi hak orang lain.

Beberapa pendapat :- Ahmad Musthafa al-Maraghi : amanah adalah sesuatu yang

harus dipelihara dan dijaga agar sampai kepada yang berhak memilikinya.

- Ibnu al-Araby : amanah adalah segala sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya atau sesuatu yang diambil dengan izin pemiliknya untuk diambil manfaatnya.

B. Unsur Penting dalam Amanah Menjaga hak Allah SWT Menjaga hak sesama manusia Menjauhkan dari sifat suka mengabaikan dan melebihkan sesuatu

C. Cara Menjaga Amanaha. Menjaga amanah manusia terhadap Allah SWTb. Menjaga amanah dari orang lainc. Menjaga amanah terhadap diri sendiri

III.Istikamah

A. Pengertian Secara bahasa, berasal dari kata istiqoma-yastaqimu-

istiqomatan yang berarti mendirikan Secara istilah, bisa diartikan dalam beberapa pendapat :

- Abu Bakar as-Siddiq : Kemurnian tauhid (tidak menyekutukan Allah SWT.

- Umar bin Khattab : “Istikamah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu.”

- Utsman bin Affan : “Istikamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah SWT.”

- Ali bin Abi Thalib : “Istikamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban.”

- Mujahid : “Istikamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah SWT.”

- Ibnu Taimiyah : “Mereka beristikamah dalam mencintai dan beribadah kepada Allah SWT tanpa menoleh kiri-kanan.”

B. Ciri-Ciri Orang Istikamaha. Konsisten dalam memegang teguh akidah tauhidb. Konsisten dalam menjalankan ibadahc. Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas

karena Allah SWTd. Konsisten dalam menjalankan syariat agamae. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

C. Bentuk-Bentuk Istikamaha. Istikamah dalam akidah

Keyakinan seseorang dalam meyakini bahwa perintah, larangan, atau jalan Allah SWT selalu membawa kebenaran dan kebaikan bagi manusia yang mematuhinya.

b. Istikamah dalam syariah Kemampuan/kesungguhan seseorang dalam menaati syariah

dan menjauhi larangan Allah SWT sehingga manusia tetap berada di jalan yang benar.

c. Istikamah dalam perjuangan Seseorang harus berjuang mencapai cita-cita berdasarkan

petunjuk Allah SWT dan Rasulullah SAW.

D. Manfaat Istikamaha. Memiliki keberanianb. Melahirkan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaanc. Melahirkan sikap optimistisd. Membuahkan kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan

akhirat

E. Cara Menjaga Istikamaha. Beramal secara optimalb. Tidak berlebihan dalam hidupc. Berilmu dan menggunakannya sesuai syariat agamad. Menyandarkan diri pada Allah SWTe. Ikhlas

Bab 9 : Eloknya Berempati pada Sesama, Indhanya Menghormati Guru dan Orang Tua

I. Empati

A. Pengertian Kemampuan seseorang untuk memahami perasaan orang

lain, merasa simpati, dan membantu menyelesaikan masalah orang tersebut.

B. Cara Menumbuhkan Empatia. Melatih diri untuk memberikan perhatian terhadap orang lainb. Melatih diri agar peka terhadap lingkungan sosialc. Memperbanyak membantu atau menasihati orang laind. Melatih diri untuk bertoleransie. Menghilangkan sifat egoisf. Selalu fleksibel terhadap orang laing. Melatih diri untuk berkorban demi orang lain

II. Menghormati Orang Tua

A. Pengertian Cara yang dilakukan seorang anak dalam menghargai, takzim,

dan khidmat kepada kedua orang tuanya, yaitu berbakti/birrul walidain.

B. Beberapa Hal Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Caranya untuk berbakti kepada kedua orang tua jika sudah

meninggal, yaitu dengan mendoakan mereka agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Kebalikan dari berbakti kepada orang tua/birrul walidain adalah durhaka kepada orang tua/uquuqul walidain.

C. Keutamaan Berbakti Kepada Orang TuaBerbakti kepada kedua orang tua :

a. Merupakan bagian dari jihad di jalan Allah SWTb. Merupakan salah satu kunci masuk surgac. Dapat melebur dosa-dosa besard. Dapat memberikan keberkahan hidupe. Akan mendapat air dari telaganya Rasulullah SAW di surgaf. Menyebabkan seseorang memiliki kedudukan/derajat yang tinggi

di surga

III.Menghormati Guru Guru juga tergolong pewaris para nabi dalam bidang keilmuan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang merendahkan

gurunya maka akan ditimpakan oleh Allah kepadanya tiga azab : sempit rezekinya, hilang manfaat ilmunya, keluar dari dunia ini (wafat) tanpa iman.” (HR al-Baihaqi)

Bab 11 : Kemudahan dari Allah SWT melalui Salat Jamak dan Qasar

I. Jamak

A. Pengertian Menggabungkan 2 salat wajib yaitu Dzuhur dan Asar atau

Maghrib dan Isya’ dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

B. Hukum Salat Jamak Mubah (diperbolehkan) bagi orang-orang yang memenuhi

persyaratan.

C. Syarat Sah Salat Jamaka. Melakukan perjalanan + 90 kmb. Perjalanan bertujuan baikc. Tidak bermakmum dengan imam yang salatnya tidak dijamakd. Setelah salam salat pertama, tidak melakukan kegiatan apapun

kecuali komat untuk melaksanakan salat keduae. Ketiduran

f. Sedang terjebak kemacetan yang tidak memungkinkan untuk salat pada waktunya

g. Apabila ada orangtua yang sakit kronis (tetapi harus jamak taqdim)

h. Untuk mempelai wanita yang akan melakukan resepsi pernikahan

i. Dalam keadaan sangat takut dan khawatir, seperti perang atau bencana

D. Salat yang Boleh Dijamak Dzuhur - Asar Maghrib - Isya’Salat subuh tidak boleh dijamak

E. Macam-Macam Salat Jamaka. Jamak Taqdim

Dilaksanakan pada waktu salat yang awalContoh : Jamak Dzuhur-Asar dilakukan di waktu Dzuhur

b. Jamak Ta’khir Dilaksanakan pada waktu salat yang terakhir

Contoh : Jamak Maghrib-Isya’ dilakukan di waktu Isya’

II. Qasar

A. Pengertian Meringkas rakaat salat wajib dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat

dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

B. Hukum Salat Qasar Mubah (diperbolehkan) dan sah jika persyaratannya

terpenuhi.C. Syarat Sah Salat Qasar

a. Melakukan perjalanan + 90 kmb. Perjalanan bertujuan baikc. Dalam keadaan sangat takut dan khawatir, seperti perang atau

bencanad. Orang yang bepergian tanpa tujuan, sekalipun jarak yang

ditempuhnya jauh, tidak dibenarkan mengqasar salate. Berniat mengqasar salat dalam hatif. Salat yang diqasar harus berjumlah 4 rakaat, dan bukan salat

qadag. Tidak bermakmum kepada orang yang bermukim/menetap

h. Mengetahui bahwa ia boleh mengqasar salat

III.Jamak Qasar

A. Pengertian Menggabungkan 2 salat wajib yaitu Dzuhur-Asar/Maghrib-

Isya’ yang dikerjakan dalam 1 waktu (diawal/diakhir) dan diringkas dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

B. Syarat Sah Jamak Qasar :a. Perjalanan + 90 kmb. Perjalanan bertujuan baikc. Mengetahui bahwa salat tersebut dapat diqasar/dijamakd. Tidak bermakmum dengan imam yang salatnya sempurnae. Setelah salam salat pertama, tidak boleh ada kegiatan apapun

kecuali komat untuk salat kedua

Bab 6 & 12 : Sejarah Rasulullah SAW (Dari Lahir sampai Peristiwa Hijrah & Fathu Makkah)

I. Kelahiran Nabi Muhammad SAWNabi Muhammad SAW dilahirkan pada tahun 570 M, yang biasa

disebut Tahun Gajah. Ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab dan bapaknya bernama Abdullah bin Abdul Mutthalib, namun bapaknya telah meninggal sebelum beliau lahir. Kakeknya-lah (Abdul Mutthalib) yang memberinya nama “Muhammad” yang berarti “orang yang terpuji”, walaupun nama itu tidak umum di kalangan masyarakat Arab.

II. Masa Kecilnya Semasa kecilnya, beliau disusui oleh Halimah, seorang wanita dari

Bani Sa’ad. Namun, tidak lama setelah Muhammad disusui oleh Halimah, ibunya meninggal dunia. Kini, beliau menjadi anak yatim piatu. Setelah ibunya meninggal, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutthalib selama 2 tahun. Namun setelah 2 tahun mengasuhnya, Abdul Mutthalib pun juga meninggal dunia, dan Muhammad kembali

dirundung kesedihan. Setelah kakeknya meninggal, beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Disana, Muhammad bekerja membantu pamannya dalam menggembalakan kambing

III.Masa Remaja dan MenikahSaat Muhammad menginjak 25 tahun, ia mulai berdagang dengan barang-barang Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita pedagang yang kaya dan dihormati. Kejujuran dan kelembutannya dalam berdagang membuat Khadijah menaruh hati kepada Muhammad. Akhirnya, Muhammad yang saat itu berusia 25 tahun menikah dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Mereka dianugerahi banyak anak-anak yang saleh.

IV. Diangkat Menjadi RasulDi kehidupan sehari-harinya, Muhammad biasanya suka menenangkan diri dengan mengasingkan diri ke Gua Hira. Di usianya yang ke-40, beliau didatangi malaikat Jibril yang membawa wahyu pertama yang menandakan bahwa Muhammad diangkat menjadi rasul :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-‘Alaq 1-5)

V. Mulai BerdakwahSetelah beberapa lama, malaikat Jibril datang lagi dengan wahyu kedua yang menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukan dakwah dengan sembunyi-sembunyi. Beliau mengajak orang-orang terdekatnya untuk mengikutinya. Jumlah pengikut Muhammad kian lama kian bertambah. Baru setelah mendapat wahyu ketiga, Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah secara terang-terangan.

VI. Peristiwa Hijrah

Sebelum Islam datang, Madinah bernama Yatsrib. Agama yang dianut masyarakat Yatsrib sebelum Islam datang yaitu Yahudi, Nasrani, dan pagan.

Hijrah dilakukan umat Islam dalam 3 tahap :1. Hijrah yang dilakukan umat Islam dengan sembunyi-sembunyi2. Hijrah yang dilakukan Umar bin Khattab dengan terang-terangan3. Hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW dan Abu Bakar as-Siddiq

Kaum Muhajirin (kaum Islam Mekkah yang berhijrah) dengan kaum Anshar (kaum Islam Madinah) bahkan membentuk ikatan persaudaraan antara satu sama lain, seperti Hamzah bin Abdul Mutthalib dengan Zaid, Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid, dan banyak lainnya.

Pada tahun 623 M, dibuat undang-undang yang mengatur hubungan kaum muslim dengan nonmuslim di Madinah yang disebut Piagam Madinah.

Pada tahun 628 M/6 H, diadakan perjanjian Hudaibiyah antara pihak umat Islam dengan pihak Quraisy, yaitu sebagai berikut.1. Selama 10 tahun tidak melakukan peperangan2. Memberi kebebasan kepada umat manusia untuk bergabung

atau menjalin perjanjian, baik dengan Rasulullah SAW ataupun kelompok Quraisy.

3. Melarang kepada setiap orang untuk bergabung dengan Rasulullah SAW (kecuali dengan alasan benar). Sebaliknya, pengikut Rasulullah SAW yang mau bergabung dengan kelompok Quraisy terbebas dari alasan apapun.

4. Diperbolehkan berhaji pada tahun depan dan tinggal di Mekkah selama tiga hari.

VII.Fathu MakkahAda dua sebab yang mendorong Rasulullah SAW dan umatnya untuk mengadakan pembebasan Kota Mekkah :a. Pembantaian Bani Khuza’ah (suku yang bergabung dengan umat

Islam) oleh Bani Bakar (suku yang tetap bergabung dengan kafir Quraisy)

b. Pembatalan Perjanjian Hudaibiyah oleh kaum kafir QuraisyPasukan-pasukan Islam mulai bergerak menuju kota Mekkah dengan pekikan takbir dan tahmid dibawah komando Rasulullah SAW. Penduduk kota Mekkah pun panik. Kota Mekkah akhirnya ditaklukkan Islam pada 1 Januari 630 M, tanpa jatuh korban jiwa.

BAB 1 : HUKUM BACAANHUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN1.Izhar (إظهار)Izhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin ( PـPـPـ/ bertemu(ن dengan salah satu huruf halqi ( ه غ ع خ ح ا ), maka dibacanya jelas/terang.

2. Idgham (إدغام)Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung)Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( PـPـPـ/ kedalam(ن huruf sesudahnya dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu huruf yang empat, yaitu: ي و م ن

3.Idgham Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung)Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( PـPـPـ/ kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai(ن dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra ( ل ر، )

4. Iqlab (إقالب)Iqlab artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin( PـPـPن / ـ ) bertemu dengan huruf ba (ب), maka cara membacanya dengan menyuarakan /merubah bunyi menjadi ن suara mim ,(م) dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.

5.Ikhfa (إخفاء)Ikhfa artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin ( PـPـPن /ـ ) bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15 (ت

ك ق ف ظ ط ض ص ش س ذ د ج ث ), maka dibacanya samar-samar, antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan mendengung.

HUKUM BACAAN MIM MATI1. Ikhfa Syafawi ( سفوى إخفاء )Apabila mim mati (م) bertemu dengan ba ,(ب) maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.

2.Idgham Mimi ( ميمى إدغام )

Apabila mim mati (م) bertemu dengan mim ,(م) maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung.Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.

3. Izhar Syafawi ( سفوى إظهار )Apabila mim mati (م) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (م) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup

HUKUM BACAAN MAD1 . Mad T habi’i ( طبيعي مد )Apabila ada alif ( ( ا terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ( ي sesudah kasrah ( ― ) atau wau ( ) sesudah dhammah ( و ― ) maka dihukumi mad thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa.Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif contoh :

سميعـ - يقول - بـ كتا

2. Mad Wajib Muttashil ( صل مدواجب مت )Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ء ) didalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau dua setengah kali mad thabi’i ( dua setengah alif ).Contoh : جيء - جآء - سوآءـ

3. Mad Jaiz Munfashil ( مدجائزمنفصل)Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (ء ) tetapi hamzah itu dilain kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah .Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i saja .Contoh : أنزل بما والأنتم

4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( كلمي مثقل مدالزم )Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat.Contoh : ين الصاخة والالضآل

5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( كلمي مخفف مدالزم )

Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat .Contoh آالن

6. Mad Layyin ( لين مد )Apabila ada wau sukun ( ( و atau ya’ sukun ( ( ي sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar lunak dan lemas .Contoh : خوفـ ريبـ

7. Mad ‘Aridl Lissukun ( للسكون عارض مد )Apabila ada waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara membacanya ada 3 macam :a. Yang lebih utama dibaca panjang seperti mad wajib muttashil ( 6 harakat ).b. Yang pertengahan dibaca empat harakat ya’ni du kali mad thobi’i..c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .Contoh : اس خالدون بصيرـ سميعـ والن

8. Mad Shilah Qashirah ( قصيرة صلة مد )Apabila ada haa dhamir ( ( ه sedang sebelum haa tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i.Contoh : ه له الشريك كان ان

9. Mad Shilah Thawilah ( طويلة صلة مد )Apabila ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ,( ء maka membacanya seperti Mad Jaiz Munfashil .Contoh : باذنه عنده اخلده له اال

10. Mad ‘ Iwadl ( عوض مد )Apabila ada fathatain yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’i.Contoh : ا سميعـا حكيمـا عليمـا بصيرـ

11. Mad Badal ( بدل مد )Yaitu apabila ada hamzah ( ) bertemu dengan Mad , maka cara bacanya seperti Mad Thobi’i.Contoh : إيمانـ آدمBadal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya hamzah yang jatuh sukun kemudian diganti menjadi ya atau alif atau wau .

أأدم asalnya آدميمان PPPPPP���������������� asalnya ئمانـ PPPPPP����������������

12. Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( ع حرف الزم مد مشب )Yaitu apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih Dari antara huruf yang delapan, ya’ni

م – ك – ل – س – ع – ص – ق - ن , cara membacanya sepertiMad Lazim yaitu 6 harakat .Contoh : يس ن آلم والقلم

13. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( مخفف حرف الزم مد )Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima ya’ni :

ر - ه - ط – ي – حCara bacanya seperti mad thobi’i Contoh :

ال حم

BAB 10 : SHOLAT JUMAT1. Allah menciptakan tanah pada hari sabtu2. Allah menancapkan gunung pada hari minggu3. Allah membuat bahan2 mineral pada hari selasa4. Allah menjadikan cahaya pada hari rabu5. Allah menebarkan hewan ke muka bumi pada hari kamis6. Allah menciptakan nabi Adam as. Pada hari jumat setelah waktu ashar.

MENGAPA HARI JUMAT BEGITU DIMULIAKAN? • Karena itulah hari dimana nabi Adam as. Diciptakan• Disebut jg sebagai Sayyidul Ayyam (penghulu segala hari)

HUKUM SHOLAT JUMAT• Hukum sholat jumat adalah fardhu ain bagi setiap muslim laki-laki yang sudah dewasa.

RUKUN SHOLAT JUMAT Berdiri bagi yg mampu Niat Mengucapkan takbiratul ihram Membaca surat al-fatihah pada setiap rakaat

Rukuk Iktidal Sujud Duduk diantara 2 sujud Tasyahud akhir Memberi salam Tertib

RUKUN KHOTBAH JUMAT Mengucapkan hamdallah Membaca 2 kalimat syahadat Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW. Berwasiat atau berpesan mengenai ketakwaan Membaca ayat al-quran Mendoakan kaum muslim dan mukmin

SYARAT-SYARAT KHOTBAH JUMAT Khotbah dimulai setelah masuk waktu Dzuhur Khotbah dilaksanakan sebelum melaksanakan sholat jumat Khatib memberi khotbah dgn cara berdiri jika mampu Khatib duduk sebentar diantara 2 khotbah Khotbah diucapkan dgn suara keras Khatib dalam keadaan suci dari hadas dan najis Khatib menutup aurat

SYARAT WAJIB SHOLAT JUMAT Beragama islam Sudah balig(dewasa) Berakal sehat Laki-laki(wanita tidak wajib melakukan sholat jumat) Sehat fisik Bermukim

SYARAT SAH SHOLAT JUMAT Dilaksanakan di tempat yg biasa untuk sholat jumat Dilaksanakan secara berjamaah Dilaksanakan pada waktu Dzuhur Didahului dgn 2 khotbah jumat

LARANGAN SHOLAT JUMAT Bercakap-cakap dan bercanda ketika khatib sedang berkhotbah

Datang ke masjid setelah ikamah Menegur orang dengan bersuara Membaca al-quran ketika khatib sedang khotbah Membaca buku ketika khatib berkhotbah

HALANGAN SHOLAT JUMAT Sakit keras sehingga tidk mampu melaksanakan sholat jumat Musafir(dalam perjalanan jauh) Terjadi hujan lebat, angina kencang, banjir, dan cuaca sangat panas

yg tdk memungkinkan utk dilaksanakan sholat jumat.

HIKMAH SHOLAT JUMAT Mengharap ridha Allah SWT sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT Sarana komunikasi antar umat islam Memuliakan hari Jumat Menambah wawasan, keimanan, dan ketakwaan Dll.

BAB 13 : KHULAFATUR RASYIDIN

Kata Khulafatur Rasyidin berasal dari Bahasa Arab:

Khalafa: Menurut Bahasa artinya pemimpin/pengganti. Ar rasyidin: Menurut Bahasa artinya orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT Khulafatur Rasyidin adalah para pemimpin pengganti yang mendapat petunjuk

dari Allah SWT.

Setelah berita kematian Nabi Muhammad SAW Abu Bakar berpidato, “Wahai manusia, siapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhamad telah wafat. Tetapi, siapa yang menyembang Allah, Allah hidup selama-lamanya tidak akan pernah mati.”

Ali Imran, 3:144

ن� ��ي �� ن�ا ال ه� �� ن ال ��ي ج� ن� ن� ن� � ئ�ا ج� �ن ن� �� ن ال �� ن �ه ني ج� ن� �ن �� ج� ن� � ن! ى" ن� ن! ج$ �� ن ج% ني ج� ن& ن� � ج) ه( *� ن ا ج! ن+ا ى" ن� ن! ج) ه, ج� ن� ن ج- ا ن. ,� ه/ ج� ن+ا ن0 ن&ا ج1 �2ا �ن ن+ا � ه. ه� ه�� ال �� �� ج� ن/ ج� &� ج3 ن� ن4 ج5 ن/ ل6 ه�و ن9 �;ا ن �2ا ل5 ن�> ن= ه& ن&ا ن�

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Masyarakat muslim Madinah (kaum Anshar dan Muhajirin) bermusyawarah untuk menemukan pengganti Nabi SAW. Kepemimpinan empat sahabat ini dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Kesepakatan mengangkat: (orang di akhir tanda panah melanjutkan pemerintahan orang sebelumnya).

A. ABU BAKAR ASH SHIDDIQ (11-13H/632-634M) MENJADI KHALIFAH SELAMA 2 THN 3 BULAN

Nama: Abdullah bin Amir bin ‘Amr

Nama masa kecilnya Abdul (hamba) Ka’bah, sebelum diganti oleh Nabi SAW menjadi Abdu(hamba)llah

Dikenal dengan julukan Al Athiq (bersih/baik) Gelarnya Abu Bakar sebab paling cepat masuk Islam As Siddiq (selalu membenarkan Nabi SAW)

Keluarga: Ayah Aisyah, Istri Nabi Muhammad SAW. Ibunya Ummu al-Khair Salma binti Shakhr.

Lahir: 573 M. Wafat: 13 H/634 M di Madinah. Menderita sakit 15 hari

Dipercayakan Nabi SAW untuk memimpin shalat berjamaah saat ia sedang sakit. Nabi SAW tidak berwasiat mengenai penerusnya, namun Abu Bakar berpidato bahwa

“aku bukan manusia terbaik tetapi tetap terpilih. Jika tugasku dijalankan dengan baik, maka ikutilah. Apabila salah, maka luruskan. Kebenaran itu kepercayaan, kedustaan adalah penghianatan. Orang yang lemah bagi orang lain adalah orang yang kuat bagiku sampai aku memenuhi hak-haknya (dan sebaliknya sampai aku mengambil hak-haknya). Janganlah pernah keluar dari jalan jihad, sebab Allah SWT pasti menurunkan hinaan sebagai pembalasan. Taatilah aku selama masih mematuhi Allah SWT dan Rasul-Nya. Dirikanlah shalat, semoga Allah SWT merahmati kalian.”

Memerangi Ibnu Habub al Hanafi/Musailamah Al Kazzab (Si Pembohong) yang mengaku nabi baru pengganti Muhammad SAW. Ia dikalahan Khalid bin Walid.

Umat Islam memperluas wilayah ke Persia, sebagian Jazirah Arab, menaklukkan sebagian wilayah Kekaisaran Bizantium.

Membangun kekhalifahan yang solid. Melestarikan teks tertulis Al Qur’an sejak Perang Riddah. Umar Bin Khattab

melaporkan kekhawatiran tentang pelestarian teks Al Qur’an, Abu Bakar kemudian membentuk tim (diketuai Zaid bin Tsabit) untuk membukukan Al Qur’an. Dari tulang, kulit hewan, dan pelepah kelapa. Setelah koleksi lengkap, kemudian disimpan Hafsah (putri Umar bin Khattab, istri Nabi Muhammad SAW).

Berhasil menumpas:

(Kemunculan) orang-orang murtad (keluar Islam). Walau diberi peringatan, akhirnya terjadi perang Riddah (Perang Melawan Kemurthadan, dipimpin Khalid bin Walid dan Amru bin ‘Ash).

Orang-orang yang tidak mau membayar zakat yang beraggapan tidak ada kewajiban setelah kematian Nabi SAW. Dipelopori oleh Malik Bin Nuwairah. Khalifah Abu Bakar menarik zakat paksa dari golongan, hingga hak fakir miskin terpenuhi.

Munculnya nabi palsu (Tulaihah bin huwalid, Al Aswad, Al Anasi, Musailamah).

Timbulnya berbagai pemberontakan.

Bangsawan Quraisy yang berhati lembut, ramah, dan tegas. Memiliki pemahaman agama mendalam, azimah (keinginan keras), yakin dengan janji Allah SWT dan Nabi SAW, bersikap warak (patuh pada Allah SWT), jauh dari perkara syubhat (perkara samar-samar), zuhud terhadap dunia. Hidupnya tidak bermegah-megah, namun sederhana.

B. UMAR BIN KHATTAB (13-23 H/634-644 M)

Nama: Umar bin Khattab bin Abd Al Uzza

Nabi SAW memberi nama beliau Abu (Bapak Hafsah) sebab Hafsah anaknya yang paling tua.

Dijuluki Khalifah Khalifati Rasulillah (pengganti penggantinya Rasulallah SAW). Dijuluki Al Faruq (pembeda salah dan benar).

Lahir: Mekkah (13 tahun lebih muda daripada Nabi SAW)

Wafat: Ditikam Abu Lu’lu, budak Persia yang menyimpan dendam atas kekalahan Persia. 25 Zulhijah 23 H, mati syahid beliau mengerjakan shalat subuh.

Keluarga: Keturunan suku Quraisy terpandang. Bertemu nasab Nabi SAW pada kakeknya, Ka’ab. Ibunya Khatmah binti Hasyim bin al-Munghirah al-Makhzumuiyah

Sebelumnya beliau memusuhi Islam. Nu’aim bin Abdullah memberi kabar saudarinya telah masuk Islam. Beliau mendatangi dengan maksud menghukum, saudarinya sedang membaca surah Taha 1-8. Melihat bacaan tersebut, beliau terguncang. Beliau masuk Islam pada bulan Zulhijah tahun ke-6 kenabian, 3 hari setelah Hamzah bin Abdul Muttahlib masuk Islam.

Berpidato bahwa “apabila aku tidak pantas memikul jabatan ini maka aku lebih menyukai memberikan leherku untuk dipotong. Allah menguji kalian dengan aku dan mengujiku dengan membiarkan aku memimpin kalian. Bila ada urusan, hadapkanlah satu urusan itu padaku, jangan menjauhkan diri agar aku bisa memilih orang tepat untuk amanah. Jika mereka berbuat baik, aku akan berbuat baik. Jika mereka berbuat jahat, maka aku akan menghukum mereka.”

Abu Bakar jatuh sakit 634 M, dan menunjuk dirinya sebagai pengganti (sebelumnya

ia menanyakan Abdul Rahman bin Auf, Ustman bin Affan, Asid bin Hudhair, Sa’id bin Zaid).

Disegani, ditakuti, demokratis. Mengambil alih Mesopotamia, sebagian Persia dari tangan Dinasti Sassanid (Persia). Mengambil alih Mesir, Palestina, Suriah, Azerbaijan, Afrika Utara, Armenia dari Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).

Mengikuti administrasi Persia. Dibagi menjadi provinsi Mekkah, Madinah, Suriah, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Diatur sistem gaji, pajak tanah.

Didirikan pengadilan (yudikatif dan eksekutif), jawatan kepolisiandan pekerjaan umum.

Mendirikan Baitul Mal, menempa mata uang. (17 H) Memutuskan bahwa peninggalan Islam dihitung dari saat Peristiwa Hijrah.

Sering keluar malam hari untuk mengetahui penderitaan rakyatnya. Seorang ibu memasak batu untuk membohongi anaknya kelaparan yang terus terbangun dan menangis. Umar merasa bertanggung jawab dan segera mengajak Aslam kembali ke Madinah untuk mengantar makanan ke sang Ibu.

C. USTMAN BIN AFFAN (23-35 H/644-656 M)

Nama: Ustman bin Affan bin Al Ash

Di masa jahiliah, dipanggil Abu Amr. Setelah menikahi putri Nabi SAW, dijuluki abu nurain (pemilik 2 cahaya).

Keluarga: Keturunan dari keluarga besar Bani Umayyah. Ibunya Arwa Binti Kuriz bin Rabiah. Dinikahkan dengan Ruqayah (keduanya putri Nabi SAW) kemudian Ummu Kultsum.

Lahir: 574 M

Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakek ke-4 (Abdul Manaf). Dimuliakan oleh kaumnya. Nabi SAW berkata, “Seandainya aku mempunyai putri yang lain. Maka aku akan nikahkan lagi dengan Utsman.” Saking sayangnya terhadap beliau.

Memerintah dari 644 M (69 thn) hingga 656 M. Ketika ia menjadi khalifah, masyarakat terpecah menjadi pengikut Bani Hasyim

(pendukung Ali) dan Bani Umayyah (pendukung Ustman). Membangun dan memperindah masjid Nabawi di Madinah al-Munawwarah. Melakukan penulisan dan penggandaan Al Qur’an (mushaf Ustmani/mushaf al-

Imam). Tim diketuai Zaid bin Tsabit, Said bin Ash, Abdul Rahman. Hasilnya ada 5

ushaf, satu disimpan Utsman dan sisanya dikirim ke Mekkah, Suriah, Basrah, dan Kufah.

Membangun angkatan laut tangguh, melawan pasukan Romawi yang ingin merebut Iskandariyah.

Memperluas wilayah Islam sampai Arenia, Amerika (Tunisia), Tripoli (Libia), Azerbaijan, Kepulauan Cyprus, Konsantinopel (Turki), Balkan (Yugoslavia dan Polandia).

Beliau ahli ekonomi dan pedagang (konglomerat) andal, namun sikapnya yang lemah lembut menyebabkannya mudah dimanfaatkan. Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ pura-pura masuk Islam untuk mengadu domba umat Islam.

Beliau sekretaris Nabi SAW menuliskan wahyu Al Qur’an. Ikut Hijrah ke Habasyah (Etiopia) dan Madinah. Menyumbangkan 950 ekor unta, 500 ekor kuda, 1.000 dirham dalam Perang Tabuk.

Membeli mata air dari orang Romawi seharga 20.000 dirham untuk diwakafkan kepetingan umat Islam. Membeli tanah 15.000 dinar untuk memperluas masjid dan menyumbang lagi 10.000 dinar.

D.ALI BIN ABI THALIBA.Biografi

Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf.Ibunya memberi nama Haidarah yang berarti singa, namun oleh ayahnya diganti menjadi Ali. Ia lahir di Mekah sesudah Muhammad lahir.

Saat menginjak usia remaja, Ali segera berperan penuh dalam dakwah islam; tidak seperti pemuda lain seusianya. Contoh yang paling jelas adalah keikhlasannya menjadi tameng saat Nabi SAW hijrah, dgn menempati tempat tidur beliau.

B.KepemimpinanKepemimpinan Ali bin Abi Thalib dimulai setelah Ustman bin

Affan dibunuh oleh Al-Ghafiqi. Setelah Ustman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.

Ali menjadi khalifah selama kira-kira 6 tahun (35-40 H/656-661 M). Selama masa pemerintahannya, Ali menghadapi berbagai pergolakan(pemberontakan). Dia jg menonaktifkan para gubernur yg diangkat oleh Ustman karena Ali yakin bahwa pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka.

Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan dari Thalhah, Zubair, dan Aisyah karena ia tdk mau menghukum para pembunuh Ustman. Ali sebenarnya ingin menghindari perang, dgn mengirim surat kepada Thalhah dan zubair agar mau berunding. Namun ajakan tersebut ditolak sehingga terjadi

pertempuran yg dahsyat. Perang ini dikenal dgn nama Perang Jamal(Unta) karena dalam pertempuran itu Aisyah menunggangi unta.

Di akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, umat islam terpecah menjadi 3 kekuatan politik, yaitu Muawwiyah, Syiah,(pengikut Abdullah bin Saba al-yahudu yg menyusup pada barisan tentara Ali), dan al-khawarij(orang-orang yg keluar dari barisan Ali). Munculnya kelompok khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah, sedangkan posisis Muawwiyah semakin kuat. Pada tahun 40 H (661 M), Ali bin Abi Thalib dibunuh oleh salah seorang anggota Khawarij, yaitu Abdullah bin Muljam.