terbangbersamamu.files.wordpress.com · web viewpendahuluan 1.1. latar belakang oral hygiene...

46
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. 1 Penyakit gigi dan mulut akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak- anak rawan kekurangan gizi, rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak lainnya, kemampuan belajar mereka akan menurun sehingga jelas akan berpengaruh pada prestasi belajar hingga hilangnya masa depan anak . 2 Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi, karena kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan 1

Upload: others

Post on 07-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan

menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1

Penyakit gigi dan mulut akan sangat berpengaruh pada

derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan

anak. Anak-anak rawan kekurangan gizi, rasa sakit pada gigi dan

mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak lainnya,

kemampuan belajar mereka akan menurun sehingga jelas akan

berpengaruh pada prestasi belajar hingga hilangnya masa depan

anak .2

Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang

kesehatan gigi, karena kebersihan mulut yang buruk dapat

mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit baik lokal maupun

sistemik.3

Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih sangat

memprihatinkan sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari

tenaga kesehatan. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut

masih diderita oleh 90% penduduk Indonesia.4

1

Page 2: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) DepKes RI 2001, diantara penyakit yang dikeluhkan dan

yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit gigidan mulut adalah

tertinggi meliputi 60% penduduk.5

Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit

yang paling banyak dijumpai di rongga mulutsehingga merupakan

masalah utama kesehatan gigi dan mulut.

Karies gigi danpenyakit  periodontal  dapat  dicegah  melalui

penerapan  kebiasaan  memeliharakesehatan gigi dan mulut pada

anak sejak dini dan secara kontiniu.6

Di Indonesia sebanyak 89% anak di bawah 12 tahun

menderita penyakit gigidan mulut. Penyakit gigi dan mulut,

akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan,proses tumbuh

kembang bahkan masa depan anak. Anak-anak rawan

kekurangangizi. Rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan

selera makan mereka. Dampak lainnya, kemampuan belajar

mereka pun turun sehingga jelas akan berpengaruh padaprestasi

belajar hingga hilangnya masa depan anak.7

Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan

penyakit gigi dan jaringanpendukung gigi yang banyak dijumpai

pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia, serta cenderung

meningkat setiap dasawarsa.8

2

Page 3: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Penelitian yang dilakukan Essie Octiarapada 67 orang anak di

Panti Pungai Binjai menunjukkan bahwa prevalensi karies

gigitetap anak umur 6-14 tahun adalah 64,59%.9

Hasil  NOHS (National  Oral  Health  Survey) tahun  2006

di Pilipina,menunjukkan anak SD pada umur 6 tahun mengalami

karies sebesar 97,1% dan padaumur 12 tahun sebesar 78,4%.

Selain itu, hal yang lebih membahayakan lagiditemukan hampir

50% anak menderita infeksi dentogenic dengan

karakteristik adanya karies yang sudah mencapai ke pulpa, ulserasi,

fistula dan abses (PUFA) yangdisertai  nyeri  yang  menyebabkan

keadaan  yang  lebih  ekstrem  lagi  yaituketidaknyamanan dan

bahkan mengurangi kapasitas belajar pada anak.10

Apabila tidak segera dilakukan upaya pencegahan, dengan

meningkatnya umur, kerusakan gigi danjaringan pendukungnya

akan menjadi lebih berat, bahkan dapat mengakibatkanterlepasnya

gigi pada usia muda, sehingga diperlukan biaya perawatan gigi

yang semakin mahal.8

Dari hasil beberapa penelitian ternyata masalah mengenai

gigi dan mulut tidak hanya ter jadi di Negara Indoseia saja tetapi

terjadi pula di Negara lain seperti di Philipina. Untuk

menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut tersebut

dibutuhkan perhatian dan penangananyang serius dari tenaga

kesehatan, baik dokter gigi dan perawat gigi terutama penyakit gigi

3

Page 4: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

dan mulut yang ditujukan kepada murid sekolah melalui suatu

program kesehatan yang terencana dan terpadu di sekolah dasar.

Salah satu tindakan yang diperlukan untuk menjaga agar

mulut terhindar dari infeksi, serta untuk membersihkan mulut dari

kuman dan menyegarkan mulut adalah dengan Oral hygiene.1

1.2. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara pelaksanaan tindakan Oral Hygiene

dengan terjadinya infeksi rongga mulut pada siswa di SD.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Utuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan oral

hygiene dengan terjadinya infeksi rongga mulut pada siswa

di SD

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Mengidentifikasi pelaksanaan oral hygiene pada

siswa SD

1.3.2.2. Mengidentifikasi kejadian infeksi rongga mulut

pada siswa SD..

1.3.2.3. Menganalisa hubungan antara pelaksanaan

tindakan oral hygiene dengan kejadian infeksi

rongga mulut pada siswa SD.

4

Page 5: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat untuk siswa:

1.4.1.1 Mendapatkan informasi mengenai oral hygiene

dan infeksi rongga mulut pada siswa SD N 1

Kunduran sehingga dapat sebagai bahan masukan

untuk memotivasi anak dalam menjaga kesehatan

gigi dan mulutnya.

1.4.2 Manfaat kebutuhan klinis :

1.4.2.1 Diketahuinya informasi mengenai keadaan oral

hygiene dan infeksi rongga mulut pada siswa SD

N 1 Kunduran sehingga dapat memberikan

kebutuhan klinis yang tepat pada anak.

1.4.2.2 Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan

program pencegahan dalam hal kesehatan gigi dan

mulut di SD N 1 Kunduran

1.4.3 Manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan :

1.4.3.1 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar

bagi program pemerintah

maupun swasta dalam hal pencegahan kesehatan

gigi dan mulut anak.

5

Page 6: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rongga Mulut

2.1.1 Definisi

Rongga mulut adalah bagian teratas dari

saluran pencernaan.Bagian utama dari rongga mulut

adalah bibir, lidah, mukosa, gusi,tulang rahang, gigi

geligi dan faring. Setiap bagian dari rongga mulut.11

Rongga mulut terbentang mulai dari

permukaan dalam gigi sampai orofaring. Atap mulut

dibentuk oleh palatum durum dan mole. Bagian

posterior palatum mole berakhir dengan uvula.

Ludah membentuk dasar mulut. Pada bagian

posterior dari rongga mulut terletak tonsil diantara

kolumna anterioir dan posterior.12

Rongga mulut merupakan tempat hidup

bakteri aerob dan anaerob yang berjumlah lebih dari

400ribu spesies bakteri. Ratio antara bakteri

aerob dengan anaerob berbanding 10:1 sampai

100:1.Oragisme-organisme ini merupakan flora

normal dalam mulut yang terdapat dalam plak

gigi,cairan sulkus ginggiva, mucus membrane,

dorsum lidah, saliva dan mukosa mulut. Infeksi

6

Page 7: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

odontogen dapat menyebar secara perkontinuitatum,

hematogen dan limfogen, yang disebabkanan t a ra

lain oleh periodontitis apikalis. yang berasal dari

gigi nekrosis, dan periodontitismarginalis. Infeksi

gigi dapat terjadi melalui berbagai jalan: (1) lewat

penghantaran yang pathogen yang berasal dari luar

mulut; (2) melalui suatu keseimbangan flora yang

endogenus; (3)melalui masuknya bakteri ke dalam

pulpa gigi yang vital dan steril secara normal.14

(Risya Cilmiaty, AR, 2009)

2.1.2 Struktur dan fisiologi Rongga Mulut

2.1.2.1 Mukosa bukal adalah membrane mukosa

yang berhubungan langsung dengan

ginggiva dan membatasi bagian dalam

pipi.

2.1.2.2 Bibir berwarna merah karena

mengandung banyak papilla dermal

vascular dan mempunyai epidermis yang

tipis. Meningkatkan hemoglobin yang

mengalami desaturasi, sianosis, terlihat

sebagai bibir yang biru. .

7

Page 8: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.2.3 Lidah terletak didasar mulut dan melekat

pada tulang hyoid merupakan Organ

utama untuk pengecapan, membantu

dalam berbicara, dan memegang peranan

penting dalam mengunyah.

2.1.2.4 Palatum durum adalah suatu struktur

tulang bentuk konkaf. Bagian

anteriornya mempunyai lipatan – lipatan

yang menonjol. Palatum mole adalah

suatu daerah fleksibel muscular

disebalah posterior palatum durum. Tepi

posterior berakhir pada uvula. Uvula

menutup osofaring selama menelan.

2.1.2.5 Gigi terdiri dari beberapa jarinngan:

email, dentis, pulpa, dan semen. Email

melapisi gigi dan merupakan jaringan

tubuh yang paling banyak mengalami

klasifikasi. Dentis terdapat dalam pulpa,

yang mengandung cabang – cabang

nervus trigeminus dan pembulu darah.

Semen melapisi akar gigi dan

melekatnya ke tulang.12

8

Page 9: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.3 Abnormalitas pada rongga mulut

2.1.3.1 Abnormalitas bibir 

2.1.3.1.1 Seilitis aktinik

2.1.3.1.1.1 Tanda dan gejala

Iritasi bibir yang dihubungkan

dengan berkerak,pecah, fisura,

Pertumbuhan berlebihan dari

lapisan tandu kepidermis

(hiperkeratosis)

2.1.3.1.1.2 Kemungkinan penyebab

Efek kumulatif dari pemajanan

dari sinar matahari,lebih sering

terjadi pada orang berkulit

kuning dan pada orang yang

cenderung terpajan pada

sinar matahari seperti petani

dapat menimbulkan kanker sel

skuamosaB.

2.1.3.1.2 Herpes simpleks 1 (sariawan

dingin atau demam lepuh)

2.1.3.1.2.1 Tanda dan gejala

Gejala dapat melambat setelah 20

hari pemajanan., Vesikel, nyeri

9

Page 10: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

tunggal atau kelompok yang

dapatruptur

2.1.3.1.2.2 Kemungkinan penyebab

Virus herpes simpleks – infeksi

oportunistik seringterlihat pada

pasien yang mengalamai

penekananimun, Dapat terjadi

ulang pada menstruasi, demam,

ataupemajanan sinar matahari.

2.1.3.1.3 Kankre

2.1.3.1.3.1 Tanda dan gejala

Lesi kemerahan melingkar , yang

ulserasi dan menjadi krusta

2.1.3.1.3.2 Kemungkinan penyebab

Lesi primer dari sífilis, Menular 

2.1.3.1.4 Dermatitis kontak

2.1.3.1.4.1 Tanda dan gejala

Area kemerahan atau ruam, Gatal

2.1.3.1.4.2 Kemungkinan penyebab

Reaksi alergi pada lipstik, salep

kosmetik ataubahkan pasta gigi.11

10

Page 11: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.4.1 Abnormalitas mulut

2.1.4.1.1 Leukoplakia

2.1.4.1.1.1 Tanda dan gejala

Bercak putih, Mungkin

hyperkeratosis, Biasanya mukosa

bukal, Biasanya tidak nyeri

2.1.4.1.1.2 Kemungkinan penyebab

Kurang dari 2% adalah malignan

2.1.4.1.2 Leukloplakia berambut

2.1.4.1.2.1 Tanda dan gejala

Bercak putih dengan proyeksi

seperti rambut kasar, Secara khas

ditemukan pada batas lateral

lidah.

2.1.4.1.2.2 Kemungkinan penyebab

Kemungkinan virus, merokok

dan pengguna tembakau, Sering

terlihat pada orang dengan HIV

positif 

11

Page 12: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.4.1.3 Tumbuhan lumut

2.1.4.1.3.1 Tanda dan gejala

Papula putih pada interaksi dari

jaringan jalinanlesi, Biasanya

ulserasi dan nyeri

2.1.4.1.3.2 Kemungkinan penyebab

Kekambuhan umum terjadi dapat

menimbulkanmalignan

2.1.4.1.4 Kandidiasis

(moniliasis/sariawan)

2.1.4.1.4.1 Tanda dan gejala

Plak putih seperti keju, Seperti

dadih putih. Bila diseka

meninggalkan eritematosa dan

seringperdarahan

2.1.4.1.4.2 Kemungkinan penyebab

Jamur  candida ablicans, Faktor

predisposisi mencakup diabetes,

terapiantibiotik dan imunosupresi

2.1.4.1.5 Stomatitis (apthous – sakit

sariawan)

2.1.4.1.5.1 Tanda dan gejala

12

Page 13: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Ulkus dalam dengan bagian

tengah putih atau abu-abu dan

batas kemerahan, Terlihat pada

bagian dalam bibir, pipi dan lidah

Mulai dengan ensasi kebakar atau

kesemutan danagak bengka,

Nyeri biasanya hilang setelah 7 –

10 hari dansembuh tanpa

jaringan parut.

2.1.4.1.5.2 Kemungkinan penyebab

Stres emosi atau mental,

Kelelahan, Faktor hormonal,

Trauma minor , Dihubungkan

dengan infeksi HIV, Dapat

kambuh

2.1.4.1.6 Leukoplakia(bukalis – bercak

perokok)

2.1.4.1.6.1 Tanda dan gejala

Mempunyai satu atau dua bercak

putih tebal padamembran mukosa

lidah atau mulut, Lidah dan

mulut tertutup dengan membran

mukosaputih tebal berkrim,

13

Page 14: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Meninggalkan dasar merah

daging

2.1.4.1.6.2 Kemungkinan penyebab

Iritasi kronis oleh karies, Infeksi

dan perbaikan gigi yang kurang

baik, Tembakau, makanan sangat

berbumbu.

2.1.4.1.7 Kritoplakia

2.1.4.1.7.1 Tanda dan gejala

Bercak kemerahan pada rongga

mukosa oral

2.1.4.1.7.2 Kemungkinan penyebab

Inflamasi nonseptik

2.1.4.1.8 Sarkoma Kaposi

2.1.4.1.8.1 Tanda dan gejala

Tampak pertama sekali pada

mukosa oral, Sebagai lesi

kemerahan, putih atau biru,

Mungkin lesi tunggal atau

multiple, Mungkin datar atau

menonjol

2.1.4.1.8.2 Kemungkinan penyebab

Infeksi HIV.11

14

Page 15: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.5.1 Abnormalitas kelenjar saliva

2.1.5.1.1 ParotitisParotitis (inflamasi

kelenjar parotis) adalah

kondisiinflamasi paling umum

dari kelenjar saliva, namun infeksi

dapat juga terjadi pada kelenjar

saliva lain. Orang lemah

denganpenurunan aliran saliva

karena dehedrasi umum atau obat-

obatan berisiko tinggi terhadap

terjadinya peritonitis.

Organismepengganggu biasanya

Staphylococcus aureus (kecuali

padamumps).

2.1.5.1.2 SialadentisSialadenitis (inflamasi

kelenjar saliva) dapat

disebabkanoleh dehidrasi, terapi

radiasi, stres, malnutrisi, kalkuli

kelenjar saliva (batu), atau higiene

oral yang tidak tepat

dandihubungkan dengan infeksi

dengan Staphylococcus

15

Page 16: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

aureus,Streptococcus viridansatau

pneumokokus. Gejala

meliputinyeri, bengkak dan rabas

perulen.

2.1.5.1.3 Kalkulus saliva (sialolitiasis)

Kalkuli didalam kelenjar saliva

tidak menyebabkan gejalakecuali

infeksi, tetapi kalkulus yang

menyumbat duktus menyebabkan

nyeri tiba-tiba, local dan sering

nyeri kolik, yangtiba-tiba hilang

dengan membuang ludah.

2.1.5.1.4 NeoplasmaNeoplasma (tumor

atau pertumbuhan) dari

berbagaisetiap tipe dapat

berkembang pada kelenjar saliva.

Tumor terjadi lebih sering pada

kelenjar parotis. Insiden tumor

kelenjar saliva sama baik pada

pria dan wanita. Diagnosis

didasarkanpada riwayat dan

biop.15

16

Page 17: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.6.1 Abnormalitas gusi

2.1.6.1.1 Gingivitis

2.1.6.1.1.1 Tanda dan gejala

Gusi nyeri, inflamasi dan

bengkak, Biasanya gusi berdarah

setelah berespon terhadapkontak

ringan.

2.1.6.1.1.2 Kemungkinan penyebab

Higiene oral buruk, Debris

makanan, plak bakterial, dan

akumulasi kalkulus (tartar), Gusi

mungkin bengkak dalam respon

pubertas dankehamilan.

2.1.6.1.2 Gingivitis nekrotis (penyakit

mulut)

2.1.6.1.2.1 Tanda dan gejala.

Ulserasi pseudomembranosa abu-

abu putih yang mempengaruhi

tepi gusi, mukosa mulut, tonsil

danfaring, Nafas bau, nyeri, gusi

berdarah danpembengkakan

2.1.6.1.3 Gingivostomatitis herpetic

17

Page 18: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.1.6.1.3.1 Tanda dan gejala

Sensasi terbakar dengan adanya

vesikel kecil 24-48 jam

kemudian, Vesikel dapat ruptur,

membentuk sariawan, ulkus

dalam tertutup dengan membran

abu-abu.

2.1.6.1.3.2 Kemungkinan penyebab

Virusherpes simpleks, terjadi

pada orang imunosupresi, terjadi

pada proses nfeksi lain seperti

pneumoniastreptokokal,

meningitis meningokokal dan

malaria.

2.1.6.1.4 Periodontis

2.1.6.1.4.1 Tanda dan gejala

Sedikit ketidaknyamanan pada

awitan, dapat mengalami

perdarahan, infeksi, reseksi

gusi,dan kehilangan gigi.

2.1.6.1.4.2 Kemungkinan penyebab

Dapat diakibatkan gingivitis yang

tidak diobati, Hygiene gigi yang

18

Page 19: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

tidak adekuat atau buruk dan

ketidakadekuatan diet

memperberat kejadian.15

2.2 Konsep Dasar Oral Hygiene

2.2.1 Definisi Oral Hygiene

Oral hygiene atau hygiene mulut merupakan

suatu usaha untuk membantu mempertahankan

status kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Menggosok

membersihkan gigidari partikel – partikel makanan,

plak, dan bakteri; memasase gusi; dan

mengurangiketidaknyamanan yang dihasilkan dari

bau dan rasa tidak nyaman.16

Oral hygiene juga merupakan salah satu

masalah penting dalam rongga mulut. Oral hygiene

yang baik menggambarkan keadaan kesehatan

umum yang baik pula, sebaliknya oral hygiene yang

buruk menggambarkan kondisi kesehatan yang

buruk.17

Oral hygiene adalah tindakan pemeliharaan

atau menjaga rongga mulut agar tetap bersih dan

sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit

19

Page 20: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

jaringan periodontal serta bau mulut. Tujuan

pemeliharaan oral hygiene adalah untuk

menyingkirkan atau mencegah timbulnya plak gigi

dan sisa-sisa makanan yang melekat di gigi.26

2 .3 Infeksi

2.3.1 Definisi infeksi

Infeksi adalah masuknya organisme kedalam

jaringan tubuh dan berkembang biak.

Mikroorganisme seperti itu disebut agen menular.

Jika mikroorganisme tidak memproduksi bukti –

bukti klinis infeksinya disebut asymptomatic atau

subclinical.19

(Aptejasumana, 2009)

Infeksi merupakan interaksi antara

mikroorganisme dengan penjamu rentang yang

terjadi melalui kode transmisi kuman yang tertentu.

Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi

melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

dan dengan kontak langsung.19

(penyakit infeksi Prof. Dr. Sulianti, 2007)

Penyakit infeksi adalah penyakit yang

disebabkan oleh mikroba pathogen dan bersifat

sangan dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup

20

Page 21: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

tentungnya ingin bertahan dengan cara

berkembanmg biak pada suatu reservoir yang

ccocok dan mampu mencari reservoir baru dengan

cara berpindah atau menyebar. Penyebaran mikroba

pathogen ini tentunya sangat merugikan bagi orang

– orang yang dlam kondisi sehat, dan lebih- lebih

bagi orang – orang dalam keadaan sakit

(penderita).18

(Darmadi, 2008)

2.3.2 Ciri – ciri penyakit infeksi

2.3.2.1 Mempertahankan kelangsungan hidupnya

dengan cara berkembang biak.

2.3.2.2 Memerlukan tempat tinggal yang cocok bagi

kelangsunagn hidupnya (habitat – reservoir)

2.3.2.3 Bergerak dan berpindah tempat (dinamis).18

(Darmadi, 2008)

2.3.3 Pencegahan penularan penyakit infeksi

Dilakukan dengan cara memutuskan rantai

penularannya. Rantai penularan adalah rentetan

proses berpindahnya mikroba pathogen dari sumber

penularan (reservoir) ke manusia tanpa media

perantara, untuk mencegah atau mengendalikan

21

Page 22: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

penyakit infeksi adalah mengeliminasi mikroba

pathogen yang bersumber pada reservoir serta

mengamati mekanisme transmisinya. Khususnya

yang menggunakan media perantara.

Sebagai sumber penularan atau reservoir

adalah orang (penderita), hewan, serangga yang

sekaligus dapat berfungsi sebagai media perantara.

Contoh lainya adalah sampah limbah, sekreta dari

penderita.18

2.3.4 patofisiologi infeksi

Reaksi tubuh dapat berupa reaksi lokal dan

dapat pula terjadi reaksiumum. Pada infeksi dengan

reaksi umum akan melibatkan syaraf dan metabolik

pada saat itu terjadi reaksi ringan

limporetikularisdisuluru tubuh, berupa proliferasi

sel fagosit dan sel pembuatantibodi (limfosit B).

Kemudian reaksi lokal yang disebut inflamasiakut,

reaksi ini terus berlangsung selama menjadi

prosespengrusakan jaringan oleh trauma. Bila

penyebab pengrusakan jaringan bisa diberantas,

maka sisa jaringan yang rusak disebutdebris akan

difagositosis dan dibuang oleh tubuh sampai

terjadiresolusi dan kesembuhan. Bila trauma

22

Page 23: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

berlebihan, reksi sel fagositkadang berlebihan

sehingga debris yang berlebihan terkumpuldalam

suatu rongga membentuk abses atau bekumpul

dijaringantubuh yang lain membentuk flegman

(peradangan yang luasdijaringan ikat).13

2.3.5 Infeksi rongga mulut

2.3.5.1 Tanda dan gejala

2.3.5.1.1 Ulserasi

2.3.5.1.2 Merah

2.3.5.1.3 Kering lidah bengkak

2.3.5.1.4 Lidah berselaput

2.3.5.1.5 Bibir berkerak

2.3.5.1.6 Bibir pecah infeksi

(Notoatmodjo, 2005)

2.3.5.2 Patofisiologi infeksi rongga mulut

Suatu toksikan dapat menyebabkan

penyakit rongga mulut melalui dua cara.

Pertama yaitu secara langsung. Hal ini dapat

terjadi jika toksikah langsung masuk ke

dalam rongga mulut, misalnya melalui

makanan yang terkontaminasi dengan

23

Page 24: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

toksikan atau secaratidak sengaja termakan

suatu jenis toksikan. Kedua yaitu secara

tidak langsung atau disebut juga secara

sistemik. Hal ini terjadidimana toksikan.

Melalui kulit atau saluran napas masuk

ke dalam tubuh, diabsorpsi oleh darah,

selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh

termasuklah ke daerah rongga mulut. Cara

pertama akanmenimbulkan gejala-gejala

penyakit rongga mulut yang akut,sedangkan

cara kedua akan menimbulkan gejala-gejala

kroni.13

(Anang Satrianto, 2008)

2.3.5.3 Pencegahan yang dapat

dilakukan dalam menjaga kesehatan

rongga mulut :

2.3.5.3.1 Menjaga Kebersihan Mulut

Kebersihan mulut yang baik

diperlukan untuk meminimalisir

agen Penyebab penyakit mulut

dan membuang plak gigi. Plak

tersebut mengandungbakteri.

24

Page 25: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Kariesdapat dicegah dengan

pembersihan dan pemeriksaan

gigi teratur. Salah satu

caramenjaga kebersihan mulut

yaitu dengan menyikat gigi

secara teratur, kumur-

kumur memakai alat semprot

dimana sisa makanan setelah

sikat gigi dan pemakaian

benanggigi  dapat  dihilangkan

dengan  kumur-kumur  yang

kuat,  yaitu dengan

caramenghisap-hisap cairan

tersebut di antara gigi dan mulut

dengan gerakan otot-ototbibir

lidah dan pipi di mana gigi dalam

keadaan tertutup ± 30 detik.21

2.3.5.3.2 Pengaturan MakananUntuk

kesehatan gigi, pengaturan

konsumsi gula perlu

diperhatikan. Gulayang tersisa

pada mulut dapat memproduksi

asam oleh bakteri.

25

Page 26: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

Pengonsumsianpermen

karetdengan  xylitol dapat

melindungi gigi. Efek ini

mungkin disebabkan

ketidakmampuan bakteri

memetabolisme xylitol . Riset

terkini menegaskan,

kebiasaanmengunyah permen

karet dengan pemanis xylitol

sangat efektif mencegah

kerusakangigi. Xylitol  mampu

menghambat pertumbuhan

Streptococcus mutans saat

mengubahgula dan karbohidrat

lain menjadi asam. Hal ini dapat

dilakukannya mengingat xylitol

tidak dapat difermentasikan oleh

bakteri tersebut. Oleh karena itu,

pertumbuhanStreptococcus

mutans menjadi demikian

terhambat.22

26

Page 27: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.3.5.3.3 Terapi Fluorida

Terapi fluorida dapat menjadi

pilihan untuk mencegah karies.

Cara ini telah terbukti

menurunkan kasus karies gigi.

Fluorida dapat membuat enamel

resistenterhadap karies. Fluorida

sering ditambahkan pada pasta

gigi dan cairan pembersihmulu.23

27

Page 28: terbangbersamamu.files.wordpress.com · Web viewPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.1 Penyakit

2.4 Kerangka teori

Gambar 1.0. Kerangka teori

28

ETIOLOGI

Kurangnya pelaksanaan oral hygiene

Lewat rongga mulut

Tidak langsungSecara langsung

Ke Rongga mulut

Melalui kulit/ saluran pernafasan

Makanan yg sudah terkontaminasi termakan

Masuk kedalam tubuh

Diabsorpsi oleh darah

Infeksi pada rongga mulut Menyebar keseluruh

tubuh

Tanda infeksi rongga mulut :Ulserasi MerahKering lidah bengkakLidah berselaputBibir berkerakBibir pecah infeksi

Terjadi reaksi peradangan (antigen –antibodi)RuborKolordolorTumor