dwiteknologi.files.wordpress.com · web viewkata pengantar. segala puji syukur kepada allah swt....
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini, serta salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Semoga di hari kiamat nanti kita mendapatkan syafaat darinya. Amin ya RabbaAlaamin. Dalam hal ini penulis tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak, maka penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.Ayah dan Ibu tercinta yang telah merelakan hari-harinya untuk mencurahkan kasih sayangnya pada penulis;
2.Bapak Nurochim selaku Dosen pengajar mata kuliah STATISTIK;3.Teman dan semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya dari pembaca makalah ini. Sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pamulang, 18 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar……………………………………………………….……….. i
DaftarIsi…………………………………………………………….…………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang………………………………………………………………… 1
1.2. Tujuan……..……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Statistik dan Statistika…………………………............…………………………………….. 3
2.2. Ukuran Letak Data…………………………………………………..............………………… 3
2.2.1. Pengertian……………………………………………………………………… 3
2.2.2. Kuartil…………………..……………………………………………………… 3
2.2.3. Desil………………………………….…………………………………………. 6
2.2.4. Persentil……………………………………………………...………………… 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan
digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya
digunakan untuk menggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk,
peembayaran pajak, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika terapan
yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih
sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data
dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal
ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai
statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan
pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada
di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data induknya (populasi). Dalam statistika inferensial diadakan
pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis
tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini
disebut juga statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpulan dari statistika
inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja sebagian data saja
menyebabkan sifat tak pasti, memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan
dalam melakukan metode-metode statistika inferensial.
Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam
menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat
tekan beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material
yang sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan
untuk menganalisis data dari suatu proses pembuatan beton tersebut sehingga
diperoleh kualitas yang lebih baik. Statistik inferensial telah menghasilkan
banyak metode analitis yang digunakan untuk menganalisis data. Dengan
perkataan lain statistik inferensial tidak hanya mengumpulan data, tetapi juga
mengambil kesimpulan dari suatu sistem saintifik.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Statistika Inferensial, akan
diuraikan mengenai pengertian Statistika Inferensial dan ruang lingkup Statistika
Inferensial.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 2
(dua) rumusan masalah yang terkaji yakni :
a. Apa yang dimaksud dengan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
b. Apa fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
c. Apa saja yang termasuk ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik
Inferensial ?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetaui pengertian dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
b. Mengetahui fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
c. Mengetahui ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial ?
BAB II
ISI
A. Pengertian
Pada dasarnya statistik dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik deskriptif adalah metode-metode atau cara pendeskripsian yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan Statistika inferensia adalah yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
B. Penyajian DataKegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data
angka-angka yang disebut „data kasar‟ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor dan relatif banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel atau gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data sebagai dasar pengambilan keputusan. Penyajian data dalam sebuah tabel ataupun gambar grafik memiliki maksud tertentu, seperti halnya pepatah yang mengatakan “satu gambar sama halnya dengan seribu kata,” yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk gambar akan lebih cepat bisa ditangkap atau dimengerti daripada kata-kata yang puitis sifatnya. Seorang manajer perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan akan lebih mudah mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik trend yang naik daripada harus membaca laporan dengan penuh kata-kata yang bagus, akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu laporan sering disertai tabel-
tabel atau grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk tabel, data sering digambarkan grafiknya.
C. Cara Penyajian Data dalam Bentuk Tabel dan Grafik
Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan daftar atau tabel dan diagram atau grafik. Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu :Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat garis kecenderungan atau trend. Penyajian data dengan tabelTabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.Ada tiga jenis tabel berdasarkan komponennya yaitu :Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu arah.
Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.
Jumlah Mahasiswa UPH menurutFakultas dan Kewarganegaraan 1995Fakultas WNI WNA Jumlah
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Tahun 1990Golongan Banyaknya (orang)I 703.827II 1.917.920III 309.337IV 17.574Jumlah 2.948.658Sumber : BAKN, dlm Statistik Indonesia, 1986
Fak. Ekonomi 1850 40 1890Fak. Teknologi Industri
1320 10 1330
Fak. Seni Rupa & Design
530 5 535
Fak. Pasca Sarjana
250 10 260
Jumlah 3950 65 4015Sumber : Data Buatan
Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik. Contoh tabel berikut ini.
Jumlah Pegawai Menurut Golongan,Umur dan Pendidikan pada Departeman A
Tahun 2000
Golongan
Umur (tahun)
Pendidikan
25 – 35 > 35 Bukan
Sarjana Sajana
I 400 500 900 0II 450 520 970 0III 1200 2750 1850 2100IV 0 250 0 250Jumlah 2.050 4020 3720 2350
Terdapat dua jenis berdasarkan jenis datanya, yaitu:
1. Daftar Distribusi Data Tunggal Contoh :
Diketahui data berat badan siswa (dalam kg) sebagai berikut :43, 40, 47, 40, 40, 43, 47, 43, 43, 43 51, 51, 40, 43, 43, 43, 48, 47, 48, 4048, 43, 47, 48, 51, 47, 51, 43, 43, 43 48, 43, 51, 47, 43, 47, 51, 51, 47,43
Tabel distribusi frekuensi data di atas adalah :Berat Badan Turus Frekuensi40 IIIII 543 IIIII IIIII IIII 1447 IIIII III 848 IIIII I 651 IIIII II 7
2. Daftar Distribusi Data Kelompok (Bergolong)Contoh :
Diketahui data nilai ulangan matematika sebagai berikut :70, 68, 44, 40, 89, 46, 70, 71, 83, 92 51, 51, 43, 53, 63, 73, 58, 77, 78, 80
58, 63, 67, 78, 68, 81, 87, 61, 54, 49 88, 93, 71, 47, 67, 66, 71, 74, 47, 60
Tabel distribusi frekuensi data di atas adalah :Berat Badan Turus Frekuensi40 – 49 IIIII II 750 – 59 IIIII I 660 – 69 IIIII IIII 970 – 79 IIIII IIII 1080 – 8 IIIII I 690 – 99 II 2
Penyajian data dengan grafik/diagram
Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan.Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :
Grafik garis (line chart)Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda. Contoh:
Grafik batang / balok (bar chart)Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.Contoh:
Grafik lingkaran (pie chart)Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase. Contoh :
Grafik Gambar (pictogram)Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.Grafik Berupa Peta (Cartogram).Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.
PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN :
Nama Negara
Proyeksi Pertumbuhan PDB beberapa negara Asia tahun 2008 versi IMF
ChinaIndia
Pakistan
Singapura
Indonesia
Malaysia
Filipina
Thailand
Korsel
Taiwan
Persentase (%) 10 8.4 6.5 5.8 6.1 5.6 5.8 4.5 4.6 3.8
Sumber : http://dataskripsi.blogspot.com/
Dalam bentuk Grafik :
1. Grafik Lingkaran
Persentase ChinaIndiaPakistanSingapuraIndonesiaMalaysiaFilipinaThailandKorselTaiwan
2. Grafik Garis
Chin
aIn
dia
Paki
stan
Sing
apur
aIn
done
siaM
alay
siaFi
lipin
aTh
aila
ndKo
rsel
Taiw
an
Proyeksi Pertumbuhan PDB be-berapa negara Asia tahun 2008
versi IMF
0
2
4
6
8
10
Persentase (%)
Persentase Proyeksi Pertumbuhan
Persentase (%)
3. Grafik Peta
ChinaIndia
Pakista
n
Singa
pura
Indonesia
Malaysi
a
Filipina
Thaila
nd
Korsel
Taiwan
02468
10
Persentase
Proyeksi Pertumbuhan PDB beberapa negara Asia tahun 2008 versi IMF
4. Grafik Gambar
ChinaIndia
Pakistan
Singapura
IndonesiaMalaysia
Filipina
Thailand
Korsel
Taiwan
0
5
10
Proyeksi Pertumbuhan PDB beber-apa negara Asia tahun 2008 versi IMF
Interpretasi Data:
Dari hasil penyajian data menggunakan tabel dan grafik di atas, dapat diinterpretasikan bahwa dari 10 sampel yang diambil dari benua Asia menunjuk bahwa Negara yang proyeksi pertumbuhan PDBnya paling tinggi menurut IMF adalah Negara China yaitu dengan presentase 10%, lalu diikuti Negara India dengan presentasi 8.4 %, kemudian negara Pakistan dengan presntase 6.5%, dan posisi terakhir diduki oleh Negara Taiwan yaitu dengan prsentase 3.8%.
Keterangan Data:Data hasil penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif, karena berupa angka yang mendeskripsikan jumlah proyeksi pertumbuhan PDB di Asia dengan 10 sampel menurut IMF. Dan data ini merupakan jenis data kuantitatif diskrit, karena diperoleh dari hasil perhitungan.
Pengambilan data ini berasal dari sumber luar, sehingga data ini disebut data ekstern serta data ekstern sekunder, karena diperoleh dari pihak lain, yaitu seperti data ini diperoleh dari blog seseorang yaitu dataskripsi.blogspot.com.
Populasi dari data penelitian ini adalah benua Asia dan sampelnya adalah 10 negara di Asia. Data ini merupakan jenis data tunggal. Metode pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, karena cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam.
D. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relative menyatakan proporsi data yang berada pada suatu kelas interval. Sebuah distribusi frekuensi relatif mencakup batas-batas kelas yang sama seperti TDF, tetapi frekuensi yang digunakan bukan frekuensi aktual melainkan frekuensi relatif.
Distribusi frekuensi relatif merupakan suatu jumlah persentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu. Dalam hal ini pembuat distribusi terlebih dahulu harus dapat menghitung persentase pada masing-masing kelompok. Distribusi akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang posisi masing-masing bagian dalam keseluruhan,
karena kita dapat melihat perbandingan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi di bawah ini! Kita akan mencoba membuat tabel distribusi frekuensi Relatif dari tabel di bawah ini
Tabel 1Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi
1 31 – 40 22 41 – 50 33 51 – 60 54 61 – 70 135 71 – 80 246 81 – 90 217 91 – 100 12
Jumlah 80
frekuensi relatif kelas ke-1:fi = 2; n = 80Frekuensi relatif = 2/80 x 100% = 2.5%Dengan cara yang sama diperoleh frekuensi relatif untuk kelas selanjutnya adalah sebagai berikut.
Tabel 2Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi relatif (%)
1 31 – 40 2.502 41 – 50 3.753 51 – 60 6.254 61 – 70 16.255 71 – 80 30.006 81 – 90 26.257 91 – 100 15.00
Jumlah 100.00
PENUTUP
A. Kesimpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data
yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan
yang akan datang berdasarkan data masa lalu.
Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi
informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik
deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas.
Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan Pentingnya mempelajari Dispersi data didasarkan pada 2
pertimbangan:
1. Pusat data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang
sangat terbatas.
2. Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran
dua distribusi data atau lebih.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data
dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal
ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai
statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan
pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada
di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Statistik inferensial merupakan kebalikan dari statistika deskriptip,
statistika infrensial merupakan statistik yang berkenaan dengan cara penarikan
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik
inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal
yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu,
statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan
kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan
pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji
t (Sugiyono, 2006).
B. Saran
Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya karena
pelajaran statistik adalah pelajaran yang “menggentarkan”, ada benarnya. Ini
mungkin terjadi karena adanya anggapan bahwa dengan mempelajari statistik
maka seseorang harus benar-benar memiliki kemampuan matematika yang
kuat. Tentu saja, jika yang dipelajari adalah statistika teoritis atau statistika
matematis. Namun, untuk belajar statistika terapan - khusus untuk kepentingan
penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu memiliki latar yang kuat di bidang
matematika. Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penarikan akar. Tepat
sekali apa yang dikatakan Pasaribu (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan
non-statistik) bukan dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik,
tapi untuk kepentingan memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan
penelitian.