warta bea cukai edisi 395

97
PROFIL M. SYAWAL “KALAU KITA KOMPAK... SEMANGAT JUANG DAN KERJA AKAN TETAP TINGGI” “SUATU KETENTUAN IDEALNYA SEJALAN DENGAN KETENTUAN YANG LAIN” WAWANCARA ANWAR SUPRIJADI OKTOBER 2007 TAHUN XXXIX EDISI 395 Semangat Reformasi Dibidang Cukai UU NO.39/2007 UU NO.39/2007

Upload: bcperak

Post on 07-Jun-2015

2.142 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Bea Cukai Edisi 395

MENUNGGU IMPLEMENTASIPROFILM. SYAWAL“KALAU KITA KOMPAK... SEMANGAT JUANGDAN KERJA AKAN TETAP TINGGI”

“SUATU KETENTUAN IDEALNYA SEJALANDENGAN KETENTUAN YANG LAIN”

WAWANCARAANWAR SUPRIJADI

OKTOBER 2007TAHUN XXXIX EDISI 395

Semangat Reformasi Dibidang Cukai

UUNO.39/2007

UUNO.39/2007

Page 2: Warta Bea Cukai Edisi 395

1WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

DARI REDAKSI

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNGDirektur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Drs. Anwar Suprijadi, MSc

PENASEHATDirektur Penerimaan & PeraturanKepabeanan dan Cukai:Drs. Hanafi UsmanDirektur Teknis KepabeananDrs. Teguh Indrayana, MADirektur Fasilitas KepabeananDrs. Kusdirman IskandarDirektur CukaiDrs. Frans RupangDirektur Penindakan & PenyidikanHeru Santoso, SHDirektur AuditDrs. Thomas Sugijata, Ak. MMDirektur Kepabeanan InternasionalDrs. M. Wahyu Purnomo, MScDirektur Informasi Kepabeanan & CukaiDr. Heri Kristiono, SH, MAKepala Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan CukaiDrs. Endang TataInspektur Bea dan CukaiEdy SetyoTenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &Penerimaan KCDrs. Bambang PrasodjoTenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &Penegakan Hukum KCDrs. Erlangga Mantik, MATenaga Pengkaji Bidang PengembanganKapasitas & Kinerja Organisasi KCDrs. Joko Wiyono

KETUA DEWAN PENGARAHSekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai:Dr. Kamil Sjoeib, MA

WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB

Kepala Bagian Umum:Sonny Subagyo, S.Sos

DEWAN PENGARAHDrs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.Hendi Budi Santosa,Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.

PEMIMPIN REDAKSILucky R. Tangkulung

REDAKTURAris Suryantini,Supriyadi Widjaya,Ifah Margaretta Siahaan,Zulfril Adha Putra

FOTOGRAFERAndy Tria Saputra

KORESPONDEN DAERAH` Hilman Simbolon (Medan), Abdul Rasyid (Medan)

Ian Hermawan (Pontianak)Donny Eriyanto (Makassar)

KOORDINATOR PRACETAKAsbial Nurdin

SEKRETARIS REDAKSIKitty Hutabarat

PIMPINAN USAHA/IKLANPiter Pasaribu

TATA USAHAMira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,Untung Sugiarto

IKLANWirda Renata Pardede

SIRKULASIH. Hasyim, Amung Suryana

BAGIAN UMUMRony Wijaya

PERCETAKANPT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHAKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai,Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta TimurTelp. (021) 47865608, 47860504,4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353E-Mail : - [email protected]

- [email protected] GIRO a/n :

MIRA PUSPITA DEWIBANK BNI 1946 CABANG CIPINANGRAWAMANGUN, JAKARTA TIMURNomor Rekening : 131339374

Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968

1WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Keluarga BesarWARTA BEA CUKAI

mengucapkan :

SelamatHari RayaIdul Fitri1428 H

Minal Aidin Wal FaidzinMohon Maaf Lahir dan Batin

Page 3: Warta Bea Cukai Edisi 395

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Laporan Utama5-15

Wawancara16-18

Daerah ke Daerah22-30

Pengawasan32-36KPU Tanjung Priok sita dantegah kapal crew boatberbendera asing dangagalkan importasi illegalMBM asal Inggris, sertamenyita replika senjata apidan kayu illegal. Rubrik inijuga memuat tegahantekstil illegal yangdilakukan oleh KanwilDJBC Jakarta.

M. Syawalmerupakan tokohprofil kita kali ini. Iamerupakan KorlakOperasi P2 KPPBCTarakan yang seringbertugas sebagaiKomandan Patroli.Simak perjalananhidup dan karirnyadalam rubrik ini.

76-79Profil

Selak37-39Kali ini WBC mengajakpembaca jalan-jalan ke KotaPacitan. Sebuah sebuahkota kecil yang terletak dipantai selatan P. Jawan danberbatasan dengan PropinsiJateng dan DIY. Banyakobjek wisata yang menarik dikota itu, seperti pantaiKlayar, ritual upacaraCeprotan dan goa Gong.

Rubrik ini berisi beritatentang kegiatanKembara Lintas BatasAruk – Biawak yangdiprakarsai Kanwil DJBCKalbar, KPPBC Belawanmusnahkan ribuan botolMMEA, serta sosialisasiUU No. 39/2007 di KanwilDJBC Kaltim.

Upaya pemerintah untukmelakukan amandemen UUCukai mendapat tanggapandan dukungan positifkarena sudah saatnya UUtersebut menyesuaikanperkembangan jaman saatini. Simak berita lengkapamandemen UU Cukaidalam rubrik ini.

UU No. 39/2007 tentangCukai diharapkan dapatmenampung ataumenjembataniperkembangan saat inidan masa depan. Simakwawancara WBC denganDirektur Jenderal Bea danCukai, Anwar Suprijadiseputar UU Cukai.

DAFTAR ISI

Page 4: Warta Bea Cukai Edisi 395

3WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

1 DARI REDAKSI3 SURAT PEMBACA4 KARIKATUR19 INFO PEGAWAI

Pegawai Pensiun per 1 Oktober2007

20 KEPABEANANINTERNASIONALIntelligence Analysis Training andTrace Detection Training

45 SEPUTAR BEACUKAI51 KEPABEANAN

- Registrasi PPJK UntukMendukung ProfesionalismePPJK

- Jalur Kuning dan MITA MulaiDiterapkan

- Sosialisasi Blue Print Penerapandan Rencana Ujicoba SistemNSW di Tanjung Priok

- Workshop Reformasi PelayananImportasi di Indonesia

58 KOLOM- Kebiasaan Manusia yang

Efektif- Penyelarasan Kompetensi

Individu Pegawai DJBC danKompetensi Inti DJBC DalamMewujudkan Competence-Based Organization

63 OPINI- Mewaspadai Bahaya Distorsi

dan Kontaminasi- Betah di tempat Kerja Dengan

3K67 KOPERASI

Meningkatkan KeunggulanKompetitif Koperasi di EraKapitalisme

71 RUANG KESEHATANSakit-sakitan Karena ASI ?

72 RENUNGAN ROHANIKembali kepada Fitrah

74 RUANG INTERAKSIMemaafkan

80 APA KATA MEREKA- Darius Sinathrya- Adrian Maulana

Surat PembacaKirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamatsurat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapidengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.

BEASISWASebagai Pegawai Bea dan Cukai, kita kan tahu bahwa kita punya suatu

organisasi internasional yaitu WCO, saya sangat tertarik, walaupun mungkintidak terlalu banyak tahu akan hal itu, dan pada kesempatan ini saya inginmenanyakan :

1. Program apa saja yang ditawarkan oleh Bea Cukai kita untuk bisamenjadi Duta atau perwakilan ke negara lain, contohnya Jepang

2. Beasiswa apa saja yang pernah ditawarkan dan apa sajapersyaratannya.

Demikian pertanyaan saya, atas jawabannya saya ucapkan terimakasih.

FATIMAH HANNUM (060107507)Pelaksana Administrasi pada Kanwil DJBC Sumatera Utara

Jawaban :

Sehubungan dengan surat pembaca atas nama Sdri. Fatimah Hannum,dengan ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut :

1. DJBC, sampai saat ini melaksanakan Technical Cooperation denganbeberapa Institusi Pabean negara lain, antara lain: Amerika, Australiadan Jepang. Kerjasama tersebut dapat berupa tawaran training, work-shop/lokakarya, seminar, atau kegiatan lainnya, baik dilaksanakan didalam negeri maupun dilaksanakan di negara donor. Dari PabeanJepang, diantaranya training Course on Chemical Analysis, PostClearance Audit training (PCA), Customs Laboratory, dan HS Classifica-tion.

2. Beasiswa yang pernah ditawarkan, khususnya dari luar negeri, antaralain Beasiswa GRIPS-Jepang, Beasiswa PPSDM, Beasiswa KDI Schoolof Economic Policy - Korea, Beasiswa MPM Program di Singapura 2008dan masih banyak jenis beasiswa lainnya. Informasi mengenai beasiswabaik dalam negeri maupun luar negeri disebarluaskan oleh SekretarisDirektorat Jenderal Bea dan Cukai kepada seluruh unit eselon II DJBC,termasuk pula mengenai ketentuan persyaratannya (sesuai denganprogram yang ditawarkan).

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

KASUBDITKERJASAMA INTERNASIONAL II

HENDI BUDI SANTOSANIP. 060079938

Tembusan :Direktur Kepabeanan Internasional.

Page 5: Warta Bea Cukai Edisi 395

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 20074 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

KARIKATUR

Page 6: Warta Bea Cukai Edisi 395

5WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

paya pemerintah untuk mengamandemen Undang-Undang Nomor 11/1995(UU No.11/1995) tentangCukai mendapat tanggapan dan dukungan positifdari politisi Senayan. DPR mendukung inisiatif meng-amandemen Undang-Undang Cukai, karena sudah

saatnya undang-undang tersebut menyesuaikan perkembang-an jaman saat ini.

Dalam wawancara WBC dengan Ketua Pantia KhususRancangan Undang-Undang Cukai Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia (Pansus RUU Cukai DPR-RI)Irmadi Lubis mengatakan, DPR tidak hanya mendukunginisiatif pemerintah bahkan DPR juga berinisiatif pula untukmemperkuat tugas dan fungsi DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam halini Direktorat Cukai dalam menjalankantugasnya terutama yang berkaitan denganCukai. Inisiatif DPR tersebut lanjut Irmadidapat dilihat pada pasal-pasal tentang in-sentif bagi DJBC sebagai suatu institusidan juga adanya premi bagi para petugasyang berhasil menjalankan tugas terutamayang berkaitan dengan kegiatan penindak-an terhadap peredaran barang kena cukaiillegal.

Pada amandemen undang-undangcukai yang kemudian ditetapkan menjadiUU No.39/2007, pemerintah bersamadengan DPR mencoba untuk meluruskankembali filosofi cukai yang sebelumnyadinilai tidak tepat, dimana pengenaan cu-kai pada suatu produk hanya dilihat se-bagai sarana untuk mendapatkan pengha-silan bagi negara.”Jadi (Filosofi cukai)harus diluruskan kembali, penerimaannegara dari sektor cukai merupakankonsekuensi yang harus dijalankan darimaksud pengenaan cukai seperti untukmeningkatkan lapangan kerja, peningkatan bahan baku,kesehatan dan lain sebagainya,”ujar Irmadi.

DPR juga mendukung upaya pemerintah untuk ke-mungkinan dilakukannya perluasan objek cukai yang ma-suk dalam UU No.39/2007 yang kemungkinan berlakunyatidak dalam waktu dekat ini. Menurutnya pada UU No.11/1995 pengenaaan cukai pada tiga produk yaitu hasil tem-bakau, Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) danEtil Alkohol (EA) merupakan hasil penunjukkan denganberbagai pertimbangan berdasarkan aturan jaman Belanda.

Namun kedepannya, untuk menentukan suatu objek cukaibaru, maka ditetapkan berdasarkan empat karakteristik yaitubarang-barang yang konsumsinya harus dibatasi,barang-barang yang distribusinya harus diawasi, barang-barang yangkonsumsinya berdampak pada rusaknya lingkungan hidupdan sebagai sarana untuk memenuhi rasa kebersamaan dankeadilan di masyarakat.

KARAKTERISTIK CUKAI HASIL STUDI BANDINGEmpat karakteristik tadi lanjut Irmadi, merupakan hasil

yang didapat Pansus RUU Cukai ketika melakukan studi ban-ding ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan

Thailand. Hasil studi banding tersebut, lan-jut Irmadi, yang melatar belakangiekstensifikasi pada UU No.39/2009. Padabeberapa kali pertemuan sempat terlontarwacana untuk menentukan langsung objek-objek yang dikenakan cukai seperti yangdiberlakukan di Malaysia dan Thailand.

Pada akhirnya hal tersebut tidak me-ngemuka dalam undang-undang mengingatmasih diperlukan waktu untuk bisa mene-tapkan langsung suatu objek dikenakancukai. “Dari situ kita berpandangan dengancara memperluas karakteristik sehingganantinya kita bisa menentukan barang apasaja yang akan dikenakan cukai,”paparIrmadi.

Selain perluasan objek cukai baru,pada UU No.39/2007 lanjut Irmadi, jugadicantumkan mengenai insentif yangdiberikan kepada DJBC dan juga premikepada para petugas maupun juga kepa-da anggota masyarakat yang berpres-tasi.”Insentif dan premi itu kami usulkanagar masuk dalam UU No 39/2007dengan tujuan agar petugas kita dapat

menjalankan tugas dengan baik lagi,”ujarnya kembali.Ketika ditanya seberapa penting amandemen undang-

undang cukai tersebut dilakukan, Irmadi mengatakan, aman-demen memang diperlukan terutama mengenai perluasanobjek cukai. Selain itu juga terdapat beberapa permasalahanyang memang perlu dilakukan perubahan agar dalam perja-lanannya nanti bisa mendukung tugas utama dalam pelaksa-naan undang-undang tersebut.

Irmadi mencontohkan mengenai masalah audit, jika bia-sanya ketika melakukan audit, petugas mengalami berbagai

LAPORAN UTAMA

AmandemenUU Cukai

Ikuti Alur Perkembangan JamanUndang-undang cukai agak berbeda, tidak terlalu banyak melakukan akomodasi kepada

pengusaha mengingat barang kena cukai itu adalah barang yang dalam peredarannya tidakdiinginkan bahkan juga dibatasi serta lebih pada penegasan hukum.

IRMADI LUBIS. Ekstensifikasi cukaimasuk dalam UU No.39/2007 setelahsebelumnya melakuikan studi banding kebeberapa negara.

UWBC/ZAP

Page 7: Warta Bea Cukai Edisi 395

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

halangan karena sesuatu yang sifatnya teknis seperti tidakada pimpinan perusahaan pada saat auditor Bea dan Cukaimelakukan tugasnya, maka kini sudah tidak ada permasala-han seperti itu lagi, karena bisa diganti oleh bawahan yangbertanggung jawab langsung, sehingga siapa saja harusmendukung kinerja petugas bea cukai untuk melakukanaudit.

“Tidak hanya itu saja pada bidang audit, jika memang di-perlukan perusahaan juga harus bersedia untuk meminjam-kan peralatan untuk mendukung kinerja petugas tersebut,dan itu dibenarkan oleh undang-undang,”papar Irmadi.

BERBEDA DENGAN UU LAINNYAUndang-undang cukai hasil amandemen yang telah

disahkan mempunyai karakter yang berbeda terutama yangberhubungan dengan pengusaha atau produsen barang kenacukai. Menurut Irmadi, undang-undang cukai agak berbeda,tidak terlalu banyak melakukan akomodasi kepadapengusaha mengingat barang kena cukai itu adalah barangyang dalam peredarannya tidak diinginkan bahkan jugadibatasi serta lebih pada penegasan hukum.

“Jadi artinya undang-undang ini (UU No.39/2007) bu-kan mendorong industri agar perkembangannya menjadipesat, karena filosofi cukai itu kan pengenaan cukaipada produk yang tidak dikehendaki, dan ini berbeda de-ngan undang-undang lain yang business friendly, sehing-ga kalau dibilang mengakomodir produsen atau tidak, kitajawab tidak,”ujar Irmadi.

Tidak hanya itu, bahkan Irmadi mengatakan, dimasayang akan datang seharusnya sarana untuk mengukurprestasi DJBC dilihat dari rendahnya penerimaan sektor

cukai, dan bukan dari tingginya penerimaan negara darisektor cukai “Semakin rendah penerimaan dari sektorcukai, maka semakin berhasil pelaksanaan undang-undangcukai,”papar Irmadi.

Dengan adanya peta jalan (roadmap) cukai, konseppemerintah sejalan dengan konsep daerah terutama bidangindustri. Pada roadmap cukai pokok perhatian tertuju padamasalah ketenagakerjaaan, penerimaan negara dankesehatan, sehingga roadmap tersebut dijadikan acuan bagipengusaha untuk dapat menjalankan industrinya. Denganadanya roadmap, ketidak sinkronan antara aturan daerahdengan pusat yang berhubungan dengan cukai sangatsedikit, mengingat cukai sebagai instrumen fiskal merupakankewenangan absolut pusat, dan tidak ada aturan daerahyang ‘menyerempet’ ke cukai.

“Kalau mau kembangkan industri silahkan tapi cukainyadikenakan. Dan kedepannya sekali lagi saya sampaikan,penurunan penerimaan negara dari cukai berarti programuntuk membatasi konsumsi,membatasi peredaran semakinberhasil,” paparnya.

Dari sisi penegakkan hukum, UU No.39/2007 sudahmemuat pengenaan sanksi yang cukup memadai dimanauntuk sanksi administratif diantaranya berupa denda nominaltetap mulai dari Rp. 10 juta hingga Rp.75 juta dan sanksipidana minimal satu tahun dan maksimal 5 tahun. Selain itujuga terdapat sanksi pidana kumulatif (pidana penjara palingsingkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan pidanadenda paling sedikit dua kali nilai cukai dan 10 kali nilai cukaiyang seharusnya dibayar).

Lebih lanjut mengenai penegakkan hukum, Bea Cukaiharus bisa menekan jumlah peredaran barang kena cukai

LAPORAN UTAMA

GEDUNG CUKAI KP-DJBC. Pembayaran cukai dapat dilakukan berkala dengan jangka waktu paling lama 45 hari

WBC/ATS

Page 8: Warta Bea Cukai Edisi 395

7WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

ilegal karena aturan dalam UU No39/2007 memberikan kewenanganbagi aparat untuk melakukan pe-negakkan hukum terhadap pelakuproduksi barang kena cukai ilegal.

Karakter lain yangmembedakan antara UU No.39/2007 dengan udang-undang lainadalah mengenai Dana Bagi Hasil(DBH) cukai. Menurut Irmadi, DBHtersebut merupakan usul yangdisampaikan DPR kepada peme-rintah yang kemudian terakomodirdalam undang-undang tersebut.Irmadi mencoba meluruskanpemberitaan DBH yang selama iniberedar. Menurutnya, DBH hanyadiberikan kepada daerah pengha-sil produk tembakau, karena didaerah tersebut bayak beredarbarang kena cukai ilegal, sehing-ga daerah tersebut mendapatDBH yang salah satu kegunaan-nya adalah untuk memerangi pro-duksi barang kena cukai ilegal,”Kalau daerah lain ingin dapatDBH juga, itu tergantung pada ke-bijakan Menteri Keuangan yang mengaturnya,”papar Irmadi.

LINGKUP PERUBAHANAmandemen terhadap UU No. 11/1995 menghasilkan

beberapa hal yang baru termasuk didalamnya jumlahpasal yang ada didalamnya, dimana 39 pasal mengalamiperubahan beserta dengan dua penjelasan pasal, 19pasal baru dan sembilan pasal yang dihapus, sehinggajumlah pasal yang terdapat dalam UU No.39/2007 seba-nyak 82 pasal. Dalam UU No 39/2007 ruang lingkupnyapun mengalami perubahan.

Setidaknya ada sembilan lingkup perubahan yang ter-diri dari penegasan batasan objek cukai, tarif cukai palingtinggi, pencetakan pita cukai, peningkatan pelayanan danoptimalisasi penerimaan, pengawasan dan peningkatankepatuhan, pemberatan sanksi di bidang cukai,pembinaan pegawai dalam rangka kesetaraan, dana bagihasil cukai hasil tembakau dan la-in sebagainya.

Dalam penyusunan formulasi pa-sal baru dalam UU No.39/2007 krite-ria barang kena cukai telah disusundengan memperhatikan sifatkekhususan yang dimiliki oleh cukaiyang menjadi faktor pembedaantara cukai dengan pajak. Tigaacuan digunakan untuk menentukansifat dan karakteristik yang dimilikicukai menjadi prinsip dasarpengenaan cukai seperti, pemilihancakupan, dimana cukai hanyadikenakan terhadap beberapa jenisbarang tertentu.

Terdapat dua pertimbanganmengenai pengenaan tarif cukaitertinggi yaitu 57 persen yangjuga merupakan salah satu dariruang lingkup perubahan padaundang-undang cukai.Pertimbangan tersebut berasaldari organisasi kesehatan dunia(WHO) melalui FrameworkConvention on Tobacco Control(FCTC) yang merekomendasikankepada negara anggotanya me-

ngenai penetapan besaran tarif cukai dalam rangka mem-batasi jumlah konsumsi rokok untuk menjadikan duniasemakin sehat.

Sementara itu besaran tarif maksimal untuk barang kenacukai lainnya dirasakan cukup memadai untuk mencapaitarget penerimaan cukai melalui kebijakan tarif tanpamengabaikan peran cukai sebagai instrumen untukmembatasi pemakaian barang tertentu serta gunamenciptakan rasa keadilan dan keseimbangan masyarakatdalam pembebanan pungutan negara.

Selain itu perubahan juga terdapat pada pasal 7 ayat 3(a),ayat (3b) dan ayat (4) mengenai pencetakkan pita cukai.Pada pasal tersebut pita cukai yang digunakan sebagai buktipelunasan cukai yang juga alat pengawasan,pencetakkannya diselenggarakan oleh Badan Usaha MilikNegara (BUMN) dan atau badan atau lembaga yang ditunjukoleh menteri dengan syarat-syarat yang ditetapkan yang

INDUSTRI ROKOK. UU No.39/2007 bukan mendorong industri agar menjadi pesat

REWARD. Pada UU No.39/2007 ditujukan untuk meningkatkan kinerja petugas.

DOK. WBC

DOK. WBC

Page 9: Warta Bea Cukai Edisi 395

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

LAPORAN UTAMA

paling sedikit memenuhi asas keamanan, kontinuitas, efektifi-tas, efisiensi dan memperoleh kesempatan yang sama.

HAL BARU BIDANG PENINGKATAN PELAYANAN DANOPTIMALISASI PENERIMAAN

Mengenai peningkatan pelayanan dan optimalisasipenerimaan, UU No.39/2007 mengaturnya pada pasal 7(3) mengenai penambahan cara pelunasan cukai. Hal iniberbeda pada undang-undang sebelumnya dimana carapelunasan cukai dilakukan dengan cara pembayarandan pelekatan pita cukai. Maka pada UU No.39/2007 carapelunasan ditambah yaitu dengan pembubuhan tandapelunasan cukai lainnya yang bisa dalam bentuk barcode, track and trace atau hologram. Hal ini dimaksudkanuntuk mengakomodir praktik bisnis yang berlaku danmemperhitungkan secara optimal cost of collection,compliance, administration, accountability, prinsipkeadilan, serta kemungkinan perkembangan terknologidan penambahan objek cukai

Selain penambahan cara pelunasan, hal lain yangberhubungan dengan peningkatan pelayanan dan jugaoptimalisasi penerimaan adalah adanya pembayarancukai secara berkala (Pasal 7A) dengan jangka waktupaling lama 45 hari, dimana hal tersebut tidak diaturdalam UU No 11/1995. Begitu juga dengan hal barulainnya seperti jaminan dalam rangka pembayaranberkala dan penundaan cukai (Pasal 7A ayat 4, ayat 5dan ayat 6), dimana untuk mendapatkan kemudahantersebut pengusaha atau importir barang kena cukai wajibmenyerahkan jaminan dengan tujuan untuk kepentinganpengamanan hak negara dengan prinsip kehati-hatian.

Sedangkan bentuk jaminan tersebut dapat berupajaminan tunai, jaminan bank, jaminan dari perusahaanasuransi dan jaminan tertulis yang dipertaruhkan setiappengusaha tergantung pada tingkat kepatuhannya.Sementara peraturan lebih lanjut mengenai hal ini akan di

tindaklanjuti melalui peraturan Menteri Keuangan.Pengalaman krisis ekonomi yang pernah melanda

Indonesia pada 1997 yang menyebabkan terjadinyapenutupan lapangan usaha,juga menjadi pertimbangandalam UU No 39/2007, dimana untuk menghindariterjadinya penutupan usaha karena krisis ekonomi ataudisebabkan oleh pihak ketiga, dalam melakukanpembayaran cukai hal ini dapat dilakukan secaramengangsur.

Perubahan pun juga dilakukan pada pegajuan kebe-ratan, banding dan gugatan yang terdapat pada pasal41,43A, 43B dan pasal 43C. Pasal 41 ayat 1 dihapuskarena keberatan atas hasil penutupan buku rekeningbarang kena cukai tidak mempunyai batasan yang jelasantara yang mengakibatkan timbulnya utang cukaimaupun yang tidak. Sementara hak keberatan atas hasilpenutupan buku rekening BKC telah diakomodir dalampasal 41 ayat 2 UU No.39/2007. Selanjutnya perubahanjangka waktu pengembalian jaminan dalam bentuk uangtunai dalam UU No.39/2007 menjadi 30 hari sejakkeberatan diterima. Hal ini dimaksudkan untuk memberiwaktu yang cukup bagi pemerintah untuk merealisasikanpengembalian jaminan tunai setelah diterimanyakeberatan.

Hal baru juga terdapat pada kewenangan khususDirektur Jenderal yang terdapat pada UU No.39/2007pasal 40A yang berbeda dengan undang-undang sebelumamandemen. Pada UU No.11/1995, belum mengatur ke-wenangan Direktur Jenderal untuk melakukan pembetul-an surat tagihan, pengurangan atau penghapusan dendaadministrasi apabila terjadi kesalahan atau kekeliruanmanusiawi dalam suatu penetapan, sehingga sanksiadministrasi berupa denda dapat dihapus atau dikurangioleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

PENGAWASAN DAN PENINGKATAN KEPATUHANHal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan

peningkatan kepatuhan, terdiri dari lima hal seperti keab-sahan data yang dikirimkan secara elektronik sebagai alatbukti yang sah menurut undang-undang, yang diaturdalam pasal 3A. Peningkatan pengawasan peredaranbarang kena cukai, pada tingkat penyalur yang diwajibkanmemiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai(NPPBKC), mengingat sering ditemukan pelanggaranatas barang kena cukai di tempat penjualan eceran yangtidak dapat ditelusuri saluran distribusinya.

Selain itu kewajiban melaksanakan pembukuan danpencatatan (pasal 16 dan pasal 16A) juga diatur dalamUU No.39/2007 dimana pembukuan yang diwajibkanadalah pembukuan yang sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum dan dilaporkan berdasarkan standarakuntansi keuangan Indonesia, yang wajib dilakukan olehpengusaha pabrik, pengusaha tempat penyimpanan,importer barang kena cukai atau penyalur.

Selain itu mengenai audit cukai yang terdapat padapasal 39 UU No.39/2007, mempertegas dan mengaturlebih rinci kewenangan pejabat bea cukai untukmelaksanakan audit cukai sehingga objek audit kooperatifdalam membantu proses audit.

Penerapan sanksi pada UU No.39/2007 dilakukanmelalui dua jenis sanksi yaitu sanksi administrasi dansanksi pidana, yang juga terdapat pada UU No.17/2007tentang Kepabeanan. Sebagai bagian dari hukum fiskal,undang-uncang cukai selayaknya mengutamakan penye-lesaian administrative sebagai pemulihan dan pemenuh-an fiskus, sehingga penyelesaiannya cukup dengandengan pemberian sanksi berupa denda.

Namun jika terdapat unsur kejahatan seperti penggu-naan pita cukai yang bukan haknya, memalsukan pitacukai dan lain sebagainya, maka dapat dikenakan sanksipidana, baik pidana penjara dan pidana denda, maupunjuga pidana penjara dan atau pidana denda.

PITA CUKAI. Pencetakkannya diatur dalam UU No.39/2007 denganmemperhatikan asas keamanan, kontinuitas, efektivitas, efisiensi danmemperoleh kesempatan yang sama.

WBC/ATS

zap

Page 10: Warta Bea Cukai Edisi 395

9WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

ni merupakan semangat yang terdapat pa-da Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007(UU No. 39/2007) tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 11 tahun 1995(UU No.11/1995) tentang cukai, dimana

pengenaan cukai terhadap barang-barang ter-tentu yang mempunyai sifat atau karakteristikyang ditetapkan dalam undang-undang perludiperluas batasan dan cakupannya, sehinggadapat memberikan keluwesan dan kekuatanhukum dalam rangka menambah atau mem-perluas objek cukai dengan tetap memperha-tikan aspirasi dan kemampuan masyarakat.

Menurut Direktur Cukai Frans Rupang,untuk dapat menentukan suatu komoditi dapatdikenakan cukai, tidak dapat diberlakukan se-cara langsung melainkan harus melalui suatuproses panjang yang melibatkan berbagaiinstansi terkait di pemerintahan termasuk jugadengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Iameluruskan pemberitaan yang muncul padasaat pembahasan RUU Cukai, dimana tersiarkabar bahwa produk-produk tertentu akandikenakan cukai seiring dengan selesainyaproses amandemen.

Menurutnya hingga saat ini pemerintah belum menentukanobjek cukai baru, namun kedepannya kemungkinan untukmemperluas objek cukai baru memang ada, dan itu harus melaluisuatu tahapan yang panjang dan melibatkan instansi terkait. “Jadihingga saat ini (wawancara dengan WBC berlangsung pada 23Juli 2007-red) masih produk hasil tembakau, MinumanMengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Etil Alkohol (EA) yangdikenakan cukai,sementara yang lain belum ada, kalaupun adaitu harus melalui pembahasan yang cukup panjang,”papar Fransyang mencoba meluruskan pemberitaan.

Selain itu, Frans juga menjelaskan sifat dan karakteristik an-tara UU No. 11 tahun 1995 dengan undang-undang hasilamandemen terdapat perbedaan, dimana pada UU No.11/1995,sifat dan karakteristiknya adalah dalam rangka pengawasan danpembatasan konsumsi,sedangkan pada UU hasil amandemen,karakteristiknya menjadi untuk konsumsi yang perlu dikendalikan,peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya dapat menimbulkandampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup dan pe-makaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilandan keseimbangan.

PENUH DINAMIKAPembahasan proses amandemen lanjut Frans, berlangsung

penuh dinamika, dimana pembahasan suatu pokok permasalah-an terus berkembang. Untuk mendapatkan masukkan mengenaigambaran yang ideal mengenai undang-undang cukai, pemerin-tah telah melakukan berbagai penelitian dan mencari berbagaimasukkan dari berbagai pihak, baik dari kalangan dunia usaha,pemerintah sendiri maupun juga dengan kalangan akademisi.

Baik pemerintah, DPR dan juga pengusa-ha bertemu guna membahas berbagai perma-salahan menarik mengenai aturan cukai terse-but. Frans mengatakan ketiga pihak masing-masing telah melakukan identifikasi permasa-lahan yang kemudian masuk dalam DaftarInventaris Masalah (DIM) guna dilakukan pem-bahasan. Ketika diwawancarai MenteriKeuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakanhal yang sama soal dinamika pembahasanRUU Cukai, menurutnya banyak hal yang se-belumnya tidak tertampung pada saat penga-juan RUU, namun berdasarkan pembahasandengan anggota dewan, baik yang disampai-kan dalam DIM maupun yang berkembangpada saat pembahasan, telah menghasilkanrumusan akhir yang semakin baik.

“Amandemen telah selesai dilakukan,sekarang yang terpenting adalah bagaimanakita bisa menjalankan undang-undangtersebut dengan baik, sesuai dengan apayang telah diamanatkan oleh undang-undangtadi,”papar Frans.

Ketika ditanya kesulitan yang ditemuidalam pembahasan RUU Cukai, Frans

mengatakan kesulitan tidak ditemui karena pada prinsipnyaantara pemerintah dengan DPR mempunyai pandangan yangsama yaitu bagaimana suatu peraturan harus memberikanmanfaat bagi negara. Ketika ditanya proses penentuan tarifmaksimal terhadap produk hasil tembakau, Frans menjelas-kan, pada pembahasan mengenai tarif cukai maksimal padaproduk hasil tembakau, pemerintah pada pembahasan RUUmengusulkan agar tarif maksimal cukai pada hasil tembakau65 persen.

Namun dalam berbagai pembahasan, nilai tersebut menjadi57 persen untuk produk hasil tembakau, sementara untuk anekacukai tarif maksimum yang diusulkan pemerintah sebesar 65persen menjadi 80 persen. Penghitungannya dilakukan berda-sarkan HJE dan bukan berdasarkan harga penjualan pabrik. “Inimenunjukkan bahwa dalam pembahasan undang-undangtersebut terjadi dinamika,”ujarnya.

Selain itu, lanjut Frans Rupang, dinamika lain dalam prosespembahasan RUU Cukai terlihat dengan adanya pasal yangmengatur mengenai Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai bagi daerahpenghasil cukai hasil tembakau yang jumlahnya mencapai 2persen. Menurutnya usulan tersebut berasal dari salah satu fraksidi DPR yang tidak terdapat pada Daftar Inventaris Masalah (DIM)yang akan dibahas sebelumnya.

Pasal yang mengatur mengenai DBH tersebut terdapat padapasal 66A, 66B, 66C dan pasal 66D, dimana DBH tersebutmerupakan bagian kapasitas fiskal dalam formula dana alokasiumum yang diberikan kepada provinsi penghasil cukai hasil tem-bakau. DBH tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanaipeningkatan kualitas bahan baku, pembinaan lingkungan sosial,

UU No.39/2007Memungkinkan Perluasan

Obyek Cukai BaruTerbuka kemungkinan, Indonesia memiliki obyek cukai baru selain dari hasil tembakau,Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Etil Alkohol (EA) yang selama ini telah

diberlakukan terhadap produk tersebut.

I

FRANS RUPANG. Pembahasan RUU Cukaiberlangsung penuh dinamika

WBC/ATS

Page 11: Warta Bea Cukai Edisi 395

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

sosialisasi ketentuan dibidang cukai dan atau pemberantasanBarang Kena Cukai ilegal lainnya.

Dalam acara sosialisasi UU No.39/2007 kepada parapegawai di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Beadan Cukai (KP-DJBC) dan juga kepada para pengusaha danjuga asosiasi rokok dan MMEA dan EA di KP-DJBC pada 20-23 Agustus 2007 hal tersebut juga disampaikan FransRupang. Menurutnya UU No.39/2007 mengamanatkan DBHhanya diberikan kepada daerah penghasil cukai hasiltembakau.”Disini kami meminta bantuan teman-teman untukmenyampaikan hal tersebut, jika ada yang menanyakan DBHtersebut katakan bahwa undang-undang mengamanatkanDBH hanya diberikan kepada daerah penghasil produk cukaihasil tembakau,”ujarnya kembali.

Santernya pemberitaan mengenai DBH tersebut, jugaditanyakan kepada Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadiyang ditemui setelah penyampaian pandangan akhirpemerintah mengenai RUU Cukai di gedung DPR pada 20Juli 2007. Kepada pers ketika itu Anwar Suprijadimengatakan, DBH paling cepat diterapkan pada 2008, karenamasih menunggu peraturan pelaksanaan, PeraturanPemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)yang membutuhkan waktu pembahasan satu tahun.DBHtersebut lanjutnya, tidak akan mengurangi penerimaan cukai,hanya alokasinya dibagi-bagi ke daerah penghasil tembakau,dimana dulu penerimaan dari sektor cukai masuk ke DanaAlokasi Umum (DAU).

PENERAPAN CUKAI DI INDONE-SIA

Sebelum berlakunya UU No.11/1995 tentang Cukai, Indonesiamengadopsi aturan mengenaicukai dari pemerintah Belanda.Aturan cukai buatan Belandatersebut mengenakan cukai padalima produk yaitu cukai minyaktanah yang diatur denganordonantie van 27 December1886 stb. Nr. 249, cukai alkoholsulingan yang keberadaannyadiatur dengan ordonantie van 27Februari 1898 nr90 dan 92, cukaiBir yang diatur denganBieraaijen Ordonantie stb 1931Nr 488, cukai tembakau yangdiatur dalam tabakaccijenOrdonantie stbl 1932 Nr517 dancukai gula yang diatur dengansuikerrraccijn ordonantie Stb 1933Nr.451

Adanya undang-undang ter-hadap lima produk tersebut me-nurut pertimbangan pembentukundang-undang ketika itu, karenakarakteristik masing-masingproduk tersebut berbeda.Misalnya alkohol sulingan dengangula mempunyai karakteristikyang berbeda baik dari segi ke-nikmatan maupun kegunaannya.Alkohol bersifat merusak namundapat meningkatkan spirit,sedangkan gula diperlukan untuktenaga dalam batas-batas terten-tu dan dapat menambah kenik-matan minuman atau makanan.Kedua produk tersebut pada saatitu dipandang sebagai barangmewah untuk kalangan tertentu.

Namun dalam perkembang-annya, kelima aturan tersebuttidak efektif lagi. Selain karena

tidak sesuai dengan perkembangan jaman, dan karena politicalwill dari pemerintah, maka cukai pada minyak tanah dan gula tidakdiberlakukan lagi dan disatukan dengan pajak-pajak atas BahanBakar Minyak (BBM), sedangkan cukai gula dianggap membe-bani sebagian besar konsumen yang terdiri dari masyarakat biasa,yang kemudian berujung pada penangguhan pengenaan cukaipada gula di tahun 1986. Penangguhan ini berarti cukai yang se-harusnya dibebankan kepada konsumen diambil alih oleh peme-rintah .

Kembali kepada awal terbentuknya UU No.11/1995 tentangcukai, pemerintah ketika itu melihat banyaknya masyarakat yangmengkonsumsi barang-barang yang dulunya hanyadiperuntukkan bagi orang Belanda. Minuman keras, bir mulaimemasuki rumah-rumah masyarakat bahkan masuk ke desa-desa sebagai simbol kemewahan. Hal itu menimbulkan eksesyang tidak diinginkan akibat konsumsi barang-barang tersebut.Ekses tersebut seperti terjadinya tindak kriminal, keresahanmasyarakat dan hal lain yang bersifat negatif.

Tahun 1984 hingga 1987, terbentuklah Tim Penyusunan RUUCukai yang ketika itu dipimpin oleh Drs. Kusmayadi. Walaupuntelah menjalankan tugasnya selama hampir empat tahun dandapat menyelesasikan RUU tarif beserta lampirannya, RUUPabean dan Cukai, namun tim ini belum berhasil menelurkansatu undang-undang.

Menurut salah seorang mantan anggota Tim PenyusunanRancangan Undang-Undang Kepabeanan dan Cukai R. Soemitro,sangat sulit untuk melebur lima undang-undang tadi kedalam satu

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH. Menandakan siap diberlakukannya UU No.39/2007.

WBC/ATS

LAPORAN UTAMA

Page 12: Warta Bea Cukai Edisi 395

11WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

undang-undang. Alasannya ketika itu,karena sifat karakteristik, saat berlaku-nya pengenaan cukai dan cara penge-naan cukai masing-masing produkberbeda, yang jika dijadikan satu akanterjadi benturan-benturan dalam pelak-sanaannya.

Dengan pedoman bahwa pengena-an cukai bukan semata-mata sebagaipengumpul dana dari masyarakat, tetapijuga untuk membatasi dan mengawasilebih ketat, maka pada tahun 1993 di-bentuk tim RUU yang diketuai Sekerta-ris Jenderal Departemen Keuangan(Sekjen Depkeu) mengenai perlunyaundang-undang cukai yang baru meng-ingat, ordonansi cukai yang ada dida-sarkan pada kepentingan politik, ekono-mi dan sistem kolonial, dimana ketika ituIndonesia masih dibawah penjajahanBelanda. Pertimbangan selanjutnyaadalah untuk menjaga kevakuman dibi-dang hukum tentang cukai, dimana ber-dasarkan Undang-Undang Dasar 1945,ordonansi cukai tetap diberlakukan.Selain itu, kelima ordonansi cukai dira-sakan bersifat diskriminatif, tidakmemenuhi tuntutan pembangunan dantidak dapat memenuhi perannya seba-gai alat pembaharuan social.

Pada penyusunan RUU Cukai, timmengambil beberapa acuan aturancukai dari beberapa negara mengingatterbatasnya literatur yang membahasmengenai cukai ketika itu dan mendesaknya waktu pembahasanundang-undang. Pada pembahasan ketika itu, usulan barangwajib cukai juga mengemuka yang berdasarkan padakepentingan masyarakat dan pemasukkan keuangan negara.Jumlah komoditi wajib kena cukai berdasarkan aturan Belandaberjumlah lima komoditi, dapat dikembangkan lebih lanjut. Padaakhirnya setelah selesai dibuat, UU No.11/1995 tentang cukaihanya terbatas pada tiga komoditi.

Dalam tulisannya yang berjudul “Mengapa dan BagaimanaUndang-Undang kepabeanan dan Cukai yang Baru Lahir?”, AliPurwito M, mantan anggota Tim Rancangan Undang-UndangKepabeanan dan Cukai mengatakan, dalam pelaksanaannya,UU No11/1995 ketika itu agak sulit untuk dijalankan terutamadalam bidang pengawasan. Jika jaman dulu produksi rokok dapatlangsung diawasi oleh petugas Bea Cukai dengan carapencacahan dan sebagainya kini pengawasan demikian tidak

berlaku lagi. Pengusaha hanya wajibmelaporkan jumlah produksi yang telahdicapai dalam kurun waktu tertentu.

Begitu juga dengan dipungutnyacukai atas alkohol sulingan yang dibuatsecara tradisional yang oleh sebagianmasyarakat ketika itu dinilaimeresahkan, karena sebelum dibuatnyaUU No.11/1995 alkohol tersebut tidakdipungut cukai, sementara alkoholsulingan tersebut mempunyai dampaknegatif.

SIAP DILAKSANAKANSetelah berlaku selama kurang lebih

sebelas tahun, dan dinilai masih banyakyang perlu mendapat perubahan yangsesuai dengan perkembangan jaman,pemerintah berinisiatif melakukanamandemen terhadap UU No.11/1995.Proses amandemen tersebutberlangsung mulai tahun 2005 hinggapertengahan tahun 2007,dimana dalamproses amandemen tersebutmenghasilkan beberapa hal baru yangdisesuaikan dengan perkembanganjaman.

Suksesnya amandemen UU No.11/1995 tentang Cukai yang kini menjadiUU No.39/2007 tentunya memerlukankesiapan dari aparatnya untuk dapatmenjalankannya. Tidak lama setelahditandatangi presiden pada 15 Agustus2007, DJBC telah melakukan sosialisasi

kepada para aparatnya baik di kantor pusat,daerah dan jugakepada para pengusaha.

Sosialisasi pertama kali dilakukan di Jakarta kepada parapetugas dilingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea danCukai (KP-DJBC) maupun juga kepada para pengusaha yangdilakukanpada 27-30 Agustus 2007. Sosialisasi tersebutmenampilkan berbagai hal yang baru yang terdapat pada UUNo.39/2007 serta pemaparan mengenai berbagai pasal yangmengalami perubahan, maupun juga penambahan.

Sosialisasi tersebut menggunakan metode baru denganmenggunakan sarana multi media dimana pemaparan mengenaiisi dari UU No.39/2007 disampaikan dalam bentuk tampilanmultimedia dengan berbagai ilustrasi audio visual dengan tujuanuntuk mempermudah para peserta sosialisasi menerimapenjelasan mengenai materi sosialisasi tersebut.

Tentunya dalam pelaksanaan masih diperlukan penjelasanlebih lanjut yang disampaikan oleh tim sosialisasi. Dalam acarasosialisasi tersebut muncul pertanyaan dari kalangan pegawaiDJBC seputar masalah pembinaan pegawai dan pengenaansanksi, serta pertanyaan yang berhubungan dengan masalahpelaksanaan tugas dilapangan yang dilakukan oleh para petugas.

Sementara dari kalangan pengusaha,pertanyaan yangmuncul lebih cenderung pada pertanyaan yang menitikberatkanpada masalah pembayaran berkala dan juga pemberian jaminankepada pihak Bea Cukai dari pihak pengusaha.

Dalam perjalanannya hingga saat UU No.11/1995 tentangcukai diamandemen, dinilai oleh sebagian masyarakat berjalancukup baik, dimana berbagai aturan lain yang mendukungundang-undang tersebut dibentuk, sehingga pelanggaran danjuga tindak pidana cukai dapat ditekan. Sedangkan dari segipendapatan, penerimaan negara dari sektor cukai terusmengalami peningkatan.

Dengan adanya UU No.39/2007 yang merupakan hasilamandemen dari UU No.11/1995, diharapkan terjadi hubunganyang saling menguntungkan antara pemerintah denganmasyarakat. Kini tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintahmenjalankan aturan tersebut dengan baik sesuai dengan apayang diinginkan konstitusi hasil pembahasan bersama.

SOSIALISASI. Suasana sosialisasi UU No.39/2007 di Kantor Pusat DJBCJakarta kepada para pegawai.

ROKOK. Salah satu objek cukai selain MMEA dan EA,sementara objek lain yang akan dikenakan cukai perlupembahasan

WBC/ATS

WBC/ATS

zap

Page 13: Warta Bea Cukai Edisi 395

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

alam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Ta-hun 1995 tentang Cukai, disadari masih terdapathal-hal yang belum tertampung untuk mengoptimal-kan upaya pengawasan dan pengendalian ataskonsumsi dan peredaran BKC tersebut, sehingga

menuntut perlunya penyempurnaan.Menurut Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Heru Santoso, SH, kendalatersebut sekarang sudah diantisipasi dengan hadirnya Undang-Undang No.39 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 (UU No.11/1995) tentang cukai,khususnya pada pasal 33, pasal 35 dan pasal 37.

Dalam penyempurnaan ketentuan tersebut, Ketentuan pasal33 diubah sehingga pasal pasal 33 berbunyisebagai berikut :(1).Bahwa pejabat bea dan cukai berwe-

nang :a. mengambil tindakan yang diperlukan

atas BKC dan/ atau barang lainnyayang terkait dengan BKC berupapenghentian, pemeriksaan, penegah-an, dan penyegelan untuk melaksana-kan undang-undang ini;

b. mengambil tindakan yang diperlukanberupa tidak melayani pemesanan pitacukai atau tanda pelunasan cukailainnya; dan

c. menegah BKC, barang lainnya yangterkait dengan BKC, dan/ atau saranapengangkut.

(2). Dalam melaksanakan kewenangan seba-gaimana dimaksud pada ayat (1), pejabatbea dan cukai dapat dilengkapi dengansenjata api yang jenis dan syarat-syaratpenggunaannya diatur dengan peraturanpemerintah.

(3).Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara penindakan sebagaimana dimak-sud pada ayat (1) huruf a dan huruf bserta penegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c diatur dengan atau berdasarkan peraturan peme-rintah.

Ketentuan pasal 35 diubah sehingga pasal 35 berbunyisebagai berikut :(1).Pejabat bea dan cukai berwenang melakukan

pemeriksaan terhadap :a. pabrik, tempat penyimpanan, atau tempat lain yang

digunakan untuk menyimpan BKC dan/ atau baranglainnya yang terkait dengan BKC, yang belum dilunasicukainya atau memperoleh pembebasan cukai;

b. bangunan atau tempat lain yang secara langsung atautidak langsung berhubungan dengan bangunan atautempat sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. tempat usaha penyalur, tempat penjualan eceran atau

tempat lain yang bukan rumah tinggal, yang di dalamnyaterdapat BKC; dan

d. BKC dan/ atau barang lainnya yang terkait dengan BKCyang berada di tempat sebagaimana dimaksud padahuruf a, huruf b, dan huruf c.

(2). Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), pejabat beadan cukai berwenang mengambil contoh BKC.

(3). Dalam melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), huruf d, pejabat bea dan cukai berwenangmeminta catatan sediaan barang, dokumen cukai, dan/ ataudokumen pelengkap cukai, yang wajib diselenggarakanberdasarkan undang-undang ini.

(4). Setiap orang yang menyebabkan peja-bat bea dan cukai tidak dapatmelaksanakan ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2) danayat (3) dikenai sanksi administrasiberupa denda paling sedikit Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)dan paling banyak Rp. 100.000.000,00(seratus juta rupiah).

Ketentuan pasal 37 ayat (1) dan ayat (4)diubah sehingga pasal 37 berbunyi sebagaiberikut :(1) Pejabat bea dan cukai berwenang untuk

menghentikan dan memeriksa saranadan/ atau barang lainnya yang terkait de-ngan BKC yang berada di sarana peng-angkut.

(2) Pengangkut wajib menunjukkan doku-men cukai dan/ atau dokumen pelang-kap cukai yang diwajibkan menurutundang-undang ini.

(3) Sarana pengangkut yang disegel olehdinas pos atau penegak hokum lain,dikecualikan dari pemeriksaansebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Setiap orang yang menyebabkan pejabat bea dan cukaitidak dapat melaksanakan ketentutan sebagaimana dimak-sud pada ayat (1) dan pengangkut yang tidak mengindah-kan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dike-nai sanksi administrasi berupa denda paling sedikit Rp.2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan palingbanyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

MEKANISME PENGAWASAN CUKAIMengenai pengawasan dibidang cukai, lanjut Heru,

mekanisme pengawasan di bidang cukai selama ini dilakukanmelalui perijinan bagi pengusaha dibidang cukai melaluiNomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC),dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukai yangdiwajibkan, terutama dokumen pembayaran, fasilitas dandokumen pelindung pengangkutan Barang Kena Cukai.

Pengawasandi Bidang Cukai

Indikator keberhasilan bisa dilihat dengan adanya peningkatan penerimaan cukai,penurunan tingkat pelanggaran cukai, peningkatan kepatuhan pengusaha BKC serta kesadaran

masyarakat untuk memenuhi/ melaksanakan ketentuan di bidang cukai.

D

HERU SANTOSO, SH. Pada dasarnyamekanisme pengawasannya sama hanyasaja perlu dilakukan perluasan lingkuppengawasan sesuai dengan ketentuan UUNo.39 tahun 2007.

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

Page 14: Warta Bea Cukai Edisi 395

13WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Kemudian juga, kewajiban melaksanakan pembukuan danpencatatan sehingga dapat dilakukan audit dibidang cukaiterhadap perusahaan pemegang NPPBKC maupun pemilikfasilitas dibidang cukai.

Serta, kegiatan yang dilakukan oleh unit pengawasan berupapengumpulan informasi serta dengan penerapan manajemenresiko, operasi intelijen dan penindakan, juga melakukan peneliti-an dan analisa terhadap informasi serta isu-isu aktual yangberkembang di masyarakat yang berkaitan dengan bidang cukai.

Dalam hal ini yang menjadi obyek pengawasan di bidang cu-kai adalah produksi dan distribusi BKC mulai dari distributor sam-pai dengan retailer. Baik untuk BKC yang bayar cukai maupun yangmendapatkan fasilitas pembebasan atau tidak dipungut cukai.

Menurut Heru, dalam hal penindakan BKC, wewenang petu-gas bea dan cukai dalam UU No.11 tahun 1995 adalah melaku-kan penghentian, pemeriksaan, penegahan dan penyegelanhanya terhadap BKC-nya saja, sehingga tidak ada dasar hukumbagi petugas di lapangan untuk melakukan penindakan terhadapbarang-barang selain BKC yang terkait dengan BKC yang didugadapat digunakan sebagai bukti awal untuk pengembangan pe-nyelidikan. Namun di dalam UU No.39/ 2007, penindakan berupapenghentian, pemeriksaan, penegahan dan penyegelan dapatdilakukan terhadap barang lainnya yang terkait dengan BKC.Ketentuan ini memberikan kesempatan yang lebih luas untukmengumpulkan bukti awal yang cukup bagi keperluan penyidikanjika diduga terjadi pelanggaran ketentuan cukai.

Ketika disinggung mengenai perbedaan dalam pelaksanaandan metode pengawasan antara UU No 11 tahun 1995 denganundang-undang cukai hasil amandemen (UU No.39 tahun 2007),Heru menegaskan, pada dasarnya mekanisme pengawasannyasama hanya saja perlu dilakukan perluasan lingkup pengawasansesuai dengan ketentuan UU No.39 tahun 2007 yangmewajibkan NPPBKC mulai dari pengusaha pabrik, pengusahatempat penyimpanan, importer BKC, penyalur atau pengusahatempat penjualan eceran.

POKOK PERUBAHAN BIDANG PENGAWASAN CUKAILebih lanjut menurut Heru, hal-hal baru yang terdapat dalam

UU Nomor 39 Tahun 2007, terutama yang berkaitan denganbidang pengawasan, antara lain;

Pertama, dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukai se-cara elektronik. Hal ini untuk mengantisipasi perkembanganteknologi , karena itu diperlukan suatu kepastian hukum menge-nai keabsahan data yang dikirimkan secara elektronik yang dapatdigunakan sebagai alat bukti dengan menambah ketentuan yangmengatur bahwa dokumen cukai dan dokumen pelengkap cukaiberupa data elektronik merupakan alat bukti yang sah menurutundang-undang ini.

Kedua, penyalur yang diwajibkan memiliki ijin berupaNPPBKC. Dengan adanya ketentuan ini maka lembaga per-antara yang terlibat dalam penyaluran BKC diwajibkan untukmemiliki NPPBKC sehingga lingkup pengawasan peredaranBKC dapat ditingkatkan.

Ketiga, Penindakan berupa penghentian, pemeriksaan,penegahan dan penyegelan dapat dilakukan terhadap baranglainnya yang terkait dengan BKC. Ketentuan ini memberikankesempatan yang lebih luas untuk mengumpulkan bukti awalyang cukup bagi keperluan penyidikan jika diduga terjadipelanggaran ketentuan cukai.

Untuk kasus pidana di bidang cukai, biasanya modusoperandi digunakan pelaku ada dua aspek, yaitu aspek per-syaratan ijin, dengan mendirikan TPE tanpa ijin (tanpaNPPBKC). Kedua, aspek pelunasan pembayaran cukai denganmenyediakan atau menjual MMEA (Minuman MengandungEthil Alkohol) dan Hasil Tembakau tanpa dilekati pita cukaiyang diwajibkan (polos, palsu, tidak sesuai). Sedangkanjumlah kasus dan tindak lanjutnya untuk tahun 2007 saat inisebanyak 64 kasus.

Mengenai batasan sanksi minimum yang diharapkan dapatmemberikan efek jera, ditegaskan Heru, bahwa bentukpemberatan sanksi dalam Undang-Undang No.39 tahun 2007tentang cukai dengan memberikan batasan sanksi minimum ini

diharapkan dapat lebih memberikan efek jera bagi pengusaha dibidang cukai maupun importir BKC.

“Menurut saya batasan sanksi minimum itu bisa membuatpihak-pihak seperti pengusaha di bidang cukai maupun importirberpikir untuk melakukan pelanggaran,” ujar Heru.

Ketika disinggung mengenai indikator keberhasilan untukbidang pengawasan cukai bagi Direktorat P2, Heru menyata-kan, bahwa indikator keberhasilan bisa dilihat dengan adanyapeningkatan penerimaan cukai, penurunan tingkatpelanggaran cukai, peningkatan kepatuhan pengusaha BKCserta kesadaran masyarakat untuk memenuhi/ melaksanakanketentuan di bidang cukai.

Saat ini, lanjut Heru, pengawasan peredaran BKC yangdilakukan Bea dan Cukai hanya dapat dilakukan pada pengusahapabrik, importir, pengusaha tempat penyimpanan (TP), danpengusaha tempat penjualan eceran (TPE) karena entry pointpengawasan berupa pemberian izin NPPBKC hanya terbataspada pengusaha tersebut. Namun pada kenyataannya, daripengawasan di lapangan di temukan pelanggaran-pelanggaranatas BKC di tempat penjualan eceran yang tidak dapat ditelusurisaluran distribusinya.

“Karena itu, strategi pengawasan perlu ditingkatkan denganmelakukan ekstensifikasi lingkup pengawasan peredaran BKC dilevel distribusi dengan cara mewajibkan lembaga perantara yangterlibat dalam penyaluran BKC untuk memiliki NPPBKC sebagaientry point pengawasan,” ujar Heru yang menurutnya dalammelakukan pengawasan, kerjasama dengan instansi terkait saatini telah dilakukan dengan pemberian informasi dari instansi lainkepada petugas bea cukai mengenai adanya pelanggaranterhadap UU Cukai.

Dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dariorganisasi pastinya diperlukan sarana dan prasarana yang me-nunjang pelaksanaan tugas. Menurut Heru, mengenai hal itu, baikdari SDM maupun sarana operasional lainnya masih diperlukanpenambahan, sehubungan dengan lingkup pengawasan cukaiyang semakin luas, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 39Tahun 2007 yang meliputi proses kegiatan cukai mulai dari pro-ses produksi oleh pabrikan, proses distribusi oleh penyalur sam-pai proses distribusi oleh retailer atau pedagang eceran.

TOKO BEBAS BEA. Salah satu objek pengawasan.

DOK. WBC

zap

Page 15: Warta Bea Cukai Edisi 395

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

ajar saja kalangan dunia usaha menanggapi postifmengingat selama ini penegakkan hukum terha-dap pengusaha rokok ilegal dinilai masih kurangmemberi efek jera. Tidak hanya itu, bahkan sanksihukum yang dikenakan kepada pengusaha rokok

illegal bisa dibilang sangat rendah. Karena itu kini dalam UUNo.39/2007 masalah sanksi bagi para pengusaha rokok illegaldinilai sudah cukup memadai, dimana selain adanya sanksi pida-na maksimal dan minimal, pada UU tersebut juga mengenaladanya sanksi administratif yang cukup bervariasi hingga padaperampasan terhadap asset suatu perusahaan rokok ilegal.

Sanksi-sanksi yang terdapat pada UU No.39/2007 melipu-ti sanksi denda nominal yang diatur dalam pasal 16 (4) pasal16 (5) pasal 16 B dan pasal 39 (2). Selain itu sanksi berupanominal bertingkat diatur dalam pasal 14 (7), pasal 25 (4a)pasal 26 (3), pasal 27 (4), pasal 31 (3), pasal 35 94) pasal 36(2) dan pasal 37 (4).

Sanksi lainnya adalah berupa persentase atau kelipatandengan jumlah tetap yang diatur dalam pasal 7A (7dan 8), pasal16 (6), dan pasal 25 (4). Sanksi berupa persentase atau kelipatandengan jumlah bertingkat diatur dalam pasal 29 (2a).

Selain sanksi administrasi, sanksi pidana pada UU No.39/2007 juga bervariatif, di-antaranya sanksi pidanakumulatif yaitu sanksipenjara dan pidana den-da yang diatur pada pasal50, pasal 52, pasal 53,pasal 55 dan pasal 56.Selain itu juga terdapatsanksi pidana secara ku-mulatif alternatif yaitupidana penjara dan ataupidana denda yang diaturpada pasal 57, pasal 58dan pasal 58A.

Menurut Ketua Ga-bungan PerserikatanPabrik Rokok Indonesia(Gappri) Ismanu Soemi-ran, amandemen yangdilakukan atas inisiatifpemerintah, dinilai su-dah mengakomodir pi-haknya, terutama dalamhal penegakkan hukum.Dimana UU No.39/2007

mengatur mengenai sanksi baik pidana maupun administratifkepada pengusaha rokok yang nakal.

“Masalah penegakkan hukum pada UU No.39/2007 sudahmengikuti perkembangan jaman, sehingga kedepannya sanksiyang diatur dalam undang-undang tadi dapat menekan peredaranrokok illegal dan memberikan kepastian hukum bagi kami dalammelaksanakan produksi,”papar Ismanu.

UU No.39/2007 lanjut Ismanu sudah mengikuti perkembang-an jaman saat ini, terutama perkembangan rokok kretek diIndonesia yang secara keseluruhan menguasai pangsa pasarsebanyak 93 persen dan sudah mengglobal dengan adanyaproduk rokok kretek asing.

“Ini menunjukkan adanya perubahan dengan bentuk inovasidimana undang-undang cukai hasil amandemen menyesuaikan-nya. Tidak hanya itu, dalam bidang Teknologi Informasi (TI) dantransportasi yang semakin maju saat ini, undang-undang jugamengamanatkan penggunaan pertukaran data elektronik danpenggunaan transaksi elektronik sebagai alat bukti yang sah, jadiundang-undang ini sudah cukup bagus,”ujar Ismanu.

Walaupun puas dengan hasil amandemen undang-undangcukai, namun Ismanu mengatakan, akan lebih baik lagi jika pihakpengusaha yang tergabung dalam asosiasi perusahaan jugadilibatkan dalam meru-muskan aturan pelaksa-an agar tujuan dari un-dang-undang cukai untukmelakukan pembinaankepada pengusaha dapatterlaksana, mengingatpengusaha berada di linidepan produksi yang ha-rus terlindungi nasibnyadalam undang-undang,maupun juga denganberbagai peraturan pelak-sanaannya.

Menurut Ismanu,untuk dapat menjalankanundang-undang cukaihasil amandemen, makayang harus diperlukankebulatan tekad untuk da-pat menjalankannya de-ngan baik, bukan hanyapemerintah tetapi juga ka-langan masyarakat usa-ha.”Melangkah ke depan

PenegakkanHukum,

Upaya Pembinaan Bagi PengusahaSelesainya proses amandemen terhadap Undang-Undang Nomor 11/1995

tentang Cukai ditanggapi positif oleh kalangan dunia usaha terutama produsen hasil tembakau.Tanggapan positif muncul mengingat pada Undang-Undang Nomor 39 tahun 2007

(UU No.39/2007) selain pelurusan kembali filosofi cukai yang selama ini kurang tepat, masalahjaminan kepastian hukum bagi para produsen rokok dari peredaran rokok ilegal yang

meresahkan pengusaha rokok legal, telah diakomodir dalam UU No.39/2007.

ISMANU SOEMIRAN. Tidakdiperbolehkan pabrik rokok melakukanpetualangan

MUHAIMIN MUFTI. Dengan adanyaroadmap maka kepastian hukum untukmelakukan kegiatan usaha terjamin

W

LAPORAN UTAMA

DOK. WBCDOK. ATS

Page 16: Warta Bea Cukai Edisi 395

15WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

tanpa melihat kebelakang untuk melakukanintrospeksi tidak bisa,” ujarnya kembali.

Tidak semua hal yang terdapat pada UUNo11/1995 menurut Ismanu tidak sesuai de-ngan perkembangan jaman dan tidak men-dukung kalangan usaha. Ia mencontohkanmengenai pembayaran cukai berkala yangdinilainya cukup bagus dan sangat dirasa-kan manfaatnya oleh masyarakat usaha. Iamenjelaskan, ada tiga macam pilihan yangdapat digunakan pengusaha untuk melaku-kan pembayaran berkala yang berupa cor-porate guarantee, ini memudahkan pengu-saha,”jelasnya kembali.

DUKUNG HASIL AMANDEMENTanggapan senada juga disampaikan

oleh Ketua Gabungan Produsen RokokPutih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Mufti.Menurutnya hasil amandemen terhadap un-dang-undang cukai merupakan hasil maksi-mal dari berbagai pemikiran baik itu peme-rintah, DPR dan juga pengusaha.

Walaupun Gaprindo mendukung sepe-nuhnya hasil maksimal dalam amandementersebut, Muhaimin mempertanyakan DanaBagi Hasil (DBH) Cukai yang hanya diberi-kan kepada daerah penghasil produk tem-bakau. Menurutnya pemerintah sebaiknyamenyusun kriteria daerah yang mendapatDBH Cukai tersebut dan mensosialisasikankepada pemerintah daerah.

Ia beralasan, jika hal tersebut tidak diso-sialisasikan dengan cepat dikhawatirkannantinya akan ada suatu peraturan di dae-rah penghasil tembakau atau penghasil pro-duk pendukung lainnya yang kontra denganUU No.39/2007. “Misalnya jika nanti ada sa-lah satu daerah yang tidak mendapat DBHmengeluarkan suatu kebijakan atau aturan yang mengharuskanpengenaan biaya lain jika ingin mengirim tembakau atau produkpendukung lain keluar dari daerah penghasil tembakau, ini kanbisa memberatkan pengusaha, tapi semoga saja hal tersebuttidak terjadi dan saya yakin pemerintah dapat menyampaikan haltersebut kepada daerah-daerah dengan baik,”harap Muhaimin.

Selain itu lanjut Muhaimin, dengan adanya UU No.39/2007maka pihak pengusaha diajak dalam penetapan suatu kebijakanyang melibatkan pemerintah dan DPR,”Ini sesuai dengan petajalan (roadmap) cukai dimana setiap kebijakan akandikonsultasikan dengan industri, semoga saja dapat dijalankandengan baik dan kami mendukung hal tersebut,”papar Muhaimin.

Selain berbicara mengenai UU No.39/2007, Muhaiminjuga memaparkan roadmap cukai yang telah selesai dibuat.Menurutnya dengan adanya roadmap maka kepastian hukumuntuk melakukan kegiatan usaha terjamin. Ia mencontohkan,jika dalam roadmap ada pembatasan produksi dan industritelah mengetahui sejak jauh-jauh hari, maka dapatdirencanakan dan pengusaha dapat mengambil keputusanyang cepat guna mengambil langkah lain dalam produksi.

“Kalau kita kembali pada undang-undang yang sudahbagus,peraturan-peraturan yang menyusul seperti peraturanpelaksanaannya dibuat mengikuti roadmap yang telah dise-tujui dalam arti industri diajak bicara dalam penyusunannyadan kita sangat mendukung,”ujarnya.

PEMBINAANBaik Muhaimin maupun Ismanu sepakat bahwa keberadaan

undang-undang cukai hasil amandemen ini merupakan hasilmaksimal yang diperoleh dari berbagai macam pembahasan.Terutama dalam penegakkan hukum mereka mengharapkanagar aturan tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh pemerin-tah dan juga pengusaha. Untuk itu peran dari para pengurus

asosiasi untuk melakukan pembinaan kepada para anggotanyaagar mematuhi aturan harus ditingkatkan, mengingat pembinaantidak hanya bisa dilakukan pemerintah sendiri tanpa adanyabantuan dan peran serta dari asosiasi.

Ismanu mengatakan, pembinaan yang dilakukan pihaknyaadalah dengan melakukan pertemuan rutin dengan para anggotadan mencoba untuk mencari jalan keluar terhadap berbagaipermasalahan yang dialami oleh para anggotanya. Dengan carademikian lanjutnya, maka para anggotanya yang mencapai 126Pabrik Rokok (PR) dapat mengikuti perkembangan peraturandibidang cukai.

“Pembinaan yang dilakukan kepada para anggota kamidiharapkan dapat mencegah mereka melakukan kegiatan illegalseperti penyalahgunaan pita cukai, tidak naik golongansementara produksinya meningkat dan lain sebagainya,”ujarnya.

Pengenaan cukai pada pengusaha hasil tembakaumenurutnya juga merupakan suatu upaya pembinaan yangdilakukan pemerintah, mengingat dengan adanya cukai yangdikenakan maka kontribusi bagi penerimaan negara semakintinggi yang kesemuanya itu akan dikembalikan kepadamasyarakat juga. Menurutnya lagi, maraknya kegiatan illegalyang berkaitan dengan produk hasil tembakau sepertipenyalahgunaan pita cukai, pita cukai palsu dan lain sebagainyadi beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa kesadaranpengusaha akan pentingnya cukai bagi negara masih rendah.

“Pabrik rokok (PR) merupakan mitra Bea Cukai, sehinggatidak diperbolehkan pabrik rokok melakukan petualangandengan mitranya dengan tujuan untuk mendapat keuntunganbelaka, menjadi mitra Bea Cukai maka yang diajarkan adalahkepercayaan, keadilan dan transparansi, sehingga semakinbesar PR maka semakin besar cukai yang dikenakan, danPR kecil akan dikenakan cukai yang sesuai dengan produksi-nya,”papar Ismanu.

PENEGAHAN ROKOK PALSU. Salah satu upaya penegakkan hukum.

DOK. WBC

zap

Page 17: Warta Bea Cukai Edisi 395

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

WAWANCARA

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Page 18: Warta Bea Cukai Edisi 395

17WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Bagaimana Tanggapan Bapak, mengenai berhasilnyaproses amandemen terhadap Undang-Undang Nomor11 Tahun 1995 tentang Cukai ?

Atas nama institusi, kami mengucapkan terima kasihdan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruhAnggota Dewan yang terhormat yang telahmengorbankan tenaga, pikiran serta waktunya sehinggaundang-undang ini dapat diselesaikan dengan baik.Ucapan terima kasih juga kami sampaikan pada semuapihak yang telah banyak membantu kelancaran penyele-saian pembahasan sampai dengan Undang-Undangdiberlakukan.

Lalu bisa diceritakan apa yang ingin dicapai olehpemerintah dengan adanya UU Cukai hasilamandemen ?

Pertama, dengan diberlakukannya undang-undang ini,kita telah membangun dasar pembaharuan di bidangcukai yang mampu memberdayakan peranan cukaisebagai instrumen pengawasan dan pengendalian sertasalah satu sumber penerimaan negara untuk disesuaikandengan perkembangan sosial ekonomi dan kebijakanpemerintah.

Kedua, undang-undang ini mempertegas sifat atau ka-rakteristik Barang Kena Cukai sehingga memberikanlandasan dan kepastian hukum dalam upaya menambahatau memperluas obyek cukai dengan tetap memperhati-kan aspirasi dan kemampuan masyarakat.

Ketiga, dalam rangka transparansi pembuatan kebijak-an cukai, pemerintah telah membuat Roadmap KebijakanCukai yang mempertimbangkan aspek penerimaan, tena-ga kerja, dan kesehatan. Setelah melalui diskusi yangdinamis dengan pertimbangan segala aspek yang terkaitdengan bidang cukai, dan usulan dari pelaku usahamelalui Anggota Dewan, maka disepakati besarnya tariftertinggi hasil tembakau yaitu 57 persen dan 80 persenuntuk Barang Kena Cukai lainnya.

Keempat, untuk mengoptimalkan penerimaan negaradari sektor cukai, undang-undang ini mengatur antara lainpenyempurnaan sistim administrasi pemungutan cukai,peningkatan upaya penegakan hukum (law enforcement),penyesuaian sistim penagihan, penyesuian sistim pembu-kuan, dan penggunaan dokumen cukai serta dokumenpelengkap cukai dalam bentuk elektronik.

Kelima, undang-undang ini mengatur mengenai kode

etik pegawai, pemberian sanksi terhadap pejabat bea dancukai yang salah dalam menghitung atau menetapkan,serta premi kepada pegawai bea dan cukai dan orang yangberjasa dalam menanggulangi pelanggaran di bidangcukai. Juga pemberikan insentif kepada DJBC ataspencapaian kinerja di bidang cukai. Pemberian insentiftersebut ditetapkan atas dasar kinerja melalui AnggaranPendapatan dan Belanja Negara.

Terakhir, undang-undang ini juga telah mengakomodirusulan DPR untuk mengalokasikan Dana Bagi HasilCukai bagi provinsi penghasil cukai hasil tembakau.

Bisa diceritakan untuk bidang pengawasan danpelayanan, apa yang membedakan dengan undang-undang sebelum amandemen ?

Penyempurnaan sistim pelayanan meliputi :penambahan cara pelunasan cukai yang baru denganpembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya, pengaturanpembayaran cukai secara berkala dengan jangka waktupaling lama 45 hari dari penundaan pembayarana cukaidengan jangka waktu paling lama 90 hari, kemudahanmelakukan pembayaran tagihan cukai dengan caramengangsur, penyempurnaan sistim penagihan cukai danatau sanksi administrasi yang diselaraskan dengan ske-ma surat paksa dan penyetoran untuk menjamin peneri-maan negara.

Sedangkan untuk peningkatan upaya penegakanaturan (law enforcement) meliputi; menetapkan dokumencukai serta dokumen pelengkap cukai dalam bentuk elek-tronik sebagai alat bukti yang sah, pengawasan dijalurdistribusi Barang Kena Cukai (BKC) dengan mewajibkanpenyalur memiliki NPPBKC (Nomor Pokok PengusahaBarang Kena Cukai), pengawasan sistim pembukuanyang diselaraskan dengan perkembangan jaman danketentuan audit di bidang cukai, penegasan kewenanganpejabat Bea dan Cukai untuk melakukan audit di bidangcukai, pemberatan sanksi dibidang cukai.

Apakah karena ada “ruang kosong’ sehingga peme-rintah merasa perlu untuk mengamandemen Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai ?

Dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun1995 tentang Cukai, disadari masih terdapat hal-hal yangbelum tertampung untuk memberdayakan peranan cukaisebagai instrumen pengawasan dan pengendalian serta

Selesainya proses amandemen terhadap Undang-Undang No 11 Tahun 1995 tentang cukaiyang kini menjadi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, diharapkan dapat menampung atau

menjembatani perkembangan saat ini dan masa depan serta bermanfaat dalammenciptakan iklim usaha industri di bidang cukai yang dapat membawa perekonomian Indonesia

ke arah yang lebih baik. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bea dan Cukai,Drs. Anwar Suprijadi MSc. Drs. Anwar Suprijadi MSc. Drs. Anwar Suprijadi MSc. Drs. Anwar Suprijadi MSc. Drs. Anwar Suprijadi MSc. Lebih lanjut mengenai pendapatnya tentang

UU No.39 Tahun 2007 dan harapannya kepada DJBC, ia kemukakan melalui wawancaradengan Redaktur WBC, Zulfril Adha Putra. Berikut petikan wawancaranya.

Drs. Anwar Suprijadi MSc, Direktur Jenderal Bea dan Cukai

“UU Nomor 39 Tahun 2007Diharapkan Dapat Menampung atau Menjembatani

Perkembangan Saat Ini dan Masa Depan”

Page 19: Warta Bea Cukai Edisi 395

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

sumber penerimaan negara sehingga menuntut perlunyapenyempurnaan sejalan dengan perkembangan sosialekonomi dan kebijakan pemerintah.

Apakah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995kapasitasnya belum mencukupi sebagai pijakan bagiaparat dalam menjalankan tugasnya, maupun jugabagi pengusaha dalam menjalankan usahanya ?

Secara prinsip UU No.11 Tahun 1995 sudah baik dancukup untuk dijadikan pijakan bagi pejabat bea dan cukaidalam menjalankan tugasnya dan pengusaha dalammenjalankan usahanya. Namun demikian, denganperkembangan masa, UU Nomor 39 Tahun 2007diharapkan dapat menampung atau menjembataniperkembangan saat ini dan masa depan.

Undang-Undang hasil amandemen memberikanpeluang guna diberlakukannya ekstensifikasi cukai,apakah sudah dilakukan konsolidasi dengan instansiterkait mengenai ekstensifikasi cukai tersebut ?

Sebagai salah satu sumber penerimaan negara,pengenaan cukai terhadap barang-barang tertentu yangmempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalamundang-undang perlu diperluas batasan dan cakupannyasehingga dapat memberikan keluwesan dan kekuatanhukum dalam upaya menambah atau memperluas obyekcukai dengan tetap memperhatikan aspirasi dankemampuan masyarakat. Selain itu penambahahan obyekcukai juga melalui mekanisme penyampaian kepada DPRuntuk disetujui.

Bagaimana tangapan Bapak dengan opini yangberkembang saat ini bahwa dengan adanya Undang-Undang Cukai hasil amandemen, maka PPNBM bisadialihkan ke cukai ?

Salah satu lingkup perubahan dalam undang-undangini adalah mempertegas sifat atau karakteristik obyekcukai. Dalam hal pemakaiannya perlu pembebananpungutan negara demi keadilan dan keseimbanganmemiliki arti bahwa pungutan cukai dapat dikenakanbarang yang dikategorikan sebagai barang mewah dan/atau bernilai tinggi, namun bukan merupakan kebutuhanpokok sehingga tetap terjaga keseimbanganpembebanan pungutan antara konsumen yangberpenghasilan tinggi dengan konsumen yangberpenghasilan rendah.

Salah satu hal yang menarik adalah mengenai DanaBagi Hasil bagi daerah atau provinsi penghasil cukaihasil tembakau, bagaimana mekanismenya ? Danbagaimana dengan daerah penyedia bahan bakuyang tidak menghasilkan produk hasil tembakau ?

Dana bagi hasil cukai merupakan bagian kapasitasfiskal dalam formula Dana Alokasi Umum yang diberikankepada provinsi penghasil cukai hasil tembakau sebesar2 persen dari penerimaan cukai hasil tembakau yang di-buat di Indonesia. Dana bagi hasil cukai ini hanya dibagi-kan kepada provinsi penghasil cukai hasil tembakau yangpenggunaannya sudah ditentukan dalam undang-undang.

Salah satu tujuan Dana Bagi Hasil tersebut adalahuntuk melakukan sosialisasi dan juga pengawasanperedaran cukai hasil tembakau illegal, apakahnantinya sosialisasi dan pengawasan juga dilakukanoleh pihak daerah selain Direktorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC) ?

UU Nomor 39 Tahun 2007 mengatur tentang dana bagihasil cukai hasil tembakau yang penggunaannya untukmendanai peningkatan kualitas bahan baku, pembinaanindustri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasiketentuan di bidang cukai, dan/ atau pemberantasanbarang kena cukai ilegal. Untuk mengatur pasal tersebut

akan dibuat peraturan pelaksanaannya yang melibatkanbeberapa instansi di lingkungan Depkeu antara lainDirektorat Jenderal Perimbangan Keuangan(DJPK),Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN),Badan Keuangan dan Fiskal (BKF), DJBC perlu dudukbersama untuk membahas mekanismenya.

Bagaimana mensinkronkan aturan daerah denganaturan DJBC terutama dalam bidang cukai ?

Suatu ketentuan idealnya sejalan dengan ketentuanyang lain sehingga untuk sinkronisasi sebaiknya perluada koordinasi yang baik antara aparat yangberkepentingan.

Pengenaan sanksi administrasi cukup berat sepertidenda berdasarkan prosentase, bertingkat dan lainsebagainya. Lantas bagaimana cara mengantisipasiadanya permainan antara petugas denganpengusaha yang dikenai sanksi administrasitersebut ?

Yang menjadi pertimbangan dilakukannya perubahanUndang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 antara lain untukmemberikan kepastian hukum termasuk dalampelaksanaan penegakkan hukum itu sendiri. Dengandemikian, dengan dilakukannya pemberatan sanksi padasetiap pelanggaran dalam undang-undang di bidang cukaidapat memberikan efek jera, selain itu undang-undang inijuga mengatur tentang yang salah dalam menghitung danmenetapkan, akan diberikan sanksi sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang berlaku. Olehkarena itu, diharapkan dengan berlakunya undang-undang ini ‘permainan’ antara petugas dan pengusahadapat diminimalisasi atau dihilangkan.

Mengapa masalah pembinaan pegawai dan jugapenerapan kode etik pegawai diatur dalam undang-undang hasil amandemen ?

Dimasukkannya bab pembinaan pegawai dalamundang-undang ini adalah untuk mewujudkan sistimpemerintahan yang baik (good governance) danmemberikan rasa keadilan kepada stakeholder cukai.

Mengenai insentif kepada DJBC bila DJBC menapaikinerja yang diharapkan, apa maksud dariditerapkannya insentif tersebut ?

Pemberian insentif dimaksudkan untuk lebihmeningkatkan kinerja dan kemampuan DJBC dalammenjalankan fungsinya.

Mengenai tarif maksimal 57 persen, apakah tidakmemberatkan pengusaha dan kapan kira-kira tarif57 persen tersebut dapat direalisasikan ?

Tarif 57 persen untuk BKC hasil tembakau dan 80 persenuntuk BKC lainnya adalah tariff setinggi-tingginya(maksimal) dalam undang-undang ini. Sebagai gambaran,dalam UU No.11 Tahun 1995 ditetapkan tarif setinggi-tinggi-nya adalah 55 persen, pada kenyataannya sampai dengansaat ini tariff tertinggi yang dikenakan terhadap BKC hasiltembakau baru mencapai 40 persen. Dalam hal ini Penetap-an besaran tarif cukai dengan memperhatikan kondisi industridan aspirasi pelaku usaha industri disampaikan kepada DPRuntuk mendapatkan persetujuan.

Harapan Bapak kepada DJBC dan juga kalangandunia usaha dengan adanya penerapan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 ?

Dengan berlakukanya Undang-Undang Nomor 39 Ta-hun 2007 semoga bermanfaat bagi para pengusaha yangselama ini telah bermitra dengan DJBC secara harmonis,terlebih bermanfaat dalam menciptakan iklim usahadalam industri di bidang cukai yang dapat membawa per-ekonomian negara kita ke arah yang lebih baik.

WAWANCARA

Page 20: Warta Bea Cukai Edisi 395

19WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

PEGAWAI PENSIUNT.M.T 01 OKTOBER 2007

NO

1

23

4

5

6789

10

1112131415

N A M A

Drs. Mangarapot Siregar

H. Sofjan Usman, SEJ u s u f H i l m i

Abdul Sjukur Raden, S.Sos

D j u n a e d i

M a r y e n i M a r s i d i nS u n a r t i , SHAchdiat HardjasumantriEndang Sri KusminartikS u g i h a n

A c h m a dM a m a d S a d j i i nD i k w a nS u d j o k oA r m a d i R a c h m a d

N I P

060044498

060035061060035294

060045477

060041306

060040171060047963060052413060045610060045838

060058238060040161060056537060056564060056041

GOL

IV/b

IV/aIII/d

III/d

III/d

III/cIII/cIII/bIII/bIII/b

III/aII/dII/cII/cII/c

J A B A T A N

Kepala Bidang Kepabeanandan CukaiKepala Sub Bagian UmumKepala Seksi Kepabeanandan Cukai IVKepala Seksi TempatPenimbunan VIKepala Seksi Cukai

P e l a k s a n aKorlak Administrasi TPBP e l a k s a n aKorlak Administrasi UmumKorlak AdministrasiPemeriksaan DokumenP e l a k s a n aP e l a k s a n aP e l a k s a n aP e l a k s a n aP e l a k s a n a

K E D U D U K A N

Kantor Wilayah DJBC JawaTimur IKPPBC Tipe A2 PurwakartaKPPBC Tipe A1 Tanjung Perak

KPPBC Tipe A2 Tangerang

Kantor Wilayah DJBC JawaTimur IIKPPBC Tipe A2 BekasiKPPBC Tipe A3 JuandaKPPBC Tipe A3 JakartaKPPBC Tipe B BlitarKPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

KPPBC Tipe A2 MalangKPPBC Tipe A3 BandungKPPBC Tipe A4 CilacapKantor Wilayah DJBC JakartaKPPBC Tipe A1 Soekarno Hatta

BERITA DUKA CITATelah meninggal dunia, Aidil Adianto, Pelaksana Pemeriksa pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan

Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, pada hari Sabtu, 25 Agustus 2007, pukul 09.00 WIB. Jenazah telah dimakamkanpada hari Sabtu, 25 Agustus 2007 di Medan.

Telah meninggal dunia, Fransina Sompi, Korlak Administrasi Impor pada Kantor Pengawasan dan PelayananBea dan Cukai Tipe A1 Soekarno Hatta, pada hari Minggu, 02 September 2007, pukul 05.00 WIB. Jenazah telah dimakamkan

pada hari Selasa, 04 September 2007 di Jakarta.

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluarga yangditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

PERATURAN MENTERI KEUANGANPer September 2007

No. PERATURAN PERIHAL Nomor Tanggal1. 83/PMK.02/2007 30-07-07 Perubahan Keenam Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005 Tentang Penetapan

Jenis Barang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer September 2007

PERATURANNo. Nomor Tanggal PERIHAL1. P-26/BC/2007 30-08-07 Tatalaksana Pindah Lokasi Penimbunan Barang Impor Yang Belum Diselesaikan Kewajiban Kepa-

beanannya Dari Satu Tempat Penimbunan Sementara Ke Tempat Penimbunan Sementara Lainnya.2. P-25/BC/2007 30-08-07 Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-21/BC/2007 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Impor Pada Kantor Pelayanan Utama Bea danCukai Tanjung Priok.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer September 2007

PERATURANNo. Nomor Tanggal PERIHAL1. SE-16/BC/2007 09-08-07 Kewajiban Menyampaikan Laporan Realisasi Ekspor Hasil Tembakau Dengan Fasilitas Tidak Dipungut

Cukai.2. SE-17/BC/2007 04-09-07 Penyalahgunaan Nama Direktur Jenderal Untuk Kemudahan Dalam Pelayanan Di Bidang

Kepabeanan Dan Cukai.

INFO PEGAWAI

INFO PERATURAN

Page 21: Warta Bea Cukai Edisi 395

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

elatihan ini berlangsung selain diKantor Pusat (KP) DJBC, juga dilaku-kan di Kantor Pelayanan Utama(KPU) Tanjung Priok dan Kantor Pe-ngawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai (KPPBC ) Soekarno-Hatta.Sebelumnya, pada 3 September 2007,

pukul 8.30 WIB bertempat di Ruang RapatLoka Muda Gedung B, KP DJBC berlangsungpembukaan training. Hadir dalam pembukaantersebut Direktur Kepabeanan Internasional,M. Wahyu Purnomo, Direktur P2, HeruSantoso, Kepala KPU Tanjung Priok, AgungKuswandono, Consellor (ACS) AustralianEmbassy Jakarta, Ms. Kate Walker dan Mr.Malcolm Mcalliester yang juga dihadiri paratrainers dari ACS , antara lain; Mr. DenisGraham, Mr. Martin Kaltoum, Mr. Paul Yagerdan para peserta training yang merupakanpegawai DJBC yang ditunjuk untuk mengikutitraining tersebut.

Dalam sambutannya Wahyu Purnomomenyatakan penghargaan atas kedatangantim trainer dalam rangka untuk membagiilmu sekaligus pengalaman dan kemampu-an kepada para petugas bea cukai, dan merasa yakin bah-wa kedatangan tim dari ACS akan sangat berharga bagiDJBC untuk mencapai tujuan. Sedangkan kepada parapeserta training, Wahyu berharap melalui training tersebutdapat memberikan manfaat bagi institusi DJBC.

Menurut Wahyu, untuk kesekian kalinya DJBC mendapatsharing experience dengan ACS, bahkan telah beberapa kaliDJBC mendapatkan berbagai macam bantuan dan asistensiyang intinya adalah untuk meningkatkan kemampuan pega-wai bea cukai dan capacity building, sehingga dapat melak-sanakan tugasnya menjadi lebih baik lagi.

Dalam kesempatan kali ini, DJBCmendapat asistensi dari ACS untuk bidang in-telijen dan detektor. “Saya yakin kita sudahmempunyai pengalaman dan kita juga sudahmelaksanakan apa yang sudah selama ini kitalakukan, tetapi di dalam melaksanakan tugasitu, saya yakin bahwa saudara-saudara semuajuga menghadapi masalah yang menjadiquestion mark bagi kita atau bagaimana kitamengoptimalkan seluruh equipment kita.”

“Karena itu, pada kesempatan ini pe-serta perlu menyerap pengalaman dariACS, dan saya meminta saudara-saudarayang ditunjuk untuk mengikuti training iniaktif melakukan diskusi dan menanyakanapa yang selama ini menjadi problem kita.Untuk itu, dari KPU dan Direktur P2 akanikut memonitor pelaksanaan training inisupaya berjalan lancar dan kita aktifmengikuti latihan ini,” ujar Wahyu Purnomo.

“Mewakili Dirjen DJBC, dan secara pribadisaya juga menyampaikan penghargaan kepa-da ACS dalam penyediaan dan pengaturan

bantuan teknis bagi para petugas DJBC,” ujarWahyu.

Lebih lanjut menurut Wahyu, globalisasi diseluruh dunia berjalan dengan cepat, begitujuga dengan tingkat kejahatan terorisme lebihmeningkat dari sebelumnya. Seperti yang te-lah diketahui bahwa terorisme menjadi musuhinternasional, untuk itu training ini diharapkandapat memberikan manfaat bagi DJBCterutama dalam penanganan masalah-masa-lah tersebut dalam rangka memberikan per-lindungan kepada masyarakat.

MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGASDalam pelatihan ini para peserta akan

dilatih, baik secara teori maupun praktekmengenai cara melakukan deteksi denganmenggunakan sarana yang dimiliki untukmelakukan deteksi terhadap narkotika,bahan peledak, dan lain sebagainya.Diharapkan pelatihan ini dapat berjalandengan sukses sesuai dengan apa yangdiinginkan sehingga dapat diterapkandalam pelaksanaan tugas sehar-hari.

Intelligence Training bagi pegawai DJBCbertujuan untuk memberikan pelatihan analisis intelijen kepadapara pegawai DJBC, antara lain untuk mengetahui danmembantu dalam hal pengiriman analisa intelijen. SedangkanTrace Detection Training, praktek dan teori dalam halpenggunaan 3 jenis narkotik dan melacak pendeteksian bahanpeledak beserta kelengkapannya dan alat pelengkap deteksiradiologi GR 100 dan GR 135.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari ter-sebut, pada hari pertama dan kedua diisi dengan kelas teoridan praktek berlokasi di Kantor Pusat. Hari ketiga melakukan

praktek di Pelabuhan Tanjung Priok II difasilias X-Ray Container. Hari keempat,praktek di Bandara Soekarno-Hatta danhari kelima merupakan acara penutupantraining pada 7 September 2007.

Dalam acara penutupan, WBC, berke-sempatan melakukan wawancara dengansalah seorang peserta dan seorang trainerdari ACS. Salah seorang peserta, MuntheaJulastuti, Pelaksana pada Direktorat. P2,mengemukakan kesan-kesannya selamamengikuti training. Dirinya merasa beruntungbisa diberi kesempatan untuk mengikutitraining ini. Training dari ACS ini dinilainyasangat berguna sekali dalam pelaksanaantugas-tugasnya di lapangan sebagai analis.

“Informasi yang saya peroleh dari pelatih-nya sendiri bilang kalau saya ini pesertawanita pertama yang mengikuti intelligenceanalysis, karena itu saya berharap untukkedepannya bisa ada peserta lain selain saya.Di Australia sendiri untuk analis hampirseimbang, yaitu 50 persen wanita, 50 persenpria, lalu kenapa kita tidak ?,” ujar Munthea

Intelligence Analysis Trainingand Trace Detection Training

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bekerjasama dengan AustralianCustoms Service (ACS) melakukan pelatihan bagi pegawai bea cukai mengenai analisa intelijen

dan pelatihan mengenai deteksi awal yang berlangsung mulai 3- 7 September 2007.

M. WAHYU PURNOMO. intinya adalahuntuk meningkatkan kemampuan pegawaibea cukai.

P

MUNTHEA JULASTUTI. Dari materi yangia peroleh hampir 80 persen tugasnyatercakup di dalam materi yang diberikandalam training.

KEPABEANAN INTERNASIONAL

WBC/ATS

WBC/ATS

Page 22: Warta Bea Cukai Edisi 395

21WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

yang menurutnya pekerjaan sebagai analisis tidak didominasilaki-laki saja.

Materi yang ia peroleh dari training tersebut hampir 80persen berhubungan dengan tugasnya di P2 Kantor Pusatsehingga jika diterapkan didalam tugasnya sehari-hari ia me-rasa tidak terlalu mengalami kesulitan untuk menyesuaikan-nya dan dari hasil training merupakan pendalaman tugasnyadi lapangan.

Menurut informasi yang ia ketahui, training ini ditujukan untuklevel Kepala Seksi, tetapi Munthea yang baru pelaksana diikutkanjuga, karena justru petugas pelaksana yang akan menyampaikandata hasil analisanya kepada para Kepala Seksi.

“Analis itu tugasnya sebagai penyaji dan Kepala Seksi seba-

Dalam kesempatan yang sama, WBC melakukan wawancara seputarIntelligence Analysis Training And Trace Detection Training, dengan salah satutrainer dari ACS, Paul Yager. Berikut petikannya :

Seberapa penting pelatihan ini bagi DJBC?Saya rasa pelatihan ini tidak hanya penting bagi Indonesia atau Australia, tetapi juga

bagi negara-negara lain, dimana pada pelatihan ini kami memberikan pelatihan kepadapara petugas dalam memahami dasar dalam pelatihan analysis and trace detection.

Secara garis besar, materi apa saja yang diberikan kepada para peserta ?Kita memberikan pelatihan dan memastikan bahwa tindakan yang diambil petugas

dalam menjalankan tugas sudah benar dan untuk melakukan analisis diperlukan alatyang berbeda, terutama mengenai analysis intelligence dan trace dectection-nyaUntuk itu kami datang untuk membagi pengalaman dalam bidang analisis dan jugapengoperasian alat deteksi. Pelatihan ini sangat berguna bagi petugas intelijen yangmasih baru maupun juga dari petugas yang berasal dari bidang yang berbeda.

Apakah ada perbedaan antara Indonesia dengan Australia dalampelaksanaan hasil dari training?

DJBC dapat mengadopsi hasil dari pelatihan ini dan agenda serta pelatihannyasehingga dapat dilaksanakan secara utuh. Kami mengharapkan bahwa DJBC dapat menerapkan hasil dari pelatihan ini.Dan menurut saya tidak begitu banyak ada perbedaannya.

Bagaimana menurut anda kemampuan petugas DJBC dalam melakukan tugasnya terkait dengan pelatihanyang telah dilaksanakan?

Pada prinsipnya menurut penilaian saya, mereka dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga pada saatpelaksanaan di lapangan diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Bagaimana tanggapan para peserta mengenai training ini ?Menurut saya selama memberikan training kepada mereka, para peserta sangat aktif dan mempunyai rasa

keingintahuan yang tinggi dalam pelatihan ini dan ini sangat menggembirakan.

gai penelaah, jadi klien kita adalah Kepala Seksi, atau palingtidak atasan kita. Sedangkan untuk Kepala Seksi dari daerahyang ikut training ini ada segi positifnya karena SDM di daerahuntuk mencari analis susah, maka mau tidak mau Kepala Seksi didaerah juga harus jadi analis,” imbuh Munthea.

Mengenai kendala selama mengikuti training, diakui Munthehal itu tidak ia temui. Diakuinya, penyampaian materi sampaidengan sarana prasarananya sudah sangat lengkap. “Materiyang diberikan sangat bagus, mungkin keuntungan bagi sayaadalah karena saya pernah di kantor pelayanan sehingga teoridan prakteknya pernah saya lakukan. Maka itu untuk kedepannya bagi peserta yang belum pernah bertugas di KantorPelayanan perlu rasanya dilakukan simulasi lapangan.”

PARA PESERTA berfoto bersama sesaat setelah acara pembukaan Intelligence Analysis Training And Trace Detection Training.

ris

ris

WBC/ATS

Page 23: Warta Bea Cukai Edisi 395

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

ada tanggal 19 - 21 Agustus 2007 diadakan kegiatanKembara Lintas Batas Aruk-Biawak yang diprakarsaiKantor Wilayah (Kanwil) DJBC Kalimantan BagianBarat dan dibantu Bupati Sambas sebagai fasilitatorKastam Diraja Malaysia untuk melakukan peninjau-

an langsung situasi dan kondisi perbatasan. “Saya membawa46 anggota dalam rombongan Kembara Lintas Batas. Kembaraartinya mengembara, tujuan kami mengembara adalah menin-jau jalan Biawak - Sambas dan meninjau Pelabuhan Sintete,”ungkap Datuk Muhammad Hasyim bin Pardi, PengarahKastam Negeri Sarawak (setingkat Kepala Kanwil Bea CukaiSerawak -red) saat berpidato di Balairung Bupati Sambas.

Ikut serta instansi lain terkait dalam kegiatan ini. KegiatanKembara Lintas Batas dimulai dari kunjungan Kastam DirajaMalaysia ke Perbatasan Aruk untuk meninjau lokasiperbatasan, sarana dan prasarana yang telah ada sertakondisi infrastruktur jalan dari Aruk menuju Sambas. “Kamiberharap pembangunan infrastruktur jalan dapat dipercepatpenyelesaiannya mengingat infrastruktur jalan sangatmempengaruhi kehidupan perniagaan kedua negara,” ujarDatuk Muhammad Hasyim bin Pardi, yang masih memilikidarah keturunan Jawa.

Hal tersebut diakui Sekretaris Daerah Sambas saat mem-berikan sambutan di Balairung Sari Rumah Jabatan BupatiSambas mewakili Bupati Sambas yang tidak bisa hadir,bahwa infrastruktur jalan menuju Aruk memang masih dalamtahap pembangunan. Pernyataan Datuk Hasyim memangbisa dimaklumi karena kondisi jalan masih mengkhawatirkanapabila dilalui, terlebih kalau hujan bisa cukup berbahaya.Tetapi itulah seninya mengembara, ada tantangan yang harusdilalui dan ditaklukan.

PERJALANAN ROMBONGAN KANWILMinggu siang sekitar pukul 13.30, rombongan Kanwil

DJBC Kalimantan Barat berangkat dari Pontianak menujuSingkawang, beranggotakan sembilan orang, menggunakandua mobil. Waktu tempuh menuju Singkawang sekitar tigajam dengan kecepatan kendaraan lebih kurang 100 km/jam.Perjalanan ke Singkawang memang cukup melelahkannamun dapat diobati dengan keakraban dalam mengisikejenuhan di dalam kendaraan. Apalagi di sepanjang jalanmenuju Singkawang, keadaan alamnya masih terlihat asri. Disepanjang jalan terlihat banyak perkebunan pohon kelapa.Bukit yang cukup tinggi. Ditambah di pesisir jalan terhamparpantai luas seakan berbicara bahwa inilah Indonesia. Negaradengan kekuasaan bumi yang sangat besar, kekayaan alamyang melimpah dan mampu duduk di atas kursi kerajaandunia namun sayang banyak potensi alam yang belum bisadimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk.

Uniknya untuk sampai di Singkawang, kami harus mele-wati daerah dengan nama-nama yang diawali kata Sungai,yaitu Sungai Pinyuh, Sungai Duri, Sungai Kunyit, dan SungaiRaya. Bukan berarti kami harus berkendara di atas sungai,karena nama-nama itu diambil dari sungai-sungai yang ber-ada di daerah tersebut. Keunikan lain yang kami lihat adalahsuasana aman yang ditampilkan oleh penduduk di sekitarjalan. Konflik berkepanjangan beberapa tahun yang laluantara Melayu, Dayak, Madura di tanah Kalimantan, termasukKalimantan Barat memang benar-benar sudah tidak ada.Sekarang mereka sudah bisa hidup berdampingan, menghi-langkan rasa dendam.

Sekitar pukul 16.30 WIB kami tiba di Singkawang,sebuah kota dengan mayoritas penduduk beretnisTionghoa, sedikit melayu, dan sebagian kecil pendatang.Singkawang bukan kota yang besar ataupun luas. Kitabisa mengelilingi Kota Singkawang hanya dalam waktulebih kurang dua jam perjalanan.

Keadaan alam di Singkawang masih tergolong natural

Kembara Lintas BatasMalaysia-Indonesia

Salah satu kesepakatan yang telah dibuat pada sidang ke-23 kerjasama Sosek MalindoTingkat Daerah Kalimantan Barat – Negeri Sarawak yang diselenggarakan pada tanggal 4-6

Agustus 2007 di Pontianak adalah membuka Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB)Aruk (Kalbar) - Biawak (Serawak) yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2009.

P

PPLB ARUK KONDISI JALAN ARUK

FOTO : IAN FOTO : IAN

DAERAH KE DAERAH

Page 24: Warta Bea Cukai Edisi 395

23WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

terbukti dengan adanya perbukitan yang cukup tinggi dansuhu udara yang dingin. Kebersihan jalan terjaga dan tatakota cukup rapi teratur. Kegiatan perekonomian terpusatpada masyarakat Tionghoa. Hampir di sepanjang jalantempat-tempat usaha dari yang terkecil hingga terbesardimiliki etnis Tionghoa, termasuk tempat usaha makanan.Untuk itulah bagi seorang muslim yang berkunjung keSingkawang, alangkah baiknya untuk lebih berhati-hatidalam memilih makanan agar terjaga dari makanan yangharam apalagi malam hari banyak pedagang kaki limayang membuka tenda-tenda warung makanan di sepan-jang jalan Singkawang. Beraneka makanan pun disajikan.

Inilah salah satu hiburan di Singkawang untukmenikmati kelap-kelip lampu malam. Selain objek wisatatersebut, kita bisa menikmati pula keindahan pantaiSingkawang seperti pantai Pasir Panjang, pantai Sinka,ataupun pantai Gosong. Nama-nama pantainya memangagak unik. Kami pun menginap di sebuah hotel, bersamarombongan Kastam yang sebelumnya telah melakukankunjungan ke perbatasan Aruk.

KEGIATAN TIM KEMBARA LINTAS BATASKegiatan Tim Kembara dimulai dengan kunjungan

rombongan Kastam Diraja Malaysia ke perbatasan Arukpada Minggu pagi 19 Agustus 2007. Aruk merupakanwilayah perbatasan Indonesia yang berbatasan langsungdengan perbatasan Biawak-Malaysia. Aruk masih beradadalam wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.Pos Pengawasan Lintas Batas Bea Cukai berada dibawah KPPBC tipe A4 Sintete, Kanwil DJBC KalimantanBagian Barat. Sarana dan prasarana daerah masih dalamtahap pembangunan, termasuk infrastruktur jalan masihdalam tahap pengerjaan.

Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) Bea Cukai telahada dan sudah siap melakukan pengawasan lalu lintasbarang dalam perdagangan kedua negara. Hal tersebut

dipertegas Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat,Muhammad Chariri saat berbicara dalam pertemuan diaula Administrator Pelabuhan (Adpel) Sintete. “Kami daripihak bea cukai sudah siap dalam pembukaan border diAruk karena kami disana sudah memiliki kantor danperumahan, dan kami siap untuk memajukan daerah ini”.

Senin pagi rombongan Bea Cukai Indonesia (KanwilDJBC Kalimantan Bagian Barat) berangkat menuju Pela-buhan Sintete. Sementara itu karena ada perubahan jad-wal, Kastam Diraja Malaysia terpisah berkunjung ke Ke-raton Sambas. Bea Cukai Indonesia melakukan persiapankunjungan Kastam Diraja Malaysia di Pelabuhan Sintetebersama Adpel, KPBC Sintete, dan Camat Sintete.

Sintete adalah nama sebuah kecamatan di kabupatenSambas. Waktu tempuh perjalanan darat dariSingkawang menuju Sintete lebih kurang satu setengahjam, melewati jalanan lurus Selakau dan Pemangkat.Kepadatan penduduk disepanjang jalan tidak tinggi.Masih cukup jauh jarak yang memisahkan antara saturumah dengan rumah lainnya. Tanah kosong ataupunperkebunan masih terlihat luas. Keramaian pasar sudahtidak jarang ditemui. Infrastruktur jalan cukup baik untukdigunakan. Penerangan lampu di sisi-sisi jalan jarangditemui. Penerangan jalan lebih banyak didukung olehsorot lampu mobil yang melintas dan rumah-rumah wargadi pinggir jalan jika malam telah tiba.

Kunjungan Tim Kembara Lintas Batas di PelabuhanSintete diisi dengan kunjungan ke KPBC Sintete, menin-jau pelabuhan dan melakukan pertemuan di aula Adpel.Percakapan ringan pun diadakan untuk saling meng-akrabkan kembali hubungan kedua negara dalam ikatankerja sama di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

Setelah kunjungan di pelabuhan selesai, Tim KembaraLintas Batas kembali ke Singkawang. Pada pukul 17.00 WIB,kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Balairung Sari Ru-mah Jabatan Bupati Sambas. Tim Kembara berkonvoi meng-

PARA PEJABAT BEA CUKAI Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat saat tiba di Pelabuhan Sintete, tampak Kepala Kanwil DJBC Kalimantan BagianBarat, Muhammad Chariri (ketiga dari kanan).

FOTO

: IAN

Page 25: Warta Bea Cukai Edisi 395

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

gunakan 16 mobil. Suasana perjalanan seakan lebih menarikketika kelap-kelip lampu sirine mobil dihidupkan dalamsuasana jalan yang gelap. Mobil melesat beriringan. Jalanyang kami lewati sama seperti tadi siang, hanya saja harusmelewati daerah Tebas baru kami bisa sampai di kediamanBupati Sambas.

Ada yang menarik dari daerah Tebas ini karena adahubungannya dengan ‘jeruk Pontianak’. Masyarakat Indone-sia lebih banyak mengenal kota Pontianak sebagai penghasiljeruk terbesar yang mempunyai rasa yang khas dibandingdengan jeruk pada umumnya. Padahal sebenarnya yangorang anggap jeruk Pontianak itu adalah Jeruk Sambas yangdihasilkan di daerah Tebas. Mungkin orang bisa beranggapanseperti itu karena jeruk Tebas ini lebih banyak diperjualkanoleh masyarakat Pontianak atau mungkin penjualannyabanyak disajikan di Pontianak.

Kunjungan rombongan di Balairung Sari Rumah JabatanBupati Sambas disambut dengan cukup meriah. Terlihatbangunan rumah yang tua namun elegan. Sepertinya ada

campuran kebudayaan dalam arsitektur bangunan, antaraukiran khas Kalimantan dengan kebudayaan Eropa yangdiperlihatkan dengan pintu-pintu yang tinggi dan agak lebardari biasanya. Kami disambut dengan Tarian Bubur Pedas.Salah satu tarian khas Sambas dalam menyambut tamu,diiringi nyanyian berbahasa melayu mendayu-dayu.

Bubur pedas merupakan makanan khas Sambas. Bahan-bahannya hampir sama dengan bubur pada umumnya.Namun lebih banyak air atau cair, warna bubur terlihat hitamkecoklatan, lebih banyak sayuran, dan yang paling pentingrasanya pedas.

Tidak kalah menarik, Kastam Diraja Malaysia punmenunjukkan kebolehannya dengan menarikan sebuahtarian khas Malaysia, yaitu Tarian Rampaian Kenyala, tariankombinasi dari berbagai tarian suku di Malaysia.

Suasana keakraban terlihat sudah. Semua orang dudukberbaur. Masalah yang sering terjadi antar Indonesia-Malaysia khususnya dalam hal perbatasan kepulauan,memang sudah seharusnya diselesaikan dalam suasanakekeluargaan. Sudah menjadi keharusan pula bagi Indonesiauntuk lebih serius mengamankan garis perbatasankhususnya perbatasan darat. Jangan sampai terjadi lagiseperti apa yang dikatakan Sekretaris Daerah Sambas dalampidato sambutannya, bahwa pernah terjadi pergeseran tapalbatas. Namun hal tersebut sudah ditindaklanjuti untukdiperbaiki oleh instansi terkait.

Bahkan diinformasikan bahwa sekarang dalam angga-ran APBN pusat telah dianggarkan dana untuk pemba-ngunan pagar batas, gerbang batas, dan perumahanuntuk instansi terkait di perbatasan Aruk nantinya.Pengerjaan infrastruktur jalan pun diharapkan dapat ce-pat selesai, karena cukup mengkhawatirkan kondisi jalanAruk menuju Sambas. Badan jalan masih tanah dansebagian ada yang ditimbun dengan batu. Apalagi kalauhujan datang bisa berbahaya. Kekhawatiran itu pun dira-sakan rombongan Kastam Diraja Malaysia yang berenca-na pulang kembali ke Malaysia tidak lagi melalui jalanAruk tapi lewat perbatasan Jagoi Babang, karena adainformasi bahwa akan turun hujan cukup deras untuk duahari ke depan.

Kegiatan Tim Kembara Lintas Batas berakhir pada pukul22.00 WIB. Rombongan kembali berkonvoi ke Singkawang untukberistirahat menjelang kepulangan.

PEMBICARAAN RINGAN di Kantor Administrator Pelabuhan Sintete.Rombongan Kastam Diraja Malaysia terlihat menggunakan seragamberwarna biru.

FOTO BERSAMA Tim Lintas Batas di halaman KPBC Sintete.

FOTO : IAN

FOTO : IAN

DAERAH KE DAERAH

ian hermawan, pontianak

Page 26: Warta Bea Cukai Edisi 395

25WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

PPBC Tipe A1 Belawan pada 6 Agustus 2007memusnahkan ribuan botol MMEA yang berhasilditegahnya. Keberhasilan petugas KPPBCBelawan dalam menegah ribuan botol MMEA ini,diawali dengan kecurigaan petugas P2 terhadap

inward manifes kapal MV. Tantor Star Voy 911 yangdatang dari Singapura pada 2 April 2007. Pada salah satumanifes yang ada diberitahukan kalau barang yang diimpor tersebut adalah general cargo.

Berdasarkan hasil analisis manifes diketahui, adakejanggalan dimana penerima barang diberitahukanadalah agen (perwakilan) dari pemilik kontainer, sehinggamuatan kontainer tidak menggambarkan uraian barangsecara spesifik. Dengan kejanggalan ini, maka KepalaBidang P2 Kanwil Sumatera Utara, mengeluarkan notahasil intelijen (NHI) yang ditindaklanjuti denganpemeriksaan jabatan oleh petugas P2 KPPBC Belawan.

Dari hasil pemeriksaan jabatan, diketahui bahwabarang yang disebutkan sebagai general kargo kedapatan1.242 carton atau 11.187 liter MMEA dari berbagai merek.Sehingga potensi kerugian negara dari pungutan beamasuk, cukai, dan pajak dalam rangka impor,diperkirakan sebesar Rp. 10.423.178.343,50. Danberdasarkan hasil penyelidikan, ternyata PT. NYK Linesyang tercantum pada manifes selaku penerima barang

KPPBC BelawanMusnahkan Ribuan Botol MMEA

Pelanggaran dengan modus manipulasi manifes, berhasil digagalkan petugaspenindakan dan penyidikan (P2) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)

Tipe A1 Belawan, yang bekerjasama dengan petugas P2 Kantor Wilayah (Kanwil)Sumatera Utara. Barang yang dalam manifes diberitahukan sebagai general cargo, kedapatan

minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang berjumlah ribuan botol.

K

AGUSTINUS DJOKO PINANJOJO. Tegahan MMEA ini merupakankoordinasi yang baik antara petugas P2 KPPBC Belawan dan petugas P2Kanwil Sumatera Utara.

DIMUSNAHKAN. Kakanwil Sumatera Utara, Heryanto Budi Santoso bersama-sama dengan pejabat dan para undangan menyaksikan pemusnahan ribuanbotol MMEA yang ditandai dengan peleparan botol MMEA oleh Kakanwil.

WBC/ADI

WBC/ADI

Page 27: Warta Bea Cukai Edisi 395

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

tidak terbukti sebagai importir MMEA, karena yangbersangkutan hanya sebagai perwakilan pemilik kon-tainer.

DIMUSNAHKANDengan tegahan MMEA ini, dan sesuai dengan ke-

putusan Menteri Keuangan, maka ribuan botol MMEAtersebut dimusnahkan. Acara pemusnahan yangdilakukan di halaman kantor KITE Kanwil SumateraUtara, dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil DJBC Su-matera Utara, Heryanto Budi Santoso yang mewakiliDirektur Jenderal Bea dan Cukai, seluruh KepalaBidang Kanwil Sumatera Utara, Kepala KPPBC Bela-wan, dan Kepala KPPBC Medan.

Selain itu acara pemusnahan MMEA ini juga turutdihadiri oleh, Kepala KP3 Belawan, Kepala BadanPOM Belawan, Asisten Intel Danramal Belawan, Kepa-la Polairud Belawan, Pelindo, Dinas Perindustrian danPerdagangan Belawan, dan keluarga besar MaritimBelawan.

Menurut Kepala Seksi P2 KPPBC Tipe A1 Belawan,Agustinus Djoko Pinanjojo, dalam kata sambutannyapada acara pemusnahan, berdasarkan hasilpenyelidikan yang telah dilakukan, maka sesuai suratKepala KPPBC Tipe A1 Belawan, MMEA tersebutditetapkan sebagai barang yang dikuasai negara, dansesuai dengan peraturan Menteri Keuangan, barangyang dikuasai negara yang merupakan barang kenacukai MMEA harus segera dimusnahkan.

“Hasil tegahan ini merupakan upaya kerja kerasdari petugas KPPBC Belawan dan Kanwil SumateraUtara dalam memberantas segala upayapenyelundupan, khususnya MMEA dan barang kenacukai lainnya, yang hingga kini masih marak beredarbukan hanya di daerah Sumatera Utara, tapi jugadiberbagai daerah lainnya,” ujar Agustinus.

Menurut Kepala KPPBC Tipe A1 Belawan, Karuna,nilai sepuluh milyar mungkin tidak ada artinya jikadibandingkan dengan kerugian yang diderita masya-rakat akibat minuman ini. Selain itu upaya penyelun-dupan ini juga dapat mencemarkan nama baik parapengusaha khususnya di Belawan yang selama ini te-lah melakukan usahanya dengan jujur, untuk ituKaruna juga ingin memberikan penghargaan dan rasaterima kasih yang setinggi-tingginya kepada parapengusaha yang telah menjalankan usahanya denganbaik.

“Pemusnahan ini juga merupakan pesan bagipelaku usaha yang ingin bertindak macam-macamatau melakukan penyelundupan di daerah kami, kalaumereka ingin bertindak macam-macam, maka merekaakan berhadapan dengan kami,” kata Karuna.

Sementara itu Kepala Kanwil DJBC SumateraUtara, Heryanto Budi Santoso, atas nama DirekturJenderal Bea dan Cukai, mengucapkan selamatkepada jajaran KPPBC Belawan dan Kanwil SumateraUtara, karena dengan kerjasama dan analisa yangbaik, akhirnya dapat menegah ribuan MMEA.

“Walaupun hingga saat ini belum ada tersangkadalam kasus ini, namun hingga saat ini telahdilakukan pengetatan terhadap importir MMEA, danbenar angka 10 milyar itu kecil dibandingkan dengandampak yang diakibatkannya, untuk itu kita melakukangebrakan untuk menangkap, dengan koordinasi yangbaik diharapkan tidak ada lagi pelanggaran,” jelasHeryanto Budi Santoso.

Akhirnya secara simbolis pemusnahan pun ditandaidengan pelemparan botol MMEA oleh Kakanwil danbeberapa pejabat di lingkungan Kanwil DJBC SumateraUtara dan pejabat dilingkungan KPPBC Belawan, yangselanjutnya seluruh MMEA tersebut dimusnahkan dengancara dilindas oleh mesin penghalus. adi

etelah dibidang kepabeanan diundangkannyaUndang-undang No.17 tahun 2006 tentangPerubahan atas Undang-undang No.10 tahun1995 tentang Kepabeanan, kini DJBC berhasilmengundangkan Undang-undang No.39 tahun

2007 tentang Perubahan atas Undang-undang No.11tahun 1995 tentang Cukai untuk menyempurnakanundang-undang sebelumnya sejalan denganperkembangan sosial ekonomi dan kebijakan Pemerintah.Untuk menyebarluaskan perubahan tersebut makadiadakan sosialisasi baik di Kantor Pusat (KP) DJBCmaupun didaerah tidak terkecuali di Balikpapan.

Hari Selasa 11 September 2007 tampak cerahmenyambut tamu-tamu yang menghadiri acara sosialisasitersebut. Bertempat di Aula Kanwil DJBC KalimantanBagian Timur acara dilangsungkan tepat pada pukul09.00 WITA dengan menghadirkan Tim Sosialisasi dariKP DJBC yang diketuai oleh Tenaga Pengkaji BidangPelayanan dan Penerimaan Kepabeanan & Cukai,Bambang Prasodjo serta empat orang pembicara yakniAminullah Yusuf (Kepala KPPBC Lhokseumawe), DenySurjantoro, Galih Elkam Setiawan dan Akbar Harfianto.

SosialisasiUU No.39/2007

Di Kanwil DJBCKalimantan TimurUndang-undang No.39 tahun 2007

tentang perubahan atas Undang-undangNo.11 tahun 1995 tentang Cukaimerupakan bentuk manifestasi

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)untuk mengoptimalkan

pengawasan dan pengendalianpenerimaan negara di bidang Cukai.

SUASANA saat dilakukan sosialisasi UU No. 39/2007.

S

FOTO : MUQSITH H

DAERAH KE DAERAH

Page 28: Warta Bea Cukai Edisi 395

27WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Hadir dalam acara sosialisasi tersebut Kepala KanwilDJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono bersamasegenap jajaran pejabat eselon III dan IV di LingkunganKanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur; para pegawai dariKanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur dan KPPBC TipeA3 Balikpapan, serta para pengguna jasa di bidang cukaitentunya di wilayah Kaltim dan Kalsel.

Acara sosialisasi dibuka dengan sambutan dari Kakanwil,Ismartono yang menyambut hangat akan adanya Undang-undang No.39 tahun 2007 ini dan optimis bahwa melalui un-dang-undang yang telah diamendemen ini menjadi langkahmaju DJBC menuju institusi kepabeanan yang setara interna-sional. Ismartono melanjutkan, adanya amandemen terhadapUndang-undang No.11 tahun 1995 selain sebagai penyem-purnaan juga untuk mengoptimalkan upaya pengawasan danpengendalian serta memberdayakan peranan cukai sebagaisalah satu sumber penerimaan negara.

Sementara itu Ketua Tim Sosialisasi, BambangPrasodjo, dalam sambutannya menjelaskan mengenaigaris besar yang melatarbelakangi amandemen terhadapUndang-undang No.11 tahun 1995. Adapun latar belakangamandemen tersebut meliputi :1. Adanya hal-hal tertentu yang belum tertampung dalam

undang-undang sebelumnya sehingga diperlukannyasuatu penyempurnaan seiiring perkembangan sosialekonomi.

2. Lebih mengoptimalkan upaya pengawasan danpengendalian Barang Kena Cukai (BKC).

3. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara tentunyadibidang Cukai perlu ditingkatkan kontribusinya.

4. Untuk memperluas batasan dan cakupan terhadapbarang-barang tertentu yang memiliki sifat ataukarakteristik sesuai undang-undang yang baru inidalam upaya menambah obyek cukai.

5. Penyempurnaan sistem administrasi pungutan cukai.6. Meningkatkan upaya penegakan hukum (law enforce-

ment) bagi yang melanggar undang-undang ini, dan7. Penegasan pembinaan pegawai dalam rangka tata peme-

rintah yang baik (good governance) untuk meningkatkankinerja dan motivasi pegawai di lingkungan DJBC.

Bambang Prasodjo juga meminta dukungan darisegenap pihak baik pejabat bea dan cukai di lingkunganKanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur maupun penggunajasa untuk menjalankan aturan baru tersebut sehinggamenciptakan kepastian hukum dan akuntabilitaspelayanan yang baik.

Acara dilanjutkan dengan presentasi materi Undang-undang No.39 tahun 2007 yang berupa pemutaranmultimedia yang menggambarkan perkembangan pesatdunia industri dibidang cukai sehingga diperlukanperubahan terhadap aturan yang berlaku mengikutikemajuan tersebut. Kemudian penyajian lengkapmengenai perubahan undang-undang dijelaskan secararinci oleh pembicara dari Tim Sosialisasi. Secarabergantian Aminullah Yusuf, Deny Surjantoro, GalihElkam Setiawan dan Akbar Harfianto menjelaskan dengandiselingi tanya jawab dari peserta yang hadir dalam acarasosialisasi tersebut.

Undang-undang No.39 tahun 2007 merupakanpelengkap dari Undang-undang No.11 tahun 1995 karenatidak semua pasal mengalami perubahan. Terdapat 39pasal dan 2 penjelasan pasal yang diubah, 19 pasal yangbaru dan 9 pasal yang dihapus. Sehingga pada Undang-undang No.39 tahun 2007 mempunyai 82 pasal dimanasebelumnya hanya terdapat 72 pasal pada Undang-undang No.11 tahun 1995.

Acara Sosialisasi ini dibagi dalam 2 sesi yakni padapukul 09.00 - 12.15 WITA dikhususkan untukstakeholders atau pengguna jasa. Sedangkan setelah jamistirahat yakni pukul 13.00 WITA acara dimulai kembaliyang diperuntukkan bagi para pegawai di lingkunganKanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur. Pada pukul 16.00WITA acara selesai dilaksanakan dan ditutup secaralangsung oleh Kakanwil, Ismartono. Secara keseluruhanKakanwil merasa puas dengan sosialisasi yang diadakankarena berjalan dengan sukses dan lancar denganbanyaknya tamu undangan yang menghadiri acara so-sialisasi ini. Sekarang tinggal menjadi tugas kita sebagaiaparat bea cukai untuk menegakkan aturan tersebut,demikian ujar Ismartono.

FOTO BERSAMA Tim Sosialisasi yang diketuai Bambang Prasodjo (ketiga dari kanan) dengan Kakanwil DJBC Kalimantan bagian Timur, Ismartono(keempat dari kiri).

muqsith hamidi, balikpapan

FOTO

: MU

QS

ITH H

Page 29: Warta Bea Cukai Edisi 395

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

atkor Kastima Borneo ke-6 yang berlangsungselama tujuh hari yakni dari tanggal 20 – 27Agustus 2007 berakhir sukses dengan harapankedepannya akan terus dilaksanakan untukmempererat kerjasama dalam menangani

masalah penyelundupan di perbatasan kedua negara.Patkor Kastima ditutup secara langsung oleh Timbalan

Pengarah Kastam Bahagian Pencegahan Negeri Sabah,Malaysia, Md. Zanul Rashid, didampingi Kepala KanwilDJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono. Turut hadirpula para undangan dari instansi pemerintah NegeriSabah, Malaysia maupun Angkatan Laut Diraja Malaysiadan Kepolisian Diraja Malaysia.

Dalam acara penutupan tersebut dilakukanpenyerahan berkas laporan Patkor Kastima Borneo ke-6dari masing-masing Komandan Patroli kepada masing-masing Ketua Tim Teknis Pencegahan Penyelundupan,

yaitu kepada Md. Zanul dan Ismartono, serta pelepasanbalon yang menandakan ditutupnya Patkor KastimaBorneo ke-6 tahun 2007.

Sebelumnya, telah dilaksanakan rangkaian acarauntuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin,seperti Malam Titian Muhibah yang dilaksanakan pada 26Agustus 2007 bertempat di Belmont Marco Polo Hotel.Dimana rombongan DJBC yang mengikuti acaraPenutupan Patkor Kastima Borneo ke-6 dijamu dalamMajlis Makan Malam.

Malam berikutnya diadakan Majlis Penutupan yangjuga berlangsung meriah karena tidak hanya acara ramahtamah dalam acara tersebut tetapi diisi juga denganperkenalan budaya berupa tarian daerah yangmemperkukuhkan ikatan budaya dan kerjasama yang eratsebagai rasa persaudaraan bangsa yang serumpun dansebudaya.

Seperti halnya pada acara pembukaan Patkor diTarakan yang mengadakan pertandingan persahabatansepakbola, maka di Tawao diadakan pertandinganpersahabatan futsal yang berakhir dengan kemenanganKastam Diraja Malaysia dengan skor 12-8. Padapertandingan sepakbola di Tarakan sebelumnya, DJBCberhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.Lepas dari hasil pertandingan tersebut yang terpentingadalah terciptanya suasana kekeluargaan diantara para

Penutupan Patkor Kastima Borneo Ke-6

DJBC Indonesia-Kastam Diraja Malaysia“ Suatu Lonjakan Paradigma, Melayari

Samudera, Merentasi Sempadan “ demikiankiasan yang didengungkan

Kastam Diraja Malaysia dalam acaraPenutupan Patkor Kastima Borneo ke-6 pada

27 Agustus 2007 di Tawao, Malaysia.

BARISAN PESERTA UPACARA. Tegap gagah walau lelah telah melaksanakan tugasnya.

P

DAERAH KE DAERAH

DOK. KANWIL DJBC KALTIM

Page 30: Warta Bea Cukai Edisi 395

29WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 28MBC 9003 :NO NAMA JABATAN

1 Mugito Komandan Patroli2 Fridaus Abdi M. Nakhoda3 Betlajulsaju Wakil Komandan Patroli4 Deni Juliansyah Wakil Komandan Patroli5 Sutrisno Pujianto Mualim I6 Boy Iskandar Mualim II7 Sainal Kepala Kamar Mesin8 Eka Sugiharta Juru Motor I9 Rizal Permana Juru Motor II10 Amat Rudi Juru Minyak I11 Sufianto Juru Minyak III12 Syaifullah Azis Kelasi13 Jati Purnomo Kelasi14 Mujianto Kelasi / TM

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 28MBC 9005 :NO NAMA JABATAN

1 Masdar Komandan Patroli2 Johannes BW Nakhoda3 Anwar Lubis Wakil Komandan Patroli4 Alvino Ricardo Mustamu Wakil Komandan Patroli5 Hanafi Mualim I6 Anisral Mualim II7 Dias Irwanto P. Kepala Kamar Mesin8 Suantono Juru Motor I9 Mastur Juru Motor II10 Fuad Hasan Juru Mudi III11 Jamaluddin Juru Minyak III12 Sulaiman Kelasi13 Riyandi Gautama Kelasi14 M. Bayu Nirwana Kelasi15 Kiki Kusno Susilo Kelasi / TM

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 15MBC 10014 - Nunukan :NO NAMA JABATAN

1 Ihklas Mulyana Komandan Patroli2 Ilyas Muhktar Wakil Komandan Patroli3 Bambang Riyadi Nakhoda4 Rahmat P. Juru Mudi5 Adhi Inderaputra Kepala Kamar Mesin6 Angga Kusumah Juru Motor7 M. Fadli Plontir I8 Iwan Plontir II

Kapal Patroli Cepat ( KPC ) 15MBC 15024 - Tarakan :NO NAMA JABATAN

1 M. Sabil Komandan Patroli2 Abdullah Nakhoda3 Irvan Hencahyo Kepala Kamar Mesin4 Hasanuddin Juru Mudi5 Sugiyadi Kelasi

peserta yang mengikuti keseluruhan acarapenutupan Patkor Kastima Borneo ke-6.

Daftar Pejabat yang mengikuti PenutupanPatkor Kastima Borneo ke-6 :1. Drs. Ismartono (Ka Kanwil DJBC Kalimantan

Bagian Timur)2. Wisnu Wibowo (Kabid Kepabeanan dan Cukai )3. Ambang Priyonggo (Kabid Pencegahan dan

Penindakan)4. Heru Hariadi (Kepala KPPBC Tipe A4 Tarakan)5. Sudirman Mamma (Kepala KPPBC Tipe A4

Nunukan)6. Agung M.P. (Kasi Penindakan Kanwil DJBC

Kalimantan Bagian Timur)7. Akhmad Yulianto (Pjs.Kasi P2 KPPBC Tipe A4

Nunukan)8. Refli Feller Silalahi (Staf P2 Kanwil DJBC

Kalimantan Bagian Timur)

Seminggu sudah perhelatan Patkor Kastimadigelar, tentunya banyak pengalaman serta kesanyang didapat oleh para pegawai yang mengikutiPatroli terkoordinasi tersebut. Tak terkecuali AnwarLubis, Wakil Komandan Patroli Kapal BC 9005yang mengikuti dari awal (Pembukaan -red) hinggaberakhirnya Patkor Kastima Borneo ke-6 tahun2007. Menurutnya, waktu yang singkat merupakansalah satu kendala yang mengakibatkan hasildaripada patroli terkoordinasi ini kurang maksimalkarena walaupun Patkor Kastima ini dilaksanakandari tanggal 20-27 Agustus 2007 namunpelaksanaannya dipotong dengan berbagai acarayang diadakan ketika Pembukaan dan Penutupan.

Untuk kedepannya secara pribadi Anwar Lubismenyarankan apabila Patkor Kastima ini diadakankembali pada tahun-tahun mendatang agar tidakterekspose dulu ke media massa sebelumpelaksanaannya berakhir sehingga para pelaku

BERKAS LAPORAN. Masing-masing Komandan Patrolimenyerahkan berkas laporan kepada masing-masing Ketua TimTeknis Pencegahan Penyelundupan yakni kepada Ismartono danMd. Zanul Rashid.

DOK. KANWIL DJBC KALTIM

Page 31: Warta Bea Cukai Edisi 395

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Titik Koordinat wilayah Indonesia yang diawasi selama Patkor Kastima berlangsung

penyelundupan dapat tertangkap, ataupun tidakmenghentikan aksinya hanya saat Patroli terkoordinasi iniberlangsung lanjutnya.

Pegawai yang akan pensiun pada bulan Nopembertahun ini mengungkapkan pula, jika setiap pegawaiditanya mengenai perasaannya ketika mengikuti PatkorKastima maka tidak lain dan tidak bukan semua akanmenjawab senang sekali ikut bergabung dalam Patroliterkoordinasi ini. “Selain banyak pengalaman yang akandidapat, juga bisa jalan-jalan keluar negeri” imbuhnyasambil tersenyum.

Berikut nama daftar kapal beserta anak buah kapalyang digunakan selama Patkor Kastima Borneo ke-6tahun 2007 : (Lihat Tabel)

PENCAPAIAN DAN MASALAHDengan dilaksanakannya patroli laut (Patkor Kastima-

red.), maka telah diupayakan penegakan hukumkepabeanan dan cukai di daerah kepabeanan Indonesiaguna pengamanan hak-hak negara. Hal ini dapat dilihat

selama pelaksanaan Patkor Kastima tidak diketemukanadanya tindak pelanggaran penyelundupan maupunpelanggaran dibidang lain. Sesuai dengan misi yangdiemban “Melaksanakan patroli secara terkoordinasi diperairan yurisdiksi nasional masing-masing negarasecara optimal seperti di perairan perbatasan KalimantanTimur dengan Tawao, Sabah-Malaysia untuk mencegahdan memberantas kegiatan penyelundupan”, akhirnyadapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Namun meski semua telah berakhir dengan suksesdan lancar tentunya masih ada pekerjaan rumah (PR)bagi DJBC juga KDRM seperti singkatnya waktupelaksanaan agar dapat dipertimbangkan untukmenambah lama pelaksanaan Patkor Kastima, dan jugakurangnya informasi dari Intelijen Tim Teknis PencegahanPenyelundupan pada unsur patroli kedua negara, agarperlunya pengumpulan informasi yang akurat sehinggamengetahui kapan waktu yang tepat untuk melaksanakanPatroli sehingga pada pelaksanaan Patkor Kastimaberikutnya mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Muqsith Hamidi, Balikpapan

TAMU KEHORMATAN. Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono (duduk no. 4 dari kiri) sebagai tamu kehormatan Timbalan PengarahKastam Bahagian Pencegahan Negeri Sabah-Malaysia, Md. Zanul Rashid (no. 3 dari kiri).

DAERAH KE DAERAH

DOK. KANWIL DJBC KALTIM

Page 32: Warta Bea Cukai Edisi 395

31WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

cara dimulai dengan penyelenggaraan kegiatanJalan Sehat Bersama yang diadakan pada 10Agustus 2007. Acara ini diikuti oleh parapegawai Kanwil DJBC Sulawesi, termasukKepala Kanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar dan

jajaran pejabat eselon III dan IV. Peserta jalan sehat iniharus menempuh jarak kurang lebih 4 Km. Start dimulaidari Kanwil DJBC Sulawesi melewati KPPBC Makassaryang berlokasi di area pelabuhan Makassar dan balikkembali ke Kanwil DJBC Makassar.

Tepat tanggal 17 Agustus 2007 dilaksanakan upacarabendera peringatan HUT Republik Indonesia ke-62 diGedung Keuangan Negara (GKN) Makassar. Selain pegawaiDJBC (perwakilan Kanwil DJBC Sulawesi dan KPPBC tipe A3Makassar), upacara tersebut diikuti oleh para pegawai daridirektorat lain di lingkungan Departemen Keuangan.

Untuk acara khusus keluarga pegawai Kanwil DJBCSulawesi diadakan sehari sebelumnya, tepatnya 16Agustus 2007. Khusus untuk kegiatan ini, acara tidakdiadakan di Kanwil DJBC Sulawesi tetapi di kompleksperumahan Bea Cukai jalan Mappaodang Makassar.Acara disini sangat menarik karena diisi dengan lomba-lomba yang diikuti oleh anak-anak pegawai. Polahtingkah lucu dari anak-anak tersebut menambahkeceriaan di hari HUT RI. Berbagai lomba digelar untukanak-anak, mulai dari lomba makan kerupuk,memasukkan pensil dalam botol dan lain sebagainya.

Selain untuk anak-anak, panitia juga mengadakanberbagai lomba pertandingan olahraga untuk parapegawai. Pertandingan olahraga yang dilombakan sangatvariatif, yaitu tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis dangaple. Sistem pertandingannya adalah mempertemukanperwakilan masing-masing bidang/bagian.

Tidak hanya para pegawai dan staff, Kakanwil dan parapejabat eselon III dan IV juga mengikuti lomba tersebut.Bahkan Kakanwil tampil sebagai pemenang juara satu lombagaple. Sedangkan untuk juara satu lomba tenis lapanganadalah pasangan bidang Pabean, yaitu Awan Jogjantoro danFirman Akbar. Tenis meja dimenangkan oleh pasanganThomas/Adil (P2) dan Audit kebagian juara satu bulutangkisdengan pasangan Feris / Eva.

Seminggu kemudian, tepatnya 24 Agustus 2007,sebagai puncak acara HUT RI di Kanwil DJBC Sulawesiini digelar acara “Fun Game” di halaman depan KanwilDJBC Sulawesi. Sengaja dinamakan “Fun Game”, dengantujuan untuk menjalin keakraban antar pegawai. Inidikarenakan acara yang digelar hampir semuanya berisilomba yang mengundang suasana tawa dan ceria.

“Jangan melihat lomba ini dari hadiahnya, hadiahnyamemang kecil tapi acara ini dapat menambah keakrabanpara pegawai,” kata Kakanwil. Keakraban pegawaimemang dapat terjalin di acara ini. Pasalnya, Kakanwilsendiri beserta para pejabat eselon III dan IV ikutlangsung dalam lomba makan kerupuk.

Jenis lomba yang dilombakan selain makan kerupukadalah dalam bentuk permainan tim yang membutuhkankerjasama. Seperti, lomba bakiak untuk 3 orang, rodatank (empat orang yang berjalan di dalam karet yangberbentuk roda tank), permainan memindahkan air dalambambu yang satu tim membutuhkan 6-7 orang dan jugapermainan bola kerucut.

Setelah berbagai lomba tersebut selesai digelar, acaraberikutnya adalah pembagian door prize yang diundi untukpara pegawai yang beruntung. Rangkaian kegiatan HUT RIke-62 Kanwil Sulawesi akhirnya ditutup dengan pembagianhadiah kepada para pemenang lomba.

Murah meriah tapi berkesan, itulah yang tergambar dalam rangkaian kegiatan peringatanHUT Republik Indonesia ke-62 di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sulawesi.

Bagaimana tidak, dengan minimnya dana yang tersedia, panitia berusaha mengemas acaratersebut sedemikian menarik. Peringatan HUT RI tersebut ditandai dengan penyelenggaraan

berbagai kegiatan yang menarik dan melibatkan seluruh pegawai Kanwil DJBC Sulawesi.

A

Semarak Agustusandi Kanwil DJBC Sulawesi

PENYERAHAN HADIAH. Kakanwil DJBC Sulawesi, Bachtiar, berkenanmenyerahkan hadiah kepada pemenang lomba.

LOMBA BAKIAK. Butuh kerjasama tim untukmemenangkan lomba.

FOTO: DONNY FOTO: DONNY

dons, makassar

Page 33: Warta Bea Cukai Edisi 395

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

roma tidak sedap langsung menyeruak saat satu persatu pintu kontainer berisi meat bone meal (MBM)dibuka oleh petugas bea cukai. Rekan-rekan persyang sedang mengantri di depan pintu kontainer untukmengambil gambar, serempak menutup hidungnya

dengan tangan dan pakaiannya. Bau MBM pun langsungmenyebar ke sekitar kontainer.

Siang itu, 23 Agustus 2007, Kantor Pelayanan Utama (KPU)Bea dan Cukai Tanjung Priok menggelar acara press releaseterkait dengan penggagalan upaya importasi terhadap 112kontainer berisi MBM ilegal. Dalam acara tersebut diantaranyahadir Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi, DirekturP2, Heru Santoso, Direktur Audit, Thomas Sugijata, KepalaLaboratorium BPIB, Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan, sertarekan-rekan pers.

Upaya penggagalan importasi tersebut terjadi berkat koordi-nasi KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok dan Balai KarantinaTanjung Priok. Dalam keterangannya pada pers, Agung Kuswan-dono, Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok mengatakan,importasi MBM atau tepung daging dan tulang dari ruminansia,asal Inggris tersebut, diberitahukan dalam dokumen manifestnyasebagai bird feed atau makanan burung, untuk menghindariaturan larangan/pembatasan dari pemerintah.

Berdasarkan hasil kegiatan intelijen, petugas P2 KPU TanjungPriok mencurigai indikasi pemberitahuan importasi barang yangtidak benar. Atas hasil kecurigaan tersebut, dikeluarkan nota hasilintelijen (NHI) untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik 100persen atas partai barang dimaksud.

Sebagai tindak lanjut dari NHI tersebut, diterbitkan SuratPerintah Pemeriksaan Fisik yang selanjutnya dilakukan koordina-si dengan Balai Karantina Hewan Kelas I Tanjung Priok dan Balaibesar Karantina Tumbuhan Tanjung Priok untuk pengambilancontoh (sample). Dari hasil pemeriksaan fisik tersebut, kedapatanserbuk warna coklat.

Selanjutnya, barang tersebut dilakukan pengujian dan identifi-

kasi di laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB)DJBC dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veterinary DinasPeternakan, Perikanan dan Kelautan Pemda DKI Jakarta untukmengetahui jenis barang yang sesungguhnya.

Hasil pengujian dan identifikasi dari kedua laboratoriumtersebut disimpulkan bahwa barang tersebut merupakantepung dari daging hewan (babi, sapi dan ayam) dan sisanyadari jenis meat bone meal (MBM) yang terkena ketentuanbarang larangan dan pembatasan, sehingga dilakukan pene-gahan atas barang-barang tersebut.

Agung melanjutkan, barang bukti yang ditegah tersebut terdiridari 22 kontainer 20 feet, berikut isinya berupa 506.380 kg tepungdari daging dan sisanya dari jenis MBM yang sudah dibuktikandari hasil tes laboratorium BPIB DJBC Jakarta dan LaboratoriumKesehatan Masyarakat Veterinary Dinas Peternakan, Perikanandan Kelautan Pemda DKI Jakarta.

Kemudian, sejumlah 90 kontainer 20 feet berikut isinyaberupa 2.056.780 kg yang diduga berindikasi sama, yaknisebagai tepung dari daging dan sisanya dari jenis MBM yangmasih dalam proses penelitian. “Jadi, total seluruh kontainersejumlah 112 kontainer 20 feet yang diindikasikan berisi MBMyang sekarang ada dalam pengawasan KPU Bea dan CukaiTanjung Priok,” tandas Agung.

KPU Tanjung PriokGagalkan Importasi

Ilegal Meat Bone MealAsal Inggris

ACARA PRESS RELEASE. Agung Kuswandono, Kepala KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok sedang memberikan keterangan pada pers seputarpenggagalan upaya importasi MBM illegal.

Dalam pemberitahuan pabeannya,diberitahukan sebagai bird feed.

A

MEAT BONE MEAL. Asal Inggris yang diindikasi mengandung virus sapigila, lidah biru dan flu burung.

PENGAWASANW

BC

/ATS

WBC/ATS

Page 34: Warta Bea Cukai Edisi 395

33WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Jumlah yang spektakuler tersebut (112 kontainer-red), bagiKPU Bea dan Cukai Tanjung Priok merupakan tegahan terbesar.“Tetapi sebelum menjadi KPU, Bea dan Cukai Tanjung Priokpernah menangkap sejumlah 279 kontainer pada tahun 2006,”ujar Heru Santoso, Direktur P2.

Adapun seluruh barang illegal tersebut diimpor oleh PT. TMW.Terhadap PT. TMW masih dilakukan pemeriksaan untuk melihatapakah memang benar ada modus operandi yang menuju kearahpelanggaran di bidang kepabeanan. Ke-112 kontainer itu sendirimasuk ke Indonesia dalam kurun waktu yang berbeda, dimulaipada 30 Juni – 21 Juli 2007.

Agung menambahkan, yang terpenting adalah bahanmakanan ternak tersebut tidak sampai lolos dari pengawasan.“Bisa dibayangkan berapa banyak hewan yang terjangkit penyakitberbahaya ini kalau sampai barang tersebut lolos. Selanjutnya,kalau setelah dilakukan penyelidikan ternyata MBM ini tidak layak,maka akan ditindaklanjuti oleh pihak dari Karantina, opsi yangpaling memungkinkan adalah barang illegal tersebut akandimusnahkan,” lanjut Agung.

Potensi kerugian negara yang timbul akibat importasi illegalini, kurang lebih sebesar Rp. 5.155.800.000. Namun demikian,hal yang lebih membahayakan adalah potensi penyakit menularyang bisa menyebar dan menular ke manusia jika ternyata MBMyang diimpor dimaksud mengandung virus berbahaya.

drh. Basir Nainggolan, Kepala Balai Karantina Hewan TanjungPriok menjelaskan, dari tiga jenis tepung (sapi, babi dan unggas-red), terdapat indikasi penyakit sapi gila atau BSE pada tepungsapi. Sedangkan pada tepung babi terdapat indikasi penyakitlidah biru dan pada tepung unggas terindikasi membawa virus fluburung.

“Sehingga, barang illegal tersebut dapat menyebabkankerugian yang besar, baik ekonomi maupun jiwa manusia danhewan. Yang lebih parah lagi, Indonesia bisa terkena laranganuntuk mengekspor produk tumbuhan dan hewan keluar negeridengan alasan Indonesia belum bebas dari penyakit/virus yangberbahaya,” jelas Basir.

Saat ini, penanganan terhadap kasus tersebut telah dilakukandengan menyegel 112 kontainer tersebut. Namun untuk dapatmengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelas dan memperolehbukti atau keterangan yang cukup, kini sedang dilakukanpenyelidikan untuk proses hukum lebih lanjut.

Penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan berkoordinasidengan Balai Karantina Hewan Kelas I atas pelanggaranterhadap UU No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan yang telahdiubah dengan UU No. 17 tahun 2006 dan UU No. 16 tahun 1992tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan PeraturanPemerintah No. 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan.

MENUNGGU. Kontainer-kontainer berukuran 20 feet berisi MBM berjejerrapih menunggu penyelidikan lebih lanjut.

parat Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe ATanjung Priok, berhasil menggagalkan upayaimpor illegal 75 pucuk senjata replika yangdikirim oleh Meca Storage & Club ServiceLtd, Hongkong dan sebagai penerimanya ber-

inisial NS. Importasi senjata api berupa replika senja-ta yang terbuat dari logam ini diberitahukan sebagaibarang pindahan (personal effect) untuk menghindariaturan larangan/ pembatasan dari pemerintah. Upayaini biasanya dimasukkan ke Indonesia melalui bandarudara dan jarang dilakukan melalui pelabuhan laut.

Kasus ini terungkap berdasarkan hasil kegiatanintelijen, petugas Bea dan Cukai KPU Tanjung Priokmencurigai importasi atas barang denganPemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT) nomor000871/KPU.PAB I/2007, sebagai penerimanya, NS,Warga Negara Indonesia yang tinggal di Hongkong.Atas kecurigaan tersebut kemudian dilakukan peme-riksaan fisik 100 persen atas partai barang tersebut,dan dari hasil pemeriksaan kedapatan sejumlahbarang yang menyerupai senjata api terbuat dari logambeserta kelengkapannya dalam berbagai bentuk, tipedan ukuran.

Selanjutnya barang bukti berupa 75 buah replikasenjata api dan kelengkapannya yang terbuat darilogam dengan rincian; 5 unit replika senjata api laraspanjang kondisi terakit (built up), 2 unit replika senjataapi laras panjang kondisi terurai, 13 unit replika senja-ta api laras pendek kondisi terakit, 55 buah kelengkap-an replika senjata api, oleh petugas bea cukai dilaku-kan penegahan.

Dalam press conference yang diadakan pada 6September 2007 di aula ruang X-Ray, Kepala KPUTipe A Tanjung Priok, Agung Kuswandonomengatakan, dalam dokumen pemberitahuan (PIBT)diinformasikan bahwa peti kemas itu mengangkut ba-rang pindahan milik NS, warga Indonesia yang tinggal

Replika Senjata Apidan Kayu Ilegal

Disita Bea dan CukaiTerus dilakukan penyelidikan untuk

proses hukum lebih lanjut.

TIGA KONTAINER kayu yang akan diekspor secara illegal ke negeri Cina.

AWBC/ATS

WBC/ATS

ifa

Page 35: Warta Bea Cukai Edisi 395

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

di Hongkong. “Senjata-senjata ini dicampur dengan ba-rang-barang rumah tangga, pelaku menggunakan modusitu supaya bisa bebas bea masuk.”

“Senjata-senjata replika ini mirip dengan aslinya, baikdari tampilan visual maupun bobot. Dan biasanya diincaroleh kolektor senjata atau penggemar mainan airsoftgun,” ujar Agung yang mengaku belum dapatmengidentifikasi nilai total replika sejata impor tersebut,namun ada kerugian negara secara materiil berupa beamasuk yang tidak dibayar serta imateriil berupa potensigangguan keamanan jika senjata tersebut beredar secaragelap dan disalahgunakan.

Hingga saat ini, lanjut Agung, aparat masih memburupelaku, NS yang tercatat sebagai pemilik barang, danakan dijerat dengan pasal 103 UU Nomor 17 Tahun 2006tentang Kepabeanan dengan ancaman 8 tahun kurungandan denda maksimal Rp. 5 miliar rupiah.

Untuk mengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelasdan memperoleh bukti dan keterangan yang cukupsedang dilakukan penyelidikan untuk proses hukum lebihlanjut. Penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui jenisbarang sebenarnya akan dikoordinasikan dengan pihakKepolisian terkait dugaan pelanggaran ketentuan berlaku,yaitu sesuai surat Direktur I Delpampol nomor B/337/VI/1998/ Dit Ipp perihal Pemasukan Pistol Mainan dan suratKepala Badan Intelijen Keamanan Kepolisian RepublikIndonesia nomor R/13/1/2005 perihal Pengawasan danPengendalian Terhadap Peredaran dan Pemasukan Sen-jata Api/ Amunisi dan Peralatan Keamanan lainnya yangdigolongkan Senjata Api.

KAYU EBONY ILEGALDalam jum pers tersebut juga diungkap upaya peng-

gagalan oleh aparat bea cukai KPU Tanjung Priok ataseksportasi kayu olahan dan kayu gelondongan ebonyilegal. Modus operandi yang digunakan oleh pelaku, PT.MMS dalam upaya mengekspor kayu gelondongan danebony tujuan China, diberitahukan sebagai WoodenProduct Sono Keling S4S dengan tujuan untuk menghin-dari aturan larangan dan pembatasan dari pemerintah.

Kasus ini terungkap berdasarkan hasil kegiatan inteli-

jen, petugas Bidang Penindakan dan Penyidikan P2 Beadan Cukai KPU Tanjung Priok yang mencurigai tiga buahcontainer, masing-masing kontainer berukuran 1 x 20’dikirim oleh PT MMS ke penerima yang berbeda.Kontainer pertama sebagai penerima adalah Sheng YiaBao Woo Co Ltd tujuan Taiwan. Kontainer kedua, Pin-nacle Global Logistics Co Ltd tujuan Cina dan kontainerketiga, penerimanya adalah Shanghai Sanchang Import &Export Co. Ltd tujuan Cina.

Selanjutnya, terhadap ketiga kontainer itu dilakukan NotaHasil Intelijen untuk dilakukan pemeriksaan fisik 100 persenatas partai barang tersebut dan kedapatan kayu olahan ber-bagai ukuran berwarna hitam dam kayu gelondongan dengan

kondisi kulit dikupas kasar berwar-na coklat kehitaman dan bergetahdari jenis kayu ebony.

Sampai saat ini hasil peme-riksaan fisik tersebut masih da-lam proses penelitian mendalamdi Badan Revitalisasi IndustriKehutanan (BRIK). Dan terhadapbarang bukti berupa duakontainer berikut isinya berupa1.052 barang = kurang lebih 40M3 kayu olahan berbagai ukuranberwarna hitam dari jenis kayuebony dan satu kontainer berikutisinya berupa 42 batang =kurang lebih 20 M3 kayu gelon-dongan dilakukan penegahan.

Perbuatan ini melanggar UUNo. 17 Tahun 2006 tentangKepabeanan pasal 102 A dengansanksi penjara maksimal 10 tahundan denda maksimal Rp. 5 miliar.Sedangkan nilai barang yangberhasil ditegah kurang lebihsebesar Rp. 1.200.000.000 (satumiliar dua ratus juta rupiah).Sedangkan kerugian yang bersifatimateriil yaitu kerusakan hutan danekosistem sebagai akibatpenebangan kayu secara liar yangtidak ternilai kerugiannya.

AGUNG KUSWANDONO. Senjata-senjata replika mirip dengan aslinya, baikdari tampilan visual maupun bobot.

REPLIKA SENJATA API, yang berhasil diamankan aparat KPU Tanjung Priok.

PENGAWASANWBC/ATS

WBC/ATS

ris

Page 36: Warta Bea Cukai Edisi 395

35WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

antor Wilayah (Kanwil)Direktorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC) Ja-karta, kembali menegahtiga kontainer berisikan

tekstil ilegal yang berusaha dikelu-arkan oleh oknum yang mengatasnamakan PT. DA dengan modus,penyalagunaan fasilitas kawasanberikat.

Tegahan diawali dengan kecu-rigaan petugas Penindakan danPenyidikan (P2) Kanwil DJBC Ja-karta pada 29 Agustus 2007, yangmenerima laporan akan adanyabarang keluar dari tempat penim-bunan sementara lapangan UPTKI pelabuhan Tanjung Priok, denganmenggunakan dokumen BC 2.3milik PT. DA, yang merupakan per-usahaan penerima fasilitaskawasan berikat berupa, 176 pkg(12.290 kilogram) polyester 100persen jersey (tenterinic), 346 pkg(13.267 kilogram) knitted fabric, dan215 pkg (15.657 kilogram) span-dex knitted fabric.

Atas dokumen tersebut, petu-gas langsung melakukan penyelidikan, dan terbukti barang-ba-rang tersebut ternyata bukan milik PT. DA melainkan milikperorangan atau perusahaan yang tidak memiliki fasilitas kawas-an berikat. Dengan pelanggaran tersebut, petugas melakukan pe-ngembangan penyelidikan, dan kedapatan barang-barang ilegalsebanyak tiga kontainer asal Korea tersebut, diperkirakan memili-ki nilai sebesar tiga kali USD. 246.784,35 dengan perkiraan tarifsebesar 27 persen (bea masuk dan pajak dalam rangka impor).

Menurut Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, NasirAdenan, dengan modus ini, tersangka berusaha mengeluarkanbarang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya darikawasan pabean atau dari tempat penimbunan berikat atau dari

tempat lain di bawah pengawasan pabean tanpa persetujuanpejabat bea cukai yang mengakibatkan tidak terpenuhinyapungutan negara.

Dengan tegahan ini, maka petugas menahan tersangkaID dan kawan-kawan, untuk proses penyidikan lebih lanjut,karena tersangka telah melanggar ketentuan Undang-Undang nomor 17 tahun 2007 tentang Kepabeanan, tepatnyapada pasal 103 huruf a dan c. Sedangkan kerugian negaradiperkirakan mencapai Rp. 1,6 milyar.

KPPBC SOEKARNO-HATTA TEGAH HP DAN MOBIL MEWAHSementara itu pada priode 15 Juni 2007 hingga 20 Agustus

2007, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai(KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta, telah berhasil menegahsebanyak delapan kasus upaya penyelundupan beberapakomoditi, diantaranya telepon selular (HP) Blackberry, O2, danNokia dengan jumlah kurang lebih 700 pcs, dan nilai barangsebesar kurang lebih Rp. 1,2 milyar, yang tidak dilengkapi denganperijinan dan tidak diberitahukan dengan benar melalui terminalkedatangan internasional bandara Soekarno-Hatta dan KantorPos tukar udara Soekarno-Hatta.

Komoditi lain yang juga berhasil ditegah oleh KPPBCSoekarno-Hatta pada periode tersebut, adalah delapan unit mobilbekas yang masuk tanpa memiliki perijinan dari Departemenperdagangan. Mobil-mobil mewah yang ditegah dari gudang milikPT. RPG, antara lain Mercedes Benz E240, Mercedes Benz E200kompresor, Toyota Camry 2.0, Toyota Vios, Honda Civic 2.0,BMW 318I, Toyota Altis, dan Toyota Unser.

Hingga kini baik telepon selular maupun mobil mewah,masih berada gudang milik KPPBC Soekarno-Hatta untukproses lebih lanjut, hingga menunggu keputusan MenteriKeuangan untuk pemusnahan maupun peruntukan lainnyasesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Kanwil DJBC JakartaKembali Tegah Tiga Kontainer Tekstil Ilegal

Modus penyalahgunaan nama perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat kembali terjadi, kaliini modus yang dilakukan adalah mengeluarkan barang dengan menggunakan dokumen BC 2.3

atas nama PT. DA yang merupakan perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat.

TEKSTIL ILEGAL. Sebanyak tiga kontainer tekstil ilegal asal Korea berhasil ditegah petugas Bea dan CukaiKanwil DJBC Jakarta.

K

MOBIL MEWAH. Sebanyak delapan mobil mewah yang berhasil ditegahpetugas KPPBC Soekarno-Hatta, menunggu proses lebih lanjut.

WBC/ATS

WBC/ATS

adi

Page 37: Warta Bea Cukai Edisi 395

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

erkat kerjasama dan koordinasi dengan Dit. Pol AirPOLRI, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea danCukai Tipe A Tanjung Priok, berhasil menyita 7(tujuh) kapal Crew Boat berbendera asing danmenegah satu Kapal Crew Boat berbendera asing.

Dalam modus operandi penegahan kapal tersebut,diketahui bahwa importasi kapal-kapal Crew Boat dilakukanoleh PT. E dengan menggunakan dokumen impor sementarayang palsu atau dipalsukan dengan mengatasnamakan PT.NSS (sebuah perusahaan pelayaran dalam negeri yang me-miliki hak melakukan impor sementara kapal-kapal).

Selain itu, PT. E sebagai sebuah perusahaan jasa peng-angkutan karyawan pengeboran lepas pantai (yang melaku-kan importasi-red) juga melakukan penyalahgunaan terhadapfasilitas impor sementara atas pengoperasian kapal-kapalCrew Boat karena perusahaan tersebut tidak memiliki ijinimpor sementara. Untuk sementara, telah ditetapkan seorangtersangka dengan inisial “F” yang beralamat di Jakarta.

Akibat importasi dengan menyerahkan dokumen imporsementara yang palsu atau dipalsukan tersebut maka potensikerugian negara senilai kurang lebih Rp. 5.519.256.564.Selain itu juga terdapat kerugian immaterial yaitu merugikanperkembangan industri pelayaran nasional, serta terjadi per-

saingan yang tidak sehat antara operator pelayanan dalamnegeri dan kapal berbendera asing.

Dalam proses penangkapan atas 8 (delapan) kapaltersebut yang dilakukan di perairan laut Jawa, telahditugaskan Kapal Patroli Pangkalan Sarana Operasi TanjungPriok BC 8004 untuk melakukan pengejaran dengan SuratPerintah Berlayar No. Print 01/TOPP/KPU.PRIOK/BD.08/2007 tanggal 9 Agustus 2007.

Berdasarkan informasi awal yang diterima, petugas KPUBea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok melakukan penelitiandan pengumpulan bahan keterangan untuk mendapatkanbukti permulaan. Setelah mendapatkan bukti permulaan yangcukup, dilakukan proses penyidikan oleh PPNS KPU Bea danCukai Tipe A Tanjung Priok dengan Surat Perintah TugasPenyidikan Nomor. STP-01/KPU.PRIOK/BD.09/2007 tanggal1 Agustus 2007.

Dalam proses penyidikan telah dilakukan tindakan hukumdengan menyita 7 (tujuh) kapal Crew Boat berbendera asingyakni Kapal dengan inisial EX. 2 (bobot mati 31,96 ton, tahunpembuatan 2004), EX. 3 (bobot mati 47,70 ton, tahun 2004),EX. 8, EX. 12, EX. 14, EX. 15, EX. 16 (kelimanya buatantahun 1991 dengan bobot mati masing-masing 84 ton).Seluruh kapal berasal dari Singapura.

Aparat juga melakukan tindakan hukum dengan menegahsatu kapal Crew Boat berbendera asing dengan inisial EX. 9dengan bobot mati 95 ton, tahun 1989 asal Singapura. Saatini, penegahan terhadap kapal tersebut masih dalam prosespenelitian dan pengumpulan bahan keterangan untuk dapatmengungkap kasus tersebut menjadi lebih jelas danmemperoleh bukti atau keterangan yang cukup untuk proseshukum lebih lanjut.

Karena telah terjadi tindak pidana kepabeanan sebagaimanadimaksud dalam pasal 103 huruf (a) jo. Pasal 103 huruf (c) UUNo. 10/1995 tentang Kepabeanan yang telah diubah dengan UUNo. 17/2006, terhadap pelaku dapat dikenakan sanksi maksimalpenjara 10 tahun dan denda maksimal Rp. 5 milyar.

KPU Tanjung PriokSita dan Tegah Kapal

Crew BoatBerbendera Asing

KAPAL CREW BOAT. Kapal Crew Boat yang berhasil disita dan ditegah petugas.

Modus operandi memalsukan dokumenimpor sementara.

B

WB

C/A

TS

ifa

PENGAWASAN

Page 38: Warta Bea Cukai Edisi 395

37WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

PacitanKuatnya

Hati,Meski

BerlikunyaJalan

Kota Pacitan memang sangatkecil, mungkin hanya sekitar 10

menit kita berkeliling dalam kota, kitasudah hapal dengan rute jalan kita

POS PACITAN. Penulis di depan gedungPos DJBC Pacitan.

menjadi pendorong penulis untuk sedikit belajar mencurahkan“Pacitan” kepada pembaca.

Kabupaten Pacitan yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawadan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istime-wa Yogyakarta, merupakan pintu gerbang bagian barat dari JawaTimur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang mem-bujur dari Gunung Kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap keSamudera Indonesia. Adapun wilayah administrasinya terdiri dari12 Kecamatan, 5 kelurahan dan 159 desa, dengan letakgeografis berada antara 110º 55’ - 111º 25’ Bujur Timur dan 7º 55’- 8º 17’ Lintang Selatan. Banyak orang yang mengenal kabupatenPacitan adalah kota yang tandus, kering, terpencil, dan tertinggal.

Perjalanan darat menuju kota Pacitan adalah salah satu pe-ngalaman yang tak terlupakan, terlebih bagi Anda yang barupertama kali kesana. Jalan panjang dan berliku-liku merupakanmenu perjalanan anda. Untuk mencapai kota Pacitan dengan me-nempuh perjalanan darat dari arah kota Ponorogo maupun kotaSolo, mungkin kita akan menikmati kurang lebih 300 kelokanjalan. Dan inilah yang menjadi simbol kekuatan dan semangatputra daerah Pacitan dalam lamunan dan moto perantauannya, “

SUDUT KOTA. Pemandangan salah satu sudut kota Pacitan dari atas jembatanArjowinangun (jembatan yang membelah anak sungai Bengawan Solo).

ungkin Anda mendengar “kata” Pacitan belum lamaini. Mungkin pula Anda belum bisa menentukan danmembayangkan di mana dan bagaimana letak dankondisi kota Pacitan itu. Memang, semenjak putra-putra daerah asli Pacitan mulai berkecimpung dan

mendapat kesempatan untuk memegang amanah negara padabeberapa bidang kementerian negara, terlebih dengan terpilihnyaBapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan salahsatu putra daerah Pacitan sebagai Presiden RI, secara tidaklangsung memberikan nilai lebih kepada kota kecil yang bernama“Pacitan” ini.

Salah satunya mungkin kota ini menjadi perbincangan hangatsegenap lapisan rakyat, yang mungkin lebih banyak gurauancanda yang memandang Pacitan sebagai salah satu kota kecil,terisolir, susah mendapatkan air bersih dan akses untuk menca-pai lokasinya sangat susah. Ya, begitulah sebuah gambaranumum apa yang dinamakan dengan “Pacitan” itu.

Perjalanan penulis ke kota Pacitan, mungkin sudah tidak bisaterhitung dengan jari, karena penulis adalah wong asli Pacitan(orang asli Pacitan). Keinginan berbagi dan menjalin silaturahmi

M

DOK. PENULIS DOK. PENULIS

SELAK

Page 39: Warta Bea Cukai Edisi 395

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

...metu soko Pacitan wis susah lan mbutuhne perjuangan, maka-ne susah ning rantauan wis biasa...” (keluar dari kota Pacitan itusudah susah, makanya keadaan susah diperantauan itu sudahbiasa). Sadar dengan keadaan tersebut, mungkin menjadisemangat dan pemicu putra-putra daerah Pacitan untuk lebihgiat, bekerja keras, ulet dan berihktiar untuk mendapatkan apayang dicitakan dan memberikan andil terbaik bagi kota kelahirandan nusa bangsa.

Daerah yang memiliki luas 1.119,44 kilometer persegi denganpenduduk tak lebih dari satu juta jiwa ini sebenarnya memiliki po-tensi alam yang menarik. Selain memiliki pantai yang indah,Pacitan juga memiliki goa paling menarik di Asia Tenggara. Berba-gai macam objek wisata yang masih alami, indah dan memukaudapat diketemukan di Pacitan.

PERJALANAN KE PACITANPerjalanan menuju kota Pacitan akan semakin cepat bila kita

menggunakan sarana angkutan udara. Namun, pesawat tentusaja tidak bisa landing di Pacitan loh...namun dapat landing dibandara kota terdekat yaitu di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta atau-pun Lanud Adi Soemarmo Solo. Dari perjalanan udara, perjalan-an kita lanjutkan melalui darat dengan mobil travel atau taksi.Saat ini ada 3 perusahaan travel yang melayani rute Pacitan-Yog-ja PP dengan jam keberangkatan yang bervariasi. Biaya menggu-nakan travel jauh lebih murah dibandingkan menggunakan taksi,yaitu hanya sekitar Rp 50.000 sedangkan bila menggunakan taksidari bandara Yogyakarta bisa mencapai Rp 380.000.

Perjalanan darat yang akan kita tempuh antara Yogyakarta –Pacitan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. Memang, jalurdarat Yogyakarta – Pacitan ini terasa lebih pendek daripada jalurdarat Solo – Pacitan, karena melalui Kabupaten Wonosari yangmerupakan jalan tembus ke Pacitan. Namun, tantangan dan nyalikita makin teruji dijalan “tembusan” ini.

Sekitar 2 jam perjalanan yang berliku-liku, akhirnya terlihatjuga gapura bertuliskan “Selamat Datang Di Kota Pacitan”. Legadan syukur tampaknya tidak berlangsung lama, karena jalan me-nuju kota masih berkelok-kelok. Dalam perjalanan menuju kota,kita melewati beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Pacitan.Yang pertama adalah Kecamatan Donorojo, sebuah kecamatanyang memilki berbagai obyek wisata menarik. Diantaranya adalahPantai Klayar, yaitu sebuah pantai berpasir putih yang memilikisuatu keistimewaan yaitu adanya seruling laut yang sesekali ber-siul di antara celah batu karang dan semburan ombak. Di sampingitu juga terdapat Air Mancur Alami yang sangat indah. Air mancurini terjadi karena tekanan ombak air laut yang menerpa tebingkarang berongga. Air muncrat yang dapat mencapai ketinggian10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang diyakinimasyarakat sekitar memiliki khasiat sebagai obat awet muda.

Di kecamatan ini juga terdapat upacara ritual adat yang masihmelekat tradisinya sampai sekarang, yaitu Upacara Ceprotan.Upacara ini sudah menjadi acara/event yang masuk kalenderPariwisata Jawa Timur, upacara ini merupakan kegiatan tradisiadat di desa Sekar secara turun temurun yang selaludilaksanakan tiap tahun pada bulan Dulkangidah (lngkang) harijum’at atau senin. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenangLegenda rakyat Desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan PanjiAsmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Di kecamatan ini,juga terkenal dengan berbagai batuan mulia/aji yang sudahmemasuki pangsa ekspor.

Lepas dari perjalanan berkelok-kelok Kecamatan Donorojo,perjalanan kita memasuki Kecamatan Punung. Obyek wisata yangkita lewati selama perjalanan adalah berbagai goa yang sungguhmemukau dan membuat kita tak hentinya mengucap kebesaran-Nya, diantaranya adalah Goa Gong. Goa dengan stalagtit danstalagmit yang konon terindah se-Asia Tenggara. Goa yangmempunyai kedalaman kurang lebih 256 meter itu mempunyai 5sendang yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan,Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan, dan Sendang RalungNisto yang konon memiliki nilai magis untuk menyembuhkanpenyakit.

Keindahan stalagtit dan stalagmit-nya sangat memukau, yangdiabadikan dengan nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri,Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi CitroBuwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin. Tidak jauhdari lokasi Goa Gong, terdapat Goa Tabuhan. Dinamakan GoaTabuhan karena stalagtit dan stalagmit-nya dapat ditabuh/dipukuldan mengeluarkan berbagai bunyi gamelan (pesinden atauwaranggono). Dengan keunikannya tersebut, goa ini telah dikenalluas, hingga saat ini pun juga masih banyak dinikmati wisatawanmaupun seniman untuk ajang pentas seni.

DERMAGA. Dermaga batu pada Pantai Teleng Ria

PANTAI KLAYARKARANG BOLONG. Salah satu batuan yang ada di Pantai Srau dilihat dariatas bukit.

DOK. PENULIS

DOK. PENULIS DOK. PENULIS

SELAK

Page 40: Warta Bea Cukai Edisi 395

39WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Satu lagi kecamatan yang mesti kita lewati sebelum menghi-rup udara kota Pacitan, yaitu Kecamatan Pringkuku. Selamaperjalanan kita melewati obyek wisata Pantai Srau. Pantai pasirputih ini juga sungguh memukau hati. Batuan karang yang besar-besar banyak ditemui di pantai ini. Ada batuan besar yang terbe-lah seperti lobang masuk gua, dan ketika air laut datang sungguhmemberikan panorama yang indah sekali (disebut KarangBolong). Tempat favorit orang yang gemar atau hobi memancingadalah di pantai ini.

Akhirnya perjalanan kita memasuki kota Pacitan. Dalamperjalan menuju kota, bila kita menggunakan armada travel makaakan melewati jalur desa Sedeng, jalan tembus terdekat dengankota, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Namun,bila kita menggunakan armada bus umum dari arah Kota Solo(karena belum ada trayek bis umum dari Yogja-Pacitan), dalamperjalanan dari kecamatan Pringkuku ke kota, kita akan melewatiperjalanan dengan rute melewati jalan diperbukitan di atas pantaikota Pacitan, Pantai Teleng Ria. Perjalanan ini menempuh waktusekitar 1 jam, jalannya pun berkelok-kelok karena berada diatasbukit. Pantai Teleng Ria terletak menghadap ke Pantai Selatandengan hamparan Pasir Putih sepanjang kurang lebih 3 Km.Jarak dari kota ke lokasi wisata hanya 3,5 km, dan dapat denganmudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan.

Berbagai sarana yang telah dibangun antara lain adanya der-maga, Gardu Pandangan untuk menikmati desiran ombak lautselatan, Gardu Baywatch, Kolam Renang dan Arena BermainAnak-anak, arena permainan jetsky, Penginapan Bungalow BeachPacitan, Penginapan Serba Guna Bonggo Budoyo dan Areal Per-kemahan, arena pemancingan, dan areal kios makanan dan cin-deramata khas Pacitan, selain itu pantai ini digunakan juga untukTempat Pendaratan dan Pelelangan Ikan sehingga pengunjungdapat membeli ikan segar. Banyak ikan dan kekayaan dalam lautlain yang mungkin tidak ditemukan ditempat lain terdapat di Pacitan.

Tempat makan ataupun restoran di sekitar pantai, baik yangterletak di bawah maupun di atas perbukitan atau jalan bukit diatas pantai menghidangkan menu ikan-ikan khas hasil tangkapanpara nelayan kota Pacitan, salah satunya adalah ikan hiu putihatau dikenal dengan iwak kalakan, yang dihidangkan dalam sayursantan pedas bersama sego tiwul (nasi yang berasal dari singkongyang dikeringkan dengan cara dijemur/gaplek) dan ditambah de-ngan lalapan lengkap dengan sambal bawang cabe mentahnya.

KOTA PACITANTak lama, perjalanan kita sudah memasuki wilayah kota. Dari

jalan desa Sedeng dapat kita lihat pemandangan kota Pacitandari atas, terlihat pula teluk Pacitan yang fantastis (Pantai TelengRia). Memasuki jalan kota, tak lupa syukur pun terucap. Perjalan-an panjang penuh harapan akhirnya tercapai juga dengan izin-Nya. Kota Pacitan memang sangat kecil, mungkin hanya sekitar10 menit kita berkeliling dalam kota, kita sudah hapal dengan rutejalan kita. Memang, sangat damai dan tenang keadaan kotanya.Selama perjalanan di jalanan kota, seperti kota-kota lain ditanahair, kita akan menemukan alu-alun kota, pendopo kabupaten,masjid agung, dan sarana pendukung publik yang lain. Bilamalam tiba, alun-alun Pacitan diramaikan dengan pasar malamdadakan yang cukup memberikan hiburan bagi masyarakat.

Rasa kangen dan keinginan menghirup udara segar kotatercinta membawa penulis berkeliling kota. Setelah berkeliling dijalan utama kota, penulis melewati RSUD Pacitan, kemudianmemutar jalan di belakang jalan RSUD Pacitan, disana penulismenemukan sebuah bangunan rumah sederhana yang cukupterawat. Sekilas mata memandang, bangunan tersebut memangseperti layaknya rumah hunian. Namun, kalau lebih jeli ternyataada papan nama cukup besar menempel ditembok bangunanrumah tersebut. Ya, bangunan tersebut adalah Pos PacitanKantor Inspeksi Type C.3 Madiun Kanwil VII Surabaya, begitutulisan dalam papan nama tersebut. Bangga dan ingin tahupenulis semakin besar melihat pos tersebut.

Dari hasil silaturahmi penulis, kantor pos tersebut memangberada dibawah pengawasan KPBC Madiun, dan sekarang dihu-ni oleh sebuah keluarga yang merawat keberadaaan kantor postersebut. Saat ini, di Pacitan telah berproduksi pabrik rokok Sam-

poerna (lewat Mitra Produksi Sampoerna), jadi kemungkinan be-sar Pos Pacitan tersebut sudah semakin aktif fungsinya, dan men-jadi tempat koordinasi para pegawai dalam melaksanakan tugas.

Memang ini hanyalah sebuah wacana dan sekelumit curahanperjalanan yang mungkin tidak ada kesan dan telah banyakterjadi dan dialami orang rekan-rekan kita di daerah. Mungkindalam kondisi yang sama, ataupun lebih kurang beruntung. Tapiinilah kenyataan yang ada di depan mata kita. Tertutupnya matabukan berarti akan sirna dan selesai apa yang ada di depan matakita tadi. Jadi, kenyataan memang harus dihadapi, bukandihindari. Suatu perjalanan yang jauh, berliku, dan menantangadalah cermin kehidupan kita yang sesungguhnya dalammencapai asa dan cita.

Perjalanan kita dalam melaksanakan tugas yang kita embanbukanlah suatu perjalanan yang mudah. Hambatan dantantangan seolah seperti jalan berliku yang kita tempuh, namundengan keteguhan dan kebersihan hati, semangat berubah yangterukur, keinginan maju yang kuat, dan panjatan doa yang tulusikhlas, maka berlikunya jalan akan selalu dapat kita lalui dengansenyum pengabdian yang tulus dan cita yang tercapai dengansempurna dan terbaik.

Jalan berliku bukan berarti kita harus berhenti dan mundurataupun mencari jalan-jalan alternatif yang menentang kata hatikita, tapi harus kita lalui dengan ikhlas, penuh keyakinan, danikhtiar bahwa di depan sudah menyongsong asa dan cita pastibagi kita. Jangan pernah menyerah rekan-rekan...tetaplahmencari jalan keluar yang benar, karena itulah jalan bagi seorangpemenang !

...urip susah ora brarti pasrah, nanging mesti brubah, kerjosing pener, ulet, ikhlas, lan doa sing jinabah... Wallahualam.

Tri HS (Pemeriksa pada Dit. IKC)

GOA GONG. Terkenal dengan stalagtit dan stalagmit yang konon terindahse-Asia Tenggara

DOK. PENULIS

Page 41: Warta Bea Cukai Edisi 395

Direkturdan Seluruh Staf

DIREKTORATPENERIMAAN & PERATURAN

KEPABEANAN DAN CUKAI

Direkturdan Seluruh Staf

DIREKTORATCUKAI

Direkturdan Seluruh Staf

DIREKTORATFASILITAS KEPABEANAN

Direkturdan Seluruh Staf

DIREKTORATAUDIT

Kepaladan Seluruh Staf

PUSAT PENDIDIKANDAN PELATIHAN

BEA DAN CUKAI

Direkturdan Seluruh Staf

DIREKTORATTEKNIS KEPABEANAN

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCJAWA TIMUR II

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCBALI, NTB dan NTT

Page 42: Warta Bea Cukai Edisi 395

BEA DANCUKAI

Direktur Jenderal

Sekretarisdan Seluruh Staf

SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

Dr. Fadel MuhammadGUBERNUR GORONTALO

Mengucapkan :“Selamat Idul Fitri 1428 H”

Kepada :Pegawai KPPBC Tipe A4 Gorontalo danPegawai Bea dan Cukai pada umumnya

Direktur dan Seluruh Staf

DIREKTORATPENINDAKAN & PENYIDIKAN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3GRESIK

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCKEPULAUAN RIAU

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4CIREBON

Pimpinandan Seluruh Staf

PANGKALAN SARANA OPERASITANJUNG PRIOK

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4KOTABARU

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A1SOEKARNO-HATTA

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BPASAR BARU

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BSANGATA

Pimpinan dan Seluruh Staf

KANWIL DJBCJAKARTA

Page 43: Warta Bea Cukai Edisi 395

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCSUMATERA UTARA

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3SURAKARTA

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3BANDAR LAMPUNG

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A2PASURUAN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A1TANJUNG EMAS

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCKALIMANTAN BAGIAN TIMUR

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3PONTIANAK

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4BONTANG

Page 44: Warta Bea Cukai Edisi 395

Pimpinan dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3PEKANBARU

Pimpinan dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A2J U A N D A

Pimpinan dan Seluruh Staf

KANWIL DJBCB A N T E N

Pimpinan dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A2B E K A S I

Pimpinandan Seluruh Staf

KANTORPELAYANAN

UTAMA TIPE A

TANJUNG PRIOK

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BPOMALAA

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4KENDARI

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BPANGKALAN BUN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BPANARUKAN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3BANJARMASIN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4KUPANG

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A2BOGOR

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BMADIUN

Pimpinan dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BT A R E M P A

Page 45: Warta Bea Cukai Edisi 395

Pimpinan dan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A1BELAWAN

Pimpinan dan Seluruh Staf

KANWIL DJBCJAWA TIMUR I

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3DUMAI

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BMANOKWARI

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE BPROBOLINGGO

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCJAWA TENGAH & D.I. YOGYAKARTA

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCSULAWESI

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4NUNUKAN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4SORONG

Pimpinandan Seluruh Staf

BPIBJAKARTA

Pimpinandan Seluruh Staf

KANWIL DJBCNANGROE ACEH DARUSSALAM

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A4BITUNG

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3TANJUNG BALAI KARIMUN

Pimpinandan Seluruh Staf

KPPBC TIPE A3KEDIRI

Pimpinan dan Seluruh Staf

KANTOR PELAYANAN UTAMA TIPE BB A T A M

Page 46: Warta Bea Cukai Edisi 395

45WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

AMBON. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat-Ambon pada 30 Juli 2007 dan disambut oleh Kepala Kanwil Nasar Salim. Tampak Dirjen mendengarkan penjelasan dari Kepala Kantor Pelayanan danPengawasan Bea Cukai (KPPBC) Ambon Munadi Radiani. Pada kunjungan tersebut seluruh staf pada Kanwil DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat-Ambon berfoto bersama dengan Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi. Gatot Hartono KBU Kanwil DJBC Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat

JAKARTA. Kantor Pusat DJBC pada 7 September 2007 menyelenggarakan lomba menembak dalam rangka ujicoba dua senjata baru yang dibuat oleh Pindad.Acara dibuka oleh Direktur P2, Heru Santoso dengan melakukan tembakan ke tempat sasaran tembak, disaksikan oleh pejabat eselon II yang hadir yakni InspekturJenderal Bea dan Cukai Eddy Setyo, Kepala Kanwil DJBC Kepulauan Riau Jusuf Indarto dan para pejabat eselon III, IV, serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai AnwarSuprijadi yang turut menghadiri lomba tersebut. Tampak pada gambar kiri, para peserta lomba mendengarkan instruktur menjelaskan cara menggunakan senjata,dan gambar kanan, dirjen Anwar Suprijadi menyerahkan piala kepada juara I lomba menembak Kasubdit Penindakan Direktorat P2 Ucok Maressi.

JAKARTA. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kamil Sjoeib pada 31 Agustus 2007 di ruang Auditorium gedung B melantik para pejabat eselon IV diling-kungan KP-DJBC. Pelantikan dihadiri pejabat eselon II diantaranya Direktur Cukai Frans Rupang, Direktur PPKC, Hanafi Usman, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Kus-dirman dan Direktur P2 Heru Santoso. Acara diawali dengan pembacaan naskah pelantikan, dilanjutkan dengan penandatanganan dan penyematan tanda jabatan.

SEPUTAR BEACUKAIFOTO : KIRIMAN

WBC/ATS

WBC/ATS

Page 47: Warta Bea Cukai Edisi 395

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

JAKARTA. Ny. Anwar Suprijadi pada 18 Juli 2007 menyaksikan langsung acara serah terima lima Ketua Unsur Pelaksana Dharma Wanita Persatuan(UPDWP) dilingkungan KP-DJBC. Serah terima berlangsung dari Ketua UPDWP Penindakan dan Penyidikan Ny. Erlangga Mantik kepada Ny HeruSantoso, Ketua UPDWP Kepabeanan Internasional Ny. Kamil Sjoeib kepada Ny. Wahyu Purnomo, Ketua UPDWP Sekretariat Ny. Djunaedy Djusan kepadaNy. Kamil Sjoeib, Ketua UPDWP Fasilitas Kepabeanan Ny. Ibrahim A. Karim kepada Ny. Kusdirman dan Ketua UPDWP PPKC Ny. Wahyu Purnomo kepadaNy. Hanafi Usman. Serah terima dilakukan dengan penandatangan naskah serah terima jabatan (gambar kiri)Acara juga diisi dengan penyerahancinderamata kepada Ny. Djunaedy Djusan dan para anggota yang akan menempati tugas baru (gambar kanan).

JAKARTA. Sekolah TK Bahtera Tresna yang berdiri sejak 22 Agustus 1965 telah selesai direnovasi pada 11 September 2007. Sebelum dilakukan renovasiTK sering dilakukan perbaikan-perbaikan tapi hanya tambal sulam. Pada 12 September 2007 diadakan acara peresmian renovasi, dihadiri oleh Ny. AnwarSuprijadi dan beberapa pengurus Dharma Wanita Persatuan KP-DJBC. Acara diawali dengan beberapa sambutan dan dilanjutkan penyerahan cindera matakepada guru TK yang telah lama mengabdi dan mantan guru TK. Acara dilanjutkan dengan peresmian gedung dengan dilakukan pemotongan pita bungamelati oleh Ketua Dharmawanita Persatuan KP-DJBC Ny. Anwar Suprijadi didamping para pengurus yakni Ny. Frans Rupang, Ny. Erlangga Mantik, Ny. HeruSantoso, Ny. Kamil Sjoeib, Ny. Thomas Sugijata, Ny. Teguh Indrayana beberapa anggota pengurus. Usai peninjauan gedung, acara selanjutnya dilakukanpemotongan tumpeng dalam rangka HUT TK yang ke-42 tahun. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan tarian dari anak-anak TK.

JAKARTA. Bertempat di Auditorium gedung B Kantor Pusat DJBCberlangsung acara pelantikan pejabat eselon III dilingkungan Kantor Wilayah(Kanwil) DJBC Jakarta. Pejabat eselon III yang dilantik pada 20 Agustus 2007oleh Kepala Kanwil Jakarta Nasir Adenan diantaranya adalah Oyong Mardias,Adams Rudy Keembuan dan Septiatma. Pelantikan dihadiri oleh para pejabateselon III dan IV di wilayah kerja Kanwil Jakarta.

JAKARTA. Bertempat di Mesjid Baitut Taubah gedung induk KantorPelayanan Utama Tipe A Tanjung Priok, Jakarta berlangsung acara pelantikanpengurus Dewan Kemakmuran Majid (DKM) pada 29 Agustus 2007. Acarajuga diselingi dengan ceramah dari Ustadz Rizka Maulan Lc, Mag dariAsuransi Takaful dengan tema mesjid sebagai markas perubahan. Tampakpara pengurus DKM Baituttaubah berfoto bersama dengan Kepala KPU Tipe ATanjung Priok Agung Kuswandono. Ari Julianto, KPU Tanjung Priok

WBC/ATS

WBC/ATS

WBC/ZAP FOTO : KIRIMAN

SEPUTAR BEACUKAI

Page 48: Warta Bea Cukai Edisi 395

47WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

SABANG. Pegawai KPPBC Sabang mengikuti kursus menyelam diSabang Aceh pada Juni 2007 yang lalu dimana kursus yang diikuti adalahkursus advance diver dan kursus open water diver. Pelatihan dilakukan diLumba-lumba diving centre Sabang selama satu minggu dengan lokasipenyelaman di berbagai tempat yaitu pantai gapang, dibawah kilometer O,Arus Baleu dan Tokong Pulau Rubiah. Pelatih (instruktur) terdiri dari 2orang asing yaitu Maria (Denmark) dan Jeremy (USA). Selamalatihan peserta dikenalkan dengan ”keindahan bawah laut Sabang” dimulaidengan teori dan praktek penyelaman dari kedalaman 9 meter sampai 30meter. Sungguh eksotis dan indah bawah laut Sabang, pulau paling ujungbarat Indonesia, tidak kalah dengan Bunaken Manado maupun GiliTerawangan di Pulau Lombok. Tampak tim selam pada gambar, febra, dody,hendra dan izan sedang berfoto usai melakukan sesi praktek penyelamandengan membawa bendera bea cukai dengan lambang tempat penyelamandi Gapang dan Pulau Rubiah. Kiriman KPPBC Sabang

BANDUNG. Dalam rangka perpisahan Kepala Seksi Pabean I KPPBCBandung, Sukarno yang memasuki masa purna tugas pada 1 September2007, Customs Cycling Club mengadakan acara sepeda bersama denganrute Ciwidey hingga Situ Patenggang dengan jarak 20 kilometer. Acarasepeda bersama yang berlangsung pada 26 Agustus 2007 ini, diikuti kuranglebih 50 peserta dari Kantor Pusat, Kanwil Jawa Barat, KPPBC Soekarno-Hatta, KPPBC Bandung, KPU Tanjung Priok, KPPBC Surabaya, KPPBCDenpasar, dan Kanwil Makassar. Acara yang diawali dengan sepedabersama ini, diakhiri dengan pemberian selamat memasuki masa purnatugas kepada Sukarno dengan diiringi lagu perpisahan.

BELAWAN. Kepala Kantor Wilayah Sumatera Utara, Heryanto BudiSantoso, pada 7 September 2007, melantik sekaligus mengukuhkan 130pejabat eselon IV dilingkungan Kantor Wilayah Sumatera Utara. Pelantikanyang berlangsung di aula Kanwil Sumatera Utara, dihadiri oleh seluruhpejabat eselon III dan IV Kanwil Sumatera Utara, dan bertindak selakusaksi pejabat adalah Kepala KPPBC Belawan dan Kepala KPPBC Medan.Dalam kata sambutannya, Kakanwil mengatakan agar seluruh pejabat maubekerja lebih baik lagi sehingga selain target bea masuk dan cukai dapattercapai, performa kinerja juga diharapkan meningkat lebih baik.

BANDUNG. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-62, KantorWilayah Jawa Barat mengadakan berbagai macam pertandingan olah ragayang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Jawa Barat danKPPBC Bandung. Adapun perlombaan yang dipertandingkan adalah, volly,gerak jalan, tenis lapangan, dan sepak bola. Tampak pada gambarKepala Bagian Umum Kanwil Jawa Barat, Nurkiswar Edi mewakiliKakanwil Jawa Barat, saat menyerahkan hadiah berupa domba kepadapemenang lomba di halaman olah raga gedung keuangan Bandung.Kiriman Kanwil DJBC Bandung

FOTO : KIRIMAN

WBC/ADI

WBC/ADI FOTO : KIRIMAN

Page 49: Warta Bea Cukai Edisi 395

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

BANDA ACEH. Pada 10 Agustus 2007 Tim Bapor KPPBC Lhokseumawemengikuti pertandingan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-62 yangdiselenggarakan oleh Kanwil DJBC NAD di Banda Aceh. Dalampertandingan tersebut KPPBC Lhokseumawe menjadi juara umum danmembawa pulang piala bergilir Kakanwil NAD. Tampak pada gambar Timsepak bola KPPBC Lhokseumawe. Kiriman KPPBC Lhokseumawe

TANJUNG BALAI KARIMUN. Kepala Kantor Wilayah DJBC KhususKepulauan Riau Jusuf Indarto foto bersama dengan para pemenang lombafutsal (juara pertama diraih oleh PSO Tipe A TBK) dan tenis meja (juarapertama diraih KPPBC TBK) yang diadakan di Kantor Wilayah DJBC KhususKepri pada 16 Agustus 2007 dalam rangka memperingati HUT KemerdekaanRI ke-62. Kiriman Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau

TASIKMALAYA. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai KamilSjoeib selaku Tim Penilai Kantor Percontohan dilingkungan DepartemenKeuangan pada 23 Agustus 2007, berkunjung ke KPPBC Tipe BTasikmalaya. Dalam kunjungan tersebut Sekretaris memberikanpengarahan tentang tugas-tugas yang berkaitan dengan kedinasan kepadapara pegawai KPPBC Tipe B Tasikmalaya dan diakhiri dengan fotobersama seperti tampak pada gambar, Sekretaris DJBC Kamil Sjoeibberdiri nomor 4 dari kiri didampingi Kepala KPPBC tipe B Tholibin (nomorlima dari kiri). Kiriman KPPBC Tipe B Tasikmalaya.

BANTEN. Lima pejabat eselon III pada 22 Agustus 2007 dilantik dandiambil sumpah jabatan untukmenjabat dilingkungan Kanwil DJBC Banten.Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil DJBC BantenIswan Ramdana, dihadiri oleh pejabat eselon III dan IV. Pejabat yangdilantik yakni Eddy Kusuma menjabat sebagai Kepala Bagian Umum,Wellington menjabat sebagai Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan,Alamsyah menjabat sebagai Kepala Bidang P2, Weko Loekitardjo menjabatsebagai Kepala Bidang Audit dan B.M. Ganot Wibowo menjabat sebagaiKepala KPPBC Tipe A2 Tanggerang.

JAKARTA. Maman Anurahman mewakili Ketua Bapors DJBC pada 9 September 2007 mengangkat bendera start pada acara Customs Funbike dalamrangka memperingati Hari Olahraga Nasional. Customs Funbike ini diikuti kurang lebih 150 peserta dari Kantor Pusat DJBC, KWBC Jakarta, KWBCBanten, KWBC Bandung, KWBC Semarang dan dibuka oleh Direktur Kepabeanan Internasional Wahyu Purnomo. Adapun rute yang ditempuh kurang lebih20 Km. Start dimulai dari KP-DJBC melintasi Utan Kayu – Matraman – Diponegoro – Putaran Hotel Indonesia – Monas – Taman Ismail Marzuki (TIM) –Pramuka – Pemuda dan finish kembali di KP-DJBC).

FOTO : KIRIMAN

SEPUTAR BEACUKAIFOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN WBC/ATS

WBC/ATS

Page 50: Warta Bea Cukai Edisi 395

49WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

BANTEN. Pada 5 September 2007 bertempat di Auditorium gedung B KP-DJBC diselenggarakan acara pelantikan dan serah terima jabatan pejabateselon IV sebanyak 26 orang di lingkungan KWBC Banten. Acara diawalidengan pembacaan naskah sumpah dan dilanjutkan denganpenandatanganan naskah jabatan disaksikan para saksi. Usai penyematantanda jabatan dan sambutan Kepala Kanwil DJBC Banten dilanjutkan denganpemberian ucapan selamat kepada para pejabat yng dilantik. Tampak padagambar, Kepala Kanwil DJBC Banten menandatangani naskah jabatan.

JAKARTA. AnjingPelacak Narkotika(APN) DJBCMenyelenggarakanpendidikan danpelatihan handlerbaru berikut anjingpelacaknya sejak Juni– Desember 2007.Pelatihan tersebutdibagi menjadi 2angkatan, yakniangkatan XI dan XII.Tampak pada gambarpara handler dananjing pelacaknyasedang berpose disela-sela pelatihan.

AMBON. Pelantikan dan Pengukuhan Pejabat eselon IV di lingkunganKanwil Maluku, Papua, dan Irian Barat dilakukan oleh Kakanwil DJBCMaluku, Papua dan Irian Barat Nazar Salim pada 11 April 2007 di gedungKeuangan Negara. Pelantian dihadirii pula pejabat eselon III dan parapegawai. Bambang Wicaksono, KPPBC Ambon

MEDAN. Masjid Baitut Tahmid KPPBC tipe A3 Medan diresmikan oleh Kepala Kanwil DJBC Sumatera Utara, Heryanto Budi santoso pada 31 Agustus2007. Renovasi masjid yang dibangun dibelakang KPPBC Medan imidilakukan karena masjid lama sudah tidak mampu menampung jemaah sholat jumat.Letak masjid yang strategis dan teduh membuat masjid ini selalu ramai terutama pada sholat jumat. Acara diisi dengan pengguntingan pita danpenandatanganan prasasti serta dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Mugi Santoso selaku Ketua Panitia renovasi Masjiddidampingi Kepala KPPBC Medan Supraptono (paling kiri) dan Prof. Amiruddin, MS (tengah) sebagai penceramah. Acara dilanjutkan dengan makan siangbersama dan diakhiri dengan sholat Jumat bersama. Kiriman Bambang Prayoga H, KPPBC Tipe A3 Medan

WBC/IFA

FOTO : BAMBANG W WBC/ATS

FOTO : KIRIMAN

Page 51: Warta Bea Cukai Edisi 395

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

SURABAYA. Dalam rangkamenghadapi bulan Ramadhan tahun1428 H Seksi Keputrian Masjid BaitutTaqwa Kantor Wilayah DJBC JawaTimur I mengadakan kegiatan ZiarahWali Limo yaitu Sunan Ampel diSurabaya, Sunan Giri dan SyekhMaulana Malik Ibrahim di Gresik,Sunan Derajad di Lamongan danSunan Bonang di Tuban. Kegiatan inibertujuan untuk menumbuhkansemangat juang peserta agar dapatmengikuti jejak perjuangan para Walidalam mengembangkan ajaranAgama Islam serta memberikanpemahaman tentang adab Ziarahyang benar sesuai dengan ajaranIslam dijauhkan dari hal-hal syirikkarena selama perjalanan pesertadiberi tausiyah tentang sejarah WaliLimo dan adab ziarah Tampak padagambar, para penziarah foto bersamadidepan masjid Alun-Alun Tuban.Kiriman Kanwil DJBC Jawa Timur I

BALIKPAPAN. Pada 9 Agustus 2007 bertempat di Aula Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur dilangsungkan upacara pengambilan sumpahjabatan dan pelantikan pejabat eselon III di lingkungan Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur. Acara dipimpin langsung oleh Kakanwil DJBCKalimantan Bagian Timur, Ismartono dengan disaksikan para pejabateselon III dan rohaniawan. Tampak dalam gambar, penandatangananNaskah Pelantikan oleh Kepala KPPBC Tipe A3 Balikpapan, Taryono EksoWardoyo disaksikan Ka. Kanwil, Ismartono serta Ka Kanwil melantikpejabat eselon III yang diwakilkan oleh Kepala KPPBC Tipe A4 Tarakan,Heru Hariadi. MuQsith Hamidi, Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur

BALIKPAPAN. Bertempatdi Aula Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timurpada 06 September 2007dilangsungkan upacarapelantikan dan pengambilansumpah jabatan pejabateselon IV yang akanbertugas dilingkungan KanwilDJBC Kalimantan BagianTimur. Acara dipimpinlangsung oleh KakanwilDJBC Kalimantan BagianTimur, Ismartono dengandisaksikan para pejabateselon III dan rohaniawan.Tampak dalam gambar, KaKanwil tengah melantik danmengambil sumpah parapejabat eselon IV. MuQsithHamidi, Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur

JAYAPURA. Pada hari Kamis tanggal 13 September 2007 (hari pertamaBulan Ramadhan 1428 H), Kepala KPPBC Tipe A4 Jayapura besertasegenap jajarannya mengundang anak-anak yatim piatu yang di asuholeh Pondok Pesantren Raudhatul Jannah, Sentani, Jayapura untukmengikuti acara buka puasa bersama yang juga diisi dengan siramanrohani dari pimpinan pondok pesantren. Acara yang diselenggarakan diaula KPPBC Tipe A4 Jayapura ini adalah sebagai bentuk kepeduliansosial Bea dan Cukai kepada anak-anak yatim piatu. Tampak dalamgambar, Kepala Kantor KPPBC Tipe A4 Jayapura, Drs. Totok Purwanto(baju batik) didampingi oleh Kasi Kepabeanan dan Cukai, PuthutSukoco, Kasi Perbendaharaan, Ferry Surfiyanto, Pimpinan Ponpes - H.Sukri (baju koko), dan Kasi P2, Wawan Hermawan. Kiriman KPPBCTipe A4 Jayapura

FOTO : MUQSITH H. FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

FOTO : MUQSITH H.

SEPUTAR BEACUKAI

Page 52: Warta Bea Cukai Edisi 395

51WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

esulitan melakukan registrasi yangdilakukan PPJK tersebut disampai-kan oleh para PPJK kepada analistim registrasi PPJK dari KantorPusat Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai (KP-DJBC) Chotibul Umam pada acaratemu wicara anggota Asosiasi PengusahaJasa Kepabeanan Indonesia (Asakindo) diJakarta, 11 September 2007.

Dari temu wicara tersebut diketahui kesu-litan yang dihadapi seperti ditolaknya prosesregistrasi, karena kurang lengkapnya doku-men yang diminta untuk melakukan registrasi.Kelengkapan dokumen tersebut sepertiseperti surat ijin usaha, pembukuan sederha-na dan lain sebagainya. Selain itu pengusahajuga menanyakan mengenai kriteria pembu-kuan sederhana yang diminta dalam prosesregistrasi.

Pertanyaan yang disampaikan pengusahadalam sesi tanya jawab tersebut dijawab lang-sung oleh tim. Menurut Chotibul Umam,kelengkapan dokumen merupakan hal yangharus dipenuhi oleh pengusaha agar setelahdilakukan registrasi dapat diproses lebih cepat untuk selanjutnyadilakukan pemeriksaan lapangan oleh petugas. Chotibul kembalimenjelaskan, terkadang memang ditemui ada sebagian pengusa-ha telah melengkapi dokumen dan telah memenuhi segala per-syaratan yang diminta namun proses registrasinya ditolak. Untukhal tersebut Chotibul menyarankan agar pengusaha dapat meng-hubungi posko registrasi PPJK yang berada diKP-DJBC untuk dapat ditelusuri kesulitan ter-sebut.

Sementara itu salah satu pengusahaPPJK yang dihubungi WBC disela-sela acaratersebut mengatakan, pihaknya tidak merasaregistrasi tersebut merupakan hal yang me-nyulitkan, namun perlu dipikirkan pula bagai-mana dengan nasib PPJK di daerah yangbelum tersentuh dengan Teknologi Informasi(TI) yang mungkin saja mengalami kesulitandengan registrasi.

Ketua Umum Asakindo Mulyo Raharjomengatakan, sebagai asosiasi PPJK yangmempunyai anggota sebanyak 90 PPJK,mendukung sepenuhnya Peraturan MenteriKeuangan (PMK) Nomor 65 tentang PPJKterutama mengenai registrasi. Menurutnyaregistrasi merupakan tanggung jawabdalam hal mendukung kebijakan pemerin-tah dalam hal ini DJBC.

Mengenai jaminan yang ditetapkan dalamPMK 65, Mulyo mengatakan, pihaknya telahmenghubungi beberapa perusahaan asuransidan Bank Syariah Mandiri agar mereka dapatmemberikan batasan provisi serendah mung-kin terkait dengan adanya jaminan tersebut.Keinginan agar pemberian provisi rendah ke-

Registrasi PPJKUntuk Mendukung Profesionalisme PPJK

pada PPJK lanjut Mulyo mengingat PPJK me-miliki tingkat resiko yang rendah.

“Pada acara ini kami mengundang perusa-haan asuransi dan juga Bank Syariah Mandiriguna mempresentasikan program penjaminanPPJK, namun pilihan untuk memilih asuransikami kembalikan kepada anggota kami, “te-rang Mulyo.

Acara temu wicara yang menghadirkanSekertaris Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKamil Sjoeib, sebagai pembicara mewakiliDirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi. MenurutKamil keberadaan PPJK dalam proses kepa-beanan baik di Indonesia maupun di belahandunia manapun memiliki peran yang cukupbesar guna memperlancar urusankepabeanan yang dilakukan oleh importir.

Dengan adanya registrasi tersebut lanjutKamil, diharapkan nantinya PPJK dapatmenjalankan tugasnya dengan professional.”Dengan adanya registrasi tersebut makaPPJK yang tidak professional akan tersingkirsehingga yang ada nantinya hanya PPJK yangprofessional dan teregistrasi sesuai dengan

apa yang diamanatkan pada PMK.65,”terang Kamil.Sebelum berlangsungnya temu wicara tersebut, para pe-

ngurus Asakindo melakukan pertemuan informal dengan Dir-jen Bea dan Cukai pada 20 Agustus 2007 sehubungan de-ngan terbitnya PMK Nomor 65, sekaligus menyampaikan un-dangan untuk hadir dalam acara temu wicara tersebut.

Registrasi terhadap Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) yang sejak 12 Juli 2007dilakukan, ternyata masih menimbulkan pertanyaan dari kalangan pengusaha,

mengingat dari 4000-an PPJK yang ada di Indonesia, tercatat baru 67 PPJK yang suksesmelakukan registrasi yang dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

K

MULYO RAHARJO. Mendukung terbitnya PMK65 guna mencapai profesionalisme PPJK

TEMU WICARA. Sebagai sarana bagi para PPJK untuk memperoleh kiat sukses registrasi denganmenampilkan pembicara dari tim registrasi PPJK.

KEPABEANAN

zap

WBC/ZAP

WBC/ZAP

Page 53: Warta Bea Cukai Edisi 395

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

etelah pada 13 Agustus 2007 tim percepatan reformasikebijakan bidang pelayanan bea dan cukai, mengada-kan sosialisasi jalur MITA dan kuning kepada kuranglebih 500 perusahaan yang diharapkan dapat mengikutiuji coba penerapan jalur MITA pada 1 September 2007,

namun hingga waktu yang ditentukan uji coba belum dapat terlak-sanakan dengan baik dan peserta uji coba pun berkurang jum-lahnya setelah dilakukan seleksi dengan persyaratan yang ketat.

Dengan jumlah peserta uji coba tersebut, maka sesuaidengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Kep-91/BC/2007 tentang petunjuk perusahaan pe-serta uji coba MITA, didapati hanya 189 peru-sahaan yang dapat mengikutinya, maka jalurMITA non prioritas mulai diujicobakan sekali-gus diterapkan pada 5 September 2007, darirencana awal pada 1 September 2007.Penundaan waktu sekitar lima hari tak lain ka-rena sistem yang digunakan untuk penyesuai-an Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yangsebanyak 15 digit pada implementasinya be-lum dapat diterapkan.

Menurut Ketua Sub Bidang Pengembang-an Mitra Utama, Lutfi Hartono, rencana awalpada 1 September 2007 yang bertepatandengan hari Sabtu membuat penerapan jalurMITA diundur, namun pada saat pelaksanaan,masih ada kendala yang dihadapi yaitu terkaitdengan sistem yang digunakan.

“Kendala MITA pada hari pertama adalah,perbedaan NPWP antara registrasi denganaplikasi impor, saat kep Dirjen untuk MITA (P-24/BC/2007), NPWP yang digunakan berda-sarkan registrasi, kenyataan di aplikasi imporNPWP yang dipakai importir untuk mengimporberbeda, yang disebabkan oleh adanyapemekaran Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang belum tercatat diregistrasi,” jelas Lutfi.

Masih menurut Lutfi, solusi yang tim lakukan adalah,membentuk posko di gedung induk lantai 1 Tanjung Priok, untukpenyelesaiannya. Karena perbedaan itu hanya enam digit terakhirsaja yang biasanya menunjukan 10-12 digit untuk KPP, sehinggajika importir ganti KPP secara otomatis akan berganti juga,kemudian yang selanjutnya angka 13-15 menunjukanperusahaannya pusat atau cabang. Untuk itu para peserta ujicobadapat mengubahnya di posko melalui pengajuan permohonandengan menunjukan NPWP perubahan dari KPP, dan prosesimportasi dapat terselesaikan juga pada hari itu.

UJI COBA HANYA DIIKUTI 189 PERUSAHAANLalu mengapa hanya 189 perusahaan saja yang dapat meng-

ikuti uji coba MITA non prioritas tersebut? Menurut Lutfi, padaawalnya Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) telah memanggilsekitar 500 perusahaan yang setelah diseleksi dan diharapkandapat mengikuti peserta uji coba MITA non prioritas, karena untuk

jalur MITA non prioritas ini berbeda dengan jalur merah, kuningdan hijau, dimana jalur MITA lebih jelasnya bisa dikatakan seba-gai fasilitas yang diberikan DJBC kepada perusahaan, layaknyaperusahaan yang menerima jalur prioritas.

Dengan seleksi dan syarat yang telah ditentukan, antara lainperusahaan tersebut harus mendapatkan opini akuntan publikdengan wajar tanpa perkecualian, maka dari 500 perusahaan ter-sebut hanya tersaring sebanyak 187 perusahaan, sementarayang sisanya belum dapat mengikuti uji coba MITA non prioritas,karena mereka belum dapat memenuhi persyaratan yang telahditentukan tersebut. Sedangkan untuk peserta MITA prioritashingga kini masih sebanyak 99 perusahaan yang mana perusa-haan tersebut adalah penerima fasilitas jalur prioritas.

“Dengan 189 perusahaan itu kita melakukan uji coba, sekali-gus penerapannya. Dan uji coba ini kita rencanakan selama tigabulan, jadi kalau dari 189 itu ada yang melakukan pelanggaranseperti koreksi nilai pabeannya melebihi dua persen, maka seca-ra otomatis perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari jalur MITA.

Sementara itu setelah tiga bulan kedepan, ba-gi perusahaan yang berkeinginan masuk jalurMITA prosedurnya ada di Kantor PelayananUtama (KPU), yang pengajuannya juga ada diKPU (P-21/BC/2007, sebagaimana telah diu-bah menjadi P-25/BC/2007 tentang petunjukpelaksanaan tatalaksa kepabeanan dibidangimpor pada Kantor Pelayanan Utama Bea danCukai Tanjung Priok),” ungkap Lutfi.

Pada hari pertama penerapan uji cobajalur MITA non prioritas, sebanyak 130pemberitahuan impor barang (PIB) dari 189perusahaan sudah melakukan importasidengan lancar, untuk itu kedepan diharap-kan ada penambahan karena jika 20 per-sen dari 500 perusahaan yang direncana-kan mengikuti uji coba MITA non prioritas,bisa mengikutinya, hal tersebut samadengan 35 persen jumlah importasi yangada selama ini sudah ditangani oleh jalurMITA non prioritas.

Selain itu pada 10 September 2007,para peserta uji coba jalur MITA nonprioritas, telah diperkenalkan dengan ClientCoordinator (CC) masing-masing, sehingga

jika ada kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut, su-dah dapat menghubungi CC untuk penyelesaiannya.

JALUR KUNINGJika hari pertama penerapan jalur MITA non prioritas masih

mengalami kendala, untuk penerapan hari pertama jalur kuningjustru tidak menghadapi kendala apapun. Menurut Lutfi, jalurkuning yang ada sekarang memang layaknya penjaluran biasaseperti merah dan hijau, sehingga jalur ini juga bisa fleksibel danberganti jalur namun bukan berdasarkan random, melainkanberdasarkan ketetapan komite penyusunan profil.

“Jadi untuk jalur kuning ini tidak memerlukan keputusan Dirjen.Suatu perusahaan untuk masuk menjadi jalur kuning cukupdiubah profilnya, begitu juga jika menjadi merah, maka profil akanberubah menjadi merah. Sehingga jalur ini merupakan penjaluranbiasa hanya mekanisme profiling saja,” ujar Lutfi.

Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, dasar mengapa dikeluarkan-nya jalur kuning ada dua, yaitu dalam jangka pendek dan jangkapanjang. Untuk jangka pendek, DJBC ingin mengurangi tekanan

Jalur Kuning dan MITAMulai Diterapkan

Pada 5 September 2007 jalur Mitra Utama(MITA) mulai diujicobakan sekaligus diterapkan.

Sementara untuk penerapan pertama jalurkuning, hampir sebagian besar importir jalur

merah masuk ke jalur kuning.

LUTFI HARTONO. Setelah tiga bulankedepan diharapkan jumlah perusahaanpenerima jalur MITA dan kuning dapatbertambah dari saat ini.

S

KEPABEANAN

WBC/ADI

Page 54: Warta Bea Cukai Edisi 395

53WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

pemeriksaan fisik baik terhadap importirnya mau-pun terhadap DJBC, karena setelah pemeriksaanfisik dilakukan dengan benar, akan memakanwaktu yang akhirnya akan menghambat. Atas da-sar tersebut maka, DJBC akan mengurangipemeriksaan fisik dan jika pun ada pemeriksaanfisik maka hal tersebut benar-benar yang risiko-nya menyangkut ke fisik. Namun jika risikonya ha-nya dokumen DJBC tidak akan memeriksa fisikyang diperiksa hanya dokumen.

Sedangkan untuk jangka panjang, jalur kuningini sebenarnya dalam praktek kepabeananinternasional sudah ada, jadi hampir seluruh ne-gara menerapkan jalur ini, jadi semakin banyaksegment-nya, maka channel-nya semakin sempitsehingga pelayanan akan menjadi semakin fokus.

“Jika kita merujuk jumlah PIB jalur merah pa-da bulan Juli 2007, itu sebanyak 500 PIB perhari,nah pada hari pertama jalur kuning, yang masukitu sekitar 47 PIB, jadi hampir 10 persen importirjalur merah masuk menjadi jalur kuning, dan inikita harap dapat bertambah terus karena kita tidakingin menurunkan kualitas pemeriksaan fisik,namun yang akan kita lakukan adalah menyeleksishipment-shipment yang memang harus diperiksafisik,” kata Lutfi.

Lalu apa keuntungan importir jika mereka ma-suk menjadi jalur kuning? Menurut Lutfi, saat iniyang masuk jalur kuning adalah sebagian importirjalur merah dimana mereka harus diperiksa baik fisik maupun do-kumen. Dengan mereka masuk jalur kuning, maka yang diperiksahanya dokumennya saja sedangkan fisik tidak diperiksa, namunbarang tetap belum dapat keluar dari pelabuhan.

“Keuntungan importir dengan jalur kuning lumayan banyak.Terkait dengan pemeriksaan fisik, saat ini untuk pemeriksaan fisikmasih memerlukan waktu satu hingga tiga hari di Tanjung Priok,akibat pemeriksaan fisik ini terkadang perusahaan banyak yangmengeluh antara lain, barangnya rusak, ketika diperiksa semuadan saat akan dimasukkan kembali ke kontainer barang tidakcukup, barang dicuri, harus membayar buruh yang sangat mahal.Nah keluhan-keluhan itu dengan jalur kuning bisa hilang karenatidak lagi dilakukan pemeriksaan fisik,” ungkap Lutfi.

JALUR MITA HANYA ADA DI KPUJika jalur kuning dapat diterapkan di pelabuhan manapun,

beda halnya dengan jalur MITA, untuk jalur MITA saat ini hanyaakan ada di KPPBC yang sudah menjadi KPU, namun denganberkembangnya KPU maka kantor-kantor yang akan diterapkan

sebagai KPU secara otomatis akan menerapkan jalur MITA.Sementara untuk kantor non KPU belum dapat menerapkan

jalur MITA, hal ini lebih dikarenakan, sistem yang ada di KPUmerupakan satu paket pelayanan dan pengawasan. Sementarauntuk pengawasan DJBC akan lebih mengoptimalkan teknologiinformasi, sehingga DJBC pun merasa yakin dengan memberi-kan fasilitas tersebut maka pengawasannya tidak memerlukanpemeriksaan lagi, namun yang diperlukan adalah monitoring.

Selain itu, penerapan jalur MITA di KPU lebih dikarenakan pa-da kantor ini penerapan EDI sudah berjalan dengan baik, sehing-ga sistem teknologi informasinya lebih baik dari kantor lain, kare-na di kantor non KPU masih banyak yang manual. Jika nanti pe-labuhan utama di Indonesia telah menjadi KPU, maka bisa dipas-tikan 90 persen lebih importasi yang ada melalui KPU, sedangkansisanya melalui kantor non KPU.

Sedangkan untuk pengawasan yang dilakukan terkait denganjalur kuning dan MITA ini, DJBC pada prinsipnya ingin memberi-kan layanan prima dan pengawasan yang efektif. Layanan primadapat diartikan untuk orang-orang yang layak dilayani denganbaik, maka akan dilayani dengan sangat baik dan merekadianggap patut untuk dilayani dengan sangat baik karena merekasudah menunjukan mereka patuh.

Jika seluruh importir yang patuh dikelola dengan jalur MITA,dengan demikian DJBC akan dapat mengefisiensikan SDM yangada saat ini, karena pada jalur MITA hanya diperlukan CC, analisdan audit. Artinya hanya memerlukan SDM yang tidak banyak,namun volume importasinya besar. Sebagai contoh, total jumlahPIB yang masuk pada 6 hingga 13 September 2007 di KPUTanjung Priok sebanyak 8975 PIB, dari jumlah tersebut sebanyak1235 PIB (13,75 persen) untuk jalur prioritas, MITA non prioritassebanyak 810 PIB (9,10 persen), jalur hijau sebanyak 4529 PIB(50,46 persen), jalur merah sebanyak 2272 PIB (25,31 persen),dan jalur kuning sebanyak 129 PIB (1,44 persen).

Dengan demikian pada jalur MITA nanti tidak memerlukanbanyak orang untuk mengawasinya, sehingga SDM yang adadapat difokuskan kepada daerah lain yang memang memerlukanjumlah pengawasan yang lebih banyak dan berisiko. Selain itu,dengan jalur MITA maka perusahaan-perusahaan yang baikdengan jumlah importasi yang besar tidak mendapat hambatandari perusahaan lain yang importasinya kecil namun kerapbermasalah. (Penjelasan lebih lanjut tentang jalur MITA dan jalurkuning, akan diulas lebih mendalam pada Rubrik Laporan UtamaEdisi Desember 2007 mendatang)

PEMERIKSAAN FISIK. Dengan jalur kuning, importir tidak akan diperiksafisik hanya dokumen yang diperiksa, namun barang belum dapat keluar.

SOSIALISASI. Dari sosialisasi yang dilakukan DJBC untuk jalur MITA kepada 500perusahaan, yang dapat memenuhi persyaratan hanya 189 perusahaan saja.

WBC/ATS

WBC/ATS

adi

Page 55: Warta Bea Cukai Edisi 395

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

ada 28 Agustus 2007, bertempat di Hotel Borobudur, Ja-karta, digelar sosialisasi blue print penerapan sistem Na-tional Single Window (NSW) dan rencana ujicoba NSWdi Tanjung Priok oleh Tim Persiapan NSW. Hadir padahari itu, para pembicara dari Satuan Tugas (Satgas)

Informasi Teknologi, Satgas K2PEI (Keterpaduan Ketentuan danProsedur Ekspor dan Impor), Ditjen Aplikasi Telematika, Departe-men Komunikasi dan Informatika, serta Satgas Perencanaan danKerjasama Internasional.

Dalam kesempatan itu, Edy Putra Irawady, Deputi Bidang Ko-ordinasi Industri dan Perdagangan, Kementrian KoordinatorBidang Perekonomian, yang sekaligus merupakan Sekretaris TimPersiapan NSW, juga hadir untuk memberikan pandangannya.Sedangkan audience sosialisasi tersebut datang dari instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan sistem NSW.

Saat diwawancara WBC, Edy Putra mengatakan bahwablueprint penerapan sistem NSW di Indonesia berguna untukmelakukan suatu penyesuaian antara acuan dari ASW (AseanSingle Window), WCO dan kepentingan nasional. Untuk itu,pembangunan sistem elektronik Indonesia kedepan harus ter-integrasi agar tidak perlu lagi membangun sistem yang baru.

Ia melanjutkan, saat ini NSW memasuki tahap persiapan un-tuk ujicoba tahap awal pengembangan NSWdi Tanjung Priok pada Desember 2007 dan se-cara paralel menyiapkan pengembanganuntuk tahap selanjutnya atau jangka panjang,khususnya mengenai struktur NSW. PadaJanuari 2008 ujicoba tersebut akan dievaluasidan diharapkan pada Maret-April 2008pengembangan NSW jangka panjang sudahbisa dilakukan. “Makanya sekarang kita harussosialisasikan dahulu. Dan kita akan mulaidengan ujicoba menggunakan sistem NSWuntuk makanan dan obat-obatan terlebihdahulu yang mulai dilakukan akhir September2007 ini,” kata Edy.

Mengenai kendala yang dihadapi untukujicoba di Tanjung Priok, Edy mengakusaat ini masih menunggu ketentuan-keten-tuan hukum yang akan memback-up sistemNSW, terutama mengenai jaminan securitydata, integrity data, authentication data,availability data, non-repudiation, confiden-tiallity serta pengendalian akses, sertamenjamin keamanan transfer informasi dari5 GA (governement agecies) yang akanterkoordinasi dengan sistem NSW.

Sebelumnya, Edy berharap, cyber lawtersebut dapat disahkan pada Juli 2007, tetapi hingga saat ini ke-tentuan hukum tersebut belum juga disahkan oleh DPR. “Untukitu, kita minta terobosan lain dengan mengeluarkan Peraturan pe-merintah (PP) khusus untuk membackup NSW,” tambahnya.

Hasil ujicoba sistem NSW di Tanjung Priok nantinya akan di-kaji dan dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam penetap-an standar operasional NSW yang akan diberlakukan secara na-sional. Terdapat dua kemungkinan opsi atau pilihan manajemen

pengoperasian sistem NSW pasca ujicoba. Pertama, melanjutkanpengoperasian pada saat tahapan ujicoba yang sepenuhnyadilakukan pemerintah, dalam hal ini oleh Tim Nasional atau badanatau lembaga khusus yang ditunjuk.

Kedua, menimbang kemungkinan penerapan model publicprivate partnership (PPP), dimana pemerintah tetap menjadipemegang saham terbesar. “Kalau pemerintah yang menghand-le, itu bagus karena security, rate, bisa kita kendalikan. Tapi kalaumenggunakan sistem PPP, pemerintah tetap dapat mengontroldan semua bisa mendapat keuntungan. Kunci dari PPP yang pa-ling penting adalah service level agreement,” tandasnya.

Edy melanjutkan, untuk ujicoba nanti, pengenaan tarif dilaku-kan melalui pemungutan PNBP (penerimaan negara bukan pa-jak) oleh masing-masing instansi. Sedangkan untuk biaya trafikatau jasa layanan publik dan jasa transaksi pertukaran data, tidakdipungut alias gratis.

Saat ditanya apakah ia optimis Indonesia dapat terinteg-rasi dengan ASW (Asean Single Window) pada September2008, Edy mengatakan bahwa selama ini ia hanya mengikutischedule yang diberikan. Namun ia mengaku optimis karenaIndonesia sudah memenuhi prasyarat untuk membangunsistem NSW. Ia berharap selain 5 GA (Bea dan Cukai, BPOM,Ditjen Daglu, Pusat Karantina Ikan dan Badan KarantinaTumbuhan-red) yang telah memiliki in-house sistem, instansilain seperti Perindustrian, Perikanan, Pertambangan, Kese-hatan dan instansi lain, secara bertahap juga membangun in-house sistem. Kalaupun hal itu belum bisa dibangun, kone-ksi dengan NSW tetap bisa dilakukan dengan menggunakan

interface.“Sewaktu kita menghadiri pertemuan di

Kuala Lumpur beberapa waktu lalu, Aseanmeminta Indonesia untuk menjadi lead pilotAsean, misalnya dengan melakukanpertukaran dokumen SKA (surat keteranganasal-red) dulu, atau karantina dulu. Tapi kitabelum menjawab permintaan itu, karena kitasendiri masih harus berbenah karena dari segiperaturan kita perlu backup. Hampir semuanegara Asean tidak siap dalam hal cyber lawkecuali Singapura,” tandasnya.

INDONESIA BELUM SIAP?Sementara itu, pada 30 Agustus 2007, ber-

tempat di Gedung Dhanapala, Departemen Ke-uangan, sosialisasi blue print penerapan danrencana ujicoba sistem NSW di Tanjung Priok,juga dilakukan. Kali ini audience berasal darikalangan pengusaha atau pengguna jasa yangterlibat dengan kegiatan ekspor dan impor.

Hadir sebagai pembicara dari SatgasInformasi Teknologi, Susiwijono; SatgasPerencanaan dan Kerjasama Internasional,Abdul Salam; Satgas K2PEI (KeterpaduanProsedur Ekspor dan Impor), Ahmad Syafri;

Satgas Kepelabuhanan, Susetyo, serta Satgas Kebandaruda-raan, Joko Muratmojo.

Acara sosialisasi tersebut dibuka oleh Direktur JenderalPerhubungan Laut, H. Harijogi. Dalam sambutannya, iamengatakan bahwa tujuan adanya sosialisasi ini adalahuntuk menyebarluaskan informasi mengenai perkembanganNSW kepada pengusaha, terutama tentang rencana ujicobasistem NSW di Tanjung Priok.

Sosialisasi Blue PrintPenerapan dan Rencana Ujicoba

Sistem NSW di Tanjung PriokUntuk keperluan pelaksanaan ujicoba

sistem NSW, pembangunan danpengembangan sistem NSW dilakukan

sepenuhnya oleh pemerintah.

P

EDY PUTRA IRAWADY. Karena hinggasaat ini cyber law belum juga disahkanoleh DPR, maka kita akan memintaterobosan lain dengan mengeluarkanPeraturan pemerintah (PP) khusus untukmembackup NSW.

KEPABEANAN

WBC/ATS

Page 56: Warta Bea Cukai Edisi 395

55WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Menurutnya, manfaat blueprint system NSW adalah untukmendapatkan kejelasan arah kebijakan sistem NSW, pedomandalam melaksanakan sistem NSW, acuan bagi seluruh entitasyang terkait dengn NSW dan menjadi landasan hukum bagiseluruh entitas yang terkait dengan NSW. Untuk itu ia berharap,agar seluruh pihak dapat memberikan dukungan dan komitmenyang kuat bagi sistem NSW. Karena keberhasilan NSW bukandari pengoperasiannya tapi hasil NSW dapat berguna bagipembangunan nasional dan bermanfaat bagi semua orang.

Kepada pers Susiwijono, Kasubdit Otomasi Sistem danProsedur, Dit. IKC, yang juga merupakan Wakil Ketua Satgas ITmengatakan, tujuan utama sistem NSW dalam tahap awal adalahmasalah peningkatan kinerja layanan ekspor dan impor sertapenurunan waktu dan biaya. Namun demikian, yang terpentingadalah masalah kualitas dan akurasi data. Pada tahap awal, baru5 GA atau instansi yang terkoneksi dari 36 instansi yang terkaitdengan NSW. Ujicoba NSW pada Desember2007 hanya diterapkan pada 99 importir jalurprioritas, itupun hanya untuk dokumen pem-beritahuan impor barang (PIB).

“Mudah-mudahan tahun 2008 kita semuasudah siap karena memang kita tidak ada pi-lihan. Kalau kita lihat momentum NSW ini luarbiasa, bukan hanya customs saja yang me-respon, tetapi lihat saja di Perdagangan yangmembangun inatrade. Itu kan merubah kulturatau change management. Dari yang dulunyamanual nanti bisa lewat internet. Diluar itu,masing-masing instansi seperti “dipaksakan”untuk bisa comply dan competible dengan sis-tem NSW,” katanya.

Sementara itu, saat ditemui WBC disela-sela acara sosialisasi, Didiet Hidayat dari PT.Mitsui Soko Indonesia mengatakan, Indonesiabelum siap dari berbagai aspek dalammelaksanakan sistem NSW, mulai darisumber daya manusianya, sistem, teknologi,bahkan UU cyber law-nya saja Indonesiabelum siap.

“Kalau Indonesia belum siap, sebaiknyasistem yang manual masih bisa digunakan.Karena yang sering terjadi, kalau sudahmasuk ke sistem kita tidak bisa bawa dokumen. Dan sekarangkita belum siap, belum semua orang Indonesia jago komputer danngerti masalah IT,” tambahnya lagi. Ia sendiri mengaku bahwaperusahaan tempatnya bekerja telah siap dengan sistem IT.

Menurutnya, NSW merupakan program yang dipaksakankarena pada dasarnya Indonesia belum siap. “Yang saya lihat inikarena gengsi kita karena sudah agreement dengan Aseanmakanya kita ikut. Jadi, dari segi teori ini sangat bagus tapi disisi

lain, yakni prakteknya, menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Kitajujur saja, ngurusin minyak tanah saja berantakan apalagingurusin hal seperti ini,” tandasnya.

Salah satu komponen yang paling ditakuti kalau barang tidaksegera keluar adalah sewa gudang. Pasalnya, sewa gudangterus berjalan hingga barang keluar. Dengan demikian,lanjut Didiet, biaya sewa gudang akan dibebankan pada barangyang akan dijual, itupun kalau barangnya laku dipasaran.“Makanya, kalau pemerintah mau tanggung jawab misalnya sewagudang berhenti dihari ketiga, walaupun barang musti nunggu 40hari. Itu baru fair, tidak ada masalah walaupun besok kitalangsung NSW. Contohnya lihat KPU (Kantor Pelayanan UtamaBea dan Cukai Tanjung Priok-red), tidak ada yang mau tanggungjawab kan soal sewa gudangnya?” papar Didiet.

Ia melanjutkan, beberapa importir asing ada yang mengeluh-kan tingginya sewa gudang yang harus dibayar karena lamanya

proses customs clearance. Menurutnya hal itudisebabkan kurangnya SDM yang dimiliki KPUdan kurangnya sosialisasi kepada penggunajasa.

Sementara itu, Rustiningsih Singgih, Headof International Business Solution, PT BankCentral Asia Tbk, mengatakan pada WBC, se-tiap langkah yang dilakukan pemerintah harusada antisipasi atau backup. Pasalnya, segalasesuatu yang berguna bagi roda perekonomi-an Indonesia harus dirancang dengan tepatagar hal-hal yang dapat menghambat kerja bi-sa diminimalisir.

“Misalnya kalau ada pemadaman listrik dantidak ada genset, pasti transaksi akan berhenti.Jadi, tolong disaster recovery plannya harusdipikirkan. Atau kalau ada gempa bumi bagai-mana? Karena NSW itu kan nasional, kalauservernya down apakah nanti seluruhIndonesia akan mati? Atau kalau misalnya da-lam satu jam sistem tidak bisa diperbaiki lantasbisa diganti dengan manual yang seperti A,misalnya,” ujarnya. Untuk itu ia meminta agarpemerintah memikirkan masalah disaster re-cover plan tersebut secara sungguh-sungguh.

UJICOBA SKA MELALUI SINGLE WINDOW KE MALAYSIA DAN CHINAKembali sosialisasi blue print penerapan dan rencana ujicoba

sistem NSW di Tanjung Priok, dilakukan di Hotel Borobudur pada3 September 2007. Audience yang hadir pada acara tersebutadalah asosiasi-asosiasi yang mewakili para pengguna jasa danrekan-rekan dari media massa. Pembicara pada hari itu terdiridari Satgas IT, Satgas Perencanaan dan Kerjasama Internasio-nal, Satgas K2PEI dan moderator dari KADIN.

HARMEN SEMBIRING. Saat ini pihaknyamulai mengirim signal kepada Malaysiadan China yang berisi tentang kesiapanIndonesia untuk memulai ujicobapengiriman SKA melalui single window kekedua negara tersebut.

WBC/ATS

PESERTA SOSIALISASI. Para peserta sosialisasi yang berasal dari berbagaikalangan, mulai dari pengguna jasa, perwakilan asosiasi pengguna jasa,pengusaha, instansi yang terkait dengan NSW dan rekan-rekan dari mediamassa, tampak antusias mengikuti jalannya acara.

SOSIALISASI UJICOBA NSW. Saat sosialisasi blueprintpenerapan sistem NSW dan rencana ujicoba sistem NSW di TanjungPriok, di Hotel Borobudur, Jakarta yang dilakukan pada28 Agustus dan 3 September 2007.

WBC/ATS

Page 57: Warta Bea Cukai Edisi 395

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Dalam sesi tanya jawab, B.P Rambe dari GPEI cabang Su-matera Utara, Medan, menanyakan kapan NSW akandilaksanakan di wilayah Medan. Ia juga mengeluhkan listrik yangsering padam di Medan, bahkan belakangan ini listrik padampada pagi hari selama 5 jam dan sore hari selama 5 jam.Pemadaman itu sendiri belum diketahui kapan berakhir.

Susiwijono, Wakil Ketua Satgas IT menjelaskan, untuk empatpelabuhan lain yakni Soekarno Hatta, Belawan, Tanjung Emasdan Tanjung Perak, akan diterapkan sistem NSW antara Maret -September 2008. Ia mengakui bahwa ketidakstabilan tenagalistrik di Belawan sangat menganggu, sehingga banyak sekaliperalatan elektronik milik Bea dan Cukai yang rusak walaupunsudah ada genset.

Oleh sebab itu ia kembali menegaskan perlunya kesiapan in-frastruktur IT di masing-masing daerah. Namun demikian Susiwi-jono menegaskan, NSW merupakan sistem virtual, sehingga ka-lau ujicoba di Tanjung Priok berjalan dengan lancar, maka secaraotomatis, kalau sistem ini diterapkan ditempat lain tidak akan adamasalah, tinggal bagaimana menyosialisasi dan mengedukasi-kan sistem NSW pada pengguna sistem di sana. Masalah listrikinipun sudah disampaikan pada rapat steering comitee.

Sementara itu, Ronald dari Asosiasi Perusahaan JalurPrioritas (APJP), menanyakan kepada siapa ia harus melakukankomunikasi lebih mendalam karena sampai dengan saat inipihaknya belum mendapatkan info kepada siapa harus bertanyamengenai sistem NSW tersebut.

APJP sendiri akan melakukan konsolidasi internal atassistem yang sudah digunakan atau diterapkan oleh perusaha-an yang termasuk dalam jalur prioritas. APJP juga mengusul-kan, sebagai langkah awal pihaknya dapat melakukan ko-munikasi melalui KPU mengenai NSW, seperti halnya APJPpernah mengusulkan agar tiap-tiap instansi yang terkaitdengan kegiatan ekspor impor memiliki perwakilan di KPU.

Dalam wawancaranya dengan WBC usai acara sosialisasi,Harmen Sembiring, Ketua Satgas K2PEI mengatakan, saat inibisnis proses yang dilakukan Satgas K2PEI sudah pada tahapidentifikasi. Jumlah GA (government agencies) yang terlibat dalamperijinan ekspor, impor dan kepabeanan sebanyak 36 GA (leveleselon I dan II). Dari 36 GA tersebut, jumlah total dokumen yangberkaitan dengan ekspor, impor dan pabean sebanyak 178 doku-men, terdiri dari 48 dokumen ekspor, 106 dokumen impor, releaseclearance 1 dokumen dan sisanya dokumen rekomendasi.

“Selanjutnya, bisnis proses tersebut kita serahkan ke SatgasIT, untuk diolah lagi sehingga cocok dengan sistem elektroniknya.Langkah kami berikutnya adalah mengumpulkan semua formatau formulir perijinan yang ada, kemudian kita olah denganmelakukan simplifikasi prosedur,” jelas Harmen.

Saat ditanya kesiapan Satgas K2PEI menghadapi ujicobaNSW di Tanjung Priok Desember 2007 nanti, Harmen mengata-kan bahwa dari ke-5 GA (Bea dan Cukai, Pusat Karantina Ikan,Badan Karantina Tumbuhan, BPOM dan Ditjen Daglu-red) yangterkait dengan ujicoba NSW di Tanjung Priok, bisnis prosesnyatelah diserahkan pada Satgas TI.

“Satgas Tim Nas mengarahkan ujicoba NSW hanya padaproduk-produk tertentu, yang masuk dalam jalur prioritas. Berarti,kami akan memantau perijinan-perijinan yang masuk dalam jalurprioritas itu apa saja. Waktu itu kita sepakat untuk fokus kepadamakanan, minuman dan obat-obatan. Sekarang apa contohnya,ini yang kita serahkan ke satgas IT,” lanjut Harmen.

Mengenai SKA (surat keterangan asal) yang menjadi con-cern Ditjen Daglu, Harmen mengatakan bahwa saat ini pihak-nya mulai mengirim sinyal kepada Malaysia dan China yangberisi tentang kesiapan Indonesia untuk memulai ujicoba pe-ngiriman SKA melalui single window ke kedua negara terse-but. “Saat ini kita sedang menunggu respon dari mereka, tapisecara sistem kita sudah siap,” tandas Harmen.

GAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSWGAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSWGAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSWGAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSWGAMBARAN UMUM BISNIS PROSES DALAM SYSTEM NSW

KEPABEANAN

ifa

Page 58: Warta Bea Cukai Edisi 395

57WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

engan terlaksananya program reformasi di jajar-an Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),yang kini telah terealisirkan dengan adanyaKantor Pelayanan Utama (KPU) di Tanjung Priokdan Batam, juga dengan penambahan jalur baru

untuk proses importasi, yaitu jalur kuning dan MitraUtama (MITA), membuat para pengusaha yang tergabungdalam Asosiasi Pengusaha Jalur Prioritas (APJP), merasaperlu membahasnya lebih mendalam karena hingga saatini masih ada beberapa kendala yang dihadapi paraanggotanya.

Pembahasan yang berlangsung dalam workshopsehari dengan tema “Reformasi Pelayanan Importasi DiIndonesia”, berlangsung di gedung DhanapalaDepartemen Keuangan, pada 27 Agustus 2007 yangdibuka langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu), SriMulyani Indrawati.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari ketua APJP,Gunadi Sindhuwinata, yang menjelaskan bahwa jalurprioritas bertujuan mempercepat arus barang sehinggabiaya ekonomi tinggi dapat ditekan, Selain itu dalam meng-hadapi persaingan ketat ditingkat global, dengan adanyajalur prioritas tentunya pengusaha akan memperoleh peng-hematan biaya, sehingga daya saing dapat meningkat.

Sementara itu, Menkeu dalam kata sambutannyamenyatakan, ketidakpercayaan birokrat kepadapengusaha dan pengusaha kepada birokrat,menyebabkan terjadinya tindakan kolusi yang berujungpada pemberian upeti kepada pejabat untuk memudahkanpelayanan.”Jika importir memiliki rekam jejak baik, tugaspemerintah adalah memberikan pelayanan dan fasilitasyang bagus, namun pelayanan yang bagus tersebut kitaberikan setelah kami melakukan pengawasan, jikaimportir tidak memiliki kredibilitas, pemerintah harusmelakukan pengawasan terlebih dahulu baru memberikanpelayanan dan fasilitas,” jelas Menkeu.

Masih menurut Menkeu, jika perusahaan sudahmemenuhi kriteria yang baik, kewajiban pemerintahadalah memberikan layanan yang lebih baik lagi, untukitu kepada importir diharapkan mau mendukung programreformasi birokrasi. Yakni, dengan membayar seluruhkewajiban kepabeanan dengan benar, tidak melakukanpenyelundupan serta tidak merusak birokrasi dengansogokan. Jadi dua-duanya perlu reformasi.

Dalam kata sambutan Direktur Jenderal Bea danCukai, Anwar Suprijadi, yang dibacakan oleh DirekturAudit, Thomas Sugijata, sesuai dengan Instruksi Presiden(Inpres) nomor 6 tahun 2007 tentang kebijakanpercepatan pengembangan sektor rill dan pemberdayaanusaha, mikro, kecil dan menengah, salah satu programyang dicanangkan adalah kelancaran arus barang dankepabeanan, yang oleh DJBC telah diterjemahkan kedalam tiga paket kebijakan, yaitu percepatan pelayanankepabeanan (Customs Services), pengembangan fasilitaskepabeanan (Customs facilities), dan pengawasankepabeanan (Customs Control).

Sebagai pelaksanaan dari kebijakan percepatanpelayanan kepabeanan (Customs Service), DJBC telah

Masih adanya berbagai kendala yang terkaitdengan proses importasi di Indonesia,

menyebabkan pengguna jasa pelabuhandiperhadapkan oleh rendahnya indeks

pelayanan publik dari berbagai instansi, yangpada akhirnya menyebabkan terjadinya biaya

ekonomi tinggi dalam kegiatan importasi.

SRI MULYANI INDRAWATI. Pengusaha diharapkan mendukung programreformasi birokrasi dan tidak merusaknya dengan memberikan sogokan.

WORKSHOP. Untuk reformasi pelayanan impor di Indonesia, perluadanya kebijakan yang menguntungkan masing-masing pihak, dandukungan dari instansi terkait lainnya.

WorkshopReformasi Pelayanan

Importasi Di Indonesia

D

WBC/ATS WBC/ATS

Page 59: Warta Bea Cukai Edisi 395

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

alam kehidupan sehari-hari sering kita mende-ngar ungkapan; Si X mempunyai kebiasaanburuk, Si Y mempunyai kebiasaan yang baik.Atau sering pula kita jumpai orang mempunyaipendirian yang plin-plan alias mencla-mencle.

Tingkah laku kita adalah kebiasaan kita, dalam bahasaInggris disebut dengan habit yang artinya sesuatu yangdilakukan berkali-kali.

Aristoteles mendefinisikan manusia berdasarkan kebi-asaan, artinya kalau ia tidak memiliki perilaku yang jelasmaka ia tidak termasuk manusia. Dalam hal ini berartimanusia yang mencla-mencle tidak terdefinisikan olehAristoteles. Sedangkan kata efektif sendiri berarti tepatsasaran atau sesuai dengan maksud dan tujuan. Di za-man modern seperti ini kita perlu mempunyai kebiasaanatau tingkah laku yang menjadikan hidup ini efektif.

Menurut Dr. Steven Covey ada tujuh kebiasaanyang dilakukan oleh orang-orang yang efektif (SevenBasic Habits of Highly Effective People). Ketujuhkebiasaan tersebut adalah :

1. Proactive (Proaktif)Kadang orang salah mengartikan proaktif dengan ak-tif. Aktif berbeda dengan proaktif. Proaktif adalahsuatu sikap dimana setiap peristiwa (stimulus) yangdatang kepada seseorang diolah terlebih dahulu sebe-lum direspon. Orang yang proaktif adalah orang yangselalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.Sebagai contoh orang yang akan memotong kain pastimengukurnya terlebih dahulu bahkan sampai diulangdua kali, sebelum memotongnya.Yang membedakan di antara kita adalah dalam halpengolahan stimulus, ada yang cepat ada yanglambat dan ada yang tepat ada yang salah. Orangyang memberikan respon yang cepat dan benarsetelah mengolah stimulus adalah mereka yang

ORANG YANGPROAKTIF ADALAH

ORANG YANGSELALU BERPIKIRTERLEBIH DAHULU

SEBELUMBERTINDAK

”Oleh:

BakhroniST., Msi

KebiasaanManusia yang

Efektif

D

KOLOM

melaksanakan beberapa tindakan seperti penyempurnaanprosedur pengeluaran barang (Customs Clearance),pengembangan fasilitas jalur prioritas, penyempurnaanmanajemen risiko kepabeanan, penyempurnaanpenetapan nilai pabean untuk perhitungan bea masuk,pelaksanaan otomasi sistem aplikasi pelayanan BC 2.3(pemberitahuan pabean untuk pemasukan ke tempatpenimbunan berikat), dan penerapan sistem IndonesiaNational Single Window (NSW) untuk pelayanan customsdan cargo clearance.

Workshop yang diikuti oleh 99 perusahaan penerimajalur prioritas dan 112 perusahaan peserta uji coba jalurMITA, berlangsung dalam empat sesi yang masing-masing sesi mengetengahkan topik-topik seputarpelayanan importasi, diantaranya kemudahan fasilitasimpor dan pelayanan perijinan bagi importir jalur prioritasyang disampaikan oleh Direktur Utama Pelindo II,Abdullah Syaifuddin, dan Kepala Administrator PelabuhanUtama, Capten Bobby R. Mamahit. Dan untuk sesikemudahan fasilitas impor dan pelayanan perijinan bagiimportir jalur prioritas terkait dengan makanan dan obat-obatan, disampaikan oleh Badan POM.

Sementara itu untuk sesi DJBC, topik pertama yangdibahas adalah KPU sebagai perwujudan reformasibirokrasi DJBC dan jalur MITA, yang disampaikan olehketua tim percepatan reformasi DJBC, Thomas Sugijata.Sedangkan untuk sesi kedua DJBC, dibahas tentang jalurprioritas yang disampaikan oleh Direktur TeknisKepabeanan, Teguh Indrayana.

Pada sesi fasilitas impor dan perijinan bagi importirjalur prioritas, dijelaskan mengenai upaya yang telahdilakukan oleh Pelindo II dalam menindaklanjuti Inpresnomor 54 tahun 2002, Inpres nomor 24 tahun 2004,Inpres nomor 5 tahun 2006 dan Inpres nomor 3 tahun2006, dengan menurunkan tarif Cargo Handling Container(CHC), menata manjemen pelabuhan, pengawasan danpengendalian terhadap pungutan biaya-biaya tidak resmidi pelabuhan, peningkatan sarana dan prasarana dilapangan, memberdayakan industri pelayaran nasional,dan mempercepat pemprosesan kargo.

Sementara pada sesi DJBC pada topik bahasan KPU danjalur MITA, dijelaskan mengenai penerapan manajemen SDMyang terbaik di KPU sehingga pelayanan yang diberikandapat lebih prima dari saat ini, hingga pada sasaran KPU Beadan Cukai, termasuk karateristik umum KPU Bea dan Cukai.

Sedangkan untuk topik bahasan jalur MITA, dijelaskanmengenai penjaluran baru yang akan diterapkan olehDJBC, yang mana untuk jalur mitra utama akan mulaiditerapkan pada 1 September 2007 dan hanyadikhususkan pada importir yang telah terpilih sebagaipenerima jalur prioritas dan 188 importir jalur hijau yangakan masih diujicobakan hingga tiga bulan kedepan.

Untuk topik bahasan jalur prioritas, kembali dijelaskanmengenai manfaat yang diterima oleh importir penerimafasilitas jalur prioritas yang kini akan lebih ditingkatkankembali pada jalur MITA prioritas, sehingga penerima fasilitasini benar-benar mendapatkan pelayanan prima dan utama,yang pengawasannya lebih dititikberatkan pada bidang audit.Selain itu juga dijelaskan mengenai konsep On Truck OnBoard dalam menunjang kelancaran arus barang ekspor daridry port ke pelabuhan Tanjung Priok.

Dari seluruh topik yang dibahas, para peserta umumnyamenanyakan tentang keluhan terhadap tersendatnya arusbarang yang kerap kali masih sering terjadi, dan para pesertameminta jaminan apakah dengan jalur baru dan fasilitaspelabuhan yang saat ini akan lebih dikembangkan lagi dapatmenjawab kendala yang dihadapi para peserta.

Hingga akhir acara workshop berakhir, para peserta tam-pak merasa bisa mendapatkan informasi yang lebih akuratdan baik tentang apa yang dapat mereka lakukan dengankendala-kendala yang dihadapi, dan berusaha menjadikanperusahaannya sebagai stakeholder yang baik.

“Kita adalah apa yang kita lakukan secarakonsisten” (Aristoteles)

adi

Page 60: Warta Bea Cukai Edisi 395

59WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

hebat. Hal ini tidak terjadi begitu saja tapi karenalatihan yang berulang-ulang. Jadi untuk menjadi orangyang proaktif, harus membiasakan diri proaktif.Seorang yang tidak pernah berpikir sebelum berbicaraatau bertindak akan kesulitan tatkala ia mencobamelakukan hal itu. Proaktif memang merupakan suatuhabit, yaitu sesuatu yang dilakukan berulang-ulang.Spontanitas tanpa kebiasaan mustahil terjadi.

2. Think End in Mind (Memikirkan Tujuan Akhir)Bagi orang yang efektif, memikirkan tujuan akhir ada-lah sebuah kebiasaan. Apabila ada persoalan ia akanmelihat bagaimana akhir dari permasalahan tersebut.Dalam mencapai tujuan akhir tersebut manusia harusmempunyai rencana yang baik dengan membuatjadwal dalam penyelesaiannya untuk tiap-tiap tahapyang harus dilalui (time schedule).

3. Put First Thing First (Pertama Diambil PertamaDipikir)Untuk kebiasaan yang ketiga ini menekankan padaprinsip prioritas. Seseorang apabila ingin efektif harusmempunyai prioritas dalam mengerjakan sesuatu, ma-na yang harus dikerjakan terlebih dahulu mana yangbisa dilakukan belakangan. Seorang yang efektif da-lam bertindak akan membiasakan dirinya dengan hal-hal yang penting dan bukan hal-hal yang genting. Adaempat kuadran dalam kategori kebiasaan seseorangberkaitan dengan manajemen waktu

a. Kuadran pertama adalah orang yang selalumengerjakan pekerjaan yang penting tapi genting(important and urgent). Orang seperti ini akanstress, sering mengalami keletihan dan selalu me-lakukan manajemen krisis.

b. Kuadran kedua adalah orang yang selalumelakukan pekerjaan yang tidak penting tapigenting (not important but urgent). Orang sepertiini tipe orang yang fokusnya jangka pendek,menganggap tujuan dan rencana tidak berhargaserta punya karakter bunglon (plin-plan).

c. Kuadran ketiga adalah orangyang melakukan hal-hal yangt idak pent ing dan t idakgenting (not important, not ur-gent). Orang seperti ini tidakbertanggung jawab, bergan-tung pada orang lain, dan kon-tra produktif.

d. Kuadran keempat adalah orangyang melakukan pekerjaanyang penting tapi tidak genting(important but not urgent).Orang seperti ini mempunyaivisi, keseimbangan hidup, disip-lin dan dapat mengontrol diri.

4. Win-win (Selalu Berpikir Sama-sama Menang)Artinya selalu mengutamakan orang lain tanpa menyeng-sarakan diri sendiri. Apabila ada permasalahan selaludiambil penyelesaian yang adil sehingga tidak ada yangkalah, tapi semua merasa menang karena prinsip adil.Adil dalam hal ini tidak berarti sama, tapi proporsional.

5. Understand to be Understood (Memahami SebelumMinta Dipahami).Kebiasaan ini adalah berusaha memahami orang lainterlebih dahulu sebelum minta dipahami. Kebiasaanseperti ini yang sekarang jarang kita temukan. Banyakorang ingin dipahami oleh orang lain, tapi ia tidak

berusaha memahami orang lain.Orang banyak berbicara demokrasidan kebebasan tidak akan berartiapa-apa apabila kebebasannya me-rusak atau mengganggu kepenting-an orang lain. Ia ingin diistimewa-kan sementara orang lain tidak bo-leh (tidak mempedulikan orang lain).

6. Coorperation (MewujudkanSinergi/Kerjasama)Menjalin kerja sama saling

menguntungkan dengan manusiayang lain. Ia berusaha menciptakankekuatan yang dahsyat denganmerapatkan barisan bersama oranglain, sebab dengan sendiri ia bukanapa-apa dan bukan siap-siap.Dengan merapatkan barisandengan orang lain akanmemperkokoh persatuan sehinggasegala permasalahan menjadiringan dan akan mudahdipecahkan. Ingatkah kita akan lidi(batang daun kelapa)? Satu batanglidi kita akan dengan mudahmematahkannya, apabila beberapabatang lidi digabungkan menjadisapu lidi masih sanggupkah kitauntuk mematahkannya ? Inilahperumpamaan dari kebiasaan ini.

7. Kebiasaan ketujuh adalah membiasakan keenamkebiasaan diatas.Hal terpenting setelah mengetahui enam kebiasaantersebut diatas adalah implementasi. Mengetahui teoritanpa mempraktekkannya is nothing. Implementasi iniperlu dilakukan untuk memberikan atau menghasilkanefek spontanitas dalam kehidupan kita sehari-hari.

Selamat mencoba dan semoga sukses.

Penulis adalah Pejabat Fungsional di KPU Tipe A Tanjung Priok

... KITA PERLUMEMPUNYAI

KEBIASAAN ATAUTINGKAH LAKUYANG MENJADI-KAN HIDUP INI

EFEKTIF

IMPORTANT

URGENT

s

s

I

II

IV

III

Page 61: Warta Bea Cukai Edisi 395

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Penyelarasan KompetensiIndividu Pegawai DJBC

dan Kompetensi Inti DJBCDalam Mewujudkan

Competence-BasedOrganization

alah satu faktor yang sangat menentukan keberha-silan atau kegagalan suatu organisasi adalah faktorsumber daya manusia (SDM). Tidak dapat dipung-kiri, bahwa faktor SDM-lah yang membuat organisa-si dapat berkembang dengan pesat, jalan di tempat

atau bahkan mengalami kemunduran. Oleh karenanya,penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalamsuatu kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifatstrategic, integrated, interrelated, dan unity (Assauri, 2000).

Setiap organisasi selalu berusaha menyesuaikan diri agarmampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Misal-nya dengan penggunaan teknologi informasi, penerapan totalquality management, redesign proses kerja, repositioning perusa-haan atau bahkan melakukan perubahan radikal yang menyelu-ruh (business transformation). Untuk melakukan hal tersebutdengan baik, tidak bisa suatu organisasi serta-merta meniru cara-cara sukses organisasi lain karena kesuksesan organisasi lainmungkin tidak bisa diterapkan pada organisasi kita. Setiap organi-sasi mempunyai kekhasan masing-masing yang tidak mungkinsama satu dengan lainnya. Yang terpenting adalah organisasiharus meningkatkan perhatian pada “value” mereka sendiri, pada“core competences” mereka yang harus dikembangkan sepan-jang waktu (Bergenhenegouwen, et. al., 1997).

Kompetensi inti atau yang sering disebut dengan corecompetence setiap organisasi bersifat khas dan unik untuk setiaporganisasi. Salah satu variabel pembentuk kompetansi intiorganisasi adalah kompetensi individu. Dengan demikian, apabilaorganisasi mulai mengkonsentrasikan dirinya pada corecompetence-nya untuk menjawab segala tantangan, makaorganisasi tersebut mau tidak mau harus memberikan perhatianyang lebih besar pada kompetensi individu/karyawannya(Bergenhenegouwen, et. al., 1997).

KOMPETENSI INDIVIDUIsi dan bentuk dari kompetensi inti diciptakan melalui koneksi

antara tujuan organisasi, strategi, struktur dan kultur (Sri Raharso,2004). Skill dan motivasi karyawan adalah perangkat pentingyang strategis dalam merealisasikan tujuan-tujuan perusahaan.Pengenalan keahlian dan skill karyawan adalah perlu, tetapiperhatian terhadap motivasi karyawan harus besar. Faktor-faktoryang mendasari motivasi karyawan dikenal sebagai “kompetensiindividual”. Kompetensi individual berhubungan dengankarakteristik kepribadian pokok, yang tidak bisa dipisahkan daritindakan seseorang dalam hubungannya dengan berbagaimacam situasi dan tugas yang dihadapinya.

Pengertian kompetensi sangat beragam tergantung pada pen-

dekatannya. Mc Clelland (1993) mendefinisikan kompetensisebagai “karakteristik dasar personal yang menjadi faktor penentusukses tidaknya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaanatau suatu situasi”. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatanUS approach atau didefinisikan sebagai behavioural competence(Sparrow dalam Civelli, 1997). Menurut Levy-Leboyer (dalamCivelli, 1997), kompetensi berhubungan dengan “aptitudes, per-sonal traits, and acquired knowledge”. Menurut perspektif Frenchapproach, kompetensi merupakan resultan dari beberapa elemenpsikologi seseorang dan menggunakan self-image, sebagailandasannya. Pandangan berdasarkan perspektif UK approachyang lebih dikenal dengan occupational competence,menyatakan kompetensi lebih banyak diwujudkan dalam bentuksertifikasi dan akreditasi. Pendekatan seperti ini mendefinisikankompetensi sebagai “ability to perform activities within anoccupation to the standards expected in employment…” (Dale &Iles dalam Civelli, 1997).

Secara struktural, kompetensi individu dapat digambarkansebagai gunung es (lihat Gambar 1).

Puncak gunung es dari struktur kompetensi individu berhubu-ngan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki seseorang(knowledge and skills) yang dapat dengan mudah diobservasi.Jenis kompetensi ini diperlukan seseorang untuk memungkinkanmenduduki jabatan, pekerjaan, atau tugas agar dapat dilakukandengan baik. Kompetensi ini dapat dipelajari melalui pendidikan,pelatihan professional dan vokasional dan hasilnya biasanyadidokumentasikan dalam bentuk berbagai sertifikat atau diploma.

Level kedua dari gunung es kompetensi adalah intermedi-ate skills. Isi dari intermediate skills adalah keterampilan sosi-al dan komunikasi, general technical and vocational insight,kualitas organisasional serta pendekatan dasar terhadappekerjaan dan situasi. Jenis keterampilan ini diperlukan untukfleksibilitas dan deploybilitas karyawan, namun sayangnyaintermediate skills ini agak sulit dipelajari, dan memerlukansupervisi dan umpan balik secara individual.

Level ketiga dari gunung es kompetensi individu berisivalue, standar, etika, dan moral. Value dan standar tersebutdiinternalisasi oleh seseorang berdasarkan pengertian yangmendalam yang dimiliki oleh individu tersebut, pengalaman-pengalaman yang telah dilewati, dan pendidikan yang per-nah dia ikuti. Level ketiga ini terdiri dari frame of reference,baik bersifat personal maupun bersifat professional. Menga-dopsi tipe-tipe value dan standar secara ekstrim bersifat indi-vidual dan membutuhkan proses sosialisasi yang panjang.Level ketiga ini dikenal dengan kecakapan professional.

Level terbawah dari struktur kompetensi individu terdiri dari

SALAH SATUVARIABEL

PEMBENTUKKOMPETANSI

INTI ORGANISASIADALAH

KOMPETENSIINDIVIDU

”Oleh:Bagus

Ariyanto,S.S.T., Ak

S

KOLOM

Page 62: Warta Bea Cukai Edisi 395

61WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

karakteristik-karakteristik personal yang lebih mendalam, seperticitra diri, motivasi aktual, upaya diri, antusiasme dan keyakinan.Aspek kompetensi tersebut diatas hampir tidak kelihatan, sulitdiidentifikasi, sulit diajarkan, namun sangat menentukanbagaimana seseorang bertindak pada situasi yang spesifik. Olehkarena itu, menurut Spencer dan Spencer (1993), karakteristiktersebut harus dilibatkan sebelum proses seleksi karena sulitnyamengajarkan keterampilan ini.

CORE COMPETENCE ORGANISASIHamel dan Prahalad (1990) berpendapat: organisasi akan

sukses bila organisasi tersebut melandasi kegiatannya dengankreatifitas inovasi, ilmu pengetahuan dan keahlian. Potensisesungguhnya dari sebuah organisasi diekspresikan dalam “corecompetence”.

Core competence organisasi merupakan kombinasi unikdan dari spesialisasi bisnis dan keterampilan manusia (humanskills) yang memberikan ekspresi pada karakter tertentu dariorganisasi. Bekerja secara sistematis dan terstruktur dengancore competence memberikan organisasi kekuatan strategisyang patut diperhitungkan. Core competence sulit ditiru olehpesaing karena sifatnya yang khusus dan spesifik untuk se-tiap organisasi. Mengkonsentrasikan diri pada core compe-tence membuat organisasi menjadi sangat efektif, dan selan-jutnya akan menghasilkan keunggulan kompetitif.

Core competence merupakan hasil dari gabungan prosespembelajaran dalam organisasi. Core competence dibentuk olehkompetensi individual, kebijakan strategis organisasi, dan strukturpasar/kompetisi lingkungan. Sinergi dari ketiga aspek tersebutakan mampu menghasilkan produk/jasa yang unggul di pasarkarena melibatkan semua bagian dalam organisasi.

Jadi, peningkatan sukses organisasi didasarkan pada per-baikan dan kekuatan dari “core business” organisasi itu sen-diri. Daya saing organisasi didapat dari utilisasi potensi yangdimiliki organisasi. Semakin suatu organisasi dapatmendayagunakan dengan baik seluruh kemampuan potensiyang dimiliki, akan semakin kuat pula posisi organisasi terse-but di pasar.

CORE COMPETENCE DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAIDirektorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai salah satu

instansi di bawah Departemen Keuangan memiliki tugaspokok sebagai tradefacilitator, revenue col-lector, industrial assis-tance and communityprotector. Tugas pokokini sangatlah berat danterkadang bersing-gungan satu denganyang lain. Sebagai tra-de facilitator danindustrial assistancemisalnya Direktorat ki-ta didorong untukmembantu memfasili-tasi perdagangan yangbaik dan mendorongpergerakan industri-industri dengan berba-gai fasilitas yang ada,namun disisi lain jugasebagai revenuecollector yang tugas-nya mengumpulkanpendapatan untuk di-masukkan ke kasNegara. Tugas pokokyang diamanatkan ini-lah merupakan “value”kita. Value inilah yangmembedakan dengan

instansi lainnya. Tidak ada instansi lain selain DJBC yang di-amanati melaksanakan keempat tugas pokok diatas.

Seberapa sukses kita dalam menjalankan tugas pokoktergantung dari bagaimana Direktorat kita tercinta ini memilikikerangka visi dan misi yang kemudian diterjemahkan ke dalamtindakan keseharian oleh para anggota organisasi. Apa indikatorkita sukses memfasilitasi perdagangan? Apa indikator kita telahsukses mengumpulkan penerimaan buat Negara? Apa indikatorkita telah berhasil mendorong industri? Dan apa indikator kitatelah membantu memproteksi masyarakat?

Semua indikator-indikator tersebut harus dapat dirumuskandan dijawab dengan tepat oleh manajemen puncak DJBC. Tidakhanya secara kualitatif, namun juga secara kuantitatif sehinggamudah diterjemahkan oleh setiap pegawai untuk mensukseskantugas pokok tersebut.

Jika semua indikator dapat kita capai, dapat diartikan kitasukses mengemban tugas pokok tersebut sehingga Direktorat inibenar-benar memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas yangdiamanatkan.

KOMPETENSI INDIVIDU YANG HARUS DIMILIKI PEGAWAI DJBCDiatas telah disinggung bahwa kompetensi individual

berhubungan dengan karakteristik kepribadian pokok seseorang,yang tidak bisa dipisahkan dari tindakannya dalam hubungannyadengan berbagai macam situasi dan tugas yang dihadapinya.Sekarang masalahnya kompetensi individu yang bagaimanayang harus dimiliki oleh pegawai DJBC yang dapat mendukungcore competence Direktorat kita tercinta ini?

Idealnya setiap pegawai DJBC memiliki setiap level strukturkompetensi individu seperti pada Gambar 1. Namun semuanyatergantung pada masing-masing individu karena level ketiga dankeempat dari struktur kompetensi individu tidak kelihatan, sulitdiidentifikasi, dan sulit diajarkan.

Menurut Lasambouw dan Lasambouw (2003), apabila diapli-kasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, pegawai yang kompetenadalah individu yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap,dan perilaku sesuai dengan syarat pekerjaannya sehingga dapatberpartisipasi aktif di tempat kerja. Secara detail ada lima dimensikompetensi yang harus dimiliki oleh individu tersebut, yaitu:1. task skills; keterampilan untuk melaksanakan tugas rutin

sesuai dengan standar di tempat kerja2. task management skills; keterampilan untuk mengelola

Gambar 1Gunung Es Kompetensi Manusia

Sumber: Bergenhenegouwen, et. Al., 1997

Page 63: Warta Bea Cukai Edisi 395

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

serangkaian tugas yang berbeda yang muncul dalam pe-kerjaan

3. contingency management skills; keterampilan mengambiltindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalahdalam pekerjaan

4. job role environment skills; keterampilan untuk bekerja sa-ma serta memelihara kenyamanan lingkungan kerja

5. transfer skills; keterampilan untuk beradaptasi denganlingkungan kerja baru

Setiap pegawai Direktorat tercinta ini sebaiknya memilikikelima dimensi kompetensi diatas agar dapat melaksanakansetiap pekerjaan yang dibebankannya kepadanya denganbaik dan mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan kerjadimanapun dan bagaimanapun.

Setiap pegawai harus memiliki ambisi masa depan danberkeinginan kuat untuk mengembangkan core competenceorganisasi. Pegawai tidak hanya mampu mengatakan “Howmuch I can do?” , tapijuga dapat mengatakan“How well I can do it?”

PENGEMBANGANKOMPETENSI INDIVIDUDAN KOMPETENSI INTIORGANISASI

Kompetensi akantumbuh jika ada interak-si yang berulang-ulangantara keterampilan indi-vidu, sistem, proses, dansumber-sumber organi-sasi baik bersifat tangiblemaupun intangible.

Untuk itu diperlukankerjasama yang baik dansaling mendukung antaramanajemen puncak, ma-najemen lini dan pegawaiitu sendiri. Manajemenpuncak, menyediakan gu-idance dalam mengiden-tifikasi core competencemelalui proses manaje-men strategis.Manajemen lini mengun-dang dan menantangkaryawan untukmengembangkan bakatmasing-masing melaluimanajemen kompetensi.Individu pegawai bertujuan mengembangkan kompetensinya ke-tika diberdayakan, dalam kerangka manajemen karir, artinya karirkaryawan me- rupakan perpanjangan tangan dari kompetensikaryawan yang memiliki kontribusi pada core competence organi-sasi (Gambar 2).

PENYELARASAN KOMPETENSI PEGAWAI DJBC DANKOMPETENSI INTI DJBC

Kantor Bea Cukai Utama (KPU) merupakan penegasan darikompetensi inti DJBC. Diharapkan dengan terbentuknya KPU ter-sebut akan menjadi added value bagi DJBC dan termasuk upayauntuk penyelarasan antara kompetensi individu dan kompetensiinti DJBC. Bagi pegawai sendiri, keberadaan KPU akanmeningkatkan motivasi mereka, yang baik secara langsung atautidak langsung akan meningkatkan kompetensi individu mereka.

Upaya perekrutan calon pegawai melalui mekanismepenyaringan tes kompetensi oleh pihak eksternal yangindependen, menurut penulis, merupakan suatu langkah yangtepat. Diharapkan dengan tes kompetensi ini dapat disaringpegawai-pegawai yang berkompeten di bidangnya, yangterutama dapat menyaring level ketiga dan keempat dari struktur

gunung es kompetensi. Juga akan mendapatkan “the right manon the right place”.

Jika antara kompetensi individu dan kompetensi inti organisa-si sudah selaras, artinya apa yang diharapkan organisasi menja-di harapan pegawai juga, hasilnya adalah sebuah level operasiyang luar biasa hebatnya. Direktorat kita tercinta dapat memberi-kan service pada pengguna jasanya dengan level memuaskan.Namun level operasi yang tinggi ini harus di-maintain, dikelola,agar jangan sampai kendor.

Oleh karenanya perlu dikembangkan pelatihan-pelatihanberbasis kompetensi dan pengembangan program-programberbasis kompetensi. Kedua bertujuan agar kompetensidapat dimobilisasi, divitalisasi, dimurnikan, dan dipelihara.

KESIMPULANMenumbuhkan dan mengembangkan kompetensi inti organi-

sasi bukan perkara yang mudah, namun dengan adanya komitmenyang kuat dan keterlibatan yang sungguh-sungguh dari setiap

elemen organisasi mulaidari manajemen puncak,manajemen lini sampaipegawai, kompetensi intidapat terwujud sehinggadapat membedakan dariorganisasi lainnya.

DJBC sebagai suatuorganisasi diharapkanmampu mengelola sum-ber daya yang dimilikinyadengan baik danmenjadikan sumber dayatersebut menjadi suatukompetensi inti. Untuk ituDJBC harus memberikanperhatian yang lebih be-sar pada kompetensi in-dividu pegawai denganmelakukan pengembang-an kompetensi pegawai.Artinya, mulai sekarangseluruh proses rekrut-men, seleksi, appraisal,mutasi, promosi, remune-rasi dan pelatihan harusdilihat dari perspektifyang berbeda yaitu pers-pektif kompetensi.

Jika kompetensi indi-vidu pegawai DJBC telahselaras dengan core com-petence DJBC, maka

akan tercipta competence-based organization, sebuah model or-ganisasi yang memiliki kinerja yang unggul. Dengan demikianDirektorat kita tercinta ini dapat memberikan kontribusi dan sum-bangsih yang lebih besar pada kemajuan bangsa Indonesia.

Penulis adalah Pelaksana Pemeriksa pada KPU Tipe A Tanjung PriokDaftar Pustaka1. Assauri, Sofjan, 2000, Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM),

Usahawan, Vol.26, 10, Oktober 20002. Bergenhenegouwen,G. J., et. al., 1997, Competence Development – A

Challenge for Human Resources Proffessionals: core competence oforganizations as guidelines for the development of employees, Industrialand Commercial Training, Vol. 29, 2.

3. Civelli, Franco F., 1997, New Competences, New Organizations in adeveloping world, Industrial and Commercial Training, Vol.29, No.7.

4. Hamel, G and Prahalad, C.K., 1990, The Core Competence of thecorporation, Harvard Business Review, Vol.67, No.3, May 1990

5. Lasambouw, Carolina M., and Lasambouw, Daniel L., 2003, CompetencyBased Human Resources Development (CBHRD): Upaya meningkatkandaya saing SDM di era global, Buletin BRI, Vol.15, No.1, April 2003.

6. McClelland, D.C., 1993, The concept of Competence, in Spencer, L.M., andSpencer, S.M., 1993, Competence at work, New York: John Wiley and Sons.

7. Sri Raharso, 2004, Competence-Based Organization: Penyelenggaraanantara Kompetensi Individu dengan Core Competence Organisasi,Usahawan, Vol. 10, Oktober 2004.

Gambar 2.Pengembangan Core Competence dan

Kompetensi Individu

KOLOM

SU

MB

ER:

BER

GEN

HEN

EGO

UW

EN,

ET.

AL.

, 19

97

Page 64: Warta Bea Cukai Edisi 395

63WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

alam suatu pembicaraan saya dengan seorangteman dia berujar, “Itu lo si fulan kesandung ka-sus berat, padahal dia dulu termasuk orang yanglurus lo!”. Ada lagi, “Biasanya ketika ditempat-kan di tempat yang kering dia menjadi orang

baik, coba kalau udah pindah ke tempat basah pasti lain,pokoknya pasti lain, beda ama yang dulu!”. Dikesempatan yang lain saya dapat cerita lain lagi, “Ahmasak saya tidak percaya kalau si fulan itu sekarang jadiberubah, padahal pas pendidikan dulu orangnya taat ber-agama, pintar dan baik, masak sekarang menjadi pemainkelas berat dan udah melenceng enggak karuan?”. Yangterakhir heran, “Masak ditempatkan di Tanjung Priok ru-mahnya masih ngontrak, malu dong!”

Ya, pegawai Bea Cukai juga manusia, bukan malaikat.Rambut sama hitam dalamnya siapa yang tahu, itulah ma-nusia. Perubahan bisa terjadi pada siapa saja, kejadian diatas bisa menimpa semua orang termasuk padadiri kita! Siapa menyangka dan menduga en-ding-nya bisa seperti itu. Kalimat penyangkalan/penyanggahan yang lazim diantara kita dan bi-asanya menghasilkan “bad surprise”.

Fenomena ini telah menjadi realita yang tidakbisa dipungkiri, memang adakalanya perubahanbisa membuat manusia berubah lebih baik ke arahyang positif, namun banyak juga yang terpengaruhdengan pengaruh negatif, yang bisa menyerang ki-ta dimana saja kita berada baik di kantor kecil mau-pun besar, dari pegawai pangkat terendah sampaiyang tertinggi. Kemudian pertanyaannya adalah kenapa halitu mesti terjadi? Apa yang menjadi penyebabnya dan bagai-mana cara menangkalnya? Itulah yang menggelitik penulisuntuk membahasnya dalam tulisan ini, dengan harapanjangan sampai ada yang terjerumus dalam permasalahanyang sebetulnya kita sendiri yang menggalinya.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJSPurwodarminto edisi ke 3 tahun 2005 dijelaskan pengertianKontaminasi adalah pencemaran (terutama karenakemasukan unusr-unsur dari luar), pengotoran. SedangkanDistorsi adalah penyimpangan, pemutarbalikan. Kalau konta-minasi itu awalnya kita bersih, kemudian tercemar (karenaunsur/godaan eksternal) sehingga lambat laun kita menjadikotor. Dengan kata lain ada sekat antara kebenaran dengankeburukan karena pengaruh dari luar. Kalau distorsi, yangbersangkutan mengetahui adanya ketidak beresan, namunsengaja membuatnya demikian. Dengan kata lain distorsi itu

“melacurkan” apa yang memang seharusnya, sehingga terja-di penyimpangan dan pemutar balikan kebenaran/fakta. Jadikedua-duanya adalah pengaruh yang tidak baik (bad influ-ence) yang harus kita waspadai dan kita lawan agar tidak ter-jangkiti dalam diri kita.

Ada idiom di kalangan pegawai Bea dan Cukai, jamansekarang jaman susah, jangankan nyari yang halal, cari yangharam aja susah! Kira-kira begitulah kalimat yang terlontardari orang-orang yang memahami betapa sulitnya untukmencari penghasilan lebih sebagaimana para pendahulumereka, yang mereka nilai lebih menjanjikan di saat momenkeemasan pada masanya. Kalimat yang mengandungkepasrahan akan keadaan situasi dan kondisi yang memangsudah berubah seiring dengan gencarnya berbagaiperubahan/reformasi dan otomasi institusi Bea Cukai.

Sebagaimana kita ketahui secara formal gaji PNS sama,kecuali di beberapa tempat ada tunjangan kemahalan, jadi

yang menjadi permasalahan adalah keinginanorang-orang untuk mendapatkan penghasilantambahan diluar gaji yang resmi diterima dengancara-cara yang tidak prosedural.Permasalahannya adalah kata cukup atau tidakcukup dari gaji yang kita terima adalah relatif.Pada dasarnya kita semua mempunyai kebutuhandasar/primer (basic need) yang harus dipenuhi.Namun sayangnya basic need ini tidak adastandar ukuran yang obyektif dan terukur.

Jika itu semua kita jelaskan dengan bahasamanajemen, mungkin kebutuhan dunia (jangka

pendek, kelihatan langsung) atau kebutuhan fisikmanusia itu selalu berada pada level “urgent” dalam dirimanusia. Sayangnya, seperti pesan Covey, kebanyakanmanusia lebih sering merasa terdesak oleh kebutuhan-kebutuhan urgent-nya dan mengabaikan kebutuhan-ke-butuhan yang important. Covey menyebutnya dengan isti-lah keracunan desakan.

Sebagai contohnya misalnya, adakah orang yang merasaterdesak untuk membaca buku, beramal, mengasahpotensinya, dan semisalnya? Kalau pun ada, itu jumlahnyasedikit. Tapi, jika kita bertanya adakah orang yang terdesakuntuk membeli teve terbaru, handphone terbaru, atau mobilkeluaran baru, tentu ini jumlahnya terlalu banyak. Padahaldesakan kebutuhan fisik itu seperti air laut. Semakin banyakkita minum, semakin haus kita.

Alasan-alasan inilah yang dipakai sebagai pembenaruntuk menggabungkan diri dalam lingkungan lingkaran setan

... JAMANSEKARANG

JAMAN SUSAH,JANGANKANNYARI YANGHALAL, CARIYANG HARAMAJA SUSAH!

KEJUJURANMERUPAKAN

PONDASIKEPERCAYAAN

“”

D

Oleh:Akhmad

FirdiansyahDistorsidan

Kontaminasi

Mewaspadai Bahaya

OPINI

Page 65: Warta Bea Cukai Edisi 395

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

yang tidak ada ujung pangkalnya. Inilah gambaran orangyang terkena distorsi dan kontaminasi.

Sebenarnya persoalan gaji ansich bukan semata-matamenjadi faktor yang membuat manusia itu merasa cukup.Pada banyak contoh kasus di negara-negara maju yanggajinya besarpun ternyata yang namanya tindak KKN masihterjadi, artinya bahwa ada sebab lain, yaitu virus yangbahayanya tidak kalah dengan virus flu burung yakni bahayadistorsi dan kontaminasi.

Dari sinilah kita mulai tahu bahwa ada faktor ’X’ yangmenyebabkan seseorang berbuat tidak wajar karena telahterkotori virus distorsi dan kontaminasi yang menyebabkandia gelap mata dan menghalalkan segala cara untuk dapatmemperolehnya. Dorongan nafsu setan telah menutupikebenaran, sehingga dia tidak mampu membedakan manayang baik dan buruk, benar dan salah. Hal itu telah menjadipilihan hidupnya dengan segala resiko dan konsekuensinya.

Dipengaruhi atau mempengaruhi adalah masalahpengendalian diri. Pengendalian adalah manifestasi daripikiran, perasaan, dan keyakinan positif. Jadi, pembedamendasar antara memegang dan melepaskan kontrol(dikontrol) terletak pada unsur positif dan negatif. Semakinlama kita dipengaruhi, termakan dan berkubang olehpengaruh negatif semakin asik kita dilenakannya dansemakin susah kita meninggalkannya.

Dari penggunaan yang lazim istilah paradigma seringdiartikan sebagai pola/ model tertentu yang kita anut.Paradigma berpikir tertentu akan mempengaruhi sikap,tindakan dan kebiasaan tertentu. Oleh sebab itu logislahkalau dikatakan, salah satu syarat untuk maju adalahmengganti (baca: menyempurnakan) paradigma lamadengan paradigma baru yang lebih unggul. Paradigma lamaitu tak terasa menjebak kita ke dalam situasi dan kondisiyang membahayakan keselamatan dan posisi kita.Paradigma baru mengajarkan perubahan mindset (pola pikir)dari bekerja dengan integritas yang memadai berlandaskanaturan dan nilai moral yang tinggi. Kalau orang sudahberpegang pada paradigma lebih positif maka kemungkinanbesar dapat dikatakan bahwa ia punya potensi lebih besaruntuk menciptakan perilaku yang lebih positif dalammerespon keadaan.

Nasib reward suatu pekerjaan yang kita jalani lebih seringditentukan oleh kemampuan untuk menciptakan kualitas yanglebih kepada pihak lain bukan dibedakan oleh identitaspekerjaan atau dimana kita ditempatkan. Platform kualitasadalah pernyataan diri tentang sebuah pekerjaan yang kitageluti berdasarkan nilai, tujuan, keunggulan, pengalaman,atau pendidikan. Platform yang kita buat tanpa keputusandan pondasi kecuali ikut-ikutan atau desakan reaktifkebutuhan sesaat atau penghindaran membuat kita mudahbongkar pasang platform yang tidak mengikuti “GrowthCircle”. Artinya apa yang dilakukan hanya berfungsi seperticandu yang hanya menyenangkan sementara tapi besarmenimbulkan potensi masalah di kemudian hari.

SEBAB MUSABAB ORANG TERJANGKITI DISTORSI DANKONTAMINASI

Dari beberapa faktor kiranya penulis dapat menemukanfaktor penyebab orang mudah terkena distorsi dankontaminasi pemikiran maupun sikapnya antara lain :1. Kelemahan ilmu/pemahaman akan adanya situasi dan

kondisi yang berubah, sehingga tidak mengetahuituntutan dan standar paradigma baru yang up to datedan reliabel.

2. Tidak mengetahui standar operating prosedur yangseharusnya, tidak mampu membedakan antaradiskresi dan distorsi/penyimpangan, sehingga mudahuntuk disetir dan dibohongi.

3. Lemahnya koordinasi dan hubungan human relation-ship dengan orang lain, sehingga tidak tahu harusberbuat apa.

4. Tidak punya pendirian/prinsip dan cenderung mengikuti

orang kebanyakan, tidak ingin berbeda dengan arus, takutdimusuhi dan dikucilkan, takut dipindah, atau diancamkeselamatan dirinya dan atau keluarganya.

5. Termakan oleh bujuk rayu kelompok yang mengajakberbuat KKN bahwa segala sesuatunya sudah diatur rapidan diamankan, pokoknya terima beres.

6. Menciptakan keharusan-keharusan yang tidaksemestinya, seperti mengkait-kaitkan jabatan denganukuran kewajaran materi, tuntutan dari orang-orangterdekat seperti keluarga, tetangga maupun teman yangsuka show of force tentang kekayaan materi.

7. Lemah iman dan tidak memiliki nilai-nilai pembeda antarabaik dan buruk, miskin teladan/panutan.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAHAdapun alternatif pemecahan masalah dari kondisi di atas

adalah sebagai berikut :1. Memahami aturan/prosedur yang benar dan

mengetahui bentuk-bentuk trik-trik/modus operandimanipulasi dan implikasi bahaya yang ditimbulkannya.

2. Sejak awal hindari pikiran aji mumpung, punya cita-cita atau rencana busuk untuk mendapatkan limpahanmateri di suatu tempat tertentu dengan cara-carakotor, berpikirlah jangka panjang untuk masa depan.

3. Hilangkan kebiasaan melanggar aturan, jangan hanyataat kalau ada yang melihat, ingin mendapatkanpamrih atau sekedar ingin asal bapak senang (ABS).

4. Selalu membina human relation yang baik dengansemua orang, “Berpegang teguhlah pada prinsip andatetapi gunakan pendekatan fleksibel ketika dijalankan”dan tidak mudah percaya omongan orang tanpa dicekdulu kebenarannya (prinsip kehati-hatian).

5. Biasakan berkompetisi yang sehat, jangan terpenga-ruh kalau ada orang yang berbuat tidak semestinya,berpikir positif, tidak iri dan dengki dengan hasil yangdidapatkan orang lain. Jangan senang lihat orang lainsusah, susah lihat orang lain senang!

6. Berorientasi ke masa depan dan yakin bahwa setiapyang kita usahakan pasti ada balasannya.

7. Yakin akan rejeki, sabar, hidup sederhana dan men-cari teladan/panutan manusia yang memiliki standarnilai yang tinggi dan kualitas hidup yang terbaik.

8. Memotivasi diri untuk mengakselerasi keahlian agarkompetensi dan nilai jual kita naik, tentu otomatispenghasilan kita juga ikut naik.

9. Melatih diri (life skill) dengan hidup yang stabil,bergaul dengan orang baik-baik, tidak gampangterpengaruh tapi juga tidak gampang menyerah.

10.Memperbaharui iman mencapai kesalehan, selalubersihkan diri, waspada terhadap segala pemberiandan mengetahui jelas sumbernya.

11. Berusaha mencari kantor yang memberikan penghasil-an lebih baik seperti Kantor Pelayanan Utama (KPU).

Banyak yang sepakat mengatakan, kejujuranmerupakan pondasi kepercayaan. Ini pasti benar dansama-sama sudah kita akui sebagai kebenaran. Cuma,ada satu hal yang sering kita lupakan bahwa yangmembuat kita menjadi orang yang tidak jujur, bukan sajapersoalan komitmen moral, tetapi juga keahlian ataukapasitas personal. Kalau Anda hanya punya pendapatantetap sebanyak dua juta tetapi Anda harus menanggungkredit per bulan sebanyak lima juta, maka Andamendapatkan stimuli dan force yang cukup kuat untukberbohong.

Sebagian kita “terpaksa” berbohong bukan karena rusakimannya tetapi karena kapasitasnya belum sampai. Di siniyang diperlukan adalah kemampuan mengukur kadar diri(self-understanding), pengetahuan-diri (self knowledge) ataukemampuan membuat keputusan yang bagus (the rightdecision). Waspadalah !!!.

Penulis adalah PFPD pada KPU DJBC Tanjung Priok

OPINI

Page 66: Warta Bea Cukai Edisi 395

65WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

etiap orang tentunya ingin memiliki atau mem-peroleh sesuatu yang sesuai dengan yangbenar-benar diinginkannya. Namun dalam hiduptidak semua yang kita inginkan bisa terwujud.Begitu juga saat kita menginginkan sebuah

pekerjaan atau tempat kerja, pasti kita ingin yang sesuaidengan yang kita inginkan. Baik itu dari segi kesesuaianpekerjaan dengan latar belakang pendidikan kita, kede-katan tempat kerja dengan tempat tinggal kita, kesesuai-an lingkungan kerja dengan keyakinan dan budaya kita.Namun tak selamanya semua itu bisa kita dapatkan.

Jika apa yang kita inginkan dalam pekerjaan atautempat kerja tak sesuai dengan keinginan, maka ada 2alternatif yang bisa kita ambil. Alternatif pertama adalahkita keluar dari pekerjaan yang telah kita peroleh, kemu-dian kita mencari pekerjaan atau tempat lain. Alternatifkedua adalah kita terima apa pun pekerjaan atau tempatkerja yang kita peroleh, dengan konsekuensikita harus beradaptasi dengan pekerjaan atautempat kerja tersebut. Karena tanpa adaptasitentunya kita tidak akan betah denganpekerjaan atau tempat kerja kita, yang padaakhirnya kita tidak dapat berprestasi denganmaksimal.

Permasalahannya sekarang, proses adap-tasi agar kita bisa betah atau kerasan denganpekerjaan atau tempat kerja kita tidaklahsemudah membalikkan telapak tangan. Perlubeberapa langkah serius yang membuat kitabisa betah di tempat kerja. Apa sajakah langkah-langkahitu? Ada 3 langkah yang bisa kita tempuh, yang biasa di-sebut dengan 3K, yaitu : kenali peranmu, kenali posisi-mu dan kenali lingkunganmu. Mari kita bahas ketiga K ter-sebut satu persatu.

1. Kenali PeranmuSetelah lama berusaha dalam bidang jual beli jamu

dengan membuka warung jamu di pinggir jalan di depanrumahnya dan merasa kurang sukses Dicky beralihhaluan dengan membuka toko tanaman dan obat-obatanuntuk tanaman. Dicky berharap dengan usaha barunya itudia bisa lebih sukses dari sebelumnya.

Hari-hari pertama dengan usaha barunya Dicky meng-alami sesuatu yang kurang mengenakkan. Ada seorangpembeli yang datang. “Ada racun tikus Pak?”. Karena be-lum terbiasa dengan profesi barunya, Dicky masih mera-

sa sebagai penjual jamu, sehingga dia menjawab, “AdaPak... mau diminum di sini atau dibungkus Pak?”. Dan“Tak!!!!!”, muka Dicky pun lebam-lebam karena ditamparoleh calon pembelinya.

Dari ilustrasi tersebut di atas, bisa diketahui bahwaDicky belum mengenal betul peran barunya. Dia masihterjebak dengan peran lamanya dan belum bisa segeramenyesuaikan diri dengan peran barunya. Hal inilah yangsering kita alami saat kita memasuki dunia kerja yangbaru atau pindah tugas ke tempat yang baru.

Misalnya saja si A adalah seorang verifikator yang di-pindahkan sehingga menjadi seorang auditor. Pada saatmenjalankan tugas yang baru sebagai seorang auditor, siA masih merasa sebagai seorang verifikator, sehingga diahanya melakukan penelitian terhadap dokumenkepabeanan (PIB dan lampirannya) dan segera mengam-bil kesimpulan. Padahal sebagai seorang auditor si A

harus juga melakukan penelitian terhadapdata-data dan pembukuan yang dimiliki olehperusahaan, bahkan juga data-data daripihak ketiga, baru setelah itu dia bisa meng-ambil kesimpulan. Oleh karena si A belummengenal betul perannya yang baru sebagaiseorang auditor, hasil kerjanya kemungkinanbesar tidak akan sesuai dengan harapanyang disandarkan di pundaknya.

Agar bisa berprestasi, terutama saat kitamemasuki sebuah bidang yang baru, kitaharus mulai belajar mengenal apa peran

kita, apa tugas-tugas kita, apa tanggung jawab kita.Proses pengenalan peran itu tidak hanya denganbertanya kiri kanan. Jika itu yang kita lakukan, maka kitaakan menjalankan tugas kita hanya seperti pendahulukita, tanpa tahu dasar hukumnya. Sering dalam situasi se-perti ini kita berlindung dengan kata-kata, “Biasanyabegitu sih”.

Namun proses pengenalan peran juga tidak hanya de-ngan mencari dan mempelajari dasar hukum dari tugas-tugas kita saja. Jika itu yang kita lakukan, maka kita akanmenjadi kaku dan tidak fleksibel. Bahkan mungkin kitaakan dianggap aneh dan dikucilkan, karena yang kitalakukan berbeda dengan orang-orang di sekitar kita. Kitaakan menghadapi kenyataan bahwa antara teori danpraktek kadang tidak sejalan.

Yang harus kita lakukan adalah keduanya. Selainmempelajari dasar hukum dari tugas-tugas kita, kita juga

Oleh:Ari

Widodo

3KBetah di

Tempat Kerja Dengan

AGAR BISA BERPRESTASI,TERUTAMA SAAT KITA

MEMASUKI SEBUAH BIDANGYANG BARU, KITA HARUS MULAI

BELAJAR MENGENAL APAPERAN KITA, APA TUGAS-

TUGAS KITA, APA TANGGUNGJAWAB KITA

”S

DALAM PRAKTEKSEHARI-HARI, KITAHARUS MENGENALLINGKUNGAN KITA

“”

OPINI

Page 67: Warta Bea Cukai Edisi 395

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

harus belajar dari lingkungan. Dengan demikian kita bisamenyelaraskan antara teori dengan praktek di lapangan.Perbedaan-perbedaan di antara kedua hal tersebut dapatkita pelajari solusinya dari pengalaman para senior,namun kita tetap tahu bagaimana sebenarnya landasanhukumnya. Dengan demikian kita akan mudah diterimaoleh lingkungan dan hal tersebut akan membuat kita be-tah di tempat kerja.

2. Kenali PosisimuDini adalah seorang public relation pada sebuah

perusahaan terkemuka. Dia telah terbiasa untuk harus se-lalu ramah kepada setiap orang. Namun hari inisepulang kerja Dini merasa teramat sangat lelah setelahseharian harus berpanas-panas di udara Jakarta yangtidak bersahabat untuk suatu tugas dari kantornya. Diasedang tidak ingin beramah-ramah dengan orang lain.Sore ini dia ingin menikmati sendiri perjalanan pulangnyadengan kereta api express dari Gambir ke rumahnya didaerah Bogor. Udara kereta api yang dingin karena ACsangat berbeda dengan udara yang dirasakannya sehari-an tadi.

Dini segera mengeluarkan dari tasnya sebungkus ka-cang telor yang tadi dibelinya di kios dekat pintu masuk.Nikmat rasanya bisa menikmati kesendirian sambilmenikmati kacang telor kesukaannya. Namun kenikmatanitu tidak bisa berlangsung lama. Tiba-tiba saja adaseorang lelaki yang mengusiknya, “Maaf Mbak... bolehsaya duduk di sini”. Sekilas Dini melihat lelaki tersebut.“Hmm... lumayan juga, “pikirnya. “Sila-kan Mas”. Segera digesernya tas danberkas-berkas yang tadi ditaruhnya dikursi kosong di sebelahnya.

Lelaki tersebut segera duduk di se-belahnya. Setelah berbasa-basisejenak Dini ingin segera menikmatilagi kacang atom kesukaannya. Tapisebelum tangannya bergerak, si lelakiyang lumayan tadi lebih dulumengambil kacang telor tersebut dansegera mengunyahnya. “Sialan orangini... mengambil milik orang begitu saja, tanpa minta ijin,tanpa ngomong apa-apa, dasar mental pencuri, “begitupikir Dini. Namun Dini sedang malas berdebat, akhirnyadia pun mengambil juga kacang telor tadi danmemakannya. Lelaki itu pun mengikutinya. Setiap Dinimengambil kacang telor, dia juga ikut mengambil. Sejakitu Dini tidak berbicara sepatahpun dengan si lelaki.Hanya saja hatinya makin kesal tatkala kacang telorkesukaannya tinggal 2 biji dan dia ingin memakannya,namun lelaki tersebut telah mendahuluinya. Dini makinmerasa tak nyaman duduk di sebelah lelaki yangmenyebalkan itu. Untunglah kereta api segera tiba distasiun Bogor.

Dini segera mengambil barang-barangnya dan turuntanpa menyapa si lelaki di sebelahnya. Hatinya masihkesal. Setelah sampai di luar stasiun, Dini segera naik keatas taksi yang dihentikannya tadi. Sesampai di depanrumahnya taksi berhenti. Dini segera membuka tasnyauntuk mengambil uang dan membayar taksi. Namun apayang dilihatnya, ternyata di dalam tasnya masih adabungkusan kacang telor yang masih tersisa sepertigabungkus.

Segera saja Dini merasa malu dan menyesal. Betapatadi dia telah menuduh si lelaki sebagai orang bermentalpencuri, sebagai orang yang tidak sopan. Ternyata justrudirinyalah yang bermental pencuri, mengambil milik oranglain tanpa ijin. Betapa baiknya lelaki tadi. Barang miliknyaaku ambil tapi dia diam saja. Sungguh Dini sangat inginminta maaf, namun apa mau dikata, mereka telahberpisah dan mungkin tak akan bertemu lagi.

Dari ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa Dini tidak

mengenal betul posisinya. Dia merasa sebagai pihakyang benar dan segera saja menuduh si lelaki sebagaipihak yang salah. Namun kenyataannya justrusebaliknya.

Dalam praktek kerja kita sehari-hari, kita sering meng-hadapi kasus yang serupa. Baik yang kita rasakan dariorang lain, maupun yang kita alami sendiri. Misalnya sajakita sedang berdebat dalam sebuah rapat atau sedangberdiskusi dengan pegawai lain ataupun sedang mengha-dapi sebuah kasus. Oleh karena kita merasa jabatan kitalebih tinggi kita merasa pendapat kita yang lebih baik,yang paling benar. Oleh karena itu kita memaksakanpendapat kita. Padahal seiring berjalannya waktu atau se-telah kita pelajari lagi landasan hukumnya, ternyata pen-dapat orang lain itulah yang lebih baik atau lebih benar.

Jika kita sering melakukan hal itu, maka kita akandianggap sebagai orang yang mau menang sendiri, tidakbisa membedakan mana yang salah mana yang benar,atau tidak bisa menempatkan diri. Dengan demikianorang akan menjaga jarak dengan kita. Hal seperti inilahyang membuat kita merasa tidak betah di tempat kerja.

Oleh karena itu, kita harus mengenali posisi kita. Apa-kah kita berada pada posisi yang benar atau salah, posisiyang kuat atau lemah. Jika kita tahu dan mengenal posisikita, jika kita pada posisi yang benar atau kuat, maka ti-dak ada salahnya kita bertahan mati-matian dengan pen-dapat kita. Namun akan lebih elegan bila kita bertahannamun tetap dengan menghormati pendapat orang lain.

Jika kita tahu bahwa kita berada pada posisi yangsalah atau lemah, maka akan lebihterhormat jika kita mengakui kesalahanatau kelemahan dan mau mengakuikebenaran atau kekuatan pendapatorang lain. Dengan demikian, baikdalam posisi salah atau benar, lemahatau kuat, orang lain akan tetap mena-ruh respek kepada kita.

3. Kenali LingkunganmuIrwin adalah pegawai baru di

sebuah perusahaan yang cukup besar.Sudah lama Irwin ingin segera mendapatkan pekerjaan.Setelah berjuang mengejar-ngejar lowongan, akhirnyaIrwin mendapat pekerjaan yang dia impi-impikan. Sebagaipegawai baru Irwin sangat bangga dengan pekerjaanbarunya. Apalagi gedung kantornya begitu megah untukukuran Irwin.

Hari pertama bekerja, Irwin masih canggung dengantugas barunya. Ingin bertanya kepada pegawai lain diamalu. Akhirnya dia hanya melihat-lihat ke sekelilingnya.Dilihatnya di meja kerja pegawai lain ada gelas berisi airminum. Ada yang berisi air putih, ada yang teh, ada jugayang kopi. Irwin pun jadi merasa haus. Ingin rasanya diamemesan minuman, tapi tak tau harus memesan kemana.

Sekali lagi Irwin melihat ke sekitarnya, matanyasegera melihat teman di belakangnya sedang memencettelepon dan berkata, “Jang... ini Simon, kirim teh manispanas ke mejaku ya”. Irwin sempat melihat tadi kalautidak salah Simon memencet angka 138. segera sajaIrwin ingin meniru Simon. Dia beranjak ke meja telepon didekatnya. Diangkatnya gagang telepon dan dipencetnyaangka 138, lalu dia berkata, “Jang... ini Irwin, kirim tehmanis panas ke mejaku ya”.

Namun jawaban yang didengarnya sungguh takdisangka-sangka, “He!!! Siapa ini? Kamu tahu siapasaya? Saya ini Pak Rasyid, direktur utama di sini. Janganmain-main ya”. Segera Irwin sadar, dia salah sambung kedirektur utama. Namun Irwin tak kehilangan akal, segeradijawabnya, “He!!! Kamu juga jangan main-main. Kamutahu siapa saya?”. Terdengar jawaban Pak Rasyiddengan nada ragu-ragu, “Maaf Pak... Bapak siapa?Sungguh saya tidak tahu Pak, maaf”. Mendengar jawaban

MEMANG BAIK MENJADIORANG PENTING, NAMUN

JAUH LEBIH PENTING UNTUKMENJADI ORANG BAIK

“”

OPINI

Page 68: Warta Bea Cukai Edisi 395

67WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

epatah bijak mengatakan, belajarlah dari sejarahkarena sejarah akan terulang kembali. BahkanBung Karno pernah menyampaikan arti pentingsejarah dalam sebuah pidatonya yang berjudul“JAS MERAH” yang merupakan singkatan dari

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.Sejarah berdirinya koperasi tidak terlepas dari dua peristi-

wa penting yang terjadi di Inggris dan Perancis pada abadXVIII. Lahirnya Revolusi Industri di Inggris yang didahului de-ngan penemuan-penemuan mesin berbasis teknologi, di satusisi menyebabkan kerugian dan penderitaan di pihak kaumburuh, kaum petani dan rakyat kecil. Mereka menerima upahyang sangat rendah disebabkan banyaknya penawaran tena-ga kerja. Jumlah pengangguran meningkat karena banyaktenaga kerja manusia digantikan dengan mesin-mesin pabrik.

Pada era inilah paham kapitalisme mulai tumbuh denganpesat. Yaitu mulai adanya dominasi sosial dan adanyaeksploitasi ekonomi oleh suatu golongan yang kuat terhadapgolongan yang lemah dan tidak berdaya. Kekuatan modalatau capital menjadi dasar utama dalam setiap operasionalperusahaan. Keuntungan materi menjadi satu-satunya tujuanakhir yang hendak dicapai oleh perusahaan (profit oriented).Tetapi justru di tengah ketidakberdayaan atas kuatnya sistemkapitalisme inilah lahir inspirasi istilah koperasi besertagerakannya yang awal mulanya hanya merupakan defensivereflex (gerakan otomatis untuk membela diri) dari adanyatekanan-tekanan hidup dan dominasi sosial maupun ekonomioleh kelompok tertentu.

Terjadinya Revolusi Sosial di Perancis pada tahun 1789yang didasari atas ketidakpuasan rakyat atas kekuasaanraja-raja dan kaum bangsawan yang sangat luas dan banyakmengabaikan hak-hak rakyat jelata juga memberikaninspirasi atas timbulnya suatu tatanan sosial yang dapatmemperbaiki taraf kehidupan dan meningkatkan kesejahtera-an rakyat. Inspirasi ini pada akhirnya mendorong berkem-bangnya koperasi produksi di Perancis.

Jika kita amati kondisi sosial dan ekonomi saat ini, makaakan kita dapati keadaan yang hampir sama dengan kondisidi Inggris dan Perancis pada abad XVIII silam. Berbagai pu-sat perbelanjaan dengan kekuatan modal yang seperti tidakterbatas dengan sarana yang super mewah mulai dari yangada di pusat kota sampai di kota-kota kecil dapat kita jumpaidengan mudah. Harga dan berbagai fasilitas yang ditawarkanpun membuat kita sering tak mampu menahan godaan untukmemenuhi tawarannya. Belum lagi tingkat kenyamananberbelanja dengan ruangan yang dingin ber-AC, tempatparkir yang luas, dan tersedianya sarana bermain anak-anak.Sebut saja Carrefour, Hero, Giant, Hypermart, Superindo,Alfamart, Indomart dan lain sebagainya.

Juara IIILomba Karya Tulis Dalam RangkaHari Koperasi

MeningkatkanKeunggulan Kompetitif

Koperasidi Era Kapitalisme

Oleh: Mu’amar Khadafi

P

KOPERASI

itu Irwin segera berucap, “Syukurlah...”, lalu ditutup-nya gagang telepon itu.

Dari ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa Irwin tidakmengenal lingkungannya. Dia tidak tahu dengan siapadia berhadapan, sehingga dia menampilkan sikapyang salah yang tidak seharusnya dia tampilkan.Mungkin saat itu Irwin beruntung, karena ternyatadirektur utamanya juga tidak tahu dengan siapa diaberhadapan. Namun tidak selamanya keberuntunganseperti itu akan berulang.

Dalam praktek sehari-hari, kita harus mengenallingkungan kita. Kita harus tahu siapa-siapa yang kitahadapi. Tipe dan karakter orang bermacam-macam.Ada yang temperamen, ada yang sabar, ada yangterbuka, ada yang tertutup, ada yang mudah bergaul,ada yang sulit bergaul, dan ada yang memilikikombinasi karakter-karakter tersebut. Denganmengenal tipe dan karakter orang-orang yang akankita hadapi, maka kita akan mudah menentukan sikapyang akan kita ambil untuk menghadapinya. Hal iniberlaku baik terhadap atasan, teman sejawat, maupunterhadap bawahan.

Pada saat menghadapi orang yang temperamen,kita sebaiknya tidak menampilkan sikap sebagai pihakyang berada pada posisi yang berlawanan. Setidaknyatidak secara frontal. Begitu juga saat menghadapiorang dengan karakter yang lain, kita juga harusmengambil sikap yang sesuai. Dengan demikian kitaakan merasa berada di antara “kawan-kawan”.Setidaknya lingkungan kita menganggap bahwa kitaadalah “kawan” mereka. Dengan demikian sangatmasuk akal bahwa kita akan merasa betah berada ditempat kerja kita.

KESIMPULANDengan melakukan 3K, kenali peranmu, kenali

posisimu dan kenali lingkunganmu, diharapkan kitabisa beradaptasi dan diterima oleh lingkungan kita.Dengan mengenali peran kita, kita bisa menjalaniperan sesuai dengan yang diharapkan olehlingkungan kerja, namun tetap dalam koridor yangtelah ditetapkan. Dengan demikian lingkungan akanmudah menerima kita.

Dengan mengenali posisi kita, kita bisa tahu dimana kita harus menempatkan diri. Kita bisa tetapmendapat respek dari orang-orang di sekitar kita, baiksaat kita berada pada posisi yang kuat atau benar,maupun pada saat kita berada pada posisi yang lemahatau salah.

Dengan mengenali lingkungan kita, kita akan tahudengan siapa saja kita akan berhadapan. Dengandemikian kita bisa menentukan sikap yang sesuaiuntuk menghadapi orang-orang dengan berbagaikarakternya. Pada akhirnya lingkungan akan merasabahwa kita adalah “kawan” mereka.

Jika kita bisa menjalankan ketiga K secarasimultan, besar kemungkinan kita akan bisaberadaptasi dengan lingkungan, sementara di lainpihak lingkungan pun akan mudah menerima kita.Pada saat kita dan lingkungan bisa saling menerima,tentunya kita akan betah dan kerasan di tempat kerja.

Ingatlah selalu bahwa orang yang baik adalahorang yang ditangisi kepergiannya karena orang disekitarnya merasa kehilangan, bukan orang yang saatdia harus meninggalkan tempat kerjanya karenadipindahkan ke tempat lain, namun orang di sekitarnyamerasa bersyukur karena telah berkurang satumasalah dengan kepergian orang tersebut.

Memang baik menjadi orang penting, namun jauhlebih penting untuk menjadi orang baik.

Penulis adalah Kepala SeksiPerencanaan Audit Impor, Dit. Audit DJBC

Page 69: Warta Bea Cukai Edisi 395

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Yang menjadi pertanyaan bagi kita sebagai anggota kope-rasi adalah masih adakah tempat buat koperasi di hati kita ?Jika mau jujur, mungkin dapat kita hitung dengan jari berapakali kita berbelanja di koperasi dalam satu bulan. Beraparupiah uang yang kita belanjakan di koperasi dari total penge-luaran belanja kita per bulan ? Mungkin tidak sampai 10 %,atau jangan-jangan malah tidak ada sama sekali. Atau yangmungkin lebih parah lagi, kita tidak pernah menginjakkan kakikita di koperasi selama lebih dari satu bulan. Kalau demikianhalnya kapankah koperasi dapat berkembang dan padagilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya ?

Kita dapat belajar dari dua peristiwa pentingyang terjadi pada abad XVIII yang terjadi di Inggrisdengan Revolusi Industrinya dan di Perancis de-ngan Revolusi Sosialnya sebagaimana disebutkandi atas. Paling tidak di tengah himpitan raksasapemilik modal yang saat ini hampir menguasai se-mua aspek hajat hidup orang banyak, koperasi da-pat bangkit untuk kembali mendapat tempat di hatimasyarakat khususnya para anggotanya sendiri.

Salah satu cara agar koperasi dapat menda-pat tempat di hati para anggotanya yang diha-rapkan dapat menjadi pelanggan setia dalammemenuhi kebutuhan barang dan jasanya, makakoperasi perlu meningkatkan keunggulan kom-petitifnya yang tidak dimiliki oleh badan usaha atau ben-tuk usaha lainnya seperti Perusahaan Perorangan, Perse-kutuan Komanditer (CV) dan Perseroan Terbatas (PT).Untuk lebih memudahkan kita mengidentifikasi keunggul-an kompetitif apa saja yang dimiliki oleh koperasi, marilahkita lihat hal-hal karakteristik yang membedakan koperasidengan bentuk usaha lainnya (dalam hal ini perbandingandengan PT).

Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja sebagaimana diku-tip oleh Drs. Hendrojogi, MSc. dalam bukunya yangberjudul “Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek”, terda-pat lima perbedaan antara koperasi dan PT sebagaima-na diuraikan dalam bagan di bawah ini :

Setelah mengetahui perbedaan karakteristik antarakoperasi dengan Bentuk Usaha lainnya yang dalam hal inidiwakili oleh PT, maka koperasi dapat berkonsentrasipada peningkatan keunggulan kompetitifnya yaitu :

1. TujuanDalam menjalankan usahanya apapun bentuk dan je-nisnya (seperti koperasi konsumsi, koperasi simpanpinjam, dan lain-lain), koperasi harus senantiasamemegang teguh tujuan yang hendak dicapai seba-gaimana diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang

No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.Disebutkan bahwa koperasi bertujuan memaju-kan kesejahteraan anggota pada khususnyadan masyarakat pada umumnya serta ikutmembangun tatanan perekonomian nasionaldalam rangka mewujudkan masyarakat yangmaju, adil dan makmur berlandaskan Pancasiladan Undang-undang Dasar 1945.

Kata kunci dari tujuan koperasi ini ada-lah memajukan kesejahteraan anggotanya.Tujuan koperasi yang mulia dan berdimensikemanusiaan dan kebangsaan ini dapat terwu-jud jika kesejahteraan anggotanya meningkat.Banyak aspek yang menjadi tolok ukur apakah

kesejahteraan anggotanya meningkat atau tidak.Secara riil dapat dikatakan bahwa kesejahteraanmeningkat apabila pendapatan meningkat.Peranan yang dapat diambil oleh koperasi dalam halini adalah melakukan pembelian bersama dan penjual-an bersama. Melalui pembelian bersama, koperasidapat menyediakan berbagai kebutuhan sehari-haripara anggotanya dengan membeli secara langsungkepada produsen atau agen dalam jumlah besarsehingga mendapatkan discount atau potongan harga.Selanjutnya para pegawai selaku anggota dapat ber-belanja di koperasi dengan harga yang lebih murah.Dengan mendapatkan harga barang-barang yang lebih

Koperasi

1. TujuanTidak semata-mata mencari keuntung- an, tetapiterutama untuk memperbaiki kesejahteraan paraanggota.

2. Keanggotaan, Modal dan KeuntunganAnggotanya adalah yang utama. Jadi koperasiadalah kumpulan dari orang-orang. Modal adalahsebagai alat. Keuntungan yang diperoleh dibagikepada anggota menurut jasa masing-masing.

3. Tanda PesertaKoperasi hanya mengenal satu macam keanggotaandan tanda peserta tidak boleh diperjual-belikan.

4. Pemilikan dan Hak SuaraTidak ada perbedaan hak suara diantara sesamaanggota. Satu anggota satu suara dan hak suaratidak boleh diwakilkan (no voting by proxy).

5. Cara BekerjaKoperasi bekerja secara terbuka dan diketahui olehsemua anggota.

Perseroan Terbatas (PT)

1. TujuanMencari keuntungan sebesar-besarnya.

2. Keanggotaan, Modal dan KeuntunganModal adalah primer. Jadi merupakan kumpulanmodal. Orang adalah sekunder. Jumlah modalmenentukan besarnya hak suara dan keuntungandibagi menurut besar/kecilnya modal.

3. Tanda PesertaDinamakan pesero atau saham. Terdapat lebih darisatu jenis saham dan masing-masing jenismempunyai hak yang berbeda-beda. Selain itusaham boleh diperjual-belikan.

4. Pemilikan dan Hak SuaraSaham dapat terpusat pada satu atau beberapaorang, sehingga bisa terjadi konsentrasi modal,dengan konse- kuensi bahwa kebijaksanaan perusa-haan tersebut bisa hanya ditentukan oleh satu ataudua orang saja, dimana saham terpusat. Hak suaraboleh diwakilkan.

5. Cara Bekerja Cara bekerja tidak terbuka dan Direksimemegang peranan dalam pengelolaan usaha(organisasi).

MASIHADAKAH

TEMPAT BUATKOPERASI DIHATI KITA ?

“”

Perbedaan antara Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT)

KOPERASI

Page 70: Warta Bea Cukai Edisi 395

69WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

murah dengan tingkat penghasilan yang sama berartipendapatan riil meningkat.Melalui penjualan bersama, koperasi dapat menam-pung barang-barang hasil produksi anggotanya untukkemudian bertindak atas nama anggota menjualsecara bersama-sama kepada pembeli yang mampumembeli dengan harga lebih tinggi. Dengan menjualproduk dengan harga yang lebih tinggi berarti mening-katkan pendapatan riil.

2. Keanggotaan dan ModalKarena di dalam koperasi anggota adalah yang utama,maka koperasi adalah kumpulan dari orang-orang.Secara otomatis modal dalam arti uang akanterkumpul dalam jumlah banyak seiring denganbertambahnya anggota. Dalam hal ini KoperasiPegawai Kantor Pusat DJBC (Kopesat) mempunyaikeunggulan kompetitif tersendiri yaitu kemudahanuntuk merekrut pegawai sebagai anggota koperasi.Dengan jumlah pegawai yang cukup besar dilingkungan Kantor Pusat ditambah pegawai kantor-kantor di lingkungan Jabodetabek, maka modal dapatterkumpul dalam jumlah yang cukup signifikan. Yangmungkin dapat dipikirkan untuk menambah modaldalam kaitannya dengan jumlah anggota adalahmemperluas keanggotaan pegawai tidak hanya diJabodetabek tetapi diperluas sampai seluruh pulauJawa.

3. Tanda PesertaKoperasi hanya mengenal satu macam keanggotaandan tanda peserta tidak boleh diperjual-belikan. Dengan sistem keanggotaanpeserta yang sederhana dan hanya satumacam merupakan suatu keunggulantersendiri bagi Kopesat. Perbedaan pang-kat, golongan dan jabatan bukanmerupakan suatu halangan untuk menja-di anggota koperasi. Dengan kata lainsiapapun pegawai Direktorat JenderalBea dan Cukai yang bertugas di lingkung-an Jabodetabek atau bahkan seluruhpulau Jawa dapat menjadi anggota Ko-pesat. Begitu juga dengan pengawasanSistem Administrasi peserta/anggotakoperasi dapat dilakukan dengan relatiflebih mudah karena sedikit banyakmasih melekat pada Sistem Administrasi Kepegawaianterkait dengan mutasi pegawai.Keanggotaan koperasi yang tidak bisa diperjual-beli-kan atau dipindahtangankan mengandung arti bahwapersyaratan untuk menjadi anggota koperasi adalahkepentingan ekonomi yang melekat pada anggota/pegawai bersangkutan. Jika pegawai yang menjadiangota koperasi meninggal dunia, maka keanggotaan-nya dapat diteruskan oleh keluarga atau ahli warisyang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur da-lam Anggaran Dasar. Kebijaksanaan ini bertujuan agarkepentingan ahli waris tetap terjaga dan memberikankemudahan untuk menjadi anggota.

4. Pemilikan dan Hak SuaraDi dalam koperasi tidak ada perbedaan hak suaradiantara sesama anggota. Rapat Anggota memegangkekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.Karena Rapat Anggota merupakan suatu tempatdimana berkumpul suara-suara anggota dan hanyadiadakan pada waktu-waktu tertentu. Setiap anggotamempunyai satu suara. Penggunaan hak suara dalamRapat Anggota tidak boleh diwakilkan (no voting byproxy). Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendoronganggota menghadiri Rapat-rapat Anggota sebagai

wujud dari partisipasi mereka dalam manajemen kope-rasi secara tidak langsung.Kehadiran dan partisipasi anggota dalam acara Rapat-rapat Anggota koperasi sangat dibutuhkan agaraspirasi, keinginan, usul, saran dan pemikiran-pemikiran para anggota dapat disampaikan. Tetapikarena Rapat Anggota Koperasi tidak bisa sewaktu-waktu diadakan dan hanya merupakan sebuah forumyang tidak bisa secara aktif dan terus menerusmengelola koperasi, maka Rapat Anggota memberikankuasa kepada pengurus untuk mengelola koperasi.Sistem pemilikan dan hak suara yang ada dalamkoperasi memberikan kesempatan seluas-luasnyakepada seluruh anggota untuk dapat berperan dalammenentukan arah kebijakan yang akan ditempuh. Halini mengandung nilai positif sesuai dengan azas yangdianut yaitu azas kekeluargaan dan dapatmenghindari pemaksaan kehendak atau dominasi olehsekelompok orang tertentu yang mempunyai modalbesar. Oleh karena itu sistem pemilikan dan hak suarayang ada dalam koperasi merupakan keunggulankompetitif yang harus terus dikembangkan mekanismepelaksanaannya.

5. Cara BekerjaKoperasi bekerja secara terbuka dan diketahui olehsemua anggota. Seiring dengan berkembangnya eraketerbukaan yang ditandai dengan reformasi baik dibidang birokrasi pemerintahan maupun non pemerin-tahan, maka transparansi merupakan suatu keniscaya-an yang harus dipegang erat dalam melaksanakan

kegiatan. Peran serta anggota dalammenentukan kebijakan yang dituangkandalam bentuk kegiatan usaha koperasimutlak diperlukan. Kemudahan bagi anggotauntuk dapat mengakses segala informasiyang diatur sesuai Anggaran Dasar harusmendapat prioritas utama. Baik melaluiLaporan Bulanan, Jurnal, Warta koperasi,Laporan Keuangan dan sebagainya.

Cara ini dapat juga digunakan untukmerangsang peran serta anggota untuk ikutmengawasi jalannya pengelolaan koperasi.Hal inilah yang membedakan koperasidengan Bentuk Usaha lainnya, dimanasistem dan cara bekerjanya tidak terbuka.Arah kebijakan dan pengelolaan usaha ber-

ada sepenuhnya di tangan Direksi. Keunggulankompetitif berupa cara bekerja yang terbuka ini jugadapat dikembangkan oleh koperasi untuk dapat terusmeningkatkan kinerja dengan dukungan penuh ang-gotanya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwaagar koperasi dapat terus berkembang di era kapitalismedan kembali mendapat tempat di hati anggotanya, makakoperasi harus terus meningkatkan keunggulan kompetitifyang merupakan sifat dan karakteristiknya yang tidakdimiliki oleh Bentuk Usaha lainnya.

DAFTAR PUSTAKA :Hendrojogi, Drs. MSc., Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000.Sukamdiyo Ign. Drs. M.S., Manajemen Koperasi, Penerbit Erlangga,Jakarta, 1996.Sumarsono Sonny, Manajemen Koperasi, Teori dan Praktek, Graha Ilmu,Yogyakarta, 2003.Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian.

Data PenulisNama : Muamar KhadafiNIP : 060083381Unit Kerja : Bidang Audit Kantor Wilayah DJBC Banten

PARA PEGAWAISELAKU ANGGOTA

DAPAT BERBELANJADI KOPERASI

DENGAN HARGAYANG LEBIH MURAH

“”

Page 71: Warta Bea Cukai Edisi 395

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

KONSULTASIKEPABEANAN & CUKAI

Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupune-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukandengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

erusahaan kami rutin melakukan impor pupukorganik non subsidi berbahan dasar batuan orga-nik. Pada Juli 2007 ketika kami menyelesaikanformalitas kepabeanan dan mendapat PJM,diketahui peti kemas telah disegel merah oleh

aparat Bea Cukai.Dengan adanya Instruksi Pemeriksaan Barang, kami

ajukan Permohonan Pembukaan Segel kepada Unit KerjaBea Cukai P2 yang memerlukan waktu 1 hari kerja karenabirokrasi yang panjang. Paska pemeriksaan barang dansemua sesuai dokumen, peti kemas disegel kembali.

Setelah terbit SPPB kami ajukan permintaanPembukaan Segel agar barang dapat keluar dari wilayahpabean yang juga membutuhkan waktu 1 hari jam kerja,yang sebelumnya ditetapkan oleh Korlak Patroli &Operasi agar peti kemas ditegahi sambil menunggu hasiluji lab dari BPIB. Yang saya ketahui untuk uji laboratorismembutuhkan waktu sampai 2 bulan karena terbatasnyastaff analisis dan banyaknya contoh barang PIB yangharus diuji.

Sepengetahuan saya peti kemas akan disegel olehaparat BC dalam hal jika diduga terjadi pelanggarankepabeanan berdasarkan Nota Intelijen. Akibatpenyegelan membuat biaya penumpukan membengkak,plus biaya demurrage oleh perusahaan agen pelayaranatas peti kemas. Pertanyaan saya :1. Landasan apa saja yang membuat aparat BC

melakukan segel terhadap suatu peti kemas impor ?2. Mengapa pejabat BC masih perlukan uji lab, jika

sudah dilampirkan uji lab terkini dari laboratoriumterakreditasi ditambah pula impor adalah barangidentik yang sudah sering di impor ?

Demikian pertanyaan ini saya ajukan dengan harapanmendapat jawaban yang komprehensif.

Hormat saya,

IRWAN SUSANTIO, S.HTembaga Dalam I No. L8B

Letjen Suprapto, Jkt 10640

Tanggapan :

Sehubungan dengan pertanyaan Sdr. Irwan Susantio,SH, dengan ini disampaikan jawaban sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalamPasal 74 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubahdengan Undang-undang Nomor 17 tahun 2006dinyatakan sebagai berikut : “Dalam melaksanakantugas berdasarkan undang-undang ini dan peraturanperundang-undangan lain yang pelaksanaannya

dibebankan kepada Direktorat Jenderal, pejabat Beadan Cukai untuk mengamankan hak-hak negaraberwenang mengambil tindakan yang diperlukanterhadap barang.”Penyegelan merupakan salah satu tindakan yangdapat dilakukan pejabat Bea dan Cukai dalam rangkamengamankan keuangan Negara dan menjamindipenuhinya kewajiban Negara lainnya ataspemasukan barang ke dalam daerah pabean,sebagaimana diatur dalam Pasal 78 Undang-undangNomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanansebagaimana telah diubah dengan Undang-undangNomor 17 tahun 2006.Mengingat terbatasnya informasi yang disampaikandalam surat Saudara, kami belum dapat memberikanjawaban secara detil tentang penyebab penyegelanterhadap barang impor dimaksud, namun dapat kamisampaikan bahwa setiap tindakan yang dilaksanakanoleh pejabat Bea dan Cukai tentunya dilaksanakanberdasarkan pertimbangan atas risiko yangmungkin terjadi atas suatu importasi.Untuk mendapat jawaban yang lebih jelas dan pastimengenai hal tersebut, kami sarankan untukmengajukan pertanyaan secara tertulis kepada KepalaKantor Pelayanan dimana Saudara mendaftarkan PIBdimaksud disertai keterangan secara jelas mengenainomor dan tanggal PIB, jumlah dan jenis kemasan,berat barang, negara asal, serta data pendukunglainnya.

2. Dalam rangka menjamin pemenuhan kewajibanpabean atas barang impor serta menetapkan tarif dannilai pabean, pejabat Bea dan Cukai dapat memintaimportir atau eksportir untuk menyerahkan contohbarang untuk tujuan pemeriksaan pemberitahuan,ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 16 dan Pasal84 Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentangKepabeanan sebagaimana telah diubah denganUndang-undang Nomor 17 tahun 2006.Komoditi pupuk adalah komoditi yang telah ditetapkansebagai komoditi yang wajib memenuhi StandarNasional Indonesia (SNI), sebagaimana diatur dalamPeraturan pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentangStandarisasi Nasional, sehingga laboratoriumpengujinya pun wajib terakreditasi dan telahditetapkan oleh instansi teknis terkait, namun sekalilagi ditegaskan bahwa hal tersebut tidak mengurangikewenangan pejabat Bea dan Cukai untuk melakukanpemeriksaan barang sebagaimana diamanatkan dalamUndang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentangKepabeanan sebagaimana telah diubah denganUndang-undang Nomor 17 tahun 2006.

Direktur Penindakan dan PenyidikanHERU SANTOSO

NIP 060051354

PPenyegelan Peti Kemas

Page 72: Warta Bea Cukai Edisi 395

71WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

aya punya anak lelaki berusia 7,5 bulan dan meru-pakan anak kedua. Anak kedua saya ini saya beriASI ekslusif selama 6 bulan dengan harapan akanmenjadi lebih kebal terhadap berbagai seranganpenyakit. Teapi apa kenyataannya ? anak saya

malah sering sekali sakit dibanding anak pertama. Padahalanak pertama sudah diberi susu formula sejak lahir. Dalamsebulan anak saya bisa sakit 3 kali dan setelah seminggu iamenyelesaikan ASI eksklusifnya dia kena flu, sembuh se-minggu kemudian kena diare, kena lagi batuk pilek.

Saya jadi pusing dibuatnya, yang ingin saya tanyakan,apakah anak saya alergi denganASI yang saya berikan atau apa-kah produksi ASI saya ini kurangbaik kualitasnya?

JAWAB :Kami mengerti kegelisahan dan

kebingungan ibu. Di satu sisi ASIadalah minuman/ makanan yangterbaik yang dapat diberikan padaputra tercinta kita, tetapi disisi lainseakan ASI tidak adapengaruhnya. Secara garis besarada 3 faktor yang mempengaruhiseorang anak sakit atau tidak,yaitu faktor genetik, faktor perilakudan lingkungannya.

Faktor genetik atau bawaanada sejak bayi dalam kandungan,misalnya karena pemakaian obat-obatan selama kehamilan, gang-guan perkembangan saat dalamkandungan, dan lain-lain. Faktorperilaku dalam hal ini pola makananak balita, pola istirahatnya,pemberian imunisasi lengkap dansesuai jadwal. Faktor lingkunganterutama lingkungan di sekitaranak, kebersihannya, polusinya,pembuangan sampah dan janganlupa lingkungan pergaulan anakkita, karena tahun-tahun pertamaadalah tahun-tahun rawan untukterjangkit atau tertular penyakit da-ri orang sekitarnya.

Ketika lahir hingga berusia 6bulan, dianjurkan ASI menjadi sa-tu-satunya sumber makanan anakyang dislot sebagai ASI Eksekutif.Setelah itu ASI tetap diberikan semaksimal mungkin ditam-bah makanan bergizi lain sesuai tahapan usianya.

Pada tahun pertama putra kita akan mengalami pertum-buhan dan perkembangan cepat sekali. Berat badan menjadi3 kali berat badan saat lahir, 2 kali lebih tinggi, otak menjadi¾ dari otak dewasa, sistim syaraf menjadi lebih sempurna,demikian juga organ-organ lain. Bayi membutuhkan lebih ba-nyak kalori. Untuk memenuhi kebutuhannya baik ASI maupunPASI (Pengganti Air Susu Ibu) sama-sama dapat memenuhikebutuhan nutrisi anak kita.

Walaupun demikian pemberian ASI mempunyaikeuntungan lebih. Bahkan telah dibuktikan bahwa komposisi

ASI ibu yang melahirkan kurang bulan (prematur) berbedadengan komposisi ASI pada ibu yang melahirkan cukup bu-lan. Kadar proteinnya lebih tinggi disesuaikan dengankebutuhan bayi premature untuk mengejar ketertinggalannya,sehingga komposisi ASI benar-benar sesuai dengankebutuhan putra yang kita cintai.

Ada banyak macam merek susu formula dari susuformula normal maupun susu formula khusus semua didesainmendekati komposisi ASI. Namun demikian, dua keunggulanutama ASI yaitu faktor imunologis (kekbalan) dan psikologis(ikatan batin ibu anak) tidak dapat dimasukkan ke dalam susu

formula. Disamping itukeunggulan lain ASI adalah ;l mudah dicerna dan diserap

oleh tubuh bayil mencegah Ibu mengalami

pendarahan berlebih pascamelahirkan

l mencegah kanker payudaradan kanker indung telur

l salah satu cara mengaturjarak kelahiran

l tidak menyebabkan alergi

Sistim alergi pada seorangbayi sebetulnya belum sempurna.Dengan pemberian susu formulayang dapat bekerja sebagaiprotein asing akan dapatmenyebabkan reaksi alergi bayijadi aktif. Karena itu dianjurkanpemberian susu formula sedapatmungkin ditunda sampai 6 bulanagar reaksi alergi bayi jadi sangatberkurang nantinya. Bila bayiyang mendapat ASI menunjukkangejala-gejala alergi seperti; diare,tidak nyaman di perut sehinggaanak menjadi rewel dan mudanmenangis, muntah, sesak danbatuk, eksim, benjol-benjol gatal,berat badan sulit naik, makaperlu ditinjau kembali diet atauasupan makanan ibu. Mungkinada makanan-makanan tertenuyang dimakan yang membuatanak mempunyai gejala-gejalaseperti di atas.

Bila ada maka, hindarimakanan/ minuman tersebut dan

konsultasikan pada ahli gizi untuk memodifikasi asupan ibu.Dari penelitian kualitas ASI adalah teap yang terbaik. Mudah-mudahan pemaparan tadi dapat memberi gambaran bagi ibudan putra tercinta untuk menjadi lebih sehat.

Berikut ini ada tips sukses menyusui, yaitu :l Asupan nutrisi ibu harus lengkapl Asupan kalori dan air harus cukupl Hindari stress, karena kesehatan dan emosi ibu sangat

mempengaruhil Berikan ASI sesering mungkinl Menyusui dengan payudara sampai habis, yang dilakukan

secara bergantian.

DIASUH OLEHPARA DOKTER

DI KLINIK KANTORPUSAT DJBC

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

RUANG KESEHATAN

Sakit-sakitanKarena ASI ?

S

dr. Maya C.L.M, Poliklinik Umum KP DJBC

Page 73: Warta Bea Cukai Edisi 395

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

ecara bahasa, Idhul Fitri berasal dari kata idyang berarti kembali dan fitrah yang mempunyaibermacam-macam makna, diantaranya adalahasal kejadian/penciptaan. Idhul Fitri berarti kem-bali kepada asal kejadian. Ketika kita pertama

kali diciptakan. Sering kita dengar orang mengatakanbahwa sehabis kita melaksanakan shalat idhul fitri , kitaseolah-olah dilahirkan kembali menjadi bayi. Bayi adalahmanusia yang masih bersih, belum ditempeli oleh apapun. Ia suci dari segala dosa, baik dosa warisan maupundosa asal. Suci adalah makna lain dari kata fitrah. Jadiidhul fitri dapat juga diartikan kembaliatau kembali kepada kesucian.

Makna berikutnya, fitrah berarti po-tensi ber-Islam. Nabi Muhammad Saw,bersabda: Bukankah aku telah mence-ritakan kepadamu tentang sesuatuyang Allah telah menceritakan kepada-ku dalam kitabNya, bahwa Allahmenciptakan Adam dan anak cucunyauntuk berpotensi menjadi orang-orangIslam yang suci. (HR. Iyadh ibnKhumair). Hadits di atas menunjukkanbahwa tujuan penciptaan (fitrah) manu-sia adalah agar ia mampu menerimaIslam. Dengan pemaknaan ini maka se-tiap bayi atau anak kecil yang mening-gal dunia akan masuk surga sebabsecara otomatis ia telah berislam sebelumnya, kendatipunia dilahirkan dalam keluarga non muslim. Ketentuan iniberlaku sebelum anak kecil tersebut mencapai usia akhilbaliqh (dewasa).

Selanjutnya adalah penyerahan dan ketundukkan (al-silm), perdamaian dan keamanan (al-salm) dankeselamatan (al-salamah).Manusia secara fitri membu-tuhkan suatu system ajaran yang dapat mendamaikan danmenyelamatkan kehidupannya. Sistim ajaran inisebenarnya telah diberikan oleh Allah kepada manusiasejak di alam immateri, yaitu al-Islam. Berislam berartipenyerahan dan ketundukan manusia pada hukum danaturannya yang dapat menyelamatkan dan mendamaikanhidupnya. Penolakan kepada Islam sama nilainya denganpenolakan kepada keselamatan dan kedamaian. Oleh

karena kodrat inilah maka ber-Islam berarti bersifat fitri,alami, kodrati.

FITRAH, POTENSI BAWAAN SETIAP MANUSIAMenurut Ibnu Taimiyah, seorang ulama besar asal Da-

maskus yang digelari Syaikhul Islam, fitrah merupakanpotensi bawaan setiap manusia. Potensi bawaan ini adasejak jaman permulaan penciptaan manusia, yaitu padaalam pernjanjian (alam mitsaq). Potensi bawaan itu beru-pa agama Islam, yaitu mengenai (makhrifah) dan mencin-tai (mahabbah) kepada Allah Swt. Potensi ini tidak hanya

diberikan kepada keturunan muslim,tetapi juga kepada seluruh manusia,termasuk keturunan kafir. Jadi IdhulFitri berarti juga kembali kepada Islam.Perlu diingat bahwa sesuatu yang be-rupa potensi tidak mesti terjadi dalamkenyataan. Potensi memerlukan usahauntuk menjadikannya actual dan nyata.

Hal ini sejalan dengan apa yangdisabdakan Nabi Muhammad Saw.Dalam sebuah hadits :Seseorang tidakdilahirkan kecuali dalam keadaanfitrah. Kedua orang tuanyalah yangmenjadikannya Yahudi, Nasrani danMajusi(HR. Bukhari dan Muslim). Jadipada mulanya setiap manusia itumempunyai potensi menjadi Islam.

Namun apakah manusia tersebut akan tetap menjadimuslim ataukah menjadi nonmuslim, kedua orangtuanyalah (factor lingkungan) yang menentukannya. Darimakna ini, Idhul Fitri berarti kembali kepada Islam.

Fitrah berarti juga mengakui keEsaan Allah (tauhidAllah). Manusia lahir dengan membawa potensi tauhid,atau paling tidak, ia berkecenderungan untukmengEsakan Tuhan, dan berusaha secara terus-menerusuntuk mencari dan mencapai ketauhidan tersebut. Hal inikarena sejak berada di alam rahim manusia telahmengadakan perjanjian dengan Allah untuk berTuhankepadaNya. Allah berfirman : “Dan ingatlah ketikaTuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam darisulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadapjiwa mereka (seraya berfirman), bukankah aku ini Tuhan-

FitrahMaksud Allah memberikan bulan suci Ramadhan kepada manusia adalah dengan maksud

agar kita mencapai derajat takwa. Oleh karena itu hendaknya pakaian takwa yang sedang kitapakai sekarang ini, yang telah kita tenun sebulan lamanya, dapat melahirkan satu

sikap hidup yang penuh keteguhan, keyakinan, sekaligus kerendahhatiandan kesederhanaan.Idhul Fitri adalah suatu momen penting sebagai titik berpijak untuk melangkah ke depan.

KembaliKepada

RENUNGAN ROHANI

“...MAKNA LAIN DARI FITRAHADALAH KESANGGUPAN

UNTUK MENERIMAKEBENARAN. SECARA FITRI

MANUSIA LAHIR CENDERUNGUNTUK MENCARI DAN

MENERIMA KEBENARAN”

S

Page 74: Warta Bea Cukai Edisi 395

73WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

mu ? Mereka menjawab, benar (Engkau Tuhan Kami), ka-mi menjadi saksi.” (Qs. Al-Araf (7):172).

Menurut Ibnu Abbas yang dikutip oleh MuhammadRasyid Ridha fitrah semacam itu merupakan perjanjianpertama yang perlu diikrarkan kembali pada perjanjianterakhir di alam materi (dunia). Barang siapa mati di usiabelum baligh maka ia dihukumi Mislim sebab ia telahmengikrarkannya di alam perjanjian, meskipun ia lahir dikeluarga non muslim. Namun jika ia telah mencapai usiaakhil baligh sementara ia belum mengikrarkanketauhidannya maka perjanjian pertamanya tidakdianggap lagi. Jika ia mati maka matinya dalam keadaankafir. Dengan makna ini maka idhul fitri berarti kembalikepada pengakuan terhadap KeEsaan Allah.

Makna lain dari fitrah adalah kesanggupan untuk meneri-ma kebenaran. Secara fitri manusia lahir cenderung untukmencari dan menerima kebenaran, walaupun pencarian itumasih tersembunyi di lubuk hati yang paling dalam.Adakalanya manusia mampu menemukan kebenarannya,namun karena factor eksternal yang mempengaruhinya makaia berpaling dari kebenaran itu. Penerimaan terhadapkebenaran pada prakteknya merupakan hal yang sangat sulit,apalagi bila kita sudah terlalu jauh dari kebenaran itu.

Penerimaan kebenaran memerlukan kesiapan mentaldan keberanian yang tinggi terhadapresiko yang akanditanggung. Firaun semasa hidupnya enggan mengakuikebenaran (Allah), tetapi ketika mulai tenggelam danajalnya sudah diambang kematian, barulah ia mengakuikebenaran tersebut. Dengan pemaknaan ini idhul fitriberarti kembali menerima kebenaran.

Makna lain fitrah adalah potensi dasar atau perasaanuntuk beribadah dan makrifat (menegal) kepada Allah. DalamAlquran Allah menyebutkan bahwa tujuan penciptaan manu-sia adalah untuk beribadah kepada Allah. “Tidak Kuciptakanjin dan manusia melainkan untuk menyembahKu.(QS.Adz-Dzariat (56):51). Manusia diperintahkan beribadah agar iamengenal Allah. Ibadah merupakan sarana manusia untukmengaktualisasikan dirinya dan ekspresi suci yang tinggi,yang dapat menentukan eksistensinya.

Lalu fitrah juga bermakna tabiat atau watak aslimanusia. Manusia memiliki tabiat baik dan tabiat buruk,tetapi yang pada dasarnya tabiat manusia adalah baik.Menurut Hamka, fitrah adalah rasa asli murni pada jiwamanusia yang belum dipengaruhi oleh pengaruh burukyang lain. Sifat alami manusia adalah sesuai dengansifat-sifat Allah yang baik (asmaul husna). Allah berfirman: “Dan Aku titipkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku (QS.AlHijr:29). Dalam peniupan ruh itu sekaligus Allahmemasukkan sifat-sifatNya ke dalam fitrah manusia.

Marilah kita semua kembalikepada fitrah kita, kembalikepada asal kejadian, kembali menjadi seperti bayi yang sucidan bersih dari noda dan dosa, kembali kepada Islam danmengakui KeEsaan Allah, serta senantiasa menerimakebenaran betapapun pahitnya. Dengan Idhul Fitri kita jugaharus selalu memelihara sifat alami kita agar selalu baikdengan senantiasa menjalankan ibadah kepadaNya.

Kita baru saja melalui ujian bulan Ramadhan yangdiberikan oleh Allah dengan maksud agar kita mencapaiderajat takwa. Oleh karena itu hendaknya pakaian takwayang sedang kita pakai sekarang ini, yang telah kita tenunsebulan lamanya, dapat melahirnak satu sikap hidup yangpenuh keteguhan, keyakinan, sekaligus kerendahhatiandan kesederhaan. Idhul Fitri adalah satu momen pentingsebagai titik berpijak untuk melangkah ke depan. Apakahnanti kita mengalami kebahagiaan, kesuksesan, ditentu-kan oleh hasil kita latihan pada bulan Ramadhan yang inikita rayakan. Jadikan momen Idhul Fitri ini sebagai moti-vator untuk kita meningkatkan amal ibadah dan kesadar-an diri sebagai makhluk yang memiliki kesempurnaan.Amiin. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir danbathin. Selamat Idhul Fitri 1 Syawal 1428 Hijriah.

Drs. H. Makmun Thaha/ Titian Dakwah

Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai

menyediakan halaman untuk mempublikasikan

Iklan Keluarga khusus bagi keluarga besar,

kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di

seluruh Indonesia tentang :

u PERNIKAHANu KELAHIRAN ANAKu UCAPAN TERIMA KASIHu UCAPAN DUKA CITAu INFORMASI LAINNYA

Dengan memasang iklan keluarga di majalahWarta Bea Cukai ini, apapun informasi andatentang keluarga bisa sampai kepada kerabatanda, dengan harga yang cukup terjangkauseperta tabel berikut :

Keluarga

UKURAN HARGA

Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna

1 21x28 2.000.000 3.000.000

1/2 14x21 1.000.000 1.500.000

1/4 10x14 500.000 750.000

1/8 7x10 300.000 500.000

Iklan

1 Halaman21 x 28

1/2 Halaman14 x 21

1/4Halaman10 x 14

1/8Halaman

7 x 10

Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang paling lambattanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya ke alamat redaksidan pembayaran bisa ditransfer ke rekening Warta Bea Cukaisesuai pada kolom redaksi.

Informasi hubungi :Wirda, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

Page 75: Warta Bea Cukai Edisi 395

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

etiap orang pernah merasa disakiti, dikecewakan,ditipu, dikhianati, yang pada dasarnya menga-lami sakit hati terhadap orang diluar dirinya, baikitu orang dekatnya maupun orang-orang daridunia kriminal, dunia politik, persaingan bisnis

atau bahkan merasa disakiti di masa kanaknya olehorangtua atau pengasuhnya. Kemudian kegetiran hatimasih berkecamuk di dada, maka kita perlu memutuskan,dan pilihannya hanya dua : mempertahankansesak dada dengan kemarahan, atau mela-pangkan dada agar lega kembali. Inilah bagianpaling genting dalam hidup kita.

Cerita Ibu BungaIbu Bunga, kehilangan Bunga setahun yang

lalu. Bunga diculik orang tak dikenal yang ke-mudian jazad Bunga ditemukan disuatu tempatdiwilayah berhutan. Sampai saat ini ibu Bungamasih sering terbangun mimpi buruk, marahkepada pembunuh anaknya, dan bersumpah takakan memaafkan.

Memaafkan merupakan masalah bagi kebanyakan orang,menurut psikologi karena seringkali arti memaafkan sendiritidak jelas. Memaafkan kadang artinya dikacaukan denganrekonsiliasi, suatu proses besar dimana memaafkanmerupakan bagiannya. Rekonsiliasi berasal dari bahasa latin,re berarti kembali, konsiliasi bersatu. Jadi rekonsiliasi berartibersatu kembali, atau berkawan lagi. Dalam rekonsiliasi adamemaafkan, dan setelah memaafkan mereka menjadibersatu kembali.

PROSES MEMAAFKANCerita Alibaba

Alibaba memarkir mobilnya di pelataran parkir sebuahmal, ia dan keluarga menonton film di bioskop dalam maltersebut. Ketika film usai, ia menuju ke mobil. Disanasudah menunggu petugas keamanan, seorang anakmuda, dan mobil Alibaba yang bagian belakangnya rusak.Rupanya anak muda telah menabrak mobil Alibaba.Petugas keamanan mendampingi anak muda menyampai-kan permohonan maafnya kepada tuan Alibaba. Tuan

Alibaba menerima pengakuan anak muda dan permintaanmaafnya, kemudian mereka bernegosiasi untuk mempro-ses perbaikan mobil yang rusak.

Memaafkan merupakan suatu proses. Pertama-tamaada unsur pengakuan atas suatu kesalahan. Dalamcerita di atas, anak muda menyampaikan pada tuanAlibaba bahwa ia telah menabrak mobil Alibaba ketikamundur untuk keluar dari tempat parkir. Pengakuan inidiucapkan oleh anak muda kepada tuan Alibaba.

Kedua, permintaan maaf. Dalam hal ini penabrak,disaksikan petugas keamanan mal, menyampaikanpermintaan maaf kepada tuan Alibaba, setelah mengakuikesalahannya.

Ketiga, setelah sebuah pengakuan dan permintaanmaaf, disusul dengan kesediaan diri memper-tanggungjawabkan kesalahan, menerimapenalti. Tanpa pertanggungan jawab, pengaku-an kesalahan dan permintaan maaf tiadaberarti. Pada fase ini tuan Alibaba mempersiap-kan diri menerima pengakuan salah danpermintaan maaf.

REAKSI TUBUH ATAS KEMARAHANKonsep penalti merupakan hal rumit teruta-

ma tentang pertanggungan jawab legal seorangyang membuat penderitaan kepada korbannya.Jika perlakuan berkaitan dengan pihak hukum,pengakuan bersalah, pembuktian bersalah dan

penalti dilakukan oleh penegak hukum. Dalam situasi inikorban atau yang merasa menjadi korban perlumenempatkan diri telah terwakili oleh penegak hukum,agar ia dapat menerima kenyataan dan telah memaafkankesalahan.

Namun secara psikologis seringkali keputusan penegakhukum tidak diterima sepenuhnya oleh korban ataukeluarga korban. Pengakuan bersalah dan permintaanmaaf mungkin telah diterima, tetapi ketika penjatuhankeputusan menghukum, pada beberapa orang merupakanganjalan dan menganggap diri mereka masuk dalamkategori yang tidak dipertimbangkan secara adil. Jikademikian maka perasaan marah pada diri korban atauyang merasa menjadi korban belum lagi mengalamipeleburan. Kemarahan ini akan mudah menggelegak,ketika sedikit saja pencetus tertangkap oleh indera dandisampaikan ke sistem otak.

Maka kini diri menjadi korban kemarahan, diresponoleh seluruh sistem tubuh menjadi motor penggerak :jantung menjadi berdebar kencang, pernafasan mening-

RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

MEMAAFKANMERUPAKAN

MASALAH BAGIKEBANYAKAN

ORANG

“”

Mendendam akan membuat diri teracuni yangakan menurunkan kekuatan diri dan

kehilangan kemampuan menyembuhkanperasaan sakit hati.

Memaafkan

S

Page 76: Warta Bea Cukai Edisi 395

75WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

kat, daya kewaspadaan meninggi, tekanan darah mulainaik, sistem hormonal terganggu dan seterusnya. Jadilahdiri mengalami ketidak seimbangan fungsi fisik dansekaligus psikologik. Energi terserap kedalamkemarahan. Dendam membara, motor penggerak makinmempercepat kerjanya, keluhan fisik makin memburuk,secara psikologis energi untuk melakukan pekerjaan lainmenjadi jauh menurun, akibatnya produktivitas menurun.

PROSES PENERIMAAN DIRIBegitu situasi fisik memburuk, perasaan menjadi tidak

nyaman, bukan hanya karena marah tetapi karena sakitdan menurunnya produktivitas. Problem ba-ru menjadi muncul, pada banyak orang kea-daan ini memunculkan proses tawar mena-war dalam diri. Nurani dan logika melakukanpenelusuran atas apa yang dirasakan, jikaproses penelusuran berjalan baik, maka akarmasalah dapat ditemukan.

Negosiasi muncul, apakah setiap kesalah-an perlu dilakukan dengan perbuatan mene-bus dosa? Para ahli psikologi mengatakanmemaafkan dapat dilakukan tanpa penebus-an dosa, tanpa pembalasan dendam. Jadi meski seseo-rang menyakiti hati kita dan menolak memaafkan, danmungkin juga berarti bahwa hubungan tak mungkin lagidilanjutkan, untuk kesehatan mental maka maafkanlahapa yang telah terjadi. Ini karena memaafkan itu sendirisecara psikologi akan merupakan pembuangan racunagar diri merasa tidak terluka. Mendendam akanmembuat diri teracuni yang akan menurunkan kekuatandiri dan kehilangan kemampuan menyembuhkan perasa-an sakit hati.

Sebagai korban, kita dapat memaafkan, meski itubukan berarti kita melupakan peristiwa yang terjadi danyang bersangkutan bebas dari hukuman legal (jikaprosesnya sampai ke pengadilan).

TERLALU DINI MEMAAFKANKita dapat memaafkan bila kita dapat merasakan beta-

pa sakit hatinya kita menjadi korban. Seringkali demi eti-ka atau ketakutan akan kekuasaan, mengatakan, “Tidakjadi apa saya ikhlas”, sementara kita membekukan dirikita dari perasan nyata dan merasakan ada sesuatu yangmenyesakkan. Apa sebenarnya yang sedang terjadi ?

Jawabannya adalah mulut kita terlalu dini menyatakanmemaafkan sementara nurani menyangkal telah memaaf-kan. Artinya diri masih marah, emosi masih menggelegak,jadi logika mengatakan tak apa-apa atau ikhlas, secarapsikologi batin masih menyimpan kemarahan. Keadaanini dapat menimbulkan frustasi mengingat rasa marah kitasimpan didalam alam ketidak sadaran kita, sedang

kesadaran mengatakan tak ada lagi masa-lah. Ini merupakan tabungan sakit hati kitayang jika menggunung akan meledak sehe-bat letusan merapi.

MEMAAFKAN TIDAK SAMA DENGANMELUPAKAN

Secara psikologis melupakan artinya me-nyimpan data jauh dari jangkauan ingatancepat tanggap. Ia disimpan di alam bawahsadar dengan cara mendorongnya jauh dari

jangkauan ingatan, artinya direpresi. Selama simpanandata ini masih disana, maka proses memaafkan secaraikhlas tak mungkin terjadi. Pada keadaan seperti ini makaseorang profesional bidang kesehatan jiwa akanmembantu memprosesnya untuk muncul ke permukaandan kemudian membuat diri rela melepaskannya.

Cerita Ibu IkaIbu Ika datang kepada saya karena merasa sedih dan se-

lalu ingin menangis. Tak jelas apa yang disedihkannya. Iamarah pada diri sendiri, makin ia marah makin ia tak berdaya.Fisik menjadi sakit dan ia tak mampu lagi melakukanpekerjaannya sehari-hari. Kami berdua mencoba masuk kedalam ingatan bawah sadar Ibu Ika, dan ditemukan rasa ma-rah kepada diri sendiri yang ia coba lupakan, ia represikan.Pemicu kemunculan ingatan ini adalah kepindahan rumahdari rumah orangtua dan ia baru saja melahirkan. Dua beban

pikiran ini menimbulkan ke-marahan pada dirinya sen-diri dan membuat tabungan‘terlupakan’ hadir kembali.Setelah Ibu Ika rela mele-paskan kemarahannyadimasa lalunya, keadaanmenjadi lebih sehat.

SIAPA YANG SALAH ATAUDISALAHKAN?

Coba bayangkan ketikaterjadi bencana alam. Ben-cana bukan tanggung jawabseseorang. Anda kehilang-an banyak harta milik, andamerasa ketakutan, tidakberdaya. Dalam ketidak ber-dayaan, telunjuk diacungkandengan kemarahan kepadapemerintah. Apakah kema-rahan akan memperbaikiatau mengembalikan hartamilik ? Apakah kita marahkepada orang yang tidakmemberikan bantuannya ?Siapa yang akan kita ma-rahi ? Siapa juga yang akanmeminta maaf atau dimaaf-kan ? Makin kita menyalah-kan makin dalam rasa frus-tasi dan sakit hati.

MEMAAFKANMERUPAKAN SUATU

PROSES“”

FOTO : ISTIMEWA

Page 77: Warta Bea Cukai Edisi 395

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

engan senyum di wajah dan sapaan hangat,Syawal menyambut WBC di lobby hotel tempatkami menginap. Pada awal perbincangan kami,suasana sedikit kaku, maklumlah, waktu itu kamibaru berkenalan. Selang beberapa menit, kebe-

kuan yang tadinya menghinggap mulai mencair. Semakinlama perbincangan kami pun berlangsung seru, kadangdiselingi tawa…

Syawal merupakan putra daerah asli Tarakan. Ia lahir dikota itu tepatnya pada tanggal 31 Maret 1960. Ia merupakananak ke-5 dari 8 bersaudara. Sejak kecil, Syawal samaseperti anak-anak pada umumnya. Ia kerap bermain danberkumpul dengan teman sebayanya. Terlebih lagi, adasungai yang melintas tak jauh dari rumahnya. Alhasil, mandidi sungai menjadi salah satu hobinya kala itu. Ia pun memilikicita-cita yang sama seperti anak-anak pada umumnya, inginmenjadi tentara (combat). Hal itu juga dipicu oleh hobinyamenonton film perang yang ditayangkan TV RTM (Malaysia)berjudul Kombet (perang antara Amerika melawan Vietnam).

Tak hanya gemar mandi di sungai, ia pun giatberolahraga. Lari merupakan olahraga favoritnya. Terbuktisaat ia duduk di bangku SMA, ia pernah menjuarai larimarathon 10K dan 12K tingkat Kabupaten sebanyak 4 kali(sekali juara I dan tiga kali juara II). Selain olahraga, ia jugahobi menyanyi dan sering mengikuti kejuaraan POP Singertingkat Kabupaten. Untuk yang satu ini, ia pernah meraihjuara II dan Harapan I.

Ayahnya, Alm. Husin A. merupakan pegawai negeri sipilyang bekerja di Departemen Perhubungan, sebagai PanduLaut atau Syahbandar. Sedangkan ibunya, Fatmah, bekerjasebagai ibu rumah tangga.

Dalam mendidik anak-anaknya, sang ayah menerapkandisipilin yang tinggi. “Ayah saya selalu berpesan agar kami,anak-anaknya, menggunakan ilmu padi, semakin berat bulirpadi, semakin menunduk padi itu. Semakin tinggi jabatanmaupun kepandaian, jangan menjadikan kita sombong, tetapiharus rendah diri dan bersahaja. Hingga saat ini, sayamenggunakan falsafah tersebut dalam mendidik anak-anaksaya,” ucap pria yang telah meraih S1-nya dengan gelarSarjana Ekonomi dan kini sedang menyelesaikan pendidikanS2 di STIE Mahardika.

Oleh sebab itu, disiplin yang tinggi namun tidak otori-ter, juga ia terapkan dalam mendidik putrinya, DiniLaxmiari (10) dan putranya, Tito Lesmana (4). Namundemikian, Syawal mengaku lebih banyak mengikutiperkembangan anak-anaknya dari jauh karena waktunyabanyak tersita untuk menjalankan tugas (pekerjaan),apalagi saat harus melakukan patroli laut. Untuk itu peran

sang istri, Gandes Supatinah, sangat penting dalam men-jaga, mengawasi dan mendidik anak-anak mereka.

“Walaupun begitu, saya sangat dekat dengan anak-anak,kalau ada waktu senggang, waktu itu tidak saya sia-siakan.Biasanya saya dan keluarga refreshing… jalan-jalan ke Mallatau sekedar makan bersama di luar, soalnya kota Tarakanitu sangat kecil (hanya radius 10 km-red). Jadi, saranahiburan untuk keluarga sangat minim,” ungkapnya.

Ia pun mengatakan bahwa selama ini tidak mengalamikesulitan dalam membagi waktu antara keluarga, karirmaupun hobi. Pasalnya, ia selalu menerapkan segala haldengan disiplin yang tinggi. “Jadi, meskipun saya jarangketemu keluarga, apalagi kalau saya sedang tugas patrolilaut, begitu ada waktu luang, saya dan keluarga selaluberkumpul,” terangnya.

Berbicara mengenai hobi, Syawal yang memiliki jiwapetualang dan menyukai tantangan ini, aktif menekuniolahraga selam (diving). Untuk itu ia menjadi anggotacustoms diving club. Selain itu, ia juga aktif mendalamiolahraga sepeda dengan bergabung dalam customs cyclingclub hingga saat ini.

TIDAK MUDAH GENTARAwal karirnya di Bea dan Cukai dimulai pada tahun 1984,

saat itu ia bertugas di KPBC Tarakan. Mutasi pertamanyadimulai pada tahun 1987, ia dipindahkan ke Kantor InspeksiTipe D Pulau Bunyu, Kalimantan Timur. Kemudian, tahun1993 ia dipindahkan ke KPBC Nunukan. Pada 1997 iadimutasi ke KPBC Semarang. Kurang lebih selama satutahun bertugas di Semarang, tahun 1999 ia dipindahkan keKPBC Banjarmasin. Tiga tahun kemudian (2002), ia dimutasike KPBC Tanjung Priok I hingga tahun 2006. Kini, iabertugas di KPPBC Tipe A4 Tarakan sebagai Korlak OperasiP2.

Selama beberapa kali mengalami mutasi, ia mengakumemiliki pengalaman yang berkesan. Tahun 1993 iadipercaya dan ditugaskan untuk melakukan patroli lautsebagai Komandan Patroli (Kopat) BC 8004. Padahal waktuitu ia masih Pelaksana biasa. Karena keberhasilannya dalammenegah penyelundupan melalui laut, awal tahun 1995 iadiusulkan untuk mendapat penghargaan.

Anehnya, Syawal menolak usulan tersebut, ia malah memilihuntuk diikutsertakan dalam Diklat DPT2. “Karena, waktu itu sulitsekali kalau kita mau ikut diklat DPT 2, kita harus melalui tes ter-lebih dahulu. Saya pernah ikut tes dan mendapat ranking 9 tetapiyang dipanggil hanya 7 orang saja,” jelasnya.

Akhirnya, melalui rekomendasi dari Kepala Kantor KPBCNunukan dan berdasarkan surat dari Direktur Pencegahan

M. SyawalKorlak Operasi P2 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tarakan

“Tidak Mudah MenyatukanKarakter Orang yang Berbeda-beda...”

Medio Mei lalu, WBC mendapat kesempatan berkunjung ke KPPBC Tarakan.Dalam kunjungan tersebut, WBC bertemu dengan M. Syawal. Dari perbincangan kami,

diketahui bahwa Syawal, begitu ia biasa dipanggil, merupakan Korlak Operasi P2yang sering bertugas sebagai Komandan Patroli di KPPBC Tarakan. Mendengar hal itu,

WBC pun tergelitik untuk mengenal lebih jauh tokoh profil kita yang satu ini.

D

PROFIL

Page 78: Warta Bea Cukai Edisi 395

77WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007 77WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

Page 79: Warta Bea Cukai Edisi 395

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

dan Penyidikan (waktu itu dijabat H.A. Parinding-red), Syawaldapat mengikuti DPT 2 di Jakarta.

Hingga saat ini, berbagai diklat pernah ia ikuti sepertiLatsarmil di Tarakan (1984), DPT 1 di Balikpapan (1985), DPI1 di Balikpapan (1990), DPT 2 di Jakarta (1998), IntelijenAnalisis di Jakarta (1999), PFPB di Jakarta (2000), SeminarBNN di Jakarta (2006) dan Seminar U.S Immigration andCustoms Enforcement di Jakarta (2006).

Pengalaman lain yang berkesan baginya adalah saat ia ber-tugas di Kantor Inspeksi (Kinsp) Tipe D Pulau Bunyu, yang terle-tak di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Waktu itu selainberfungsi sebagai kantor, Kinsp. Bea dan Cukai Pulau Bunyu jugadipakai sebagai tempat tinggal para pegawainya. Seluruh pega-wai, mulai dari Kepala Kantor hingga Pelaksana yang jumlahnyasekitar 15 orang, tinggal dan bekerja di kantor tersebut.

“Saya rasa kantor itu merupakan satu-satunya Kantor Beadan Cukai di Indonesia, yang sekaligus berfungsi sebagai tempattinggal para pegawainya,” imbuhnya seraya tersenyum.

Suatu ketika, istri Menteri Keuangan saat itu, Radius Prawiro,dan Kakanwil DJBC Balikpapan (waktu itu dijabat oleh Kristiono-red) datang berkunjung ke Kinsp. Bea dan Cukai Pulau Bunyu.Begitu melihat kondisi kantor dan keadaan para pegawainya, Ny.Radius Prawiro tak kuasa meneteskan airmata. Pasalnya, iamelihat para pegawai harus tidur beralaskan bekas kotak rokokgudang garam dan kain selimut yang tipis serta memakai bantaldari buku produksi (buku catatan kegiatan kantor-red). “Sekitardua minggu setelah kejadian tersebut, kami mendapat kirimanspring bed (kasur-red) dari Kakanwil,” kenangnya.

Tak hanya itu, pengalaman lainnya yang sangat berkesanadalah saat ia dinas di KPBC Nunukan. Waktu itu ia ditugaskanuntuk melakukan patroli dan menangkap penyelundupan kayumelalui jalur laut. Saat ia menemukan kapal yang dicurigai,

ternyata di atas kapal tersebut terdapat oknum aparat yangmengawal barang selundupan. Namun Syawal tidak gentar, iatetap bersikeras untuk mengambil alih tangkapan tersebut.

Akibatnya pada keesokan harinya, tepatnya pada malamhari, rumah yang didiami Syawal didatangi oleh orang yangtak dikenal dengan membawa 2 dirigen, masing-masingberisi sekitar 20 liter bensin. Orang itu pun berteriak danmengancam, “Pak Syawal… kalau tidak melepaskantangkapan itu, rumah ini akan kami bakar.”

“Bakar saja…” balas Syawal tak mau kalah. Namun, setelahditunggu sekian lama, orang-orang itu tidak juga membakar ru-mahnya. “Ternyata mereka hanya menggertak saja,” terang Sya-wal. Ia memang mengaku tidak gentar dalam menjalankan setiaptugas yang dibebankan padanya. Apalagi Kepala KPBC Nunukan(waktu itu Abdul Rahman-red) sangat mensupport dirinya.

BAHASA TARZANBerbagai pengalaman menarik saat menjadi Komandan

Patroli memang kerap menghampirinya. Misalnya saja pada saatia menangkap kapal dari Vietnam yang melakukan illegal fishingdi perairan Indonesia. Saat memeriksa nakhoda kapal danseluruh ABK-nya, ternyata tidak satupun dari mereka yang bisaberbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. “Alhasil, komunika-si pun terpaksa dilakukan dengan menggunakan bahasa tarzan,”katanya sambil tertawa.

Melakukan pengawasan laut sudah menjadi tugasnyasebagai Komandan Patroli. Belum lama ini, sesuai Surat Perintahdari Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut(Bakorkamla) Nomor Sprint-150/Kalakhar/Bakorkamla/VI/2007tanggal 26 Juni 2007 dan Surat Perintah Berlayar dari KepalaKantor Wilayah XV Kalimantan Bagian Timur Nomor SPB-79/WBC.15/KP.04/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang perintah tugaspengawasan dan penegakan hukum di perairan wilayah timurIndonesia dengan menggunakan sarana kapal patroli BC 9001,Syawal dipercaya menjadi Komandan Patroli BC 9001.

Untuk itu, ia harus melakukan pengawasan di perairanwilayah timur Indonesia mulai tanggal 28 Juni - 18 Juli 2007bersama-sama dengan Tim Bakorkamla yang terdiri daribeberapa instansi diantaranya Bea dan Cukai, DKP Pusat, MabesPolri (Pol Air) dan Lemsaneg.

Dalam pelaksanaan tugas patroli tersebut, Tim berhasilmenegah 7 (tujuh) kapal diantaranya, 1 (satu) kapal berbenderaIndonesia yang melakukan kegiatan ilegal ekspor yaitu denganmembawa kayu hitam dari Sulawesi tujuan Tawau, Malaysia, 2

BERSAMA KELUARGA. (Ki-ka) Istri, Gandes Supartinah; M.Syawal; putripertama, Dini Laxmiari (10); putra kedua, Tito Lesmana (4).

TANGKAPAN KAPAL ILLEGAL FISHING. Tampak kapal-kapal yang melakukankegiatan illegal fishing di perairan Indonesia, yang berhasil ditangkap.

DOK. PRIBADI

PROFIL

DOK. PRIBADI

Page 80: Warta Bea Cukai Edisi 395

79WARTA BEA CUKAIEDISI 395 OKTOBER 2007

(dua) kapal berbendera Indonesia yang melakukan kegiatan ile-gal impor yaitu dengan membawa barang campuran dari Tawau,Malaysia tujuan Tarakan, 4 (empat) kapal berbendera Malaysiayang melakukan kegiatan illegal fishing yaitu dengan melakukankegiatan penangkapan ikan di perairan Indonesia.

Ketujuh kapal tersebut merupakan hasil tangkapan TimBakorkamla BC 9001 dimana Syawal bertindak sebagaiKomandan Patrolinya. Tentu hal itu merupakan suatukebanggaan tersendiri baginya dan institusi Bea dan Cukai,khususnya. Sebab, ketujuh kapal tersebut merupakan bagiandari 11 kapal hasil tangkapan Tim Bakorkamla Pusat.

BEKERJA DENGAN SEBAIK-BAIKNYASebagai Komandan Patroli, ia kerap memberikan motivasi

kepada anggotanya dan mengikuti kegiatan-kegiatan yangberhubungan dengan tugas patroli. Hubungannya dengan paraABK kapal pun berjalan dengan baik. Ia menerapkan disiplin yangtinggi pada kru kapal.

“Hal itu memerlukan strategi tersendiri, sebab tidak mudah

PRESENTER TRANS7. Berpose bersama presenter Jejak PetualangTrans7, Riyani Djangkaru, usai diving di Pulau Kakaban.

BERSAMA LETJEN JOKO SUMARYONO (KALAKHAR) BAKORKAMLA. Sewaktukunjungan melihat tangkapan kapal impor di pelabuhan Nunukan, 12 Juli 2007.

menyatukan karakter orang yang berbeda-beda… Kalau kitakompak, dalam menjalankan tugas operasi laut kita bisa tetapmempertahankan semangat juang dan semangat kerja yangtinggi,” paparnya.

Dalam meniti karir, ia menjalankan semua apa adanya. Ia ti-dak pernah ngotot atau memaksakan diri untuk menjadi sesuatu,sepenuhnya ia serahkan hal itu pada atasan karena pimpinanlahyang menilai kinerjanya selama ini. Yang ia tahu, tugasnya adalahbekerja dan melaksanakan pekerjaannya tersebut dengansebaik-baiknya dan bertanggungjawab. Oleh sebab itu, ia punterus mengikuti perkembangan dan meningkatkan pengetahuan-nya, diantaranya dengan membaca UU No. 17 Tahun 2006tentang Perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

Kedepannya, ia optimis dan yakin bahwa institusi Bea danCukai akan semakin lebih baik dengan adanya perubahan-perubahan yang dilakukan oleh para pejabat bea cukai yangberada di Pusat. “Adanya KPU yang sudah berjalan di TanjungPriok dan Batam, bisa dijadikan sebagai barometer keberhasilanKantor Bea dan Cukai di seluruh Indonesia,” tandasnya.

BERSAMA ARTIS SINETRON. M. Syawal beserta kru kapal BC 7001 berpose bersama artis sinetron Putri Patricia.

DOK. PRIBADI DOK. PRIBADI

WBC/KY

ifa

Page 81: Warta Bea Cukai Edisi 395

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007

Bagi Adrian Maulana, tubuh yang sehatdengan postur tubuh yang ideal dapat diperolehdengan cara berolahraga dan menkomsumsimakanan sehat. “Tidak usah lama-lama, 30sampai 60 menit melakukan olahraga itu su-dah cukup asal dilakukan rutin dan diimbangidengan menkomsumsi makanan sehat,”ujarnya. Bagi Adrian olahraga tidak dapat di-pisahkan dari kehidupannya sehari-harisehingga ia pun di daulat menjadi icon salahsatu suplemen kesehatan di Indonesia.

Ketika WBC menanyakan tanggapan-nya mengenai Bea Cukai di bandara ketikapulang dari perjalanan luar negeri, Adrianmenyoroti antrian pemeriksaan di Bea Cukai.Terkadang antrian panjang pemeriksaanmenurutnya, terjadi karena adanya penumpangyang kurang mengerti bagaimana cara mengisiformulir customs declaration yang harus diisi pe-numpang ketika akan pulang ke Indonesia, bahkantidak jarang pengisian formulir baru dilakukan ketikamendekati meja pemeriksaan yang menurutnyamenghambat penumpang lain yang antri.

“Lebih baik pihak Bea Cukai bekerja sama de-ngan perusahaan penerbangan untuk me-nyampaikan tata cara pengisian cus-toms declaration kepada penum-pang, sehingga customs dec-laration dapat diisi ketikadalam penerbangan jadi-nya antrian gak panjanghanya karena adapenumpang yang barungisi customs declara-tion,”kata Adrian yangkini banyak terlibat se-bagai presenter seminarkesehatan dan olahraga

Mengenai petugas,menurutnya sudahcukup tegas dan tidakkalah dengan petugasBea Cukai di negara la-in. “Teman-teman BeaCukai di bandara su-dah tegas dan selalumenyapa kepada parapenumpang yang ba-ru datang, termasuksaya, tapi gak tahudeh sama penum-pang lain ramah jugaapa enggak ya?,”komentar Adrian.Selain itu ia juga me-nyoroti penampilanpetugas yang menu-rutnya sudah “ber-peger” alias memili-ki timbunan lemakdi perut,” Teman-teman Bea Cukaisudah tegas danprofessional, tapiudah banyak yang“ber-pager” jadinyapenampilan ku-rang prima, walausibuk coba deholahraga rutin se-tengah jam sampai60 menit disela-sela waktu luangdengan pengaturanpola makan yangsehat, pasti “pager-nya” hilangtubuhpun keli-hatanprima dan sehat,”ujar Adrian sambiltersenyum.

Bagi Darius Sinathrya, tidak ada kenik-matan lain sebagai orang tua selainmengurus buah hati mereka sendiri tanpabantuan pengasuh bayi atau baby sitter.Menurut suami aktris sinetron Donna Agne-sia, mengurus buah cinta mereka sendirimerupakan suatu seni tersendiri dan kenik-matan yang tidak terhingga bagi mereka.

Ditengah kesibukkannya sebagai artis dipanggung hiburan, tidak melunturkansedikitpun perhatiannya kepada sang anaksehingga di sela-sela syuting sinetron ataupunacara televisi tidak jarang ia menanyakankeadaan sang anak kepada Donna sang istri.Sebagai publik figur tidak jarang kunjungan keluar negeri dilakukan baik dalam rangkamenjalankan pekerjaannya ataupun untuksekedar menjalankan wisata rohani. MenurutDarius, setelah beberapa kali pulang dari luarnegeri dan melalui pemeriksaan oleh petugasBea Cukai di bandara, dirinya merasa puasdengan kinerja petugas yang terlihat tegasdan teliti ketika ada kecurigaan,”Petugas kitasudah bagus dan professional,”ujarnya.

Darius menceritakan pengalamannyaketika pulang dari perjalanan luar negeri,dimana ia melihat diantara parapenumpang ada yang merasa kebingunganmengenai barang yang dibawanya, apakahboleh dibawa atau tidak ke Indonesia.Untuk itu ia mengharapkan agar petugasBea Cukai di Indonesia khususnya dibandara mampu memberikan pemberitahu-an kepada para penumpang mengenaibarang apa saja yang boleh dan tidak bolehdibawa, agar penumpang tidak bingung.

“Kasihan penumpang kebingungan kalautidak ada kejelasan mengenai barang-barangyang boleh dan tidak boleh di bawa, kalaupemberitahuannya jelas, pasti parapenumpang akan mematuhinya,kalau bisasosialisasikan ke para penumpang mengenaibarang apa saja yang boleh dan tidak bolehdibawa (Ke Indonesia) agar penumpang tidakbingung,”kata Darius kembali.

Adrian Maulana

Banyak yang“Ber-pager”

Darius Sinathrya“Petugas AgarSosialisasikan AturanKepada Penumpang”

APA KATA MEREKAFOTO : ISTIMEWA

zap zap

Page 82: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 1

s

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAINOMOR : P-18/BC/2007

TENTANG

Pakta Integritas PegawaiDirektorat Jenderal Bea dan Cukai

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,Menimbang :

a. bahwa dalam rangka mewujudkan aparat pemerintah yang profesional,berintegritas tinggi, transparan, bebas korupsi, kolusi, nepotisme, dan perbuatantercela lainnya, diperlukan peningkatan profesionalisme dan integritas pegawaidi lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

b. bahwa sebagai upaya peningkatan profesionalisme dan integritas pegawaidi lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tersebut, diperlukan PaktaIntegritas yang berisi pernyataan atau janji tentang komitmen untukmelaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh integritas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang PaktaIntegritas Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubahdengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3890);

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3984);

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara YangBersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3094);

Page 83: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 20072 s5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai

Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 19);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PegawaiNegeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PegawaiNegeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan,Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 2000 Nomor 193, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4014);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PegawaiNegeri Sipil Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir DenganPeraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001;

10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;

11. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1971 tentang Tunjangan KhususPembinaan Keuangan Negara Pegawai Departemen Keuangan;

12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KMK.01/UP.6/1985 tentang PenentuanPenegakan Disiplin Kerja Dalam Hubungan Pemberian Tunjangan KhususPembinaan Keuangan Negara Kepada Pegawai di Lingkungan DepartemenKeuangan Republik Indonesia;

13. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 515/KMK.04/2002 tentang Kode Etik danPerilaku Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 516/KMK.04/2002 tentang Susunan Tugasdan Wewenang Komite Kode Etik dan Perilaku Pegawai Direktorat Jenderal Beadan Cukai;

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/KMK.01/2006 tentang Organisasi danTata Kerja Departemen Keuangan;

16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 133/KMK.01/2006 tentang Organisasi danTata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

MEMUTUSKANMenetapkan :PAKTA INTEGRITAS PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Page 84: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 3

sPasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, yang dimaksud dengan:

1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Kepegawaian yang menerima gaji atau upah dan tunjanganlainnya dari keuangan Negara berdasarkan ketentuan perundang-undanganyang berlaku untuk menjalankan tugas kedinasan pada Direktorat Jenderal Beadan Cukai.

2. Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang komitmen untukmelaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

Pasal 2

Dalam pelaksanaan tugas Pegawai wajib mematuhi dan berpedoman padaPakta Integritas.

Pasal 3

(1) Pegawai wajib menandatangani Pakta Integritas sebagaimana ditetapkan dalamLampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Pakta Integritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 4(empat) dan disampaikan kepada:a. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;b. Arsip Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan;c. Arsip Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; dand. Arsip untuk Pegawai yang bersangkutan.

(3) Pegawai yang tidak menandatangani Pakta Integritas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibebastugaskan tidak atas permintaan sendiri.

Pasal 4

(1) Setiap pelanggaran terhadap Pakta Integritas merupakan pelanggaran disiplindan/atau pelanggaran hukum lainnya.

(2) Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin Pegawai sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dikenakan sanksi atau hukuman sebagaimana ditetapkan dalamPeraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PegawaiNegeri Sipil.

(3) Atasan Pegawai yang mengetahui adanya Pegawai yang melakukanpelanggaran Pakta Integritas namun tidak mengambil tindakan atau membantuPegawai melakukan pelanggaran Pakta Integritas, dikenakan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Page 85: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 20074 s(4) Besarnya Tunjangan Kegiatan Tambahan yang dibayarkan kepada Pegawai atau

Atasan Pegawai yang dikenakan sanksi atau hukuman sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) dan ayat (3) adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang Pemberian Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara.

Pasal 5

(1) Untuk tahap pertama, Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku terhadap Pegawaipada:a. Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I;b. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok I;c. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok II;d. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A1 Tanjung Priok III;e. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Batam; danf. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tanjung Uban.

(2) Pemberlakuan Peraturan Direktur Jenderal ini terhadap Pegawai selainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan DirekturJenderal.

Pasal 6

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan danmempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Mei 2007.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 15 Juni 2007

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADINIP 120050332

Page 86: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 5

sLAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-18/BC/2007 TENTANGPAKTA INTEGRITAS PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Pakta IntegritasPada hari ini …………………………………. tanggal ………..........………………………bertempat di …………………………………, saya, ………………….......………………..dalam jabatannya sebagai ……………………………………….………………………….

dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. Menggunakan segala potensi yang saya miliki berperan secara proaktif dalamupaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai Instruksi Presiden Nomor5 tahun 2004.

2. Menggunakan segala potensi yang saya miliki berperan secara proaktif dalamupaya pencegahan dan pemberantasan perdagangan ilegal.

3. Akan melaksanakan tugas secara professional, berintegritas tinggi, transparan,bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan perbuatan tercela lainnya, dalam artiakan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untukmemberikan hasil terbaik.

4. Akan mematuhi ketentuan Kode Etik dan Perilaku Pegawai Direktorat JenderalBea dan Cukai sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor515/KMK.04/2002.

5. Apabila melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(Tempat), (Tanggal-Bulan-Tahun)

MengetahuiDirektur Jenderal Bea dan Cukai Yang membuat pernyataan

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)NIP………………......…………. NIP ……………...........………..

Dibuat 4 (empat) rangkap, untuk :a. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;b. Arsip Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan;c. Arsip Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan;d. Arsip untuk Pegawai yang bersangkutan.

Page 87: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 20076 sPERATURAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAINOMOR P- 24 /BC/2007

TENTANG

Mitra UtamaDIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang :a. bahwa dalam rangka terwujudnya pelayanan yang cepat, efisien, pasti,

responsif, transparan dan tercapainya pengawasan yang efektif maka terhadapperusahaan yang mempunyai reputasi baik dapat diberikan kemudahan sebagaimitra utama;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlumenetapkan Peraturan Direktur Bea dan Cukai tentang Mitra Utama;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 93);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3613);

3. Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2007 tentang Perubahan atas PeraturanPresiden Nomor 95 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja InstansiVertikal di Lingkungan Departemen Keuangan;

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang TatalaksanaKepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 112/KMK.04/2003;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.01/2007 tentang Organisasi danTata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-11/BC/2005 tentang JalurPrioritas sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PeraturanDirektur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- 06/BC/2006.

7. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-21/BC/2007 tentangPetunjuk Pelaksanaan Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor pada KantorPelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok;

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan :

Page 88: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 7

s1. Kantor Pelayanan Utama yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut KPU

adalah Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di bawahdan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal.

2. Mitra Utama yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut MITA adalah :a. Importir Jalur Prioritas, yang penetapannya dilakukan oleh Direktur Teknis

Kepabeanan atas nama Direktur Jenderal sebagaimana diatur dalamPeraturan Direktur Jenderal tentang Jalur Prioritas;

b. Orang yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai Mitra Utama olehKepala Kantor Pelayanan Utama atas nama Direktur Jenderal berdasarkanPeraturan Direktur Jenderal ini.

3. Client Coordinator adalah pejabat bea dan cukai yang ditunjuk oleh KepalaKantor untuk menjadi penghubung antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukaidengan orang.

4. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.5. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan yang selanjutnya disingkat PPJK

adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengurusan pemenuhankewajiban pabean untuk dan atas kuasa importir atau eksportir.

6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.7. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Utama.

BAB IIPERSYARATAN

Pasal 2(1) MITA ditetapkan berdasarkan persyaratan:

a. dapat berhubungan dengan sistem jaringan elektronik Direktorat JenderalBea dan Cukai;

b. mempunyai pola bisnis yang jelas;c. memiliki sistem pengendalian yang memadai untuk menjamin keakuratan

data yang disajikan;d. memiliki rekam jejak keakuratan pemberitahuan pabean dan/atau cukai yang

baik;e. telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang menyatakan bahwa perusahaan

tersebut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk 2 (dua) tahunterakhir; dan

f. selalu dapat memenuhi ketentuan perizinan dan persyaratan impor danekspor dari instansi teknis terkait.

(2) Dalam hal perusahaan mendapatkan fasilitas pembebasan, keringanan, danatau penangguhan bea masuk, persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditambah dengan melakukan penatausahaan dan pengelolaan sediaanbarang yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diketahui jenis, spesifikasi,jumlah pemasukan dan pengeluaran sediaan barang yang berkaitan denganfasilitas kepabeanan yang diperoleh dan/atau digunakan.

BAB IIIPENGAJUAN PERMOHONAN MITA

Pasal 3(1) Untuk menjadi MITA, perusahaan mengajukan permohonan kepada Kepala

Kantor, dimana kegiatan impornya paling banyak dilakukan.

Page 89: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 20078 s(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan:

a. laporan keuangan periode 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit olehkantor akuntan publik;

b. standard operating procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor, danatau penjualan dan penerimaan kas ekspor;

c. standard operating procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, danpenyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dandijalankan oleh perusahaan;

d. surat pernyataan sesuai contoh sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IIPeraturan Direktur Jenderal ini; dan

e. keterangan lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan,misalnya terdaftar sebagai wajib pajak patuh pada Direktorat Jenderal Pajak,company profile, sertifikat ISO, dan sertifikat ahli kepabeanan.

(3) Dalam hal perusahaan menggunakan PPJK, permohonan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilampiri daftar nama PPJK yang diberi kuasa danidentitas modul PPJK yang diberi kuasa.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai contohsebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 4(1) Kepala Kantor melakukan pemeriksaan terhadap permohonan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1).(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :

a. penelitian dan penilaian data intern Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; danb. penelitian dan penilaian data yang diajukan perusahaan.

(3) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat meliputi pemeriksaanlapangan.

(4) Tatacara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 5(1) Kepala Kantor memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dalam waktu paling lama 60(enam puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan denganlengkap.

(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam 3 ayat (1) disetujui,Kepala Kantor menerbitkan surat penetapan.

(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ditolak,Kepala Kantor membuat surat penolakan dengan menyebutkan alasannya.

(4) Permohonan yang ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat diajukankembali setelah perusahaan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantumdalam alasan penolakan.

Pasal 6Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal berwenang secara jabatan menetapkanstatus perusahaan sebagai MITA tanpa permohonan dari perusahaan tersebutsepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Page 90: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 9

sBAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN MITA

Pasal 7(1) MITA mendapat kemudahan di KPU berupa:

a. tidak dilakukan penelitian dokumen dan/atau pemeriksaan fisik barang,kecuali terhadap:1. barang Impor Sementara;2. barang Re-impor;3. barang yang terkena Nota Hasil Intelijen (NHI); dan4. komoditi Resiko Tinggi.

b. Pemeriksaan fisik terhadap barang sebagaimana dimaksud pada huruf abutir 1 dan butir 2 dapat dilakukan di gudang importir tanpa pengajuan suratpermohonan;

c. tidak perlu menyerahkan hardcopy PIB/PEB;d. mendapatkan akses pelayanan client coordinator; dane. pemuktahiran data registrasi importir.

(2) Kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, tidak berlaku dalamhal dilakukan pemeriksaan fisik barang dan/atau pemeriksaan dokumen.

Pasal 8(1) MITA wajib memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi teknis terkait

sebelum menyampaikan PIB.(2) MITA wajib:

a. menyampaikan pemberitahuan pabean impor atau ekspor secara elektronik;b. tidak memberikan dan/atau meminjamkan modul importir kepada pihak/

perusahaan lain;c. melaporkan kehilangan dan/atau penyalahgunaan modul importir pada

kesempatan pertama;d. memberitahukan perubahan nama-nama PPJK yang diberi kuasa kepada

kepala kantor; dane. menyampaikan nama pegawai perusahaan yang ditunjuk untuk berhubungan

dengan Client Coordinator.

BAB VPPJK YANG DIBERI KUASA

Pasal 9(1) Pengajuan pemberitahuan pabean dapat dilakukan oleh MITA dan/atau PPJK.(2) Kepala Kantor menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) berdasarkan profil PPJK.(3) PPJK yang telah disetujui oleh Kepala Kantor, wajib membuat Perjanjian tentang

Pertukaran Data Elektronik dengan MITA dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

BAB VIPENGAWASAN PROAKTIF DAN AUDIT

Pasal 10Terhadap MITA dilakukan pengawasan proaktif dan audit kepabeanan dan/atauaudit cukai.

Page 91: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 200710 sPasal 11

(1) Pengawasan proaktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dilakukan denganmelakukan analisis terhadap data importasi dan hasilnya disampaikan kepadaClient Coordinator atau unit terkait untuk ditindaklanjuti.

(2) Hasil tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untukpemutakhiran profil MITA.

(3) Pemutakhiran profil MITA dilakukan secara periodik.

Pasal 12(1) Audit kepabeanan dan/atau audit cukai terhadap MITA dapat menggunakan

teknik audit sampling berdasarkan manajemen risiko.

(2) Pelaksanaan teknik audit sampling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturtersendiri oleh Direktur Jenderal

BAB VIIPENCABUTAN MITA

Pasal 13(1) Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal melakukan pencabutan sementara

selama 6 (bulan) status perusahaan sebagai MITA dalam hal perusahaan tidaklagi memenuhi salah satu ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2.

(2) Pencabutan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiperpanjang dalam hal penanganan pelanggaran yang dilakukan MITA masihdalam proses penyelesaian.

(3) Status sebagai MITA yang dicabut sementara sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berlaku kembali setelah berakhirnya jangka waktu pencabutan jika dalamjangka waktu tersebut MITA tidak melakukan pelanggaran lain.

Pasal 14Kepala Kantor atas nama Direktur Jenderal melakukan pencabutan statusperusahaan sebagai MITA secara tetap dalam hal :a. atas permohonan perusahaan;b. dalam jangka waktu 6 (enam) bulan secara terus-menerus perusahaan tidak

melakukan kegiatan kepabeanan di bidang impor dan/atau ekspor;c. perusahaan telah melakukan 2 (dua) kali pelanggaran yang menyebabkan

pencabutan sementara MITA dalam 3 (tiga) tahun terakhir;d. pengadilan memutuskan perusahaan bersangkutan telah melakukan tindak

pidana kepabeanan dan/atau cukai; dan/ataue. perusahaan dinyatakan pailit oleh pengadilan.

Pasal 15Status sebagai MITA berlaku di seluruh Kantor Pelayanan Utama.

Page 92: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 11

sBAB VIII

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 16(1) Pada tahap awal akan ditunjuk peserta uji coba MITA yang ditentukan oleh

Direktur Jenderal.

(2) Peserta uji coba MITA yang dalam 3 (tiga) bulan tidak melakukan pelanggaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) ditetapkan sebagai MITA.

BAB IXKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 17(1) Selain kemudahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Importir Jalur

Prioritas mendapatkan kemudahan sebagaimana diatur dalam ketentuan JalurPrioritas.

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Importir Jalur Prioritaswajib memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam ketentuan Jalur Prioritas.

(3) Ketentuan mengenai pencabutan sementara sebagaimana dimaksud dalampasal 13 dan pencabutan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 untukImportir Jalur Prioritas didasarkan pada ketentuan Jalur Prioritas.

BAB XKETENTUAN PENUTUP

Pasal 18Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku sejak tanggal 17Agustus 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan DirekturJenderal Bea dan Cukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 09 Agustus 2007

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADINIP 120050332

Page 93: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 200712 sLAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P-24/BC/2007

Kop PerusahaanNomor & tanggal suratHal : Permohonan sebagai MITA

Kepada :Yth. Kepala KPU ....................................Di ...........................................................

Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : ....../BC/2007 tanggal................., bersama ini kami mengajukan permohonan untuk dapatditetapkan sebagai MITA .

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Fotokopi hasil audit 2 (dua) tahun terakhir oleh kantor akuntan publik;

2. Standard Operating Procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor, danatau penjualan dan penerimaan kas ekspor;

3. Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan penyerahan(transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dan dijalankan olehperusahaan;

4. Surat Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kewajiban dan mematuhiperaturan;

5. Surat kuasa (penunjukan) dari perusahaan kepada PPJK jika pengajuanpemberitahuan pabean dikuasakan kepada PPJK;dan

6. Data lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan:a. ..............................................;b. ..............................................;c. ...............................................

Demikian permohonan ini kami ajukan untuk dapat dipertimbangkan.

Hormat kami,

ttd.

Nama(Pimpinan perusahaan)

Page 94: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 13

sLAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P-24/BC/2007

Kop PerusahaanSurat Pernyataan

Pada hari ini …………… tanggal ............. bulan………………. tahun…………, sayayang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (pimpinan perusahaan)Jabatan :Perusahaan :Alamat :

Atas nama perusahaan ………………………………….. selaku MITA, dengan ini sayamenyatakan bahwa:a. tidak akan memberikan, meminjamkan, atau mempergunakan modul importir

milik sendiri bagi kepentingan pihak/perusahaan lain;b. akan melaporkan secara lisan dan tertulis kepada kantor pelayanan utama

tempat mengajukan permohonan MITA, tentang kehilangan dan ataupenyalahgunaan modul importir milik kami pada kesempatan pertama;

c. akan menganggap sah PIB kami setelah DJBC menerima data pemberitahuandan mengirimkan pesan (Customs Response) kepada kami;

d. akan mengajukan permohonan untuk tidak menggunakan kemudahan sebagaiMITA paling lama 30 (tiga puluh) hari sebelumnya;

e. akan menyelesaikan kewajiban yang belum diselesaikan paling lama 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal berakhirnya status sebagai MITA.

f. mengetahui dan memahami ketentuan mengenai perizinan dan/atau persyaratanimpor atau ekspor dari instansi teknis terkait.

g. tidak pernah melakukan reekspor atau pemusnahan barang impor atau eksporyang disebabkan oleh pelanggaran ketentuan tentang perijinan dan persyaratanimpor dari instansi teknis terkait.

h. bertanggung jawab atas pemenuhan ketentuan tentang perijinan danpersyaratan impor atau ekspor dari instansi teknis terkait dan sanggup selalumengirim pemberitahuan impor setelah memenuhi persyaratan tersebut; dan

i. bertanggung jawab secara hukum apabila terdapat pelanggaran ketentuantentang perizinan atau persyaratan impor atau ekspor dari instansi teknis terkait.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Tanda Tangan

materai Rp. 6000

Stempel Perusahaan

N a m a(Pimpinan Perusahaan)

Page 95: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 200714 sLAMPIRAN III

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-24/BC/2007

Tata Kerja Penetapan PerusahaanSebagai MITA

A. Perusahaan :1. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Up. kepala kantor

dengan melampirkan data-data:a. fotocopy laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah di audit oleh

kantor akuntan publik;b. standard operating procedure (SOP) pembelian dan pembayaran impor,

dan/atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;c. standard operating procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan

penyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dandijalankan oleh perusahaan;

d. surat pernyataan sebagaimana Lampiran II;e. Daftar nama PPJK yang diberi kuasa, dalam hal perusahaan

menggunakan PPJK; danf. keterangan lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan,

misalnya terdaftar sebagai wajib pajak patuh pada Direktorat JenderalPajak, company profile, sertifikat ISO, sertifikat ahli kepabeanan.

2. Menerima tanda bukti penerimaan surat permohonan;3. Menerima surat permintaan data tambahan dari Direktur Jenderal u.p. kepala

kantor;4. Menyerahkan data tambahan yang diminta oleh Direktur Jenderal u.p. kepala

kantor dengan mendapatkan tanda terima;5. Menerima keputusan Direktur Jenderal u.p. kepala kantor tentang penolakan

atau penetapan sebagai MITA .

B. Kepala Kantor Pelayanan Utama :1. Meminta data:

a. registrasi importir kepada Direktorat Audit;b. data pelanggaran kepada Direktorat Penindakan dan Penyidikan; danc. data impor dan ekspor kepada Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai.

2. Menerima data:a. registrasi importir dari Direktorat Audit;b. data pelanggaran dari Direktorat Penindakan dan Penyidikan; danc. data impor dan ekspor dari Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai.

3. Membuat keputusan penolakan atau penerimaan atas permohonan dalamwaktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterimanya berkaspermohonan secara lengkap dari perusahaan;

4. Mengirimkan surat pemberitahuan penolakan pemberian status sebagai MITAdisertai dengan alasannya kepada perusahaan dengan tembusan kepada DirekturAudit, Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Teknis Kepabeanan;

5. Mengirimkan Surat Keputusan Direktur Jenderal tentang penetapan,pencabutan sementara, atau pencabutan perusahaan sebagai MITA kepadaperusahaan yang bersangkutan dengan salinan kepada Direktur Audit,Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Teknis Kepabeanan, danDirektur Informasi Kepabeanan dan Cukai.

Page 96: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 2007 15

s6. Memasang profil MITA pada sistem aplikasi pelayanan KPU;7. Mencabut sementara atau mencabut secara tetap profil MITA pada sistem

aplikasi pelayanan KPU.

C. Kepala Bidang Pelayanan Fasilitas Pabean dan Cukai KantorPelayanan Utama :1. Menerima dan meneliti berkas permohonan dari perusahaan dan

membukukan dalam agenda;2. Mengirimkan surat permintaan data tambahan kepada perusahaan dan

membuat catatan permintaan tersebut dalam agenda dalam hal data kuranglengkap/kurang jelas;

3. Menerbitkan surat tugas kepada pemeriksa.

D. Pemeriksa pada Bidang Pelayanan Fasilitas Pabean dan CukaiKantor Pelayanan Utama :1. Pemeriksa melakukan:

a. pemeriksaan rekam jejak pola bisnis selambat-lambatnya 10 (sepuluh)hari kerja;

b. pemeriksaan pengendalian selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja; danc. pemeriksaan rekam jejak keakuratan pemberitahuan selambat-lambatnya

30 (tiga puluh) hari kerja;2. Kegiatan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 1

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :a. Kemampuan berkomunikasi secara elektronik dengan Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai dilihat dari:1) modul sendiri; dan/atau2) modul PPJK yang disetujui oleh kepala kantor.

b. Pola bisnis yang jelas dilihat dari:1) bidang usaha tertentu sebagaimana Klasifikasi Lapangan Usaha; dan2) Kesesuaian komoditas impor dengan kegiatan usahanya.

c. sistem pengendalian yang memadai untuk menjamin keakuratan datayang disajikan dilihat dari:1) memiliki bagian yang menangani ekspor dan/atau impor;2) terdapat prosedur otorisasi yang jelas atas pembayaran barang impor;3) telah memperhitungkan proceed, royalty, dan/atau assist dalam

dokumen pemberitahuan impor (jika ada).4) Standard Operating Procedure (SOP) pembelian dan pembayaran

impor, dan/atau penjualan dan penerimaan kas ekspor;5) Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan

penyerahan (transfer) PIB dan/atau PEB yang selama ini dimiliki dandijalankan oleh perusahaan;

6) metode negosiasi yang terdokumentasi (mekanisme terbentuknyaharga transaksi); dan

d. Keakuratan pemberitahuan pabean dan/atau cukai yang baik dalam 1(satu) tahun terakhir dilihat dari:1) keakuratan nilai pabean paling sedikit 95% dari nilai pabean

secara agregat;2) tidak memiliki catatan pelanggaran pemenuhan kewajiban persyaratan

impor dari instansi terkait dan/atau batal impor karena tidakmemperoleh ijin dari instansi terkait;

Page 97: Warta Bea Cukai Edisi 395

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 395 OKTOBER 200716 s3) tidak melakukan pelanggaran fisik barang di atas 5% dari nilai atau

volume barang;e. tidak melakukan tindak pidana kepabeanan dan cukai.f. Rekam jejak pelanggaran pemenuhan ketentuan tentang perijinan dan

persyaratan impor/ekspor dari instansi teknis terkait.g. Dalam hal perusahaan mendapatkan fasilitas pembebasan, keringanan,

dan penangguhan bea masuk, mempertimbangkan juga sistempenatausahaan dan pengelolaan sediaan barang yang dibuat sedemikianrupa sehingga dapat diketahui jenis, spesifikasi, jumlah pemasukan danpengeluaran sediaan barang yang berkaitan dengan fasilitas kepabeananyang diperoleh dan/atau digunakan.

3. Menyusun laporan pemeriksaan aplikasi MITA yang terdiri dari:a. rekomendasi;b. kertas kerja; danc. profil MITA.

E. Direktorat Audit :1. Menerima surat permintaan data registrasi importir dari kepala kantor;2. Mengirimkan data registrasi importir kepada kepala kantor;3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian

status sebagai MITA ;4. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur Jenderal tentang

penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutan perusahaan sebagai MITA .

F. Direktorat Penindakan dan Penyidikan:1. Menerima surat permintaan data pelanggaran dari kepala kantor;2. Mengirimkan data pelanggaran kepada kepala kantor;3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian

status sebagai MITA ;4. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur

Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutanperusahaan sebagai MITA.

G. Direktorat Teknis Kepabeanan :1. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian

status sebagai MITA ;2. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur

Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutanperusahaan sebagai MITA .

H. Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai :1. Menerima surat permintaan data impor dan ekspor dari kepala kantor;2. Mengirimkan data impor dan ekspor kepada kepala kantor;3. Menerima tembusan surat keputusan kepala kantor a.n. Direktur

Jenderal tentang penetapan, pencabutan sementara, atau pencabutanperusahaan sebagai MITA ;

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

ANWAR SUPRIJADINIP 120050332