vital sign
DESCRIPTION
VITAL SIGNTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL VITAL SIGN
Disusun oleh : KELOMPOK D1
1.Dyah Kasita F.H. 107001652.Putu Lisma Evitawati107001673.Putu Restu Pertiwi 107001694.Desak Made Oka Pajarini 107001715.Pande Ni Putu Friska A.W. 107001736.Karlina Megawati 10700175
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Perlunya dilakukan pemeriksaan vital sign adalah untuk mengetahui seberapa buruk keadaan pasien sehingga dapat diputuskan penanganan yang harus diberikan. Di samping untuk mengidentifikasi status “normal” dan kemudian mengetahui adanya variasi dari keadaan normal tersebut dengan cara memvalidasi keluhan-keluhan dan gejala-gejala pasien, dan pemantauan masalah kesehatan /penyakit pasien saat ini.
Pemeriksaan vital sign meliputi :
1. Pemeriksaan Suhu TubuhDilakukan dengan menggunakan
thermometer.Ada 3 cara pemeriksaan :
Suhu normal tubuh manusia adalah 36-37 oC. 37-38 oC Subfebris38 oC febris.
ORAL AKSILERREKTAL
2. Pemeriksaan PernafasanDapat dilakukan dengan 4 cara :
Frekuensi pernafasan yang normal adalah 13-18 kali/menit dengan irama yang teratur.
Jika kurang dari normal disebut bradypnea. Apabila lebih dari normal disebut hiperpnea/tachypnea.
INSPEKSI
PALPASI
AUSKULTASI
PERKUSI
3. Pemeriksaan denyut nadi & pengukuran tekanan darahDilakukan secara palpasi dengan menghitung denyut nadi radialis dalam satu menit. Hasil pemeriksaan nadi yang normal adalah 60-100 kali/menit. Apabila kurang dari normal disebut bradykardia, dan apabila lebih dari normal disebut tachycardia.
Pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode :
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
Klasifikasi
Tekanan Darah
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah
Diastolik
(mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Stage 1 hipertensi 140-159 90-99,
Stage 2 hipertensi > 160 > 100
Menurut World Health Organisation (JNC 7)
1. Bagaimana hasil pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah yang telah dilakukan?
2. Bagaimana pengaruh posisi tubuh terhadap pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah?
3. Bagaimana pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
Mahasiswa
Coba 1
Pemeriksa Suhu Tubuh
Aksiler (0C)
Restu Mega 36,5 0C
Tabel E.1. Data pemeriksaan suhu tubuh posisi berbaring
Mahasiswa
Coba 2
Pemeriksa Suhu Tubuh
Aksiler (0C)
Agung Wulan 370C
Mahasiswa
Coba 1
Pemeriksa Suhu Tubuh Aksiler
(0C)
Restu5 menit pertama 36,80C
5 menit kedua 36,90C
5 menit ketiga 37,10C
Mahasiswa
Coba 2
Pemeriksa Suhu Tubuh Aksiler
(0C)
Agung5 menit pertama 36,80C
5 menit kedua 36,90C
5 menit ketiga 37,10C
Tabel E.2. Data pemeriksaan suhu tubuh setelah aktifitas
Mahasiswa
Coba 1
Pemeriksa RR (X/menit) Irama
Restu Desak 14 Teratur
Mahasiswa
Coba 2
Pemeriksa RR (X/menit) Irama
Agung Arni 19 Teratur
Tabel E.3. Data pemeriksaan pernapasan posisi berbaring
Mahasiswa
Coba 1
Pemeriksa RR (X/menit) Irama
Restu 1 menit pertama 34 Tidak
teratur
2 menit kedua 32 Teratur
3 menit ketiga 31 Teratur
Mahasiswa
Coba 2
Pemeriksa RR (X/menit) Irama
Agung 1 menit pertama 34 Tidak teratur
2 menit kedua 28 Teratur
3 menit ketiga 20 Teratur
Tabel E.4. Data pemeriksaan pernapasan setelah aktifitas
Mahasiswa
Coba
Pemeriksa Denyut
Nadi
Tek. Sistol
Palpasi
Tek. Sistol
Auskultasi
Tek.
Diastol
Auskultas
i
Restu
Friska 76 100 110 80
Dyah 74 110 110 70
Tabel E.5. Data denyut nadi dan tekanan darah
Mahasiswa Coba 1 (Restu)
Mahasiswa
Coba
Pemeriksa Denyut
Nadi
Tek. Sistol
Palpasi
Tek. Sistol
Auskultasi
Tek.
Diastol
Auskultasi
Agung Arni74 112 120 70
Wulan 70 100 110 70
Mahasiswa Coba 2 (Agung)
Posisi Tubuh Denyut Nadi Tek. Sistol
Auskultasi
Tek. Diastol
Auskultasi
Berbaring
Terlentang
76 110 80
74 110 70
Mean = 75 Mean = 110 Mean = 75
Duduk76 110 70
76 120 80
Mean = 76 Mean = 115 Mean = 75
Berdiri88 110 80
84 110 70
Mean = 86 Mean = 110 Mean = 75
Tabel E.6. Data pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darahPada Mahasiswa Coba 1 ( Restu )
Grafik Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan Darah
Pada Mahasiswa Coba 1 ( Restu )
POSISI TUBUH
Tabel E.6. Data pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darahPada Mahasiswa Coba 2
Posisi Tubuh Denyut Nadi Tek. Sistol
Auskultasi
Tek. Diastol
Auskultasi
Berbaring
Terlentang
74 120 70
70 110 70
Mean = 72 Mean = 115 Mean = 70
Duduk70 110 80
68 110 70
Mean = 69 Mean = 110 Mean = 75
Berdiri73 110 80
72 110 80
Mean = 72,5 Mean = 110 Mean = 80
Grafik Data Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan DarahPada Mahasiswa Coba 2 (Agung)
Waktu Denyut Nadi Tek. Sistol
Auskultasi
Tek. Diastol
Auskultasi
Pra Latihan80 110 90
76 110 80
74 110 70
P
A
S
C
A
L
T
H
Menit ke-1100 130 70
Menit ke-3100 120 70
Menit ke-597 110 60
Menit ke-792 110 60
Tabel E.7. Pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darahPada Mahasiswa Coba 1 ( Restu )
Grafik Pengaruh Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan Darah
Pada Mahasiswa Coba 1 ( Restu )Pra latihan
Grafik Pengaruh Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan Darah
Pada Mahasiswa Coba 1 ( Restu )Pasca Latihan
Waktu Denyut Nadi Tek. Sistol
Auskultasi
Tek. Diastol
Auskultasi
Pra Latihan70 110 80
68 110 70
Mean = 69 Mean = 110 Mean = 75
P
A
S
C
A
L
T
H
Menit ke-1 113 130 80
Menit ke-3 97 120 80
Menit ke-5 88 120 70
Menit ke-7 87 110 70
Pada Mahasiswa Coba 2Agung
Grafik Pengaruh Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan DarahPada Mahasiswa Coba 2Pra latihan
Grafik Pengaruh Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi Dan Tekanan DarahPada Mahasiswa Coba 2Pasca Latihan
•Pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi, didapatkan hasil rata-rata 75 denyut/menit dengan irama yang teratur. Pada percobaan ini kami menggunakan arteri radialis dextra dan arteri brachialis dextra karena denyut pada tempat tersebut sangat besar sekali. Denyut nadi tiap orang berbeda-beda tergantung dari emosi, pekerjaan, makanan, aktivitas, cara hidup dan lain-lain.
Selain itu kami melakukan pengukuran tekanan darah secara palpasi dan auskultasi. Secara teoritis tekanan sistolik baik diukur secara palpasi maupun auskultasi menghasilkan hasil yang sama, dan dalam tapi dari hasil percobaan didapatkan hasil yang berbeda. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan yaitu kesalahan dari pemeriksa karena kurangnya ketelitian atau adanya kerusakan pada tensimeter.
Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horisontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa. pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat.
Hasil percobaan menunjukkan ada peningkatan denyut nadi, tekanan sistolik, dan tekanan diastolik setelah melakukan latihan fisik seperti naik turun bangku. Hal ini disebabkan karena perubahan yang besar dalam sistem sirkulasi dan pernapasan. Pada menit pertama terjadi kenaikan denyut nadi dan tekanan darah yang drastis karena masih belum biasa melakukan hal tersebut tapi lama kelamaan tekanan darah dan denyut nadi menurun karena kerja jantung kembali normal.
Untuk melakukan pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
•Metode langsung, yaitu dengan menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer
•Metode tidak langsung, yang dapat dilakukan dengan cara palpasi dan auskultasi
Pengaruh posisi tubuh dapat mempengaruhi
tekanan darah. Denyut nadi dan tekanan darah dalam
perbedaan posisi menunjukkan hasil yaitu
pada posisi berdiri > posisi duduk >
berbaring/terlentang
Latihan fisik dapat mempengaruhi denyut jantung dan tekanan darah. Tekanan darah menjadi meningkat
karena jantung perlu kerja extra untuk memenuhi segala kebutuhan
selama latihan fisik terutama kebutuhan oksigen sehingga jantung harus memompa lebih cepat. Hal ini menyebabkan peningkatan denyut nadi dan tekanan darah menjadi
meningkat