ustek bencana alam bima

47
BAB I PENDAHULUAN 1.1 U M U M Dokumen usulan teknik (Technical Proposal) ini disusun untuk memenuhi persyaratan proses pengadaan jasa konsultansi dalam negeri untuk pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina”, yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2011. Dokumen Usulan Teknik ini berisikan antara lain informasi atau uraian tentang kualifikasi pengalaman perusahaan, apresiasi dan pengertian konsultan terhadap pekerjaan, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja, metoda dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, organisasi pelaksanaan dan kualifikasi tenagaahli dan penugasan personil serta fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, serta kriteria dan spesifikasi pekerjaan yang disyaratkan yang secara lebih rinci penjelasannya dapat diikuti pada Bab-bab berikut. 1.2 SISTEMATIKA USULAN TEKNIK Dalam rangka pengadaan jasa Konsultansi untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina , _______________________ menyusun Dokumen Usulan Teknis ini yang berisikan bab-bab sebagai berikut :

Upload: wong-cosmic

Post on 16-Feb-2015

258 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB II

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

11..11 UU MM UU MM

Dokumen usulan teknik (Technical Proposal) ini disusun untuk memenuhi

persyaratan proses pengadaan jasa konsultansi dalam negeri untuk

pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,

Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka

Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina”,

yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2011.

Dokumen Usulan Teknik ini berisikan antara lain informasi atau uraian

tentang kualifikasi pengalaman perusahaan, apresiasi dan pengertian

konsultan terhadap pekerjaan, tanggapan terhadap kerangka acuan

kerja, metoda dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, organisasi

pelaksanaan dan kualifikasi tenagaahli dan penugasan personil serta

fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, serta kriteria dan spesifikasi

pekerjaan yang disyaratkan yang secara lebih rinci penjelasannya

dapat diikuti pada Bab-bab berikut.

11..22 SSIISSTTEEMMAATTIIKKAA UUSSUULLAANN TTEEKKNNIIKK

Dalam rangka pengadaan jasa Konsultansi untuk Pekerjaan “

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam

Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong

Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina ”,

______________________________________________ menyusun Dokumen Usulan Teknis ini yang

berisikan bab-bab sebagai berikut :

Page 2: Ustek Bencana Alam Bima

11..22..11 PPeennddaahhuulluuaann (( BBaabb II ))

Bab ini menerangkan tentang latar belakang perusahan yang

menyangkut bidang layanan, serta pengalaman perusahaan

dalam mengerjakan pekerjaan sejenis.

11..22..22 PPeennggaallaammaann PPeerruussaahhaaaann (( BBaabb IIII ))

Pada bab ini diuraikan tentang kualifikasi, pengalaman kerja,

profil, struktur organisasi perusahaan dan lain-lainnya.

11..22..33 PPeemmaahhaammaann KKeerraannggkkaa AAccuuaann KKeerrjjaa ((BBaabb IIIIII))

Pada bab ini diuraikan tentang ruang lingkup kegiatan,

kebutuhan tenaga ahli serta subtansi laporan hasil studi

11..22..44 TTaannggggaappaann TTeerrhhaaddaapp KK AA KK (( BBaabb IIVV ))

Pada bab ini akan diuraikan komentar ataupun usulan

Konsultan setelah mempelajari isi Kerangka Acuan Tugas (TOR).

11..22..55 AApprreessiiaassii IInnoovvaassii ((BBaabb VV))

Pada bab ini diuraikan tentang pengertian atas lingkup proyek,

sasaran kebutuhan jenis dan jumlah tenaga ahlim jenis dan

subtansi laporan yang dihasilkan berdasarkan dokumen seleksi

11..22..66 MMeettooddee PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann (( BBaabb VVII ))

Pada bab ini diuraikan metode kerja Konsultan yang

disesuaikan dengan apa yang tercantum dalam Kerangka

Acuan Kerja. Dalam hal ini Konsultan akan menyusun metode

kerja sedemikian sehingga pekerjaan dapat berhasil dengan

baik dan waktu yang tepat.

11..22..77 RReennccaannaa KKeerrjjaa (( BBaabb VVIIII ))

Pada bab ini diuraikan tentang rencana kerja Konsultan dalam

melakukan kegiatan serta konstribusi masing-masing tenaga ahli

11..22..88 JJaaddwwaall PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann ((BBaabb VVIIIIII))

Page 3: Ustek Bencana Alam Bima

Pada bab ini dijelaskannya jadwal pelaksanaan pekerjaan di

sertai matriks kebutuhan.

11..22..99 TTeennaaggaa AAhhllii ddaann TTaanngggguunngg JJaawwaabbnnyyaa ((BBaabb IIXX))

Pada bab ini dijelaskan daftar personil dan tanggung jawabnya

dalam melaksanakan kegiatan ini

11..22..1100 JJaaddwwaall PPeennuuggaassaann TTeennaaggaa AAhhllii ((BBaabb XX))

Pada bab ini diuraikan tentang Jadwal penugasan tenaga ahli

dalam melaksanakan kegiatan ini

11..22..1111 OOrrggaanniissaassii PPeellaakkssaannaaaann PPeekkeerrjjaaaann ((BBaabb XXII))

Pada bab ini dijelaskan tentang organisasi pelaksanaan dalam

bentuk struktur organisasi untuk melaksanakan kegiatan ini

11..22..1122 PPeellaappoorraann ((BBaabb XXIIII))

Pada bab ini diuraikan produk hasil dari pekerjaan ini dalam

bentuk laporan–laporan masing-masing pekerjaan

11..22..1133 SSttaaff PPeenndduukkuunngg ((BBaabb XXIIIIII))

Pada bab ini dijelaskan staf pendukung dari pekerjaan ini

dalam bentuk jadwal penugasan sehingga pekerjaan ini dapat

terlaksana sesuai dengan rencana

11..22..1144 FFaassiilliittaass PPeenndduukkuunngg (( BBaabb XXIIVV ))

Pada bab ini diuraikan sarana dan fasilitas apa saja yang akan

digunakan untuk keperluan studi ini.

11111111........22222222........1111111155555555 PPeennuuttuupp ((BBaabb XXVV))

Page 4: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 22 PENGALAMAN PERUSAHAAN

_______________________ merupakan perusahaan perseroan komanditer yang

didirikan pada tanggal 24 September 2003. Merupakan perusahaan Swasta

Nasional yang bergerak di bidang penyedia jasa konsultansi baik konstruksi maupun

non konstruksi.

_______________________ dalam menangani berbagai pekerjaan selalu

mencerminkan bahasa perekayasaan yang menjamin suatu karya tepat guna,

optimal, efisien dan menghasilkan tingkat kesempurnaan abadi serta prinsip

perekayasaan, profesi nurani dan kehidupan budaya Nusantara.

_______________________ memiliki tenaga – tenaga ahli teknis dari berbagai disiplin

ilmu yang diregenerasi dan berwawasan dalam menyatukan visi dan persepsi, serta

penempatan personil sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang dibutuhkan.

Sebagai konsultan yang dapat dikatakan baru berdiri, Selama kurun waktu terakhir

_______________________ telah menangani berbagai pekerjaan dalam bidang

Pengawasan, pengawasan, penataan ruang dan lain – lain untuk proyek – proyek

Pemerintah dan Swasta.

_______________________ salah satu perusahaan swasta nasional, didalam

melaksanakan tugas yang dipercayakan selalu dilakukan secara profesional

dengan hasil yang sangat memuaskan dan dengan mutu pekerjaan yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, _______________________ ikut berperan aktif

dalam perancangan, Pengawasan dan pengawasan terhadap proyek yang

diprogramkan.

1. PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN HUKUM

(1) _______________________ didirikan pada tahun 2003. Tidak lama

setelah itu, perusahaan ini terdaftar sebagai konsultan di NTB pada

Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) dan diakui sebagai

Konsultan Umum.

Page 5: Ustek Bencana Alam Bima

Pada saat ini _______________________ tetap terdaftar sebagai

anggota yang aktif pada Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

(INKINDO).

(2) _______________________ adalah suatu perusahaan yang sama sekali

tidak mempunyai ikatan dengan perusahaan kontraktor maupun

perusahaan pembuat barang – barang manapun.

Kedudukan hukumnya adalah sebuah perusahaan dalam bentuk

badan usaha Perseroan Comanditer disingkat CV. pendiri – pendiri

perusahaan yang masih ada terdiri dari :

- ANIS SYIFAQ DARMAWAN, ST

- SRI MULYATI

- ADHI RIYONO, ST.

(3) Kerjasama dengan Konsultan – konsultan lokal dan nasional

dilaksanakan dengan teratur, misalnya :

Konsultan Lokal

− Delta Pradana Konsultan

− Prima Cipta Consultan

− Karsa Konsultan

− Fiscon Total Consultant

− Metana

− Karsa Konsultan

− dan sebagainya.

Konsultan Nasional

− Amythas Expert & Associate, PT.

− PT. Indah Karya

2. ORGANISASI PERUSAHAAN

a. Dewan Persero

Dewan Pesero Perusahaan terdiri dari :

ANIS SYIFAQ DARMAWAN, ST

SRI MULYATI

b. Dewan Direksi

Dewan Direksi Perusahaan terdiri dari :

Direktur : ADHI RIYONO, ST.

Page 6: Ustek Bencana Alam Bima

3. BIDANG KEGIATAN

_______________________ yang didirikan pada tahun 2003, merupakan

perusahaan yang relative baru, namun dengan semangat professional,

reformasi dan siap bersaing dalam rangka AFTA 2010 maka Perusahan

dan tenaga – tenaga ahlinya telah aktif berkecimpung dalam proyek –

proyek Pemerintah maupun Swasta, sehingga sekarang telah mempunyai

pengalaman yang cukup luas dan mendalam dalam berbagai bidang

jasa konsultansi.

Sesuai dengan pengalamannya _______________________ pada saat ini

melayani jasa – jasa konsultansi sebagai berikut :

1. Studi Umum dan Studi Kelayakan

2. Pengawasan Umum dan Teknik

3. Pengawasan Konstruksi

4. Manajemen Proyek

5. Penelitian

Sejak mulai berdirinya pada tahun 2003, _______________________ telah

memperoleh beberapa pengalaman. Uraian yang lebih rinci mengenai

proyek – proyek yang pernah ditangani ada pada halaman – halaman

mengenai pengalaman perusahaan _______________________.

Page 7: Ustek Bencana Alam Bima

DIAGRAM STRUKTUR

ORGANISASI PERUSAHAAN

DIREKTUR

BAGIAN ADM,

UMUM, KEU DAN PERSONALIA

DIV

ISI

AR

SIT

EK

TUR

DIV

ISI

JA

LAN

DA

N

JEM

BA

TAN

DIV

ISI

TATA

RU

AN

G

DIV

ISI

PEN

GA

WA

SA

N

Page 8: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 33 PEMAHAMAN TERHADAP KAK I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bencana yang melanda wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat

beberapa tahun terakhir ini banyak menelan korban dan juga merusak sarana

dan prasarana infrastruktur terutama yang pada daerah aliran sungai, seperti

bendungan, bendung, saluran drainase, tanggul, talud, dekker, jalan dan

jembatan. Dalam hal ini pemerintah daerah khususnya harus secepatnya

merehabilitasi atau merekonstruksi sarana dan prasarana tersebut, karena

sarana dan prasarana itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk mengembalikan kondisi (rekondisi) sarana dan prasarana

tersebut, pada tahun anggaran 2011 Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi NTB melalui BPBD Kabupaten/Kota melaksanakan pekerjaan

yang di antaranya Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam

Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan

Tebing Sungai Jangka Desa Parangina, Kabupaten Bima, saat ini telah memiliki

dokumen detail design (DD) untuk sarana dan prasarana tersebut, sehingga

secara teknis telah siap untuk dilaksanakan pembangunan fisiknya di tahun ini.

Untuk mengontrol dan mengawal pelaksanaan pembangunan fisik tersebut

sehingga berjalan sesuai dengan perencanaan teknis yang telah ada

diperlukan jasa superfisi yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud kegiatan ini adalah melakukan pengawasan (supervise)

pelaksanaan konstrksi fisik Pembangunan Kembali Dam Kakumi,

Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa

Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina di

Kabupaten Bima.

b. Tujuan

Terlaksananya pekerjaan konstruksi fisik kontraktor sesuai dengan dokumen

perencanaan, menjamin mutu bahan dan volume pekerjaan sesuai sesuai

Page 9: Ustek Bencana Alam Bima

spesifikasi teknis, serta mengontrol kualitas, kuantitas dan waktu

pelaksanaan sesuai dengan yang ditetapkan.

II. LINGKUP KEGIATAN

2.1. Nama Kegiatan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina yang meliputi beberapa kegiatan antara lain

sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

- Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan

pengawasan.

- Mengecek jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor

pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada direksi pekerjaan untuk

disetujui.

2. Pekerjaan teknis dan administrasi

- Melakukan pengecekan topografi di lapangan

- Melakukan pengecekan desain shop drawing dan volume pekerjaan

- Melakukan pengecekan usulan pekerjaan yang akan dilaksanakan

- Melakukan pengawasan mutu pekerjaan

- Melakukan pengawasan teknis pelaksanaan pekejaan

- Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau

komponen bangunan, peralaan dan perlengkapan lainnya selama

pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau tempat kerja.

- Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan

yang cepat agar batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

jadwal.

- Memeberikan petunjuk, bimbingan/arahan serta perintah kepada

kontraktor pelaksana sejauh tidak mengurangi atau menambah biaya

dan waktu serta tidak menyimpang dari persyaratan teknis yang telah

ditetapkan.

- Melakukan pengecekan as built drawing

- Mengukur progress fisik pekerjaan, penyelesaian masalah lapangan dan

menuangkan dalam laporan harian, mingguan dan laporan bulanan

Page 10: Ustek Bencana Alam Bima

pekerjaan.

- Merekomendasikan besaran pembayaran termijn kontraktor

- Melakukan asistensi dan diskusi rutin antara Direksi, Konsultan, dan

Kontraktor

- Menerapkan chek list kronologis pekerjaan lapangan

3. Mengadakan rapat lapangan jika diperlukan untuk mengevaluasi progress

pelaksanaan konstruksi fisik.

4. Mencatat dan melaporkan permasalahan-permasalahan yang timbul di

lapangan sehingga dapat dievaluasi bersama dan dicarika sousi yang

tepat.

5. Membuat laporan hasil pekerjaan pengawasan.

2.3 Lokasi Kegiatan

Kabupaten Bima , Provinsi Nusa Tenggara Barat

2.3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 1.5 (Satu koma lima) bulan , dimulai

sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian Kerja

(Kontrak) Pekerjaan Pengawasan.

2.4. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa

Pengguna Jasa adalah Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa

Tenggara Barat.

2.5. Sumber Dana

Pekerjaan ini dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN yang tertuang

dalam Naskah Kesepakatan Antara BNPB dengan BPBD Provinsi NTB Nomor :

MoU 52/BNPB/XII/2011 Nomor 360/540/KESDA tanggal 16 Desember 2011

sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).

III. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

3.1. Penyediaan Oleh Pengguna Jasa

Data dan fasilitas penunjang yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat

digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa, antara lain :

a. Ruangan untuk diskusi

b. Direksi/ pengawas yang secara khusus akan membantu dalam

pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.

3.2. Penyediaan Oleh Penyedia Jasa

Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli berikut tenaga teknis dan

Page 11: Ustek Bencana Alam Bima

tenaga pendukungnya serta memelihara semua fasilitas dan peralatan yang

dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain :

a. Kontrak kerja pengawasan

b. Tenaga ahli pengawasan dan tenaga administrasi teknis

c. Buku direksi, buku tamu, laporan harian, laporan bulanan dan dokumentasi

d. Peralatankantor lapangan

e. Kendaraan operasional

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Produk/keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam

bentuk laporan yang setiap jenisnya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu

kepada Pengguna Jasa, yang terdiri dari ;

- Laporan Pendahuluan,

- Laporan bulanan,

- Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

Page 12: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 44 TANGGAPAN TERHADAP KAK

Tanggapan konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina ini secara umum di dalam Dokumen Pengadaan

beserta penjelasan yang diberikan selama rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

yang dilakukan di Kantor Bidang SDA Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat

dimengerti dengan baik oleh Konsultan.

Kerangka Acuan Kerja tersebut telah dapat dimengerti dan dipahami

dengan baik karena Kerangka Acuan Kerja tersebut mudah dipahami dan tersaji

dengan jelas dan terstruktur. Namun demikian beberapa hal yang dapat

ditekankan oleh konsultan dalam hal ini untuk mendapat perhatian untuk

memperoleh optimalisasi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan

Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai

Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina.

4.1. PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUGAS KONSULTAN PENGAWAS

• Pengguna Jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek

sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa

dalam lingkungan kantor/satuan kerja/proyek/bagian tertentu.

• Penyedia jasa atau Konsultan Pengawas adalah badan usaha/perusahaan

yang mennyediakan layanan jasa yang memenuhi kualifikasi dan syarat

untuk melaksanakan tugas konsultan dalam bidang jasa Pengawasan teknis

bangunan beserta kelengkapannya.

• Konsultan berfungsi mengawasi proses kerja kontraktor pelaksaa seningga

sesuai dengan dokumen Pengawasan dan tepat dari segi ukuran,kualitas

bahan dan waktu pelaksanaan pekerjaan.

• Konsultan pengawas memulai tugasnya sejak dikeluarkannya SPMK sampai

dengan waktu serah terima seluruh pekerjaan yang diterima baik oleh

pemberi tugas

Page 13: Ustek Bencana Alam Bima

• Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

secara kontraktual kepada pengelola kegiatan/pengguna jasa.

4.2. PETUNJUK PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN

Sesuai dengan KAK penyusunan dokumen penawaran untuk pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina yang terdiri atas 3 sub bagian yang

merupakan petunjuk penyusunan dokumen penawaran. Secara umum dalam

KAK telah diuraikan dengan jelas mengenai penyusunan dokumen penawaran

yang harus dipedomi dan iikuti oleh consultant dalam melakukan penawaran

pekerjaan ini. Adapun petunjuk tersebut antara lain :

� Latar Belakang

� Maksud dan Tujuan

� Petunjuk Mengenai Usulan

Kegiatan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,

Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina merupakan bagian

kegiatan dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara

Barat, Tahun Anggaran 2011. Layanaan Jasa Konsultan Pengawas ini diadakan

melalui proses Seleksi Langsung yang didahului dengan Prakualifikasi Penyedia

Jasa yang dapat mengikuti pengadaan jasa konsultan adalah Penyedia Jasa

yang telah Lulus Prakualifikasi dan tercantum dalam Daftar Rekanan Terseleksi

(DRT), yang diselenggarakan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Badan

Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

Anggaran. 2011.

Dalam proses pemasukan dokumen selanjutnya konsultan disyaratkan untuk

memasukkan beberapa dokumen penawaran pekerjaan yang berupa

dokumen administrasi, dokumen usulan teknis dan dokumen biaya penawaran

pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan

Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong

Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina. Segala bentuk dan

persyaratan yang harus dilengkapi oleh konsultan dalam dokumen penawaran

Page 14: Ustek Bencana Alam Bima

telah tertuang dengan jelas dalam KAK. Namun beberapa format surat-surat

dokumen administrasi dan dokumen teknis dan dokumen biaya belum

dilengkapi oleh form-form seperti yang tertuang dalam bagian lampiran KAK

petunjuk penyusunan dokumen penawaran.

Dalam KAK juga telah menyebutkan kriteria dan bobot evaluasi yang dilakukan

pada setiap dokumen penawaran yang dilakukan oleh konsultan. Sistem

evaluasi yang diterapkan dalam KAK pada dasarnya telah disesuaikan dengan

ketentuan yang ada dan kriteria pekerjaan yang dilelangkan. Berdasarkan

evaluasi dokumen panawaran yang dituangkan dalam KAK pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina akan memberikan kesempatan yang sama

bagi setiap konsultan dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini. Yang

pada intinya konsultan dengan kemampuan teknis yang memadai serta

penawaran biaya dengan kondisi yang wajar memiliki peluang yang utama

untuk dapat memenangkan proses pemilihan konsultan untuk pekerjaan ini.

4.3. DOKUMEN KERANGKA ACUAN KERJA

Dokumen Acuan Kerja (KAK) sebagai pedoman teknis konsultan untuk

Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan

Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong

Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina dapat dipahami dengan jelas

oleh konsultan, namun beberapa point dalam KAK memerlukan interpretasi

dalam pengembangan KAK untuk kesempurnaan pekerjaan ini. Tentunya

pengembangan KAK ini tidak mengubah maksud pekerjaan ini baik dari aspek

teknis maupun biaya pekerjaan, melainkan pengembangan pada beberapa

item untuk kesempurnaan proses pekerjaan ini.

Page 15: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 55 APRESIASI DAN INOVASI

Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,

Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina terdapat beberapa hal

yang menjadi usulan konsultan antara lain :

5.1. KOORDINASI DAN KONSULTASI

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, telah dituangkan dalam KAK bahwasannya

dalam proses pelaksanaan pekerjaan pendataan dilakukan koordinasi antara

konsultan selaku penyedia jasa dan pihak pemilik pekerjaan selaku pengguna

jasa. Dalam hal koordinasi tersebut akan meliputi aspek – aspek teknis maupun

non teknis menyangkut segala permasalahan dan keinginan pengguna jasa

terhadap keluaran dari pekerjaan ini. Dalam hal teknis pelaksanaan koordinasi

tersebut yang merupakan item yang sangat penting karena melibatkan

berbagai pihak antara lain :

� Badan Penanggulangan Daerah (BPBD)Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku

pengguna jasa

� Dinas/Instansi terkait

� Pihak Konsultan selaku penyedia jasa

Berdasarkan hal tersebut diatas maka, koordinasi konsultan dalam pekerjaan ini

dapat diatur secara tersendiri dalam usulan biaya pekerjaan Pengawasan

Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu, Bronjong

Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai

Jangka Desa Parangina tanpa mengubah besaran pagu dana yang ada,

dengan demikian harapan konsultan pelaksanaan koordinasi untuk kelancaran

teknis maupun, non teknis serta memperoleh pengesahan dari pekerjaan

berbagai pihak terhadap pekerjaan ini dapat dilakukan secara optimal

mengingat jangka waktu Pengawasan pekerjaan ini yang hanya berlangsung

sukup singkat.

Page 16: Ustek Bencana Alam Bima

5.2. PROGRAM KERJA

Konsultan membuat Program Kerja yang disusun dalam rangka efektifitas dan

optimalisasi pelaksanaan pekerjaan antara lain meliputi:

1. Pekerjaan Persiapan

o Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan

pengawasan.

o Mengecek jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor

pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada direksi pekerjaan untuk

disetujui.

2. Pekerjaan teknis dan administrasi

o Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi

dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan

pekerjaan dapat terlaksana secara terus-menerus sampai berakhirnya

pekerjaan.

o Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau

komponen bangunan, peralaan dan perlengkapan lainnya selama

pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau tempat kerja.

o Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan

yang cepat agar batas waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

jadwal.

o Memeberikan petunjuk, bimbingan/arahan serta perintah kepada

kontraktor pelaksana sejauh tidak mengurangi atau menambah biaya

dan waktu serta tidak menyimpang dari persyaratan teknis yang telah

ditetapkan.

3. Mengadakan rapat lapangan jika diperlukan untuk mengevaluasi progress

pelaksanaan konstruksi fisik.

4. Mencatat dan melaporkan permasalahan-permasalahan yang timbul di

lapangan sehingga dapat dievaluasi bersama dan dicarika sousi yang

tepat.

5. Membuat laporan hasil pekerjaan pengawasan.

Berdasarkan program kerja yang diusulkan maka konsultan pengawas

diharapkan mampu untuk menghasilkan out put Pengawasan yang

diharapkan dan tidak terlepas dari rambu-rambu yang telah digariskan dalam

KAK.

Page 17: Ustek Bencana Alam Bima

Selanjutnya rencana kerja konsultan untuk menyelesaikan Pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina saling terkait dengan uraian pada Bab VI

(metode plaksanaan pekerjaan) selanjutnya.

Page 18: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 66 Pendekatan dan Metodologi

Kesuksesan dalam melakukan kegiatan secara efektif dan efisien sangat

ditentukan oleh Pendekatan dan Metodelogi yang diterapkan. Melalui pendekatan

dan metode yang sesuai maka diharapkan hasil yang menjadi keluaran kegiatan

dapat selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, metode yang dipakai mengakomodir seluruh aspek

yang menyangkut Pengawasan konstruksi, pendekatan tersebut dilakukan secara

holistik terhadap aspek-aspek yang terkait.

Pendekatan dan metodelogi yang dilakukan oleh konsultan dalam melakukan

Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam

Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing

Sungai Jangka Desa Parangina adalah sebagai berikut:

6.1. PENDEKATAN

Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas, maka

uraian dan penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas, dapat

dirumuskan dalam suatu langkah-langkah pendekatan permasalahan dan

aplikasi metode paling efektif sehubungan dengan pelaksanaan layanan

jasa pada proyek termaksud.

Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut telah

disimpulkan dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi dengan jadwal

pekerjaan, jadwal penugasan personil, tugas masing-masing tenaga ahli,

tempat tugas dan lain sebagainya yang sehubungan dengan pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa

tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan

Tugas, konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan pengalamannya

untuk melakukaan langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan

Page 19: Ustek Bencana Alam Bima

hasil yang terbaik.

b. Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan

berusaha dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.

c. Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa

membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan

kegiatan untuk mendapatkan penghematan waktu.

d. Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan

kendali mutu secara efektif.

Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak

kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan

dan pendaya-gunakan struktur organisasinya.

6.2. METODOLOGI SUPERVISI KONSTRUKSI

Berhubung lokasi setiap ruas jalan pada proyek ini agak jauh dari

Ibukota Propinsi, maka kemungkinan akan timbul hal-hal yang dapat

menghambat penyelesaian proyek, terutama sistim pengawasan.

Karena alasan tersebut diatas, maka sistim pengawasan dan supervisi

konstruksi menjadi hal yang sangat penting sehingga diperlukan suatu

wadah organisasi yang memadai dalam melakukan monitor terhadap

segala aspek pekerjaan sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat selesai

tepat pada waktunya sesuai spesifikasi yang ada dan dana yang telah

ditetapkan.

Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja

dan menyusun satu tim memadai dalam jumlah dan kualitas yang terdiri

dari tenaga-tenaga ahli seperti yang dipaparkan pada usulan teknik ini

pada point lainnya.

Dalam hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi yang

akan kami berikan dapat menambah satu bagian dalam hal penanganan

pekerjaan pembangunan jalan yang dapat diandalkan menjadi Jalan

Nasional atau Jalan Propinsi serta jalan penghubung di Daerah-Daerah yang

bersangkutan.

Page 20: Ustek Bencana Alam Bima

Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal yang

berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan

dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

a. Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai

pembuatan Dokumen Kontrak yang tentunya dapat dipahami oleh

kontraktor.

b. Mengarahkan kontraktor dalam persiapan metode pelaksanaan untuk

semua kegiatan pekerjaan dan membantu membuat revisi bila

memerlukan peningkatan metode tersebut.

c. Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadwal

pelaksanaan pekerjaan.

d. Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil kerja dari

tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.

e. Senantiasa melakukan monitoring persediaan material yang memadai

selama pelaksanaan.

f. Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan Tenaga

Laboratorium untuk pengujian tanah dan material dengan tujuan

utama adalah menjamin tercapainya pengawasan mutu yang baik

dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

g. Secara periodik mengadakan Rapat Mingguan dengan pihak

kontraktor guna membahas semua kegiatan pekerjaan, terutama

mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan dan

efisiensi pelaksanaan di lapangan. Juga untuk membahas secara detail

dan menyelesaikan setiap masalah yang timbul, kaitan dengan

pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan.

h. Menyusun suatu metode yang menjamin, sehingga gambar kerja

kontraktor tidak terlambat dalam proses sejak pembuatan dan koreksi

hingga mendapat persetujuan.

i. Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan program,

termasuk gambar rencana dan spesifikasinya.

j. Membimbing kontraktor agar dapat memproduksi aggregat dengan

Page 21: Ustek Bencana Alam Bima

mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.

k. Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran Bulanan

Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran dapat tepat pada

waktunya, tanpa mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan

selanjutnya.

Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus dihadiri

oleh staf utama dari Direksi dan Konsultan serta Kontraktor) untuk membahas

dan memecahkan masalah penting yang terjadi selama pelaksanaan

proyek. Senantiasa menjalin hubungan secara harmonis dengan orang

yang terlibat pada proyek ini.

Dari uraian di atas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan

berjalan lancar dengan hasil pekerjaan yang baik dan proyek akan selesai

tepat pada waktunya.

6.2.1. Pekerjaan Persiapan

Apabila kontraktor telah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

atau surat resmi lainnya, maka harus segera dilakukan langkah-langkah

untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai tahap pelaksanaan supervisi

konstruksi. Dalam tahap persiapan ini, meliputi mobilisasi personil dan

peralatan termasuk menyediakan kantor proyek dan perlengkapannya serta

alat transportasi.

Demikian pula untuk kebutuhan laporan, maka konsultan akan

menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan yang akan

digunakan selama pelaksanaan supervisi konstruksi (laporan Inspector,

laporan pengujian tanah dan bahan, blanko pengecekan topo-survey,

blanko pengukuran volume pekerjaan, blanko persetujuan atas

permohonnan pelaksanaan pekerjaan, surat menyurat antar instansi, blanko

rekaman pengiriman dan pemakaian peralatan dan kendaraan dan lain-

lain).

Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap

awal pekerjaan adalah pengujian ulang secara terinci dan evaluasi data

Page 22: Ustek Bencana Alam Bima

yang telah ada seperti standar perencanaan, rencana spesifikasi, surat

keterangan material, persyaratan kontrak, rencana aggaran biaya,

rencana kerja, dan lain-lain. Hal yang bermanfaat pada setiap

peningkatan palaksanaan pekerjaan yaitu menghilangkan keraguan

atau mengoreksi kesalahan yang dapat ditemukan serta yang dapat

mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan dengan

pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.

Konsultan akan menyiapkan setiap tambahan, catatan tambahan

atau sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang

yang lebih detail dan evaluasi data yang telah ada. Jika telah disetujui oleh

Bina Marga, hal tersebut selanjutnya diserahkan kepada kontraktor yang

akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.

Jika waktu memungkinkan, maka dilakukan kajian ulang secara yang

lebih detail dan evaluasi/studi atas data yang sudah ada, dapat

dilanjutkan untuk menentukan kemungkinan tahap sebelum konstruksi.

6.2.2. Pengendalian Mutu

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa konsultan pengawasan

dan pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting. Oleh

karena itu harus dengan seksama membentuk suatu tim lapangan,

menyusun metode dan langkah-langkah serta sistem pelaporan, sehingga

menjamin setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor telah sesuai

yang disyaratkan atau spesifikasi yang ada.

Konsultan akan senantiasa mengusahakan yang terbaik dengan

mencari metode dan langkah penyelesaian setiap masalah yang dialami

kontraktor, sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang

tercantum dalam kontrak.

Program pengendalian mutu, secara garis besarnya kami usulkan

dengan uraian berikut :

Page 23: Ustek Bencana Alam Bima

a. Pengujian Bahan

Konsultan akan melakukan pengujian secara rutin sesuai

keperluan pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium yang

telah disyaratkan dalam Dokumen Kontrak sebagai data penunjang dari

konsultan jika diperlukan.

Standar mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi

akan dikontrol berdasarkan test/pengujian laboratorium dan test

lapangan sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum dimulai,

konsultan akan menyiapkan suatu langkah-langkah secara detail

tentang pengetesan yang harus laksanakan dan jumlah pengetesan,

dengan memberikan contoh pengetesan kepada kontraktor sehingga

bisa dipahami secara benar.

Pengujian akan dilakukan setiap hari atau secara berkala,

tergantung keperluan. Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan

tahap kemajuan pekerjaan. Hasil test akan segera diberikan ke

kontraktor untuk memberikan tanggapan. Semua test harus

dilaksanakan pada waktu yang tepat, sehingga dapat terhindar dari

setiap penundaan pekerjaan kontraktor.

Sistem pengujian didasarkan pada pengambilan contoh secara

acak dan secara statistik akan dipakai jika memenuhi syarat dan tidak

bertentangan dengan spesifikasi yang ada. Perhatian khusus adalah

perlu diadakan pengujian secara berkesinambungan terhadap

aggregat kasar dan halus yang dihasilkan dari alat pemecah batu

kontraktor di lokasi pengambilan batu.

Jika kontraktor mempunyai quarry dan crusher plant, maka

konsultan harus merekomendasikan bahwa bahan di lokasi

pengambilan tersebut dapat diterima dan akan secara kontinyu

mengadakan test terhadap bahan yang dihasilkan sesuai dengan

spesifikasi yang ada.

Page 24: Ustek Bencana Alam Bima

b. Program Inspeksi

Salah satu dari tanggung jawab utama Konsultan adalah

program Inspeksi dan monitoring. Konsultan akan senantiasa

melaksanakan program ini untuk menjamin bahwa pelaksanaan

pekerjaan kontraktor di inspeksi oleh tenaga yang handal dan diawasi

secara profesional.

Inspeksi ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan

sesuai spesifikasi dan jika dijumpai bahwa telah terdapat penyimpangan

dan tidak sesuai spesifikasi, maka kontraktor secara resmi akan

diberitahukan secara tertulis sehingga dapat diadakan perbaikan yang

diperlukan.

Dalam hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan selalu

berusaha untuk membantu kontraktor memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang telah terjadi.Dengan demikian mengurangi sebanyak

mungkin pengeluaran biaya dan penggunaan waktu untuk perbaikan

pekerjaan.

Sebagai contoh kontraktor tidak diperbolehkan melanjutkan

pekerjaan tertentu, sebelum diperiksa oleh Inspector dari konsultan.

Setelah segala sesuatunya telah siap, maka dengan surat persetujuan

secara tertulis, kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan termaksud. Sistim

prosedur ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan kendali

mutu.

Konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur terutama

untuk inspeksi, yang harus menjadi pedoman pada setiap kegiatan

lapangan meliputi pelaporan, pemberian perintah secara tertulis

kepada Kontraktor, izin kontraktor untuk dapat melaksanakan

pekerjaan setelah permohonan kerja dan lain sebagainya telah disetujui.

Juga seperti yang telah diterangkan, bahwa konsultan akan

meminta kontraktor untuk menyusun metode pelaksanaan yang

disiapkan dan disetujui untuk setiap butir penjelasan yang menerangkan

Page 25: Ustek Bencana Alam Bima

cara pelaksanaan pekerjaan termasuk jenis peralatan yang

dibutuhkan dan test yang harus dilaksanakan.

Selain dari metode pelaksanaan yang telah disetujui untuk tahap

pekerjaan tertentu akan diberikan kepada mandor dari kontraktor dan

Inspektor dari konsultan sebagai pedoman sehingga dapat membantu

melancarkan proses pekerjaan dan memberikan mutu sesuai yang

diharapkan.

Semua tenaga Inspector akan menyiapkan laporan-laporan

harian dan disampaikan kepada Quantity Engineer yang menyajikan

tentang pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, lokasi kerja, kondisi

cuaca, jumlah tenaga yang bekerja dilapangan, jenis dan jumlah

peralatan yang digunakan dilapangan, perkiraan hasil pekerjaan yang

diperoleh dari setiap kondisi umum yang terjadi dan masih berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan.

Program Inspeksi ini juga memberikan konsultan jaminan bahwa

tenaga yang memadai dan peralatan dengan kondisi yang baik telah

digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.

Konsultan akan secara rutin memeriksa peralatan kontraktor dan

menyampaikan laporan tentang kondisi dan keadaannya. Tingkat

produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang telah diserahkan

oleh kontraktor untuk memastikan kemajuan pekerjaan bahwa telah

sesaui yang disyaratkan.

Semua peralatan, pekerjaan sementara, dan pengoperasian

dari kontraktor akan secara kontinyu di evaluasi untuk menentukan

mutu produksi masih tetap dipelihara. Demikian juga terhadap fasilitas

penting lainnya dari kontraktor harus diperiksa, untuk menjamin bahwa

telah sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Konsultan akan melakukan inspeksi secara rutin dan merekam

bahan konstruksi yang disimpan di lapangan serta bahan yang telah lolos

test.

Page 26: Ustek Bencana Alam Bima

c. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan

Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, Konsultan akan

mengadakan metode "Inspeksi untuk menerima hasil pekerjaan"

secara tepat. Jika pekerjaan sudah dilakukan secara memuaskan dan

sesuai dengan spesifikasi dalam Dokumen Kontrak, konsultan akan

membuat rekomendasi secara resmi kepada Bina Marga untuk

penerimaan pekerjaan.

Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai dengan

spesifikasi, bila mana penyimpangan kualitas akibat pelaksanaan yang

buruk, pemakaian bahan yang rusak, atau akibat hal lain sehingga

ditolak dengan catatan secara tertulis alasan penolakan tersebut,

tetapi sebelumnya diberitahukan kepada Direksi tentang hal yang

berkaitan dengan setiap pekerjaan yang ditolak.

6.2.3. Monitoring Kemajuan Pekerjaan

a. Umum

Walaupun lokasi pelaksanaan proyek berada di beberapa

wilayah yang berbeda, namun demikian gangguan lalu lintas tidak

akan menjadi faktor hambatan yang utama.

Sedangkan dalam hal monitoring, sangat penting

menggunakan sistem kendali/ kontrol untuk mengawasi kegiatan di

berbagai pekerjaan walaupun tidak saling berkaitan tetapi tetap

dibutuhkan perhitungan kemajuan jadwal pekerjaan.

b. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan

Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan setelah

Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK) adalah melakukan diskusi dengan

kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan yang lebih terinci, untuk

bersama-sama menyusun jadwal tersebut.

Berdasarkan pengalaman dalam supervisi konstruksi pada

proyek yang sama, konsultan menyadari benar bahwa jadwal

membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan untuk memantau

Page 27: Ustek Bencana Alam Bima

kelemahan struktur organisasi kontraktor, metode pelaksanaan,

penugasan personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.

Jadi konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi

jadwal kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan dan

langkah-langkah perbaikan yang harus diambil untuk

mengurangi keterlambatan yang dialami.

Jika terdapat bahwa Critical Path pekerjaan akan ditunda,

sehingga konsultan harus segera mengadakan rapat khusus

dengan kontraktor untuk mendiskusikan semua item pekerjaan

berhubungan dengan masalah tersebut, menunjukkan secara

tepat apa permasalahannya, memberi pengarahan bagaimana

mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan kontraktor untuk

mengambil tindakan segera. Perlu dicatat bahwa hal ini harus

diambil bukan setelah Critical Path ditunda.

c. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor

Sebelum pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang

dan melakukan evaluasi tentang rencana kerja kontraktor yang

memperlihatkan metode usulan dan prosedur pelaksanaan

pekerjaan konstruksi.

Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kontraktor

seperti mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan lalu

lintas dan faktor keamanan, metodologi pelaksanaan, program

pengendalian mutu, metode pengadaan dan penyimpanan

material, penggunaan peralatan kerja, orgnanisasi kerja, sub

kontraktor (jika ada) dan lain-lainnya.

Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja kontraktor akan

memerlukan perhatian khusus terutama pada beberapa pokok

persoalan berikut ini :

a. Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja sesuai

dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak

Page 28: Ustek Bencana Alam Bima

b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode

Critical Path dan atas pertimbangan semua kegiatan item

pekerjaan yang saling berkaitan

c. Perhitungan pengendalian keselamatan, terutama keamanan

lalu lintas yang ada dengan mempertimbangkan kenyamanan

masyarakat

d. Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.

Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan meminta

kontraktor untuk mengubah rencana kerja dan membantu bila

diperlukan. Setelah rencana kerja tersebut diperbaiki sesuai

dengan pertimbangan konsultan, walaupun telah disetujui akan

tetapi tetap dikaji ulang lebih jauh jika memang diperlukan

d. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal

Suatu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan

secara memuaskan, atau bahkan untuk meningkatkannya, adalah

hal yang memerlukan perhatian terutama dari segi penjadwalan

proyek dan rapat koordinasi yang diadakan setiap Minggu

(sebaiknya setiap hari Senin pagi) antara konsultan dan

kontraktor.

Dalam rapat ini harus dihadiri oleh personil utama dari

kedua pihak, untuk rumusan rencana kerja selanjutnya.

Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang

dapat mempengaruhi metode CPM, akan dianalisa dengan

langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya.

Dalam hal ini, sebelum diadakan rapat bersama staf pada setiap

akhir Minggu (hari Sabtu) untuk membicarakan kegiatan Minggu

tersebut dan menentukan bobot kemajuan yang dicapai.

Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah

jadwal Bar-Chart sederhana yang memperlihatkan jadwal

pekerjaan selanjutnya yang direncanakan pada Minggu berikut

Page 29: Ustek Bencana Alam Bima

dan menunjukkan Rapat Koordinasi Mingguan yang diadakan

pada setiap hari Senin antara konsultan dan kontraktor.

Walaupun jadwal Mingguan kontraktor bersifat sementara,

namun tetap akan membantu secara efektif konsultan maupun

kontraktor di lapangan terutama pengaturan personilnya guna

menghilangkan keraguan, sehingga dapat dapat mengakibatkan

kemajuan yang lebih positif.

Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara antara

konsultan dan kontraktor, maka akan memudahkan terutama

dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan, memecahkan masalah

dan menghindarkan kesalah pahaman serta akan memungkinkan

tercapainya pekerjaan yang maksimum

e. Evaluasi Ulang Terhadap Gambar Pelaksanaan Kontraktor

Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan

kepada Konsultan untuk disetujui, dimana diperlihatkan secara

lengkap dan lebih rinci seluruh bangunan/struktur yang harus

dibangun sesuai Construction Plant yang digunakan, waktu untuk

pekerjaan persiapan, pemeriksaan, perbaikan dan persetujuan

gambar pelaksanaan yang bisa dipertimbangkan dan jika tidak

akan terjadi keterlambatan kemajuan kerja.

Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan kontraktor

menyusun jadwal proses gambar pelaksanaan dan dipersiapkan

untuk disetujui sesuai prioritas yang dapat mempengaruhi critical

path.

6.2.4. Pengendalian Biaya Proyek

a. Umum

Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian

semua biaya yang berhubungan dengan proyek dan akan

membuat usaha pengendalian secara dini hingga akhir tahap

konstruksi.

Page 30: Ustek Bencana Alam Bima

Berbagai cara untuk melakukan hal ini, seperti penggunaan

komputer untuk pengolahan data pembiayaan, menghindari

keterlambatan kemajuan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan

tambah kurang seminimal mungkin, dan menjamin prosedur

pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.

Dalam pegendalian biaya proyek yaitu meminimalkan

biaya operasi lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara

teliti dan meyakinkan Kontraktor dengan membayar pekerjaan

yang telah dikerjakan, menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa secara

berkala sehingga jadwal pembayaran bisa disesuaikan dengan

taksiran kemajuan pekerjaan yang tepat, dan menjamin bahwa

pekerjaan telah diterima sesuai dengan spesifikasi.

Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya

proyek secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan

yang telah selesai dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian

kontrak dapat dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu.

Pada sub bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan

sistim komputer dalam pengendalian biaya proyek, pengolahan

pengeluaran rekening kontraktor dan kontinyu memeriksa

keseimbangan jumlah bahan yang tersisa selama pelaksanaan.

b. Sistem Komputer untuk Pengolahan Data Pembiayaan Proyek

Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian

yang terpenting dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan ini menjadi

sulit dan memerlukan waktu, dengan akibatnya sering menjadikan

kurang efektifnya metode ini.

Tetapi pada proyek ini Konsultan akan menggunakan sistem

Komputer yang bisa beroperasi dilapangan tanpa memerlukan

alat penunjang yang lebih memadai.

Page 31: Ustek Bencana Alam Bima

Hal ini berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua

data yang berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek

secara cermat, teliti dan cepat.

c. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor

Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil

pengukuran material yang dapat diterima dan hasil pekerjaan

sesuai dalam ketentuan Dokumen Kontrak. Metode pengukuran

dan perhitungan yang dipakai dalam menentukan jumlah material

terpasang dan hasil pekerjaan yang dapat diterima akan

ditunjukkan sesuai Dokumen Kontrak.

Konsultan dengan cara tepat akan memeriksa pengukuran

hasil pekerjaan yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan akan

menerima sesuai jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai

dengan spesifikasi. Konsultan kemudian akan menyiapkan

Sertifikat Pembayaran Bulanan atas pekerjaan yang telah selesai

dan disetujui.

Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus

untuk sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi.

Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung sebagaimana

mestinya sesuai dengan harga satuan dan jumlah pekerjaan yang

sudah disetujui oleh Konsultan.

Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil senior

supervisi dari konsultan dan kontraktor kemudian diteruskan ke

Pimbagpro/Pimpro untuk pemeriksaan akhir dan persetujuan

pembayaran.

Usaha khusus akan dilakukan selama dalam proses

penagihan disiapkan dan diproses untuk kepastian kontraktor

menerima pembayaran atau ditunda.

Page 32: Ustek Bencana Alam Bima

d. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan Biaya Berkala

Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara

berkala pekerjaan sisa, sehingga dapat dibuat perkiraan biaya

untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dan disampaikan

kepada Direksi secara berkesinambungan tentang keadaan

perkiraan keseimbangan pekerjaan yang harus diselesaikan.

Untuk hal ini Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran

berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan taksiran dan secara

rutin diperbaharui secara berkala pula seiring dengan kemajuan

pekerjaan yang sebenarnya serta setiap perubahan jadwal

pekerjaan.

6.2.5. Pengendalian Keselamatan

Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan

menjadi bagian dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan konstruksi,

terutama yang berhubungan dengan proyek ini dan menyebabkan arus

lalu lintas akan padat serta sejumlah besar pejalan kaki dalam lokasi

proyek.

Sehingga Konsultan akan memberikan perhatian khusus pada

keselamatan dan meminta kontraktor untuk mengambil tindakan

sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaan lalu lintas dan

membahayakan kepada pejalan kaki dan terhadap pekerja sendiri.

Segera sesudah kontraktor melakukan kegiatan mobilisasi, konsultan

akan mengadakan rapat yang dihadiri wakil dari pemerintah, dengan

maksud hanya untuk mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan

keselamatan termaksud.

Selama dalam rapat, garis-garis besar pengendalian

keselamatan disusun sebagai persiapan untuk program dari

keselamatan kontraktor dan harus dilakukan penyesuaian dengan

persyaratan keselamatan rakyat Indonesia serta termasuk pula bagian

keselamatan lalu lintas.

Page 33: Ustek Bencana Alam Bima

Juga Konsultan akan meminta kontraktor untuk menunjuk salah

salah seorang staf seniornya sebagai "Project Safety" dan secara resmi

akan bertanggung jawab untuk mengatur dan melaksanakan program

keselamatan.

Kontraktor akan diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan program

keselamatannya secara terinci kepada konsultan untuk selanjutnya dikaji

ulang dan disetujui. Sementara kontraktor merumuskan program

pengawasannya, konsultan harus telah memikirkan program

penggunaan sendiri dan juga menunjuk seorang staf untuk melakukan

tugas tambahan pada tenaga pengamanan.

Setelah program pengamanan selesai, dievaluasi untuk direvisi

kembali oleh Supervision Engineer jika diperlukan, dengan penekanan

tanda pengamanan yang tepat dan secara jelas terlihat pada kantor

konsultan dan daerah pekerjaannya, dengan pendekatan yang dibuat

seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.

Saat program keamanan kontraktor diterima setelah direvis

kembali, maka diadakan pertemuan dengan kontraktor untuk

membahas beberapa perubahan dan tambahan bila hal yang

diperlukan untuk penyusunan program. Setiap ada perubahan

program keamanan kontraktor diselesaikan, dan diserahkan ke Direksi

untuk di evaluasi dan direkomendasikan.

Direksi dapat melakukan reviesi program keamanan kontraktor

menjadi program keamanan proyek dan resmi dari kontraktor serta

diperintahkan untuk dilaksanakan secara efektif. Persiapan dan

persetujuan program pengamanan proyek diselesaikan selama periode

mobilisasi dan tepat pada saat dimulai dari waktu pekerjaan lapangan.

Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu

pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud dalam

skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur, barikade, lampu

seperti yang diperlukan malam hari dan pengaman yang sama.

Page 34: Ustek Bencana Alam Bima

Peralatan rambu yang berwarna akan digunakan untuk lalu lintas pada

lokasi yang berbahaya dan selama perjalanan jam puncak. Beberapa

galian terbuka ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan

bercahaya bila malam hari.

Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda

sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah yang

ditentukan untuk diperbaiki keamanannya, dan kontraktor akan

mengambil langkah secara tepat termasuk memperbaharui program

keamanan proyek.

Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan dalam

koordinasi Mingguan antara konsultan dan kontraktor, atau suatu

pertemuan khusus masalah keamanan dan dilaksanakan sekali

sebulan. Jika terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Supervision

Engineer setelah tugas pengamanan menyerahkan laporan detail

terhadap kecelakaan dan cara pencegahannya untuk masa

mendatang.

Beberapa kecelakaan memerlukan penanggulangan (rumah

sakit) untuk korban dan akan dilaporkan ke Pimbagpro/Bina Marga.

Juga komentar pada keamanan, termasuk daftar beberapa kecelakaan

yang akan menjadi bagian dari laporan bulanan

6.2.6. Pekerjaan Tambah Kurang

Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah kurang

tidak dinginkan karena dapat mengakibatkan penambahan biaya dan

perpanjangan waktu. Namun demikina konsultan harus tetap

menyiapkan kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak

diharapkan dan dapat saja terjadi selama periode pembangunan jalan.

Sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis

pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Manajer Proyek

setelah evaluasi melalui perhitungan dan analisa sebagai masukkan

data penunjang yang disiapkan pada rencana pendahuluan atau sket

Page 35: Ustek Bencana Alam Bima

pekerjaan tambah kurang tersebut, kuantitas pekerjaan sesuai taksiran

kebutuhan tenaga dan peralatan, serta waktu yang dibutuhkan untuk

persetujuan dan timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa

yang akan timbul secara keseluruhan terhadap aktifitas proyek.

Sepanjang jadwal waktu pelaksanaan, data tersebut harus

diperhatikan tentang bagaimana perintah perubahan yang akan

dilaksanakan, kemudian diserahkan kepada Direksi untuk dilakukan revisi

perencanaan.

Jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor

harus siap serta konsultan akan menyiapkan perintah perubahan

(termasuk rencana penting secara keseluruhan, spesifikasi, dan data

terkait lainnya) bila memungkinkan dan realisasi waktunya adalah

bagian hal yang pokok. Juga Konsultan akan mengambil langkah untuk

menekan biaya minimun.

Setiap perintah perubahan terjadi, harus disiapkan dan konsultan

akan siap membantu kontraktor untuk memandu pada jenis pekerjaan

yang baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan dengan metode

penyelesaian yang cepat dan praktis. Konsultan juga tetap

menyampaikan kepada Direksi tentang aspek utama dari perintah

perubahan, terutama dalam hal kemajuan pekerjaan yang dicapai.

6.2.7. Klaim dan Perselisihan

a. Umum

Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek

musyawarah dalam penyelesain klaim dan perselisihan dengan

kontraktor. Sehingga situasi hubungan harmonis dalam

pengawasan dan pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan

ditekan untuk keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan

dan Bina Marga setempat.

Page 36: Ustek Bencana Alam Bima

Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun

secara garis besarnya dapat ditanggulangi seperti langkah-langkah

dalam bagian berikut.

b. Proses Klaim

Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan

menjaga etika profesional dengan memberikan evaluasi yang

bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam daftar dalam

perjanjian kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi

dari klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung

sangat penting, dengan demikian kontraktor harus menyerahkan

tambahan data yang lebih detail. Konsultan juga akan melihat

acuan dari data yang dapat digunakan yang dengan berbagai

sistim yang digunakan untuk klaim seperti, surat-menyurat, laporan,

test/laboratorium, catatan survey, jadwal harian, dokumen kontrak,

data cuaca, sertifikat pembayaran, perhitungan lalu lintas,

dokumentasi dan sebagainya.

Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh, maka

konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan kejadian

yang berkaitan dengan klaim, sehingga penetapan dapat

dibuat, seperti validitas dari setiap kegiatan klaim. Konsultan

kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim

termasuk data pendukung, biaya/jadwal, dan hasil temuan serta

rekomendasi. Setelah laporan lengkap, maka diserahkan kepada

Pimbagpro untuk dilaksanakan.

Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang

oleh Pimbagpro untuk selang beberapa waktu. Keputusan akan

dilakukan setelah isi klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau

ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan kepada

Kontraktor tentang hal yang bersangkutan secara detail dari hasil

keputusan ini.

Page 37: Ustek Bencana Alam Bima

c. Penyelesaian Perselisihan

Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis

besar metode proses klaim di atas) tetap berupaya pada

penyelesaian secara musyawarah. Konsultan akan menerima

penyerahan alasan perselisihan secara tertulis dari pihak Kontraktor

termasuk pertanyaan dan data penunjang sebagai data

pendukung terjadinya perselisihan tersebut.

Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk melakukan

review informasi yang dapat menimbulkan perselisihan dalam

seluruh permasalahan, petunjuk umum yang diberikan dalam

kondisi umum kontrak diikuti untuk menurunkan perselisihan.

6.2.8. Tahap Penyelesaian Konstruksi

Adanya kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu lambat

pada akhir masa konstruksi, dengan hasil tanggal penyelesaian

sudah seharusnya selesai ternyata masih ada beberapa pekerjaan

yang belum selesai (biasanya dihubungkan dengan kejadian alam

yang tidak begitu mengganggu). Untuk itu konsultan akan mengambil

langkah untuk meyakinkan agar hal ini tidak terjadi. Jadi untuk

membantu tahap penyelesaian konstruksi secara efisien, maka

kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan tentang rencana

demobilisasi kepada konsultan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum

penyelesaian yang telah dijadwalkan dan diisyaratkan dan

demobilisasi yang tidak sempurna dari setiap uraian tidak

diperbolehkan.

Sekitar 4 minggu tanggal rencana penyelesaian, maka

konsultan akan menangani pemeriksaan pendahuluan, untuk

mendapatkan daftar kekurangan penyelesaian oleh kontraktor untuk

mendapat koreksi kekurangan selama inspeksi akhir dilakukan.

Metode ini memungkinkan inspeksi akhir bebas dari kekeliruan dan

perselisihan.

Page 38: Ustek Bencana Alam Bima

Pada saat kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan

konstruksi, maka konsultan akan melakukan inspeksi akhir untuk

meyakinkan seluruh pekerjaan etlah diselesaikan sesuai dengan

kontrak. Inspeksi akhir direncanakan dan dilaksanakan dengan pola

umum yang sama dengan inspeksi pendahuluan. Berdasarkan hasil

dari petunjuk inspeksi pendahuluan yang telah ada, maka hanya

kekurangan atau kecatatan pekerjaan yang dapat diamati selama

dalam inspeksi ini.

Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar kekurangan

yang ditemukan selama inspeksi akhir kepada Kontraktor untuk

mengoreksi setiap kekurangan dengan batas waktu khusus. Setelah

inspeksi akhir dilakukan untuk mengkorfimasikan penyelesaian

pekerjaan yang memuaskan, Konsultan akan memberikan

rekomendasi ke Bina Marga (Pemimpin Bagian proyek) untuk

penerimaan proyek.

6.3. KOORDINASI KEGIATAN

Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika

tenaga dan peralatan tidak dengan sesuai kondisi yang telah

disyaratkan, maka pekerjaan proyek tidak akan selesai dalam pola

yang terbaik.

Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dalam

koordinasi yang baik, maka tidak dapat pula dicapai hasil yang baik

antara pemerintah, konsultan, dan kontraktor. Untuk itu konsultan akan

mencurahkan segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek

dengan mantap dan lancar.

Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat

adalah mengadakan pertemuan secara teratur terutama antara

konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa jenis pertemuan

yang secara garis besar diuraikan di bawah ini. Perlu dipahami pula

Page 39: Ustek Bencana Alam Bima

bahwa jenis pertemuan di bawah bukanlah suatu keharusan dan

ketetapan yang mengikat.

5.3.1. Pekerjaan Persiapan

Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari Sabtu dengan para

peserta senior atau merupakan sebagai penanggungn jawab, seperti

Supervision Engineer dan Quality Engineer.

Pertemuan personil akan membahas masalah penting seperti

jenis permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk

memecahkan permasalahan, quality control, kemajuan,

keselamatan, dan lain lain. Konsultan akan memantau kegiatan

mingguan yang telah lewat, rencana kerja mingguan mendatang

dan menyiapkan agenda untuk pertemuan mingguan konsultan dan

kontraktor, umumnya diadakan setiap hari Senin berikutnya.

5.3.2. Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor

Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih

baik bila diadakan pada waktu pada hari Senin yang dihadiri oleh

senior tim konsultan yaitu Site Engineer dan Project Manager dari

kontraktor serta dari gugus kendali mutu. Selama pertemuan, harus

kontraktor mempresentasikan tentang rencana kerja untuk seminggu

berikutnya.

Masalah lain yang akan dibahas dan diianggap penting

adalah kontrol kwalitas, kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol

keamanan, dan masalah lain dengan rencana yang dibuat dan cara

mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan konsultan akan

memberikan agenda uraian prinsip yang akan dibahas dan setelah

itu disiapkan risalah secara garis besarnya dalam pertemuan

pembagian rencana berikutnya kepada kontraktor dan pihak lainnya.

Risalah pertemuan ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan

mendapatkan data yang sering dibutuhkan untuk waktu mendatang.

Page 40: Ustek Bencana Alam Bima

5.3.3. Pertemuan Bulanan Direksi, Konsultan dan Kontraktor

Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan

dihadiri oleh Pimpro, kontraktor serta beberapa staf senior yang

ditunjuk dan Site Engineer dari konsultan.

Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda

daftar draft point utama yang akan dibahas secara khusus dalam

hubungannya dengan masalah kontrol kualitas, kemajuan, pengajuan

rekening, keamanan hubungannya dengan masyarakat dan lain-lain.

Selama pertemuan, jadwal CPM yang tepat dapat dipakai

sebagai acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan

yang sedang dibuat. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh

konsultan dan dibagikan kepada peserta sebagai pedoman dan

akan digunakan. Seperti telah diuraikan, risalah-risalah pertemuan

sering terbukti sangat penting.

Page 41: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 77 TENAGA AHLI DAN

TANGGUNG JAWABNYA

7.1. UMUM

CV. Andesa Consultant akan menugaskan staf yang ikut menangani proyek ini

dipilih yang sesuai dengan pengalaman dan kecakapan mereka dan sesuai

dengan posisi dan tanggung jawab mereka.

Tenaga ahli yang ditempatkan konsultan Pengawas haruslah tenaga yang telah

berpengalaman di bidangnya, dengan persyaratan sebagaimana berikut ini.

a. Team Leader/ Site Engineer :

• Merupakan Koordinator seluruh pelaksanaan pekerjaan, dengan

memberikan bimbingan baik dalam hal substansional maupun non

substansional dalam proyek yang ada dibawah tanggung jawabnya.

• Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang

dilaksanakan oleh anggota tim pelaksana (tenaga ahli) pekerjaan.

• Bertugas mengatur jadwal dan penempatan personil dan mengawasi

pelaksanaan pekerjaan serta hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh

anggota tim pelaksana pekerjaan

• Bertugas membantu Direktur dalam hubungannya kepada Pemberi Tugas,

berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaannya dan hasil

pekerjaannya.

• Melaporkan hasil kegiatan melalui diskusi sesuai dengan persyaratan yang

tertuang dalam KAK.

b. Tenaga Lapangan (Inspektor) :

• Bertugas membantu Site Engineer dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan bidang dan keahlian masing-masing.

• Malakukan diskusi bersama Site Engineer dan tenaga ahli lainnya terkait

dengan kendala dan permasalahan pekerjaan

Page 42: Ustek Bencana Alam Bima

• Mengahasilkan produk laporan yang talah disyaratkan berdasarkan

tanggungjawabnya.

Page 43: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 88 JADWAL TENAGA AHLI

YANG DITUGASKAN

_______________________ akan menugaskan Tenaga Ahli yang ikut menangani

proyek ini dipilih yang sesuai dengan pengalaman dan kecakapan mereka dan

sesuai dengan posisi dan tanggung jawab mereka.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka tenaga ahli yang diusulkan dalam

Pengawasan ini adalah sebagai berikut :

NO N A M A TENAGA AHLI JANGKA WAKTU

PENUGASAN

1 Baiquni, ST Team Leader/ Site

Engineer

1.5 Bulan

2 Hairul Anwar, ST Inspector/ Pengawas

Lap.

1.5 Bulan

Jadwal penugasan personil akan dibuat berdasarkan pengetahuan dan

kemampuan Konsultan untuk memenuhi persyaratan proyek, pengalaman

terdahulu pada proyek di Indonesia yang mirip dan lingkup kerja yang tertera pada

TOR.

Page 44: Ustek Bencana Alam Bima

BBAABB 88 ORGANISASI PELAKSANAAN

99..11.. UUMMUUMM

Agar terlaksana pekerjaan ini dengan baik maka tim konsultan perlu membuat

susunan organisasi personil sesuai dengan lingkup perkerjaan yang ditangani.

Hal ini untuk memudahkan dalam koordinasi pekerjaan sehingga pekerjaan

dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat diselesaikan pada

waktunya. Koordinasi yang intensif antara dengan pengguna jasa dan tim

teknis akan memberikan manfaat yang maksimal dalam penyempurnaan

pekerjaan ini.

Pada hakeketnya organisasi pelaksana pekerjaan ditujukan untuk

mempermudah dalam proses penyusunan pekerjaan ini. Organisasi pelaksana

dimaksudkan agar upaya penyusunan rencana dapat berjalan sesuai dengan

tujuan serta jadwal yang ditetapkan. Pada dasarnya penyususnan organisasi

pelaksana tersebut, menyangkut hubungan kerja antara pemberi tugas

dengan konsultan.

9.2. ORGANISASI PELAKSANA

Efektifitas dan efisiensi kerja merupakan suatu prasyarat yang harus dipenuhi

dalam menangani berbagai macam pekerjaan. Kedua hal tersebut perlu

diterapkan agar tidak terjadi pemborosan meteri, tenaga dan waktu serta

agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai jadwal yang sudah disusun.

Pemberi Tugas dan penerima pekerjaan (Konsultan) selalu mengadakan

hubungan kerja, dimana dalam pelaksanaan tugas konsultan akan selalu

melakukan hubungan kerja dengan pemberi pekerjaan, hal ini berkaitan

dengan penerapan keinginan – keinginan serta persyaratan-persyaratan teknis

operasional Pengawasan dan Konsultan akan mengindahkan saran serta

petunjuk yang diberikan, agar hasil - hasil pekerjaan ini terlaksana dengan baik

dan bermanfaat nantinya.

Page 45: Ustek Bencana Alam Bima

Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja Intern Konsultan : Efektivitas dan efisiensi kerja merupakan

suatu persyaratan dalam menangani berbagai pekerjaan hal ini harus

dilaksanakan agar tidak terjadi pemborosan dalam berbagai hal. Untuk

efektif dan efisien dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan pengaturan

penempatan dan waktu masing-masing tenaga ahli dalam suatu kerangka

pelaksanaan yang solid dan terarah serta terkendali.

Penerapan mekanisme kerja didalam konsultan, terutama antara komponen

dari struktur organisasi kerja pelaksana, dilakukan secara terpadu, saling

mengisi dan menunjang, dengan demikian Konsultan mengajukan usulan

struktur organisasi kerja yang terdiri dari unsur-unsur:

1. Direktur

2. Site Engineee

3. Inspektor

Penyusunan struktur organisasi yang bersifat khusus ini bertujuan agar dapat

menjamin mutu hasil pekerjaan disamping kepentingan akan pekerjaan yang

berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan.

Mekanisme Kerja dengan instansi lain: Hubungan kerja dengan instansi lain

yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini (instansi terkait) Pengawasan

akan dilakukan guna mendukung dan mencapai suatu hasil yang baik dan

matang.

Tugas tanggung jawab dan wewenang masing-masing unsur di dalam organisasi

tersebut adalah sebagai berikut :

c. Direktur :

• Merupakan badan kontrol dan manajemen konsultan

• Penanggung jawab utama pekerjaan dan bertanggung jawab keluar

yaitu kepada pemberi tugas atas pekerjaan dan hasil pekerjaan yang

dilaksanakan oleh konsultan (perusahaannya).

d. Site Engineer :

• Merupakan Koordinator seluruh pelaksanaan pekerjaan, dengan

memberikan bimbingan baik dalam hal substansional maupun non

substansional dalam proyek yang ada dibawah tanggung jawabnya.

Page 46: Ustek Bencana Alam Bima

• Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan yang

dilaksanakan oleh anggota tim pelaksana (tenaga ahli) pekerjaan.

• Bertugas mengatur jadwal dan penempatan personil dan mengawasi

pelaksanaan pekerjaan serta hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh

anggota tim pelaksana pekerjaan

• Bertugas membantu Direktur dalam hubungannya kepada Pemberi Tugas,

berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaannya dan hasil

pekerjaannya.

• Melaporkan hasil kegiatan melalui diskusi sesuai dengan persyaratan yang

tertuang dalam KAK.

e. Inspektor :

• Bertugas membantu Site Engineer dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan bidang dan keahlian masing-masing.

• Malakukan diskusi bersama Site Engineer dan tenaga ahli lainnya terkait

dengan kendala dan permasalahan pekerjaan

• Mengahasilkan produk laporan yang talah disyaratkan berdasarkan

tanggungjawabnya.

f. Tenaga Pendukung :

• Bertugas membantu Site Engineer dan tenaga ahli lainnya kaitannya

dengan pelaksanaan pekerjaan.

• Membantu kelancaran penyelesaian produk laporan yang talah

disyaratkan berdasarkan tanggungjawabnya.

Tenaga Pendukung terdir dari :

- Pengawas Lapangan sebanyak 3 orang

- Sekretaris/Administrasi/Op. Komputer sebanyak 1 orang

10.3. KEWAJIBAN PENGAWAS

a. Pengawas bertanggung jawab dan berkewajiban sepenuhnya terhadap

pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi,

Pembangunan Dam Limbu, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka

Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Parangina

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 47: Ustek Bencana Alam Bima

b. Pengawas berkewajiban menyusun pekerjaan Pengawasan

Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan

Tebing Sungai Jangka Desa Parangina Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan.

c. Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir, bila

proses penyusunan selesai secara keseluruhan

d. Pengawas diwajibkan mempresentasikan arahan rencana yang telah

disusun dalam forum diskusi.

Diagram

Struktur Organisasi Pelaksaan Pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Kembali Dam Kakumi, Pembangunan Dam Limbu,

Bronjong Penahan Tebing Sungai Jangka Desa Sari, Bronjong Penahan Tebing Sungai

Jangka Desa Parangina Provinsi Nusa Tenggara Barat

INSPEKTOR

Pengguna

Jasa/Penanggung

Jawab Kegiatan

Team Teknis

Terkait

Direktur CV.

Andesa Consultant

Supporting Staf:

Operator Kompoter/ Operator

CAD, Administrasi

SITE

ENGINEEER