universitas negeri padang bahan ajar pengetahuan dasar ...€¦ · pendidikan geografi universitas...

67
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : SMA Negeri Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / II Tahun Pelajaran : 2017/2018 Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap Kehidupan Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT) B. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4 3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.7.1 Menjelaskan asal-usul air di muka bumi 4.7.1 Membuat gambar siklus hidrologi (panjang, sedang, pendek)

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

44 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

BAHAN AJAR

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

A. IDENTITAS SEKOLAH

Satuan Pendidikan : SMA Negeri

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap

Kehidupan

Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4

3.7 Menganalisis dinamika hidrosfer dan

dampaknya terhadap kehidupan

4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer

menggunakan peta, bagan, gambar,

tabel, grafik, video, dan/atau animasi.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.7.1 Menjelaskan asal-usul air di muka

bumi

4.7.1 Membuat gambar siklus hidrologi

(panjang, sedang, pendek)

Page 2: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 2 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3.7.2 Menjelaskan potensi air di muka

bumi

3.7.3 Menjelaskan siklus hidrologi (panjang,

sedang, pendek)

3.7.4 Mengklarifikasi 2 jenis air di

permukaan bumi

3.7.5 Mengklasifikasikan pembagian

perairan laut

3.7.6 Menjelaskan persebaran biota laut

3.7.7 Menjelaskan pemanfaatan biota laut

3.7.8 Mengidentifikasi jenis-jenis

pencemaran laut

3.7.9 Mengklasifikasikan jenis-jenis danau

3.7.10 Mengemukakan manfaat danau

3.7.11 Membedakan jenis-jenis rawa

3.7.12 Mengemukakan pemanfaatan rawa

dalam kehidupan

3.7.13 Menjelaskan sungai dan

pemanfaatannya

3.7.14 Menjelaskan air tanah dan upaya

menjaga kelestariannya

3.7.15 Menganalisis Daerah Aliran Sungai

(DAS) dan pemanfaatannya

3.7.16 Menyebutkan lembaga-lembaga yang

berkaitan dibidang hidrologi

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali

informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah

informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar

berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan

bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,

memberi saran dan kritikserta dapat mendeskripsikan dinamika hidrosfer dan

terapannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyajikan contoh dinamika

hidrosfer dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

Page 3: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 3 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.7.1 Menjelaskan asal-usul air di muka bumi

3.7.2 Menjelaskan potensi air di muka bumi

3.7.3 Menjelaskan siklus hidrologi (panjang, sedang, pendek)

3.7.4 Mengklarifikasi 2 jenis air di permukaan bumi

SIKLUS HIDROLOGI

A. Pengertian Air dan Asal mulanya

1. Asal usul air di muka bumi

Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda

langit lainnya. Pantulan warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas

planet bumi. Warna biru tersebut terpantul kebumi karena tiga perempat bagian

permukaanya tetutup air dalam bentuk samudra dan laut. Adanya air dibumi

adalah sesuatu keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi

berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya

mengandung sifat-sifat yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik

secara fisik maupun kimia dari benda-benda lain.

Gambar 1.1

Sumber:www.nasa.gov

Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa

terdapat disumur, sungai, danau, dan yang mendidih pada suhu 100% C. Air

dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedangkan di luar bumi berbentuk gas.

Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-

mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air.

a. Hipotesis asal mula air di muka bumi

Air terbentuk dari oksigen dan hydrogen. Hidrogen sering ditemukan

dalam tiga bentuk yang disebut isotop: hidrogen normal, deuterium, dan tritium.

Air yang terbentuk oleh oksigen dan deuterium disebut air berat. Dengan

mempelajari komposisi benda-benda yang berbeda di tata surya, para peneliti

menemukan bahwa benda-benda tersebut cenderung memiliki rasio yang sangat

berbeda antara air biasa dan air berat. Komet menunjukkan secara signifikan rasio

lebih tinggi dari air berat daripada air normal.

Page 4: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 4 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Para peneliti tidak serta merta mengabaikan teori komet dan asteroid

dalam kehadiran air di Bumi. Dr. Lydia Hallis, penulis utama studi, kepada

IFLScience. " mengatakan bahwa air dari mantel yang dalam sangat tidak

mungkin telah bertambah akibat hantaman komet, karena dampak komet dan

asteroid tidak akan cukup kuat untuk mempengaruhi mantel sedalam ribuan

kilometer di bawah permukaan. Data geokimia sebelumnya juga menunjukkan

bahwa daerah sumber batuan yang kami gunakan untuk peneiltian belum

terganggu selama sekitar 4,5 miliar tahun. "Penelitian yang dipublikasikan di

jurnal ilmiah Science ini memberikan petunjuk penting dalam keberadaan air yang

meluas di planet kita.

b. Teori asal mula air di bumi

1) Adam Sarafian

Dari manakah asal muasal air di bumi? Kini pertanyaan itu sudah terjawab

melalui sebuah penelitian yang dipimpin Adam Sarafian dari Woods Hole

Oceanographic Institution (WHOI). Penelitian ini mendapati bahwa lautan telah

ada jauh lebih lama daripada perkiraan sebelumnya ketika tata surya sedang

terbentuk. Ilmuwan menduga bahwa bumi dahulunya kering tanpa air. Kemudian

saat usia bumi masih muda suatu energi membuat permukaan mencair. Ada pula

anggapan bahwa tabrakan dengan kometlah yang membuat air mengalir di

bumi.“Beberapa orang berpendapat bahwa molekul air di bumi karena proses

penguapan atau tiupan angin dari ruang angkasa,” ujar Horst Marschall, ahli

geologi dari WHOI.

Untuk memastikan kebenaran hadirnya air di bumi, peneliti pun

menganalisis meteorit. Pertama mereka melihat kandungan chondrite carbon

pada meteror yang terbentuk bersamaan dengan matahari. Asteroit Vesta berusia

sekitar 14 juta tahun, hampir sama dengan kelahiran tata surya tak luput dari

penelitian. “Ini meterorit primitif yang komposisinya menyerupai tata surya,” ujar

Sune Neilsen dari WHOI. “Mereka mempunyai banyak air di dalamnya dan kami

menduganya sebagai calon asal air bumi,” tambahnya.

2) Horst Marschaall

Peneliti memeriksa kandungan karbon chondrite pada asteroid Vesta dan

batuan di bumi. Ternyata batuan bumi pun mempunyai kandungan serupa asteroid

Vesta. Horst Marschall, ahli geologi WHOI berpendapat bahwa studi ini

menunjukkan bumi menjadi planet yang basah karena munculnya air di

permukaan. Sementara Neilsen memaparkan dengan mengetahui asal muasal air

di bumi, maka manusia pun menyadari bahwa mungkin saja planet lain sedang

terjadi pembentukan air. (Sumber: National Geographic dan Science Daily)

Page 5: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 5 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3) Rossetta

Rosetta mengungkap air di Bumi bukan berasal dari komet. Air di Bumi

diduga keras berasal dari asteroid yang jatuh ke permukaan Bumi sekitar 4 milyar

tahun lalu. Peneliti Eropa menyatakan, dugaan semula bahwa air di bumi berasal

dari komet terbukti salah. Air dari komet umurnya jauh lebih tua dan lebih berat

ketimbang air yang eksis saat ini. Sementara kandungan isotop hidrogen pada air

di asteroid mirip dengan levelnya pada air bumi saat ini.

Gambar 1.2.air berasal dari asteroid

Sumber:www. Nasa gov

c. Teori asal mula air di bumi menurut Al Quran

Sejak 14 abad silam Allah SWT menyebutkan dalam Al Quran bahwa

Allah telah menurunkan air dari langit dalam firmannya yang artinya: “Dan Kami

turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap

dibumi dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya.” (QS. Al Mu’minun 18) dan

QS. as Zukhruf, 41:11 yang artinya: Dialah yang menurunkan air dari langit

dengan takaran sempurna” Maksud ayat diatas: di alam wujud ini terdapat tiga

makhluk ciptaan Allah yang paling tua. Yaitu, “singgasana” Tuhan (‘arasy), buku

rahasia kejadian (lauh mahfudh), dan air (maa’). Dikatakan paling tua karena

ketiga makhluk tadi sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan artinya sebelum

jagad raya diciptakan air sudah ada serta dalam Alquran, QS. Hud/11: 7,

menyebutkan, “Dan (Allah-lah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam

masa, sementara itu ‘arasy-Nya di atas air, (yang demikian itu dimaksudkan)

untuk menguji siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya”. Dari ayat ini

jelas bahwa sebelum ilmuwan meneliti dan mengetahui darimana asal mula air

dibumi Allah lebih dahulu dalam Al Quran bahwa bumi dahulunya kering barulah

Allah SWT menurunkan air dari langit. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala

firmannya.

Page 6: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 6 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

B. Potensi air di muka bumi

1. Potensi sumber daya air di Indonesia

Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar meter

kubik per tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang dapat

dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 persen yang sudah

termanfaatkan, dimana hanya sekitar 20 persen yang dimanfaatkan tersebut

digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku. rumah tangga, kota dan industri,

80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi.

Indonesia memiliki lebih dari 5.590 sungai yang sebagian besar di

antaranya memiliki kapasitas tampung yang kurang memadai sehingga tidak bisa

terhindar dari bencana alam banjir, kecuali sungai-sungai di Pulau Kalimantan

dan papua.

Secara umum sungai-sungai yang berasal dari gunung berapi (volcanic)

mempunyai perbedaan slope dasar sungai yang besar antara daerah hulu

(upstream), tengah (middlestream) dan hilir (downstream) sehingga curah hujan

yang tinggi dan erosi di bagian hulu akan menyebabkan jumlah sedimen yang

masuk ke sungai sangat tinggi.

2. Pemanfaatan Sumber daya air

a. Bidang pertanian: irigasi hanya dilakukan untuk tanaman pertanian yang

menguntungkan, atau untuk meningkatkan hasil. Diperkirakan 69%

penggunaan air di seluruh dunia untuk irigasi.

b. Bidang industri: di bidang industri diperkirakan bahwa 15% air di seluruh

dunia dipergunakan untuk industri. Banyak pengguna industri yang

menggunakan air, termasuk pembangkit listrik yang menggunakan air untuk

pendingin atau sumber energi, pemurnian bahan tambang dan minyak bumi

yang menggunakan air untuk proses kimia, hingga industri manufaktur yang

menggunakan air sebagai pelarut

c. Air juga digunakan untuk membangkitkan energi.

d. Bidang Pariwisata: sebagai tempat rekreasi

e. Rumah tangga: kebutuhan sehari-hari seperti, mandi, minum, dll.

C. Siklus Hidrologi

Terjadinya siklus air disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti

gejala meteorology dan klimatologis antara lain sebagai berikut :

1. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses

perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari

penguapan air laut.

2. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan

melalui stomata atau mulut daun.

Page 7: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 7 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan

transpirasi.

4. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat

pendinginan.

5. Sublimasi, Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es)

untuk uap air.

6. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang

meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.

7. Intersepsi, Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke

tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang

pohon.

8. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam permukaan tanah

melalui pori tanah.

9. Perkolasi, yaitu proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga

grafitasi.

10. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air dipermukaan

tanah melalui sungai dan anak sungai.

Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:

1.Siklus pendek, terjadi jika air laut menguap,

mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan,

lalu jatuh ke laut

Gambar 1.3. siklus hidrologi besar

Sumber: Geografi, Murnaria manalu,

2004

2.Siklus sedang, Air laut mengalami penguapan,

kemudian terjadi kondensasi dan membentuk

awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke

daratan kemudian terjadi hujan di daratan.

Sebagian air hujan akan meresap ke dalam

tanah, mengalir ke permukaan, dan akhirnya

menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut

siklus air sedang.

Gambar 1.4. siklus sedang

Sumber: Geografi, Murnaria

manalu, 2004 3.Siklus panjang, Air laut mengalami

penguapan, lalu terjadi kondensasi dan

membentuk awan. Awan ini terbawa ke daratan

dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju

dan es kemudian mengendap di permukaan

tanah dan pada musim semi mulai mencair. Air

Page 8: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 8 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

tersebut kemudian sebagian akan meresap ke

dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke

permukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut.

Siklus air seperti ini disebut siklus air panjang

Gambar 1.5. siklus panjang Sumber: Geografi, Murnaria manalu,

2004

D. Klasifikasi jenis-jenis perairan di permukaan bumi

Perairan

Perairan

darat

Perairan

Laut

Berdasarkan kedalaman

laut dapat dibedakan

menjadi:

1. Zona Litoral

2. Zona neritik

3. Zona batial

4. Zona Abisal

Berdasarkan

kejadian/perubahan

yang dialami laut dapat

dibedakan menjadi:

1. Laut transgresi

2. Laut regresi

3. Laut ingresi

Berdasarkan

kejadian/perubahan

yang dialami laut dapat

dibedakan menjadi:

1. Laut tepi

2. Laut petengahan

3. Laut pedalaman

1. Air tanah

2. Sungai

3. Danau

4. Rawa

5. Gletser

Page 9: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 9 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 2

Indikator Pencapaian KD :

3.7.5 Mengklasifikasikan pembagian perairan laut

3.7.6 Menjelaskan persebaran biota laut

3.7.7 Menjelaskan pemanfaatan biota laut

3.7.8 Mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran laut

PERAIRAN LAUT

A. PESISIR DAN LAUT

Pesisir adalah bagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik

dan pasang surut. Pada waktu pasang naik, pesisir tertutup oleh air laut dan pada

waktu surut nampak berupa daratan. oleh karna itu pesisir sama panjangnya Pantai

adalah bagian daratan yang terdekat dengan laut. Perbatasan dataran dengan laut

seolah-olah membentuk suatu garis yang disebut garis pantai. Keadaan dan bentuk

pantai berbeda pada setiap tempat

Laut adalah tubuh air asin yang sangat luas dan saling berhubungan antara

lautan yang satu dan lautan lainnya. Sebesar 70% permukaan bumi merupakan

lautan sehingga jika dilihat dari angkasa luar, bumi didominasi oleh warna biru.

Laut yang luas disebut dengan samudra. Ada lima samudra di bumi, yaitu

samudera Antartika, Samudera Artik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan

Samudera Pasifik (Sindhu P, 2013:282),

Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari lautan yang meliputi arus laut,

pasang surut laut, temperatur, kedalaman, kehidupan yang ada di laut, geologi

laut, dan bentukan-bentukan yang ditimbulkan oleh proses kelautan, Pantai.

Gambar 4.1 Pantai

Sumber:

https://kantinilmu.com/pen

jelasan-tentang-pantai-

dan-pesisir-beserta-gambar

Gambar 4.2 Pesisir

Sumber:

https://kantinilmu.com/penj

elasan-tentang-pantai-dan-

pesisir-beserta-gambar

Gambar 4.3 Laut

Sumber:

https://kantinilmu.com/penj

elasan-tentang-pantai-dan-

pesisir-beserta-gambar

Page 10: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 10 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

B. Klasifikasi Pembagian Perairan Laut

1. Pembagian Perairan Laut

a. Berdasarkan luas dan bentuknya

1) Teluk adalah bagian laut yang

menjorok ke darat

2) Selat adalah laut yang relative

sempit dan terletak antara dua pulau

3) Laut adalah perairan yang terletak di

antara pulau-pulau yang relative

lebih luas dibandingkan dengan selat

4) Samudera adalah laut yang sangat

luas dan terletak diantara benua Gambar 4.4 Teluk

Sumber:

https://kantinilmu.com/penjelasan-

tentang-pantai-dan-pesisir-beserta-

gambar

b. Berdasarkan proses terjadinya

1) Laut trangresi laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap

daratan pada waktu berakhirnya zaman es

2) Laut Regresi laut yang menyempit yang terjadi pada zaman es karena

penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya

3) penurunan

4) Laut Ingresi laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan

menurun

c. Menurut kedalamannya

1) Zona Litoral atau jalur pasang surut

Zona litoral atau zona pesisir laut terletak diantara garis pasang dan

garis surut. Ketika air pasang zona ini akan tergenang oleh air, ketika air

surut zona ini akan kering menjadi pantai. Kedalamannya zona ini adalah 0

meter.

2) Zona Neritik ( laut dangkal )

Zona ini adalah zona laut dangkal yang terletak pada kedalaman 0

m – 200 m. ciri-ciri zona neritik :

a) Sinar matahari masih menembus dasar laut

b) Kedalamannya 200 m

c) Bagian banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut

3) Zona Batial ( laut dalam )

Zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m –

1.000 m. Zona ini merupakan batas antara daratan dan perairan, ditandai

dengan lereng yang curam.

Page 11: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 11 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Ciri-ciri zona batial :

a) Sinar matahari tidak dapat menembus sampai dasar laut

b) Kedalaman antara 200 m – 1.000 m

c) Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas, tumbuhan yang

dapat tumbuh hanya tumbuhan autotrof

4) Zona Abisal ( laut sangat dalam / palung laut )

Zona Abisal Adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari

1.000 m -6.000m

Ciri – ciri zona abisal :

a) Sinar matahari tidak ada lagi

b) Kedalaman antara 1.000 m –

6.000 m

c) Suhu sangat rendah sudah

mencapai titik beku air

d) Tekanan tinggi

e) Tumbuh-tumbuhan tidak ada

lagi

f) Hewan yang berada di sini

adalah hewan Predator,

detritivor (pemakan sisa

organisme) dan hewan

pengurai, hewan pada zona

ini mampu menghasilkan

cahaya sendiri untuk bertahan

hidup

Gambar: 4.5 Klasifikasi Laut

Berdasarkan Kedalamannya

Sumber:

http://geograph88.blogspot.co.id/2013/0

4/zona-laut-berdasarkan-

kedalaman.html

2. Morfologi laut

Morfologi dasar laut seperti halnya daratan, tidaklah datar,

panorama permukaan dasar laut disebut juga morfologi dasar laut.

Gambaran Morfologi dasar laut didapatkan dari rekaman alat getaran

suara atau echo sounding. Morfologi dasar laut adalah hasil dari

peristiwa tektonik.

Morfologi dasar laut terdiri atas :

Page 12: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 12 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar: 4.6 Morfologi Dasar Laut

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-

melintang-bentuk-muka-bumi.html)

a. Paparan Benua (Continental Shelf)

Paparan benua (continental shelf) merupakan Wilayah laut yang

dangkal disepanjang pantai dan merupakan kelanjutan wilayah benua

(kontinen). Kedalamannya ±200 m. Lebar rata-rata Paparan Benua adalah

sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi

umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). Kemiringannya

biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 °; bantuan vertikal juga minim,

kurang dari 20 m (66 kaki).

Paparan benua merupakan suatu sistem dinamik yang dikontrol oleh

tiga faktor:

1) Laju sedimentasi bahan-bahan yang dari daratan ke laut

2) Laju energi yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke, di

sekitar dan keluar paparan

3) Erosi dan naik-turunnya muka laut.

Contoh paparan benua adalah Paparan Siberia di Samudera

Arktik dan Dangkalan Sunda.

b. Dangkalan (Plat)

Merupakan perluasan dari landas kontinen dengan kedalam lebih

kurang 200 meter dan masih merupakan kelanjutan benua.

c. Lereng Benua (Continental Slope)

Merupakan kelanjutan dangkalan dan merupakan relief yang

membatasi continental shelf dengan dasar laut yang hampir rata, kemiringan

relief ini curam dengan sudut kemiringan lereng 4% hingga 6%. Batas

antara continental shelf dan continental slope merupakan batas dari lautan.

Continental slope juga dikenal dengan sebutan kaki benua.

d. Dasar Samudera (Ocean Floor)

Dasar Samudera terdiri atas

1) Dasar Samudera Landai (Deep Sea Plain)

Dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1000 meter, bentuk dasar

laut landai.

2) Laut Dalam (The Deeps)

Dasar laut dalam yang berbentuk palung laut.

e. Palung laut (trench)

Palung laut (trench/trough), merupakan dasar laut yang menyerupai

lembah yang dalam dan memanjang. Contoh palung adalah palung

Mindanau yang dalamnya 11.165 meter.

Page 13: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 13 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

f. Punggungan dasar samudra /Guyot (mid oceanic ridge)

Gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi

bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik

g) Gunung api dibawah laut (Sea mount)

Gambar 4.7 Gunung api bawah laut di Bengkulu bentuk dari gunung api

yang tidak mucul ke permukaan

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-

melintang-bentuk-muka-bumi.html

Gunung api bawah laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar

laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan

dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan

terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada

kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.

h) Ambang laut

Ambang Laut (Dremple) adalah relief dasar laut berupa bukit dalam

laut yang memisahkan dua buah pulau. Contohnya Ambang Laut Sulu, yang

sebagian dikelilingi pulau-pulau dan laut dangkal di Sulawesi yang

dipisahkan oleh ambang yang ada di Kepulauan Talaud.

i) Lubuk laut (basin)

Depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh: Lubuk laut di

Eropa, Lubuk laut Banda, Lubuk laut Sulawesi, Lubuk laut Sulu, Lubuk laut

Canary, Cape Verde Mediterania, dan Teluk Meksiko.

j) Punggung laut

Punggung Laut adalah rangkaian perbukitan di dalam laut dan

kadang-kadang muncul di permukaan laut. Punggung laut terjadi karena

tenaga endogen yang berupa proses tekanan vertical. Contohnya Punggung

Laut Sibolga.

3. Gerakan Air Laut

a) Pasang surut air laut

Terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh gaya tarik bulan

dan matahari terhadap bumi.

Page 14: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 14 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

1) Pasang purnama: terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi

(besar), biasanya terjadi pada tanggal 1 dan 14 (saat bulan purnama)

disaat posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (konjungsi).

2) Pasang perbani : pasang naik dan pasang surut terendah (kecil), terjadi

pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan disaat posisi matahari-bulan-

bumi membentuk sudut 90o.

Gambar: 4.8 Pasang Surut Air Laut

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/penampang-

melintang-bentuk-muka- bumi.html

4. Gelombang Laut

Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut

sebagai berikut :

“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)

bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk

gelombang

Gelombang terjadi karena :

a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di

permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah

angina

b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan

terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus

balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan

berlawanan dengan arah datangnya gelombang

c. Karena gempa bumi, terjadi karena adanya gempa di dasar

laut.Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar disebut dengan

gelombang “tsunami”.

Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan:

a. Gerak osilasi,

Gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar (di laut

lepas). Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang.

Page 15: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 15 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker

atau gelora.

b. Gerak translasi,

Gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis

pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi

gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah

dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah

raga surfing.

c. Gerak swash dan back swash

Gelombang ini merupakan gelombang yang telah menyentuh garis

pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika

kembali disebut back swash.

Gambar: 4.9 Gelombang

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/gelombang laut.html

5. Arus Laut

a. Arus Laut

Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu

tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara

horizontal (gerakan ke samping).

Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:

a) arah angin

b) perbedaan tekanan air

c) perbedaan densitas air

d) gaya Coriolis dan arus ekman

Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya

ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus.

e) upwelling

f) Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang

lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar dari dasar laut

bergerak ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

g) Downwelling

Page 16: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 16 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gerak massa air permukaan turun ke dasar laut.

1) Pembagian arus laut

a) Arus laut menurut letaknya

1) Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.

2) Arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan

laut.

b) Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus

dingin.

1) Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari

daerah yang dilalui.

2) Arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari

daerah yang dilaluinya.

c) Menurut terjadinya

1) Arus laut karena pengaruh tiupan angin

2) Arus laut karena perbedaan kadar garam/berat jenis

3) Arus laut karena perbedaan tinggi rendah permukaan air

laut yang disebabkan oleh pasang surut

4) arus laut karena pengaruh daratan/benua.

2) Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi

Gambar: 4.10 Arus Laut diberbagai Belahan Bumi

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/Arus laut.html

Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi

Belahan bumi Samudera pasifik Samudera atlantik Samudera

hindia

Sebelah utara

khatulistiwa

1. Arus

Khatulistiwa

Utara

2. Arus Kuroshio

3. Arus Kalifornia,

4. ArusOyashio,

1. Arus

Khatulistiwa

Utara

2. Arus Teluk

Gulfstream

3. Arus Tanah

1. Arus Musim

Barat Daya

2. Arus Musim

Timur Laut

Page 17: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 17 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Hijau Timur

atau Arus

Greenland

Timur

4. Arus Labrador

5. Arus Canari

Sebelah selatan

khatulistiwa

1. Arus

Khatulistiwa

Selatan

2. Arus Humboldt

atau Arus Peru

3. Arus Australia

Timur

4. Arus Angin

Barat

1. Arus

Khatulistiwa

Selatan

2. Arus Brazilia

3. Arus Benguela,

4. Arus Angin

Barat,

-

Tabel. 4.1 Arus Laut Diberbagai Belahan Bumi

Sumber:http://cimolcendol9f.blogspot.co.id/2015/01/Arus laut.html)

3) Di Samudera Pasifik

a) Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis

khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat

timur laut.

b. Arus Kuroshio, lanjutan arus khatulistiwa utara dari

Filipina, arahnya menuju ke utara, menyusur sebelah timur

Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara

(terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

c. Arus Kalifornia,Mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika

Utara ke arah selatan menuju kekhatulistiwa. Arus ini

merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus

menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

d. Arus Oyashio, Merupakan arus dingin yang didorong oleh

angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan

dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang, dan bertemu

dengan arus Kuroshio

b) Di sebelah selatan khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.

b. Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari

sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat

Amerika Selatan menyusur ke arah utara, merupakan arus

Page 18: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 18 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

menyimpang, didorong oleh angin pasat tenggara, termasuk

arus dingin.

c. Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa

selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur

dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus

Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang

30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini

didorong oleh angin barat.

4) Di Samudera Atlantik

a) Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.

Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

b. Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang

merupakan arus panas dari Arus khatulistiwa utara (ditambah

dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke

Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini

melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida

yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus

besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika

Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk

sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko

c. Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,

merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara

ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini

didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

d. Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir

ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini

didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang

pada umumnya membawa “gunung es” yang ikut

dihanyutkan.

e. Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk

arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk

yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol

dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika

Utara

b) Di sebelah selatan khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa.

Page 19: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 19 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Sebagian dari arus ini masuk ke utara ke Laut Karibia)

sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini

ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

b. Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin

barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur

Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk

arus menyimpang dan merupakan arus panas.

c. Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin

barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat

Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang

akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

d. Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus

Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 o – 40

oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh

angin barat dan merupakan arus dingin.

5) Di Samudera Hindia

a) Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan

samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun

melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan

angin musim yang menimbulkannya.

Terdiri dari:

a. Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk

Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin

musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab

mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

b. Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang

mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan

Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin

musim timur laut.

6. Batas Wilayah Laut

Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh

PBB tahun 1982,maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam,

yaitu:

a. Zona Laut Teritorial

Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut

dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih

menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut,

Page 20: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 20 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara

tersebut.

b. Zona Landas Kontinen

Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun

morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman

lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan

kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.

Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar,

yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai

lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama

jauh dari garis dasar masingmasing negara.

Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai

kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di

dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas

damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh

Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke

arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif

ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber

daya laut.

Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan

pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai

dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen,

dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga

saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan

titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai

batasnya.

C. POTENSI SUMBER DAYA LAUT DAN PEMANFAATANNYA

1. Keanekaragaman Biota Laut Indonesia

Biota laut adalah semua mahluk hidup yang ada di laut baik hewan

maupun tumbuhan ataupun karang. Secara umum Biota laut dibagi menjadi

tiga kelompok besar yaitu plankton, Nekton dan Bentos.

a. Plankton

Plankton adalah sejenis organisme hanyut yang hidup dalam zone bagian

atas samudera, laut dan air tawar (Danau,Sungai). Plankton menjadi

makanan utama kebanyakan mahluk laut dan biasanya terdiri dari sisa-sisa

hewan dan tumbuhan laut. Walaupun termasuk sejenis mahluk hidup dan

Page 21: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 21 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

ukurannya kecil plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan

kekuatan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya. Plankton

hidup dipesisir pantai dimana dia mendapat garam mineral dan cahaya

matahari yang mencukupi.

Plankton sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu:

a) Fitoplankton yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan

b) Zooplankton yang berasal

dari hewan. Hewan yang

memangsa plankton selain

Ikan adalah Koral atau

karang, Kerang dan Paus

Gambar 5.3: Plankton

Sumber: anne-

manopo.blogspot.co.id

b. Nekton

Nekton adalah sekelompok

organisme yang hidup di kolam air

baik air tawar maupun air laut.

Nekton berasal dari bahasa Yunani

yang artinya berenang. Nekton adalah

hewan-hewan laut yang dapat

bergerak sendiri kesana kemari seperti

Ikan bertulang rawan, Ikan bertulang

sejati, Kelomang, Molusca, sotong,

cumi-cumi , kuda laut dan semua jenis

invertebrata laut lainnya. Nekton

merupakan organisme laut yang

sangat bermanfaat bagi manusia

terutama untuk perbaikan gizi dan

peningkatan ekonomi.

Gambar 5.4: Nekton

Sumber: anne-

manopo.blogspot.co.id

c. Bentos

Bentos merupakan sebuah

organisme yang tinggal didalam atau di

dasar laut dan dikenal sebagai zone

Bentik. Mereka tinggal didekat laut atau

endapan lingkungan dari pasang surut

disepanjang tepi kolam dan pantai, dan

kemudian ke zone Neritis, zone Bathial

dan zone kedalaman laut yaitu

Abysal.Karena cahaya tidak menembus

ke dasar laut , sumber energi yang

Gambar 5.5: Bentos

Sumber:anne-

manopo.blogspot.co.id

Page 22: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 22 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

mendalam untuk ekosistem bentik

memiliki organik yang lebih tinggi pada

air yang letaknya jauh di kedalaman.

Contoh kehidupan bentos yang sering

kita lihat adalah jenis kelomang dan

Kepiting laut, ubur-ubur, bintang laut

dan Koral

d. Perikanan

Sumber daya perikanan laut adalah

salah satu potensi sumber daya laut di

indonesia yang sejak dulu telah

dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia

memiliki angka potensi lestari yang besar,

yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang

dimaksud dengan potensi lestari adalah

potensi penangkapan ikan yang masih

memungkinkan bagi ikan untuk

melakukan regenerasi hingga jumlah ikan

yang ditangkap tidak mengurangi populasi

ikan. Umumnya, perikanan dimaksudkan

untuk kepentingan penyediaan pangan

bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari

perikanan meliputi olahraga, rekreasi

(pemancingan ikan), dan mungkin juga

untuk tujuan membuat perhiasan atau

mengambil minyak ikan.

Gambar 5.6: Lokasi

potensi beberapa jenis

ikan

Sumber:

http://catalogue.nla.gov.a

u

e. Hutan Mangrove

Hutan mangrove (hutan bakau)

adalah tipe hutan yang berada di daerah

pasang surut air laut. Saat air pasang,

hutan mangrove digenangi oleh air laut,

sedangkan pada saat air surut, hutan

mangrove bebas dari genangan air laut.

Umumnya hutan mangrove berkembang

baik pada pantai yang terlindung, muara

sungai, atau laguna

Ada dua fungsi hutan mangrove

sebagai potensi sumber daya laut di

indonesia yaitu fungsi ekologis dan

ekonomis.

Gambar 5.7: Hutan

mangrove

Sumber:

rinialestari1.blogspot.com

Page 23: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 23 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

f. Terumbu karang

Terumbu karang adalah terumbu

(batuan sedimen kapur di laut) yang

terbentuk dari kapur yang sebagian besar

dihasilkan dari koral (binatang yang

menghasilkan kapur untuk kerangka

tubuhnya)

Manfaat Terumbu Karang Bagi

Manusia

1. Sumber ikan dan makanan laut

lainnya yang mengandung protein

tinggi.

2. Melindungi pantai dan penduduk

dari hantaman ombak dan arus.

3. Sumber penghasilan bagi nelayan

(tangkapan ikan).

4. Kekayaan pariwisata bahari yang

berdaya jual tinggi (memancing,

menyelam, snorkeling).

5. Sumber kekayaan laut yang bisa

digunakan sebagai obat-obatan

alami.

6. Sebagai laboratorium alam untuk

pendidikan dan penelitian.

Gambar 5.8 : Terumbu

karang

Sumber:

rinialestari1.blogspot.com

Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut

1. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut

untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan

mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang

memiliki nilai ekonomis penting.

2. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu

karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati

laut.

3. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati

menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang

diperlukan di bidang medis dan farmasi.

g. Rumput Laut

Indonesia mempunyai potensi

besar dalam memanfaatkan berbagai

jenis rumput laut yang hidup di

perairannya. Berbagai jenis rumput laut

telah dikenal memiliki manfaat baik

sebagai bahan pembuat agar-agar,

keragian, maupun alginat. Berbagai jenis Gambar 5.9: Rumput laut

Page 24: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 24 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

rumput laut pun telah berhasil

dibudidayakan di berbagai wilayah

Indonesia

Sumber:

rinialestari1.blogspot.com

Berikut adalah manfaat rumput laut.

a) Penghasil agar-agar; manfaat yang paling dikenal ini berasal dari

rumput laut jenis Gracilaria spp, Gelidium spp., dan Gelidiopsis

spp.

b) Penghasil Peragian; proses kimia peragian dapat memanfaatkan

rumput laut dari jenis Eucheuma spp.

c) Penghasil algin atau alginat; alginat dapat dihasilkan dari rumput

laut berjenis seperti Sargassum spp.

d) Manfaat lainnya, antara lain sebagai obat tradisional, bahan

makanan dan sayuran, bahan kosmetik dan kecantikan, penyerap

karbondioksida.

D. Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia

Laut memiliki banyak fungsi/peran/manfaat bagi kehidupan manusia

dan makhluk hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat

kekayaan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan. Berikut beberapa

manfaat laut bagi kehidupan manusia.

1. Tempat Rekreasi dan Hiburan

Indonesia memiliki banyak sekali

laut yang indah dan berpotensi untuk

pariwisata, salah satu contohnya adalah

Laut Bunaken. Laut Bunaken memiliki

pemandangan bawah laut yang sangat

menakjubkan, karena masih terjaganya

terumbu karang yang menjadi tempat

hidup ikan.

Gambar: 4.10 Laut

sebagai tempat Rekreasi

Sumber:

www.atlantisthepalm.co

m

2. Pembangkit Listrik

Laut juga dapat dimanfaatkan

sebagai tenaga alam pembangkit listrik,

dengan tenaga yang sangat besar (tenaga

ombak, pasang surut air, angin, dan

sebagainya) akan bisa menghasilkan listrik

yang besar pula.Ini sangat bermanfaat

sekali bagi manusia karena bisa

mengerjakan pekerjaan sehari hari dengan

menggunakan tenaga listrik

Gambar: 4.12 Laut

sebagai Tenaga Alam

Sumber: cikalnews.com

Page 25: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 25 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. Tempat Hidup Sumber Makanan

Sebagian besar penduduk pesisir

pantai menggantungkan hidupnya kepada

hasil laut sebagai seorang nelayan. Setiap

hari mereka pergi menangkap ikan setelah

itu hasilnya mereka jual untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Ikan termasuk salah

satu bahan makanan yang sangat

bermanfaat bagi manusia karena

mengandung protein hewani yang sangat

tinggi dibandingkan dengan sumber

protein yang lain.

Gambar: 4.13 Tempat

Hidup Sumber Makanan

Sumber:

mimbarislam.com

4. Tempat Budidaya

Dengan perairan yang sangat indah,

alami dan masih banyak ditumbuhi

terumbu karang maka laut yang seperti ini

akan menarik perhatian ikan-ikan untuk

hidup.

Para nelayan dapat memanfaatkan

laut untuk tempat budidaya, seperti

budidaya kerang mutiara, rumput laut, dan

lain-lain.

Gambar 4. 14 Laut

sebagai Tempat

Budidaya

Sumber:

bbapsitubondo.com

5. Sebagai Jalur Transportasi Air

Laut juga digunakan sebagai jalur

transportasi air. Kita bisa menuju ke benua

manapun dengan melewati jalur laut, hal

ini karena laut bisa diumpamakan sebagai

jalan penghubung. Pada jaman dulu, laut

di gunakan oleh para pedagang, pelaut,

sebagai jalur menuju tempat tujuan karena

masih belum ada kendaraan udara.

Indonesia memiliki letak yang strategis

sebagai tempat persinggahan para

pedagang karena terletak diantara dua

samudera, yaitu Samudera Hindia dan

Pasifik

Gambar 4.15 Laut

sebagai sarana

transportasi

Sumber:

rezafitrasandi.blogspot.c

om

Page 26: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 26 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

6. Laut Sebagai Tempat Pertahanan dan Keamanan

Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi

negara-negara yang dikelilingi lautan atau negara yang bersifat maritim.

7. Laut Sebagai Pengatur Iklim

Perbedaan sifat fisik air laut dan sifat fisik daratan dapat menimbulkan

gerakan udara (angin). Bersama-sama dengan angin tersebut maka uap air

laut terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang

dilalui, serta dapat menimbulkan turun hujan

E. Pencemaran perairan laut

Pencemaran lingkungan laut adalah suatu pencemaran yang

disebabkan karena masuknya zat, bahan atau komponen tertentu ke laut

yang dapat menyebabkan potensi yang berbahaya. Pada beberapa kasus

pencemaran yang ada di laut, sebagian terjadi karena bahan kimia yang

berbahaya yang berbentuk kecil. Bahan kimia tersebut dimakan oleh

plankton dan binatang lainnya. Karena zat tersebut dimakan oleh plankton,

dan plankton dimakan oleh binatang lainnya hingga akhirnya dimakan

oleh manusia, akan membuat manusia yang memakannya dapat

mengalami keracunan. Jika kadar yang ada dalam ikan tinggi, maka

potensi keracunan menjadi lebih besar dan serius.

Gambar 5.1: Pencemaran laut

Sumber: rinialestari1.blogspot.com

1. Sumber Pencemaran laut dan pantai

Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup

dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan

maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar. Pencemaran laut

dibedakan dalam lima kategori, yaitu sebagai berikut:

a. Pencemaran laut akibat adanya aktivitas manusia. Contohnya,

penggunaan berbagai macam jenis bahan kimia untuk pertanian,

Page 27: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 27 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

pelepasan logam-logam berat akibat proses industri, dan

pengotoran atmosfer oleh penggunaan minyak bumi untuk

menghasilkan energi.

b. Pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik atau limbah

industri pantai

c. Pencemaran laut karena kegiatan-kegiatan radioaktif alam dari

berbagai macam kegiatan manusia

d. Pencemaran yang disebabkan oleh kapal laut

e. Kegiatan penambangan dasar laut.

f. Pencemaran oleh minyak

g. Pencemaran oleh logam berat

Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5

gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang

dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg),

timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan

nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering

menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.

Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang Mengandung Logam Berat :

No Jenis Industri Logam Berat

1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn

6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn

7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn

8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn

9 Gelas, semen, keramik Cr

10 Tekstil Cr

11 Industri kulit Cr

12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn

Tabel. 5.1 Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang

Mengandung Logam Berat

h. Pencemaran oleh sampah

Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang

dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari

sampah di laut adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat

terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan

diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.

Page 28: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 28 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut

berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat

terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.

i. Pencemaran oleh Pestisida

Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat

akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan

tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain

yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi

yang tinggi yaitu dapat membunuh organisme -organisme yang tidak

dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya

pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut.

j. Pencemaran akibat proses Eutrofikasi

Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan

nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam

ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer

(ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan

cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar

oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan

populasi organisme lain.

k. Pencemaran akibat polusi kebisingan

Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau

suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi

minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di

laut daripada di udara.

F. Dampak Pencemaran Laut dan Pantai

Pencemaran pantai dan pesisir membawa dampak buruk bagi

lingkungan di sekitar pantai. Beberapa dampak dari pencemaran pantai yang

telah terjadi yaitu :

a. Kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang

Pusat Informasi Mangrove (PIM), penyebab utama pencemaran

hutan mangrove adalah ketidak pahaman masyarakat akan manfaat dari

pohon yang daerah pasang surut tersebut. Ketidakpahaman tersebut juga

terjadi pada ekosistem terumbu karang

b. Kerusakan pantai

Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan komponen biotik

(hayati) perairan, tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan

mengancam nyawa manusia yang memanfaatkan biota atau perairan yang

tercemar. Selain itu pencemaran juga dapat mengurangi keindahan

perairan laut dan pesisir yang terkena pencemaran

Page 29: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 29 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c. Kematian sumber daya hayati

Sedikitnya terdapat 4 lokasi perairan yang mengalami kasus kematian

sumber daya hayati seperti ikan dan penyu hijau. Penyebab utama kasus

kematian tersebut adalah pencemaran, eksploitasi berlebihan dan kenaikan

suhu permukaanlaut.(http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-

pantai/laut)

G. KONSERVASI AIR LAUT

Salah satu cara untuk mencegah pencemaran laut adalah dengan

melakukan konservasi laut. Konservasi laut adalah upaya yang dilakukan untuk

melindungi dan mengembangkan sumber daya yang ada di laut sehingga

tercipta kelestarian ekosistem laut. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan:

1. Konservasi ekosistem pantai yaitu dengan menanam tanaman

bakau untuk mencegah abrasi dan melakukan pemeliharaan

terumbu karang.

2. Konservasi hutan mangrove. Hal ini dapat dilakukan dengan

penataan kembali wilayah mangrove, melakukan gerakan

kesadaran pendidikan dini melalui riset dan penelitian lintas

disiplin keilmuan, serta rehabilitas wilayah mangrove

Page 30: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 30 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 3

Indikator Pencapaian KD :

3.7.9 Mengklasifikasikan jenis-jenis danau

3.7.10 Mengemukakan manfaat danau

3.7.11 Membedakan jenis-jenis rawa

3.7.12 Mengemukakan pemanfaatan rawa dalam kehidupan

DANAU DAN RAWA

A. DANAU

1. Karakteristik Danau

Menurut Forel (dalam Handarni : 2016) danau adalah suatu tubuh air

tergenang yang menempati suatu cekungan (basin) yang sangat kecil

hubungannya dengan laut. Suatu genangan air dapat dianggap sebagai danau

apabila memiliki ciri-ciri:

a. Air cukup dalam dan menunjukkan adanya perbedaan temperatur antara

permukaan dan lapisan air di bawahnya.

b. Tumbuhan mengapung tidak dapat menutupi seluruh permukaan danau.

c. Ukuran genangan cukup luas yang ditunjukkan dengan adanya

gelombang dan arus.

Sedangkan Menurut Wardiyatmoko (2012 :204) danau adalah

kumpulan air pada suatu bentang alam berbentuk cekungan. Danau

mendapatkan air dari curah hujan, aliran sungai, mata, air dan air tanah.

Keempat sumber tersebut memberikan suplai pada danau. Dengan kondisi

tersebut, air danau akan bersifat permanen, artinya tetap terisi sepanjang

tahun. Sebaliknya, bila air danau hanya berasal dari salah satu unsure saja,

misalnya curah hujan, danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.

Jadi dapat disimpulkan pengertian danau adalah sejumlah air (tawar

atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat

terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena mata air.

Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi , dan olahraga

Beberapa ciri khusus yang dimiliki danau adalah sebagai berikut:

a) Mempunyai air yang cukup dalam

b)Terdapat beberapa tumbuhan air

yang menutupi sebagian tepi danau

saja

c)Terdapat gelombang kecil yang ada

di permukaan danau

d)Mempunyai permukaan yang lebih

tinggi daripada permukaan air laut

Gambar 3.2 : Danau Gunung Tujuh

Kabupaten Kerinci

Sumber :

https://galeriwisata.wordpress.com/wisata-

sumatera/wisata-jambi/danau-kerinci/

Page 31: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 31 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Adapun karakteristik danau diantaranya :

1. Daerah cekungan tertutup, dengan air tergenang (lentic waters)

2. Retensi/daya simpan air (waktu rata2 molekul2 air untuk tersimpan

dalam danau) bervariasi : (1) hanya beberapa hari sampai dengan

ratusan tahun, tergantung dariukuran danau &laju inflow/outflow

3. Stratifikasi stratifikasi termal

jenis Lake: (1) danau Beriklim: danau Tropical: air tidak pernah

mendingin di bawah 4 ° C & stratified (2) danau Polar: suhu tidak

pernah naik di atas 4 ° C dan air adalah terbalik (3) bertingkat dengan

periode tunggal sirkulasi musim panas. (Berliana : 2014)

Sumber air danau dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:

a. Air sungai yang mengalir ke dalam basin dan sebagai inflow.

b. Air yang berasal dari hasil pencairan salju dan es/gletser.

c. Air hujan yang tertangkap langsung oleh basin danau tersebut.

d. Air dari aliran permukaan (over land flow)yang berasal dari air hujan

yang berasal dari dari air hujan yang jatuh.

e. Air yang berasal dari dalam tanah (air tanah) yang permukaannya lebih

tinggi dari pada permukaan air danau sehingga air mengalir ke dalam

danau.

f. Air yang berasal dari mata air atau spring yang masuk ke danau tersebut

2. Klasifikasi Danau

1) Berdasarkan Jenis Airnya

a) Danau Air Asin, Danau air asin biasanya ditemukan di daerha

semi arid dan Arid. Daerah semiarid. Di daerah arid, proses

penguapan yang terjadi sangat kuat dan danau bersifat tertutup

sehingga air yang ada tidak berganti. Ketika danau mongering ada

lapisan garam di dasar danau. Contoh Danau air asin Great Salt

Lake dan danau Merah dekat laut asam

b) Danau Air Tawar, Danau air tawar ditemukan di daerah humid

(basah) dengan curah hujan yang tinggi. Pada umunya sumber air

danau air tawar adalah hujan. Danau ini selalau mengalirkan

airnya ke laut. Contoh Danau di Indonesia kebanyakan Danau Air

Tawar.

Page 32: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 32 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Berdasarkan Proses Terbentuknya

a) Danau Alami, Danau yang terbentuk secara alami akibat pergerakan

lempeng atau pun vulkanik tanpa campur tangan manusia.

b) Danau Tektonik, Danau yang terbentuk dari proses-proses tektonik

seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit bumi. Hal ini

mengakibatkan bentuk sebagian permukaan bumi menjadi lebih tinggi

atau rendah. Di wilayah yang lebih rendah, air akan terkumpul dan

menggenang sehingga terbentuklah danau. Contoh: Danau Singkarak,

Danau Poso, Danau Towuti, Danau Atas, Danau Bawah-Danau

Bawah, Danau Kakaban, Danau Tempe. Danau Talang, Danau

Kerinci, Danau Gunung Tujuh dan danau Laut Tawar di Aceh Tengah

Gambar 3.4 : Danau Singkarak

Sumber: www.universalindonesia.com

c) Danau Vulkanik, Danau danau yang terjadi akibat adanya erupsi

gunung api

Gambar 3.5 : Danau kelimutu

Sumber: www.suaramerdeka.com

Danau vulkanik dapat dibagi menjadi :

a. Danau kepundan / kawah, yaitu kepundan atau kawah gunung api

yang dapat menampung air hujan, sehingga menjadi danau.

Misalnya danau kepundan gunung Kelud, danau Kepundan

Kalimutu di Pulau Flores.

b. MAAR (Renu), yaitu lubang berbentuk corong yang terjadi

sesudah satu letusan kemudian mati. Bila cekungan itu menampung

Page 33: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 33 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

air hujan, terjadi danau, misalnya danau Klakah, Ranu Belai, dan

Ranu Grati di Jawa Timur

d) Danau Tekto-Vulkanik, Danau yang terbentuk adanya kegiatan

tektonik dan vulkanik yang bersamaan, Bisa saja suatu lempeng

tektonik bergeser oleh karena aktivitas vulkanik yang dahsyat

(seperti gunung meletus). Pergeseran lempeng tersebut

menimbulkan suatu celah, yang ketika terisi oleh air membentuk

suatu genangan air. Contoh: Danau Toba yang terbentuk karena

letusan Gunung Toba Purba yang membuat patahan-patahan

kemudian terisi oleh air dan Danau Batur di Bali

Gambar 3.6 : Danu Toba

Sumber: lifeistravelling.wordpress.com

e) Danau Karts, Danau yang terbentuk karena proses erosi dan

pelarutan (solusi) di daerah kapur, contoh: Dolina, Dolin, Loka,

Polje yang banyak terdapat di Gunung Kidul, Yogjakarta. Danau-

daau kecil yang terdapat di daerah pegunungan Kapur. Danau-

danau itu disebut Lokva. Lokva terjadi bila suatu lolina (suatu

cekungan yang tertutup oleh kubah-kubah) dapat menampung air

hujan. Di pegunungan kapur jumlah lokva ini banyak sekali.

Misalnya lokva di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.

Gambar 3.7 : Danau Karst Gunung Kidul

sumber: tiwule69.freevar.com

f) Danau Hempangan Alam/Bendungan Alami, Danau yang

terbentuk dari sungai yang terbendung karena tebing longsor atau

gempa bumi

Page 34: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 34 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari

tebing, sehingga menutupi aliran sungai. Contoh: Danau Pengilon

di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan

Jawa Timur.

Gambar 3.8 Danau Longsoran

sumber: rovicky.wordpress.com

g) Danau Aliran, terdiri dari

1) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake),

Sungai yang sudah besar dan tua

biasanya membentuk kelokan aliran

sungai, yang disebut meander.

contoh: Danau Tapal Kuda di Hilir

Sungai Mahakam. Contoh danau ini

banyak ditemukan disepanjang

Sungai Missisipi

Gambar 3.9 Danau Tapal

Kuda

Sumber:

geoenviron.blogspot.com

2)Danau Lateral, Danau yang

terbentuk akibat sedimentasi yang

besar sehingga menutup muara anak

sungai dan terbentuk genangan di

muara anak sungai.

Gambar 3.10 Danau Lateral

Sentarum

Sumber:

www.bekamsteriljakarta.com

3)Danau Delta, Danau yang

terbentuk akibat sedimentasi yang

besar sehingga menutup muara anak

sungai dan terbentuk genangan di

daerah delta sungai Gambar 3.11 Danau Delta

Athabasca

Sumber: www.britannica.com

Page 35: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 35 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

h) Danau Pantai (Laguna), Danau yang terbentuk dari teluk yang

terpotong oleh copy paste dari fuat cepat endapan pasir nehrung di

mulut pantai

Gambar 3.12 : Danau Laguna di Ternate

Sumber: cobodoe.wordpress.com

i) Danau Glasial, Danau yang terbentuk karena erosi dan

pengendapan tenaga es (glasial) di lereng bukit/pegunungan.

Danau glasial ini merupakan danau yang terjadi karena adanya

proses erosi glasial, yakni erosi yang terjadi pada gletser.

Biasanya, danau jenis ini banyak dijumpai di daerah sekitar

kawasan iklim kutub. Contoh dari danau ini antar lain adalah

danau Michigan di Amerika Serikat, Danau St. Laurence di

Kanada, Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.(Fatma : 2016)

Gambar 3.13 Danau Huron, USA

Sumber: tahuilmu.wordpress.com

j) Danau Erosi, Danau yang terbentuk karena adanya erosi atau

pendalaman dasar lembah oleh gletser dengan massa es yang

besar. Contoh: Danau Great (The Great Lake) di Amerika Utara,

Danau Finger di New York.

Gambar 3.14 danau Great Lake Amerika Utara

Sumber : tahuilmu.wordpress.com

Page 36: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 36 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3) Danau Buatan

Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.

Danau buatan lebih dikenal sebagai waduk. Contoh: Waduk Jatiluhur

(Jawa Barat), Waduk Cirata, Waduk Kedungombo (Jawa Tengah), Waduk

Riam Kanan dan Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman. (Nasyifa:

2014)

3. Manfaat Danau Bagi Kehidupan

Secara umum danau dapat dimanfaatkan sebagai Pengendali

banjir,Irigasi, Perikanan,Pembangkit tenaga listrik, Rekreasi dan .Sumber air

bersih. Sebagai sumber air atau penyedia air yang ada di Bumi, tentu saja

danau ini mempunyai beragam manfaat. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh

danau sebagai salah satu sumber air di Bumi antara lain adalah:

a) Sumber air yang memenuhi kebutuhan akan air sehari- hari.

b) Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air

c) Sarana macam-macam irigasi

d) Salah satu sarana rekreasi bagi keluarga

e) Tempat budidaya tanaman atau hewan tertentu

f) Membantu proses pembuatan suatu barang yang

membutuhkan banyak air

g) Untuk pengembangan nilai budaya

h) Salah satu sarana transportasi publik yang mendukung

mobilitas penduduk

i) Salah satu sarana pendidikan atau edukasi yang menunjang

proses belajar mengajar

j) Pengatur keanekaragaman hayati yang berupa hewan

maupun tumbuhan

k) Membantu peresapan air, sehingga mencegah terjadinya

banjir, erosi, maupun kekeringan saat musim kemarau

datang

l) Membantu proses pembentukan tanah

m) Membantu menjada siklus zat- zat tertentu yang berguna

bagi makhluk hidup lainnya (seperti zooplankton dan

fitoplankton). (Fatma : 2016)

Danau buatan disamping bertujuan mengendalikan bahaya banjir

juga bermanfaat bagi kepentingan manusia, misalnya Untuk keperluan

irigasi, Untuk pembangkit tenaga listrik, Untuk pengembangan perikanan

darat, Untuk pengembangan pariwisata dan sekaligus menciptakan

lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Page 37: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 37 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

B. RAWA

1. Pengertian

Rawa adalah lahan di dataran rendah pada cekungan relative

dangkal yang tergenang air karena lapisan batuan di bawahnya merupakan

batuan yang Impermiable. Hal ini terjadi secara ilmiah dan terus-menerus

atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri

khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Dengan sumber air dari air

hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan dengan sungai.

2. Jenis - Jenis Rawa

1) Rawa berdasarkan sifat airnya

a) Rawa air tawar adalah rawa

yang airnya tawar karena letaknya

di pinggiran sepanjang sungai

Gambar 3.14 Rawa Air Tawa (Taman

Nasional Tanjung Puting ,Kalimantan

Tengah)

Sumber : www.google.com

b) Rawa air payau, adalah rawa

yang airnya percampuran antara

tawar dan asin, biasanya letaknya

di muara sungai menuju laut.

Gambar 3.15 Rawa Air Payau

Sumber : Sumber : www.google.com

c) Rawa air Asin adalah rawa

yang airnya asin dan letaknya di

daerah pasang surut laut.

Gambar 3.16 Rawa Air Asin

(Lombok)

Sumber : Sumber : www.google.com

Page 38: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 38 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Rawa berdasarkan keadaan airnya

a) Rawa yang airnya selalu tergenang, Tidak

dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,

karena tertutup tanah gambut yang tebal, sulit

terdapat bentuk kehidupan binatang karena

airnya sangat asam dengan warna air

kemerah-merahan. Banyak terdapat di pantai

timur sumatera. Ciri-ciri tanah rawa yang

dapat digunakan untuk tanah pertanian adalah

: apabila rumba tumbuh di rawa tersebut.

Daerah rawa di Indonesia terdapat di daerah

pantai landai seperti pantai timur Sumatra,

pantai Kalimantan tengah, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Barat, Pantai Utara,

Barat, dan Selatan Irian Jaya. Juga di daerah

pantai yang tidak begitu luas, yaitu pantai

Barat Sumatra, pantai Utara Jawa, pantai

Sulawesi Selatan dan Utara.pasang surut laut.

Gambar 3.17 Rawa Air

Tergenang

Sumber :

http://geoenviron.blogspot.co.id/

2011/12/hidrosfer.html

b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang

adalah rawa yang menampung air tawar

dilimpahkan air sungai pada saat air laut

pasang dan airnya relatif mengering pada saat

air laut surut.

Gambar 3.18 Rawa tidak

Tergenang Air

Sumber : www.google.com

3) Berdasarkan Letak

a) Rawa Pantai , Rawa pantai adalah jenis

rawa yang terdapat di pinggir pantai. Rawa ini

selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari

sehingga terbentuklah rawa pantai. Rawa ini

banyak ditumbuhi oleh pohon bakau.

Gambar 3.19 Rawa Pantai

Sumber :

http://akhwat1cinta.blogspot.co.

id/2014/06/tugas-hidrosfer.html

Page 39: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 39 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b) Rawa Pinggiran , Terjadi akibat

meluapnya air sungai. Rawa

sungai ini dapat juga terbentuk

pada daerah bekas aliran yang

terpotong akibat proses

meandering sungai

Gambar 3.20 Rawa Pinggiran

Sumber :

http://akhwat1cinta.blogspot.co.id/20

14/06/tugas-hidrosfer.html

c) Rawa Abadi , Rawa yang

airnya terjebak dalam sebuah

cekungan dan tidak memiliki

pelepasan ke laut. Air hujan yang

tertampung dalam rawa hanya

dapat menguap tanpa ada aliran

yang berarti.

Gambar 3.21 Rawa Abadi

Sumber :

http://akhwat1cinta.blogspot.co.id/201

4/06/tugas-hidrosfer.html

3. Manfaat Rawa

1) Sumber daya alam, merupakan habitat (sumber kehidupan)

karena terdapat udara (produsen O2 terbesar sepanjang tahun),

air, dan makanan

2) Kebudayaan, sebagaian besar pusat kebudayaan biasanya

terletak pada daerah lowland

3) Ekonomi, sebagai penghubung perekonomian lowland dan

upland (laut dan darat)

4) Ketatanegaraan

5) Lingkungan, daerah tropis bisa terecovery dengan cepat

terhadap perubahan iklim (climate change)

6) Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan

kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan

cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering;

7) Mencegah terjadinya banjir;

8) Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai

9) Sumber energi

10) Sumber makanan nabati maupun hewani

Page 40: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 40 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

11) Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal

sawah

12) Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah

perikanan

13) Sebagai sumber pembangkit listrik

14) Sebagai objek pariwisata.

C. GLETSER

Gletser menyimpan cadangan air tawar yang besar dalam

bentuk es. Gletser berasal dari bahasa Prancis yakni glace yang berarti es.

Gletser terbentuk dari penimbunan salju yang mengeras selama bertahun-

tahun. Gletser dapat terjadi ketika jumlah salju yang terbentuk pada musim

dingin lebih besar daripada penguapan yang terjadi pada musim panas.

Sebanyak 99 % es berada di Antartiak dan Grennland. Sejkitar 75 % dari

gletser adalah air tawar. Gletser juga berada di puncak pegunungan dengan

ketinggian lebih dari 4000 m dpl dan berada di daerah dengan musim dingin

bersalju dan musim panas yang pendek. Gletser bergerak perlahan laha

menuruni lereng atau lembah kemudian menyebar di permukaan tanah.

1. Terjadinya Gletser

Gletser adalah massa besar es yang terbentuk dari penimbunan salju

dan bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap

ataupun meleleh. Timbunan salju lama kelamaan menjadi sangat tebal,

sehingga akan terbentuk lapisan es di atas permukaan bumi. Lapisan es

yang tebal menjadi materi yang plastis dan mempunyai gaya gravitasi yang

sangat besar, sehingga es tersebut secara perlahan-lahan bergerak menyebar

ke daerah yang lebih luas atau turun melalui lereng pegunungan. Massa es

yang bergerak itulah yang disebut gletser.

Gambar 3.22. Gletser

Sumber : http//:wikipedia.com

Page 41: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 41 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2. Manfaat Gletser

a. Adanya gletser menyebabkan terbentuknya danau-danau glasial seperti

di lereng pegunungan Alpen dan di Amerika Utara.

b. Adanya gletser menyebabkan terbentuknya pantai fyord sebagai hasil

erosi glasial. Seperti di Norwegia pantai fyord digunakan untuk tempat

berlindung perahu dan kapal pada waktu badai dan merupakan tempat

penangkapan ikan yang aman.

c. Sebagai tempat penelitian ahli glasiologi.

d. Daerah padang salju merupakan tempat berolah raga musim dingin

(ski).

e. Sebagai sumber air bagi sungai di bawahnya.

f. Daerah yang tertutup es daratan dapat menyebabkan lahirnya

kebudayaan yang khas, misalnya budaya Eskimo dengan rumah iglo,

dan alat transportasi slide yang ditarik anjing. (Faisal : 2014)

Page 42: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 42 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 4

Indikator Pencapaian KD :

3.7.13 Menjelaskan sungai dan pemanfaatannya

3.7.14 Menjelaskan air tanah dan upaya menjagakelestariannya

3.7.15 Menganalisis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemanfaatannya

3.7.16 Menyebutkan lembaga-lembaga yang berkaitan dibidang hidrologi

A. Sungai

1. Pengertian Sungai

Sungai adalah aliran air yang mengalir memanjang mulai dari

sumber atau hulu sungai sampai ke muara atau hilir sungai. Sungai

merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai

umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,

limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari

lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari tiga jenis limpasan,

yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan anak sungai, dan limpasan

air tanah.

2. Bagian-bagian Sungai

Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir:

a) Hulu

Hulu sungai terletak di wilayah dataran tinggi. Gradien kemiringan lereng

cukup tinggi dan badan sungai sempit. Kecepatan aliran cukup tinggi

sehingga mampu membawa partikel yang berukuran besar untuk di

endapkan ke bagian tengah atau hilir sungai. Hal ini juga menyebabkan

tingkat erosi pada bagian dasar sungai lebiih tinggi dari pada erosi di

bagian tepi sungai. Kondisi ini membuat sungai menjadi lebih cepat

dalam daripada melebarnya

Gambar3.1 bagian-

bagian sungai

Sumber:

https://www.google.co

m/search?q=bagian+s

ungai

Page 43: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 43 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b) Tengah

Pada bagian tengah sungai, kecepatan airnya mulai berkurang karena

terletak di kawasan dataran yang relatif landai sehingga energi aliran juga

berkurang. Oleh karena itu partikel dengan ukuran besar mulai

diendapkan pada bagian tepi sungai.

c) Hilir

Pada hilir sungai, mengalir sangat lambat sehinggapartikel yang masih

mampu mengalir hanyalah partikel yang berukuran kecil. Ujung sebuah

sungai adalah danau atau laut. Banyak dijumpai sungai yang berkelok-

kelok dan terdapat kali mati. Bentuk lembah sangat lebar. Mulut sungai

membentuk delta, astuaria, dan gosong pasir.

3. Klasifikasi Sungai

Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena

itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis :

1) Berdasarkan Sumber Airnya

a) Sungai hujan adalah sungai yang sumber

airnya berasal dari resapan air hujan,

kemudian keluar sebagai mata air melalui

celah batuan dan mengalir ke sungai.

Sungai-sungai di Indonesia sebagian besar

termasuk ke dala sungai hujan. Sungai hujan

dpat mengalami kekeringan apabila bagian

hulu sungai tidak dijaga kelestariannya,

terutama kelestarian hutan dan vegetasinya

sehingga daya resap tanah tetap tinggi

Gambar 3.2 : sungai hujan

Sumber:www.google.com

b) Sungai gletser adalah sungai yang

sumber airnya berasal dari gletser. Sungai

gletser hanya terdapat pada wilayah bersalju

atau es. Di indonesia, hanya di Papua yang

memiliki jenis sungai ini, yaitu terdapat di

bagian hulu Sungai Memberamo dan Sungai

Digul. Gambar 3.3 : sungai gletser

Sumber:www.google.com

Page 44: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 45 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) Sungai campuran adalah jenis sungai

gletser yang mendapat tambahan air hujan,

seperti sungai di bagian tengah dan hilir di

Papua. , sumber airnya berasal dari air hujan

dan gletser. (membramo-papua)

Gambar 3.4 : sungai campuran

Sumber:www.google.com

2) Berdasarkan Sifat Airnya

a) Sungai Permanen (Parenial)

Tipe sungai yang mengalir sepanjang tahun

yaitu sungai yang debit airnya sepanjang

tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini

adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan

Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi,

Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

Gambar 3.5. sungai Kapuas

Sumber:www.google.com

b) Sungai Periodik (Intermitten)

Tipe sungai ini ada airnya berperiode,

tergantung kepada musim saat musim hujan

debit airnya ada. Sedangkan pada saat

musim kemarau debit alirannya berkurang

dan bahkan bisa sampai kering (debit airnya

nol). Contohnya Sungai jenis ini banyak

terdapat di pulau Jawa misalnya sungai

Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa

Tengah.

Gambar 3.6 : Sungai Begawan

Solo saat kemarau dan Sungai

Begawan Solo saat musim hujan

c) Sungai Episodik (Ephemeral)

Tipe sungai episodik, debit airnya bergantung kepada hari hujan (airnya hanya ada

pada saat hujan saja). Tidak tergantung kepada musim. Contohnya sungai kalada

di Pulau Sumba.

Page 45: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 46 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3) Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya

a) K, Sungai Konsekuen yaitu sungai yang mengalirnya sesuai dengan

kemiringan batuan daerah yang dilaluinya. Contoh: Sungai Indragiri

menuruni Bukit Barisan di Riau.

b) Sungai Subsekuen yaitu sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai

konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen Contoh: Sungai

Opak di Yogyakarta.

c) Sungai Obsekuen, yaitu sungai yang mengalirnya berlawanan dengan

arah kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak sungai

subsekuen.

d) Sungai Resekuen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan sungai

konsekuen dan merupakan anak sungai subsekuen.

e) Sungai Insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan

tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.

Gambar 3.7: sungai berdasarkan arah alirannya

sumber:www.google.com

4) Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya

a) Sungai Anteseden, sungai ini dapat

mengimbangi pengangkatan daerah lapisan

batuan yang dilaluinya. Jadi, setiap terjadi

pengangkatan, air sungai mengikisnya.

Contoh: Kali Madiun berhasil mengikis

Pegunungan Kendeng (Jawa Timur), Sungai

Oyo mengikis Plato Wonosari

(Yogyakarta).

Gambar 3.8 sungai anteseden

Sumber:www.google.com

Page 46: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 47 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b) Sungai Epigenesa, Sungai ini secara

terus-menerus mengikis batuan yang

dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah

batuan asli atau batuan induknya. Contoh:

Sungai Kolorado di Amerika Serikat

Gambar 3.9 Sungai Kolorado di

AS

Sumber:www.google.com

4. Pola Aliran Sungai

Kombinasi sungai-sungai utama dan anak-anak sungainya akibat pengaruh

struktur batuan, resistensi batuan, dan topografi membentuk desain geometris

yang pasti di daeah aliran sungai. Jaringan sungai utama dan anak sungai

digambarkan sebagai pola aliran sungai. Ada berbagai pola aliran sungai, di

antaranya sebagai berikut:

a) Pola Aliran Radial (Menjari)

Pola aliran ini berbentuk seperti jari, dibedakan menjadi dua yaitu radial

sentrifugal terdapat didaerah sekitar pegunungan dan radial sentripetal

terdapat didaerah lembah, cekungan atau basin.

Gambar 3.10. Pola radial sentrifugal dan radial sentripetal.

Sumber : www.wikipedia.com

b) Pola Aliran Dendritik

Pola dendritik daerah aliran sungainya luas, aliran sungai konsekwen,

dan anak-anak sungainya yang mirip cabang atau akar pohon. Pola ini

terbentuk pada daerah dengan kemiringan struktur batuan yang hampir

horizontal dan memiliki tingkat resistensi batuan yang seragam.

Gambar3.11: Pola denritik

sumber : www.wikipedia.com

Page 47: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 48 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) Pola Aliran Trelis

Pola aliran sungai yang umumnya ditemukan di daerah yang memiliki

struktur perlipatan di daerah pesisir. Pola trelis terbentuk di area bidang

perlapisan yang tersingkap panjang dan sejajar. Pola ini menunjukkan

desain geometris berbentuk persegi dari jaringan konsekuen dan anak-

anak sungainya. Anak-anak sungai hampir membentuk sudut 90 derjat

terhadap sungai iinduknya.

Gambar 3.12 Pola trellis

Sumber: www.wikipedia.com

d) Pola Aliran Rektanguler

Terbentuk akibat adanya patahan atau rekahan pada permukaan suatu

area. Pola ini juga memiliki geometri berbentuk persegi dengan sudut 90

derjad. Perbedaan dengan pola trelis, pola ini sangat dipengaruhi oleh

keberadaan struktur batuan sehingga terkadang tidak ada jaringan antar

sungai. Ruang sungai pada pola rektangular memiliki jarak lebih lebar

antara sungai dan sungai berikutnya.

Gambar 3.13 Pola Rektangular

sumber : www.wikipedia.com

e) Pola aliran Pinate

Merupakan pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk

sudut lancip, terdapat didaerah yang memiliki kemiringan lereng curam.

Gambar 3.14 : Pola Pinnate

sumber : www.wikipedia.com

Page 48: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 49 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

f) Pola aliran Anular

Pola anular meingkar menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar

dataran tinggi. Pola seperti ini umum terjadi ketika batuan keras dan

lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti kubah

Gambar 3.15 : Pola annular

sumber : www.wikipedia.com

Sifat-sifat Sungai-sungai di Indonesia

Pola sungai di Indonesia mempunyai sifat yang berbeda dengan

sungai yang terdapat di negara lain. Perbedaan tersebut adalah sebagai

berikut.:

1) Sungainya sungai hujan; pada musim penghujan volum air besar

dan pada musim kemarau kecil.

2) Banyak mengandung lumpur karena terdapat di daerah tropis yang

banyak hujan.

3) Sungai di Pulau Jawa alirannya deras, sungainya pendek, daya

erosi besar, banyak mengangkut hasil erosi, dan tidak berfungsi

untuk lalu lintas air.

4) Sungai di Sumatera dan Kalimantan alirannya tenang, sungainya

panjang, daya erosi kecil, dan muara sungai berbentuk estuarium

(corong).

5. Meander

a) Pengertian Meander

Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang berbelok-

belok secara teratur dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%.

Meander merupakan bentuk aliran sungai pada daerah datar yang berliku-

liku. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.

Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.

Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang

paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi

pengendapan sebut berpindah disebut undercut

Page 49: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 50 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Meander dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu:

Gambar 3.16 : meander mendalam

sumber :www.wikipedia.com

1)Meander mendalam

Meander mendalam adalah meander

yang terjadinya disebabkan adanya erosi

vertical dan erosi lateral, sehingga

erosinya melebar dan mendalam.

Gambar 3.17 : meander berteras

sumber : www.wikipedia.com

2)Meander berteras

Meander berteras adalah meander yang

terjadinya karena adanya pengangkatan

yang bertingkat-tingkat, sehingga pada

tepi-tepi lembah pada sisi kiri dan kanan

terjadai teras-teras yang bertingkat

3) Meander lembah

Meander lembah adalah meander yang terdapat pada lembah yang sudah

mencapai stadium dewasa, ketika lebar dari meander lembah ini 20x lebar

saluran.

Gambar 3.18 : meander bebas

Sumber :www.wikipedia.com

4) Meander bebas

Meander bebas adalah meander yang

jalur meandernya tidak tertentu.

Meander ini terjadi pada sungai yang

sudah mencapai stadium tua dan banyak

sekali bekas-bekas yang telah

ditinggalkan.

6. Oxbow lake

Oxbow lake atau Danau tapal kuda merupakan danau yang dihasilkan

dari suatu meander atau sungai yang berkelok-kelok dengan sifat airnya

meluber melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-

potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda. Oxbow lake terbentuk

dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah

disekitar sungai meander.

Proses pembentukan oxbow lake diawali oleh meander yang terbentuk

oleh pengikisan dan pengendapan. Dalam jangka waktu yang panjang, cut

bank pada meander akan melebar ke arah luar dan juga point bar akan

melebar ke arah sungai. Karena pengendapan yang terus terjadi, akan

Page 50: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 51 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

terbentuk lekukan yang semakin tajam. Lekukan tersebut lama-lama akan

membentuk neck, yaitu ujung dari lekukan yang seperti akan terhubung

dengan ujung lekukan yang lain.

Gambar 3.19 : oxbow lake

sumber : www.wikipedia.com

7. Gosong sungai

Gosong sungai adalah kumpulan-kumpulan sedimen (pasir atau kerikil)

yang telah diendapkan oleh aliran sungai pada tubuh sungai. Jenis-jenis

gosong sungai antara lain Gosong Tengah (sering disebut sebagai gosong

bercabang, ditemukan pada tipe sungai teranyam), Gosong Tepi (ditemukan

pada tipe sungai meander), dan mulut delta (dapat ditemukan pada sungai

yang membentuk delta sungai). Gosong sungai umumnya ditemukan pada

bagian sungai yang memiliki aliran air yang tenang dan lambat dan pada

bagian yang terdangkal, gosong sungai umumnya terletak saling sejajar

terhadap tepian sungai dan menempati area terjauh dari meander sungai.

8. Delta

Delta yaitu tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai,

muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi

yang tidak teratur pada garis pantai (Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969).

Sungai akan mengendapkan bebannya di daratan jika tidak mampu lagi

mengangkutnya. Ini dapat terjadi pada lekuk lereng, sisi dalam meander,

pertemuan antara dua aliran sungai, dan pada perubahan graden. Tetapi endapan

juga terjadi jika sungai masuk ke dalam danau atau laut, maka akan terbentuk

delta.

Gambar 3.20 : delta

sumber:www.wikipedia.com

Page 51: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 52 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Syarat – syarat untuk terbentuknya suatu delta, antara lain 1) Ada sungai

yang menuju ke laut atau danau, 2) Lautnya dangkal, 3) Gelombang atau arus

laut yang ada sangat kecil 4) Tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan

penurunan dasar laut atau danau di tempat muara sungai tersebut, 5) Arus

pasang surut tidak kuat, 6) Dari waktu ke waktu material batuan yang

diendapkan di laut atau danau cukup besar.

9. Point bar

Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur

sungai yang terdapat pada tepi alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar

bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada

bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai.

Gambar 3.21 : point bar

Sumber:www.wikipedia.com

10. Tanggul alam

Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-

material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda,

material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan

semakin tinggi menyerupai tanggul.Banjir mereda meninggalkan endapan di

kanan kiri sungai.Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam.

Gambar 3. 22: tanggul alam

sumber:www.wikipedia.com

11. Dataran banjir

Page 52: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 53 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Pengertian dataran banjir adalah dataran rendah di kanan kiri sungai yang

terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat

banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa

material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini

berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Dataran banjir disebut

juga flood plain

12. Manfaat sungai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

a) Penampung air, Manfaat pertama dari sungai adalah sungai

dapat menampung debit air yang turun ke tanah melalui hujan.

Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke

suatu tempat. Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari

air hujan adalah sungai dan juga danau.

b) Mengalirkan air ke hilir, Air memiliki sifat bergerak dari

tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dengan

berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari

hulu atau sumber air menuju ke hilir, alias tempat dimana sungai

itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya penumpukan air

pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai.

c) Pembangkit listrik, Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah

penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah

satu energy yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

d) Irigasi, Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk

mengairi lahan pertaniannya.

e) Pusat dari ekosistem, Ekosistem merupakan suatu kumpulan

tempat tinggal dari makhluk hidup dan segala pendukungnya.

Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala

makhluk hidup yang tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan –

ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh manfaat sungai

sebagai pusat dari ekosistem yang ada

f) Sumber mata pencaharian, Sungai juga sering dimanfaatkan

sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat.

Gambar 3.24 : dataran banjir

sumber :www.wikipedia.com

Page 53: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 54 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Berikut ini beberapa jenis mata pencaharian yang memanfaatkan

sungai :

o Nelayan pencari ikan

o Tambak ikan (berternak ikan)

o Penambang batu kali

o Penambang pasir

o Penambang emas

o Penambang mineral – mineral bumi lainnya, seperti

timah

o dan sebagainya.

g) Sumber bahan konsumsi

Selain sebagai salah satu sumber mata pencaharian, beberapa

keanekaragaman hayati yang ada di sungai dapat menjadi bahan

konsumsi, baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak

sekali manusia dan hewan yang menggantungkan konsumsi

sehari-hari dengan menggunakan sungai

h) Tempat rekreasi

Selain fungsi hutan bakau, anda juga dapat memanfaatkan

sungai jika anda merasa bosan dan penat dengan aktivitas anda

sehari-hari.

i) Lokasi mencari ketenangan dan relaksasi

Beberapa orang memanfatkan sungai sebagai lokasi yang

tepat untuk mencari ketenangan dan mendapatkan pencerahan.

Hal ini disebabkan oleh suara air sungai dan juga suara aliran

sungai yang dapat memberikan efek relaksasi bagi tubuh anda.

suara aliran sungai ini juga memiliki manfaat untuk

Menghilangkan stress dan depresi serta Relaksasi.

j) Untuk kebutuhan sehari – hari

Sungai juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk

pemenuhan kebutuhan sehari–hari. Selain seperti yang sudah

disebutkan sebelumnya, yaitu sungai dapat menjadi sumber mata

pencaharian dan sumber bahan konsumsi, manfaat lain dari

sungai terdapat pada pemenuhan kebutuhan sehari – hari, seperti

Mandi, Mencuci dan membersihkan, Untuk keperluan MCK,

Diambil airnya untuk keperluan air minum dan keperluan rumah

tangga sehari-hari.

k) Mencegah banjir

Sungai merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat

mengatur munculnya banjir atau air bah. Apabila sungai memiliki

kedalaman tertentu yang baik dan terawatt, maka kondisi ini

Page 54: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 55 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

dapat mengurangi resiko banjir pada suatu daerah. Sudah banyak

sekali kasus banjir yang terjadi sebagai akibat dari meluapnya

sungai. Maka dari itu kondisi sungai yang baik dan terawat dapat

membantu mencegah banjir.

l) Sebagai saluran Eko-Drainase (Drainase Ramah

Lingkungan)

Konsep alamiah eko-drainase adalah bagaimana membuang

air kelebihan selambat-lambatnya ke sungai. Dengan konsep

pembuangan secepat-cepatnya ini, akan terjadi akumulasi debit di

bagian hilir dan rendahnya konservasi air untuk ekologi di

hulu,sehingga tidak menyebabkan terjadinya masalah kesehatan

dan banjir di sungai yang terkait (akibat kenaikan debit puncak

dan pemendekan waktu mencapai debit puncak).

B. AIR TANAH

1. Pengertian Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dan

menempati rongga-rongga batuan/tanah. Volume rongga-rongga batuan/tanah

disebut porositas, sedangkan kemampuan batuan/tanah untuk melepaskan

kembali air tersebut disebut permeabilitas. Besar kecilnya jumlah air yang

dapat tersimpan dalam tanah tergantung pada volume rongga batuan/tanah.

Cabang ilmu hidrologi yang khusus mempelajari air tanah disebut

Geohidrologi

2. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Air Tanah

a) Bahwa daerah yang berlereng curam akan mempengaruhi muka air

tanah setempat

b) Lereng yang landai akan mempunyai kedudukan muka airtanah

dangkal

c) Daerah yang bergelombang menyebabkan muka airtanah akan

menyesuaikan dengan gelombangnya

d) Daerah lembah dan cekungan merupakan daerah pengumpul air

3. Macam-Macam Air Tanah

1) Air Tanah Berdasarkan Letaknya

a. Air Tanah Dangkal (Phreatis Water)

Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air

tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh

resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis

berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan

bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

Page 55: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 56 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. Air Tanah Dalam (Artesian Water)

Air Artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di

antara dua lapisan kedap air (lapisan akuifer).

Lapisan Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah

yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi

geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan

mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang

digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air.

Gambar 3.1. Lapisan akuifer

sumber: http://www.seputarilmu.com/2016

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa

macam - macam akuifer berdasarkan bahan penyusunnya / struktur

batuannya sebagai berikut:

a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)

Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air

dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer

ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air

yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)

Yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh

lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta

mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

Berdasarkan permeabelitas tanah :

(1) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)

Yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian

atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya

merupakan lapisan kedap air.

(2) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)

Yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan

lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material

Page 56: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 57 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih

memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini

merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi

tertekan.

c. Air tanah lokal (Perched groundwater)

Air tanah jenis ini terjadi pada akuifer-akuifer setempat (perched

akuifer). Letaknya pada lajur jenuh air atau di zona freatik dan

dibawahnya terdapat lapisan kedap air dengan luas yang terbatas.

Sama dengan air tanah dangkal, cuma sebaran akuifernya tidak luas

(bersifat lokal atau setempat).

d. Air tanah daerah karst

Air tanah jenis ini biasanya membentuk sungai bawah tanah. Sifat

batuan karst yang mudah mengalami pelarutan akan membentuk

bidang-bidang retakan (diaklas) di bawah tanah hingga membentuk

gua-gua atau lorong-lorong. Lorong atau media mengalirnya suangai

bawah tanah. Stalakmit-stalakmit yang menggantung yang sering

dijumpai pada dinding dan langit-langit gua terbentuk karena aktivitas

air tanah karst, dimana tetesan-tetesan air yang jatuh itu mengikis

(memahat) dinding dan langit-langit gua karst.

2) Air Tanah Berdasarkan Asalnya

a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric

water, yaitu air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.

b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah

turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan

sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari

magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

3) Air Tanah Berdasarkan Jenis

a) Air tanah Vados (Meteoric water), Air tanah yang berasal dari

air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh yang

tersimpan dibatuan sedimen.

b) Air tanah Magma (Juvenil Water), Air tanah yang berasal dari

air yang naik dari magma

c) Air Tanah Fosil (Fossil water), Air tanah yang terperangkap

dalam rongga rongga batuan endapan sejak pengendapan itu

terjadi termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-

rongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma

tersembur kepermukaan bumi

Page 57: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 58 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

d) Air Pelikular/Ari (Pellicular Water), Air yang tersimpan dalam

tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.

e) Air Freatis (Phreatic Water)

f) Air Artesis (Artesian Water)

3. Manfaat Air Tanah

Air tanah yang melimpah mempunyai banyak manfaat bagi makhluk hidup

terutama bagi kelangsung hidup manusia. Beberapa manfaat air tanah bagi

kehidupan manusia yaitu:

a. Pemenuh kebutuhan hidup, Kehidupan manusia tak bisa lepas dari air.

Manusia bisa saja tidak makan dalam kurun waktu tertentu, tapi manusia

bisa mati jika tidak minum air. Manusia biasa memanfaatkan air tanah

untuk keperluan air minum, mandi, mencuci, memasak dan kebutuhan

lainnya. Pada umumnya, setiap rumah dilengkapi dengan sumur air

tanah. Warga dapat membuat sumur tanah yang berkedalaman 5 hingga

15 meter. Kedalaman tersebut sesuai dengan daerah tempat tinggal atau

kondisi tanah daerah yang akan dibuat sumur.

b. Sebagai irigasi, Irigasi merupakan hal yang penting dalam bidang

pertanian. Jika curah hujan rendah, para petani membutuhkan sistem

irigasi untuk mengairi sawah. Sistem irigasi tersebut harus didukung

dengan ketersedian air yang cukup. Salah satu solusi dari permasalahan

ketersediaan air untuk irigasi adalah keberadaan air tanah. Para petani

dapat membuat sumur bor kemudian memompa air dari dalam sumur

menuju ke permukaan tanah untuk kemudian di alirkan ke sawah- sawah

mereka.

c. Penyedia air bersih, Manfaat lain dari air tanah adalah sebagai penyedia

air bersih secara alami. Air tanah tertutup di dalam lapisan tanah dan

terlindungi oleh batu- batuan. Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan

Bumi). Lokasinya yang berada di dalam tanah, serta telah melewati

beberapa batuan menjadikan air tanah sebagai sumber air yang tidak

perlu di filter lagi karena bebatuan di dalam tanah sudah menjadi

penyaring alami bagi tanah, sehingga kebersihan air tanah pun

terjamin. Ciri ciri air tanah yang baik dan bersih yaitu airnya tidak keruh

(jernih), tidak berasa dan tidak berwarna, mempunyai PH netral,

kesadahan air rendah dan tidak mengandung bakteri yang berbahaya

seperti bakteri E coli. Sementara itu, air permukaan lebih rentan

terhadap pencemaran air karena tidak terlindungi oleh media lain. Meski

demikian bukan berarti air tanah tidak bisa tercemar. Air tanah tetap bisa

tercemar jika manusia tidak bijak dalam merawat lingkungan.

Page 58: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 59 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

d. Sebagai pembangkit listrik. Seperti kita ketahui bahwa air merupakan

salah satu pembangkit listrik, atau lebih sering disebut dengan PLTA

(Pembangkit Listrik Tenaga Air). Pada umumnya, PLTA memanfaatkan

air tanah permukaan yaitu berupa waduk, danau atau sungai. Akan tetapi

ada juga PLTA yang memanfaatkan air tanah sebagai sumber

pembangkit listrik. Contohnya di daerah Gombong Selatan.

Masyarakatnya memanfaatkan air sungai bawah tanah untuk membuat

sumber listrik sendiri.

e. Sebagai laboratorium alam, Lokasi air tanah yang dapat dilihat dengan

jelas adalah gua. Keberadaan sungai bawah tanah di dalam gua dapat

dijadikan laboratorium alam oleh para peneliti. Letaknya yang agak

terbuka, membuat sumber air tanah di gua cukup mudah untuk diteliti.

Banyak hal yang dapat dieksplor oleh para ahli. Hal itu dikarenakan

terdapat banyak organisme unik yang mendiami sungai bawah tanah.

C. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

1. Pengertian DAS

DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan

tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.

DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :

a) DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya

tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya

cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.

b) DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya

tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan

airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan

lebat.

Wilayah DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu :

a) DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai

yang merupakan tempat tertinggi dalam suatu DAS. Hulu DAS

dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut: merupakan daerah

konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi,

merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (lebih besar

dari 15%), bukan merupakan daerah banjir, pengaturan

pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi

umunya merupakan tegakan hutan.

b) DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah

hulu dan daerah hilir.

Page 59: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 60 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) DAS bagian hilir adalah daerah yang dekat dengan jalan keluar

air bagi setiap DAS. Daerah hilir DAS dicirikan oleh hal-hal

sebagai berikut : merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan

drainase lebih kecil, merupakan daerah dengan kemiringan

lereng kecil sampai dengan sangat kecil (kurang dari 8%), pada

beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan),

pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan

jenis vegetasi didominasi tanaman pertanian kecuali daerah

estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut.

Gambar 3.25 Daerah Aliran Sungai

Sumber : www.wikipedia.com

Page 60: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 61 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2. Fungsi DAS

a. DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola

untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak

terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan

vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit),

dan curah hujan.

b. DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai

yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan

sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari

kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan

ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan

seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.

c. DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang

dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial

dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air,

kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait

untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS

Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS:

a. Iklim

b. Jenis batuan yang dilalui DAS

c. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS

d. Lereng

e. Bentukan alam (mender,dataran banjir dan delta)

f. Penggunaan lahan

4. Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)

a. Daerah hulu sebagai daerah tangkapan air hujan

b. Daerah tengah dimanfaatkan untuk pertanian dan daerah ladang dan

permukiman

c. Daerah muara dimanfaatkan untuk pertanian, pemukiman dan pusat

pusat kota

d. Daerah cekungan dimanfaatkan untuk deposit air tanah

e. Daerah objek wisata

f. Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan

pertanian dan non-pertanian

g. Sebagai sumber air minum (air tanah)

h. Tempat mencuci

i. Mandi

Page 61: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 62 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

j. Transportasi

k. Dll

5. Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)

a. Tidak membuang sampah di sungai. Kebiasaan masyarakat

membuang sampah di sungai harus benar-benar dihentikan. Selain

dapat mencemari sungai, sampah yang dibuang ke sungai juga dapat

membuat hewan-hewan yang hidup di sungai mati.

b. Tidak buang air di sungai. Kebiasaan buang air kecil atau besar di

sungai harus dihentikan, karena dapat menimbulkan bibit penyakit.

c. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai.

Memang, sungai dianggap sebagai tempat paling mudah untuk

membuang limbah cair dari rumah tangga maupun industri. Tapi

perlu diingat bahwa limbah tersebut mengandung bahan-bahan kimia

yang dapat mencemari air sungai. Untuk itu, limbah yang ingin

dibuang ke sungai harus melalui proses tertentu sehingga aman dan

tidak mencemari air sungai.

d. Melestarikan hutan di hulu sungai. Pohon-pohon yang ada di sekitar

hulu sungai sebaiknya tidak digunduli atau ditebangi secara

sembarangan agar tidak menimbulkan erosi tanah. Erosi dapat

mengakibatkan tanah, pasir dan benda-benda lain dapat terbawa

aliran air sehingga membuat sungai menjadi dangkal .

D. POTENSI BENCANA YANG BERASAL DARI AIR

Masih ingatkah kalian dengan meteri tentang Litosfer? Disana di jelaskan

bahwa bumi memiliki 2 tenaga litosfer yaitu endogen dan eksogen. Kedua tenaga

tersebut mengakibatkan perubahan relief permukaan bumi. Pada tenaga endogen

terdapat tiga tenaga yaitu tektonik, vulkanik dan seisme. Indonesia merupakan

daerah yang diapit oleh tiga lempeng tektonik sehingga Indonesia merupakan

daerah rawan bencana baik dari pulau sumatera maupun papua. Oleh sebab itu,

Indonesia sering terjadi bencana seperti gempa, tsunami, gunung meletus, banjir,

tanah longosor. Bencana tersebut bisa saja terjadi karena faktor alam sendiri

maupun ulah dari pada aktivitas manusia. Pada modul ini akan dibahas jenis

bencana alam dan cara mitigasi serta adaptasi bencana alam.

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga

Page 62: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 63 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis. Defenisi tersebut menyebutkan bahwa

bencana disebabkan oleh faktor alam (natural disaster), non alam maupun

manusia (man-made disaster). Oleh karena itu, UU No. 24 Tahun 2007 tersebut

mendefenisikan mengenai bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial.

Jadi bencana alam adalah adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa

atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa

bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah

longsor. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat

berdasarkan tempat kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun

kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melkalian lebih dari

satu wilayah maka dihitung sebagai suatu kejadian.

1. Banjir

Adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau

daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir

yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan

terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Contohnya, Daerah hilir sungai

Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah hilir sungai Ciliwung

(Jakarta), Bandung dan lain-lain. Banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai

berikut :

a) Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus

sepanjang hari

b) Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu

c) Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan

dan pohon

d) Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di

tempat-tempat yang rendah

e) Banjir dapat mengkalianlkan sungai, kolam atau danau

f) Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan

sampah

g) Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa, luka berat, luka ringan atau

hilangnya orang

h) Banjir dapat menyebabkan kerugian yang besar baik secara moril dan

materil;

Penyebab banjir :

a) Curah hujan tinggi

b) Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan permukaan air laut

Page 63: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 64 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) Terletak pada suatu cekungan yang di keliligi perbukitan dengan

pengaliran air keluar sempit

d) Daya serap tanah rendah

e) Banyak permukinman yang dibangun pada dataran sepanjang bantaran

sungai

f) Drainase tidak lancar

g) Kurangnya vegetasi di daerah luhu sungai

2. Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa jepang yaitu stu berarti lautan dan nami

berarti lautan. tsunami dapat di artikan sebagai gelombang ombak lautan.

Jadi, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul

karena adanya pergeseran di dasar lat akibat gempa bumi. Berdasarkan

catatan sejarah gempa bumi, Indonesia sering dilkalian tsunami. Setelah

meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar tahun 1883,

setidaknya telah terjadi 19 kali bencana tsunami besar di Indonesia selama

lebih dari satu abad (1990-2006).

Karena tsunami terjadi ketika air laut masuk kedaratan, maka wilayah

rawan tsunami adalah sepanjang pantai. Di Indonesia, pantai yang rawan

bencana tsunami adalah pantai yang menghadap ke zona tumbukan lempeng

dan pantai yang menghadap ke gunung api yang berada di lepas pantai,

misalnya pantai yang menghadap Gunung Krakatau. Direktorat Vulkannisme

dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral menyatakan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang

dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Diantaranya Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Jawa Timur bagian Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Kemudian

Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-

fak di Papua serta Balikpapan Kaltim. Ciri-ciri Tsunami

a. Kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan

grafitasi di tempat tersebut.

b. Ketinggian gelombang tsunami berbanding terbalik dengan kecepatan,

artinya Jika kecepatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang

tsunami hanya beberapa puluh centi meter saja sebaliknya untuk di

daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil sedangkan ketinggian

gelombangnya cukup tinggi bisa mencapai puluhan meter (Sumber :

Forum.UPI. edu)

3. Abrasi (erosi pantai), adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga

gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.

4. Bencana Gelombang Pasang, Gelombang pasang adalah gelombang air laut

yang melebihi batas normal dan dapat menimbulkan bahaya baik di lautan ,

Page 64: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 65 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang

pasang terjadi karena adnya angin kencang/ topan, perubahan cuaca yang

sangat cepat dank arena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari.

Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 km/ jam. Gelombang pasang

sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu wilayah

yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang

pasang di laut akan menyebabkan tersaounya daerah pinggir pantai atau di

sebut dengan abrasi. Gelombang pasang akibat kenaikan muka air laut yang

disebabkan oleh pasang surut disamping itu juga diakibatkan oleh factor-

faktor eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang

ditimbukan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena

yang sering terjadi di laut. Gabungan atau interaksi dari itu semua

menimbulkan anomaly muka air laut yang menyebabkan banjir rob. Contoh

daerah laut di indonesia, daerah laut jawa bagian selatan serta perbatasan

Sulawesi dengan Kalimantan, daerah Samudera Hindia bagian Selatan

Lombok, selatan Pelabuhan Ratu Cilacap, Selatan Karang Bolong, Selatan

Pacitan, Selatan Popoh, Selatan Nusa Barung dan lain-lain.

E. PENYEBAB KERUSAKAN DAN UPAYA KONSERVASI

PERAIRAN DARAT

1) Penyebab kerusakan periran darat

a) Limbah industry dan rumah tangga yang dibuang kesungai,

danau

b) Gundulnya hutan dihulu sungai

c) Pemanfaatan danau sebagai sarana peternakan ikan KJA

menyebabkan air danau tercemar oleh zat kimia pakan ikan

(makanan ikan)

2) Upaya Konservasinya Perairan Darat

a) Konservasi Air Tanah

Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara

teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara

pelestarian. Konservasi air tanah adalah upaya pemeliharaan keberadaan

air tanah secara berkelanjutan dilihat dari keadaan, sifat, dan fungsi air

tanah. Tujuannya agar air tanah senantiasa tersedia dalam kualitas dan

kuantitas yang baik untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup, baik pada

waktu sekarang maupun yang akan dating. Konservasi air tanah antara

lain mencakup kegiatan sebagai berikut :

Page 65: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 66 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

a. Perlindungan Air Tanah

Upaya perlindungam air tanah dapat dilakukan dengan menetapkan

kawasan lindung air tanah pada suatu wilayah cekungan air tanah atau

kawasan sempadan mata air

b. Pelestarian air tanah

Upaya-upaya pelestarian air tanah dapat berupa kegiatan pelestarian

fungsi daerah imbuhan air tanah dengan vegetasi (Reboisasi,

pembuatan hutan kota, dan pembuatan jalur hijau) serta membuat

peraturan tentang luasan lahan bangunan.

c. Pengawetan Air Tanah

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pengawetan air tanah,

antara lain menghemat penggunaan air tanah, sosialisasi gerakan

hemat air, pemanfaatan air tanah untuk air minum menjadi prioritas

utama.

b) Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS)

Kerusakan aliran sungai dapat diakibatkan oleh banyak faktor,

seperti penebangan hutan secara berlebihan, penutupan danau dan

kantong-kantong air lainnya, berubahnya saluran draenase dan sungai,

serta pembuangan limbah ke sungai. Oleh karena itu, para ahli mulai

menyelidiki sifat-sifat aliran sungai untuk mengurangi kerusakan.

Pengendalian kerusakan aliran sungai dilakukan melalui upaya-upaya

konservasi daerah aliran sungai.

Konservasi aliran sungai bertujuan untuk melindungi badan sungai, baik

bantaran maupun sempadan sungai dari pencemaran. Upaya-Upaya yang

dilakukan antara lain adalah sebagai berikut

a. Konservasi secara vegetatife, yaitu penghutanan kembali,

penutupan lahan terbuka, dan melakukan penanaman mengikuti

garis kontur.

b. Konservasi secara mekanik , yaitu pembuatan saluran air,

terasering, di lereng curam, dan membuat sumur resapan.

c) Upaya Pelestarian Danau, yaitu:

a. Kelestarian hutan dan penghijauan daerah di sekitar sungai yang

menuju ke suatu sungai

b. Pencegahan masuknya polutan , misalnya polutan yang berasal

dari pabrik ke aliran sungai yang menuju danau sehingga tidak

terjadi pencemaran danau.

Page 66: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 67 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c. Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak

menggunakan bahan peledak dan racun

d. Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju

ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai

e. Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian

lingkungan hidup

F. Lembaga Yang Menyediakan Dan Memanfaatkan Data Hidrologi

Data hidrologi dapat dimanfaatkan sebagai data dasar dalam

melakukan penelitian hidrologi, seperti perencanaan kegiatan pengelolaan

sumber daya air di wilayah sungai, perencanaan bangunan irigasi,

bangunan air, dan pengendalian banjir. Tedapat beberapa lembaga yang

menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi, antara lain sebagai

berikut:

a. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Sumber Daya Air

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Badan penelitian ini bertugas melaksanakan penelitian,

pengembangan seta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

sumber daya air

b. Balai besar wilayah sungai, kementerian pekerjaan umum dan perumahan

rakyat

Lembaga ini bertugas mengelola seluruh sungai yang ada di

Indonesia. Misalnya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum bertugas

mengelola Citarum dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung bertugas

mengelola Ciliwung.

Page 67: Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR ...€¦ · Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 68 Bab VII Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Buku Lahan Rawa. www.litbang.pertanian.go.id .Jakarta :

Pers.

Maulana.Reza Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta

: untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Sindhu, Yasinto.2016. Geografi Kelas X Kurikulum Nasional. Jakarta :

Erlangga

Wardiyatmoko K,. 2012. Geografi Kelas X . Jakarta : Erlangga

Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Kelas X. Jakarta : Erlangga

Handarni, Deti dan Retni Kinteki. 2016. Modul Pelatihan Guru Geografi

SMA Kelompok Kompetensi C (Modul Elektonik).Jakarta :

Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan.

Anonimus. http://diantokomang.blogspot.co.id

Anonumis http://en.wikipedia.org./wiki/asal usul air

Auranuranti.2015. Potensi Sumber Daya Laut.

http://auranuranti.blogspot.co.id/2015/09/potensi-sumber-daya-

laut-dan.html (Online) diakses 20 Februari 2017

Anonimus.2014. Pencemaran Air Laut.

https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran

-air-laut/(Online) diakses 20 Februari 2017

Anonimus. 2014. Pencemaran Air Laut. http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/laut/pencemaran-pantai-laut.html (Online) diakses 20

Februari 2017

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut

(http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_19_99.htm)