uji pematahan dormansi

Upload: gianpriya

Post on 02-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    1/11

    LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI

    PERBENIHAN I

    (Uji Pematahan Dormansi pada Benih Saga)

    Disusun oleh

    Kelompok 4

    Nadia Kusuma Amalia 150510090090

    Rachmad Aviansyah 150510130092

    Nurrusyifa Alina 150510130104

    Gian Priya 150510130112

    Bayu Adji Purwoko 150510130114

    AGROTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2014

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    2/11

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

    rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum

    berjudul Uji Pematahan pada Benih Saga.

    Kendala yang kami alami dalam penulisan ini adalah penyusunan kata

    yang tepat agar makalah ini mencapai target yang telah disesuaikan. Sebagai

    penulis sudah sebaik mungkin untuk dapat menyusun makalah. Namun, kami

    yakin makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf

    atas kekurangan dan kata yang kurang tepat dalam penulisan laporan ini.

    Selama penyusunan makalah ini, banyak sekali pihak yang telah

    membantu kami. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

    semua pihak yang terlibat.

    Kami berharap pengerjaan laporan ini bukan hanya sebagai bentuk

    pemenuhan kewajiban atas tugas yang telah diberikan akan tetapi dapat

    bermanfaat juga sebagai salah satu sumber daripada informasi dan ilmu

    pengetahuan yang terkait dengan mata kuliah Teknologi Perbrnihan I.

    Seandainya terdapat kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi dan

    kami berharap akan kritik dan saran yang membangun agar kelak di kemudian

    hari dapat memperbaiki segala bentuk kekurangan dan kesalahan tersebut. Akhir

    kata kami ucapkan terimakasih.

    Jatinangor , 12 November 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    3/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda

    perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk

    melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun

    pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan

    kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan

    dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi

    digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi

    digunakan untuk mengatasi dormansi embryo. Benih yang mengalami dormansi

    ditandai oleh rendahnya/tidak adanya proses imbibisi air, proses respirasi

    tertekan/terhambat, rendahnya proses mobilisasi cadangan makan, rendahnya

    proses metabolisme cadangan makan

    Secara umum, dormansi dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu:

    a.Dormansi fisik, disebabkan oleh pembatasan struktural terhadap perkecambahan

    biji, seperti kulit biji yang keras dan kedap sehingga menjadi penghalang mekanis

    terhadap masuknya air atau gas-gas ke dalam biji.

    b.Dormansi fisiologis, pada umumnya disebabkan oleh zat pengatur tumbuh, baik

    yang berupa penghambat maupun perangsang tumbuh.

    1.2 Tujuan Praktikum

    Tujuan dari praktikum acara dormansi benih ini adalah untuk mengetahui periode

    dormansi benih saga..

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    4/11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Dormansi pada benih menggambarkan keadaan benih yang sudah masak

    secara fisiologis dan hidup tetapi gagal berkecambah dalam kondisi optimum.

    Dormansi pada benih padi misalnya, merupakan mekanisme untuk melindungi

    gabah berkecambah pada saat masih dilapang dalam kondisi basah. Berbagai

    metode pematahan dormansi yang direkomendasikan untuk digunakan dalam

    pengujian daya kecambah telah terdokumentasi dengan baik, namunefektivitasnya sangat dipengaruhi oleh varietas, intensitas dormansi, dan periode

    after ripening (Seshu, 1986).

    Dormansi benih dapat disebabkan antara lain adanya impermeabilitas kulit benih

    terhadap air dan gas (oksigen), embrio yang belum tumbuh secara sempurna.

    Hambatan mekanis kulit benih terhadap pertumbuhan embrio, belum terbentuknya

    zat pengatur tumbuh atau karena ketidakseimbangan antara zat penghambat

    dengan zat zat pengatur tumbuh di dalam embrio (Villers, 1972 cit. Saleh, 2004).

    Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi

    klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan

    memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk

    mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk

    mengatasi dormansi embry (Yeni, 2005).

    Dormansi pada beberapa jenis buah disebabkan oleh: 1) struktur benih, misalnya

    kulit benih, braktea, gluma, perikarp dan membran, yang mempersulit keluar

    masuknya air dan udara; 2) kelainan fisiologis pada embrio; 3) penghambat

    (inhibitor) perkecambahan atau penghalang lain-lainnya; atau 4) gabungan dari

    faktor-faktor di atas (Justice dan Bass, 1979).

    Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi

    klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan

    memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    5/11

    mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk

    mengatasi dormansi embryo (Yeni, 2005). Biji-biji keras pada spesies tanaman

    pertanian seringkali diskarifikasi sebelum penanaman untuk mempercepat,

    menyeragamkan penyerapan air, perkecambahan dan tegaknya tanaman. Mesin

    skarifikasi atau pelukaan mekanik memanfaatkan gerakan menggiling, mengaduk,

    atau memecah yang menggosok atau menggesek benih secara bersama-sama dan

    membenturkan pada permukaan abrasive. Walaupun metode ini meningkatkan

    permeabilitas air benih, tetapi harus digunakan dengan memperhatikan hal-hal

    tertentu. Skarifikasi yang ceroboh atau merugikan dapat mrusak benih/biji.

    Skarifikasi kimiawi dengan asam sulfat, asam hidroklorida, sodium hidroksida,

    aseton, serta alkohol yang juga telah digunakan. Asam sulfat yang dipakai paling

    luas dan efektif adalah dalam bentuk murni atau mentah dan terkonsentrasi/pekat.

    Walaupun demikian, terdapat pengecualian untuk biji-biji kapas, skarifikasi

    kimiawi tidak banyak dilakukan secara komersial, karena bahan-bahan tersebut

    sangat berbahaya/merugikan atau berisiko, biji harus benar-benar dibersihkan dan

    dikeringkan setelah perlakuan itu, serta penurunan perkecambahan dapat terjadi

    apabila dilakukan secara berlebihan (Copeland, 1976).

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    6/11

    BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

    Praktikum mengenai pengujian uji viabilitas benih kangkung dengan tetrazolium

    dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 9 Oktober 2014 pukul 13.0015.00 WIB

    di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian UNPAD.

    3.2 Alat dan bahan

    Alat dan Bahan:

    a. 40 benih saga

    b. Kertas merang

    c. Tali plastik

    d. Kertas hamplas

    e. Penyemprot air

    f. Plastik

    g. Germinator

    3.3 Prosedur

    - Siapkan alat dan bahan

    - Siapkan substrat merang satu buah

    - Substrat kertas merang dibasahi dengan penyemprot air.

    - Siapkan 40 benih saga, kemudian dihamplas sampai terlihat bintik hitam pada

    ujungnya

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    7/11

    - Setelah dihamplas benih di letakan di substrat kertas merang dengan metode

    UKDp benih diletakan zig-zag

    - Letakkan dalam germinator.

    - Lakukan pengamatan pada hari ke-8

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    8/11

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    Setelah benih di simpan dalam germinator selama 8 hari didapatkan hasil

    Hari ke-8 Abnormal Normal Mati

    Belum

    Tumbuh

    39 biji 0 1 Biji 0

    Karena Benih masih banyak yang abnormal diamati kembali

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    9/11

    Hari ke-11 Abnormal Normal Mati

    Belum

    Tumbuh

    8 biji 30 Biji 1 Biji 0

    4.2 Pembahasan

    Benih berdormansi merupakan benih yang sebenarnya hidup, namun tidak

    berkecambah meskipun ditempatkankan pada kondisi yang memenuhi persyaratan

    untuk dapat berkecambah. Suatu benih yang mengalami dormansi tidak dapat

    mengalami pertumbuhan selama benih belum melalui masa dormansinya atau

    sebelum diberi perlakuan khusus yang dapat mematahkan dormansinya. Dormansi

    pada benih dapat berlangsung selama kurun waktu tertentu sesuai dengan jenis

    tanaman dan tipe dari dormansinya. Pada pengujian dormansi benih saga yang

    sebelumnya mengalami pengamplasan, memiliki daya kecambah lebih besar

    karena dilakukan perlakuan pematahan dormansi benih saga. Hal ini disebabkan

    biji saga dalam keadaan dormansi, yaitu impermeabilitas kulit biji terhadap air.

    Pada pengamatan pertama yaitu pada hari ke-8 setelah penggulungan kertas

    merang di dapati 39 benih abnormal dan 1 benih mati. Hal ini karena benih belum

    mengalami pematahan dorman. Kami mengamati kembali 3 hari stelah itu yaitu

    pada hari ke-11. Didapatkan 30 benih normal, 8 benih abnormal dan 1 benih mati.

    Pada ke-11 ditetapkan bahwa benih yang kami alami telah mengalami pematahan

    dorman.

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    10/11

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji, keadaan

    fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Benih saga

    yang memiliki vigor yang baik mampu tumbuh berkecambah walaupun tidak

    mendapat perlakuan pematahan dormansi. Tipe dormansi pada benih saga

    termasuk dormansi exogenous. Kami melakukan dua kali pengamatan yaitu pada

    hari ke-8 setelah benih di simpan dikertas merang dan hari ke-11 yang mana benih

    mengalami pematahan dorman.

  • 8/10/2019 Uji Pematahan Dormansi

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-

    dormansi-pada-benih-saga/

    https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-dormansi-pada-benih-saga/https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-dormansi-pada-benih-saga/https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-dormansi-pada-benih-saga/https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-dormansi-pada-benih-saga/https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustian/2010/11/12/pematahan-dormansi-pada-benih-saga/