uas

18
ANDERSON Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi: · Sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar. · Sesar normal bila tegasan utama vertikal. · Strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) 1. Struktur Primer Struktur ini terbentuk karena proses sedimentasi atau juga dapat dikatakan sebagai struktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, sehingga struktur ini dijadikan arah penentuan muda atau tidaknya suatu lapisan (young in direction) karena dapat menggambarkan mekanisme pengendapannya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro yaitu adanya kesan riak. 1. Lapisan silang (cross bedding): struktur primer yang membentuk sruktur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua.Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau. Berikut contohnya: Gambar 2.1 Struktur lapisan silang (cross bedding) 2. Lapisan bersusun (graded bedding): struktur perlapisan sedimen yang menunjukkan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada sedimen tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil. Berikut contohnya:

Upload: roro-rasi-putra

Post on 08-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SOAL

TRANSCRIPT

ANDERSONBerdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi:Sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.Sesar normal bila tegasan utama vertikal.Strike slip faultatauwrench fault(high dip, transverse to regional structure)

1.Struktur PrimerStruktur ini terbentuk karena proses sedimentasiatau juga dapat dikatakan sebagai struktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, sehingga struktur ini dijadikan arah penentuan muda atau tidaknya suatu lapisan (young in direction) karenadapat menggambarkan mekanisme pengendapannya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan sedang berlangsung termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro yaitu adanya kesan riak.

1.Lapisan silang (cross bedding): struktur primer yang membentuk sruktur penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua.Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau. Berikut contohnya:

Gambar 2.1 Struktur lapisan silang (cross bedding)2.Lapisan bersusun (graded bedding): struktur perlapisan sedimen yang menunjukkan perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan. Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya pengendapan pada sedimen tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil.Berikut contohnya:

Gambar 2.2 Struktur lapisan besusun (graded bedding)

3.Lapisan datar (flat bedding): memiliki perlapisan yang hamper sama dengan cross bedding tapi hanya saja berbentuk perlapisan secara mendatar. Berikut contohnya:

Manfaat Mempelajari Struktur GeologiGeologi strukturitu lebih penting dan sangat penting, itu akan terpakai sampai di tempat kerja kelak bagi pelajar/siswa/mahasiswa yang mengambil jurusan geologi dan pertambangan geologi struktur memang pelajaran buat jurusan geologi tapi orang pertambangan juga mesti tahualasannya agar kelak gak ada penipuan dari geologi tentang adanya singkapan bahan galian.dari geologi struktur, kita bisa menganalisa arah STRIKE dari singkapan bahan galian, kemiringan DIP dari bahan galian, penyebarannya,tingkat kestabilan lereng berdasarkan kekar dan sesar selain itu masih banyak lagi pokoknya penting, jadi sebisa mungkin kita pelajari sebai-baiknya.Contoh manfaat fungsi belajar kekar, sesar dan lipatan ;Manfaat mempelajari Kekar:a. Untuk mengetahui kemana sumber dari Fine (urat mineral).b. Sebagai reservoir minyak.c. Sebagai cebakan mineral-mineral bernilai ekonomis.d. Dalam Geologi Teknik dapat dijadikan sebagai acuan membuat terowongan, bendungan dan bangunan teknik lainnya.e. Sebagai jalan migrasi Minyak.f. Bila ada struktur geologi lainnya berupa sesar, kekar bisa dijadikan sebagai data penting untuk mencari arah sesar dan pola tegasan yang terjadi ada di daerah tersebut.Manfaat mempelajari Sesar:

a. Mengetahui jenis-jenis sesar secara umum.b. Mampu menginterpetasi pada peta bahwa pada daerah tertentu jika ada sesar dengan cara melihat pola kontur dan pola pengaliran dipeta.c. Mampu mengetahui tegasan lokal (setempat) pada daerah tertentu.d. Mampu mengenali dan tahu bentukan-bentukan yang ada di batuan bila batuan itu mengalami pensesaran. Sepeti adanya: breksiasi, lereng curam yang memanjang.e. Pada dunia tambang dapat digunakan sebagai perencanaan sistem penambangan.f. Sebagai tempat lewat, pengendapan, pembentukan dari cebakan mineral.g. Dalam keilmuan (science) struktur terpenting dalam Teori Tektonik Lempeng.h. Sebagai jalan lewatnya (migrasi) minyak dan gas bumii. Bagian perangkap untuk membentuk reservoar minyak dan gas bumi.j. Dalam bidang panasbumi :a. Jalan lewat air atau uap air dari dalam ke atas (bila panas).b. Jalan lewat air dari permukaan ke bawah.k. Dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun bangunan pada tempat tertentu.

Manfaat mempelari Lipatan:

a. Mampu mengetahui jenis lipatan, mengelompokkan jenis lipatan dan pola tegasan yang menyebabkan lipatan itu terjadi.b. Mampu menginterpetasi pada peta bentukan lipatan dengan melihat pola kontur, pola pengaliran.c. Mengetahui bagian-bagian (unsur-unsur) dari suatu lipatan.d. Dalam perminyakan bisa dijadikan sebagai tempat cebakan minyak dan gas bumi.e. Sebagai perencanaan pembangunan penambangan pada dunia tambang.so.. mari kita pelajari geologi strutur yang ada di daerah kalian masing-masing, untuk mendeskripsikan jenis, arah kekar dan sesar tersebut ok selamat belajar di lapangan.Jaga kekayaan alam Indonesia jangan sampai rusak, tetap minum air putih biar sehat hehehe ..1. Tinjauan Umum

Geologi Struktur berasal dair bahasa yunani, yaituGeoartinya bumi, Logosartinya ilmu danStructureartinya bentuk.

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. Perubahan-perubahan bentuk (deformasi) batuan itulah yang nantinya disebut struktur.

Menurut seorang ahli geologi yang ternama Suharyadi, geologi struktur memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan batuan, bentuk, maupun bangun daripada kulit bumi.

Berdasarkan pengertian geometri, struktur geologi dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Struktur Bidang

Struktur bidang adalah struktur yang memiliki bidang dan kedudukan yang dapat diamati secara langsung atau hanya didapatkan dari hasil-hasil analisa dari struktur bidang.

b. Struktur Garis

Struktur garis adalah struktur yang mempunyai arah dan kedudukan. Contoh : garis perpotongan dua bidang perlapisan, garis poros lapisan, gores garis pada bidang sesar.

Dalam mempelajari geologi struktur, dapat dibuat skema cara mempelajarinya, yaitu :

Geologi dapat juga dilihat secara langsung atau dapat pula dikenai secara tidak langsung. Pengenalan geologi struktur secara tidak langsung juga dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut : Pemetaan geologi dengan mengukurstrikedandip. Interpretasi peta topografi, yaitu kenampakan gejala struktur sungai, pelurusan morfologi dan garis kontur juga pola garis kontur. Foto udara. Pemboran. Geofisika Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh batuan, yaitu dengan metode : Gravity Geo electric Seismic Magnetic Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri dari : triktention(daya tarik) compresion(daya tekan) copel(gaya ganda) torsi(gaya putar)4.Gelembur gelombang (ripple mark):struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin. Pada awalnya lapisan batuan sedimen tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg menyisahkan cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang. Berikut contohnya:5.Load Cest: struktur primer yang terjadi akibat adanya cacat pada permukaan batuan yang terjadi karena adanya gaya gravitasi sehingga permukaan batuan tersebut runtuh oleh batuan di atasnya dan membentuk sebuah lubang. Berikut contohnya:

6.Flute Cast: struktur primer yang terjadi akibat adanya penggerusan oleh angin maupun air sehingga timbul cekungan atau gelombang pada permukaan batuan tersebut. Berikut contohnya:7.Convolute Bedding: struktur sedimen yang paling tidak berstruktur dikarenakan pengaruh energi gelombang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang sulit untuk diprediksi. Berikut contohnya:

8.Flame Structure: struktur yang membentuk load cast, akan tetapi material-materialnya adalah hasil kontak antara pasir dengan lempung. Kenampakan struktur ini terlihat dari bergabungan pasir dengan lempung akibat adanya penekanan. Berikut contohnya:

9.Pillow Structure: merupakan struktur yang berupa kenampakan seperti bantal-bantal, material pembentuk struktur ini berupa pasir. Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami penekanan kebawah.10.Vesicle: merupakan struktur yang menunjukkan adanya lubang-lubang, bekas keluarnya gas, akibat adanya tekanan dari sedimen di atasnya. Berikut contohnya:

2.Struktur SekunderMerupakan struktur yang terbentuk setelah proses sedimentasi dan sebelum atau saat diagenesa. Hal ini juga menggambarkan keadaan lingkungan pengendapannyaatau struktur yang terjadi setelah batuan terbentuk, struktur ini bisa biasanya dihasilkan oleh interaksi batuan dengan proses tektonik. Interaksi batuan dengan tektonik (dalam hal ini pergerakan antar lempeng), akan menyebabkan suatu batuan tersebut terdeformasi.

Deformasi: perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan.Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :Distortion,yaitu perubahan bentuk.Dilatation,yaitu perubahan volume.Rotation,yaitu perubahan orientasi.Translation,yaitu perubahan posisi.

Struktur sekunder yang dikenal secara umum yaitu kekar, lipatan, dan sesar.1.Kekar (joint), adalah struktur rekahan pada batuan di mana tidak ada atau relative sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum pada batuan dan berdasarkan klasifikassinya secara genetic, kekar terbagi atas:Kekar gerus (shearjoint) yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang menggelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.Kekar tarikan (tensional joint), yaitu kekar tang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batun (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekanya pada arah yang berlawanan, sehingga dindingnya saling menjauh.Kekar hibrid (hybrid joint), yaitu kekar yang merupakan gabungan dari kekar gerus dan tarikan dan umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.

2.Sesar/patahan (fault)Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergeseran yang berarti dan suatu sesar dapat berupa bidang sesar atau rekahan tunggal tetapi sesar juga sering di jumpai sebagai semacan jalur yang terdiri dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur pergeseran, mempunnyai dimensi panjang dan lebar yang beragam dari skala minor sampai puluhan kilometer. Unsur-unsur sesar adalah sebagai berikut:Bidang sesar, yaitu bidang tempat terjadinya pergeseran yang kedudukanya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relative diatas bidan sesar.Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relative berada di bawah bidang sesar.Throw, yaitu besarnya pergeseran vertical pada sesar.Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar.

Berdassarkan arah pergeserannya, sesar diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk yaitu:a.Strike slip fault, yaitu sesar yang arah pergerakannya relative paralel dengan strike bidang sesar. (pitch 00-100). Sesar ini di sebut juga sebaagai sesar mendatar. Sesar mendatar ini juga dibedakan atas:Sesar mendatar sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kirinya lebih mendekati pengamat.Sesar mendatar dextral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kanannya lebih mendekati pengamat.

Gambar 2.10Sesar Strike-Slip Fault

b.Dip-Slip Fault, yaitu sesar yang arah pergerakannya relative tegak lurus strike bidang sesar dan berada pada dip bidang sesar (pitch 800-900). Dip-slip fault terbagi atas:Sesar normal, yaitu sesar yang pergerakan Hangging-Wallnya relative turun terhadapa Foot-Wallnya.Sesar naik, yaitu sesar yang pergerakan Hangging-Wallnya relative naik naik terhadap Food-Wallnya.

Gambar 2.11 Dip-Silp Faultc.Strike-Dip Slip Fault atau (oblique fault), yaitu sesar yang vector pergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar (pitch 100-800). Strike-dip slip fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi strike slip fault dan dip slip fault yaitu:Sesar normal sinistral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya relative turun dan sinistrak terhadap foot-wall.Sesar normal dextral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya relative turun dan dextral terhadap foot-wall.Sesar naik sinistral, yaitu sesar yang pergerakang hanging-wallnya relative naik dan sinistral terhadap foot-wall.Sesar naik dextral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya relative naik dan dextral terhadap foot-wall.

3.Lipatan (Fold)Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses yaitu bending (melengkung) dan bucking (melipat). Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya lipatan di bedakan atas:Plunge yaitu sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertical.Picth atau rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada poros.Limb (sayap) bagian yang terletak downdip (sayap yang di mulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge singklin) updip (sayap yang di mulai dari lengkungan maksimum singklin sampai hinge antiklin). Sayap dapat beerupa bidan datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).Hinge point titik yang merupakan kelengkunagan maksimum pada suatu perlipatan.Hinge line garis yang menghubungkan hinge point pada suatu perlapisan yang sama.Axial line, garis khayal yang menghubungkan titik-titikdari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.Axial plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatan.

Berdasarkan bentuknya lipatan (fold) dapat diklasifikasikan berdasarkan unsur geometrinya sebagai berikut:a.Upright Fold atau Simetrical Fold, yaitu lipatan tegak atau setengkup.

b.Asimetrical Fold, yaitu lipatan tak setengkup atau tak simetri.

c.Inclined Fold atau Over Fold yaitu lipatan miring atau menggantung.

d.Recumbent Fold yaitu lipatan rebah.

Ciri - Ciri Sesar Naik, Turun dan Mendatar Diposkan oleh :Willy Naresta Hanum di : Thursday, March 6, 2014 2 Comments1.Ciri-ciri sesar naik, turun dan mendatar secara khususa.Sesar naik (reverse fault / contraction faulth)Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagianhanging wall-nya relatif bergerak naik terhadap bagianfoot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya sudut kemiringan bisa mendekativertical. Nampaklapisan batuan yg berwarna lebih merah padahanging wallberada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg sama padafoot wall. Ini menandakan lapisan yg ada dihanging wallsudah bergerak relatif naik terhadapfoot wall-nya.

Reverse fault / contraction faulth

Ciri-ciri sesar naik:Sesar naik mempunyai kemiringan landai (low-angle, 45, ~ 60)Menembus sampai basement kristalin di bawah sekuen sedimenBentuk listrik (lengkung) concave-up pd penampang verticalMembentuk percabangan seperti halnya thrust dan strike slip faultsCabang-cabang sesar normal: synthetic and antithetic faultsMembentuk pasangan dengan dip paralel atau berlawanan (a graben, half graben, a horst).

c.Sesar mendatar(Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault)Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault) adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilahhanging walldanfoot walltidak lazim digunakan di dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral (mengiri) dan dekstral (menganan).

Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault

Ciri-ciri sesar mendatar:Jurus sesar mendatar umumnya panjang dan lurus, dengan kemiringan sangat curam sampai tegakMudah dikenal pada citra penginderaan jauhJalur sesar berupa penggerusan/pelenturan/ anyaman serangkaian sesarLebar jalur mencapai ratusan sampai ribuan meterLazim menghasilkan gouge/mylonite, gores-garis horizontalMerupakan jalur peka erosi, Pergeseran jauh ( misalnya Sesar San Andreas 500 kmSesar Semangko (Sumatera) 25-30 km)Secara teori pada penyesaran mendatar yang besar dapat membentuk struktur penyerta sebagai berikut ;Lipatan merencong(en chelon folds) kedudukan poros lipatan sejajar sumbu panjang elipsoid tegasanSesar sungkup(thrust faults) kedudukan jurus sejajar sumbu panjang elipsoid tegasanSesar turun atau kekar tarikankedudukan jurus tegak lurus sumbu panjang elipsoid tegasanSesar mendatar sintetik maupun antitetikSubtipe sesar mendatar :paralel,konvergen,dan divergenSkip to contentSERIDATATEORI LEMPENG TEKTONIK(GEOGRAFI)Posted on8 Oktober 2011byIMas TUtiMenurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earths mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.

Pergerakan Lempeng (Plate Movement)Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.1. Batas DivergenTerjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

2. Batas KonvergenTerjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

3. Batas TransformTerjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).

Konvergen lempeng benuasamudra (OceanicContinental)

Konvergen lempeng samudrasamudra (OceanicOceanic)

Konvergen lempeng benuabenua (ContinentalContinental)

Bagaimana Dengan Indonesia?Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat. Mengukur StrikeTempelkan sisi E (east), geser-geser hingga gelembung udara dalam Bulls eye level masuk ke dalam lingkaran, tunggu hingga jarum kompas stabil tidak bergerak, terakhir amati sudut yang ditunjuk arah Utara. Lalu tulislah sesuai petunjuk N __ E Mengukur DipTempelkan sisi W (west) badan kompas usahakan membentuk sudut 90 terhadap strike, Clinometer level diputar-putar sampai gelembung udara berada di antara garis dalam clinometer level ditengah-tengahnya, terakhir baca sudut dalam clinometer scale.