tugask kuliah tht

31
Pemeriksaan Garpu Tala Oleh: Arsy Prestica Rosadi (H1A010032) Epi Nurafni (H1A01043) Reza Rahmadinata (H1A009038) Suluh Bayu Waskito (H1A010027) Pembimbing: dr. Syabriansyah, Sp.THT - KL

Upload: delviastriwidyana

Post on 30-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugask Kuliah THT

TRANSCRIPT

Page 1: Tugask Kuliah THT

Pemeriksaan Garpu TalaOleh:

Arsy Prestica Rosadi (H1A010032)Epi Nurafni (H1A01043)

 Reza Rahmadinata (H1A009038)Suluh Bayu Waskito (H1A010027)

Pembimbing:dr. Syabriansyah, Sp.THT - KL

Page 2: Tugask Kuliah THT

PendahuluanAda tiga jenis gangguan pendengaran yang

dapat dikenali dengan uji pendengaranTuli konduktifTuli sensorineuralTuli campuran (Konduktif &

sensorineural)Diperlukan pemeriksaan hantaran melalui

udara dan tulang dengan memakai garpu tala atau audiometer nada murni

Page 3: Tugask Kuliah THT

Anatomi

Page 4: Tugask Kuliah THT

Continue

Page 5: Tugask Kuliah THT

ContinueTelinga terdiri dari tiga bagian, yaitu

telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam

1) Telinga luar : aurikel, pinna, kanalis auditori eksternus, membran timpani, Kanalis auditori eksternus berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada seperti bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2½- 3 cm

Page 6: Tugask Kuliah THT

Continue2) Telinga tengah berbentuk kubus dengan

batas: 1,2,3

Batas luar : membran timpaniBatas depan : tuba eustachiusBatas bawah : vena jugularis (bulbus

jugularis)Batas belakang : aditus ad antrum,

kanalis fasialis pars vertikalis.Batas atas : tegmen timpani

Page 7: Tugask Kuliah THT

ContinueBatas dalam: berturut-turut dari atas ke

bawah kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong,

tingkap bundar, dan promontorium

3)Telinga dalam : Koklea, Vestibule yang terdiri

dari 3 buah kanalis semisirkularis,

Page 8: Tugask Kuliah THT

Continue3)Telinga dalam : Helikotrema,

Skala vestibuli Organ corti Membran tektoria

Page 9: Tugask Kuliah THT

Fisiologi Pendengaran

Page 10: Tugask Kuliah THT

Gangguan Fisiologis TelingaGangguan telinga luar dan telinga

tengah : tuli konduktif.Gangguan telinga dalam : tuli

sensorineural.tuli koklea tuli retrokoklea

Sumbatan tuba eustachius : tuli konduktif.

Page 11: Tugask Kuliah THT

Pemeriksaan Garpu Tala

Page 12: Tugask Kuliah THT

ContinuePerangkat yang lazim mengambil

beberapa sampel nada C dari skala musik yaitu 128 Hz, 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz, dan 2048 Hz.

Semakin tinggi frekuensi, makin tinggi pula nadanya. Dengan mambatasi survei pada frekuensi bicara, maka frekuensi 512, 1024 dan 2048 Hz yang biasanya memadai.

Page 13: Tugask Kuliah THT

Pembahagian Pemeriksaan Garpu TalaTes Batas Atas dan Batas BawahPrinsip. Untuk menentukan frekwensi

garpu tala yang dapat di dengar penderita melewati hantaran udara bila dibunyikan pada intensitas ambang normal .

Teknik. 1. Menggunakan semua garpu tala (dapat

dimulai dari frekwensi terendah berurutan sampai frekwensi tertinggi / sebaliknya) dibunyikan satu persatu.

Page 14: Tugask Kuliah THT

Continue2. didengarkan terlebih dulu oleh

pemeriksa sampai bunyi hampir hilang untuk mencapai intensitas bunyi yang terendah bagi orang normal/ nilai ambang normal),

3. kemudian diperdengarkan pada penderita dengan meletakkan garpu tala pada MAE di jarak 1-2 cm dalam posisi tegak pada garis yang menghubungkan MAE kanan dan kiri.

Page 15: Tugask Kuliah THT

InterpretasiInterpretasi. Normal : mendengar garpu tala pada

semua frekwensiTuli konduksi : batas bawah naik

(frekwensi rendah tak terdengar)Tuli sensori neural : batas atas turun

(frekwensi tinggi tak terdengar)

Page 16: Tugask Kuliah THT

Prinsip. Tes Rinne ialah tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang pada telinga yang sama.

Teknik.1. konduksi udara diuji dengan

memegang garpu tala di dekat telinga tanpa menyentuh telinga, dan konduksi tulang dilakukan dengan meletakkan garpu tala pada mastoid

Tes Rinne

Page 17: Tugask Kuliah THT

Continue2. Tangkai garpu tala yang bergetar

ditempelkan pada mastoid pasien (hantaran tulang) hingga bunyi tidak lagi terdengar; garpu tala kemudian dipindahkan ke dekat telinga sisi yang sama

Page 18: Tugask Kuliah THT

InterpretasiInterpretasi.

Rinne positif : Penderita masih mendengar garpu tala di depan MAE.

Rinne negatif : Penderita tidak mendengar garpu tala di depan MAE.

False Rinne (pseudopositif atau pseudonegatif) : stimulus bunyi ditangkap oleh telinga yang tidak di tes, Telinga yang tidak di tes pendengarannya lebih baik daripada yang di tes.

Page 19: Tugask Kuliah THT

Tes WeberPrinsip : untuk membandingkan hantaran

tulang telinga kiri dengan telinga kanan.Teknik. Garpu tala digetarkan dan

tangkainya diletakkan di garis tengah kepala, biasanya di vertex atau di dahi. Getaran akan dipindahkan oleh konduksi tulang ke koklea

Page 20: Tugask Kuliah THT

InterpretasiNormal : Tidak ada lateralisasiTuli konduktif : Lateralisasi ke

telinga yang sakitTuli sensorineural : Lateralisasi ke

telinga yang sehat.

Page 21: Tugask Kuliah THT

Tes SchwabachPrinsip. Membandingkan hantaran tulang

orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.

Teknik. 1) Garpu tala frekuensi 512 Hz dibunyikan,

kemudian tangkainya diletakkan tegak lurus pada mastoid pemeriksa.

2) Pemeriksa sudah tidak mendengar, secepatnya garpu tala dipindahkan ke mastoid penderita.

Page 22: Tugask Kuliah THT

Continue3. Bila penderita masih mendengar, maka

Schwabach memanjang, penderita tidak mendengar, terdapat 2 kemungkinan yaitu Schwabach memendek atau normal.

4. Untuk membedakan kedua kemungkinan ini, maka tes dibalik, yaitu tes pada penderita dulu baru pemeriksa. Garpu tala 512 Hz dibunyikan kemudian diletakkan tegak lurus pada mastoid penderita

Page 23: Tugask Kuliah THT

Continue4. Bila penderita sudah tidak mendengar

maka secepatnya garpu tala dipindahkan pada mastoid pemeriksa, bila pemeriksa tidak mendengar berarti sama-sama normal bila pemeriksa masih mendengar berarti Schwabach penderita memendek.

Page 24: Tugask Kuliah THT

InterpretasiTuli konduktif : Schwabach memanjangTuli sensorineural : Schwabach

memendek

Page 25: Tugask Kuliah THT

Tes Bing (Oklusi)Prinsip :untuk mengetahui konduksi

tulang dan untuk menentukan efek oklusi pada kanalis telinga.

Teknik. Garpu tala yang bergetar diletakkan di mastoid penderita sementara pemeriksa membuka dan menutup kanalis telinga (dengan menekan tragus).

Page 26: Tugask Kuliah THT

InterpretasiBing positif : Bunyi mengeras jika kanalis

ditutup, melemah bila kanalis dibuka.Bing negatif : Tidak ada perubahan

kekerasan bunyi.

Page 27: Tugask Kuliah THT

Kesimpulan

Tes garpu tala adalah suatu tes untuk

mengevaluasi fungsi pendengaran individu

secara kualitatif. Untuk tes garis

pendengaran digunakan garpu tala dengan

frekuensi 128 Hz, 256 Hz,512 Hz,1024 Hz,

dan 2048 Hz

Page 28: Tugask Kuliah THT

ContinuePemeriksaan garpu tala yang sering dilakukan

untuk membantu menegakkan diagnosa adalah:

Tes Batas Atas dan Batas Bawah

Tes Rinne

Tes Weber

Tes Schwabach

Tes Bing (Oklusi)

Page 29: Tugask Kuliah THT
Page 30: Tugask Kuliah THT

Terima Kasih

Page 31: Tugask Kuliah THT

Kenapa frekuensi 512 hz yang digunakan pada pemeriksaan garpu tala..?Sensitivitas pendengaran manusia lebih peka

pada frekuensi 512 hz