tugas makalah manajemen sem i
TRANSCRIPT
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 1
PENDAHULUAN
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Syalawat serta salam tak
lupa pula kami hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Semoga kita
semua tergolong orang-orang yang selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau,amin.
Dalam pengerjaan makalah tentang pengorganisasian ini kami sebagai Penulis
telah berusaha untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang
PENGORGANISASIAN,baik dari referensi buku lain ,sumber dari internet dan
buku-buku lain yang kami anggap dapat membantu tentang pembuatan makalah
tentang Pengorganisasian .Dalam pengorganisasian yang kita akan bahas dalam
makalah ini banyak sekali istilah maupun hal-hal tentang pengorganisasian yang
belum banyak pembaca ketahui.Kami harapkan kepada pembaca untuk lebih cermat
lagi untuk membentuk sebuah organisasi setelah membaca nakalah yang penulis buat.
Penulis dalam hal ini juga sadar masih banyak kendala yang dialami dalam
perumusan makalah sehingga masih banyknya kekurangan yang kami miliki. Oleh
sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.Semoga dengan makalah yang
kami buat dari tim penulis dapat membantu anda dalam sebuah tuntunan dalam
berorganisasi.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan,maupun hal lain yang ada didalam makalah ini,kami sebagai penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya karena kesempuranaan hanya milik Allah ,Tuhan Yang
Maha Esa .Terimakasih atas partisipasi anda telah membaca makalah ini tentang
“Pengorganisasian”.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Hormat Kami
Tim Penulis
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 2
Daftar Isi
Pendahuluan …………………………………………………….. 1
Daftar Isi…………………………………………………………. 2
Latar belakang……………………………………………............ 3
Bab I
Defenisi organisani ……………………………………………… 4
Macam-macam Organisasi ……………………………………… 7
Langkah-langkah Pengorganisasian …………………………..... 7
Bentuk Struktur Organisasi ……………………………………... 8
Struktur Organisasi Formal ……………………………………... 8
Tipe Struktur Organisasi ………………………………………...
Bab II
Penkoordiansian ………………………………………………… 12
Asas dan Sifat Koordinasi ……………………………………… 12
Syarat-Syarat Koordinasi ……………………………………….. 12
Tipe Koordinasi …………………………………………………. 13
Bab III
Pedoman Melakukan Koordinasi ……………………………….. 13
Perkembangan Kebutuhan Koordinasi ………………………..... 13
Penyesuian Kebutuhan Koordinasi ……………………………... 13
Bab IV
Mengatur Konflik Dalam Koordinasi …………………………... 14
Penanganan Konflik Koordinasi ………………………………... 14
Rentang Kendali ………………………………………………... 16
Kesimpulan ……………………………………………………... 17
Saran ……………………………………………………………. 18
Daftar pustaka …………………………………………………... 19
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 3
LATAR BELAKANG
Dalam lingkungan kita sehari-hari kita tentu banyak menemui berbagai
macam oragnisasi baik yang bersifat formal maupun nonformal.seperti oragnisasi
politik,sosial,mahasiswa,olahraga,sekolah,negara,pemuda,agama dan lainya.Namun
dalam makalah ini kita akan membahas tentang pengorganisasian dalam sebuah
kelompok ( Perusahaan ).
Organisasi dalam bahasa Yunani berasal dari kata : ὄργανον, organon - alat)
yang dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.Sementara dalam KBBI Organisasi dapat diartikan kesatuan (susunan dsb)
yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan
bersama.
Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi,
yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya
mencapai tujuan organisasi. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelolah
manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif
supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan
perusahaan.Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun
industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.Supaya dapat
mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan
menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas
kerja karyawan juga perlu diperhatikan.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang
di bawah pengarahan manajer-mengejar tujuan bersama . Sedangkan menurut para
pakar manajemen adalah :
a) Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
b) Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 4
A. DEFINISI ORGNISASI
Sebelum kita membahas tentang pembagian kerja sebagai unsur pembentuk struktur
organisasi,maka kita akan bahas difinisi dan ruang lingkup organisasi itu
sendiri.Pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan manajerial.
Dalam fungsi manajerial pengorganisasian adalah struktur organisasi yang
memberikan gambaran tentang pembagian dan pembidangan pekerjaan/tugas atau
dapat diartikan sebagai suatu jaringan.
Dengan demikian organisasi dalam fungsi manajemen dapat diartikan sebagai
proses mewujdkan ,memelihara ,mengembangkan dan meningkatkan kerjasama antar
karyawan yang mewakili peranan unit/satuan kerja masing-masing.Dengan tujuan
mencapai tujuan organisasi.
Kerja sama yang efektif dan efisien menghasilkan dinamika organisasi,yang lebih
terarah pada peningkatan produktifitas dan kualitas sebuah produk.Namun dalam hal
peningkatan produktifitas dalam perusahaan banyak sekali mengalami kendala antara
lain :
1) Budaya birokrasi yang diterpakan dan dikembangkan ,yakni dengan
memberlakukan secara ketat hubungan kerja seperti jabatan,posisi kerja dan
lainnya.
2) Pembatasan yang dilakukan para manajer antara hubungan kerja formal dan
informal yang terkesan terbatas.
3) Kecenderungan unit/satuan kerjanya sendiri tanpa memperhatikan tannggung
jawab unit/departemen lain yang mengakibatkan munculnya perilaku kurang
komunikatif antar karyawan dalam depatemen/unit yang berbeda.
4) Terjadinya tumpang tindih antar wewenang dan tanggung jawab antar sesama
karyawan.
Dari faktor-faktor diatas maka dibutuhkannya dasar-dasar dalam
pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam beberapa asas organisasi yakni :
a) Asas Kejadian Tujuan
Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin
hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas
organisasi dapat berjalan lancar. Ada pun peran dari asas-asas organisasi yaitu
sebagai :
a. Pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efisien.
b. Pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar.
2. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi organisasi bilamana organisasi tidak
menerapkan asas-asas/pedoman berorganisasi antara lain :
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 5
a. Anggota yang tidak memahami tujuan organisasi
b. Pembentukan satuan organisasi yang kurang berlandaskan pada pengembangan
volume kerja.
c. Pejabat/pegawai tidak mempunyai daftar rincian tugas yang jelas sehingga tidak
mengetahui tanggung jawab pokoknya.
d. Adanya tugas pelayanan kepada masyarakat yang terhenti karena petugasnya tidak
masuk kerja.
e. Adanya persamaan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan
f. Adanya kekosongan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan
g. Para pejabat tidak memiliki kesadaran pentingnya wewenang
h. Banyak pejabat yang melaksanakan pekerjaan menunggu perintah
i. Adanya pejabat yang memimpin bawahan dalam jumlah yang terlampau banyak
j. Jenjang organisasi yang terlalu panjang
k. Bawahan bingung karena melaksanakan perintah dari lebih dari satu atasan.
l. Kesulitan meletakkan satuan organisasi pada struktur organisasi
m. Kurang menyadari perlunya sumber daya yang dapat menjamin hidup organisasi
secara berkelanjutan.
Dalam pelaksanaanya ada beberapa poin yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Menerjemahkan Visi dalam artian menentukan target kerja dlam jangka pendek
dan jangka panjang .
b) Penentuan beban kerja dan volume kerja dalam hal ini bertujuan untuk :
(1) Deskripsi pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan
(2) Menyesuaiakan karakteristik karyawan dengan kualifikasi agar pekerjaan
tersebut dapat terlaksana dengan baik.
(3) Standar pekerjaan agar menjadi tolak ukur untuk mengetahui efisiensi dan
seberapa efektif pekerjaan dalam satu periode tertentu.
b) Dasar Pembagian Kerja
Dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan pembagian tugas atau pembagian
kerja.Dalam hal pembagian kerja tentunya kita harus menyesuaikan dengan
tanggung jawab dan wewenang yang sesuai dengan proses pemagian kerja.
Untuk memperlancar hubungan pembagian kerja antara tugas dan pekerjaan
dibutuhkan hal berikut ini :
1. Jejaring kerja Internal yang berfungsi sebagai pengatur dalam proses kerja
sama didalam organisasi.
2. Jejaring kerja Eksternal ( eksternal network ) yang berfungsi membangun
hubungan organisasi dengan organisasi lain.
3. Pemabagian kerja secara tuntas dengan pembagian kerja ini diharapkan semua
anggota akan bekerja secara jelas tanpa adanya overlapping.
4. Menghindari anggota mementingkan unit kerja sendiri dengan maksud untuk
mempermudah penyelesaian pekerjaan dan menghindari duplikasi
penyelesaian pekerjaan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 6
5. Dinamika pekerjaan
Sebuah organisasi yang mampu menciptkan dinamika yang baik dalam
pekerjaan adalah mampu menciptakan perubahan dalam segala bidang
termasuk dalam melaksanakan pekerjaan dilingkungan suatu organisasi.
Terjadinya dinamika perusahaan juga dapat dilakukan oleh pihak eksternal
seperti ; perkembangan global,nasioanal dan regional.Selain itu pemimpin
dalam hal ini juga berperan dalam terciptanya dinamika dalam sebuah
organisasi.Dengan cara seperti memberi kesempatan kepada semua karyawan
untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya,kreatifitasnya maupun inovasi
dan gagasan yang bersifat positif.
c) Dasar kesatuan perintah
Dasar kesatuan perintah dalam oragnisasi biasanya dipimpin oleh seorang
direktur,gubernur dan lainya.Dalam dasar kesatuan perintah hendaknya memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Pimpinan puncak hendaknya memiliki pimpinan unit kerja sebagai bawahannya
2. Pimpinan yang mampu memberikan sebagian wewenangnya akan mampu
meningkatkan perasaan memiliki bawahannya ( sense of belonging ),perasaan
ikut tanggungjawab ( sense of responsibility)dan rasa ikut bertanggung jawab (
sense of partisifacion).
d) Asas Fleksibilitas Organisasi
e) Asas Fungsionalitas
Fungsionalitas adalah pembentukan satuan kerja dalam struktur organisasi yang
harus memberikan kontribusi secara penuh dengan penuh efisiensi dan efektif.Asas
ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yakni :
a) Fungsi layanan kepada masyarakat
b) Fungsi inovasi dan pengembangan
Fungsi ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena perkembangan dan
kemajuan teknologi yang sangat berkembang saat ini.Maka diharapakan
organisasi mampu untuk beradaptasi dengan mengembangkan dan
meningkatkan produktifitas dan kulitas produknya.
c) Fungsi responsif ,dengan fungsi ini diharapkan oraganisasi siap dan tanggap
terhadap konsumen.Dengan tujuan oragnisasi tersebut mampu untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan penghasilan
masyarakat.
d) Fungsi Produktifitas dengan tujuan untuk menghindari pemborosan yang
berasal dari faktor input dan output.
e) Fungsi Prediktif yaitu melakukan prediksi terhadap apa yang akan terjadi
kemungkinan terbaik dan terburuknya sebuah perjalanan organisasi yang tentu
erat hubungannya pada lingkungan
f) Fungsi Pengendalian dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan terhadap
suatu tujuan organisasi dengan tujuan tercapainya tujuan utama sebuah
organisasi.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 7
B. MACAM-MACAM ORGANISASI
Macam-macam organisasi yang akan kita bahas dalam sebuah organisasi adalah
sebagai berikut :
1) Berdasarkan Pembentukannya
Proses pembentukan organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni;
formal dan informal.
Organisasi Formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan
perangkat yang diatur .Contoh : Sekolah ,Perseroan Terbatas,Rumah Sakit dan
lainnya.
Organisasi Informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa dasar aturan yang
bersifat formal dan tidak memiliki ADRT dan bersifat hubungan
pribadi.Seperti memiliki kesamaan hobi,perilaku,kebutuhan dan kesempatan.
2) Keterkaitan Hubungan dengan Pemerintah
Organisasi ini dibentuk berdasarkan fungsi menjalankan pemerintahan demi
terselenggaranya pemerintah yang baik.Dalam hal ini dapat dibedakan
menjadi resmi dan tidak resmi.Artinya Organisasi resmi yang mendapatkan
izin dari pemerintah seperti;Yayasan,Lembaga Pemerintah,Jawatan,dan lain-
lain.Sementara organisasi tidak resmi yang dibentuk pemerintah namun tidak
mendaftarkan diri ke lembaga pemerintah.Seperti Kelompok
kesenian,kegiatan sosial dan masih banyak lagi.
3) Berdasarkan Ukuran Organisasi
4) Berdasarkan Tujuan
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai.Tujuan
pencapaian sebuah organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian yakni tujuan
sosial dan tujuan mencari keuntungan ( Profit ).
Contoh organisasi yang bersifat sosial yang sering kita jumpai dalam
lingkungan masyarakat adalah Yayasan berbetuk pendidikan seperti panti
asuhan,Rumah dhuafa,Yayasan pecinta alam.Sementara organisasi yang
memiliki tujuan mencari keuntungan adalah organisasi yang dibidang
jasa,produksi,perdagangan.Contoh : BUMN seperti : Pertamina,PT Kereta Api
Indonesia,Pos Indonesia.dan lain-lain.
5) Berdasarkan Bagan Organisasi
Bagan organisasi adalah bentuk diagram yang menunjukkan berbagai fungsi
dan tujuannya masing-masing,tujuan dan wewenang karyawan yang diberikan
tanggung jawab.
C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 8
Langkah-langkah dalam pengorganisasian adalah siklus awal sebuah
organisasi sampai terciptanya tujuan organisasi.Proses tahapan tersebut antara
lain :
1. Merencanakan tujuan organisasi
2. Menentukan tugas-tugas utama sampai secara keseluruhan
3. Alokasi sumber daya untuk pembagian tugas.
4. Evaluasi hasil dan strategi pembentukan perusahaan .Dengan cara
mengevaluasi strategi yang sudah dimulai dari awal perencanaan dalam
satu siklus pengorganisasian.Maka dalam hal ini rencana baru akan
dimulai dari awal setelah proses evaluasi.
D. BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap
tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama
pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).Sedangkan
pengertian pokok struktur organisasi adalah sebuah bagan khusus yang saling
berhubungan antara sumber daya yang dimiliki dan pembagian tugas yang
diberikan.
Struktur organisasi memiliki fungsi sebagai alat pedoman utama untuk efisiensi
dalam pemanfaatan tenaga kerja dan sumber daya lainnya yang berfungsi sebagai
input dalam pencapaian tujuan organisasi.
Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki
kedudukan,tugas,wewenang dan tanggungjawab yang berlainan.Ada beberapa
faktor yang bias menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
1. Strategi organisasi
2. Penggunaan teknologi
3. Kualitas karywan yang terlibat didalam struktr organisasi\
4. Ukuran organisasi itu sendiri
Sementara itu didalam struktur organisasi terdapat unsur-unsur yang
mempengaruhinya yaitu :
1. Spesialisasi akivitas
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi
5. Ukuran satuan kerja
E. STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
Struktur organisasi biasanya disajikan dalam bentuk bagan organisasi.Bagan
organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-
kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing-masing
memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis
saluran wewenang.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 9
Bagan organisasi biasanya memiliki 5 aspek penting dalam sebuah organisasi
anata lain :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah atau wewenang
3. Jenis pekerjaan
4. Pengelompokkan aktivitas
5. Hierarki manajemen.
Bentuk bagan organisasi:
1. Bagan piramid adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah, atau sebaliknya. Bagan ini adalah bagan
yang paling lazim dipakai oleh berbagai organisasi.
2. Bagan mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya.
3. Bagan menegak adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang
terendah disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya.
4. Bagan lingkaran
5. Bagan setengah
6. Bagan elip
7. Bagan setengah elip adalah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari pusat elip ke arah bidang elip.
8. Bagan sinar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun seperti berkas sinar.
Cara menggambarkan bagan organisasi dengan baik
1. Memilih bentuk bagan, isi bagan, kotak-kotak yang akan dipakai, garis-garis
saluran wewenang serta warna yang akan digunakan untuk kotak-kotaknya
sesuai dengan pembagian fungsi umum dalam organisasi.
2. Menggambar kotak segi empat panjang dengan ukuran terbesar sebagai pusat
bagan yang akan digunakan untuk menempatkan satuan organisasi, atau
pejabat yang berkedudukan tertinggi dalam organisasi yang bersangkutan.
3. Menggambar kotak segiempat panjang yang diletakkan di atas kotak pusat
bagan.
4. Menggambar kotak segiempat panjang dengan ukuran lebih kecil dibanding
dengan kotak teratas.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 10
5. Menulis isi bagan.
6. Setelah gambar lengkap, bila bagan organisasi yang bersangkutan memerlukan
keterangan singkat dapat ditulis di sebelah kiri bawah gambar bagan.
7. Mencantumkan tanggal mulai berlakunya bagan dan sebaiknya nama serta
tandatangan penanggug jawab di sebelah kanan bawah gambar bagan.
8. Menuliskan nama organisasi yang bersangkutan di tengah atas atau kiri atas
gambar bagan. Ini dilakukan agar besar kecilnya tulisan seimbang dengan
besar kecilnya gambar bagan.
Kelebihan dan Kelemahan Bagan Organisasi
Kelebihan bagan organisasi diantaranya adalah memudahkan setiap individu
dalam sebuah organisasi untuk melihat tugas dan tanggungjawab yang diberikan
atasannya.Namun disisi lain masih banyak kekurangan yang didmiliki bagan
organisasi diantaranya adalah bagan organisasi kurang mampu menjelaskan
seberapa besar tingkat wewenang dan tanggungjawab dalam tingkatan
manajerial.Bagan juga kurang mampu dalam menghadapi berbagai hubungan
informal dan saluran komunikasi.
Departementalisasi
Tentu dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa departemen.Dalam hal ini
departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersasma sejumlah
pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan sejumlah
kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama lain tergantung
pada kebutuhan organisasi itu sendiri.Kelebihan departementalisasi adalah
memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan spesialis yang sama .
Dasar-dasar dalam pembentukan departementalisasi adalah sebagai berikut :
a) Fungsi perusahaan yang biasasnya didalamnya terdapat departemen
produksi,perdagangan,keuangan,keamanan,manajerial dan akuntansi.
b) Fungsi manajemen,yaitu pengelompokkan berdasarkan fungsi manajemen
sperti SDM, Pemasaran,Keuangan dan lainnya.
c) Proses Produksi
d) Hasil Produksi
e) Pengelompokkan jenis produksi dalam departemen ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu:
a) Memanfaatkan secara penuh ketrampilan yang dimiliki karyawan
b) Memaksimalkan perlatan produksi
c) Dapat cepat mengetahui produk yang diminati konsumen
d) Pimpinan mengetahui manajer bagian yang produktif
e) Mudahnya dalam koordiansi dalam proyek produksi.
Terdapat pula kelemahan yang ditimbulkan dalam pengelompokkan ini yakni :
a) Bisa menimbulkan persaingan tidak sehat diantara bagian departemen
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 11
b) Adanya rasa kurang terjamain terhadap masa depan ,karena takut akan
kehilangan pekerjaan
f) Pengelompokan berdasarkan konsumen
g) Pengelompokan berdasarkan kewilayahan
h) Berdasarkan waktu
i) Berdsarkan jumlah
j) Kombinasi diantara pengelompokan satu dengan yang lainnya.
F. TIPE STRUKTUR ORGANISASI
1) Organisasi Lini
2) Organisasi Lini dan Staf
3) Oragnisasi Fungsional
4) Organisasi lini,Staf dan Fungsional
5) Organisasi Komite
6) Organisasi Proyek dan matriks
Dalam tabel berikut akan dibahas tentang kelebihan dan kekurangan
masing-masing tipe organisasi :
Bentuk Organisasi Kelebihan Kekurangan
Lini
Adanya kejelasan masalah
pendelegasian kewenangan dan
tanggung jawab untuk setiap
bidang
Bentuknya sederhana dan mudah
dipahami
Beban berat dipikul
eksekutif puncak karena
harus menjalankan fungsi
admistratif.
Tidak ada spesialisasi
Lini dan Staf
Para spesialis memberikan ide
,saran dan masukan kepada
manajer puncak.
Seluruh karyawan melaporkan
pekerjaannya kepada supervisor
Sering terjadi konflik antara
lini dan staf
Rekomendasi manajer staf
tebatas hanya pada manajer
lini.
Matriks
Memiliki fleksibelitas yang tinggi
Berfokus pada masalah tertentu
Memungkinkan melakukan
inovasi & kretifitas tanpa harus
mengganggu struktur lain
Sering timbulnya masalah
akuntabilitas
Kendala membentuk tim
karena dari departemen
yang berbeda
Sangat berpotensi
menimbulkan konflik antar
manajer proyek dan manajer
lainnya.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 12
G. PENGKOORDINASIAN
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk
menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang
telah ditentukan.Pengkoordiansian sangat dibutuhkan sekali dalam proses kegiatan
manajemen karena didalamnya melibatkan banyak individu dan banyak hal lain
yang saling berhubungan.
Menurut para ahli pengkoordinasian dapat diartikan sebagai proses atau
rangkaian kegiatan yang menyatukan pikiran,pendapat dan perilaku dalam
mewujudkan wewenang dan tanggung jawab sesuai tugas pokok masing-masing
,agar terwujudnya tujuan organisasi.
Koordinasi mengandung makna sebagai aktifitas untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil kerja setiap individu/kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi.Tujuan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengarahkan semua ide,gagasan,aktivitas dan perilaku kearah tercapainya
tujuan organisasi.
2. Mengarahkan ketrampilan spesialisasi yang dimiliki setiap karyawan kepada
tujuan
3. Menghindari kekosongan dan kesenjangan dalam pekerjaan
4. Menghindari penyimpangan tugas dan tujuan.
Dengan adanya koordinasi akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas kerja
serta terciptanya saling ketergantungan antara masing-masing unit atau
departemen.Ketergantungan tersebut dapat dibedakan menjadi 3 bagian yakni
1. Saling ketergantungan yang menyatu( pooled interdependence)
2. Saling ketergantungan yang berurutan ( sequential interdependence )
3. Ketergantungan dalam timbal balik ( Rciprocal interdependence )
Sementara itu ada juga empat tipe perbedaan sikap dalam cara kerja yang ikut
menghambat efektifitas koordinasi yaitu :
1. Perbedaan orientasi waktu antar bagian
2. Tingkat formalitas
3. Tujuan yang berbeda
4. Gaya interaksi
H. ASAS DAN SIFAT KOORDINASI
Asas koordiansi adalah asas paham hierarki yakni,setiap atasan atau koordiantor
harus melakukan koordinasi kepada bawahannya secara langsung.Dengan tujuan
tercapainya sifat dinamis.
I. SYARAT-SYARAT KOORDINASI
Syarat koordiansi yang paling utama adalah koordiantor harus bisa bersifat
adil,persuasif ,tidak memaksakan kehendak ketika melakukan koordinasi.dan
setidaknya memiliki :
1. Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan koordinasi sebagai dari usaha
memperlancar penyelesaian pekerjaan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 13
2. Rasa saling menghargai satu sama lain diantara karyawan.
3. Semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan sistem koordinasi
bagiannya masing-masing.
J. TIPE KOORDINASI
Tipe koordiansi dapat dibedakan menjadi dua tipe yakni :
Koordinasi Vertikal ,yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan yang
dilakukan pimpinan terhadap satuan yang berada dibawah wewenangnya.
Koordiansi Horizontal, yaitu sejumlah aktivitas penyatuan ,dan pengarahan
yang dilakukan dalam tingkat yang sama.
K. PEDOMAN MELAKUKAN KOORDINASI
Berilah Dalam melakukan koordiansi hendaknya kita memperhatikan satu
aspek berikut ini,yaitu pedoman dalam pengkoordinasian.Tujuan pedoman
melakukan koordinasi adalah untuk menghindari penyimpangan dalam melakukan
koordiansi.Berikut ini pedoman yang hendaknya diterapkan agar hal-hal yang
merugikan dalam koordinasi dapat kita cegah :
1. Berilah penjelasan singkat dalam koordinasi dan gunakanlah kata-kata yang
bersahabat.
2. Hendaknya kita mampu menjelaskan bahwa koordinasi yang dibuat adalah
untuk kepentingan bersama bukan atas kepentingan individu.
3. Memberikan setiap orang untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dalam
pengkoordinasian.
4. Memberikan motivasi agar tetap ingin melakukan kegiatan koordinasi.
5. Hendaknya membina hubungan baik antara atasan dan bawahan.
6. Setidaknya kita lebih banyak menggunakan komunikasi informal agar lebih
mudah dalam memberikan motivasi kepada bawahan.
L. PERKEMBANGAN KEBUTUHAN KOORDINASI
Kebutuhan akan koordianasi sangatlah penting dalam terciptanya hubungan
koordinasi yang harmonis.Pertama ,adanya kebutuhan akan posisi dan
departemen-departemen baru untuk menangani masalah yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal dan kebtuhan strategis lainnya.Kedua sebagai seorang
manajer dapat melihat koordinasi sebagai hasil dari informasi dan kerjasama.
M. PENYESUIAN KEBUTUHAN KOORDINASI
Dalam penyesuian koordinasi hendaknya kita memperhatikan beberapa aspek
penting dala pengkoordiansian diantaranya adalah :
1. Porsi Dasar Koordiansi,pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan
koordinasi ketika tuntutan organisasi terhadap koordinasi yang belum begitu
tinggi.
2. Meningkatkan Daya Potensi Koordinasi,dengan tujuan meningkatnya ukuran
dan aktifitas koordinasi.Dalam hal ini perencanaan ,koordinasi,pengendalian
akan semangkin baik pula.Dalam hal informasi akan semangkin fleksibel.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 14
3. Mengurangi kebutuhan koordinasi,dengan alasan adalah berkembang dengan
pesatmya kebutuhan akan koordinasi yang dapat menimbulkan konflik
internal,maka dibutuhkannya pengurangan dalam koordinasi.
N. MENGATUR KONFLIK DALAM ORGANISASI
Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku
atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat
berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan.
Akibat negatif :
1. Menghambat komunikasi.
2. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
3. Mengganggu kerjasama atau “team work”.
4. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
5. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
6. Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi,
menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
1. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
2. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam
sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
4. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
5. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Konflik yang terjadi dilingkungan organisasi dalam mengatur pengkoordiansian
antara lain desebabkan faktor-faktor berikut ini :
1. Keterbatasan sumber daya ,hal ini timbul jika keterlambatan informasi dan
keterbatsan kemampuan individu dalam menerima intruksi yang diberikan
akibatnya informasi yang turun kebawah akan terhambat.
2. Ketidakjelasan tanggung jawab dan wewenang,bisa muncul karena batas dan
tanggung jawab dalam pekerjaan yang kurang jelas.
3. Gangguan komunikasi,muncul akibat dari salah seorang pihak pengkoordinasi
yang menghambat jalannya informasi yang diterimanya.
4. Masalah kepribadian,juga bisa menjadi faktor penghambat karena anggota
yang memiliki kepribadian yang sulit dalam menerima keputusan.
5. Membanggakan unit kerjanya secara berlebihan
6. Penyimpangan tujuan
O. PENAGANAN KONFLIK KOORDINASI
Dalam penangan konflik dalam koordinasi hendaknya ini menjadi tanggung jawab
sang koordinator bagaimana ia mampu untuk mengatasi konflik tersebut.Ada
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 15
beberapa sikap yang dapat dijadikan penyelesaian konflik oleh sang koordinator
yaitu :
Gaya Otoriter ,yaitu memberikan tindakan tegas antar kedua pihak yang
mengalami konflik.dengan tujuan tidak memihak antara anggota yang
mengalami konflik.
Gaya kooperatif yaitu cara menangani konflik dengan memberikan
kesempatan kepada masing-masing pihak untuk untuk diajak negosiasi.
Gaya Kolaborasi yaitu memadukan antara otoriter dan kooperatif diamana
cara menangani konflik dengan memberikan negosiasi dan komfromi
untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.
Persuasi: Usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan
norma dan standar keadilan yang berlaku. Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan
memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif
pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling
bergantung satu sama lain. Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak
serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk
meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian
masalah yang menjadi pokok sengketa. Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk
menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta,
menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara
terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi konflik: 1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi. 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut
hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis. 6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit
kerja.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 16
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling
hebat. 8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian
antar unit/departemen/eselon.
P. RENTANG KENDALI
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian,
karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan
seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi
karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu,
pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
a) Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang
pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
b) Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin
dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu
diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya.
c) Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan
kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan
langsungnya.
d) Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan
bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung
yang dipimpinnya.
Pedoman yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup
beberapa faktor yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara
singkat dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Faktor-faktor yang berhubungan dengan rentang kendali dapat relatif
melebar bila :
1) Pekerjaan bersifat rutin.
2) Operasi-operasi stabil.
3) Pekerjaan bawahan sejenis.
4) Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain.
5) Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
6) Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
7) Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu.
8) Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat.
9) Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi.
10) Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatanpengawasannya.
11) Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan
dilaksanakan.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 17
12) Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat.
Q. KESIMPULAN
Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan dalam sebuah organisasi,
yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam
usahanya mencapai tujuan organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai sistem jaringan kerja terhadap
tugas-tugas,sistem laporan dan komunikasi yang menghubungkan secara
bersama pekerjaan individual dan kelompok (Amirullah dan Budiyono,2004 ).
Didalam struktur organisasi setiap individu memiliki
kedudukan,tugas,wewenang dan tanggung jawab yang berlainan.
Departementalisasi adalah usaha mengelompokkan bersama sejumlah
pekerjaan.Pada hakikatnya departementalisasi adalah mengelompokkan
sejumlah kegiatan atau aktivitas yang sama dan berhubungan erat satu sama
lain tergantung pada kebutuhan oragnisasi itu sendiri.Kelebihan
departementalisasi adalah memperoleh efisiensi dengan mengumpulkan
spesialis yang sama .
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk
menyediakan waktu dan jumlah yang tepat,dan mengarahkan pelaksanan
untuk menghasilkan sesuatu tindakan yang seragam dan harmonis pada
sasaran yang telah ditentukan.
Konflik dalam koordianasi muncul akibat hubungan antagonis diantara pelaku
atau pihak yag melakukan koordinasi.Namun konflik koordinasi kadang dapat
berakibat negatif namun juga berakibat positif dalam perusahaan.
Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian,
karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan
seorang pemimpin (manajer).Rentang Kendali diperlukan dalam suatu
organisasi karena adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu
keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 18
R. SARAN
Dalam pengorganisasian masih banyak hal-hal yang harus kita perhatikan dalam
membentuk sebuah organisasi,supaya terwujudnya tujuan organisasi yang
diharapkan.Begitu juga dalam proses pengkoordinasian masih banyak hal yang
dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita dalam sebuah oragnisasi.
Dalam proses pembuatan makalah ini,kami sebagai penulis juga mengharapkan
kepada pembaca untuk lebih memahami tentang pengorganisasian dan
pengkoordinasian dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menyelesaikan
berbagai masalah dan konflik yang terjadi dalam organisasi yang kita alami.
Demikian makalah ini kami buat dengan berbagai refrensi tentang pembahasan
tentang topik PENGORGANISASIAN dan PENGKOORDINASIAN,kritik sangat
kami harapkan kepada pembaca.Kami ucapkan terimakasih.
Tim Penulis
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 19
DAFTAR PUSTAKA
http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-secara-efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf
http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-
secara-efektif/#sthash.DGdJMpgX.dpuf http://id.wikipedia.org/wiki/
http://google.co.id
Hasibuan,Melayu, SP. (2006).Manajemen :Dasar,pengertian dan masalah( revisi).Jakarta: Bumi Aksara.
Amirullah,Budiyono, Haris (2004).Pengantar Manajemen.Yogyakarta;Graha
Ilmu. Robbins, P. Stephen.(2005) .Perilaku Organisasi Jakarta:Prenhalindo.
Amstrong,Michael (1990).Manager ( terjemahan ).Jakarta:Binarupa Aksara
Manajemen : Pengorganisasian & Pengkoordinasian | 20