tugas b.indo

34
Kata Pengantar Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala izin-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul (). Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang menjadi suritauladan yang terbaik yang selalu menginspirasi penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Laporan ini merupakan tugas besar untuk mata kuliah bahasa Indonesia di Teknik Elektro Universitas Andalas, Padang. Laporan ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik tak luput dari izin dan rahmat Allah SWT serta bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Upload: robbysyahputra

Post on 14-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fyfy

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala izin-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul (). Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang menjadi suritauladan yang terbaik yang selalu menginspirasi penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Laporan ini merupakan tugas besar untuk mata kuliah bahasa Indonesia di Teknik Elektro Universitas Andalas, Padang.Laporan ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik tak luput dari izin dan rahmat Allah SWT serta bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :1. Sri Wahyuni selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia.2. Silvia Rahmadani yang telah membantu dalam pencarian materi.3. Rekan-rekan asisten Laboratorium Elektronika Industri (LEI),serta4. Semua pihak lain yang telah memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.Padang, Desember 2012

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini, banyak sekali masyarakat bahkan mahasiswa yang masih rancu dalam menempatkan kata dalam kalimat. Disadari atau tidak, penggunaan kata sering sekali tidak tepat dalam penggunaannya. Masyarakat/mahasiswa sering kali tidak memperhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak, yang terpenting tujuan dan maksud mereka tersampaikan. Selain itu ketidak pahaman penggunaan tanda baca, menyebabkan banyak tulisan-tulisan pada tugas akhir, makalah, bahan presentasi, atau jurnal. Banyak ditemui kata yang tidak baku dan juga ditemukan kesalahan dalam penulisan tanda baca yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Hal itulah yang menyebabkan dalam sebuah tulisan kerap tidak sesuai dengan EYD ataupun bahasa baku.Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tata bahasa Indonesia yang baku salah satunya meliputi penggunaan kata, dan EYD yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.Ketidak tepatan dalam pemilihan kata berpengaruh terhadap keefektifan suatu kalimat. Banyak kalimat yang maknanya tidak sampai kepada pembaca karena susah atau sulit dalam memahami penulisan si penulis.

1.2 MasalahPenggunaan kata, dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Memang seharusnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: penggunaan kata apa saja, yang banyak ditemukan kesalahan penulisannya pada sebuah tulisan? Tanda baca apa saja, yang banyak ditemukan kesalahan penempatanya pada sebuah tulisan? Bagaimana cara menempatkan tanda baca yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan? Bagaimana keefektifan sebuah kalimat yang terdapat pada jurnal sebuah tulisan?

1.3 Batasan MasalahPada laporan ini, batasan masalah dalam pelaksanaannya adalah hanya meneliti tulisan dosen Teknik Elektro Universitas Andalas berupa jurnal dalam pemakaian tanda baca, kata baku, dan keefektifan sebuah kalimat.1.4 Tujuan PenelitianTujuan dari pengerjaan laporan ini adalah :1. Memeriksa sebuah tulisan salah satu dosen teknik Elektro dengan menganalisa pemakaian kata dan tanda baca yang tepat.2. Menganalisa kalimat efektif.

1.5 Hasil yang DiharapkanHasil-hasil analisis ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Indonesia yang baku. Bagi seorang pelajar menggunakan bahasa indonesia yang baku dan benar adalah sebuah keharusan. Karena ragam bahasa baku digunakan dan dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Yang kesesuaian penggunaannya harus diperhatikan. Selain itu, hasil analisis ini diharapkan juga dapat memberi sumbangan pemikiran kepada para dosen, agar keterampilan menulis bisa ditingkatkan, sehingga orang-orang bisa memahami isi tulisan tersebut dengan mudah.

1.6 Metoda dan Teknik

1.7 Sumber DataSumber data didapat dari sebuah jurnal dosen elektro dengan judul () oleh ().

1.8 HipotesisPada jurnal dosen () yang berjudul () terdapat beberapa kesalahan dalam pemakaian kata baku dan tanda baca. Kalimat dalam jurnal tersebut masih belum efektif karena ada beberapa kalimat yang pembaca tidak dapat memahaminya.

1.9 Landasan Teori1.9.1 Pengertian BahasaSecara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa.

1.9.2 Bahasa BakuBahasa baku merupakan adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Menurut Yus Rusyana di dalam Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan bepengertian bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas (1984:104). Di dalam pengertian bahasa baku terdapat 3 aspek yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan sebagai model. Istilah kodifikasi berasal dari bahasa Inggris codification . Kodifikasi diartikan sebagai hal yang memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk dijadikan norma dalam bahasa (Alwasilah, 1985 : 121).Masalah kodifikasi berkait dengan masalah ketentuan atau ketetapan norma kebahasaan. Norma-norma kebahasaan itu berupa pedoman tata bahasa, ejaan, kamus, lafal, dan istilah. Kode kebahasaan sebagai norma itu dikaitkan juga dengan praanggapan bahwa bahasa baku itu berkeseragaman. Keseragaman kode kebahasaan diperlukan bahasa baku agar efisien, karena kaidah atau norma jangan berubah setiap saat. Kodifikasi yang demikian diistilahkan oleh Moeliono sebagai kodifikasi bahasa menurut struktur bahasa sebagai sebuah system komunikasi (1975 : 2).Kodifikasi kebahasaan juga dikaitkan dengan masalah bahasa menurut situasi pemakai dan pemakaian bahasa. Kodifikasi ini akan menghasilkan ragam bahasa. Perbedaan ragam bahasa itu akan tampak dalam pemakaian bahasa lisan dan tulis. Dengan demikian kodifikasi kebahasaan bahasa baku akan tampak dalam pemakaian bahasa baku.Bahasa baku atau bahasa standar itu harus diterima atau berterima bagi masyarakat bahasa. Penerimaan ini sebagai kelanjutan kodifikasi bahasa baku. Dengan penerimaan ini bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan dan menyimbolkan masyarakat bahasa baku.Bahasa baku itu difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas. Acuan itu dijadikan ukuran yang disepakati secara umum tentang kode bahasa dan kode pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu atau pemakaian bahasa tertentu.Ketiga aspek yang terdapat di dalam konsep bahasa baku itu kodifikasi, keberterimaan, difungsikan atau dipakai sebagai model, berkesatuan utuh dan saling berkait, baik dalam menentukan kode bahasa maupun kode pemakaian bahasa baku. Hal ini akan dirinci pada pembahasan ciri-ciri dan fungsi bahasa baku dan pemakaian bahasa baku.1.9.3 Tanda BacaTanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain adalah:A. Tanda Titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Misalnya:Ayahku tinggal di Solo.2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.Misalnya:a. III. Departemen Dalam NegeriA. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa1.2.3 Grafik3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.Misalnya:Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.Misalnya:1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.Misalnya:Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.6a. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Misalnya:Desa itu berpenduduk 24.200 orang.6b. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya:Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.Nomor gironya 5645678.7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.Misalnya:Acara kunjungan Adam Malik8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal suat atau (2) nama dan alamat surat.Misalnya:Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)1 April 1985 (tanpa titik)Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)Atau:Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)Jalan Cikini 71 (tanpa titik)B. Tanda Koma (,)1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.Misalnya:Saya membeli kertas, pena, dan tinta.2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, atau melainkan.Misalnya:Saya ingin datang, tetapi hari hujan.3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului indukn kalimatnya.Misalnya:Kalau hari hujan, saya tida datang.3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.Misalnya:Saya tidak akan datang kalau hari hujan.3. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Misalnya:. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.Misalnya:O, begitu?5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Misalnya:Kata ibu Saya gembira sekali.6. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Misalnya:Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor.7. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.Misalnya:Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: Pustaka Rakjat.8. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.Misalnya:W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya utnuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.Misalnya:B. Ratulangi, S.E.10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.Misalnya:12,5 m11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya:Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang aki-laki yang makan sirih.12.Tanda koma dapat dipakaiuntuk menghindari salah bacadi belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.Misalnya:Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.13. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langung itu berakhir dengan tanda tanya atau seru.Misalnya:Di mana Saudara tinggal? tanya Karim.C. Tanda Titik Koma (;)1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.Misalnya:Malam akan larut; pekerjaan belum selesai juga2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.Misalnya:Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; ibu sibuk bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran Pilihan Pendengar.D. Tanda Dua Titik (:)1a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.Misalnya:Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.1b. Tanda titk dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengkahiri pernyataan.Misalnya:Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.Misalnya:a. Ketua : Ahmad WijayaSekretaris : S. HandayaniBendahara : B. Hartawan4. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.Misalnya:Ibu : (meletakkan beberapa kopor) Bawa kopor ini, Mir!5. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan serta (iv) diantara nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.Misalnya:Tempo, I (34), 1971: 7Karangan Ali Hakim, Pedidikan Seumur Hidup: sebuah Studi, sudah terbit.E. Tanda Hubung (-)1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.Misalnya:Di samping cara-cara lama itu ju-ga cara yang baru2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.Misalnya:Kini ada acara baru untuk meng-ukur panas.3. Tanda hubung meyambung unsur-unsur kata ulang.Misalnya:Anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.Misalnya:p-a-n-i-t-i-a5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan baian kelompok kata.Misalnya:ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan (20 x 5.000), tanggung jawab-dankesetiakawanan-sosial6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.Misalnya:se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem-PHK-kan, hari-H, sinar-X; Menteri Sekretaris Negara.7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.Misalnya:di-smash, pen-tackle-anF. Tanda Pisah ()1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.Misalnya:Kemerdekaan bangsa itusaya yakin akan tercapaidiperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan oposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.Misalnya:Rangkaian temuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.3. Tanda pisah dipakai di antara dua dilangan atau tanggal dengan arti sampai dengan atau sampai ke.Misalnya:JakartaBandungCatatan:Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.G. Tanda Elipsis ()1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.Misalnya:Kalau begitu ya, marilah kita bergerak.2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam satu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.Misalnya:Sebab-sebab kemerosotan akan diteliti lebih lanjut.Catatan:Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah titik untuk menandai penghilangan teks dan atu untuk menandai akhir kalimat.Misalnya:Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati.H. Tanda Tanya (?)1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.Misalnya:Kapan ia berangkat?2. Tanda taya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat membuktikan kebenarannya.Misalnya:Uangnya sebanyak 10 jta rupiah (?) hilang.

I. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesuda ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.Misalnya:Alangkah seramnya peristiwa itu!J. Tanda Kurung (())1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.Misalnya:Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.Misalnya:Sajak Tranggono yang berjudul Ubud (nama yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.Misalnya:Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain (a).4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.Misalnya:Factor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.K. Tanda Kurung Siku ([])1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau ekurangan itu memang terdapat di naskah asli.Misalnya:Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.2. Tanda kurung siku menapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.Misalnya:Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan.L. Tanda Petik ()1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan daan nskah atau bahan tertulis lain.Misalnya:Saya belum siap, kata Mira, tunggu sebentar!2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.Misalnya:Bacalah Bola Lampu dalam buku Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat.3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.Misalnya:Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara coba dan ralat saja.4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengahkiri petikan langsung. Misalnya:Kata Tono, Saya juga minta satu.5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.Misalnya:Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan si Hitam.Catatan:Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.M. Tanda Petik Tunggal ()1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.Misalnya:Tanya Basri, Kau dengar bunyi kring-kring tadi?Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, Ibu, Bapak pulang, dan rasa letihku lenyap seketika, ujar Pak Hamdan.2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya:feed-back balikanN. Tanda Garis Miring (/)1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.Misalnya:No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/102. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.Misalnya:dikirimkan lewat dikirim lewt darat atau darat/laut lewat lautO. Tanda Penyingkat atau ApostrofTanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.Misalnya:Ali kan kusurati. (kan = akan)Malam lah tiba. (lah = telah)1 Januari 88. (88 = 1988)

1.9.4 Kalimat Efektif