tugas baja

Upload: davin-agustinus

Post on 16-Jul-2015

632 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Pembuatan dan Pengolahan Baja Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal. Proses pembuatan baja Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain : 1. Proses konvertor terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.

Sistem kerja

Dipanaskan dengan kokas sampai 1500 0C, Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor) Kembali ditegakkan. Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor. Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

Proses Bassemer (asam) lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO Proses Thomas (basa) Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si 1 CaSiO3

terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5 2. Proses siemens martin menggunakan sistem regenerator ( 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah: 1. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur 2. sebagai Fundamen/ landasan dapur 3. menghemat pemakaian tempat Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,

Ca3(PO4)2 (terak cair)

Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2), besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

3. Proses basic oxygen furnace

logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan) Oksigen ( 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.

ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.

Keuntungan dari BOF adalah:

BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen Proses hanya lebih-kurang 50 menit. Tidak perlu tuyer di bagian bawah Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon Biaya operasi murah

4. Proses dapur listrik temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.

2

Keuntungan :

Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat Temperatur dapat diatur Efisiensi termis dapur tinggi Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik

Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5. Proses dapurkopel mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses

pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair. Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam. kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 800 mm dari dasar tungku. besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 15 % ton/jam dimasukkan. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.

Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: akan bereaksi dengan karbon: Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. 6. Proses dapur cawan

Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,

kemudian dapur ditutup rapat. Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair. 3

Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

Gambar proses pembuatan baja

4

Jenis - Jenis Profil Baja dan Fungsinya A. Penampang yang Dibuat Dengan Penggilingan Panas (Hot-Rolled) 1. Wide Flange (WF) atau profil I

Gambar baja profil I (Hot-Rolled) WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, beton komposit atau kolom, kantilever kanopi, dll. Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W. 2. Balok Standar Amerika

Gambar baja profil I Standar Amerika (Hot-Rolled) Yang biasanya disebut balok I memiliki sayap (flange) yang pendek dan meruncing, serta badan yang tebal dibanding dengan profil sayap lebar. Balok I jarang dipakai dewasa ini karena bahan yang berlebihan pada badannya dan kekakuan lateralnya relatif kecil (akibat sayap yang pendek).

5

3. UNP

Gambar baja profil C (Hot-Rolled)

Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk. Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U 4. Baja (Equal Angle)

Gambar baja profil (Hot-Rolled) Biasa digunakan untuk : member pada truss, bracing, balok, dan struktur ringan lainnya. Istilah lain : profil siku, profil L, L-shape. 5. Baja L (Unequal Angle)

Gambar baja profil L (Hot-Rolled) 6

Penggunaan dan istilah lain hampir sama dengan Equal Angle. 6. Baja T

Gambar baja profil T (cold-formed) Pengunaan : balok lantai, balok kantilever (kanopi) Istilah lain : balok T

10. Steel Pipe

Gambar baja profil O (pipa)

Penggunaan : bracing (horizontal dan vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap), kolom arsitektural, support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya yang Silinder mempunyai nilai artistik) Istilah lain : steel tube, pipa

7

B. Penampang yang Dibentuk Dalam Keadaan Dingin (Cold-Formed) 1. Baja Lipped Channel

Gambar baja profil C (cold-formed) Biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C 2. Baja L Equal Angle

Gambar baja profil (Cold-formed)

Biasa digunakan untuk : bracing struktur ringan (kecil), rangka komponen arsitektural, support komponen-komponen ME. Istilah lain : hampir sama dengan EA hot rolled.

8

3. Baja Unequal Angle

Gambar baja profil L (cold-formed) Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan Equal Angle.

4. RHS (Rectangular Hollow Section)

Gambar baja profil [] (cold-formed)

Pengunaan : komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural. Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil [] 5. SHS (Square Hollow Section)

Gambar baja profil

(cold-formed)

Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan RHS. 9

Struktur Baja Jembatan & Bangunan Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yang baik. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat bebannya, selama bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut dipergunakan secara efisien. Pembangunan jembatan sudah mengambil banyak bentuk struktural dari tahun ke tahun. Jembatan yang dapat dilalui bisa digolongkan berdasarkan fungsinya seperti jalan raya, jalan kereta api, pejalan kaki, dan semacamnya. Secara struktur dapat dibagi ke dalam kategori bahan dari baja atau beton. Walaupun baja sudah umum digunakan dalam konstruksi jembatan, tapi kemajuan terakhir di teknologi material, besi baja telah memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan perencanaan jembatan.

Gambar atap rangka baja

10

Gambar atap rangka baja

\

Gambar atap rangka baja

11

Gambar jembatan baja

\ Gambar jembatan baja

12

Gambar bangunan tower baja

Gambar bangunan tower baja

13

Gambar konstuksi baja

Gambar konstruksi baja

14

Keuntungan memakai material baja untuk jembatan Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan, perencanaan juga harus memasukkan faktor arsitektur. berdasarkan pertimbangan itu, jembatan baja menawarkan beberapa keuntungan daripada beton, yaitu: 1. Kekuatan Tinggi : Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan kelebihan ruang dan volume yang

dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-profil yang dipakai 2. Kemudahan Pemasangan : Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sebagian besar dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar yang siap digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan untuk membuat bagianbagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa dilakukan dengan mudah karena komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat yang tertentu, sertamudah diperoleh di mana-mana 3. Aspek daktilitas : Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwa gempa bumi 4. Fleksibel : Setelah selesai masa pembuatan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan ke tempat lain, setelah masa pembuatan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari karat yang menyebabkan penurunan kekuatan strukturnya. 5. Efisien : Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton dan memerlukan ruang yang relatif kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu keuntungan dari jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan sempit. 15

6. Aman : Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan keselamatan kerja sewaktu pemasangan lebih terjamin.

Kelemahan memakai material besi/ baja Tapi baja juga memiliki kelemahan seperti : 1. Pemeliharaan : Memerlukan pemeliharaan secara berkala , yang membutuhkanpembiayaan tidak sedikit

2. Durabilitas : Kekutan baja dipengaruhi oleh temperatur , pada temperatur yang tinggikekuatannya berkurang

3. Ketahanan : Bahaya tekuk mudah terjadi , karena kekuatannya cukup tinggi maka banyak dijumpai batang struktur yang langsing Karena itu ada penelitian dan pengembangan untuk masalah ini yaitu

mengembangkan baja mutu tinggi tahan korosi yang sangat berguna jika jembatan berada di daerah laut yang kadar garamnya tinggi.Untuk mengatasi kebisingan , maka dikembangkan beton komposit dengan baja di atas permukaannya, sehingga bisa menurunkan tingkat kebisingan.Penelitian di dalam kualitas baja yang digunakan di dalam pembangunan jembatan, bersamaan dengan metoda-metoda konstruksi lainnya, sudah membuat produksi dan pemasangan jembatan baja bentang yang panjang. Dan komponen struktur baja dapat dibuat sepanjangnya- panjangnya dan pemasangan dapat dibagi menjadi beberapa blok-blok, Sedangkan pengiriman komponen dan pemasangan di lapangan dapat bekerja dengan cepat dan mudah. Jembatan baja dapat dikhususkan untuk dibengkokkan atau disesuaikan dengan kondisi- kondisi di lapangan dengan sempurna. Di mana lokasi berisi sebagian besar dari lumpur dan bumi lemah, konstruksi dari suatu jembatan baja dapat dilakukan dengan mudah dan aman karena berat baja hanya 25 - 35 % dari bobot mati struktur beton yang setara. Salah satu keuntungan besi baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah besi baja mempunyai kekuatan struktur yang pasti bila dibandigkan dengan beton yang kekuatan strukturnya berubah berdasarkan campuran semen dan airnya. Karena diproduksi di pabrik, besi baja mempunyai kualitas yang seragam dan ketelitian ukuran yang tinggi daripada beton. Beban angin juga menjadi lebih kecil dalam jembatan yang memakai material baja. Ini dikarenakan material struktur dengan memakai baja lebih kecil daripada jembatan dari beton. Besi itu juga sangat keras, sehingga walaupun sudah mencapai titik leleh karena beban jembatan,besi baja masih bisa kembali ke bentuk asalnya, berbeda dengan beton yang sangat

16

rapuh, sekali dia meregang akan retak. Bila beton meregang dalam waktu lama, beton cenderung untuk menyusut dan deformasinya akan menghasilkan retak. Sedangkan baja tidak bermasalah seperti beton yang punya kecenderungan untuk retak sewaktu masa pengecoran karena efek pengeringan. Dalam hal ini jembatan baja lebih bagus dari beton dari sisi penampilan. Dalam hal gempa baja juga menunjukkan daya tahannya daripada beton.

17

Kolom, Balok Induk, Balok Anak, dan Rangka Atap Konstruksi baja merupakan konstruksi yang memiliki kekuatan struktur lebih kuat dibandingkan dengan beton konvensional, sehingga dapat menjangkau bentang yang lebar. Selain keunggulan tersebut, konstruksi baja juga memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan korosi sehingga perlu adanya perawatan berkala dengan cara melapisi prosil bajadengan pelindung seperti meni, syncromate, cat besi, dan galvanisasi. Konstruksi baja jugat idak tahan panas tinggi, baja hanya memiliki titik lebur hingga 15500C. sehingga jika terjadi kebakaran konstruksi baja dapat melunak dan melenkung, bahkan dapat berubah bentuk. Untuk mengatasi hal tersebut, baja dapat dibalut dengan cor beton. Dalam bentuk konstruksinya, konstruksi baja hampir sama dengan konstruksi beton, maupun kayu. Terdapatnya kolom, balok induk, balok anak, dan rangka atap. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total seluruh struktur.

Gambar kolom baja

18

Balok induk adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada kolom.

Balok anak adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok induk, digunakan untuk memperkecil petak-petak lantai disetiap ruangan. Gambar balok anak

Gambar Balok Induk

Gambar Balok Anak

19

Rangka atap adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia rangka atap terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi rangka

Gambar Rangka Atap atap akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

20

Sambungan Baja 1. Alat sambung baja Sambungan dengan menggunakan Baut Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah baut hitam dan baut berkekuatan tinggi. Baut hitam terdiri dari 2 jenis, yaitu : Baut yang diulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh, sedangkan baut berkekuatan tinggi umumnya terdiri dari 3 type yaitu: Tipe 1 : Baut baja karbon sedang, Tipe 2 : Baut baja karbon rendah, Tipe 3 : Baut baja tahan karat.

Walaupun baut ini kurang kaku bila dibandingkan dengan paku keling dan las, tetapi masih banyak digunakan karena pemasangan baut relatif lebih praktis. Pada umumnya baut yang digunakan untuk menyambung profil baja ada 2 jenis, yaitu : 1. 2. Baut yang diulir penuh Baut yang tidak diulir penuh

1. Baut Yang Diulir Penuh Baut yang diulir penuh berarti mulai dari pangkal baut sampai ujung baut diulir. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1 berikut.

Gambar Baut yang Diulir Penuh

2. Baut Yang Tidak Diulir Penuh Baut yang tidak diulir penuh ialah baut yang hanya bagian ujungnya diulir. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar berikut ini.

21

Gambar Baut yang tidak Diulir Penuh Jenis-jenis Sambungan Yang Menggunakan Baut Ada 4 jenis sambungan yang menggunakan baut, yaitu : 1. Baut dengan 1 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)

Gambar Baut dengan Satu Irisan 2. Baut dengan 2 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)

Gambar Baut yang Diulir Penuh

22

3. Baut yang dibebani // sumbunya

Gambar Baut yang Dibebani // Sumbunya 4. Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu

Gambar Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu

Sambungan dengan menggunakan Paku Keling Paku keling (rivet) adalah salah satu alat penyambung atau profil baja, selain baut dalam las. Paku keling terdiri dari sebuah baja yang pendek yang mudah ditempa dan berbentuk mangkuk setengah bulatan. Pada saat paku keling dalam keadaan plastis, paku keling dipukul dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi yang lainnya. Dan biasanya, paku keling akan mengembang sehingga mengisi seluruh lubang. Penggunaan paku keling sebagai alat penyambung lebih kaku bila dibandingkan dengan penggunaan baut.

23

Pada umumnya paku keling yang dipakai pada struktur baja adalah paku keling yang dipasang di bengkel dan paku keling yang dipasang di lapangan. Sebagaimana telah dijelaskan pada pendahuluan, paku keling terdiri secara sederhana dari sebuah baja yang pendek, mudah ditempa dan berbentuk mangkuk setengah bulatan. Tetapi bisa juga kepala paku keling tersebut berbentuk bonggolan. Pada saat paku keling berada dalam keadaan plastis, paku keling dipukul dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi yang lainnya, dan paku keling tersebut mengembang serta mengisi seluruh lubang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 8 berikut ini.

Gambar paku keling

Sambungan dengan menggunakan Las Pengelasan adalah salah satu cara menyambung pelat atau profil baja, selain menggunakan baut dan paku keling. Kalau diperhatikan sekarang ini, sebagian besar sambungan yang dikerjakan di bengkel menggunakan las, misalnya pembuatan pagar besi, pembuatan tangga besi ataupun jerejak. Proses pengelasan biasanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan batang las (batang elektroda). Batang elektroda berbeda-beda tipenya tergantung kepada jenis baja yang akan dilas, di pasaran biasanya disebut las listrik. Selain itu ada juga proses pengelasan dengan menggunakan gas acetylin yang disebut las antogen, bahasa pasarannya disebut las karbit. Pada Konstruksi baja biasanya terdapat 2 macam las, yaitu las tumpul dan las sudut.

24

Las Tumpul : Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las tumpul ada 4 jenis yaitu: 1. Las tumpul persegi panjang : Sambungan jenis ini hanya dipakai bila tebal logam dasar tidak lebih dari 5 mm.

Gambar Las Tumpul Persegi Panjang 2. Las tumpul V tunggal : Sambungan jenis ini tidak ekonomis bila logam dasar tebalnya melebihi 15 mm.

Gambar Las Tumpul V Tunggal 3. Las tumpul V ganda : sambungan jenis ini lebih cocok untuk seluruh kondisi.

Gambar Las Tumpul V Ganda

25

4. Las tumpul U tunggal : Sambungan jenis ini cocok untuk logam dasar yang tebalnya tidak lebih dari 30 mm

Gambar Las Tumpul U Tunggal

Las Sudut: Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las sudut ada 3 jenis yaitu : 1. Las sudut datar : Sambungan jenis ini adalah sambungan las yang paling umum digunakan karena memberikan kekuatan yang sama dengan pemakaian elektroda yang lebih sedikit.

Gambar Las Sudut Datar

26

2. Las sudut cekung : Pemakaian elektroda lebih banyak dibandingkan dengan las sudut datar.

Gambar Las Sudut Cekung

3. Las sudut cembung : Pemakaian elektroda lebih banyak sama seperti las sudut cekung.

Gambar Las Sudut Cembung

27

2. Sambungan antar baja

Gambar Sambungan kolom dengan Balok

28

Gambar Balok Induk dengan Balok Anak

29

Gambar Kolom Baja

30

Foto-Foto Survey

Gambar Hub. Kolom dengan Lantai

Gambar Kolom

Gambar Hub. Kolom dengan Balok Induk

Gambar Hub. Balok Induk dengan Balok Anak

31

Gambar Baut

Gambar Baut

Gambar Sambungan Balok

Gambar Hub. Tangga dengan Plat Lantai 32

Gambar Tangga Tampak Bawah

Gambar Hub. Tangga dengan Plat Lantai

Gambar Atap

Gambar Atap

33

Gambar Atap

Gambar Atap

Gambar Sambungan Jembatan

Gambar Sambungan Jembatan

34

Gambar Sambungan Jembatan

Gambar Sambungan Jembatan

35

Gambar Sambungan Jembatan

Gambar Penyangga Jembatan

Gambar Baut Sambungan

Gambar Baut Sambungan

36

DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu, Patar M. (1996).Konstruksi Baja. Medan: Percetakan Bin Harun. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983. Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Rudy Gunawan. (1987). Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

37