baja struktural

38
BAJA STRUKTURAL Disusun Oleh : Ahmad Munggaran Ayu Fatimah Zahra Era Agita Kabdiyono Ervina Yuliyanti Muhammad Syafran CIVIL ENGINEERING

Upload: ayu-fatimah-zahra

Post on 20-Jan-2015

1.691 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Baja struktural

BAJA STRUKTURAL

Disusun Oleh :

Ahmad MunggaranAyu Fatimah Zahra

Era Agita KabdiyonoErvina Yuliyanti

Muhammad Syafran

CIVIL ENGINEERING

Page 2: Baja struktural

Asal Muasal BajaBaja diperoleh dari tambang besi. Besí yang terdapat dalam biji besi dalam bentuk Oksida besi (Fe2O3). Jumlah besi yang terdapat dalam biji besi itu amat tergantung pada tempat pengambilannya. Biji besi biasanya tercampur dengam bahan-bahan lain, misalnya sìlika (SIO2), alumina (A1203), Mangaan, belerang, fosfor. Bahan besi yang diperoleh dari alam disebut besi gubal (pig iron), yang terdiri kira-kira 90% sampai 95% besi, 3% sampai 4% karbon, dan sisanya dapat berupa belerang, mangaan, fosfor dan sebagainya. Besí gubal ini merupakan bahan yamg lunak dan getas sehingga tidak dapat dipakai unfuk bahan struktur.

CIVIL ENGINEERING

Page 3: Baja struktural

Sifat Baja sebagai Material Struktur

Bangunan Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur yang baik. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat bebannya, selama bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut dipergunakan secara efisien

CIVIL ENGINEERING

Page 4: Baja struktural

Jenis-Jenis Baja Baja merupakan campuran dari beberapa unsur :

Besi (Fe) : + 98 % Karbon (C) : max 1,7 % (tegangan naik, regangan kurang) Manganese (Mn) : max 1,65 % (kekuatan) Silikon (Si) : max 0,6 % (mengurangi gas) Tembaga (Cu) : max 0,6 % (ketahanan terhadap karat) Phosfor (P) dan belerang (S) (kurang keuletan)

Sifat baja bergantung kepada kadar carbon, semakin bertambah kadar carbonnya maka tegangannya akan naik tetapi regangannya semakin menurun sehingga baja bersifat keras tetapi getas.

1.Adanya phospor (P) dan belerang (S) juga menyebabkan berkurangnya keuletan (getas)

2.Tembaga (Cu) mempunyai pengaruh baik terhadap ketahanan korosi

3.Silikon (Si) digunakan untuk mengurangi gas pada leburan logam

4.Manganese (Mn) juga menambah kekuatan baja

Page 5: Baja struktural

Kelebihan Baja Sebagai Bahan Bangunan

•Kekuatan tinggi Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per volume lebih tinggi dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan perencana sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih besar, sehingga memberikan kelebihan ruangan dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil-profil yang dipakai.

CIVIL ENGINEERING

Page 6: Baja struktural

•Kemudahan pemasangan Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di workshop, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah erection structure

•Keseragaman Sifat-sifat dari baja, baik sebagai bahan bangunan maupun dalan bentuk struktur terkendali dengan baik, sehingga para perencana dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi baja bisa bersifat sesuai dengan yang diduga dalam perencanaan

CIVIL ENGINEERING

Page 7: Baja struktural

• Duktilitas Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar dibawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat duktilitas. Sifat ini membuat baja mampu mencegah terjadinya keruntuhan bangunan secara tiba-tiba.

1.Komponen-komponen strukturnya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya

2.Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan masih mempunyai nilai ekonomis sebagai besi tua

3.Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar

4.Kekerasan : Dapat melawan masuknya benda lain kedalam. CIVIL ENGINEERING

Page 8: Baja struktural

Kekurangan Baja Sebagai Bahan Bangunan

1. Mudah berkarat Diperlukan pemeliharaan berkala. Pemakaian wheathering Steel (baja yang lebih tahan karat : chromium 0,3 %– 1,25%, mananase 0,6%-1,5%, copper 0,25%-0,4%) akan lebih mengurangi biaya pemeliharaan.

2. Ketahanan kebakaran rendah Walaupun baja bahan yang tidak dapat terbakar, tetapi bila terjadi kebakaran, temperatur tinggi yang bisa terjadi akan mereduksi kekuatan baja secara drastis. Disamping itu baja juga penghantar panas yang baik, baja yang tidak dilengkapi dengan fire proofing dapat mengalirkan panas yang tinggi dari daerah yang terbakar kebagian lain dan dapat membakar elemen-elemen lain yang bersentuhan dengannya. CIVIL ENGINEERING

Page 9: Baja struktural

3. Struktur yang langsing berbahaya terhadap tekuk Struktur dari baja biasanya lebih langsing daripada bahan yang lain sehingga bahaya tekuk sangat besar.

4. Kelelahan / fatique Beban bolak-balik menyebabkan kelelahan pada baja sehingga kekuatannya akan menurun.

CIVIL ENGINEERING

Page 10: Baja struktural

Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai berikut :

1) Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara 150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar £ 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Memahami Bentuk-Bentuk Baja Dalam Teknik Bangunan

Gedung

CIVIL ENGINEERING

Page 11: Baja struktural

Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter. Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar baja yang baru ). ½ Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, INP, ½ DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ), batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, dan las.

Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½ INP, DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan las tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (w), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segi empat ), Circular Hollow Sections ( profil tabung bulat ), serta tabel-tabel pelengkap lainnya.

CIVIL ENGINEERING

Page 12: Baja struktural

Mengenal Baja Lebih Dekat...

Page 13: Baja struktural
Page 14: Baja struktural
Page 15: Baja struktural
Page 16: Baja struktural
Page 17: Baja struktural
Page 18: Baja struktural
Page 19: Baja struktural

CIVIL ENGINEERING

Page 20: Baja struktural

CIVIL ENGINEERING

Page 21: Baja struktural

CIVIL ENGINEERING

Page 22: Baja struktural

CIVIL ENGINEERING

Page 23: Baja struktural

CIVIL ENGINEERING

Page 24: Baja struktural

Produk Baja Di Pasaran

CIVIL ENGINEERING

Page 25: Baja struktural

Baja yang biasa digunakan untuk keperluan struktur adalah dari jenis :

1.Baja Karbon (fy = 210 – 250 MPa) Baja karbon rendah : sekitar 0,15 % Baja karbon sedang : 0.15 % - 0,29 % (umum untuk struktur bangunan misalnya BJ 37) Baja karbon medium : 0,3 % - 0,5 % Baja karbon tinggi : 0,6 % - 1,7 % Baja karbon memiliki titik peralihan leleh yang tegas, peningkatan kadar karbon akan meningkatkan kuat leleh tapi mengurangi daktilitas dan menyulitkan proses pengelasan

CIVIL ENGINEERING

Page 26: Baja struktural

2.Baja Mutu Tinggi (fy = 275 – 480 MPa) •Menunjukkan titik peralihan leleh yang tegas •Didapat dengan menambahkan unsur aloi (chromium, nickel, vanadium, dll) kedalam baja karbon untuk mendapatkan bentuk mikrostruktur yang lebih halus

3. Baja Aloi (fy = 550 – 760 MPa) •Tidak menunjukkan titik peralihan leleh yang tegas •Titik peralihan leleh ditentukan menggunakan metode tangen 2 ‰ atau metode regangan 5 ‰

CIVIL ENGINEERING

Page 27: Baja struktural

Sifat Mekanis Baja struktural Menurut SNI 03-1729-2002,

CIVIL ENGINEERING

Page 28: Baja struktural

Nisbah poisson untuk daerah plastis = 0,5

CIVIL ENGINEERING

Page 29: Baja struktural

Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan.

CIVIL ENGINEERING

Page 30: Baja struktural

Kelebihan dan kekurangan baja

Page 31: Baja struktural

Contoh-contoh struktur baja

Page 32: Baja struktural
Page 33: Baja struktural
Page 34: Baja struktural
Page 35: Baja struktural
Page 36: Baja struktural
Page 37: Baja struktural
Page 38: Baja struktural

Terima Kasih