laporan baja
DESCRIPTION
laporan laboratorium baja kelompok 3 ks-2b 2013TRANSCRIPT
-
7/18/2019 laporan baja
1/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
BAB II
DASAR TEORI
).+ Penger"ian U4!4 Las
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua buah logam atau lebih
menjadi satu akibat energi termal dengan atau tanpa pengaruh tekanan, sehingga
terjadi ikatan struktur mikro antara logam-logam tersebut.
Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung logam dengan cara
mencairkannya melalui pemanasan. Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :
Logam tersebut dapat dicairkan/dilebur oleh panas
Antara logam yang disambung tersebut terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga
tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut
ara-cara penyambungan sesuai dengan sifat logam dan tujuan penyambungannya
!ecara umum, cara pengelasan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
". Pengelasan cair, yaitu cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang
terbakar.
#. Pengelasan tekan, yaitu cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan
kemudian ditekan hingga menjadi satu.
$. Pematrian, yaitu cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. %alam hal inilogam induk tidak ikut mencair.
%i ba&ah ini terdapat skema cara pengelasan secara detail
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
2/42
CaraPengelas
an
Pengelasan Cair
LasBusur
ElektrodaTerumpa
n
LasBusurGas
Las MIG
LasBusurCO2
Las BusurGas dan
Fluks
Las Busur CO2dengan Elektroda
Berisi Fluks
LasBusurFluks
Las ElektrodaTerbungkus
Las Busur denganElektroda Berisi
Fluks
Las BusurRendam
Las BusurLogam TanpaPelindung
ElektrodaTak
Terumpan
Las TIG atauLas Wolram
Gas
Las Gas
LasListrikTerak
LasListrikGas
LasTermit
Las !inarElektron
LasBusur
Plasma
Pengelasan Tekan
LasResistansi
Listrik
Las Titik
LasTumpang
LasBusurTekan
LasTumpulTekan
LasTekan
Gas
LasTempa
LasGesek
LasLedakan
LasInduksi
Las"ltrasoni
k
Pematrian
Pembrasingan
Pen#olderan
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
.
Gambar 2.1 Skema Klasifikasi Cara Pengelasan
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
3/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
'erdasarkan klasifikasi dalam skema tersebut, beberapa cara pengelasan yangbanyak dilaksanakan sekarang ini akan diterangkan lebih terperinci lagi. ara
pengelasan yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah pengelasan cair
dengan busur dan dengan gas.
).) Prose3!r Pengelasan
Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan
pengelasan yang meliputi cara pembuatan konstruksi las yang sesuai dengan
rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan tersebut. %i dalam prosedur pengelasan terdapat lima faktor penting,
yaitu sebagai berikut :
a( )anusia (Man)
b) )esin (Machine)
c( 'ahan (Material)
d( ara (Metoda)
e( )anajemen (Management)
%alam prosedur pengelasan harus menghasilkan pelaksanaan pengelasan
yang semudah-mudahnya. *al+hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur
pengelasan antara lain :
a( %iusahakan agar pada saat pengelasan dikerjakan dengan posisi yangseharusnya
b( %iusahakan agar juru las dapat melihat busur listrik yang terjadi
c( %iusahakan agar pengelasan dapat dilaksanakan dengan posisi yang mudah
Untuk menghindari cacat las pada benda yang akan dilas harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a( Pemilihan bahan.
b( %alam perencanaan, penghalang atau penahan harus dihindari sejauh
mungkin.
c( Pemilihan geometri sambungan yang tepat. !ebagai contoh dapat dilihat pada
gambar di ba&ah ini di mana gambar a( kalau mungkin harus dirubahgeometrinya seperti dalam gambar b( dan c(.
Gambar 2.2 geometri sambungan
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
4/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
!eorang perencana yang baik di samping memperhatikan kekuatan dan mutu dariperencanaannya juga memikirkan agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan
biaya yang seefesien mungkin. Penurunan biaya ini dapat dicapai dengan
penggunaan bahan yang relatif murah, pengurangan jumlah bahan dan
penyederhanaan konstruksi yang dapat mengurangi &aktu pembuatan. etapi hal-hal
tersebut biasanya sukar untuk dilakukan bersama-sama karena satu sama lain saling
bertentangan, misalnya bahan yang murah akan jatuh pada bahan dengan sifat
mampu las yang rendah sehingga untuk memdapatkan mutu sambungan yang baik
perlu proses pengelasan yang lebih mahal. leh karena itu untuk menurunkan biaya
harus diadakan pertimbangan yang menyeluruh dari sudut rencana, prosedur dan
harga pasaran bahan.
'eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha penurunan biaya untuk
pengelasan suatu konstruksi baja, antara lain :
". )enyederhanakan konstruksi yang akan dibuat dan mengurangi jumlah
batang yang tidak perlu untuk digunakan dalam konstruksi tersebut.
#. Usahakan agar konstruksi yang akan dibuat jangan terlalu sulit harus mudah
untuk dirakit.
$. )enggunakan bahan dan konstruksi yang standar.
. %engan adanya bahan yang standar, maka ketelitian bentuk dapat diatur pada
tahap perakitan.
0. )engefesiensikan cara pengelasan.1. *arus dihindari pengelasan dalam dan pengelasan ruang sempit.
2. *arus diusahakan pengelasan dalam posisi datar posisi di ba&ah tangan(
3. *arus diusahakan sekecil mungkin pelurusan akibat proses pengelasan.
4. )enggunakan cara pengelasan dengan efesiensi yang tinggi.
"5. )enghindari pengelasan di lapangan bila memungkinkan(.
)., Las Ase"ilen5Las Gas
)engelas adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan
menggunakan energi panas. !umber panas yang digunakan dalam proses las
asetilen adalah nyala api yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar gas
asetilen dengan oksigen.Prosesnya adalah permukaan baja terlebih dulu dipanaskan dengan
semburan api oksigen dan asetilin sampai mencapai suhu antara 355 + 4555,
kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas pemotong lainnya disemburkan ke
bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses pembakaran yang
membentuk oksida besi. 6arena titik cair oksida besi lebih rendah dari baja,
maka oksida tersebut mencair dan terhembus oleh gas pemotong. %engan
demikian terjadilah proses pemotongan.
7enis las ini la8im disebut A9 !" #cet"lene $elding(. Pada umumnya
jenis las ini disebut dengan las karbit. 9alaupun las jenis A9 ini tampaknya
mudah, namun sebenarnya jika menginginkan suatu hasil pengelasan yang
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
5/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
sempurna yang kekuatannya dapat diandalkan pada berbagai jenis sambungandan bahan, maka akan diperlukan langkah-langkah persiapan yang teliti dan
pelaksanaan pengerjaan yang harus sesusai dengan aturan-aturan yang telah
ditentukan.
7enis las ini dapat dipakai untuk mengelas hampir seluruh jenis bahan metal
atau logam dan paduan-paduan dari berbagai logam tersebut dengan mutu dan
kekuatan yang hampir sama dengan hasil pengelasan !)A9 (Shielded Metal
#rc $elding) dengan ketelitian yang serupa.
Gambar 2.% &abung ksigen dan #setilen
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
6/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.' Perangkat as Gas
!umber panas yang digunakan pada proses pengelasan asetilen adalah nyala
api dari pembakaran bahan bakar gas asetilen dengan gas oksigen. as yang
dipakai berasal dari reaksi kimia antara asetilen dengan oksigen. !edangkan
asetilen diperoleh dari reaksi yang terjadi pada generator asetilen :
a#; # *# -------- #*#; a*(#erjadi pembakaran sempurna :
##*#; # #-------- # ; # *# ;
-
7/18/2019 laporan baja
7/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
as asetilen tidak ber&arna, dapat terbakar dan berbau menyengat.as ini terdiri dari karbon dan hidrogen. !imbol kimianya adalah #*#.
as asetilen dapat terbakar bila bereaksi dengan oksigen. ekanan gas
asetilen tidak boleh melebihi dari " atmosfer, sebab tekanan yang melebihi
batas tersebut akan dapat menimbulkan ledakan yang sangat kuat.
as oksigen disimpan dalam sebuah tabung dengan tekanan penuh
sampai kurang lebih "0" bar kg/cm#(. abung gas tersebut berukuran
tinggi "#40 mm dan garis tengah ##3 mm. %i atas tabung terpasang
sebuah keran yang didalamnya terdapat sumbat pengaman. !umbat ini
berfungsi apabila tekanan dalam botol naik karena pengaruh panas dari
luar maka sumbat akan pecah dan kelebihan tekanan tersebut akan keluar.abung gas ini terbuat dari baja dan memiliki kapasitas isi gas sebanyak
2,$ mm$dengan kadar oksigen murni 44,0>.
Gambar 2.' &abung #setilen (Merah) dan &abung ksigen (*iru)
#. =egulator
!ebagai perlengkapan dari tabung asetilen dan tabung gas, diperlukan
suatu peralatan yang disebut sebagai pentil reduksi atau disebut juga
regulator tekanan. =egulator dipasang pada penutup dengan suatu mur.
!etelah penutup dibuka maka manometer akan menunjukan tekanan yangada di dalam tabung.
?ungsi dari regulator tekanan adalah untuk mengatur tekanan kerja
tekanan gas yang dibutuhkan pada &aktu melakukan pengerjaan las( dari
gas asetilen dan gas oksigen, sehingga besarnya tekanan tersebut tetap
sampai tekanan dalam tabung sama dengan tekanan kerja.
7adi tugas dari regulator tekanan ialah mengatur agar pangosongan
tabung berlangsung pada tekanan tetap dan sedikit demi sedikit. 7ika
tekanan tersebut berubah maka nyala pembakaran harus diatur kembali.
Untuk mengatur regulator tekanan, digunakan sekrup pengatur, sekrup ini
membentangkan sebuah membran. !isi lain dari membran tersebut
dihubungkan dengan sebuah tingkat sehingga gas akan tertahan. 7ika
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
8/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
tekanan gas menjadi rendah, maka tekanan atas membran menjadi rendahpula, sehingga katup pada sisi tekanan tinggi membuka lebih lebar.
iap regulator tekanan dibubuhi atau dilengkapi oleh suatu pengaman
yang menjaga agar suatu letusan atau ledakan tidak merambat sampai
penutup.
Pada regulator terdapat dua buah manometer, yaitu:
a. )anometer untuk mengukur tekanan kerja las, skala tekananannya
sampai $ kg/cm)
b. )anometer untuk mengisi tekanan isi tabung, skala tekanannya sampai
$5 kg/cm#
Gambar 2.+ ,egulator ksigen
-MGambar 2. ,egulator #setilen
)enurut jenisnya regulator terdiri atas dua macam, yaitu :
a. =egulator ingkat !atu
Prinsip kerja dari regulator tingkat satu yaitu:
'ila katup silinder terbuka, gas dari tabung masuk ke ruang A,
tekanannya dapat dilihat pada manometer .
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
9/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
'ila baut pengatura ? diputar searah jarum jam, maka pegas < akanmendesak membran % sehingga katup akan terbuka.
as dari ruang A akan masuk ke ruang ' dan akan mendesak
membran.
'ila tekanan pegas di ruang ' lebih besar dari tekanan pegas maka
katup akan kembali menutup.
'esarnya tekanan di ruang ' dapat dilihat pada manometer *, besar
kecilnya tekanan di ' tekanan kerja( dapat diatur oleh baut pengatur
?.
'ila katup pembakar dibuka maka gas di ruang ' akan keluar
melalui selang gas dan membran. 7ika tekanan di ruang ' turun, maka membran akan membuka
kembali katup sehingga gas di ruangan A akan kembali masuk ke
ruang '.
Proses selanjutnya, sama seperti proses-proses di atas berulang-
ulang(.
Pengaturan tekanan gas berlangsung secara otomatis.
Gambar 2./ ,egulator &ingkat Satu
b. =egulator ingkat %ua
Prinsip kerja pada regulator tingkat dua hampir sama dengan
prinsip kerja pada regulator tingkat satu, hanya disini terdapat
penurunan tekanan isi tabung secara bertingkat menjadi tekanan kerja
yang dikehendaki secara otomatis. Penurunan tekanan ini dilakukan dua
kali dengan tujuan agar tekanan kerja lebih konstan.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
10/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.0 ,egulator &ingkat ua
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
11/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
$. 'render/ip Pembakar Las(Pembakar las atau brender pada proses pengelasan asetilen adalah alat
untuk menyatukan dan mencampur gas oksigen dengan gas asetilen yang
jumlah isinya hampir sama. 6emudian dibakar pada ujung pembakar. Pada
pembakar las dapat dipasang berbagai macam ukuran ujung pembakar
sehingga busur api dapat diatur dan disesuaikan dengan tabel benda kerja
yang akan dilas atau dipotong. Pembakar las atau brender ini mempunyai
dua buah selang, yaitu :
a. !elang untuk oksigen, dengan &arna hitam, hijau atau biru.
b. !elang untuk gas asetilen, dengan &arna merah.
Gambar 2. *render as
Gambar 2.13 *render Potong
=uang pencampuran dan kran berfungsi untuk mengatur banyaknya
gas oksigen dan gas asetilen yang didistribusikan. as oksigen dan gas
asetilen dapat tercampur di dalam ruang pencampur atau injektor sebuah
pembakar brender( secara homogen. as campuran kemudian akan keluar
melalui mulut pembakar dan dapat dinyalakan untuk keperluan
pengelasan.
Untuk menyalakan gas pada ujung brender atau pembakar las pada
saat akan memulai pengelasan biasanya digunakan korek api las. Akan
tetapi pada &aktu praktikum, yang digunakan untuk menyalakan gas
adalah pematik api yang menghasilkan percikan api yang didekatkan
dengan gas sehingga gas akan menyala.
. !elang !aluran as
!elang las untuk asetilen dibuat khusus. !elang harus tahan terhadap
tekana tinggi serta bersifat lunak atau mudah untuk dibengkokkan. 9arna
selang untuk gas oksigen adalah hitam, hijau atau biru, sedangkan &arna
selang untuk gas asetilen adalah merah. Pada ujung selang gas oksigen dan
selang gas asetilen terdapat mur penguat dengan ulir kanan untuk oksigen
dan ulir kiri untuk gas asetilen. )ur penguat yang terdapat pada kedua
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
12/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
ujung selang adalah untuk mengikat regulator tekanan dan keran padapembakar.
Gambar 2.11 Selang Gas
0. 6a&at Las
6a&at las adalah bahan pengisi yang berbentuk ka&at atau batang
kecil yang diperlukan pada pengelasan untuk menambah kekuatan las.
6a&at las dapat berupa baja lunak, baja tuang, baja tahan karat, logam
patri dan aluminium. Ukuran panjangnya kurang lebih 45 cm dan garis
tengahnya dapat berukuran ",0 @ #,1 @ $,#@ sampai 4,0 mm. 6husus ka&at
las aluminium kadang-kadang berbentuk gulungan ka&at atau ka&at
berselaputfluksdengan panjang kurang lebih 25 cm. 6a&at las baja lunak
biasanya dilapisi dengan tembaga agar tidak berkarat &aktu disimpan.
'ahan ka&at las jenis ini sering disebut welding rod atau ka&at
batang( las. 6a&at las terbagi menjadi dua maacam, yaitu :
a. 6a&at las tanpa salut lapis pelindung oksidasi( atau disebut berewelding rod. 7enis ka&at ini adalah jenis yang paling umum dipakai,
terutama jenis logam baja. 6a&at las baja terdiri dari :
= 10 dengan kuat tarik minimum 12 ksi dan pemuluran "1>
= 15 dengan kuat tarik minimum 15 ksi dan pemuluran #5>
= 0 dengan kuat tarik minimum 0 ksi dan pemuluran
elongation( tidak diperhitungkan
Untuk menggunakan ka&at las = 15, = 10 dan = 0
diperlukan nyala jenis netral dan atau nyala dengan jumlah gas asetilen
sedikit lebih dibanding jumlah gas oksigen.
6arena tidak terdapat salut pelindung fluks( maka jenis ka&at ini
memerlukan komposisi kimia&i khusus, yakni kandungan belerangmaksimum 5,5>@ fosfor maksimum 5,5>@ alumunium jika ada(
maksimum 5,5#>. !ifat bahan las ditentukan oleh komposisi kimia
tersebut, pengendalian udara sekitar pengelasan, dan cara pencampuran
antara bahan dasar dengan bahan penambahan di dalam kubangan las
welding ool(
b. 6a&at las yang bersalut fluks atau biasa disebut flu! coated welding
rod. !angat baik untuk pengelasan dengan las asetilen pada baja,
paduan baja, dan besi tuang mengingat bah&a las pada &aktu
mendingin terlindung keseluruhan permukaannya oleh lapisan fluks
sehingga tingkat oksidasi yang terjadi sangatlah kecil.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
13/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
1. !ilinder as
a. !ilinder as Asam
at asam disimpan dalam silinder basa dengan tekanan kurang
lebih "05 kg/cm. 6atup silinder dibuat dari bahan kuningan atau
dilengkapi dengan keping pengaman. 6eping pengaman ini akan pecah
bila terjadi kenaikan tekanan dalam silinder. 9arna silinder untuk 8at
asam biasanya hijau, biru atau abu-abu.
b. !ilinder as Asetilen
%iisi dengan bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan, yang
berfungsi sebagai penyerap asetor. #setoradalah suatu bahan dimana
asetilen dapat larut dengan baik dan aman diba&ah pengaruh tekanan.
2. enerator Asetilen
%alam generator asetilen dapat dibuat gas asetilen dengan jalan
mencampur kalsium karbida dengan air. 'erikut ini adalah macam-macam
generator asetilen.
a. )enurut ekanan
enerator asetilen tekanan rendah dengan tekanan sampai 5,55$ bar
enerator asetilen tekanan sedang dengan tekanan 5,5$ sampai 5,#
bar
enerator asetilen tekanan tinggi dengan tekanan 5,# sampai 5," bar
b. )enurut !istem Pencampuran Air dengan 6arbit
!istem celup atau lempar, dimana karbit dilempar atau dicelup
kedalam air. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut:
6arbit dijatuhkan kedalam air, berlangsunglah pembuatan asetilen
dengan reaksi :
a# ; *# ------#*# ; a *(# ;
-
7/18/2019 laporan baja
14/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
'agian + bagian utama generator gas asetilen :". Periuk kondensasi
#. 6ran utama
$. 6atup buang
. 6ran pembuang gas
0. !umbat isi
1. !engkang atur
2. 6ran permukaan
3. 6unci air tekanan tinggi
4. !umbat keluar
"5. Pengaman
"". !umbat pembersih"#. empat karbit
"$. 6edudukan air yang tepat
". Pengumpul gas
"0. Pengangkat keranjan
).,.) Ma6a47Ma6a4 N8ala A&i Las Gas
". Byala Api Betral
Byala api netral umumnya digunakan pada pengerjaan pengelasan dan
pemotongan, terutama untuk pengelasan baja tahan karat, tembaga, dan
alumunium. Untuk menghasilkan nyala api netral dibutuhkan
perbandingan komposisi asetilen dengan oksigen " : ". 6erucut nyala api
ini dikelilingi oleh selubung nyala luar yang ber&arna kebiru-biruan.
6omposisi : Asetilen C ksigen
Gambar 2.1% -"ala #i -etral
#. Byala Api 6arburasi
Byala api karburasi dihasilkan dengan komposisi gas asetilen dan gas
oksigen dimana jumlah gas asetilen lebih banyak. 6elebihan gas asetilen
ini membuat adanya kerucut keputi-putihan diantara kerucut nyala dan
selubung luar. Panjang kerucut keputih-putihan ini ditentukan oleh
banyaknya kelebihan gas asetilen nyala api karburasi ini digunakan dalam
proses pelapisan keras, pengelasan logam monel, nikel, dan berbagai jenis
baja.
6omposisi gas : asetilen D oksigen
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
15/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.1' -"ala #i Karburasi
$. Byala Api ksidasi
Byala api oksidasi terjadi bila komposisi gas oksigen lebih besar
daripada gas asetilen. 6erucut nyala pada bagian dalam adalah sama
seperti nyala api netral. !edangkan selubung luarnya pecah pada ujung dan
kerucut bagian dalam ukuranya lebih pendek. Byala api oksidasi ini sering
disebut dalam pengelasan kuningan atau mengelas patri dengan ka&at
kuningan atau perunggu.
6omposisi gas : asetilen E oksigen
Gambar 2.1+ -"ala #i ksidasi
Gambar 2.1 -"ala ksi 5 #setilen
!elain untuk mengelas, las oksi-asetilin dapat juga digunakan untuk
memotong baja baik berupa pelat maupun berupa bentuk profil lainnya.
Pemotongan ini terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja. Pada
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
16/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
permulaan pemotongan, baja dipanaskan lebih dulu dengan api oksi-asetilin sampai mencapai suhu antara 3555 + 4555. !etelah itu, gas
oksigen tekanan tinggi atau saluran gas oksigen lainnya disemburkan ke
bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses pembakaran yang
membentuk oksida besi. 6arena titik cair oksida besi lebih rendah dari
baja, maka oksida besi tersebut mencair dan terhembus oleh gas dari
saluran oksigen sehingga terpotong seperti yang ditunjukkan pada gambar
#."1 dimana gas oksigen bertekanan tinggi atau gas pemotong
disemburkan melalui lubang tengah sedangkan gas oksi-asetilin untuk
pemanas dialirkan melalui lubang kecil- kecil yang mengelilinginya.
Gambar 2.1/ Penamang Sean6ang Garis Potong ada
Pemotongan dengan ksigen
*asil pemotongan akan dinyatakan baik apabila memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
". Alur potong harus cukup kecil
#. Permukaan potong harus halus
$. erak harus mudah terkelupas
. !isi atas pemotongan membulat
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
17/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
).,., Pelaksanaan Pengelasan
Ada dua cara pelaksanaan pengelasan, yakni dengan cara maju atau
forehand dan cara mundur atau backhand.
". )etoda Pengelasan )aju
Petunjuk arah pengelasan maju ke kiri dengan proses dihasilkan
kampuh dari kanan ke kiri. Pembakaran bergerak lurus, ka&at las digeser
lurus sehingga benda kerja mendapatkan pemanasan a&al. 'iasanya
digunakan untuk mengelas baja yang tebalnya kurang dari 0 mm. sudut
Gambar 2.10 Pengelasan &eknik Ma6u
#. )etoda Pengelasan )undurPetunjuk arah pengelasan mundur ke kanan dengan proses kampuh las
yang dihasilkan dari kiri ke kanan. Api yang masih memanasi kampuh
yang terbentuk, pembakar bergerak berayun dan ka&at las bergerak slips.
'iasanya digunakan untuk mengelas baja yang tebalnya lebih dari 0 mm.
Gambar 2.1 Pengelasan &eknik Mundur
Untuk mencegah agar tidak terjadi lipatan dingin cold la( dan inkulasi
oksida, maka dalam hal pengelasan bahan yang tidak sebanding, nyala obor
ditunjukan pada bagian yang lebih tebal atau lebih besar/lebar/luas.
Adapun urutan-urutan langkah pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
18/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Periksa semua persiapan telah benar-benar selesai dan lengkap Periksa keadaan semua peralatan, perlengkapan, bahan, dan alat-alat bantu
lainnya, pastikan dalam keadaan baik
Periksa semua peralatan keselamatan kerja lengkap dan baik
Pasang peralatan pengatur tekanan pada botol asetilen
*ubungkan selang masing-masin ke peralatan pengatur tekanan dan
pembakar las brender(
Atur tekanan 8at asam dan asetilen
Byalakan pembakaran setelah katup asetelin dibuka, kemudian pelan-pelan
dibuka katup oksigen sehingga didapat bentuk nyala api yang dikehendaki
Laksanakan pengelasan kunci las titik( untuk mencegah pergerakan bahan
dasar
Pengelasan gerak maju atau mundur tergantung keahlian juru las masing-
masin
!elama pengelasan perhatikan nyala brender, dan jika digunakan fluks
maka diusahakan penggunaanya sebanyak dan serata mungkin untuk
mencegah terjadinya oksidasi.
).) Las Lis"rik
Las busur listrik atau umumnya disebut dengan las listrik adalah
termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenagalistrik sebagai sumber panas. 7enis sambungan dengan las Fistrik ini adalah
merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses yang dapat
digolongkan kadalam proses Fas Fistrik antara lain yaitu :
". Las Listrik dengan
-
7/18/2019 laporan baja
19/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupunlogam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. 'usur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mancapai temperatur
tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara
tegangan listrik
-
7/18/2019 laporan baja
20/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadappengaruh luar.
ambar di ba&ah ini adalah sirkuit las listrik dengan elektroda
berselaput dimana adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda
dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan ke terminal positif.
%alam gambar di ba&ah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam
dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda
melindungi daerah ini.
Las Fistrik F menggunakan elektroda &olfram yang bukan
merupakan bahan tambah. 'usur listrik yang terjadi antara ujung elektroda
&olfram dan bahan dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan.
itik cair dari alektroda &olfram sedemikian tingginya sampai $"5o
sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. angkai Fas
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
21/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yangmelindungi daerah Fas dari pengaruh luar pada saat pangelasan.
!ebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang
digerakkan dan didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda
&olfram dengan bahan dasar.
!ebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari
kedua gas tersebut yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang
akan dilas.
angkai las F biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi.
Proses Fas listrik F ditunjukkan pada br diba&ah ini
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
22/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Las Listrik MIG
Las listrik )F adalah juga las busur listrik dimana panas yang
ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena
adanya Arus Listrik
-
7/18/2019 laporan baja
23/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Las Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik
menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. 'usur
listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan
fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Fas
listrik lainnya. %alam hal ini operator Fas tidak perlu menggunakan kaca
pelindung mata helm Fas(.
Pada &aktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku
menutup Fapisan Fas. !ebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai
lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Fas. -
-
7/18/2019 laporan baja
24/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
).+.) Ar!s Lis"rik
Arus Searah (D)
Pada jenis arus ini, elektron-elektron bergerak sepajang penghantar
hanya dalam satu arah.
Arus Bolak!Balik (A)
Arah aliran dari arus bolak-balik adalah merupakan gelombang
sinusoida yang memotong garis nol pada interGal &aktu "/"55 detik untuk
mesin dengan frek&ensi 05 *8. iap siklus gelombang terdiri dari
setengah gelombang positif dan setengah gelombang. Arus bolak-balik
dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus
rectifier(.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
25/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
).+., Pengk!"!:an Elek"ro3a
"engkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada
terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban
langsung sering disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda
negatif. %-(.
"engkutuban #erbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada
terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatiGe.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
26/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektrodapositif %;(
"engaruh "engkutuban pada $asil Las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan
bergantung kepada :
7enis bahan dasar yang akan dilas
7enis elektroda yang dipergunakan
Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan
lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang
dangkal sedangkan Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya.
Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.
).+.$ Pesaa" Las
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
27/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Pesa&at-pesa&at las yang dipakai bermacam-macam, tapi biladitinjau dari jenis arus yang keluar dapat digolongkan sebagai berikut:
pesa&at las arus bolak-balik A(
pesa&at las arus searah %(
pesa&at las arus bolak-balik dan searah A-%( yang merupakan
gabungan dari pesa&at A den %.
"esa%at Las Arus Bolak!Balik (A)
)acam-macam pesa&at las ini seperti ransformator las,
pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin. ransformator las yang
kebanyakan digunakan di industri-industri mempunyai kapasitas #55
sampai 055 amper. Pesa&at las ini sangat banyak dipakai karena biaya
operasinya yang rendah disamping harganya yang relatif murah. Holtase
keluar dari pesa&at transformator ini antara $3 sampai 25 Golt.
"esa%at Las Arus Searah (D)
Pesa&at las arus searah ini dapat berupa pesa&at transformator
rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin, maupun
pesa&at pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik.
!alah satu jenis dari pesa&at las arus searah yaitu pesa&at
pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor tistrik motor generator(
"esa%at Las A!D
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
28/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Pesa&at las ini merupakan gabungan dari pesa&at las arus bolak-balik dan arus searah. %engan, pesa&at ini akan lebih banyak
kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat arus searah
maupun arus bolak-balik. Pesa&at las jenis ini misalnya transformator-
rectifier maupun pembangkit listrik motor diesel.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
29/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
).+.2 Ala"7Ala" Ban"! Las
Kabel Las
6abel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan
dibungkus dangan karet isolasi Iang disebut kabel las ada tiga macam
yaitu :
kabel elektroda
kabel massa
kabel tenaga
6abel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesa&at las
dengan elektroda. 6abel massa menghubungkan pesa&at las dengan
benda kerja. 6abel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber
tenaga atau jaringan listrik dengan pesa&at las. 6abel ini biasanya
terdapat pada pesa&at las A atau A - %.
%alam tabel " ditunjukkan ukuran luas penampang kabel las kabel
elektroda atau kabel massa( untuk panjang tertentu pada kapasitas arus
pesa&at las.
"emegang Elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan
pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan
pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada &aktu berhenti atau
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
30/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabeldigantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.
"alu Las
Palu las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las
pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah
las.
'erhati-hatilah membersihkan terak Fas dengan palu Fas karena
kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
31/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Sikat Ka%at
%ipergunakan untuk :
membersihkan benda kerja yang akan dilas
membersihkan terak Fas yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan
palu las.
Klem Massa
6lem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa
ke benda kerja. 'iasanya klem massa dibuat dari bahan dengan
penghantar listrik yang baik seperti embaga agar arus listrik dapat
mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat
yang dapat menjepit benda kerja dengan baik .
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
32/42
$%&'(ambar IIultortup t smsigen #ng )iiktmm
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
9alaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepitdengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-
kotoran seperti karat, cat, minyak.
#ang (pen&epit)
Penjepit tang( digunakan untuk memegang atau memindahkan benda
kerja yang masih panas
).).+ Jenis ;
-
7/18/2019 laporan baja
33/42
*++ +++++++++
+
,&+
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.2/ Sambungan as 9
b. !ambungan/6ampuh H
!ambungan/kampuh H digunakan untuk menyambung logam/pelat
yang tebalnya antara 1-"0 mm, dimana sambungan ini terdiri dari
sambungan terbuka dan sambungan tumpul/tertutup.
Gambar 2.20 Sambungan:Kamuh ;
c. !ambungan/6ampuh J
!ambungan/kampuh J disebut juga sambungan berganda kampuh
H yang digunakan untuk menyambung logam/pelat yang tebalnya
antara "#-0 mm dengan sudut kampuh antara 15-35 dan jarak "-$ mm
antara kedua kampuh.
Gambar 2.2 Sambungan:Kamuh
-
7/18/2019 laporan baja
34/42
,&+
2++
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.%1 Sambungan:Kamuh =
-
7/18/2019 laporan baja
35/42
*+++
*++
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
. !ambungan/6ampuh
!ambungan las kampuh adalah suatu sambungan las yang digunakan
untuk menyambung dua logam/pelat yang satu sama lainnya terletak tegak
lurus sudut 45 5
(.Penyambungan dengan cara kampuh dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a. !ambungan las tanpa sudut tepi
b. !ambungan las bersudut tunggal
c. !ambungan las bersudut ganda/dua
a( b( c(
Gambar 2.%' Sambungan:Kamuh &
+., Las MIG (Metal Inert Gas)
%alam las logam gas mulia, ka&at las pengisi yang juga berfungsi sebagai
elektroda diumpamakan secara terus menerus. 'usur listrik terjadi antara ka&atpengisi dan logam induk. as pelindung yang digunakan adalah gas argon,
helium, atau campuran dari keduanya. Untuk memantapkan busur kadang-
kadang ditambahkan gas #antara #> sampai 0> atau #antara 0> sampai
#5>. %alam banyak hal penggunaan las )F sangat menguntungkan. *al ini
disebabkan karena sifat-sifatnya yang baik, misalnya :
6arena konsentrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan
percikannya sedikit sehingga memudahkan operasi pengelasan.
6arena dapat menggunakan arus yang tinggi maka kecepatannya juga sangattinggi, sehingga efisiensinya sangat baik.
erak yang terbentuk cukup banyak.
6etangguhan dan elastisitas, kekedapan udara, ketidakpekaan terhadap retak
dan sifat-sifat lainnya lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara
pengelasan yang lain.
6arena hal-hal di atas maka las )F banyak sekali digunakan dalam
praktek terutama untuk pengelasan baja-baja kualitas tinggi seperti baja tahan
karat, baja kuat, dan logam-logam bukan baja yang tidak dapat dilas dengan cara
yang lain.
erjadinya penyemburan logam cair disebabkan oleh beberapa hal, antara
lain polaritas listrik dan arus listrik. %alam las )F biasanya digunakan listrik
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
36/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
arus searah dengan tegangan tetap sebagai sumber tenaga. %engan sumbertenaga ini biasanya penyemburan terjadi bila polaritasnya adalah polaritas balik.
%i samping polaritas ternyata besar arus juga memegang peranan penting. 'ila
besar arus melebihi suatu harga tertentu yang disebut harga harga kritik barulah
terjadi pemindahan sembur.
'esarnya arus kritis tergantung pada bahan ka&at las, garis tengah ka&at,
dan jenis gas pelindungnya. 'ila diameternya mengecil, besarnya arus kritis
yang diperlukan juga menurun. Penambahan gas #ke dalam gas argon akan
menaikkan besarnya arus listrik.
6arena busur dalam gas )F konsentrasinya tinggi maka jelas bah&a
penetrasinya sangat dalam di tempat busur dan segera mendangkal pada
sekitarnya. *al ini perlu diperhatikan oleh juru las agar jangan sampai terjadipenetrasi dangkal pada daerah sambungan. pada umumnya las )F dapat
digunakan secara memuaskan, kecuali satu hal yaitu cara ini agak sukar untuk
pengelasan posisi tegak dan untuk pelat-pelat tipis. *al ini dapat diperbaiki
dengan menggunakan arus rendah yang mengakibatkan proses pemindahan
sembur tidak terjadi. Untuk menimbulkan semburan ini maka terhadap arus
dasar F5( rendah tadi ditambahkan arus pulsa Fp( dengan frekuensi antara 05
sampai "55 *8. 6arena penambahan arus pulsa ini maka cara ini disebut juga
pengelasan busur pulsa.
Gambar 2.%+ Mesin as M9G Semi tomatik
abungan antara arus dasar dan arus pulsa ini menyebabkan keseluruhan
penggunaan listrik lebih rendah, karena pencairan dilakukan oleh arus dasar
yang rendah sedang pemindahan sembur dilakukan oleh arus pulsa. Las busur
pulsa ini sekarang sangat banyak dipakai baik untuk pengelasan pelat tipis
maupun untuk pelat tebal dan untuk segala posisi.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
37/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
+.$ Las TIG (#ungsten Inert Gas)Pengelasan F (tungsten inert gas)adalah teknik pengelasan berkualitas
tinggi dengan kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. Arc terbakar antara
elektroda tungsten dan bagian yang dikerjakan@ elektrodanya tidak meleleh, jadi
hanya berfungsi sebagai penghantar arus dan pemba&a arc. Las F biasa
disebut Gas &ungsten #rc $elding A9( yang merupakan salah satu dari
bentuk las busur listrik (arc welding) yang menggunakan inert gas sebagai
pelindung dengan tungsten atau &olfram sebagi elektrodanya.
!kema dari A9 dapat dilihat dalam gambar di ba&ah. Pengelasan ini
dapat dikerjakan secara manual maupun otomatis.
Gambar 2.% Skema Pengelasan &9G
-
7/18/2019 laporan baja
38/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
jika menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan hidrogen.Penggunaan las F mempunyai dua keuntumgan, yaitu :
6ecepatan pengumpanan logam pengisi dapat diatur terlepas dari besarnya
arus listrik sehingga penetrasi ke dalam logam induk dapat diatur semaunya.
ara pengaturan ini memungkinkan las F dapat digunakan dengan
memuaskan baik untuk pelat baja tipis atau pelat yang tebal.
6ualitas yang lebih baik dari daerah las.
Las F biasanya digunakan untuk mengelas baja-baja k&alitas tinggi
seperti baja tahan karat, baja tahan panas dan untuk mengelas logam-logam
bukan baja. !umber listrik yang digunakan untuk pengelasn F dapat berupa
listrik % atau listrik A. %alm hal listrik % rangkaian listriknya dapat denganpolaritas lurus dimana kutub positif dihubungkan dengan logam induk dan kutub
negatifnya dengan batang elektroda atau rangkaian sebaliknya yang disebut
dengan polaritas terbalik.
%alam polaritas lurus elektron bergerak dari elektroda dan menumbuk
logam induk dengan kecepatan yang tinggi sehingga dapat terjadi penetrasi yang
dalam. 6arena pada elektroda tidak terjadi tumbukan electron maka secara
relatiGe suhu elektroda tidak terlalu tinggi, karena itu polaritas ini dapat
digunakan arus yang besar. !ebaliknya dalam polaritas terbalik elektroda
menjadi panas sekali, sehingga arus listrik yang dapat dialirkan menjadi rendah.
Untuk ukuran elektroda yang sama dalam polaritas balik kira-kira hanya "/"5
arus pada polaritas lurus yang dapat dialirkan.'ila arus terlalu besar maka ujung elektroda akan ikut mencair dan merubah
komposisi logam cair yang dihasilkan. %engan polaritas balik penetrasi ke dalam
logam induk menjadi dangkal dan lebar. %i samping itu terjadi proses ionisasi
pada gas argon yang menyelubunginya dan terbentuk ion-ion Ar positif, yang
menumbuk logam dasar dan dapat melepaskan lapisan oksida yang ada di
permukaannya. 6arena sifatnya yang dapat membersihkan maka peristi&a ini
dinamakan aksi pembersihan.
Pada umumnya dalam pengelasan F sumber listrik yang dipergunakan
mempunyai karakteristik yang lamban, sehingga dalam hal menggunakan listrik
% untuk memulai menimbulkan busur perlu ditambah dengan listrik Afrekuensi tinggi.
Perala"an 8ang Dig!nakan &a3a Las TIG
Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las F adalah:
". )esin
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
39/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
)esin las A/% merupakan mesin las pembangkit arus A/% yangdigunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus A atau
% biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.
Gambar 2.%/ Mesin as #C:C
#. abung as Lindung
abung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindungseperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
40/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.%0 &abung Gas indung
$. =egulator as Lindung
=egulator gas lindung adalah pengatur tekanan gas yang akan
digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya
ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.
Gambar 2.% ,egulator Gas indung
. ?lo&meter untuk as
?lo&meter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas
lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.
KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013
-
7/18/2019 laporan baja
41/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
Gambar 2.'3 >lowmeter untuk Gas
0. !elang as dan Perlengkapan Pengikatnya
!elang gas berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju
pembakar las. !edangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang
dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.
Gambar 2.'1 Selang Gas dan Perlengkaan Pengikatn"a
1. 6abel
-
7/18/2019 laporan baja
42/42
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng
6abel elektroda dan selang ini berfungsi menghantarkan arus darimesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju
stang las.Kabel masaberfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.
2. !tang Las welding torch(
!tang las berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa
penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses
pengelasan.
3.