laporan baja

Upload: muhammad-rosyiddin

Post on 14-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan laboratorium baja kelompok 3 ks-2b 2013

TRANSCRIPT

  • 7/18/2019 laporan baja

    1/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    BAB II

    DASAR TEORI

    ).+ Penger"ian U4!4 Las

    Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua buah logam atau lebih

    menjadi satu akibat energi termal dengan atau tanpa pengaruh tekanan, sehingga

    terjadi ikatan struktur mikro antara logam-logam tersebut.

    Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung logam dengan cara

    mencairkannya melalui pemanasan. Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan

    beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :

    Logam tersebut dapat dicairkan/dilebur oleh panas

    Antara logam yang disambung tersebut terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga

    tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut

    ara-cara penyambungan sesuai dengan sifat logam dan tujuan penyambungannya

    !ecara umum, cara pengelasan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    ". Pengelasan cair, yaitu cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai

    mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas yang

    terbakar.

    #. Pengelasan tekan, yaitu cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan

    kemudian ditekan hingga menjadi satu.

    $. Pematrian, yaitu cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan

    menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. %alam hal inilogam induk tidak ikut mencair.

    %i ba&ah ini terdapat skema cara pengelasan secara detail

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    2/42

    CaraPengelas

    an

    Pengelasan Cair

    LasBusur

    ElektrodaTerumpa

    n

    LasBusurGas

    Las MIG

    LasBusurCO2

    Las BusurGas dan

    Fluks

    Las Busur CO2dengan Elektroda

    Berisi Fluks

    LasBusurFluks

    Las ElektrodaTerbungkus

    Las Busur denganElektroda Berisi

    Fluks

    Las BusurRendam

    Las BusurLogam TanpaPelindung

    ElektrodaTak

    Terumpan

    Las TIG atauLas Wolram

    Gas

    Las Gas

    LasListrikTerak

    LasListrikGas

    LasTermit

    Las !inarElektron

    LasBusur

    Plasma

    Pengelasan Tekan

    LasResistansi

    Listrik

    Las Titik

    LasTumpang

    LasBusurTekan

    LasTumpulTekan

    LasTekan

    Gas

    LasTempa

    LasGesek

    LasLedakan

    LasInduksi

    Las"ltrasoni

    k

    Pematrian

    Pembrasingan

    Pen#olderan

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    .

    Gambar 2.1 Skema Klasifikasi Cara Pengelasan

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    3/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    'erdasarkan klasifikasi dalam skema tersebut, beberapa cara pengelasan yangbanyak dilaksanakan sekarang ini akan diterangkan lebih terperinci lagi. ara

    pengelasan yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah pengelasan cair

    dengan busur dan dengan gas.

    ).) Prose3!r Pengelasan

    Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan

    pengelasan yang meliputi cara pembuatan konstruksi las yang sesuai dengan

    rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam

    pelaksanaan tersebut. %i dalam prosedur pengelasan terdapat lima faktor penting,

    yaitu sebagai berikut :

    a( )anusia (Man)

    b) )esin (Machine)

    c( 'ahan (Material)

    d( ara (Metoda)

    e( )anajemen (Management)

    %alam prosedur pengelasan harus menghasilkan pelaksanaan pengelasan

    yang semudah-mudahnya. *al+hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur

    pengelasan antara lain :

    a( %iusahakan agar pada saat pengelasan dikerjakan dengan posisi yangseharusnya

    b( %iusahakan agar juru las dapat melihat busur listrik yang terjadi

    c( %iusahakan agar pengelasan dapat dilaksanakan dengan posisi yang mudah

    Untuk menghindari cacat las pada benda yang akan dilas harus

    diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    a( Pemilihan bahan.

    b( %alam perencanaan, penghalang atau penahan harus dihindari sejauh

    mungkin.

    c( Pemilihan geometri sambungan yang tepat. !ebagai contoh dapat dilihat pada

    gambar di ba&ah ini di mana gambar a( kalau mungkin harus dirubahgeometrinya seperti dalam gambar b( dan c(.

    Gambar 2.2 geometri sambungan

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    4/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    !eorang perencana yang baik di samping memperhatikan kekuatan dan mutu dariperencanaannya juga memikirkan agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan

    biaya yang seefesien mungkin. Penurunan biaya ini dapat dicapai dengan

    penggunaan bahan yang relatif murah, pengurangan jumlah bahan dan

    penyederhanaan konstruksi yang dapat mengurangi &aktu pembuatan. etapi hal-hal

    tersebut biasanya sukar untuk dilakukan bersama-sama karena satu sama lain saling

    bertentangan, misalnya bahan yang murah akan jatuh pada bahan dengan sifat

    mampu las yang rendah sehingga untuk memdapatkan mutu sambungan yang baik

    perlu proses pengelasan yang lebih mahal. leh karena itu untuk menurunkan biaya

    harus diadakan pertimbangan yang menyeluruh dari sudut rencana, prosedur dan

    harga pasaran bahan.

    'eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam usaha penurunan biaya untuk

    pengelasan suatu konstruksi baja, antara lain :

    ". )enyederhanakan konstruksi yang akan dibuat dan mengurangi jumlah

    batang yang tidak perlu untuk digunakan dalam konstruksi tersebut.

    #. Usahakan agar konstruksi yang akan dibuat jangan terlalu sulit harus mudah

    untuk dirakit.

    $. )enggunakan bahan dan konstruksi yang standar.

    . %engan adanya bahan yang standar, maka ketelitian bentuk dapat diatur pada

    tahap perakitan.

    0. )engefesiensikan cara pengelasan.1. *arus dihindari pengelasan dalam dan pengelasan ruang sempit.

    2. *arus diusahakan pengelasan dalam posisi datar posisi di ba&ah tangan(

    3. *arus diusahakan sekecil mungkin pelurusan akibat proses pengelasan.

    4. )enggunakan cara pengelasan dengan efesiensi yang tinggi.

    "5. )enghindari pengelasan di lapangan bila memungkinkan(.

    )., Las Ase"ilen5Las Gas

    )engelas adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan

    menggunakan energi panas. !umber panas yang digunakan dalam proses las

    asetilen adalah nyala api yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar gas

    asetilen dengan oksigen.Prosesnya adalah permukaan baja terlebih dulu dipanaskan dengan

    semburan api oksigen dan asetilin sampai mencapai suhu antara 355 + 4555,

    kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas pemotong lainnya disemburkan ke

    bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses pembakaran yang

    membentuk oksida besi. 6arena titik cair oksida besi lebih rendah dari baja,

    maka oksida tersebut mencair dan terhembus oleh gas pemotong. %engan

    demikian terjadilah proses pemotongan.

    7enis las ini la8im disebut A9 !" #cet"lene $elding(. Pada umumnya

    jenis las ini disebut dengan las karbit. 9alaupun las jenis A9 ini tampaknya

    mudah, namun sebenarnya jika menginginkan suatu hasil pengelasan yang

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    5/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    sempurna yang kekuatannya dapat diandalkan pada berbagai jenis sambungandan bahan, maka akan diperlukan langkah-langkah persiapan yang teliti dan

    pelaksanaan pengerjaan yang harus sesusai dengan aturan-aturan yang telah

    ditentukan.

    7enis las ini dapat dipakai untuk mengelas hampir seluruh jenis bahan metal

    atau logam dan paduan-paduan dari berbagai logam tersebut dengan mutu dan

    kekuatan yang hampir sama dengan hasil pengelasan !)A9 (Shielded Metal

    #rc $elding) dengan ketelitian yang serupa.

    Gambar 2.% &abung ksigen dan #setilen

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    6/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.' Perangkat as Gas

    !umber panas yang digunakan pada proses pengelasan asetilen adalah nyala

    api dari pembakaran bahan bakar gas asetilen dengan gas oksigen. as yang

    dipakai berasal dari reaksi kimia antara asetilen dengan oksigen. !edangkan

    asetilen diperoleh dari reaksi yang terjadi pada generator asetilen :

    a#; # *# -------- #*#; a*(#erjadi pembakaran sempurna :

    ##*#; # #-------- # ; # *# ;

  • 7/18/2019 laporan baja

    7/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    as asetilen tidak ber&arna, dapat terbakar dan berbau menyengat.as ini terdiri dari karbon dan hidrogen. !imbol kimianya adalah #*#.

    as asetilen dapat terbakar bila bereaksi dengan oksigen. ekanan gas

    asetilen tidak boleh melebihi dari " atmosfer, sebab tekanan yang melebihi

    batas tersebut akan dapat menimbulkan ledakan yang sangat kuat.

    as oksigen disimpan dalam sebuah tabung dengan tekanan penuh

    sampai kurang lebih "0" bar kg/cm#(. abung gas tersebut berukuran

    tinggi "#40 mm dan garis tengah ##3 mm. %i atas tabung terpasang

    sebuah keran yang didalamnya terdapat sumbat pengaman. !umbat ini

    berfungsi apabila tekanan dalam botol naik karena pengaruh panas dari

    luar maka sumbat akan pecah dan kelebihan tekanan tersebut akan keluar.abung gas ini terbuat dari baja dan memiliki kapasitas isi gas sebanyak

    2,$ mm$dengan kadar oksigen murni 44,0>.

    Gambar 2.' &abung #setilen (Merah) dan &abung ksigen (*iru)

    #. =egulator

    !ebagai perlengkapan dari tabung asetilen dan tabung gas, diperlukan

    suatu peralatan yang disebut sebagai pentil reduksi atau disebut juga

    regulator tekanan. =egulator dipasang pada penutup dengan suatu mur.

    !etelah penutup dibuka maka manometer akan menunjukan tekanan yangada di dalam tabung.

    ?ungsi dari regulator tekanan adalah untuk mengatur tekanan kerja

    tekanan gas yang dibutuhkan pada &aktu melakukan pengerjaan las( dari

    gas asetilen dan gas oksigen, sehingga besarnya tekanan tersebut tetap

    sampai tekanan dalam tabung sama dengan tekanan kerja.

    7adi tugas dari regulator tekanan ialah mengatur agar pangosongan

    tabung berlangsung pada tekanan tetap dan sedikit demi sedikit. 7ika

    tekanan tersebut berubah maka nyala pembakaran harus diatur kembali.

    Untuk mengatur regulator tekanan, digunakan sekrup pengatur, sekrup ini

    membentangkan sebuah membran. !isi lain dari membran tersebut

    dihubungkan dengan sebuah tingkat sehingga gas akan tertahan. 7ika

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    8/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    tekanan gas menjadi rendah, maka tekanan atas membran menjadi rendahpula, sehingga katup pada sisi tekanan tinggi membuka lebih lebar.

    iap regulator tekanan dibubuhi atau dilengkapi oleh suatu pengaman

    yang menjaga agar suatu letusan atau ledakan tidak merambat sampai

    penutup.

    Pada regulator terdapat dua buah manometer, yaitu:

    a. )anometer untuk mengukur tekanan kerja las, skala tekananannya

    sampai $ kg/cm)

    b. )anometer untuk mengisi tekanan isi tabung, skala tekanannya sampai

    $5 kg/cm#

    Gambar 2.+ ,egulator ksigen

    -MGambar 2. ,egulator #setilen

    )enurut jenisnya regulator terdiri atas dua macam, yaitu :

    a. =egulator ingkat !atu

    Prinsip kerja dari regulator tingkat satu yaitu:

    'ila katup silinder terbuka, gas dari tabung masuk ke ruang A,

    tekanannya dapat dilihat pada manometer .

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    9/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    'ila baut pengatura ? diputar searah jarum jam, maka pegas < akanmendesak membran % sehingga katup akan terbuka.

    as dari ruang A akan masuk ke ruang ' dan akan mendesak

    membran.

    'ila tekanan pegas di ruang ' lebih besar dari tekanan pegas maka

    katup akan kembali menutup.

    'esarnya tekanan di ruang ' dapat dilihat pada manometer *, besar

    kecilnya tekanan di ' tekanan kerja( dapat diatur oleh baut pengatur

    ?.

    'ila katup pembakar dibuka maka gas di ruang ' akan keluar

    melalui selang gas dan membran. 7ika tekanan di ruang ' turun, maka membran akan membuka

    kembali katup sehingga gas di ruangan A akan kembali masuk ke

    ruang '.

    Proses selanjutnya, sama seperti proses-proses di atas berulang-

    ulang(.

    Pengaturan tekanan gas berlangsung secara otomatis.

    Gambar 2./ ,egulator &ingkat Satu

    b. =egulator ingkat %ua

    Prinsip kerja pada regulator tingkat dua hampir sama dengan

    prinsip kerja pada regulator tingkat satu, hanya disini terdapat

    penurunan tekanan isi tabung secara bertingkat menjadi tekanan kerja

    yang dikehendaki secara otomatis. Penurunan tekanan ini dilakukan dua

    kali dengan tujuan agar tekanan kerja lebih konstan.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    10/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.0 ,egulator &ingkat ua

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    11/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    $. 'render/ip Pembakar Las(Pembakar las atau brender pada proses pengelasan asetilen adalah alat

    untuk menyatukan dan mencampur gas oksigen dengan gas asetilen yang

    jumlah isinya hampir sama. 6emudian dibakar pada ujung pembakar. Pada

    pembakar las dapat dipasang berbagai macam ukuran ujung pembakar

    sehingga busur api dapat diatur dan disesuaikan dengan tabel benda kerja

    yang akan dilas atau dipotong. Pembakar las atau brender ini mempunyai

    dua buah selang, yaitu :

    a. !elang untuk oksigen, dengan &arna hitam, hijau atau biru.

    b. !elang untuk gas asetilen, dengan &arna merah.

    Gambar 2. *render as

    Gambar 2.13 *render Potong

    =uang pencampuran dan kran berfungsi untuk mengatur banyaknya

    gas oksigen dan gas asetilen yang didistribusikan. as oksigen dan gas

    asetilen dapat tercampur di dalam ruang pencampur atau injektor sebuah

    pembakar brender( secara homogen. as campuran kemudian akan keluar

    melalui mulut pembakar dan dapat dinyalakan untuk keperluan

    pengelasan.

    Untuk menyalakan gas pada ujung brender atau pembakar las pada

    saat akan memulai pengelasan biasanya digunakan korek api las. Akan

    tetapi pada &aktu praktikum, yang digunakan untuk menyalakan gas

    adalah pematik api yang menghasilkan percikan api yang didekatkan

    dengan gas sehingga gas akan menyala.

    . !elang !aluran as

    !elang las untuk asetilen dibuat khusus. !elang harus tahan terhadap

    tekana tinggi serta bersifat lunak atau mudah untuk dibengkokkan. 9arna

    selang untuk gas oksigen adalah hitam, hijau atau biru, sedangkan &arna

    selang untuk gas asetilen adalah merah. Pada ujung selang gas oksigen dan

    selang gas asetilen terdapat mur penguat dengan ulir kanan untuk oksigen

    dan ulir kiri untuk gas asetilen. )ur penguat yang terdapat pada kedua

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    12/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    ujung selang adalah untuk mengikat regulator tekanan dan keran padapembakar.

    Gambar 2.11 Selang Gas

    0. 6a&at Las

    6a&at las adalah bahan pengisi yang berbentuk ka&at atau batang

    kecil yang diperlukan pada pengelasan untuk menambah kekuatan las.

    6a&at las dapat berupa baja lunak, baja tuang, baja tahan karat, logam

    patri dan aluminium. Ukuran panjangnya kurang lebih 45 cm dan garis

    tengahnya dapat berukuran ",0 @ #,1 @ $,#@ sampai 4,0 mm. 6husus ka&at

    las aluminium kadang-kadang berbentuk gulungan ka&at atau ka&at

    berselaputfluksdengan panjang kurang lebih 25 cm. 6a&at las baja lunak

    biasanya dilapisi dengan tembaga agar tidak berkarat &aktu disimpan.

    'ahan ka&at las jenis ini sering disebut welding rod atau ka&at

    batang( las. 6a&at las terbagi menjadi dua maacam, yaitu :

    a. 6a&at las tanpa salut lapis pelindung oksidasi( atau disebut berewelding rod. 7enis ka&at ini adalah jenis yang paling umum dipakai,

    terutama jenis logam baja. 6a&at las baja terdiri dari :

    = 10 dengan kuat tarik minimum 12 ksi dan pemuluran "1>

    = 15 dengan kuat tarik minimum 15 ksi dan pemuluran #5>

    = 0 dengan kuat tarik minimum 0 ksi dan pemuluran

    elongation( tidak diperhitungkan

    Untuk menggunakan ka&at las = 15, = 10 dan = 0

    diperlukan nyala jenis netral dan atau nyala dengan jumlah gas asetilen

    sedikit lebih dibanding jumlah gas oksigen.

    6arena tidak terdapat salut pelindung fluks( maka jenis ka&at ini

    memerlukan komposisi kimia&i khusus, yakni kandungan belerangmaksimum 5,5>@ fosfor maksimum 5,5>@ alumunium jika ada(

    maksimum 5,5#>. !ifat bahan las ditentukan oleh komposisi kimia

    tersebut, pengendalian udara sekitar pengelasan, dan cara pencampuran

    antara bahan dasar dengan bahan penambahan di dalam kubangan las

    welding ool(

    b. 6a&at las yang bersalut fluks atau biasa disebut flu! coated welding

    rod. !angat baik untuk pengelasan dengan las asetilen pada baja,

    paduan baja, dan besi tuang mengingat bah&a las pada &aktu

    mendingin terlindung keseluruhan permukaannya oleh lapisan fluks

    sehingga tingkat oksidasi yang terjadi sangatlah kecil.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    13/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    1. !ilinder as

    a. !ilinder as Asam

    at asam disimpan dalam silinder basa dengan tekanan kurang

    lebih "05 kg/cm. 6atup silinder dibuat dari bahan kuningan atau

    dilengkapi dengan keping pengaman. 6eping pengaman ini akan pecah

    bila terjadi kenaikan tekanan dalam silinder. 9arna silinder untuk 8at

    asam biasanya hijau, biru atau abu-abu.

    b. !ilinder as Asetilen

    %iisi dengan bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan, yang

    berfungsi sebagai penyerap asetor. #setoradalah suatu bahan dimana

    asetilen dapat larut dengan baik dan aman diba&ah pengaruh tekanan.

    2. enerator Asetilen

    %alam generator asetilen dapat dibuat gas asetilen dengan jalan

    mencampur kalsium karbida dengan air. 'erikut ini adalah macam-macam

    generator asetilen.

    a. )enurut ekanan

    enerator asetilen tekanan rendah dengan tekanan sampai 5,55$ bar

    enerator asetilen tekanan sedang dengan tekanan 5,5$ sampai 5,#

    bar

    enerator asetilen tekanan tinggi dengan tekanan 5,# sampai 5," bar

    b. )enurut !istem Pencampuran Air dengan 6arbit

    !istem celup atau lempar, dimana karbit dilempar atau dicelup

    kedalam air. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut:

    6arbit dijatuhkan kedalam air, berlangsunglah pembuatan asetilen

    dengan reaksi :

    a# ; *# ------#*# ; a *(# ;

  • 7/18/2019 laporan baja

    14/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    'agian + bagian utama generator gas asetilen :". Periuk kondensasi

    #. 6ran utama

    $. 6atup buang

    . 6ran pembuang gas

    0. !umbat isi

    1. !engkang atur

    2. 6ran permukaan

    3. 6unci air tekanan tinggi

    4. !umbat keluar

    "5. Pengaman

    "". !umbat pembersih"#. empat karbit

    "$. 6edudukan air yang tepat

    ". Pengumpul gas

    "0. Pengangkat keranjan

    ).,.) Ma6a47Ma6a4 N8ala A&i Las Gas

    ". Byala Api Betral

    Byala api netral umumnya digunakan pada pengerjaan pengelasan dan

    pemotongan, terutama untuk pengelasan baja tahan karat, tembaga, dan

    alumunium. Untuk menghasilkan nyala api netral dibutuhkan

    perbandingan komposisi asetilen dengan oksigen " : ". 6erucut nyala api

    ini dikelilingi oleh selubung nyala luar yang ber&arna kebiru-biruan.

    6omposisi : Asetilen C ksigen

    Gambar 2.1% -"ala #i -etral

    #. Byala Api 6arburasi

    Byala api karburasi dihasilkan dengan komposisi gas asetilen dan gas

    oksigen dimana jumlah gas asetilen lebih banyak. 6elebihan gas asetilen

    ini membuat adanya kerucut keputi-putihan diantara kerucut nyala dan

    selubung luar. Panjang kerucut keputih-putihan ini ditentukan oleh

    banyaknya kelebihan gas asetilen nyala api karburasi ini digunakan dalam

    proses pelapisan keras, pengelasan logam monel, nikel, dan berbagai jenis

    baja.

    6omposisi gas : asetilen D oksigen

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    15/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.1' -"ala #i Karburasi

    $. Byala Api ksidasi

    Byala api oksidasi terjadi bila komposisi gas oksigen lebih besar

    daripada gas asetilen. 6erucut nyala pada bagian dalam adalah sama

    seperti nyala api netral. !edangkan selubung luarnya pecah pada ujung dan

    kerucut bagian dalam ukuranya lebih pendek. Byala api oksidasi ini sering

    disebut dalam pengelasan kuningan atau mengelas patri dengan ka&at

    kuningan atau perunggu.

    6omposisi gas : asetilen E oksigen

    Gambar 2.1+ -"ala #i ksidasi

    Gambar 2.1 -"ala ksi 5 #setilen

    !elain untuk mengelas, las oksi-asetilin dapat juga digunakan untuk

    memotong baja baik berupa pelat maupun berupa bentuk profil lainnya.

    Pemotongan ini terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja. Pada

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    16/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    permulaan pemotongan, baja dipanaskan lebih dulu dengan api oksi-asetilin sampai mencapai suhu antara 3555 + 4555. !etelah itu, gas

    oksigen tekanan tinggi atau saluran gas oksigen lainnya disemburkan ke

    bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses pembakaran yang

    membentuk oksida besi. 6arena titik cair oksida besi lebih rendah dari

    baja, maka oksida besi tersebut mencair dan terhembus oleh gas dari

    saluran oksigen sehingga terpotong seperti yang ditunjukkan pada gambar

    #."1 dimana gas oksigen bertekanan tinggi atau gas pemotong

    disemburkan melalui lubang tengah sedangkan gas oksi-asetilin untuk

    pemanas dialirkan melalui lubang kecil- kecil yang mengelilinginya.

    Gambar 2.1/ Penamang Sean6ang Garis Potong ada

    Pemotongan dengan ksigen

    *asil pemotongan akan dinyatakan baik apabila memenuhi syarat-

    syarat sebagai berikut :

    ". Alur potong harus cukup kecil

    #. Permukaan potong harus halus

    $. erak harus mudah terkelupas

    . !isi atas pemotongan membulat

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    17/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    ).,., Pelaksanaan Pengelasan

    Ada dua cara pelaksanaan pengelasan, yakni dengan cara maju atau

    forehand dan cara mundur atau backhand.

    ". )etoda Pengelasan )aju

    Petunjuk arah pengelasan maju ke kiri dengan proses dihasilkan

    kampuh dari kanan ke kiri. Pembakaran bergerak lurus, ka&at las digeser

    lurus sehingga benda kerja mendapatkan pemanasan a&al. 'iasanya

    digunakan untuk mengelas baja yang tebalnya kurang dari 0 mm. sudut

    Gambar 2.10 Pengelasan &eknik Ma6u

    #. )etoda Pengelasan )undurPetunjuk arah pengelasan mundur ke kanan dengan proses kampuh las

    yang dihasilkan dari kiri ke kanan. Api yang masih memanasi kampuh

    yang terbentuk, pembakar bergerak berayun dan ka&at las bergerak slips.

    'iasanya digunakan untuk mengelas baja yang tebalnya lebih dari 0 mm.

    Gambar 2.1 Pengelasan &eknik Mundur

    Untuk mencegah agar tidak terjadi lipatan dingin cold la( dan inkulasi

    oksida, maka dalam hal pengelasan bahan yang tidak sebanding, nyala obor

    ditunjukan pada bagian yang lebih tebal atau lebih besar/lebar/luas.

    Adapun urutan-urutan langkah pelaksanaanya adalah sebagai berikut :

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    18/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Periksa semua persiapan telah benar-benar selesai dan lengkap Periksa keadaan semua peralatan, perlengkapan, bahan, dan alat-alat bantu

    lainnya, pastikan dalam keadaan baik

    Periksa semua peralatan keselamatan kerja lengkap dan baik

    Pasang peralatan pengatur tekanan pada botol asetilen

    *ubungkan selang masing-masin ke peralatan pengatur tekanan dan

    pembakar las brender(

    Atur tekanan 8at asam dan asetilen

    Byalakan pembakaran setelah katup asetelin dibuka, kemudian pelan-pelan

    dibuka katup oksigen sehingga didapat bentuk nyala api yang dikehendaki

    Laksanakan pengelasan kunci las titik( untuk mencegah pergerakan bahan

    dasar

    Pengelasan gerak maju atau mundur tergantung keahlian juru las masing-

    masin

    !elama pengelasan perhatikan nyala brender, dan jika digunakan fluks

    maka diusahakan penggunaanya sebanyak dan serata mungkin untuk

    mencegah terjadinya oksidasi.

    ).) Las Lis"rik

    Las busur listrik atau umumnya disebut dengan las listrik adalah

    termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenagalistrik sebagai sumber panas. 7enis sambungan dengan las Fistrik ini adalah

    merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses yang dapat

    digolongkan kadalam proses Fas Fistrik antara lain yaitu :

    ". Las Listrik dengan

  • 7/18/2019 laporan baja

    19/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupunlogam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. 'usur listrik yang

    terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mancapai temperatur

    tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara

    tegangan listrik

  • 7/18/2019 laporan baja

    20/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadappengaruh luar.

    ambar di ba&ah ini adalah sirkuit las listrik dengan elektroda

    berselaput dimana adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda

    dihubungkan ke terminal negetif sedang bahan ke terminal positif.

    %alam gambar di ba&ah ini ditunjukkan pemindahan cairan logam

    dari elektroda ke bahan dasar dimana gas dari pembakaran selaput elektroda

    melindungi daerah ini.

    Las Fistrik F menggunakan elektroda &olfram yang bukan

    merupakan bahan tambah. 'usur listrik yang terjadi antara ujung elektroda

    &olfram dan bahan dasar adalah marupakan sumber panas untuk pengelasan.

    itik cair dari alektroda &olfram sedemikian tingginya sampai $"5o

    sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. angkai Fas

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    21/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    dilengkapi dangan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yangmelindungi daerah Fas dari pengaruh luar pada saat pangelasan.

    !ebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang

    digerakkan dan didekatkan ke busur lirtrik yang terjadi antara elektroda

    &olfram dengan bahan dasar.

    !ebagai gas pelindung dipakai argon, helium ateau campuran dari

    kedua gas tersebut yang pemekaiannya tergsntung dari jenis logem yang

    akan dilas.

    angkai las F biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi.

    Proses Fas listrik F ditunjukkan pada br diba&ah ini

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    22/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Las Listrik MIG

    Las listrik )F adalah juga las busur listrik dimana panas yang

    ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena

    adanya Arus Listrik

  • 7/18/2019 laporan baja

    23/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Las Listrik Submerged

    Las listrik submerged yang umumnya otamatik atau semi otomatik

    menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. 'usur

    listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan

    fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada Fas

    listrik lainnya. %alam hal ini operator Fas tidak perlu menggunakan kaca

    pelindung mata helm Fas(.

    Pada &aktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencair dan membeku

    menutup Fapisan Fas. !ebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai

    lagi setelah dibersihkan dari terak-terak Fas. -

  • 7/18/2019 laporan baja

    24/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    ).+.) Ar!s Lis"rik

    Arus Searah (D)

    Pada jenis arus ini, elektron-elektron bergerak sepajang penghantar

    hanya dalam satu arah.

    Arus Bolak!Balik (A)

    Arah aliran dari arus bolak-balik adalah merupakan gelombang

    sinusoida yang memotong garis nol pada interGal &aktu "/"55 detik untuk

    mesin dengan frek&ensi 05 *8. iap siklus gelombang terdiri dari

    setengah gelombang positif dan setengah gelombang. Arus bolak-balik

    dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus

    rectifier(.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    25/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    ).+., Pengk!"!:an Elek"ro3a

    "engkutuban Langsung

    Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada

    terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban

    langsung sering disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda

    negatif. %-(.

    "engkutuban #erbalik

    Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada

    terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatiGe.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    26/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektrodapositif %;(

    "engaruh "engkutuban pada $asil Las

    Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan

    bergantung kepada :

    7enis bahan dasar yang akan dilas

    7enis elektroda yang dipergunakan

    Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan

    lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang

    dangkal sedangkan Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya.

    Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.

    ).+.$ Pesaa" Las

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    27/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Pesa&at-pesa&at las yang dipakai bermacam-macam, tapi biladitinjau dari jenis arus yang keluar dapat digolongkan sebagai berikut:

    pesa&at las arus bolak-balik A(

    pesa&at las arus searah %(

    pesa&at las arus bolak-balik dan searah A-%( yang merupakan

    gabungan dari pesa&at A den %.

    "esa%at Las Arus Bolak!Balik (A)

    )acam-macam pesa&at las ini seperti ransformator las,

    pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin. ransformator las yang

    kebanyakan digunakan di industri-industri mempunyai kapasitas #55

    sampai 055 amper. Pesa&at las ini sangat banyak dipakai karena biaya

    operasinya yang rendah disamping harganya yang relatif murah. Holtase

    keluar dari pesa&at transformator ini antara $3 sampai 25 Golt.

    "esa%at Las Arus Searah (D)

    Pesa&at las arus searah ini dapat berupa pesa&at transformator

    rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin, maupun

    pesa&at pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik.

    !alah satu jenis dari pesa&at las arus searah yaitu pesa&at

    pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor tistrik motor generator(

    "esa%at Las A!D

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    28/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Pesa&at las ini merupakan gabungan dari pesa&at las arus bolak-balik dan arus searah. %engan, pesa&at ini akan lebih banyak

    kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat arus searah

    maupun arus bolak-balik. Pesa&at las jenis ini misalnya transformator-

    rectifier maupun pembangkit listrik motor diesel.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    29/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    ).+.2 Ala"7Ala" Ban"! Las

    Kabel Las

    6abel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan

    dibungkus dangan karet isolasi Iang disebut kabel las ada tiga macam

    yaitu :

    kabel elektroda

    kabel massa

    kabel tenaga

    6abel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesa&at las

    dengan elektroda. 6abel massa menghubungkan pesa&at las dengan

    benda kerja. 6abel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber

    tenaga atau jaringan listrik dengan pesa&at las. 6abel ini biasanya

    terdapat pada pesa&at las A atau A - %.

    %alam tabel " ditunjukkan ukuran luas penampang kabel las kabel

    elektroda atau kabel massa( untuk panjang tertentu pada kapasitas arus

    pesa&at las.

    "emegang Elektroda

    Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan

    pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan

    pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada &aktu berhenti atau

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    30/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabeldigantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.

    "alu Las

    Palu las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las

    pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah

    las.

    'erhati-hatilah membersihkan terak Fas dengan palu Fas karena

    kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    31/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Sikat Ka%at

    %ipergunakan untuk :

    membersihkan benda kerja yang akan dilas

    membersihkan terak Fas yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan

    palu las.

    Klem Massa

    6lem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa

    ke benda kerja. 'iasanya klem massa dibuat dari bahan dengan

    penghantar listrik yang baik seperti embaga agar arus listrik dapat

    mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat

    yang dapat menjepit benda kerja dengan baik .

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    32/42

    $%&'(ambar IIultortup t smsigen #ng )iiktmm

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    9alaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepitdengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-

    kotoran seperti karat, cat, minyak.

    #ang (pen&epit)

    Penjepit tang( digunakan untuk memegang atau memindahkan benda

    kerja yang masih panas

    ).).+ Jenis ;

  • 7/18/2019 laporan baja

    33/42

    *++ +++++++++

    +

    ,&+

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.2/ Sambungan as 9

    b. !ambungan/6ampuh H

    !ambungan/kampuh H digunakan untuk menyambung logam/pelat

    yang tebalnya antara 1-"0 mm, dimana sambungan ini terdiri dari

    sambungan terbuka dan sambungan tumpul/tertutup.

    Gambar 2.20 Sambungan:Kamuh ;

    c. !ambungan/6ampuh J

    !ambungan/kampuh J disebut juga sambungan berganda kampuh

    H yang digunakan untuk menyambung logam/pelat yang tebalnya

    antara "#-0 mm dengan sudut kampuh antara 15-35 dan jarak "-$ mm

    antara kedua kampuh.

    Gambar 2.2 Sambungan:Kamuh

  • 7/18/2019 laporan baja

    34/42

    ,&+

    2++

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.%1 Sambungan:Kamuh =

  • 7/18/2019 laporan baja

    35/42

    *+++

    *++

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    . !ambungan/6ampuh

    !ambungan las kampuh adalah suatu sambungan las yang digunakan

    untuk menyambung dua logam/pelat yang satu sama lainnya terletak tegak

    lurus sudut 45 5

    (.Penyambungan dengan cara kampuh dapat

    dilakukan dengan tiga cara yaitu :

    a. !ambungan las tanpa sudut tepi

    b. !ambungan las bersudut tunggal

    c. !ambungan las bersudut ganda/dua

    a( b( c(

    Gambar 2.%' Sambungan:Kamuh &

    +., Las MIG (Metal Inert Gas)

    %alam las logam gas mulia, ka&at las pengisi yang juga berfungsi sebagai

    elektroda diumpamakan secara terus menerus. 'usur listrik terjadi antara ka&atpengisi dan logam induk. as pelindung yang digunakan adalah gas argon,

    helium, atau campuran dari keduanya. Untuk memantapkan busur kadang-

    kadang ditambahkan gas #antara #> sampai 0> atau #antara 0> sampai

    #5>. %alam banyak hal penggunaan las )F sangat menguntungkan. *al ini

    disebabkan karena sifat-sifatnya yang baik, misalnya :

    6arena konsentrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan

    percikannya sedikit sehingga memudahkan operasi pengelasan.

    6arena dapat menggunakan arus yang tinggi maka kecepatannya juga sangattinggi, sehingga efisiensinya sangat baik.

    erak yang terbentuk cukup banyak.

    6etangguhan dan elastisitas, kekedapan udara, ketidakpekaan terhadap retak

    dan sifat-sifat lainnya lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara

    pengelasan yang lain.

    6arena hal-hal di atas maka las )F banyak sekali digunakan dalam

    praktek terutama untuk pengelasan baja-baja kualitas tinggi seperti baja tahan

    karat, baja kuat, dan logam-logam bukan baja yang tidak dapat dilas dengan cara

    yang lain.

    erjadinya penyemburan logam cair disebabkan oleh beberapa hal, antara

    lain polaritas listrik dan arus listrik. %alam las )F biasanya digunakan listrik

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    36/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    arus searah dengan tegangan tetap sebagai sumber tenaga. %engan sumbertenaga ini biasanya penyemburan terjadi bila polaritasnya adalah polaritas balik.

    %i samping polaritas ternyata besar arus juga memegang peranan penting. 'ila

    besar arus melebihi suatu harga tertentu yang disebut harga harga kritik barulah

    terjadi pemindahan sembur.

    'esarnya arus kritis tergantung pada bahan ka&at las, garis tengah ka&at,

    dan jenis gas pelindungnya. 'ila diameternya mengecil, besarnya arus kritis

    yang diperlukan juga menurun. Penambahan gas #ke dalam gas argon akan

    menaikkan besarnya arus listrik.

    6arena busur dalam gas )F konsentrasinya tinggi maka jelas bah&a

    penetrasinya sangat dalam di tempat busur dan segera mendangkal pada

    sekitarnya. *al ini perlu diperhatikan oleh juru las agar jangan sampai terjadipenetrasi dangkal pada daerah sambungan. pada umumnya las )F dapat

    digunakan secara memuaskan, kecuali satu hal yaitu cara ini agak sukar untuk

    pengelasan posisi tegak dan untuk pelat-pelat tipis. *al ini dapat diperbaiki

    dengan menggunakan arus rendah yang mengakibatkan proses pemindahan

    sembur tidak terjadi. Untuk menimbulkan semburan ini maka terhadap arus

    dasar F5( rendah tadi ditambahkan arus pulsa Fp( dengan frekuensi antara 05

    sampai "55 *8. 6arena penambahan arus pulsa ini maka cara ini disebut juga

    pengelasan busur pulsa.

    Gambar 2.%+ Mesin as M9G Semi tomatik

    abungan antara arus dasar dan arus pulsa ini menyebabkan keseluruhan

    penggunaan listrik lebih rendah, karena pencairan dilakukan oleh arus dasar

    yang rendah sedang pemindahan sembur dilakukan oleh arus pulsa. Las busur

    pulsa ini sekarang sangat banyak dipakai baik untuk pengelasan pelat tipis

    maupun untuk pelat tebal dan untuk segala posisi.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    37/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    +.$ Las TIG (#ungsten Inert Gas)Pengelasan F (tungsten inert gas)adalah teknik pengelasan berkualitas

    tinggi dengan kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. Arc terbakar antara

    elektroda tungsten dan bagian yang dikerjakan@ elektrodanya tidak meleleh, jadi

    hanya berfungsi sebagai penghantar arus dan pemba&a arc. Las F biasa

    disebut Gas &ungsten #rc $elding A9( yang merupakan salah satu dari

    bentuk las busur listrik (arc welding) yang menggunakan inert gas sebagai

    pelindung dengan tungsten atau &olfram sebagi elektrodanya.

    !kema dari A9 dapat dilihat dalam gambar di ba&ah. Pengelasan ini

    dapat dikerjakan secara manual maupun otomatis.

    Gambar 2.% Skema Pengelasan &9G

  • 7/18/2019 laporan baja

    38/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    jika menggunakan campuran baik argon dan helium atau argon dan hidrogen.Penggunaan las F mempunyai dua keuntumgan, yaitu :

    6ecepatan pengumpanan logam pengisi dapat diatur terlepas dari besarnya

    arus listrik sehingga penetrasi ke dalam logam induk dapat diatur semaunya.

    ara pengaturan ini memungkinkan las F dapat digunakan dengan

    memuaskan baik untuk pelat baja tipis atau pelat yang tebal.

    6ualitas yang lebih baik dari daerah las.

    Las F biasanya digunakan untuk mengelas baja-baja k&alitas tinggi

    seperti baja tahan karat, baja tahan panas dan untuk mengelas logam-logam

    bukan baja. !umber listrik yang digunakan untuk pengelasn F dapat berupa

    listrik % atau listrik A. %alm hal listrik % rangkaian listriknya dapat denganpolaritas lurus dimana kutub positif dihubungkan dengan logam induk dan kutub

    negatifnya dengan batang elektroda atau rangkaian sebaliknya yang disebut

    dengan polaritas terbalik.

    %alam polaritas lurus elektron bergerak dari elektroda dan menumbuk

    logam induk dengan kecepatan yang tinggi sehingga dapat terjadi penetrasi yang

    dalam. 6arena pada elektroda tidak terjadi tumbukan electron maka secara

    relatiGe suhu elektroda tidak terlalu tinggi, karena itu polaritas ini dapat

    digunakan arus yang besar. !ebaliknya dalam polaritas terbalik elektroda

    menjadi panas sekali, sehingga arus listrik yang dapat dialirkan menjadi rendah.

    Untuk ukuran elektroda yang sama dalam polaritas balik kira-kira hanya "/"5

    arus pada polaritas lurus yang dapat dialirkan.'ila arus terlalu besar maka ujung elektroda akan ikut mencair dan merubah

    komposisi logam cair yang dihasilkan. %engan polaritas balik penetrasi ke dalam

    logam induk menjadi dangkal dan lebar. %i samping itu terjadi proses ionisasi

    pada gas argon yang menyelubunginya dan terbentuk ion-ion Ar positif, yang

    menumbuk logam dasar dan dapat melepaskan lapisan oksida yang ada di

    permukaannya. 6arena sifatnya yang dapat membersihkan maka peristi&a ini

    dinamakan aksi pembersihan.

    Pada umumnya dalam pengelasan F sumber listrik yang dipergunakan

    mempunyai karakteristik yang lamban, sehingga dalam hal menggunakan listrik

    % untuk memulai menimbulkan busur perlu ditambah dengan listrik Afrekuensi tinggi.

    Perala"an 8ang Dig!nakan &a3a Las TIG

    Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las F adalah:

    ". )esin

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    39/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    )esin las A/% merupakan mesin las pembangkit arus A/% yangdigunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus A atau

    % biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.

    Gambar 2.%/ Mesin as #C:C

    #. abung as Lindung

    abung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindungseperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    40/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.%0 &abung Gas indung

    $. =egulator as Lindung

    =egulator gas lindung adalah pengatur tekanan gas yang akan

    digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya

    ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.

    Gambar 2.% ,egulator Gas indung

    . ?lo&meter untuk as

    ?lo&meter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas

    lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.

    KONSTRUKSI SIPIL 2B-2013

  • 7/18/2019 laporan baja

    41/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    Gambar 2.'3 >lowmeter untuk Gas

    0. !elang as dan Perlengkapan Pengikatnya

    !elang gas berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju

    pembakar las. !edangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang

    dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.

    Gambar 2.'1 Selang Gas dan Perlengkaan Pengikatn"a

    1. 6abel

  • 7/18/2019 laporan baja

    42/42

    LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciar!ga Ko"ak Pos #$#% BDCD Tl&. '())* )(+,-%/ 0a1. '())* )(+#+2( E1". )## Ban3!ng

    6abel elektroda dan selang ini berfungsi menghantarkan arus darimesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju

    stang las.Kabel masaberfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.

    2. !tang Las welding torch(

    !tang las berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa

    penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses

    pengelasan.

    3.