Penentuan sistem tata nama senyawa oleh IUPAC bertujuan untuk . . . A. Menyeragamkan penamaan senyawa kimia agar mudah dalam menentukan orde reaksinya. B. Menyeragamkan penamaan senyawa kimia agar mudah dipelajari.C. Menyeragamkan penamaan senyawa kimia agar mudah direaksikanD. Menyeragamkan penamaan senyawa kimia agar mudah dimanfaatkan

E. Menyeragamkan penamaan senyawa kimia agar mudah disimpan.

Kunci Jawaban BTujuan dari penamaan sistem tata nama senyawa oleh IUPAC adalah agar mudah dipelajari. Kemudahan dalam penentuan orde reaksi tidak ditentukan oleh sistem tata nama senyawa, tetapi oleh perbandingan kecepatan reaksi dan konsentrasi setiap pereaksi. Kemudahan dalam mereaksikan senyawa tidak ditentukan oleh sistem tata nama senyawa, tetapi oleh sifat kestabilan senyawa. Kemudahan dalam pemanfaatan senyawa tidak ditentukan oleh sistem tata nama senyawa, tetapi daya guna senyawa. Kemudahan dalam penyimpanan senyawa tidak ditentukan oleh sistem tata nama senyawa, tetapi oleh sifat kimia & fisika senyawa.

Jadi, para ahli kimia menentukan sistem tata nama senyawa di bawah naungan IUPAC yang bertujuan agar mudah dipelajari.

Berikut ini adalah pernyataan yang benar berkaitan dengan tata nama senyawa ion, kecuali . . . . A. Terdiri dari unsur logam dan non logam. B. Unsur yang berada di depan adalah unsur logam.C. Unsur yang berada di belakang adalah unsur nonlogam.D. Angka Romawi ditulis untuk menyatakan jumlah muatan logam.E. Muatan kation sama dengan muatan anion.

Kunci Jawaban EAturan penamaan dari senyawa ion adalah:1. Unsur logam sebagai kation berada di depan diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut2. Unsur nonlogam sebagai anion berada di belakang diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran –ida. Angka indeks tidak disebut.3. Muatan kation (logam) ditulis dengan angka Romawi. Penulisan muatan pada kation berlaku apabila unsur logam memiliki muatan lebih dari satu. Jawaban A, B, C, dan D berkaitan dengan aturan tata nama untuk senyawa ion dan benar.

Sedangkan jawaban E, berkaitan tetapi salah. Jumlah muatan antara anion dan kation dalam tata nama senyawa ion tidak harus sama. Jadi, muatan kation dan anion pada senyawa ion tidak harus sama.

MgBr2 adalah senyawa ion, memiliki nama senyawa . . . . A. Magnesium Bromida D. Magnesium Bromida(II)B. Dimagnesium Bromida E. Magnesium(II) BromidaC. Magnesium Dibromida(II)

Kunci Jawaban AMgBr2 adalah senyawa ion sehingga nama senyawa yang tepat sesuai aturan IUPAC adalah magnesium bromida. Jawaban B, Dimagnesium Bromida seharusnya tidak memakai di- karena bukan senyawa kovalen. Jawaban C, Magnesium Dibromida(II) seharusnya tidak memakai (II), karena magnesium hanya memiliki 1 bilangan oksidasi. Serta tidak perlu memakai di- karena bukan senyawa kovalen. Jawaban D, Magnesium Bromida(II) seharusnya tidak memakai (II), karena angka Romawi hanya untuk menunjukkan jumlah bilangan oksidasi pada unsur logam saja, sedangkan brom adalah unsur nonlogam.

Jawaban E, magnesium(II) bromida seharusnya tidak memakai (II) dan di-.Jadi, senyawa MgBr2 memiliki nama magnesium bromida.Berikut ini adalah senyawa beserta penamaan yang benar, kecuali . . . .A. CaCl2, magnesium klorida D. FeCl3, besi(III) trikloridaB. NaCl, natrium klorida E. BaCl2, barium kloridaC. FeCl3, besi(III) klorida

Kunci Jawaban DSenyawa FeCl3 adalah senyawa ion, sehingga unsur nonlogam (anion) cukup ditambah –ida di belakang nama unsurnya. Indeks pada unsur nonlogam tidak perlu disebutkan karena bukan pada senyawa kovalen. Sehingga nama yang benar adalah besi(III) klorida. Jawaban A benar. Senyawa CaCl2 memiliki nama kalsium klorida.

Jawaban B benar. Senyawa NaCl memiliki nama natrium klorida. Jawaban C benar. Senyawa FeCl3 memiliki nama besi(III) klorida. Tidak perlu memakaia tri- karena bukan senyawa kovalen. Jawaban E benar. Senyawa BaCl2 memiliki nama barium klorida.Jadi senyawa FeCl3 memiliki nama besi(III) klorida.

Urutan unsur yang benar dari kiri ke kanan pada aturan penulisan rumus senyawa kovalen dalam tata nama adalah . . . . A. B-P-C D. C-As-IB. H-S-Si E. C-P-NC. Cl-O-H

Kunci Jawaban EPada aturan penamaan senyawa kovalen, penulisan rumus senyawa dilakukan berdasarkan urutan:B – Si – As – C –P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Jawaban A, B-P-C urutan salah. Unsur C seharusnya terletak diantara unsur B dan P, menjadi B-C-P. Jawaban B, urutan H-S-Si salah. Unsur Si seharusnya terletak di sebelah kiri H dan S, menjadi Si-H-S. Jawaban C, urutan Cl-O-H salah. Unsur H seharusnya terletak di sebelah kiri Cl dan O, menjadi H-Cl-O . Jawaban D, urutan C-As-I salah. Urutan yang benar adalah As- C-I.

Berikut ini adalah senyawa kovalen beserta nama senyawanya sesuai aturan penamaan IUPAC, kecuali . . . . A. CaCl2, kalsium klorida D. PBr3, posfor tribromidaB. NO2, nitrogen dioksida E. PBr5, posfor pentabromidaC. CO2, karbon dioksida

Kunci Jawaban ASenyawa kovalen terdiri dari unsur nonlogam dan nonlogam.Salah satu aturan penamaan untuk senyawa kovalen adalah diawali dengan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom (indeks) nonlogam diikuti nama unsurnya. Indeks satu untuk unsur yang berada di depan tidak perlu disebutkan. Senyawa NO2 merupakan senyawa kovalen yang memiliki nama nitrogen dioksida. Jawaban B benar. Senyawa CO2 merupakan senyawa kovalen yang memiliki nama karbon dioksida. Jawaban C benar. Senyawa PBr3 merupakan senyawa kovalen yang memiliki nama posfor tribromida. Jawaban D benar. Senyawa PBr5 merupakan senyawa kovalen yang memiliki nama posfor pentabromida. Jawaban E benar.

CaCl2 merupakan senyawa ion (kalsium adalah unsur logam) yang memiliki nama kalsium klorida. Hal ini benar, tetapi dalam soal yang ditanyakan adalah tentang tata nama senyawa kovalen. Sehingga jawaban A.

Senyawa P2O3 memiliki nama senyawa . . . . A. Triposfor oksida D. Posfor Oksida(ll) B. Diposfor Oksida E. Posfor(III) oksida C. Diposfor Trioksida

Kunci Jawaban CSalah satu aturan penamaan untuk senyawa kovalen adalah diawali dengan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom (indeks) nonlogam diikuti nama unsurnya. Indeks satu untuk unsur yang berada di depan tidak perlu disebutkan. Pada jawaban A, kesalahan terletak pada Triposfor oksida , seharusnya ditambah di- pada kata posfor. Pada jawaban B, kesalahan terletak pada Diposfor Oksida, seharusnya ditambah tri- pada kata oksida. Pada jawaban D, kesalahan terletak pada Posfor Oksida(ll), seharusnya ditambah di- pada kata posfor dan tri- pada kata oksida, tanpa angka Romawi. Angka Romawi hanya untuk unsur logam. Pada jawaban E, kesalahan terletak pada Posfor(III) oksida, seharusnya tidak perlu menggunakan angka Romawi pada kata posfor, karena bukan tata nama senyawa ion.

Senyawa P2O3 merupakan senyawa kovalen sehingga menurut tata nama memiliki nama senyawa Diposfor Trioksida.

Dibawah ini merupakan senyawa poliatom antara kation kalium dengan anion sulfat beserta nama senyawanya sesuai dengan aturan IUPAC, yaitu . . . .A. K3(SO4)2, trikalium sulfat D. K2SO4, kalium sulfidaB. K2SO4, kalium sulfat E. K2(SO)3, kalium sulfat C. K3SO2, kalium trisulfat

Kunci Jawaban BSenyawa poliatom antara kation kalium (K+)dengan anion sulfat (SO42−¿ ¿) akan membentuk senyawa K2SO4 dengan nama kalium sulfat. Pada jawaban A, senyawa yang terbentuk K3(SO4)2 adalah salah. Nama juga salah, trikalium sulfat tidak perlu memakai tri-. Pada jawaban C, senyawa yang terbentuk K3SO2 adalah salah. Nama juga salah, kalium trisulfat tidak perlu memakai tri-. Pada jawaban D, senyawa yang terbentuk K2SO4 adalah benar. Namun nama senyawanya salah, kalium sulfida. Tidak perlu menggunakan akhiran –ida. Akhiran –ida hanya untuk CN−¿ ¿ dan OH−¿¿.

Pada jawaban D, senyawa yang terbentuk K2(SO)3 adalah salah.

Kalsium klorat adalah senyawa poliatom yang memiliki nama senyawa . . . . A. NaClO D. Ca(ClO2)2 B. Ca(ClO3)2 E. Ca(ClO4)2C. KClO3

Kunci Jawaban BKalsium klorat adalah senyawa poliatom yang terbentuk dari kation kalsium (Ca2+) dan anion klorat (ClO3−¿ ¿), sehingga terbentuk senyawa Ca(ClO3)2. Jawaban A salah. Senyawa NaClO memiliki nama natrium hipoklorit yang terbentuk dari kation kalium (Na+) dan anion hipoklorat (ClO❑

−¿ ¿). Jawaban C salah. Senyawa KClO3 memiliki nama kalium klorat yang terbentuk dari kation kalium (K+) dan anion perklorat (ClO4−¿ ¿). Jawaban D salah. Senyawa Ka(ClO2)2 memiliki nama kalsium klorit yang terbentuk dari kation kalium (Ca2+) dan anion klorit (ClO2−¿ ¿).

Jawaban E salah. Senyawa Ca(ClO4)2 memiliki nama kalsium perklorat yang terbentuk dari kation kalium (Ca2+) dan anion klorit (ClO4−¿ ¿).

Berikut ini merupakan rumus senyawa beserta nama senyawa yang benar, kecuali . . . . A. Ca(II)SO4, kalsium sulfat D. Fe2(SO3)3, besi(III) sulfitB. NaCN, natrium sianida E. BaSO4, barium sulfatC. NH4Br, amonium bromida

Kunci Jawaban ACa(II)SO4, seharusnya memiliki rumus senyawa CaSO4, tanpa ditambah angka Romawi (II) karena kalsium hanya memiliki 1 macam kation saja (hanya memiliki 1 bilangan oksidasi). Jadi rumus senyawa untuk kalsium sulfat adalah CaSO4 bukan Ca(II)SO4. Senyawa NaCN memiliki nama natrium sianida, yang berasal dari kation Na+¿¿dan anion CN−¿ ¿ serta ditambah akhiran –ida karena aturan tambahan pengecualian untuk anion CN−¿ ¿ dan OH−¿¿.

Senyawa NH4Br memiliki nama amonium klorida, yang berasal dari kation NH 4+¿¿ dan anion Br−¿¿.

Senyawa Fe2(SO3)3 memiliki nama besi(III) sulfit, yang berasal dari kation Fe❑3+¿¿ dan anion SO32−¿ ¿. Diberi tambahan angka Romawi (III) karena besi memiliki 2 bilangan oksidasi, yaitu +2 dan +3.

Senyawa MgSO4 memiliki nama barium sulfat, yang berasal dari kation Mg❑

2+¿¿ dan anion SO42−¿ ¿. Tanpa diberi tambahan angka Romawi karena magnesium hanya memiliki 1 macam kation saja (hanya memiliki 1 bilangan oksidasi).

Tata nama senyawa asam digunakan untuk senyawa yang terdiri dari . . . . A. Anion H+¿¿ dan kation dari golongan VIA-VIIIA.B. Anion H+¿¿ dan kation dari unsur asam.C. Kation H+¿¿ dan anion poliatom.D. Kation H+¿¿ dan anion tunggal/poliatom.E. Anion basa dan kation asam.

Jawaban DTata nama senyawa asam digunakan untuk senyawa yang terdiri dari kation H+¿¿ dan anion tunggal/poliatom. Jawaban A salah karena H+¿¿ adalah ion bermuatan positif, sehingga disebut kation. Sedangkan ion dari golongan VIA-VIIIA memiliki muatan negatif, sehingga disebut anion. Jawaban B salah karena H+¿¿ adalah ion bermuatan positif, sehingga disebut kation. Sehingga pasangannya adalah anion tunggal/poliatom. Jawaban C kurang lengkap karena tata nama senyawa asam digunakan untuk senyawa yang terdiri dari kation H+¿¿ dan anion tunggal/poliatom. Tidak hanya untuk anion dari kelompok poliatom. Jawaban E salah karena kation dalam tata nama asam hanya untuk H+¿¿, sedangkan anionnya tunggal/poliatom.

Dibawah ini merupakan senyawa asam dengan pasangan nama senyawa yang benar, yaitu . . . . A. HF, asam fluorida D. H2SO3, asam sulfatB. HNO3, asam nitrit E. HCl, asam klorin C. H2PO3, asam posfat

Kunci Jawaban ASenyawa HF memiliki nama asam fluorida. Senyawa HNO3 memiliki nama asam nitrat, sedangkan nama asam nitrit dimiliki oleh senyawa HNO2. Senyawa H2PO3 memiliki nama asam posfit, sedangkan nama asam posfat dimiliki oleh senyawa H3PO4. Senyawa H2SO3 memiliki nama asam sulfit, sedangkan nama asam sulfat dimiliki oleh senyawa H2SO4. Senyawa HCl memiliki nama asam klorida.

Tata nama senyawa basa dapat digunakan untuk senyawa dibawah ini, kecuali . . . . .A. KOH D. CHCOOHB. Mg(OH)2 E. Al(OH)3C. LiOH

Kunci Jawaban DCH3COOH merupakan senyawa asam sehingga mengikuti tata nama untuk senyawa asam. Senyawa CH3COOH memiliki nama asam asetat. KOH merupakan senyawa basa sehingga mengikuti tata nama untuk senyawa basa. Senyawa NaOH memiliki nama kalium hidroksida. Ba(OH)2 merupakan senyawa basa sehingga mengikuti tata nama untuk senyawa basa. Senyawa Mg(OH)2 memiliki nama magnesium hidroksida. LiOH merupakan senyawa basa sehingga mengikuti tata nama untuk senyawa basa. Senyawa LiOH memiliki nama litium hidroksida.

Al(OH)3 merupakan senyawa basa sehingga mengikuti tata nama untuk senyawa basa. Senyawa Al(OH)3 memiliki nama aluminium hidroksida.

Perhatikan tabel di bawah ini !Rumus Senyawa Nama Senyawa1. NH4OH A. Kalium hidroksida2. Ca(OH)2 B. Kalsium hidroksida3. KOH C. Amonium hidroksida Pasangan rumus senyawa beserta nama senyawa yang tepat adalah . . . .A. 1-A; 2-B; 3-C D. 1-A; 2-C; 3-BB. 1-B; 2-A; 3-C E. 1-C; 2-A; 3-B

C. 1-C; 2-B; 3-A

Kunci Jawaban CSenyawa NH4OH, Ca(OH)2, dan KOH merupakan senyawa basa, sehingga menuruti tata nama untuk senyawa basa. Senyawa NH4OH memiliki nama amonium hidroksida. Senyawa Ca(OH)2 memiliki nama kalsium hidroksida. Senyawa KOH memiliki nama kalium hidoksida.

Aturan berikut ini benar dan sesuai dengan aturan tata nama untuk senyawa oksida berdasarkan IUPAC, kecuali . . . .A. Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur nonlogam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur nonlogam ditambah akhiran –ida dan diakhiri kata oksida.B. Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur dengan satu macam bilangan oksidasi, penamaan dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya, kemudian diikuti kata oksida, tanpa tambahan –ida.C. Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur dengan satu macam bilangan oksidasi, penamaan dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya, kemudian diikuti kata oksida.D. Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur logam dengan lebih dari satu macam bilangan oksidasi, penamaan dilakukan dengan menyebutkan unsur logamnya diikuti tingkat bilangan oksidasinya yang ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung, dan diikuti kata oksida.E. Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur nonlogam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam,

pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur nonlogam, diakhiri kata oksida.

Kunci jawaban APemberian nama senyawa oksida berdasarkan IUPAC adalah sebagai berikut:1. Oksida yang tersusun atas unsur dengan satu macam bilangan oksidasi2. Penamaan dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya, kemudian diikuti kata oksida.3. Oksida yang tersusun atas unsur logam dengan lebih dari satu macam bilangan oksidasi4. Penamaan dilakukan dengan menyebutkan unsur logamnya diikuti tingkat bilangan oksidasinya yang ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung, dan diikuti kata oksida.5. Oksida yang tersusun atas unsur nonlogam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam Pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur nonlogam, diakhiri kata oksida.

Jawaban E salah karena pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur nonlogam ditambah akhiran –ida. Padahal untuk senyawa oksida, tidak perlu ditambah akhiran –ida.

Perhatikan tabel di bawah ini !Rumus Senyawa Nama Senyawa1. K2O A. Dinitrogen pentaoksida 2. Cr2O3 B. Kalium oksida 3. N2O C. Kromium(III) oksidaPasangan rumus senyawa beserta nama senyawa yang tepat adalah . . . .A. 1-A; 2-B; 3-C D. 1-A; 2-C; 3-BB. 1-B; 2-C; 3-A E. 1-C; 2-A; 3-B C. 1-C; 2-B; 3-A

Kunci Jawaban BSenyawa K2O, Cr2O3, dan N2O merupakan senyawa oksida, sehingga menuruti tata nama untuk senyawa oksida. Senyawa K2O memiliki nama kalium oksida. Tanpa angka romawi karena kalium hanya memiliki 1 bilangan oksidasi. Senyawa Cr2O3 memiliki nama kromium(III) oksida. Ditambah dengan angka romawi karena kromium memiliki 2 bilangan oksidasi yaitu +3 dan +6. Senyawa N2O memiliki nama dinitrogen oksida. Pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur nitrogen, diakhiri kata oksida.

Senyawa CuSO4.5H2O dan CaSO4.2H2O masing-masing memiliki nama senyawa yaitu . . . . A. Tembaga(II) sulfat heksahidrat dan kalsium sulfat dihidrat B. Tembaga(II) sulfat pentahidrat dan kalsium sulfat dihidrat C. Tembaga sulfat pentahidrat dan kalsium sulfat dihidrat D. Tembaga(II) sulfat pentahidrat dan kalsium(II) sulfat dihidrat E. Tembaga(V) sulfat pentahidrat dan kalsium(II) sulfat dihidrat

Kunci Jawaban BSenyawa hidrat diberi nama dengan menambahkan angka Yunani yang menyatakan banyaknya molekul air yang terikat pada senyawa. Angka Yunani dituliskan di akhir nama senyawa tersebut.Senyawa CuSO4.5H2O memiliki nama tembaga(II) sulfat pentahidrat dan senyawa CaSO4.2H2O memiliki nama kalsium sulfat dihidrat. Jawaban A salah, tembaga(II) sulfat heksahidrat . Jumlah molekul air pada senyawa tersebut adalah 5. Sedangkan heksa berarti 6. Jawaban C salah, tembaga sulfat pentahidrat. Seharusnya tembaga ditambah angka Romawi (II) karena tembaga memiliki 2 macam bilangan oksidasi yaitu +1 dan +2. Jawaban D salah, kalsium(II) sulfat dihidrat. Setelah penulisan nama kalsium tidak perlu ditambah angka Romawi

(II) karena kalsium hany memiliki 1 macam bilangan oksidasi yaitu +2. Jawaban E salah, tembaga(V) sulfat pentahidrat dan kalsium(II) sulfat dihidrat. Angka Romawi dalam kurung bukan menunjukkan jumlah molekul air dalam senyawa. Tetapi menunjukkan jenis muatan logamnya.

Perhatikan tabel di bawah ini !Rumus Senyawa Nama Senyawa Terdapat di-1. CH3COOH A. Sukrosa i. Tape singkong2. C12H22O11 B. Asam Asetat ii. Cuka makanan3. C2H5OH C. Etanol iii. Gula tebuPasangan rumus senyawa beserta nama senyawa yang tepat adalah . . . .

A. 1-A-i; 2-Bii-; 3-C-iii D. 1-A-i; 2-C-iii; 3-B-iiB. 1-B-ii; 2-A-iii; 3-C -i E. 1-C-ii; 2-A-i; 3-B-iii C. 1-C-iii; 2-B-ii; 3-A-i

Kunci Jawaban BSenyawa CH3COOH, C12H22O11, dan C2H5OH merupakan senyawa organik yang mempunyai nama lazim. CH3COOH mempunyai nama asam asetat dan terdapat pada cuka makanan dengan kadar sekitar 5%. C12H22O11 mempunyai nama sukrosa dan terdapat pada gula tebu. C2H5OH mempunyai nama etanol dan terdapat pada tape singkong (dihasilkan dari proses fermentasi singkong).

Berikut ini adalah lambang wujud (fase) beserta artinya yang benar yang ada dalam persamaan reaksi kimia . . . . A. (s) = padat D. (g) = garamB. (l) = lebur E. (l) = lelehanC. (aq) = aqumulated

Kunci Jawaban AWujud zat yang terlibat dalam reaksi harus dinyatakan wujud (fasenya) yang ditulis dalam tanda kurung setelah rumus kimia. Ada 4 jenis fase dalam persamaan reaksi, yaitu:1. (s)= solid (zat padat) 2. (aq)= aqueous (larutan)3. (l) = liquid (zat cair) 4. (g) = gas (gas)

Berikut ini adalah penulisan persamaan reaksi yang benar, yaitu . . . .A. KA(s) + Cl2(g) KACl(s) B. NH3(gas) + HCl(gas) NH4Cl(solid) C. Al(s) + 3HCl(aq) AlCl3(aq) + H2(g)D. Kalsium(s) + klorin(g) kalsium klorida(s) E. Ca(s) + O2(g) CaO(s)

Kunci jawaban CAturan penulisan persamaan reaksi kimia adalah sebagai berikut:1. Jenis unsur sebelum dan sesudah reaksi harus sama2. Pereaksi ditulis di sebelah kiri tanda panah, sedangkan hasil reaksi di kanan panah3. Wujud zat yang terlibat dalam reaksi harus dinyatakan wujud (fasenya) yang ditulis dalam tanda kurung setelah rumus kimia, dan ditulis miring. Jawaban A salah, KA(s) + Cl2(g) KACl(s). Unsur kalium memiliki lambang K, bukan KA. Jawaban B salah, NH3(gas) + HCl(gas) NH4Cl(solid). Wujud(fase) seharusnya disingkat. Jawaban D salah, kalsium(s) + klorin(g) kalsium klorida(s). Nama pereaksi dan hasil reaksi seharusnya ditulis sebagai lambang/rumus senyawanya, menjadi Ca(s) + Cl(g) CaCl2(s).

Jawaban E salah, Ca(s) + O2(g) CaO(s). Fase seharusnya ditulis miring.

Perhatikan persamaan reaksi berikut!2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) (setara)Jumlah koefisien pada persamaan reaksi diatas adalah . . . . A. 1 D. 4B. 2 E. 5C. 3

Kunci jawaban EKoefisien reaksi adalah jumlah koefisien pada reaktan dan produk. Pada reaksi berikut, 2H2(g) + 1O2(g) 2H2O(g), reaktan adalah H2 yang memiliki koefisien 2 dan O2 yang memiliki koefisien 1(boleh tidak ditulis). Sedangkan produk adalah H2O yang memiliki koefisien 2. Sehingga jumlah koefisien reaksi diatas adalah 2+1+2=5.

Perhatikan persamaan reaksi berikut.Al(s) + O2(g) Al2O3(s) (belum setara)Jumlah koefisien pada persamaan reaksi diatas adalah . . . . A. 3 D. 9B. 5 E. 12C. 7

Kunci Jawaban DPenyetaran reaksi dilakukan dengan mengalikan koefisien zat yang belum setara.Al(s) + O2(g) Al2O3(s) (belum setara)Reaksi tersebut belum setara karena jumlah atom ruas kiri ≠ ruas kanan Jumlah atomAtom Ruas kiri Ruas kananAl = 1 2O = 2 3Agar jumlah atom masing-masing unsur sama, maka koefisien Al2O3 di ruas kiri dikali 2, maka persamaan reaksinya menjadi:4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(s) (setara)Sehingga, jumlah koefisien pada reaksi di atas adalah 4+3+2=9

Perhatikan persamaan reaksi berikut.aNa(s) + bH2O(l) cNaOH(aq) + dH2(g)Nilai dari a, b, c, dan d masing-masing adalah . . . . A. 1, 1, 2, dan 1 D. 2, 1, 2, dan 1B. 1, 1, 1, dan 1 E. 2, 1, 2, dan 2C. 1, 2, 2, dan 1

Kunci Jawaban APenyetaran reaksi dilakukan dengan mengalikan koefisien zat yang belum setara.aNa(s) + bH2O(l) cNaOH(aq) + dH2(g) (belum setara)Reaksi tersebut belum setara karena jumlah atom ruas kiri ≠ ruas kanan Jumlah atomAtom Ruas kiri Ruas kananNa = 1 1H = 2 3O = 1 1Agar jumlah atom masing-masing unsur sama, maka koefisien NaOH di ruas kiri dikali 2, maka persamaan reaksinya menjadi:1Na(s) + 1H2O(l) 2NaOH(aq) + 1H2(g) (setara)Atau boleh ditulis,Na(s) + H2O(l) NaOH(aq) + H2(g)

Sehingga, nilai a, b, c, dan d masing-masing adalah 1, 1, 2, dan 1.

Perhatikan persamaan reaksi berikut.Na2CO3(s) + HCl(l) NaCl(aq) + H2O(g) + CO2(g) (belum setara)Jumlah koefisien pada persamaan reaksi diatas adalah . . . . A. 5 D. 8B. 6 E. 9C. 7

Kunci Jawaban CDiketahui reaksi sebagai berikut.Na2CO3(s) + HCl(l) NaCl(aq) + H2O(g) + CO2(g) (belum setara)Pada reaksi diatas, zat dengan rumus kimia kompleks adalah Na2CO3, maka diberi koefisien 1 dan zat yang lain diberi koefisien dengan huruf.1Na2CO3(s) + aHCl(l) bNaCl(aq) + cH2O(g) + dCO2(g)Atom Na: b=2Atom C: 1=dAtom O: 3=c+2d 3=c+2(1) c=1Atom Cl: a=b=2Atom H: a=2c a=2(1)=2Maka persamaan reaksi menjadi:

1Na2CO3(s) + 2HCl(l) 2NaCl(aq) + 1H2O(g) + 1CO2(g) (setara)Atau boleh ditulis,Na2CO3(s) + 2HCl(l) 2NaCl(aq) + H2O(g) + CO2(g)Sehingga, jumlah koefisien reaksi pada persamaan reaksi diatas adalah 1+2+2+1+1=7.

Perhatikan persamaan reaksi berikut.aMgCO3(s) + bHCl(l) cMgCl2(aq) + dH2O(g) + eCO2(g)Nilai dari a, b, c, d dan e masing-masing adalah . . . . A. 1, 2, 1,3, dan 1 D. 1, 2, 1, 1, dan 1B. 1, 2, 2, 1, dan 3 E. 1, 1, 1, 1, dan 1C. 2, 1, 1, 3, dan 2

Kunci jawaban DDiketahui reaksi sebagai berikut.aMgCO3(s) + bHCl(l) cMgCl2(aq) +dH2O(g) + eCO2(g) (belum setara)Pada reaksi diatas, zat dengan rumus kimia kompleks adalah MgCO3, maka diberi koefisien 1 dan zat yang lain diberi koefisien dengan huruf.1MgCO3(s) + aHCl(l) bMgCl2(aq) + cH2O(g) + dCO2(g)Atom Mg: b=1Atom C: 1=dAtom O: 3=c+2d 3=c+2(1) c=1Atom Cl: a=2b a=2(1)=2Atom H: a=2b a=2(1)=2Maka persamaan reaksi menjadi:1MgCO3(s) + 2HCl(l) 1MgCl2(aq) + 1H2O(g) + 1CO2(g) (setara)

Atau boleh ditulis,Na2CO3(s) + 2HCl(l) NaCl(aq) + H2O(g) + CO2(g)Sehingga, nilai a, b, c, d, dan e masing-masing adalah 1, 2, 1, 1, dan 1.