tinjauan hukum islam tentang layanan transaksi …

67
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI DIGITAL APLIKASI DANA PADA FINANCIAL TECHNOLOGY (Studi pada layanan Aplikasi Dana di PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Hukum Ekonomi Syariah Oleh: Nurbawi NPM : 1621030205 Prodi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1442H / 2020 M

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI

DIGITAL APLIKASI DANA PADA FINANCIAL TECHNOLOGY

(Studi pada layanan Aplikasi Dana di PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1

Dalam Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Nurbawi

NPM : 1621030205

Prodi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1442H / 2020 M

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI

DIGITAL APLIKASI DANA PADA FINANCIAL TECHNOLOGY

(Studi pada layanan Aplikasi Dana di PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk)”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar S1

Dalam Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

Nurbawi

NPM : 1621030205

Prodi : Hukum Ekonomi Syariah(Muamalah)

PembimbingI: Dr. Alamsyah M.Ag

PembimbingII: Relit Nur Edi. S.Ag., M.Kom.I.

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1442 H / 2020 M

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

Customer yang biasa digunakan untuk membayar transaksi-transaksi yang

berkaitan dengan layanan di dalam aplikasi DANA. Voucher dapat digunakan

jika, customer memiliki saldo di dalam aplikasi DANA, dengan saldo tersebut

Customer dapat melakukan pembayaran. Saat ini aplikasi DANA sudah

terintegrasi dengan bank-bank besar di Indonesia demi kemudahan customer

untuk melakukan isi saldo ke dalam voucher, akan tetapi dalam Praktek

muamalah Dalam penggunaan voucher tersebut terdapat suatu hal yang tidak

sesuai dengan ketentuan hak untuk konsumen dalam menggunakan voucher

tersebut. Yaitu diantaranya voucher yang kita miliki tidak bisa digunakan karena

pihak aplikasi DANA membatasi. konsumen yang merasa dirugikan karena

adanya pembatasan barang yang hendak dibeli dalam menggunakan voucher

dalam aplikasi dana ini, yaitu pembatasan belanja yang barang nya sudah

ditentukan dan dibatasi. dan voucher terdapat pembatasan untuk penggunaan

voucher diantaranya voucher tersebut terdapat limit yang tidak boleh digunakan

semuanya.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1. Bagaimana Praktik Layanan

Transaksi Fintech Aplikasi DANA di PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk? 2.

Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik Transaksi Layanan Fintech

aplikasi DANA di PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik layanan transaksi

Aplikasi DANA Pada Financial Technology. Untuk mengetahui Bagaimana

tinjauan hukum Islam terhadap praktik layanan Transaksi aplikasi DANA Pada

Financial Technology.

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Lapangan (field research). Teknik

pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun

sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak aplikasi DANA.

Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan

permasalahan yang di teliti. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu

deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini adalah dalam praktik transaksi layanan aplikasi DANA

akad TopUp voucher aplikasi DANA yang konsumen tukarkan atau top-up adalah

akad hutang dimana pelanggan memberikan hutang ke aplikasi DANA,

karenan dalam praktik nya layanan aplikasi DANA menggunakan Akad Qard

dimana pihak konsumen meminjamkan separuh uang yang di tukarkan dengan

voucher tersebut dengan pihak aplikasi DANA. Tinjauan Hukum Islam terhadap

Praktik Layanan Transaksi DANA ini adalah Haram, karena setiap manfaat yang

timbul dari hutang itu hukumnya haram, maka diskon voucher aplikasi DANA itu

adalah haram sehingga voucher aplikasi DANA menjadi haram bila ada selisih

dengan pembayaran tunai fisik dan tidak sesuai dengan syarat dan rukun dalam

bermuamalah. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

bunga (Interest/Fa’idah) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Nomor:09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah Fatwa Perhimpunan Al-

irsyad No: 005/DFPA/VI/1439 Tentang Haramnya Diskon Yang Didapatkan Dari

voucher aplikasi DANA Dan Layanan Yang Sejenisnya.

ABSTRAK

Aplikasi DANA adalah dompet virtual untuk menyimpan voucher Credit

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …
Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

vi

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan, (Q.S Al-Maidah ayat: 90)

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

vii

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan skripsi ini sebagai bentuk kasih sayang dan hormat

yang tak terhingga kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta Papah Samsurijal dan Memeh Masjuli yang

selama ini selalu mendo’akanku agar senantiasa diberikan kemudahan dan

kelancaran dalam setiap langkahku, dan juga telah memberikan cinta,

kasih sayang, kebahagiaan, doa, serta pengorbanannya selama ini untuk

keberhasilanku.

2. Serta keluarga besarku kakakku uda Fauzi, atu Roza miati, abang Agus

,adin Jauhari dan adikku Rita sari yang selalu memberikan motivasi serta

semangat yang luar biasa kepadaku.

3. Dan tak lupa untuk Hana Yuridha Amalia orang yang selama ini

menemaniku dan memberikan semangat lahir dan batin kepadaku serta

sahabat-sahabat dan almamater Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap NURBAWI, dilahirkan di Tulang Bawang Barat pada

tanggal 26 Maret 1997. Anak kelima dari enam bersaudara, denganseorang ayah

yang bernama Samsurizal dan seorang ibu bernama Masjuli. Untuk pertama

kalinya menempuh pendidikan di :

1. Taman Kanak-kanak Al-Islam Kibang Budi Jaya, Lulus tahun

2004

SDN Negeri 01 Kibang Budi Jaya, Lulus tahun 2010

SMP Negeri 02 Lambu Kibang, Lulus tahun 2013

SMA Negeri 01 Pagar Dewa, Lulus tahun 2016

Pada tahun 2016, terdaftar sebagai salah satu mahasiswa pada program S1

Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, IAIN yang sekarang telah menjadi

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 17 Juli 2020

NURBAWI

NPM. 1621030205

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

ix

KATA PENGANTAR

Assalam’ualaikumwr, wb

Alhamdulillah, Puji Syukur KehadiratAllah SWT karena dengan

Rahmat dan Karunia-Nya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul

“Tinjauan HukumIslam Tentang TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG

LAYANAN TRANSAKSI DIGITAL APLIKASI DANAPADA

FINANCIAL TECHNOLOGY (Studi pada layanan Aplikasi Dana di PT.

Elang Mahkota Teknologi Tbk)” Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam bidang ilmu

Syari’ah pada Program Mu’amalah Fakultas Syari’ah Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung.

Skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan, baik moril maupun

materil Dari banyak pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini

mengucapkan terima Kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. H. Khairuddin Tahmid, M.H. selaku Dekan I Fakultas Syari’ah dan

Hukum UIN Raden Intan Lampung.

2. Dr. Alamsyah M.Ag selaku Pembimbing Akademik I dan Relit Nur Edi.

S.Ag., M.Kom.I. selaku Pembimbing Akademik II yang selalu

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi nasehat, do’a serta

kepercayaan dalam penulisan skripsi ini.

3. Seluruh Dosen serta Karyawan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan

Lampung yang telah memberikan banyak ilmu selama perkuliahan.

4. Seluruh staff dan karyawan yang telah membantu melakukan kegiatan

penelitian pada PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.

5. Papah dan Memeh yang selalu memberikan perhatiannya, do’a,

dukungannya, serta kasih sayang dan semangat.

6. Saudara-saudariku tercinta, yang selalu memberikan dukungan dan

semangat kepadaku.

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

x

7. Sahabat-sahabatku, Yusup sulaiman, Darwin Wijaya, Bintang Haikal,

Rini Aprosa, Meti Mulia, Novita Sari, dan yang Lain tidak bias

disebutkan semuanya yang selalu memberikan dukungan.

8. Teman-teman sepejuangan Muamalah D Angkatan 2016 yang selalu

saling mendukung dan bersama-sama, selesai sampai wisuda terimakasih.

9. Teman-teman KKN ku yang tidak bisa saya sebutkan nama satu persatu.

10. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Semoga Doa dan segala bantuan menjadi amal kebaikan bagi yang

bersangkutan dan Allah SWT memberikan imbalan dan pahala yang

berlimpah sertya kesehatan umur yang panjang. Amin Allahuma amin.

Hanya bisa mendo’akan semoga Allah SWT untuk senantiasa

membalas jasa serta budi baik semua pihak-pihak yang selalu mendukung

dan membantu dalam penyusunan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan yang ada pada penulis, untuk itu

pembaca dapat memberikan masukan dan saran untuk melengkapi tulisan

ini. Dan harapannya, skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikumwr.wb.

Bandar Lampung, 17 Juli 2020

NURBAWI

NPM. 1621030205

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

ABSTRAK............................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN........................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................... iv

PENGESAHAN....................................................................................... v

MOTTO................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP................................................................................. viii

KATA PENGANTAR............................................................................. ix

DAFTAR ISI........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR............................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul........................................................................ 1

B. Alasan Memilih Judul............................................................... 3

C. Latar Belakang Masalah........................................................... 4

D. Fokus Penelitian......................................................................... 13

E. Rumusan Masalah..................................................................... 14

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xii

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian........................................... 14

G. Signifikansi Penelitian.............................................................. 15

H. MetodePenelitian...................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori.............................................................................. 22

a. Pengertian Hutang Piutang................................................. 22

b. Dasar Hukum Hutang Piutang........................................... 25

1. Al-Qur’an........................................................................ 25

2. Al-Hadits.......................................................................... 29

3. Ijma’.................................................................................. 31

c. Rukun Syarat Hutang Piutang............................................ 34

1. Rukun Hutang Piutang..................................................... 34

2. Syarat Hutang Piutang...................................................... 36

d. Riba Dalam Hukum Islam………………………………... 38

B. Tinjauan Pustaka...................................................................... 44

a. Jurnal Dan Skripsi Penelitian Pada FINTECH............... 44

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek......................................................... 47

a. PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.................................... 47

1. Sejarah PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk..................... 47

2. Visi dan Misi PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk........... 49

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xiii

3. Sejarah Pencatatan Saham PT. Elang Mahkota

Teknologi Tbk.................................................................. 50

4. Struktur Jabatan Dewan Komisaris Dan Direksi............. 50

b. Aplikasi DANA.................................................................... 51

1. Aplikasi Pada Financial Technology (Fintech)……….. 51

2. Sejarah aplikasi DANA……………………………...… 52

3. Sistem/cara menggunakan Alikasi DANA…………… 52

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Lokasi dan Data Observasi penelitian di PT. Elang

Mahkota Tknologi Tbk………………………………………. 55

a. Daftar Pertanyaan (untuk pihak aplikasi DANA.............. 56

b. Daftar Pertanyaan(untuk konsumen/pengguna

Aplikasi DANA..................................................................... 57

c. Transkrip wawancara Peneliti dengan komisaris

Utama Pihak Aplikasi DANA............................................. 57

d. Transkrip Wawancara Peneliti Dengan Salah

Satu Pengguna /Konsumen Aplikasi DANA...................... 59

e. Pengguna/Konsumen Aplikasi DANA................................ 62

B. Pembahasan............................................................................... 63

a. Praktik layanan aplikasi DANA pada PT. Elang

Mahkota Teknologi Tbk...................................................... 63

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xiv

b. Layanan Fintech Di PT. Elang Mahkota Teknologi

Tbk dalam Persfektif Hukum Islam................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 77

B. Rekomendasi............................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Sejarah Pencatatan Saham.................................................................. 50

2. Struktur Jabatan Dewan komisaris dan Direksi.................................. 50

3. Daftar Nama Wawancara.................................................................... 56

4. JumlahPengguna Aplikasi DANA 2017............................................. 62

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar Logo Aplikasi DANA.......................................................... 62

2. Layanan Transaksi Aplikasi DANA................................................... 52

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal untuk memudahkan dan menghindari kesalah

pahaman dalam memahami pengertian atau maksud dari skripsi ini dan sebelum

melangkah kepada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan dijelaskan

tentang arti atau definisi dari istilah-istilah yang terkandung di dalam judul,

adapun judul sikripsi ini adalah: “Tinjauan Hukum Islam Tentang Layanan

Transaksi Digital Aplikasi Dana Pada Financial Technology”, istilah yang

akan dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Tinjauan yaitu hasil meninjau pandangan, pendapat, (sesudah menyelidiki

dan memplajari dan sebagainya).1

2. Hukum Islam adalah peraturan yang dibuat oleh Allah SAW untuk

mengatur seluruh aspek kehidupan umat Islam baik didunia maupun

diakhirat.2

3. Transaksi Digital adalah proses pembayaran secara sistem technology

antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) yang saling menguntungkan

1Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2011), h. 1470 2Syamsul anwar, Hukum perjanjian syariah, (Jakarta: PT. Raja grafindo persada, 2007),

h. 3

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

2

dengan disertai data/bukti dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam

jurnal setelah melalui pencatatan.3

4. Aplikasi DANA adalah suatu layanan dompet elektronik karya anak bangsa

dan campur tangan orang asing yang digunakan untuk alat transaksi

pembayaran yang sah.4

5. Fintech merupakan singkatan dari financial technology, berdasarkan

National Digital Research Center (NDRC) mendefinisikan sebagai istilah

yang dapat digunakan untuk menyebut istilah yang dapat digunakan untuk

menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan atau finansial. Inovasi yang

dimaksud adalah inovasi yang diberikan sentuhan teknologi modern dalam

bidang keuangan yang digabungkan dengan teknologi untuk

memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mempertajam, mengubah,

dan mempercepat berbagai aspek pelayanan keuangan dari metode

pembayaran, transfer dana, pinjaman, dan lain sebagainya.5

Berdasarkan penjelasan istilah di atas dapat ditegaskan bahwa skripsi ini

mengkaji tentang tinjauan Hukum Islam Tentang Layanan Transaksi Digital

Aplikasi DANA Pada Financial Technology.

3https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah (Diakses pada tanggal 24 April 2019,

pukul 19:58) 4https://tekno.kompas.com, Diakses pada tanggal 24 April 2019, (pukul 20:15)

57 https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah (Diakses pada tanggal 24 April 2019,

pukul 20:15)

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

3

B. Alasan Memilih Judul

Alasan memilih judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Layanan

Transaksi Digital Aplikasi DANA Pada Financial Technology’’

Adapun alasan memilih dan menentukan judul skripsi ini antara lain sebagai

berikut:

1. Mengingat perkembangan zaman yang demikian pesat maka persoalan

muamalah pun berkembang, sehingga perlu memahami dengan benar sistem

bermuamalah pada zaman sekarang ini, lebih spesifikasinya tentang

pembayaran dengan sistem aplikasi yang menggunakan voucher.

2. Ditinjau dari aspek bahasan, kajian judul skripsi ini sesuai dengan disiplin

ilmu yang telah dipelajari dalam bidang Muamalah Fakultas Syari’ah

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung serta didukung oleh

tersedianya data-data dan literatur yang dibutuhkan dalam penyusunan

skripsi kali ini.

3. Secara Objektif, Seiring berkembangnya praktek keilmuan didalam

masyarakat khususnya dalam sistem pembayaran yang bertujuan dengan

jual beli mengalami banyak perubahan salah satunya adalah Transaksi

Pembayaran Elektronik menggunakan Layanan AplikasiDANA. Disisi lain,

masih banyak para pengguna Aplikasi DANA yang belum mengetahui

apakah penggunaan Aplikasi DANA dalam transaksi pembayaran

Elektronik seperti ini sudah sesuai dengan hukum islam atau justru malah

sebaliknya.

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

4

4. Secara Subjektif, penelitian ini merupakan salah satu permasalahan yang ada

kaitannya dengan jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas

Syariah UIN Raden Intan Lampung, tempat penulis menimba ilmu

pengetahuan, dan penelitian ini belum pernah dibahas sebelumnya, yang

dimana kajian tentang Penggunaan Aplikasi DANA Dalam Transaksi

Pembayaran Elektronik merupakan salah satu kajian dalam bidang

Muamalah yang dilihat dalam Perspektif Hukum Islam.

C. Latar Belakang Masalah

Era modern saat ini, manusia memiliki kehidupan dengan segala aktivitas

yang tidak pernah lepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan perubahan baik

dibidang sosial, ekonomi, maupun budaya yang berlangsung dengan cepat.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat maju, bidang financial juga

memiliki perkembangan ke arah yang lebih efisien dan modern. Dalam bidang

perekonomian dunia saat ini sangat penting untuk memberikan inovasi

teknologi didalamnya.

Teknologi dan financial memiliki hubungan yang berkaitan. Saat ini telah

hadir teknologi yang mengarah pada inovasi finansial dengan sentuhan

teknologi modern di bidang jasa yang bernama Financial Technology.

Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) (EMTK) didirikan tanggal 03

Agustus 1983 dengan nama PT Elang Mahkota Komputer dan memulai

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

5

aktivitas secara komersial di tahun 1984. Kantor pusat Emtek terletak di SCTV

Tower, Lantai 18, Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270 –

Indonesia.6

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama

EMTEK adalah di bidang jasa, (terutama dalam bidang penyediaan jasa

teknologi, media dan telekomunikasi), perdagangan, pembangunan dan industri.

Saat ini aktivitas EMTK bergerak dalam bidang media, solusi dan lain-lain

melalui penyertaan saham pada beberapa anak usaha.

Menurut fatwa DSN MUI tentang Uang elektronik syariah No. 116/DSN-

MUI/IX/2017 dan Fatwa tentang layanan pembiayaan berbasi teknologi

informasi berbasis syariah (Fatwa No. 117/DSN-MUI/IX/2018) merupakan dua

fatwa yang berkaitan dengan aktifitas atau produk lembaga keuangan syariah

dan lembaga bisnis syariah. Dalam fatwa mengatur hubungan hukum di antara

para pihak yang terlibat dalam transaksi uang elektronik. Dalam fatwa itu ada

akad antara penerbit dengan penyelenggaraan uang elektronik misalnya akad

wadiah atau akad qard.

Sementara akad antara penerbit dengan penyelenggaraan uang elektronik

dan agen layanan keuangan digital adalah ijarah, ju’alah, dan akad wakalah bi

al ujrah. MUI memberikan ketentuan umum, seperti penyelenggaraan fintech

6http:)//www.Emtek.co.id (Diakses pada tanggal 17 februari 2020, pukul 20:32).

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

6

tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah, seperti riba, gharar, dan

haram.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang

Penyelenggaraan Pemerosesan Transaksi Pembayaran, pada halaman

menimbang menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan sistem informasi

terus melahirkan berbagai inovasi, khususnya yang berkaitan dengan Financial

Technology (Fintech) dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk

dibidang jasa sistem pembayaran, baik dari sisi instrumen, penyelenggaran,

mekanisme, maupun infrastruktur penyelenggaraan pemrosesan transaksi

pembayaran. Fintech akan menghadirkan proses transaksi keuangan yang lebih

praktis, aman serta modern. Saat ini uang elektronik menjadi salah satu alat

pembayaran non-tunai yang digunakan dalam transaksi melalui internet.

Indonesia adalah salah satu negara yang mengikuti perkembangan uang

elektronik ini.

Pranata hukum yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan uang

elektronik adalah dengan mengeluarkan aturan yang dibuat Bank Indonesia

sebagai Bank Central dan sebagai entitas moneter. Peraturan Bank Indonesia

(PBI) tersebut adalan PBI Nomor: 11/12/PBI/2009 Tentang Uang Elektronik.

Adanya peraturan kebijakan ini tentu saja menjadi bukti nyata bahwa Indonesia

mengakui adanya uang elektronik di Indonesia. Model bisnis e-commerce telah

berkembang, tidak hanya di sektor ritel atau pasar untuk produk, tetapi juga

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

7

berkembang pada layanan dompet digital, seperti salah satunya adalah Aplikasi

DANA dan layanan keuangan lainnya,

Kesemua layanan keuangan tersebut merupakan bagian FinTech.

Keberadaan dan perkembangan Fintech didukung oleh inovasi teknologi di

bidang, cloud computing, learning machines, digital & mobile payment, block

chain distributed ledgers, dan big data. Di Indonesia layanan keuangan FinTech

yang saat ini sedang berkembang dibedakan ke dalam beberapa kelompok,

yaitu payment system, digital banking, online/digital insurance, peer-to-peer

(P2P)Lending, dan crowdfunding. Berdasarkan data Bank Indonesia, saat ini

terdapat 96 perusahaan Fintech yang beroperasi di Indonesia.7

Aplikasi DANA (disebut juga dompet digital) adalah layanan keuangan

digital dari Aplikasi karya anak bangsa berupa uang elektronik (e-money), yang

memudahkan pengguna nya untuk melakukan berbagai macam transaksi.

Dalam proses layanan transaksi fintech DANA berinovasi dengan

membangun teknologi dompet digital yang berintegrasi langsung pada platform

merchant rekanan, seperti Bukalapak, TixID, Ramayana, baik yang online

maupun offline dan lain sebagainya. Umtuk layanan online karena terintegrasi

pada platform merchant, maka pengguna dapat melakukan proses pembayaran

menggunakan DANA secara mudah dan aman tanpa harus keluar dari platform

merchant. Akun DANA pengguna juga akan langsung tersinkronisasi secara

7Ika Sri Mawarni, Metodologi Penelitian:”Analisis Persepsi Masyarakat Pengguna Layanan

Transaksi Digital Pada Financial Technology”Bandung: Universitas Telkom, 2017

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

8

otomatis di berbagai platform merchant. DANA juga memiliki Data center

(DC) dan Data Recovery Center (DRC) di Indonesia, untuk memberikan

pengalaman awal kepada masyarakat, saat ini DANA telah menawarkan

beberapa layanan untuk mendukung berbagai transaksi elektronik, seperti e-

commerce, top-up, dan pembayaran lainnya. Banyak orang yang sudah

menggunakan fitur dan layanan dari aplikasi DANA ini karna selain

memudahkan aplikasi DANA juga menawarkan beberapa keuntungan bagi

penggunanya, tetapi layanan aplikasi DANA juga memiliki kelemahan yang

merugikan bagi penggunanya.8

Proses aplikasi DANA di PT Elang Mahkota Tbk (Emtek) meluncurkan

aplikasi uang elektonik DANA, dengan mengusung sistem integrasi dengan

aplikasi lain atau open platform , uang yang disimpan di DANA bisa digunakan

di merchant lain yang jadi mitranya. Mitra tersebut yakni BBM, ramayana,

bukalapak, lazada, moka, tixID dan lain sebagainya. Saat ini DANA

memanfaatkan lisensi e-money PT Espay Debit indonesia Koe yang telah

diakuisisi EMTEK pada awal tahun 2017, oleh sebab itu untuk isi ulang (top-

up) DANA saat ini hanya bisa dilakukan melalui Bank vitual account. untuk

bisa mengakses layanan transfer uang, maka pelanggan harus mendaftar dengan

mengambil gambar kartu tanda penduduk (e-KTP) dan swafoto, sebagai bentuk

know your customer (KYC). Tanpa pendaftaran, atau non-KYC pelanggan

hanya bisa menerima uang. Dari sisi keamanan Emtek DANA menngunakan

8Setiawan Angga,”Layanan E-Money Pada Konsumen”,h.1.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

9

teknologi pendekatan Risk Based Approach (RBA) yang anti pencucian uang

dan kecerdasan buatan (Articificial Intelligencel).9

Sistem ini memungkinkan seseorang untuk memiliki modal dalam

melakukan transaksi keuangan menggunakan kartu dan media elektronik

lainnya untuk melakukan transaksi keuangan yang dilakukan secara praktis.

Dalam pandangan Al-quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor

produksi yang penting, tetapi “ bukan yang terpenting”. Manusia menduduki

tempat diatas modal disusul sumber daya alam.10

Islam memberikan peluang bagi manusia untuk melakukan inovasi

terhadap berbagai kebutuhan muamalah yang mereka butuhkan dalam

kehidupan mereka, yang didasarkan kepada al-Qur‟an dan as-Sunnah, atau atas

dasar kaidah-kaidah umum yang berlaku dalam syari‟at islam, atau atas dasar

hasil ijthad yang dibenarkan oleh islam.11

Muamalah merupakan salah satu bagian dari hukum islam. Hal ini sesuai

dengan pendapat para ahli bahwa hukum muamalah merupakan bagian dari

hukum islam, yaitu hal yang mengatur hubungan antar manusia dalam

masyarakat berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban.12

9 Baihaqi Ahmad, “Analisis Penerimaan Penggunaan Sistem Pembayaran Elektronik

Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)”,h.1 10

M. Shihab Quraish, Wawasan Al-quran, Cet. Ke-8, (Bandung:Penerbit MIZAN Anggota

IKAPI, 1998), h.406. 11

H. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Cet. Ke-2, (Jakarta:Gaya Media Pertama, 2007), h.viii. 12

Nawawi Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2012),

h.9.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

10

Berbagai bentuk muamalah yang dapat membantu aktivitas manusia,

salah satunya yaitu jual beli. Firman Allah:

...

“... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS.

Al-Baqarah [2]: 275)

Islam Telah memberikan aturan-aturan, seperti bagaimana rukun dalam

jual beli, syarat-syarat jual-beli dan juga mengenai bentuk jual-beli yang

dilarang maupun yang diperbolehkan. Oleh karena itu dalam prakteknya harus

dikerjakan secara konsekuen dan ada manfaat bagi pihak yang

bersangkutan.Tetapi dalam praktek jual beli tersebut ada kalanya terdapat

penyimpangan dari aturan yang telah ada. Tambahan Manfaat dalam prinsip

dasar dan kaidah baku dari Muamalah dinamakan riba.

Sekarang ini dunia bisnis semakin kompleks,13

sudah banyak konsumen

yang menggunakan sarana pembayaran secara e-money seperti salah satunya

adalah aplikasi DANA yang mempunyai daya tarik konsumen agar

menggunakan sarana ini dalam melakukan berbagai macam pembayaran secara

elektronik.

Praktik Penggunaan aplikasi DANA dalam transaksi jual beli merupakan

salah satu yang memiliki banyak problematika, ada sebagian konsumen yang

13

Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2003), h.89.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

11

berpendapat bahwa aplikasi DANA sangat membantu dan sangat

menguntungkan dan ada juga beberapa dari konsumen yang berpendapat bahwa

penggunaan aplikasi DANA tidak bisa dilakukan secara bebas dan merugikan.

Karena, memiliki kelemahan yang merugikan bagi penggunanya. Yaitu

diantaranya voucher yang kita miliki tidak bisa digunakan secara bebas dan

sesuai keinginan konsumen untuk berbelanja jika berbelanja disalah satu

supermarket Ramayana robinson karena pihak Ramayana yang membatasi dan

menentukan barang yang ingin dibeli. Ada beberapa konsumen yang merasa

dirugikan karena adanya pembatasan barang yang hendak dibeli dalam

menggunakan uang elektronik ataupun voucher dalam aplikasi dana ini, yaitu

pembatasan belanja yang barang nya sudah ditentukan dan dibatasi.

Sedangkan, Hak milik menurut Madjid adalah kekhususkan bagi pemilik

suatu barang menurut syara‟ untuk bertindak secara bebas yang bertujuan untuk

mengambil manfaatnya selama tidak ada penghalang syar‟i. Apabila seseorang

telah memiliki suatu benda yang sah menurut syara‟, orang tersebut bebas

bertindak terhadap benda tersebut, baik akan dijual maupun akan digadaikan,

baik untuk sendiri maupun untuk dan atau perantara orang lain.14

Sebagai sistem kehidupan, islam memberikan warna dalam setiap dimensi

kehidupan manusia, tak terkecuali dunia ekonomi. Sistem islam ini berusaha

mengefektifkan nilai nilai ekonomi dengan kaidah ataupun etika. Artinya,

14

Nawawi Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2012),

h.44.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

12

kegiatan ekonomi yang dilakukan tidah hanya berbasis nilai materil, akan tetapi

terdapat sandaran didalamnya, sehingga akan bernilai ibadah.

Muamalah sendiri sering diartikan sebagai suatu aturan aturan hukum

Islam untuk mengatur pola akad atau transaksi antar manusia yang berkaitan

dengan harta.15

sehingga setiap orang tidak dapat lepas dari orang lain untuk

menutupi kebutuhannya. Interaksi antar manusia adalah perkara yang penting

yang mendapatkan perhatian besar dalam islam, khususnya yang berhubungan

dengan pertukaran harta. Oleh karena itu Allah berfirman :

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S An Nisaa‟ : 29)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT melarang kepada hambanya

di muka bumi memakan harta dari jalan yang haram kecuali berdasarkan

kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya.

15

Mustofa Imam, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta : Raja Grafindo, 2016), h.7.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

13

Jual beli merupakan transaksi paling kuat dalam dunia perniagaan

(bisnis), bahkan secara umum adalah bagian terpenting dalam aktivitas

usaha.Jual beli sebagai bagian dari mu‟amalah yang mempunyai dasar hukum

yang jelas, baik dari Al-Quran, Al-Sunnah dan telah menjadi ijma‟ ulama dan

kaum muslimin. Bahkan jual beli bukan hanya sekedar muamalah, akan tetapi

menjadi salah satu media untuk melakukan kegiatan untuk saling tolong

menolong sesama manusia.16

Berdasarkan uraian di atas, maka terlihat menarik untuk diteliti lanjut

tentang jual beli yang dikhususkan menggunakan aplikasi DANA dalam

metode pembayarannya yang menggunakan sistem elektronik di beberapa

swalayan salah satunya yaitu Ramayana robinson bertanda khusus dengan judul

Tinjauan Hukum Islam Tentang Layanan Transaksi Digital Aplikasi Dana Pada

Financial Technology.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian memberikan batasan dalam studi dan pengumpulan

data, sehingga penelitian ini akan fokus dalam memahami masalah-masalah

yang menjadi tujuan penelitian. Melalui fokus penelitian ini suatu informasi

dilapangan dapat dipilah-pilih sesuai konteks permasalahannya, sehingga

rumusan masalah ini saling berkaitan.Fokus penelitian pada skripsi ini adalah

16

Mustofa Imam, Fiqh Muamalah Kontemporer ,( Jakarta : Raja Grafindo, 2016), h.22.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

14

pelaksanaan layanan transaksi digital Aplikasi DANA Pada Financial

Technology.

Sub-fokus penelitian yang dihadapi ialah pelaksanaan Penyelenggaraan

layanan Transaksi Pembayaran, pada aplikasi DANA serta melihat dari sudut

pandang Hukum Islam. Menimbang menyatakan bahwa perkembangan

teknologi dan sistem informasi terus melahirkan berbagai inovasi, khususnya

yang berkaitan dengan Financial Technology ( FinTech ) dalam rangka

memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dibidang jasa sistem pembayaran,

baik dari sisi instrumen, penyelenggaran, mekanisme, maupun infrastruktur

penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran.

E.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang di atas, makan penulis simpulkan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana praktik Layanan Transaksi FinTech aplikasi DANA di PT.

Elang Mahkota Teknologi Tbk?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Transaksi Layanan

Fintech Pada aplikasi DANA?

F.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik

layanan Transaksi aplikasi DANA Pada Financial Technology.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

15

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Secara teoritis, bagi masyarakat penelitian ini diharapkan mampu memberi

pemahaman yang lebih mengenai hukum Penggunaan aplikasi DANA

Dalam Transaksi Pembayaran Elektronik Perspektif Hukum Islam yang

dapat dijadikan pedoman dalam melakukan berbagai macam transaksi

pembayaran dalam sistem elektronik dan untuk memberikan pemahaman

yang lebih spesifik mengenai teori teori yang berkenaan dengan hukum

hukum bertransaksi dengan menggunakan Financial Technology (Fintech)

maupun transaksi pembayaran dengan sistem elektronik menurut perspektif

hukum Islam. Selain itu juga dapat memberikan khazanah pemikiran

keislaman pada umumnya civitas akademika Fakultas Syariah Jurusan

Muamalah Khususnya serta menambah wawasan bagi penulis dengan

harapan menjadi pedoman bagi penelitian selanjutnya hingga proses

pengkajian akan terus berlangsung dan memperoleh hasil yang maksimal.

b. Secara praktis, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu syarat untuk

memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar S.H pada Fakultas Syariah

UIN Raden Intan Lampung.

G. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman pada masyarakat

mengenai Hukum Islam tentang layanan transaksi pada Financial Technology

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

16

aplikasi DANA dan juga dapat menambah pengetahuan atau keilmuan serta

pemikiran ke-Islaman. Selain itu diharapkan menjadi masukan bagi penelitian

selanjutnya sehingga proses pengkajian akan terus berlangsung dan akan

memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada para akademisi dalam mengaplikasikan teori-teori yang

berhubungan dengan tema penelitian tersebut. Penelitian ini juga dimaksudkan

sebagai suatu syarat memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana

Hukum (S.H) pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung.

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif ,

sebab dengan adanya metode kualitatif landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan dan secara

umum penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi.

Adapun metode yang digunakan dalam rangka menyelesaikan penyusunan

skripsi ini adalah :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian hukum normatif, yaitu menggunakan studi kasus hukum normatif,

mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku

dalam masyarakat, dan menjadi perilaku setiap orang. Norma hukum yang

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

17

berlaku itu berupa norma hukum positif tertulis bentukan lembaga perundang

undangan (Undang-Undang Dasar), kodifikasi, undang-undang, peraturan

pemerintah, dan norma hukum tertulis bentukan lembaga peradilan (judgemade

law), serta norma agama dan norma hukum tertulis buatan pihak pihak yang

berkepentingan .17

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi atau

lapangan.18

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan

berkunjung langsung ke pihak aplikasi DANA atau PT. Elang Mahkota

Teknologi Tbk untuk melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang

berkaitan. Dan yang menggunakan aplikasi DANA tersebut.

Selain dengan metode lapangan penelitian ini juga menggunakan metode

penelitian kepustakaan (Libarary Research) yaitu penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku,catatan,

maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Termasuk hasil

penelitian baik yang telah maupun yang belum di publikasikan sebagai

pendukung dalam melakukan penelitian, dengan menggunakan berbagai

literatur yang ada di perpustakaan yang sesuai dengan masalah yang akan

diangkat untuk diteliti.

17

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit : Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2004, hlm 2 18

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, cetakan ketujuh, (Bandung : CV.

Mandar Maju, 1996), h.81.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

18

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriftif analitis yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan secermat mungkin sesuatu yang menjadi

objek, gejala atau kelompok tertentu.19

Dalam kaitannya dengan penelitian ini

adalah mendeskripsikan penggunaan aplikasi DANA dalam pembayaran

elektronik dan menganalisisnya sesuai perspektif hukum islam.

3. Sumber Data

Sehubungan dengan penelitian ini, maka sumber data dapat diperoleh

dari:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli atau pihak pertama.20

Adapun yang menjadi sumber data premier

dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari tempat yang menjadi objek

penelitian (PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara.21

Data sekunder yang diperoleh oleh

penelitian dari buku buku yang membicarakan topik baik yang berhubungan

19

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h.54. 20

Suryabrata Sumardi, Metode Penelitian, Cet ke II, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998),

h.15. 21

Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2008),

h.137.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

19

langsung maupun yang tidak langsung dengan judul yang relevan dengan

permasalahan yang dikaji.

4. Data Responden

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yang mengetahui penggunaan

terhadap layanan transaksi digital aplikasi DANA maka populasi dalam

penelitian ini adalah 2 konsumen yang datang ke swalayan Ramayana robinson

dan pihak Aplikasi DANA. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel

kebetulan (accidental sampling). Accidental Sampling merupakan metode

pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan dijumpai.

Karakteristik sampel ditentukan dengan siapa saja yang kebetulan bertemu atau

dijumpai berdasarkan yang menggunakan Aplikasi DANA Metode

Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dari lapangan, metode yang digunakan

adalah:

a. Wawancara atau Interview

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner

lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara.22

Pada praktiknya penulis

menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan secara langsung kepada

22

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Reneka Cipta,

2013), h.198.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

20

pihak-pihak dari PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk dan masyarakat yang

menggunakan aplikasi DANA ini sebagai sarana pembayaran elektonik dan

melakukan wawancara langsung PT. Elang mahkota teknologi Tbk untuk

mengetahui bagaimana praktik Penggunaan aplikasi DANA di kalangan

masyarakat milenial mengenai Transaksi Penukaran voucher aplikasi DANA

tersebut, dan selanjutnya akan dilihat dari perspektif hukum Islam.

b. Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya yang berhubungan

transaksi jual beli dengan menggunakan sistem elektonik/aplikasi.

5. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan

dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu.

Langkah-langkah pengelolaan data yang dapat dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Pemeriksaan data (Editing) adalah pengecekan atau pengoreksian data

yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk atau yang

terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk

menghilangkan kesalahan kesalahan yang terdapat pada pencatatan

dilapangan dan bersifat koreksi, sehingga kekurangan-kekurangan dapat

dilengkapi atau diperbaiki.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

21

b. Sisematika data adalah menempatkan data menurut kerangka sistematika

batasan berdasarkan urutan masalah.

6. Metode Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan dan diolah menggunakan pemeriksaan data

(Editing), disusun secara sistematika data, dan kemudian di analisis secara

kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas. Setelah data selesai

dianalisis maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan

menuturkan dan menggambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang

akan diteliti. Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang

merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

dengan menggunakan cara berfikir deduktif. Cara berfikir deduktif yaitu data

dengan cara bermula dari data yang bersifat umum tersebut ditarik kesimpulan

yang bersifat khusus.

Metode ini digunakan dalam pengumpulan data dari berbagai literatur

yang berkaitan dengan hukum penggunaan aplikasi DANA dalam transaksi

pembayaran elektronik dan kemudian selanjutnya dianalisa dan ditarik suatu

kesimpulan sehingga menjadi suatu keputusan yang bersifat khusus.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

A. Pengertian Hutang Piutang

Hutang piutang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu uang

yang dipinjamkan dari orang lain.1Sedangkan piutang mempunyai arti uang

yang dipinjamkan (dapat ditagih dari orang lain).2 Pengertian hutang

piutang sama dengan perjanjian pinjam meminjam yang dijumpai dalam

ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1754 yang berbunyi:

“pinjam meminjam adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu

memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah barang-barang tertentu

dan habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa yang belakangan ini akan

mengembalikan sejumlah yang sama dari macam keadaan yang sama pula.3

Hutang piutang secara Etimologi dalam bahasa arab adalah Hutang

piutang secara Etimologi adalah berarti datang dan pergi. Menurut sebagian

pendapat, ‘ariyah berasal dari kata ( *تما روب ع ) yang sama artinya

dengan saling menukar atau mengganti, yakni dalam tradisi pinjam

meminjam.4

1 Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2003), h.1136.

2 Ibid, h.760.

3 R.Subekti Dan R. Tjitrosudibyo, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

(Jakarta:Pradnya Paramita, 1992), h.451. 4 Muhammad Asy-Syarbini, Mugni Al-Muhtaj, Juz II, h.263.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

23

Secara terminologi syara‟, ulama fiqh berbeda pendapat dalam

mendefinisikannya 5, antara lain:

a) Menurut Hanafiyah

Hutang piutang adalah memiliki manfaat secara cuma-cuma.

b) Menurut Malikiyah

Hutang piutang adalah memiliki manfaat dalam waktu tertentu dengan

tanpa imbalan.

c) Menurut Syafi‟iyah

Hutang piutang adalah kebolehan mengambil manfaat dari seseorang

yang membebaskannya, apa yang mungkin untuk dimanfaatkan serta

tetap zat barangnya supaya dapat dikembalikan kepada pemiliknya.

d) Menurut Hanabilah

Hutang piutang adalah kebolehan mengambil manfaat suatu zat

barang tanpa imbalan dari peminjam atau yang lainnya.

e) Menurut Ibnu Rif‟ah

Hutang piutang adalah kebolehan mengambil manfaat suatu barang

dengan halal serta tetap zatnya supaya dapat dikembalikan.

f) Menurut Al-Mawardi

Hutang piutang adalah memberikan manfaat-manfaat.

Ahli fiqh berpendapat bahwa ‘Ariyah adalah memberikan izin kepada

orang lain untuk mengambil manfaat dari suatu benda yang boleh diambil

manfaatnya dengan tetapnya benda tersebut setelah diambil manfaatnya.

5 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta:Rajawali Press, 2014), h.91-92.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

24

Sehingga orang yang memanfaatkannya dapat mengembalikannya kepada

pemiliknya.6

‘Ariyah dapat disimpulkan perikatan atau perjanjian antara kedua belah

pihak, di mana pihak pertama menyediakan harta atau memberikan harta

dalam arti meminjamkan kepada pihak kedua sebagai peminjam uang atau

orang yang menerima harta yang dapat ditagih atau diminta kembali harta

tersebut, dengan kata lain memijamkan harta kepada orang lain yang

membutuhkan dana cepat tanpa mengharapkan imbalan.7 Pengertian hutang

piutang yang lain ialah memberikan sesuatu (uang atau barang) kepada

seseorang dengan perjanjian dia akan membayar yang sama dengan itu.8

Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa piutang

adalah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan pengembalian yang

sama. Sedangkan hutang adalah menerima sesuatu (uang atau barang) dari

seseorang dengan perjanjian dia akan membayar atau mengembalikan

hutang tersebut dalam jumlah yang sama. Selain itu akad dari hutang

piutang adalah akad yang bercorak ta’awun (pertolongan) kepada pihak lain

untuk memenuhi kebutuhannya. Hutang piutang disarankan agar

mempertimbangkan antara manfaat dan mudharat serta pemberian

penangguhan waktu bagi peminjam agar dapat membayar hutangnya atau

jika tetap tidak bisa membayarkan hutangnya maka lebih baik hutang

tersebut direlakan untuk tidak dibayarkan oleh peminjam.

6 Shaleh Al-Fauzan, Fiqh Sehari-Hari, (Jakarta:Gema Insani, 2005), h.493.

7 Gemala Dewi, SH.,LL.M, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana

Perdana Media Group, 2007), h.48. 8 Chairuman Pasaribu Dan Suharwadi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,

(Jakarta:Sinar Grafika, 1994), h.136.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

25

B. Dasar Hukum Hutang Piutang

a. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an adalah kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW dan termuat dalam mushaf bersifat autentik

(semuanya adalah betulbetul dari Allah SWT). Wahyu tersebut diterima

Nabi Muhammad SAW dari Allah melalui Malaikat Jibril. Autentik Al-

Qur‟an dapat dibuktikan dari kehati-hatian para sahabat Nabi

memeliharanya sebelum ia dibukukan dan dikumpulkan. Begitupula kehati-

hatian para sahabat dalam membukukan dan memelihara penggandaannya.

Sebelum dibukukan, ayat-ayat Al-Qur‟an berada dalam rekaman teliti para

sahabat, baik melalui hafalan yang kuat dan setia atau melalui tulisan di

tempat yang terpisah. Al-Qur‟an disebarluaskan secara periwayatan oleh

orang banyak yang tidak mungkin bersekongkol untuk berdusta. Berikut

adalah fungsi turunnya Al-Qur‟an kepada umat manusia,9 antara lain:

1. Sebagai ىده atau petunjuk bagi kehidupan manusia

2. Sebagai تمحر atau keberuntungan yang diberikan Allah dalam bentuk

kasih sayangNya.

3. Sebagai وبقرف atau pembeda antara yang baik dengan yang buruk, yang

halal dengan yang haram, yang salah dengan yang benar, yang indah

dengan yang jelek, yang dapat dilakukan dan yang terlarang

dilakukan.

9Syekh H. Abdul Halim Hasan Binjai, Tafsir Ahkam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.334.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

26

4. Sebagai تظعون atau pengajaran yang akan mengajar dan membimbing

manusia dalam kehidupannya agar mendapatkan kebahagiaan dunia

dan akhirat.

5. Sebagai ىرصب atau berita gembira bagi orang yang telah berbuat baik

kepada Allah dan sesama manusia.

6. Sebagai وبيبث atau هيبه yang berarti penjelasan terhadap segala

sesuatu yang disampaikan Allah.

7. Sebagai قدصه atau pembenar terhadap kitab yang datang sebelumnya.

Ini berarti Al-Qur‟an memberikan pengakuan terhadap kebenaran

Taurat, Zabur, Injil berasal dari Allah.

8. Sebagai روو atau cahaya yang akan menerangi kehidupan manusia

dalam menempuh jalan menuju keselamatan.

9. Sebagai ليصفث yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga

dapat dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki Allah.

10. Sebagai رودصماءبفش atau obat bagi rohani yang sakit. 11. Sebagai ميلح

yaitu sumber kebijaksanaan.

Al-Qur‟an adalah dasar hukum yang menduduki peringkat pertama

dalam menentukan hukum-hukum yang berlaku dalam kehidupan beragama.

Adapaun dasar hukum hutang piutang yang disyariatkan dalam Islam yang

bersumber dari Al-Qur‟an adalah firman Allah Q.S Al-Maidah ayat 2:

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

27

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa”

Maksud dari ayat ini adalah bertolong-menolonglah kamu yang

menyenangkan hati orang banyak dan meridhakan Allah. Jika seorang

manusia dapat melakukan yang demikian itu, maka sempurnalah

kebahagiaannya. Transaksi hutang piutang terdapat dalam nilai luhur dan

cita-cita sosial yang sangat tinggi yaitu tolong menolong dalam kebaikan.

Dengan demikian pada dasarnya pemberian hutang pada seseorang harus

didasari niat tulus sebagai usaha untuk menolong sesama dalam kebaikan.

Ayat ini berarti juga bahwa pemberian hutang harus didasarkan pada

pengambilan manfaat dari suatu pekerjaan dianjurkan oleh agama atau tidak

ada larangannya dalam melakukannya.10

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qasas ayat 77:

10

Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Bogor:Kencana, 2003), h.222.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

28

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu

dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan.

Berdasarkan nash tersebut maka jelas bahwa manusia diberi kesempatan

yang seluas-luasnya untuk berusaha dalam segala aspek kehidupan,

sepanjang menyangkut manusia baik mengenai urusan dunia yaitu dalam

hal hutang piutang atau pun lainnya, selama tidak bertentangan dengan

syari‟at Islam. Allah SWT memberikan rambu-rambu dalam melakukan

hutang piutang agar berjalan sesuai prinsip syari‟ah yaitu menghindari

penipuan dan perbuatan yang dilarang Allah. Pengaturan tersebut yaitu

anjuran agar setiap transaksi hutang piutang dilakukan secara tertulis.

Tujuan dan hikmah dibolehkannya hutang piutang adalah memberi

kemudahan bagi umat manusia dalam pergaulan hidup, karena umat

manusia itu ada yang berkecukupan dan ada yang kekurangan. Orang yang

kekurangan dapat memanfaatkan hutang dari pihak yang berkecukupan.

Keuntungan dalam memberi hutang terdapat dalam surat Al-Hadid ayat

11, yaitu:

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

29

Artinya: Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang

baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya,

dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.

b. Al-Hadist

Al-Hadist adalah sumber kedua setelah Al-Qur‟an. Secara etimologi,

hadits berarti tata cara. Menurut pengarang kitab Lisan al-„Arab (mengutip

pendapat Syammar) hadits pada mulanya berarti cara atau jalan, yaitu jalan

yang dilalui orang-orang dahulu kemudian diikuti oleh orang-orang

belakangan. Menurut ahli usul fiqh, Hadits adalah sabda Nabi Muhammad

saw yang bukan berasal dari Al-Qur‟an, pekerjaan, atau

ketetapannya.14Hadits sering disebut sebagai cara beramal dalam agama

berdasarkan apa yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW. Fungsi hadits

adalah:

1. Menguatkan dan mempertegas hukum-hukum yang tersebut dalam

Al-Qur‟an atau disebut fungsi ta’kid dan takrir.

2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur‟an

dalam hal menjelaskan arti yang masih samar, merinci apa-apa yang

ada dalam Al-Qur‟an disebutkan dalam garis besar, membatasi apa-

apa yang dalam Al-Qur‟an dijelaskan secara umum, serta memperluas

maksud dari sesuatu dalam Al-Qur‟an.

3. Menetapkan suatu hukum yang jelas tidak terdapat dalam Al-Qur‟an.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

30

Al-Hadits merupakan rahmat dari Allah kepada umatnya sehingga

hukum Islam tetap elastis dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman.

Hadits yang menerangkan tentang hutang piutang adalah:

صهى الله –قال كان نرجم عهى اننبى –رضى الله عنو –عن أبى ىريرة

صهى الله عهيو –سن من الإبم فجاءه يتقاضاه فقال –عهيو سهم

. فطهبا سنو ، فهم يجدا نو إلا سنا « أعطه » –سهم

قيا . فقال فيتنى ، « . أعطه » ف فقال أ

بك . قال اننبى فى الله صهى الله عهيو –

«إن خياركم أحسنكم قضاء » –سهم

Artinya: “dari Abu Rafi‟a ra. Bahwasannya Nabi saw pernah meminjam

seekor unta muda dari seseorang. Ternyata beliau menerima seekor unta

untuk zakat. Kemudian Nabi saw menyuruh Abu Rafi‟i berkata, “aku tidak

menemukan kecuali yang baik dan pilihan yang sudah berumur empat

tahun.”maka Rasulullah saw bersabda: “berikanlah kepadanya, karena

sebaik-baik manusia ialah yang paling baik melunasi hutang.” (HR.

Bukhari).11

Dalam hadits tersebut, dijelaskan bahwa setiap hutang harus dibayar

sesuai dengan nilai yang dipinjam sebelumnya. Melebihkan bayaran dari

sejumlah pinjaman diperbolehkan, asal saja kelebihan itu merupakan

kemauan dari yang berhutang semata. Hal ini menjadi nilai kebaikan bagi

yang membayar hutang.. Hutang piutang harus disertakan dengan niat yang

baik dari peminjam maupun dari yang meminjamkan.

11

Imam Muslim, Shahih Muslim Juz III, (Indonesia: Maktabat Dahlan, T,Th), h.1223.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

31

c. Ijma‟

Secara etimologi, ijma‟ mengandung dua arti, yaitu:

1. Ijma‟ dengan arti ketetapan hati untuk melakukan sesuatu atau

keputusan berbuat sesuatu. Ijma‟ dalam artian pengambilan keputusan

itu dapat dilihat dalam firman Allah pada Q.S Yunus (10): 71

2. Ijma‟ dengan arti “sepakat“. Ijma‟ dalam arti ini dapat dilihat dalam

Al-Qur‟an surat Yusuf (12): 15

Adapun pengertian ijma dalam istilah teknis hukum atau istilah syar‟i

terdapat perbedaan rumusan. Perbedaan itu terletak pada segi siapa yang

melakukan kesepakatan itu. Beberapa rumusan ijma‟ adalah sebagai

berikut:

1. Al-Ghazali merumuskan ijma‟ sebagai kesepakatan umat nabi

Muhammad secara khusus tentang sutu masalah agama. Rumusan ini

memberikan batasan bahwa ijma‟ harus dilakukan oleh umat nabi

Muhammad yaitu umat Islam.

2. Al-Amidi yang juga pengikut Syafi‟iyah merumuskan ijma‟ harus

dilakukan dan dihasilkan oleh seluruh umat Islam, karena suatu

pendapat yang dapat terhindar dari suatu kesalahan hanyalah apabila

disepakati oleh seluruh umat.

3. Ibrahim Ibnu Siyar Al-Nazam (pemuka kelompok Nazhmiyah, satu

pecahan dari Mu‟tazilah) mengemukakan rumusan ijma‟ sebagai

setiap pendapat yang didukung oleh hujjah sekalipun pendapat itu

muncul dari seseorang.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

32

Kemungkinan terjadinya ijma‟

1. Tidak ada suatu ukuran tertentu untuk mengetahui dan menetapkan

apakah seorang telah mencapai tingkat pendidikan tertentu yang

menyebabkan seseorang patut disebut mujtahid, karena secara formal

tidak ada lembaga pendidikan yang menghasilkan mujtahid.

2. Jika ada lembaga pendidikan mujtahid dan ada ukuran untuk

menyatakan seseorang telah mencapai derajat mujtahid serta dapat

pula diketahui mujtahid itu diseluruh dunia, namun untuk dapat

menghimpun pendapat mereka semua mengenai suatu masalah yang

memerlukan hukum, secara meyakinkan atau dekat kepada yakin

adalah tidak mungkin karena mereka berada dalam lokasi yang

berjauhan serta berbeda latar belakang sosial dan budaya mereka.

Tidak mungkin mengumpulkan pendapat mereka secara kolektif atau

secara perorangan

3. Kalaupun mujtahid yang ada itu dapat dikenal secara perorangan di

seluruh dunia ini dapat menghimpun pendapat mereka menurut cara

yang meyakinkan,

Para ulama sepakat dan tidak ada pertentangan mengenai kebolehan

hutang piutang, kesepakatan ini didasarkan pada tabiat manusia yang tidak

bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya. Oleh karena itu,

hutang piutang sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam

adalah agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

33

Meskipun demikian, hutang piutang juga mengikuti hukum taklifi, yang

terkadang dihukumi boleh, makruh, wajib, dan terkadang haram. Hukum

dari pemberian hutang yang awalnya hanya dibolehkan yang bisa menjadi

suatu hal yang diwajibkan jika diberikan kepada orang yang sangat

membutuhkan.

Hukumnya haram jika meminjamkan uang untuk maksiat atau perbuatan

makruh, mislanya untuk membeli narkoba atau yang lainnya. Dan

hukumnya boleh jika untuk menambah modal usahanya karena berambisi

mendapatkan keuntungan besar.

Haram bagi pemberi hutang mensyaratkan tambahan pada waktu akan

dikembalikannya hutang. Hutang piutang dimaksudkan untuk mengasihi

manusia, menolong mereka menghadapi berbagai urusan, dan memudahkan

sarana-sarana kehidupan. Akad dalam hutang piutang bukanlah salah satu

sarana untuk memperoleh penghasilan dari memberikan hutang kepada

orang lain. Oleh karena itu, diharamkan bagi pemberi hutang untuk

mensyaratkan tambahan dari hutang yang dia berikan ketika

mengembalikannya.

Tetapi berbeda jika kelebihan itu adalah kehendak yang ikhlas dari orang

yang berhutang sebagai balas jasa yang diterimanya, maka yang demikian

bukan riba dan dibolehkan serta menjadi kebaikan bagi si pemberi hutang.

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

34

Karena ini terhitung sebagai al-husnul al-qada’ (membayar hutang dengan

baik).12

Berdasarkan beberapa uraian yang menjadi dasar hukum hutang piutang

di atas baik dari firman Allah dan Hadits Nabi Muhammad Saw, hutang

piutang merupakan salah satu bentuk akad yang disyari‟atkan hukum Islam

dengan melonggarkan kesempitan hidupnya, merupakan perbuatan yang

terpuji dan mendapatkan pahala dari Allah. Secara otomatis hutang piutang

merupakan tindakan yang disunnahkan menurut hukum Islam, jika

dilakukan sesuai dengan batasanbatasan yang diperbolehkan syara‟.

C. Rukun dan Syarat Hutang Piutang

1. Rukun Hutang Piutang

Syarkhul Islam Abi Zakaria al-Ansari sebagaimana dikutip oleh

Muhammad Syafe‟i Antonio dalam bukunya yang berjudul Bank

Syari’ah dari Teori ke Praktek memberi penjelasan bahwa rukun hutang

piutang itu sama dengan jual beli, yaitu:

a) Yang berhutang dan yang berpiutang

b) Barang yang dihutangkan

c) Bentuk persetujuan antara kedua belah pihak. 13

Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa rukun hutang piutang („ariyah)

hanyalah ijab dari yang meminjamkan barang, sedangkan qabul bukan

merupakan rukun „ariyah. Menurut ulama Syafi‟iyah, dalam ‘ariyah

12

Muhammad Syafe‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema

Insani, 2001), h.132. 13

Ibid, h.173.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

35

disyaratkan adanya lafazh sighat akad yakni ucapan ijab dan qabul dari

peminjam dan yang meminjamkan barang pada waktu transaksi sebab

memanfaatkan milik barang bergantung pada adanya izin. Sedangkan Drs.

Chairuman Pasaribu berpendapat bahwa rukun hutang piutang ada 4

macam14

, yaitu:

a) Orang yang memberi hutang

b) Orang yang berhutang

c) Barang yang dihutangkan (objek)

d) Ucapan Ijab dan Qabul (Lafadz)

Dengan demikian hutang piutang dianggap telah terjadi apabila sudah

terpenuhi rukun dan syarat dari hutang piutang itu.

Secara umum, jumhur ulama fiqih menyatakan bahwa rukun ‘ariyah ada

empat yaitu:

a) Mu‟ir (peminjam) Syarat-syarat bagi mu‟ir adalah:

1) Baligh

2) Berakal

3) Orang tersebut tidak dimahjur

b) Musta‟ir (yang meminjamkan) Syarat-syarat bagi musta‟ir adalah:

1) Baligh

2) Berakal

3) Orang tersebut tidak dimahjur

14

Chairuman Pasaribu Dan Suharwadi K. Lubis, Op. Cit., h.136.

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

36

c) Mu‟ar (barang yang dipinjamkan) Syarat-syarat bagi benda yang

dihutangkan:

1) Materi yang dipinjam dapat dimanfaatkan, maka tidak sah ‘ariyah

yang materinya tidak dapat digunakan.

2) Pemanfaatan itu diperbolehkan, maka batal ‘ariyah yang

pengambilan manfaat materinya dibatalkan oleh syara‟ seperti

meminjam benda-benda najis.

d) Sighat (yakni sesuatu yang menunjukan kebolehan untuk mengambil

manfaat, baik dengan ucapan maupun perbuatan). Kalimat

mengutangkan (lafazh), seperti orang berkata “saya hutangkan benda

ini kepada kamu” dan yang menerima berkata “saya mengaku

berhutang kepada kamu (sebutkan benda yang dipinjam)”.

2. Syarat Hutang Piutang

Dr. H. Nasrun Haroen MA dalam bukunya Fiqh Muamalah

menyebutkan bahwa syarat dalam akad „ariyah adalah sebagai berikut:15

a. Mu‟ir berakal sehat

Orang gila dan anak kecil yang tidak berakal tidak dapat

meminjamkan barang. Orang yang tidak berakal tidak dapat dipercayai

memegang amanah, sedangkan „ariyah ini pada dasarnya amanah yang

harus dipelihara oleh orang yang memanfaatkannya.

1) ‘ariyah batal jika dilakukan oleh anak kecil

15

H. Nasrun Haroen MA, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.240.

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

37

2) ‘ariyah batal jika dilakukan oleh orang yang sedang tidur atau

orang gila

3) ‘ariyah tidak sah jika dilakukan oleh orang yang berada di bawah

perlindungan (curatelle), seperti pemboros.

b. Pemegangan barang oleh peminjam ‘Ariyah adalah transaksi dalam

berbuat kebaikan, yang dianggap sah memegang barang adalah

peminjam, seperti halnya dalam hibah. Adapum syarat barang yang

akan dipinjamkan adalah:

1) Barang tersebut halal atau milik sendiri

2) Barang yang dipinjamkan memiliki manfaat

3) Barang yang akan dipinjamkan bukanlah barang rusak

c. Barang (musta‟ar) dapat dimanfaatkan tanpa merusak zatnya, jika

musta‟ar tidak dapat dimanfaatkan maka akad menjadi tidak sah.

1) ‘ariyah tidak sah apabila materinya tidak dapat digunakan, seperti

meminjam karung yang sudah hancur sehingga tidak dapat

digunakan untuk menyimpan padi

2) ‘ariyah batal apabila pengambilan manfaat materinya dibatalkan

oleh syara’, seperti meminjam benda-benda najis.

d. Manfaat barang yang dipinjamkan itu termasuk manfaat yang mubah

(dibolehkan syara‟).

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

38

D. Riba Dalam Hukum Islam

1. Pengertian Riba

Pengertian riba adalah akad yang terjadi dengan pertukaran tertentu,

tidak diketahui sama atau tidak menurut syara‟ atau terlambat salah

satunya.Ribasebagai adalah penambahan-penambahan yang disyaratkan

oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya

(uangnya), karena pengunduran janji pembayaran oleh peminjam dari waktu

yang telahditentukan.16

Kata riba berasal dari bahasa Arab, secara etimologis berarti

tambahan(azziyadah)17

,berkembang (an-numuw), membesar (al-'uluw)18

dan al- irtifa'). Sehubungan dengan arti riba dari segi bahasa tersebut, ada

ungkapan orang Arab kuno menyatakan sebagai berikut; arbafulan 'alafulan

idza azada 'alaihi (seorang melakukan riba terhadap orang lain jika

didalamnya terdapat unsur tambahan atau disebut liyarbumaa'

thaythumminsyai'inlita'khuzuaktsara minhu (mengambil dari sesuatu yang

kamu berikan dengan cara berlebih dari apa yang diberikan).

Menurut terminologi ilmu fiqh, riba merupakan tambahan khusus

yang dimiliki salah satu pihak yang terlibat tanpa adanya imbalan tertentu.

Riba sering juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai "Usury"

dengan artit ambahan uang atas modal yang diperoleh dengan cara yang

16

Muhammad Ilmi, Mengenal Perbankan Syariah, Jakarta: Pelita Utama, 2002, hlm. 12. 17

Abu Sura'i Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam,alih bahasa M. Thalib, (Surabaya: al-

Ikhlas, 1993), hal.125. menurutnya riba adalah tambahan yang berasal dari usaha haram yang

merugikan salah satu pihak dalam suatu transaksi 18

Menurut Syaikh Abul A'laal-Maududi An-Numuw adalah pertumbuhan dan Al-'Uluw

adalah tinggi, lihat, Bicara Tentang Bunga Bank dan Riba,hlm.110.

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

39

dilarang oleh syara', baik dengan jumlah tambahan yang sedikit ataupun

dengan jumlah tambahan banyak.

Berbicara riba identik dengan bunga bank atau rente, seringkita

dengar di tengah-tengah masyarakat bahwa rente disamakan dengan riba.

Pendapat itu disebabkan rente dan riba merupakan "bunga" uang, karena

mempunyai arti yang sama yaitu sama-sama bunga, maka hukumnya sama

yaitu haram.

2. Pembagian Riba

Para ulama membagi riba menjadi dua, yaitu:19

a. Riba Dayn

Riba dayn adalah riba yang dilakukan oleh bangsa arab jahiliyah

sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Yaitu: pemberi hutang

mensyaratkan kepada peminjam untuk mengembalikan hutang ditambah

bunga, atau penjual barang tidak tunai mensyaratkan denda jika si pembeli

telat melunasi kewajiban bayarnya yang telah jatuh tempo, atau si pembeli

sendiri yang mengajukan persyaratan untuk membayar denda dengan

ucapan, “Beri saya tenggang waktudan akan saya bayar lebih besar dari

harga semula”. Riba dayn dikenal jugadengan riba dalam Al-quran.

Khalifah Umar radhiyallahu anhu pernah mengungkapkan suatu

pernyataan yang menunjukkan bahwa permasalahan riba merupakan salah

satu permasalahan yang cukup rumit dalam islam. Diriwayatkan oleh

Andurrazaq dalam Mushannaf, Umar berkata,“Kami meninggalkan 9/10

19

Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, Bogor: Berkat Mulia Insani,

2017, hlm 394

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

40

transaksi muamalat halal karena khawatir terimba sriba”. Dalam sistem

perekonomian, perbankan dan keuangan modern, riba dayn banyak

dijumpai, di antaranya Bunga Bank. Bunga (Interest) yaitu: imbalan yang

dibayar oleh peminjam atas dana yang diterimanya, bunga dinyatakan dalam

persen. Bank konvensional (bank yang tidak islami) sebgian besar usahanya

bergantung kepada bunga. Dimana bank mengumpulkan modal dari dana

masyarakat dalam bentuk tabungan, lalu uang yang terhimpun dari dana

masyarakat tersebut dipinjamkan dalam bentuk modal kepada suatu pihak.

Bank memberikan bunga kepada para penabung dan menarik bunga

dari peminjam. Bunga yang ditarik dari peminjam jauh lebih besar dari pada

bungayang diberikan kepada pemilik rekening tabungan. Selisih dari dua

bunga: peminjam dan penabung merupakan laba yang diperoleh bank.

Selain itu, sebagian bank juga memberikan hadiah kepada pemilik

rekening tabungan secara acak melalui undian. Sebelum menjelaskan

pendapat ulama dalam hal ini, perlu diingat bahwa akad menabung di bank

dalam tinjauan fikih adalah akad pinjaman, dimana hakikatnya pemilik

rekening adalah sebagai pemberi pinjaman dan bank sebagai penerima

pinjaman. Dengan demikian banyak pertanyaan mengenai boleh atau

tidaknya kita seorang muslim menerima hadiah dari orang yang yang diberi

pinjaman. Para ulama berbeda pendapat tentang hal ini.

Pendapat Pertama, Sebagian ulama membolehkan menerima hadiah

dari orang yang menerima pinjaman, pendapat ini merupakan mazhab

Syafi‟i. Dalil pendapat ini, hadis-hadis Nabi shallallahu „alaihi wa sallam

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

41

menerima hadiah. Diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah radhiyallahu

„anha, ia berkata,“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu menerima

hadiah danbeliau juga selalu membalas orang yang memberikan hadiah”.

(HR. Bukhari).

Pendapat Kedua, Tidak boleh pemberi pinjaman uang menerima

hadiah dari peminjam, pendapat ini merupakan mazhab Maliki dan Hanbali,

karena merupakan celah untuk menghalalkan riba. Nabi shallallahu „alaihi

wa sallam bersabda,

“Apabila seseorang diantaramu memberikan pinjaman, lalu yang

menerima pinjaman memberikan hadiah kepadamu atau memintamu untuk

menaiki kendaraannya, maka janganlah engkau menaikinya dan jangan

terima hadiahnya. Kecuali (pemberian hadiah tersebut) telah berlangsung

antaramu dengannya sebelum engkau berikan dia pinjaman”.(HR. Ibnu

Majah. Derajat hadis ini dinyatakan hasan oleh Imam Suyuthi).

Juga beberapa atsar dari para sahabat Nabi yang melarang menerima

hadiah dari orang yang diberinya pinjaman, di antaranya: Seseorang

bertanya kepadaIbnu Umar radhiyallahu „anhuma, “Aku memberikan

pinjaman uang kepada seseorang, lalu ia memberiku hadiah”.

Ibnu Umar menjawab, “Kembalikan hadiahnya atau beri dia uang

senilai hadiah tersebut (potong utangya senilai hadiah)”. (HR. Abdurrazaq).

Abdullah bin Salam radhiyallahu „anhu berkata kepada temannya

yang beradadi Kufah, “Engkau berada di negeri, di mana praktik riba

banyak dilakukan. Jika engkau memberikan pinjaman kepada seseorang

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

42

maka jangan terima hadiah darinya, sekalipun sekedar rumput makanan

ternak. Sesungguhnya halitu adalah riba”. (HR. Bukhari).

Dari hadis daan atsar di atas jelaslah bahwa haram hukumnya

menerima hadiahdari pihak yang menerima pinjaman. Dan ini merupakan

pendapat terkuat,wallahu‟alam. Maka pemilik rekening tabungan di bank

konvensional yang hakikatnya adalah pemberi pinjaman kepada bank tidak

boleh menerima hadiah dari pihak bank. Dan hadiah tersebut termasuk riba,

karena utang akan dikembalikan bank ditambah dengan hadiah, sedangkan

hutang yang bertambah adalah riba.20

a. Riba Ba‟i

Secara liungistik, al bai‟ (jual beli) bererti pertukaran sesuatu dengan

sesuatu. Secara istilah, menurut madzhab Hanafiyah, jual beli adalah

pertukaran harta (mal) dengan harta dengan menggunakan cara tertentu.

Menurut imam Nawawi adalah pertukaran harta dengan harta dengan

maksud untuk memiliki.

Landasan Hukumnya

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

20

Ibid,. hlm 406

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

43

membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”. (An-Nisa: 29)

Dengan demikian, Riba ba‟i yaitu riba yang objeknya adalah akad

jual-beli. Riba ini terbagi dua:21

Pertama, Riba fadhl yaitu menukar salah satu dari 6 jenis harta riba

(emas, perak,kurma, gandum, (sya‟ir) gandum jenis murah dan garam)

dengan yang sejenis danukuran berbeda. Misalnya menukar 10kg emas

Singapura dengan 11kg emas Jakarta atau Menukar 1kg kurma Ajwa‟

Madinah dengan kurma Sukkari.

Kedua, Riba Nasi‟ah, Menukar salah satu harta riba dengan harta riba

lainnya yang sejenis atau berlainan jenis akan tetapi „illatnya sama (yaitu:

emas dan perakillatnya alat tukar. Kurma, gandum, sya‟ir, dan garam

illatnya makanan pokok dan tahan lama) dengan cara tidak tunai. Misalnya:

Menukar 10g emas Singapura dengan 10g emas Jakarta tidak tunai atau

menukar 1g emas dengan 15g peraktidak tunai.

Adapun dalil tentang Riba ba‟i. Hadis Nabi shallallahu „alaihi wa

sallam yang diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu „anhu

bahwa Nabi shallallahu„alaihi wa sallam bersabda,

“Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak, gandum

ditukar dengan gandum, dan Sya‟ir ditukar dengan Sya‟ir, kurma ditukar

dengan kurma, garam ditukar dengan garam, haruslah sama ukuran dan

21

Ibid,. hlm 530

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

44

takarannya serta tunai. Apabila jenisnya berbeda, ukurannya juga boleh

berbeda dengan syarat tunai”.(HR.Muslim).

B. Tinjauan Pustaka

a. Jurnal dan skripsi penelitian pada Fintech

Dalam tinjauan pustaka ini, penulis akan mengemukakan hasil-hasil

penelitian yang di dapat dari peneliti terdahulu yang terkait atau

berhubungan dengan topik pembahasan yang penulis lakukan, penulis

menemukan beberarapa skripsi dan jurnal penelitian yang relevan yang telah

membahas Fintech dan penelitian yang membahas PT elang mahkota Tbk

dianatara salah satunya yaitu skripsi yang berjudul Analisis Perkembangan

Kinerja Keuangan PT. Elang Mashkota Teknologi yang meneliti sisi kinerja

keuangan dari tahun 2013 hingga 2017, total aset meningkat sebesar 73%

selama lima tahun terakhir, komposisi ekuitas lebih besar dari pada

liabilitas.

Perbedaan skripsi ini dengan Penelitian adalah skripsi ini membahas

dari segi aspek Hukum dan praktik penggunaan layanan transaksi yang

disediakan oleh fintech yang lebih mendetail dalam meninjau penggunaan

layanan transaksi pada fintech dengan Hukum-hukum Islam, memberikan

pemahaman yang lebih fleksibelitas dari pada buku dan artikel atau

penelitian yang telah membahas fintech sebelumnya, skripsi ini akan

menjadikan wawasan pengetahuan tentang hukum layanan transaksi pada

fintech sekaligus menjadi pembanding dalam skripsi penulis. Sebagaimana

yang telah disebutkan pada latar belakang masalah di atas, adapun hasil

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

45

penelitian terdahulu yang penulis ringkas dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

NO Penulis dan Judul Penelitian Metode

Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan

1 Silvya Gunasera Hafuzah S. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Layanan Transaksi Digital Pada Financial Technology

Metode yang digunakan adalah analisis data dan deskriftif

transaksi melalui Gopay, menyebabkan perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat tersebut disebabkan oleh dua faktor yakni perbedaan pendapat terkait diskon atau selisih harga antara pembayaran Gopay yang lebih murah bila dibandingkan dengan pembayaran tunai fisik (memberi uang langsung ke pengemudi Gojek). Dan kedua Perbedaan pendapat terkait akad TopUp Deposit Gopay apakah berupa akad Wadiah (penitipan) atau akad Hutang .

Perbedaan penelitian ini terdapat pada lokasi penelitian,variabel yang digunakan dan pada penelitian ini tidak menggunakan menggunakan metode verifikatif

2 Talal Al Maghrabi. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Harga Dan Informasi Produk Yang Disediakan Terhadap Instensi Penggunaan Financial Technology.

Metode yang digunakan adalah analisis data dan deskriftif dan Variabel Terikat

Hasil dari penelitian ini yaitu terjadi penambahan angka penggunaan fintech di dukung dari variabel “promotion focus” dan “prevention focus” mencerminkan perilaku dan instensi penggunaan teknologi finansial

Perbedaan penelitian ini terdapat pada lokasi penelitian,variabel yang digunakan dan pada penelitian ini variabel terikat

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

46

3 Yasicha Putri Rizkiana dan Kartini. Jurnal Ekonomi, Vol. 7, No. 1, 2017. “Analisis Tingkat Financial Literacy dan Financial Behaviour”

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, independent t-test anova, dan chi square.

Financial Literacy mahasiswa masih di kategori rendah dan terdapat perbedaan literasi keuangan berdasarkan gender, usia, IPK, dan angkatan mahasiswa.

Perbedaan penelitian ini terdapat pada lokasi penelitian, variabel yang digunakan, dan metode penelitiannya.

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

47

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Departemen Agama RI, Al-Quran Tajwid & Terjemah, Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2010.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,

Syihabuddin Ahmad, Ibanah Al-Ahkam Syarh Bulugh Al-Maram, Beirut: Daar Al-

Fikr, 2004.

Syaamil qur‟an,Yasmina Al-quran Terjemahan dan Tajwid , (Bandung : PT Sygma

Examedia Arkanleema, 2014.

Fiqh

H. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Cet. Ke-2, (Jakarta:Gaya Media Pertama, 2007).

Nawawi Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor:Ghalia Indonesia,

2012), h.9.

Mustofa Imam, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Jakarta : Raja Grafindo, 2016).

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah,Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hal.29.

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 13. Terj. Kamaluddin A. Marzuki, Bandung: Al-Ma’arif,

1998,

Hekmi Karim, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 1997

Imam Muslim, Shahih Muslim Juz III, (Indonesia: Maktabat Dahlan, T,Th), h.1223.

Buku

Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta:

GramediaPustaka Utama, 2011.

Anwar, Syamsul,Hukum perjanjian syariah, Jakarta: PT. Raja grafindo persada,

2007.

Wiyono, Slamet Memahami Akuntansi Syariah Di Indonesia, ( Jakarta : Mitra

Wacana Media, 2012).

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

Ika Sri Mawarni, Metodologi Penelitian:”Analisis Persepsi Masyarakat Pengguna

Layanan Transaksi Digital Pada Financial Technology”Bandung:

Universitas Telkom, 2017.

Baihaqi Ahmad, “Analisis Penerimaan Penggunaan Sistem Pembayaran Elektronik

Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)”,h.1

M. Shihab Quraish, Wawasan Al-quran, Cet. Ke-8, (Bandung:Penerbit MIZAN

Anggota IKAPI, 1998).

Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2003).

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit : Citra Aditya

Bakti, Bandung.

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, cetakan ketujuh, (Bandung :

CV. Mandar Maju, 1996).

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009).

Suryabrata Sumardi, Metode Penelitian, Cet ke II, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

1998.

Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,

2008),

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Edisi Revisi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010),

Moh.Tika Pabundu, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006),

Ahmad Muzani, Metode Observasi , ( Surabaya : PT. Graha Pustaka Indonesia,1999)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Reneka

Cipta, 2013),

Muhammad Ilmi, Mengenal Perbankan Syariah, Jakarta: Pelita Utama,2002,

Abu Sura'i Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam,alih bahasa M. Thalib, (Surabaya:

al- Ikhlas, 1993), hal.125. menurutnya riba adalah tambahan yang berasal

dari usaha haram yang merugikan salah satu pihak dalam suatu transaksi.

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

Menurut Syaikh Abul A'laal-Maududi An-Numuw adalah pertumbuhan dan Al-'Uluw

adalah tinggi, lihat, Bicara Tentang Bunga Bank dan Riba,

Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer, Bogor: Berkat Mulia

Insani, 2017

Aliy As’ad, Tarjamaahan Fathul Mu’in 2, Kudus: Menara Kudus

Zainuddin Ali,Metode Penelitian Hukum,Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 105.

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam,

Jakarta: Sinar Grafika,

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam,Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2003

Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011,

Rahmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, Bandung:Pustaka Pelajar,2001

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit : Citra Aditya

Bakti, Bandung, 2004,

Peter Mahmud Marzuki. 2008.Penelitian Hukum. Cet 2. Jakarta: Kencana.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 2010,

Chairuman Pasaribu Dan Suharwadi K. Lubis, Op. Cit., h.136.

Jurnal

Yudisia, vol.9 No. 2, Juli-Desember 2018.

Setiawan Angga,”Layanan E-Money Pada Konsumen”,

Online

https://www finansialku.com/. definisi-fintech-adalah (pada tanggal 11 januari,20 pkl.

09:32).

https://www.investree.id/blog/peer-to-peer-lending/fintech-menurut-bank indonesia-

kenali-jenis dan-manfaatnya(diakses pada tanggal 23 februari 2020) pkl.

20.15).

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG LAYANAN TRANSAKSI …

https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah (Diakses pada tanggal 24 April

2019, pukul 20:15).

https://www.liputan6.com/tekno/read/3942029/finmas-buka-potensi-

keuanganmasyarakat-kecil-lewat-teknologi (diakses pada hari Senin,

22Agustus 2019pukul 19:35).