tinjauan hukum islam dan undang-undang umur (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/yurni...

81
TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP (PEKERJA) ANAK DIBAWAH UMUR (studi kasus di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende) Oleh : YURNI NIM. 152.141.059 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

KETENAGAKERJAAN TERHADAP (PEKERJA) ANAK DIBAWAH

UMUR

(studi kasus di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende)

Oleh :

YURNI NIM. 152.141.059

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

ii

TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

KETENAGAKERJAAN TERHADAP (PEKERJA) ANAK DIBAWAH

UMUR

(studi kasus di Desa Mbuliwaralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende)

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh :

YURNI NIM. 152.141.059

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2018

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

iii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

iv

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

vi

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

vii

MOTTO

م أ خلوا تد ن

أ نةحسب تم ٱل ثل م تكم

يأ ا ينولم قب لكمٱل من ا خلو

ت هم س ساءم أ اءوٱل يقولٱلض ينوٱلرسولوزل زلواحت ۥءامنوامعهٱل مت

هنص نٱلل لإنأ ص ٢١٤قريبٱلل

Artinya : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat1

1 Departemen Agama RI, Q.s Albaqarah (214).

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kita ucapkan kepada allah SWT atas segala rahmat dan

hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, kesabaran, serta

kelancaran untukku dalam mengerjakan skripsi ini. Sholawat serta salam kita

limpahkan kepada junjungan nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah

mengantarkan kita dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang

benderang seperti kita rasakan saat ini.

Saya persembahkan skripsi ini kepada

1. Bapak dan ( almarhum) ibu saya tercinta, terimah kasih atas do’a dan kasih

sayang yang telah diberikan. Tak ada yang bisa menggantiakn pengorbanan

kalian dan terimah kasih juga kepada kakak-kakak saya yang sudang

berjuang demi saya.

2. Untuk kekasih hati saya Bharada Ainul Farid terimah kasih atas suportnya

selama ini.

3. Dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2 (Dr. H. Musawar, M.Ag dan Drs.

Hariono, M.S.I) terimah kasih telah membimbing saya dan membantu saya

dalam mengerjakan skripsi.

4. Semua Teman-teman yang sudah memberi semangat dan motivasi dengan

segala bentuk saya ucapkan terimah kasih kepada kalian.

5. Semua Teman-teman Muamalah B Cuy-cuy (MBC) terimah kasih sudah

kasih semangat.

6. Almamater tercinta UIN Mataram

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi allah, tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:

1. Dr. H. Musawar, M.Ag. sebagai pembimbing I dan Drs. Hariono, M.S.I. sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

2. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

3. Dr. H. Musawar, M.Ag. sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN Mataram.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari allah SWT. dan semoga karya ilmia ini bermanfaat bagi semesta. Amin.

Mataram,

Penulis,

Yurni

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................. vi

HALAM MOTO .................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ......................................................... 8

E. Telaah Pustaka ............................................................................................. 9

F. Kerangka Teori........................................................................................... 13

G. Metode Penelitian....................................................................................... 21

H. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 29

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN ................................................................... 30

A. Gambaran Umur Desa Mbuliwaralau Kecamatan

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

xi

Wolowaru Kabupaten Ende ....................................................................... 30

B. Paparan dan Temuan .................................................................................. 30

1. Usia anak yang bekerja .......................................................................... 40

2. Jenis pekerja anak .................................................................................. 40

3. Faktor-faktor yang mendorong bekerjanya seorang anak ..................... 40

4. Dampak positif dan negatif anak bekerja di bawah umur ..................... 40

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 45

A. Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pekerja

Anak di Bawah Umur................................................................................. 45

B. Analisis Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Tentang

KetenagaKerjaan Terhadap Pekerja Anak di Bawah Umur ....................... 47

C. Analisis Dampak Yang Ditimbulkan Terhadap Praktik

Pekerja Anak di Bawah Umur.................................................................... 53

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 56

A. Kesimpulan ................................................................................................ 56

B. Saran ........................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

xii

ABSTRAK

Judul : Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-undang Ketenagakerjaan Terhadap (Pekerja) Anak Di Bawah Umur

Nama : Yurni, Nim : 152.141.059

Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan jasmani dan rohani, maju, mandiri, dan sejahtera menjadi sumber daya yang berkualitas. Tetapi yang kita liat saat ini adalah begitu banyak fenomena pekerja anak di bawah umur, saat ini menjadi permasalahan yang sulit diatasi, pekerja anak muncul bukan hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga di sebabkan oleh faktor lingkungan dan kemauan dari diri sendiri. Melihat dari latar belakang, permasalahan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan hukum islam dan undang-undang tentang ketenagakerjaan terhadap anak yang bekerja di bawah umur, untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan anak di bawah umur bekerja, dan unruk mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan oleh praktik mempekerjakan anak di bawah umur di desa mbuliwaralau kecamatan wolowaru kabupaten ende.

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan

data di lakukan dengan observasi (pengamatan), wawancara bebas mendalam dan di dukung oleh studi kepustakaan dan dokumentasi. Pemilihan informan di lakukan dengan (purposive) yang di dasarkan sejauh mana pengetahuan yang di miliki topik permasalahan yang di angkat.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dalam hukum islam pekerja

anak dibawah umur adalah di mana bataasan umur masih terdapat perbedaan akan tetapi dalam pematokan umur ketika melakukan pernuatan dalam hukum prjanjian tetang muamalah maliyah sangat berhati-hati terutama dalam menentukan kapan seorang anak cakap dalam menerima dan berbuat sempurna, yaitu: 18 tahun ke atas. Maka ketika anak masih berada di bawah umur di larang untuk bekerja atau melakukan pekerjaan yang tidak sesuai serta Dalam undang-undang tenaga kerja kita jelaskan bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak di bawah umur dalam keadaan apapun dan dengan alasan apapun pengusaha tidak boleh mempekerjakan anak di bawah umur.

Kata kunci : Tinjauan, hukum Islam, undang-undang ketenagakerjaan, pekerja anak di bawah umur .

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Islam menjelaskan bahwa anak merupakan amanat Allah yang harus

dijaga dengan baik, khususnya bagi orang tua, tidak boleh begitu saja

mengabaikannya, lantaran hak – hak anak termasuk dalam salah satu kewaiban

orang tua terhadap anak yang telah digariskan oleh agama Islam. Oleh karena

itu, dalam meniti kehidupan ini, anak – anak memiliki hak mutlak yang tidak

diganggu gugat. Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap

rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. 2

Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa sehingga

mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan

berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri, dan

sejahtera menjadi sumber daya yang berkualitas dan dapat menghadapi

tantangan dimasa yang akan datang. Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan

berkembang sehingga orangtua dilarang menelantarkan anaknya, sebagaimana

diatur oleh Undang – Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Orang tua dapat dikenakan sanksi hukuman kurungan yang cukup berat,

termasuk perusahaan yang mempekerjakan anak dibawah umur. 3

2 . John Locke, Perkembangan Sosial Anak, (yogyakarta: suryabarta sumadi 2000), hlm.

46-47. 3 Undang-undang Ketenagakerjaan.

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

2

Dalam Islam juga mengatakan bahwa tidak tepat apabila kita

menyamaratakan perlakuan terhadap orang dalam kelompok usia yang berbeda.

Berpijak pada prinsip tersebut, ahli-ahli hukum mencari putusannya berdasarkan

al-Quran dan al-Sunnah. Mereka juga belajar memahami perkembangan

manusia pada tahap-tahap yang berbeda. Ahli-ahli hukum memberi batasan

bahwa usia tujuh tahun adalah usia kematangan.4

Batasan tersebut didasarkan pada sumber sunnah yang berbunyi sebagai

berikut:

اهم إذا بلغوا عشر5ا مروا أو�دكم باالص�ة إذا بلغوا سبعا واضربو

Artinya:

“Suruhlah anak-anak untuk melaksanakan shalat jika telah berumur 7 (tujuh)

tahun, dan apabila telah berumur 10 (sepuluh) tahun (tidak mau melaksanakan)

shalat maka pukullah dia”.

Jadi apabila orang tua yang mempekerjakan anak di bawah umur

dengan dasar motivasi mendidik anak maka menurut hukum islam

diperbolehkan karena kewajiban dasar orangtua adalah memelihara dan

mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, dan jika orang tua yang

mempekerjakan anak dengan motivasi mencari uang yang dapat mengganggu

perkembangan fisik, jiwa, dan mentalnya, sesuai dengan maslahah mursalah

yang menggunakan prinsip maslahah dharuriyah yaitu membahayakan jiwa

4Ibid., hlm. 2. 5 Sunan Abi Daud, (Beirut, Maktabah Asriyah;889), hal, 133.

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

3

anak di bawah umur, dan membahayakan keturunan. Maka di larang dalam

hukum islam.

Sebuah kemaslahatan dalam banyak kasus, dikalangan keluarga miskin

anak biasanya bekerja demi meningkatkan penghasilan keluarga ataurumah

tangganya yang bertujuan membantu orang tuanya. Hubungan kerja yang

ditetapkan pada pekerja anak ada bermacam-macam bentuk. Seperti, sebagai

buruh anak menerima imbalan atau upah untuk pekerjaannya, atau menjadi

pekerja magang, untuk pekerja anak yang magang mereka ada yang di bayar dan

ada yang tidak di bayar.6

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya keterlibatan

anak dibawah umur untuk bekerja diantaranya :

1. Berkaitan dengan kemiskinan atau ketidakmampuan ekonomi keluarga. Salah

satu upaya yang dilakukan keluarga miskin untuk menambah penghasilan

keluarga, selain mengikutsertakan istri kedalam kegiatan publik, adalah

dengan memanfaatkan tenaga kerja anak meski mereka belum cukup umur.

2. Berkaitan dengan keinginan anak sendiri yang dengan sadar memilih dunia

“eksploitasi di luar rumah” daripada terus menerus bekerja dibawah kendali

orang tua mereka sendiri. Bagi anak-anak yang bekerja, dengan memilih

keluar dari suasana rumah yang membosankan dan penuh dengan tekanan

untuk sebagian mungkin melegakan apalagi ketika mereka bisa memegang

dan mengendalikan pemanfaatan uang secara mandiri. Namun demikian,

6Irwan Fahrudin, 2010 “ Pekerja Anak di bawah Umur pada UD. Prima di Tulungagung

(Tinjauan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Hukum Islam ).

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

4

bukan berarti kehidupan pekerja anak kemudian menjadi serba

menggembirakan karena mereka bisa relatif bebas.

3. Berkaitan dengan kepentingan pengusaha yang senantiasa ingin

mengakumulasikan keuntungan sebanyak-banyaknya. Bahwa dalam

sistemyang kapitalistis di negara mana pun, yang namanya pengusaha ingin

menekan biaya produksi serendah-rendahnya, khususnya upah pekerja. Salah

satu usaha yang dilakukan dengan cara mempekerjakan anak dibawah umur.7

Salah satu aspek yang diatur oleh UU No. 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan (selanjutnya disebut UU Ketenagakerjaan) ini adalah

menyangkut perlindungan hukum terhadap pengupahan, dan kesejahteraan

pekerja anak yang dicantumkan didalam ketentuan pasal 68 sampai dengan

ketentuan pasal 75 UU ketenagakerjaan.

Ketentuan pasal 68 menetukan bahwa pengusaha dilarang

mempekerjakan anak. Filosofi larangan anak untuk bekerja atau mempekerjakan

anak sebagaimana diatur didalam UU ketenagakerjaan ini sebenarnya erat

kaitannya dengan upaya melindungi hak asasi anak, yang juga dijamin

perlindungannya dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.

Ketentuan yang melarang mepekerjakan anak sebagaimana telah diatur

didalam ketentuan pasal 68 UU ketenagakerjaan, sejalan dengan ketentuan pasal

52 ayat (1) UU No. 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, yang menetukan

bahwa setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga,

masyarakat, dan negara. Selanjutnya dalam ayat (2) mengatur mengenai hak

7Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, ( Jakarta: Kencana), 2010, hlm. 122.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

5

anak sebagai Hak Asasi Manusia dan untuk kepentingannya hak anak itu diakaui

dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan. Oleh karena itu,

secara filosofis larangan mempekerjakan anak ini semata-mata dimaksudkan

untuk memberikan jaminan perlindungan hukum terhadap anak demi

pengembangan harkat dan martabatnya dalam rangka mempersiapkan masa

depannya. 8

Berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak termasuk untuk

melakukan pekerjaan, diatur didalam ketentuan pasal 64 UU No. 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia, menetukan bahwa setiap anak berhak untuk

memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi ekonomi dan setiap

pekerjaan yang membahayakan dirinya, sehingga dapat menganggu pendidikan,

kesehatan fisik, moral, kehidupan sosial, dan mental spiritualnya. Ketentuan

pasal tersebut diatas menunjukan bahwa, apapun alasannya anak tidak boleh

bekerja dan dipekerjakan, baik disektor formal maupun sektor informal. 9

Beberapa ketentuan pasal yang mengatur pekerja anak di dalam UU

ketenagakerjaan dilatarbelakangi oleh fakta, bahwa di Indonesia pada saat itu

dan bahkan sampai saat ini banyak ditemukan anak yang bekerja atau anak yang

dipekerjakan oleh pihak – pihak tertentu dengan berbagai alasan dan sebab yang

berbeda-beda, baik pada sektor formal maupun pada sektor-sektor informal.

Hal ini sebagaimana hasil survey awal di mana peneliti temukan

diberbagai tempat salah satunya di Desa Mbuli Waralau Kecamatan Wolowaru

8Netty Endrawati, “ Faktor Penyebab Anak bekerja dan Upaya Pencegahannya”, Jurnal

Ilmiah Hukum-Refeksi Hukum, 2011, Salatiga: FH UKSW, hlm. 22. 9Undang-undang ketenagakerjaan no. 23 tahun 2003.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

6

Kabupaten Endeyang mempekerjakan anak dibawah umur dengan pekerjaan

menjual ikan. 10

Menjual ikan adalah salah satu pekerjaan dari sekian banyak pekerjaan

yang dikerjakan oleh anak di bawah umur yang ada di Desa Mbuli Waralau

Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende. Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan

oleh anak di bawah umur yang ada di desa mbuli waralau kecamatan wolowaru

kabupaten ende tersebut, seperti mengambil ikan dan menjual ikan disetiap desa-

desa, anak-anak tersebut masih berusia 9, 10,11, 12, dan 13 tahun dan di antara

dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku mempekerjakan anak di bawah

umur adalah anak tersebut tidak masuk sekolah dan mengalami gangguan

kesehatan (sakit).

Dari penjelasan di atas, bahwa telah terjadi pertantangan terhadap

pekerja anak di bawah umur, sedangkan dalam hukum islam dan undang-undang

sudah jelas tidak diperbolehkan pekerja anak di bawah umur.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “ TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP

(PEKERJA) ANAK DIBAWAH UMUR (studi kasus penjual ikan di desa

Mbuli Waralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende) “.

10 Pelaku Abdul Aziz,Wawancara, Desa Mbuliwaralau, 12 november 2017.

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

7

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang

terajdi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.11 Permasalahan dalam suatu

penelitian perlu dikemukakan sebab akan membatasi permasalahan, sehingga

analisis data tidak akan meluas. Adapun permasalahan yang dirumuskan dalam

penelitian, adalah:

1. Apa saja faktor –faktor yang menyebabkananak dibawah umur bekerja ?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam dan Undang-undang Tentang

Ketenagakerjaan Terhadap Anak yang bekerja Dibawah Umur ?

3. Apa sajakah dampak yang ditimbulkan oleh praktik mempekerjakan anak di

bawah umur ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam dan Undang-undang Tentang

Ketenagakerjaan Terhadap Anak yangbepekerja Dibawah Umur.

2. Untuk Mengetahui apa saja faktor –faktor yang menyebabkan anak dibawah

umur bekerja.

11Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2011), h.55.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

8

3. Untuk mengetahui apa sajakah dampak yang ditimbulkan oleh praktik

mempekerjakan anak di bawah umur.

D. MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan tentang anak yang bekerja di bawah

umur.

2. Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai pedoman

dalam mengadakan penelitian selanjutnya secara mendalam.

b. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan konsideran

(pertimbangan) bagi pembaca dalam menentukan serta menetapkan status

hukum anak yang bekerja di bawah umur.

2) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

anjukan penelitian selanjutnya bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan

penelitian tentang permasalahan yang masih berkaitan.

3) Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi peneliti untuk meningkatkan

wawasan peneliti mengenai pekerja anak di bawah umur.

E. RUANG LINGKUP DAN SETTING PENELITIAN

1. Ruang Lingkup

Agar penelitian ini terarah dengan judul yang diangkat dan

menghindari makna yang biasa disamping adanya keterbatasan waktu dan

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

9

refrensi maka penelitian ini terbatas membahas hal-hal yang berkaitan dan

tidak membahas diluar dari tema yang telah ditentukan. Adapun batasan yang

dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Penelitian ini membahas Bagaimana Tinjauan Hukum Islam dan Undang-

undang Tentang Ketenagakerjaan Terhadap Anak yang bekerja dibawah

Umur.

b. Penelitian ini hanya membahas apa saja faktor yang menyebabkan anak

dibawah umur bekerja.

c. Penelitian ini hanya membahas dampak mempekerjakan anak di bawah

umur.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mbuli Waralau Kecamatan

Wolowaru Kabupaten Ende dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut :

a. Desa Mbuli Waralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende merupakan

tempat permasalahan yang paling banyak ditemukan mengenai pekerja

anak dibawah umur.

b. Desa Mbuli Waralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende merupakan

objek penelitian yang strategi dan mudah dijangkau dalam penggalian

datanya, dimana data tersebut diperoleh dari masyarakat yang berkaitan

dengan penelitian.

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

10

F. TELAAH PUSTAKA

Kajian atau telaah pustaka adalah proses umum yang harus dilalui untuk

mendapat teori terdahulu. Mencari kepustakaan yang tekait adalah tugas yang

segera dilakukan, lalu menyusunnya secara teratur. Gay (1976) berpendapat

bahwa kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan,

dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan

masalh penelitian. 12

Dari telaah pustaka yang penulis lakukan, terdapat penelitian yang

mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian yang penulis angkat, tetapi

mempunyai perbedaan yang prinsip dilihat dari substansinya. Adapun judul atau

hasil penelitian terdahulu yang sudah penulis temukan sebagai berikut :

1. Skripsi Novita Mujiatun, Jurusan Muamalah, angkatan 2006 dengan judul

“ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tenaga Kerja Di Bawah Umur (Studi

Kasus Pada Lembaga Pelatihan Dan Keterampilan “Cinta Keluarga”

Semarang)”. Fokus kajiannya adalah bagaimana pengelolaan tenaga kerja di

bawah umur sebagaimana yang dilakukan oleh LPK “CINTA KELUARGA”

semarang dan bagaimana pandangan hukum islam terhadap pengelolaan

tenaga kerja di bawah umur. Skripsi Novita Mujiatu ini menyimpulkan bahwa

ketentuan-ketentuan yang bersangkutan dengan tenaga kerja anak sudah

terdapat dalam UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU

No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Serta dapat dibenarkan bahwa

12Consuelo G. Sevilla...(et,al), Pengantar Metode Penelitian, ter.Alimudinn Tuwu, (jakarta

: UI-Pres, 2006), hal.31

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

11

suatu keharusan anak yang terpaksa bekerja atau dipekerjakan harus

dilindungi, dan dilakukan usaha-usaha dengan tujuan akhir agar anak tidak

lagi bekerja atau dipekerjakan, karena anak secara fisik masih lemah dan akal

pikirannya pun masih lemah untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang

seharusnya tidak mereka lakukan dalam keadaan masih dibawah umur. Pada

LPK juga harus mengetahui batasan umur anak diperbolehkan bekerja ketika

ia berumur diatas 15 tahun, atau telah matang secara akal, artinya bahwa daya

pikir yang dimiliki seorang anak tersebut memungkinkan ia untuk melakukan

suatu perjanjian kerja atau melakukan pekerjaan.13

Adapun persamaan penelitian Novita Mujiatun dengan penelitian kali

ini adalah sama-sama menekankan pada tinjauan hukum islam terhadap

pekerja di bawah umur. Adapun perbedaannya yaitu pada objek kajiannya

penelitian Novita Mujiatun fokus pada bagaimana pengelolaan tenaga kerja

di bawah umur sedangkan penelitian kali ini fokus pada apa yang

meneyebabkan pekerja anak dibawah umur.

2. Skripsi Chusnunia (2101044) Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, dengan

judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Hukum Anak Bekerja (Analisis

UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)”. Fokus kajiannya

adalah bagaimana pandangan hukum islam terhadap UU RI No. 13 tahun

2003 mengenai pekerja anak di bawah umur dan bagaimana pekerja anak di

bawah umur dalam perspektif mashlahah. Kesimpulan dari skripsi Chusnunia

13Novita Mujiatun,Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tenaga Kerja Di Bawah Umur

(StudiKasus Pada Lembaga Pelatihan Dan Keterampilan “Cinta Keluarga” Semarang)”, hlm. 62.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

12

adalah bahwa UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, yakni agar

anak yang dalam keadaan tereksploitasi secara ekonomi harus dilindungi oleh

pemerintah. Sedangkan anak bekerja sudah membudaya dalam masyarakat,

jika dilihat melalui Urf.14

Adapun persamaan peneliti Chusnunia dengan penelitian kali ini

adalah sama-sama menekankan tinjauan hukum islam tentang hukum anak

bekerja. Adapun perbedaannya yaitu pada objek kajiannya penelitian

Chusnunia fokus pada bagaimanaa analisis UU No.30 tahun 2002 tentang

perlindungan anak sedangkan penelitian kali ini fokus pada bagaimana UU

tentang ketenagakerjaan terhadap anak pekerja di bawah umur.

3. Skripsi Irwan Fahruddin, dengan judul “pekerja anak di bawah umur pada

UD. Prima Tulungagung (tinjauan UU No.13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan dan hukum islam)”. Fokus kajiannya adalah bagaimana

praktek penggunaan pekerja anak pada UD. Prima di tulungagung jika

ditinjau dari Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

dan bagaimana praktek penggunaan pekerja anak pada UD. Prima di

tulungagung jika ditijau dari hukum islam. Kesimpulan dari skripsi Irwan

Fahruddin adalah praktek pekerja anak di UD. Prima sudah sesuai dengan

pasal 69 ayat 1 terkait jenis pekerjaan yang tidak mengganggu kesehatan,

perkembangan dan sosial anak, akan tetapi dalam pasal 2 terkait persyaratan

yang harus dipenuhi untuk mempekerjakan pekerja anak di bawah umur.

14Skripsi Chusnunia, Tinjauan Hukum Islam Tentang Hukum Anak Bekerja (Analisis

UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. IAIN WALISONGO), hlm. 65.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

13

Sedangkan ditinjau dari hukum islam praktek pekerja anak di UD. Prima

sudah sesuai dengan ketentuan dalam islam, karena dalam praktek

penggunaan pekerja anak di UD. Prima telah menerapkan perintah yang

dianjurkan dalam agama isalam.

Adapun persamaan penelitian Irwan Fahruddin dengan penelitian

kali ini adalahsama-sama menekankan pada pekerja anak di bawah umur.

Adapun perbedaannya yaitu pada objek kajiannya penelitian Irwan

Fahruddun fokus pada bagaimana praktek penggunaan pekerja anak pada

UD.Prima di Tulungagung jika ditinjau dari UU No.13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan sedangkan penelitian kali ini fokus pada apa yang

menyebabkan anak di bawah umur yang berada di desa Mbuliwaralau

Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende.15

G. KERANGKA TEORI

1. Definisi anak

Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari

perkawinan antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak

menyangkut bahwa seorang yang lahirkan oleh seorang wanita meskipun

tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak.

15 Skripsi Irwan Fahruddin, “pekerja anak di bawah umur pada UD. Prima di

tulungagung, (tinajuan undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan hukum islam), hlm. 10.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

14

Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang

merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia

bagi pembangunan nasional. Anak adalah aset bangsa, masa depan bangsa

dan negara di masa yang akan datang berada di tangan anak sekarang.16

a. Pengertian anak dari aspek agama

Dalam sudut pandang yang di bangun oleh agama khususnya dalam hal

ini adalah agama islam, anak merupakan makluk yang dhaif dan mulia, yang

keberadaannya adalah kewenangan dari kehendak allah SWT dengan

melalui proses penciptaan.

Oleh karena anak mempunyai kehidupan yang mulia dalam pandangan

agama islam, maka anak harus diperlakukan secara manusiawi seperti di

beri nafkah baik lathin maupun batin, sehingga kelak anak tersebut tumbuh

menjadi anak yang berakhlak mulia seperti dapat bertanggungjawab dalam

mensosialisasikan dirinya untuk mencapai kebutuhan hidupnya di masa

mendatang.

b. Pengertian anak dari aspek ekonomi

Dalam pengertian ekonomi anak di kelompokan pada golongan non

produktif. Apabila terdapat kemampuan yang persuasive pada kelompok

anak, hal itu karena disebabkan anak mengalami transpormasi financial

sebagai akibat terjadinya interaksi dalam lingkungan keluarga yang

16Wikipedia, “fase-fase perkembangan manusia”, dalam

ttps//.id.m.wikipedia.org/wiki/anak, diakses 29 oktober 2017, 21.24.

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

15

didasarkan nilai kemanusiaan. Fakta-fakta yang timbul dimasyarakat anak

sering diproses untuk melakukan kegiatan ekonomi atau produktivitas

yang dapat menghasilkan nilai-nilai ekonomi.17

c. Pengertian anak dari aspek hukum

Dalam hukum kita terdapat pluralisme mengenai pengertian anak. hal

ini adalah sebagai akibat tiap-tiap peraturan perundang-undangan yang

mengatur secara tersendiri mengenai peraturan anak itu sendiri.

Pengertian anak dalam kedudukan hukum meliputi pengertian anak dari

pandangan system hukum atau disebut kedudukan dalam arti khusus

sebagai objek hukum.

2. Konsep “kerja” dan “mempekerjakan”

Adapun yang membedakan antara konsep kerja dan mempekerjakan

yaitu sebagai berikut:

a. Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

sendiri maupun untuk masyarakat.

b. Mempekerjakan adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum,

atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan

membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

17Fifik Wiryani, “perlindungan hukum bagi pekerja anak”, legality-jurnal ilmiah hukum,

Vol. 11 No. 2, 0ktober 2004, hlm 288.

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

16

3. Konsep “anak bekerja” dan “pekerja anak”

Anak bekerja adalah anak melakukan pekerjaan karena membantu

orangtua, latihan keterampilan dan belajar bertanggung jawab, misalnya

membantu mengerjakan tugas-tugas dirumah, membantu pekerjaan

orangtua di ladang dan lain-lain. Anak melakukan pekerjaan yang ringan

dapat dikategorikan sebagai proses sosialisasi dan perkembangan anak

menuju dunia kerja. Indikator anak melakukan pekerjaan ringan adalah:

1. Anak membantu orangtua untuk melakukan pekerjaan ringan

2. Ada unsur pendidikan atau pelatihan\

3. Anak tetap sekolah

4. Dilakukan pada saat senggang dengan waktu yang relatif pendek.18

Pekerja anak adalah anak yang melakukan segala jenis pekerjaan

yang memiliki sifat intensitas yang dapat mengganggu pendidikan,

membahayakan keselamatan, kesehatan serta tumbuh kembangnya dapat

digolongkan sebagai pekerja anak. Di sebut pekerja anak apabila memenuhi

indikator antara lain:

1. Anak bekerja setiap hari

2. Anak tereksploitasi

3. Anak bekerja pada waktu yang panjang

4. Waktu sekolah terganggu/tidak sekolah.

18 Irwanti melati, “perbrdaan pekerja anak dan anak bekerja” dalam

http//www.blogspot.com/artikel/html?m=1, diakses tanggal 05 juni 2018, pukul 03.41.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

17

4. Mempekerjakan anak menurut UU

Pekerja anak banyak menjadi sorotan karena oleh berbagai pihak

dipandang kurang layak dan memiliki arti konotasi sebagai eksploitasi

ekonomi. Namun sebelim membahas tentanng devinisi dari istilah pekerja

anak perlu sekiranya mengetahui devinisi tenaga kerja dan pekerja karena

dalam dunia kerja kedua istilah tersebut, dapat menemukan definidi dari

istilah pekerja anak.

Istilah tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang

sedang dalam dan/atau melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar

hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Sedangkan istilah pekerja adalah tenaga kerja yang

kerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah.19

Depertemen tenaga kerja (sekarang depertemen tenaga kerja dan

transmigrasi) menggunakan istilah “anak-anak yang terpaksa bekerja”

sebagai istilah pengganti buruh anak. Biro pusat statistik memakai istilah

anak-anak yang aktif secara ekonomi. Sedangkan ILO/OPEC (organisasi

buruh internasional/program internasional penghapusan pekerja anak)

menyebutkan bahwa pekerja anak adalah anak yang bekerja pada semua jenis

pekerjaan yang membahayakan atau mengganggu fisik, mental, intelektual,

dan moral.

19 Lannny ramli, pengatur ketenaga kerjaan di indinesia, h.21

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

18

Pengertian pekerja secara umum adalah anak-anak yang

melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain atau

untuk dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu, dengan

menerima imbalan atau tidak.

Undang-undang ketenagakerjaan tahun 1997 melarang

majikan mempekerjakan anak-anak dibawah umur 15 tahun, namum mereka

boleh mempekerjakan anak-anak yang terpaksa bekerja karena alasan

ekonomi. Udang-undang baru itu, yang dijadwalkan berlaku pada 1999,

mengandung larangan serupa dengan yang ada pada peraturan tahun 1987

mengenai majikan yang mempekerjakan anak-anak. Undang-undng ini juga

menyaakan bahwa remaja (antara 15 dan 17 tahun) tidak boleh bekerja pada

jam-jam tertentu dimalam hari, dibawah tanah di pertambangan atau pada

pekerjaan yang bisa memberi dampak negatif pada moral, seperti di tempat-

tempat hiburan. 20

Menurut hukum, praktek pekerja anak adalah suatu bentuk

pelanggaran hukum. Pemerintah sudah memiliki undang-undang yang bisa

melindungi anak dari praktek ini. Setidaknya ada undang-undang yang bisa

di gunaaka yaitu Undang-undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak, serta Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjan.

20Nandi, pekerja anak dan pemasalahannya, jurnal “GEA” jurusan pendidikan geografi

vol. 6, No.2, oktober 2006.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

19

5. Mempekerjakan anak dalam islam

Dalam masalah kerja ini, agama islam telah menetapkan garis besar.

Tidak membiarkan pemeluknya mencari harta sesuka hatinya saja,

melainkan diadakan garis penentuan, mana yang dibolehkan menurut

hukum islam dan mana yang tidak diperbolehkan, di tinjau dariu

kepentingan umum. Pembagian ini berlandaskan pokok pendirian, bahwa

segala jalan dan cara untuk memperoleh harta, kalau di situ kedua bela

pihak mendapat manfaat dan dilakukan dengan kerelaan satu dengan yang

lain serta menurut keadilan.

Mengenai anak yang bekerja, istilah itu sendiri senantiasa

memunculkan berbagai interpretasi yang lebih menjurus kepada soal-soal

negatif, seperti isu kemiskinan, keterpaksaan, dan kekerasan. Nabi sangat

menyadari posisi dilematisini. Karena itulah beliau menyatakan:

Dari kata idha lam yajid saraqa dapat dipahami bahwa fenomena pekerja

anak bukanlah fenomena normal. Semua itu lahir dari kemiskinan, yang

jika tidak terpenuhi mereka akan terjebak pada pencurian.

Termasuk dalam kategori melindungi keselamataan dan kesehatan kerja

adalah dengan memberinya hak istirahat. selaras dengan misi Islam untuk

menghilangkan eksploitasi terhadap makhluk, termasuk anak.21

21Malik Ibn Anas, al-Muwattha', hal.1553

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

20

6. Dampak positif dan negatif anak bekerja

Dampak positif dan negatif terhadap anak bekerja adalah dampak positif

meliputi kemandirian anak dan keterampilan kerja, sedangkan dampak

negatif di lihat dari segi pendidikan dan kesehatan mereka.

a. Dampak positif

Dengan bekerja anak-anak memperoleh keuntungan-keuntungan yang

merupakan dampak positif bagi mereka, seperti kemampuan memenuhi

kebutuhan sendiri dalam batas tertentu dan meningkatnya keterampilan

kerja mereka. Dari upah yang diperoleh dapat dipenuhi semua kebutuhan

hidup mereka sehari-hari sehingga mereka tidak bergantung kepada

orangtua lagi.

b. Dampak negatif

Dampak negatifnya adalah disamping keuntungan-keuntungan yang

mereka dapatkan, terdapat juga kerugian-kerugiannya, seperti dari segi

pendidikan dan kesehatan mereka. Dari segi pendidikan berkaitan erat

dengan lamanya curahan waktu anak dalam bekerja setiap harinya, sehingga

mereka tidak mempunyai waktu untuk belajar dan terganggu juga pada

kesehatan mereka.

H. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Seperti yang dikatakan, sebuah pendekatan mengisyaratkan sejumlah

kriteria untuk menyeleksi data yang dianggap relevan. Dengan kata lain,

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

21

sebuah pendekatan mencakup didalamnya standar dan cara kerja atau

prosedur tertentu dalam proses penelitian, termassuk misalnya memilih dan

merumuskan masalah, menjaring data, serta menentukan unit analisis yang

akan diteliti. 22

Berdasarkan dari judul yang penulis angkat maka pendekatan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Alasan peneliti menggunakan

pendekatan ini karena pendekatan kualitatif menekan pada empiris. Sehingga

peneliti akan lebih memahami situasi sosial secara mendalam. Selain dari

alasan tersebut, pendekatan kualitatif deskriptif merupakan sebuah

pendekatan yang bersifat menggambarkan data yang terkumpul dalam bentuk

kalimat maupun gambar. Sehingga peneliti bermaksud untuk menyajikan

suatu pandangan yang mendetail tentang “ Tinjauan Hukum Islam dan UU

Tentang Ketenaga Kerjaan Terhadap (Pekerja) Anak Dibawah Umur “.23

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dilokasi sebagai instrumen kunci dan sebagai

pengumpul data, peneliti berusaha mengumpulkan data-data yang diperoleh

baik dari hasil-hasil interview (wawancara), dan metode dokumentasi. Selain

itu kehadiran peneliti di lokasi penelitian bertindak mengamati fenomena-

fenomena yang terjadi dilokasi penelitian.

Dalam rangka mengumpulkan data yang valid peneliti harus hadir

dalam lokasi penelitian. Dengan kehadiran peneliti dilokasi penelitian, maka

22Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2003) 23Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data (Jakarta: Pt. Raja Grafindo

Perseda, 2010), h. 9.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

22

peneliti dapat melihat secara langsung tentang segala bentuk kegiatan dan

aktifitas keseharian yang tampak pada obyek yang akan diteliti oleh

penelitidan peneliti dapat menganalisis keadaan yang ada dan dapat menarik

kesimpulan dan menjadikan kekuatan data atau sumber data.24

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Desa Mbuli Waralau Kecamatan Wolowaru

Kabupaten Ende.

4. Sumber Data dan Jenis Data

a. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

“subyek dari mana data diperoleh”. Sumber data yang penulis peroleh

adalah dari masyarakat”.25

Data adalah “segala keterangan, (informasi) mengenai segala hal

yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Sedangkan sumber data

merupakan subjek darimana data diperoleh”.26 Data di klasifikasikan

maupun dianalisis untuk mempermudah dalam menghadapi pemecahan

permasalahannya. Dan mengingat penelitian ini bukan hanya bersifat

praktis tapi juga teoritis, maka sumber data dalam penelitian ini adalah

hasil penelitian lapangan dan kepustakaan, yaitu:

a. Data Kepustakaan (Data Sekunder)

24Djam’ah Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet, 2014), h. 237. 25 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.32. 26 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), h.144.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

23

Data kepustakaan adalah data yang dikumpulkan dari tangan

kedua atau dari sumber-sumber lain yang tersedia dinamakan data

sekunder. Bahan-bahan sumber sekunder dapat berupa artikel-

artikel, buku-buku, majalah, surat kabar, dan pendapat para ahli,

serta tulisan-tulisan yang lain ang ada kaitannya dengan masalah

yang diteliti. Sumber data dari kepustakaan ini peneliti gunakan

sebagai data sekunder (pelengkap) dari penelitian ini.

b. Data Lapangan (Data Primer)

Data lapangan adalah data yang diperoleh melalui teknik wawancara

dan observasi dari informan seperti dalam sebuah sekolah khususnya guru

yang berperan penting dalam proses pendidikasn karaktek siswa.

Adapun data lapangan yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara

dan observasi. Teknik dalam penentuan subjek ini adalah “Purposiv

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.27

5. Teknik Pengumpulan data

1. Metode Observasi

Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk

memecahkan masalah penelitian. Sedangkan observasi adalah salah satu

metode pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku dan

lingkungan (sosial atau material) individu yang sedang diamati. Ada dua

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2011), h.85.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

24

jenis observasi yang di gunakan oleh obsever atau peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Observasi Partisipatif

Merupakan seperangkat strategi penelitian yang tujuannya untuk

mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu

kelompok individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan.28

Peneliti turut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang

di lakukan oleh subyek yang sedang diobservasi. Observasi partisipan

ini memiliki kelebihan yaitu observer tidak bisa mengetahui bahwa

mereka sedang di observasi, sehingga perilaku yang nampak di

harapkan wajar atau tidak di buat-buat. Disisi lain observasi partisipan

mengandung kelemahan, utamanya berkaitan dengan kecermatan

dalam melakukan pengamatan dan pencatatan, sebab ketika observeasi

terlibat langsung dalam aktivitas yang sedang dilakukan observasi,

sangat mungkin peneliti tidak bisa melakukan pengamatan dan

pencatatan secara detail.

b. Observasi Non-partisipatif

Adalah observasi yang dilakukan dimana si peneliti mengamati

perilaku dari jauh tanpa ada interaksi dengan subjek yang sedang di

teliti, observasi non partisipatif sama dengan istilah pengamatan

biasa.29

28Djam’ah Satori,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet, 2014), h.117. 29Ibid.,h. 119.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

25

Observasi ini memiliki kelebihan yakni peneliti bisa melakukan

pengamatan dan pencatatan secara detail dan cermat terhadap segala

aktivitas yang dilakukan objek penelitian. Di samping itu kelemahan

dari observasi ini adalah peneliti mengetahui bahwa mereka sedang

diamati maka perilakunya biasanya di buat-buat atau tidak wajar

akibatnya peneliti tidak mendapatkan data yang asli. Berdasarkan

teknik ini, peneliti akan mengamati objek peneliti pada saat objek

peneliti memiliki kegiatan-kegiatan.

2. Metode wawancara (interview)

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang di gali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab. Dengan kata lain wawancara secara

sederhana adalah alat pengumpul data berupa tanya jawab antara pihak

pencari informasi dengan sumber informasi yang berlangsung secara

lisan.30

Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan

wawancara tak terstruktur, peneliti dalam penelitiannya menggunakan

wawancara tak terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data.

Dalam teknik ini, peneliti bermaksud menggunakannya untuk memperoleh

data dari narasumber yakni beberapa Konselor yang akan menjadi objek

penelitian dengan cara menanyakan hal-hal yang diinginkan peneliti sesuai

tujuan penelitian.

30Djam’ah Satori,Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet, 2014), h. 130.

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

26

3. Dokumentasi

Metode Dokumentasi (pelengkap) yaitu mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, agenda, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 31

Berdasarkarkanpengertian tersebut dokumentasi adalah bentuk

catatan mengenai masyarakat yang telah dicatat, dalam kumpulan tentang

keadaan masyarakat dan sejenisnya.

6. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, analisa data biasanya dilakukan sewaktu

berada di lapangan. Bersama dengan proses pengumpulan data dan juga

setelah peneliti meninggalkan lapangan setelah data di kumpulkan melalui

metode di atas, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data yang di

dapatkan. Analisis data adalah kegiatan untuk memaparkan data, sehingga

dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesis.

Kemudian definisi lain mengemukakan bahwa analisis data adalah

suatu proses mengoordinasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori,

dan satuan uraian dasar sehingga dapat di sarankan oleh data, baik itu dari

catatan lapangan (observasi), wawancara, komentar peneliti, dokumentasi,

dan lain sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode,dan mengategorikan

tema dan hipotesis kerja yang akhirnya di angkat menjadi teori substantif.

31Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

27

Dalam hal ini peneliti akan menganalisis data-data dan informasi yang

diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi.

Kemudian peneliti akan menarik kesimpulan dari hasil analisis yang

diperoleh melalui kegiatan analisis data supaya dapat di tarik kesimpulan

penelitian yang selanjutnya akan menjadi hasil penelitian yang valid.32

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan atau kevalidan data adalah merupakan suatu usaha yang

dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk membuktikan data yang diperoleh

dilokasi penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya. Nasution dalam

bukunya menyebutkan bahwa “suatu alat pengukur dikatakan valid apabila

alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu”. Dan kredibilitas

data itu sendiri bertujuan untuk membuktikan apa yang di amati oleh peneliti

sesuai dengan pernyataan yang sebenar-benarnya. Kredibilitas adalah ukuran

kebenaran data yang di kumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep

peneliti dengan hasil penelitian.33

Hal ini perlu dilakukan dalam upaya untuk memenuhi informasi yang

dikemukakan oleh peneliti sehingga mengambil nilai kebenaran. Penelitian

berangkat dari data. Data adalah segala-galanya dalam penelitian. Oleh

karena itu, data harus benar-benar valid. Ukuran validitas suatu penelitian

terdapat pada alat untuk menjaring data apakah sudah tepat, benar, sesuai dan

mengukur apa yang seharusnya di ukur.

32Djam’ah Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), h.97. 33Nasution, Metode Research.....,h.74.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

28

Untuk mendapatkan validitas data yang sesungguhnya, maka peneliti

melakukan:

a. Melakukan pengamatan secara sungguh-sungguh

Ketekunan pengamatan, yaitu pengamatan yang bertujuan untuk

menggambarkan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat

relevan dengan persoalan atau isi yang sedang di teliti kemudian

memusatkan diri pada hal-hal tersebut yang secara rinci. Dalam hal ini,

ketekunan atau kesungguhan penelitian ini peneliti melakukan ketika

mengamati masyarakat.

b. Menggunakan bahan referensi

Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan lapangan

yang tersimpan. Dengan referensi, peneliti dapat mengecek kembali data-

data dan informasi-informasi penelitian yang peneliti dapatkan di

lapangan.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik ini peneliti

gunakan untuk membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, sehingga peneliti bisa mendapatkan data yang benar-benar

valid.34

34 Djam’ah Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:

Alfabeta, 2014), h. 164-165.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

29

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Penulisan laporan hasil penelitian mengacu pada “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syar’iah IAIN Mataram”, adapun sistematika penulisannya

antara lain:

Bab I pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, Rumusan

masaah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian (teoritis dan praktis), Ruang

lingkup dan setting penelitian (ruang lingkup dan setting penelitian), Telaah

pustaka, Kerangka teori, Metode penelitian (pendekatan penelitian, kehadiran

peneliti, lokasi peneliti, sumber data dan jenis data, teknik pengumpulan data,

teknoik analisis data, pengecekan keabsahan data), Sistematika pembahasan.

Bab II paparan data dan temuan dilapangan. Bab ini berisi tentang

seluruh data dan temuan penelitian berupa gambaran umum Desa Mbuli Waralau

Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende, lokasi atau tempat-tempat Anak

Dibawah Umur Bekerja dan paparan permasalahan yang sedang diteliti yaitu,

yang menyebabkan perusahan perkebunan tembakau yang ada di Desa Mbuli

Waralau Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende mempekerjakan anak (pekerja

anak) di bawah umur, tinjauan hukum islam dan undang-undang tentang

ketenagakerjaan terhadap anak yang bekerja dibawah umur serta hasil dari yang

menyebabkan perusahan perkebunan tembakau yang ada di Desa Mbuli Waralau

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

30

Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende mempekerjakan anak (pekerja anak) di

bawah umur.

Bab III pembahasan. Bab ini berisi tentanganalisis faktor-faktor yang

menyebabkan pekerja anak di bawah umur, analisis tentang tijauan hukum islam

dan undang-undang ketenagakerjaan terhadap pekerja anak di bawah umur, dan

analisis tentang dampak positif dan negatif terhadap pekerja anak di bawah umur

terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan pada bab II berdasarkan

pada perspektif penelitian atau kerangka teoritik yang diungkap dalam

penelitian.

Bab IV penutup. Bab ini berupa isi dri hasil penelitian serta berupa

saran penelitian.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

31

BAB II

PAPARAN DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Desa Mbuli Waralau Kec.Wolowaru Kab.Ende

1. Sejarah Desa

Pada mulanya Desa Mbuliwaralau adalah satu kesatuan yaitu:

“Mbuliwaralau Tana Telu” yang berdiam di Kampung Wolokoli dan

terbagi dalam 3 bagian yaitu :

Mbuliwaralau Ghele

Mbuliwaralau Lau dan

Mbuliwaralau Gheta

Nama ini diambil dari nama seorang laki-laki yang pertama menguasai

wilayah kesatuan Mbuliwaralau Tana Telu.

Hari demi hari Mbuliwaralau berkembang biak menjadi banyak maka

melalui musyawarah dan kesepakatan bersama Keluarga besar

Mbuliwaralau maka Mbuliwaralau turun dari kampung utamanya Wolokoli

( Mbuliwaralau Ghele) ke Mbuliwaralau (Mbuliwaralau Lau) untuk

mempreluas wilayah kekuasaan baru, dengan bahasa adat : “NDUA NO

RUPA, GOLE NO BOGE”.35

Walaupun Mbuliwaralau telah menguasi wialayah baru namun hak

kesulungan tetap menguasai wilayah Mbuliwaralau Tana Telu, dengan

bahasa adat : “BOGE TEO LEKA TEBU MUSU HEDA HANGA”, dan

“ Ana Eo Du’a Tau Dari Nia Pase La’e”.

35Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

32

Dengan adanya wilayah baru Mbuliwaralau Lau maka pada Zaman

Penjajahan Belanda terbentuklah Pemerintahan Hamente dan atas

musyawarah dan kesepakatan bersama semua tokoh menyepakati nama

“Hamente Mbuliwaralau”

Dengan perkembangan zaman dan setelah Indonesia merdeka maka

pada tahun 1964 nama Hamente berubah menjadi nama Pemerintah Desa.36

Pada Tahun 1969 berdasarkan Surat keputusan Mentri Dalam Negri

Nomor 66/62 tanggal 6 Juni 1969 terbentuklah Desa Mbuliwaralau dan

yang menjadi Kepala Desa pertama adalah Bapak Djumad Segu.

Dengan perkembangan zaman dan perubahan regulasi, serta

pertimbangan luas wilayah, populasi penduduk dan pendekatan pelayanan

kepada masyarakat maka berdasarkan Musyawarah dan Mufakat semua

Tokoh Desa Mbuliwaralau menyepakati untuk dimekarkan menjadi dua

Desa yaitu Desa Persiapan Desa Mbuliwaralau Utara dan pada tanggal 24

Nopember 1994 hingga hari ini berjalan sesuai mekanisme dan aturan yang

berlaku. 37

Adapun Kepala Desa yang memimpin Desa Mbuliwaralau hingga saat

ini adalah sebagai berikut :

Tahun 1965 s/d Tahun 1974 : Bapak Djumad Segu

Tahun 1974 s/d Tahun 1979 : Bapak Yusuf Bhaso

Tahun 1979 s/d Tahun 1984 : Bapak Abdul Rejab Gena

36Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018. 37Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

33

Tahun 1984 s/d Tahun 1989 : Bapak Muhamad Mbulu Liga

Tahun 1989 s/d Tahun 1991 : Pj. Bapak Umar Rimbu

Tahun 1991 s/d Tahun 2000 : Bapak Muhamad Woti

Tahun 2000 s/d Tahun 2015 : Bapak Ma’ruf Djumad

Tahun 2015 s/d Tahun 2016 : PJ. Bapak Matus Woti, SmHK

Tahun 2016 s/d Tahun 2017 : Pj. Bapak Abdul Asim, SE

Tahun 2017 s/d Tahun 2023 : Bapak Matus Woti,SmHK

2. Visi Dan Misi

Visi adalah rumusan umum menegenai keadaan yang diinginkan pada

achir periode perencanaan. Visi Pembangunan Jangka Menengah Desa

Mbuliwaralau Tahun 2017-2023 adalah :“Terwujudnya Masyarakat Desa

Mbuliwaralau Yang Berkarakteristik menuju Masyarakat yang Mandiri,

Sejahtera, Dan Berkeadilan”38

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam upaya

mewujudkan Visi. Selain itu, Misi merupakan arah dan batasan proses

pencapai tujuan. Misi Desa Mbuliwaralau yang merupakan rumusan upaya-

upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Desa dalam rangka

mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Desa Mbuliwaralau

Tahun 2017-2023 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumberdaya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing

tinggi

38Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

34

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang merata dan

terjangkau bagi seluruh masyarakat

3. Meningkatkan Percepatan pembangunan Perekonomian dan

Pariwisata

4. Membangun, menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana

Penunjang Secara Kuantitatip maupun kwalitatip seseuai kebutuhan

yang ramah lingkungan

5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Tranparan dan Berkualitas

serta rasa aman dan tertib dan nyaman bagi pengembangan usaha dan

kehidupan masyarakat.39

3. Batas Wilayah

BATAS DESA/KELURAHAN KECAMATAN

UTARA Desa Mbuliwaralau Utara dan

Desa Bokaspe Timur Wolowaru

SELATAN Laut Sawu Wololwaru

TIMUR Desa Mole Ndori

BARAT Kecamatan Wolojita Wolojita

4. Letak Geografis :

Desa Mbuliwaralau berada di bagian Selatan dari pusat ibukota

Kecamatan Wolowaru, dengan ketinggian antara 0,13 s/d 0,20 Mil Laut

(mdpl) dari permukaan laut , kondisi alam yang terdiri dari lembah dan

39Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

35

perbukitan dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 4-5 bulan

hujan. Suhu harian rata-rata 25ºC s/d 30ºC.40

5. Penetapan Batas dan Peta Wilayah

Penetapan Batas Dasar Hukum Peta Wilayah

Belum Ada/Belum

Ada

Perdes No: Ada

Perda No :

6. Kewilayahan :

Dalam pembagian kewilayahan , Desa Mbuliwaralau terbagi atas

5(Lima) wilayah dusun, antara lain :

1. Dusun I Pu’ufeo

2. Dusun II Hoamaka

3. Dusun III Wolohepo

4. Dusun IV Kopoone

5. Dusun V Kopoone

7. Luas Wilayah Menurut Penggunaannya :

Luas Desa Mbuliwaralau adalah ± 4500 m2 dengan penggunaan

sebagai berikut :

Luas Pemukiman 2,50 Ha

Luas Persawahan Ha

Luas Perkebunan 320 Ha

40Profil desa mbiliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

36

Luas Kuburan -

Luas Pekarangan 2 Ha

Luas Prasarana Pendidikan 1,50 Ha

Luas Perkantoran 0,25 Ha

Luas Prasarana Umum lainya 1,50 Ha

Luas Lahan Tidur 8,50 Ha

Lain – Lain 0,25 Ha

Total Luas 334,75 Ha

Data Profil Desa Mbuliwaralau Tahun 2017

Tanah Sawah Ha

Tanah Kering 30 Ha

Tegal/Ladang 50,50 Ha

Pemukiman 2,50Ha

Pekarangan 2 Ha

Total Luas 70,25 Ha

Tanah Basah

Tanah Perkebunan

Tanah Perkebunan Rakyat

Tanah Perkebunan Negara

Tanah Perkebunan Swasta

Tanah Perkebunan Perorangan 75 Ha

Total Luas 75 Ha

Tanah Fasilitas Umum

Perkantoran Pemerintah 0,10 Ha

Bangunan Sekolah 0,50 Ha

Jalan 0,50 Ha

Lapangan Olah Raga 0,3 Ha

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

37

Tempat pemakaman desa/umum Ha

Total Luas 0,60 Ha

Tanah Hutan

Hutan Lindung

Hutan Produksi

a. Hutan Produksi

b. Hutan Terbatas

Hutan Konservasi

Hutan Adat 20 Ha

Hutan Asli

Hutan Sekunder

Hutan Suaka

a. Suaka Alam

b. Suaka Marga Satwa

Hutan Rakyat

Total Luas 20 Ha

1.1.1. Iklim

Curah Hujan

Jumlah Bulan Hujan 5 bulan

Kelembaban 20º C

Suhu Rata-rata harian 25ºC - 30ºC

Tinggi tempat dari permukaan laut 0,10 mdpl

Data Profil Desa Mbuliwaralau Tahun 2017

1.1.2. Jenis dan Kesuburan Tanah

Warna Tanah Hitam

Tekstur Tanah Pasiran

Tingkat kemiringan tanah 50º

Lahan Kritis 5 Ha

Lahan terlantar

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

38

Tingkat Erosi Tanah

Luas tanah erosi ringan 2,5 Ha

Luas tanah erosi sedang 1,2 Ha

Luas tanah erosi berat 0,59 Ha

Luas tanah erosi yang tidak ada

erosi

8. Topografi

Bentangan Wilayah

Desa berbukit-bukit Ya

Desa daratan tinggi/pegunungan Tidak

Desa lereng gunung Tidak

Desa kawasan gambut Tidak

Desa aliran sungai Tidak

Letak

Desa kawasan hutan Tidak

Desa kawasan suaka Tidak

Desa berbatasan dengan kabupaten lain Tidak

Desa berbatasan antara kecamatan lain Ya

Orbitasi

Jarak ke Ibu Kota Kecamatan 8 km

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan

dengan kendaraan bermotor 30 menit

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan

dengan berjalan kaki 1,5 jam

Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan unit

Jarak ke ibu kota kabupaten 73 km

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten

dengan kendaraan bermotor 2 jam

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

39

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten

dengan berjalan kaki 12 jam

Kendaraan Umum ke Ibukota

Kabupaten/Kota(Unit) Unit

9. Mata pencarian

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

Petani 717 807

Nelayan 112

Pegawai Negeri Sipil 7 5

Pedagang keliling 1

Peternak

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 5

Pengusaha kecil dan menengah 2 1

Dukun Kampung Terlatih 2

Jasa pengobatan alternatif

844 855

10. Potensi Pertanian

Jumlah keluarga memliki tanah pertanian 127 RPT

Tidak memiliki 16 RPT

Memiliki kurang 0,50 ha 74 RPT

Memiliki kurang 1,0 ha 34 RPT

Memiliki kurang 50 - 100 ha

Memiliki lebih dari 100 ha

Jumlah Total Keluarga Petani 161 RPT

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

40

11. Luas Tanaman Pangan menurut komoditas pada tahun

ini :

Jagung 3 Ha 3Ton/Ha

Kacang Kedelai Ha

Kacang Tanah Ha

Kacang Panjang Ha

Ubi Kayu 2 Ha 0,5 Ton/Ha

Padi Ladang Ha 2,5 Ton/Ha

Ubi Kayu 2 Ha 6 Ton/Ha

Ubi Jalar Ha 1,5Ton/Ha

Cabe 0,10 Ha Ton/ Ha

Bawang Merah Ha

Bawang Putih Ha

Mentimun Ha Ton/Ha

Terong Ha

Kangkung Ha

Kacang Turi Ha

Selada Ha

Talas Ha 3 Ton/ Ha

12. Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan

Jumlah keluarga memiliki tanah

perkebunan 92 keluarga

Tidak memiliki 399 keluarga

Memiliki kurang dari 10 ha 92 keluarga

Memiliki 10 - 50 ha keluarga

Jumlah total keluarga perkebunan 92 keluarga

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

41

13. Hasil tanaman dan luas buah-buahan

Alpokad -- ha --

Ton/ha

Mangga 0,50 ha 0,50 Ton/ha

Pepaya -- ha --Ton/ha

Pisang 4 ha 0,8 Ton/ha

Jeruk nipis -- ha --Ton/ha

Nangka -- ha --Ton/ha

Nenas -- ha --Ton/ha

14. Pemasaran hasil tanaman Pangan dan Buah-buahan

Di jual langsung ke konsumen

Di jual ke pasar

Di jual melalui KUD

Di jual melalui tengkulak

Dijual melalui pengecer

Dijual ke lumbung desa

Tidak di jual

15. Tanaman Apotik dan sejenisnya

Jahe

Kunyit

Lengkuas

Temu lawak

16. Pemilikan Lahan Perkebunan

Jumlah keluarga memiliki tanah

perkebunan

92 keluarga

Tidak memiliki 399 keluarga

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

42

Memiliki kurang dari 10 ha 92 keluarga

Memiliki 10 - 50 ha keluarga

Jumlah keluarga memiliki tanah

perkebunan

62 keluarga

Tidak memiliki 399 keluarga

Memiliki kurang dari 10 ha 92 keluarga

Jumlah total keluarga perkebunan 92 keluarga

17. Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas

Jenis

Swasta/negara Rakyat

Luas

( ha )

Hasil

(Ton/ha) Luas (ha)

Hasil

(Ton/ha)

Kelapa 8 Ha 2

Ton/Ha

Kopi Ha Ton/Ha

Kakao 5 Ha 2

Ton/Ha

Cengkeh Ha Ton/Ha

Kemiri 10 Ha 3

Ton/Ha

Vanili Ha Ton/ha

Pinang Ha Ton

18. Hasil Perkebunan

Di jual langsung ke konsumen Ya

Di jual ke pasar Ya

Di jual melalui KUD Tidak

Di jual melalui tengkulak Ya

Dijual melalui pengecer Ya

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

43

Dijual ke lumbung desa Tidak

Tidak di jual Ya

19. Luas Lahan Menurut Pemilikan

Milik Negara - ha

Milik / Ulayat 30 ha

Perhutani / Instansi Sektorat -- ha

Milik masyarakat perorangan -- ha

Total 30 ha

20. Hasil Hutan

Kayu manis pohon

Bambu 500 rumpun

Cendana pohon

Sengon pohon

Ampupu pohon

Enau 600 Pohon

Mahoni 1.000 pohon

Kayu lokal 2.000 pohon

21. Kondisi Hutan

Kondisi Hutan Baik Rusak Total

Hutan Produksi Ha

Hutan Lindung Ha

22. Dampak yang Timbul dari Pengelolaan Hutan

Pencemaran Udara Tidak

Pencemaran Air Tidak

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

44

Longsor Tidak

Bising Tidak

Kerusakan Biota/Plasma nuftah hutan Tidak

Kemusnahan flora, fauna dan satwa langkah Tidak

Hilangnya sumber mata air Ada

Kebakaran Hutan Tidak

Terjadinya kekeringan/sulit air Ya

Berubahnya fungsi hutan Tidak

Terjadinya lahan kritis Ya

Hilangnya daerah tangkapan air Ya

Musnahnya habitat binatang hutan Ya

24. Mekanisme Pemasaran Hasil Hutan

Di jual langsung ke konsumen Tidak

Di jual ke pasar Tidak

Di jual melalui KUD Tidak

Di jual melalui tengkulak Tidak

Dijual melalui pengecer Tidak

Dijual ke lumbung desa Tidak

Tidak di jual

Ya

25. Jenis PopulasiTernak

Jenis Ternak Jumlah Pemilik

Perkiraan

Jumlah

Populasi

Sapi 41 orang 83 ekor

Kerbau Orang ekor

Babi orang ekor

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

45

Ayam Kampung 112 orang 530 ekor

Bebek orang ekor

Kuda orang ekor

Kambing 50 orang 80 ekor

Anjing Orang Ekor

Data Profil Desa Mbuliwaralau Tahun 2017

26. Produksi Peternakan

Telur --- kg/th

Daging --- kg/th

27. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak

Luas tanaman pakan ternak 1 ha

Produksi hijauan makanan ternak 10 ton/ha

Luas lahan gembalaan Ha

28. Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Ternak

Di Desa Mbuliwaralau belum ada Pengusaha

pengolahan hasil ternak.

Di jual langsung ke konsumen Ya

Di jual ke pasar Ya

Di jual melalui KUD Tidak

Di jual melalui tengkulak Tidak

Dijual melalui pengecer Tidak

Dijual ke lumbung desa Tidak

Tidak di jual Tidak

29. Ketersediaan lahan pemeliharaan ternak/padang

penggembalaan

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

46

Milik masyarakat umum -- ha

Milik perusahaan peternakan -- ha

Milik Perorangan -- ha

Milik Pemerintah -- ha

Milik masyarakat adat -- ha

30. Potensi Perikanan

Masyarakat Desa Mbuliwaralau di Dua Dusun pada

umumnya bermata pencarian Nelayan namun populasi

perikatan sangat kurang, Hal ini karena tidak didukung

dengan ketersediaan peralatan yang memadai.

31. Jenis dan deposit bahan galian

Batu kali Ada

Batu gunung Ada

Pasir Ada

Batu cadas Ada

Batu apung Tidak Ada

Pasir kwarsa Tiadak Ada

Data Profil Desa Mbuliwaralau Tahun 2017

32. Produksi Bahan Galian

Pasir Sedang

Batu cadas Kecil

Batu apung Tidak Ada

Pasir kwarsa Tidak Ada

Pasir Batu Sedang

Pasir Besi Kecil

33. Kepemilikan dan Pengelolaan Bahan Galian

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

47

Jenis dan produksi bahan galian Pengelola/pemil

ik

Batu kali Adat

Pasir Perorangan

Batu cadas Perorangan

Batu apung -

Pasir kwarsa Perorangan

10. Agama /kepercayaan

Agama Laki-laki Perempu

an

Islam 1014 1118

Kristen -- --

Katholik 4 5

Hindu -- --

Budha -- --

Khonghucu -- --

Jumlah 1018 1123

11. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Komposisi struktur organisasi Pemerintahan Desa Mbuliwaralau

belum engacu pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

karena belum adnaya Perda dan masih mengacu pada Undang-undang

Nomor 34 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah yang susunan

organisasinya sebagai berikut :41

41Profil desa mbuliwaralau, pada tanggal 10 april 2018.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

48

STRUKTUR PEMERINTAH MBULIWARALAU

Kadus I

Mustafa Hasan

KADUS IV

Mohamad Musa

KEPALA DESA

Matus Woti, SmHK

SEKRETARIS

Balyon Ahmad

KAUR UMUM

Muhamad Naslim

KAUR PEMB.

Abdullah Mansyur

KAUR PEM.

Jamludin Sodo

Kadus II

Moksen Sosa

KADUS III

Muhamad Lidi

KADUS V

Abuman Benge

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

49

STRUKTUR BPDDESA MBULIWARALAU

B. Paparan Data dan Temuan

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan pekerja anak di bawah umur di desa mbuli waralau peneliti

menemukan hasil sebagai berikut

Adapun hasil wawancaara yang dilakukan oleh peneliti secara

langsung dengan pihak-pihak yang mempekerjakan anak di bawah umur

yang ada di desa mbuliwaralau sebagai berikut:

KETUA BPD

Ruslan Ra’e

WAKIL KETUA

Syafrudin Talib

SEKRETARIS

Mas’un

ANGGOTA

Ismail BiguLiga

ANGGOTA

Udrus Djabe

ANGGOTA

Mohamd Gadir

ANGGOTA

Muhamad Nasrudin

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

50

1. Usia anak yang bekerja

Berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap

pekerja anak di bawah umur di desa mbuli waralau kecamatan

wolowaru kabupaten ende, ditemukan ada 15 orang anak yang bekerja

menurut usia sebagai berikut : 1 orang anak berusia 8 tahun, 2 orang

anak berusia 9 tahun, 4 orang anak berusia 10 tahun, 1 orang anak

berusia 11 tahun, 2 orang anak berusia 12 tahun, dan 5 orang anak

berusia 13 tahun.42 Jadi Data tersebut apabila ditabulasikan dapat

digambarkan sebagai berikut.

Tabel 1 : Data Pekerja Anak di bawah umur Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Pekerja

1. 8 tahun 1 orang

2. 9 tahun 2 orang

3. 10 tahun 4 orang

4. 11 tahun 1 orang

5. 12 tahun 2 orang

6. 13tahun 5 orang

Adapun data yang Berkaitan dengan latar belakang pendidikan

pekerja anak di bawah umur yang berada di desa mbuliwaralau

42Hasil observasi langsung ke masyarakat desa mbuliwaralau, pada tanggal 2 april 2018.

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

51

tersebut, di peroleh informasi dari Abdul Aziz “salah seorang pekerja

anak di bawah umur” menyatakan bahwa anak yang berstatus sekolah

dasar (SD) berjumlah 8 orang anak, tamat SD berjumlah 1 orang

anak,SMP berjumlah 6 orang anak.43 Jadi Data tersebut apabila

ditabulasikan dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 2 : Data Pekerja Anak di bawah umur Berdasarkan

Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Pekerja

1. Tamat SD 1 orang

2. SD 8 orang

3. SMP 6 orang

2. Jenis pekerjaan anak

Jenis pekerjaan yang di lakukan oleh anak-anak di bawah umur

yang berada di desa mbuli waralau kecamatan wolowaru kabupaten

ende adalah menjual ikan di tiap-tiap desa seperti yang diungkapkan

oleh Aldino Saputra.44

3. Faktor-faktor yang mendorong bekerjanya seorang anak

43 Hasil wawancara dengan Wawan Nugroho (salah seorang pekerja anak di bawah umur),

pada tanggal 3 april 2018. 44Hasil wawancara dengan Aldino Saputra (salah seorang pekerja anak di bawah umur)

pada tanggal 4 april 2018.

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

52

Setelah peneliti melakukan wawancara di desa mbuliwaralau

kecamatan wolowaru kabupaten ende dengan salah seorang pekerja

anak di bawah umur di mana mereka bekerja didorong oleh faktor-

faktor di bawah ini :

a. Rendahnya tingkat ekonomi dalam rumah tangga

Keadaan dalam ekonomi rumah tangga yang sangat rendah,

sehingga anak tersebut ikut bekerja mencari nafkah untuk meringankan

beban ekonomi dalam rumah tangga. Adapun responden dari Bambang

Irawan seorang pekerja anak di bawah umur bahwa “ saya ikut bekerja

untuk bantu mmeringankan beban ekonomi dalam keluarga, karen

dalam keluarga kami ekonominya sangat rendah”. 45

b. Kemauan dari diri sendiri untuk mencari uang

Lingkungan yang menyediakan kesempatan kerja yang berarti

pendapatan atau uang mendorong anak untuk melibat didalamnya.

Upah yang diperoleh cukup besar bagi anak-anak, sehingga mereka

lebih memilih bekerja daripada menganggur. Adapun responden dari

Afdal Mejid seorang pekerja anak di bawah umur bahwa “ saya bekerja

karena kemauan saya sendiri agar bisa menghasilkan uang untuk

45 Hasil wawancara dengan Bambang Irawan (sala seorang pekerja anak di bawah umur),

pada tanggal 5 april 2018.

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

53

memenuhi kebutuhan pribadi saya, dan upah yang saya dapatkan dari

hasil kerja tersebut tidak menentu, kadang sedikit kadang banyak”.46

c. Faktor pengaruh lingkungan

lingkungan tempat tinggal dan sekitar anak bergaul termasuk teman-

teman anak tersebut dapat menjadi alasan anak itu untuk ikut. Anak

akan merasa nyaman dengan temannya daripada dengan orangtuanya

ketika orang tua melalaikan tanggungjawabnya. Apabila teman-teman

anak adalah lingkungan penjual ikan, secara tidak langsung anak bisa

ikut-ikutan menjadi penjual ikan.

4. Dampak positif dan negatif terhadap anak bekerja di bawah umur

Adapun dampak positif dan negatif yang di alami oleh pekerja anak

tersebut yaitu dampak positifnya ialah seperi yang diungkapkan oleh

“Gilang Ramadhan” seorang pekerja anak di bawah umur bahwa kami

mendapatkan keuntungan-keuntungan yang banyak seperti, mendapat

pengalaman kerja, dan menghasilkan uang sendiri. Dampak negatif

yang kami rasakan yaitu kesehatan terganggu akibat kecapaian,

kepanasan dan pendidikan kami juga terganggu.47

46 Hasil wawancara dengan Afdal Mejid (salah seorang pekerja anak di bawah umur), pada

tanggal 4 april 2018. 47 Hasil wawancara dengan Gilang Ramadhan (seorang pekerja anak di bawah umur), pada

tanggal 5 april 2018.

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

54

BAB III

PEMBAHASAN

Dari data-data dan temuan yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya akan

dianalisis pada bab ini, adapun analisis ini akan meliputi :

1. Analisis faktor-faktor yang menyebabkan pekerja anak di bawah umur.

a. Masalah Ekonomi Keluarga Yang Melatar Belakangi Terjadinya Pekerjan

Anak Dibawah Umur

Pekerja anak yaang berada di desa Mbuli Waralau melakukan

pekerjaannya dengan alasan karena keterpaksaan, yang disebabkan

oleh himpittan ekonomi keluarga. Orang tua mereka tidak mampu

memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, keinginan untuk tetap

melanjutkan sekolah dengan terpaksa bekerja dengan pauh waktu,

dengan maksud tidak terikat pada jam kerja dan sewaktu dapat istrahat

dapat meninggalkan pekerjaannya untuk kepentingan yang lain,

misalnya sekolah.

Padahal dalam undang-undang ketenagakerjaan tahun 1997

melarang majikan memoekerjakan anak-anak di bawah umur 15

tahun. Namun mereka boleh mempekerjakan anak-anak yang terpaksa

bekerja karena alasan ekonomi. Undang-undang baru itu, yang

dijadwalkan berlaku pada 1999. Mengandung larangan serupa dengan

yang ada pada peraturan tahun1989 mengenai majikan yang

mempekerjakan anak-anak. Undang-undang ini juga menyatakan

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

55

bahwa remaja (antara 15 dan 17 tahun) tidak boleh bekerja pada jam-

jam tertentu di malam hari, di bawah tanah, di pertambangan, atau

pada pekerjaan yang bisa memberi dampak negatif pada moral.48

Sedangkan dalam hukum Islam jika orang tua yang mempekerjakan

anak dengan dasar motivasi mendidik anak maka menurut hukum

islam diperbolehkan karena kewajiban dasar orang tua adalah

memelihara dan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, dan orang

tua yang mempekerjakan anak dengan motivasi mencari uang yang

dapat mengganggu perkembangan fisik, jiwa, dan mentalnya, sesuai

dengan maslahah mursalah yang menggunakan prinsip maslahah

dharuriyah yaitu membahayaka jiwa anak di bawah umur, dan

membahayakan keturunan, maka di larang menurut hukum islam.

Dilarangnya mempekerjakan anak di bawah umur sesuai

dengan larangan yang terdapat pada pasal 13 UU No. 23 Tahun 2002

tentang perlindungan anak. Dalam hukum islam mempekerjakan anak

di larang atas dasar maslhah mursalah yang mebahayakan jiwa anak

dan membahayakan keturunan sebagai generasi penerus keluarga dan

bangsa.

48 Jurnal “GEA” jurusan pendidikan geografi Vol. 6, No.2, Oktober 2009

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

56

b. Faktor kemauan dari diri sendiri

dari informasi yang didapatkan bahwa, pekerja anak yang berada

didesa mbuliwaralau melakuakan pekerjaannya dengan alasan kemauan

dari diri sendiri, untuk menghasilhan uang buat memenuhi kebutuhan

pribadinya.

c. Faktor pengaruh lingkungan

lingkungan tempat tinggal dan sekitar anak bergaul termasuk teman-

teman anak tersebut dapat menjadi alasan anak itu untuk ikut. Anak

akan merasa nyaman dengan temannya daripada dengan orangtuanya

ketika orang tua melalaikan tanggungjawabnya. Apabila teman-teman

anak adalah lingkungan penjual ikan, secara tidak langsung anak bisa

ikut-ikutan menjadi penjual ikan.

Dari faktor penyebab pekerja anak di bawah umur yang ada di atas

bahwa tidak sesuai dengan apa yang sudah ditetapka oleh hukum islam

dan undang-undang ketenagakerjaan yang ada.

Dalam tijauan hukum islam terhadap pekerja anak, di mana batasan

umur masih terdapat perbedaan akan tetapi dalam pematokan umur

ketika melakukan perbuatan dalam hukum perjanjian tentang

muamalah sangat berhati-hati terutama dalam menentukan seorang

anak cakap dalammenerima dan berbuat secara sempurna. Dalam

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

57

sistem hukum islam kewajiban lebih diutamakan dari hak, sedangkan

dalam hukum barat hak didahulukan dari kewajiaban. 49

2. Dampak yang ditimbulkan oleh praktik pekerja anak di bawah umur

Adapun dampak positif dan dampak negatif yang timbul terhadap

praktik pekerja anak di bawah umur yaitu;

a. Dampak positif

Dampak positif yang di alami oleh pekerja anak di bawah umur

yaituDengan bekerja anak-anak memperoleh keuntungan-keuntungan

yang merupakan dampak positif bagi mereka seperti kemampuan

memenuhi kebutuhan mereka sendiri dalam batas tertentu dan

meningkatnya keterampulan kerja mereka. Dari upah yang diperoleh

dapat dipenuhi semua kkebutuhan hidup mereka sehari-hari, sehingga

mereka tidak tergantung pada orangtua lagi.

b. Dampak negatif

Dampak negatif yang dialami oleh pekerja anak di bawah umur

yaitu:

1. Dampak kesehatan

Hal ini dikarenakan mereka tidak pernah mendapatkan

perhatian khusus terhadap pelayanan kesehatan. Keberadaan

anak tersebut sebagaian besar waktu mereka berada di luar dari

49 Mohamad daud ali, asas-asas hukum islam (hukum islam), hukum islam di

indinesia,jakarta:rajawali,1990,hlm.200.

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

58

pagi hari hingga larut malam dan kondisi alam yang tidak

menentu dapat berakibat buruk bagi anak tersebut.

2. Dampak pekerjaan terhadap perkembangan fisik anak

Secara fisik pekerja anak lebih rentan di banding orang

dewasa karena fisik mereka masih dalam masa pertumbuhan.

Bekerja sebagai pekerja anak dapat mempengaruhi

perkembangan kesehatan fisik mereka karena pekerjaan yang

mereka lakukan dapat menimbulkan kecelakaan maupun

penyakit. Dampak pekerja terhadap anak dapat berupa luka-luka

atau cacat akibat tergores, terpukul, terbentur dan lain-lain,

sedangkan kondisi yang menimbulkan penyakit antara lain

kondisi tempat kerja yang sangat panas atau terlalu dingin.

3. Dampak pekerjaan terhadap perkembangan sosial anak

Pekerjaan anak yang tidak mendapat kesempatan untuk

melakukan kegiatan seperti bermain, pergi sekolah dan

bersoisalisasi dengan teman sebayanya, tidak mendapat

pendidikan dasar yang diperlukan untuk mengatasi masalah-

masalah kehidupan, tidak mendapat kesempatan untuk

berinteraksi dengan orang lain dan ikut berpartisipasi aktif di

tengah masyarakat serta menikmati hidup secara wajar biasanya

akan tumbuk menjadi anak yang pasif dan egois sehingga sering

berdampak anak mengalami masalah di dalam interaksi /

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

59

menjaklin kerja sama dengan orang dan mereka kurang percaya

diri atau merasa di rendahkan.

3. Analisis Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Tentang

Ketenagakerjaan Terhadap Pekerja Anak Di Bawah Umur

a. Tinjauan dalam Hukum Islam tentang pekerja anak

Analisis mengenai pekerja anak dalam hukum Islam adalah anak-

anak hari ini adalah orang dewasa di masa yang akan datang. Mereka

akan mempunyai tanggung jawab yang cukup besar sebagaimana

layaknya layaknya kehidupan orang-orang dewasa pada umumnya.

Keadaan anak di masa datang akan bergantung pada sikap dan

penerimaan orang tua terhadap anak-anaknya pada saat sekarang.

Salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam islam adalah

menunjukan kasih sayang dan memelihara anak dengan sebaik-baiknya.

Orang tua dianjurkan untuk berbuat baik pula pada anak-anaknya (yang

membutuhkan) terutama di bidang pendidikan dan mengajar mereka

secara layak. Tanggung jawab seorang muslim atas kesejahteraan anak-

anak mereka merupakan prioritas utama.

Islam menekankan agar orang tua dalam mendidik anak tidak

memaksakan kehendaknya. Mereka diingatkan bahwa mereka harus

dipersiapkan untuk menghadapi zaman yang akan dilaluinya

kemampuan orang tua menangkap kecenderungan positif dari

perkembangan anak menjadi sangat penting. Orang tua kewajiban

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

60

mendorong dan mengarahkan perkembangan positif anak, ukuran pokok

dari pengarahan dan bimbingan itu adalah sejauh mana perkembangan

anak sejalan dengan norma dan kewajiban agama.50

Dalam hukum Islam pekerja anak dibawah umur adalah di mana

batasan umur masih terdapat perbedaan akan tetapi dalam pematokan

umur ketika melakukan perbuatan dalam hukum perjanjiaan tentang

mu’amalah maaliyah sangat berhati-hati terutama dalam menentukan

kapan seoranng anak cakap dalam menerima dan berbuat secara

sempurna, yaitu: 18 tahun keatas. Walau seorang anak yang berumur di

bawah 18 tahun tetap dibolehkan dalam bekerja namun secara prinsip

tetap harus dipenuhi setiap hak yang melekat pada mereka sebagai

kewajiban bersama oleh masyarakat, pemerintah, dan semua elemen. 51

Sebagaimana Islam memberikan perhatian yang besar terhadap anak

sebagai generasi yang hidup hari ini dan cikal bakal generasi masa depan

di satu sisi dan penekanan akan pentingnya kuantitas dan kualitas umat.

b. Dalam undang-undang ketenagakerjaan tentang pekerja anak di bawah

umur

Mempekerjakan anak secara umum dapat diartikan tindakan

tindakan atau perbuatan memperalat, memeras atau mengambil anak

untuk mendapatkan keuntungan (nilai ekonomis) dari orang lain untuk

kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.52

50 Fuaddudin TM pengasuhan anak dalam keluarga Islam, hal.44. 51Ibid., hlm. 201-202. 52Undang-undang perlindungan anak, hal. 89-90.

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

61

Dalam UU Tentang Tenaga Kerja kita dijelaskan bahwa: Pengusaha

dilarang mempekerjakan anak dibawah umur. Dalam keadaan apapun

dan dengan alasan apapun pengusaha tidak oleh mempekerjakan anak

dibawah umur. Namun dalam upaya untuk memberikan pendidikan

dan pelatihan pengusaha boleh mempekerjakan anak-anak dengan

ketentuan yang berlaku sebagaimana dijelaskan dalam Undang

Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Tenaga

Kerja.53

Alasan apapun yang digunakan bagi anak-anak untuk bekerja

atau dipekerjakan, termasuk bekerja di fator informal, nampaknya

tidak adil apabila dilakukan pembiaran tanpa ada norma peraturan

perundangan yang dapat digunakan untuk membingkai demi

terlindunginya kepentingan pekerja anak tersebut.

Apabila anak-anak bekerja atau dipekerjakan di sektor informal,

sebab anak-anak secara normatif di larang dan wajib dilindungi oleh

undang-undang untuk bekerja maupun dipekerjakan. Dari

permasalahan yang terkait dengan perlindungan hukum pekerja anak

adalah masalah lintas sektoral yang meliputi aspek ekonomi (anak

bekerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

produktifitas dalam keluarga).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang menjadi

objek penelitian, ditemukan beberapa bentuk penyimpangan

53Lihat Undang-undang No.13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan.

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

62

persyaratan kerja sebagaimana ditentukan pada undang-undang

ketenagakerjaan. Bentuk-bentuk pelanggaran terhadap persyat-ratan

kerja bagi peggunaan pekerja anak memang tidak semata-mata

disebabkan oleh kesalahan pengusaha atau yang mempekerjakan anak

tersebut tetapi memang dari pihak pekerja anak atau orang tuanya atau

walinya sendiri yang memang menghendaki tidak dipenuhinya

persyaratan sebagaimana di atur dalam ketentuan undang-undang

ketenagakerjaan sebagaimana terurai di bawah ini.

Pertama, tidak izin tertulis orang tua/wali. Persyaratan

sebagaimana ditentukan dalam ketenuan pasal 69 ayat (2) butir a,

bahwa apabila anak akan bekerja harus terlebih dahuu memperoleh

izin secara tertulis dari orang tua/walinya, izin kerja terkait dengan

hak dan kewajiban anak dan pengusaha, misalnya mengenai ketentuan

jam kerja, pembayaran upah apakah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, serta orang tua harus mengetahui apakan pekerjaan yang akan

dilakukan anak tersebut tidak mengganggu perkembangan anak baik

secara fisik, mental maupun sosialny, denga mengingat anak-anak

masih memerlukan waktu dan kondisi yang memungkinkan anak

dapat tumbuh kembang secara wajar.

Oleh karena itu, secara normatif dapat dikatakan, bahwa tidak

adanya izin tertulis dari orangtua jelas menyalahi ketentuan pasal 69 ayat

(2) poin a undang-undang No.13 tahun 2003 tetang ketenagakerjaan dan

hal ini merupakan pelanggaran persyaratan kerja dalam mempekerjakan

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

63

anak yang dapat dikeakan sanksi sebagaimana yang di atur dalam

ketentuan pasal 185 UU ketenagakerjaan, yang menentukan bahwa

sanksi bagi pihak yang melanggar ketentuan pasal 69 ayat (2) pidana

penjara paling singkat 1 tahun dan paling lambat 4 tahun dan/atau denda

paling sedikit Rp.100.000.000,. dan paling banyak Rp.400.000.000,..

oleh karen itu, berkaitn dengan izin tertulis dari orang tua, seharusnya

pengusaha memaksa anak untuk melengkapi persyaratan tersebut, sebab

apabbila terjadi resiko yang tidak diinginkan, misalnya terjadi

kecelakaan kerja atau hal-hal lain yang dapat merugikan anak yang

bekerja, pengusaha tidak dapat dipersalahkan atas dasar melanggar

persyaratan sebagaimana di atur dalam ketentuan pasal 69 ayat (2) butir

a, sebab persyaratan tersebut sudah merupakan keharusan yang dtegakan

dengan sanksi, baik sanksi pidana maupun sanksi denda sebagai upaya

paksa ditaatinya ketentuan persyaratan sebagaimana di maksud pada

ketentuan pasal 69 ayat (2) tersebut.

Kedua, tidak didasarkan pada perjanjian kerja. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan, pada dasarnya menyatakan bahwa rata-rata

tidak ada perjanjian kerja secara tertulis yang di buat antara pengusaha

dengan orang tua/wali anak yang bekerja, seperti halnya yang dilakukan

oleh salah satu pengusaha ikan yang ada di desa mbuli waralau

kecamatan wolowaru kabupaten ende.

Ketiga, kondisi jam kerja yang panjang. Hal ini tertuang dalam

ketentuan pasal 69 ayat (2) huruf c UU ketenagakerjaan, yang mengatur

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

64

bahwa pekerjaan anak maksimal bekerja selama 3 jam. Ketentuan

tersebut sering dilanggar, meskipun sudah ada ketentuan pembatasan jam

kerja bagi anak-anak yang bekerja, akan tetapi dalam kenyataannya

anak-anak bekerja di atas 3 jam.54

Keempat, kondisi tempat kerja kurang kondusif dan terganggunya

kesehatan pekerja anak. Pekerja anak di bawah umur, sering dihadapkan

dengan resiko-resiko pekerjaan yng dilakukannya, terutama yang bekerja

menjual ikan di setiap desa-desa dan jangkaun desa-desa tersebut juga

jauh, resiko gangguannya kesehata akibat kepanasan, kedingian,

kecapaian dan lain sebagainya.

Kelima, upah yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketidaksesuaian upah yang di bayarkan kepada pekerja anak atau upah

yang di peroleh oleh pekerja anak.

54 Undang-undang ketenagakerjaan

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

65

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak dibawah umur untuk bekerja: a).

masalah ekonomi keluarga yang rendah (kemiskinan), b). kemauan dari diri

sendiri untuk bekerjademi mendapatkan uang untuk kepentingan pribadi,

dan c). Pengaruh lingkungan.

2. Dampak positif dan dampak negatif terhadap pekerja anak di bawah umur

adalah Adapun dampak positif dan negatif yang di alami oleh pekerja anak

tersebut yaitu dampak positifnya ialah seperi yang diungkapkan oleh

“Gilang Ramadhan” seorang pekerja anak di bawah umur bahwa kami

mendapatkan keuntungan-keuntungan yang banyak seperti, mendapat

mengalaman kerja, dan menghasilkan uang sendiri. Dampak negatif yang

kami rasakan yaitu kesehatan terganggu akibat kecapaian, kepanasan dan

pendidikan kami juga terganggu.

3. Dalam hukum islam pekerja anak dibawah umur adalah di mana bataasan

umur masih terdapat perbedaan akan tetapi dalam pematokan umur ketika

melakukan pernuatan dalam hukum prjanjian tetang muamalah maliyah

sangat berhati-hati terutama dalam menentukan kapan seorang anak cakap

dalam menerima dan berbuar sempurna, yaitu: 18 tahun ke atas. Maka

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

66

ketika anak masih berada di bawah umur di larang untuk bekerja atau

melakukan pekerjaan yang tidak sesuai.

Dalam undang-undang tenaga kerja kita jelaskan bahwa pengusaha dilarang

mempekerjakan anak di bawah umur dalam keadaan apapun dan dengan

alasan apapun pengusaha tidak boleh mempekerjakan anak di bawah umur.

B. Saran

1. Untuk Orang tua

Orang tua adalah dimana anak mendapatkan kasih sayang

perlindungan, kenyamanan serta tempat anak untuk berbagi baik

masalah ataupun kebahagiaan. Seharusnya orang tua mampu

menjalankan kewajibannya sebagai orang tua terhadap anaknya

seperti memberikan kasih sayang, mengajar tentang kebaikan untuk

masa depannya dan tidak merampas hak anak termasuk

mempekerjakannya sebagai penjual ikan.

2. Untuk pemerintah

Pemerintah yang harus dibenahi sebelum mengurusi masalah

anak adalah harus terlebih dahulu memperbaiki perekonomian

bangsa tersebut. Bila mana perekonomian kita sudah lebih baik,

maka fenomena anak untuk bekerja tersebut lama-kelamaan akan

hilang.

3. Untuk anak

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

67

Anak yang dalam keadaan terpaksa bekerja, hendaklah

terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua atau walinya, karena

sah dan tidaknya yang dikerjakan oleh mereka menurut hukum islam

tergantung pada isin bekerja yang diperbolehkan oleh orangtua atau

walinya, hal ini karena anak masih dalam kekuasaan dan tanggung

jawab orangtua atau wali.

4. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, sehungga masih

terbuka kesempatan bagi peneliti berikutnya untuk melakukan

penelitian.

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian KualitatifJakarta:RajaGrafindo

Persada, 2003. Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana, 2010. Consuelo G. Sevilla...(et,al), Pengantar Metode Penelitian, ter.Alimudinn Tuwu,

jakarta : UI-Pres, 2006. Djam’ah Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2014. Djam’ah Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung:

Alfabeta, 2014.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data Jakarta: Pt. Raja Grafindo

Perseda, 2010.

Fifik Wiryani, “perlindungan hukum bagi pekerja anak”, legality-jurnal ilmiah hukum, Vol. 11 No. 2, 0ktober 2004.

Hasil wawancara dengan Bambang Irawan (sala seorang pekerja anak di bawah

umur), pada tanggal 5 april 2018.

Irwan Fahrudin, 2010 “ Pekerja Anak di bawah Umur pada UD. Prima di

Tulungagung (Tinjauan Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Hukum Islam ).

Novita Mujiatun, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tenaga Kerja Di Bawah Umur

(StudiKasus Pada Lembaga Pelatihan Dan Keterampilan “Cinta KeluargaSemarang)”.

Nandi, “Pekerja anak Dan Permasalahannya, jurnal “GEA” jurusan pendidikan

Geogerafi vol.6, No.2, oktober 2006.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

69

Netty Endrawati, “ Faktor Penyebab Anak bekerja dan Upaya Pencegahannya”, Undang-undang ketenagakerjaan no. 23 tahun 2003 , 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D Bandung: Alfabeta, 2011. Skripsi Chusnunia, Tinjauan Hukum Islam Tentang Hukum Anak Bekerja (Analisis

UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak). IAIN WALISONGO. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta,

2011. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanJakarta: Rineka Cipta,

1998.

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG UMUR (studi …etheses.uinmataram.ac.id/1813/1/Yurni 152141059.pdf · 2019-05-14 · Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah

75