tesis haryono s810108211/pengaruh... · belajar mata kuliah landasan kependidikan ditinjau dari...

162
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MAHASISWA (Studi Eksperimental pada Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009) T E S I S Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Disusun Oleh : Haryono NIM : S810108211 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A TAHUN 2009

Upload: hoangcong

Post on 08-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD

PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU

DARI MINAT BELAJAR MAHASISWA

(Studi Eksperimental pada Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi

Tahun Akademik 2008/2009)

T E S I S Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh :

Haryono NIM : S810108211

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM

PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

TAHUN 2009

HALAMAN PERSETUJUAN

Pengaruh penggunaan media pembelajaran lcd projector

terhadap prestasi belajar mata kuliah landasan kependidikan

ditinjau dari minat mahasiswa (studi eksperimental pada mahasiswa

semester I STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009)

Disusun Oleh :

H A R Y O N O NIM : S810108211

Telah disetujui oleh Tim Penguji :

Pembimbing I : Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd. ……………….....……

Pembimbing II : Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. ………………….....…

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.

NIP. 130 367 766

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD

PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU

DARI MINAT MAHASISWA

(Studi Eksperimental pada mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi

Tahun Akademik 2008/2009)

Disusun Oleh :

H A R Y O N O NIM : S810108211

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji :

Pada tanggal :

Jabatan N a m a Tanda Tangan

K e t u a : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. ..................................... Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ..................................... Anggota Penguji : 1. Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd. ……………….....…… 2. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. ………………….....…

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi

Universitas Sebelas Maret Surakarta Teknologi Pendidikan

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.

NIP. 131 472 192 NIP. 130 367 766

iii

P E R N Y A T A A N

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

N a m a : H A R Y O N O

N I M : S 810108211

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Tesis berjudul : PENGARUH

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH LANDASAN

KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA (Studi

Eksperimental pada mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun

Akademik 2008/2009) adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya dalam Tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam Daftar Pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tesis dan gelar yang

saya peroleh dari Tesis tersebut.

Surakarta, Juli 2009

Yang membuat pernyataan

( H A R Y O N O )

iv

M O T T O

Jadilah hamba Allah SWT yang berpegang teguh pada Iman Taqwa Kurban

Ikhlas Syukur Taubat dengan Niat Do’a dan Ibadah untuk memperoleh

Nikmat, kebahagiaan dan Syurga.

v

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibuku yang telah tiada

2. Anak dan Istriku tersayang

3. Saudara-saudaraku dan Sahabat-sahabatku

4. Para Guru dan Dosen sebagai Pahlawan Pendidikan

5. Para Pembaca khususnya yang Seprofesi

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan hidayah, inayah, dan fadilah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan Tesis dengan Judul “PENGARUH PENGGUNAAN

MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU

DARI MINAT BELAJAR MAHASISWA (Studi Eksperimental pada

Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009)” ini

dengan sebaik-baiknya.

Penyusunan Tesis ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Magister Pendidikan dan untuk menambah khasanah pengetahuan serta

pengalaman khususnya di bidang penerapan Media Pembelajaran. Penelitian

dilakukan pada proses perkuliahaan mahasiswa semester Ganjil tahun akademik

2008/2009 di STKIP PGRI Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun.

Dengan telah selesainya penyusunan Tesis ini kami mengucapkan terima

kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

Yang terhormat :

1. Bapak Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Bapak Direktur

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

vii

2. Bapak Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Teknologi

Pendidikan dan Ibu Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi

Teknologi Pendidikan.

3. Ibu Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd, dan Ibu Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. selaku

Pembimbing Tesis.

4. Bapak Ketua STKIP PGRI Ngawi beserta Civitas Akademikanya.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan Tesis ini

yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk lebih

meningkatkan penyusunan Karya ilmiah di masa mendatang. Besar harapan

kami, Tesis ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa

dan mutu pendidikan pada umumnya.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmatnya kepada kita semua.

Amin.

Surakarta, Juli 2009

Penyusun.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ………..……………………….….............. ii

HALAMAN PENGESYAHAN …………………………………….…...... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI …………………………………………………….……..…. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK .......................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. xvi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…..… 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………...………... 1

B. Identifikasi Masalah ……………………………………...….... 5

C. Pembatasan Masalah ………………………………………....... 6

D. Rumusan Masalah ……………………………………………... 7

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………..... 7

F. Manfaat Penelitian …………………………………….…….…. 8

ix

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Teori …………………………………………………... 10

1. Media Pembelajaran ……………………………………….... 11

a. Pengertian Media Pembelajaran ……………………….… 12

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ……………………….… 14

c. Peranan Media Pembelajaran ……………………..……... 17

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ……………........ 18

e. Media Pembelajaran Overhead Projector ……….….....…. 20

f. Media Pembelajaran LCD Projector …………………....... 25

2. Minat Belajar ……………………………………………....... 31

a. Pengertian Minat Belajar ...................................................... 31

b. Pengaruh Minat Terhadap Prestasi Belajar .......................... 35

3. Prestasi Belajar …………………………...………………..... 36

a. Pengertian Prestasi Belajar …………………………...…… 36

b. Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan ..…. 37

B. Penelitian yang Relevan ……………………………....…...…... 38

C. Kerangka Berpikir ……………………………………….....…. 39

D. Hipotesis …………………………………………………...….. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………...…. 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….... 43

1. Tempat Penelitian …………………………………………... 43

2. Waktu Penelitian …………………………………………..... 43

B. Metode Penelitian …………………………………………..…. 44

x

C. Populasi dan Sampel ………………………………………....... 46

1. Populasi ……………………………………………………... 46

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………....…… 47

D. Definisi Operasional .................................................................... 49

E. Instrumen, dan Uji Coba Instrumen ............................................ 50

1. Instrumen Penelitian …..……………………………….….... 50

2. Uji Coba Instrumen Penelitian ………………….…..……..... 52

F. Teknik Analisis Data ……………………………………..…..... 62

1. Uji Persyaratan Analisis ……………………………….…... 63

2. Uji Hipotesis ……………………………………………….. 63

3. Hipotesis Statistik ………………………………………….. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 65

A. Deskripsi Data .......................................................................... 65

B. Analisis Data .............................................................................. 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 84

A. Kesimpulan ................................................................................ 84

B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 85

C. Saran .......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….….… 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 91

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 43

2. Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2 ....................................................... 46

3. Interpretasi Indeks Kesukaran Soal .......................................................... 57

4. Interpretasi Indeks Daya Beda ................................................................. 59

5. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Kontrol .......................... 65

6. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Eksperimen ................... 66

7. Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol ..................... 67

8. Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ............. 68

9. Data Amatan dan Rataan dari Hasil Penelitian ........................................ 73

10. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Yang Sama ........ 75

11. Rataan Masing-masing Sel dari Data pada Tabel 9 ................................ 76

xii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ............................................................ 16

Grafik Halaman

1. Grafik Histogram Tes Hasil Belajar Mahasiswa ...................................... 68

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1a. Daftar Nama Mahasiswa PPKn sebagai Kelompok Kontrol ................ 92

1b. Daftar Nama Mahasiswa Matematika sebagai Kelompok Eksperimen 93

2a. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ....... 94

2b. Angket Minat Belajar Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ..................... 95

3a. Kisi-kisi Tes Obyektif ........................................................................... 100

3b. Soal Ujian Akhir Semester .................................................................... 103

4. Daftar Nama Mahasiswa Prodi Pend. Bahasa Indonesia Semester I

Sebagai Responden Try out ..................................................................... 109

5a. Rekapitulasi Hasil Try Out Angket Minat Belajar ................................. 110

5b. Rekapitulasi Data Hasil Try out Tes Hasil Belajar ................................. 113

6a. Pengolahan Data untuk Validitas Angket ............................................... 115

6b. Rekapitulasi Hasil Validitas Angket Minat Belajar Mahasiswa ............ 118

6c. Butir Angket yang Dinyatakan Valid Setelah Try out .......................... 119

6d. Tabel Kerja untuk Mencari Reliabilitas Angket .................................... 121

6e. Kisi-kisi Angket Setelah Try Out ............................................................ 124

7a. Data Hasil Try out Tes Kelompok Atas dan Bawah ............................... 127

7b. Tabel Kerja untuk Menghitung Daya Beda Tes ..................................... 129

7c. Tabel Kerja untuk Menghitung Standard Deviasi .................................. 130

7d. Tabel Kerja untuk Mencari Korelasi Pointbiserial ................................ 131

7e. Rekapitulasi Hasil Perhitungan rpb .......................................................... 135

7f. Rekapitulasi p, D, dan rpb dari Hasil Try out Tes .................................... 136

8a. Tabel Kerja Mencari Reliabilitas Tes ...................................................... 137

xiv

8b. Rekapitulasi Item Tes yang Dinyatakan Valid ......................................... 139

8c. Kisi-kisi Tes Obyektif Setelah Try Out ................................................... 142

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 147

10a. Rekapitulasi Skor Angket Kelompok Eksperimen ................................ 159

10b. Rekapitulasi Skor Angket Kelompok Kontrol ...................................... 161

10c. Pengelompokan Skor Angket untuk Kelompok Eksperimen ................ 163

10d. Pengelompokan Skor Angket Minat untuk Kelompok Kontrol ........... 164

11a. Skor Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen ...................... 165

11b. Skor Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Kontrol ............................ 166

11c. Pengelompokan Hasil tes Kelompok Eksperimen ................................ 167

11d. Pengelompokan Hasil tes Kelompok Kontrol ....................................... 168

12a. Tabel Kerja Normalitas Kelompok Eksperimen .................................... 169

12b. Tabel Kerja Normalitas Kelompok Kontrol .......................................... 171

13. Tabel Kerja untuk Mencari s (Homogenitas) ............................................ 173

14. Komputasi untuk Uji Homogenitas ........................................................... 174

15. Tabel Kerja Untuk Uji Keseimbangan Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi . 175

16. Komputasi untuk Uji Keseimbangan Sampel ............................................ 176

17. Tabel Kerja Untuk Anava Dua Jalan Dengan Sel yang Sama .................. 177

18. Komputasi untuk Analisis Variansi ........................................................... 178

19. Komputasi Komparasi Rataan Antar Sel pada Baris yang sama ............... 180

20. Komputasi Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang sama ............ 181

21. Komputasi untuk Interaksi ......................................................................... 182

xv

ABSTRAK Haryono. S810108211. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan Ditinjau dari Minat Belajar Mahasiswa (Studi Eksperimental pada Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009). Tesis. Surakarta. Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran LCD Projector dan OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (2) Perbedaan pengaruh Minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (3) Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.

Penelitian dilaksanakan di STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik

2008/2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Multi stage purposive cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 mahasiswa terdiri dari 30 mahasiswa kelompok Eksperimen dan 30 mahasiswa kelompok Kontrol. Instrumen yang digunakan adalah Angket minat belajar dan Tes hasil belajar. Validitas instrumen untuk Angket diuji dengan teknik korelasi Product moment dan reliabilitas angket dengan teknik korelasi Spearman Brown. Untuk tes dihitung Tingkat kesukaran dan Daya beda, serta uji validitas butir dilakukan dengan rumus korelasi Pointbiserial. Uji Reliabilitas Tes dengan teknik korelasi Spearman Brown.Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Schefee.

Hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah : (1) Ada perbedaan pengaruh

yang signifikan antara penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector danMedia OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (Fa.obs = 10,63 dan Ftabel = 4,00. Fa.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : penggunaan media LCD Projector 7,08 dan media OHP 6,19 ( 7,08 > 6,19 ), maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diberi kuliah dengan media LCD Projector prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan media OHP. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang memiliki Minat Belajar Tinggi dengan Mahasiswa yang memiliki Minat Belajar Rendah. (Fb.obs = 4,55 dan Ftabel = 4,00. Fb.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : Minat belajar Tinggi 6,92 dan Minat belajar rendah 6,35 ( 6,92 > 6,35 ), maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.

xvi

(3) Ada interaksi pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (Fab.obs = 11,78 dan Ftabel = 4,00. Fab.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai Rataan pada sel A1B1 = 7,84 (Penggunaan media LCD pada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi) dan sel A2B2 = 6,38 (Penggunaan media OHP pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah), maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media LCD Projector lebih efektif pada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dari pada penggunaan media OHP pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.

xvii

ABSTRACT Haryono. S810108211. The Influence of LCD Projector Usage as Learning Media to the Landasan Kependidikan (Basic Education) Lesson Achievement Base on the Students Interest Point of View (Experimental Study to the Students of the First Semester STKIP PGRI Ngawi in the 2008/2009 Academic Year). Thesis. Surakarta. Education Technology Program. Pascasarjana Program. Sebelas Maret University of Surakarta. May 2009.

This Research is to find out (1) The difference of the influence of the

LCD Projector and OHP Usage to the achievement of Landasan Kependidikan

Study. (2) The difference of the Influence on the students interest on the Landasan

Kependidikan Achievement (3) The Interaction of influence of the Learning

Media Usage and the Students’ Interest to the their Landasan Kependidikan Study

Achievement.

The Research held in STKIP PGRI Ngawi in 2008/2009 academic year.

The Research Method is Experiment Method with 2 x 2 factorial design. The

Research Population is the students of STKIP PGRI Ngawi. Sampling Technique

is used the Multi Stage Purposive Cluster Random Sampling. The Research

samples are 60 students consist of 30 students Experiment Group and 30 students

of Control Group. The Instrument used are the Questionnaire about the students’

interest in studying and the result of the Studying test. The Questionnaire

Instrument Validity is tested by Correlation Product Moment Technique and

Reliability questionnaire by Spearman Brown Correlation Technique. The

Validity Test is tested with the Defficulty Level, The Differentiation, and

Pointbiserial Correlation. The Reliability Test is tested with Spearman Brown

Correlation Technique. Data Analysis Technique is used Varian Analysis

(ANAVA) which continues with the Schefee Trial.

The Research’s results and Conclusion are : (1) There is a differentiation

between LCD Projector and OHP Media Usage as Learning Media to the

Achievement of the Landasan Kependidikan (Fa.obs = 10,63and Ftabel = 4,00. Fa.obs

> Ftabel). Base on the mean score which is collected : LCD Projector Media Usage

7,08 and OHP Media Usage 6,19 (7,08 > 6,19), thus it can be drawn that students

who studied with LCD Projector Media are better than students who studied with

OHP Media. (2) There is influence differentiation between students who have

High Learning Interest and students who have Low Learning Interest. (Fb.obs =

4,55 and Ftabel = 4,00. Fb.obs > Ftabel). Base on the mean that had done : High

Learning Interest 6,92 and Low Learning Interest 6,35 (6,92 > 6,35), so it can be

concluded that students who have High Learning Interest their Learning

Achievement are better than the students who have Low Learning Interest.

xviii

(3) There is an influence interaction between Learning Media Usage and the

Students’ Interest on the Students’ Achievement in Landasan Kependidikan

Study. (Fab.obs = 11,78 and Ftabel = 4,00. Fab.obs > Ftabel). Pursuant to value Rataan

of cell A1B1 = 7,84 ( Usage of Media LCD at student owning enthusiasm learn

high) and cell A2B2 = 6,38 ( Usage of Media OHP at student owning enthusiasm

learn to lower), hence inferential that usage of media of LCD Projector more

effective at student owning enthusiasm learn is high the than usage of media OHP

at student owning enthusiasm learn to lower.

xix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa

ini menuntut proses pembelajaran di Perguruan Tinggi mau tidak mau harus

menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Apalagi perguruan tinggi

LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) seperti STKIP PGRI Ngawi.

Sebagai perguruan tinggi LPTK dituntut untuk menyiapkan calon-calon guru yang

handal, siap pakai, dan profesional. Untuk itu dalam proses pembelajarannya di

kampus harus dapat memberikan bekal kepada semua mahasiswa agar kelak dapat

menjadi guru yang profesional sesuai dengan jurusan masing-masing.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa : “Pendidikan tinggi

merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup

program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi.” (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.

Ngawi, 2003 : 11). Perguruan Tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik,

Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) merupakan

perguruan tinggi yang mencetak calon pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK)

setingkat Sarjana strata satu (S1). Pendidik merupakan tenaga professional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

1

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan

tinggi. Sedangkan Tenaga Kependidikan adalah bertugas melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ngawi

adalah salah satu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dikelola

oleh Yayasan PGRI di Ngawi yang berada dalam naungan Kopertis Wilayah VII

Surabaya Jawa Timur. STKIP PGRI Ngawi mempunyai tujuan yaitu menyiapkan

para mahasiswa menjadi calon pendidik dan tenaga kependidikan yang handal dan

profesional.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas di setiap jurusan diberikan mata

kuliah-mata kuliah sesuai dengan jurusan masing-masing. Mata Kuliah Dasar

Umum (MKDU), Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), dan Mata Kuliah

Keahlian (MKK). Mata kuliah Landasan Kependidikan merupakan bagian dari

Mata Kuliah Dasar Kependidikan. Landasan Kependidikan merupakan mata

kuliah yang diberikan di Semester I pada setiap jurusan yang ada di STKIP PGRI

Ngawi.

Dalam proses perkuliahan khususnya mata kuliah Landasan Kependidikan

dibutuhkan media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik mata kuliah

tersebut. Oleh karena itu dosen harus pandai-pandai dalam memilih media

pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam

mengikuti perkuliahan. Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali teknologi

yang dapat digunakan sebagai Media Pembelajaran dalam perkuliahan di

perguruan tinggi. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku yang terbaru (up

to date) sebagai Pusat Sumber Belajar masih sangat dibutuhkan oleh civitas

akademika dalam proses pembelajaran/ perkuliahan di kampus. Demikian juga

pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang digalakkan

yaitu berbagai macam media elektronik yang sangat cocok dengan kondisi dan

situasi saat ini.

Tersedianya media pembelajaran masih dirasakan sangat kurang baik

dalam jumlah maupun kualitasnya, sehingga tidak seimbang dengan jumlah kelas

dan jumlah mahasiswa di Perguruan Tinggi. Ditambah lagi penguasaan Dosen

atas berbagai macam media elektronik juga masih kurang, sehingga belum mampu

memanfaatkan media yang tersedia.

Dalam setiap perkuliahan masih sangat sedikit dosen yang merancang/

mendesain Media Pembelajaran pada Silabus dan Satuan Acara Perkuliahannya

(SAP), sehingga penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya.

Dengan keadaan seperti itu sudah barang tentu membawa dampak terhadap

tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu

Sosialisasi tentang pemanfaatan media pembelajaran dalam perkuliahan masih

sangat dibutuhkan.

Kondisi saat ini, masih banyak dosen yang menggunakan media

pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahan, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak dosen yang

hanya mengandalkan Buku sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media

pembelajaran yang profesional sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi

belajar mahasiswa.

Penggunaan media pembelajaran OHP dengan Transparansinya sudah

sejak lama dilakukan di perguruan tinggi. Dengan kebaikan/kelebihan dan

keterbatasannya media OHP sekarang ini sudah perlahan-lahan mulai kurang

diminati lagi sebagai media pembelajaran di perguruan tinggi, sehingga perlu

dicarikan media lain yang dapat menarik minat mahasiswa dalam proses

perkuliahan.

Penggunaan media pembelajaran Komputer/Note Book/Lap Top dengan

Liquid Crystal Display (LCD) Projector saat ini sedang diminati oleh para dosen

dan mahasiswa. Media pembelajaran Laptop dengan LCD Projector merupakan

media yang sangat menarik yaitu dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa

yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, karena

mempunyai banyak kelebihan-kelebihan. Media pembelajaran ini dapat

menyajikan berbagai macam bentuk pesan yaitu Audio, Visual diam, Visual

gerak, dan Audio Visual gerak.

Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting yang dapat

mempengaruhi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa

semester I STKIP PGRI Ngawi yang sebagian besar baru lulus dari SMA atau

SMK dan yang sederajat, dengan latar belakang yang berbeda mempunyai minat

yang berbeda pula dalam mengikuti proses perkuliahan. Ada mahasiswa yang

memiliki minat yang tinggi dan adapula yang memiliki minat rendah. Oleh karena

itu perlu adanya penyamaan persepsi dan minat mahasiswa terhadap proses

perkuliahan khususnya dalam mata kuliah Landasan Kependidikan.

Perguruan Tinggi khususnya LPTK seperti STKIP PGRI Ngawi sebagai

wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dan menyiapkan mahasiswa menjadi calon-calon guru/pendidik dan tenaga

kependidikan yang profesional. Oleh karena itu dalam setiap perkuliahan dituntut

untuk meningkatkan sarana, prasarana dan kualitas para karyawan serta dosen-

dosennya. Penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD Projecor menjadi

pilihan yang dapat dimanfaatkan oleh dosen bersama mahasiswa sebagai media

pembelajaran dalam perkuliahan.

B. Identifikasi Masalah

Dengan berbagai permasalahan dan hambatan yang berkaiatan dengan

pemanfaatan media pembelajaran di kampus, dalam penelitian ini dapat

dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah ketersediaan media pembelajaran baik jumlah maupun kualitasnya

dapat meningkatkan prestasi belajar?

2. Apakah tingkat kemampuan para Dosen dalam memilih dan

mengoperasionalkan media pembelajaran khususnya media elektronik

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa?

3. Apakah Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses perkuliahan

dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa?

4. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD

Projector terhadap prestasi belajar mahasiswa?

5. Apakah prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Landasan Kependidikan

dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector?

6. Apakah minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan mata kuliah Landasan

Kependidikan dapat meningkat bila menggunakan media pembelajaran LCD

Projector?

C. Pembatasan Masalah

Dengan luasnya masalah yang timbul dalam sistem pembelajaran di

Perguruan Tinggi, maka dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah

sebagai berikut :

1. Penggunaan media pembelajaran LCD Projector adalah penggunaan media

LCD projector dalam proses pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan

di semester I STKIP PGRI Ngawi yang dikomparasikan dengan penggunaan

media pembelajaran OHP.

2. Prestasi belajar Landasan Kependidikan dalam penelitian ini adalah hasil yang

diperoleh/dicapai mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran mata

kuliah Landasan Kependidikan yang diukur dengan Tes.

3. Minat belajar adalah suatu kecenderungan dan kegairahan mahasiswa terhadap

kegiatan belajar yang dapat memberikan stimulus dalam kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini minat belajar dapat

dilihat dari adanya : semangat, ketekunan, perhatian, pengorbanan, dan usaha

keras.

D. Rumusan Masalah

Atas dasar Latar belakang masalah, Identifikasi masalah dan Pembatasan

masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran OHP

dengan LCD Projecor terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ?

2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara mahasiswa yang memiliki minat belajar

tinggi dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah terhadap prestasi

belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI

Ngawi?

3. Apakah ada interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan

Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan

pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan

LCD Projector terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan

pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

2. Mengetahui perbedaan pengaruh Minat belajar terhadap prestasi belajar mata

kuliah Landasan Kependidikan pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

3. Mengetahui interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran LCD

Projector dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilaksanakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis.

1. Manfaat Praktis :

a. Bagi Dosen, untuk lebih mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran

dalam rangka peningkatan prestasi belajar mahasiswa.

b. Bagi Petugas/Pengelola Media Pembelajaran, untuk menyediakan fasilitas

media pembelajaran yang lengkap dan memadai yang sangat dibutuhkan

untuk memperlancar proses perkuliahan.

c. Bagi Mahasiswa, untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya agar dapat

bersaing dalam memperebutkan dunia kerja yang semakin kompetitif.

2. Manfaat Teoritis

a. Pengujian manfaat ragam media terhadap hasil belajar.

b. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta

lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah

yang diteliti.

c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut bagi

peneliti lain.

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Di era perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini tugas dosen di

Perguruan Tinggi semakin berat berkaitan dengan proses pembelajaran di kampus.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang harmonis dan menyenangkan

dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan

kondisi yang ada.

Pemanfaatan media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh

sebagian besar guru ataupun dosen dalam proses pembelajaran. Banyak masalah

yang berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran ini antara lain : (1)

kurangnya ketersediaan media di setiap lembaga pendidikan, (2) kurangnya

pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru atau dosen, (3) kurangnya

kemampuan guru atau dosen dalam mengaplikasikan media pembelajaran, dan

lain sebagainya. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang kurang baik

terhadap prestasi belajar siswa/mahasiswa. Dampak yang sangat terasa adalah

mahasiswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul

dampak lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga

mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

Penggunaan media Transparansi dengan OHP sudah sejak lama ada di

dunia pendidikan, namun belum dapat maksimal karena kurangnya fasilitas yang

10

tersedia. Fasilitas OHP di setiap Lembaga Pendidikan jumlahnya sangat sedikit.

Apalagi penggunaan media Laptop-LCD Projector masih sangat jauh dari yang

diharapkan. Belum banyak Lembaga Pendidikan yang memiliki Laptop/Note

Book dan LCD Projectornya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Laptop dan LCD Projector merupakan perpaduan media pembelajaran

yang sangat baik dan menarik dengan berbagai macam bentuk tampilan yang

dapat dirancang sebelumnya sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan

kepada mahasiswa. Merancang pesan/mendesain pesan pada Laptop

membutuhkan kemampuan khusus dari para dosen/guru, agar dapat tampil dengan

variasi yang menarik minat dan perhatian mahasiswa dalam proses pembelajaran.

Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi berasal dari Latar Belakang Pendidikan

yang berbeda-beda. Ada yang lulusan SMA IPA, SMA IPS, SMK Teknologi,

SMK Manajemen Bisnis, MAN dan yang sederajat. Dengan latar belakang

pendidikan yang berbeda tentu akan berpengaruh terhadap pola pikir dan

penerimaan terhadap materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen. Untuk dapat

menyamakan persepsi bagi seluruh mahasiswa diperlukan media pembelajaran

yang cocok dan dapat menarik minat mahasiswa.

1. Media Pembelajaran

Proses Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari banyak

komponen yang ada di dalamnya. Masing-masing komponen tersebut mempunyai

fungsi dan saling berkorelasi, saling berinteraksi serta berinterdependensi (saling

ketergantungan). Masing-masing komponen mempunyai fungsi yaitu dalam

rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila dalam sistem terdapat komponen

yang tidak berfungsi, maka kerja sistem akan terganggu. Hal ini sesuai dengan

pendapat ahli seperti di bawah ini.

Sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-komponen dalam mana tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi, dan interdependensi yang secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama. (Soenarwan, 2008 : 8).

Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang

antara lain : Tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran,

guru, siswa, lingkungan, dan alat evaluasi.

Media pembelajaran merupakan komponen integral dari suatu sistem

pembelajaran. “Komponen integral adalah suatu komponen yang tidak dapat

dipisahkan/dihilangkan dari sistem. Sistem tidak akan dapat mencapai tujuan

apabila salah satu komponen integralnya dihilangkan/ditiadakan.” (Depdikbud.,

1981 : 31). Oleh karena itu proses pembelajaran tidak akan dapat mencapai tujuan

apabila tidak adanya media pembelajaran.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian media

sering diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

informasi dari pengirim kepada penerima.

Media pendidikan atau media pembelajaran memiliki beberapa pengertian.

Menurut seorang ahli yang bernama Oemar Hamalik mengemukakan bahwa :

“Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka

lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam

proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” (Oemar Hamalik, 1994 : 12).

Ahli yang lain berpendapat bahwa : “A medium (plural, media) is a means

of communication and source of information. Examples includes video, film,

television, diagram, printed materials, computer, and instructor.” (Media adalah

saluran komunikasi dan sumber informasi. Contoh : Film, televisi, diagram,

materi tercetak, komputer, dan instruktur). (Sharon E. Smaldino et.all. 2008 : 8).

Hal ini sesuai dengan pengertian pembelajaran sebagai proses komunikasi yang di

dalamnya membutuhkan saluran atau media untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

Dick and Carey mengatakan :

One of the most interesting and challenging decisions in the instruction design process is the selection of the medium or media that will be used to deliver the instruction. The decision is dependent upon a through knowledge of what is being taught, how it is to be taught, how it will be tested, and who will be the learners. (Satu bagian yang penting dari proses instruksional adalah pemilihan medium atau media. Keputusan mengenai pemilihan media itu tergantung pada pengetahuan mengenai media yang akan digunakan, bagaimana menggunakannya, cara evaluasinya serta siapa yang menjadi pengajar untuk menggunakannya). (Dick and Carey, 2002 : 202).

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of

Educational and Communication Technology atau AECT) mendefinisikan :

“Media sebagai semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses

penyampaian informasi.” (AECT, Terjemahan Depdikbud, 1994 : 201).

Ahmad Rohani memberikan batasan : “Media Pembelajaran adalah sarana

komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun

perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan

efisien, serta tujuan instruksional dapat tercapai dengan mudah.” (Ahmad Rohani,

1999 : 4).

Dari beberapa pengertian tentang media pembelajaran di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi dari pengirim kepada penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa/mahasiswa

sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar dan tercapainya tujuan

pembelajaran.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Para ahli di dalam mengelompokkan jenis-jenis media pembelajaran

sangat bervariasi sesuai dengan sudut pandang dan karakteristik media.

Kategorisasi atau taksonomi tentang media pembelajaran dikemukakan oleh

beberapa ahli antara lain :

1). Taksonomi menurut Rudy Bretz

Menurut Rudy Bretz, media pembelajaran dikategorikan menjadi

delapan yaitu : “(1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam,

(3) media audio semi gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam,

(6) media semi gerak, (7) media audio, dan (8) media cetak.” (Arief S.

Sadiman, dkk., 1986 : 20).

2). Taksonomi menurut Heinich, et al.

Membagi media pembelajaran menjadi tujuh kategori yaitu : (1)

media non proyeksi seperti foto, diagram, model (2) media proyeksi seperti

film strip, slide, Overhead transparanscies, proyeksi komputer (3) media

audio seperti kaset, Compact Disc (CD), (4) media gerak seperti film,

video, (5) media komputer, (6) komputer multi media dan hyper media, (7)

media jarak jauh seperti radio dan televisi. (Arief S. Sadiman, dkk., 1986 :

21 ).

3). Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Edgar Dale mengklasifikasikan jenis-jenis media pembelajaran

berdasarkan pengalaman belajar siswa, yaitu dari yang bersifat kongkrit

(nyata/langsung) sampai yang bersifat abstrak yang terdiri dari 10

(sepuluh) kategori media pembelajaran yaitu : (Gambar di halaman

berikutnya)

Lb. Verbal

Lb.

Visual

Radio Rekaman

Gambar mati

Film/Gambar hidup, Televisi

Pameran

Karya wisata

Demonstrasi

Dramatisasi

Pengalaman buatan

Pengalaman Langsung

Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale

(Barbara B. Seels, Rita C. Richey, 1994 : 15)

Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah media

OHP dan LCD Projector. Sesuai dengan taksonomi di atas, maka media OHP

dengan transparansinya termasuk ke dalam kategori media Audio Visual Diam

sesuai dengan taksonomi Rudy Bretz atau media proyeksi menurut Heinich, et al.

atau termasuk Gambar mati menurut Kerucut Pengalaman Edgar Dale. Sedangkan

media LCD Projector termasuk ke dalam media Audio Visual Gerak menurut

Abstrak

Kongkrit

(Rudy Bretz), atau Komputer multi media (Heinich et al.), atau Film/Gambar

hidup (Edgar Dale).

c. Peranan Media dalam Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu

penyampaian pesan/informasi (Massage) dari sumber (Source) melalui saluran

media tertentu (Channel) kepada penerima (Receiver).

Model SMCR Berlo merupakan model komunikasi yang paling berguna

dalam rangka mengembangkan konsep media pembelajaran. (Depdikbud PPIPT,

1981 : 20) Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di dalam perkuliahan,

model komunikasi yang dilakukan antara Dosen dengan mahasiswa menggunakan

media yang cocok dan menarik minat mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat

belajar dengan mudah tentang materi kuliah yang ditempuhnya.

Berkaitan dengan peranan media pembelajaran, Oemar Hamalik

mengemukakan bahwa peranan media pembelajaran adalah sebagai berikut :

1). Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.

2). Media pembelajaran melampaui batas-batas ruangan kelas.

3). Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa

dan lingkungannya.

4). Media pembelajaran memberikan uniformitas/kesamaan dalam pengamatan.

5). Media pembelajaran akan memberikan pengertian/konsep yang sebenarnya

secara realistis dan teliti.

6). Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru.

7). Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan perangsang belajar.

8). Media pembelajaran akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.

(Oemar Hamalik, 1994 : 16).

Menurut ahli yang lain yaitu Dale, Finn, Hoban (dalam Ahmad Rohani,

1999 : 6) mengemukakan bahwa media pembelajaran memberikan sumbangan

terhadap proses pembelajaran sebagai berikut :

1). Memberikan dasar pengalaman kongkrit bagi pemikiran dan pengertian

abstrak.

2). Mempertinggi perhatian siswa

3). Memberikan realitas sehingga mendorong self activity (aktivitas pribadi)

4). Memberikan hasil belajar yang permanen (tidak mudah dilupakan).

5). Menambah perbendaharaan bahasa yang benar-benar dipahami (tidak

verbalistik).

6). Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.

Dengan memperhatikan uraian tentang peranan media pembelajaran di

atas, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran memegang

peranan yang sangat penting, sehingga sangat dianjurkan untuk selalu

menggunakan media yang cocok, menarik dan bervariasi dalam proses

pembelajaran.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan

dengan komponen yang lain dalam sistem pembelajaran. Oleh karena itu dalam

pemilihan media pembelajaran tidak boleh terlepas dari konteksnya bahwa media

merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Kriteria pemilihan media pembelajaran dikembangkan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Semakin

terperinci/spesifik tujuan pembelajaran yang dirumuskan, akan semakin

memudahkan dalam memilih media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut.

Dengan adanya saling hubungan, saling interaksi dan interdependensi

semua komponen dalam sistem pembelajaran, maka kriteria pemilihan media

pembelajaran juga harus mempertimbangkan semua komponen yang terdapat

dalam sistem pembelajaran tersebut. Secara rinci kriteria pemilihan media

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1). Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang dirumuskan.

2). Sesuai dengan karakteristik mahasiswa

3). Sesuai dengan karakteristik Dosen

4). Sesuai dengan Strategi dan metode pembelajaran

5). Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia (jadwal)

6). Sesuai dengan lingkungan dimana proses pembelajaran berlangsung

7). Sesuai dengan evaluasi yang akan dilaksanakan.

Selain kriteria di atas terdapat kriteria pemilihan media secara praktis yang

harus dipertimbangkan yaitu :

1). Ketersediaan media pembelajaran

2). Kemudahan dalam mengoperasionalkan media

3). Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media

4). Efektifitas dan efisiensi, apakah media tersebut efektif dan efisien untuk

digunakan dalam waktu yang cukup lama (tidak mudah rusak).

e. Media Pembelajaran Overhead Projector (OHP)

Media pembelajaran Overhead Projector (OHP) termasuk ke dalam

kelompok media proyeksi. Overhead Projector (OHP) adalah peralatan yang

digunakan untuk memproyeksikan gambar atau tulisan pada transparansi film

yang diletakkan di atas OHP dan diproyeksikan ke layar sehingga diperoleh

gambar atau tulisan yang lebih besar dari aslinya. Dengan besarnya tampilan di

layar, OHP dapat memperjelas pesan/informasi yang disampaikan.

Media pembelajaran OHP ini sangat cocok untuk menyajikan informasi

pada kelompok besar (kelas yang besar) pada semua jenjang pendidikan mulai

dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan peralatan yang

cukup sederhana OHP dapat digunakan di depan kelas oleh guru/dosen sehingga

dapat berinteraksi langsung dengan para siswa/mahasiswa.

Overhead Projector dan Transparansi film merupakan pasangan media

pembelajaran yaitu OHP sebagai hardwarenya, sedangkan transparansi film

sebagai softwarenya. Transparansi film terbuat dari plastik yang tembus pandang

atau tembus cahaya, sehingga semua ide visual yang ada dapat diproyeksikan

dengan jelas dan lebih besar ke layar. Ukuran plastik transparansi yang sering

digunakan adalah 265 x 210 mm. Dengan transparansi ini guru/dosen dapat

menuangkan semua konsep materi pelajaran yang akan disampaikan dan dapat

didesain sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

Desain Visual untuk OHP adalah sebagai berikut :

1). Menyiapkan bahan untuk transparansi yang berupa plastik mika bening

(tembus cahaya).

2). Menyiapkan Spidol permanen dengan beberapa warna.

3). Menyiapkan materi pelajaran yang akan dituangkan ke dalam transparansi.

4). Menulis atau menggambar di plastik transparansi sesuai dengan materi

pelajaran yang sudah disiapkan.

5). Transparansi siap digunakan yaitu diproyeksikan dengan Overhead Proyektor.

Ada beberapa teknik pembuatan Transparansi yaitu :

1). Selembar

2). Gerakan Tarik/Sliding

3). Jendela/Masking

4). Potongan-potongan/Striping

5). Tumpang Tindih/Overlays. (Rizan ZA, 1994 : 25 – 30).

Penjelasan :

1). Selembar

Transparansi selembar yaitu bentuk transparansi yang hanya berupa

lembaran plastik secara terpisah tanpa kombinasi dengan lembaran plastik yang

lainnya. Penyajiannya secara terpisah, lembar demi lembar sesuai dengan

urutan yang telah ditentukan. Tiap lembar berisi pesan sesuai dengan materi

pembelajaran yang akan diberikan.

2). Gerakan Tarik/Sliding

Variasi untuk transparansi dapat dilakukan dengan memberikan teknik

gerakan tarik/sliding. Ada dua macam gerakan tarik, yaitu yang pertama :

dengan menggunakan selembar kertas penutup di atas transparansi yang

diletakkan pada OHP, dan yang kedua dengan memberi semacam rel pada dua

sisi transparansi yang ditempelkan pada bingkai lalu diselipkan selembar

kertas pada rel tersebut. Keduanya digunakan untuk menutup bagian yang

belum saatnya diterangkan, kemudian sedikit demi sedikit penutup dibuka

sesuai dengan kebutuhan dalam menjelaskan materi.

3). Jendela/Masking

Teknik pembuatan transparansi yang lain adalah model Jendela/Masking

yaitu pembuatan transparansi model buka tutup. Misalnya satu lembar

transparansi dibagi menjadi empat bagian yang sama atau lebih. Masing-

masing bagian ditutup dengan kertas yang setiap saat dapat dibuka dan ditutup

pada saat penyajian sesuai dengan kebutuhan.

4). Potongan-potongan/Striping

Teknik pembuatan transparansi model potongan-potongan/striping

adalah dengan menempelkan potongan-potongan transparansi kecil pada sisi

transparansi utama. Cara menempelkan potongan ini dapat dari satu sisi

transparansi utama atau dapat juga pada kedua sisinya. Kemudian pada waktu

presentasi potongan-potongan kecil ini dapat diletakkan di atas transparansi

utama satu demi satu sesuai dengan kebutuhan.

5). Tumpang Tindih/Overlays

Teknik pembuatan transparansi model tumpang tindih yaitu dengan

meletakkan transparansi yang satu di atas transparansi yang lain. Dapat

digunakan dua atau tiga atau bahkan empat lembar transparansi yang lebarnya

sama dengan transparansi utama. Dalam pembuatannya, semua transparansi

tersebut ditempelkan pada keempat sisi dari transparansi utama. Pada saat

presentasi satu persatu transparansi tambahan ditindihkan pada transparansi

utama sehingga menjadi tumpukan yang serasi sesuai materi yang tersaji.

Overlays ini sangat cocok untuk menjelaskan berbagai macam urutan atau

prosedur atau alur proses dengan urutan yang jelas.

Dalam penelitian ini teknik pembuatan transparansi yang digunakan

adalah Teknik Lembar dengan menggunakan variasi beberapa spidol warna.

Dengan teknik Lembar ini diharapkan dapat menyajikan penjelasan materi

kuliah secara urut sesuai materi yang sudah disiapkan.

Kelebihan media pembelajaran OHP-OHT adalah :

1). Mudah dibawa ke mana-mana, karena berukuran kecil dan ringan.

2). Mudah dalam pembuatan dan desain transparansinya dapat dibuat menarik

dengan tinta berwarna.

3). Mudah untuk disajikan karena materi dapat disiapkan sebelum proses

pembelajaran.

4). Penayangannya dapat diatur oleh guru/dosen sesuai dengan kebutuhan (dapat

diulang, dapat digabungkan dengan lembaran lain)

5). Dosen dapat bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan mahasiswa.

6). Mahasiswa dapat mencatat semua materi yang disajikan, karena ruang kelas

tidak perlu digelapkan.

7). Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai macam bentuk materi dari

berbagai mata kuliah.

8). Dapat menyajikan banyak materi kuliah sesuai dengan waktu yang tersedia.

Selain mempunyai banyak kelebihan, media pembelajaran OHP juga mempunyai

beberapa kelemahan.

Adapun kelemahan dari media pembelajaran OHP adalah sebagai berikut :

1). Membutuhkan daya listrik yang cukup besar, dan apabila listrik mati maka

tidak dapat dioperasikan.

2). Transparansi yang penuh dengan tulisan atau gambar dapat membuat

mahasiswa cepat bosan.

3). Karena tampilan visualnya diam (tidak bergerak) sehingga kurang menarik

minat mahasiswa.

4). Urutan/susunan transparansi mudah kacau, karena berupa lembaran yang

lepas.

5). Transparansi dapat luntur/kabur apabila disimpan terlalu lama dan tidak diberi

sekat kertas.

Penggunaan Media Pembelajaran OHP

Penggunaan Media Pembelajaran OHP dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1). Menyiapkan Transparansi sesuai dengan isi materi kuliah yang akan diberikan.

2). Menyiapkan OHP dan layarnya dilanjutkan dengan pengecekan listrik.

3). Mengatur ruangan kelas sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.

4). Membuka perkuliahan.

5). Penyajian atau presentasi oleh Dosen sesuai dengan urutan yang sudah

dirancang.

6). Membuat kesimpulan atas materi kuliah yang diberikan.

7). Penutup.

f. Media pembelajaran LCD Projector

Media pembelajaran LCD Projector merupakan penggabungan antara Note

Book atau Laptop dengan LCD Projector. LCD Projector sebagai hardwarenya,

sedangkan program yang sudah terdesain dan tersusun di dalam Laptop sebagai

softwarenya. LCD Projector termasuk ke dalam kategori media Audio Visual

Gerak, karena dapat menyajikan berbagai tampilan informasi baik berupa Audio,

Visual diam, Visual gerak, maupun gabungan Audio visual gerak.

Liquid Crystal Display (LCD) adalah : “A liquid crystal display (LCD) is a thin, flat display device made up of any number of color or monochrome pixel arrayed in front of a light source or reflector. It is often utilized in battery-powered electronic devices because it uses very small amounts of electric power.” (LCD adalah suatu alat yang tipis, alat pertunjukan yang datar yang terbuat dari sejumlah warna atau susunan warna pixel di depan sebuah sumber cahaya/reflector. Alat itu sering digunakan di dalam alat elektronik tenaga baterei karena itu menggunakan sejumlah tenaga elektrik (listrik) yang sangat kecil.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Liquid crystal display 21/04/08).

Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi

menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini

menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar

berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

CRT. Karena bentuknya

yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan

banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.

Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio

yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan

antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Liquid

Crystal Display (LCD) menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal

cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi

memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria –

Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas

sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk

panel-panel datar. (http://febrian-bagus.blogspot.com/2008/06/intip-teknologi-

monitor.html).

Pada masa lalu komputer menggunakan layar monitor yang besar dan

berat seperti televisi. Begitu juga perangkat yang lain berupa CPU (prosesor) yang

besar, keyboard, dan perlu tempat khusus yaitu meja. Pada perkembangannya

teknologi komputer dewasa ini dikemas menjadi sangat praktis yaitu dalam

bentuk Note Book atau Laptop. Note Book atau Laptop menjadi trend dan

digemari saat ini karena sangat praktis dan dapat dibawa (ditenteng = Bahasa

Jawa) kemana-mana dengan berat kurang lebih hanya 2,5 sampai dengan 3

kilogram saja. Laptop menggunakan layar tipis dan datar yang disebut Liquid

Crystal Display (LCD).

Agar Laptop dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media

pembelajaran di kelas, maka Laptop harus diproyeksikan dengan LCD Projector.

LCD Projector dapat menampilkan semua program pembelajaran yang telah

didesain dan disusun di dalam Laptop ke layar yang lebarnya kurang lebih

berukuran 2 x 2 meter. Dengan demikian media pembelajaran LCD Projector ini

sangat cocok untuk digunakan di kelas besar atau kelas yang mahasiswanya

banyak.

Program pembelajaran dalam Laptop/Note Book dapat didesain/dirancang

dalam beberapa bentuk program antara lain :

1). Audio

2). Visual diam

3). Visual gerak

4). Audio visual diam

5). Audio visual gerak

Dalam penelitian ini program pembelajaran (Powerpoint) yang digunakan

adalah berbentuk Visual Gerak, dengan alasan agar tidak jauh berbeda dengan

media pembelajaran OHP (visual diam).

Desain Visual untuk LCD Projector adalah :

1). Menyiapkan Komputer/Laptop.

2). Membuat Powerpoint sesuai dengan materi kuliah yang akan disajikan.

3). Membuat Animasi (Gerakan) dalam Powerpoint agar dapat tampil lebih

menarik.

4). Menyimpan di Flashdisc atau di Hardisc.

5). Menyiapkan LCD Projector dengan layarnya.

6). Powerpoint siap digunakan yaitu diproyeksikan dengan LCD Projector.

Dengan keberagaman tampilan seperti disebutkan di atas, maka LCD

Projector dapat menjadi media pembelajaran yang sangat menarik dan

menumbuhkan minat belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dengan

begitu banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh Laptop dan LCD Projector,

sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas

untuk menyajikan berbagai macam mata kuliah, yang diharapkan dapat

meningkatkan minat mahasiswa sehingga berdampak positif terhadap peningkatan

prestasi belajarnya.

Secara terperinci media pembelajaran Laptop LCD Projector memiliki

kelebihan sebagai berikut :

1). Sangat praktis untuk dipindahkan/dibawa kemana-mana karena sangat ringan.

2). Menggunakan daya listrik yang kecil.

3). Program dapat didesain dan disusun sebelum proses pembelajaran

dilaksanakan.

4). Dapat menampilkan segala macam program pembelajaran yang telah

dirancang dengan penuh warna (full colour) dalam bentuk Visual Gerak.

5). Penayangannya dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan program yang

sudah dirancang dan dapat diulang-ulang (tampilan mundur).

6). Guru dapat bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan mahasiswa.

6). Mahasiswa dapat mencatat semua materi yang disajikan, karena ruang kelas

tidak perlu digelapkan.

7). Mudah dioperasionalkan, bahkah dapat menggunakan Remote control.

8). Sangat cocok untuk digunakan di kelas besar yang mahasiswanya banyak.

9). Materi yang ditampilkan dapat diduplikat (di copy) oleh mahasiswa, sehingga

dapat dipelajari sendiri di rumah.

10). Urutan pembelajaran sudah tersusun secara runtut dan rapi, sehingga

memudahkan dalam penyajiannya.

11). Dapat menumbuhkan minat belajar mahasiswa, karena tampilannya

bervariasi dan menarik.

12). Dapat digunakan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dengan

mudah dimodifikasi program Powerpointnya sesuai dengan perkembangan

ilmu dan teknologi.

Disamping mempunyai kelebihan, tentu saja media pembelajaran Laptop

LCD Projector juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahannya adalah

sebagai berikut :

1). Harganya masih cukup mahal, sehingga belum banyak lembaga pendidikan

yang memiliki media pembelajaran ini.

2). Dibutuhkan keahlian khusus dalam mendesain dan menyusun program

pembelajaran.

3). Program pembelajaran sewaktu-waktu dapat hilang atau terhapus karena

terkena virus.

Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector.

Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1). Menyiapkan Powerpoint sesuai dengan isi materi kuliah yang akan diberikan.

2). Menyiapkan LCD Projector dengan layarnya dilanjutkan dengan pengecekan

listrik.

3). Mengatur ruangan kelas sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.

4). Membuka perkuliahan.

5). Penyajian atau presentasi oleh Dosen sesuai dengan urutan yang sudah

dirancang.

6). Membuat kesimpulan atas materi kuliah yang diberikan.

7). Penutup.

Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan dari kedua jenis media

pembelajaran di atas, maka media pembelajaran LCD Projector mempunyai lebih

banyak kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran OHP. Keunggulan

pada LCD Projector terletak pada keberagaman tampilan yang dapat menyajikan

Visual Gerak dengan berbagai ragam dan corak warna. Dan media LCD

Projector mempunyai lebih sedikit kelemahan dibandingkan dengan media

pembelajaran OHP. Dari kelebihan dan kelemahan tersebut, media pembelajaran

LCD Projector sangat memungkinkan untuk lebih menarik minat mahasiswa

dalam perkuliahan dibandingkan dengan media pembelajaran OHP, sehingga

mempunyai kecenderungan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Seseorang yang belajar selalu berhadapan dengan pesan atau informasi

yang dipelajarinya. Khususnya siswa/mahasiswa cenderung mempunyai minat

belajar yang tinggi terhadap hal-hal yang disukainya. Dan apabila terdapat pesan

atau informasi yang tidak/kurang disuakinya, maka minat belajarnya menjadi

rendah.

Enthusiasm interpreted " as high ardour or avidity to something." Minat

diartikan “sebagai kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu.” (Reilly dan Lewis, 1983 : 454). Minat merupakan perasaan suka

seseorang terhadap suatu kegiatan, dimana minat menjadi sebab kegiatan itu

dilakukan oleh seseorang dan juga merupakan penyebab partisipasinya dalam

suatu kegiatan tertentu. Minat merupakan bagian dari aspek afektif, yang

merupakan respon terhadap apa yang dipelajarinya. “Minat dapat membantu

mempermudah dan mempersulit belajar, dalam hal ini berarti bahwa minat dapat

menentukan kualitas belajar seseorang.” (Sax, 1980 : 472).

Minat dapat mempermudah belajar berarti dengan minat yang besar

terhadap sesuatu materi/pesan, maka seseorang akan lebih bersemangat dalam

belajar, dengan demikian akan membantu dan mempermudah dalam belajar.

Sebaliknya minat seseorang yang rendah terhadap sesuatu, maka akan

menyulitkan untuk mempelajari suatu materi. Minat dapat berupa respon terhadap

sesuatu, mulai dari yang paling disukai, sedikit disukai, dan sama sekali tidak

disukai. Bila sangat disukai akan menyebabkan minat yang tinggi, dan apabila

tidak disukai dapat menimbulkan keengganan atau minat rendah. Minat

merupakan faktor motivasional yang dapat mempengaruhi kemauan seseorang

untuk melakukan suatu tugas tertentu.

Dalam kaitannya dengan aspek kejiwaan manusia, minat selalu

berhubungan dengan aspek kejiwaan yang lain, bahkan sering kali sulit dibedakan

dengan tegas. “Interest is not a separated psychological entity, but merely one of

several aspects of behaviors.” (Minat tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan

sifat psikologis, minat merupakan salah satu dari berbagai aspek tingkah laku).

(Hilgard, 1995 : 99). Minat sangat erat hubungannya dengan sifat senang dan

tidak senang. Juga terkait dengan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri

(motivasi intrinsik). Sejalan dengan itu minat merupakan suatu sumber motivasi

yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya, mereka

ingin memperoleh kepuasan. Apabila siswa mempunyai minat terhadap sesuatu

kegiatan baik minat itu berupa permaian maupun berupa pekerjaan, maka mereka

akan berusaha lebih keras untuk belajar.

Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri

dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan

proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari

pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian,

rasa suka, ketertarikan seseorang (mahasiswa) terhadap belajar yang ditunjukkan

melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.

Minat ini besar pengaruhnya terhadap belajar, karena minat mahasiswa

merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan mahasiswa, bila

bahan kuliah yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.

Oleh karena itu, untuk mengatasi mahasiswa yang kurang berminat dalam belajar,

dosen hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar

mahasiswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Dalam artian menciptakan

mahasiswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi, dengan cara menjelaskan

hal-hal yang menarik, salah satu diantara banyak cara adalah mengembangkan

variasi dalam penggunaan media pembelajaran.

Minat mengandung unsur-unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan),

dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon yang

sadar, sebab kalau tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa.

Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan

informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi,

maksudnya dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu,

seperti rasa senang. Sedangkan unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan

dari unsur kognisi.

Dari ketiga unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan

dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di

kampus yaitu belajar. Jadi minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar

tanpa minat akan terasa menjemukan, dan dalam kenyataannya tidak semua

mahasiswa belajar karena didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang

mengembangkan minatnya terhadap materi kuliah dikarenakan pengaruh dari

dosennya, teman kuliahnya, atau orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi

kewajiban dan tanggung jawab lembaga (kampus) untuk menyediakan situasi dan

kondisi yang bisa merangsang minat mahasiswa terhadap belajar.

Membangkitkan minat belajar mahasiswa itu juga merupakan tugas dosen

yang mana dosen harus benar-benar dapat menguasai semua keterampilan yang

menyangkut perkuliahan, terutama keterampilan dalam menggunakan media

pembelajaran yang bervariasi. Keterampilan ini sangat mempengaruhi minat

belajar mahasiswa, jika seorang dosen tidak menggunakan variasi media

pembelajaran, mahasiswa akan cepat bosan dan jenuh terhadap materi kuliah yang

dipelajari. Untuk mengatasi hal-hal tersebut dosen harus menggunakan variasi

dalam media pembelajaran, agar semangat dan minat mahasiswa dalam belajar

meningkat, sehingga tujuan pembelajaranpun akan tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan berbagai pengertian dan uraian tentang minat di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa lebih suka

tanpa adanya tekanan, dan adanya kecenderungan serta kegairahan seseorang

terhadap suatu kegiatan. Bila dikaitkan lebih khusus dengan kegiatan belajar,

maka hakekat dari minat belajar adalah suatu kecenderungan dan kegairahan

siswa/mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dapat memberikan stimulus

dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan kajian teori tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Minat

Belajar dapat dilihat dari adanya :

1). Aspek Kemauan/Hasrat yang terdiri dari beberapa Indikator yaitu :

Konsentrasi, Cara menyikapi masalah, Kesungguhan, Keteraturan belajar, dan

Kedisiplinan belajar.

2). Aspek Perasaan Suka/Tidak suka yang terdiri dari beberapa Indikator yaitu :

Perhatian, Kreativitas, Ketertarikan, Ketangguhan, dan Kegemaran.

3). Aspek Kecenderungan Melakukan Aktivitas yang terdiri dari beberapa

Indikator yaitu : Kemauan, Kegairahan, Kesiapan, Semangat, dan Kecekatan.

b. Pengaruh Minat terhadap Prestasi Belajar

Dalam proses pembelajaran terdapat beragam minat yang dimiliki oleh

mahasiswa. Ada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi, juga ada

mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa yang memiliki minat

belajar rendah akan tercermin dalam perilaku keseharian yaitu malas, kurang

bergairah, kurang bersemangat, sering tidak masuk kuliah, dan sebagainya.

Sebaliknya mahasiswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan

menunjukkan tingkah laku yang bersemangat, rajin masuk kuliah, tekun, dan

selalu berusaha untuk mengikuti kuliah dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya

perbedaan minat seperti disebutkan di atas, tentu akan berpengaruh terhadap hasil

belajar atau prestasi belajar mahasiswa.

Pada penelitian ini penggunaan media pembelajaran LCD Projector

diharapkan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa yang selanjutnya akan

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Proses

pembelajaran dengan menggunakan media LCD Projector akan menimbulkan

minat yang tinggi pada mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang sedang

dipelajarinya. Peran Dosen dalam hal ini adalah menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan penuh dengan

penalaran, sehingga mahasiswa mampu menemukan dan menterjemahkan bahan

ajar yang dipelajarinya.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Prestasi

adalah : “hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dsb.) (Poerwadarminta,

WJS., 1984 : 768). Sedangkan belajar adalah : “berusaha (berlatih dsb) supaya

mendapat sesuatu kepandaian.” (Poerwadarminta, WJS., 1984 : 108). Dari kedua

pengertian di atas dapat digabungkan menjadi : prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai oleh seseorang dari apa yang telah diusahakan/dilakukan untuk

memperoleh kepandaian.

Prestasi belajar menurut Saifuddin Azwar adalah “hasil yang telah dicapai

oleh siswa dalam belajar.” (Saifuddin Azwar, 2005 : 13). Sedangkan Nana

Sudjana mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah : “beragam kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana,

1995 : 22).

Reigeluth express that achievement learn [is] : " as result of effort or someone

action after performing a effort learn." Reigeluth menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah : “sebagai hasil usaha atau tindakan seseorang setelah mengadakan

usaha belajar.” (Reigeluth, 1983 : 20). Dari tiga pengertian di atas mempunyai

kesamaan pengertian yaitu bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai

oleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar.

Prestasi belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan siswa dalam

menguasai bahan pelajaran yang sudah dipelajarinya. Prestasi belajar seseorang

dapat diukur dengan mengunakan alat tes yang sudah dirancang sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Alat tes dapat berbentuk : (1) tes tertulis, (2) tes lisan, (3) tes

perbuatan/tindakan.

Berkaitan dengan prestasi belajar ini, Bloom membagi kawasan belajar

menjadi tiga ranah yaitu : (1) Ranah kognitif, (2) Ranah afektif, dan (3) Ranah

psikomotor. Di dalam membuat soal/tes untuk mengukur prestasi belajar

diharapkan mencakup ketiga ranah tersebut di atas.

b. Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan

Mata kuliah Landasan Kependidikan termasuk ke dalam Mata

Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) yang merupakan mata kuliah wajib bagi

seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Mata kuliah ini diberikan di semester I

untuk semua program studi yang ada di STKIP PGRI Ngawi.

Dalam proses perkuliahan yang dilaksanakan, untuk mengetahui apakah

tujuan yang telah dirumuskan tercapai atau tidak perlu dilakukan penilaian.

Penilaian hasil belajar dilaksanakan dua kali dalam satu semester yaitu Ujian

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Dari hasil ujian yang

dilaksanakan dapat diketahui prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Prestasi belajar mata kuliah

Landasan Kependidikan adalah hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa setelah

mengikuti proses pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan yang

disajikan dengan menggunakan media pembelajaran OHP dan LCD Projector.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penyusunan Tesis ini adalah :

1. Hasil penelitian dari Budi Santoso, 2003 dengan judul : Pengaruh penerapan

pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional menggunakan VCD

terhadap prestasi belajar siswa SLTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan media VCD yang berupa Audio Visual akan

mempercepat transfer pengetahuan matematika siswa SLTP kelas II.

Walaupun pembuatan media VCD membutuhkan persiapan dan perencanaan

yang cukup sulit. Dalam penelitian tersebut menyarankan bahwa perlu adanya

penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media VCD dalam pembelajaran.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarno, 2003 dengan judul : Keefektifan

pembelajaran dengan menggunakan media Komputer dan media sederhana

terhadap hasil belajar Matematika ditinjau dari minat belajar siswa. Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan media komputer lebih efektif

dan lebih menarik dari pada media sederhana dalam mata pelajaran

Matematika. Pembuatan program pembelajaran dengan komputer

membutuhkan keahlian khusus dan dirasa masih sulit untuk dilakukan oleh

setiap guru. Saran yang disampaikan adalah agar peneliti/calon peneliti dapat

meneruskan dan mengembangkan penelitian ini untuk variable-variabel yang

sejenis dengan ruang lingkup yang lebih luas.

3. Penelitian yang dilaksanakan oleh Sugiardo, 2007 dengan judul : Pengaruh

penerapan pendekatan kontekstual bermedia VCD terhadap pencapaian

kompetensi belajar Geografi ditinjau dari minat belajar. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia VCD

menghasilkan kompetensi belajar Geografi lebih baik dibandingkan dengan

pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia Gambar. Saran yang

disampaikan adalah bagi peneliti lain untuk meneruskan dan mengembangkan

hasil penelitian ini dengan pengembangan pada media VCD sesuai dengan

mata pelajaran yang diberikan.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dikemukakan keranga berpikir

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Perbedan Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD

Projector terhadap Prestasi Belajar.

Penggunaan media pembelajaran Transparansi pada OHP mempunyai

beberapa keterbatasan sebagai media Visual. Dengan tampilan yang statis

(visual diam/tidak bergerak) membuat proses pembelajaran kurang menyenang

kan, sehingga berpengaruh terhadap rendahnya minat mahasiswa dalam

menerima materi perkuliahan. Dengan rendahnya minat mahasiswa akan

berpengaruh pada prestasi belajarnya.

Penggunaan media pembelajaran LCD Projector yang mempunyai

banyak sekali keunggulan (Audio Visual Gerak) dalam menampilkan

informasi/pesan, sehingga akan lebih meningkatkan minat mahasiswa dalam

mengikuti proses pembelajaran dan memahami materi kuliah yang

disampaikan. Dengan meningkatnya minat belajar mahasiswa akan

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajarnya.

Dengan karakteristik masing-masing media pembelajaran baik OHP

maupun LCD Projector akan berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa

atau prestasi belajar mahasiswa. Dengan berbagai kelebihan dan keunggulan

yang dimiliki oleh media pembelajaran LCD Projector, maka prestasi belajar

Mahasiswa diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan pengunaan media

pembelajaran OHP.

2. Perbedaan Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar

Minat Belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.

Mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi mempunyai kecenderungan

untuk berprestasi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar

rendah. Karena mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi akan

mempelajari semua materi perkuliahan dengan sungguh-sungguh, penuh

perhatian, bersemangat dengan penuh ketekunan dan usaha keras. Hal ini

berbeda dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa

yang memiliki minat belajar rendah kurang perhatian, kurang bersemangat, dan

kurang tekun dalam belajar, sehingga mempunyai kecenderungan untuk

prestasi belajarnya rendah. Dengan demikian mahasiswa yang memiliki minat

belajar tinggi diduga prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah.

3. Interaksi Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar

terhadap Prestasi Belajar.

Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor

yang berasal dari luar antara lain penggunaan media pembelajaran. Sedangkan

faktor dari dalam diri mahasiswa adalah faktor minat belajar. Kedua faktor

tersebut berinterkasi dan secara bersama-sama diduga dapat berpengaruh

terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Variabel dalam Penelitian ini adalah :

X1 adalah Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD Projector

X2 adalah Minat Belajar Mahasiswa

Y adalah Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Landasan Kependidikan.

D. Hipotesis

Berdasarkan Kajian Teori dan Kerangka Berpikir di atas, dapat

dirumuskan Hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran

OHP dan LCD Projector terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan Minat belajar tinggi dan minat belajar

rendah terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada

mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

3. Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD

Projector dengan Minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata

kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus STKIP PGRI Ngawi, yang

beralamat di Jl. Raya Klitik Km. 5 Ngawi Jawa Timur

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik

2008/2009 mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.

Tabel 1 : Jadwal Penelitian

KKKKegiatan

Kegiatan Agustus September Oktober Nopember Desember Januari

Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Konsultasi Judul

2. Konsultasi Proposal

3. Seminar Proposal

4. Revisi Proposal

5. Pelaksn. Penelitian

6. Konsultasi Bab I-III

7. Konsultasi Bab IV

8. Konsultasi Bab V

9. Konsultasi Bab I-V

10. Ujian Tesis

11. Revisi Tesis

12. Penjilidan

43

Pengurusan ijin penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober minggu ke 4

tahun 2008.

B. Metode Penelitian

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2007 : 2).

Berdasarkan pengertian tersebut di atas terkandung empat kata kunci yaitu

:

1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada keilmuan, yaitu

rasional, empiris, dan sistematis.

2. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai

kriteria tertentu yaitu valid.

3. Tujuan penelitian secara umum terdiri dari tiga macam yaitu : penemuan,

pembuktian, dan pengembangan

4. Kegunaan hasil penelitian yaitu untuk memahami, memecahkan dan

mengantisipasi masalah.

Keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh metode penelitian

yang digunakan. Metode penelitian adalah suatu cara untuk mengkaji kebenaran

dengan menggunakan teknik dan alat tertentu guna mencapai tujuan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Winarno Surachmad yang menyebutkan bahwa : “Metode

merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk

menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat

tertentu.” (Winarno Surachmad, 1989 : 31).

Kerlinger mengatakan bahwa penelitian ilmiah adalah “penyelidikan yang

sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami,

dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang terdapat

antara fenomena-fenomena itu.” (Kerlinger, 2000 : 17).

Setiap penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari berbagai macam

metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kuantitatif Eksperimental. Hal ini dilakukan dengan menciptakan suatu

perlakuan atau treatment yang berfungsi sebagai variabel bebas/Independent

variable (X1) yaitu melakukan proses pembelajaran mata kuliah Landasan

Kependidikan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector sebagai

kelompok eksperimen. Sedangkan sebagai kelompok kontrol yaitu melakukan

proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran OHP.

Sebagai variabel bebas kedua (X2) yaitu minat belajar mahasiswa, yang

merupakan variable atribut yaitu minat belajar tinggi dan minat belajar rendah.

Diantara variabel bebas pertama dan variabel bebas kedua dilihat interaksinya

dalam mempengaruhi variabel terikat.

Sebagai variabel terikat/dependent yaitu variable Y. Dalam penelitian ini

sebagai Variabel Terikat adalah Prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

Berdasarkan faktor-faktor dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, maka

desain/rancangan penelitian menggunakan Rancangan Faktorial 2 x 2 seperti

tampak pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 : Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2

Penggunaan Media Pembelajaran (A) Minat Belajar Mahasiswa

(B) Media LCD Projector (A1) Media OHP (A2)

Minat Belajar Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Minat Belajar Rendah (B2) A1B2 A2B2 Keterangan :

A1B1 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran LCD Projector yang

memiliki minat belajar tinggi

A1B2 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran LCD Projector yang

memiliki minat belajar rendah

A2B1 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran OHP yang memiliki

minat belajar tinggi

A2B2 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran OHP yang memiliki

minat belajar rendah

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono, “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimplannya.”

(Sugiyono, 2007 : 80). Ahli yang lain berpendapat : “Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian.” (Suharsimi Arikunto, 1991 : 102). Sedangkan

Muhammad Nazir mengatakan bahwa : “Populasi adalah kumpulan dari

individu dengan kualitas serta cirri-ciri yang telah ditetapkan.” (Muhammad

Nazir, 1988 : 325). Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi obyek/subyek

penelitian yang ditentukan oleh peneliti dengan kualitas dan cirri-ciri yang

telah ditetapkan.

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP

PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009 yang terdiri dari lima (5) program

studi yaitu : (1) Pendidikan Bahasa Inggris, (2) Pendidikan Bahasa Indonesia,

(3) Pendidikan Matematika, (4) Pendidikan Dunia Usaha, dan (5) Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Seluruh populasi berjumlah : 980 mahasiswa.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Win Van Zanten mengemukakan : “Sampel adalah himpunan bagian

dari suatu himpunan yang disebut populasi.” (Win Van Zanten, 1994 : 10).

Sugiyono mengatakan : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.” (Sugiyono, 2007 : 81). Sementara itu ahli

lain mengatakan : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”

(Suharsimi Arikunto, 1991 : 104).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang dikenai penelitian yang mempunyai

sifat yang sama dengan populasinya. Sampel harus representatif artinya dapat

mewakili populasi dan menggambarkan keadaan populasi secara maksimal.

Penelitian terhadap sampel yang representatif, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan atau digeneralisasikan untuk populasinya.

Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah dua program studi yang

berasal dari lima program studi semester I STKIP PGRI Ngawi. Jumlah

keseluruhan mahasiswa semester I adalah : 342 mahasiswa. Dari kelima

program studi tersebut di atas semuanya dapat memenuhi untuk menjadi

sampel besar karena jumlah mahasiswa masing-masing program studi di atas

30 mahasiswa.

Dalam penelitian ini menggunakan Multi Stage Purposive Cluster

random sampling untuk mengambil sampel. Langkah pertama : yaitu

mengundi lima program studi yang ada di STKIP PGRI Ngawi diambil dua

program studi. Langkah kedua : yaitu menentukan yang menjadi sampel adalah

mahasiswa semester I, karena hanya di semester I saja mata kuliah Landasan

Kependidikan diberikan. Langkah ketiga : yaitu mengundi mahasiswa

semester I dari dua program studi yang dihasilkan dari langkah pertama di atas

diambil masing-masing program studi 30 mahasiswa. Langkah keempat : yaitu

mengundi dua program studi sesuai dengan hasil langkah pertama untuk

menentukan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.

Setelah diadakan Undian dari kelima program studi di atas, yang

menjadi sampel adalah Program studi Pendidikan Matematika sebagai

kelompok Eksperimen dan Program studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan sebagai kelompok Kontrol. Dari kedua kelompok sampel

tersebut masing-masing diundi untuk menentukan 30 mahasiswa sebagai

anggota sampel. Daftar nama Mahasiswa baik dari Kelompok Kontrol maupun

Kelompok Ekpserimen disajikan pada Lampiran 1a dan Lampiran 1b.

D. Definisi Operasional

1. Variabel Bebas Pertama (X1)

Definisi Operasional untuk variabel bebas pertama adalah memberikan

perlakuan/treatment yaitu mengadakan proses perkuliahaan menggunakan

media Over Head Projector (OHP) pada sampel kelompok Kontrol yaitu

dilaksanakan pada mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik

200/2009 dan proses perkuliahaan menggunakan media Liquid Crystal Display

Projector (LCD Projector) pada mahasiswa program studi Pendidikan

Matematika semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009.

2. Variabel Bebas Kedua (X2)

Variabel bebas kedua adalah minat belajar mahasiswa, diukur dengan

menggunakan Angket Minat Belajar. Angket yang digunakan adalah Angket

yang telah ditryoutkan kemudian diberikan kepada sampel kelompok Kontrol

dan sampel kelompok Eksperimen. Penskoran angket menggunakan skala

Likert dengan teknik penskoran sebagai berikut : Pernyataan positif, untuk

pilihan Sangat Setuju (SS) dengan bobot = 5, Setuju (S) dengan bobot = 4,

Netral (N) dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 2, dan Sangat

Tidak Setuju (STS) dengan bobot = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif

pilihan Sangat Setuju (SS) dengan bobot = 1, Setuju (S) dengan bobot = 2,

Netral (N) dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 4, dan Sangat

Tidak Setuju (SST) dengan bobot = 5. Dari skor angket yang diperoleh

kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Minat belajar Tinggi

dan Minat belajar Rendah.

3. Variabel Ketiga yaitu Variabel Terikat (Y)

Sebagai variabel terikat adalah Prestasi Belajar mahasiswa pada mata

kuliah Landasan Kependidikan. Prestasi belajar diukur pada akhir proses

perkuliahaan dengan menggunakan Tes Obyektif yang sudah ditryoutkan

dinyatakan Valid dan Reliabel. Pedoman penskoran menggunakan : Jawaban

yang Benar diberi skor Satu (1) dan jawaban Salah diberi Skor Nol (0). Dari

skor yang diperoleh setiap mahasiswa kemudian dikonversi menjadi Nilai

dengan standar Sepuluh (10).

E. Instrumen dan Uji Coba Instrumen

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Angket/Kuesioner

Pengertian Angket/Kuesioner adalah :

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2007 : 142).

Angket digunakan untuk mengukur skor minat belajar mahasiswa

dalam mengikuti perkuliahan mata kuliah Landasan Kependidikan.

Setiap pertanyaan dalam angket diberi bobot tertentu. Jika pertanyaan

atau pernyataannya positif, maka untuk pilihan Sangat Setuju (SS)

dengan bobot = 5, Setuju (S) dengan bobot = 4, Netral (N) dengan bobot

= 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)

dengan bobot = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif pilihan Sangat

Setuju (SS) dengan bobot = 1, Setuju (S) dengan bobot = 2, Netral (N)

dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 4, dan Sangat Tidak

Setuju (SST) dengan bobot = 5

Angket yang disusun dalam penelitian ini adalah sejumlah 35

butir pernyataan dengan penyebaran sesuai dengan indikator-indikator

yang telah dikembangkan dalam kajian teori yaitu : (1) semangat, (2)

ketekunan, (3) perhatian, (4) pengorbanan, dan (5) usaha keras.

b. Tes

“Tes adalah suatu instrument untuk mengukur atau mengevaluasi

kemampuan. Tes hasil belajar, dengan demikian merupakan alat untuk

mengukur atau evaluasi kemampuan yang dicapai sebagai hasil belajar.”

(Samsi Haryanto, 2003 : 1).

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui nilai

kemampuan mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan pada mata kuliah

Landasan Kependidikan baik yang diberikan dengan menggunakan

media pembelajaran LCD Projector maupun yang diberikan dengan

menggunakan media pembelajaran OHP.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis

dengan bentuk pilihan ganda (multiple choice) sejumlah 25 nomor sesuai

dengan kisi-kisi soal yang dikembangkan dari indikator dalam materi

pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan. Tes dilaksanakan

pada akhir proses perkuliahan (pada bulan Desember 2008).

Kisi-kisi Angket disajikan pada Lampiran 2a dan Angket Minat

Belajar Mahasiswa sejumlah 35 butir Lampiran 2b. Kisi-kisi Angket

disusun berdasarkan aspek-aspek yang telah diuraikan pada kajian teori

dan masing-masing aspek kemudian dijabarkan menjadi beberapa

indikator. Dari indikator-indikator tersebut kemudian disusunlah butir-

butir Angket minat belajar mahasiswa.

Kisi-kisi Tes Obyektif mata kuliah Landasan Kependidikan

disusun berdasarkan materi pokok yang disajikan kepada mahasiswa

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan

kisi-kisi tersebut kemudian disusunlah butir-butir soal tes bentuk obyektif

dengan tipe Pilihan Ganda. Kisi-kisi tes obyektif disajikan pada

Lampiran 3a dan Naskah Soal mata kuliah Landasan Kependidikan

sejumlah 25 butir soal disajikan pada Lampiran 3b.

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba Instrumen dilaksanakan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian. Hanya instrumen yang valid dan reliable

saja yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen yang

tidak valid dan tidak reliable akan dianulir atau dibuang. Uji coba instrumen

angket dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2008 pada mahasiswa

program studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Untuk Uji coba Tes

dilaksanakan pada tanggal 20 Obtober 2008 diberikan pada mahasiswa

program studi Pendidikan Bahasa Indonesia semester I STKIP PGRI Ngawi

dengan responden sejumlah 30 mahasiswa. Daftar nama Mahasiswa sebagai

responden uji coba Angket dan Tes disajikan pada Lampiran 4.

Rekapitulasi Hasil Skor Uji coba Angket disajikan pada Lampiran 5a

dan Skor Uji coba Tes disajikan pada Lampiran 5b.

a. Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen memiliki validitas yang tinggi

apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut dan faktor-faktor

yang merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak menyimpang dari

fungsi instrumen. Untuk menguji validitas angket menggunakan Pengujian

Validitas Butir yaitu dengan jalan mengkorelasikan antara skor item dengan

skor total. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas adalah

teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan

rumus sebagai berikut :

N∑XY – (∑X) (∑Y) rxy = √ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2} (Saifuddin Azwar, 2005 : 153).

Keterangan :

rxy = Koefisien validitas

N = Jumlah responden

X = Skor butir

Y = Skor total

Keputusan Uji :

1. Jika rxy > r tabel maka butir soal valid

2. Jika rxy < r tabel maka butir soal invalid/tidak valid

Untuk mengolah data dalam menentukan Validitas Angket menggunakan

program Excel dengan rumus Correlation. Hasil pengolahan data disajikan

pada Lampiran 6a.

Dengan N = 30 diperoleh rtabel = 0,361.

Angket dinyatakan Tidak Valid apabila rhitung < rtabel.

Angket dinyatakan Valid apabila rhitung > rtabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Lampiran 6a dapat diketahui

Angket yang Valid dan angket yang Tidak valid. Dari 35 butir angket yang

diujicobakan terdapat 5 butir angket yang dinyatakan Tidak valid, dan

terdapat 30 butir angket yang dinyatakan Valid. Hasil selengkapnya

disajikan dalam Lampiran 6b.

Nomor butir Angket yang dinyatakan Valid sebanyak 30 butir disajikan

pada Lampiran 6c.

b. Reliabilitas Angket

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang

dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut digunakan berkali-kali.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen dikatakan reliable apabila

instrumen tersebut sebagai alat ukur mampu memberikan hasil yang relatif

tetap apabila dilakukan secara berulang-ulang pada kelompok individu yang

sama.

Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas Angket

menggunakan Pendekatan Konsistensi Internal dengan rumus Spearman

Brown sebagai berikut :

2 (ry1y2) rxx’ =

1 + ry1y2 (Saifuddin Azwar, 2005 : 182).

Keterangan :

rxx’ = Koefisien reliabilitas

ry1y2 = Koefisien korelasi antara skor belahan Y1 (Nonor Item Ganjil)

dan belahan Y2 (Nomor Item Genap).

Untuk mencari nilai koefisien korelasi product moment menggunakan

program Excel dengan rumus Correlation.

Hasil pengolahan data selengkapnya disajikan pada Lampiran 6d.

Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh nilai Koefisien Korelasi

sebesar ry1y2 = 0,854.

Dari nilai koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam

rumus Sperman Brown sebagai berikut :

2 (ry1y2) rxx’ = 1 + ry1y2

2 (0,854) = 1 + 0,854

1,708 =

1,854

= 0,921

Keputusan Uji : Angket memiliki Reliabilitas yang Tinggi.

Dengan demikian dari 35 butir Angket yang diujicobakan terdapat

lima (5) butir Angket yang dinyatakan TIDAK VALID, sehingga terdapat

30 butir Angket yang dinyatakan Valid dan dari 30 butir angket yang Valid

tersebut dinyatakan memiliki Reliabilitas yang Tinggi. Dengan demikian 30

Butir Angket dapat dipergunakan sebagai alat pengukur Minat belajar

mahasiswa dalam penelitian ini. Ketiga puluh butir Angket tersebut

disajikan pada Lampiran 6e.

c. Validitas Tes

Untuk instrumen Tes juga harus memenuhi persyaratan Validitas dan

Reliabilitas. Untuk mengukur Validitas tes dengan menggunakan Tingkat

Kesukaran Soal dan Daya Beda. Obyektivitas tes diperoleh apabila

pelaksanaan tes terstandar dari unsur-unsur subyektif. Untuk menghindari

unsur subyektif, tes disusun dalam bentuk tes obyektif dan konsisten serta

mudah dalam penilaian.

Rekapitulasi Data hasil Try Out Tes Hasil Belajar Mahasiswa disajikan

pada Lampiran 5b.

1). Tingkat Kesukaran

Prosedur untuk menentukan Tingkat Kesukaran soal adalah sebagai

berikut :

a). Membuat tabulasi hasil tryout dari seluruh peserta tes.

b). Menentukan peserta tes yang menjawab benar.

c). Menentukan jumlah peserta tes.

d). Menentukan indeks kesukaran soal menggunakan rumus sebagai

berikut :

Jumlah yang menjawab benar

p = Jumlah seluruh peserta tes

(Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 174)

Keterangan :

p = Indeks kesukaran soal

Tabel 3 : Interpretasi Indeks Kesukaran Soal

P Interpretasi

0,0 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Pengolahan data untuk mencari Tingkat Kesukaran Soal disajikan pada

Lampiran 7a.

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas dapat disimpulkan bahwa

terdapat lima (5) butir soal yang mempunyai Tingkat Kesukaran MUDAH,

dan terdapat 20 butir soal yang mempunyai Tingkat Kesukaran SEDANG.

2). Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan

antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang

mempunyai kemampuan rendah. Prosedur untuk menentukan daya beda dalam

penelitian ini adalah :

1). Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden

2). Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,

dimulai dari yang tinggi sampai yang terendah. Kelompok tinggi disingkat

Ba dan kelompok rendah disingkat Bb.

3). Menentukan jumlah responden untuk masing-masing kelompok baik

kelompok tinggi maupun kelompok rendah. Penentuan jumlah masing-

masing kelompok 50 % dari jumlah seluruh respoden diambil dari atas

merupakan kelompok tinggi dan sisanya 50 % diambil dari bawah adalah

kelompok rendah.

4). Menentukan indeks Daya Beda dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Ba - Bb D =

0,5 T

(Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 179)

Keterangan :

D = Indeks daya beda

Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar

Bb = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

T = Jumlah peserta tes (Bila jumlah peserta tes ganjil,

maka T = jumlah peserta tes kurang satu).

Setelah diperoleh nilai D dari hasil penghitungan lalu diadakan interpretasi

dengan mengkonsultasikan dengan tabel indeks daya beda seperti pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4 : Interpretasi indeks daya beda

Nilai d Interpretasi

0,0 – 0,200 Jelek

0,200 – 0,400 Cukup baik

0,400 – 0,700 Baik

0,700 – 1,00 Baik sekali

Pengolahan data untuk mencari Daya Beda disajikan dalam Lampiran 7b.

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas kemudian dikonsultasikan dengan

Tabel Interpretasi Indeks Daya Beda dapat disimpulkan :

1. Terdapat 4 butir soal yang termasuk kategori JELEK.

2. Terdapat 16 butir soal yang termasuk kategori CUKUP BAIK

3. Terdapat 5 butir soal yang termasuk kategori BAIK.

3). Validitas Butir Soal

Untuk mencari validitas butir soal menggunakan rumus Korelasi

Pointbiserial (rpb) yaitu dengan mengkorelasikan Skor tiap butir dengan Skor

Jumlah tiap mahasiswa.

Rumus korelasi Pointbiserial adalah sebagai berikut :

Mi – M p

rpb = √ s 1 – p

rpb : Koefisien Korelasi Point Biserial

Mi : Mean skor tes dari subyek yang mendapat angka 1 pada item yang

bersangkutan.

M : Mean skor tes dari seluruh subyek, Mean Total

s : Deviasi Standar skor tes dari seluruh subyek

p : Indeks kesukaran item.

Rumus untuk mencari s adalah :

n (∑X2) - (∑X)2

s = √ n (n – 1)

Tabel kerja untuk mencari s terdapat pada Lampiran 7c.

Dari Tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

30 (9.628) – (518)2 s = √

30 (30 – 1) 288.840 – 268.324 = √ 870 20.516 = √ 870

= √ 23.582 = 4,86

Selanjutnya membuat Tabel kerja untuk mencari Koefisien Korelasi

Pointbiserial. Tabel kerja disajikan pada Lampiran 7d. Hasil pengolahan data yang

berwujud Rekapitulasi penghitungan rpb disajikan dalam Lampiran 7e.

Untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya butir soal

dibuatlah Rekapitulasi p, D, dan rpb seperti disajikan dalam Lampiran 7f.

Dari rekapitulasi tersebut diperoleh kesimpulan :

1. Terdapat tiga (3) butir soal yang DITOLAK yaitu butir nomor 12, 24, dan 25.

2. Terdapat 22 butir soal yang DITERIMA

d. Reliabilitas Tes

Untuk menentukan Reliabilitas Tes menggunakan Internal Konsistensi

Belah Dua yaitu mengkorelasikan Skor yang diperoleh mahasiswa dari Butir

Soal bernomor Ganjil dengan butir soal yang bernomor Genap menggunakan

Rumus Product Moment (r½½ ) dilanjutkan dengan Rumus Korelasi Spearman

Brown (r11).

n ∑ XY – (∑ X) (∑ Y) r½½ =

√ {n ∑ X2 – (∑ X)2} { n ∑ Y2 – (∑ Y)2} (2 x r½½ ) r11 = (1 + r½½ )

Dari 25 butir soal yang ditryoutkan setelah dicari validitasnya, terdapat

tiga (3) butir soal yang dinyatakan TIDAK VALID, sehingga terdapat 22 butir

soal yang dinyatakan VALID. Selanjutnya butir soal yang dinyatakan Valid

tersebut dicari Reliabilitas. Hasil penghitungan Reliabilitas Tes selengkapnya ada

pada Lampiran 8. Penghitungan menggunakan bantuan program Excel dengan

rumus Correlation diperoleh hasil r11 = 0,661

Dari Tabel pada Lampiran 8 selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus Spearman

Brown sebagai berikut :

(2 x 0,661 ) r11 = (1 + 0,661 ) 1,322 r11 = 1,661 = 0,796

Keputusan Uji : Butir soal dinyatakan memiliki Relibilitas yang tinggi.

Dengan demikian dari 22 butir soal yang dinyatakan Valid dan memiliki

Reliabilitas yang tinggi tersebut dapat digunakan sebagai Instrumen dalam

penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah

dirumuskan. Terdapat dua langkah utama yang diperlukan yaitu Uji

Persyaratan Analisis dan Uji Hipotesis.

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis digunakan untuk mengetahui normalitas dan

homogenitas varians populasi agar Analisis Varians (ANAVA) dapat

digunakan.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

masing-masing variabel berdistribusi normal.

Untuk Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

Liliefors dengan rumus sebagai berikut :

L = Maks │F (zi) – S (zi)│

(Budiyono, 2004 : 170).

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

populasi-populasi mempunyai varians yang sama. Dalam penelitian ini

untuk menguji Homogenitas Variansi Populasi menggunakan Uji Bartlett

pada taraf signifikansi α = 0,5. (Budiyono, 2004 : 175).

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan/diajukan diterima atau ditolak. Untuk

menguji hipotesis dilakukan pengolahan data dengan Analisis Varians

(ANAVA) dengan taraf signifikansi α = 0,05

Teknik ANAVA yang digunakan adalah Anava dua jalan dengan sel

yang sama. (Budiyono, 2004 : 212).

Bila diperoleh hasil yang signifikan pada hipotesis ketiga (Ada

Interaksi), maka analisis data dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hal ini sesuai

dengan pendapat Budiyono yaitu : “Metode Scheffe ini dapat digunakan

baik untuk analisis variansi dengan sel sama maupun untuk analisis variansi

dengan sel tak sama.” (Budiyono, 2004 : 201).

3. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang diajukan adalah

sebagai berikut :

a. Ho : µLCD =µOHP

H1 : µLCD > µOHP

b. Ho : µMBT =µMBR

H1 : µMBT > µMBR

c. Ho : µPM x µMB = 0

H1 : µPM x µMB ≠ 0

Keterangan :

LCD : Penggunaan media pembelajaran LCD Projector

OHP : Penggunaan media pembelajaran OHP

MBT : Minat Belajar Tinggi

MBR : Minat Belajar Rendah

PM : Penggunaan Media

MB : Minat Belajar

BAB IV

HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pengukuran Minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Landasan

Kependidikan dilakukan dengan menggunakan Angket. Angket yang sudah

ditry outkan dan dinyatakan valid kemudian diberikan kepada Responden dari

sampel kelompok Kontrol dan sampel kelompok Eksperimen. Dari pengukuran

tersebut diperoleh data skor minat belajar mahasiswa yang kemudian disajikan

dalam bentuk Tabel sebagai hasil penelitian. Tabel tentang skor minat belajar

mahasiswa disajikan pada Lampiran 10a dan 10b. Berdasarkan tabel tersebut

selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Kontrol

Interval f %

86 - 90 2 6,7

91 - 95 6 20

96 - 100 7 23,3

101 – 105 6 20

106 – 110 4 13,3

111 – 115 3 10

116 - 120 2 6,7

Jumlah 30 100

65

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Eksperimen

Interval f %

86 - 90 2 6,7

91 - 95 5 16,7

96 - 100 8 26,6

101 – 105 5 16,7

106 – 110 4 13,3

111 – 115 3 10

116 - 120 2 6,7

121 - 125 1 3,3

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi dua

kelompok yaitu 50 % mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dan 50 %

mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah baik untuk sampel kelompok

Kontrol maupun sampel kelompok Eksperimen. Mahasiswa yang memperoleh

skor 100 ke bawah dikelompokkan ke dalam kelompok Minat Belajar Rendah,

dan yang memperoleh skor 101 ke atas dikelompokkan ke dalam Minat Belajar

Tinggi. Hasil pengelompokan tersebut disajikan pada Tabel Lampiran 10c dan

10d.

Pengukuran terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah

Landasan Kependidikan dilakukan setelah diadakan treatment atau perlakuan.

Perlakuan pertama adalah proses pembelajaran dengan menggunakan media

OHP yang dikenakan kepada sampel kelompok Kontrol, dan perlakuan kedua

adalah proses pembelajaran dengan menggunakan media LCD yang dikenakan

kepada sampel kelompok Eksperimen. Data hasil prestasi belajar mahasiswa

mata kuliah Landasan Kependidikan sebagai hasil penelitian dari kedua

kelompok sampel tersebut di atas disajikan dalam Lampiran 11a dan 11b.

Berdasarkan tabel tersebut selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut :

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Nilai f %

9 2 6,7

10 2 6,7

11 3 10

12 3 10

13 4 13,3

14 5 16,7

15 4 13,3

16 3 10

17 2 6,7

18 1 3,3

19 1 3,3

Jumlah 30 100

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Nilai f %

10 1 3,3

11 1 3,3

12 2 6,7

13 3 10

14 3 10

15 4 13,3

16 5 16,7

17 4 13,3

18 3 10

19 2 6,7

20 1 3,3

21 1 3,3

Jumlah 30 100

Dari kedua tabel di atas dapat dibuat grafik Histogram sebagai berikut :

Grafik 1 : Grafik Histogram Tes Hasil Belajar Mahasiswa

Selanjutnya membuat tabel Rekapitulasi Nilai tes hasil belajar mata

kuliah Landasan Kependidikan berdasarkan kelompok mahasiswa yang

memiliki minat belajar tinggi dan mahasiswa yang memiliki minat belajar

rendah. Tabel Rekapitulasi disajikan pada Lampiran 11c dan 11d.

B. Analisis Data

Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui normalitas dan

homogenitas varians populasi agar Analisis Varians (ANAVA) dapat

digunakan.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

masing-masing variabel berdistribusi normal.

Untuk Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

Liliefors dengan rumus sebagai berikut :

L = Maks │F (zi) – S (zi)│

Uji Normalitas dilakukan dengan program SPSS Versi 16

hasilnya disajikan pada Lampiran 12a dan 12b.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 untuk

Kelompok Eksperimen diperoleh data sebagai berikut :

Lobs. = 0,106

α 0,05 dengan n 30 = 0,161

Lobs. = 0,106 < α 0,05 = 0,161

Keputusan Uji : Ho diterima

Kesimpulan : Data berasal dari populasi yang Berdistribusi Normal.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 untuk

Kelompok Kontrol diperoleh data sebagai berikut :

Lobs. = 0,102

α 0,05 dengan n 30 = 0,161

Lobs. = 0,102 < α 0,05 = 0,161

Keputusan Uji : Ho diterima

Kesimpulan : Data berasal dari populasi yang Berdistribusi Normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

populasi-populasi mempunyai varians yang sama. Dalam penelitian ini

untuk menguji Homogenitas Variansi Populasi menggunakan Uji Bartlett

pada taraf signifikansi α = 0,5.

Berdasarkan pengolahan data pada Lampiran 13 diperoleh :

∑ X = 212,5 ∑ X2 = 1.546,09

∑ Y = 185,8 ∑ Y2 = 1.191,66

X adalah Sampel Kelompok Eksperimen

Y adalah Sampel Kelompok Kontrol

n (∑X2) - (∑X)2 s1

2 = n (n – 1)

Berdasarkan Hasil Komputasi pada Lampiran 14 diperoleh : bobs = 0,9576

DK = 0,9356

bobs. = 0,9576 € DK

Keputusan Uji : Ho diterima

Kesimpulan :

Variansi-variansi dari kedua populasi tersebut sama (Homogen).

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan digunakan untuk menguji apakah antara

kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol mempunyai rataan yang

seimbang. Dalam penelitian ini digunakan statistik uji t sebagai berikut :

(Budiyono, 2004 : 151)

1. Hipotesis :

210 : µµ =H (Mahasiswa pada kelompok Kontrol dan kelompok

Eksperimen sama kemampuannya)

21: µµ ≠iH (Mahasiswa pada pada kelompok Kontrol dan kelompok

Eksperimen tidak sama kemampuannya)

2. α = 0,05

3. Statistik uji yang digunakan :

t = ( )

2

22

1

21

021

n

s

n

s

dXX

+

−− ~ t(v)

dengan :

v = ( )

( ) ( )11 2

2

222

1

2

121

2

2221

21

−+

+

n

ns

n

ns

nsns

1X = Rataan nilai kelompok kontrol

2X = Rataan nilai kelompok eksperimen

21s = Variansi nilai kelompok kontrol

22s = Variansi nilai kelompok eksperimen

n1 = Banyaknya siswa pada kelompok kontrol

n2 = Banyaknya siswa pada kelompok eksperimen

Daerah kritik : DK = { }vv ttatauttt ;2/1;2/1 αα >−<

Berdasarkan Tabel kerja pada Lampiran 15 kemudian dimasukkan ke dalam

rumus komputasi sebagai berikut :

4. Komputasi :

∑ X1 = 222 X1 = 7,4 ∑X12 = 1.658

∑X2 = 226 X2 = 7,53 ∑X22 = 1.714

Koputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 16.

Berdasarkan komputasi tersebut diperoleh : v = 57,24 dibulatkan : 58

5. t0,05.58 = 1,645

t = 0,742 € DK

6. Keputusan Uji : Ho diterima

7. Kesimpulan : Mahasiswa pada kelompok Eksperimen dan kelompok

Kontrol sama kemampuannya (Seimbang).

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan/diajukan diterima atau ditolak. Untuk

menguji hipotesis dilakukan pengolahan data dengan Analisis Varians

(ANAVA) dengan taraf signifikansi α = 0,05

Teknik ANAVA yang digunakan adalah Anava dua jalan dengan sel

yang sama. (Budiyono, 2004 : 212).

Tabel 9 : Data Amatan dan Rataan dari Hasil Penelitian

Media Pembelajaran (A) Minat Belajar

Mahasiswa (B)

Media LCD (A1) Media OHP (A2) Total

9,5 69 8,6 8,6 8,2

8,2 8,2 7,7 7,7 7,7

7,3 7,3 6,8 6,8 6

8,6 82 7,3 6,8 6,4

6,4 6,4 6 5,5 5,5

5,5 5 4,5 4 4

∑ A1B1 = 117,6

N = 15

∑ A2B1 = 90,1

N = 15

Tinggi (B1)

X A1B1 = 7,84 X A2B1 = 6

∑B1 = 207,7

N = 30

X B1 = 6,92

7,7 7,3 7,3 7,3 6,8

6,8 6,4 6,4 6,4 6

6 5,5 5,5 5 4,5

7,7 7,7 7,3 7,3 6,8

6,8 6,8 6,4 6,4 6

6 6 5 5 4,5

∑ A1B2 = 94,9

N = 15

∑ A2B2 = 95,7

N = 15

Rendah (B2)

X A1B2 = 6,33 X A2B2 = 6,38

∑ B2 = 190,6

N = 30

X B2 = 6,35

Total ∑ A1 = 212,5

N = 30

∑ A2 = 185,8

N = 30

398,3

G

X A1 = 7,08 X A2 = 6,19

(Sumber data dari Lampiran 17).

Hipotesis : 1. HoA : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan

media LCD dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

2. H1A : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media

LCD dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

3. HoB : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang

memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi

belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.

4. H1B : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang

memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi

belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.

5. HoAB : Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan

minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

6. H1AB : Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan minat

belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 18.

Berdasarkan komputasi tersebut diperoleh hasil Analisis Variansi sebagai berikut :

Tabel 10 : Rangkuman Analisis Variansi dua jalan dengan Sel yang Sama

Sumber JK dk RK Fobs Fα p A 11,9 1 11,9 10,63 4,00 < 0,05

B 5,1 1 5,1 4,55 4,00 < 0,05

AB 13,8 1 13,2 11,78 4,00 < 0,05

G 62,95 56 1,12 - - -

Total 93,75 59 - - - -

Keputusan Uji :

1. HoA ditolak atau H1A diterima

2. HoB ditolak atau H1B diterima

3. HoAB ditolak atau H1AB diterima

Kesimpulan : 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media LCD

Projector dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan.

2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang memiliki

minat belajar tinggi dan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah

terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.

3. Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan minat belajar

mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.

UJI LANJUT PASCA ANAVA

Uji lanjut pasca Anava perlu dilakukan karena Ho.AB ditolak (H1AB

diterima), artinya Ada interaksi pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran

dan Minat Belajar Mahasiswa terhadap Prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Budiyono yaitu : “Metode Scheffe

ini dapat digunakan baik untuk analisis variansi dengan sel sama maupun untuk

analisis variansi dengan sel tak sama.” (Budiyono, 2004 : 201).

Tabel 11 : Rataan masing-masing Sel dari Data pada Tabel 9

Minat Belajar Media Pembelajaran (A) Rataan Mahasiswa Marginal (B) Media LCD (A1) Media OHP (A2) Tinggi (B1) 7,84 6 6,92

Rendah (B2) 6,33 6,38 6,35 Rataan Marginal 7,08 6,19

UJI SCHEFFE :

1. Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang sama

Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 19.

Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kesimpulan :

a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar dalam mata kuliah Landasan

Kependidikan pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar tinggi antara

mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media LCD dengan mahasiswa

yang diberi kuliah menggunakan Media OHP. (Lihat Lampiran 19).

Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Minat Tinggi media LCD = 7,84 dan

Minat tinggi media OHP = 6 , maka dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi diberi kuliah dengan

media LCD lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar

tinggi diberi kuliah dengan media OHP.

b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar dalam mata kuliah

Landasan Kependidikan pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar

rendah antara mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media LCD

dengan mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media OHP. (Lihat

Lampiran 19).

2. Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang sama

Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 20.

Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kesimpulan :

a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD antara mahasiswa

yang memiliki Minat belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki

Minat belajar rendah. (Lihat Lampiran 20).

Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Media LCD Minat Tinggi= 7,84 dan

Media LCD Minat Rendah = 6,33 , maka dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa yang diberi kuliah dengan media LCD yang memiliki minat

belajar tingi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa diberi

kuliah dengan media LCD yang memiliki minat belajar rendah.

b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan yang diberikan menggunakan Media OHP antara mahasiswa

yang memiliki Minat belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki

Minat belajar rendah. (Lihat Lampiran 20).

3. Komparasi Interaksi

Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 21.

Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kesimpulan :

a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD bagi mahasiswa

yang memiliki Minat belajar tinggi dengan yang diberikan menggunakan

media OHP bagi mahasiswa yang memiliki Minat belajar rendah. (Lihat

Lampiran 21).

Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Media LCD Minat Tinggi= 7,84 dan

Media OHP Minat Rendah = 6,38 , maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media LCD pada mahasiswa yang memiliki minat belajar

tingi lebih efektif dari pada penggunaan media OHP pada mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah.

b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan

Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD pada mahasiswa

yang memiliki Minat belajar rendah dengan yang diberikan menggunakan

media OHP pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar tinggi. (Lihat

Lampiran 21).

C. Pembahasan Hasil penelitian

Berdasarkan hasil Analisis Data yang telah dilakukan menggunakan

Analisis Varian Dua Jalan dengan Sel yang sama selanjutnya dilakukan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil Analisis data di atas diperoleh : Fobs. 10,63 > Fα 4,00

Keputusan Uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang pertama

diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada perbedaan prestasi belajar mata

kuliah Landasan Kependidikan antara mahasiswa yang diberi kuliah

menggunakan media LCD Projector dengan mahasiswa yang diberi kuliah

menggunakan media OHP.

Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh yaitu untuk penggunaan

media LCD dengan nilai rataan 7,08 dan penggunaan media OHP dengan

nilai rataan 6,19 ( 7,08 > 6,19 ), maka dapat disimpulkan bahwa

mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media pembelajaran LCD

Projector prestasi belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang diberi

kuliah menggunakan media pembelajaran OHP. Hal ini dapat terjadi karena

Media pembelajaran LCD Projector memiliki lebih banyak keunggulan

dibandingkan dengan media pembelajaran OHP. Penggunaan media

pembelajaran Transparansi pada OHP mempunyai beberapa keterbatasan

sebagai media Visual. Dengan tampilan yang statis (visual diam/tidak

bergerak) membuat proses pembelajaran kurang menyenangkan, sehingga

berpengaruh terhadap penerimaan materi perkuliahan. Dengan demikian

akan berpengaruh terhadap kurangnya prestasi belajar.

Penggunaan media pembelajaran LCD Projector yang mempunyai

banyak keunggulan (Audio Visual Gerak) dalam menampilkan informasi/

pesan, sehingga akan lebih menyenangkan mahasiswa dalam mengikuti

proses pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap penerimaan dan

pemahaman materi kuliah yang disampaikan. Dengan demikian berpengaruh

terhadap peningkatan prestasi belajarnya.

Dengan karakteristik masing-masing media pembelajaran baik OHP

maupun LCD Projector tersebut tentu berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa. Dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh

media pembelajaran LCD Projector, maka prestasi belajar Mahasiswa yang

diberikan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector lebih

baik dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran OHP.

Sesuai dengan Landasan Teori dan Kerangka Berpikir seperti yang

telah diuraikan pada Bab II, hasil penelitian dan data empiris membuktikan

bahwa prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Landasan

Kependidikan yang diberikan menggunakan media pembelajaran LCD

Projector lebih baik dari pada prestasi belajar mahasiswa yang diberikan

dengan menggunakan media pembelajaran OHP.

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil analisis data di atas diperoleh : Fobs. 4,55 > Fα 4,00

Keputusan uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang kedua

diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada perbedaan prestasi belajar mata

kuliah Landasan Kependidikan antara mahasiswa yang memiliki minat

belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.

Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh yaitu untuk minat belajar

tinggi 6,92 dan untuk minat belajar rendah 6,35 (6,92 > 6,35), maka

dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi

prestasi belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat

belajar rendah.

Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar,

karena minat belajar mahasiswa merupakan faktor utama yang menentukan

derajat keaktifan, semangat, ketekunan mahasiswa dalam mengikuti proses

perkuliahaan. Apabila bahan kuliah yang dipelajari kurang sesuai dengan

minat belajar mahasiswa, maka mahasiswa tidak akan dapat belajar dengan

sebaik-baiknya. Oleh karena itu dosen harus berusaha bagaimana mencipta-

kan situasi dan kondisi yang kondusif agar mahasiswa selalu butuh dan

ingin terus untuk belajar. Dalam arti menciptakan mahasiswa yang

mempunyai minat belajar yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajarnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa prestasi belajar mahasiswa

yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik dari pada mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis data di atas dapat diperoleh : Fobs. 11,78 > Fα

4,00 Keputusan uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang

ketiga diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada interaksi pengaruh

penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar Mahasiswa terhadap

Prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada Mahasiswa

STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009. Hal ini menunjukkan

bahwa antara Media Pembelajaran dan Minat Belajar secara bersama-sama

(berinteraksi) berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata

kuliah Landasan Kependidikan bagi mahasiswa STKIP PGRI Ngawi Tahun

akademik 2008/2009.

Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor

yang berasal dari luar antara lain penggunaan media pembelajaran.

Sedangkan faktor dari dalam diri mahasiswa antara lain adalah faktor minat

belajar. Kedua faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara

bersama-sama (berinteraksi) berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajarannya

menggunakan media LCD Projector lebih baik dari pada menggunakan

media OHP. Proses pembelajaran menggunakan media LCD Projector yang

dikenakan kepada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi

belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar

rendah. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan

dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa ada perbedaan prestasi belajar

mata kuliah Landasan Kependidikan antara proses pembelajaran yang

menggunakan media LCD Projector dengan proses pembelajaran yang

menggunakan media OHP. Prestasi belajar mahasiswa akan lebih tinggi bila

diberi kuliah menggunakan media LCD Projector dari pada menggunakan

media OHP. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini

membuktikan bahwa kedua pernyataan tersebut di atas terbukti

kebenarannya yaitu Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar

mahasiswa antara yang diberi kuliah menggunakan media LCD dengan

menggunakan media OHP. Prestasi belajar mahasiswa yang diberi kuliah

menggunakan media LCD lebih tinggi dari pada yang diberi kuliah

menggunakan OHP.

2. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa mahasiswa yang memiliki

minat belajar tinggi prestasi belajarnya berbeda dengan mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa yang memiliki minat belajar

tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki

minat belajar rendah. Hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

ini membuktikan bahwa kedua pernyataan di atas terbukti kebenarannya

yaitu mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi belajarnya

berbeda secara signifikan dan lebih tinggi dari pada mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah.

3. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa ada interaksi pengaruh

penggunaan media pembelajaran (Media LCD dan media OHP) dan Minat

belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada

mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009. Hasil analisis

data dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pernyataan

tersebut di atas terbukti kebenarannya yaitu Ada interaksi pengaruh

penggunaan media pembelajaran dan minat belajar terhadap prestasi belajar

mata kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi

tahun akademik 2008/2009. Hal ini menunjukkan bahwa antara penggunaan

media pembelajaran (Media LCD dan media OHP) dan minat belajar

mahasiswa secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap prestasi

belajar mahasiswa.

B. Implikasi Hasil Penelitian

84

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti

dan diimplikasikan dalam proses pembelajaran atau proses perkuliahan di

kemudian hari. Sebagai implikasi atas hasil penelitian ini adalah :

1. Perlunya menumbuhkan minat belajar pada mahasiswa agar dapat

meningkatkan prestasi belajarnya, karena mahasiswa yang memiliki minat

belajar tinggi akan berprestasi lebih baik dari pada mahasiswa yang

memiliki minat belajar rendah. Ada berbagai macam cara yang dapat

dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, antara

lain dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, pemilihan

strategi pembelajaran yang bervariasi, menciptakan suasana yang

menyenangkan, dan lain-lain.

2. Dalam proses pembelajaran atau proses perkuliahan perlu menggunakan

media LCD, karena dengan penggunaan media LCD akan dapat

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dengan berbagai macam bentuk

tampilan, media LCD mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan

media lain untuk menyajikan beragam materi kuliah yang ada di perguruan

tinggi. Penggunaan media LCD dengan berbagai variasi tampilan visual

atau audio visualnya sangat baik untuk merangsang penalaran mahasiswa

dalam mengikuti perkuliahan, sehingga dapat melatih mahasiswa berpikir

kritis, kreatif, dan inovatif.

C. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian ini, sebagai penutup

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran kepada Mahasiswa

Untuk meningkatkan prestasi belajar, hendaklah selalu rajin mengikuti

perkuliahan dengan sungguh-sungguh, semangat, dan penuh perhatian agar

dapat bersaing di bursa kerja yang semakin kompetitif.

2. Saran kepada Dosen

Hendaknya menggunakan media pembelajaran LCD Projector yang menarik

dan bervariasi dalam setiap perkuliahan untuk merangsang mahasiswa agar

belajar lebih giat dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Saran kepada Lembaga STKIP PGRI Ngawi

Untuk menyiapkan calon guru dan pendidik yang profesional serta

meningkatkan mutu lulusan, hendaknya Lembaga berkenan menyediakan

media pembelajaran yang mencukupi dan memadai khususnya media LCD

Projector baik kuantitas maupun kualitasnya serta Perpustakaan yang

lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1994. Definisi dan Terminologi (Edisi terjemahan Yusuf Hadi Miarso, dkk. Ed 1 cet-2). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Ahmad Rohani. 1999. Media Instruksional. Jakarta : Rineka Cipta.

Arief S. Sadiman dkk. 1986. Media Pendidikan; Pengertian, Pemanfaatan dan pengembangannya. Jakarta : Rajawali.

Asmawi Zainul, Noehi Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : PAU-PPAI-UT.

Budi Santoso. 2003. Pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional menggunakan VCD terhadap prestasi belajar siswa SLTP. Tesis Magister. tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981. Teknologi Instruksional Buku IIIC, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Jakarta : Dirjen Dikti PPIPT.

Dick, Walter and Lou Carey. 2002. The Systematic Desaign of Instruction 5th. Florida : Harper Collin.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Ngawi : tp.

Jujun S. Suriasumantri. 2007. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Kerlinger, FN. 2000. Azas-azas Penilitian Behavioral. (Edisi Terjemahan oleh Landung K. Simatupang. Yogyakarta : Gajah Mada Press.

Muhammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Bandung : CV. Remaja Rosda Karya.

Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Reigeluth, CM and George L. 1983. Instructional Design : Theory and Models and Overview of Their Current Studies. London : Lawrence Publisher.

Reilly, Robert R, Lewis, Ernist L. 1983. Educational Psychology Applications for Classroom Learning and Instructions. New York : Mac Millan Publishing Company, Inc.

Rizan Z.A. 1994. Desain Overhead Transparancy (OHT). Jakarta : Pustekkom Dikbud.

Saifuddin Azwar. 2005. Tes Prestasi Cetakan VII. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

__________. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Cetakan VIII. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Samsi Haryanto. 2003. Evaluasi Belajar dan Pembelajaran. Surakarta : tp.

Sax, Gilber. 1980. Principles of Educational Measurement and Evaluation. California : Wadsworth Publishing Company, Inc.

Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lawther, James D. Russel. 2008. Instructional Technology and Media for Learning, 9th Ed. Pearson Prentice Hall : New Jersey.

Seells, Barbara B. and Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran (Terjemahan Prawiradilaga dkk.) Jakarta : LPTK.

88

Soenarwan. 2008. Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Sugiardo. 2007. Pengaruh penerapan pendekatan kontekstual bermedia VCD terhadap pencapaian kompetensi belajar Geografi ditinjau dari minat belajar. Tesis Magister. tidak diterbitkan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

_______. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sumarna Surapranata. 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sunarno. 2003. Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media Komputer dan media sederhana terhadap hasil belajar Matematika ditinjau dari minat belajar siswa.Tesis Magister. tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Sutrisno Hadi. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Winarno Surahmad. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik. Bandung : Tarsito.

Win Van Zanten. 1994. Statistik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

http://en.wikipedia.org/wiki/Liquid crystal display 21/04/08.

http://febrian-bagus.blogspot.com/2008/06/intip-teknologi monitor.html).

LAMPIRAN-LAMPIRAN

91

Lampiran 2a :

KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA

STKIP PGRI NGAWI

No. ASPEK INDIKATOR No. Item Positif

No. Item Negatif

1. Kemauan/hasrat 1.1. Konsentrasi

1.2. Cara menyikapi masalah

1.3. Kesungguhan

1.4. Keteraturan belajar

1.5. Kedisiplinan belajar

1, 21

4, 22

6, 23

9, 24

11

2

8

7

25

26

2. Persaaan Suka/

Tidak suka

2.1. Perhatian

2.2. Kreativitas

2.3. Ketertarikan

2.4. Ketangguhan

2.5. Kegemaran

5

27

10

29

14

13

3

28

12

30

3. Kecenderungan

Melakukan

Aktivitas

3.1. Kemauan

3.2. Kegairahan

3.3. Kesiapan

3.4. Semangat

3.5. Kecekatan

15

32

17

18,34

20

31

16

33

19

35

Jumlah Item 20 15

T O T A L I T E M 35

Lampiran 2b :

ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA

STKIP PGRI NGAWI

IDENTITAS :

1. Kode Responden : ………………………………..

(Diisi Petugas)

2. N a m a : ………………………….……..

3. Jenis Kelamin : …………………………..…….

4. Program Studi : ....................................................

5. Nomor Induk Mhs. : .………………………….…….

PETUNJUK PENGISIAN/PENGERJAAN

1. Sebelum mengerjakan angket di bawah ini, isilah terlebih dahulu Identitas

Responden.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai pada pernyataan di bawah ini,

dengan

memberi tanda Cek (Tanda Centang seperti huruf V) pada kolom yang tersedia

yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

3. Jawaban tidak akan mempengaruhi Nilai Prestasi Belajar.

4. Setelah Angket diisi serahkan kembali kepada Dosen.

BUTIR-BUTIR PERTANYAAN/PERNYATAAN

No. PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S R TS STS

1. Setiap mengikuti perkuliahan, saya

memperhatikan dengan seksama

2. Pada saat mengerjakan soal ujian, saya sulit

untuk memusatkan perhatian pada soal-soal

Ujian.

3.

Untuk mengerjakan soal-soal latihan saya

kurang dapat mengembangkan tanpa bantuan

teman

4. Dalam setiap ujian saya selalu berusaha untuk

memperoleh nilai yang terbaik

5.

Setiap mengikuti perkuliahan saya berusaha

memperhatikan dosen agar memahami apa yang

disampaikan

6. Saya mengerjakan semua tugas dengan

kelompok belajar setiap ada perintah dari dosen

7. Saya menyadari kurang sungguh-sungguh

dalam mempelajari hafalan karena abstrak

8. Setiap ada masalah yang sukar untuk dikerjakan

saya biarkan saja

9. Untuk memahami setiap materi kuliah saya

belajar mandiri setiap malam

10.

Materi kuliah memang banyak yang baru, tetapi

saya merasa senang dalam menyelesaikan setiap

pekerjaan rumah

11. Dosen memerintahkan setiap mengikuti

perkuliahan agar masuk kelas tepat waktu

12. Saya susah menghafal terlalu banyak seperti

materi Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar

13.

Dosen tidak menggunakan media pembelajaran

yang cocok sehingga saya kurang tertarik

perhatian

14. Proses perkuliahan baik diadakan secara

bervariasi dengan perkuliahan outdoor

15. Jika dalam perkuliahan mengalami kesulitan

saya langsung bertanya kepada dosen

16. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh

apabila akan ada ujian saja

17.

Setiap akan berangkat kuliah saya menyiapkan

buku-buku dan peralatan kuliah sesuai dengan

jadwal

18. Mengerjakan soal-soal di buku paket untuk

mengatasi materi-materi yang sukar

19. Untuk materi yang bersifat hafalan saya

menunda mengerjakannya

20. Nilai ujian saya rata-rata di atas 3 berkat

kecepatan dalam berpikir setiap ujian

21. Setiap ada presentasi, saya harus

memperhatikan agar dapat diskusi dengan baik

22.

Lebih baik mengerjakan sendiri soal-soal ujian,

dari pada bertanya kepada teman atau

menyontek

23. Sayan senang menyusun makalah dengan

menggunakan buku-buku referensi yang cukup

24.

Setiap habis kuliah saya berusaha membuat

rangkuman dan catatan ringkas agar mudah

dipelajari

25. Belajar setiap akan ada ujian saja sudah

merupakan kebiasaan saya sejak dulu

26. Saya tidak merasa risau apabila datang kuliah

terlambat atau tidak masuk kuliah

27. Saya selalu membuat catatan khusus setiap

habis membaca buku materi kuliah

28. Saya kurang tertarik untuk mempelajari materi-

materi yang bersifat eksakta atau pasti

29.

Setiap diskusi saya selalu mempertahankan

pendapat dan argumentasi dengan sungguh-

sungguh

30. Saya kurang senang mengunjungi Perpustakaan

untuk membaca atau meminjam buku

31. Saya tidak pernah peduli dengan kelengkapan

kuliah sehari-hari

32. Saya selalu mencatat materi kuliah setiap hari

dengan tertib dan teratur

33. Sudah menjadi kebiasaan saya masuk ruang

kuliah setelah dosen memulai pelajaran

34. Saya sangat senang belajar kelompok

dilanjutkan presentasi hasil kerja

35. Saya kurang dapat mempelajari ilmu-ilmu sosial

yang bersifat uraian yang panjang.

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR UNTUK ANGKET

MINAT BELAJAR MAHASISWA

I. Pernyataan Positif, untuk pilihan jawaban :

SS : Sangat Setuju dengan skor 5

S : Setuju dengan skor 4

R : Ragu-ragu dengan skor 3

TS : Tidak Setuju dengan skor 2

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1

II. Pernyataan Negatif, untuk pilihan jawaban :

SS : Sangat Setuju dengan skor 1

S : Setuju dengan skor 2

R : Ragu-ragu dengan skor 3

TS : Tidak Setuju dengan skor 4

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 5

III. Jumlah Skor Maksimal dan Minimal

Dengan jumlah pertanyaan/pernyataan 35 item dapat diperoleh :

1. Skor maksimal adalah 175

2. Skor minimal adalah 35

KISI-KISI TES OBYEKTIF PERGURUAN TINGGI : STKIP PGRI NGAWI

MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN

SEMESTER : I (SATU)

STANDAR KOMPETENSI : Mempunyai Pengetahuan dan wawasan yang luas

tentang sistem pendidikan dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran

C1 C2 C3 Kompetensi Dasar / KD

Indikator

M SD SK M SD SK M SD SK C4 C5

1. Definisi 1 2

2. Komponen 3 4 5 23

3. Sub, supra 6 14 7 24

4. Ciri-ciri 13 8 9

5. Tujuan 10 11 12

6. Anak Didik 15 16 17 25

7. Pendidik 18 19

Menggunakan konsep sistem dalam sistem pendidikan di tingkat lembaga pendidikan. 8. Dasar Pend. 20 21 22

Jumlah Butir Soal 6 10 9 0 0

Prosentase 24 40 36 0 0

Keterangan Tabel / Kisi-kisi :

Indikator :

1. Mendefinisikan pengertian sistem pendidikan

2. Menjelaskan komponen-komponen sistem pendidikan

3. Menjelaskan sistem, sub sistem, dan supra sistem beserta diagramnya

4. Menjelaskan ciri-ciri sistem

5. Menjelaskan macam-macam tujuan pendidikan

6. Menjelaskan pengertian Anak Didik dan Karakteristiknya

7. Menguraikan kompetensi pendidik/guru

8. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan di Indonesia

C1 = Proses berpikir ingatan/Pengetahuan

Lampiran 3a :

C2 = Proses Berpikir Pemahaman

C3 = Proses Berpikir Penerapan

C4 = Proses Berpikir Analisis

C5 = Proses Berpikir Sintesis

C6 = Proses Berpikir Evaluasi

M = Mudah

SD = Sedang

SK = Sukar

Lampiran 3b :

UJIAN AKHIR SEMESTER

N A M A : ………………………………….

N I M : ………………………………….

PROGRAM STUDI : ………………………………….

SEMESTER : ………………………………….

MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN

Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya !

Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.

1. Sistem adalah serangkaian komponen atau bagian yang saling berkaitan dan

berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Pengertian sistem ini pendapat dari :

a. Association for Educational Communications and Technology (AECT)

b. John Amos Comenius

c. Socrates

d. Langeveld

2. Sistem pendidikan adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-

komponen dalam nama tiap-tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan

diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi dan interdependensi yang

secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan pendidikan.

Pernyataan tersebut pendapat dari :

a. Langeveld

b. Association for Educational Communications and Technology (AECT)

c. Soenarwan

d. Ki Hajar Dewantoro

3. Pendidik atau guru sebagai komponen integral dalam sistem pendidikan. Yang

dimaksud dengan komponen integral dalam sistem pendidikan adalah :

a. Komponen yang dapat dipisahkan dari sistem

b. Komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

c. Komponen yang tidak begitu penting

d. Komponen yang dapat diabaikan

4. Media pembelajaran sebagai komponen dalam sistem pendidikan masih sering

diabaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut terjadi karena

:

a. Tidak ada media yang cocok untuk pembelajaran

b. Tidak tersedia media yang diinginkan

c. Tidak ada waktu untuk menyiapkan media

d. Tidak ada kemampuan dari guru dalam menyiapkan media

5. Perkembangan ilmu dan teknologi begitu sangat cepat, sehingga program-

program pendidikan selalu ketinggalan. Agar program pendidikan selalu up to

date dan relevan dengan perkembangan masyarakat kita harus :

a. Mengganti sistem pendidikan

b. Merubah sistem pembelajaran

c. Merubah kurikulum

d. Mengganti bahan ajar

6. Terdapat tiga bagian besar dalam Sistem; yaitu suprasistem, subsistem, dan

sistem. Yang dimaksud dengan suprasistem adalah :

a. Bagian yang lebih luas dari sub sistem dan sistem

b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari subsistem

c. Bagian yang lebih luas dari subsistem dan lebih sempit dari sistem

d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan sub sistem

7. Gambar yang menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, dan

suprasistem adalah sebagai berikut :

a. b.

c. d.

Subsistem

Suprasistem

Sistem

Sistem

Suprasistem Subsistem

Suprasistem

Sistem

Suprasistem

Subsistem

Sistem

Subsistem

8. Sistem bersifat terbuka artinya :

a. Menerima Input berwujud apa saja

b. Berhubungan dengan sistem yang lain

c. Mengeluarkan Output ke masyarakat

d. Menerima Input dan mengeluarkan Output

9. Setiap sistem mempunyai Daerah Batasan, artinya :

a. Menerima Input yang terbatas

b. Mempunyai ruang lingkup dan lingkungan sistem yang terbatas

c. Jumlah komponen dalam sistem tidak terbatas

d. Tergantung kepada sistem lain

10. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis

serta bertangung jawab merupakan rumusan tujuan :

a. Tujuan Institusional

b. Tujuan Lembaga Pendidikan

c. Tujuan Pendidikan Nasional

d. Tujuan Kurikuler

11. Secara hirarkikal dari atas ke bawah tujuan pendidikan di Indonesia adalah

sebagai berikut :

a. Tujuan umum, tujuan lembaga, tujuan belajar, tujuan bidang studi

b. Tujuan Institusional, tujuan nasional, tujuan kurikuler, tujuan pembelajaran

c. Tujuan pendidikan nasional, tujuan institusioal, tujuan kutikuler, tujuan

pembelajaran

d. Tujuan pendidikan nasional, tujuan kurikuler, tujuan institusional, tujuan

instruksional

12. Yang dimaksud dengan Tujuan Kurikuler adalah :

a. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi pada tingkat tertentu

b. Tujuan yang ingin dicapai oleh kurikulum secara keseluruhan

c. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan

d. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap satuan pendidikan tertentu

13. Di dalam setiap sistem adanya proses transformasi artinya :

a. Terjadi saling interaksi antar komponen dalam sistem

b. Terjadi saling korelasi antar komponen dalam sistem

c. Proses interaksi dan korelasi antar komponen dalam sistem

d. Proses merubah input menjadi output dalam sistem

14. Subsistem mempunyai pengertian :

a. Bagian yang lebih luas dari sistem dan suprasistem

b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari suprasistem

c. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan suprasistem

d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan lebih luas dari suprasistem

15. Di dalam pendidikan formal perserta didik disebut juga :

a. Santri

b. Siswa

c. Terdidik

d. Peserta

16. Di lingkungan pendidikan Nonformal terdidik disebut juga :

a. Peserta didik

b. Tentor

c. Siswa

d. Mahasiswa

17. Pendidik harus mempunyai kompetensi dasar Profesional artinya :

a. Bersertifikat

b. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas di bidangnya

c. Tergabung dalam organisasi profesi

d. Dapat melayani anak didik

18. Pendidik atau Guru harus memiliki kompetensi Personal, yaitu :

a. Patuh dan taat pada atasan

b. Mampu berkomunikasi dengan orang lain

c. Mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang baik

d. Melayani dengan sepenuh hati

19. Pendidik pada pendidikan Formal harus memenuhi persyaratan :

a. Pegawai Negeri Sipil

b. Memiliki ijasah sesuai dengan bidang keahliannya

c. Terdaftar sebagai tenaga kerja

d. Memiliki pengalaman kerja

20. Dasar Filosofis dari pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah :

a. Undang-undang Dasar 1945

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

c. Garis-garis Besar Haluan Negara

d. Falsafah Negara Pancasila

21. Di dalam pelaksanaan pendidikan harus memperhatikan taraf perkembangan

peserta

didik. Hal ini sesuai dengan :

a. Dasar Historis

b. Dasar Psikologis

c. Dasar Sosiologis

d. Dasar Paedagogis

22. Sekolah sebagai lembaga sosial harus menjalin komunikasi yang baik dengan

lembaga-

lembaga di luar sekolah dan wali murid. Hal sesuai dengan :

a. Dasar Yuridis

b. Dasar Historis

c. Dasar Paedagogis

d. Dasar Sosiologis

23. Di dalam sistem pendidikan semua komponen harus saling :

a. Berinteraksi

b. Berkorelasi

c. Interdependensi

d. Berinteraksi, berkorelasi, dan interdependensi

24. Lingkungan dan daerah batasan yang paling luas dimiliki oleh :

a. Sub sistem

b. Supra sistem

c. Sistem

d. Grand sistem

25. Di dalam sistem pendidikan anak didik dipandang sebagai :

a. Obyek pendidikan

b. Subyek pendidikan

c. Obyek sekaligus subyek pendidikan

d. Bagian dari sistem pendidikan

KUNCI JAWABAN :

1. a 16. a

2. c 17. b

3. b 18. c

4. d 19. b

5. c 20. d

6. a 21. b

7. d 22. d

8. b 23. d

9. b 24. b

10. c 25. c

11. c

12. a

13. d

14. c

15. b

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR :

1. Siswa yang menjawab BENAR tiap butir soal diberi skor 1 (Satu)

2. Siswa yang menjawab SALAH tiap butir soal diberi skor 0 (Nol)

3. Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 25 dari keseluruhan butir soal.

Lampiran 6b :

118

Rekapitulasi Hasil Validitas Angket Minat Belajar Mahasiswa

Nomor Item Analisis r hitung r tabel Kesimpulan

Item 1 Pearson Correlation 0,481 0,361 Valid

Item 2 Pearson Correlation 0,544 0,361 Valid

Item 3 Pearson Correlation 0,459 0,361 Valid

Item 4 Pearson Correlation 0,718 0,361 Valid

Item 5 Pearson Correlation 0,403 0,361 Valid

Item 6 Pearson Correlation 0,452 0,361 Valid

Item 7 Pearson Correlation 0,625 0,361 Valid

Item 8 Pearson Correlation 0,437 0,361 Valid

Item 9 Pearson Correlation 0,509 0,361 Valid

Item 10 Pearson Correlation 0,204 0,361 Tidak Valid

Item 11 Pearson Correlation 0,401 0,361 Valid

Item 12 Pearson Correlation 0,438 0,361 Valid

Item 13 Pearson Correlation 0,655 0,361 Valid

Item 14 Pearson Correlation 0,276 0,361 Tidak Valid

Item 15 Pearson Correlation 0,603 0,361 Valid

Item 16 Pearson Correlation 0,543 0,361 Valid

Item 17 Pearson Correlation 0,689 0,361 Valid

Item 18 Pearson Correlation 0,536 0,361 Valid

Item 19 Pearson Correlation 0,297 0,361 Tidak Valid

Item 20 Pearson Correlation 0,407 0,361 Valid

Item 21 Pearson Correlation 0,419 0,361 Valid

Item 22 Pearson Correlation 0,577 0,361 Valid

Item 23 Pearson Correlation 0,422 0,361 Valid

Item 24 Pearson Correlation 0,729 0,361 Valid

Item 25 Pearson Correlation 0,385 0,361 Valid

Item 26 Pearson Correlation 0,009 0,361 Tidak Valid

Item 27 Pearson Correlation 0,436 0,361 Valid

Item 28 Pearson Correlation 0,151 0,361 Tidak Valid

Item 29 Pearson Correlation 0,516 0,361 Valid

Item 30 Pearson Correlation 0,368 0,361 Valid

Item 31 Pearson Correlation 0,401 0,361 Valid

Item 32 Pearson Correlation 0,438 0,361 Valid

Item 33 Pearson Correlation 0,593 0,361 Valid

Item 34 Pearson Correlation 0,384 0,361 Valid

Item 35 Pearson Correlation 0,719 0,361 Valid

Lampiran 6e :

124

KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA

STKIP PGRI NGAWI

No. ASPEK INDIKATOR No. Item Positif

No. Item Negatif

1. Kemauan/hasrat 1.1. Konsentrasi

1.2. Cara menyikapi masalah

1.3. Kesungguhan

1.4. Keteraturan belajar

1.5. Kedisiplinan belajar

1, 18

4, 19

6, 20

9, 21

10

2

8

7

22

2. Persaaan Suka/

Tidak suka

2.1. Perhatian

2.2. Kreativitas

2.3. Ketertarikan

2.4. Ketangguhan

2.5. Kegemaran

5

23

11

24

12

3

25

3. Kecenderungan

Melakukan

Aktivitas

3.1. Kemauan

3.2. Kegairahan

3.3. Kesiapan

3.4. Semangat

3.5. Kecekatan

13

27

15

16,29

17

26

14

28

30

Jumlah Item 19 11

T O T A L I T E M 30

Lampiran 6e (Lanjutan ) : 125

BUTIR-BUTIR PERTANYAAN/PERNYATAAN (Angket Yang Dinyatakan Valid dan Reliabel setelah Try out)

No. PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S R TS STS

1. Setiap mengikuti perkuliahan, saya

memperhatikan dengan seksama

2.

Pada saat mengerjakan soal ujian, saya sulit

untuk memusatkan perhatian pada soal-soal

Ujian.

3.

Untuk mengerjakan soal-soal latihan saya

kurang dapat mengembangkan tanpa bantuan

teman

4. Dalam setiap ujian saya selalu berusaha untuk

memperoleh nilai yang terbaik

5.

Setiap mengikuti perkuliahan saya berusaha

memperhatikan dosen agar memahami apa

yang disampaikan

6. Saya mengerjakan semua tugas dengan

kelompok belajar setiap ada perintah dari dosen

7. Saya menyadari kurang sungguh-sungguh

dalam mempelajari hafalan karena abstrak

8. Setiap ada masalah yang sukar untuk

dikerjakan saya biarkan saja

9. Untuk memahami setiap materi kuliah saya

belajar mandiri setiap malam

10. Dosen memerintahkan setiap mengikuti

perkuliahan agar masuk kelas tepat waktu

11. Saya susah menghafal terlalu banyak seperti

materi Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar

12.

Dosen tidak menggunakan media pembelajaran

yang cocok sehingga saya kurang tertarik

perhatian

13. Jika dalam perkuliahan mengalami kesulitan

saya langsung bertanya kepada dosen

14. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh

apabila akan ada ujian saja

15.

Setiap akan berangkat kuliah saya menyiapkan

buku-buku dan peralatan kuliah sesuai dengan

jadwal

16. Mengerjakan soal-soal di buku paket untuk

mengatasi materi-materi yang sukar

17. Nilai ujian saya rata-rata di atas 3 berkat

kecepatan dalam berpikir setiap ujian

18. Setiap ada presentasi, saya harus

memperhatikan agar dapat diskusi dengan baik

19.

Lebih baik mengerjakan sendiri soal-soal ujian,

dari pada bertanya kepada teman atau

menyontek

20. Sayan senang menyusun makalah dengan

menggunakan buku-buku referensi yang cukup

21.

Setiap habis kuliah saya berusaha membuat

rangkuman dan catatan ringkas agar mudah

dipelajari

22. Belajar setiap akan ada ujian saja sudah

merupakan kebiasaan saya sejak dulu

23. Saya selalu membuat catatan khusus setiap

habis membaca buku materi kuliah

24.

Setiap diskusi saya selalu mempertahankan

pendapat dan argumentasi dengan sungguh-

sungguh

25. Saya kurang senang mengunjungi Perpustakaan

126

untuk membaca atau meminjam buku

26. Saya tidak pernah peduli dengan kelengkapan

kuliah sehari-hari

27. Saya selalu mencatat materi kuliah setiap hari

dengan tertib dan teratur

28. Sudah menjadi kebiasaan saya masuk ruang

kuliah setelah dosen memulai pelajaran

29. Saya sangat senang belajar kelompok

dilanjutkan presentasi hasil kerja

30. Saya kurang dapat mempelajari ilmu-ilmu

sosial yang bersifat uraian yang panjang.

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR UNTUK ANGKET

MINAT BELAJAR MAHASISWA

I. Pernyataan Positif, untuk pilihan jawaban :

SS : Sangat Setuju dengan skor 5

S : Setuju dengan skor 4

R : Ragu-ragu dengan skor 3

TS : Tidak Setuju dengan skor 2

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1

II. Pernyataan Negatif, untuk pilihan jawaban :

SS : Sangat Setuju dengan skor 1

S : Setuju dengan skor 2

R : Ragu-ragu dengan skor 3

TS : Tidak Setuju dengan skor 4

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 5

III. Jumlah Skor Maksimal dan Minimal

Dengan jumlah pertanyaan/pernyataan 30 item dapat diperoleh :

1. Skor maksimal adalah 150

2. Skor minimal adalah 30

Lampiran 7e :

135

Rekapitulasi Hasil Perhitungan rpb

No. Item Mi M s p rpb

1 18,87 17,27 4,86 0,77 0,356

2 19,07 17,27 4,86 0,5 0,370

3 18 17,27 4,86 0,73 0,246

4 19,05 17,27 4,86 0,67 0,294

5 18,79 17,27 4,86 0,63 0,408

6 19,87 17,27 4,86 0,53 0,568

7 17,85 17,27 4,86 0,7 0,181

8 18,04 17,27 4,86 0,8 0,316

9 19,04 17,27 4,86 0,7 0,556

10 19,94 17,27 4,86 0,63 0,716

11 19,16 17,27 4,86 0,6 0,477

12 17,41 17,27 4,86 0,73 0,048

13 18,19 17,27 4,86 0,7 0,289

14 18,59 17,27 4,86 0,73 0,447

15 21 17,27 4,86 0,6 0,939

16 18 17,27 4,86 0,8 0,300

17 19,32 17,27 4,86 0,73 0,694

18 18,42 17,27 4,86 0,63 0,309

19 19,22 17,27 4,86 0,6 0,491

20 18,54 17,27 4,86 0,73 0,429

21 18,57 17,27 4,86 0,7 0,408

22 18,82 17,27 4,86 0,73 0,526

23 18,87 17,27 4,86 0,8 0,658

24 18,04 17,27 4,86 0,7 0,241

25 17,42 17,27 4,86 0,8 0,060

Rumus Korelasi Pointbiserial :

Mi – M p

rpb = √ s 1 – p

Lampiran 7f : 136

Rekapitulasi p, D, dan rpb dari Hasil Try Out Tes

No. Soal p D rpb Keputusan

1 0,77 0,33 0,356 diterima

2 0,5 0,33 0,370 diterima

3 0,73 0,40 0,246 diterima

4 0,67 0,40 0,294 diterima

5 0,63 0,33 0,408 diterima

6 0,53 0,47 0,568 diterima

7 0,7 0,27 0,181 diterima

8 0,8 0,33 0,316 diterima

9 0,7 0,33 0,556 diterima

10 0,63 0,60 0,716 diterima

11 0,6 0,47 0,477 diterima

12 0,73 0,13 0,048 ditolak

13 0,7 0,33 0,289 diterima

14 0,73 0,60 0,447 diterima

15 0,6 0,40 0,939 diterima

16 0,8 0,07 0,300 diterima

17 0,73 0,53 0,694 diterima

18 0,63 0,33 0,309 diterima

19 0,6 0,40 0,491 diterima

20 0,73 0,40 0,429 diterima

21 0,7 0,33 0,408 diterima

22 0,73 0,40 0,526 diterima

23 0,8 0,40 0,658 diterima

24 0,7 0,07 0,241 ditolak

25 0,8 0,13 0,060 ditolak

Dari 25 butir soal yang ditry outkan terdapat 3 butir soal yang DITOLAK (tidak

dapat dipakai), dan terdapat 22 butir soal yang DITERIMA dan dapat dipakai

sebagai Instrumen dalam penelitian ini.

Lampiran 8c (Lanjutan) :

142

Butir soal yang Valid dan Reliabel setelah Try out

UJIAN AKHIR SEMESTER

N A M A : ………………………………….

N I M : ………………………………….

PROGRAM STUDI : ………………………………….

SEMESTER : ………………………………….

MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN

Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya !

Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.

1. Sistem adalah serangkaian komponen atau bagian yang saling berkaitan dan

berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Pengertian sistem ini pendapat dari :

a. Association for Educational Communications and Technology (AECT)

b. John Amos Comenius

c. Socrates

d. Langeveld

2. Sistem pendidikan adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-

komponen dalam nama tiap-tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan

diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi dan interdependensi yang

secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan pendidikan.

Pernyataan tersebut pendapat dari :

a. Langeveld

b. Association for Educational Communications and Technology (AECT)

c. Soenarwan

d. Ki Hajar Dewantoro

3. Pendidik atau guru sebagai komponen integral dalam sistem pendidikan. Yang

dimaksud dengan komponen integral dalam sistem pendidikan adalah :

a. Komponen yang dapat dipisahkan dari sistem

b. Komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

c. Komponen yang tidak begitu penting

d. Komponen yang dapat diabaikan

4. Media pembelajaran sebagai komponen dalam sistem pendidikan masih sering

diabaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut terjadi karena

:

a. Tidak ada media yang cocok untuk pembelajaran

b. Tidak tersedia media yang diinginkan

c. Tidak ada waktu untuk menyiapkan media

d. Tidak ada kemampuan dari guru dalam menyiapkan media

5. Perkembangan ilmu dan teknologi begitu sangat cepat, sehingga program-

program pendidikan selalu ketinggalan. Agar program pendidikan selalu up to

date dan relevan dengan perkembangan masyarakat kita harus :

a. Mengganti sistem pendidikan

b. Merubah sistem pembelajaran

c. Merubah kurikulum

d. Mengganti bahan ajar

6. Terdapat tiga bagian besar dalam Sistem; yaitu suprasistem, subsistem, dan

sistem. Yang dimaksud dengan suprasistem adalah :

a. Bagian yang lebih luas dari sub sistem dan sistem

b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari subsistem

c. Bagian yang lebih luas dari subsistem dan lebih sempit dari sistem

d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan sub sistem

7. Gambar yang menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, dan

suprasistem adalah sebagai berikut :

a. b.

Subsistem

Suprasistem

Sistem

Sistem

Suprasistem Subsistem

143

c. d.

8. Sistem bersifat terbuka artinya :

a. Menerima Input berwujud apa saja

b. Berhubungan dengan sistem yang lain

c. Mengeluarkan Output ke masyarakat

d. Menerima Input dan mengeluarkan Output

9. Setiap sistem mempunyai Daerah Batasan, artinya :

a. Menerima Input yang terbatas

b. Mempunyai ruang lingkup dan lingkungan sistem yang terbatas

c. Jumlah komponen dalam sistem tidak terbatas

d. Tergantung kepada sistem lain

10. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis

serta bertangung jawab merupakan rumusan tujuan :

a. Tujuan Institusional

b. Tujuan Lembaga Pendidikan

c. Tujuan Pendidikan Nasional

d. Tujuan Kurikuler

11. Secara hirarkikal dari atas ke bawah tujuan pendidikan di Indonesia adalah

sebagai berikut :

a. Tujuan umum, tujuan lembaga, tujuan belajar, tujuan bidang studi

b. Tujuan Institusional, tujuan nasional, tujuan kurikuler, tujuan pembelajaran

c. Tujuan pendidikan nasional, tujuan institusioal, tujuan kutikuler, tujuan

pembelajaran

d. Tujuan pendidikan nasional, tujuan kurikuler, tujuan institusional, tujuan

instruksional

12. Di dalam setiap sistem adanya proses transformasi artinya :

a. Terjadi saling interaksi antar komponen dalam sistem

b. Terjadi saling korelasi antar komponen dalam sistem

c. Proses interaksi dan korelasi antar komponen dalam sistem

d. Proses merubah input menjadi output dalam sistem

Suprasistem

Sistem

Suprasistem

Subsistem

Sistem

Subsistem

144

13. Subsistem mempunyai pengertian :

a. Bagian yang lebih luas dari sistem dan suprasistem

b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari suprasistem

c. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan suprasistem

d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan lebih luas dari suprasistem

14. Di dalam pendidikan formal perserta didik disebut juga :

a. Santri

b. Siswa

c. Terdidik

d. Peserta

15. Di lingkungan pendidikan Nonformal terdidik disebut juga :

a. Peserta didik

b. Tentor

c. Siswa

d. Mahasiswa

16. Pendidik harus mempunyai kompetensi dasar Profesional artinya :

a. Bersertifikat

b. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas di bidangnya

c. Tergabung dalam organisasi profesi

d. Dapat melayani anak didik

17. Pendidik atau Guru harus memiliki kompetensi Personal, yaitu :

a. Patuh dan taat pada atasan

b. Mampu berkomunikasi dengan orang lain

c. Mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang baik

d. Melayani dengan sepenuh hati

18. Pendidik pada pendidikan Formal harus memenuhi persyaratan :

a. Pegawai Negeri Sipil

b. Memiliki ijasah sesuai dengan bidang keahliannya

c. Terdaftar sebagai tenaga kerja

d. Memiliki pengalaman kerja

145

19. Dasar Filosofis dari pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah :

a. Undang-undang Dasar 1945

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

c. Garis-garis Besar Haluan Negara

d. Falsafah Negara Pancasila

20. Di dalam pelaksanaan pendidikan harus memperhatikan taraf perkembangan

peserta

didik. Hal ini sesuai dengan :

a. Dasar Historis

b. Dasar Psikologis

c. Dasar Sosiologis

d. Dasar Paedagogis

21. Sekolah sebagai lembaga sosial harus menjalin komunikasi yang baik dengan

lembaga-

lembaga di luar sekolah dan wali murid. Hal sesuai dengan :

a. Dasar Yuridis

b. Dasar Historis

c. Dasar Paedagogis

d. Dasar Sosiologis

22. Di dalam sistem pendidikan semua komponen harus saling :

a. Berinteraksi

b. Berkorelasi

c. Interdependensi

d. Berinteraksi, berkorelasi, dan interdependensi

KUNCI JAWABAN :

1. a 15. a

2. c 16. b

3. b 17. c

146

4. d 18. b

5. c 19. d

6. a 20. b

7. d 21. d

8. b 22. d

9. b

10. c

11. c

12. d

13. c

14. b

PEDOMAN PEMBERIAN SKOR :

1. Siswa yang menjawab BENAR tiap butir soal diberi skor 1 (Satu)

2. Siswa yang menjawab SALAH tiap butir soal diberi skor 0 (Nol)

3. Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 22 dari keseluruhan butir soal.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Pendidikan

2. Menjelaskan pengertian Sistem

3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Pendidikan

2. Pengertian Sistem

3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan

Suprasistem

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan

dengan media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan LCD

tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai

gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7 dan 8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KEDUA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan Pendidikan Nasional

2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional

3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan

5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

2. Tujuan Institusional

3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Hirarki Tujuan Pendidikan

5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Institusional dengan media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran

dengan LCD tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai

gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7,8 dan 9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KETIGA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen

dalam suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Peserta didik

2. Menjelaskan pengertian Pendidik

3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik

4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Peserta didik

2. Pengertian Pendidik

3. Kompetensi Dasar Pendidik

4. Dasar-dasar Pendidikan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan

media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan LCD

tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan LCD tampilan 7 dan

8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Pendidikan

2. Menjelaskan pengertian Sistem

3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Pendidikan

2. Pengertian Sistem

3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan

Suprasistem

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media OHP Transparansi nomor 2

3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan

dengan media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan media

OHP Transparansi nomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai

gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi nomor 7,8 dan

9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KEDUA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan Pendidikan Nasional

2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional

3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan

5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

2. Tujuan Institusional

3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Hirarki Tujuan Pendidikan

5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media OHP Transparansi nomor 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Institusional dengan media OHP Transparansi nomor 3

dan 4.

4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran

dengan media OHP Transparansimnomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai

gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi 7,8 dan 9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KETIGA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen

dalam suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Peserta didik

2. Menjelaskan pengertian Pendidik

3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik

4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Peserta didik

2. Pengertian Pendidik

3. Kompetensi Dasar Pendidik

4. Dasar-dasar Pendidikan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media media OHP Transparansi nomor 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan

media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan media

OHP Transparansi nomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan media OHP

Transparansi nomor 7 dan 8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan N A M A : ………………………………….

N OMOR INDUK : ………………………………….

K E L A S : ………………………………….

SEMESTER : ………………………………….

Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya pada lembar jawaban

yang tersedia!

Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda

silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.

CONTOH :

~ Bilangan sembilan apabila dikalikan dengan bilangan selain 0 akan

menghasilkan bilangan

yang berjumlah ………..

a. 3 c. 5

b. 7 d. 9

Jawaban yang benar adalah : d

SOAL :

1. Bibi membeli beras 200 kg. 178 kg beras lalu dijual. Beras yang laku dijual =

………… %

a. 22 % c. 98 %

b. 89 % d. 11 %

2. Ibu membeli jeruk 400 keranjang. 85 % jeruk dijual kepada tengkulak. Jeruk

yang dijual kepada tengkulak adalah ………….

a. 304 keranjang c. 430 keranjang

b. 403 keranjang d. 340 keranjang

3. Bentuk persen dari 1 3/5 adalah ………….

a. 160 % c. 16 %

b. 60 % d. 6 %

4. Bentuk persen dari 7/10 adalah ………….

a. 700 % c. 70 %

b. 7 % d. 0,7 %

5. Bentuk persen dari 1 1/20 adalah ………….

a. 15 % c. 105 %

b. 50 % d. 150 %

6. Tanda yang tepat untuk soal 2 2/3 …………. 1 5/7 adalah

a. > c. ≥

b. < d. ≤

7.

0 1/5 2/5

3/5 4/5

5/5 6/5

7/5 8/5

X

Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …………

a. 1/5 < 0 c. 6/5 > 8/5

b. 4/5 < 2/5 d. 3/5 < 7/5

8. 2 3/4 + 4 2/5 = ………….

a. 7 2/20 c. 7 1/20

b. 7 4/20 d. 7 3/20

9. 3 2/7 + 2 1/14 = ………….

a. 5 3/14 c. 5 5/14

b. 5 3/21 d. 5 4/14

10. 2 5/6 + 3 7/8 = …………

a. 6 17/24 c. 5 21/24

b. 5 12/24 d. 5 20/24

11. 13 7/12 – 5 3/8 = …………..

a. 8 5/24 c. 8 3/24

b. 8 4/24 d. 8 1/24

12. 4 3/5 – 2 ¼ = …………….

a. 2 2/20 c. 2 5/20

b. 2 7/20 d. 2 4/20

13. 4 5/6 – 1 4/9 = ………….

a. 3 1/18 c. 3 4/18

b. 3 1/3 d. 3 7/18

14. Nana membeli 2 ½ kg gula pasir. 1 ¾ kg digunakan untuk membuat kue

kemudian Nana membeli lagi 1 2/10 kg. Gula Nana sekarang adalah ………….

a. 1 16/20 c. 1 18/20

b. 1 17/20 d. 1 19/20

15. Pita Ani, Rina dan Wati masing-masing adalah 1 5/8, 1 2/10 dan 1 ½ meter

Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …………..

a. Pita Wati lebih panjang dari pada pita Ani

b. Pita Rina lebih panjang dari pada pita Wati

c. Pita Ani lebih panjang dari pada pita Wati.

d. Pita Rina lebih panjang dari pada pita Ani

Lampiran 8c :

141

KISI-KISI TES OBYEKTIF (Setelah Try out) PERGURUAN TINGGI : STKIP PGRI NGAWI

MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN

SEMESTER : I (SATU)

STANDAR KOMPETENSI : Mempunyai Pengetahuan dan wawasan yang luas

tentang sistem pendidikan dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran

C1 C2 C3 Kompetensi Dasar / KD

Indikator

M SD SK M SD SK M SD SK C4 C5

1. Definisi 1 2

2. Komponen 3 4 5 22

3. Sub, supra 6 13 7

4. Ciri-ciri 12 8 9

5. Tujuan 10 11

6. Anak Didik 14 15 16

7. Pendidik 17 18

Menggunakan konsep sistem dalam sistem pendidikan di tingkat lembaga pendidikan. 8. Dasar Pend. 19 20 21

Jumlah Butir Soal 6 10 6 0 0

Prosentase 27,3 45,4 27,3 0 0

Keterangan Tabel / Kisi-kisi :

Indikator :

1. Mendefinisikan pengertian sistem pendidikan

2. Menjelaskan komponen-komponen sistem pendidikan

3. Menjelaskan sistem, sub sistem, dan supra sistem beserta diagramnya

4. Menjelaskan ciri-ciri sistem

5. Menjelaskan macam-macam tujuan pendidikan

6. Menjelaskan pengertian Anak Didik dan Karakteristiknya

7. Menguraikan kompetensi pendidik/guru

8. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan di Indonesia

C1 = Proses berpikir ingatan/Pengetahuan

C2 = Proses Berpikir Pemahaman

C3 = Proses Berpikir Penerapan

C4 = Proses Berpikir Analisis

C5 = Proses Berpikir Sintesis

C6 = Proses Berpikir Evaluasi

M = Mudah

SD = Sedang

SK = Sukar

Lampiran 9 :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Pendidikan

2. Menjelaskan pengertian Sistem

3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Pendidikan

2. Pengertian Sistem

3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan

Suprasistem

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan

dengan media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan LCD

tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai

gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7 dan 8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KEDUA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan Pendidikan Nasional

2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional

3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan

5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

2. Tujuan Institusional

3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Hirarki Tujuan Pendidikan

5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Institusional dengan media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran

dengan LCD tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai

gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7,8 dan 9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KETIGA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen

dalam suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Peserta didik

2. Menjelaskan pengertian Pendidik

3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik

4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Peserta didik

2. Pengertian Pendidik

3. Kompetensi Dasar Pendidik

4. Dasar-dasar Pendidikan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD

Powerpoint tampilan 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan

media LCD tampilan 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan LCD

tampilan 5 dan 6.

5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan LCD tampilan 7 dan

8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. LCD Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Pendidikan

2. Menjelaskan pengertian Sistem

3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Pendidikan

2. Pengertian Sistem

3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem

4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem

5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan

Suprasistem

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media OHP Transparansi nomor 2

3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan

dengan media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan media

OHP Transparansi nomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai

gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi nomor 7,8 dan

9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KEDUA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan Pendidikan Nasional

2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional

3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan

5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Tujuan Pendidikan Nasional

2. Tujuan Institusional

3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran

4. Hirarki Tujuan Pendidikan

5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media OHP Transparansi nomor 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Institusional dengan media OHP Transparansi nomor 3

dan 4.

4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran

dengan media OHP Transparansimnomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai

gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi 7,8 dan 9.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) PERTEMUAN KETIGA

Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi

Mata Kuliah : Landasan Kependidikan

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Semester : I

Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI :

Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR :

Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen

dalam suatu Sistem.

III. INDIKATOR :

1. Menjelaskan pengertian Peserta didik

2. Menjelaskan pengertian Pendidik

3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik

4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan

IV. MATERI POKOK :

1. Pengertian Peserta didik

2. Pengertian Pendidik

3. Kompetensi Dasar Pendidik

4. Dasar-dasar Pendidikan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran dengan salam

2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media

OHP Transparansi nomor 1.

B. Kegiatan Inti

1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari

dan memotivasi mahasiswa.

2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada

mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan

menggunakan media media OHP Transparansi nomor 2.

3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan

media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.

4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan media

OHP Transparansi nomor 5 dan 6.

5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan media OHP

Transparansi nomor 7 dan 8.

C. Kegiatan Akhir

1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa

3. Menutup pelajaran dengan salam.

VI. MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Transparansi dan OHP Proyektor

2. Buku Materi Kuliah

3. Papan tulis Whiteboard

VII. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. EVALUASI

1. Post tes : Lisan