PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD
PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU
DARI MINAT BELAJAR MAHASISWA
(Studi Eksperimental pada Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi
Tahun Akademik 2008/2009)
T E S I S Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh :
Haryono NIM : S810108211
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
S U R A K A R T A
TAHUN 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Pengaruh penggunaan media pembelajaran lcd projector
terhadap prestasi belajar mata kuliah landasan kependidikan
ditinjau dari minat mahasiswa (studi eksperimental pada mahasiswa
semester I STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009)
Disusun Oleh :
H A R Y O N O NIM : S810108211
Telah disetujui oleh Tim Penguji :
Pembimbing I : Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd. ……………….....……
Pembimbing II : Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. ………………….....…
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.
NIP. 130 367 766
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD
PROJECTOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU
DARI MINAT MAHASISWA
(Studi Eksperimental pada mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi
Tahun Akademik 2008/2009)
Disusun Oleh :
H A R Y O N O NIM : S810108211
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji :
Pada tanggal :
Jabatan N a m a Tanda Tangan
K e t u a : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. ..................................... Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ..................................... Anggota Penguji : 1. Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd. ……………….....…… 2. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. ………………….....…
Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi
Universitas Sebelas Maret Surakarta Teknologi Pendidikan
Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.
NIP. 131 472 192 NIP. 130 367 766
iii
P E R N Y A T A A N
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
N a m a : H A R Y O N O
N I M : S 810108211
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Tesis berjudul : PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH LANDASAN
KEPENDIDIKAN DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA (Studi
Eksperimental pada mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun
Akademik 2008/2009) adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang
bukan karya saya dalam Tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam Daftar Pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tesis dan gelar yang
saya peroleh dari Tesis tersebut.
Surakarta, Juli 2009
Yang membuat pernyataan
( H A R Y O N O )
iv
M O T T O
Jadilah hamba Allah SWT yang berpegang teguh pada Iman Taqwa Kurban
Ikhlas Syukur Taubat dengan Niat Do’a dan Ibadah untuk memperoleh
Nikmat, kebahagiaan dan Syurga.
v
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibuku yang telah tiada
2. Anak dan Istriku tersayang
3. Saudara-saudaraku dan Sahabat-sahabatku
4. Para Guru dan Dosen sebagai Pahlawan Pendidikan
5. Para Pembaca khususnya yang Seprofesi
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan hidayah, inayah, dan fadilah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Tesis dengan Judul “PENGARUH PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROJECTOR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA KULIAH LANDASAN KEPENDIDIKAN DITINJAU
DARI MINAT BELAJAR MAHASISWA (Studi Eksperimental pada
Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009)” ini
dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan Tesis ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Magister Pendidikan dan untuk menambah khasanah pengetahuan serta
pengalaman khususnya di bidang penerapan Media Pembelajaran. Penelitian
dilakukan pada proses perkuliahaan mahasiswa semester Ganjil tahun akademik
2008/2009 di STKIP PGRI Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun.
Dengan telah selesainya penyusunan Tesis ini kami mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Yang terhormat :
1. Bapak Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Bapak Direktur
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
vii
2. Bapak Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Teknologi
Pendidikan dan Ibu Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan.
3. Ibu Prof. Dr. Sri Anitah W, M.Pd, dan Ibu Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. selaku
Pembimbing Tesis.
4. Bapak Ketua STKIP PGRI Ngawi beserta Civitas Akademikanya.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan Tesis ini
yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk lebih
meningkatkan penyusunan Karya ilmiah di masa mendatang. Besar harapan
kami, Tesis ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa
dan mutu pendidikan pada umumnya.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan nikmatnya kepada kita semua.
Amin.
Surakarta, Juli 2009
Penyusun.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ………..……………………….….............. ii
HALAMAN PENGESYAHAN …………………………………….…...... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI …………………………………………………….……..…. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK .......................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. xvi
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…..… 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………...………... 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………...….... 5
C. Pembatasan Masalah ………………………………………....... 6
D. Rumusan Masalah ……………………………………………... 7
E. Tujuan Penelitian ……………………………………………..... 7
F. Manfaat Penelitian …………………………………….…….…. 8
ix
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 10
A. Kajian Teori …………………………………………………... 10
1. Media Pembelajaran ……………………………………….... 11
a. Pengertian Media Pembelajaran ……………………….… 12
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ……………………….… 14
c. Peranan Media Pembelajaran ……………………..……... 17
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ……………........ 18
e. Media Pembelajaran Overhead Projector ……….….....…. 20
f. Media Pembelajaran LCD Projector …………………....... 25
2. Minat Belajar ……………………………………………....... 31
a. Pengertian Minat Belajar ...................................................... 31
b. Pengaruh Minat Terhadap Prestasi Belajar .......................... 35
3. Prestasi Belajar …………………………...………………..... 36
a. Pengertian Prestasi Belajar …………………………...…… 36
b. Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan ..…. 37
B. Penelitian yang Relevan ……………………………....…...…... 38
C. Kerangka Berpikir ……………………………………….....…. 39
D. Hipotesis …………………………………………………...….. 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………...…. 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………….... 43
1. Tempat Penelitian …………………………………………... 43
2. Waktu Penelitian …………………………………………..... 43
B. Metode Penelitian …………………………………………..…. 44
x
C. Populasi dan Sampel ………………………………………....... 46
1. Populasi ……………………………………………………... 46
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………....…… 47
D. Definisi Operasional .................................................................... 49
E. Instrumen, dan Uji Coba Instrumen ............................................ 50
1. Instrumen Penelitian …..……………………………….….... 50
2. Uji Coba Instrumen Penelitian ………………….…..……..... 52
F. Teknik Analisis Data ……………………………………..…..... 62
1. Uji Persyaratan Analisis ……………………………….…... 63
2. Uji Hipotesis ……………………………………………….. 63
3. Hipotesis Statistik ………………………………………….. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 65
A. Deskripsi Data .......................................................................... 65
B. Analisis Data .............................................................................. 69
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 84
A. Kesimpulan ................................................................................ 84
B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 85
C. Saran .......................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….….… 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 91
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 43
2. Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2 ....................................................... 46
3. Interpretasi Indeks Kesukaran Soal .......................................................... 57
4. Interpretasi Indeks Daya Beda ................................................................. 59
5. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Kontrol .......................... 65
6. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Eksperimen ................... 66
7. Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol ..................... 67
8. Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ............. 68
9. Data Amatan dan Rataan dari Hasil Penelitian ........................................ 73
10. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Yang Sama ........ 75
11. Rataan Masing-masing Sel dari Data pada Tabel 9 ................................ 76
xii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar Halaman
1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ............................................................ 16
Grafik Halaman
1. Grafik Histogram Tes Hasil Belajar Mahasiswa ...................................... 68
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1a. Daftar Nama Mahasiswa PPKn sebagai Kelompok Kontrol ................ 92
1b. Daftar Nama Mahasiswa Matematika sebagai Kelompok Eksperimen 93
2a. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ....... 94
2b. Angket Minat Belajar Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ..................... 95
3a. Kisi-kisi Tes Obyektif ........................................................................... 100
3b. Soal Ujian Akhir Semester .................................................................... 103
4. Daftar Nama Mahasiswa Prodi Pend. Bahasa Indonesia Semester I
Sebagai Responden Try out ..................................................................... 109
5a. Rekapitulasi Hasil Try Out Angket Minat Belajar ................................. 110
5b. Rekapitulasi Data Hasil Try out Tes Hasil Belajar ................................. 113
6a. Pengolahan Data untuk Validitas Angket ............................................... 115
6b. Rekapitulasi Hasil Validitas Angket Minat Belajar Mahasiswa ............ 118
6c. Butir Angket yang Dinyatakan Valid Setelah Try out .......................... 119
6d. Tabel Kerja untuk Mencari Reliabilitas Angket .................................... 121
6e. Kisi-kisi Angket Setelah Try Out ............................................................ 124
7a. Data Hasil Try out Tes Kelompok Atas dan Bawah ............................... 127
7b. Tabel Kerja untuk Menghitung Daya Beda Tes ..................................... 129
7c. Tabel Kerja untuk Menghitung Standard Deviasi .................................. 130
7d. Tabel Kerja untuk Mencari Korelasi Pointbiserial ................................ 131
7e. Rekapitulasi Hasil Perhitungan rpb .......................................................... 135
7f. Rekapitulasi p, D, dan rpb dari Hasil Try out Tes .................................... 136
8a. Tabel Kerja Mencari Reliabilitas Tes ...................................................... 137
xiv
8b. Rekapitulasi Item Tes yang Dinyatakan Valid ......................................... 139
8c. Kisi-kisi Tes Obyektif Setelah Try Out ................................................... 142
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 147
10a. Rekapitulasi Skor Angket Kelompok Eksperimen ................................ 159
10b. Rekapitulasi Skor Angket Kelompok Kontrol ...................................... 161
10c. Pengelompokan Skor Angket untuk Kelompok Eksperimen ................ 163
10d. Pengelompokan Skor Angket Minat untuk Kelompok Kontrol ........... 164
11a. Skor Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen ...................... 165
11b. Skor Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Kontrol ............................ 166
11c. Pengelompokan Hasil tes Kelompok Eksperimen ................................ 167
11d. Pengelompokan Hasil tes Kelompok Kontrol ....................................... 168
12a. Tabel Kerja Normalitas Kelompok Eksperimen .................................... 169
12b. Tabel Kerja Normalitas Kelompok Kontrol .......................................... 171
13. Tabel Kerja untuk Mencari s (Homogenitas) ............................................ 173
14. Komputasi untuk Uji Homogenitas ........................................................... 174
15. Tabel Kerja Untuk Uji Keseimbangan Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi . 175
16. Komputasi untuk Uji Keseimbangan Sampel ............................................ 176
17. Tabel Kerja Untuk Anava Dua Jalan Dengan Sel yang Sama .................. 177
18. Komputasi untuk Analisis Variansi ........................................................... 178
19. Komputasi Komparasi Rataan Antar Sel pada Baris yang sama ............... 180
20. Komputasi Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang sama ............ 181
21. Komputasi untuk Interaksi ......................................................................... 182
xv
ABSTRAK Haryono. S810108211. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan Ditinjau dari Minat Belajar Mahasiswa (Studi Eksperimental pada Mahasiswa Semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009). Tesis. Surakarta. Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran LCD Projector dan OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (2) Perbedaan pengaruh Minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (3) Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.
Penelitian dilaksanakan di STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik
2008/2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Multi stage purposive cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 mahasiswa terdiri dari 30 mahasiswa kelompok Eksperimen dan 30 mahasiswa kelompok Kontrol. Instrumen yang digunakan adalah Angket minat belajar dan Tes hasil belajar. Validitas instrumen untuk Angket diuji dengan teknik korelasi Product moment dan reliabilitas angket dengan teknik korelasi Spearman Brown. Untuk tes dihitung Tingkat kesukaran dan Daya beda, serta uji validitas butir dilakukan dengan rumus korelasi Pointbiserial. Uji Reliabilitas Tes dengan teknik korelasi Spearman Brown.Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Schefee.
Hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah : (1) Ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector danMedia OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (Fa.obs = 10,63 dan Ftabel = 4,00. Fa.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : penggunaan media LCD Projector 7,08 dan media OHP 6,19 ( 7,08 > 6,19 ), maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang diberi kuliah dengan media LCD Projector prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan media OHP. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang memiliki Minat Belajar Tinggi dengan Mahasiswa yang memiliki Minat Belajar Rendah. (Fb.obs = 4,55 dan Ftabel = 4,00. Fb.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh : Minat belajar Tinggi 6,92 dan Minat belajar rendah 6,35 ( 6,92 > 6,35 ), maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.
xvi
(3) Ada interaksi pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan. (Fab.obs = 11,78 dan Ftabel = 4,00. Fab.obs > Ftabel). Berdasarkan nilai Rataan pada sel A1B1 = 7,84 (Penggunaan media LCD pada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi) dan sel A2B2 = 6,38 (Penggunaan media OHP pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah), maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media LCD Projector lebih efektif pada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dari pada penggunaan media OHP pada mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.
xvii
ABSTRACT Haryono. S810108211. The Influence of LCD Projector Usage as Learning Media to the Landasan Kependidikan (Basic Education) Lesson Achievement Base on the Students Interest Point of View (Experimental Study to the Students of the First Semester STKIP PGRI Ngawi in the 2008/2009 Academic Year). Thesis. Surakarta. Education Technology Program. Pascasarjana Program. Sebelas Maret University of Surakarta. May 2009.
This Research is to find out (1) The difference of the influence of the
LCD Projector and OHP Usage to the achievement of Landasan Kependidikan
Study. (2) The difference of the Influence on the students interest on the Landasan
Kependidikan Achievement (3) The Interaction of influence of the Learning
Media Usage and the Students’ Interest to the their Landasan Kependidikan Study
Achievement.
The Research held in STKIP PGRI Ngawi in 2008/2009 academic year.
The Research Method is Experiment Method with 2 x 2 factorial design. The
Research Population is the students of STKIP PGRI Ngawi. Sampling Technique
is used the Multi Stage Purposive Cluster Random Sampling. The Research
samples are 60 students consist of 30 students Experiment Group and 30 students
of Control Group. The Instrument used are the Questionnaire about the students’
interest in studying and the result of the Studying test. The Questionnaire
Instrument Validity is tested by Correlation Product Moment Technique and
Reliability questionnaire by Spearman Brown Correlation Technique. The
Validity Test is tested with the Defficulty Level, The Differentiation, and
Pointbiserial Correlation. The Reliability Test is tested with Spearman Brown
Correlation Technique. Data Analysis Technique is used Varian Analysis
(ANAVA) which continues with the Schefee Trial.
The Research’s results and Conclusion are : (1) There is a differentiation
between LCD Projector and OHP Media Usage as Learning Media to the
Achievement of the Landasan Kependidikan (Fa.obs = 10,63and Ftabel = 4,00. Fa.obs
> Ftabel). Base on the mean score which is collected : LCD Projector Media Usage
7,08 and OHP Media Usage 6,19 (7,08 > 6,19), thus it can be drawn that students
who studied with LCD Projector Media are better than students who studied with
OHP Media. (2) There is influence differentiation between students who have
High Learning Interest and students who have Low Learning Interest. (Fb.obs =
4,55 and Ftabel = 4,00. Fb.obs > Ftabel). Base on the mean that had done : High
Learning Interest 6,92 and Low Learning Interest 6,35 (6,92 > 6,35), so it can be
concluded that students who have High Learning Interest their Learning
Achievement are better than the students who have Low Learning Interest.
xviii
(3) There is an influence interaction between Learning Media Usage and the
Students’ Interest on the Students’ Achievement in Landasan Kependidikan
Study. (Fab.obs = 11,78 and Ftabel = 4,00. Fab.obs > Ftabel). Pursuant to value Rataan
of cell A1B1 = 7,84 ( Usage of Media LCD at student owning enthusiasm learn
high) and cell A2B2 = 6,38 ( Usage of Media OHP at student owning enthusiasm
learn to lower), hence inferential that usage of media of LCD Projector more
effective at student owning enthusiasm learn is high the than usage of media OHP
at student owning enthusiasm learn to lower.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa
ini menuntut proses pembelajaran di Perguruan Tinggi mau tidak mau harus
menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Apalagi perguruan tinggi
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) seperti STKIP PGRI Ngawi.
Sebagai perguruan tinggi LPTK dituntut untuk menyiapkan calon-calon guru yang
handal, siap pakai, dan profesional. Untuk itu dalam proses pembelajarannya di
kampus harus dapat memberikan bekal kepada semua mahasiswa agar kelak dapat
menjadi guru yang profesional sesuai dengan jurusan masing-masing.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa : “Pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.” (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.
Ngawi, 2003 : 11). Perguruan Tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik,
Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) merupakan
perguruan tinggi yang mencetak calon pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK)
setingkat Sarjana strata satu (S1). Pendidik merupakan tenaga professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
1
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan
tinggi. Sedangkan Tenaga Kependidikan adalah bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ngawi
adalah salah satu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dikelola
oleh Yayasan PGRI di Ngawi yang berada dalam naungan Kopertis Wilayah VII
Surabaya Jawa Timur. STKIP PGRI Ngawi mempunyai tujuan yaitu menyiapkan
para mahasiswa menjadi calon pendidik dan tenaga kependidikan yang handal dan
profesional.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas di setiap jurusan diberikan mata
kuliah-mata kuliah sesuai dengan jurusan masing-masing. Mata Kuliah Dasar
Umum (MKDU), Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), dan Mata Kuliah
Keahlian (MKK). Mata kuliah Landasan Kependidikan merupakan bagian dari
Mata Kuliah Dasar Kependidikan. Landasan Kependidikan merupakan mata
kuliah yang diberikan di Semester I pada setiap jurusan yang ada di STKIP PGRI
Ngawi.
Dalam proses perkuliahan khususnya mata kuliah Landasan Kependidikan
dibutuhkan media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik mata kuliah
tersebut. Oleh karena itu dosen harus pandai-pandai dalam memilih media
pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam
mengikuti perkuliahan. Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali teknologi
yang dapat digunakan sebagai Media Pembelajaran dalam perkuliahan di
perguruan tinggi. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku yang terbaru (up
to date) sebagai Pusat Sumber Belajar masih sangat dibutuhkan oleh civitas
akademika dalam proses pembelajaran/ perkuliahan di kampus. Demikian juga
pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang digalakkan
yaitu berbagai macam media elektronik yang sangat cocok dengan kondisi dan
situasi saat ini.
Tersedianya media pembelajaran masih dirasakan sangat kurang baik
dalam jumlah maupun kualitasnya, sehingga tidak seimbang dengan jumlah kelas
dan jumlah mahasiswa di Perguruan Tinggi. Ditambah lagi penguasaan Dosen
atas berbagai macam media elektronik juga masih kurang, sehingga belum mampu
memanfaatkan media yang tersedia.
Dalam setiap perkuliahan masih sangat sedikit dosen yang merancang/
mendesain Media Pembelajaran pada Silabus dan Satuan Acara Perkuliahannya
(SAP), sehingga penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya.
Dengan keadaan seperti itu sudah barang tentu membawa dampak terhadap
tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajarannya. Oleh karena itu
Sosialisasi tentang pemanfaatan media pembelajaran dalam perkuliahan masih
sangat dibutuhkan.
Kondisi saat ini, masih banyak dosen yang menggunakan media
pembelajaran sederhana yang kurang menarik minat mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan, sehingga mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak dosen yang
hanya mengandalkan Buku sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media
pembelajaran yang profesional sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa.
Penggunaan media pembelajaran OHP dengan Transparansinya sudah
sejak lama dilakukan di perguruan tinggi. Dengan kebaikan/kelebihan dan
keterbatasannya media OHP sekarang ini sudah perlahan-lahan mulai kurang
diminati lagi sebagai media pembelajaran di perguruan tinggi, sehingga perlu
dicarikan media lain yang dapat menarik minat mahasiswa dalam proses
perkuliahan.
Penggunaan media pembelajaran Komputer/Note Book/Lap Top dengan
Liquid Crystal Display (LCD) Projector saat ini sedang diminati oleh para dosen
dan mahasiswa. Media pembelajaran Laptop dengan LCD Projector merupakan
media yang sangat menarik yaitu dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, karena
mempunyai banyak kelebihan-kelebihan. Media pembelajaran ini dapat
menyajikan berbagai macam bentuk pesan yaitu Audio, Visual diam, Visual
gerak, dan Audio Visual gerak.
Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting yang dapat
mempengaruhi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa
semester I STKIP PGRI Ngawi yang sebagian besar baru lulus dari SMA atau
SMK dan yang sederajat, dengan latar belakang yang berbeda mempunyai minat
yang berbeda pula dalam mengikuti proses perkuliahan. Ada mahasiswa yang
memiliki minat yang tinggi dan adapula yang memiliki minat rendah. Oleh karena
itu perlu adanya penyamaan persepsi dan minat mahasiswa terhadap proses
perkuliahan khususnya dalam mata kuliah Landasan Kependidikan.
Perguruan Tinggi khususnya LPTK seperti STKIP PGRI Ngawi sebagai
wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menyiapkan mahasiswa menjadi calon-calon guru/pendidik dan tenaga
kependidikan yang profesional. Oleh karena itu dalam setiap perkuliahan dituntut
untuk meningkatkan sarana, prasarana dan kualitas para karyawan serta dosen-
dosennya. Penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD Projecor menjadi
pilihan yang dapat dimanfaatkan oleh dosen bersama mahasiswa sebagai media
pembelajaran dalam perkuliahan.
B. Identifikasi Masalah
Dengan berbagai permasalahan dan hambatan yang berkaiatan dengan
pemanfaatan media pembelajaran di kampus, dalam penelitian ini dapat
dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah ketersediaan media pembelajaran baik jumlah maupun kualitasnya
dapat meningkatkan prestasi belajar?
2. Apakah tingkat kemampuan para Dosen dalam memilih dan
mengoperasionalkan media pembelajaran khususnya media elektronik
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa?
3. Apakah Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses perkuliahan
dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa?
4. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD
Projector terhadap prestasi belajar mahasiswa?
5. Apakah prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Landasan Kependidikan
dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector?
6. Apakah minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan mata kuliah Landasan
Kependidikan dapat meningkat bila menggunakan media pembelajaran LCD
Projector?
C. Pembatasan Masalah
Dengan luasnya masalah yang timbul dalam sistem pembelajaran di
Perguruan Tinggi, maka dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran LCD Projector adalah penggunaan media
LCD projector dalam proses pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan
di semester I STKIP PGRI Ngawi yang dikomparasikan dengan penggunaan
media pembelajaran OHP.
2. Prestasi belajar Landasan Kependidikan dalam penelitian ini adalah hasil yang
diperoleh/dicapai mahasiswa setelah mengikuti proses pembelajaran mata
kuliah Landasan Kependidikan yang diukur dengan Tes.
3. Minat belajar adalah suatu kecenderungan dan kegairahan mahasiswa terhadap
kegiatan belajar yang dapat memberikan stimulus dalam kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini minat belajar dapat
dilihat dari adanya : semangat, ketekunan, perhatian, pengorbanan, dan usaha
keras.
D. Rumusan Masalah
Atas dasar Latar belakang masalah, Identifikasi masalah dan Pembatasan
masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran OHP
dengan LCD Projecor terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara mahasiswa yang memiliki minat belajar
tinggi dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah terhadap prestasi
belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI
Ngawi?
3. Apakah ada interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan
Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan
pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan
LCD Projector terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan
pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
2. Mengetahui perbedaan pengaruh Minat belajar terhadap prestasi belajar mata
kuliah Landasan Kependidikan pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
3. Mengetahui interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran LCD
Projector dan Minat belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan pada Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian dilaksanakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis.
1. Manfaat Praktis :
a. Bagi Dosen, untuk lebih mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
dalam rangka peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
b. Bagi Petugas/Pengelola Media Pembelajaran, untuk menyediakan fasilitas
media pembelajaran yang lengkap dan memadai yang sangat dibutuhkan
untuk memperlancar proses perkuliahan.
c. Bagi Mahasiswa, untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya agar dapat
bersaing dalam memperebutkan dunia kerja yang semakin kompetitif.
2. Manfaat Teoritis
a. Pengujian manfaat ragam media terhadap hasil belajar.
b. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta
lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah
yang diteliti.
c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut bagi
peneliti lain.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
Di era perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini tugas dosen di
Perguruan Tinggi semakin berat berkaitan dengan proses pembelajaran di kampus.
Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang harmonis dan menyenangkan
dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.
Pemanfaatan media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh
sebagian besar guru ataupun dosen dalam proses pembelajaran. Banyak masalah
yang berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran ini antara lain : (1)
kurangnya ketersediaan media di setiap lembaga pendidikan, (2) kurangnya
pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru atau dosen, (3) kurangnya
kemampuan guru atau dosen dalam mengaplikasikan media pembelajaran, dan
lain sebagainya. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang kurang baik
terhadap prestasi belajar siswa/mahasiswa. Dampak yang sangat terasa adalah
mahasiswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul
dampak lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga
mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.
Penggunaan media Transparansi dengan OHP sudah sejak lama ada di
dunia pendidikan, namun belum dapat maksimal karena kurangnya fasilitas yang
10
tersedia. Fasilitas OHP di setiap Lembaga Pendidikan jumlahnya sangat sedikit.
Apalagi penggunaan media Laptop-LCD Projector masih sangat jauh dari yang
diharapkan. Belum banyak Lembaga Pendidikan yang memiliki Laptop/Note
Book dan LCD Projectornya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Laptop dan LCD Projector merupakan perpaduan media pembelajaran
yang sangat baik dan menarik dengan berbagai macam bentuk tampilan yang
dapat dirancang sebelumnya sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan
kepada mahasiswa. Merancang pesan/mendesain pesan pada Laptop
membutuhkan kemampuan khusus dari para dosen/guru, agar dapat tampil dengan
variasi yang menarik minat dan perhatian mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi berasal dari Latar Belakang Pendidikan
yang berbeda-beda. Ada yang lulusan SMA IPA, SMA IPS, SMK Teknologi,
SMK Manajemen Bisnis, MAN dan yang sederajat. Dengan latar belakang
pendidikan yang berbeda tentu akan berpengaruh terhadap pola pikir dan
penerimaan terhadap materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen. Untuk dapat
menyamakan persepsi bagi seluruh mahasiswa diperlukan media pembelajaran
yang cocok dan dapat menarik minat mahasiswa.
1. Media Pembelajaran
Proses Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari banyak
komponen yang ada di dalamnya. Masing-masing komponen tersebut mempunyai
fungsi dan saling berkorelasi, saling berinteraksi serta berinterdependensi (saling
ketergantungan). Masing-masing komponen mempunyai fungsi yaitu dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila dalam sistem terdapat komponen
yang tidak berfungsi, maka kerja sistem akan terganggu. Hal ini sesuai dengan
pendapat ahli seperti di bawah ini.
Sistem adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-komponen dalam mana tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi, dan interdependensi yang secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan bersama. (Soenarwan, 2008 : 8).
Pembelajaran sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang
antara lain : Tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran,
guru, siswa, lingkungan, dan alat evaluasi.
Media pembelajaran merupakan komponen integral dari suatu sistem
pembelajaran. “Komponen integral adalah suatu komponen yang tidak dapat
dipisahkan/dihilangkan dari sistem. Sistem tidak akan dapat mencapai tujuan
apabila salah satu komponen integralnya dihilangkan/ditiadakan.” (Depdikbud.,
1981 : 31). Oleh karena itu proses pembelajaran tidak akan dapat mencapai tujuan
apabila tidak adanya media pembelajaran.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian media
sering diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima.
Media pendidikan atau media pembelajaran memiliki beberapa pengertian.
Menurut seorang ahli yang bernama Oemar Hamalik mengemukakan bahwa :
“Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.” (Oemar Hamalik, 1994 : 12).
Ahli yang lain berpendapat bahwa : “A medium (plural, media) is a means
of communication and source of information. Examples includes video, film,
television, diagram, printed materials, computer, and instructor.” (Media adalah
saluran komunikasi dan sumber informasi. Contoh : Film, televisi, diagram,
materi tercetak, komputer, dan instruktur). (Sharon E. Smaldino et.all. 2008 : 8).
Hal ini sesuai dengan pengertian pembelajaran sebagai proses komunikasi yang di
dalamnya membutuhkan saluran atau media untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dick and Carey mengatakan :
One of the most interesting and challenging decisions in the instruction design process is the selection of the medium or media that will be used to deliver the instruction. The decision is dependent upon a through knowledge of what is being taught, how it is to be taught, how it will be tested, and who will be the learners. (Satu bagian yang penting dari proses instruksional adalah pemilihan medium atau media. Keputusan mengenai pemilihan media itu tergantung pada pengetahuan mengenai media yang akan digunakan, bagaimana menggunakannya, cara evaluasinya serta siapa yang menjadi pengajar untuk menggunakannya). (Dick and Carey, 2002 : 202).
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of
Educational and Communication Technology atau AECT) mendefinisikan :
“Media sebagai semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses
penyampaian informasi.” (AECT, Terjemahan Depdikbud, 1994 : 201).
Ahmad Rohani memberikan batasan : “Media Pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan
efisien, serta tujuan instruksional dapat tercapai dengan mudah.” (Ahmad Rohani,
1999 : 4).
Dari beberapa pengertian tentang media pembelajaran di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi dari pengirim kepada penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa/mahasiswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar dan tercapainya tujuan
pembelajaran.
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Para ahli di dalam mengelompokkan jenis-jenis media pembelajaran
sangat bervariasi sesuai dengan sudut pandang dan karakteristik media.
Kategorisasi atau taksonomi tentang media pembelajaran dikemukakan oleh
beberapa ahli antara lain :
1). Taksonomi menurut Rudy Bretz
Menurut Rudy Bretz, media pembelajaran dikategorikan menjadi
delapan yaitu : “(1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam,
(3) media audio semi gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam,
(6) media semi gerak, (7) media audio, dan (8) media cetak.” (Arief S.
Sadiman, dkk., 1986 : 20).
2). Taksonomi menurut Heinich, et al.
Membagi media pembelajaran menjadi tujuh kategori yaitu : (1)
media non proyeksi seperti foto, diagram, model (2) media proyeksi seperti
film strip, slide, Overhead transparanscies, proyeksi komputer (3) media
audio seperti kaset, Compact Disc (CD), (4) media gerak seperti film,
video, (5) media komputer, (6) komputer multi media dan hyper media, (7)
media jarak jauh seperti radio dan televisi. (Arief S. Sadiman, dkk., 1986 :
21 ).
3). Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Edgar Dale mengklasifikasikan jenis-jenis media pembelajaran
berdasarkan pengalaman belajar siswa, yaitu dari yang bersifat kongkrit
(nyata/langsung) sampai yang bersifat abstrak yang terdiri dari 10
(sepuluh) kategori media pembelajaran yaitu : (Gambar di halaman
berikutnya)
Lb. Verbal
Lb.
Visual
Radio Rekaman
Gambar mati
Film/Gambar hidup, Televisi
Pameran
Karya wisata
Demonstrasi
Dramatisasi
Pengalaman buatan
Pengalaman Langsung
Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale
(Barbara B. Seels, Rita C. Richey, 1994 : 15)
Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah media
OHP dan LCD Projector. Sesuai dengan taksonomi di atas, maka media OHP
dengan transparansinya termasuk ke dalam kategori media Audio Visual Diam
sesuai dengan taksonomi Rudy Bretz atau media proyeksi menurut Heinich, et al.
atau termasuk Gambar mati menurut Kerucut Pengalaman Edgar Dale. Sedangkan
media LCD Projector termasuk ke dalam media Audio Visual Gerak menurut
Abstrak
Kongkrit
(Rudy Bretz), atau Komputer multi media (Heinich et al.), atau Film/Gambar
hidup (Edgar Dale).
c. Peranan Media dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu
penyampaian pesan/informasi (Massage) dari sumber (Source) melalui saluran
media tertentu (Channel) kepada penerima (Receiver).
Model SMCR Berlo merupakan model komunikasi yang paling berguna
dalam rangka mengembangkan konsep media pembelajaran. (Depdikbud PPIPT,
1981 : 20) Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di dalam perkuliahan,
model komunikasi yang dilakukan antara Dosen dengan mahasiswa menggunakan
media yang cocok dan menarik minat mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat
belajar dengan mudah tentang materi kuliah yang ditempuhnya.
Berkaitan dengan peranan media pembelajaran, Oemar Hamalik
mengemukakan bahwa peranan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1). Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.
2). Media pembelajaran melampaui batas-batas ruangan kelas.
3). Media pembelajaran memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa
dan lingkungannya.
4). Media pembelajaran memberikan uniformitas/kesamaan dalam pengamatan.
5). Media pembelajaran akan memberikan pengertian/konsep yang sebenarnya
secara realistis dan teliti.
6). Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru.
7). Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan perangsang belajar.
8). Media pembelajaran akan memberikan pengalaman yang menyeluruh.
(Oemar Hamalik, 1994 : 16).
Menurut ahli yang lain yaitu Dale, Finn, Hoban (dalam Ahmad Rohani,
1999 : 6) mengemukakan bahwa media pembelajaran memberikan sumbangan
terhadap proses pembelajaran sebagai berikut :
1). Memberikan dasar pengalaman kongkrit bagi pemikiran dan pengertian
abstrak.
2). Mempertinggi perhatian siswa
3). Memberikan realitas sehingga mendorong self activity (aktivitas pribadi)
4). Memberikan hasil belajar yang permanen (tidak mudah dilupakan).
5). Menambah perbendaharaan bahasa yang benar-benar dipahami (tidak
verbalistik).
6). Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.
Dengan memperhatikan uraian tentang peranan media pembelajaran di
atas, penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran memegang
peranan yang sangat penting, sehingga sangat dianjurkan untuk selalu
menggunakan media yang cocok, menarik dan bervariasi dalam proses
pembelajaran.
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan
dengan komponen yang lain dalam sistem pembelajaran. Oleh karena itu dalam
pemilihan media pembelajaran tidak boleh terlepas dari konteksnya bahwa media
merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.
Kriteria pemilihan media pembelajaran dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Semakin
terperinci/spesifik tujuan pembelajaran yang dirumuskan, akan semakin
memudahkan dalam memilih media yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Dengan adanya saling hubungan, saling interaksi dan interdependensi
semua komponen dalam sistem pembelajaran, maka kriteria pemilihan media
pembelajaran juga harus mempertimbangkan semua komponen yang terdapat
dalam sistem pembelajaran tersebut. Secara rinci kriteria pemilihan media
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1). Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang dirumuskan.
2). Sesuai dengan karakteristik mahasiswa
3). Sesuai dengan karakteristik Dosen
4). Sesuai dengan Strategi dan metode pembelajaran
5). Sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia (jadwal)
6). Sesuai dengan lingkungan dimana proses pembelajaran berlangsung
7). Sesuai dengan evaluasi yang akan dilaksanakan.
Selain kriteria di atas terdapat kriteria pemilihan media secara praktis yang
harus dipertimbangkan yaitu :
1). Ketersediaan media pembelajaran
2). Kemudahan dalam mengoperasionalkan media
3). Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media
4). Efektifitas dan efisiensi, apakah media tersebut efektif dan efisien untuk
digunakan dalam waktu yang cukup lama (tidak mudah rusak).
e. Media Pembelajaran Overhead Projector (OHP)
Media pembelajaran Overhead Projector (OHP) termasuk ke dalam
kelompok media proyeksi. Overhead Projector (OHP) adalah peralatan yang
digunakan untuk memproyeksikan gambar atau tulisan pada transparansi film
yang diletakkan di atas OHP dan diproyeksikan ke layar sehingga diperoleh
gambar atau tulisan yang lebih besar dari aslinya. Dengan besarnya tampilan di
layar, OHP dapat memperjelas pesan/informasi yang disampaikan.
Media pembelajaran OHP ini sangat cocok untuk menyajikan informasi
pada kelompok besar (kelas yang besar) pada semua jenjang pendidikan mulai
dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan peralatan yang
cukup sederhana OHP dapat digunakan di depan kelas oleh guru/dosen sehingga
dapat berinteraksi langsung dengan para siswa/mahasiswa.
Overhead Projector dan Transparansi film merupakan pasangan media
pembelajaran yaitu OHP sebagai hardwarenya, sedangkan transparansi film
sebagai softwarenya. Transparansi film terbuat dari plastik yang tembus pandang
atau tembus cahaya, sehingga semua ide visual yang ada dapat diproyeksikan
dengan jelas dan lebih besar ke layar. Ukuran plastik transparansi yang sering
digunakan adalah 265 x 210 mm. Dengan transparansi ini guru/dosen dapat
menuangkan semua konsep materi pelajaran yang akan disampaikan dan dapat
didesain sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
Desain Visual untuk OHP adalah sebagai berikut :
1). Menyiapkan bahan untuk transparansi yang berupa plastik mika bening
(tembus cahaya).
2). Menyiapkan Spidol permanen dengan beberapa warna.
3). Menyiapkan materi pelajaran yang akan dituangkan ke dalam transparansi.
4). Menulis atau menggambar di plastik transparansi sesuai dengan materi
pelajaran yang sudah disiapkan.
5). Transparansi siap digunakan yaitu diproyeksikan dengan Overhead Proyektor.
Ada beberapa teknik pembuatan Transparansi yaitu :
1). Selembar
2). Gerakan Tarik/Sliding
3). Jendela/Masking
4). Potongan-potongan/Striping
5). Tumpang Tindih/Overlays. (Rizan ZA, 1994 : 25 – 30).
Penjelasan :
1). Selembar
Transparansi selembar yaitu bentuk transparansi yang hanya berupa
lembaran plastik secara terpisah tanpa kombinasi dengan lembaran plastik yang
lainnya. Penyajiannya secara terpisah, lembar demi lembar sesuai dengan
urutan yang telah ditentukan. Tiap lembar berisi pesan sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan diberikan.
2). Gerakan Tarik/Sliding
Variasi untuk transparansi dapat dilakukan dengan memberikan teknik
gerakan tarik/sliding. Ada dua macam gerakan tarik, yaitu yang pertama :
dengan menggunakan selembar kertas penutup di atas transparansi yang
diletakkan pada OHP, dan yang kedua dengan memberi semacam rel pada dua
sisi transparansi yang ditempelkan pada bingkai lalu diselipkan selembar
kertas pada rel tersebut. Keduanya digunakan untuk menutup bagian yang
belum saatnya diterangkan, kemudian sedikit demi sedikit penutup dibuka
sesuai dengan kebutuhan dalam menjelaskan materi.
3). Jendela/Masking
Teknik pembuatan transparansi yang lain adalah model Jendela/Masking
yaitu pembuatan transparansi model buka tutup. Misalnya satu lembar
transparansi dibagi menjadi empat bagian yang sama atau lebih. Masing-
masing bagian ditutup dengan kertas yang setiap saat dapat dibuka dan ditutup
pada saat penyajian sesuai dengan kebutuhan.
4). Potongan-potongan/Striping
Teknik pembuatan transparansi model potongan-potongan/striping
adalah dengan menempelkan potongan-potongan transparansi kecil pada sisi
transparansi utama. Cara menempelkan potongan ini dapat dari satu sisi
transparansi utama atau dapat juga pada kedua sisinya. Kemudian pada waktu
presentasi potongan-potongan kecil ini dapat diletakkan di atas transparansi
utama satu demi satu sesuai dengan kebutuhan.
5). Tumpang Tindih/Overlays
Teknik pembuatan transparansi model tumpang tindih yaitu dengan
meletakkan transparansi yang satu di atas transparansi yang lain. Dapat
digunakan dua atau tiga atau bahkan empat lembar transparansi yang lebarnya
sama dengan transparansi utama. Dalam pembuatannya, semua transparansi
tersebut ditempelkan pada keempat sisi dari transparansi utama. Pada saat
presentasi satu persatu transparansi tambahan ditindihkan pada transparansi
utama sehingga menjadi tumpukan yang serasi sesuai materi yang tersaji.
Overlays ini sangat cocok untuk menjelaskan berbagai macam urutan atau
prosedur atau alur proses dengan urutan yang jelas.
Dalam penelitian ini teknik pembuatan transparansi yang digunakan
adalah Teknik Lembar dengan menggunakan variasi beberapa spidol warna.
Dengan teknik Lembar ini diharapkan dapat menyajikan penjelasan materi
kuliah secara urut sesuai materi yang sudah disiapkan.
Kelebihan media pembelajaran OHP-OHT adalah :
1). Mudah dibawa ke mana-mana, karena berukuran kecil dan ringan.
2). Mudah dalam pembuatan dan desain transparansinya dapat dibuat menarik
dengan tinta berwarna.
3). Mudah untuk disajikan karena materi dapat disiapkan sebelum proses
pembelajaran.
4). Penayangannya dapat diatur oleh guru/dosen sesuai dengan kebutuhan (dapat
diulang, dapat digabungkan dengan lembaran lain)
5). Dosen dapat bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan mahasiswa.
6). Mahasiswa dapat mencatat semua materi yang disajikan, karena ruang kelas
tidak perlu digelapkan.
7). Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai macam bentuk materi dari
berbagai mata kuliah.
8). Dapat menyajikan banyak materi kuliah sesuai dengan waktu yang tersedia.
Selain mempunyai banyak kelebihan, media pembelajaran OHP juga mempunyai
beberapa kelemahan.
Adapun kelemahan dari media pembelajaran OHP adalah sebagai berikut :
1). Membutuhkan daya listrik yang cukup besar, dan apabila listrik mati maka
tidak dapat dioperasikan.
2). Transparansi yang penuh dengan tulisan atau gambar dapat membuat
mahasiswa cepat bosan.
3). Karena tampilan visualnya diam (tidak bergerak) sehingga kurang menarik
minat mahasiswa.
4). Urutan/susunan transparansi mudah kacau, karena berupa lembaran yang
lepas.
5). Transparansi dapat luntur/kabur apabila disimpan terlalu lama dan tidak diberi
sekat kertas.
Penggunaan Media Pembelajaran OHP
Penggunaan Media Pembelajaran OHP dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1). Menyiapkan Transparansi sesuai dengan isi materi kuliah yang akan diberikan.
2). Menyiapkan OHP dan layarnya dilanjutkan dengan pengecekan listrik.
3). Mengatur ruangan kelas sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
4). Membuka perkuliahan.
5). Penyajian atau presentasi oleh Dosen sesuai dengan urutan yang sudah
dirancang.
6). Membuat kesimpulan atas materi kuliah yang diberikan.
7). Penutup.
f. Media pembelajaran LCD Projector
Media pembelajaran LCD Projector merupakan penggabungan antara Note
Book atau Laptop dengan LCD Projector. LCD Projector sebagai hardwarenya,
sedangkan program yang sudah terdesain dan tersusun di dalam Laptop sebagai
softwarenya. LCD Projector termasuk ke dalam kategori media Audio Visual
Gerak, karena dapat menyajikan berbagai tampilan informasi baik berupa Audio,
Visual diam, Visual gerak, maupun gabungan Audio visual gerak.
Liquid Crystal Display (LCD) adalah : “A liquid crystal display (LCD) is a thin, flat display device made up of any number of color or monochrome pixel arrayed in front of a light source or reflector. It is often utilized in battery-powered electronic devices because it uses very small amounts of electric power.” (LCD adalah suatu alat yang tipis, alat pertunjukan yang datar yang terbuat dari sejumlah warna atau susunan warna pixel di depan sebuah sumber cahaya/reflector. Alat itu sering digunakan di dalam alat elektronik tenaga baterei karena itu menggunakan sejumlah tenaga elektrik (listrik) yang sangat kecil.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Liquid crystal display 21/04/08).
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi
menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini
menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar
berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
CRT. Karena bentuknya
yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan
banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan
antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Liquid
Crystal Display (LCD) menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal
cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi
memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria –
Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas
sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk
panel-panel datar. (http://febrian-bagus.blogspot.com/2008/06/intip-teknologi-
monitor.html).
Pada masa lalu komputer menggunakan layar monitor yang besar dan
berat seperti televisi. Begitu juga perangkat yang lain berupa CPU (prosesor) yang
besar, keyboard, dan perlu tempat khusus yaitu meja. Pada perkembangannya
teknologi komputer dewasa ini dikemas menjadi sangat praktis yaitu dalam
bentuk Note Book atau Laptop. Note Book atau Laptop menjadi trend dan
digemari saat ini karena sangat praktis dan dapat dibawa (ditenteng = Bahasa
Jawa) kemana-mana dengan berat kurang lebih hanya 2,5 sampai dengan 3
kilogram saja. Laptop menggunakan layar tipis dan datar yang disebut Liquid
Crystal Display (LCD).
Agar Laptop dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media
pembelajaran di kelas, maka Laptop harus diproyeksikan dengan LCD Projector.
LCD Projector dapat menampilkan semua program pembelajaran yang telah
didesain dan disusun di dalam Laptop ke layar yang lebarnya kurang lebih
berukuran 2 x 2 meter. Dengan demikian media pembelajaran LCD Projector ini
sangat cocok untuk digunakan di kelas besar atau kelas yang mahasiswanya
banyak.
Program pembelajaran dalam Laptop/Note Book dapat didesain/dirancang
dalam beberapa bentuk program antara lain :
1). Audio
2). Visual diam
3). Visual gerak
4). Audio visual diam
5). Audio visual gerak
Dalam penelitian ini program pembelajaran (Powerpoint) yang digunakan
adalah berbentuk Visual Gerak, dengan alasan agar tidak jauh berbeda dengan
media pembelajaran OHP (visual diam).
Desain Visual untuk LCD Projector adalah :
1). Menyiapkan Komputer/Laptop.
2). Membuat Powerpoint sesuai dengan materi kuliah yang akan disajikan.
3). Membuat Animasi (Gerakan) dalam Powerpoint agar dapat tampil lebih
menarik.
4). Menyimpan di Flashdisc atau di Hardisc.
5). Menyiapkan LCD Projector dengan layarnya.
6). Powerpoint siap digunakan yaitu diproyeksikan dengan LCD Projector.
Dengan keberagaman tampilan seperti disebutkan di atas, maka LCD
Projector dapat menjadi media pembelajaran yang sangat menarik dan
menumbuhkan minat belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dengan
begitu banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh Laptop dan LCD Projector,
sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas
untuk menyajikan berbagai macam mata kuliah, yang diharapkan dapat
meningkatkan minat mahasiswa sehingga berdampak positif terhadap peningkatan
prestasi belajarnya.
Secara terperinci media pembelajaran Laptop LCD Projector memiliki
kelebihan sebagai berikut :
1). Sangat praktis untuk dipindahkan/dibawa kemana-mana karena sangat ringan.
2). Menggunakan daya listrik yang kecil.
3). Program dapat didesain dan disusun sebelum proses pembelajaran
dilaksanakan.
4). Dapat menampilkan segala macam program pembelajaran yang telah
dirancang dengan penuh warna (full colour) dalam bentuk Visual Gerak.
5). Penayangannya dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan program yang
sudah dirancang dan dapat diulang-ulang (tampilan mundur).
6). Guru dapat bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan mahasiswa.
6). Mahasiswa dapat mencatat semua materi yang disajikan, karena ruang kelas
tidak perlu digelapkan.
7). Mudah dioperasionalkan, bahkah dapat menggunakan Remote control.
8). Sangat cocok untuk digunakan di kelas besar yang mahasiswanya banyak.
9). Materi yang ditampilkan dapat diduplikat (di copy) oleh mahasiswa, sehingga
dapat dipelajari sendiri di rumah.
10). Urutan pembelajaran sudah tersusun secara runtut dan rapi, sehingga
memudahkan dalam penyajiannya.
11). Dapat menumbuhkan minat belajar mahasiswa, karena tampilannya
bervariasi dan menarik.
12). Dapat digunakan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dengan
mudah dimodifikasi program Powerpointnya sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.
Disamping mempunyai kelebihan, tentu saja media pembelajaran Laptop
LCD Projector juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahannya adalah
sebagai berikut :
1). Harganya masih cukup mahal, sehingga belum banyak lembaga pendidikan
yang memiliki media pembelajaran ini.
2). Dibutuhkan keahlian khusus dalam mendesain dan menyusun program
pembelajaran.
3). Program pembelajaran sewaktu-waktu dapat hilang atau terhapus karena
terkena virus.
Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector.
Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1). Menyiapkan Powerpoint sesuai dengan isi materi kuliah yang akan diberikan.
2). Menyiapkan LCD Projector dengan layarnya dilanjutkan dengan pengecekan
listrik.
3). Mengatur ruangan kelas sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
4). Membuka perkuliahan.
5). Penyajian atau presentasi oleh Dosen sesuai dengan urutan yang sudah
dirancang.
6). Membuat kesimpulan atas materi kuliah yang diberikan.
7). Penutup.
Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan dari kedua jenis media
pembelajaran di atas, maka media pembelajaran LCD Projector mempunyai lebih
banyak kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran OHP. Keunggulan
pada LCD Projector terletak pada keberagaman tampilan yang dapat menyajikan
Visual Gerak dengan berbagai ragam dan corak warna. Dan media LCD
Projector mempunyai lebih sedikit kelemahan dibandingkan dengan media
pembelajaran OHP. Dari kelebihan dan kelemahan tersebut, media pembelajaran
LCD Projector sangat memungkinkan untuk lebih menarik minat mahasiswa
dalam perkuliahan dibandingkan dengan media pembelajaran OHP, sehingga
mempunyai kecenderungan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Seseorang yang belajar selalu berhadapan dengan pesan atau informasi
yang dipelajarinya. Khususnya siswa/mahasiswa cenderung mempunyai minat
belajar yang tinggi terhadap hal-hal yang disukainya. Dan apabila terdapat pesan
atau informasi yang tidak/kurang disuakinya, maka minat belajarnya menjadi
rendah.
Enthusiasm interpreted " as high ardour or avidity to something." Minat
diartikan “sebagai kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.” (Reilly dan Lewis, 1983 : 454). Minat merupakan perasaan suka
seseorang terhadap suatu kegiatan, dimana minat menjadi sebab kegiatan itu
dilakukan oleh seseorang dan juga merupakan penyebab partisipasinya dalam
suatu kegiatan tertentu. Minat merupakan bagian dari aspek afektif, yang
merupakan respon terhadap apa yang dipelajarinya. “Minat dapat membantu
mempermudah dan mempersulit belajar, dalam hal ini berarti bahwa minat dapat
menentukan kualitas belajar seseorang.” (Sax, 1980 : 472).
Minat dapat mempermudah belajar berarti dengan minat yang besar
terhadap sesuatu materi/pesan, maka seseorang akan lebih bersemangat dalam
belajar, dengan demikian akan membantu dan mempermudah dalam belajar.
Sebaliknya minat seseorang yang rendah terhadap sesuatu, maka akan
menyulitkan untuk mempelajari suatu materi. Minat dapat berupa respon terhadap
sesuatu, mulai dari yang paling disukai, sedikit disukai, dan sama sekali tidak
disukai. Bila sangat disukai akan menyebabkan minat yang tinggi, dan apabila
tidak disukai dapat menimbulkan keengganan atau minat rendah. Minat
merupakan faktor motivasional yang dapat mempengaruhi kemauan seseorang
untuk melakukan suatu tugas tertentu.
Dalam kaitannya dengan aspek kejiwaan manusia, minat selalu
berhubungan dengan aspek kejiwaan yang lain, bahkan sering kali sulit dibedakan
dengan tegas. “Interest is not a separated psychological entity, but merely one of
several aspects of behaviors.” (Minat tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan
sifat psikologis, minat merupakan salah satu dari berbagai aspek tingkah laku).
(Hilgard, 1995 : 99). Minat sangat erat hubungannya dengan sifat senang dan
tidak senang. Juga terkait dengan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri
(motivasi intrinsik). Sejalan dengan itu minat merupakan suatu sumber motivasi
yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya, mereka
ingin memperoleh kepuasan. Apabila siswa mempunyai minat terhadap sesuatu
kegiatan baik minat itu berupa permaian maupun berupa pekerjaan, maka mereka
akan berusaha lebih keras untuk belajar.
Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri
dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian,
rasa suka, ketertarikan seseorang (mahasiswa) terhadap belajar yang ditunjukkan
melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Minat ini besar pengaruhnya terhadap belajar, karena minat mahasiswa
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan mahasiswa, bila
bahan kuliah yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi mahasiswa yang kurang berminat dalam belajar,
dosen hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar
mahasiswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Dalam artian menciptakan
mahasiswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi, dengan cara menjelaskan
hal-hal yang menarik, salah satu diantara banyak cara adalah mengembangkan
variasi dalam penggunaan media pembelajaran.
Minat mengandung unsur-unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan),
dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon yang
sadar, sebab kalau tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa.
Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan
informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi,
maksudnya dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu,
seperti rasa senang. Sedangkan unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan
dari unsur kognisi.
Dari ketiga unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan
dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di
kampus yaitu belajar. Jadi minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar
tanpa minat akan terasa menjemukan, dan dalam kenyataannya tidak semua
mahasiswa belajar karena didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang
mengembangkan minatnya terhadap materi kuliah dikarenakan pengaruh dari
dosennya, teman kuliahnya, atau orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi
kewajiban dan tanggung jawab lembaga (kampus) untuk menyediakan situasi dan
kondisi yang bisa merangsang minat mahasiswa terhadap belajar.
Membangkitkan minat belajar mahasiswa itu juga merupakan tugas dosen
yang mana dosen harus benar-benar dapat menguasai semua keterampilan yang
menyangkut perkuliahan, terutama keterampilan dalam menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi. Keterampilan ini sangat mempengaruhi minat
belajar mahasiswa, jika seorang dosen tidak menggunakan variasi media
pembelajaran, mahasiswa akan cepat bosan dan jenuh terhadap materi kuliah yang
dipelajari. Untuk mengatasi hal-hal tersebut dosen harus menggunakan variasi
dalam media pembelajaran, agar semangat dan minat mahasiswa dalam belajar
meningkat, sehingga tujuan pembelajaranpun akan tercapai dengan maksimal.
Berdasarkan berbagai pengertian dan uraian tentang minat di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa lebih suka
tanpa adanya tekanan, dan adanya kecenderungan serta kegairahan seseorang
terhadap suatu kegiatan. Bila dikaitkan lebih khusus dengan kegiatan belajar,
maka hakekat dari minat belajar adalah suatu kecenderungan dan kegairahan
siswa/mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dapat memberikan stimulus
dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan kajian teori tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Minat
Belajar dapat dilihat dari adanya :
1). Aspek Kemauan/Hasrat yang terdiri dari beberapa Indikator yaitu :
Konsentrasi, Cara menyikapi masalah, Kesungguhan, Keteraturan belajar, dan
Kedisiplinan belajar.
2). Aspek Perasaan Suka/Tidak suka yang terdiri dari beberapa Indikator yaitu :
Perhatian, Kreativitas, Ketertarikan, Ketangguhan, dan Kegemaran.
3). Aspek Kecenderungan Melakukan Aktivitas yang terdiri dari beberapa
Indikator yaitu : Kemauan, Kegairahan, Kesiapan, Semangat, dan Kecekatan.
b. Pengaruh Minat terhadap Prestasi Belajar
Dalam proses pembelajaran terdapat beragam minat yang dimiliki oleh
mahasiswa. Ada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi, juga ada
mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa yang memiliki minat
belajar rendah akan tercermin dalam perilaku keseharian yaitu malas, kurang
bergairah, kurang bersemangat, sering tidak masuk kuliah, dan sebagainya.
Sebaliknya mahasiswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan
menunjukkan tingkah laku yang bersemangat, rajin masuk kuliah, tekun, dan
selalu berusaha untuk mengikuti kuliah dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya
perbedaan minat seperti disebutkan di atas, tentu akan berpengaruh terhadap hasil
belajar atau prestasi belajar mahasiswa.
Pada penelitian ini penggunaan media pembelajaran LCD Projector
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa yang selanjutnya akan
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Proses
pembelajaran dengan menggunakan media LCD Projector akan menimbulkan
minat yang tinggi pada mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang sedang
dipelajarinya. Peran Dosen dalam hal ini adalah menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan penuh dengan
penalaran, sehingga mahasiswa mampu menemukan dan menterjemahkan bahan
ajar yang dipelajarinya.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Prestasi
adalah : “hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dsb.) (Poerwadarminta,
WJS., 1984 : 768). Sedangkan belajar adalah : “berusaha (berlatih dsb) supaya
mendapat sesuatu kepandaian.” (Poerwadarminta, WJS., 1984 : 108). Dari kedua
pengertian di atas dapat digabungkan menjadi : prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai oleh seseorang dari apa yang telah diusahakan/dilakukan untuk
memperoleh kepandaian.
Prestasi belajar menurut Saifuddin Azwar adalah “hasil yang telah dicapai
oleh siswa dalam belajar.” (Saifuddin Azwar, 2005 : 13). Sedangkan Nana
Sudjana mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah : “beragam kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana,
1995 : 22).
Reigeluth express that achievement learn [is] : " as result of effort or someone
action after performing a effort learn." Reigeluth menyatakan bahwa prestasi
belajar adalah : “sebagai hasil usaha atau tindakan seseorang setelah mengadakan
usaha belajar.” (Reigeluth, 1983 : 20). Dari tiga pengertian di atas mempunyai
kesamaan pengertian yaitu bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
oleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar.
Prestasi belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan siswa dalam
menguasai bahan pelajaran yang sudah dipelajarinya. Prestasi belajar seseorang
dapat diukur dengan mengunakan alat tes yang sudah dirancang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Alat tes dapat berbentuk : (1) tes tertulis, (2) tes lisan, (3) tes
perbuatan/tindakan.
Berkaitan dengan prestasi belajar ini, Bloom membagi kawasan belajar
menjadi tiga ranah yaitu : (1) Ranah kognitif, (2) Ranah afektif, dan (3) Ranah
psikomotor. Di dalam membuat soal/tes untuk mengukur prestasi belajar
diharapkan mencakup ketiga ranah tersebut di atas.
b. Prestasi Belajar Mata Kuliah Landasan Kependidikan
Mata kuliah Landasan Kependidikan termasuk ke dalam Mata
Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) yang merupakan mata kuliah wajib bagi
seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Mata kuliah ini diberikan di semester I
untuk semua program studi yang ada di STKIP PGRI Ngawi.
Dalam proses perkuliahan yang dilaksanakan, untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan tercapai atau tidak perlu dilakukan penilaian.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan dua kali dalam satu semester yaitu Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Dari hasil ujian yang
dilaksanakan dapat diketahui prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Prestasi belajar mata kuliah
Landasan Kependidikan adalah hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa setelah
mengikuti proses pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan yang
disajikan dengan menggunakan media pembelajaran OHP dan LCD Projector.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penyusunan Tesis ini adalah :
1. Hasil penelitian dari Budi Santoso, 2003 dengan judul : Pengaruh penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional menggunakan VCD
terhadap prestasi belajar siswa SLTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan media VCD yang berupa Audio Visual akan
mempercepat transfer pengetahuan matematika siswa SLTP kelas II.
Walaupun pembuatan media VCD membutuhkan persiapan dan perencanaan
yang cukup sulit. Dalam penelitian tersebut menyarankan bahwa perlu adanya
penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media VCD dalam pembelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarno, 2003 dengan judul : Keefektifan
pembelajaran dengan menggunakan media Komputer dan media sederhana
terhadap hasil belajar Matematika ditinjau dari minat belajar siswa. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan media komputer lebih efektif
dan lebih menarik dari pada media sederhana dalam mata pelajaran
Matematika. Pembuatan program pembelajaran dengan komputer
membutuhkan keahlian khusus dan dirasa masih sulit untuk dilakukan oleh
setiap guru. Saran yang disampaikan adalah agar peneliti/calon peneliti dapat
meneruskan dan mengembangkan penelitian ini untuk variable-variabel yang
sejenis dengan ruang lingkup yang lebih luas.
3. Penelitian yang dilaksanakan oleh Sugiardo, 2007 dengan judul : Pengaruh
penerapan pendekatan kontekstual bermedia VCD terhadap pencapaian
kompetensi belajar Geografi ditinjau dari minat belajar. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia VCD
menghasilkan kompetensi belajar Geografi lebih baik dibandingkan dengan
pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia Gambar. Saran yang
disampaikan adalah bagi peneliti lain untuk meneruskan dan mengembangkan
hasil penelitian ini dengan pengembangan pada media VCD sesuai dengan
mata pelajaran yang diberikan.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas dapat dikemukakan keranga berpikir
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Perbedan Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD
Projector terhadap Prestasi Belajar.
Penggunaan media pembelajaran Transparansi pada OHP mempunyai
beberapa keterbatasan sebagai media Visual. Dengan tampilan yang statis
(visual diam/tidak bergerak) membuat proses pembelajaran kurang menyenang
kan, sehingga berpengaruh terhadap rendahnya minat mahasiswa dalam
menerima materi perkuliahan. Dengan rendahnya minat mahasiswa akan
berpengaruh pada prestasi belajarnya.
Penggunaan media pembelajaran LCD Projector yang mempunyai
banyak sekali keunggulan (Audio Visual Gerak) dalam menampilkan
informasi/pesan, sehingga akan lebih meningkatkan minat mahasiswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dan memahami materi kuliah yang
disampaikan. Dengan meningkatnya minat belajar mahasiswa akan
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajarnya.
Dengan karakteristik masing-masing media pembelajaran baik OHP
maupun LCD Projector akan berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa
atau prestasi belajar mahasiswa. Dengan berbagai kelebihan dan keunggulan
yang dimiliki oleh media pembelajaran LCD Projector, maka prestasi belajar
Mahasiswa diharapkan akan lebih baik dibandingkan dengan pengunaan media
pembelajaran OHP.
2. Perbedaan Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar
Minat Belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.
Mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi mempunyai kecenderungan
untuk berprestasi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar
rendah. Karena mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi akan
mempelajari semua materi perkuliahan dengan sungguh-sungguh, penuh
perhatian, bersemangat dengan penuh ketekunan dan usaha keras. Hal ini
berbeda dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa
yang memiliki minat belajar rendah kurang perhatian, kurang bersemangat, dan
kurang tekun dalam belajar, sehingga mempunyai kecenderungan untuk
prestasi belajarnya rendah. Dengan demikian mahasiswa yang memiliki minat
belajar tinggi diduga prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah.
3. Interaksi Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar
terhadap Prestasi Belajar.
Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
yang berasal dari luar antara lain penggunaan media pembelajaran. Sedangkan
faktor dari dalam diri mahasiswa adalah faktor minat belajar. Kedua faktor
tersebut berinterkasi dan secara bersama-sama diduga dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Variabel dalam Penelitian ini adalah :
X1 adalah Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD Projector
X2 adalah Minat Belajar Mahasiswa
Y adalah Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Landasan Kependidikan.
D. Hipotesis
Berdasarkan Kajian Teori dan Kerangka Berpikir di atas, dapat
dirumuskan Hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran
OHP dan LCD Projector terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan Minat belajar tinggi dan minat belajar
rendah terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
3. Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran OHP dan LCD
Projector dengan Minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata
kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kampus STKIP PGRI Ngawi, yang
beralamat di Jl. Raya Klitik Km. 5 Ngawi Jawa Timur
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik
2008/2009 mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
KKKKegiatan
Kegiatan Agustus September Oktober Nopember Desember Januari
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi Judul
2. Konsultasi Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
5. Pelaksn. Penelitian
6. Konsultasi Bab I-III
7. Konsultasi Bab IV
8. Konsultasi Bab V
9. Konsultasi Bab I-V
10. Ujian Tesis
11. Revisi Tesis
12. Penjilidan
43
Pengurusan ijin penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober minggu ke 4
tahun 2008.
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2007 : 2).
Berdasarkan pengertian tersebut di atas terkandung empat kata kunci yaitu
:
1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis.
2. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai
kriteria tertentu yaitu valid.
3. Tujuan penelitian secara umum terdiri dari tiga macam yaitu : penemuan,
pembuktian, dan pengembangan
4. Kegunaan hasil penelitian yaitu untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah.
Keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh metode penelitian
yang digunakan. Metode penelitian adalah suatu cara untuk mengkaji kebenaran
dengan menggunakan teknik dan alat tertentu guna mencapai tujuan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Winarno Surachmad yang menyebutkan bahwa : “Metode
merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat
tertentu.” (Winarno Surachmad, 1989 : 31).
Kerlinger mengatakan bahwa penelitian ilmiah adalah “penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami,
dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang terdapat
antara fenomena-fenomena itu.” (Kerlinger, 2000 : 17).
Setiap penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari berbagai macam
metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuantitatif Eksperimental. Hal ini dilakukan dengan menciptakan suatu
perlakuan atau treatment yang berfungsi sebagai variabel bebas/Independent
variable (X1) yaitu melakukan proses pembelajaran mata kuliah Landasan
Kependidikan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector sebagai
kelompok eksperimen. Sedangkan sebagai kelompok kontrol yaitu melakukan
proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran OHP.
Sebagai variabel bebas kedua (X2) yaitu minat belajar mahasiswa, yang
merupakan variable atribut yaitu minat belajar tinggi dan minat belajar rendah.
Diantara variabel bebas pertama dan variabel bebas kedua dilihat interaksinya
dalam mempengaruhi variabel terikat.
Sebagai variabel terikat/dependent yaitu variable Y. Dalam penelitian ini
sebagai Variabel Terikat adalah Prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
Berdasarkan faktor-faktor dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, maka
desain/rancangan penelitian menggunakan Rancangan Faktorial 2 x 2 seperti
tampak pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 : Rancangan Penelitian Faktorial 2 x 2
Penggunaan Media Pembelajaran (A) Minat Belajar Mahasiswa
(B) Media LCD Projector (A1) Media OHP (A2)
Minat Belajar Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Minat Belajar Rendah (B2) A1B2 A2B2 Keterangan :
A1B1 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran LCD Projector yang
memiliki minat belajar tinggi
A1B2 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran LCD Projector yang
memiliki minat belajar rendah
A2B1 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran OHP yang memiliki
minat belajar tinggi
A2B2 : Kelompok yang diberi perlakuan media pembelajaran OHP yang memiliki
minat belajar rendah
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono, “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimplannya.”
(Sugiyono, 2007 : 80). Ahli yang lain berpendapat : “Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian.” (Suharsimi Arikunto, 1991 : 102). Sedangkan
Muhammad Nazir mengatakan bahwa : “Populasi adalah kumpulan dari
individu dengan kualitas serta cirri-ciri yang telah ditetapkan.” (Muhammad
Nazir, 1988 : 325). Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi obyek/subyek
penelitian yang ditentukan oleh peneliti dengan kualitas dan cirri-ciri yang
telah ditetapkan.
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP
PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009 yang terdiri dari lima (5) program
studi yaitu : (1) Pendidikan Bahasa Inggris, (2) Pendidikan Bahasa Indonesia,
(3) Pendidikan Matematika, (4) Pendidikan Dunia Usaha, dan (5) Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Seluruh populasi berjumlah : 980 mahasiswa.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Win Van Zanten mengemukakan : “Sampel adalah himpunan bagian
dari suatu himpunan yang disebut populasi.” (Win Van Zanten, 1994 : 10).
Sugiyono mengatakan : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.” (Sugiyono, 2007 : 81). Sementara itu ahli
lain mengatakan : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
(Suharsimi Arikunto, 1991 : 104).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang dikenai penelitian yang mempunyai
sifat yang sama dengan populasinya. Sampel harus representatif artinya dapat
mewakili populasi dan menggambarkan keadaan populasi secara maksimal.
Penelitian terhadap sampel yang representatif, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan atau digeneralisasikan untuk populasinya.
Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah dua program studi yang
berasal dari lima program studi semester I STKIP PGRI Ngawi. Jumlah
keseluruhan mahasiswa semester I adalah : 342 mahasiswa. Dari kelima
program studi tersebut di atas semuanya dapat memenuhi untuk menjadi
sampel besar karena jumlah mahasiswa masing-masing program studi di atas
30 mahasiswa.
Dalam penelitian ini menggunakan Multi Stage Purposive Cluster
random sampling untuk mengambil sampel. Langkah pertama : yaitu
mengundi lima program studi yang ada di STKIP PGRI Ngawi diambil dua
program studi. Langkah kedua : yaitu menentukan yang menjadi sampel adalah
mahasiswa semester I, karena hanya di semester I saja mata kuliah Landasan
Kependidikan diberikan. Langkah ketiga : yaitu mengundi mahasiswa
semester I dari dua program studi yang dihasilkan dari langkah pertama di atas
diambil masing-masing program studi 30 mahasiswa. Langkah keempat : yaitu
mengundi dua program studi sesuai dengan hasil langkah pertama untuk
menentukan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.
Setelah diadakan Undian dari kelima program studi di atas, yang
menjadi sampel adalah Program studi Pendidikan Matematika sebagai
kelompok Eksperimen dan Program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai kelompok Kontrol. Dari kedua kelompok sampel
tersebut masing-masing diundi untuk menentukan 30 mahasiswa sebagai
anggota sampel. Daftar nama Mahasiswa baik dari Kelompok Kontrol maupun
Kelompok Ekpserimen disajikan pada Lampiran 1a dan Lampiran 1b.
D. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas Pertama (X1)
Definisi Operasional untuk variabel bebas pertama adalah memberikan
perlakuan/treatment yaitu mengadakan proses perkuliahaan menggunakan
media Over Head Projector (OHP) pada sampel kelompok Kontrol yaitu
dilaksanakan pada mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik
200/2009 dan proses perkuliahaan menggunakan media Liquid Crystal Display
Projector (LCD Projector) pada mahasiswa program studi Pendidikan
Matematika semester I STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009.
2. Variabel Bebas Kedua (X2)
Variabel bebas kedua adalah minat belajar mahasiswa, diukur dengan
menggunakan Angket Minat Belajar. Angket yang digunakan adalah Angket
yang telah ditryoutkan kemudian diberikan kepada sampel kelompok Kontrol
dan sampel kelompok Eksperimen. Penskoran angket menggunakan skala
Likert dengan teknik penskoran sebagai berikut : Pernyataan positif, untuk
pilihan Sangat Setuju (SS) dengan bobot = 5, Setuju (S) dengan bobot = 4,
Netral (N) dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 2, dan Sangat
Tidak Setuju (STS) dengan bobot = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif
pilihan Sangat Setuju (SS) dengan bobot = 1, Setuju (S) dengan bobot = 2,
Netral (N) dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 4, dan Sangat
Tidak Setuju (SST) dengan bobot = 5. Dari skor angket yang diperoleh
kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Minat belajar Tinggi
dan Minat belajar Rendah.
3. Variabel Ketiga yaitu Variabel Terikat (Y)
Sebagai variabel terikat adalah Prestasi Belajar mahasiswa pada mata
kuliah Landasan Kependidikan. Prestasi belajar diukur pada akhir proses
perkuliahaan dengan menggunakan Tes Obyektif yang sudah ditryoutkan
dinyatakan Valid dan Reliabel. Pedoman penskoran menggunakan : Jawaban
yang Benar diberi skor Satu (1) dan jawaban Salah diberi Skor Nol (0). Dari
skor yang diperoleh setiap mahasiswa kemudian dikonversi menjadi Nilai
dengan standar Sepuluh (10).
E. Instrumen dan Uji Coba Instrumen
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Angket/Kuesioner
Pengertian Angket/Kuesioner adalah :
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2007 : 142).
Angket digunakan untuk mengukur skor minat belajar mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan mata kuliah Landasan Kependidikan.
Setiap pertanyaan dalam angket diberi bobot tertentu. Jika pertanyaan
atau pernyataannya positif, maka untuk pilihan Sangat Setuju (SS)
dengan bobot = 5, Setuju (S) dengan bobot = 4, Netral (N) dengan bobot
= 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)
dengan bobot = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif pilihan Sangat
Setuju (SS) dengan bobot = 1, Setuju (S) dengan bobot = 2, Netral (N)
dengan bobot = 3, Tidak Setuju (TS) dengan bobot = 4, dan Sangat Tidak
Setuju (SST) dengan bobot = 5
Angket yang disusun dalam penelitian ini adalah sejumlah 35
butir pernyataan dengan penyebaran sesuai dengan indikator-indikator
yang telah dikembangkan dalam kajian teori yaitu : (1) semangat, (2)
ketekunan, (3) perhatian, (4) pengorbanan, dan (5) usaha keras.
b. Tes
“Tes adalah suatu instrument untuk mengukur atau mengevaluasi
kemampuan. Tes hasil belajar, dengan demikian merupakan alat untuk
mengukur atau evaluasi kemampuan yang dicapai sebagai hasil belajar.”
(Samsi Haryanto, 2003 : 1).
Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui nilai
kemampuan mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan pada mata kuliah
Landasan Kependidikan baik yang diberikan dengan menggunakan
media pembelajaran LCD Projector maupun yang diberikan dengan
menggunakan media pembelajaran OHP.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
dengan bentuk pilihan ganda (multiple choice) sejumlah 25 nomor sesuai
dengan kisi-kisi soal yang dikembangkan dari indikator dalam materi
pembelajaran mata kuliah Landasan Kependidikan. Tes dilaksanakan
pada akhir proses perkuliahan (pada bulan Desember 2008).
Kisi-kisi Angket disajikan pada Lampiran 2a dan Angket Minat
Belajar Mahasiswa sejumlah 35 butir Lampiran 2b. Kisi-kisi Angket
disusun berdasarkan aspek-aspek yang telah diuraikan pada kajian teori
dan masing-masing aspek kemudian dijabarkan menjadi beberapa
indikator. Dari indikator-indikator tersebut kemudian disusunlah butir-
butir Angket minat belajar mahasiswa.
Kisi-kisi Tes Obyektif mata kuliah Landasan Kependidikan
disusun berdasarkan materi pokok yang disajikan kepada mahasiswa
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan
kisi-kisi tersebut kemudian disusunlah butir-butir soal tes bentuk obyektif
dengan tipe Pilihan Ganda. Kisi-kisi tes obyektif disajikan pada
Lampiran 3a dan Naskah Soal mata kuliah Landasan Kependidikan
sejumlah 25 butir soal disajikan pada Lampiran 3b.
2. Uji Coba Instrumen
Uji coba Instrumen dilaksanakan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian. Hanya instrumen yang valid dan reliable
saja yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan instrumen yang
tidak valid dan tidak reliable akan dianulir atau dibuang. Uji coba instrumen
angket dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2008 pada mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Untuk Uji coba Tes
dilaksanakan pada tanggal 20 Obtober 2008 diberikan pada mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa Indonesia semester I STKIP PGRI Ngawi
dengan responden sejumlah 30 mahasiswa. Daftar nama Mahasiswa sebagai
responden uji coba Angket dan Tes disajikan pada Lampiran 4.
Rekapitulasi Hasil Skor Uji coba Angket disajikan pada Lampiran 5a
dan Skor Uji coba Tes disajikan pada Lampiran 5b.
a. Validitas Angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen memiliki validitas yang tinggi
apabila butir-butir yang membentuk instrumen tersebut dan faktor-faktor
yang merupakan bagian dari instrumen tersebut tidak menyimpang dari
fungsi instrumen. Untuk menguji validitas angket menggunakan Pengujian
Validitas Butir yaitu dengan jalan mengkorelasikan antara skor item dengan
skor total. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas adalah
teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan
rumus sebagai berikut :
N∑XY – (∑X) (∑Y) rxy = √ {N∑X2 – (∑X)2} {N∑Y2 – (∑Y)2} (Saifuddin Azwar, 2005 : 153).
Keterangan :
rxy = Koefisien validitas
N = Jumlah responden
X = Skor butir
Y = Skor total
Keputusan Uji :
1. Jika rxy > r tabel maka butir soal valid
2. Jika rxy < r tabel maka butir soal invalid/tidak valid
Untuk mengolah data dalam menentukan Validitas Angket menggunakan
program Excel dengan rumus Correlation. Hasil pengolahan data disajikan
pada Lampiran 6a.
Dengan N = 30 diperoleh rtabel = 0,361.
Angket dinyatakan Tidak Valid apabila rhitung < rtabel.
Angket dinyatakan Valid apabila rhitung > rtabel.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Lampiran 6a dapat diketahui
Angket yang Valid dan angket yang Tidak valid. Dari 35 butir angket yang
diujicobakan terdapat 5 butir angket yang dinyatakan Tidak valid, dan
terdapat 30 butir angket yang dinyatakan Valid. Hasil selengkapnya
disajikan dalam Lampiran 6b.
Nomor butir Angket yang dinyatakan Valid sebanyak 30 butir disajikan
pada Lampiran 6c.
b. Reliabilitas Angket
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang
dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut digunakan berkali-kali.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen dikatakan reliable apabila
instrumen tersebut sebagai alat ukur mampu memberikan hasil yang relatif
tetap apabila dilakukan secara berulang-ulang pada kelompok individu yang
sama.
Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas Angket
menggunakan Pendekatan Konsistensi Internal dengan rumus Spearman
Brown sebagai berikut :
2 (ry1y2) rxx’ =
1 + ry1y2 (Saifuddin Azwar, 2005 : 182).
Keterangan :
rxx’ = Koefisien reliabilitas
ry1y2 = Koefisien korelasi antara skor belahan Y1 (Nonor Item Ganjil)
dan belahan Y2 (Nomor Item Genap).
Untuk mencari nilai koefisien korelasi product moment menggunakan
program Excel dengan rumus Correlation.
Hasil pengolahan data selengkapnya disajikan pada Lampiran 6d.
Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh nilai Koefisien Korelasi
sebesar ry1y2 = 0,854.
Dari nilai koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam
rumus Sperman Brown sebagai berikut :
2 (ry1y2) rxx’ = 1 + ry1y2
2 (0,854) = 1 + 0,854
1,708 =
1,854
= 0,921
Keputusan Uji : Angket memiliki Reliabilitas yang Tinggi.
Dengan demikian dari 35 butir Angket yang diujicobakan terdapat
lima (5) butir Angket yang dinyatakan TIDAK VALID, sehingga terdapat
30 butir Angket yang dinyatakan Valid dan dari 30 butir angket yang Valid
tersebut dinyatakan memiliki Reliabilitas yang Tinggi. Dengan demikian 30
Butir Angket dapat dipergunakan sebagai alat pengukur Minat belajar
mahasiswa dalam penelitian ini. Ketiga puluh butir Angket tersebut
disajikan pada Lampiran 6e.
c. Validitas Tes
Untuk instrumen Tes juga harus memenuhi persyaratan Validitas dan
Reliabilitas. Untuk mengukur Validitas tes dengan menggunakan Tingkat
Kesukaran Soal dan Daya Beda. Obyektivitas tes diperoleh apabila
pelaksanaan tes terstandar dari unsur-unsur subyektif. Untuk menghindari
unsur subyektif, tes disusun dalam bentuk tes obyektif dan konsisten serta
mudah dalam penilaian.
Rekapitulasi Data hasil Try Out Tes Hasil Belajar Mahasiswa disajikan
pada Lampiran 5b.
1). Tingkat Kesukaran
Prosedur untuk menentukan Tingkat Kesukaran soal adalah sebagai
berikut :
a). Membuat tabulasi hasil tryout dari seluruh peserta tes.
b). Menentukan peserta tes yang menjawab benar.
c). Menentukan jumlah peserta tes.
d). Menentukan indeks kesukaran soal menggunakan rumus sebagai
berikut :
Jumlah yang menjawab benar
p = Jumlah seluruh peserta tes
(Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 174)
Keterangan :
p = Indeks kesukaran soal
Tabel 3 : Interpretasi Indeks Kesukaran Soal
P Interpretasi
0,0 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
Pengolahan data untuk mencari Tingkat Kesukaran Soal disajikan pada
Lampiran 7a.
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat lima (5) butir soal yang mempunyai Tingkat Kesukaran MUDAH,
dan terdapat 20 butir soal yang mempunyai Tingkat Kesukaran SEDANG.
2). Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan
antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang
mempunyai kemampuan rendah. Prosedur untuk menentukan daya beda dalam
penelitian ini adalah :
1). Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden
2). Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,
dimulai dari yang tinggi sampai yang terendah. Kelompok tinggi disingkat
Ba dan kelompok rendah disingkat Bb.
3). Menentukan jumlah responden untuk masing-masing kelompok baik
kelompok tinggi maupun kelompok rendah. Penentuan jumlah masing-
masing kelompok 50 % dari jumlah seluruh respoden diambil dari atas
merupakan kelompok tinggi dan sisanya 50 % diambil dari bawah adalah
kelompok rendah.
4). Menentukan indeks Daya Beda dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Ba - Bb D =
0,5 T
(Asmawi Zainul, Noehi Nasution, 2001 : 179)
Keterangan :
D = Indeks daya beda
Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar
Bb = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
T = Jumlah peserta tes (Bila jumlah peserta tes ganjil,
maka T = jumlah peserta tes kurang satu).
Setelah diperoleh nilai D dari hasil penghitungan lalu diadakan interpretasi
dengan mengkonsultasikan dengan tabel indeks daya beda seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4 : Interpretasi indeks daya beda
Nilai d Interpretasi
0,0 – 0,200 Jelek
0,200 – 0,400 Cukup baik
0,400 – 0,700 Baik
0,700 – 1,00 Baik sekali
Pengolahan data untuk mencari Daya Beda disajikan dalam Lampiran 7b.
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas kemudian dikonsultasikan dengan
Tabel Interpretasi Indeks Daya Beda dapat disimpulkan :
1. Terdapat 4 butir soal yang termasuk kategori JELEK.
2. Terdapat 16 butir soal yang termasuk kategori CUKUP BAIK
3. Terdapat 5 butir soal yang termasuk kategori BAIK.
3). Validitas Butir Soal
Untuk mencari validitas butir soal menggunakan rumus Korelasi
Pointbiserial (rpb) yaitu dengan mengkorelasikan Skor tiap butir dengan Skor
Jumlah tiap mahasiswa.
Rumus korelasi Pointbiserial adalah sebagai berikut :
Mi – M p
rpb = √ s 1 – p
rpb : Koefisien Korelasi Point Biserial
Mi : Mean skor tes dari subyek yang mendapat angka 1 pada item yang
bersangkutan.
M : Mean skor tes dari seluruh subyek, Mean Total
s : Deviasi Standar skor tes dari seluruh subyek
p : Indeks kesukaran item.
Rumus untuk mencari s adalah :
n (∑X2) - (∑X)2
s = √ n (n – 1)
Tabel kerja untuk mencari s terdapat pada Lampiran 7c.
Dari Tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :
30 (9.628) – (518)2 s = √
30 (30 – 1) 288.840 – 268.324 = √ 870 20.516 = √ 870
= √ 23.582 = 4,86
Selanjutnya membuat Tabel kerja untuk mencari Koefisien Korelasi
Pointbiserial. Tabel kerja disajikan pada Lampiran 7d. Hasil pengolahan data yang
berwujud Rekapitulasi penghitungan rpb disajikan dalam Lampiran 7e.
Untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya butir soal
dibuatlah Rekapitulasi p, D, dan rpb seperti disajikan dalam Lampiran 7f.
Dari rekapitulasi tersebut diperoleh kesimpulan :
1. Terdapat tiga (3) butir soal yang DITOLAK yaitu butir nomor 12, 24, dan 25.
2. Terdapat 22 butir soal yang DITERIMA
d. Reliabilitas Tes
Untuk menentukan Reliabilitas Tes menggunakan Internal Konsistensi
Belah Dua yaitu mengkorelasikan Skor yang diperoleh mahasiswa dari Butir
Soal bernomor Ganjil dengan butir soal yang bernomor Genap menggunakan
Rumus Product Moment (r½½ ) dilanjutkan dengan Rumus Korelasi Spearman
Brown (r11).
n ∑ XY – (∑ X) (∑ Y) r½½ =
√ {n ∑ X2 – (∑ X)2} { n ∑ Y2 – (∑ Y)2} (2 x r½½ ) r11 = (1 + r½½ )
Dari 25 butir soal yang ditryoutkan setelah dicari validitasnya, terdapat
tiga (3) butir soal yang dinyatakan TIDAK VALID, sehingga terdapat 22 butir
soal yang dinyatakan VALID. Selanjutnya butir soal yang dinyatakan Valid
tersebut dicari Reliabilitas. Hasil penghitungan Reliabilitas Tes selengkapnya ada
pada Lampiran 8. Penghitungan menggunakan bantuan program Excel dengan
rumus Correlation diperoleh hasil r11 = 0,661
Dari Tabel pada Lampiran 8 selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus Spearman
Brown sebagai berikut :
(2 x 0,661 ) r11 = (1 + 0,661 ) 1,322 r11 = 1,661 = 0,796
Keputusan Uji : Butir soal dinyatakan memiliki Relibilitas yang tinggi.
Dengan demikian dari 22 butir soal yang dinyatakan Valid dan memiliki
Reliabilitas yang tinggi tersebut dapat digunakan sebagai Instrumen dalam
penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan. Terdapat dua langkah utama yang diperlukan yaitu Uji
Persyaratan Analisis dan Uji Hipotesis.
1. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis digunakan untuk mengetahui normalitas dan
homogenitas varians populasi agar Analisis Varians (ANAVA) dapat
digunakan.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
masing-masing variabel berdistribusi normal.
Untuk Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji
Liliefors dengan rumus sebagai berikut :
L = Maks │F (zi) – S (zi)│
(Budiyono, 2004 : 170).
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
populasi-populasi mempunyai varians yang sama. Dalam penelitian ini
untuk menguji Homogenitas Variansi Populasi menggunakan Uji Bartlett
pada taraf signifikansi α = 0,5. (Budiyono, 2004 : 175).
2. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis
penelitian yang telah dirumuskan/diajukan diterima atau ditolak. Untuk
menguji hipotesis dilakukan pengolahan data dengan Analisis Varians
(ANAVA) dengan taraf signifikansi α = 0,05
Teknik ANAVA yang digunakan adalah Anava dua jalan dengan sel
yang sama. (Budiyono, 2004 : 212).
Bila diperoleh hasil yang signifikan pada hipotesis ketiga (Ada
Interaksi), maka analisis data dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hal ini sesuai
dengan pendapat Budiyono yaitu : “Metode Scheffe ini dapat digunakan
baik untuk analisis variansi dengan sel sama maupun untuk analisis variansi
dengan sel tak sama.” (Budiyono, 2004 : 201).
3. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang diajukan adalah
sebagai berikut :
a. Ho : µLCD =µOHP
H1 : µLCD > µOHP
b. Ho : µMBT =µMBR
H1 : µMBT > µMBR
c. Ho : µPM x µMB = 0
H1 : µPM x µMB ≠ 0
Keterangan :
LCD : Penggunaan media pembelajaran LCD Projector
OHP : Penggunaan media pembelajaran OHP
MBT : Minat Belajar Tinggi
MBR : Minat Belajar Rendah
PM : Penggunaan Media
MB : Minat Belajar
BAB IV
HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pengukuran Minat belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Landasan
Kependidikan dilakukan dengan menggunakan Angket. Angket yang sudah
ditry outkan dan dinyatakan valid kemudian diberikan kepada Responden dari
sampel kelompok Kontrol dan sampel kelompok Eksperimen. Dari pengukuran
tersebut diperoleh data skor minat belajar mahasiswa yang kemudian disajikan
dalam bentuk Tabel sebagai hasil penelitian. Tabel tentang skor minat belajar
mahasiswa disajikan pada Lampiran 10a dan 10b. Berdasarkan tabel tersebut
selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Kontrol
Interval f %
86 - 90 2 6,7
91 - 95 6 20
96 - 100 7 23,3
101 – 105 6 20
106 – 110 4 13,3
111 – 115 3 10
116 - 120 2 6,7
Jumlah 30 100
65
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Minat Belajar Kelompok Eksperimen
Interval f %
86 - 90 2 6,7
91 - 95 5 16,7
96 - 100 8 26,6
101 – 105 5 16,7
106 – 110 4 13,3
111 – 115 3 10
116 - 120 2 6,7
121 - 125 1 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu 50 % mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi dan 50 %
mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah baik untuk sampel kelompok
Kontrol maupun sampel kelompok Eksperimen. Mahasiswa yang memperoleh
skor 100 ke bawah dikelompokkan ke dalam kelompok Minat Belajar Rendah,
dan yang memperoleh skor 101 ke atas dikelompokkan ke dalam Minat Belajar
Tinggi. Hasil pengelompokan tersebut disajikan pada Tabel Lampiran 10c dan
10d.
Pengukuran terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah
Landasan Kependidikan dilakukan setelah diadakan treatment atau perlakuan.
Perlakuan pertama adalah proses pembelajaran dengan menggunakan media
OHP yang dikenakan kepada sampel kelompok Kontrol, dan perlakuan kedua
adalah proses pembelajaran dengan menggunakan media LCD yang dikenakan
kepada sampel kelompok Eksperimen. Data hasil prestasi belajar mahasiswa
mata kuliah Landasan Kependidikan sebagai hasil penelitian dari kedua
kelompok sampel tersebut di atas disajikan dalam Lampiran 11a dan 11b.
Berdasarkan tabel tersebut selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut :
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Nilai f %
9 2 6,7
10 2 6,7
11 3 10
12 3 10
13 4 13,3
14 5 16,7
15 4 13,3
16 3 10
17 2 6,7
18 1 3,3
19 1 3,3
Jumlah 30 100
Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Nilai f %
10 1 3,3
11 1 3,3
12 2 6,7
13 3 10
14 3 10
15 4 13,3
16 5 16,7
17 4 13,3
18 3 10
19 2 6,7
20 1 3,3
21 1 3,3
Jumlah 30 100
Dari kedua tabel di atas dapat dibuat grafik Histogram sebagai berikut :
Grafik 1 : Grafik Histogram Tes Hasil Belajar Mahasiswa
Selanjutnya membuat tabel Rekapitulasi Nilai tes hasil belajar mata
kuliah Landasan Kependidikan berdasarkan kelompok mahasiswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan mahasiswa yang memiliki minat belajar
rendah. Tabel Rekapitulasi disajikan pada Lampiran 11c dan 11d.
B. Analisis Data
Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui normalitas dan
homogenitas varians populasi agar Analisis Varians (ANAVA) dapat
digunakan.
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
masing-masing variabel berdistribusi normal.
Untuk Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji
Liliefors dengan rumus sebagai berikut :
L = Maks │F (zi) – S (zi)│
Uji Normalitas dilakukan dengan program SPSS Versi 16
hasilnya disajikan pada Lampiran 12a dan 12b.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 untuk
Kelompok Eksperimen diperoleh data sebagai berikut :
Lobs. = 0,106
α 0,05 dengan n 30 = 0,161
Lobs. = 0,106 < α 0,05 = 0,161
Keputusan Uji : Ho diterima
Kesimpulan : Data berasal dari populasi yang Berdistribusi Normal.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 untuk
Kelompok Kontrol diperoleh data sebagai berikut :
Lobs. = 0,102
α 0,05 dengan n 30 = 0,161
Lobs. = 0,102 < α 0,05 = 0,161
Keputusan Uji : Ho diterima
Kesimpulan : Data berasal dari populasi yang Berdistribusi Normal.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
populasi-populasi mempunyai varians yang sama. Dalam penelitian ini
untuk menguji Homogenitas Variansi Populasi menggunakan Uji Bartlett
pada taraf signifikansi α = 0,5.
Berdasarkan pengolahan data pada Lampiran 13 diperoleh :
∑ X = 212,5 ∑ X2 = 1.546,09
∑ Y = 185,8 ∑ Y2 = 1.191,66
X adalah Sampel Kelompok Eksperimen
Y adalah Sampel Kelompok Kontrol
n (∑X2) - (∑X)2 s1
2 = n (n – 1)
Berdasarkan Hasil Komputasi pada Lampiran 14 diperoleh : bobs = 0,9576
DK = 0,9356
bobs. = 0,9576 € DK
Keputusan Uji : Ho diterima
Kesimpulan :
Variansi-variansi dari kedua populasi tersebut sama (Homogen).
2. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan digunakan untuk menguji apakah antara
kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol mempunyai rataan yang
seimbang. Dalam penelitian ini digunakan statistik uji t sebagai berikut :
(Budiyono, 2004 : 151)
1. Hipotesis :
210 : µµ =H (Mahasiswa pada kelompok Kontrol dan kelompok
Eksperimen sama kemampuannya)
21: µµ ≠iH (Mahasiswa pada pada kelompok Kontrol dan kelompok
Eksperimen tidak sama kemampuannya)
2. α = 0,05
3. Statistik uji yang digunakan :
t = ( )
2
22
1
21
021
n
s
n
s
dXX
+
−− ~ t(v)
dengan :
v = ( )
( ) ( )11 2
2
222
1
2
121
2
2221
21
−+
−
+
n
ns
n
ns
nsns
1X = Rataan nilai kelompok kontrol
2X = Rataan nilai kelompok eksperimen
21s = Variansi nilai kelompok kontrol
22s = Variansi nilai kelompok eksperimen
n1 = Banyaknya siswa pada kelompok kontrol
n2 = Banyaknya siswa pada kelompok eksperimen
Daerah kritik : DK = { }vv ttatauttt ;2/1;2/1 αα >−<
Berdasarkan Tabel kerja pada Lampiran 15 kemudian dimasukkan ke dalam
rumus komputasi sebagai berikut :
4. Komputasi :
∑ X1 = 222 X1 = 7,4 ∑X12 = 1.658
∑X2 = 226 X2 = 7,53 ∑X22 = 1.714
Koputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 16.
Berdasarkan komputasi tersebut diperoleh : v = 57,24 dibulatkan : 58
5. t0,05.58 = 1,645
t = 0,742 € DK
6. Keputusan Uji : Ho diterima
7. Kesimpulan : Mahasiswa pada kelompok Eksperimen dan kelompok
Kontrol sama kemampuannya (Seimbang).
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis
penelitian yang telah dirumuskan/diajukan diterima atau ditolak. Untuk
menguji hipotesis dilakukan pengolahan data dengan Analisis Varians
(ANAVA) dengan taraf signifikansi α = 0,05
Teknik ANAVA yang digunakan adalah Anava dua jalan dengan sel
yang sama. (Budiyono, 2004 : 212).
Tabel 9 : Data Amatan dan Rataan dari Hasil Penelitian
Media Pembelajaran (A) Minat Belajar
Mahasiswa (B)
Media LCD (A1) Media OHP (A2) Total
9,5 69 8,6 8,6 8,2
8,2 8,2 7,7 7,7 7,7
7,3 7,3 6,8 6,8 6
8,6 82 7,3 6,8 6,4
6,4 6,4 6 5,5 5,5
5,5 5 4,5 4 4
∑ A1B1 = 117,6
N = 15
∑ A2B1 = 90,1
N = 15
Tinggi (B1)
X A1B1 = 7,84 X A2B1 = 6
∑B1 = 207,7
N = 30
X B1 = 6,92
7,7 7,3 7,3 7,3 6,8
6,8 6,4 6,4 6,4 6
6 5,5 5,5 5 4,5
7,7 7,7 7,3 7,3 6,8
6,8 6,8 6,4 6,4 6
6 6 5 5 4,5
∑ A1B2 = 94,9
N = 15
∑ A2B2 = 95,7
N = 15
Rendah (B2)
X A1B2 = 6,33 X A2B2 = 6,38
∑ B2 = 190,6
N = 30
X B2 = 6,35
Total ∑ A1 = 212,5
N = 30
∑ A2 = 185,8
N = 30
398,3
G
X A1 = 7,08 X A2 = 6,19
(Sumber data dari Lampiran 17).
Hipotesis : 1. HoA : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan
media LCD dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
2. H1A : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
LCD dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
3. HoB : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi
belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.
4. H1B : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi
belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.
5. HoAB : Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan
minat belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
6. H1AB : Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan minat
belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 18.
Berdasarkan komputasi tersebut diperoleh hasil Analisis Variansi sebagai berikut :
Tabel 10 : Rangkuman Analisis Variansi dua jalan dengan Sel yang Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fα p A 11,9 1 11,9 10,63 4,00 < 0,05
B 5,1 1 5,1 4,55 4,00 < 0,05
AB 13,8 1 13,2 11,78 4,00 < 0,05
G 62,95 56 1,12 - - -
Total 93,75 59 - - - -
Keputusan Uji :
1. HoA ditolak atau H1A diterima
2. HoB ditolak atau H1B diterima
3. HoAB ditolak atau H1AB diterima
Kesimpulan : 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media LCD
Projector dan media OHP terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Mahasiswa yang memiliki
minat belajar tinggi dan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah
terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.
3. Ada interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan minat belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan.
UJI LANJUT PASCA ANAVA
Uji lanjut pasca Anava perlu dilakukan karena Ho.AB ditolak (H1AB
diterima), artinya Ada interaksi pengaruh antara penggunaan Media Pembelajaran
dan Minat Belajar Mahasiswa terhadap Prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Budiyono yaitu : “Metode Scheffe
ini dapat digunakan baik untuk analisis variansi dengan sel sama maupun untuk
analisis variansi dengan sel tak sama.” (Budiyono, 2004 : 201).
Tabel 11 : Rataan masing-masing Sel dari Data pada Tabel 9
Minat Belajar Media Pembelajaran (A) Rataan Mahasiswa Marginal (B) Media LCD (A1) Media OHP (A2) Tinggi (B1) 7,84 6 6,92
Rendah (B2) 6,33 6,38 6,35 Rataan Marginal 7,08 6,19
UJI SCHEFFE :
1. Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang sama
Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 19.
Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kesimpulan :
a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar dalam mata kuliah Landasan
Kependidikan pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar tinggi antara
mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media LCD dengan mahasiswa
yang diberi kuliah menggunakan Media OHP. (Lihat Lampiran 19).
Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Minat Tinggi media LCD = 7,84 dan
Minat tinggi media OHP = 6 , maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi diberi kuliah dengan
media LCD lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar
tinggi diberi kuliah dengan media OHP.
b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar dalam mata kuliah
Landasan Kependidikan pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar
rendah antara mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media LCD
dengan mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media OHP. (Lihat
Lampiran 19).
2. Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang sama
Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 20.
Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kesimpulan :
a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD antara mahasiswa
yang memiliki Minat belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki
Minat belajar rendah. (Lihat Lampiran 20).
Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Media LCD Minat Tinggi= 7,84 dan
Media LCD Minat Rendah = 6,33 , maka dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa yang diberi kuliah dengan media LCD yang memiliki minat
belajar tingi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa diberi
kuliah dengan media LCD yang memiliki minat belajar rendah.
b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan yang diberikan menggunakan Media OHP antara mahasiswa
yang memiliki Minat belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki
Minat belajar rendah. (Lihat Lampiran 20).
3. Komparasi Interaksi
Komputasi selengkapnya disajikan pada Lampiran 21.
Berdasarkan hasil komputasi tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kesimpulan :
a. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD bagi mahasiswa
yang memiliki Minat belajar tinggi dengan yang diberikan menggunakan
media OHP bagi mahasiswa yang memiliki Minat belajar rendah. (Lihat
Lampiran 21).
Berdasarkan Nilai Rataannya yaitu : Media LCD Minat Tinggi= 7,84 dan
Media OHP Minat Rendah = 6,38 , maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media LCD pada mahasiswa yang memiliki minat belajar
tingi lebih efektif dari pada penggunaan media OHP pada mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah.
b. Tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah Landasan
Kependidikan yang diberikan menggunakan Media LCD pada mahasiswa
yang memiliki Minat belajar rendah dengan yang diberikan menggunakan
media OHP pada mahasiswa yang memiliki Minat belajar tinggi. (Lihat
Lampiran 21).
C. Pembahasan Hasil penelitian
Berdasarkan hasil Analisis Data yang telah dilakukan menggunakan
Analisis Varian Dua Jalan dengan Sel yang sama selanjutnya dilakukan
pembahasan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
Dari hasil Analisis data di atas diperoleh : Fobs. 10,63 > Fα 4,00
Keputusan Uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang pertama
diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada perbedaan prestasi belajar mata
kuliah Landasan Kependidikan antara mahasiswa yang diberi kuliah
menggunakan media LCD Projector dengan mahasiswa yang diberi kuliah
menggunakan media OHP.
Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh yaitu untuk penggunaan
media LCD dengan nilai rataan 7,08 dan penggunaan media OHP dengan
nilai rataan 6,19 ( 7,08 > 6,19 ), maka dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa yang diberi kuliah menggunakan Media pembelajaran LCD
Projector prestasi belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang diberi
kuliah menggunakan media pembelajaran OHP. Hal ini dapat terjadi karena
Media pembelajaran LCD Projector memiliki lebih banyak keunggulan
dibandingkan dengan media pembelajaran OHP. Penggunaan media
pembelajaran Transparansi pada OHP mempunyai beberapa keterbatasan
sebagai media Visual. Dengan tampilan yang statis (visual diam/tidak
bergerak) membuat proses pembelajaran kurang menyenangkan, sehingga
berpengaruh terhadap penerimaan materi perkuliahan. Dengan demikian
akan berpengaruh terhadap kurangnya prestasi belajar.
Penggunaan media pembelajaran LCD Projector yang mempunyai
banyak keunggulan (Audio Visual Gerak) dalam menampilkan informasi/
pesan, sehingga akan lebih menyenangkan mahasiswa dalam mengikuti
proses pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap penerimaan dan
pemahaman materi kuliah yang disampaikan. Dengan demikian berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajarnya.
Dengan karakteristik masing-masing media pembelajaran baik OHP
maupun LCD Projector tersebut tentu berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh
media pembelajaran LCD Projector, maka prestasi belajar Mahasiswa yang
diberikan dengan menggunakan media pembelajaran LCD Projector lebih
baik dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran OHP.
Sesuai dengan Landasan Teori dan Kerangka Berpikir seperti yang
telah diuraikan pada Bab II, hasil penelitian dan data empiris membuktikan
bahwa prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Landasan
Kependidikan yang diberikan menggunakan media pembelajaran LCD
Projector lebih baik dari pada prestasi belajar mahasiswa yang diberikan
dengan menggunakan media pembelajaran OHP.
2. Hipotesis Kedua
Dari hasil analisis data di atas diperoleh : Fobs. 4,55 > Fα 4,00
Keputusan uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang kedua
diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada perbedaan prestasi belajar mata
kuliah Landasan Kependidikan antara mahasiswa yang memiliki minat
belajar tinggi dengan mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah.
Berdasarkan nilai rataan yang diperoleh yaitu untuk minat belajar
tinggi 6,92 dan untuk minat belajar rendah 6,35 (6,92 > 6,35), maka
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi
prestasi belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat
belajar rendah.
Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar,
karena minat belajar mahasiswa merupakan faktor utama yang menentukan
derajat keaktifan, semangat, ketekunan mahasiswa dalam mengikuti proses
perkuliahaan. Apabila bahan kuliah yang dipelajari kurang sesuai dengan
minat belajar mahasiswa, maka mahasiswa tidak akan dapat belajar dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu dosen harus berusaha bagaimana mencipta-
kan situasi dan kondisi yang kondusif agar mahasiswa selalu butuh dan
ingin terus untuk belajar. Dalam arti menciptakan mahasiswa yang
mempunyai minat belajar yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa prestasi belajar mahasiswa
yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik dari pada mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Dari hasil analisis data di atas dapat diperoleh : Fobs. 11,78 > Fα
4,00 Keputusan uji : Ho ditolak atau H1 diterima (Hipotesis kerja yang
ketiga diterima kebenarannya). Kesimpulan : Ada interaksi pengaruh
penggunaan Media Pembelajaran dan Minat Belajar Mahasiswa terhadap
Prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada Mahasiswa
STKIP PGRI Ngawi Tahun Akademik 2008/2009. Hal ini menunjukkan
bahwa antara Media Pembelajaran dan Minat Belajar secara bersama-sama
(berinteraksi) berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah Landasan Kependidikan bagi mahasiswa STKIP PGRI Ngawi Tahun
akademik 2008/2009.
Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
yang berasal dari luar antara lain penggunaan media pembelajaran.
Sedangkan faktor dari dalam diri mahasiswa antara lain adalah faktor minat
belajar. Kedua faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama (berinteraksi) berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajarannya
menggunakan media LCD Projector lebih baik dari pada menggunakan
media OHP. Proses pembelajaran menggunakan media LCD Projector yang
dikenakan kepada mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi
belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki minat belajar
rendah. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa ada perbedaan prestasi belajar
mata kuliah Landasan Kependidikan antara proses pembelajaran yang
menggunakan media LCD Projector dengan proses pembelajaran yang
menggunakan media OHP. Prestasi belajar mahasiswa akan lebih tinggi bila
diberi kuliah menggunakan media LCD Projector dari pada menggunakan
media OHP. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini
membuktikan bahwa kedua pernyataan tersebut di atas terbukti
kebenarannya yaitu Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar
mahasiswa antara yang diberi kuliah menggunakan media LCD dengan
menggunakan media OHP. Prestasi belajar mahasiswa yang diberi kuliah
menggunakan media LCD lebih tinggi dari pada yang diberi kuliah
menggunakan OHP.
2. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa mahasiswa yang memiliki
minat belajar tinggi prestasi belajarnya berbeda dengan mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah. Mahasiswa yang memiliki minat belajar
tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki
minat belajar rendah. Hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian
ini membuktikan bahwa kedua pernyataan di atas terbukti kebenarannya
yaitu mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi prestasi belajarnya
berbeda secara signifikan dan lebih tinggi dari pada mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah.
3. Berdasarkan kajian teori dikemukakan bahwa ada interaksi pengaruh
penggunaan media pembelajaran (Media LCD dan media OHP) dan Minat
belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah Landasan Kependidikan pada
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2008/2009. Hasil analisis
data dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pernyataan
tersebut di atas terbukti kebenarannya yaitu Ada interaksi pengaruh
penggunaan media pembelajaran dan minat belajar terhadap prestasi belajar
mata kuliah Landasan Kependidikan pada mahasiswa STKIP PGRI Ngawi
tahun akademik 2008/2009. Hal ini menunjukkan bahwa antara penggunaan
media pembelajaran (Media LCD dan media OHP) dan minat belajar
mahasiswa secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
B. Implikasi Hasil Penelitian
84
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti
dan diimplikasikan dalam proses pembelajaran atau proses perkuliahan di
kemudian hari. Sebagai implikasi atas hasil penelitian ini adalah :
1. Perlunya menumbuhkan minat belajar pada mahasiswa agar dapat
meningkatkan prestasi belajarnya, karena mahasiswa yang memiliki minat
belajar tinggi akan berprestasi lebih baik dari pada mahasiswa yang
memiliki minat belajar rendah. Ada berbagai macam cara yang dapat
dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, antara
lain dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, pemilihan
strategi pembelajaran yang bervariasi, menciptakan suasana yang
menyenangkan, dan lain-lain.
2. Dalam proses pembelajaran atau proses perkuliahan perlu menggunakan
media LCD, karena dengan penggunaan media LCD akan dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Dengan berbagai macam bentuk
tampilan, media LCD mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan
media lain untuk menyajikan beragam materi kuliah yang ada di perguruan
tinggi. Penggunaan media LCD dengan berbagai variasi tampilan visual
atau audio visualnya sangat baik untuk merangsang penalaran mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan, sehingga dapat melatih mahasiswa berpikir
kritis, kreatif, dan inovatif.
C. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian ini, sebagai penutup
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Saran kepada Mahasiswa
Untuk meningkatkan prestasi belajar, hendaklah selalu rajin mengikuti
perkuliahan dengan sungguh-sungguh, semangat, dan penuh perhatian agar
dapat bersaing di bursa kerja yang semakin kompetitif.
2. Saran kepada Dosen
Hendaknya menggunakan media pembelajaran LCD Projector yang menarik
dan bervariasi dalam setiap perkuliahan untuk merangsang mahasiswa agar
belajar lebih giat dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Saran kepada Lembaga STKIP PGRI Ngawi
Untuk menyiapkan calon guru dan pendidik yang profesional serta
meningkatkan mutu lulusan, hendaknya Lembaga berkenan menyediakan
media pembelajaran yang mencukupi dan memadai khususnya media LCD
Projector baik kuantitas maupun kualitasnya serta Perpustakaan yang
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1994. Definisi dan Terminologi (Edisi terjemahan Yusuf Hadi Miarso, dkk. Ed 1 cet-2). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Rohani. 1999. Media Instruksional. Jakarta : Rineka Cipta.
Arief S. Sadiman dkk. 1986. Media Pendidikan; Pengertian, Pemanfaatan dan pengembangannya. Jakarta : Rajawali.
Asmawi Zainul, Noehi Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : PAU-PPAI-UT.
Budi Santoso. 2003. Pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional menggunakan VCD terhadap prestasi belajar siswa SLTP. Tesis Magister. tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981. Teknologi Instruksional Buku IIIC, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Jakarta : Dirjen Dikti PPIPT.
Dick, Walter and Lou Carey. 2002. The Systematic Desaign of Instruction 5th. Florida : Harper Collin.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Ngawi : tp.
Jujun S. Suriasumantri. 2007. Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Kerlinger, FN. 2000. Azas-azas Penilitian Behavioral. (Edisi Terjemahan oleh Landung K. Simatupang. Yogyakarta : Gajah Mada Press.
Muhammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Bandung : CV. Remaja Rosda Karya.
Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Reigeluth, CM and George L. 1983. Instructional Design : Theory and Models and Overview of Their Current Studies. London : Lawrence Publisher.
Reilly, Robert R, Lewis, Ernist L. 1983. Educational Psychology Applications for Classroom Learning and Instructions. New York : Mac Millan Publishing Company, Inc.
Rizan Z.A. 1994. Desain Overhead Transparancy (OHT). Jakarta : Pustekkom Dikbud.
Saifuddin Azwar. 2005. Tes Prestasi Cetakan VII. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
__________. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Cetakan VIII. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Samsi Haryanto. 2003. Evaluasi Belajar dan Pembelajaran. Surakarta : tp.
Sax, Gilber. 1980. Principles of Educational Measurement and Evaluation. California : Wadsworth Publishing Company, Inc.
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lawther, James D. Russel. 2008. Instructional Technology and Media for Learning, 9th Ed. Pearson Prentice Hall : New Jersey.
Seells, Barbara B. and Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran (Terjemahan Prawiradilaga dkk.) Jakarta : LPTK.
88
Soenarwan. 2008. Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Sugiardo. 2007. Pengaruh penerapan pendekatan kontekstual bermedia VCD terhadap pencapaian kompetensi belajar Geografi ditinjau dari minat belajar. Tesis Magister. tidak diterbitkan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
_______. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sumarna Surapranata. 2005. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sunarno. 2003. Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan media Komputer dan media sederhana terhadap hasil belajar Matematika ditinjau dari minat belajar siswa.Tesis Magister. tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Sutrisno Hadi. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Winarno Surahmad. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik. Bandung : Tarsito.
Win Van Zanten. 1994. Statistik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://en.wikipedia.org/wiki/Liquid crystal display 21/04/08.
http://febrian-bagus.blogspot.com/2008/06/intip-teknologi monitor.html).
Lampiran 2a :
KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA
STKIP PGRI NGAWI
No. ASPEK INDIKATOR No. Item Positif
No. Item Negatif
1. Kemauan/hasrat 1.1. Konsentrasi
1.2. Cara menyikapi masalah
1.3. Kesungguhan
1.4. Keteraturan belajar
1.5. Kedisiplinan belajar
1, 21
4, 22
6, 23
9, 24
11
2
8
7
25
26
2. Persaaan Suka/
Tidak suka
2.1. Perhatian
2.2. Kreativitas
2.3. Ketertarikan
2.4. Ketangguhan
2.5. Kegemaran
5
27
10
29
14
13
3
28
12
30
3. Kecenderungan
Melakukan
Aktivitas
3.1. Kemauan
3.2. Kegairahan
3.3. Kesiapan
3.4. Semangat
3.5. Kecekatan
15
32
17
18,34
20
31
16
33
19
35
Jumlah Item 20 15
T O T A L I T E M 35
Lampiran 2b :
ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA
STKIP PGRI NGAWI
IDENTITAS :
1. Kode Responden : ………………………………..
(Diisi Petugas)
2. N a m a : ………………………….……..
3. Jenis Kelamin : …………………………..…….
4. Program Studi : ....................................................
5. Nomor Induk Mhs. : .………………………….…….
PETUNJUK PENGISIAN/PENGERJAAN
1. Sebelum mengerjakan angket di bawah ini, isilah terlebih dahulu Identitas
Responden.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai pada pernyataan di bawah ini,
dengan
memberi tanda Cek (Tanda Centang seperti huruf V) pada kolom yang tersedia
yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Jawaban tidak akan mempengaruhi Nilai Prestasi Belajar.
4. Setelah Angket diisi serahkan kembali kepada Dosen.
BUTIR-BUTIR PERTANYAAN/PERNYATAAN
No. PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Setiap mengikuti perkuliahan, saya
memperhatikan dengan seksama
2. Pada saat mengerjakan soal ujian, saya sulit
untuk memusatkan perhatian pada soal-soal
Ujian.
3.
Untuk mengerjakan soal-soal latihan saya
kurang dapat mengembangkan tanpa bantuan
teman
4. Dalam setiap ujian saya selalu berusaha untuk
memperoleh nilai yang terbaik
5.
Setiap mengikuti perkuliahan saya berusaha
memperhatikan dosen agar memahami apa yang
disampaikan
6. Saya mengerjakan semua tugas dengan
kelompok belajar setiap ada perintah dari dosen
7. Saya menyadari kurang sungguh-sungguh
dalam mempelajari hafalan karena abstrak
8. Setiap ada masalah yang sukar untuk dikerjakan
saya biarkan saja
9. Untuk memahami setiap materi kuliah saya
belajar mandiri setiap malam
10.
Materi kuliah memang banyak yang baru, tetapi
saya merasa senang dalam menyelesaikan setiap
pekerjaan rumah
11. Dosen memerintahkan setiap mengikuti
perkuliahan agar masuk kelas tepat waktu
12. Saya susah menghafal terlalu banyak seperti
materi Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar
13.
Dosen tidak menggunakan media pembelajaran
yang cocok sehingga saya kurang tertarik
perhatian
14. Proses perkuliahan baik diadakan secara
bervariasi dengan perkuliahan outdoor
15. Jika dalam perkuliahan mengalami kesulitan
saya langsung bertanya kepada dosen
16. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh
apabila akan ada ujian saja
17.
Setiap akan berangkat kuliah saya menyiapkan
buku-buku dan peralatan kuliah sesuai dengan
jadwal
18. Mengerjakan soal-soal di buku paket untuk
mengatasi materi-materi yang sukar
19. Untuk materi yang bersifat hafalan saya
menunda mengerjakannya
20. Nilai ujian saya rata-rata di atas 3 berkat
kecepatan dalam berpikir setiap ujian
21. Setiap ada presentasi, saya harus
memperhatikan agar dapat diskusi dengan baik
22.
Lebih baik mengerjakan sendiri soal-soal ujian,
dari pada bertanya kepada teman atau
menyontek
23. Sayan senang menyusun makalah dengan
menggunakan buku-buku referensi yang cukup
24.
Setiap habis kuliah saya berusaha membuat
rangkuman dan catatan ringkas agar mudah
dipelajari
25. Belajar setiap akan ada ujian saja sudah
merupakan kebiasaan saya sejak dulu
26. Saya tidak merasa risau apabila datang kuliah
terlambat atau tidak masuk kuliah
27. Saya selalu membuat catatan khusus setiap
habis membaca buku materi kuliah
28. Saya kurang tertarik untuk mempelajari materi-
materi yang bersifat eksakta atau pasti
29.
Setiap diskusi saya selalu mempertahankan
pendapat dan argumentasi dengan sungguh-
sungguh
30. Saya kurang senang mengunjungi Perpustakaan
untuk membaca atau meminjam buku
31. Saya tidak pernah peduli dengan kelengkapan
kuliah sehari-hari
32. Saya selalu mencatat materi kuliah setiap hari
dengan tertib dan teratur
33. Sudah menjadi kebiasaan saya masuk ruang
kuliah setelah dosen memulai pelajaran
34. Saya sangat senang belajar kelompok
dilanjutkan presentasi hasil kerja
35. Saya kurang dapat mempelajari ilmu-ilmu sosial
yang bersifat uraian yang panjang.
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR UNTUK ANGKET
MINAT BELAJAR MAHASISWA
I. Pernyataan Positif, untuk pilihan jawaban :
SS : Sangat Setuju dengan skor 5
S : Setuju dengan skor 4
R : Ragu-ragu dengan skor 3
TS : Tidak Setuju dengan skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1
II. Pernyataan Negatif, untuk pilihan jawaban :
SS : Sangat Setuju dengan skor 1
S : Setuju dengan skor 2
R : Ragu-ragu dengan skor 3
TS : Tidak Setuju dengan skor 4
STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 5
III. Jumlah Skor Maksimal dan Minimal
Dengan jumlah pertanyaan/pernyataan 35 item dapat diperoleh :
1. Skor maksimal adalah 175
2. Skor minimal adalah 35
KISI-KISI TES OBYEKTIF PERGURUAN TINGGI : STKIP PGRI NGAWI
MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN
SEMESTER : I (SATU)
STANDAR KOMPETENSI : Mempunyai Pengetahuan dan wawasan yang luas
tentang sistem pendidikan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran
C1 C2 C3 Kompetensi Dasar / KD
Indikator
M SD SK M SD SK M SD SK C4 C5
1. Definisi 1 2
2. Komponen 3 4 5 23
3. Sub, supra 6 14 7 24
4. Ciri-ciri 13 8 9
5. Tujuan 10 11 12
6. Anak Didik 15 16 17 25
7. Pendidik 18 19
Menggunakan konsep sistem dalam sistem pendidikan di tingkat lembaga pendidikan. 8. Dasar Pend. 20 21 22
Jumlah Butir Soal 6 10 9 0 0
Prosentase 24 40 36 0 0
Keterangan Tabel / Kisi-kisi :
Indikator :
1. Mendefinisikan pengertian sistem pendidikan
2. Menjelaskan komponen-komponen sistem pendidikan
3. Menjelaskan sistem, sub sistem, dan supra sistem beserta diagramnya
4. Menjelaskan ciri-ciri sistem
5. Menjelaskan macam-macam tujuan pendidikan
6. Menjelaskan pengertian Anak Didik dan Karakteristiknya
7. Menguraikan kompetensi pendidik/guru
8. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan di Indonesia
C1 = Proses berpikir ingatan/Pengetahuan
Lampiran 3a :
C2 = Proses Berpikir Pemahaman
C3 = Proses Berpikir Penerapan
C4 = Proses Berpikir Analisis
C5 = Proses Berpikir Sintesis
C6 = Proses Berpikir Evaluasi
M = Mudah
SD = Sedang
SK = Sukar
Lampiran 3b :
UJIAN AKHIR SEMESTER
N A M A : ………………………………….
N I M : ………………………………….
PROGRAM STUDI : ………………………………….
SEMESTER : ………………………………….
MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN
Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya !
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.
1. Sistem adalah serangkaian komponen atau bagian yang saling berkaitan dan
berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian sistem ini pendapat dari :
a. Association for Educational Communications and Technology (AECT)
b. John Amos Comenius
c. Socrates
d. Langeveld
2. Sistem pendidikan adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-
komponen dalam nama tiap-tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan
diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi dan interdependensi yang
secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan pendidikan.
Pernyataan tersebut pendapat dari :
a. Langeveld
b. Association for Educational Communications and Technology (AECT)
c. Soenarwan
d. Ki Hajar Dewantoro
3. Pendidik atau guru sebagai komponen integral dalam sistem pendidikan. Yang
dimaksud dengan komponen integral dalam sistem pendidikan adalah :
a. Komponen yang dapat dipisahkan dari sistem
b. Komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
c. Komponen yang tidak begitu penting
d. Komponen yang dapat diabaikan
4. Media pembelajaran sebagai komponen dalam sistem pendidikan masih sering
diabaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut terjadi karena
:
a. Tidak ada media yang cocok untuk pembelajaran
b. Tidak tersedia media yang diinginkan
c. Tidak ada waktu untuk menyiapkan media
d. Tidak ada kemampuan dari guru dalam menyiapkan media
5. Perkembangan ilmu dan teknologi begitu sangat cepat, sehingga program-
program pendidikan selalu ketinggalan. Agar program pendidikan selalu up to
date dan relevan dengan perkembangan masyarakat kita harus :
a. Mengganti sistem pendidikan
b. Merubah sistem pembelajaran
c. Merubah kurikulum
d. Mengganti bahan ajar
6. Terdapat tiga bagian besar dalam Sistem; yaitu suprasistem, subsistem, dan
sistem. Yang dimaksud dengan suprasistem adalah :
a. Bagian yang lebih luas dari sub sistem dan sistem
b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari subsistem
c. Bagian yang lebih luas dari subsistem dan lebih sempit dari sistem
d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan sub sistem
7. Gambar yang menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, dan
suprasistem adalah sebagai berikut :
a. b.
c. d.
Subsistem
Suprasistem
Sistem
Sistem
Suprasistem Subsistem
Suprasistem
Sistem
Suprasistem
Subsistem
Sistem
Subsistem
8. Sistem bersifat terbuka artinya :
a. Menerima Input berwujud apa saja
b. Berhubungan dengan sistem yang lain
c. Mengeluarkan Output ke masyarakat
d. Menerima Input dan mengeluarkan Output
9. Setiap sistem mempunyai Daerah Batasan, artinya :
a. Menerima Input yang terbatas
b. Mempunyai ruang lingkup dan lingkungan sistem yang terbatas
c. Jumlah komponen dalam sistem tidak terbatas
d. Tergantung kepada sistem lain
10. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertangung jawab merupakan rumusan tujuan :
a. Tujuan Institusional
b. Tujuan Lembaga Pendidikan
c. Tujuan Pendidikan Nasional
d. Tujuan Kurikuler
11. Secara hirarkikal dari atas ke bawah tujuan pendidikan di Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan umum, tujuan lembaga, tujuan belajar, tujuan bidang studi
b. Tujuan Institusional, tujuan nasional, tujuan kurikuler, tujuan pembelajaran
c. Tujuan pendidikan nasional, tujuan institusioal, tujuan kutikuler, tujuan
pembelajaran
d. Tujuan pendidikan nasional, tujuan kurikuler, tujuan institusional, tujuan
instruksional
12. Yang dimaksud dengan Tujuan Kurikuler adalah :
a. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi pada tingkat tertentu
b. Tujuan yang ingin dicapai oleh kurikulum secara keseluruhan
c. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan
d. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap satuan pendidikan tertentu
13. Di dalam setiap sistem adanya proses transformasi artinya :
a. Terjadi saling interaksi antar komponen dalam sistem
b. Terjadi saling korelasi antar komponen dalam sistem
c. Proses interaksi dan korelasi antar komponen dalam sistem
d. Proses merubah input menjadi output dalam sistem
14. Subsistem mempunyai pengertian :
a. Bagian yang lebih luas dari sistem dan suprasistem
b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari suprasistem
c. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan suprasistem
d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan lebih luas dari suprasistem
15. Di dalam pendidikan formal perserta didik disebut juga :
a. Santri
b. Siswa
c. Terdidik
d. Peserta
16. Di lingkungan pendidikan Nonformal terdidik disebut juga :
a. Peserta didik
b. Tentor
c. Siswa
d. Mahasiswa
17. Pendidik harus mempunyai kompetensi dasar Profesional artinya :
a. Bersertifikat
b. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas di bidangnya
c. Tergabung dalam organisasi profesi
d. Dapat melayani anak didik
18. Pendidik atau Guru harus memiliki kompetensi Personal, yaitu :
a. Patuh dan taat pada atasan
b. Mampu berkomunikasi dengan orang lain
c. Mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang baik
d. Melayani dengan sepenuh hati
19. Pendidik pada pendidikan Formal harus memenuhi persyaratan :
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Memiliki ijasah sesuai dengan bidang keahliannya
c. Terdaftar sebagai tenaga kerja
d. Memiliki pengalaman kerja
20. Dasar Filosofis dari pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah :
a. Undang-undang Dasar 1945
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
c. Garis-garis Besar Haluan Negara
d. Falsafah Negara Pancasila
21. Di dalam pelaksanaan pendidikan harus memperhatikan taraf perkembangan
peserta
didik. Hal ini sesuai dengan :
a. Dasar Historis
b. Dasar Psikologis
c. Dasar Sosiologis
d. Dasar Paedagogis
22. Sekolah sebagai lembaga sosial harus menjalin komunikasi yang baik dengan
lembaga-
lembaga di luar sekolah dan wali murid. Hal sesuai dengan :
a. Dasar Yuridis
b. Dasar Historis
c. Dasar Paedagogis
d. Dasar Sosiologis
23. Di dalam sistem pendidikan semua komponen harus saling :
a. Berinteraksi
b. Berkorelasi
c. Interdependensi
d. Berinteraksi, berkorelasi, dan interdependensi
24. Lingkungan dan daerah batasan yang paling luas dimiliki oleh :
a. Sub sistem
b. Supra sistem
c. Sistem
d. Grand sistem
25. Di dalam sistem pendidikan anak didik dipandang sebagai :
a. Obyek pendidikan
b. Subyek pendidikan
c. Obyek sekaligus subyek pendidikan
d. Bagian dari sistem pendidikan
KUNCI JAWABAN :
1. a 16. a
2. c 17. b
3. b 18. c
4. d 19. b
5. c 20. d
6. a 21. b
7. d 22. d
8. b 23. d
9. b 24. b
10. c 25. c
11. c
12. a
13. d
14. c
15. b
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR :
1. Siswa yang menjawab BENAR tiap butir soal diberi skor 1 (Satu)
2. Siswa yang menjawab SALAH tiap butir soal diberi skor 0 (Nol)
3. Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 25 dari keseluruhan butir soal.
Lampiran 6b :
118
Rekapitulasi Hasil Validitas Angket Minat Belajar Mahasiswa
Nomor Item Analisis r hitung r tabel Kesimpulan
Item 1 Pearson Correlation 0,481 0,361 Valid
Item 2 Pearson Correlation 0,544 0,361 Valid
Item 3 Pearson Correlation 0,459 0,361 Valid
Item 4 Pearson Correlation 0,718 0,361 Valid
Item 5 Pearson Correlation 0,403 0,361 Valid
Item 6 Pearson Correlation 0,452 0,361 Valid
Item 7 Pearson Correlation 0,625 0,361 Valid
Item 8 Pearson Correlation 0,437 0,361 Valid
Item 9 Pearson Correlation 0,509 0,361 Valid
Item 10 Pearson Correlation 0,204 0,361 Tidak Valid
Item 11 Pearson Correlation 0,401 0,361 Valid
Item 12 Pearson Correlation 0,438 0,361 Valid
Item 13 Pearson Correlation 0,655 0,361 Valid
Item 14 Pearson Correlation 0,276 0,361 Tidak Valid
Item 15 Pearson Correlation 0,603 0,361 Valid
Item 16 Pearson Correlation 0,543 0,361 Valid
Item 17 Pearson Correlation 0,689 0,361 Valid
Item 18 Pearson Correlation 0,536 0,361 Valid
Item 19 Pearson Correlation 0,297 0,361 Tidak Valid
Item 20 Pearson Correlation 0,407 0,361 Valid
Item 21 Pearson Correlation 0,419 0,361 Valid
Item 22 Pearson Correlation 0,577 0,361 Valid
Item 23 Pearson Correlation 0,422 0,361 Valid
Item 24 Pearson Correlation 0,729 0,361 Valid
Item 25 Pearson Correlation 0,385 0,361 Valid
Item 26 Pearson Correlation 0,009 0,361 Tidak Valid
Item 27 Pearson Correlation 0,436 0,361 Valid
Item 28 Pearson Correlation 0,151 0,361 Tidak Valid
Item 29 Pearson Correlation 0,516 0,361 Valid
Item 30 Pearson Correlation 0,368 0,361 Valid
Item 31 Pearson Correlation 0,401 0,361 Valid
Item 32 Pearson Correlation 0,438 0,361 Valid
Item 33 Pearson Correlation 0,593 0,361 Valid
Item 34 Pearson Correlation 0,384 0,361 Valid
Item 35 Pearson Correlation 0,719 0,361 Valid
Lampiran 6e :
124
KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR MAHASISWA
STKIP PGRI NGAWI
No. ASPEK INDIKATOR No. Item Positif
No. Item Negatif
1. Kemauan/hasrat 1.1. Konsentrasi
1.2. Cara menyikapi masalah
1.3. Kesungguhan
1.4. Keteraturan belajar
1.5. Kedisiplinan belajar
1, 18
4, 19
6, 20
9, 21
10
2
8
7
22
2. Persaaan Suka/
Tidak suka
2.1. Perhatian
2.2. Kreativitas
2.3. Ketertarikan
2.4. Ketangguhan
2.5. Kegemaran
5
23
11
24
12
3
25
3. Kecenderungan
Melakukan
Aktivitas
3.1. Kemauan
3.2. Kegairahan
3.3. Kesiapan
3.4. Semangat
3.5. Kecekatan
13
27
15
16,29
17
26
14
28
30
Jumlah Item 19 11
T O T A L I T E M 30
Lampiran 6e (Lanjutan ) : 125
BUTIR-BUTIR PERTANYAAN/PERNYATAAN (Angket Yang Dinyatakan Valid dan Reliabel setelah Try out)
No. PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Setiap mengikuti perkuliahan, saya
memperhatikan dengan seksama
2.
Pada saat mengerjakan soal ujian, saya sulit
untuk memusatkan perhatian pada soal-soal
Ujian.
3.
Untuk mengerjakan soal-soal latihan saya
kurang dapat mengembangkan tanpa bantuan
teman
4. Dalam setiap ujian saya selalu berusaha untuk
memperoleh nilai yang terbaik
5.
Setiap mengikuti perkuliahan saya berusaha
memperhatikan dosen agar memahami apa
yang disampaikan
6. Saya mengerjakan semua tugas dengan
kelompok belajar setiap ada perintah dari dosen
7. Saya menyadari kurang sungguh-sungguh
dalam mempelajari hafalan karena abstrak
8. Setiap ada masalah yang sukar untuk
dikerjakan saya biarkan saja
9. Untuk memahami setiap materi kuliah saya
belajar mandiri setiap malam
10. Dosen memerintahkan setiap mengikuti
perkuliahan agar masuk kelas tepat waktu
11. Saya susah menghafal terlalu banyak seperti
materi Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar
12.
Dosen tidak menggunakan media pembelajaran
yang cocok sehingga saya kurang tertarik
perhatian
13. Jika dalam perkuliahan mengalami kesulitan
saya langsung bertanya kepada dosen
14. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh
apabila akan ada ujian saja
15.
Setiap akan berangkat kuliah saya menyiapkan
buku-buku dan peralatan kuliah sesuai dengan
jadwal
16. Mengerjakan soal-soal di buku paket untuk
mengatasi materi-materi yang sukar
17. Nilai ujian saya rata-rata di atas 3 berkat
kecepatan dalam berpikir setiap ujian
18. Setiap ada presentasi, saya harus
memperhatikan agar dapat diskusi dengan baik
19.
Lebih baik mengerjakan sendiri soal-soal ujian,
dari pada bertanya kepada teman atau
menyontek
20. Sayan senang menyusun makalah dengan
menggunakan buku-buku referensi yang cukup
21.
Setiap habis kuliah saya berusaha membuat
rangkuman dan catatan ringkas agar mudah
dipelajari
22. Belajar setiap akan ada ujian saja sudah
merupakan kebiasaan saya sejak dulu
23. Saya selalu membuat catatan khusus setiap
habis membaca buku materi kuliah
24.
Setiap diskusi saya selalu mempertahankan
pendapat dan argumentasi dengan sungguh-
sungguh
25. Saya kurang senang mengunjungi Perpustakaan
126
untuk membaca atau meminjam buku
26. Saya tidak pernah peduli dengan kelengkapan
kuliah sehari-hari
27. Saya selalu mencatat materi kuliah setiap hari
dengan tertib dan teratur
28. Sudah menjadi kebiasaan saya masuk ruang
kuliah setelah dosen memulai pelajaran
29. Saya sangat senang belajar kelompok
dilanjutkan presentasi hasil kerja
30. Saya kurang dapat mempelajari ilmu-ilmu
sosial yang bersifat uraian yang panjang.
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR UNTUK ANGKET
MINAT BELAJAR MAHASISWA
I. Pernyataan Positif, untuk pilihan jawaban :
SS : Sangat Setuju dengan skor 5
S : Setuju dengan skor 4
R : Ragu-ragu dengan skor 3
TS : Tidak Setuju dengan skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1
II. Pernyataan Negatif, untuk pilihan jawaban :
SS : Sangat Setuju dengan skor 1
S : Setuju dengan skor 2
R : Ragu-ragu dengan skor 3
TS : Tidak Setuju dengan skor 4
STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 5
III. Jumlah Skor Maksimal dan Minimal
Dengan jumlah pertanyaan/pernyataan 30 item dapat diperoleh :
1. Skor maksimal adalah 150
2. Skor minimal adalah 30
Lampiran 7e :
135
Rekapitulasi Hasil Perhitungan rpb
No. Item Mi M s p rpb
1 18,87 17,27 4,86 0,77 0,356
2 19,07 17,27 4,86 0,5 0,370
3 18 17,27 4,86 0,73 0,246
4 19,05 17,27 4,86 0,67 0,294
5 18,79 17,27 4,86 0,63 0,408
6 19,87 17,27 4,86 0,53 0,568
7 17,85 17,27 4,86 0,7 0,181
8 18,04 17,27 4,86 0,8 0,316
9 19,04 17,27 4,86 0,7 0,556
10 19,94 17,27 4,86 0,63 0,716
11 19,16 17,27 4,86 0,6 0,477
12 17,41 17,27 4,86 0,73 0,048
13 18,19 17,27 4,86 0,7 0,289
14 18,59 17,27 4,86 0,73 0,447
15 21 17,27 4,86 0,6 0,939
16 18 17,27 4,86 0,8 0,300
17 19,32 17,27 4,86 0,73 0,694
18 18,42 17,27 4,86 0,63 0,309
19 19,22 17,27 4,86 0,6 0,491
20 18,54 17,27 4,86 0,73 0,429
21 18,57 17,27 4,86 0,7 0,408
22 18,82 17,27 4,86 0,73 0,526
23 18,87 17,27 4,86 0,8 0,658
24 18,04 17,27 4,86 0,7 0,241
25 17,42 17,27 4,86 0,8 0,060
Rumus Korelasi Pointbiserial :
Mi – M p
rpb = √ s 1 – p
Lampiran 7f : 136
Rekapitulasi p, D, dan rpb dari Hasil Try Out Tes
No. Soal p D rpb Keputusan
1 0,77 0,33 0,356 diterima
2 0,5 0,33 0,370 diterima
3 0,73 0,40 0,246 diterima
4 0,67 0,40 0,294 diterima
5 0,63 0,33 0,408 diterima
6 0,53 0,47 0,568 diterima
7 0,7 0,27 0,181 diterima
8 0,8 0,33 0,316 diterima
9 0,7 0,33 0,556 diterima
10 0,63 0,60 0,716 diterima
11 0,6 0,47 0,477 diterima
12 0,73 0,13 0,048 ditolak
13 0,7 0,33 0,289 diterima
14 0,73 0,60 0,447 diterima
15 0,6 0,40 0,939 diterima
16 0,8 0,07 0,300 diterima
17 0,73 0,53 0,694 diterima
18 0,63 0,33 0,309 diterima
19 0,6 0,40 0,491 diterima
20 0,73 0,40 0,429 diterima
21 0,7 0,33 0,408 diterima
22 0,73 0,40 0,526 diterima
23 0,8 0,40 0,658 diterima
24 0,7 0,07 0,241 ditolak
25 0,8 0,13 0,060 ditolak
Dari 25 butir soal yang ditry outkan terdapat 3 butir soal yang DITOLAK (tidak
dapat dipakai), dan terdapat 22 butir soal yang DITERIMA dan dapat dipakai
sebagai Instrumen dalam penelitian ini.
Lampiran 8c (Lanjutan) :
142
Butir soal yang Valid dan Reliabel setelah Try out
UJIAN AKHIR SEMESTER
N A M A : ………………………………….
N I M : ………………………………….
PROGRAM STUDI : ………………………………….
SEMESTER : ………………………………….
MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN
Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya !
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.
1. Sistem adalah serangkaian komponen atau bagian yang saling berkaitan dan
berfungsi ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian sistem ini pendapat dari :
a. Association for Educational Communications and Technology (AECT)
b. John Amos Comenius
c. Socrates
d. Langeveld
2. Sistem pendidikan adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen-
komponen dalam nama tiap-tiap komponen itu mempunyai fungsi khusus dan
diantara mereka terdapat saling hubungan, interaksi dan interdependensi yang
secara bersama-sama menuju kepada tercapainya tujuan pendidikan.
Pernyataan tersebut pendapat dari :
a. Langeveld
b. Association for Educational Communications and Technology (AECT)
c. Soenarwan
d. Ki Hajar Dewantoro
3. Pendidik atau guru sebagai komponen integral dalam sistem pendidikan. Yang
dimaksud dengan komponen integral dalam sistem pendidikan adalah :
a. Komponen yang dapat dipisahkan dari sistem
b. Komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
c. Komponen yang tidak begitu penting
d. Komponen yang dapat diabaikan
4. Media pembelajaran sebagai komponen dalam sistem pendidikan masih sering
diabaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut terjadi karena
:
a. Tidak ada media yang cocok untuk pembelajaran
b. Tidak tersedia media yang diinginkan
c. Tidak ada waktu untuk menyiapkan media
d. Tidak ada kemampuan dari guru dalam menyiapkan media
5. Perkembangan ilmu dan teknologi begitu sangat cepat, sehingga program-
program pendidikan selalu ketinggalan. Agar program pendidikan selalu up to
date dan relevan dengan perkembangan masyarakat kita harus :
a. Mengganti sistem pendidikan
b. Merubah sistem pembelajaran
c. Merubah kurikulum
d. Mengganti bahan ajar
6. Terdapat tiga bagian besar dalam Sistem; yaitu suprasistem, subsistem, dan
sistem. Yang dimaksud dengan suprasistem adalah :
a. Bagian yang lebih luas dari sub sistem dan sistem
b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari subsistem
c. Bagian yang lebih luas dari subsistem dan lebih sempit dari sistem
d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan sub sistem
7. Gambar yang menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, dan
suprasistem adalah sebagai berikut :
a. b.
Subsistem
Suprasistem
Sistem
Sistem
Suprasistem Subsistem
143
c. d.
8. Sistem bersifat terbuka artinya :
a. Menerima Input berwujud apa saja
b. Berhubungan dengan sistem yang lain
c. Mengeluarkan Output ke masyarakat
d. Menerima Input dan mengeluarkan Output
9. Setiap sistem mempunyai Daerah Batasan, artinya :
a. Menerima Input yang terbatas
b. Mempunyai ruang lingkup dan lingkungan sistem yang terbatas
c. Jumlah komponen dalam sistem tidak terbatas
d. Tergantung kepada sistem lain
10. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertangung jawab merupakan rumusan tujuan :
a. Tujuan Institusional
b. Tujuan Lembaga Pendidikan
c. Tujuan Pendidikan Nasional
d. Tujuan Kurikuler
11. Secara hirarkikal dari atas ke bawah tujuan pendidikan di Indonesia adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan umum, tujuan lembaga, tujuan belajar, tujuan bidang studi
b. Tujuan Institusional, tujuan nasional, tujuan kurikuler, tujuan pembelajaran
c. Tujuan pendidikan nasional, tujuan institusioal, tujuan kutikuler, tujuan
pembelajaran
d. Tujuan pendidikan nasional, tujuan kurikuler, tujuan institusional, tujuan
instruksional
12. Di dalam setiap sistem adanya proses transformasi artinya :
a. Terjadi saling interaksi antar komponen dalam sistem
b. Terjadi saling korelasi antar komponen dalam sistem
c. Proses interaksi dan korelasi antar komponen dalam sistem
d. Proses merubah input menjadi output dalam sistem
Suprasistem
Sistem
Suprasistem
Subsistem
Sistem
Subsistem
144
13. Subsistem mempunyai pengertian :
a. Bagian yang lebih luas dari sistem dan suprasistem
b. Bagian yang lebih luas dari sistem dan lebih sempit dari suprasistem
c. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan suprasistem
d. Bagian yang lebih sempit dari sistem dan lebih luas dari suprasistem
14. Di dalam pendidikan formal perserta didik disebut juga :
a. Santri
b. Siswa
c. Terdidik
d. Peserta
15. Di lingkungan pendidikan Nonformal terdidik disebut juga :
a. Peserta didik
b. Tentor
c. Siswa
d. Mahasiswa
16. Pendidik harus mempunyai kompetensi dasar Profesional artinya :
a. Bersertifikat
b. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas di bidangnya
c. Tergabung dalam organisasi profesi
d. Dapat melayani anak didik
17. Pendidik atau Guru harus memiliki kompetensi Personal, yaitu :
a. Patuh dan taat pada atasan
b. Mampu berkomunikasi dengan orang lain
c. Mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang baik
d. Melayani dengan sepenuh hati
18. Pendidik pada pendidikan Formal harus memenuhi persyaratan :
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Memiliki ijasah sesuai dengan bidang keahliannya
c. Terdaftar sebagai tenaga kerja
d. Memiliki pengalaman kerja
145
19. Dasar Filosofis dari pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah :
a. Undang-undang Dasar 1945
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
c. Garis-garis Besar Haluan Negara
d. Falsafah Negara Pancasila
20. Di dalam pelaksanaan pendidikan harus memperhatikan taraf perkembangan
peserta
didik. Hal ini sesuai dengan :
a. Dasar Historis
b. Dasar Psikologis
c. Dasar Sosiologis
d. Dasar Paedagogis
21. Sekolah sebagai lembaga sosial harus menjalin komunikasi yang baik dengan
lembaga-
lembaga di luar sekolah dan wali murid. Hal sesuai dengan :
a. Dasar Yuridis
b. Dasar Historis
c. Dasar Paedagogis
d. Dasar Sosiologis
22. Di dalam sistem pendidikan semua komponen harus saling :
a. Berinteraksi
b. Berkorelasi
c. Interdependensi
d. Berinteraksi, berkorelasi, dan interdependensi
KUNCI JAWABAN :
1. a 15. a
2. c 16. b
3. b 17. c
146
4. d 18. b
5. c 19. d
6. a 20. b
7. d 21. d
8. b 22. d
9. b
10. c
11. c
12. d
13. c
14. b
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR :
1. Siswa yang menjawab BENAR tiap butir soal diberi skor 1 (Satu)
2. Siswa yang menjawab SALAH tiap butir soal diberi skor 0 (Nol)
3. Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 22 dari keseluruhan butir soal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Pendidikan
2. Menjelaskan pengertian Sistem
3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Sistem
3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan
Suprasistem
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan
dengan media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan LCD
tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai
gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7 dan 8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KEDUA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan Pendidikan Nasional
2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional
3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan
5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Hirarki Tujuan Pendidikan
5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,
Tujuan Institusional dengan media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran
dengan LCD tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai
gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7,8 dan 9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KETIGA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen
dalam suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Peserta didik
2. Menjelaskan pengertian Pendidik
3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik
4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Peserta didik
2. Pengertian Pendidik
3. Kompetensi Dasar Pendidik
4. Dasar-dasar Pendidikan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan
media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan LCD
tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan LCD tampilan 7 dan
8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Pendidikan
2. Menjelaskan pengertian Sistem
3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Sistem
3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan
Suprasistem
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media OHP Transparansi nomor 2
3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan
dengan media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan media
OHP Transparansi nomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai
gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi nomor 7,8 dan
9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KEDUA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan Pendidikan Nasional
2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional
3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan
5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Hirarki Tujuan Pendidikan
5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media OHP Transparansi nomor 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,
Tujuan Institusional dengan media OHP Transparansi nomor 3
dan 4.
4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran
dengan media OHP Transparansimnomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai
gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi 7,8 dan 9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KETIGA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen
dalam suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Peserta didik
2. Menjelaskan pengertian Pendidik
3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik
4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Peserta didik
2. Pengertian Pendidik
3. Kompetensi Dasar Pendidik
4. Dasar-dasar Pendidikan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media media OHP Transparansi nomor 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan
media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan media
OHP Transparansi nomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan media OHP
Transparansi nomor 7 dan 8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan N A M A : ………………………………….
N OMOR INDUK : ………………………………….
K E L A S : ………………………………….
SEMESTER : ………………………………….
Kerjakan semua soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya pada lembar jawaban
yang tersedia!
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.
CONTOH :
~ Bilangan sembilan apabila dikalikan dengan bilangan selain 0 akan
menghasilkan bilangan
yang berjumlah ………..
a. 3 c. 5
b. 7 d. 9
Jawaban yang benar adalah : d
SOAL :
1. Bibi membeli beras 200 kg. 178 kg beras lalu dijual. Beras yang laku dijual =
………… %
a. 22 % c. 98 %
b. 89 % d. 11 %
2. Ibu membeli jeruk 400 keranjang. 85 % jeruk dijual kepada tengkulak. Jeruk
yang dijual kepada tengkulak adalah ………….
a. 304 keranjang c. 430 keranjang
b. 403 keranjang d. 340 keranjang
3. Bentuk persen dari 1 3/5 adalah ………….
a. 160 % c. 16 %
b. 60 % d. 6 %
4. Bentuk persen dari 7/10 adalah ………….
a. 700 % c. 70 %
b. 7 % d. 0,7 %
5. Bentuk persen dari 1 1/20 adalah ………….
a. 15 % c. 105 %
b. 50 % d. 150 %
6. Tanda yang tepat untuk soal 2 2/3 …………. 1 5/7 adalah
a. > c. ≥
b. < d. ≤
7.
0 1/5 2/5
3/5 4/5
5/5 6/5
7/5 8/5
X
Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …………
a. 1/5 < 0 c. 6/5 > 8/5
b. 4/5 < 2/5 d. 3/5 < 7/5
8. 2 3/4 + 4 2/5 = ………….
a. 7 2/20 c. 7 1/20
b. 7 4/20 d. 7 3/20
9. 3 2/7 + 2 1/14 = ………….
a. 5 3/14 c. 5 5/14
b. 5 3/21 d. 5 4/14
10. 2 5/6 + 3 7/8 = …………
a. 6 17/24 c. 5 21/24
b. 5 12/24 d. 5 20/24
11. 13 7/12 – 5 3/8 = …………..
a. 8 5/24 c. 8 3/24
b. 8 4/24 d. 8 1/24
12. 4 3/5 – 2 ¼ = …………….
a. 2 2/20 c. 2 5/20
b. 2 7/20 d. 2 4/20
13. 4 5/6 – 1 4/9 = ………….
a. 3 1/18 c. 3 4/18
b. 3 1/3 d. 3 7/18
14. Nana membeli 2 ½ kg gula pasir. 1 ¾ kg digunakan untuk membuat kue
kemudian Nana membeli lagi 1 2/10 kg. Gula Nana sekarang adalah ………….
a. 1 16/20 c. 1 18/20
b. 1 17/20 d. 1 19/20
15. Pita Ani, Rina dan Wati masing-masing adalah 1 5/8, 1 2/10 dan 1 ½ meter
Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …………..
a. Pita Wati lebih panjang dari pada pita Ani
b. Pita Rina lebih panjang dari pada pita Wati
c. Pita Ani lebih panjang dari pada pita Wati.
d. Pita Rina lebih panjang dari pada pita Ani
Lampiran 8c :
141
KISI-KISI TES OBYEKTIF (Setelah Try out) PERGURUAN TINGGI : STKIP PGRI NGAWI
MATA KULIAH : LANDASAN KEPENDIDIKAN
SEMESTER : I (SATU)
STANDAR KOMPETENSI : Mempunyai Pengetahuan dan wawasan yang luas
tentang sistem pendidikan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran
C1 C2 C3 Kompetensi Dasar / KD
Indikator
M SD SK M SD SK M SD SK C4 C5
1. Definisi 1 2
2. Komponen 3 4 5 22
3. Sub, supra 6 13 7
4. Ciri-ciri 12 8 9
5. Tujuan 10 11
6. Anak Didik 14 15 16
7. Pendidik 17 18
Menggunakan konsep sistem dalam sistem pendidikan di tingkat lembaga pendidikan. 8. Dasar Pend. 19 20 21
Jumlah Butir Soal 6 10 6 0 0
Prosentase 27,3 45,4 27,3 0 0
Keterangan Tabel / Kisi-kisi :
Indikator :
1. Mendefinisikan pengertian sistem pendidikan
2. Menjelaskan komponen-komponen sistem pendidikan
3. Menjelaskan sistem, sub sistem, dan supra sistem beserta diagramnya
4. Menjelaskan ciri-ciri sistem
5. Menjelaskan macam-macam tujuan pendidikan
6. Menjelaskan pengertian Anak Didik dan Karakteristiknya
7. Menguraikan kompetensi pendidik/guru
8. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan di Indonesia
C1 = Proses berpikir ingatan/Pengetahuan
C2 = Proses Berpikir Pemahaman
C3 = Proses Berpikir Penerapan
C4 = Proses Berpikir Analisis
C5 = Proses Berpikir Sintesis
C6 = Proses Berpikir Evaluasi
M = Mudah
SD = Sedang
SK = Sukar
Lampiran 9 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Pendidikan
2. Menjelaskan pengertian Sistem
3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Sistem
3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan
Suprasistem
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan
dengan media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan LCD
tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai
gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7 dan 8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KEDUA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan Pendidikan Nasional
2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional
3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan
5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Hirarki Tujuan Pendidikan
5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,
Tujuan Institusional dengan media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran
dengan LCD tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai
gambar/ diagram dengan LCD tampilan 7,8 dan 9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KETIGA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen
dalam suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Peserta didik
2. Menjelaskan pengertian Pendidik
3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik
4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Peserta didik
2. Pengertian Pendidik
3. Kompetensi Dasar Pendidik
4. Dasar-dasar Pendidikan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan LCD
Powerpoint tampilan 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media LCD proyektor tampilan 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan
media LCD tampilan 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan LCD
tampilan 5 dan 6.
5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan LCD tampilan 7 dan
8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. LCD Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN PERTAMA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Pendidikan sebagai suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Pendidikan
2. Menjelaskan pengertian Sistem
3. Menyebutkan Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Menjelaskan Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Menggambar Diagram tentang Subsistem, Sistem, dan Suprasistem.
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Sistem
3. Komponen dan Ciri-ciri Sistem
4. Pengertian Subsistem dan Suprasistem
5. Gambar/Diagram yang menunjukkan kaitan antara Subsistem, Sistem, dan
Suprasistem
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media OHP Transparansi nomor 2
3. Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan, Sistem pendidikan
dengan media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Komponen dan ciri-ciri sistem dengan media
OHP Transparansi nomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian subsistem dan suprasistem disertai
gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi nomor 7,8 dan
9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KEDUA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami Tujuan Pendidikan di Indonesia.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan Pendidikan Nasional
2. Menjelaskan pengertian Tujuan Institusional
3. Menjelaskan Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Pengertian Hirarki tujuan pendidikan
5. Menggambar Diagram tentang hirarki tujuan pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran
4. Hirarki Tujuan Pendidikan
5. Gambar/Diagram Hirarki Tujuan Pendidkan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media OHP Transparansi nomor 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Tujuan Pendidikan Nasional,
Tujuan Institusional dengan media OHP Transparansi nomor 3
dan 4.
4. Menjelaskan tentang Tujuan Kurikuler dan Tujuan pembelajaran
dengan media OHP Transparansimnomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan pengertian hirarki Tujuan Pendidikan disertai
gambar/ diagram dengan media OHP Transparansi 7,8 dan 9.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard
VII. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VIII. EVALUASI
1. Post tes : Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P ) PERTEMUAN KETIGA
Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Ngawi
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester : I
Waktu Perkuliahan : 90 menit (Satu kali pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memahami Sistem Pendidikan di Indonesia.
II. KOMPETENSI DASAR :
Mahasiswa memahami tentang Peserta didik dan Pendidik sebagai komponen
dalam suatu Sistem.
III. INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian Peserta didik
2. Menjelaskan pengertian Pendidik
3. Menjelaskan Kompetensi dasar pendidik
4. Menjelaskan Dasar-dasar pendidikan
IV. MATERI POKOK :
1. Pengertian Peserta didik
2. Pengertian Pendidik
3. Kompetensi Dasar Pendidik
4. Dasar-dasar Pendidikan
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan Awal
1. Membuka pelajaran dengan salam
2. Ceramah pengantar menuju materi yang akan disajikan dengan media
OHP Transparansi nomor 1.
B. Kegiatan Inti
1. Pada tahan pendahuluan menekankan materi yang akan dipelajari
dan memotivasi mahasiswa.
2. Penjelasan pokok materi dengan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media media OHP Transparansi nomor 2.
3. Menjelaskan tentang pengertian Peserta didik, Pendidik dengan
media OHP Transparansi nomor 3 dan 4.
4. Menjelaskan tentang Kompetensi dasar pendidik dengan media
OHP Transparansi nomor 5 dan 6.
5. Menjelaskan dasar-dasar pendidikan dengan media OHP
Transparansi nomor 7 dan 8.
C. Kegiatan Akhir
1. Mahasiswa membuat kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.
2. Post tes dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa
3. Menutup pelajaran dengan salam.
VI. MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Transparansi dan OHP Proyektor
2. Buku Materi Kuliah
3. Papan tulis Whiteboard