perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan motivasi .../hubungan... · data untuk uji...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN MAHASISWA
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN
MUHAMMADIYAH MADIUN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH :
RURY NARULITA SARI
S541102073
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEPUASAN MAHASISWA
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN
MUHAMMADIYAH MADIUN
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH :
RURY NARULITA SARI
S541102073
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul: ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN
KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI
KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN” ini adalah karya penelitian
saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali secara tertulis digunakan sebagaimana acuan serta daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permendiknas No.17 Tahun 2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi
dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran
Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang
diterbitkan Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya
melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia
mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Oktober 2012
Mahasiswa,
Rury Narulita Sari
S541102073
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat, hidayah, serta karunia-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan Tesis yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar dan Kepuasan
Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa di
Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun”.
Tesis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
sebagaian persyaratan memperoleh gelar magister kesehatan program studi
magister kedokteran keluarga minat utama pendidikan profesi kesehatan.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Tesis ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik berupa bimbingan, dorongan, maupun nasehat. Oleh
karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, S.Pd., M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S., selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F, MM., selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D selaku pembimbing pertama yang
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan usulan tesis ini.
6. Putu Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk selaku pembimbing kedua yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan, dan
pengarahan dalam penyusunan usulan tesis ini.
7. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati Program Studi Magister Kedokteran
Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret
yang telah membantu dalam penyusunan Tesis ini.
8. Rumpiati, SST, MPH., selaku Direktur Akademi Kebidanan Muhammadiyah
Madiun yang telah memberi ijin tempat penelitian.
9. Seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun atas
partisipasinya dalam penelitian ini.
10. Semua keluargaku ayah, ibu, suami, dan anakku yang selalu memberi
dukungan dan motivasi yang kuat sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
11. Teman-teman di Program Pendidikan Profesi Kesehatan Magister Kedokteran
Keluarga Program Studi Pascasarjana UNS yang senantiasa memberi
motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu peneliti berharap kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan selanjutnya. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi
penulis maupun pihak lain yang memanfaatkannya.
Surakarta, Oktober 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS ................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS ........................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS .................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
ABSTRACT .................................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................................ 7
1. Motivasi Belajar .......................................................................... 7
2. Teori Kepuasan Mahasiswa ........................................................ 10
3. Proses Belajar Mengajar ............................................................. 14
4. Prestasi Belajar .......................................................................... 20
5. Penilaian Prestasi Belajar ............................................................ 25
B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 26
C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 31
BAB III . METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 32
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 33
E. Definisi Operasional ........................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35
G. Metode Pengolahan Data .................................................................... 36
H. Desain Analisis Data .......................................................................... 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 39
1. Deskripsi Tempat Penelitian ...................................................... 39
2. Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 40
B. Analisis Data ...................................................................................... 44
1. Analisis Bivariat ........................................................................ 44
2. Analisis Multivariat ................................................................... 46
C. Pembahasan ........................................................................................ 48
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 50
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................ 51
B. Implikasi ............................................................................................ 51
C. Saran .................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Diagram Kepuasan Mahasiswa ................................................... 4
Gambar 2.1 Hubungan antara Harapan, Kenyataan, dan Kepuasan .............. 11
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 27
Gambar 4.1 Histogram Motivasi Belajar Mahasiswa .................................... 41
Gambar 4.2 Boxplot Motivasi Belajar Mahasiswa ........................................ 41
Gambar 4.3 Histogram Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar 42
Gambar 4.4 Boxplot Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar . 42
Gambar 4.5 Histogram Indeks Prestasi ......................................................... 42
Gambar 4.6 Boxplot Indeks Prestasi ............................................................. 43
Gambar 4.7 Korelasi Positif antara Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar ... 45
Gambar 4.8 Korelasi Positif antara Kepuasan dalam Proses Belajar Mengajar
dan Prestasi Belajar .................................................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Prosentase IP Selama 3 Tahun Terakhir ..................................... 3
Tabel 3.1 Stratifikasi Sampel Penelitian .................................................... 33
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Penelitian ............................................ 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar dan Kepuasan dalam
Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar ...................... 43
Tabel 4.3 Hasil Analisis Bivariat tentang Hubungan antara Motivasi
Belajar, Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar
dan Prestasi Belajar .................................................................... 44
Tabel 4.4 Hasil Analisis Multivariat Regresi Linier Ganda tentang
Motivasi Belajar, Kepuasan dalam Proses Belajar Mengajar,
dan Prestasi Belajar .................................................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan ke Responden
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Kuesioner untuk Mengukur Motivasi Belajar Sebelum Uji
Reliabilitas
Lampiran 4. Kuesioner untuk Mengukur Motivasi Belajar Setelah Uji
Reliabilitas
Lampiran 5. Kuesioner untuk Mengukur Kepuasan Mahasiswa dalam Proses
Belajar Mengajar Sebelum Uji Reliabilitas
Lampiran 6. Kuesioner untuk Mengukur Kepuasan Mahasiswa dalam Proses
Belajar Mengajar Setelah Uji Reliabilitas
Lampiran 7. Skoring Motivasi Belajar Sebelum Uji Reliabilitas
Lampiran 8. Skoring Motivasi Belajar Setelah Uji Reliabilitas
Lampiran 9. Skoring Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar
Sebelum Uji Reliabilitas
Lampiran 10. Skoring Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar
Setelah Uji Reliabilitas
Lampiran 11. Data untuk Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Belajar
Lampiran 12. Data untuk Uji Reliabilitas Kuesioner Kepuasan Mahasiswa dalam
Proses Belajar Mengajar
Lampiran 13. Hasil Pengumpulan Data
Lampiran 14. Reliability
Lampiran 15. Output SPSS
Lampiran 16. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Akademi
Kebidanan Muhammadiyah Madiun
Lampiran 18. Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 19. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 20. Biodata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
ABSTRAK
Rury Narulita Sari. S541102073. 2012. Hubungan Motivasi Belajar dan
Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Komisi
Pembimbing I: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc.,Ph.D. Pembimbing II: Putu
Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk. TESIS. Program Studi Magister Kedokteran
Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang: Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Motivasi belajar termasuk faktor internal dan kepuasan mahasiswa
dalam proses belajar mengajar termasuk faktor eksternal yang mempengaruhi
prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mencapai
prestasi belajar yang tinggi pula. Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar
mengajar memiliki pengaruh positif pada prestasi belajar.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara motivasi
belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi
belajar mahasiswa.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian
cross sectional. Populasinya adalah seluruh mahasiswa Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun angkatan I, II, dan III tahun akademik 2011/2012 yang
berjumlah 160 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple
random sampling, diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 mahasiswa.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan indeks prestasi mahasiswa.
Analisis data menggunakan regresi linier ganda.
Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar yang secara statistik signifikan.
Mahasiswa yang motivasi belajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point
lebih tinggi daripada mahasiswa yang motivasi belajarnya rendah (b = 0,01; CI =
95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001). Terdapat hubungan positif antara kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar yang secara
statistik tidak signifikan. Mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar
mengajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi daripada
mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya rendah (b =
0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064).
Simpulan: Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa ada hubungan positif
antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
dengan prestasi belajar mahasiswa.
Kata kunci: motivasi belajar, kepuasan dalam proses belajar mengajar, prestasi
belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
ABSTRACT
Rury Narulita Sari. S541102073. 2012. The Relations of Student Motivation and
Satisfaction in Teaching and Learning with Student Learning Achievement
Academy in Madiun Academy Muhammadiyah Midwifery. The first commission
of supervision: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc.,Ph.D. The second
supervision is Putu Suriyasa, dr., M.S, PKK., SpOk. THESIS. Family Medical
Magister Study Program the Main Interest of Health Proffesion Education of
Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Background: Learning achievement is influenced by internal and external
factors. Motivation to study is regarded as internal factors and satisfaction of
students in the learning process including external factors will affect students’
learning achievement. Students who have high motivation will reach higher
learning achievement as well. Students’ satisfaction in teaching and learning have
a positive effect in learning achievement.
Objective: This research is aimed to analyze the correlation between students’
motivation and satisfaction in teaching and learning with students learning
achievement academy.
Method: The research is included an analytic-observational study which is used
cross sectional approach. The population of the research were all students of
Muhammadiyah Midwifery Madiun Academy class I, II, and III academic year
2011/2012 about 160 students. Sampling technique used in the research is simple
random sampling which is obtained from 40 students. The data were collected by
using questionnaires and students’ achievement index. The data analysis was done
by using multiple linear regression.
Result: The result of the research shows that there is a positive relationship
between motivation to study with learning achievement which statistically
significant. The students who have high learning motivation will have learning
achievement 0.01 points higher than students who have low learning motivation
(b = 0.01, 95% CI = 0.01 to 0.02, p <0.001). There is a positive relationship
between student satisfaction in teaching and learning with learning achievement
which is not statistically significant. Students whose level of satisfaction in
teaching and learning process have high learning achievement 0.01 points higher
than the level of students’ satisfaction in teaching and learning process is low (b =
0.01, 95% CI = 0.00 to 0.01, p = 0.064 ).
Conclusion: The results of the research supports the hypothesis that there is a
positive relationship between students’ motivation and satisfaction in teaching and
learning with students’ learning achievement.
Keywords: motivation, satisfaction in teaching and learning, learning
achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang sarat dengan muatan kompetisi diperlukan
kemampuan yang dapat menjadikan suatu lembaga pendidikan tetap eksis,
sehingga mampu menghadapi tantangan dan hambatan. Lembaga pendidikan akan
mampu bersaing bila dapat meningkatkan serta mempertahankan mutu dalam
pelayanan pendidikan. Pelayanan dapat dianggap bermutu apabila dapat
memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen (mahasiswa), yaitu sesuai
dengan harapan atas pelayanan maupun fasilitas yang diberikan.
Lembaga pendidikan ialah lembaga yang bergerak di bidang layanan jasa
pendidikan yang kegiatannya melayani konsumen berupa murid, siswa,
mahasiswa, dan masyarakat umum yang dikenal sebagai “stakeholder”. Lembaga
pendidikan bertujuan memberikan layanan kepada konsumen dan pihak yang
dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, dengan kompensasi
mereka membayar kepada lembaga pendidikan tersebut sejumlah cost yang
nantinya dipergunakan untuk menggerakkan proses pencetak yang dikenal sebagai
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) peserta didik.
Mahasiswa pada perguruan tinggi merupakan konsumen dan perguruan
tinggi sebagai produsen, tentunya dalam hal ini mahasiswa akan memiliki tingkat
kepuasan sebagai konsumen, yang menikmati dan menghabiskan jasa dari
produsen. Kepuasan mahasiswa merupakan tingkat perasaan yang dimiliki atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dirasakannya, setelah dia merasakan proses pembelajaran yang sudah terjadi
kemudian membandingkannya dengan gambaran atau harapan yang dimilikinya.
Mutu proses belajar mengajar diartikan sebagai mutu dari aktivitas
mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Sedangkan mutu hasil
proses belajar mengajar ialah mutu hasil dari aktivitas mengajar yang dilakukan
oleh guru dan peserta didik yang terwujud dalam bentuk hasil belajar nyata yang
dicapai oleh peserta didik berupa nilai rata-rata dari semua mata pelajaran dalam
satu semester.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Hal
ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Dengan demikian motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa (Uno, 2011).
Tingginya motivasi belajar berhubungan dengan tingginya prestasi
belajar. Motivasi dapat menumbuhkan minat belajar. Bagi mahasiswa yang
memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (Imran, 2006).
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan.
Dengan timbulnya suatu kepuasan dalam proses belajar mengajar akan
menimbulkan motivasi yang baik bagi siswa. Hal ini mempunyai dampak yang
positif untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur
keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
proses pendidikan secara keseluruhan dengan dosen sebagai pemegang peran
penting/ utama yang ditunjang dengan sarana dan prasarana.
Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun merupakan salah satu
pendidikan tinggi kebidanan yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan. Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat dari mutu proses dan
hasil dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa (Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun, 2010).
Mahasiswa Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun berasal dari
berbagai latar belakang keluarga dan pendidikan atas yang berbeda-beda, baik
SMA (jurusan IPA atau IPS), SMK, dan MA. Hal ini juga mempengaruhi
motivasi belajarnya. Melalui pengamatan terhadap hasil belajar mengajar di
Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun selama 3 tahun terakhir terjadi
penurunan prestasi mahasiswa yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Prosentase IP selama 3 tahun terakhir
No. Tahun Akademik Semester Rata-rata IP
Kelas Prosentase (%)
1. 2007-2008 I 2,76 69,00
II 2,88 72,00
2. 2008-2009 I 2,89 72,25
II 2,88 72,00
III 3,38 84,50
IV 3,13 78,25
3. 2009-2010 I 2,85 71,25
II 2,15 53,75
III 3,14 78,50
IV 3,02 75,50
V 2,85 64,50
VI 2,39 59,75
Sumber: Akbid Muhammadiyah Madiun, 2012
Dari hasil wawancara dengan mahasiswa Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun pada waktu bimbingan akademik diperoleh hasil bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
30 dari 38 mahasiswa mengalami penurunan nilai IP dikarenakan ketidakpuasan
terhadap kinerja dosen dalam proses pembelajaran di kelas. Ketidakpuasan
tersebut juga ditunjang oleh pelayanan akademik dan juga keberadaan fasilitas
penunjang seperti laboratorium dan perpustakaan.
Berbagai upaya telah dilakukan seperti mengikutsertakan dosen dalam
berbagai pelatihan, melengkapi fasilitas laboratorium dan pengadaan buku
perpustakaan. Namun, upaya tersebut dinilai masih kurang. Keikutsertaan dosen
dalam berbagai pelatihan belum serta merta dapat mengubah kinerjanya dalam
proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan studi pendahuluan tentang kepuasan mahasiswa yang
dilakukan peneliti di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun terhadap 40
mahasiswa didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kepuasan mahasiswa
Dari diagram diatas dapat diketahui tingkat kepuasan mahasiswa sebesar
60,8% dan tidak puas sebesar 39,2%; ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
pendidikan masih kurang dinilai dari segi kepuasan mahasiswa.
Dari latar belakang masalah diatas penulis merasa perlu melakukan
penelitian lebih lanjut karena belum pernah dilakukan penelitian yang serupa
sebelumnya agar dapat diketahui bagaimana hubungan antara motivasi belajar dan
Diagram Kepuasan Mahasiswa
Puas
Tidak Puas39,2%
60,8%
Keterangan:
60,8% : puas
39,2% : tidak puas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar
mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu “Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara
motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
dengan prestasi belajar di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis:
a. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa;
b. Hubungan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
dengan prestasi belajar mahasiswa; dan
c. Hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa di Akademi
Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis atau
konfirmatif pengembangan teori dan manfaat praktis, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang prestasi belajar mahasiswa
yang dipengaruhi oleh motivasi belajar dan kualitas pelayanan pendidikan
melalui kepuasan mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Kualitas pelayanan pendidikan tinggi dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan kepuasan mahasiswa di Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun.
b. Bukti empiris yang sangat penting bagi kemajuan dunia penelitian dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui motivasi belajar
dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan di berbagai
instansi akademik sekaligus juga mengetahui kualitas pelayanan
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa Latin “movere” yang berarti “dorongan,
kekuatan, daya penggerak”. George Terry secara singkat mendefinisikan
motivasi sebagai keinginan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan sejumlah tindakan. Koontz mengatakan
bahwa motivasi mengacu pada suatu dorongan dan usaha untuk memuaskan
suatu keinginan atau tujuan. Robbins (1990) mendefinisikan motivasi sebagai
kesediaan atau kerelaan untuk berusaha sekuat mungkin dalam rangka
pencapaian suatu tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha
untuk memuaskan sejumlah kebutuhan individu (Mamik, 2010).
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dengan demikian, motivasi
merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya (Uno, 2011).
Motivasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang ada dalam
diri individu itu sendiri (intrinsik) dan faktor yang ada di luar diri individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(ekstrinsik). Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari
luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, sedangkan
motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
Misalnya, seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam upaya
memberikan motivasi kepada peserta didiknya. Motivasi tersebut dapat
dikatakan sebagai motivasi ekstrinsik.
Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para
ahli, terdapat teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian
kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. Menurut
keterangan Stoner (1978), dari beragam teori motivasi ada yang membagi
dalam dua kategori, yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori
berdasarkan proses (proses theory). Teori kepuasan menentukan kebutuhan
apa saja yang dapat memotivasi individu dan juga dorongan yang membuat
individu berperilaku. Sedangkan teori proses berusaha menemukan jawaban
tentang bagaimana dan untuk tujuan apa individu dapat dimotivasi (Mamik,
2010).
Dalam dunia pendidikan, teori yang bertitik tolak pada asas
kebutuhan dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan peserta didik, agar
dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Menurut Iskandar (2009) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam
diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong
serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk
belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Indikator motivasi belajar menurut Uno (2011) dapat diklasifikasikan
berdasarkan keberadaan faktor-faktor sebagai berikut:
a. hasrat dan keinginan untuk berhasil
b. dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. harapan dan cita-cita masa depan
d. penghargaan dalam belajar
e. kegiatan yang menarik dalam belajar
f. lingkungan belajar yang kondusif
Indikator tersebut diatas memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan
baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar. Motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran tersebut.
Adapun peranan motivasi dalam pembelajaran menurut Iskandar (2009)
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. motor penggerak atau pendorong kegiatan pembelajaran;
b. memperjelas tujuan pembelajaran;
c. menyeleksi arah perbuatan;
d. internal dan eksternal dalam pembelajaran;
e. menentukan ketekunan dalam pembelajaran;
f. melahirkan prestasi.
2. Teori Kepuasan Mahasiswa
Beberapa penulis memberikan definisi mengenai kepuasan
pelanggan. Spreng et al (1996) menyatakan bahwa perasaan puas timbul
ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk
atau jasa dengan harapan mereka. Kotler dan Keller (2006: 136), menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kekecewaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan
harapannya.
Bila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari suatu produk yang
diterimanya melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan dari pelanggan yang
bersangkutan, maka kepuasan pelanggan akan menjadi tinggi, dan sebaliknya
(Gaspersz, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambaran tentang kepuasan pelanggan dapat dilihat dari gambar di
bawah ini:
Gambar 2.1 Hubungan antara harapan, kenyataan, dan kepuasan
Ada beberapa teori mengenai kepuasan pelanggan seperti:
a. Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang
dirasakan, dibandingkan dengan harapan.
b. Metode untuk menelusuri kepuasan pelanggan:
1) Sistem keluhan dan saran;
2) Survei kepuasan pelanggan;
3) Pembeli siluman adalah menyewa orang untuk berpura-pura sebagai
pembeli, guna melaporkan pengalaman mereka membeli produk
perusahaan dan produk pesaing;
4) Analisis pelanggan yang hilang
HARAPAN pelanggan
KEPUASAN
KETIDAKPUASAN
PERSEPSI
Persepsi pada saat
menggunakan (dampak
bersifat individual:
kepuasan dan
Persepsi setelah
menggunakan (berdampak
pada individu lain:
penyebaran informasi positif
atau negatif)
PERSEPSI
Lebih tinggi dari
yang diharapkan
KENYATAAN
Lebih rendah dari
yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Berdasarkan penelitian Herzberg (1959), situasi yang mempengaruhi
seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu, faktor yang membuat seseorang
merasa puas (satisfiers) dan faktor yang membuat seseorang merasa tidak
puas (dissatisfiers). Faktor yang membuat seseorang merasa puas terkait
dengan kondisi intrinsik, apa yang dikerjakan (job content), dan motivasi.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prestasi (achievement)
b. Pengakuan (recognition)
c. Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
d. Tanggung jawab (responsibility)
e. Kemajuan (advancement)
f. Kemungkinan untuk berkembang (the possibility)
Menurut Vroom dalam teori pengharapan (expectancy theory), hasil
yang dicapai seseorang merupakan suatu alat pemuas bagi orang tersebut.
Karena itu, bila hendak memotivasi seseorang perlu diberikan suatu
pengertian mengenai tujuan pribadi, hubungan antara usaha dan tindakan,
antara tindakan dan hasil, dan pada akhirnya antara hasil dan kepuasan
sebagai akibat dari tercapainya suatu tujuan (Mamik, 2010).
Lembaga Pendidikan dikelompokkan ke dalam bisnis jasa
administrasi umum yang saat ini perkembangannya sangat pesat.
Tampubolon (2001) dikutip oleh Alma (2008) berpendapat bahwa industri
jasa selalu berusaha menghasilkan produk berupa jasa yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Apabila mereka merasa puas atas layanannya maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
diharapkan jumlah konsumen akan terus meningkat dan keuntungan dalam
berbagai bentuk dengan sendirinya juga meningkat. Hal ini dapat terjadi
sebaliknya bila kepuasan pelanggan tidak terpenuhi bisa berdampak pada
kerugian lembaga usaha tersebut.
Dalam perguruan tinggi (PT) hal itu juga berlaku karena PT
memberikan jasa pelayanan pendidikan antara lain perkuliahan yang disajikan
kepada mahasiswa sebagai konsumen. Jasa pendidikan tidak bisa dilihat dan
dirasakan oleh konsumen sebelum konsumen membeli atau mendapatkan
penyedia jasa pendidikan secara langsung. Apabila mahasiswa merasa puas
dengan perkuliahan yang diikutinya, mereka akan tertarik dan rajin
menghadirinya. Kondisi tersebut akan sangat menguntungkan karena dengan
rajin mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
Lembaga pendidikan bertujuan memberikan layanan kepada
konsumen dan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan
tersebut, dengan kompensasi mereka membayar kepada lembaga pendidikan
tersebut sejumlah cost yang nantinya dipergunakan oleh lembaga pendidikan
untuk menggerakkan proses pencetak yang dikenal sebagai Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) peserta didik (Umiarso dan Gojali, 2011).
Mahasiswa sebagai konsumen biasanya melihat tanda-tanda dari
sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk bisa menilai kualitas sesuatu
jasa pendidikan. Mereka akan melihat kualitas dari kualitas kinerja guru/
dosen, tata usaha, dan karyawan (modal manusianya), sarana-prasarana,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
peralatan pendidikan (media pembelajaran) disesuaikan dengan harga yang
mereka bayar pada lembaga pendidikan (Umiarso dan Gojali, 2011).
Kepuasan mahasiswa merupakan suatu luaran (output) dari proses
yang merubah suatu masukan (input). Untuk memberikan layanan yang
memuaskan pelanggan itu mudah, yakni dengan memberikan kenyataan
(perception) sesuai harapan (expectation) pelanggan. Jika kenyataan lebih
kecil dibandingkan dengan harapan, maka pelanggan akan merasa kecewa.
Artinya, minimal kualitas layanan harus sebanding dengan harapan pelanggan
atau bahkan melebihi apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan, dengan timbulnya suatu kepuasan akan menimbulkan motivasi
yang baik bagi siswa serta dapat meningkatkan minat keingintahuan terhadap
pelajaran tersebut. Hal ini mempunyai dampak yang positif untuk dapat
mencapai prestasi belajar anak dengan baik.
3. Proses Belajar Mengajar
Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah
memperoleh informasi yang disengaja baik yang menyangkut aspek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Belajar dalam arti yang luas ialah
proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, dan penilaian atau mengenai sikap dan nilai-nilai
pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan (Uno, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Menurut Ausubel (1986) dalam teori bermaknanya menjelaskan
bahwa belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Yamin,
2009).
Konsep tentang kemampuan guru yang diteliti berdasarkan tingkat
kepuasan mahasiswa ditetapkan sebagai berikut:
a. Persiapan mengajar dan penyusunan silabus dan Satuan Acara
Pembelajaran (SAP) atau Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)
b. Ketepatan waktu
c. Keterampilan penguasaan dan menjelaskan materi
d. Keterampilan dan kesempatan bertanya
e. Keterampilan mengadakan variasi dan komunikasi
f. Metode dan media pembelajaran
g. Evaluasi hasil pembelajaran
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (Hamalik, 2005). Menurut pengertian ini belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengalami. Hasil
belajar bukanlah suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan. Ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi individu
dengan lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Faktor yang mempengaruhi belajar:
a. kegiatan, penggunaan, dan ulangan;
b. latihan dengan jalan relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran
yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum
dikuasai akan lebih mudah dipahami;
c. belajar siswa lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat
kepuasannya;
d. siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam
belajarnya;
e. asosiasi besar manfaatnya dalam belajar;
f. pengalaman masa lampau dan pengertian yang telah dimiliki oleh siswa;
g. kesiapan belajar;
h. minat dan usaha;
i. fisiologis;
j. intelegensi.
Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan
tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Mengajar
merupakan penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang
sering mempengaruhi yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada
dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dan prasarana belajar mengajar yang tersedia (Hasibuan dan Moeldjiono,
2006).
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar
menurut Purwanto (1999), yaitu:
a. Pada pihak murid, yaitu tingkat dan minat serta keadaan fisik dan psikis;
b. Pada pihak guru, yaitu sifat dan sikap guru, gaya kepemimpinan dalam
proses belajar, dan pengelolaan proses belajar;
c. Sekolah sebagai sistem, yaitu sistem sosial, status sosial siswa, interaksi
siswa dengan guru;
d. Faktor situasional, yaitu politik, ekonomi, dan keadaan musim atau iklim.
Syah (1999) membagi faktor-faktor proses belajar mengajar dalam
tiga kelompok, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis;
b. Faktor eksternal, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non esensial;
c. Faktor pendekatan belajar, diyakini sebagai strategi yang digunakan
siswa untuk menunjukkan keaktifan dan efisiensi dalam proses
pembelajaran.
Proses belajar mengajar berlangsung dalam situasi pengajaran,
dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen, yakni:
a. Tujuan pendidikan dan pengajaran
b. Peserta didik atau siswa
c. Tenaga kependidikan khususnya guru
d. Perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
e. Strategi pembelajaran
f. Media pengajaran
g. Evaluasi pengajaran
Guru sebagai orang yang langsung berinteraksi dengan anak didik,
memberikan keteladanan, motivasi, dan inspirasi untuk terus-menerus
bersemangat dalam berkarya dan berprestasi. Kemampuan, pemikiran,
pengetahuan, serta keterampilan seorang guru dalam proses mengajarnya
akan terlihat pula kompetensi mengajarnya. Adapun prinsiprinsip mengajar
antara lain:
a. Perhatian
Di dalam mengajar, guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa
terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.
b. Aktivitas
Dalam proses belajar mengajar perlu dilakukan upaya untuk
menimbulkan aktivitas siswa dalam mengutarakan pendapat maupun
berbuat.
c. Apersepsi
Setiap guru yang mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang
diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa maupun
pengalamannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
d. Materi
Dalam mengajar, guru harus mengetahui dengan baik materi yang
dibahas. Karena, jika tidak menguasai materi yang akan diajarkan, guru
tersebut akan kesulitan menguasai kelas.
e. Repetisi
Bila guru mengajar maka harus menjelaskan sesuatu unit pelajaran
dengan diulang-ulang agar siswa menjadi jelas dalam menangkap materi
pelajaran.
f. Motivasi
Guru dalam mengajar harus memperhatikan apa yang dapat mendorong
siswa menjadi lebih bersemangat ketika pelajaran sedang berlangsung.
g. Konsentrasi
Hubungan, cara menilai, atau memberi nilai berupa huruf atau angka,
atau pemusatan pikiran/perhatian. Jadi, merupakan penilaian yang
dilakukan siswa terhadap kualitas pengajaran guru. Mata pelajaran dapat
dipusatkan pada salah satu pusat minat, sehingga siswa bisa memperoleh
pengetahuan secara luas dan mendalam.
h. Sosialisasi
Dalam perkembangan, siswa perlu bergaul dengan teman lainnya. Di
samping sebagai individu, siswa juga mempunyai segi sosial yang perlu
dikembangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
i. Menentukan tujuan pelajaran
Dalam menentukan materi pelajaran guru harus mengetahui tujuan dari
pelajaran tersebut, sehingga ketika menerangkan tidak menyimpang dari
yang telah ditentukan.
j. Evaluasi
Semua kegiatan belajar mengajar perlu dievaluasi. Evalluasi dapat
memberi motivasi bagi guru maupun siswa karena merekan akan lebih
giat belajar dan meningkatkan proses berpikirnya.
Sedangkan menurut Rukmini, dkk (1991) faktor yang mempengaruhi
proses belajar dan hasil belajar adalah:
a. Faktor yang berasal dari individu, yaitu faktor psikis dan faktor fisik;
b. Faktor yang berasal dari luar individu, yaitu faktor lingkungan alam,
sosial ekonomi, faktor guru, materi pelajaran dan metode mengajar,
kurikulum, program, serta sarana dan prasarana.
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar yang dilihat dari nilai ketuntasan belajar pada akhir semester (SK
Dirjen Mandikdasmen no 12 Tahun 2008).
Menurut Sukmadinata (2008) selama belajar seseorang
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental dan panca
indera, otak dan bagian tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan,
seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sunarto (2009) mengemukakan bahwa kemampuan intelektual siswa
sangat menentukan keberhasilan mereka memperoleh prestasi. Evaluasi
diperlukan untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses
belajar mengajar berlangsung. Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang
diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar (Ridwan, 2008). Memahami
pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada
pengertian belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan
yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan
(Sukmadinata, 2008).
Poerwanto (dalam Ridwan, 2008) mengemukakan bahwa pengertian
prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Dalam konteks ini, menurutnya
tinggi rendahnya prestasi diukur berdasarkan nilai yang tertera dalam raport
atau dapat disebut dengan Kartu Hasil Studi (KHS).
Hal itu diperkuat lagi oleh Sunarto (2009) yang mengemukakan
bahwa prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan
tes prestasi belajar. Tujuan diadakan tes prestasi belajar yaitu mengungkap
keberhasilan seseorang dalam belajar. Test pada hakikanya menggali
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambil keputusan. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap
performasi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang
telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat
berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan UAN dan ujian-
ujian masuk perguruan tinggi.
Sementara itu, Winkel (2006) mengatakan bahwa prestasi belajar
adalah suaatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Dengan
kata lain, prestasi merupakan hasil belajar yang telah diperoleh seseorang
yang diukur dengan kriteria tertentu.
Lain halnya dengan Nasution (2006) yang menyatakan bahwa
prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi
tiga aspek, yakni: kognitif, afektif dan psikomotor; sebaliknya prestasi
dikatakan kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target
dalam ketiga kriteria tersebut. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek penting
karena memiliki peran masing-masing yang tak dapat dipisahkan satu sama
lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Winkel
(2006) adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal, meliputi:
1) Faktor intelektual, yaitu taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan
cara belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Aspek inteligensi besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki inteligensi baik,
umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya
individu yang inteligensinya rendah cenderung mengalami
kesukaran dalam belajar sehingga prestasi belajar rendah
(Sukmadinata, 2008).
Suasana yang sangat gaduh/ ramai akan mengganggu
konsentrasi anak sehingga sulit belajar. Hendaknya suasana rumah
dibuat menyenangkan, tenteram, damai, harmonis agar anak betah
tinggal di rumah dan akan terjadi kemajuan belajar (Ahmadi dan
Supriyono, 2004).
2) Faktor nonintelektual, yaitu motivasi belajar, sikap, perasaan, dan
kondisi psikis
Syah (2005) menyatakan bahwa, motivasi yang lebih
signifikan adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan tidak
bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan
mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan untuk masa depan, memberi pengaruh lebih kuat
dibandingkan dengan dorongan hadiah atau keharusan dari orangtua
dan guru.
Sikap yaitu gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik secara positif
maupun negatif (Syah, 2004).
b. Faktor eksternal, meliputi:
1) Faktor pengatur proses belajar dan pengelompokan siswa
2) Faktor sosial di sekolah yang terdiri dari sistem sekolah, status sosial
siswa, interaksi guru dengan siswa
Kasih sayang, perhatian atau penghargaan dari orang tua
akan menimbulkan mental yang sehat bagi anak. Bimbingan atau
contoh dari orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya.
Belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan
tanggung jawab belajar tumbuh pada diri anak (Ahmadi dan
Supriyono, 2004).
Termasuk didalamnya adalah gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal siswa, lingkungan rumah dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan (Syah,
2004). Keadaan sekolah sebagai tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajar,
fasilitas, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas dan tata tertib,
semua ini turut mempengaruhi keberhasilan anak (Sukmadinata,
2008).
3) Faktor situasional yang terdiri dari keadaan politik, ekonomi, waktu,
tempat, dan keadaan musim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
5. Penilaian Prestasi Belajar
Pada tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik
dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang merupakan hasil belajar dalam
satu semester dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang merupakan angka
yang menunjukkan prestasi atau kemampuan belajar mahasiswa secara
kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir
yang telah ditempuh.
Sesuai dengan ketentuan sistem kredit semester (SKS) yang berlaku
di perguruan tinggi, ada hal penting yang merupakan pokok-pokok pengertian
yang berkaitan dengan masalah prestasi belajar (Depkes, 2002), yaitu:
a. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D dan E yang
masing-masing 4, 3, 2, 1, dan 0;
b. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah
SKS yang diisyaratkan dan Indek Prestasi Komulatif (IPK) minimum;
c. Penilaian terhadap prestasi belajar mahasiswa dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan
karakteristik pendidikan yang bersangkutan; dan
d. Indeks Prestasi (IP) merupakan indikator dari prestasi belajar mahasiswa
dalam satu atau lebih semester yang diperoleh dengan jalan membagi
jumlah nilai tersebut dengan SKS. Oleh karena itu, SKS dipakai sebagai
penentu belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Qoyyimah (2009) dalam tesisnya yang berjudul “Hubungan Karakteristik
Dosen dengan Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar Mengajar di
Program Studi D-III Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara
latar belakang pendidikan dosen dengan kepuasan mahasiswa di Prodi D-III
Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten; (2) terdapat hubungan yang
signifikan antara akta mengajar dengan kepuasan mahasiswa di Prodi D-III
Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten; (3) tingkat pendidikan dan akta
mengajar secara bersama-sama berhubungan dengan kepuasan mahasiswa.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel
karakteristik dosen, dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Dengan sampel mahasiswa diketahui bahwa variabel tersebut memiliki
korelasi positif yang signifikan.
2. Impartina (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Hubungan Persepsi tentang
Kinerja Dosen dan Ketersediaan Fasilitas dengan Kepuasan Mahasiswa
Kebidanan”. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi
persepsi tentang kinerja dosen semakin tinggi kepuasan mahasiswa, semakin
cukup persepsi tentang ketersediaan fasilitas semakin tinggi pula kepuasan
mahasiswa, semakin tinggi persepsi tentang kinerja dosen dan semakin cukup
persepsi tentang ketersediaan fasilitas semakin tinggi pula kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mahasiswa. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa diharapkan kinerja
dosen dan ketersediaan fasilitas lebih ditingkatkan lagi.
C. Kerangka Berpikir
: diteliti
: tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka berpikir
Prestasi Belajar
(Y)
Faktor Internal Faktor Eksternal
Faktor Intelektual Faktor Non
Intelektual
1. Taraf intelegensi
2. Kemampuan belajar
3. Cara belajar
1. Motivasi belajar
(X1)
2. Sikap
3. Perasaan
4. Kondisi psikis
1. Faktor pengatur
proses belajar
2. Faktor sosial di
sekolah
3. Faktor situasional
Indikator motivasi belajar:
a. hasrat dan keinginan
untuk berhasil
b. dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
c. harapan dan cita-cita
masa depan
d. penghargaan dalam
belajar
e. kegiatan yang menarik
dalam belajar
f. lingkungan belajar yang
kondusif
Komponen pengajaran: a. Tujuan pendidikan dan
pengajaran
b. Peserta didik atau siswa
c. Tenaga kependidikan
khususnya guru
d. Perencanaan pengajaran
sebagai suatu segmen
kurikulum
e. Strategi pembelajaran
f. Media pengajaran
g. Evaluasi pengajaran
Kepuasan Mahasiswa dalam
Proses Belajar Mengajar
(X2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Keterangan :
1 Apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi, maka prestasinya juga
tinggi dan apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah, maka
prestasinya juga rendah.
2 Apabila mahasiswa memiliki kepuasan dalam proses belajar mengajar
tinggi, maka prestasinya juga tinggi dan apabila mahasiswa memiliki
kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah, maka prestasinya juga
rendah.
3. Apabila mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi dan kepuasan dalam
proses belajar mengajar tinggi, maka prestasinya juga tinggi dan apabila
mahasiswa memiliki motivasi rendah dan kepuasan dalam proses belajar
mengajar rendah, maka prestasinya juga rendah.
Penjelasan mengenai kerangka pemikiran penelitian diatas dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa.
Motivasi belajar dapat menimbulkan rangsangan baik dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal) dari siswa yang menyebabkan
rangsangan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan cara tertentu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Sardiman (2003) dalam
Iskandar (2009) kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Motivation is
an assential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
ada motivasi. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha
belajar bagi para siswa.
Kegiatan belajar yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang
didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi tertentu untuk
mengatasi masalah. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan mencapai
prestasi belajar yang lebih baik dari pada mahasiswa yang bermotivasi
rendah. Mahasiswa yang bermotivasi berprestasi tinggi cenderung
menganggap prestasi adalah kebutuhan dan untuk mewujudkan harus
memiliki dan mengerahkan kemampuannya dan juga sebaliknya.
2. Ada Hubungan antara Kepuasan Mahasiswa dalam Proses Belajar
Mengajar dengan Prestasi Belajar
Kepuasan mahasiswa merupakan suatu bentuk penilaian berdasarkan
perasaannya terhadap pelayanan proses pembelajaran oleh dosen untuk
mengevaluasi sampai berapa jauh tingkat kualitas pelayanan pembelajaran
yang telah dilakukan, sehingga dapat menimbulkan rasa puas atau tidak puas.
Dari pandangan manajemen mutu, sesuai prinsip Deming (dikutip
oleh Tampubolon, 2001) yang mengemukakan prinsip pengembangan
pelatihan, dimana kemampuan semua dosen harus terus ditingkatkan sesuai
dengan tuntutan tugasnya sehingga kinerja dosen tetap terjamin. Sallis dikutip
Tampubolon (2001) menjelaskan bahwa yang dihasilkan perguruan tinggi
pada dasarnya adalah jasa kependidikan, yang disajikan kepada
pelanggannya, terutama mahasiswa. Jasa itu berupa perkuliahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Apabila perkuliahan memuaskan mahasiswa, maka mahasiswa akan
tertarik dan menghadirinya. Berarti, mahasiswa menghayati dan
menikmatinya. Pikiran dan perasaan jasmani mereka terpengaruh secara
positif. Adanya pengaruh positif tersebut dapat memberikan dampak positif
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
3. Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Kepuasan Mahasiswa
dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena
merupakan pendorong siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai
motivasi dalam belajar adalah cara mengatur agar motivasi dapat
ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak
didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar (Sunarto,2009).
Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan
tolak ukur penilaian kualitan pembelajaran. Apabila perkuliahan memuaskan
mahasiswa, maka mahasiswa akan tertarik dan menghadirinya, sehingga
menimbulkan efek positif terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan. Dengan istilah lain, prestasi
belajar adalah hasil penilaian belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang di capai oleh peserta
didik pada periode tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
D. Hipotesis Penelitian
Bertolak dari kerangka berfikir diatas, maka hipotesis penelitian ini dapat
diajukan berikut ini:
1. Hipotesis mayor:
Ada hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar dengan prtestasi belajar mahasiwa di Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun.
2. Hipotesis minor:
a. Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa;
b. Ada hubungan antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar
mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Kebidanan Muhammadiyah
Madiun Jalan Mayjend Panjaitan No. 18 Madiun.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal hingga
laporan selesai yaitu bulan Desember 2011 sampai Oktober 2012.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan potong lintang
(cross-sectional).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Seluruh mahasiswi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun sejumlah 160 mahasiswi.
2. Sampel dan Teknik Sampling
Peneliti menggunakan proportional stratified random sampling yaitu
sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Muhammadiyah Madiun yang dipilih dari tingkat I, II, dan III tahun
akademik 2011-2012.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier ganda
sehingga ukuran sampel yang digunakan adalah:
jadi jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebanyak:
= (15-20) x 2
= 30 – 40 sampel
Menurut Hair et al dalam Murti (2010), rasio antara jumlah subjek
(pengamatan) dan jumlah variabel independen dalam analisis multivariat
dianjurkan sekitar 15 hingga 20 subjek per variabel independen.
Stratifikasi sampel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1 Stratifikasi Sampel Penelitian
Strata Anggota Populasi Sampel Prosentase
(%)
Mahasiswa tingkat I 73 18 46,00
Mahasiswa tingkat II 47 12 29,00
Mahasiswa tingkat III 40 10 25,00
Jumlah 160 40 100
Sumber: Data Primer, Maret 2012
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas:
- Motivasi belajar
- Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
2. Variabel terikat:
- Prestasi belajar
(15-20) x jumlah variabel independen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
E. Definisi Operasional
1. Motivasi belajar
a. Definisi: motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari
dalam maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
serta pengalaman.
b. Alat ukur: Kuesioner
c. Skala pengukuran: Kontinu
2. Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
a. Definisi: Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar adalah
persepsi mahasiswa terhadap seluruh mutu pelayanan pembelajaran yang
diperoleh dari faktor proses belajar mengajar yang meliputi: kurikulum/
bahan pelajaran, guru/ pengajar, sarana dan fasilitas, serta administrasi/
manajemen.
b. Alat ukur: Kuesioner
c. Skala pengukuran: Kontinu
3. Prestasi belajar mahasiswa
a. Definisi: Prestasi belajar mahasiswa adalah kecakapan nyata dalam suatu
mata kuliah setelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu
yang indikatornya dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP).
b. Alat ukur: Dokumen penilaian/ kartu hasil studi (KHS)
c. Skala pengukuran: Kategorikal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
F. Teknik Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Kuesioner
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi
belajar siswa dan tingkat kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Setiap item dari variabel motivasi belajar dan kepuasan mahasisswa
dalam proses belajar mengajar disusun menurut skala Likert yaitu SS = Sangat
Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju.
Untuk pertanyaan yang maka penghitungan skor atau nilainya adalah:
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (TP)
:
:
:
:
:
nilai 5
nilai 4
nilai 3
nilai 2
nilai 1
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
:
:
:
:
:
nilai 1
nilai 2
nilai 3
nilai 4
nilai 5
(Iskandar, 2008)
Motivasi belajar dikategorikan menjadi:
- Sangat tinggi
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
- Sangat rendah
Sedangkan kepuasan dikategorikan menjadi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
- Puas
- Tidak puas
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang
presatasi belajar mahasiswa melalui (Indeks Prestasi/ IP) sebagaimana yang
tertera dalam Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa tingkat III Akademi
Kebidanan Muhammadiyah Madiun.
Prestasi mahasiswa dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP).
Berdasarkan indeks prestasi dikategorikan menjadi:
- Sangat tinggi : IP 3,50 – 4,00 (A)
- Tinggi : IP 3,00 – 3,49 (B)
- Sedang : IP 2,50 – 2,99 (C)
- Rendah : IP 2,00 – 2,49 (D)
- Sangat rendah : IP < 2,00 (E)
G. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dari hasil pengisian kuesioner dengan langkah – langkah
sebagai berikut:
a. Editing, yaitu tahap kuesioner di cek kembali/ pemeriksaan. Apabila kuesioner
belum dijawab seluruhnya dan tidak bisa dianalisis dikembalikan pada
responden untuk dilengkapi terlebih dahulu.
b. Coding, yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau kode tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c. Skoring, yaitu kegiatan pemberian skor terhadap item-item pertanyaan pada
kuesioner
d. Tabulating, data disusun dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
H. Desain Analisis Data
Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, Mean, dan
SD. Karakteristik sampel data kategorikal dideskripsikan dalam n dan persen.
Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi, dikonversi, dan disusun dalam
skala yang ditentukan, dientri dan selanjutnya dianalisis dengan bantuan program
computer SPSS 16. Metode analisis data meliputi teknik regresi untuk analisis
multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis yaitu
hubungan kedua variabel independent dengan variabel dependent. Hubungan
antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
terhadap prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan model regresi linier
ganda.
Rumus regresi linier ganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2
a = konstanta
b = koefisien regresi
Y = Prestasi belajar (skor)
X1 = Motivasi belajar (skor)
X2 = Kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar (skor)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Hubungan variabel ditunjukkan oleh koefisien regresi (b), sebagai
berikut:
b = 0 tidak ada hubungan variabel
b > 0 terdapat hubungan positif
b < 0 terdapat hubungan negatif
Kemaknaan statistik b diuji dengan uji t. Hasilnya uji t dinyatakan dalam
nilai p.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal
hingga laporan selesai yaitu bulan Desember 2011 sampai Oktober 2012 di
Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Akademi Kebidanan
Muhammadiyah Madiun merupakan salah satu sekolah tinggi kesehatan yang
telah menghasilkan lulusan bidan profesional. Akademi kebidanan ini terletak
di Jalan Mayjend Panjaitan No. 18 Madiun.
Visi dari Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun yaitu siap
mendidik calon tenaga bidan profesional yang kompeten, mampu bersaing di
era globalisasi, berakhlaqul qorimah dengan dilandasi ajaran Islam yang
sebenar-benarnya.
Penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuesioner tentang dua
variabel bebas yaitu motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar kepada 40 mahasiswa sebagai sujek penelitian yang diambil
secara acak.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner
yang telah valid dan reliabel. Peneliti telah melakukan pengujian awal
terhadap instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data sebelum
dilakukan penelitian. Pengujian instrumen adalah uji data primer, yaitu uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
reliabilitas. Kuesioner diujikan kepada 40 mahasiswa tingkat I, II, dan III
yang tidak menjadi subjek penelitian. Mahasiswa tersebut memiliki
karakteristik yang sama dengan subjek penelitian.
2. Deskripsi Data Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan
kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, sedangkan variabel
terikatnya adalah prestasi belajar.
Tabel 4.1 Statistik deskriptif data penelitian Variabel N Mean Standar Deviasi
Motivasi belajar 40 100,00 9,58
Kepuasan mahasiswa 40 51,05 11,61
Prestasi belajar 40 2,91 0,21
Sumber: Data primer, Maret 2012
Tabel 4.1 di atas menunjukkan distribusi dari 40 sampel mahasiswa.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata besarnya motivasi belajar
mahasiswa adalah 100,00. Adapun rata-rata dari kepuasan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar adalah 51,05. Sedangkan rata-rata dari prestasi
belajarnya adalah 2,91.
Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi motivasi
belajar dari 40 mahasiswa yang disajikan dalam histogram.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar 4.1 Histogram motivasi belajar mahasiswa
Gambar 4.1 menunjukkan motivasi belajar mahasiswa memiliki
rerata sebesar 100 dan standar deviasi sebesar 9,58. Sedangkan dalam bentuk
boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Boxplot motivasi belajar mahasiswa
Gambar 4.2 menunjukkan skor motivasi belajar mahasiswa yang
terendah adalah 64, sedangkan skor tertingginya adalah 111, dan mediannya
adalah 101,50.
Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar yang disajikan dalam histogram.
Keterangan:
Mean = 100
Std. Dev. = 9,576
N = 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 4.3 Histogram kepuasan mahasiswa terhadap
proses belajar mengajar
Gambar 4.3 menunjukkan kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar memiliki rerata sebesar 51,05 dan standar deviasi sebesar
11,61. Sedangkan dalam bentuk boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.4 Boxplot kepuasan mahasiswa terhadap
proses belajar mengajar
Gambar 4.4 menunjukkan skor kepuasan mahasiswa terhadap
proses belajar mengajar yang terendah adalah 28; sedangkan skor
tertingginya adalah 77; dan mediannya adalah 53,00.
Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi prestasi
belajar mahasiswa yang disajikan dalam histogram.
Gambar 4.5 Histogram indeks prestasi
Keterangan:
Mean = 51,05
Std. Dev. = 11,611
N = 40
Keterangan:
Mean = 2,91
Std. Dev. = 0,207
N = 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 4.5 menunjukkan indeks prestasi mahasiswa memiliki
rerata sebesar 2,91 dan standar deviasi sebesar 0,21. Sedangkan dalam bentuk
boxplot disajikan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 4.6 Boxplot indeks prestasi mahasiswa
Gambar 4.6 menunjukkan skor indeks prestasi mahasiswa yang
terendah adalah 2,39; sedangkan skor tertingginya adalah 3,39; dan
mediannya adalah 2,91.
Distribusi frekuensi motivasi belajar dan kepuasan dalam proses
belajar mengajar dengan prestasi belajar didapatkan hasil seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi motivasi belajar dan kepuasan dalam proses
belajar mengajar dengan prestasi belajar Variabel Jumlah (n) Prosentase (%)
Motivasi belajar
Sangat tinggi 20 50
Tinggi 14 35
Sedang 5 12,5
Rendah 0 0
Sangat rendah 1 2,5
Total 40 100,00
Kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar
Puas 13 32,5
Tidak puas 27 67,5
Total 40 100,00
Indeks prestasi
Sangat tinggi 0 0
Tinggi 16 40
Sedang 23 57,5
Rendah 1 2,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Sangat rendah 0 0
Total 40 100,00
Sumber: Data primer, Maret 2012
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 40 sampel, motivasi
belajar mahasiswa mayoritas sangat tinggi yaitu berjumlah 20 mahasiswa
(50%), dan hanya ada 1 mahasiswa yang motivasi belajarnya sangat rendah
(2,5%). Mahasiswa sebagian besar tidak puas dengan proses belajar mengajar
yaitu sebanyak 27 mahasiswa (67,5%) sedangkan yang puas dengan proses
belajar mengajar sebanyak 13 mahasiswa (32,5%). Sebagian besar mahasiswa
memiliki prestasi belajar sedang yaitu berjumlah 23 mahasiswa (57,5%) dan
tidak ada mahasiswa yang memiliki prestasi belajar sangat tinggi maupun
sangat rendah.
B. Analisis Data
1. Analisis Bivariat
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil analisis tentang hubungan
antara motivasi belajar, kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar,
dan prestasi belajar.
Tabel 4.3 Hasil analisis bivariat tentang hubungan antara motivasi belajar,
kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dan prestasi
belajar
Variabel 1 Variabel 2 Pearson
Correlation p
Motivasi belajar Prestasi belajar 0,73 < 0,001
Kepuasan dalam proses
belajar mengajar
Prestasi belajar 0,63 < 0,001
Motivasi belajar Kepuasan dalam proses
belajar mengajar
0,64 < 0,001
Sumber: Data primer, Maret 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 4.3 menunjukkan terdapat korelasi positif antara motivasi
belajar, kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dan prestasi
belajar.
Gambar 4.7 Korelasi positif antara motivasi belajar dan prestasi belajar
Gambar 4.7 menunjukkan terdapat korelasi positif antara motivasi
belajar dan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi daripada mahasiswa
yang memiliki motivasi belajar rendah.
Gambar 4.8 Korelasi positif antara kepuasan dalam proses
belajar mengajar dan prestasi belajar
Gambar 4.8 menunjukkan terdapat korelasi positif antara kepuasan
dalam proses belajar mengajar dan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
skor kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi cenderung memiliki
prestasi belajar yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang memiliki skor
kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah.
2. Analisis Multivariat
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
multivariat yang menggunakan model regresi linier ganda, yang digunakan
untuk menentukan bentuk hubungan linier antar variabel dan juga untuk
mengetahui kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Tabel berikut ini menyajikan hasil analisis regresi linier ganda
tentang hubungan antara motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar dengan prestasi belajar.
Tabel 4.4 Hasil analisis multivariat regresi linier ganda tentang motivasi
belajar, kepuasan dalam proses belajar mengajar, dan prestasi
belajar.
Variabel Koefisien
Regresi (b) t p
CI 95%
Batas
bawah
Batas
atas
Konstanta 1,46 6,02 < 0,001 0,97 1,95
Motivasi belajar 0,012 4,02 < 0,001 0,01 0,02
Kepuasan dalam proses
belajar mengajar
0,005 1,91 0,064 0,00 0,01
N observasi = 40
Nilai R2 = 55,4%
p < 0,001
Sumber: Data primer, Maret 2012
Berdasarkan persamaan regresi linier ganda dapat dijabarkan sebagai
berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2
= 1,46 + 0,012 . X1 + 0,005 . X2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Hasil analisis multivariat dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.4 menjelaskan tentang hasil analisis regresi linier ganda,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar. Setiap peningkatan 1 poin skor motivasi belajar akan
meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,01 poin. Dengan kata lain, setiap
peningkatan 10 poin skor motivasi belajar akan meningkatkan 0,1 poin
prestasi belajar. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (b = 0,01; CI =
95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001).
Tabel 4.4 di atas juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi
belajar. Setiap peningkatan 1 poin skor kepuasan dalam proses belajar
mengajar akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0,01 poin. Dengan kata
lain, setiap peningkatan 10 poin skor kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar akan meningkatkan 0,1 poin prestasi belajar. Hubungan
tersebut secara statistik tidak signifikan (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01;
p = 0,064).
Dari analisis multivariat regresi linier ganda ini menunjukkan hasil
perhitungan R2 sebesar 55,4%. Artinya variabel motivasi belajar dan kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar mampu mempengaruhi prestasi
belajar sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
C. Pembahasan
Selama belajar seseorang mendayagunakan semua potensi yang dimiliki
baik fisik, mental dan panca indera, otak dan bagian tubuh lainnya, demikian pula
aspek-aspek kejiwaan, seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya
(Sukmadinata, 2008). Maka, motivasi merupakan salah satu aspek kejiwaan yang
berperan selama proses belajar.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan
hasil dari proses belajar (Ridwan, 2008). Dengan demikian prestasi belajar
merupakan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: faktor intelektual (taraf intelegensi,
kemampuan belajar, cara belajar), faktor non intelektual (motivasi belajar, sikap,
perasaan, kondisi psikis). Sedangkan faktor eksternal meliputi: faktor proses
belajar, faktor sosial di sekolah (sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru
dengan siswa), faktor situasional (politik, ekonomi, waktu, tempat, keadaan
musim) (Winkel, 2006). Maka, motivasi belajar termasuk salah satu faktor
internal non intelektual dalam mencapai prestasi belajar.
Dalam penelitian ini, terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar yang secara statistik signifikan. Mahasiswa yang motivasi
belajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi daripada
mahasiswa yang motivasi belajarnya rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga
0,02; p < 0,001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Sebelumnya telah dijelaskan oleh Winkel (2006) bahwa selain
dipengaruhi oleh faktor internal, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor
eksternal yang meliputi: faktor proses belajar, faktor sosial di sekolah (sistem
sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa), faktor situasional
(politik, ekonomi, waktu, tempat, keadaan musim). Dalam penelitian ini kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar berhubungan dengan faktor sosial di
sekolah.
Kotler dan Keller (2006: 136) telah menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah perasaan senang atau kekecewaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Dalam
perguruan tinggi jasa pelayanan pendidikan disajikan kepada mahasiswa sebagai
konsumen. Apabila mahasiswa merasa puas dengan perkuliahan yang diikutinya,
maka akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Mahasiswa sebagai konsumen biasanya melihat tanda-tanda dari sesuatu
yang bisa dilihat atau dirasakan untuk bisa menilai kualitas sesuatu jasa
pendidikan. Mereka akan melihat kualitas dari kualitas kinerja guru/ dosen, tata
usaha, dan karyawan (modal manusianya), sarana-prasarana, peralatan pendidikan
(media pembelajaran) disesuaikan dengan harga yang mereka bayar pada lembaga
pendidikan (Gojali dan Umiarso, 2011).
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan prestasi belajar
yang secara statistik tidak signifikan. Mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam
proses belajar mengajarnya tinggi memiliki prestasi belajar 0,01 point lebih tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
daripada mahasiswa yang tingkat kepuasan dalam proses belajar mengajarnya
rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,00 hingga 0,01; p = 0,064).
Dari analisis multivariat regresi linier ganda, hasil perhitungan
menunjukkan R2 sebesar 55,4%. Artinya variabel motivasi belajar dan kepuasan
mahasiswa dalam proses belajar mengajar mampu mempengaruhi prestasi belajar
sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
D. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan dapat
dikemukakan seperti di bawah ini :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian tidak cukup besar untuk mendeteksi
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Apabila ukuran sampel
ditingkatkan, maka pengaruh faktor-faktor yang semula tidak signifikan,
mungkin saja menjadi signifikan.
2. Pengambilan data dilakukan melalui angket tertutup yang kemungkinan besar
bisa menyebabkan bias, misalnya responden yang tidak jujur, terpengaruh
oleh teman, asal menjawab, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
1. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar.
Mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi berpotensi memiliki prestasi
belajar 0,01 kali lebih tinggi daripada mahasiswa dengan motivasi belajar
rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,01 hingga 0,02; p < 0,001).
2. Terdapat hubungan positif antara kepuasan mahasiswa dalam proses
belajar mengajar dengan prestasi belajar. Mahasiswa dengan tingkat
kepuasan dalam proses belajar mengajar tinggi berpotensi memiliki
prestasi belajar 0,01 kali lebih tinggi daripada mahasiswa dengan tingkat
kepuasan dalam proses belajar mengajar rendah (b = 0,01; CI = 95% 0,00
hingga 0,01; p = 0,064).
3. Motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
mampu mempengaruhi prestasi belajar sebesar 55,4%, sedangkan 44,6%
sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti (R2 sebesar 55,4%).
B. Implikasi
1. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan
positif yang signifikan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi
belajar, maka mahasiswa diharapkan dapat mempertahankan motivasi
belajarnya sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan
positif tetapi tidak signifikan antara kepuasan dalam proses belajar
mengajar dengan prestasi belajar, maka institusi pendidikan perlu
meningkatkan komponen-komponen penunjang proses belajar mengajar
agar dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
3. Motivasi belajar dan kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar
menunjang prestasi belajar mahasiswa, maka diperlukan motivasi belajar
yang tinggi dari mahasiswa dan pemenuhan kepuasan mahasiswa dalam
proses belajar mengajar dengan baik.
C. Saran
Saran yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan sebaiknya memberikan pelayanan pendidikan
yang memuaskan, yaitu dengan memenuhi semua komponen yang terkait
dengan pengajaran meliputi: tujuan pendidikan dan pengajaran, siswa, tenaga
kependidikan, kurikulum, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi
pengajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan.
2. Bagi Mahasiswa
Timbulnya motivasi belajar dari diri mahasiswa terutama motivasi
yang muncul dari dalam mahasiswa itu sendiri. Adanya motivasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
ditunjang dengan kualitas pelayanan pendidikan yang bermutu diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian
untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.