tes apusan pap

2
TES APUSAN PAP Sitilogi ginekologi apusan pap merupakan ilmu yang mempelajari sel-sel yang lepas atau deskuamasi dari sistem alat kandungan wanita, meliputi sel- sel yang lepas dari vagina, leher rahim, endoserviks dan endometrium. Penampilan mulut leher rahim yang sempurna pada pengambilan tes apusan pap, merupakan kunci utama keberhasilan pemeriksaan ini. Dengan melakukan pemeriksaan apusan pap berarti telah melakukan usaha pencegahan dan deteksi dini keganasan leher rahim, oleh karena apusan pap merupakan sarana pencegahan dan deteksi dini. Pemeriksaan hendaknya dilakukan minimal 1 tahun sekali, dan sebaiknya dilakukan oleh wanita yang telah menikah sampai umur kurang lebih 65 tahun. Seorang wanita yang telah melakukan hubungan seksual yang aktif atau lebih mencapai usia 18 tahun, harus melakukan pemeriksaan apusan pap dan pemeriksaan ginekologik. Bila dalam pemeriksaan apusan pap yang rutin dijumpai hasil normal 3 kali berturut- turut, pasien diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan apusan pap 3 tahun sekali atau tergantung kebijaksanaan dokter. Tes apusan pap merupakan prasarana penapisan yang valid untuk penapisan NIS. Kegunaan diagnostik sitologi apusan pap : 1.Evaluasi hormonal 2.Mendiagnosis peradangan. 3.Indentifikasi jasad renik penyebab peradangan pada umumnya penyebab peradangan pada vagina dan leher rahim, sulit diidentifikasi dengan pulasan Papinicolaou. Gardanell dikutip

Upload: viena-lovina

Post on 23-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pap

TRANSCRIPT

Page 1: Tes Apusan Pap

TES APUSAN PAPSitilogi ginekologi apusan pap merupakan ilmu yang mempelajari sel-sel yang lepas atau

deskuamasi dari sistem alat kandungan wanita, meliputi sel- sel yang lepas dari vagina, leher

rahim, endoserviks dan endometrium. Penampilan mulut leher rahim yang sempurna pada

pengambilan tes apusan pap, merupakan kunci utama keberhasilan pemeriksaan ini. Dengan

melakukan pemeriksaan apusan pap berarti telah melakukan usaha pencegahan dan deteksi dini

keganasan leher rahim, oleh karena apusan pap merupakan sarana pencegahan dan deteksi dini.

Pemeriksaan hendaknya dilakukan minimal 1 tahun sekali, dan sebaiknya dilakukan oleh wanita

yang telah menikah sampai umur kurang lebih 65 tahun. Seorang wanita yang telah melakukan

hubungan seksual yang aktif atau lebih mencapai usia 18 tahun, harus melakukan pemeriksaan

apusan pap dan pemeriksaan ginekologik. Bila dalam pemeriksaan apusan pap yang rutin

dijumpai hasil normal 3 kali berturut- turut, pasien diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan

apusan pap 3 tahun sekali atau tergantung kebijaksanaan dokter. Tes apusan pap merupakan

prasarana penapisan yang valid untuk penapisan NIS.

Kegunaan diagnostik sitologi apusan pap :

1.Evaluasi hormonal

2.Mendiagnosis peradangan.

3.Indentifikasi jasad renik penyebab peradangan pada umumnya penyebab peradangan pada

vagina dan leher rahim, sulit diidentifikasi dengan pulasan Papinicolaou. Gardanell dikutip dari

memberikan gambaran clue cell pada klamidia dengan sel metaplastik yang bervakuolisasi,

dan infeksi VPH dengan adanya sel koilosit, sedangkan parasit antara lain Trikhomonas,

Kandida, Aktinomises, Leptotrix.

4.Mendiagnosa prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini atau lanjut

(karsinoma insitu / invasive). Ketetapan sitologik apusan pap sangat tinggi 96 %(jen De Frox),

tetapi tidak dapat menggantikan diagnostik histopatologik. Oleh karenanya diagnosa sitologi

harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologik jaringan biopsy leher rahim, sebelum

dilakukan tindakan berikutnya.

5.Memantau hasil terapi