terapi bermain anak usia pra sekolah di ruang rawat …

32
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT INAP RINDU B 4 ANAK LANTAI DASAR RSUP H.ADAM MALIK MEDAN Oleh : Nama : Ns. Novita Aryani, S.Kep, M.Biomed NIDN : 3415117301 Nama : Ns. Marthalena Simamora, S.Kep,M.Kep NIDN : 0108038704 Nama : Ns., Henny Syapitri S.Kep, M.Kep NIDN : 0101058603 Nama : Ns. Rani Kawati Damanik,S.Kep M.Kep NIDN : 0114038702 PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2018

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAHDI RUANG RAWAT INAP RINDU B 4 ANAK LANTAI DASAR

RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

Oleh :

Nama : Ns. Novita Aryani, S.Kep, M.Biomed

NIDN : 3415117301

Nama : Ns. Marthalena Simamora, S.Kep,M.Kep

NIDN : 0108038704

Nama : Ns., Henny Syapitri S.Kep, M.Kep

NIDN : 0101058603

Nama : Ns. Rani Kawati Damanik,S.Kep M.Kep

NIDN : 0114038702

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN 2018

Page 2: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …
Page 3: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kesehatan pada tim pelaksana pengabdian masyarakat, dan atas berkat rahmat dan karuniaNya

sehingga kami dapat menyelesaikan pengabdian masyarakat ini.

Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, kami banyak mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia

2. Taruli Yohana Sinaga, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan

Universitas Sari Mutiara Indonesia

3. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku ketua Program Studi Ners Fakultas Farmasi

dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

4 . Dr.dr.Fajrinur,M.Ked (Paru),SpP(K) selaku Direktur SDM dan Pendidikan RSUP

H.Adam Malik Medan

5. Seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian

masyarakat ini.

Kami menyadari bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang kami lakukan masih banyak

kekurangan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan laporan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi

seluruh pihak, akhir kata kami mengucapkan terimah kasih.

Medan, 29 September 2019

Tim pelaksana

Page 4: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................................. .i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. .. ii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Tujuan................................................................................................................ 2

C. Sasaran ........................................................................................................... 2

BAB II DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran............................................................................... 3

B. Prinsip Bermain Menurut Teori.................................................................. 4

C. Karakteristik permainan..............................................................................

BAB III SATUAN ACARA PERMAINAN TERAPI BERMAIN

A. Judul............................................................................................................. 9

B. Deskripsi Permainan.................................................................................... 9

C. Tujuan Permainan......................................................................................... 9

D. Ketrampilan yang Diperlukan...................................................................... 9

E. Jenis Permainan........................................................................................... 10

F. Alat yang Diperlukan.................................................................................. 10

G. Waktu.......................................................................................................... 10

H. Sasaran............................................................................................. ............ 10

I. Media........................................................................................................... 11

J. Setting Tempat............................................................................................ 11

K. Strategi Pelaksanaan.................................................................................... 11

L. Proses Bermain............................................................................................ 13

M. Hal-hal yang Harus Diperhatikan................................................................ 14

N. Antisipasi meminimalkan hambatan............................................................ 15

O. Kriteria Evaluasi......................................................................................... . 16

Page 5: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB IV PELAKSANAAN BERMAIN

A. Waktu.......................................................................................................... 17

B. Proses ......................................................................................................... 17

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 19

B. Saran............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Mengadakan PengabdianMasyarakat dari LPPM Universitas Sari Mutiara Medan

Lampiran 2. Surat Keterangan Menerima Permohonan IzinMengadakan Pengabdian Masyarakat dari Direktur SDMdan Pendidikan RSUP H.Adam Malik Medan

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Selesai Mengadakan PengabdianMasyarakat Di RSUP H Adam Malik Medan

lampiran 4. Contoh Gambar yang akan Diwarnai

lampiran 5. Absensi Pengabdian Masyarakat

Lampiran 6. Dokumentasi Pengabdian Masyarakat

Page 7: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia pra sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah

pengalaman yang menakutkan. Anak usia pra sekolah belum mampu

membedakan antara fantasi dan realita. Mereka menganggap bahwa

hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, terlebih lagi selama

anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang untuk

banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal ini tentunya

mengecewakan anak, karena ia tidak mempunyai banyak waktu untuk

bermain aktif di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan

kecemasan anak (Dora alfiyanti, 2007). Kecemasan terbesar anak usia pra

sekolah adalah kecemasan akan kerusakan tubuh (Potter dan Perry, 2001).

Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri

maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak usia pra sekolah

selama hospitalisasi. Peralatan medis yang bersih dirasakan cukup

menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga dengan bau obat yang menyengat

dan penampilan para staf rumahsakit dengan baju yang berwarna putih yang

seolah terlihat menakutkan bagi anak (Dora alfiyanti, 2007).

Mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan

keperawatan akan mengurangi kecemasan, meningkatkan sikap kooperatif,

dan mendukung ketrampilan mereka serta meningkatkan kognitif dan

kerjasama anak. Ada beberapa mekanisme koping sederhana yang bisa

diajarkan misalnya relaksasi, menarik napas, berhitung, memasase tangan

atau menyanyi. Semua teknik tersebut dapat dimodifikasi dengan aktivitas

bermain (Dora alfiyanti, 2007). Dengan bermain, anak melepaskan ketakutan,

kecemasan, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan. Bermain

merupakan cara koping paling efektif untuk mengurangi kecemasan dan

meningkatkan kooperatif anak dalam prosedur keperawatan (Wong, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Dora Alfiyanti dkk (2007) menunjukkan

Page 8: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia pra

sekolah selama tindakan keperawatan (Dora alfiyanti, 2007).

Perawat sebagai care provider atau pemberi asuhan keperawatan pada anak

berperan penting dalam proses penyembuhan anak dan tumbuh kembangnya

selama hospitalisasi. Selain berupaya mengurangi kecemasan pada anak yang

hospitalisasi, perawat juga perlu mengupayakan agar perkembangan bisa

berjalan dengan optimal selama perawatan, yaitu dengan melaksanakan

program terapi bermain dengan memperhatikan pertimbangan terapi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan

hospitalisasi pada anak.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan terapi bermain selama ± 20 menit, anak dapat:

a. Menyalurkan energi anak

b. Mengembangkan kreativitas anak

c. Meningkatkan motivasi anak

d. Meningkatkan kognitif anak

e. Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena penyakit dan

dirawat

C. SASARAN

Anak usia pra sekolah yang di rawat di ruang Rindu B 4 anak lantai Dasar

RSUP H.Adam Malik Medan

Page 9: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. KARAKTERISTIK SASARAN

Kriteria Inklusi :

1. Anak berusia 3-5 tahun (Usia Pra Sekolah)

2. Anak menjalani rawat inap di ruang rawat inap Rindu B 4 anak lantai

Dasar RSUP H.Adam Malik Medan

3. Keadaan umum anak baik, kesadaran composmentis

4. Anak tidak bed rest

5. Anak kooperatif

Kriteria Eksklusi :

1. Anak menolak mengikuti permainan

2. Anak menjalani program terapi saat waktu pelaksanaan terapi bermain

B. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI

1. Definisi Bermain (Sujono Riyadi dan Sukarmin, 2009)

a. Bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk

mengungkapkan konflik yang ada dalam dirinya yang

awalnya anak belum sadar bahwa dirinya sedang mengalami

konfik.

b. Menurut Foster dan Pearden bermain didefinisikan sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak secara

sungguh- sungguh sesuai dengan keinginannya sendiri / tanpa

paksaan dari orang tua maupun lingkungan dimana

dimaksudkan semata hanya untuk memperoleh kesenangan

dan kepuasan.

c. Dengan bermain seorang anak dapa mengekspresikan pikiran,

perasaan, fantasi, serta daya kreasi dengan tetap

mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efektif

terhadap berbagai sumber stress.

Page 10: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

d. Bermain dapat membuat anak mengungkapkan isi hati

melalui kata- kata , anak belajar dan mampu menyesuaikan

diri dengan lingkungannya, objek bermain, waktu, ruang dan

orang.

2. Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain (Sujono Riyadi

dan Sukarmin, 2009)

a. Bermain aktif

Adalah kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh

mereka sendiri, seperti:

a) Bermain mengamati/ menyelidiki (exploratory play)

Perhatian anak pada aat bermain aalah memeriksa

alat permainan tersebut. Anak memperhatikan alat

permainan, mengocok- ngocok apakah ada bunyinya,

menium, meraba, menekan dan kadang berusaha

untuk membongkar.

b) Bermain konstruksi (Constuction play)

Pada anak umur 3 tahun misalnya dengan menyusun

balok- balok menjadi rumah- rumahan, dll.

c) Bermain drama (dramatic play)

Misalnya bermain sandiwara boneka,main rumah-

rumahan

d) Bermain bola, tali dan sebagainya.

b. Bermain pasif

Dalam hal ini anak berperan pasif, seperti dengan melihat

atau mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal, apabila

anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu

untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh:

a) Melihat gambar- gambar dibuku/ majalah

b) Mendengarkan cerita atau musik

c) Menonton tv,dll

3. Fungsi bermain terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

(Sujono Riyadi dan Sukarmin, 2009) (Alice Zellawati, 2011)

Page 11: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

a. Perkembangan sensori motorik

Permainan akan membantu perkembangan gerak halus dan

pergerakkan kasar anak dengan cara memainkan suatu

objek yang sekiranya anak merasa senang.

b. Perkembangan kognitif

Membantu anak untuk mengenal benda- benda yang ada

disekitarnya. Misalnya mengenalkan anak dengan warna

dan bentuk.

c. Kreatifitas

Mengembangkan kreatifitas pada anak bisa dengan cara

memberikan balok- balok yang banyak kemudian biarkan

anak untuk menyusunnya menajdi bentuk- bentuk yang dia

inginkan, kemudian tanyakan bentuk apa yang sudah dia

buat.

d. Perkembangan sosial

Dapat dilakukan dengan mengajari anak berinteraksi

dengan orang lain ataupun teman sebayanya.

e. Kesadaran diri (self awareness)

Dengan bermain anak sadar akan kemampuannya sendiri,

kelemahannya dan tingkah laku terhadap orang lain

f. Perkembangan moral

Dapat dipeoleh dari orang tua,orag lain yang ada disekitar

anak.

g. Komunikasi

Bermain merupakan alat komunikasi terutama pada anak

yang masih belum dapat menyatakan perasaannya secara

verbal.

4. Faktor yang mempengaruhi pola bermain pada anak (Sujono Riyadi

dan Sukarmin, 2009)

a. Tahap perkembangan. Setiap perkembangan mempunyai

potensi/keterbatasan dalam permainan. Anak umur 3 tahun

Page 12: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

alat permainannya berbeda dengan anak yang berumur 5

tahun.

b. Status kesehatan. Pada anak yang sedang sakit kemampuan

psikomotor/kognitif terganggu. Sehingga ada saat-saat anak

sangat ambisius pada permaiannya dan ada saat-saat

dimana anak sama sekali tidak punya keinginan untuk

bermain.

c. Jenis kelamin. Pada saat usia sekolah biasanya anak laki-

laki enggan bermain dengan anak perempuan, mereka

sudah bisa membentuk komunitas tersendiri, dimana anak

wanita bermain sesama wanita dan anak laki-laki bermain

sesama laki-laki. Tipe dan alat permainanpun akan berbeda,

misalnya anak laki-laki suka main bola, pada anak

perempuan suka main boneka.

d. Lingkungan. Lokasi dimana anak berbeda sangat

mempengaruhi pola permainan anak. Dikota-kota besar

anak jarang sekali yang bermain layang-layangan, paling-

paling mereka bermain game karena memang tidak

ada/jarang ada tanah lapang/lapangan untuk bermain,

berbeda dengan didesa yang masih banyak terdapat tanah-

tanah kosong.

e. Alat permainan yang cocok. Disesuaikan dengan tahap

perkembangannya sehingga anak menjadi senang untuk

menggunakannya.

5. Karakteristik dan klasifikasi bermain (Sujono Riyadi dan

Sukarmin, 2009)

a. Solitary play

Bermain sendiri, walaupun disekitarnya ada orang lain.

Contoh: pada bayi dan todler, anak akan asik dengan

mainannya sendiri tanpa menghirauka oran lain

b. Paralel play

Page 13: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Bermain sejenis, anak bermain dengan kelompoknya, pada

masing- masing anak mempunyai mainan yang sama tetapi

tidak ada interaksi diantara mereka, mereka tidak

ketergantungan satu sama lain.

c. Associative play

Bermain dalam kelompok, dalam suatu aktivitas yang sama

tetapi masih belum terorganisir, tidak ada pembagian tugas,

mereka bermain sesuai degan keinginannya.

d. Cooperative play

Anak bermain secara bersama- sama, permainan sudah

terorganisir dan terencana, didalamnya sudah ada aturan

main.

e. Social afective play

Anak mulai belajar memberikan respon melaui orang

dewasa dengan cara merajuk/ berbicara sehingga anak

menjadi senang dan tertawa.

f. Sense of peasure play

Anak mendapat kesenanga dari suatu objek disekelilingnya.

g. Skill play

Memperoleh ketrampilan sehingga anak akan

melaksanakannya secara berulang- ulang.

h. Dramatic play

Melakukan peran sesuai dengan keinginannya atau dengan

apa yang dia lihat atau dengar, sehingga anak akan

membuat fantasi dari permainan itu.

C. KARAKTERISTIK PERMAINAN

Karakteristik bermain anak usia 3-5 tahun (pra sekolah) (Sujono Riyadi

dan Sukarmin, 2009)

1. Cross motor and fine motors

2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.

3. Sangat energik dan imaginative

Page 14: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

4. Mulai terbentuk perkembangan moral

5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok

6. Assosiative play

7. Dramatic play

8. Skill play Laki-laki aktif bermain di luar

9. Perempuan didalam rumah

Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 3-5 Tahun (Sujono Riyadi

dan Sukarmin, 2009)

a) Stimulasi Sosial

Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan.

Contoh: bermain pasir bersama-sama.

b) Stimulasi Keterampilan

Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga

dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi,

menari.

c) Stimulasi Kerjasama

Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak

bermain menyusun puzzle, bermain bola.

Page 15: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB IIISATUAN ACARA BERMAIN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

A. JUDUL PERMAINAN

Mewarnai Gambar

B. DESKRIPSI PERMAINAN

Mewarnai gambar merupakan salah satu terapi bermain yang dapat

di lakukan pada anak usia pra sekolah. Gambar yang digunakan untuk

diwarnai adalah gambar sederhana dengan karakteristik yang sudah

dikenal pada anak usia pra sekolah. Pada umumnya anak usia pra sekolah

sudah mampu mengenal objek-objek yang pernah dilihatnya. Sebelum

memulai permainan mewarnai, anak akan diberikan petunjuk tentang

aturan permainan. Anak dapat mewarnai gambar dengan warna sesukanya

ataupun mengikuti dari contoh yang sudah disediakan oleh perawat. Jika

anak-anak kesulitan dalam mewarnai, perawat akan membantu dan

memfasilitasinya. Orang tua anak akan dilibatkan untuk membantu proses

bermain.

C. TUJUAN PERMAINAN

1. Tujuan umum

Mengurangi efek hospitalisasi pada anak.

2. Tujuan khusus

a. Mengembangkan daya kreativitas anak dalam mewarnai gambar

menjadi sebuah gambar yang utuh

b. Meningkatkan komunikasi antara pasien dengan perawat.

c. Meningkatkan kerjasama antara anak dan perawat

D. KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN

Dalam permaianan ini keterampilan harus dimiliki oleh anak dan

perawat. Anak harus memiliki pengetahuan tentang cara bermain,

kreativitas yang tinggi dan semangat untuk bermain. Sedangkan

Page 16: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat adalah perawat memiliki

kemampuan untuk menjelaskan permainan sehingga anak menjadi tahu

tentang cara melakukan permainannya, kesabaran dalam membimbing

proses bermain dan komunikasi yang baik sehingga anak dapat

membentuk hubungan saling percaya dengan perawat.

E. JENIS PERMAINAN

Permainan aktif mewarnai gambar

F. ALAT YANG DIPERLUKAN

Gambar

Pensil warna

G. WAKTU PELAKSANAAN

Hari/ Tanggal : Jumat, 28 September 2018

Jam : 14.00 WIB s/d 15.00 WIB

Tempat : Ruang Rindu B 4 anak Lantai Dasar

Peserta : 8 anak

H. SASARAN

1. Anak usia pra sekolah (3-6 tahun)

2. Anak yang dirawat di ruang Rindu B anak RSUP.H.Adam Malik

3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat

menghalangi proses terapi bermain

4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai

5. Anak yang dapat memegang crayon

6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

Page 17: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

I. MEDIA

1. Crayon

2. Tissue

3. Karpet

4. Kertas bergambar

J. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Fasilitator

: Peserta

: Observer

: Leader

: Juri

K. SRATEGI PELAKSAAN

No. Waktu Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam

Page 18: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

mengucapkan salam.

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan dari terapi

bermain

4. Kontrak waktu anak dan orang tua

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

2. 20 menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tata cara pelaksanaan

terapi bermain mewarnai kepada

anak

2. Memberikan kesempatan kepada

anak untuk bertanya jika belum jelas

3. Membagikan kertas bergambar dan

crayon

4. Fasilitator mendampingi anak dan

memberikan motivasi kepada anak

5. Menanyakan kepada anak apakah

telah selesai mewarnai gambar

6. Memberitahu anak bahwa waktu

yang diberikan telah selesai

7. Memberikan pujian terhadap anak

yang mampu mewarnai gambar

sampai selesai

Memperhatikan

Bertanya

Antusias saat

menerima

peralatan

Memulai untuk

mewarnai

gambar

Menjawab

pertanyaan

Mendengarkan

Memperhatikan

3. 10 menit Evaluasi :

1. Memotivasi anak untuk Menceritakan

Page 19: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

menyebutkan apa yang diwarnai

2. Mengumumkan nama anak yang

dapat mewarnai dengan contoh

3. Membagikan reward kepada seluruh

peserta

Gembira

Gembira

4. 5 menit Terminasi:

1. Memberikan motivasi dan pujian

kepada seluruh anak yang telah

mengikuti program terapi bermain

2. Mengucapkan terima kasih kepada

anak dan orang tua

3. Mengucapkan salam penutup

Memperhatikan

Gembira

Mendengarkan

Menjawab salam

L. PROSES BERMAIN

1. Pembukaan

a. Mengucapkan salam

b. Perawat memperkenalkan diri pada anak

c. Perawat membina hubungan saling percaya dengan anak dan

orangtua anak dengan cara menjalin komunikasi 2 arah dan

memberi feedback dari setiap respon anak

d. Perawat menjelaskan tujuan dari bermain yang dilakukan pada

anak dan orangtua anak

e. Melakukan kontrak waktu

2. Inti

a. Perawat menjelaskan tentang aturan bermain

b. Perawat memberikan 1 contoh gambar yang sudah diwarnai

Page 20: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

c. Anak melakukan kegiatan mewarnai

d. Pemberian hadiah / pujian kepada anak

3. Terminasi

a. Perawat mengevaluasi perasaan anak dan orangtua dengan

memberikan pertanyaan seperti :

1) Bagaimana perasan anak setelah bermain?

2) Bagaimana perasaan orangtua setelah bermain?

3) Apakah kegiatan ini menyenangkan?

4) Apakah manfaat dari terapi bermain yang dilakukan?

b. Penutup

M. HAL- HAL Y ANG PERLU DIWASPADAI

1. Energi

Untuk bermain diperlukan energi yang cukup. Anak yang sedang sakit

cenderung malas untuk bermain.

2. Waktu

Waktu bermain harus disesuaikan dengan waktu istirahat anak. Anak

yang sedang sakit cenderung memilih untuk beristirahat daripada

bermain.

3. Ruangan untuk bermain

Ruangan yang sempit atau terlalu lebar mempengaruhi keinginan anak

untuk bermain.

4. Lingkungan

Lingkungan yang terlalu ramai atau terlalu hening akan mempengaruhi

konsentrasi anak dalam bermian.

5. Pengetahuan untuk bermain

Pengetahuan tentang cara melakukan permainan akan mempengaruhi

proses berlangsungnya permainan.

6. Teman bermain

Teman bermain menjadi hal yang penting untuk menambah semangat

anak untuk bermain. Kenyamanan proses bermain ditentukan oleh

Page 21: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

lawan mainnya. Biasanya anak- anak takut dengan orang yang baru

dikenalnya termasuk perawat.

7. Alat permainan

Senang atau tidaknya seorang anak terhadap alat permainan akan

mempengaruhi semangat anak dalam bermain.

N. ANTISIPASI MEMINIMALKAN HAMBATAN

1. Energi

Permainan yang dilakukan tidak membutuhkan energy yang ekstra

sehingga anak merasa santai dalam mengikuti proses bermain

2. Waktu

Waktu bermain disesuaikan dengan kondisi anak. Ketika anak sedang

istirahat maka biarkanlah anak untuk istirahat. Waktu juga harus

disesuaikan dengan mood anak.

3. Ruangan untuk bermain

Ruangan bermain disesuaikan dengan keinginan anak. Ketika anak

menginginkan diluar maka permainan harus dilakukan diluar dan

sebaliknya.

4. Lingkungan

Lingkungan dikondisikan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu ramai

dan terlalu sepi sehingga konsentrasi anak terjaga dan anak tidak

merasa kesepian

5. Pengetahuan untuk bermain

Menjelaskan dengan penjelasan yang ringan sekaligus memperagakan

6. Teman bermain

Meminta keluarga untuk mendampingi anak selama proses bermain.

7. Alat permainan

Pemilihan alat permainan disesuaikan dengan usia dan karakteristik

anak.

Page 22: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

O. KRITERIA EVALUASI

1. Struktur

Anak : subjek proses bermain

Perawat : pelaksana permainan

Keluarga : pembantu pelaksana

2. Proses

Sebelum bermain, perawat menjelaskan tentang tata cara bermain dan

menunjukkan contoh gambar yang sudah diwarnai. Selain

menjelaskan, perawat juga memperagakan tentang alat permainannya

dan memvalidasi bahwa anak telah mengerti dan memahami teknik

bermain. Perawat juga melibatkan keluarga untuk mendampingi anak

dalam proses bermain. Setelah anak mengerti maka perawat

memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba melakukan

permainannya yaitu mewarnai gambar. Perawat membantu anak ketika

anak mengalami kesulitan dan menjaga interaksi untuk meningkatkan

komunikasi pada anak.

3. Hasil

Anak mampu menyelesaikan permainan dengan baik, memberi

apresiasi pada permainannya dan merasa senang dapat bermain

bersama. Keluarga dapat membantu anak dengan cara menemani

selama proses bermain.

Page 23: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB IV

PELAKSANAAN BERMAIN

A. WAKTU

Hari / Tanggal : Jumat, 28 September 2018

Jam : 14.00 WIB s/d 14.20 WIB

Ruang : Ruang Bermain Rindu B Anak Lantai Dasar RSUP.H.Adam

Malik Medan

B. PROSES

1. Persiapan

a. Menyiapkan alat- alat yang akan digunakan dalam hal ini adalah

gambar dan pensil warna

b. Menyiapkan anak-anak usia preschool

2. Pembukaan

a. Salam terapeutik

Memberi salam terapeutik pada anak sehangat mungkin

b. Evaluai/ validasi

Menanyakan perasaan Anak-anak saat ini

3. Kegiatan inti

a. Kontrak

- Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang permainan dan

manfaat bagi anak

- Membuat kontrak waktu untuk bermain 20-30 menit

- Menjelaskan tentang cara bermain

b. Kegiatan bermain

Sebelum memulai permainan perawat menjelaskan teknik

mewarnai gambar. Setelah Anak-anak mengerti maka permainan

dimulai. Anank-anak bermain dengan antusias dan semangat yang

tinggi untuk bisa menyelesaikan gambarnya. Komunikasi dan

interaksi terjaga dengan baik selama proses bermain. Keluarga

(ibunya) juga ikut terlibat mendampingi Anak-ankanya dalam

Page 24: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

bermain. Proses bermain berlangsung sema 20 menit dan anak-

anak dapat menyelesaikan mewarnai gambar dengan bantuan dari

orang tua / ibu dan perawat.

4. Penutup

a. Menanyakan kepada klien tentang perasaannya setelah bermain

b. Memberi kesimpulan untuk permainan yang telah dilakukan

c. Memberi salam terapeutik

Format Penilaian Mewarnai

No

.

Nama Kerapian Ketepatan

warna

Ketepatan

waktu

Keindahan

gambar

1 An.F Baik Baik Tepat Baik

2 An.J Baik Baik Tepat Baik

3 An.M Baik Baik Tepat Baik

4 An.R Baik Baik Tepat Baik

5 An.A Baik Baik Tepat Baik

6 An.P Baik Baik Tepat Baik

7 An.S Baik Baik Tepat Baik

8 An.F Baik Baik Tepat Baik

9

10

Page 25: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hospitalisasi merupakan keadaan yang tidak menyenangkan untuk

anak- anak. Proses hospitalisasi membuat anak kehilangan waktu

bermain dengan teman- temannya. Selain itu, hospitalisasi juga

menyebabkan kebosanan untuk anak- anak.

Kebutuhan bermain yang terganggu selama proses hospitalisasi dapat

diatasi dengan pemberian terapi bermain sesuai dengan usia dan

karakteristik anak. Pemberian terapi ini dapat efek hospitalisasi seperti

bosan cemas dan juga dapat meningkatkan kooperatif anak. Selain itu

terapi bermain dapat mengalihkan perhatian anak dari sakitnya. Ada

banyak hal yang harus diperhatikan dalam memberikan terapi bermain

pada anak yang mengalami hospitalisasi diantaranya waktu, energy,

alat permainan, teman bermain, dan lingkungan.

B. SARAN

1. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan karakter dan usia

anak

2. Alat- alat permainan yang disediakan di rumah sakit sebaiknya

yang beragam sehingga anak dapat menentukan sendiri

permainannya

3. Pemberian terapi bermain sebaiknya diberikan setiap hari sesuai

dengan kondisi anak.

4. Terapi bermain sebaiknya tetap diberikan pada anak yang

mengalami bedrest.

Page 26: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

DAFTAR PUSTAKA

Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra

sekolah selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani

Semarang. Jurnal keperawatan vol.1. No.1. 2007

Perry, Potter. Fundamental of Nursing Fifth Edition. St.Louis: Mosby Company.

2001

Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Wong, Donna L, et al. Wong’s essential of pediatric nursing Sixth Edition.

St.Louis: Mosby Company. 2001

Zellawati, Alice. Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak.

Majalah ilmiah informatika vol.2 No.3. Fakultas Psikologi Universitas

AKI

Page 27: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Melakukan Pengabdian Masyarakat

Page 28: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 2. Surat Diberi Izin Pengmas dari RSUP H Adam Malik

Page 29: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Pengmas

Page 30: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 4. CONTOH GAMBAR UNTUK MEWARNAI

Page 31: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 5. Absensi

Page 32: TERAPI BERMAIN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG RAWAT …

Lampiran 6. Dokumentasi Terapi Bermain di Ruang RB 4 Anak

RSUP.H .ADAM MALIK