teori teknik pelabuhan

Upload: zyzahf

Post on 02-Mar-2018

261 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    1/21

    6

    B A B II

    D A S A R T E O R I

    2.1. BEBAN PADA STRUKTUR PELABUHAN

    Beban pada struktur bangunan di pelabuhan sangat berhubungan erat dengan

    tingkat keamanan yang diinginkan. Faktor keamanan harus diperhitungkan dalam

    semua segi pekerjaan dimulai dari penyusunan desain, spesifikasi bahan, pelaksanaan

    keamanan operasional dan keamanan pekerja. Pada penentuan beban yang bekerja pada

    struktur harus mengacu pada aspek keamanan yang tergolong dalam keamanan desain.

    Beban yang bekerja pada struktur bangunan di pelabuhan dikelompokkan menjadi

    beban vertikal dan horisontal. Bedasarkan lokasi struktur beban dibagi dalam 2

    kelompok yaitu beban di darat dan beban dari arah laut.

    2.1.1. Beban di darat

    Merupakan pembebanan di sekitar lapangan penumpukan ataupun gudang dan

    daerah di wilayah apron dermaga, terdiri dari (Gambar 2.1) :

    1. Beban vertikal

    Beban mati roda kendaraan di atasnya misalnya crane (P-P), forklift (F-F).

    Beban merata (qo), ditentukan bedasarkan beban muatan yang akan

    ditimbun per unit luasan atau per m2, secara normal ditentukan sebesar 1

    sampai 5 ton/m2.

    Beban sendiri struktur (W) misal berat paving blok atau berat pondasinya,

    berat bangunan di atasnya, dll.

    2. Beban horisontal

    Tekanan tanah aktif (E1-E2) di samping pondasi.

    Tekanan air (E3-E4), khususnya pengaruh dari pasang surut.

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    2/21

    7

    2.1.2. Beban dari arah laut

    Merupakan akibat dari kapal yang bekerja pada struktur.

    Komponen horisontal dari boulder (H) untuk pengikat kapal yang sedangmerapat.

    Beban tumbukan kapal dengan fender (H).

    Besarnya gaya tarik bouldersesuai dengan berat kapal (GRT), sesuai dengan

    Tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Gaya tarik pada boulder

    Gross Tonnage Gaya Tarik pada Boulder (ton)

    200 500 10

    501 1000 15

    1001 2000 25

    2001 3000 25

    3001 5000 35

    5001 10000 50

    10001 15000 50

    15001 20000 50

    20001 100000 70

    Sumber : Diktat Bahan Kuliah Pelabuhan S1

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    3/21

    8

    F'

    F

    H'

    16m

    P

    '

    O

    WP

    E1

    H

    E2

    E3

    E4

    q

    o(t/m)

    h1

    h2 h

    3

    h5

    h6

    h7

    h4

    +0.0

    0LWS

    Seabed

    MukaTa

    nah

    B

    Gam

    bar2.1.

    Tipe-tipebebanyangbekerjapadapondasiCaisson

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    4/21

    9

    2.2. PENENTUAN TITIK PUTAR MOMEN DI DASAR PONDASI

    Sebelum melakukan perhitungan momen yang terjadi di dasar pondasi Caisson

    baik momen penahan atau momen guling maka terlebih dahulu harus menentukan titik

    putarnya. Penentuan titik putar ini dipengaruhi oleh nilai SPT tanah yang berada di

    bawah pondasi. Apabila nilai SPT 50 maka titik putar berada di ujung dasar pondasi

    (Gambar 2.2), apabila nilai SPT = 0 maka titik putar berada di tengah2 dasar pondasi

    (Gambar 2.3) dan apabila nilai SPT berada diantara 0 dan 50 atau 0 < x < 50 maka

    digunakan perbandingan.

    NILAI SPT = 0

    ( tengah2 pondasi )

    Ganbar 2.2. Letak titik putar momen di tengah-tengah pondasi

    NILAI SPT > 50

    ( ujung pondasi )

    Ganbar 2.3. Letak titik putar momen di ujung pondasi

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    5/21

    10

    2.3. ANALISA DATA TANAH

    Parameter yang akan dilakukan analisa dari hasil tes penyelidikan tanah adalah N

    (jumlah pukulan), dan `sat. Sebagai langkah pertama menganalisa data tanah adalahmelakukan pembagian layer tanah bedasarkan jenis tanahnya dan besarnya harga N

    setelah itu pada setiap layer tersebut dilakukan perhitungan untuk merata-rata harga N.

    Setelah didapat harga N, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus OSAKI

    yaitu :

    = (20.N)0.5+ 15

    digunakan rumus ini karena menghasilkan nilai paling kecil sehingga didapatkan nilai

    terkritis bila dibandingkan dengan rumus DUNHAMM : ( 12N)0.5

    + 25.

    Setelah itu dilakukan perhitungan untuk merata-rata harga d yang didapat dari hasil

    tes penyelidikan tanah untuk mendapatkan harga sat. Harga sat tersebut didapatkan

    dengan melihat Tabel 2.2.

    Tabel 2.2. Korelasi parameter-parameter tanah (Biarez-Favre-Simon)

    d e * n wsat sat *Nature des sols

    g/cm3 lb.cb.ft % g/cm3

    0,5 31,25 4,4 0,8 163 1,31

    0,6 37,50 3,5 0,78 129,6 1,38

    0,7 43,75 2,86 0,74 105,8 1,44

    0,8 50,00 2,38 0,7 88,0 1,5

    0,9 56,25 2 0,67 74,1 1,57

    1,0 62,50 1,7 0,63 63 1,63

    1,1 68,75 1,45 0,59 53,9 1,69

    sables,graviers, etroite

    a granulo etendue

    1,2 75,00 1,25 0,56 46,3 1,76

    1,3 81,25 1,08 0,52 39,9 1,82

    1,4 87,50 0,93 0,48 34,4 1,88

    1,5 93,75 0,8 0,44 29,6 1,94

    1,6 100 0,69 0,41 25,5 2,01

    1,7 106,25 0,59 0,37 21,8 2,07

    1,8 112,50 0,5 0,33 18,5 2,13

    Argiles molles

    moyennes

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    6/21

    11

    1,9 118,75 0,42 0,3 15,6 2,2

    2,0 125 0,35 0,26 13,0 2,26

    2,1 131,25 0,29 0,22 10,6 2,32

    2,2 137,50 0,23 0,19 8,4 2,39

    2,3 143,75 0,17 0,15 6,4 2,45

    2,4 150 0,13 0,11 4,63 2,51

    2,5 156,25 0,08 0,074 2,96 2,57

    2,6 162,50 0,038 0,037 1,42 2,64

    2,7 168,75 0 0 0 2,70

    2.4. PERHITUNGAN TEKANAN TANAH AKTIF

    2.4.1. Prinsip dasar

    Pada perhitungan kestabilan suatu struktur pondasi ataupun dinding penahan tanah

    (retaining wall) faktor tekanan tanah aktif maupun pasif sangat mutlak diperhatikan

    karena tekanan yang diakibatkan oleh tanah serta beban yang bekerja di atasnya (beban

    surcharge) memiliki nilai yang cukup besar.

    Secara prinsip besarnya tekanan tanah menurut catatan diktat kuliah teknik pondasilanjutadalah (Gambar 2.4) :

    H = Ko . V

    dimana : H = tegangan tanah efektif horisontal

    V = tegangan tanah efektif vertikal

    ( dalam hal ini V = ( ){ }'. HH + { }''.H )

    Ko = Koefisien tekanan tanah netral atau dalam kondisi istirahat,

    Ko max = 1

    = sat - w

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    7/21

    12

    Ganbar 2.4. Prinsip dasar perhitungan tekanan tanah

    2.4.2. Perhitungan koefisien tekanan tanah

    Koefisien tanah aktif :

    Ka = tg 2

    24

    0454=

    Koefisien tanah pasif :

    Kp = tg 2

    +24

    045

    4=

    Berlaku untuk :

    = 0= 0= 0

    H'

    H

    '

    ' H

    MUKA TANAH

    ' VM A T

    Koefisien transmisi akibat surcharge vertikal :

    1. Ka q =( )

    cosKa

    2. Ka q =( )

    +

    )

    ..2.(

    sin1

    cos.sincos

    tge

    dimana : dalam radians

    = ( ) 2

    1

    sin

    sinsin = , 0 < 1,5.

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    10/21

    15

    Apabila hasil perhitungan didapat SF < 1,5 maka struktur tersebut dapat dikatakan tidak

    aman, sehingga harus dilakukan suatu perencanaan ulang.

    Secara prinsip perhitungan stabilitas eksternal adalah sebagai berikut :

    BN M

    LK

    ql

    G

    Muka Tanah

    Seabed

    + 0.00 LWS

    h4

    h7

    h6

    h5

    h3

    h2

    h1

    q0(t/m2)

    E4

    E3

    E2

    H (ton)

    E1W

    O

    P (ton) P' (ton)16 m

    Ganbar 2.6. Gaya-gaya yang bekerja pada pondasi caisson

    2.5.1. Perhitungan guling

    Secara prinsip perhitungan terhadap guling adalah sebagai berikut (Gambar 2.6):

    5,1

    =gMomenGulin

    anMomenPenahSF

    5,176541

    2.3.

    4321

    ++++

    +=

    hEhEhEhEhH

    hPhWSF

    dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton)

    H = beban akibat boulder(ton)

    P = beban akibat kaki crane(ton)

    qo = beban surcharge(t/m2)

    O = titik putar momen

    E = gaya akibat tekanan tanah aktif (ton)

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    11/21

    16

    Untuk perhitungan terkritis, beban-beban yang justru memperbesar momen

    penahan tidak diperhitungkan karena apabila momen penahan semakin besar maka

    harga safety factorakan semakin besar pula dan struktur akan relatif lebih aman.

    2.5.2. Perhitungan geser

    Seacara prinsip perhitungan terhadap geser adalah sebagai berikut (Gambar 2.6):

    5,14321

    ++++

    =HEEEE

    GSF

    5,1tan.

    4321

    ++++

    +=

    HEEEE

    WBaSF

    dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton)

    a = karakteristik adhesi antara tanah dengan abutmen

    nilai a dianggap = 0 (Terzaghi & Peck)

    B = lebar pondasi (m)

    = faktor lekatan/hambatan antara tanah dengan pondasi (...o)

    H = beban akibat boulder(ton)

    E = gaya akibat tekanan tanah aktif (ton)

    Beberapa peneliti (Terzhagi & Peck) mengabaikan unsur adhesi (a=0), tetapi tetap

    menggunakan unsur sebagai berikut :

    Tanah pondasi dengan butiran besar ,

    tanpa lempung, tanpa lanau................................................. = 300

    Tanah pondasi berbutir kasar,dengan lanau atau lempung.................................................. = 250

    Kasus yang lain.................................................................... = 200

    2.5.3. Perhitungan daya dukung

    Secara prinsip perhitungan daya dukung adalah sebagai berikut (Gambar 2.6):

    3

    =

    qlSF

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    12/21

    17

    ( )

    3/

    .'.'.2,01.2

    '.2,01

    ++

    +

    ++

    =

    AqoWP

    NDNCL

    BN

    B

    L

    B

    SFqc

    dimana : W = berat sendiri pondasi caisson (ton)

    P = beban akibat kaki crane(ton)

    qo = beban surcharge(t/m2)

    B = lebar dasar pondasi (m)

    L = panjang pondasi (m)

    N, Nc dan Nq = koefisien daya dukung, besarnya tergantung dari besarnya

    harga tanah yang berada di dasar pondasi

    A = luas pondasi (m2)

    = sat - water (t/m3)

    D = kedalaman pondasi (m)

    Tabel 2.4. Harga-harga Nc, N, Nq (Caquot & Kerisel)

    Nc N Nq0 5,14 0 1,00

    5 6,5 0,10 1,60

    10 8,4 0,50 2,50

    15 11,00 1,40 4,00

    20 14,80 3,50 6,40

    25 20,70 8,10 10,70

    30 30,00 18,10 18,40

    35 46,00 41,10 33,30

    40 75,30 100,00 64,20

    45 134,00 254,00 135,00

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    13/21

    18

    2.5.4. Perhitungan kelongsoran

    2.5.4.1. Metode bishop

    Metode irisan yang disederhanakan diberikan oleh BISHOP (1955).Metode ini

    menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi-sisi irisan mempunyai

    resultan nol pada arah vertikal. Secara prinsip metode BISHOP adalah sebagai

    berikut :

    ( )[ ]( )

    2

    sin.

    /'.1cos

    1'.'.

    1

    1

    ++

    =

    =

    =

    =

    =

    iwi

    Ftgitgitgbiuiwibic

    Fmi

    i

    mi

    i

    dimana : F = faktor aman

    c = kohesi tanah efektif

    = sudut geser dalam tanah

    bi = lebar irisan ke-i

    Wi = berat tanah irisan ke-i

    i = sudut yang didefinisikan pada Gambar 2.7

    ui = tekanan air pori pada irisan ke-i

    i+ 1

    x

    W i

    b i

    hi

    R

    R

    O

    i

    Gambar 2.7. Metode BISHOP

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    14/21

    19

    i

    Ni

    R

    O

    Ti

    ai

    i - 1

    i + 1i

    bi

    Wi

    Gambar 2.8. Gaya-gaya yang bekerja pada pias-i

    Metode Bishop lebih disukai karena lintasan longsor kritis yang dihasilkan dari

    hasil perhitungan mendekati dengan hasil pengamatan di lapangan selain itu metode

    ini lebih detail dan lebih teliti.

    2.5.4.2. Perhitungan program STABLE

    Pada tugas akhir ini digunakan program STABLE untuk perhitungan stabilitas

    kelongsoran (sliding) pondasi Caisson. Pada prinsipnya software ini menggunakan

    metode BISHOP sebagai dasar perhitunganya. Adapun output dari software

    STABLE ini adalah berupa safety factor dengan 10 lintasan terkritis (the ten most

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    15/21

    20

    critical surfaces). Software ini termasuk software under dos yaitu software yang

    penggunaannya dibawah operasi program dos.

    Untuk menjalankan software ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah

    sebagai berikut :

    1. Memasukkan input data tanah dengan memilih prepare slope data pada

    main menu. Di dalam main menu ini terdapat beberapa menu di

    antaranya adalah prepare slope data, load data from disk, clear existing

    data, dos file operations dan stability analysis. Gambar 2.9.

    2. Memasukkan koordinat surface (x,y) dan sub surface (x,y) dengan

    memilih menu profile.Gambar 2.10.3. Memasukkan data tanah berupa , c, dan pada menu soil. Gambar

    2.11.

    4. Memasukkan koordinat muka air tanah pada menu water. Di dalam menu

    ini juga dibutuhkan parameter water.Gambar 2.12.

    5. Selanjutnya memasukkan besarnya beban-beban yang bekerja

    diantaranya beban akibat gempa (earthquake load) dan beban surcharge.

    Gambar 2.13.6. Langkah selanjutnya adalah kembali ke main menu dengan menekan

    tombol escape (esc), lalu masuk pada menu stabiltiy analysis. Gambar

    2.14.

    7. Ketik nama input dan output file yang dikehendaki (Gambar 2.15.),

    setelah itu akan muncul gambar sketsa hasil analisa, input data, output

    data keseluruhan dan output data untuk 10 lintasan terkritis saja.

    Gambar hasil sketsa ini nantinya akan tersimpan berupa file yang berextension gp1

    (*.gp1), gp2 (*.gp2) dan gp3 (*.gp3). Untuk input data dan output data masing-masing

    akan tersimpan berupa file yang berextension ipt (*.ipt) dan opt (*.opt).

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    16/21

    21

    Gambar 2.9. Langkah 1

    Gambar 2.10. Langkah 2

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    17/21

    22

    Gambar 2.11. Langkah 3

    Gambar 2.12. Langkah 4

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    18/21

    23

    Gambar 2.13. Langkah 5

    Gambar 2.14. Langkah 6

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    19/21

    24

    Gambar 2.15. Langkah 7

    2.5.5. Perhitungan penurunan

    Pada prinsipnya penurunan (settlement) terbagi atas 2 macam jenis yaitu :

    1. Penurunnan Segera (Si), yaitu penurunan yang terjadi dalam waktu segera

    setelah adanya beban yang bekerja di atas suatu lapisan tanah.

    2. Konsolidasi (Sc), yaitu penurunan suatu lapisan tanah akibat adanya beban

    yang bekerja di atasnya dan proses penurunannya terjadi dalam kurun waktu

    yang lama misalnya beberapa bulan atau tahun.

    Besarnya penurunan total (St) adalah :

    St = Si + Sc

    St =E

    Pqa Ho ...2+

    +

    + '1log

    1

    *

    ooe

    HCc

    dimana :

    a = x lebar dasar Caisson

    qo = Stress atau surcharge (t/m2) yang bekerja dipermukaan tanah dibawah

    dasar Caisson.

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    20/21

    25

    PH = Koefisien karakteristik tanah, tergantung dari = H/a dan

    (koefisien Poisson), yang diperoleh dengan cara grafis.

    H = Ketebalan lapisan pasir rata-rata dibawah Caisson (N-SPT < 30)

    E = Elastic modulus (Braja M Das. 1985)

    Cc = Compresion index

    eo = Angka pori awal

    = Tegangan yang bekerja di atas permukaan tanah

    o = Tegangan efektif overbourden

    2a = b

    substratum

    H

    qo = t / m2

    B

    a

    Gambar 2.16. Teori dasar immediate settlement (Biarez dan Giroud)

    Tabel 2.5. Harga E dan (DAS B.M)

    Jenis Tanah Young Modulus (E) Koef POISSON ()

    Pasir Lepas 0,2 - 0,4

    Pasir agak padat 10350 - 27600 KN /m2

    0,25 - 0,4

    Pasir padat 0,3 - 0,45

    Pasir berlanau34500 69000 KN /m2

    0,2 - 0,4

    Lempung lembek 0,15 - 0,25

    Lempung agak kaku1380 3450 KN /m2

    0,2 - 0,5

    Lempung keras 5865 13800 KN /m2 -

  • 7/26/2019 teori teknik pelabuhan

    21/21

    26

    Gambar 2.17. Metode perhitungan immediate settlement cara grafis dari Giroud