bab 1 pelabuhan

7
1.1. Perkembangan Pelabuhan Pada awalnya pelabuhan adalah merupakan tepian yang memungkinkan kapal-kapal dapat merapat dan buang jangkar untuk melakukan bongkar muat barang serta menaik-turunkan penumpang. Keadaan pelabuhan tersebut harus tenang dan bebas dari pengaruh gelombang, sehingga awal mula pelabuhan adalah ditepi pantai atau sungai yang secara alamiah bebas dari pengaruh gelombang sehingga aktivitas dapat dilakukan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, ekonomi dan sosial budaya maka, serta kebutuhan akan sandang, pangan dan kebutuhan hidup lainnya maka sangat dibutuhkan sarana dan prasarana angkutan yang memadai. Kapal yang semula kecil menjadi kapal-kapal besar dengan teknologi canggih bahkan kemudian berkembang lagi sesuai dengan barang yang diangkut seperti kapal tengker, kapal curah dan lain-lain. 1.2. Arti Penting Pelabuhan Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim harus ditunjang dengan peranan pelayaran yang memadai, baik sektor sosio ekonomi, pemerintahan dan pertahanan keamanan. Untuk itu perkembangan bidang pelayaran harus terus dipacu sesuai dengan kemajuan dunia maritim (angkutan laut). Dunia pelayaran angkutan laut sangat dibutuhkan karena merupakan sarana transportasi yang murah, kapasitas yang sangat besar, juga merupakan sarana angkutan massal.

Upload: steven-coto-part-ii

Post on 24-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Materi pelabuhan

TRANSCRIPT

  • BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Perkembangan Pelabuhan

    Pada awalnya pelabuhan adalah merupakan tepian yang memungkinkan kapal-kapal dapat merapat dan buang jangkar untuk melakukan bongkar muat barang serta menaik-turunkan penumpang. Keadaan pelabuhan tersebut harus tenang dan bebas dari pengaruh gelombang, sehingga awal mula pelabuhan adalah ditepi pantai atau sungai yang secara alamiah bebas dari pengaruh gelombang sehingga aktivitas dapat dilakukan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, ekonomi dan sosial budaya maka, serta kebutuhan akan sandang, pangan dan kebutuhan hidup lainnya maka sangat dibutuhkan sarana dan prasarana angkutan yang memadai. Kapal yang semula kecil menjadi kapal-kapal besar dengan teknologi canggih bahkan kemudian berkembang lagi sesuai dengan barang yang diangkut seperti kapal tengker, kapal curah dan lain-lain.

    1.2. Arti Penting Pelabuhan

    Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim harus ditunjang dengan peranan pelayaran yang memadai, baik sektor sosio ekonomi, pemerintahan dan pertahanan keamanan. Untuk itu perkembangan bidang pelayaran harus terus dipacu sesuai dengan kemajuan dunia maritim (angkutan laut). Dunia pelayaran angkutan laut sangat dibutuhkan karena merupakan sarana transportasi yang murah, kapasitas yang sangat besar, juga merupakan sarana angkutan massal.

  • Untuk mendukung serta menciptakan sistem angkutan laut yang sesuai maka harus pula didukung oleh prasarana yang baik berupa pelabuhan yang dilengkapi dengan fasilitas lainnya.Gambar 1.1. Wilayah Pengelolaan Pelabuhan di Indonesia1.3. Definisi PelabuhanA. Menurut kamus bahasa indonesia :- Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung dari pengaruh gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal dalam melakukan kegiatan mengisi bahan bakar, berlindung dari lautan lepas, serta reparasi.- Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung dari pengaruh angin dan gelombang yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut dan fasilitas lainnya dalam melakukan bongkar muat baik barang maupun penumpang.Dari kedua definisi ini dapat disimpulkan pelabuhan adalah bandar yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya. Jadi pelabuhan adalah bandar tetapi bandar belum tentu adalah pelabuhan.

  • B. Menurut kamus Wegster- Harbour berarti teluk (Bay)

    - Port adalah pelabuhan (Pangkalan dermaga)Harbour lebih besar arealnya, port bagian dari harbour.

    C. Menurut William W. Way- Harbour adalah suatu areal yang menjamin kapal berlabuh dengan aman dan melindungi kapal dari pengaruh lautan terbuka.

    - Ports (pangkalan) adalah gabungan (kombinasi) dari perlindungan dan fasilitas-fasilitas berupa perlengkapan pelabuhan.

    D. Defenisi umum pelabuhan Pengadaan suatu daerah perairan yang tenang dan terlindung dari gelombang laut serta menyediakan fasilitas-fasilas berlabuh yang aman bagi kapal-kapal dalam menyelenggarakan pertukaran angkutan penumpang dan barang dari darat ke laut maupun sebaliknya.

    1.4. Klasifikasi pelabuhan

    A. Menurut teknis :- Pelabuhan Alam (Natural Harbour)Yaitu suatu daerah/lokasi pantai yang menjurus kedalam (inlet) yang terlindung oleh pulau, atau suatu teluk yang terlindung dari gelombang laut, memiliki kedalaman air yang cukup untuk berlabuhnya kapal tertentu sehingga hanya dibutuhkan bangunan tambatan kapal untuk melakukan bongkar muat.

    - Pelabuhan Buatan (Artificial Harbour)Yaitu suatu daerah pantai dimana alamnya tidak memenuhi syarat untuk pelabuhan sehingga semuanya harus dibuat oleh manusia.

    - Pelabuhan Semi Alam (Seminatural Harbour)Perpaduan antara pelabuhan alam dan pelabuhan buatan.

  • B. Menurut fungsi operasionalnya :- Pelabuhan Niaga/Perdagangan (Commercial Harbour) yang terdiri dari :+ Pelabuhan Lokal+ Pelabuhan Interinsuler+ Pelabuhan Internasional.- Pelabuhan Industri (Industrial Harbour)- Pelabuhan Ikan (Fishery Harbour)- Pelabuhan Militer (Military Harbour)- Pelabuhan Pariwisata (Tour Harbour)- Pelabuhan Tenker (Tanker Harbour/Tanker Terminal)- Pelabuhan Minyak/Tambang (BunkeringHarbour/Fuel Harbour)- Pelabuhan Karantina (Quarantine Harbour)- Pelabuhan Ferry (Ferry Harbour/Ferry Terminal)- Pelabuhan Berlindung (Refuge Harbour)Pelabuhan Paket Kiriman (Package Harbour)

    C. Menurut Geografis :- Pelabuhan Pantai (Coastal Harbour)- Pelabuhan Muara Sungai (Estuary Harbour)- Pelabuhan Sungai/Pedalaman Sungai (River Harbour)- Pelabuhan Terusan (Canal Harbour)- Pelabuhan Luar yang terdiri dari :+ Pelabuhan Luar Terbuka+ Pelabuhan Luar Tertutup

    D. Menurut Pungutan Jasa :- Pelabuhan yang diusahakan- Pelabuhan yang tidak diusahakan- Pelabuhan Otonom- Pelabuhan Bebas

    E. Menurut Tingkatan Berdasarkan Fungsinya:- Pelabuhan Pintu Gerbang Utama (Gateway Ports)- Pelabuhan Pengumpul (Collectors Ports)- Pelabuhan Pengumpan (Feeder Ports)

  • 1.5. Kapal

    A. Beberapa Defenisi Panjang, lebar dan sarat (draft) kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan. Displacement Tonnage, DPL (Ukuran Isi Tolak) adalah volume air yang dipindahkan oleh kapal dan sama dengan berat kapal. Ukuran isi berat kapal bermuatan penuh disebut dengan Displacement Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum. Apabila kapal sudah mencapai displacement tonnage masih dimuati lagi, kapal akan terganggu stabilitasnya sehingga kemungkinan kapal tenggelam menjadi besar. Ukuran isi tolak dalam keadaan kosong disebut dengan Displacement Tonnage Light yaitu berat kapal tanpa muatan. Dalam hal ini berat kapal adalah termasuk perlengkapan berlayar, bahan bakar, anak buah kapal, dan sebagainya. Dead Weight Tonnage, DWT (Berat Mati) yaitu berat total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimum). Jadi DWT adalah selisih antara Displacement Tonnage Loaded dan Displacement Tonnage Light. Gross register tons, GRT (Ukuran Isi Kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal (1GRT = 2,83 m3 = 100 ft3).Netto register tons, NRT (Ukuran Isi Bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dilurangi dengan ruangan-ruangan yang disediakan untuk nakhkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur, ruang peta. Jadi NRT adalah ruangan-ruangan yang dapat didayagunakan, dapat diisi dengan muatan yang membayar uang tambang. Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line) dengan titik terendah kapal.Panjang total (length overall, Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan) sampai ujung belakang (buritan). Panjang garis air (length between perpendiculars, Lpp) adalah panjang antara kedua ujung design load water line.Lebar kapal (beam) adalah jarak maksimum antara kedua sisi kapal.

  • B.Jenis Kapal Selain dimensi kapal, karakteristik kapal seperti tipe dan fungsinya juga berpengaruh terhadap perencanaan pelabuhan. Tipe kapal berpengaruh pada tipe pelabuhan yang akan direncanakan. Sesuai dengan fungsinya, kapal dapat dibedakan menjadi beberapa tipe berikut ini.

    Kapal Penumpang Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan da taraf hidup sebagian penduduknya relatif masih rendah, kapal penumpang masih mempunyai peran yang cukup besar. Jarak antara pulau yang relatif dekat masih bisa dilayani oleh kapal-kapal penumpang. Selain itu dengan semakin mudahnya hubungan antara pulau (Sumatra-Jawa-Bali), semakin banyak beroperasi ferri-ferri yang memungkinkan mengangkut mobil, bis dan truk bersama-sama dengan penumpangnya. Pada umumnya kapal penumpang mempunyai ukuran relatif kecil.

    Kapal Barang Kapal barang khusus dibuat untuk memuat barang. Pada umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar daripada kapal penumpang. Bongkar muat barang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara vertikal atau horizontal. Bongkar muat secara vertikal yang biasa disebut lift on / lift off (Lo/Lo) dilakukan dengan keran kapal, keran mobil dan atau keran tetap yang ada di dermaga. Pada bongkar muat secara horizontal yang juga disebut Roll On / Roll Off (Ro/Ro) barang-barang diangkut dengan menggunakan truk. Kapal ini juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan barang yang diangkut.

    Kapal Barang Umum (general cargo ship) Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan umum (general cargo). Muatan tersebut bisa terdiri dari bermacam-macam barang yang dibungkus dalam peti, karung dan sebagainya yang dikapalkan oleh banyak pengirim untuk banyak penerima dibeberapa pelabuhan tujuan.

  • Kapal Barang Curah (bulk cargo ship)Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan curah yang dikapalkan dalam jumlah banyak sekaligus. Muatan curah ini bisa berupa beras, gandum, batu bara, biji besi dan sebagainya.Sejak beberapa tahun ini telah muncul kapal campuran OBO (Ore-Bulk-Oil) yang dapat memuat barang curah dan barang cair secara bersama-sama. Kapal jenis ini berkembang dengan pesat, dan yang terbesar mempunyai kapasitas 260.000DWT.

    Kapal TangkerKapal ini digunakan untuk mengangkut minyak, yang umumnya mempunyai ukuran sangat besar.

    d. Kapal Khusus (special designed ship) Kapal ini dibuat khusus untuk mengangkut barang tertentu seperti daging yang harus diangkut dalam keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair (liquified natural gas, LNG), dan sebagainya.

    C. Karakteristik Kapal Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergantung pada karakteristik kapal yang akan berlabuh. Pengembangan pelabuhan dimasa mendatang harus meninjau daerah perairan untuk alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan, daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang-barang. Kedalaman dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan. Kuantitas angkutan (trafik) yang diharuskan menggunakan pelabuhan juga menentukan apakah alur untuk satu jalur atau dua jalur. Luas kolam pelabuhan dan panjang dermaga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran kapal yang akan berlabuh. Adapun dimensi dan ukuran kapal secara umum :

    Gambar 1.2. Dimensi Kapal Secara Umum