suap (risywah) dalam perspektif islam -...

Download Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam - ikadi.or.idikadi.or.id/component/content/article/38-khutbah-jumat/543-suap... · menyegarkan pemahaman kita tentang risywah atau suap di dalam

If you can't read please download the document

Upload: hoangkien

Post on 06-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    : . : .

    Hadirin sidang sholat jumat yang dimuliakan Allah

    Alhamdulillah, limpahan nikmat yang Allah karuniakan kepada kita tak henti-hentinya kitarasakan, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat keamanan, nikmat persaudaraan, nikmatkecukupan dan nikmat usia yang sampai hari ini Allah masih menghimpun kita bersama untukmelaksanakan ibadah sholat jumat, untuk itu marilah kita senantiasa memacu diri untukmenjaga kondisi keimanan kita, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah denganpenuh kesungguhan, terlebih di tengah kehidupan dan kondisi bangsa dan negara kita yangmengalami tantangan yang berat, yang membutuhkan pribadi-pribadi yang kokoh dan mampubertahan dengan beratnya ujian akan sebuah kejujuran, sifat amanah dan bertanggung jawabterhadap pencipta-Nya dan masyarakat. Semoga Allah meneguhkan hati kita dalam keimanan,menjaga diri dan keluarga kita dari kerusakan dan bencana. Amiinya rabbal 'alamiin.

    Sholawat dan salam marilah kita sampaikan kepada baginda Rosulullah tercinta, Allahumma sholli wa sallim wa baarik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad kamaa shollaita wa sallamtawa baarakta 'alaa Ibrahim wa 'alaa aali Ibrahim fil 'aalamina innaka hamidun majiid.Semoga syafaat beliau dapat kita raih di akhirat kelak, amiinya rabbal alamin.

    1 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    Hadirin yang jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah

    Kita tentunya banyak dan sering mengikuti perkembangan bangsa kita Indonesia, baik darimedia cetak maupun elektonik, berita-berita di televisi, radio dan internet yang tak pernah sepidari membahas permasalahan-permasalahan bangsa yang tak kunjung selesai sampai saat ini,permasalahan berupa kasus korupsi, suap, menyalahgunakan wewenang menjadi topik hangatyang sering didiskusikan, dibahas dan diberitakan; larinya tahanan dan para koruptor keluardari penjara dengan menikmati hiburan bahkan jalan-jalan keluar negeri dengan menyuappejabat yang berwenang tampaknya suatu hal yang biasa dan ringan. Apakah suap atau risywahdalam istilah Islam adalah suatu hal yang kecil ataukah sebaliknya, yaitu termasuk dosa besardan pelakunya mendapatkan siksa yang berat di akhirat kelak?.

    Hadirin yang dimuliakan Allah

    Dalam kesempatan jumat kali ini, khatib akan membahas tema penting, untuk kembalimenyegarkan pemahaman kita tentang risywah atau suap di dalam Islam. Kata Risywahmenurut bahasa dalam kamus Al-Mishbahul Munir dan Kitab Al-Muhalla ibnu Hazmyaitu: "pemberian yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk memenangkanperkaranya dengan cara yang tidak dibenarkan atau untuk mendapatkan sesuatu yang sesuaidengan kehendaknya."Atau pengertian risywahmenurut Kitab Lisanul 'Arab dan Mu'jamul Washith yaitu: "pemberian yang diberikan kepada seseorang agar mendapatkan kepentingan tertentu". Maka berdasarkan definisi tersebut, suatu yang dinamakan risywahadalah jika mengandung unsur pemberian atau athiyah, ada niat untuk menarik simpati orang lain atau istimalah, serta bertujuan untuk membatalkan yang benar (Ibtholul haq), merealisasikan kebathilan

    2 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    (ihqoqul bathil), mencari keberpihakan yang tidak dibenarkan (almahsubiyah bighoiri haq), mendapat kepentingan yang bukan menjadi haknya (al hushul 'alal manafi')dan memenangkan perkaranya atau al hukmu lahu.

    Hadirin sidang sholat jumat yang berbahagia

    Bagaimanakah hukum risywah dalam Islam? Beberapa nash di dalam Al-Quran dan SabdaRosulullah mengisyaratkan bahkan menegaskan bahwa Risywah suatuyang diharamkan di dalam syariat, bahkan termasuk dosa besar, Allah Swt berfirman:

    "Dan janganlah kamu memakan harta sebagian dari kamu dengan jalan yang batil, danjanganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakansebagian daripada harta benda orang lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamumengetahui. (QS. Al-Baqoroh: 188)

    Kemudian firman Allah:

    "Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yangharam" (QS. Al-Maidah; 42)

    3 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    Iman Al-Hasan dan Said bin Jubair mengomentari ayat ini dengan mengatakan bahwa ma'na "akkaluuna lisshuht"yaitu risywah, karena risywahidentik dengan memakan harta yang diharamkan Allah.

    Di dalam hadits disebutkan:

    :

    Dari Abdullah bin Umar ra berkata, "Rosulullah melaknat bagi penyuap dan yang menerimasuap." (HR. Al-Khamsah dishohihkan oleh at-Tirmidzi)

    " : : " : " " . : : .

    "Setiap daging yang tumbuh dari barang yang haram (ashuht), nerakalah yang paling layakuntuknya. Sahabat bertanya: "Wahai Rosulullah, apa barang haram yang di maksud itu?".Rosulullah bersabda: "Suap dalam perkara hukum." (Tafsir Al-Quthubi, tafsir surat Al-Maidahayat: 42)

    Umar bin Khatthab berkata: menyuap hakim adalah dari perkara shuht. Ibnu Mas'ud berkata: "Perbuatan Shuht adalah seseorang menyelesaikan hajat saudaranya maka orang tersebutmemberikan hadiah kepadanya lalu dia menerimanya."

    4 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    Hadirin sidang sholat jumat yang dimuliakan Allah

    Dari uraian ayat-ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa suap merupakan perkara yangdiharamkan oleh Islam, baik memberi ataupun menerimanya sama-sama diharamkan di dalamsyariat. Namun ada pengecualian yang menurut mayoritas ulama memperbolehkan penyuapanyang dilakukan oleh sesorang untuk mendapatkan haknya, karena dia dalam kondisi yangbenar dan mencegah kezholiman terhadap orang lain, dalam hal ini dosanya tetap ditanggungoleh yang menerima suap. (Hal ini dapat dilihat lebih mendalam dalam kitab Kasyful Qina'6/304) Nihayatul Muhtaj 8/ 243, AlQurthubi 6/183, Al-Muhalla 8/118, Matholib ulin Nuha, dalambab-bab yang membahas tentang suap dan memakan harta haram).

    Dalam permasalahan ini Imam Abu Hanifah membagi pengertian risywah ini ke dalam 4 hal:

    Pertama, memberikan sesuatu untuk mendapatkan pangkat dan kedudukan ataupun jabatan,maka hukumnya adalah haram bagi pemberi maupun penerima.

    Kedua, memberikan sesuatu kepada hakim agar bisa memenagkan perkaranya, hukumnyaadalah haram bagi penyuap dan yang disuap, walaupun keputusan tersebut adalah benar,karena hal itu adalah sudah menjadi tugas seorang hakim dan kewajibannya.

    Ketiga, memberikan sesuatu agar mendapat perlakuan yang sama di hadapan penguasadengan tujuan mencegah kemudharatan dan meraih kemaslahatan, hukumnya haram bagiyang dsuap saja. Al-Hasan mengomentari sabda Nabi yang berbunyi, Rasulullahmelaknat orang yang menyuap dan disuap" dengan berkata, "jika ditujukan untuk membenarkan yang salah dan menyelahkan yang benar. Adapun jikaseseorang memberikan hartanya selama untuk melindungi kehormatannya maka hal itu tidakapa-apa".

    Keempat, memberikan sesuatu kepada seseorang yang tidak bertugas di pengadilan atauinstansi tertentu agar bisa menolongnya dalam mendapatkan haknya di pengadilan atau pada

    5 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    instansi tersebut, maka hukumnya halal bagi keduanya, baik pemberi dan penerima, karena haltersebut sebagai upah atas tenaga dan potensi yang dikeluarkan nya. Tapi Ibnu Mas'ud danMasyruq lebih cenderung bahwa pemberian tersebut termasuk juga suap yang dilarang, karenaorang tersebut memang harus membantunya agar tidak terzholimi, sebagaimana firman Allah:

    "Dan janganlah sekali-kali karena kebencianmu kepada suatu kaum karena merekamenghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepadamereka). Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan ketakwaan, danjanganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepadaAllah, sesungguhnya Allah maha berat siksanya." (dari kitab Mau'shuah Fiqhiyah dan Tafsirayat ahkam Lil Jashosh)

    Kaum muslimin yang dirahmati Allah

    Maka bila dilihat dari sisi esensi risywah yaitu pemberian (athiyyah), maka ada beberapa istilahdalam Islam yang memiliki keserupaan dengannya, di antara hal tersebut adalah:

    Pertama: Hadiah, yaitu pemberian yang diberikan kepada seseorang sebagai penghargaanatau ala sabilil ikram. Perbedaannya dengan risywah adalah, jika risywahdiberikan dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sedangkan hadiah diberikandengan tulus sebagai penghargaan dan rasa kasih sayang.

    Kedua: Hibah, yaitu pemberian yang diberikan kepada seseorang dengan tanpamengharapkan imbalan dan tujuan tertentu. Perbedaannya dengan risywahadalah bahwa Ar-Raasyiyaitu pemberi suap memberikan sesuatu karena ada tujuan dan kepentingan tertentu,sedangkan Al-Waahib

    6 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    atau pemberi hibah memberikan sesuatu tanpa tujuan dan kepentingan tertentu.

    Ketiga: Shadaqoh, yaitu pemberian yang diberikan kepada seseorang karena mengharapkankeridhoaan dan pahala dari Allah Swt. Seperti halnya zakat ataupun infaq. Perbedaannyadengan risywah adalah bahwa seseorang yang bersedekah ia memberikansesuatu hanya karena mengharapkan pahala dan keridhoaan Allah semata tanpa unsurkeduniawian yang dia harapkan dari pemberian tersebut.

    Lalu bagaimanakan jika pemberian hadiah atau hibah tersebut diberikan oleh seseorangkepada pejabat pemerintah atau penguasa, ataupun hakim, maka dalam hal ini Imam Bukhorimeriwayatkan hadits dari Abu Humaid As-saidi dalam hadits yang masyhur dengan istilahHadits Ibnul Utbiyah sebagai berikut:

    Dari Abi Humaid As Sa'idi ra berkta Nabi saw mengangkat seseorang dari suku Azdy bernamaIbnu Al-Utbiyyah untuk mengurusi zakat, tatkala ia datang kepada Rosulullah, ia berkata: Iniuntuk anda dan ini dihadiahkan untuk saya. Rosulullah bersabda, " Kenapa ia tidak duduk sajadi rumah ayahnya aatau ibunya, lantas melihat apakah ia akan diberi hadiah atau tidak. DemiZat yang jiwaku berada ditangan-Nya tidaklah seseorang mengambilnya darinya sesuatupunkecuali ia datang pada hari kiamat dengan memikulnya di lehernya, kalau unta atau sapi ataukambing semua akan bersuara dengan suaranya, kemudian Rosulullah mengangkat tangannyasampai kelihatan ketiaknya lantas bersabda, Ya Allah tidaklah kecuali telah aku sampaikan,sungguh telah aku sampaikan, sungguh telah aku sampaikan. (HR. Bukhori)

    Hadirin sidang sholat jumat yang berbahagia

    Risywah hukumnya tetap haram walaupun menggunakan istilah hadiah, hibah atau tandaterima kasih dan lain-lain, sebagaimana hadits di atas. Oleh karena itu, setiap perolehan apa

    7 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    saja di luar gaji dan dana resmi dan legal yang terkait dengan jabatan atau pekerjaanmerupakan harta ghululatau korupsi yang hukumnya tidak halal meskipun itu atas nama 'hadiah' dan tanda 'terimakasih' akan tetapi dalam konteks dan perspektif syariat Islam bukan merupakan hadiah tetapi dikategorikan sebagai 'risywah'atau syibhu risywahyaitu semi suap, atau juga risywah masturohyaitu suap terselubung dan sebagainya.

    Para ulama berpendapat, bahwa segala sesuatu yang dihasilkan dengan cara yang tidak halalseperti risywah maka harus dikembalikan kepada pemiliknya jika pemiliknya diketahui, ataukepada ahli warisnya jika pemiliknya sudah meninggal, jika pemiliknya tidak diketahui makaharus dikembalikan kepada baitul maal, atau dikembalikan kepada negara jika itu dari uangnegara dalam hal ini adalah uang rakyat, atau digunakan untuk kepentingan umum.Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah terkait dengan orang yangbertaubat setelah mengambil harta orang lain secara tidak benar, sebagaiamna ungkapannya:"jika pemiliknya diketahui maka diserahkan kepada pemiliknya, jika tidak diketahui makadiserahkan untuk kepentingan umat islam."

    Seorang muslim yang baik dan sholih harus berusaha untuk menjauhkan diri dari harta yangharam, tidak menerima dan tidak memakannya. Jika terpaksa dan telah menerimanya sertatidak dapat mengelak darinya maka hendaklah harta tersebut tidak dipergunakan untukkeperluan pribadi dan keluarganya khususnya terkait dengan kebutuhan makanan. Namunhendaklah harta tersebut dipergunakan untuk keperluan sosial dan kepentingan sarana umum,seperti jalan raya, jembatan dll.

    Rosulullah bersabda:

    : : : : ! ! (

    8 / 9

  • Suap (Risywah) Dalam Perspektif Islam

    Written by Jumat, 21 Januari 2011

    )

    "Wahai manusia, sesungguhnya Allah azza wajalla adalah Dzat yang Baik dan tidak menerimakecuali sesuatu yang baik, dan Allah memerintahkan kaum muslimin sebagaimanamemerintakan kepada para nabi, "Wahai Rosul-rosul makanlah dari yang baik-baik" danfirman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik-baik yang kamirezekikan kepadamu." Kemudian Rosulullah menyebutkan bahwa sesorang yang melakukanperjalanan panjang, rambutnya kusut, dan berdebu menengadakan keduabelah tangannya kelangit sambil berdoa; wahai Rabb, wahai Tuhan, sedangkan makanannnya haram, minumannyaharam, pakaiannya haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimana mungkindikabulkan doanya. (HR. Muslim)

    Semoga Allah melindungi kita dan menjaga keluarga kita dari perbuatan dan harta-harta yangdiharamkan oleh-Nya. Amiin, amiin ya rabbal 'alamiin.

    . .

    Oleh H. Zulhamdi M. Saad, Lc Libya, Jumat 21 Januari 2011

    9 / 9