stabilisasi tanah dengan mekanis (presentasi stjr-itb)
DESCRIPTION
Uploaded from Google DocsTRANSCRIPT
11/04/2011
1
SOIL STABILISATION
Pebri Herry 269 09 301Rizko Pradana Andika 269 09 302
Welly Pradipta 269 10 004
Dengan rekayasa dibidang geoteknik maka tanah sangat lunak dapat diperbaiki untukmeningkatkan stabilitas tanah lunak.
Prinsip usaha stabilitas tanah adalah menambah kekuatan lapisan tanahsehingga bahaya keruntuhan dapat diperkecil atau membuat tanah menjadilebih stabil dalam menerima beban yang dapat dikaji terjadinnya tegangan
dan regangan tanah
Contoh Kasus kerusakan bangunan di atas tanah lunak
Latar Belakang (1/2)
11/04/2011
2
� Tanah dasar merupakan bagian yang penting dari konstruksi jalan
� Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut�menentukan tebal tipisnya perkerasan
� Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya
� Pembangunan jalan tidak selalu berada di atas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat di atas tanah yang kurang baik.� tanah tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (Subgrade)
� Tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah
Latar Belakang (2/2)
STABILISASI TANAH
a. Stabilisasi secara Fisik
• dilakukan dengan mengubah karakteristik tanah dengan tanah yang secara teknikmemenuhi syarat dalam pelaksanaan sebuah konstruksi.
• Dalam hal ini tanah harus di uji gradasi butiran, batas konsistensi tanah serta kandunganmineral tanah.• Secara fisik tanah yang bagus untuk sebuah konstruksi adalah tanah dengan persentase mineral lempung lunak kurang dari 20%
b. Stabilisasi secara Kimia• Usaha ini dengan menambah zat aditif (campuran) seperti kapur, semen, fly ash dan bitumen• hal ini dilakukan untuk memodifikasi perilaku tanah menjadi lebih baik .
Proses di lapangan untuk stabilisasi tanah dengan campuran kapur
11/04/2011
3
c. Stabilisasi secara MekanikStabilisasi ini dengan cara mengubah sifat mekanik tanah seperti kuat geser tanah, kohesi, konsolidasi dan modulus elastisitas tanah (kekenyalan tanah)
Stabilitas mekanik dibedakan antara lain
1. Cara konventional
Pemadatan tanah dan penghamparan material batu atau pasirPemasangan tiang-tiang bambu dipermukaan secara vertikal
2. Cara teknologi yang dapat dikaji secara ilmiah
2.1 Perbaikan tanah dengan cerucuk kayu atau cerucuk bambu (dolken)
Stabilitasasi dengan cerucuk merupakan stabilisasi dangkal, sering diterapkan di bidang trasportasiterutama untuk mengubah sifat tanah dasar (subgrade) pada tanah lunak di bawah permukaan tanah, terutama di tanah organik atau tanah lunak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kompresi tanah yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan tanah dan untuk meningkatkan kemampuan daya dukungtanah.
Pemasangan cerucukbambu
Pemasangan matraskayu
Pemasangan material pemisah
Penimbunan tanah diatas cerucuk kayu
Selain cerucuk kayu atau bambu, material sejenis yang mempunyai fungsi yang sama adalahdengan membuat tiang pancang ukuran kecil (mini pile) atau tiang baja kecil. Namundalam segi ekonomis dan kemudahan di lapangan, pengunaan cerucuk kayu masih sangatefisien dan ekonomis.
Mini pile atau tiang pancang kecil
Manfaat pemasang cerucuk kayu dan sejenisnya mengurangi penyebaran tengangan regangan yang lebih besar serta menjadikan sistem komposit tiang atau cerucuk dengan tanah sehingga tanah menjadi
lebih kaku dan kemampuan dukung tanah menjadi meningkat, sedangkan tiang vertikal mampumemberi perlawanan yang cukup besar dari beban yang diterimanya.
11/04/2011
4
2.2 Stabilisasi mekanik dengan teknologi buatan (sintetik)
Dewasa ini perbaikan tanah dapat dilakukan dengan cara pembuatan material sintetik(geosintetik). Geosintetik adalah suatu produk pabrik dari bahan polimer yang digunakandalam sistem suatu struktur yang berhubungan dengan tanah, batuan atau rekayasageoteknik lainnya.
Beberapa geosintetik yang sering kita jumpai antara lain:
Geoteksil sebagai separatorGeomembram untuk bendungan Geotekstil pada lapis perkerasan
Geogrid pada lapis perkerasanGeonet untuk perkuatan lereng Perletakan geotekstil pada
struktu jalan
2.3 Stabilisasi mekanik dengan pembebanan awal (preloading) danDrainasi Vertikal untuk mempercepat penurunan
Pada timbunan tanah di atas tanah lunak dengan kadar air yang cukup tinggi, maka tanahakan mengalami penurunan atau konsolidasi yang berlebihan, akibatnya timbunan tanahakan melengkung ke bawah. Kondisi ini akan merusak struktur yang akan berada di atasnya.
Untuk mengatasi masalah diatas, penurunan timbunan pada jalan harus dipercepat sehinggabila struktur jalan sudah selesai dibangun, sisa penurunan sudah selsesai.
Proses Pembebanan awal dan drainasi vertikal
11/04/2011
5
Usaha untuk mempercepat penurunan dilakukan beberapa usaha :
1. Sand Drain
Preloading atau pembebanan awal dengan cara pemadatan tanah secara berulang-ulang diatas timbunan tanah dengan alat berat, hingga air tanah mengalami desipasi (keluar daripori ).Pemasangan drainase vertikal yang berupa kolom-kolom pasir (sand drain) yang diikutidengan pembebanan awal di atas timbunan tanah dengan memberi lintasan air pori yang kearah horisontal, hingga air cepat mengalir maka proses konsolidasi cepat selesai sehinggakuat geser tanah akan naik dari aslinya.
Desain Pembebanan awal dan drainasikolom pasir
Proses mengalir air ke kolom pasir saatpreloading
2. PVD (Precast Vertical Drain)
Merupakan drainase vertikal pracetak berupa lapisan terbuka berbentuk pipamenerus dilengkapi saringan pembungkus berupa nonwoven polyester. Air dapat masuk melewati saringan pembungkus pada tekanan 350 kN/m2.
Prosedur pemasangan sangat mempengaruhi kinerja drainase vertikal, untuk itupenyelidikan tanah dimana timbunan tanah atau stabilisasi tanah akan dilakukan. Dari hasil penyelidikan tanah maka dilakukan perencanaan drainase vertikal dengan meterialPVD, lengkap dengan metoda kerja yang menunjukkan kemampuan material drainase yang dipakai
Proses pemasangan drainase vertikal PVD